HAND OUT BASIC ENGINE.doc

180
Basic Engine TOPIK 1 PRINSIP-PRINSIP KERJA Hasil Belajar Siswa akan mampu menjelaskan prinsip-prinsip dasar cara kerja Internal Combustion Engine (engine pembakaran di dalam) Kriteria Penilaian Siswa akan mampu dengan benar: • Merumuskan apa yang dimaksud dengan internal combustion (pembakaran dalam) • Menjelaskan perubahan energi kimia menjadi energi panas • Menjelaskan proses perubahan energi panas menjadi energi mekanis Standar Jawaban • Semua pertanyaan Kegiatan tertulis harus dijawab dengan benar. • Semua Kegiatan Praktek harus dilakukan sesuai dengan standar yang tercantum pada teks. • Semua persyaratan keselamatan harus dipatuhi. Persyaratan • Di ijinkan menggunakan fasilitas Workshop • Disediakan buku Kerja dan semua bahan untuk penilaian • Diijinkan untuk menggunakan alat bantu pelatihan yaitu silinder dan piston sebagai model untuk bekerja • Alat pelindung diri • Disediakan buku-buku bahan rujukan • Di ijinkan masuk MaintenanceWorkshop Metode Penilalan Kegiatan Tertulis 2x BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 1

Transcript of HAND OUT BASIC ENGINE.doc

Page 1: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

TOPIK 1PRINSIP-PRINSIP KERJA

Hasil Belajar

Siswa akan mampu menjelaskan prinsip-prinsip dasar cara kerja Internal Combustion Engine (engine pembakaran di dalam)

Kriteria Penilaian

Siswa akan mampu dengan benar:

• Merumuskan apa yang dimaksud dengan internal combustion (pembakaran dalam)• Menjelaskan perubahan energi kimia menjadi energi panas• Menjelaskan proses perubahan energi panas menjadi energi mekanis

Standar Jawaban

• Semua pertanyaan Kegiatan tertulis harus dijawab dengan benar.• Semua Kegiatan Praktek harus dilakukan sesuai dengan standar yang tercantum pada teks.• Semua persyaratan keselamatan harus dipatuhi.

Persyaratan

• Di ijinkan menggunakan fasilitas Workshop• Disediakan buku Kerja dan semua bahan untuk penilaian• Diijinkan untuk menggunakan alat bantu pelatihan yaitu silinder dan piston sebagai model

untuk bekerja• Alat pelindung diri• Disediakan buku-buku bahan rujukan• Di ijinkan masuk MaintenanceWorkshop

Metode Penilalan

Kegiatan Tertulis 2xPertanyaan-pertanyaan lisan lx

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 1

Page 2: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 012

Page 3: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

TOPIK 1.

INTERNAL COMBUSTION ENGINE (ENGINE PEMBAKARAN DI DALAM)

1.1 Pengantar

Engine merupakan sebuah rangkaian kerja mekanis yang mengubah energi kimia menjadi energi mekanik.Energi kimia terkandung di dalam bahan bakar yang dipasokkan ke dalam engine. Energi tersebut dilepaskan dalam bentuk panas ketika bahan bakar itu terbakar di dalam engine; kejadian itu disebut combustion (pembakaran).Gas yang dihasilkan menjadi sangat panas dan mempunyai tekanan sangat besar di dalam silinder engine. Tekanan yang sangat besar inilah yang digunakan untuk menekan piston ke bawah agar engine bekerja.Hampir semua engine kendaraan bermotor mempunyai silinder. Engine mobil kecil mungkin hanya mempunyai dua silinder sedangkan engine truk besar jumlah silindenya bias mencapai dua belas. Kejadian yang sama seperti dijelaskan di atas terjadi pada semua silinder. “Internal” berarti di dalam, sedang combustion berarti “terjadinya pembakaran”

.

Engine dengan pembakaran internal membakar bahan bakar di dalam silinder engine. Pada dasamya engine berupa wadah yang menampung bahan bakar dan udara. Campuran bahan bakar dan udara tersebut disulut dan dibakar. Ketika bahan campuran tersebut terbakar bahan itu mengembang dengan cepat dan mendorong komponen internal sehingga menimbulkan dorongan bagi kendaraan.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 3

Page 4: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

1.2 Kejadian di dalam silinder

Bagian penting engine terdiri dan silinder, piston, connecting rod, dan crankshaft. Piston yang biasanya terbuat dan logam aluminium adalah sebuah bentuk logam yang ukurannya sangat pas(presisi) terhadap silinder sehingga bisa bergerak naik-turun. Piston dilengkapai dengan sebuah ring yang berperan sebagai perapat (seal) terhadap dinding-dinding silinder.Singkatnya, engine pembakaran di dalam adalah sebuah alat yang mengubah energi panas menj adi energi mekanis yang cligunakan untuk melakukan suatu kerj a.Untuk menggambarkan suatu proses pembakaran di dalam sebuah silinder engine, berikut ini dijelaskan secara singkat: anggap sebuah siliuder telah terisi oleh bahan bakar yang bercampur dengan udara, proses ini di sebut langkah pemasukan (Intake) tentang langkah ini akan dijelaskan pada pembahasan topic 2 Siklus engine.Kompresi. Piston didorong ke arah atas dalam silinder untuk memampatkan campuran udara dan bahan bakar atau udara saja. Bahan campuran tersebut terdiri dari partikel-pertikel kecil bahan bakar (bensin) yang masing-masing dikelilingi oleh udara. Campuran tersebut membentuk bahan yang mudah sekali terbakar. Piston kemudian di dorong ke arah bagian atas silinder untuk memampatkan udara dan suhu udara akan meningkat secara drastis sehingga mampu membakar bahan bakar.

Pembakaran. Piston tertekan hampir sampai ujung bagian atas silinder sehingga udara dan bahan bakar termampatkan di dalam ruang yang sangat sempit. Ruangan ini disebut ruang bakar (combustion chamber) karena menjadi tempat terjadinya pembakaran bahan campuran. Campuran bahan bakar dan udara disulut oleh percikan dan busi untuk engine bensin (spark plug). Udara yang panas tersebut disemprot dengan bahan bakar (solar) oleh sebuah injektor supaya bahan bakar mengabut di dalam ruang bakar.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 014

Page 5: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

Tenaga (usaha). Tekanan dan gas-gas hasil pembakaran tadi mendorong piston ke bawah di dalam silinder dan kejadian ini menimbulkan tenaga yang digunakan untuk menggerakkan engine.

Kejadian semacam itu terjadi di dalam silinder pada engine berbahan bakar bensin. Campuran udara dan bahan bakar atau udara saja masuk ke dalam silinder dan piston bergerak ke atas memampatkan campuran tersebut. Campuran yang termampatkan dibakar di dalam ruang bakar sehingga piston tertekan ke bawah. Kejadian tersebut terjadi berulang-ulang sehingga engine bekerja, meskipun demikian untuk membentuk sebuah engine yang sempunna masih banyak bagian-bagian lainnya yang diperlukan.

1.3 Gerakan naik turun menjadi gerakan berputar

Gerakan naik turunnya piston di dalam silinder disebut gerakan reciprocating (bolak-balik,), dan karena hal inilali engine piston kadang-kadang disebut reczro -caring engine.Piston bergerak secara lurus dan gerakan ini harus diubah menjadi gerakan berputar agar supaya bagian-bagian mesin berputar. Sebuah connecting rod dan crankshaft digunakan untuk tujuan ini.Connecting rod menghubunkan piston dengan crankshaft. Crankshaft berupa sebuah shaft yang diberi crank pada setiap silinder. Setiap crank mempunyai crankpin yang menjadi permukaan bagi bearing di bagian ujung bawah connecting rod. Konstruksi tersebut memungkinkan crankshaft berputar dengan bebas dibagian ujung connecting rod.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 5

Page 6: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

Connecting rod mempunyai tutup (CAP) yang bisa dilepas yang terpasang pada ujung connectingrod. Dengan demikian connecting rod bisa dipasang pada crankpin.

Piston disambungkan ke bagian ujung atas connecting rod dengan sebuah piston pin. Pin ini masuk ke dàlam lubang mata connecting rod sehingga memungkinkan terjadinya gerakan seperti pergelangan tangan ketika crankshaft berputar dan piston bergerak naik turun. Pada gambar di bawah ini tampak bagian-bagian piston, rangkaian connecting rod dan crankshaft dalam keadaan terbongkar.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 016

Page 7: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

1.4 Langkah-Iangkah Piston

Gerakan piston di dalam scbuah silinder terbagi dalam langkah-langkah. Sebuah langkah terjadi ketika piston bergerak baik dan atas ke bawah maupun dan bawah ke atas di dalam silinder.Titik dimana piston bethenti dibagian atas silinder dikenal dengan sebutan titik mati atas (TMA)) dan titik di mana piston berhenti di bagian bawah silinder disebut titik mati bawah (TMB). Pada kedua posisi tersebut piston benar-benar berhenti dan akan berganti arah geraknya.

Jadi dapat diketahui bahwa:Internal combustion engine adalah sebuah alat yang mengubah energi kimia yang terkandung di dalam bahan bakar menjadi energi panas dengan proses pembakaran dan kemudian menjadi energi mekanik.Disebut. internal combustion engine karena pembakaran atau pemanasan bahan bakar terj adi di dalam engine, yaitu di dalam silinder-silinder.Cara kerja piston, connecting rod dan crankshaft adalah alat yang mengubah energi panas hasil dan pembakaran bahan bakar menjadi energi mekanik.Bagian-bagian tersebut jugalah yang mengubah gerakan bolak-balik (reczrocating) , yaitu gerakan ke atas dan ke bawah atau gerakan maju mundur, menjadi gerakan berputar (rotaty).Engine diberi nama sesuai dengan bahan baker yang dibakamya yaitu bensin atau disel/solar dan jumlah langkah yang diperlukan untuk keseluruhan kerjanya/siklusnya, yaitu dua atau empat langkah.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 7

Page 8: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 018

Page 9: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 9

Page 10: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

TOPIK 2SIKLUS ENGINE

Hasil Belajar

Siswa akan mampu menguraikan siklus pada engine dua maupun empat langkah.

Kriteria Penilaian

Siswa akan mampu dengan benar: Menjelaskan siklus pada engine empat langkah Menjelaskan siklus pada engine dua langkah.

Standar Jawaban

• Semua pertanyaan Kegiatan tertulis harus dijawab dengan benar.• Semua Kegiatan Praktek harus dilakukan sesuai dengan standar yang tercantum pada teks

dan memenuhi standar peralatan.• Semua persyaratan keselamatan harus dipatuhi.

Persyaratan

Para siswa akan mendapat akses untuk:

• Diijinkan menggunakan fasilitas Workshop• Disediakan buku Kerja dan semua bahan untuk penilaian• Diijinkan untuk menggunakan alat bantu pelatihan yaitu silinder dan piston sebagai model

untuk bekerja• Alat pelindung diri• Disediakan buku-buku bahan rujukan• Diijinkan masuk ke Maintenance Workshop

Metode Penilaian

Kegiatan Tertulis 2xKegiatan Praktek lxPertanyaan-pertanyaan lisan

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0110

Page 11: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 11

Page 12: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

TOPIK 2SIKLUS ENGINE

2.1 Siklus Operasi Engine

Sebuah siklus adalah serangkaian kejadian yang berulang-ulang dengan sendirinya. Engine mempunyai sebuah siklus operasi dan setiap siklus terdiri dan sejumlah langkah piston. Siklus yang terjadi di dalam engine empat langkah terdini dari empat kali langkah piston, sedangkan di dalam engine dua langkah hanya dua kali langkah piston untuk mencapai satu kali langkah tenaga.Kebanyakan engine otomotif adalah engine empat langkah, walaupun beberapa engine diesel berukuran besar beroperasi dengan pninsip kerja dua langkah. Beberapa jenis engine kecil seperti yang terpasang pada mesin pemotong rumput adalah engine dua langkah, sedangkan lainnya mempunyai engine empat langkah. Beberapa jenis sepeda motor mempunyai engine empat langkah, sedangkan sebagian besar sepeda motor mempunyai engine dua langkah.Siklus yang lengkap pada engine, baik yang mempunyai dua maupun empat langkah, membutuhkan terjadinya pencampuran bahan bakar dan udara, yang dimasukkan ke dalam silinder dengan jumlah perbandingan tertentü yang disebut AFR (Air Fuel Ration), terjadinya pembakaran, gas yang terbakar yang mengembang dan mendesak piston, serta sisa pembakaran gas yang dikeluarkan dari dalam silinder.

2.2 Siklus Empat Langkah

Pada sikius empat langkah atau juga dikenal dengan sikius otto seperti nama penemunya, engine mempunyal katup (valve) dalam cylinder head di bagian atas silinder. Katup-katup tersebut terbuka dan tertutup pada waktu yang tepat akibat dari gerakan cam pada camshaft. Katup-katup tersebut menampung campuran udara dan bahan bakar dan membuang gas sisa pembakaran.

2.2.1 Engine Bensin

Diagram di bawah ini memperlihatkan urutan keempat langkah pada engine berbahan bakar bensin. Keempat langkah tersebut adalah:

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0112

Page 13: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

Langkah pemasukan. Langkah pemasukan bermula dari saat piston berada pada TMA (Titik Mati Atas). Katup intake terbuka dan katup exhaust -nya tertutup. Piston bergerak ke bawah menarik sejumlah campuran udara dan bahan baker ke dalam silinder melalui intake port yang terbuka. Campuran udara dan bahan bakar yang beruap tersebut dipasok oleh karburator atau sistem injeksi bahan bakar. (Sebenarnya campuran udara dan bahan bakar tidak tersedot ke dalam silinder. Pada saat piston bergerak ke bawah maka terciptalah ruang vakum sebagian sehingga tekanan atmosfir mendorong bahan campuran tersebut masuk ke dalam silinder).

Langkah kompresi. Ketika piston mencapai T.M.B (Titik Mati Bawah) dan mulai bergerak ke atas pada langkah kompresi, katup intake menutup. Katup exhaust sudah tertutup sehingga campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder termampatkan ketika piston bergerak ke bagian atas silinder. Pada saat piston mencapai T.M.A, campuran bahan bakar dan air tersebut akan termampatkan menjadi seperdelapan dan volume semula yang dikenal dengan perbandingan kompresi (compression ratio) (1:8). Tekanan di dalam silinder pasti juga akan menjadi bertambah kuat.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 13

Page 14: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

Langkah tenaga. Kedua katup tetap tertutup selama langkah tenaga ini. Ketika piston mencapai T.M.A. di akhir langkah kompresi, sistem peñgapian (ignition system) menghasilkan percikan api pada ujung busi. Percikan api menyulut campuran udara dan bahan bakan yang bisa terbakar dengan cepat untuk menghasilkan gas bertekanan tinggi di dalam silinder. Gas mengembang dan mendorong piston ke bawah di dalam silinder pada langkah tenaga. Tenaga yang dihasilkan kemudian disalurkan melalui connecting rod ke crank pin sehingga crank shaft bergerak berputar.

Catatan:Kapan system pengapian terjadi akan dijelaskan pada pembahasan terpisah.

Langkah pembuangan. Ketika piston mencapai T.M.B lagi, katup pembuangan terbuka namun katup intake tetap tertutup: Kemudian piston bergerak ke atas pada langkah pembuangan untuk mendorong gas yang telah terbakar keluar dan silinder melalui exhaust port. Ketika piston mencapai T.M.A maka selesai sudah langkah pembuangan dan selesai jugalah siklus engine.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0114

Page 15: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

Langkah-langkah tersebut di atas disebut siklus empat langkah. Ketika piston mencapai T.M.A pada langkah pembuangan, katup intake akan terbuka kembali untuk mengawali keseluruhan sikius dengan langkah-langkah yang sama. Kejadian ini akan berlangsung tens menerus selama engine hidup.

2.2.2 Engine Disel

Kebanyakan engine disel adalah engine empat langkah namun banyak juga engine truk yang mempunyai engine dua langkah saja. Cara kerja engine disel dua langkah ini berbeda dengan engine dua langkah yang berbahan bakar bensin.Engine disel menginjeksikan (menyemprotlcan) bahan bakar langsung ke dalam silinder. Engine jenis ini tidak memiliki karburator atau electronic fuel injection seperti engine bensin dalam menyalurkan campuran udara dan bahan bakar ke dalam silinder.Di dalam sebuah engine disel, hanya udara yang dimasukkan ke dalam engine sewaktu langkah pemasukan terjadi. Dalam langkah kompresi udara itu dimampatkan hingga mencapai suhu 6000 C dan suhu ini cukup panas untuk menyulut bahan bakar karena bahan bakar diinjeksikan ke dalam ruang pembakaran (combustion chamber). Untuk menyulut bahan bakar tidak diperlukan busi. Keempat langkah engine disel bisa dilihat dalam berikut.

Keempat langkah tersebut adalah:

Pemasukan udara (langkah turun). Katup intake terbuka dan udara ditarik ke dalam silinder sewaktu piston bergerak ke bawah ke T.M.B, maka silinder akan penuh dengan udara.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 15

Page 16: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

Kompresi (Langkah naik). Kedua katup tertutup dan udara dikompres di dalam silinder. Sewaktu piston menyentuh TDC, udan akan temampatkan sehingga mencapai volume seperenambelas dan volume semula dan akan menjadi cukup panas untuk menyulut bahan bakar solar yang akan diinjeksikan ke dalam silinder.

Tenaga (langkah turun). Persis sebelum piston mencapai T.M.A, sejumlah kecil bahan bakar disemprotkan melalui injector ke bagian atas silinder masuk ke dalam ruang pembakaran (combustion chamber). Udara yang telah panas di dalam ruang pembakaran tidak hanya membentuk campuran yang mudah terbakar dengan bahan baker namun juga menyulutnya. Tekanan akibat pembakaran tersebut mendorong poston ke bawah menuruni silinder dalam langkah tenaga (power stroke).

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0116

Page 17: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

Pembuangan (langkah piston naik). Katup exhaust terbuka sebelum piston mencapai T.M.B. Ketika piston bergerak ke atas path langkahpembuangan, piston mendesak gas sisa pembakaran ke luar dan silinder melalni exhaust port.

Engine disel dilengkapi dengan sebuah fuel injection pump yang menyalurkan bahan bakar dengan tekanan tinggi ke dalam injector yang berada di dalam cylinder head. Jumlah bahan bakar yang diinjeksikan bisa diatur secara ben’aniasi. Dengan cara itulah kecepatan engine dilcendalikan.Engine disel sering digolongkan ke dalam compression-ignition engine karena bahanbakamya disulut dengan panas basil kompresi. Namun demilcian nama disel adalali nama yang paling umum untuk engine jenis mi.

2.3 Siklus Dua L.angkah

2.3.1 Engine Bensin

Rancangan yang paling umum untuk engine dua Iangkah adalah silinder three-port yang digunakan terutama dalam engine bensin bersilinder tunggal (single-cylinderpetrol engine) yang berukuran kecil.Three-port di dalam silinder tersebut adalah:Intake port yang menampung campuran udara dan bahan bakar dan karburator;Exhaust port yang membuang gas sisa pembakaran;Transfer port yang menyalurkan campuran udara dan bahan bakar dafi crankcase ke dalam silinder.Saluran-saluran tersebut membuka dan menutup (dibuka dan ditutup) oleh piston ketika piston bergerak nailc atau turun di dalam silinder. Tidak terdapat katup-katup secara terpisah (separate valves).

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 17

Page 18: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

Keempat bagian dan siklus kerja engine (intake, compression,power dan exhaust) juga terjadi di dalam engine dua langkah. Sebagian langkah terjadi di dalam silinder di atas piston, sedang langkah lainnya terjadi di dalam crankcase di bawah piston pada saat yang bersamaan. Cara kerja yang demikian memungkinkan terjadinya siklus operasi yang lengkap dalam dua langkah piston - satu langkah naik dan satu langkah turun.Crankcase diberi seal dan menjadi bagian dalam sistem pemasukan bahan bakar. Campuran yang biasanya digunakan adalah campuran bensin dan oli. Campuran ini selain berperan sebagai campuran udara dan bahan bakar juga berperan Sebagai pelumas bagi piston dan bearing. Di dalam crankcase, atau sump tidak terdapat oli seperti di dalam engine empat langkah.Kegiatan yang terjadi di atas piston adalah pembakaran campuran udara dan bahan bakar untuk langkah tenaga (power stroke), langkah pembuangan (exhaust stroke) dan langkah kompresi (compression stroke).Kegiatan yang terjadi di bawah piston adalah pemasukan (intake) campuran bahan bakar ke dalam crankcase dan penyaluran campuran bahan bakar tersebut dan crankcase melalui transferport menuju silinder.

2.3.2 Langkah Kerja Engine

Cara kerja engine dua langkah seperti yang diperhihatkan gambar berikut iniLangkah piston naik (Piston upstroke). Ketika piston bergerak ke atas, piston memampatkan campuran bahan bakar di dalam silinder. Pada saat yang bersamaan piston menciptakan tekanan rendah di dalam crankcase sehingga intake port terbuka. (Volume silinder berkurang dan dengan demikian tekanan bertambah; volume crankcase bertambah dan tekanan nya berkurang).Langlcahakhirdaripergerakanpistonke atas (Top of the stroke). Pembakaran terj adi pada saat piston hampir mencapai bagaian atas silinder dan terj adilah langkah tanaga (power sti-o ke) . Piston sudah membuka intakeport sewaictu bergerak naik di dalam silinder sehingga campuran baban balcax masuk ke dalam crankcase yang bertekanan rendah.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0118

Page 19: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

Langkah Piston turun (Piston down stroke). Di dalam langkah tenaga piston didorong ke bawah. Sebelum mencapai akhir langkah, piston membuka exhaust port supaya gas hasil pembakaran yang ada di bagian atas silinder keluar. Pada saat yang sama, gerakan piston ke bawah ini telah mengurangi volume crankcase, dan memampatkan campuran udara dan bahan bakar di dalam crankcase siap untuk disalurkan ke dalam silinder.Langkah akhir dan pergerakan piston ke bawah (Bottom ofthe stroke). Sebelum akbirlanglcahke bagian bawah sihinder, gerakan piston membuat transfer port terbuka sehingga bahan bakar yang sudah dimampatkan tersalurkan dan crankcase di bawah piston masuk ke dalam silinder di atas piston. Exhaust port terbuka sebelum transferport terbuka sehingga sebagian besar gas buang akan keluar sebelum transfer port membuka untuk menampung penyaluran bahan bakar yang baru.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 19

Page 20: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0120

Page 21: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 21

Page 22: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0122

Page 23: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

TOPIK 3KONFIGURASI ENGINE

Hasil Belajar

Para peserta pelatihan mampu menguraikan dan mengenali berbagai tipe konfigurasi engine.

Kriteria Panitalan

Para peserta pelatihan bisa mengenali dengan benar konfigurasi engine berikut ini:• Sejajar (in-line)• Berhadapan secara horizontal (Horizontally opposed)•Vee

Standar Jawaban

• Semua pertanyaa Kegiatan Tertulis harus dijawab dengan benar.• Semua Kegiatan Praktek harus dilakukan sesuai standar yang tercantum dalam teks.• Semua persyaratan keselamatan harus dipatuhi.

Prasyarat

Para peserta pelatihan akan mendapatkan:• Akses ke Workshop• Buku Kerja dan semua bahan penilaian• Akses menggunakan model silinder dan piston untuk bekerja• Peralatan Keselamatan• Buku-buku Referensi• Akses ke Maintenance Workshop

Metode Penilaian

• Kegiatan Tertulis 2x• KegiatanPraktek lx• Pertanyaan lisan

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 23

Page 24: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0124

Page 25: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

TOPIK 3KONFIGURASI ENGINE

3.1. Engine Multi Silinder

Engine bersilinder tunggal yang bekerja di dalam siklus empat langkah hanya melakukan satu kali langkah tenaga untuk setiap dua putaran crankshaft. Tenaga yang dihasilkan tidak seragam pada keseluruhan langkah sehingga terasa seperti tarikan keras yang bertenaga paling besar sewaktu langkah awal terjadi dan semakin berkurang pada akhir langkah. Supaya menghasilkan tenaga yang seragam dan kerja yang lebih halus, kebanyakan engine otomotif mempunyai lebih dan satu silinder, bahkan ada yang mempunyai empat, enam, delapan, duabelas, atau enambelas silinder.Dengan engine multi silinder langkah tenaga akan terjadi dengan sangat teratur sehingga engine empat langkah mempunyai dua langkah tenaga untuk setiap putaran crankshaft (langkah silinder yang satu belum selesai di susul dengan silinder yang lain). Engine enam silinder mempunyai tiga langkah tenaga untuk setiap putaran engine dan dalam hal ini langkah tenaga susul-menyusul sehingga aliran tenaga terasa lebih halus (engine tidak bergetar).Pada engine dua langkah, setiap silinder menghasilkan langkah tenaga untuk setiap perputaran crankshaft. Karena itu engine multi silinder dua langkah memberikan langkah tenaga tarikan dua kali lipat lebih banyak daripada engine empat langkah yang serupa.

3.2 Susunan Silinder

Susunan silinder disebut konfigurasi engine (engine configuration). Silinder-silinder bisa disusun secara segaris (in-line), berbentuk huruf V (vee) atau berhadapan secara horisontal (horizontally opposed). Jenis-jenis susunan tersebut diperlihatkan dalam gambar berikut.Semua engine walaupun disusun dengan cara yang berlainan tetap mempunyai cara kerja yang sama, apakah piston-pistonnya bergerak naik-turun atau dan samping ke samping.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 25

Page 26: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

Engine Sejajar (In Line Engine)Engine yang disusun secara sejajar mempunyai silinder-silinder yang disusun berurutan satu di belakang yang lain dalam satu garis lurus. Dalam gambar diperlihatkan sebuah blok silinder dalam engine empat silinder. Silinder-silinder biasanya dalam posisi vertical namun dalam beberapa jenis engine sejajar silindernya dimiringkan dengan sudut kemiringan tertentu sehingga disebut slant engine (engine dengan posisi miring).Dengan memiringkan kedudukan silinder, ketinggiannya jadi berkurang dan dengan demikian memungkinkan dipasang pada mobil penumpang yang mempunyai garis bonnet rendah, atau pada sebuah truk yang mesinnya dipasang di bawah kabin. Engine sejajar juga bisa dirancang sebagai engine datar (flat engine). Istilah “datar”

3.3 Klasifikasi Engine

Terdapat banyak variasi dalam rancangan engine namun bisa dikelompokkan menurut ciri-ciri utama rancangannya. Pengelompokan berbagai engine adalah sebagai berikut:Jumlah silinder.Engine bisa dikelompokan menurut jumlah silindernya. Jumlah silinder yang paling umurn adalah empat, enam dan delapan. Beberapa jenis engine otomotif mempunyai satu, dua, tiga, lima atau dua belas silinder.Susunan SilinderEngine dirancang dengan susunan silinder yang berlainan. Ada engine yang silindernya disusun sejajar (in-line), silindernya disusun dengan sudut kemiringan tertentu antara deret satu dan lainnya seperti bentuk V (engine tipe V) dan ada juga yang silindemya disusun secara horizontal.Kapasitas EngineYang dimaksud dengan kapasitas atau ukuran engine adalah volume keseluruhan dan semua silinder pada engine. Pengertian ini menjadi patokan untuk menentukan kapasitas engine. Namun patokan ini tidak berarti bahwa semua engine dengan kapasitas yang sama akan mempunyai tenaga yang persis sama karena beberapa jenis engine dirancang untuk menghasilkan kinerja yang lebih besar daripada jenis engine lainnya.Susunan mekanisme katupSusunan mekanisme katup yang paling sering dijumpai adalah overhead valve (OHV) dan overhead camshaft (OHC). Kedua jenis engine ini pada dasarnya adalah engine dengan overhead valve namun diberi nama yang berbeda karena camshaft-nya ditempatkan di tempat yang berbeda. Beberapa jenis engine mempunyai dua camshaft sehingga dinamakan double overhead camshafts (DOHC).Beberapa jenis engine mempunyai empat katup setiap silinder dan ciri-ciri ini kadang-kadang digunakan untuk menamai engine. Misalnya engine empat silinder dengan empat katup setiap silindemya dinamai engine enam belas katup.Jenis sistem pendinginAda engine yang mempunyai sistem pendingin dengan cairan (liquid-cooled) dan ada yang menggunakan udara (air-cooled). Engine dengan cairan pendingin mempunyai water-jacket dan sebuah radiator. Engine dengan udara pendingin sangat tergantung pada aliran udara pendingin.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0126

Page 27: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

Siklus operasiEngine digolongkan juga menurut sikius operasinya yaitu engine dua langkah atau engine empat langkah.Jenis bahan bakar yang digunakan Berdasarkan bahan bakar yang digunakannya engine otomotif digolongkan menjadi tiga: bensin, distilasi (untuk disel) dan gas.

3.4 Engine Lain

Penggolongan di atas adalah untuk engine piston. Rotary engine adalah spark-ignition engine (engine yang pengapiannya dilakukan oleh busi) yang menggunakan bensin sebagai bahan bakarnya namun tidak digunakan pada kendaraan bermotor.

3.5 Sistem-sistem dalam Engine

Selain komponen engine yang tampak sebuah engine juga memerlukan sejumlah sistem yang membuatnya bekerja. Beberapa komponen engine yang disebutkan sebelumnya merupakan bagian dari sistem-sistem berikut ini:Sistem Bahan BakarSistem ini meliputi tangki bahan bakar dan sebuah pompa bahan bakar yang menyalurkan bahan baker ke dalam engine.Sistem PelumasanSistem ini menggunakan pompa dan saluran untuk menyalurkan oli ke semua komponen engine yang bergerak.Sistem PendinginanSistem ini mencakup radiator, selang-selang, water pump, water-jacket di dalam blok silinder dan cylinderhead dan juga cairan pendingin yang bersirkulasi melalui sistem ini untuk mencegah engine menjadi terlalu panas.Sistem StarterDengan aliran tenaga listrik dari aki, motor stater memutar engine dengan ring gear yang terpasang pada fly wheel. Komponen yang mumgkin dipasangkan pada engine antara lain pompa power-steering dan kompressor AC. Pada kendaraan berat, engine-nya mungkin dilengkapi dengan vacuum pump atau kompressor udara untuk sistem remnya.Sistem Pengisian (Charging)Sistem ini mencakup altenator untuk mengisi kembali arus listrik ke aki.Sistem Pengapian (Ignition)(Dalam spark-ignition engine). Sistem ini memberikan percikan api pada ujung busi (spark plug) untuk menyulut campuran bahan bakar di dalam ruang bakar (combustion chamber).Sistem PemasukanSistem ini mencakup air cleaner, ducting manifold. dan intake manifold.Sistem PembuanganSistem ini terdiri dan exhaust manfold, exhaust ppe, dan muffler untuk mengeluarkan gas buang ke belakang kendaraan.Sistem-sistem yang diterangkan di atas diperlukan pada semua jenis engine, kecuali system pengapian (ignition), yang tidak diperlukan pada diesel engine.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 27

Page 28: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0128

Page 29: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 29

Page 30: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0130

Page 31: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 31

Page 32: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

TOPIK 1KOMPONEN UTAMA ENGINE

Hasil Belajar

Peserta pelatihan mampu menunjukkan letak serta mengetahui nama-nama komponen sebuah engine.

Kaiteria Penilaian

Peserta pelatihan bisa menunjukkan letak dan menyebutkan nama komponen yang terpasang:

• engine bagian atas• engine bagian bawah• engine bagian depan• engine bagian belakang• komponen-komponen yang terpasang di bagian dalam

Standar Jawaban

• Seluruh pertanyaan Kegiatan Tertulis harus dijawab dengan benar• Seluruh Kegiatan Praktek harus dilakukan sesuai dengan standar yang tercantum pada

teks.• Seluruh persyaratan keselamatan harus dipatuhi

Kondisi

• Ruang kelas• Buku Kerja dan seluruh Bahan Penilaian. Model kerja komponen engine• Potongan engine, yang memperlihatkan seluruh komponen• Peralatan Keselamatan

Metoda Penilaian

• 2X Kegiatan tertulis• 1X Kegiatan Praktek• Pertanyaan Lisan• Diskusi Kelompok

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0132

Page 33: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

Strategi Penyampaian

Materi ini dipersiapkan dalam format CBT dan trainer beserta peserta pelatihan harus menyadari hal ini.Pusat perhatian pelatihan dalam unit ini adalah agar peserta pelatihan mencapai hasil pembelajaran dan berorientasi pada peserta pelatihan/mahapeserta pelatihan.Trainer seyogyanya bertindak sebagai fasilitator untuk membantu peserta pelatihan mencapai hasil pembelajaran yang telah ditetapkan.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 33

Page 34: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

TOPIK 1KOMPONEN UTAMA ENGINE

1.1 Komponen utama engine

Topik ini membahas konstruksi engine secara umum dan komponen-komponen utamanya serta beberapa tampilan desain engine. Meskipun engine silinder ganda terdiri dari komponen-komponen yang menjalankan fungsi sama seperti pada engine silinder tunggal, engine ini lebih rumit dan memiliki lebih banyak komponen. Tetapi, pemahaman mengenai bagaimana suatu engine dibuat akan lebih mudah didapatkan jika engine ini dibongkar terlebih dahulu menjadi komponen-komponen yang terpisah sebelum memikirkan kesatuan engine secara keseluruhan.Untuk tujuan tersebut, kita akan melihat komponen-komponen yang terpasang di engine bagian atas, di engine bagian depan, di bagian belakang engine, di engine bagian bawah, komponen-komponen yang terpasang di bagian dalam, dan akhimya semua komponen terangkai pada sebuah engine.

1.2. Komponen-komponen di engine bagian atas

Gambar dibawah menunjukkan komponen engine bagian atas. ini adalah komponen-komponen yang termasuk ke dalam sesuatu yang kadangkala disebut sebagai overhaul bagian atas sebuah engine.Komponen-komponen yang dapat dikenali pada ilustrasi ini adalah:1. Timing Belt2. Camshaft Timing Pulley (Sprocket)3. Camshaft4. Rocker Anus dan shaft5. Valves dan Valve Spring

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0134

Page 35: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

Cara kerja bagian itu adalah sebagai berikut :

Timing belt menggerakkan camshaft pulley (sprocket) yang telah diikatkan ke camshaft. Cam yang ada pada camshaft mengoperasikan rockers arm yang berporoskan pada masing-masing shaft yang membuka dan menutup valves. Intake Valve terbuka untuk memasukkan campuran udara dan bahan bakar dan exhaust valve terbuka untuk melepaskan sisa-sisa gas pembakaran.

1.3. Komponen-komponen pada engine bagian depan

Gambar di bawah ini menunjukkan komponen-komponen yang terletak di engine bagian depan, termasuk komponen-komponen pada ilustrasi yang terdahulu. Komponen-komponen ini adalah:1. Crankshaft Timing Pulley (Sprocket)2. Timing Belt3. Crankshaft Pulley dan Balancer

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 35

Page 36: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

Cara kerja bagian itu adalah sebagai berikut:Piston diperlihatkan saat berada tepat di top- dead center (TDC). Pada saat langkah tenaga terjadi, tekanan pembakaran memaksa piston untuk bergerak turun di dalam silinder. Dengan perantara connecting rod piston memutar crankshaft sehingga engine beroperasi.Cranckshaft Timing Pulley (sprocket) menggerakkan timing belt, dan gerakan tersebut memutar camshaft untuk mengoperasikan valve seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Crankshaft pulley (drive pulley) berbeda dengan timing pulley dan digunakan untuk menggerakkan komponen yang terpasang di luar engine - kipas angin (fan), pompa air, alternator, power steering, dan kompresor AC (komponen-komponen seperti ini tidak diperlihatkan). Pulley merupakan bagian dan peredam getaran (vibration damper) yang sangat berguna untuk mengurangi getaran engine.

1.4 Komponen engine di bagian belakang engine

Gambar ini memperllhatkan sebagian belakang engine. Bagian-bagian yang diperlihatkan disini adalah:1. Starter Ring Gear2. Flywheel3. Crankshaft Flange

Cara kerja bagian itu adalah sebagai berikut:

Starter memiliki sebuah pinion yang berhubungan dengan ring gear yang terpasang pada flywheel. Saat starter dioperasikan, pinion tersebut memutar cranckshaft, piston bergerak ke atas dan ke bawah, dan bahan bakar dibawa masuk ke dalam silinder. Kemudian, bahan bakar dinyalakan oleh busi (spark plug); sehingga engine hidup dan beroperasi.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0136

Page 37: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

Flywheel diikatkan pada flange pada ujung belakang crankshaft; Flywheel adalah sebuah roda besi cetakan berat yang digunakan untuk membantu kelancaran engine beroperasi. Roda besi ini melakukan pelancaran dengan menyerap enerji pada saat langkah tenaga (power stroke) terjadi dan melepaskan energi pada saat langkah lainnya terjadi.

1.5. Komponen-komponen pada engine bagian bawah

Gambar menunjukkan bagian bawah dari engine. Komponen-komponen yang diperlihatkan adalah:1. empat piston2. connecting rod3. crankshaft4. crankshaft balance weight5. crankshaft main-bearing journals

Cara kerja bagian itu adalah sebagai berikut :

Crankshaft memiliki beberapa crank yang disambungkan dengan connecting rod. Bantalan (bearing) diantara connecting rod dan crank pin mengurangi gesekan dan mengurangi keausan. Ujung sebelah atas connecting rod disambungkan ke piston dengan sebuah piston pin yang besar, yang kadangkala disebut dengan gudgeon pin. Sambungan ini memungkinkan connecting rod bergerak sesuai dengan piston, seperti gerakan pergelangan tangan.Crankshaft disangga di dalam crankcase oleb mainbearing. Hanya journal yang diperlihatkan dalam gambar. JOurnal merupakan bagian dad shaft yang bbrgerak di dalam bearings. Journal ini seeara tepat dihaluskan untuk menciptakan hasil akhir permukaan yang halus.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 37

Page 38: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

Crankshaft mempunyai sejumlah beban penyeimbang. Volume massa ini terletak berlawanan dengan crank pin untuk menyeimbangkan crankshaft.Crankshaft dan bearing-nya kadangkala disebut juga dengan ujung bawah (bottom end) karena keduanya berdekatan dengan dasar engine. Sedangkan ujung dasar connecting rod kadangkala disebut dengan big end karena merupakan ujung connecting rod yang terbesar.

1.6. Komponen internal engine

Gambar memperlihatkan gabungan daii selunib bagian engine terdahulu dan menunjukkan seluruh bagian utama yang beroperasi. Bagian— bagian tersebut adalah valve mechanism, timing belt, crankshaft, piston, connecting rod, dan flywheel.

Ciri-ciri bagian-bagian ini. Setiap silinder pada

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0138

Page 39: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

engine memiliki 4 valve, yaitu dua intake valve dan dua exhaust valve. Ukuran camshaft pulley adalah dua kali ukuran crankshaft timing pulley. sehingga camshaft berputar hanya setengah kali kecepatan engine. Timing pulley dihubungkan dengan timing belt. Bagian ini mempunyai gigi yang berpadu dengan gigi pulley.Camshafl memiliki sebuah cam untuk setiap valve dan dirancang dengan cam-nya pada posisi yang tepat untuk membuka valve yang sesuai pada waktu yang tepat pula. Camshaft juga diatur waktunya sesuai dengan cranlcshaft, sehingga valve membuka dan menutup pada saat yang tepat sesuai dengan posisi piston.Piston dipasangi ring piston yang berfungsi sebagai perapat terhadap dinding silinder. Untuk mengenali piston, piston diberi nomor mulai dari depan ke belakang: piston No.1 dan No.4 tampak berada pada posisi Titik Mati Atas (TMA) sedangkan piston No. 2 dan No. 3 sedang berada pada posisi Titik Mati Bawah (TMB).

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 39

Page 40: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0140

Page 41: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 41

Page 42: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0142

Page 43: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

Gambar 1.6

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 43

Page 44: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0144

Page 45: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 45

Page 46: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

TOPIK 2RANGKAIAN ENGINE

Hasil Belajar

Peserta pelatihan mampu mengenali, menentukan tempat dan menyebutkan fungsi berbagai komponen engine yang bersifat pelengkap (ancillary components).

Kriteria Jawaban

Peserta pelatihan bisa menjelaskan dan menentukan tempat komponen-komponen tersebut di bawah ini :• Cylinder block• Cylinder head• Valve cover• Oil pan• Exhaust manifold• Intake manifold• Karburettor/ Air Cleaner• Fan• Water Pump• Distributor, kabel dan busi (Spark Plug)• Penyaring oli dan Pompa oli

Standar Jawaban

• Seluruh pertanyaan Kegiatan Tertulis harus dijawab dengan benar.• Seluruh Kegiatan Praktek harus dikerjakan sesuai dengan standar yang tercantum pada

teks.• Seluruh persyaratan keselamatan harus dipatuhi.

Kondisi

• Ruang kelas• Buku Kerja dan Materi Penilaian• Berbagai engine yang digunakan dalam workshop• Peralatan keselamatan

Metoda Penilaian

• Kegiatan Tertulis 2X• Kegiatan Praktek lX• Pcrtanyaan Lisan

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0146

Page 47: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

Strategi Penyampaian

Materi ini dipersiapkan dalam format CBT dan trainer beserta peserta pelatihan harus menyadari hal iniPusat perhatian pelatihan dalam unit ini adalah agar peserta pelatihan mencapai hasil-hasil pembelajaran dan pelatihan ini berorientasi pada peserta pelatihan/mahapeserta pelatihan.Trainer seyogyanya bertindak sebagai fasilitator untuk memungkinkan murid tersebut untuk mencapai hasil-hasil pembelajaran.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 47

Page 48: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0148

Page 49: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

TOPIK 2RANGKAIAN ENGINE

2.1. Komponen Rangkaian Engine

Gambar memperlihatkan engine secara keseluruhan dan juga beberapa peralatan pendukung yang terpasang di bagian luar. Cylinder block dan cylinder head telah ‘dipotong’ untuk memperlihatkan irisan bagian dalam engine seperti yang telah ditampilkan pada gambar sebelumnya.Berikut ini adalah bagian-bagian yang dapat dikenali: cylinder block, cylinder head, penutup valve, oil pan, exhaust manifold, intake manifold, throttle body, fan, water pump, distributor dengan kabel, busi, oil filter dan oil pump.

2.1.1 Cylinder block

Cylinder: block adalah komponen atau housingnya komponen bagian dalam dari engine yang terdiri dari; cylinder (cylinder linier), piston groups, conecting rod dan crankshaft.

2.1.2. Cylinder Head

Cylinder head dipasang dengan baut pada bagian atas cylinder block. Sebuah gasket, gasket Cylinder head, dipasang di antara kedua komponen sehingga berfungsi sebagai perapat (seal).

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 49

Page 50: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

Cylinder head biasanya terbuat dan aluminium, dan dibentuk di atas masing-masing silinder untuk membentuk combustion chamber di mana campuran bahan bakar dan udara terbakar. Cylinder head dilengkapi dengan valve dan mekanisme pengoperasian valve. Di atas overhead camshaft engine, terdapat bearing untuk camshaft. Engine ini memiliki intake port dan exhaust port yang dibuka dan ditutup oleh valve.

2.1.3. Penutup Valve

Penutup valve (rocker cover) terpasang di atas cylinder head dan menutupi mekanisme valve.Penutup tersebut terbuat dan aluminium campuran pada hampir semua engine.

2.1.4. Oli Pan

Oli pan atau sump, yang dipasang di dasar crankcase dan menutup bagian-bagian internal. Sump ini juga bertindak sebagai penampung oli pelumas engine, pada engine 4-langkah yang di sirkulasikan ke seluruh komponcn engine oleb pompa.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0150

Page 51: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

2.1.5. Exhaust Manifold

Exhaust manifold memiliki sebuah pinggiran yang diikat dengan baut ke kepala silinder diatas dudukan (exhaust port). Pipa-pipa atau cabang dan manifold menyalurkan gas yang sudah terbakar saat exhaust valve membuka. Benda ini terbuat dari besi baja agar tahan panas.

2.1.6. Intake Manifold dan Throttle Body

Komponen ini dibautkan berlawanan arah dengan cylinder head sampai dengan ke kepala exhaust manifold di atas engine ini. Komponen ini menyalurkan. campuran udara dan bahan bakar ke dalam engine. Engine yang diperlihatkan pada Gambar 6 memiliki electronic fuel injection (EFI), dan memiliki throttle body (semacan pedal gas) yang tersambung ke intake manifold. Pada engine karburator, karburatonya dipasang di bagian atas manifold.

2.1.7. Fan

Fan yang terletak di depan engine menyediakan udara yang mengalir terus menerus melalui radiator untuk pendinginan. Engine ini memiliki fan yang putarannya bervariasi sesuai dengan kecepatan engine, namun electric fan juga masih dipakai.

2.1.8. Water Pump

Water pump ini digerakkan oleh fan belt dan crankshaft pulley. Water pump bertugas menyirkulasikan air pendingin ke seluruh bagian engine untuk tujuan pendinginan.

2.1.9. Distributor, kabel dan busi.

Distributor terletak di bagian belakang cylinder head, dan digerakkan oleh camshaft. Distributor ini berfungsi untuk mendistribusikan voltase tinggi ke setiap busi pada waktu yang tepat. Distributor ini memberikan percikan api yang digunakan untuk membakar campuran bahan bakar-udara.Pada engine ini,kabel dan distributor disambungkan dengan busi yang terletak di tengah cylinder head.Urutan pembakaran untuk keempat silinder mi adalah: 1-3-4-2 atau 1-2-4-3. Inilah urutan dimana piston melakukan langkah-nya.

2.1.10. Oil Filter dan Oil Pump

Oil Pump mengisap oli pelumas dari oil pan dan menyirkulasikan ke seluruh bagian engine. Oli mengahir melalui oil filter yang berfungsi untuk menyaring partikel-partikel karbon atau benda-benda asing lainnya yang ada pada oli.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 51

Page 52: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0152

Page 53: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 53

Page 54: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0154

Page 55: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

TOPIK 3 CIRI-CIRI ENGINE

Hasil Belajar

Peserta pelatihan mampu mengidentifikasi serangkaian ciri-ciri penting jenis engine yang akan ditemui dalam peralatan pendukung tambang (mine support equipment)

Kriteria Penilaian

Peserta pelatihan bisa menjabarkan dan mengidentifikasi dengan tepat: .Engine berbahan bakar bensin ringan Engine datar atau engine yang berhadapan secara horizontal Engine diesel kecil Engine diesel ukuran sedang sampai besar

Standar Jawaban

Selunth Kegiatan Tertulis harus dijawab dengan benar. Seluruh Kegiatan Praktek harus dikerjakan sesuai dengan standar materi tertulis. Seluruh tindakan tindakan keselamatan harus dipatuhi.

Kondisi

Peserta pelatihan:• Disediakan ruang kelas dan workshop• Disediakan Buku Kerja dan seluruh materi penilaian• Disediakan alat bantu pelatihan berupa serangkaian engine termasuk yang berukuran kecil

dan berbahan bakar bensin, diesel, engine yang berlawanan secara horizontal,ukuran sedang sampai dengan diesel besar.

• Diijinkan masuk ke workshop untuk praktek

Metoda Penilaian

• Kegiatan Tertulis xl• Kegiatan Praktek x2• Pertanyaan Lisan

Strategi Penilaian

Materi ini telah dipersiapkan dalam format C.B.T (Competency Based Training), maka trainer dan peserta pelatihan harus mengetahuinya.Tujuan utama dari pelatihan unit ini adalah agar peserta pelatihan mencapai hasil pembelajaran yang telah ditetapkan dan pelatihan ini adalah pelatihan yang berorientasi pada peserta pelatihan. Trainer harus bertindak sebagai fasilitator untuk membantu peserta pelatihan mencapai hasil pembelajaran yang telah ditetapkan.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 55

Page 56: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0156

Page 57: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

TOPIK 3CIRI-CIRI ENGINE

3.1 Ciri-ciri Engine

Gambar menunjukkan sebuah engine empat silinder untuk kendaraan angkutan penumpang ukuran kecil. Kendaraan ini memiliki penggerak rantaj ke overhead camshaft.

Gambar engine dalam potongan menyilang

Gambar menunjukkan gambar potongan penampang menyilang sebuah engine dasar. Gambar ini telah dipotong tepat melalui penutup valve, cylinder head, blok silinder, dan oil pan untuk memperlihatkan konstruksi dan komponen-komponennya.Bagian-bagian yang bisa diidentifikasi adalah saluran air di dalam cylinder head dan cylinder block, intake valve dan exhaust valve dan masing-masing saluran, gasket cylinder head, konstruksi piston, dan konstruksi crankshaft dan bantalan batang penghubung (connecting rod bearing).

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 57

Page 58: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

Engine horizontal

Susunan sebuah engihe yang terletak horizontal, yang sering disebut juga dengan engine picak (flat engine), oleh karena bentuknya - seperti yang terlihat dalam gambar. Engine ini adalah engine dengan empat silinder yang saling berhadapan. Ciri-cirinya yang beragam ditampilkan di dalam gambar.

Engine diesel

Konstruksi dasar sebuah engine diesel dapat dilihat pada gambar. ini adalah sebuah engine overhead valve dengan camshaft yang dipasang pada cylinder block. Cam follower beroperasi pada cam yang ada di camshaft dan push rod memindahkan gerakan ke rocker arm yang ada di bagian atas cylinder head. Camshaft digerakkan oleh timing gear yang juga menggerakkan auxiliary shaft (shaft pembaritu). Shaft pembantu ini kemudian menggerakkan injection pump dan vacuum pump.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0158

Page 59: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

Karena engine ini engine diesel, maka dipasanglah sebuah injector pada cylinder head. Engine ini juga memiliki piston yang panjang.dengan-ruang.bakar terletak di bagian atas kepala piston. Komponen-komponen.sebuah engine diesel membawa tekanan yang lebih besar dibandingkan dengan engine berbahan bakar bensin dan oleh karena itu, umumnya konstruksinya lebih berat.

Gb.10 Diesel engine construction

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 59

Page 60: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0160

Page 61: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

TOPIK 3VALVE ENGINE – BAGIAN KOMPONEN

HASIL BELAJAR

Peserta pelatihan mampu menyebutkan nama dan letak poppet valve dan menjelaskan pemasangannya dalam valve train.

KRITERIA PENILAIAN

I. Identifikasi bagian-bagian dan valve,termasuk,• Head• Margin• Face• Stem• Valve guide area• Collect groove

2. Identifikasi pemasangan dasar bagianbagian valve, termasuk,• Seats• Guides• Spring• Stem Seals• Collet dan Retainers

TOLAK UKUR JAWABAN

• Semua pertanyaan dalam kegiatan tertulis dijawab dengan benar.• Semua kegiatan prakiek diselesaikan sesuai dengan standar mateni teks.• Semua persyaratan safety hams ditaati.

KONDISI

• Ruang kelas dan workshop.• Buku kerja dan semua materi penilaian.• Overhead valve train• Overhead camshaft valve train• Side valve system• Jenis kerja valve train• Pemakaian kendaraan dan workshop

CARA PENILAIAN

• 1 X Kegiatan tertulis• 1 X Kegiatan praktek• Pertanyaan lisan

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 61

Page 62: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0162

Page 63: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

TOPIK 3VALVE ENGINE – BAGIAN KOMPONEN

1.1 Valve Engine

Gambar 12 memperlihatkan valve beserta nama komponen. Valve terdiri dan dua bagian nama: poros (stem) dan kepala (head). Valve tersebut terpasang pada sebuah port di cylinder head dimana permukaan valve memberikan pengesilan yang menahan gas pada dudukan dalam port. Valve jenis ini disebut poppet valve atau mushroom valve.

Sekat cylinder head dengan valve intake dan exhaust diperlihatkan pada gambar 4 dan ini bisa digunakan unfuk mengidentifikasi bermacam-macam komponen, termasuk valve, spring, seal guide dan valve-seat insert.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 63

Page 64: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

Pada urnumnya valve intake lebih besar dan valve exhaust karena tekanan udara ke dalam silinder jauh lebih rendah dari pada tekanan gas exhaust dari silinder.

1.2 Jumlah Valve Per Silinder

Semua mesin mempunyai paling sedikit dua valve untuk tiap silinder (sam intake dan satuexhaust). Beberapa engine memiliki tiga valve untuk tiap silinder ( dua intake dan satuexhaust). Engine yang lain memiliki empat valve untuk tiap silinder (dua intake dan duaexhaust).Dua valve intake memberikan “pemasukan udara” yang lebih baik (pemasukan udara mengacu pada penyerapan udara atau campuran udara-bahan bakar ke dalam engine). Valve intake kedua memberikan jalur intake yang lebih besar dan aliran yang lebih lancar ke dalam silinder, sehingga engine memperoleh masukan udara yang lebih baik.Demikian pula, dua valve exhaust memungkinkan cylinder head dirancang dengan bagian exhaust yang lebih besar. Hal ini memberikan aliran gas exhaust yang lebih bebas dan silinder, sehingga gas sisa pembakaran yang tertinggal lebih sedikit.

1.3 Dudukan (seat) valve

Port valve yang terletak di cylinder head mempunyai tempat untuk seat (dudukan) valve ketika valve itu tertutup. ini membentuk perapat (seal) yang menahan gas. Beberapa cylinder head memiliki dudukan yang terpotong langsung sampai ke ujung port valve. Cylinder head yang lain memiliki insert (ring baja) yang dipasangkan ke dalam lekukan hasil pemotongan di bagian kepala. Semua cylinder head dari logam campuran aluminium memiliki insert dudukan valve.Insert terbuat dan logani campuran besi. Dalam beberapa hal, logam campuran khusus yang dibuat untuk bertahan pada temperatur tinggi digunakan untuk insert exhaust.

1.4 Valve guide

Tiap valve bekerja pada sebuah valve guide. Kebanyakan cylinder head memiliki valve guide yang dapat dilepas yang berbentuk bush besi cetakan yang dipasangkan ke dalam lubang di cylinder head. Cylinder head yang lain memililci valve guide integral yang dicetak sebagai bagian dan cylinder head dan kemudian dibor sesuai ukuran stem valve pada pabrik pembuat.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0164

Page 65: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

1.5 Pegas (spring) valve

Valve biasanya tertahan pada dudukannya oleh satu atau dua buah pegas kumparan (coil spring) yang dimampatkan diantara ujung atas silinder dan retainer pada stem valve. Retainer pegas dipegang di ujung stem valve oleh collet berbentuk kerucut (Gam. 1.14). Collet ini juga disebut pasak, penahan atau pengunci.

Pen/pegas biasanya di bagian bawah memiliki Roil yang lebih dekat dari pada bagian atas, dan pegas bisa terbuat dan kawat dengan bagian yang dibentuk secara khusus (Gam. 15).Tujuannya adalah untuk menahan valve pada dudukannya saat valve tertutup, dan ini untuk mencegah agar valve tidak terpental. Sebuah pegas sederhana mungkin memiliki resonansi yang memungkinkan valve “terpental” pada dudukannya pada kondisi operasi tertentu.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 65

Page 66: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

1.6 Perapat valve-stem

Seal oli dipasang pada stem valve atau valve guide untuk mencegah oh yang berlebihan mengalir melewati stem valve dan guidenya ke dalam ruang pembakaran. Seal oli yang diangkat ke bagian atas valve guide bisa dihihat di Gambar 16.

Cara kerja salah satu jenis seal diperlihat-kan pada gambar 17. Pegas koil di bagian luar menahan tepi yang berfhngsi sebagai perapat (seal) terhadap stem valve, sementara sudut di bagian atas seal membentuk reservoir oli yang kecil untuk melumasi stem dan guide. Jumlah oli yang diperlukan untuk pelumasan hanya sedikit saja, tapi jika oli untuk pelumasan ini terlalu banyak akan mengakibatkan terbentuknya endapan karbon di bagian-bagian katup dan kepala katup.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0166

Page 67: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

Ada jenis seal yang lain, seperti seal payung (Gam 18). Seal ini dirancang untuk mengatur oli supaya menyebar dan menjauhkannya dan ujung valve guide, yang mana berfungsi sebagai seal.

MENGAPA MENGGUNAKAN SEAL VALVE

Valve intake lebih mungkin mengahirkan oli rnelalui guide-nya daripada melalui valve exhaust. ini disebabkan karena adanya tekanan rendah dalam port intake yang “menghisap”oli. Port exhaust memiliki tekanan yang cenderung mencegah masuknya oli.Oli akan mehalui valve intake dimana terdapat seal yang aus, atau jika valve guide sudah aus dan clearance valve ke guide yang berlebihan. Selain itu, lebih banyak oli akan cenderung melalui guide ketika mesin dijalankan dalam kondisi ringan atau tanpa beban, seperti ketika bergerak menuruni bukit. Dalam keadaan seperti ini, tekanan manifold intake akan lebih lebih rendah dari pada tekanan atmosfir dan ini bisa menyebabkan lebih banyak oli yang mengalir melalui stem valve.

1.7 Temperatur valve

Valve intake hanya mengalirkan udara atau campuran udara dan bahan bakar, sehingga temperaturnya lebih dingin dibandingkan valve exhaust. Gas sisa pembakaran yang melalui port exhaust sangat panas, sehingga valve exhaust bisa menjadi merah membara.Gambar di bawah memperlihatkan pola temperatur dan valve exhaust. Selama operasi, stem memindahkan panas ke guide, sehingga stem menjadi bagian yang paling dingin di valve. Kepala yang berada di dekat muka valve mentransfer panas ke dudukan (seat), sehingga dudukan menjadi bagian terdingin berikutnya. Dudukan valve dan guide, selanjutnya didinginkan oleh coolant di dalam water-jacket di sekeliling port valve.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 67

Page 68: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

Temperatur valve menunjukkan penting-nya ketepatan dudukan valve. Jika valve tidak duduk posisi yang semestinya, akan ada rongga kecil yang bisa menimbulkan terjadinya transfer panas dan bagian muka valve akan menjadi terlalu panas. Tempat-tempat yang kena panas akan mencapai temperatur yang sangat tinggi dan ujung valve akan terbakar.Dudukan valve exhaust juga terkena suhu yang sangat tinggi, oleh karena itu dudukan valve exhaust di banyak engine dilengkapi dengan insert logam campuran tahan-panas.

Valve yang didinginkan dengan sodium

Beberapa mesin berat memiliki valve yang didinginkan dengan sodium. Valve jenis ini memiliki stem berongga yang sebagian diisi dengan sodium metalik, sodium metalik ini mencair pada suhu sekitar 900 C, sehingga menjadi cairan pada suhu kerja mesi.n.Saat valve bergerak naik dan turun dalam guidenya, sodium cair dilemparkan ke sekeliling bagian dalam stem valve. Hal ini menyebabkan panas diserap dan bagian valve yang lebih panas dekat kepala dan dipindahkan ke bagian valve yang lebih dingin pada stem.Sodium merupakan elemen yang sangat reaktif yang tidak membahayakan ketika disimpan dalam rongga stem valve. Valve yang sudah lama fin-nya hams selalu dibuang. Valve sodium biasanya bisa diketahui dan ketebalan stemnya.

Sudut dan Lebar Valve-Face

Di beberapa engine, bagian muka (face) valve digerinda membentuk sudut 45°, engine lainnya memiliki valve dengan sudut 30°. Di beberapa engine, valve intake memiliki sudut muka 30°. sedangkan valve exhaust 45°.Dudukan valve seringkali digerinda membentuk sudut yang sama dengan muka valve, tapi beberapa pabrik menggunakan sudut interferensi seperti terlihat pada gambar 20; yaitu muka valve dan dudukannya membentuk sudut yang sedikit berbeda. Hal ini tidak terjadi pada engine yang berbeda. dan sudut interferensi bisa setengah derajat. atau sebesar dua derajat.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0168

Page 69: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

Sudut interferensi dibuat oleh pabrik pembuat engine untuk memudahkan muka valve masuk dengan tepat ke dudukannya pada mesin yang baru, dan sudut ini tidak selalu digunakan pada saat mereparasi atau mengganti valve dan dudukannya.Lebar dudukan valve sangatlah penting. Dudukan yang sempit diperlukan sekali untuk memberikan kontak lingkaran yang tipis pada muka valve dan membentuk perapat (seal) yang kuat; dudukan yang lebih lebar diperlukan untuk memindahkan panas dari kepala valve ke cylinder head. Hal ini tidak berlaku mutlak, dudukan valve intake biasanya lebih sempit daripada dudukan valve exhaust.Meskipun spesifikasinya bisa berbeda-beda untuk mesin yang berlainan, dan meskipun tidak semua pabrik membuat ketentuan lebar yang berlainan untuk dudukan intake dan exhaust; berikut ini adalah spesifikasi yang umum dipakai:

Valve intake 1,5 - 2 mm.Valve exhaust 1,8 - 2,5 mm.

Untuk memperoleh lebar dudukan yang tepat selama perbaikan, menggerinda sudut tambahan pada bagian atas dan bawah dudukan seringkali perlu dilakukan untuk mengurangi lebar dudukan (Gam. 21).

1.8 Rotasi Valve

Rotasi valve mengacu pada keadaan dimana xralve memutar sedikit saat valve terbuka dan tertutup, sehingga valve perlahan-lahan herotasi dan valve tidak selalu duduk di tempat yang sama. Hal ini memberikan beberapa keuntungan: valve menimbulkan sedikit gerakan menyapu. yang cenderung menjaga bagian muka dan dudukan bebas dan karbon; gerakan tersebut juga mencegah pelekatan valve pada guide valve; dan valve menyebarkan panas di sekeliling dudukan valve. Kesemuanya ini membantu memperpanjang masa pakai valve.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 69

Page 70: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

Valve mempunyai kecenderungan alami untu.k berputar dan hal ini memberikan berbagai keuntungan. Salah satunya adalah membiarkan rocker arm sedikit offset ke arah stem valve seperti yang tampak pada Gambar 22. Hal ini menyebabkan valve sedikit memutar setiap kali valve tersebut terbuka.

Rotator valve positif kadangkala digunakan pada mesin yang lebih’besar. Rotator tersebut mirip dengan gelang peluru pendorong yang kecil, yang terpasang di bawah atau di atas pegas valve. Gelang tersebut terletak pada ramp kecil dan setiap kali valve terbuka, gelang didorong untuk menggerakkan ramp ke atas. Hal ini berakibat positif, yang menyebabkan valve sedikit berputar.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0170

Page 71: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 71

Page 72: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0172

Page 73: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

UNIT 3 VALVE MESINTOPIK 2- PENYETELAN DAN CARA KERJA VALVE

HASIL BELAJAR

Siswa mampu menjelaskan dengan benar cara kerja katup posisi di samping (side valve),katup posisi di atas (overhead valve), dan rangkaian katup camshaft posisi di atas(overhead camshaft valve trains) dan menyetel jarak antara valve (valve clearance).

KRITERIA PENILAIAN

• Menjelaskan cara kerja sistem katup posisi di samping (side valve).• Menjelaskan cara kerja rangkaian katup posisi di atas (overhead valve train).• Menjelaskan cara kerja rangkaian katup camshaft posisi di atas (overhead camshaft

valve train).• Menyetel kerenggangan katup pada valve train (valve clearence)

STANDAR JAWABAN

• Semua pertanyaan dalam kegiatan tertulis dijawab dengan benar.• Semua kegiatan praktek diselesaikan sesuai standar materi teks.• Semua persyaratan safety harus dipenuhi.

KONDISI

Ruang kelas dan workshop Buku kerja dan semua materi penilaian Overhead valve Overhead camshaft Contoh kerja valve train Pemakaian kendaraan dan workshop

METODE PENILAIAN

• 1 X Kegiatan tertulis• 1 X Kegiatan praktekPertanyaan lisan

STRATEGI PENYAMPAIAN

Bahan yang diberikan ini telah disusun dalam format C.B.T. Trainer dan peserta pelatihanharus menyadari hal tersebut. Pelatihan dalam unit ini dipusatkan pada pencapaian hasil belajar peserta pelatihan dan berorientasi pada siswa (student-oriented).

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 73

Page 74: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

Trainer seyogyanya bertindak sebagai fasilitator untuk membantu para peserta mencapai hasil belajar.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0174

Page 75: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

UNIT 3 KATUP MESINTOPIK 2. CAM KERJA DAN PENYETELAN KATUP

2.1. Cylinder head dan Katup

Cylinder head dan katup diperlihatkan pada gambar. Cylinder head ini memiliki 1 katup intake dan 1 katup exhaust, serta mekanisme untuk menjalankannya. Kedua katup ini biasanya dibuat tertutup oleh pegas katup, tapi keduanya terbuka selama beberapa waktu tertentu selama sikius kerja mesin. Mekanisme kerja katup disebut rangkaian katup (valve train).

Cara kerja dasar katup

Cylinder head yang diperlihatkan memiliki camshaft dengan sebuah cam untuk masingmasing katup. Ketika camshaft berputar, cam menjalankan rocker arm untuk membuka dan menutup katup. Gerakan cam ini mengangkat salah satu ujung dan rocker arm, kemudian rocker arm ini bertumpu pada sumbunya (shaft). Ujung rocker arm lainnya bergerak turun menekan stem katup dan membuka katup. Ketika gerakan cam ini berlanjut, ujung katup rocker arm terangkat, dan pegas menutup katup.

2.2 Rangkaian Katup (Valve Trains)

Ada 2 jenis rangkaian katup (valve train) yang biasanya digunakan: rangkaian katup untuk valve overhead dan rangkaian katup untuk overhead camshaft. Susunan kedua rangkaian katup ini diperlihatkan pada gambar di atas.Overhead valve. Pada mesin overhead- valve, camshaft-nya terletak di blok mesin dan digerakkan oleh sebuah rantaf dan crankshaft. Tappet (atau cam follower) dan pushrod digunakan untuk memindahkan gerakan cam ke rocker arm di. bagian atas cylinder head.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 75

Page 76: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

Karena satu siklus penuh mesin 4 langkah memenlukan 2 kali putaran crankshaft, camshaft harus berputar dengan kecepatan setengah dan kecepatan crankshaft. Hal ini dicapai dengan membuat camshaft sprocket dua kali lebih besar dari ukuran crankshaft sprocket.Mesin yang memakai pushnod pada rangkaian katup (valve train) kadangkala disebut dengan mesin pushrod untuk membedakannya dari mesin overhead camshaft.Pada mesin overhead camshaft, camshaft berada di atas cylinder head dan digerakkan oleh timing chain atau timing belt dan crankshaft. Beberapa mesin bekerja langsung dengan tappet diantara camshaft dan katup, seperti diperlihatkan pada diagram kedua.

2.3 Valve Train untuk Mesin Over Head Valve

Susunan dasar dan mesin OHV diperlihatkan pada Gambar 3. Rangkaian katupnya (Valve train) terdiri dan:

Camshaft Pengangkat katup, juga dikenal dengan sebutan cam follower atau tappet Pushrod Rocker shaft Rocker arm

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0176

Page 77: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

2.4 Cara kerja camshaft

Camshaft terletak pada bearing di dalam crankcase dan pada mesin 4 langkah digerakkan oleh crankshaft pada kecepatan setengah kecepatan mesin. Camshaft memiliki sebuah cam untuk tiap katup dan sebuah cam tambahan untuk menjalankan pompa bahan bakar (fuel pump). Gir yang terpasang pada camshaft menggerakkan distributor pengapian, dan seringkali juga menggerakkan pompa oli mesin.Cam dan cam follower mengubah gerakan memutar menjadi gerakan linier atau gerakan lurus. Perputaran camshaft menggerakkar follower ke atas dan ke bawah, dan gerakan ini dipindahkan oleh pushrod ke rocker arm di bagian atas cylinder head.

Pengangkat valve (Valve lifter)

Secara umum, ada 2 jenis pengangkat katup:yaitu pengangkat solid dan pengangkat hidraulik. Pengangkat solid biasanya tidak padat (solid), tapi memiliki silinder besi cetakan berongga. Pengangkat katup ini dipasang pada lubang yang ada di crankcase dan bisa diputar ke arah manapun. Perputaran lambat yang terjadi meratakan tingkat keausan dan cam ke seluruh bagian permukaan pengangkat tersebut.

Rocker Arm dan pushrod

Beberapa rocker arm terbuat dan baja cetakan atau logam campuran aluminium; ada juga yang dibuat dengan cara steel pressing. Mesin pada gambar 5 memiliki rocker arm cetakan yang bekerja pada rocker shaft. Rocker arm ini dilumasi oleh oli yang dialirkan melalui shaft yang berlubang.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 77

Page 78: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

2.5 Celah Antar Katup (Valve clearance)

Celah sempit antar katup, yang dikenal dengan sebutan valve clearance, valve lash atau tappet clearance, terdapat di antara ujung rocker arm dan ujung batang katup (valve). Jika tidak ada clearance, katup tidak akan menutup dengan semestinya dan akan terbakar dengan cepat.Rocker ann cetakan (Gam. 5) memiliki sekrup penyetelan yang ada di ujung pushrod untuk menyetel clearance. Rocker arm yang terbuat dan baja yang ditekan (Rocker arm pressed- steel) (Gam. 6) diatur dengan cara memutar mur (nut) yang ada di ball stud untuk menaikkan atau menurunkan rocket arm. Pengangkat katup hidraulik biasanya tidak memiliki clearance.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0178

Page 79: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

Penyetelan clearance katup

Valve clearance (yang juga disebut tappet clearance) diperiksa dan disetel dengan cara yang berlainan untuk mesin yang berbeda. Clearance katup pada mesin yang memiliki pengangkat katup hidraulik atau penyetel lash hidraulik tidak memerlukan penetelan meskipun beberapa pengangkat katup hidraulik bisa diperiksa.Sebelum memeriksa valve clearance, valve harus berada pada posisi tertutup rapat. Clearance diperiksa dengan cara memasukkan feeler gauge yang ukuran ketebalannya tepat ke celah di antara ujung stem valve dan rocker arm (Gam. 7), untuk bucket type tappet, feeler gauge dimasukkan ke celah di antara camshaft dan bagian atas tappet.

Bila clearance-nya tepat, feeler gauge kan tetap kuat, tapi tidak kencang, ketika digerakkan di antara kedua bagian tersebut. Untuk pemeriksaan yang lebih akurat, 2 feeler gauge bisa digunakan; yang satu sedikit lebih tebal dan yang lain sedikit lebib tipis daripada clearance yang ditetapkan. Kedua feeler gauge mi digunakan sebagai go dan no go gauge.

2.6 Sekrup Penyetelan

Sekrup penyetelan dan penguncian (lock nut) di ujung rocker aini memungkinkan dilakukan penyetelan clearance. Beberapa pabrik membuat spesifikasi pemeriksaan clearance pada kondisi panas (clearance hot). Dengan cara mesin dihidupkan sampai mencapai temperatur kerja, kemudian tutup rocker (valve) dilepas. Bilamana penyetelan dilakukan setelah perbaikan mesin maka yang dapat dilakukan pada kondisi dingin. Setelah selesai hidupkan mesin hingga mencapai temperatur kerja dan lakukan penyetelan kembali pada kondisi panas.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 79

Page 80: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

2.7 Penyetelan bucket type tappet

Bucket tappet memiliki spacer atau shim di antara bagian atas bucket (pengangkat valve) dan cam pada camshaft (Gam. 8). Clearance bisa diperiksa dengan cara memasukkan feeler gauge diantara cam dan bagian atas tappet. Shim tersedia dalam berbagai macam ukuran, dan shim lebih tebal atau lebih tipis dipasang untuk menyetel clearance.

Untuk mengubab shim. digunakan sebuah alat khusus untuk menekan tappet dan pegas valve ke bawah. ini memberikan celah di antara bagian atas tappet dan cam sehingga satu shim bisa dilepas dan diganti dengan yang lain.Di beberapa mesin, spacer dipasang di dalam tappet pada ujung stem valve dan hanya dapat disetel dengan melepas camshaft. ini biasanya dilakukan hanya bila cylinder head dilepas. Clearance diperiksa sebelum pembongkaran dan, jika salah, disetel dengan memasang spacer dengan ketebalan berbeda sewaktu melaksanakan perakitan mesin.Ketika dilepas dan cylinder head, tiap bucket tappet harus disesuaikan dengan spacer atau shim-nya masing-masing dan harus dipasang kembali dengan valve pada posisi sebelumnya (Gam. 9).

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0180

Page 81: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

2.8 Urutan penyetelan katup

Katup yang diperiksa atau disetel harus tertutup rapat, dengan pengangkatnya berada pada tumit cam Posisi ini diperoleh dengan cara memutar crankshaft sampai pistonsilinder untuk katup yang sedang diperiksa berada di TMA pada langkah kompresi.Clearance kedua katup intake atau katup exhaust untuk silinder yang lain bisa disetel.Clearance valve dan tiap silinder dapat disetel dengan cara memutar crankshaft untuk menempatkan piston pada TMA. Mengikuti urutan pengapian mesin.Urutan di atas mengharuskan crankshaft diputar beberapa kali sebelum semua clearance katup m.asing-masing silinder disetel. Akan tetapi, seringkali ditentukan urutan yang lebih pendek, yang memungkinkan clearance dapat disetel dengan cara 2 (dua) kali memutar crankshaft. Urutan untuk mesin 4 silinder, seperti terlihat pada gambar 10, adalah sebagai berikut:• Dengan piston no.1 pada TMA dan langkah kompresi, setel clearance katup intake no. 1,

exhaust no. 1, intake no. 2 dan exhaust no.3.• Putar crankshaft satu putaran penuh menempatkan piston no. 4 ke posisi TMA pada

langkah kompresi, dan setel 4 yang lain nya.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 81

Page 82: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

2.9 Menemukan letak TMA

Titik Mati Atas (TMA) untuk silinder no. 1 bisa ditemukan dengan menyetel zero mark pada crankshaft pulley supaya sejajar dengan penunjuk pada timing cover (Gam. 11). Di akhir langkah kompresi atas, katup intake dan exhaust untuk silinder akan tertutup rapat.

Biasanya mesin bisa diputar dengan spanner pada baut di ujung crankshaft. Perhatikan gerakan katup ketika mesin diputar. Ketika katup intake tertutup, piston akan berada pada posisi TMB. Setengah putaran crankshaft akan membawa piston ke posisi TMA. Pada mesin 4 silinder, timing mark bisa digunakan untuk mencari TMA untuk silinder no. 1. TMA silinder yang lainnya akan terjadi sesuai dengan urutan pengapian, pada tiap setengah putaran crankshaft. Timing mark juga akan berada pada posisi yang pas/sejajar dengan penunjuk untuk TMA silinder no. 4.Untuk mesin 6 silinder, piston akan berada di posisi TMA pada setiap 120 derajat putaran crankshaft.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0182

Page 83: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 83

Page 84: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0184

Page 85: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 85

Page 86: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

TOPIK 1SISTEM PEMASUKAN UDARA

HASIL BELAJAR

Peserta pelatihan mampu menentukan letak dan menyebutkan fungsi komponen-komponen sistem pemasukan udara.

KRITERIA PENILAJAN

Peserta pelatihan mampu dengan tepat:1. Menentukan letak dan menjelaskan cara kerja dan air cleaner.2. Menentukan letak dan menjelaskan fungsi masing-masing komponen pada air cleaner.3. Menentukan letak dan dapat menjelaskan sistem pemasukan udara.

STANDAR JAWABAN

Semua Kegiatan Tertulis dijawab dengan benar.• Semua Kegiatan Praktek diselesaikan dengan standar materi teks.• Semua tindakan safety harus diperhatikan setiap waktu.

KONDISI

• Ruang kelas dan workshop• Buku Kerja dan semua materi penilaian• Contoh-contoh pembersih udara dan filter• Mesin termasuk sistem manifold karburator• Peralatan safety

METODE PENILAIAN

• 2 X Kegiatan Tertulis• 1 X Kegiatan Praktek• Pertanyaan Lisan

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0186

Page 87: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

KEGIATAN TERTULIIS 1

Apa tujuan pembelajaran dan topik ini?

_________________________________________________________________________

Apa yang harus Anda lakukan supaya berhasil menyelesaikan topik ini?

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 87

Page 88: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

TOPIK 1SISTEM PEMASUKAN UDARA (AIR INTAKE SYSTEM)

Sistem pemasukan udara membawa masuk campuran udara dan bahan bakar sedangkan sistem pembuangan membawa keluar sisa gas pembakaran.

1.1 Sistem Pemasukan Udara

Sistem pemasulcan udara adalah memberikan udara ke dalam silinder engine dengan udara bersih dalam jumlah yang sesuai, dengan suhu udara yang benar dan dengan bahan bakar dalamjumlah yang tepat sehingga membentuk bahan campuran terbaik yangmenghasilkan proses pembakaran di dalam engine sempuma.Ada dua prinsip dasar pada sistem pemasukan udara:

1. Cylinder Feed2. Crankcase Feed

Cylinder Feed. Bahan bakar dicampur dengan udara ketika melalui karburator. Campuran bahan bakar tersebut dimasuk-kan ke dalam silinder melalui intake valve.Crankcase Feed – Beberapa jenis engine dua langkah menghisap carnpuran udara dan bahan bakar ke dalam crankcase sebelum dipindahkan dalam keadaan bertekanan tinggi ke dalam silinder.Komponen sistem pemasukan udara terdiri dari :

Air cleaner, Pre-cleaner Supercharger atau turbocharger (bila digunakan) Intake manifold Carburetor Intake valve

Air cleaner menyaring debu dan kotoran dan udara yang melewatinya dan kemudian masuk ke dalam karburator. Pre-cleaner mencegah masuknya partikel yang lebih besar ke dalam air cleaner dan mencegah terjadinva penyumbatan.Supercharger memperbesar tarikan tenaga (horse power) dengan cara memampatkan lebih banyak udara atau carnpuran udara dan bahan bakar ke dalam silinder-silinder engine dibandingkan dengan jumlah yang bisa diserap engine itu sendiri.Intake manifold menyalurkan campuran bahan bakar dan udara (udara saja bila dalam diesel engine) masuk ke dalam silinder-silinder engine.Carburetor mencampur bahan bakar dengan udara yang masuk dengan perbandingan yang sesuai untuk membentuk bahan yang mudah terbakar.Intake valve, membuka dan menutup saluran udara (untuk diesel engine) dan campuran udara dan bahan bakar (untuk pertol engine).

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0188

Page 89: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

1.2 Air Cleaner

Air cleaner harus mampu menyaring partikel-partikel yang lembut seperti debu dan pasir yang terbawa udara demikian juga endapan partikel dan abu dalam udara. Air cleaner berperan sangat penting dalam membuat engine bekerja secara memuaskan dan tahan lama.Sebuah cleaner haruslah mempunyai penampung yang cukup besar untak menampung partikel-partikel yang disaringnya dan udara sehingga engine bisa dioperasikan dalam jangka waktu yang cukup lama.Timbunan debu dan kotoran di dalam saluran-saluran air cleaner akhirnya akan menghambat pengiriman udara sehingga pembakaran tidak sempurna dan mengakibatkan tertimbunnya banyak karbon pada katup dan piston.Kadang-kadang multiple air cleaner digunakan bila engine dioperasikan di lingkungan udara yang sangat berdebu atau bila dirasa lebih baik menggunakan dua air cleaner kecil daripada satu air cleaner yang besar.Jenis air cleaner yang paling umum digunakan adalah:

1.2.1 Pre-cleaner1.2.2 Dry type cleaner1.2.3 Dry element type cleaner1.2.4 Viscous-impingement cleaner1.2.5 Spiral Rotor type cleaner1.2.6 Oil bath type cleaner

1.2.1 Pre-cleaner

Pre-cleaner adalah alat sederhana untuk membersihkan udara dan partikel-partikel debu atau benda asing berukuran cukup besar sebelum udara tersebut masuk cleaner utama. Pre-cleaner biasanya dipasang di ujung pipa yang mencuat ke atas menuju udara terbuka dan pipa tersebut berpangkal pada air cleaner inlet.Pre-cleaner sangat membantu me-ringankan beban kerja air cleaner sehingga air cleaner bisa bekerja cukup lama sebelum memerlukan servis.Kebanyakan pre-cleaner memiliki prescreener yang mencegah masuknya abu, endapan dan dedaunan ke dalam pemasukan udara.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 89

Page 90: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

1.2.2 Dry Type Air Cleaner

Dry Type Air Cleaner digunakan pada engine yang membutuhkan sedikit udara saja. Alat ini dipasang langsung berhubungan dengan karburator atau manifold. Dry type air cleaner atau filter menyaring udara yang melewatinya dengan kain yang berlapis-lapis atau semacam saringan (felt). Air cleaner jenis ini sangat efektif bila digunakan untuk menyaring partikel yang berukuran cukup besar dan dalam udara dan kebanyakan digunakan pada engine berukuran kecil.

1.2.3 Dry Element Type Air Cleaner

Jenis air cleaner ini pada umumnya sama dengan dry type air cleaner. Dry Element air cleaner dirancang untuk melakukan dua tahappembersihan:

1. Pembersihan awal (precleaning)

Dalam tahap ini udara digiring masuk ke dalam cleaner dengan kecepatan tinggi sehingga menimbulkan putaran sentrifugal (gaya siklon) memutani elemen filter. Udara mengalir langsung menuju pre-cleaner sehingga menghantam salah satu sisi pelindung logamnya (metal shield). Daya sentrifugal akan terus berlangsung sampai ujung dalam cleaner housing. Pada titik ini debu akan terlempar ke dalam sebuah dust cup atau dibuang di bagian bawah housing.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0190

Page 91: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

Dry air cleaner dengan dust cup menggiring udara melewati sirip-sirip yang miring (tilted fin) yang menimbulkan daya sentrifugal (siklon). Ketika udara mencapai ujung cleaner housing debu di dalam udara melewati sebuah slot di bagian atas cleaner dan masuk ke dalam dust cup.Proses pembersihan awal tersebut mampu membersihkan udara dan debu dan kotoran sampai 80 hingga 90 persen sehingga benar-benar meringankan beban kerja filter.

2. Penyaringan (filtering)

Ketika proses pembersihan awal telah selesai, udara yang sudah bersih kemudian masuk ke dalam lubang-lubang di dalam metal jacket yang mengelilingi pleated-paper filter. Penyaringan dilakukan ketika udara melewati paper filter. Filter ini menyaring hampir semua partikel kecil yang masih tertinggal.Beberapa jenis heavy duty cleaner menggunakan alat yang disebut rotor spiral untuk membersihkan udara. Jenis air cleaner yang lain mempunyai elemen safety kecil yang dipasang pada unit tersebut untuk berjaga-jaga bila elemen utamanya rusak. Bila air cleaner dilengkapi dengan sebuah dust cup maka dust cup tersebut harus dibersihkan setiap hari. Bila air cleaner dilengkapi dengan sistem pembuangan isi dust cup secara otomatis berarti hams dilakukan pemeriksaan paling tidak sekali sehari untuk memastikan bahwa cup tersebut tidak tersumbat. Pembuang debu (dust unloader) biasanya berupa alat duck-bill dan karet yang tertutup karena pengaruh daya hisap pada engine ketika engine hidup. Ketika engine mati, berat kotoran yang terkumpul di dalam dust cup dengan sendirinya akan membuka plap sehingga kotoran terbuang.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 91

Page 92: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

1.2.4 Viscous Impingement Air Cleaner

Di dalam cleaner jenis ini udara mengalir melalui sebuah gulungan (maze) wool dari logam, kawat atau kisi-kisi yang dilumasi dengan oli dan digunakan pada engine otomotif yang dioperasikan dalam kondisi yang relatif sedikit berdebu. Bagian bawah unit tersebut berfungsi sebagai ruang berongga yang bisa meredam suara yang timbul ketika udara masuk.Air cleaner jenis viscous-impingement dewasa ini pada umunmya digunakan pada engine berukuran kecil. Cleaner tersebut menggunakan elemen impingement berpelumas oli untuk menyaring udara.

1.2.5 Spiral Rotor Air Cleaner

Air cleanerjenis ini terdiri dari sejumlah spiral rotor (A) yang terpasang di dalam tube pada air inlet. Tube tersebut mencuat masuk ke dalam sebuah kompartemen (B). Tube dengan ukuran yang lebih kecil (C) memanjang masuk ke dalam tube-tube yang lebih besar dan menuju ke air inlet utama.Sebuah katup (D) memungkinkan udara mengalir keluar dan kompartemen air cleaner inlet utama namun tidak bisa memasukinya. Tube (E) menghubungkan kompartemen (B) dengan rangkaian muffler. Muffler itu menyediakan tekanan vakum yang konstan atau disebut hisapan (suction).Udara yang melewati tube diputar oleh rotor sehingga partikel kotoran bisa dilemparkan membentur dinding-dinding tube yang lebih besar dan didorong keluar oleh pembuangan vacuum di posisi (E).Udara yang sudah bersih mengalir terus melalui tube-tube yang lebih kecil menuju kompartemen (C) dan air outlet utama.

1.2.6 Oil Bath Air Cleaner

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0192

Page 93: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

Air cleaner jenis ini dirancang dalam dua tipe yang berlainan:

1. Light Duty Oil Bath Air Cleaner and Silencer

Udara yang masuk berbalik arah ketika membentur permukaan oli sehingga sebagian besar kotoran terperangkap oleh oli dan mengendap di tempat tersebut.Kemudian udara mengalir ke atas melalui screen element di mana lebih banyak debu dan oli yang tertahan disaring dan dimasukkan ke dalam silinder engine.

2. Medium Duty Oil Bath Air Cleaner

Medium duty oil bath air cleaner menarik udara masuk ke sebuah tube sentral di mana udara tersebut membentur permukaan oli yang ada pada sebuah cup yang sebagian berisi oli. Akibatnya adalah semprotan campuran oli dan udara terbawa masuk ke elemen buffle dan kawat penyaring. Elemen-elemen pemisah (separating element) tersebut memisah-misahkan udara yang mengandung debu dan partikel debu yang sangat halus terperangkap pada film oli. Partikel-partikel tersebut kemudian terbawa oleh aliran oli yang mengalir kembali ke dalam cup. Udara yang sudah bersih terus mengalir melalui elemen pemisah dan masuk ke dalam silinder engine.Pembersihan udara dengan oli membuat elemen filter selalu dalam keadaan cukup bersih. Beberapa jenis medium-duty air cleaner dilengkapi dengan sebuah perangkap oli (oil trap). Perangkap ini menampung oli yang dibuang keluar cleaner ketika terjadi backfire pada engine.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 93

Page 94: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

3. Heavy-duty oil bath air cleaners

Carakerja Cleaner jenis ini sama seperti jenis medium-duty hanya saja jenis heavy-duty cleaner ini digunakan pada mesin dengan ukuran yang lebih besar terutama diesel karena diesel engine memerlukan lebih banyak udara.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0194

Page 95: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

1.2.7 Air Silencer

Air silencer berperan meredam bunyi yang ditimbulkan oleh hantaman udara yang masuk yang dihasilkan oleh engine blower. Di antara air cleaner dan blower housing terdapat sebuah penyaring (screen) yang menjaga supaya tidak ada benda asing yang masuk.Sebuah ruang terbuka pada ujung outlet udara pada air cleaner housing juga berperan sebagai peredam suara pada system pemasukan udara.

1.2.8 Perawatan dan Servis Pemasukan udara

Perawatan dan servis untuk sistem pemasukan udara berperan sangat penting dalam menjaga kinerja engine. Perawatan dan servis tersebut meliputi:1. Pre-cleaner dan pre-screener2. Dry air cleanerAir cleaner akan efisien bila perawatan dan servisnya tepat. Air cleaner yang kotor akan mengurangi jumlah udara yang masuk ke dalam silinder engine yang bisa menyebabkan tersumbatnya engine dan masuknya udara yang tidak bersih.Bila udara yang tidak bersih masuk ke dalam silinder engine maka pembakaran akan tidak sempurna dan hal itu akan menyebabkan terbentuknya karbon dan terjadi pengenceran/ pengetalan pada crankcase dan juga menyebabkan ausnya bagian-bagian yang bergerak karena terjadi abrasi. Supaya operasi air cleaner berjalan dengan lancar ikutilah petunjuk perawatan berikut ini:

a. Usahakan supaya sambungan air cleaner ke engine tetap rapat.b. Pasanglah air cleaner dengan benar sehingga semua sambungan kedap terhadap oli dan

udara.c. Lakukanlah pemeriksaan berkala dengan cermat pada seluruh sistem pemasukan udara.

Perbaikilah segera bagian-bagian yang rusak. Bila terdapat retakan yang tidak tampak dibiarkan sajaselamajangkawaktu tertentu akan mengakibatican engine rusak parah.

Periksalah ada-tidaknya kebocoran pada pipa-pipa sambungan, sambungan selang yang kendor atau gasket yang rusak.d. Sering-seringlah memeriksa air cleaner bila engine dioperasikan dalam kondisi yang

sangat berdebu. Menumpuknya debu pada elemen akan sedikit demi sedikit menghambat aliran udara dan dengan demikian mengurangi efisiensi kerja engine.

e.Servislah engine secara teratur (tergantung pada jenis air cleaner). Taatilah petunjuk dalam buku pedoman servis pada waktu melakukan servisJarak waktu servis yang normal untuk air cleaner ditentukan oleh pabrik pembuatnya namun bila pemeriksaan sering dilakukan.akan diketahui apakah air cleaner cukup memadahi untuk digunakan dalam kondisi pengoperasian engine. Dalam kondisi pengoperasian yang berdebu servis perlu sering dilakukan.

Bila engine mengeluarkan banyak sekali asap atau kehilangan tenaga mungkin ada ketidakberesan pada air cleaner. Bersihlcanlah air cleaner.Ikutilah petunjuk umum untuk membersihkan sistem air cleaner dengan jangka waktu sebagai berikut:

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 95

Page 96: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

1. Servis Pre-cleaner dan Pre-screener

• Lepaskan pre-screener• Bersihkan dengan semprotan udara atau sikatlah timbunan kotoran, endapan atau benda

asing lainnya.Bila kotoran sampai terkumpul terlalu banyak pre-cleaner bisa tersumbat dan main cleaner bekerja lebih berat.

2 .Servis pada Dry type air cleaner

Lepaskanlah elemen filter pada saat sinyal indikator memberitahukan bahwa terjadi ketidakberesan atau saat jangka waktu servis telah sampai.

Hentak-hentakan air cleaner elemen secara pelan-pelan untuk menghilangkan sebagian besar debu yang terkandung.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0196

Page 97: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

• Ketuk-ketuklah elemen di atas telapak tangan untuk menghilangkan debu sambil memutar-mutar elemen itu. Bila dengan cara tersebut debu tidak hilang gunakanlah alat pembersih yang memakai udara bertekanan (compressed air cleaning gun) (30 Psi atau 200Kpa) atau vacuum cleaner untuk membersihkan cleaner. Arahkan semprotan udara bersih itu naik turun lipatan-lipatan dan semprotlah dan bagian dalam ke luar.

Berhati-hatilah sewaktu menyemprot elemen filter. Pakaiiah masker, dan kacamata pehndung demi keselamatan kerja.

• Bila elemen tersebut mengandung banyak sekali kotoran atau terlalu kotor cucilah elemen dengan air dan sabun cuci, kemudian biarkan mengering atau gantilah elemen tersebut dengan yang baru.

Jangan mencuci elemen kering (thy elenien) dengan minyak tanah, bensin, atau bahan pelarut. Jangan melumasi elemen dengan oli.

1.3 Sistem Pemasukan udara

Campuran udara dan bahan bakar diarahkan oleh intake manifold dan dalam karburator menuju engine intake valve. Intake manifold pada diesel engine serupa dengan manifold pada petrol engine namun intake manifold pada diesel engine tidak membutuhkan panas dan biasanya diletakkan di sisi engine, berseberangan dengan exhaust manifold.Beberapa jenis turbocharger diesel engine mempunyai sebuah intercoller yang mendinginkan udara panas dan turbocharger sebelum udara itu masuk ke dalam intake manifold.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 97

Page 98: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

Bahan bakar LPG menguap pada suhu normal maka digunakanlah mixing sebagai gantinya karburator.Meskipun menjalarnya panas dan exhaust manifold tidak diperlukan untuk meng-uapkan bahan bakar, sistem pemasukan yang salna (setelah karburator) bisa digunakan untuk LPgas dalam sistem bensin.

Gambar ini memperlihatkan manifold engine yang umum dipakai. Panas disuplai dengan cara menyentuhkan exhaust manifold dengan beberapa tempat pada intake manifold atau dengan cara membuat saluran pembuangan terpasang pada intake manifold.

1.3.1 Integral Intake Manifold

Intake manifold merupakan bagian integral dan cylinder head pada beberapa jenis engine. Kelebihan dan sistem ini adalah:1. Cairan pendingin engine mengalir melewati sekitar intake dan udara yang datang

dihangatkan sebelum memasuki silinder engine.2. Bahaya kebocoran lebih kecil karena hanya terdapat sejumlah kecil sambungan yang

memerlukan gasket.Meskipun demikian, external intake manifold juga mempunyai kelebihan karena mudah dilepas sewaktu perlu diperbaiki.

1.3.2 Crankcase Intake

Sistem pemasukan udara untuk engine dua langkah dilakukan melalui crankcase dan karburatornya diletakkan langsung pada crankcase.Campuran bahan bakar dan udara dihisap masuk ke dalam engine setiap kali pistonbergerak ke atas dalam Iangkah kompresi. Sebuah check valve dipasang untuk mencegah agar uap udara tidak terdesak kembali keluar dan karburator pada langkah tenaga.Ketika piston bergerak ke bawah pada langkah tenaga, tekanan terbentuk di dalam crankcase hingga intake port dan exhaust port terbuka. Uap udara bertekanan mengalir masuk ke dalam silinder dan mendesak gas buang keluar melalui exhaust port.Crankcase bekerja dalam dua tahap: (1) tahap vakum untuk menghisap masuk bahan bakar dan udara; (2) tahap kompresi untuk mendorong campuran udara dan bahan bakar tersebut masuk ke dalam silinder.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 0198

Page 99: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

Jenis engine dua langkah yang lain adalah engine yang menggunakan roots type blower atau supercharger. Blower tersebut merupakan positive displacement yang memampatkan udara dengan cara memeranglcapnya pada inlet port di antara rotor lobes dan housing ketika impeller berputar. Ketika mencapai outlet port, udara yang sudah terperangkap tersebut didesak keluar dan blower lalu masuk ke dalam engine. Udara yang terperangkap di antara lobe setiap putaran berjumlah sama berapapun kecepatan impeller.

Campuran udara dan bahan bakar didesak masuk langsung ke dalam silinder setiap kali piston bergerak cukup jauh ke bawah untuk membuka intake port. Exhaust valve melepaskan gas buang pada waktu pembuangan terjadi pada langkah exhaust! power. Crankacse tidak pernah mendapat tekanan dalam engine jenis ini.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 99

Page 100: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

1.3.3 Manifold pada Engine Disel

Engine disel tidak membutuhkan panas dan exhaust manifold untuk membantu pemasukan bahan bakar tetap dalam bentuk uap karena pada saat diperlukan bahan bakar semprotkan (kabutkan) langsung ke dalam silinder. Oleb karena itu, intake manifold dan exhaust manifold pada engine disel biasanya dipisahkan.Untuk merawat intake manifold periksalah selalu apakah terjadi sumbatan-sumbatan dan kebocoran udara. Periksalah intake passage pada integral-manifold dengan cara melepaskan cylinder head.

1.3.4 Servis Sistem Pemasukan

Servis untuk sistem pemasukan dimaksudkan untuk merawat intake manifold. Ikutilah petunjuk umum dalam merawat dan menyervis intake manifold sebagai berikut: Periksalah intake manifold untuk melihat terjadinya sumbatan-sumbatan atau kebocoran

udara. Periksalah intake passage pada integral manifold dengan cara melepaskan sylinder head. Gantilah manifold yang rusak.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01100

Page 101: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 101

Page 102: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

KEGIATAN PRAKTEK 1

1. Mintalah trainer untuk mengalokasikan sebuah petrol engine untuk Anda di workshop.

2. Lepaskan dan bongkarlah air cleaner.

3. Kenalilah setiap komponennya.

4. Kenalilah yang disebut intake manifold.

5. Jelaskan kepada trainer Anda tentang pemahaman dasar yang Anda ketahui mengenai sistem pemasukan.

6. Pasanglah kembali air cleaner di atas.

Penilaian Diri Sendiri

1. Apakah Anda mengerti dasar-dasar sistem pemasukan percampuran udara dan bahan bakar pada engine bensin?

Ya/Tidak

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01102

Page 103: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

KEGIATAN PRAKTEK 1

Mintalah trainer untuk mengalokasikan sebuah kendaraan engine disel untuk Anda di workshop. Kenalilah komponen-komponen berikut satu per satu pada sebuah kendaraan.

• Air cleaner

• Pre-cleaner

• Turbo charger

• Intake Valve

• Intake manifold

• After cooler.

Penilaian Diri Sendiri

Apakah Anda mampu mengenali semua komponen yang tersebut dalam daftar? Ya/ Tidak

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 103

Page 104: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

KEGIATAN PRAKTEK 2

Sekarang Anda diminta untuk mngerjakan beberapa proyek dengan sarana salah satu jenis kendaraan menengah.hingga kendaraan berat yaitu: D4, DJB,Excavator di area pelatihan. Anda harus melakukan perawatan dan servis dasar air cleaner pada bagian-bagian yang dikenali pada Kegiatan Praktek 1 (dry element cleaner type; intake manifold) pada kendaraan-kendaraan tersebut.Bila Anda merasa yakin bahwa Anda bisa melakukan perawatan dan servis dasar pada bagian-bagian tersebut, mintalah trainer untuk memeriksa kegiatan Anda.

Penilaian Diri Sendiri

Apakah Anda yakin bahwa Anda bisa mengenali komponen-komponen sistem pemasukan?.

Apakah Anda yalcin bahwa Anda bisa melakukan perawatan dan. servis dasar pada sistem. pemasukan?

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01104

Page 105: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

TOPIK 2 SISTEM PEMBUANGAN

Sistem pembuangan mempunyai mounting yang fleksible sehingga memungkinkan engine bergerak dan juga mencegah getaran pembuangan menjalar kebody kendaraan.Mounting tersebut juga memungkinkan terjadinya pengembangan termal pada sistem itu.Sistem pembuangan adalah menyalurkan gas sisa pembakaran dan engine ke udara luar.Sistem ini berfungsi untuk:

1. Menghilangkan panas2. Memperhalus bunyi engine3. Membuang gas sisa pembakaran dan dalam silinder.

Komponen sistem pembuangan terdiri dari:

• Exhaust valveExhaust valve berfungsi menutup gas yang terbakar supaya tidak keluar dan silinder hingga hampir semua energi mengembang dan kemudian mengarahkan gas sisa pembakaran keluar dan silinder engine, sehingga silinder engine dalam keadaan bersih pada pemasukan bahan bakar berikutnya.• Exhaust ManifoldFungsi dan exhaust manifold adalah mengarahican gas sisa pembakaran dan setiap silinder dan kemudian membuangnya keluar dan engine. Pada engine bensin, sebagian panas dan exhaust manifold mi digunakan untuk menjaga intake manifold tetap pada suhu keija yang-tepat.• Turbocharger/Supercharger (bila digunakan)Turbocharger memanfaatkan gas buang untuk menggerakkan intake supercharger.• MufflerMuffler berfungsi membuang gas buang dan panas serta meredam suara engine.

2.1. Exhaust Manifold

Exhaust manifold mengarahkan sisa gas pembakaran. dan silinder engine dan menyalurkannya ke. dalam muffler atau ke udara luar.Lubang-lubang pembuangan pada engine dan saluran-saluran dalam exhaust manifold berukuran cukup besar sehingga rnemungkinkan gas buang bisa mengalir bebas dan mengembang. Cara kerja seperti itu sangat penting karena scavenging silinder engine terjadi dengan lebih baik.Bila ada gas sisa pembakaran yang tertinggal di dalam silinder setelah langkah pembuangan selesai, jumlah campuran udara dan bahan bakar yang bisa dialirkan masuk pada langkah pemasukan berikutnya menjadi terbatas. Hal tersebut akan mengurangi tenaga engine dan meningkatkan pemakaian bahan bakar.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 105

Page 106: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

2.1.1 Servis pada Exhaust Manifold

Untuk merawat dan menyervis exhaust manifold, lakukanlah petunjuk berikut ini:• Usahakan supaya permukaan bagian dalam pada saluran-saluran bebas dan timbunan

karbon.• Hilangkan timbunan karbon dengan cara menggaruknya atau dengan menggunakan bahan

pelarut karbon atau gabungan dan kedua cara tersebut.

2.2. Turbocharger

Dua komponen utama sebuah turbo-charger adalah kompresor dan turbin. Kompresor biasanya diletakkan di antara air cleaner dan engine intake manifold sedangkan turbin terletak antara exhaust manifold dan muffler.Fungsi utama turbocharger adalah mendorong lebih banyak udara masuk ke dalam silinder dengan cara memampatkan udara. Hal ini menyebabkan pembakaran di dalam silinder lebih sempurna dan efisien dengan demikian menghasilkan tenaga PK lebili besar. Semua gas buang dan engine keluar melewati rumah turbin (turbine housing). Mengembangnya gas-gas itu, yang terjadi pada roda turbin, menyebabkan turbih tersebut berputar. Setelah melewati turbin, gas buang terlepas ke udara bebas. Kebanyakan turbin bisa meredam bunyi engine sehingga tidak dibutuhkan muffler.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01106

Page 107: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

2.3 Supercharger

Supercharger adalah semacam air pump dan terletak di depan atau di belakang karburator. Supercharger membantu engine melakukan seluruh kompresi udara yang jauh lebih kuat dibandingkan dengan engine biasa yang tidak memakai supercharger. Alat ini bekerja dengan cara mengambil udara dan atmosfir, memampatkannya dan memasukkannya ke dalam silinder-silinder engine.Pemompaan udara masuk ke dalam engine juga membantu mendorong pembuangan gas buang. Akiibatnya pembakaran terjadi secara lebih efisien.Ada dua jenis supercharger.

1. Roots -type Supercharger

Sering kali supercharger jenis ini disebut tipe blower positive-displacement com-pressor. Udara masuk ke dalam housing akibat perputaran rotor dan mengalir melewati sela-sela lobe pada rotor dan housing. Lalu udara itu didesak keluar melalui sebuah outlet yang ada pada unit itu. Supercharger jenis ini bisa digerakkan dengan rantai, sabuk atau gir.

2. Centrfuga1-type supercharger

Supercharger jenis ini mempunyai sebuah impeller yang berputar dengan kecepatan tinggi di dalam sebuah housing. Kecepatan normalnya adalah 30 kali kecepatan engine.Supercharger jenis ini bisa digerakkan oleh engine atau gas buang pada saluran exhaust, atau oleh motor yang terpisah. Keuntungan dari supercharger yang mempunyai penggerak yang terpisah adalah tidak digunakannya tenaga engine. Supercharger jenis ini harganya lebih murah, membutuhkan perawatan lebih mudah dan tidak menimbulkan bunyi sekeras supercharger tipe Root.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 107

Page 108: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

2.4 Muffler

Ada dua jenis muffler, yaitu:

1. Straight-throughJenis muffler ini terdiri dari sebuah pipa dalam berlubang (perforated inner pipe) yang ditutup dengan sebuah pipa luar (outer pipe) yang berdiameter kurang lebih tiga kali lebih besar. Pada ruang di antara kedua pipa tersebut kadang-kadang dipasang sebuah peredam suara dan bahan tahan panas.

2. Reverse FlowMuffler jenis ini berupa ruang-ruang berongga yang mempunyai pipa-pipa berukuran pendek dan baffles untuk mendesak gas buang agar mengalir melalui saluran maju dan mundur (back and forth path) sebelum dibuang keluar.

2.4.1 Menyervis Muffler

Sistem pembuangan dirancang untuk mencapal pembatasan yang sekecil mungkin, Pembatasan yang berlebihan akan menyebabkan tekanan tekanan balik (back pressure) sehingga mengakibatkan scavenging yang tidak sempurna.Periksalah seluruh sistem untuk mengetahui ada tidaknya kebocoran. Bila ada kebocoran perbaikilah dengan segera.

2.5 Sistem Scavenging

Ada tiga cara menyediakan scavenging melalui direct engine coupling, yaitu:

1. Crankcase ScavengingCara ini digunakan bila uap udara dan bahan bakar masuk ke dalam engine melalui crankcase. Ketika piston bergerak turun, piston rnemampatkan uap tersebut di dalam

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01108

Page 109: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

cranciccase sampai intake port atau valve terbuka dan kemudian uap yang sudah termampatkan mengalir masuk ke dalam silinder yang tekanannya hampir sebesar tekanan atmosfir

2. Power-piston scavengingCara ini meuggunakan sebuah piston yang terpisah dan silinder, piston ini digerakkan oleh engine crankshaft unthk mendorong uap masuk ke dalam silinder ketika intake port atau valve terbuka.

3. Blower ScavengingScavenging tipe ini adalah merupakan sebuah positive-displacement rotary blower yang digerakkan oleh engine, yang rnemampatkan uap bahan bakar dan udara masuk ke sebuah ruang udara yang mengelilingi intake port.

Jenis blower ini rnempunyai sebuah kelebihan dibanding dengan engine yang digerakkan centrifugal blower karena blower ini mengalirkan udara dengan jumlah sama banyak setiap putaran tanpa terpengaruh oleh kecepatan engine maupun tekanan yang ada.

2.3.6 Aftercoolers

Turbocharger berfungsi memampatkan udara intake ke engine, udara menjadi panas dan mengembang sehingga kepadatannya berkurang. Akibatnya kinerja engine menurun. Untuk mengatasi hal ini turbocharger engine dilengkapi dengan sebuah aftercooler.Aftercooler menurunkan suhu udara yang termampatkan hingga mencapai 800 samai 90°F (44 sampãi 50°C). Dengan demikian udara menjadi lebih padat sehingga bisa memasukkan

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 109

Page 110: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

jumlah udara yang lebih banyak ke dalam combustion chamber. Hasilnya adalah tenaga yang yang dihasilkan lebih besar, lebih hemat dan pembakaran lebih sempurna.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01110

Page 111: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

KEGIATAN TERTULIS 2

Jawablah semua pertanyaan berikut ini.

1.(2)Sebutkan tiga fungsi dari sistem pembuangan.

1.________________________________________________________________________

2.________________________________________________________________________

3.________________________________________________________________________

2(2.1) Apa fiingsi exhaust valve? ________________________________________________________________________

3(2.2) Apa fungsi turbochanger? ________________________________________________________________________

4.(2.3) Sebutkan duajenis supercharger.

1.________________________________________________________________________2.________________________________________________________________________

5.(2.4) Sebutkan dua jenis muffler.

1.________________________________________________________________________2.________________________________________________________________________

6(2.51) Uraikanlah crankcase scavenging dalam engine dua langkah.

1.________________________________________________________________________2.________________________________________________________________________

7.(2.5.2) Uraikan scavenging dalam engine empat langkah.__________________________________________________________________________________________________________________________________________________

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 111

Page 112: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

KEGIATAN PRARTEK 1

Mintalah trainer untuk mengalokasikan sebuah kendaraan engine disel untuk Anda.Kenalilah setiap komponen kendaraan berikut ini:

• Exhaust valves

• Exhaust manifold

• Turbocharger

• Muffler

Penilaian Diri Sendiri

Apakah Anda bisa mengenali semua komponen yang ditulis di atas? Ya/Tidak

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01112

Page 113: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

KEGIATAN PRAKTEK 2

Sekarang Anda diminta untuk mengerjakan beberapa proyek dengan sarana salah satu jenis kendaraan berat yaitu D4, DIR, Excavator di area training Anda harus melakukan perawatan dan servis dasar pada exhaust manifold dan muffler padá bagian-bkgián yang telah dikenali dalam Kegiatan Praktek 1.

Penilaian Diri Sendiri

1.Apakah Anda yakin bahwa Anda bisa mengenali bagian-bagian pada sistem pembuangan?Ya/Tidak

2. Apakah Anda yakin bahwa Anda bisa melakukan perawatan dan servis dasar terhadap bagian-bagian sistem pembuangan? Ya/ Tidak

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 113

Page 114: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

TOPIK IPENGANTAR SISTEM BAHAN BAKAR ENGINE

Hasil Pembelajaran

Siswa akan mampu menguraikan dan mengenali sistem bahan bakar engine dan fungsi komponen-komponennya

Kriteria Penilaian

Siswa akan mampu dengan benar:1. Menguraikan dan menyebutkan. operasi sistembahan bakarpada]ëñgine biii d liingsi

komponen-komponennya2. Menguraikan dan menyebutkan operasi sistem bahar bakar pada engine solar, dan fungsi

komponen-komponennya.• FuelTank FuelPrimingPump Fuel Filter Carburetor• TransferFump Fuel Strainer• Injection Pump Nozzle/Injector

Standar Jawaban

Semua pertanyaan Kegiatan tertulis harus dijawab dengan benar. SemuaKegiatanPraktek harus dilakukan sesuai dengan standar yang tercantum dalam

teks. Semua persyaratan keselamatan harus dipatuhi.

Persyaratan

Ruang kelas dan workshop• Buku Kerja dan semua bahan untuk penilaian• Contoh komponen-komponen bahan solar dan bensin• Peralatan keselamatan

Metode Penilaian

• Kegiatan Tertulis 2x• Kegiatan Praktek lx

Cara PenyampaianBahan yang diberikan ini telah disusun dalam format C.B .T. Trainer dan peserta pelatihan harus menyadari hal tersebut.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01114

Page 115: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

Pelatihan dalam unit ini dipusatkan pada pencapaian hasil belajar peserta pelatihan dan berorientasi pada siswa (student-oriented).Trainer seyogyanya bertindak sebagai fasilitator untuk membantu para peserta mencapai hasil pembelajaran.

Kegiatan Tertulis 1

Keterangan yang bisa membantu Anda menjawab pertanyaan berikut ada pada halaman sebelunmya.

1. Apa tujuan pembelajaran dari topik ini?__________________________________________________________________________________________________________________________________________________

2. Sebutkan tiga kemampuan yang harus Anda kuasai supaya berhasil menyelesaikan topik ini?

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 115

Page 116: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

TOPIK 1PENGANTAR SISTEM BAHAN BAKAR ENGINE

Supaya kinerja engine tetap seperti spesifikasi standarnya engine memerlukan beberapa sistem,yaitu:• Sistem bahan bakar• Sistem pelumasan• Sistem pendinginanTopik ini menyampaikan pengantar mengenai sistem bahan bakar engine. Sistem bahan bakar haruslah mengalirkan bahan bakar yang bersih, dalam jumlah yang tepat ke dalam silinder engine. Sistem itu harus bisa berfungsi sebagai penyimpan dan penyalur bahan bakar yang aman.

1.1. Cara Kerja Dasar Sistem Bahan Bakar Engine Bensin dan Fungsi Komponennya

1.1.1 Operasi Dasar Sistem Bahan Bakar Engine Bensin

Cara kerja dasar sistem bahan bakar bensin adalah menyalurkan bensin ke dalam silinder, dalam kerjanya pompa bahan bakar (fuel pump) memindahkan bensin ke dalam tangki ke carburetor (carburetor bowl). Selanjutnya carburetor mengabutkan bahan bakar dan menyalurkannya ke dalam silinder ketika intake valve mulai terbuka pada bagian akhir langkah exhaust. Dalam proses pengabutan bensin yang disediakan pada langkah intake, engine menciptakan ruang vakum sebagian supaya udara luar yang bertekanan mendesak uap campuran bahan bakar dan udara yang ada di dalam carburetor terdorong masuk ke dalam silinder engine.Ada dua macam sistem pemasukan bahan bakar ke dalam carburetor:.1. Pemasukan dengan Gravitasi (Graviey-feed)

Dalain sistem pemasukkan dengan gravitasi, tangki bahan bakar ditempatkan di atas carburetor sehigga tidak diperhikan fuel pump. Bahan bakar mengalir masuk ke dalam carburetor karep-2Xe.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01116

Page 117: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

Komponen sistem bahan bakar bensin adalah:1. Fuel TankFungsi utama fuel tank adalah menyimpan bensin. Kebanyakan fuel tank terbuat dari lembaran baja tipis yang dipres menjadi sebuah bentuk. Tanki tersebut di sekat-sekat dan digabungkan dengan las terusan di sekeliling plunge sehingga sekat-sekat tersebut bergandengan. Beberapa jenis tanki bensin pada mobil-mobil penumpang terbuat dan plastik cetak atau bahan lain seperti baja dan aluminium.

2. Fuel PumpFungsi utama fuel pump adalah memindahkan bahan bakar bersih dari fuel tank ke dalam carburetor. Fuel pump mempunyai kemampuan untuk menyalurkan lebih banyak bahan bakar daripada yang dibutuhkan namun hanya memompakan bensin dengan volume yang sesuai dengan kebutuhan saja. Bila engine membutuhkan banyak sekali bahan bakar maka fuel pump akan memompakan jumlah bahan bakar yang banyak dan bila engine hanya membutuhkan sedikit bahan bakar maka fuel pump akan menyalurkan bahan bakar dalam jumlah sedikit. Ada tiga jenis pompa bahan bakar bensin yaitu: Mechanical FuelPump, Electrical Fuel Pump, EFI Pump dan Filter.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 117

Page 118: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

3. CarburetorCarburetor pada dasanya adalah sebuah tabung udara yang berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar dan mencampurnya dengan udara yang bisa terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara. Dalam hal ini kedua zat yaitu bahan bakar dan udara keduanya diperlukan oleh engine jadi dengan kata lain, fungsi utama carburetor adalah mengabutkan bahan bakar dan mencampurnya dengan udara dalam perbandingan/proporsi yang tepat.

1.2 Cara Kerja Dasar Komponen Sistem Bahan Bakar Engine Solar/Diesel dan Fungsinya

1.2.1 Cara Kerja Dasar Sistem Bahan Bakar Engine Solar

Di dalam sistem bahan bakar solar, bahan bakar disemprotkan (diinjeksikan) langsung ke dalam ruang bakar engine di mana bahan bakar tersebut bercampur dengan udara panas bertekanan sehingga terbakar. Percikan arus listrik tidak diperlukan untuk menyulut campuran tersebut (seperti yang terjadi dalam engine bensin). Ada dua sistem yang digunakan untuk menginjeksikan bahan bakar masuk ke dalam ruang bakar; yaitu sistem injeksi langsung dan tidak langsung. Sistem ini tidak menggunakan karburator melainkan fuel injection pump dan spray nozzle atau injector.Hal yang mendasar dalam sistem bahan bakar engine solar adalah bagaimana bahan bakar bisa dialirkan masuk ke dalam ruang bakar dalam silinder engine. Cara kerjanya adalah fuel pump (transfer pump) menyalurkan bahan bakar dan dalam tangki atau bahan bakar mengalir dengan sendirinya karena gaya gravitasi dan tanki bahan bakar ke dalam transfer pump dan mendorongnya ke filter untuk disaring.Kemudian bahan bakar tersebut didorong masuk ke dalam injection pump dan diberi tekanan yang sangat besar dan disalurkan ke dalam injection nozzle. Di dalam nozzle bahan bakar dikabutkan dan kemudian disemprot dan kedalam ruang bakar dalam setiap silinder. Pembahasan lebih lanjut mengenai sistem bahan bakar solar akan diberikan dalam modul Ml3,M23.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01118

Page 119: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

1.2.2 Komponen Sistem Bahan Bakar Engine Solar dan Fungsinya

Tugas utama sistem bahan bakar solar ini adalah mengiijeksikan bahan bakar ke dalam silinder dan diberi tekanan dalam jumlah yang tepat ke dalam silinder engine pada saat yang tepat. Bagian-bagian utama sistem engine solar adalah:

I. Fuel TankFungsi utama fuel tank adalah menyimpan bahan bakar. Fuel tank dibuat dalam berbagai ukuran dan bentuk sesuai dengan persyaratan tertentu misalnya dalam hal kapasitas, ukuran, bentuk, venting dan outlet.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 119

Page 120: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

2. Fuel Transfer Pump (Fuel Pump)Sistem bahan bakar yang sederhana memanfaatkan gaya gravitasi atau tekanan udara untuk memindahkan bahan bakar dan tangki ke dalam injection pump. Fungsi utama transfer pump adalah mendorong bahan bakar ke dalam injection pump melalui filter.Pada engine solar yang modern dan berkecepatan tinggi yang biasanya digunakan adalah sebuah fuel transfer pump. Pompa semacam ini digerakkan oleh engine sehingga bisa menyalurkan bahan bakar secara otomatis ke dalam sistem bahan bakar. Pompa tersebut biasanya mempunyai hand primer lever untuk membuang udara dari dalam sistem.

3. Fuel FilterPenyaringan bahan bakar merupakan hal yang sangat penting didalam bekerjanya disel. fungsi utama fuel filter adalah membersibkan bahan bakar. Bahan bakar yang bersih dan tidak mengandung air adalah sangat vital bagi komponen-komponen sistem injeksi yang sangat presisi. Itulah sebabnya sering digunakan sebuah filter tambahan untuk menyaring bahan bakar bingga benar-benar bersih.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01120

Page 121: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

4. Injection PumpFungsi utama injection pump adalah menyalurkan bahan bakar dalam waktu, ukuran dan tekanan yang tepat ke dalam injection nozzle.

5. Injection Nozzleinjection nozzle terutama berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar dan menyemprotkannya ke dalam ruang pembakaran (combustion chambers).

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 121

Page 122: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

Kegiatan Tertulis 2

Jawablah semuapertanyaan-pertanyaan berikut ini.1. (1.1.1) Uraikanlah cara kerja dasar sistem bahan bakar engine bensin._________________________________________________________________________

2. (1.. 1.2) Sebutkan tiga bagian dari komponen dasar sistem bahan bakar engine bensin.

1.________________________________________________________________________

2.________________________________________________________________________

3.________________________________________________________________________

3.(1.1.2) Apakah fingsi fuel tank?_________________________________________________________________________

4.(1.1.2) Apakah fungsi carburetor?_________________________________________________________________________

5. (1.1.3) Jelaskan fungsi fuelpump._________________________________________________________________________

6. (1.1.1.2.1) Apakah perbedaan antara sistem bahan bakar engine bensin dan sistem bahan bakar engine solar?

_________________________________________________________________________

7. (1.2.2) Sebutkan komponen-komponen utama sistem bahan bakar engine solar.1.________________________________________________________________________2.________________________________________________________________________3.________________________________________________________________________4.________________________________________________________________________5.________________________________________________________________________

8. (1.2.2.4) Sebutkan fungsi fuel transfer pump._________________________________________________________________________

9. Sebutkan nama komponen yang berfungsi:

a. (1.2.2.3) Membersihkan bahan bakar__________________________________________

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01122

Page 123: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

b. (1.2.2.4) Memberikan tekanan besar pada bahan bakar dengan ukuran dan waktu yang tepat ___________________________________________________________________

c. (1.2.2.5) Mengabutkan bahan bakar dan rnenyemprotkanya ke dalam ruang pembakaran engine.__________________________________________________________________

10. (1.2)Jelaskan cara kerja dasar sistem bahan bakar pada engine solar.____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 123

Page 124: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

TOPIK 2PENGANTAR SISTEM PELUMASAN ENGINE

Hasil Pembelajaran

Siswa akan mampu menguraikan dan mengenali sistem pelumasan engine dan fungsi komponen-komponennya

Kriteria Penilaian

Siswa akan mampu dengan benar:Menguraikan dan menyebutkan operasi sistem pelumasan engine dan fizngsi kotnponen-komponennya. Crankcase• OilPump• Oil Pump dan relief valve• Oil Filter• Oil Cooler

Standar Jawaban

• Semua pertanyaan Kegiatan tertulis hams dijawab dengan benar.• Semua Kegiatan Praktek hams dilakukan sesuai dengan standar yang tercantum path teks.• Semua persyaratan keselamatan hams dipatuhi setiap saat.

Persyaratan

Ruang kelas dan workshop• Buku Kerjad an semua bahan untuk penilaian• Contob komponen-komponen sistem pelumasan engine Peralatan keselamatan

Metode Penilaian

• Kegiatan Tertulis 2x• KegiatanPraktek xl• Pertanyaan Lisan

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01124

Page 125: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

Kegiatan Tertulis 1

Informasi mengenal hal-hal yang membantu Anda dalam menjawab pertanyaan.berikut ini ada pada halaman sebelumnya.

1. Apa tujuan pembelajaran dan topik ini?_________________________________________________________________________

2. Apa yang harus Anda lakukan supaya berhasil menyelesaikan topik ini?____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 125

Page 126: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

TOPIK 2PENGANTAR SISTEM PELUMASAN ENGINE

2.1. Pengantar

Sistem pelumasan melakukan hal-hal berikut ini untuk engine:

1. Mengurangi gesekan bagian-bagian yang bergerak2. Menyerap dan mengurangi panas3. Merapatkan (berfiingsi sebagai seal)4. Membersihkan dan memperlancar bagianbagian yang bergerak.5. Ikut berperan untuk memperhalus suara engine.

Dengan oli pelumas sistem mampu melakukan kelima fungsi tersebut dalam waktu yang sama;tanpa oli, engine akan cepat aus atau terbakar atau macet. Karena oli tidak hanya mengurangi gesekan dengan cara membentuk lapisan di antara dua permukaan bagian yang bergerak namun juga mendinginkan bagian-bagian tersebut.

Sistem pelumasan bisa bekerja dengan cara menyipratkan oli pada bagian-bagian yang bergerak bisa juga dengan cara memasukkan oli bertekanan ke dalam bagian-bagian tersebut melalui saluran-saluran oli yang ada di dalamnya. Kadang-kadang kedua metode tersebut digunakan bersama-sama.Crankcase engine membentuk sebuah penampung oil yangrnerupan tempat untuk menyimpan oli kemudian didinginkan dan didesakkan untuk mencegah timbulnya tekanan

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01126

Page 127: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

dan blow-by gas yang melewati piston. Crankcase juga bisa mengurangi polusi udara. Gas tersebut muugkin kembali masuk dan dalam crankcase ke intake.

2.2 Komponen Dasar Sistem Pelumasan Engine

Komponen dasar sistem pelumasan engine adalah:

1. CranckcaseCrankcase atau engine oil sump atau oil pan adalah nama-nama untuk satu komponen yang sama. Komponen ini berfungsi menampung dan mendinginkan oli engine. Crankcase terdiri dari sebuah strainer dan suction pipe. Komponen ini mempunyai sebuah ventilasi yang berguna untuk menyalurkan nap dan pengaruh buruk dad crankcase. Sistem ventilasi yang kuno hanya berfungsi membuka crankcase ke arah udara bebas. Sistem tersebut tidak efisien karena tidak menyalurkan debu dan menyebabkan polusi udara. Untuk mengatasi hal tersebut dilkembangkanlah sistem ventilasi crankcase tertutup.

2. Oil PumpOil pump digerakkan oleh gear, rantai atau langsung oleh engine crankshaft. Oil pumpmengisap oli dan oil pan yang mengalir melalui strainer dan suction pipe masuk ke dalam filter. Strainer berfungsi mencegah benda-benda asing masuk ke dalam pompa.

3. Oil pump relief valveOil pump mampu menyalurkan oli dalam jumlah lebih banyak dari pada yang diperlukan untuk menciptakan tekanan dalam sistem pelumasan. Untuk mencegah terbentuknya tekanan yang berlebihan digunakanlah sebuah relief valve yang dipasang pada oil pump atau oil gallery.

4. Oil FilterSelarna engine bekerja, partikel-partikel karbon, debu dan logan halus bercampur dengan oli pelumas. Oil filter berfungsi untuk menyaring oli agar tetap bersih dengan cara menahan kotoran-kotoran tersebut dan mencegah supaya tidak masuk melalui saluran-saluran oli ke dalam bearing dan permukaan lainnya. Elemen filter kertas berlapis mempunyai pori-pori sehingga oli bisa menerobosnya dengan bebas sedangkan kotoran-kotoran yang terkandung di dalamnya tidak bisa menerobos pori-pori tersebut sehingga tersaring. Ada dua jenis sistem penyaringan yaitu sistem full-flow dan by-pass.

5. Oil CoolerOil cooler adalah sebuah pengubah panas (hear charger) yang memindahkan panas dari oli engine yang timbul sewaktu engine bekerja. Pendingin (cooler) bisa dan jenis oil-to-air-to-water.Oil-to-water cooler mampu mendinginkan oli hanya sebatas suhu di dalam radiator. Sehingga kali suhu sebesar itu bisa diterima dan water-to-oil cooler menggunakan cairan pendingin engine untuk mendinginkan oli.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 127

Page 128: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

Oil-to-air cooler harus digunakan bila oli harus dinginkan hingga mencapai suhu yang lebih rendah dari suhu radiator. Cooler jenis ini selalu berupa fin dan tabung dan bentuknya kelihatan seperti radiator mobil.Oil cooler bisa dipasang di dalam crankcase atau di luar engine block.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01128

Page 129: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

Kegiatan Praktek 2

Jawablah semua pertanyaan berikut ini

1. (2.1) Jelaskan fungsi sistem pelumasan.1. _______________________________________________________________________2. _______________________________________________________________________3. _______________________________________________________________________4.________________________________________________________________________5. _______________________________________________________________________

2. (2.1) Bagaimanakah kerja sistem pelumasan?1. _______________________________________________________________________2.________________________________________________________________________

3. (2.2.1) Apakah nama lain untuk cranckcase dan jelaskan fungsinya.

4. (2.2.2) Oil pump digerakkan oleh_________,__________ atau_____________________

5. (2.2.3) Apakah nama komponen yang digunakan untuk meneegah agar tekanan oil pelumasan tidak terlalu berlebihan?

_________________________________________________________________________

6. (2.2.4) Apakah fungsi oil filter?_________________________________________________________________________

7. (2.2.4) Sebutkan dua jenis sistem penyaringan (filltering system)?_________________________________________________________________________

8. (2.2.5) Apa fungsi oil cooler?_________________________________________________________________________

9. (2.2.5) Sebutkan duaj enis oil cooler

1.________________________________________________________________________

2.________________________________________________________________________

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 129

Page 130: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

Kegiatan Praktek 1.

1.. Mintalah trainer untuk mengalokasikan sebuah engine di dalam workshop untuk Anda

2. Kenalilah setiap komponen pada sistem pelumasan engine tersebut.

3. Jelaskan kepada trainer operasi dasar sistem pelumasan.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01130

Page 131: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

TOPIK 3PENGANTAR SISTEM PENDINGINAN ENGINE

Hasil Pembelajaran

Siswa akan mampu menjelaskan dan mengenali sistem pendinginan engine dan fungsi komponen-komponennya

Kriteria Penilaian

Siswa akan mampu dengan benar:Menguraikan dan menyebutkan eara kerja sistem pendinginan engine dan fungsi komponeiikomponeimya.• Radiator• Fan dan Fan Belt• WaterPump• Engine Water Jacket• Thermostat Engine Oil Cooler• Coolant• Hose

Standar Jawaban

Semua pertanyaan Kegiatan tertulis harus dijawab dengan benar. Semua Kegiatan Praktek harus dilakukan sesuai dengan standar yang tercantum dalam

teks.• Seinua persyaratan keselamatan harus dipatuhi.

Persyaratan

• Ruang kelas dan workshop• Buku Kerja dan semua bahan untuk penilaian Contoh komponen-komponen pada sistem pendinginan engine dengan cairan• Akses untuk sistem operasional Peralatan keselamatan

Metode Penilaian

Kegiatan Tertulis 2 x

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 131

Page 132: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

KegiatanPraktek x lPertanyaan lisan

Kegiatan Tertulis 1

Informasi yang bisa membantu Anda menjawab pertanyaan ini bisa Anda temukan pada halaman sebelunmya.

1. Hasil belajar apakah yang didapatkan dari topik ini?

2. Tiga hal apakah yang harus mampu Anda kerjakan untuk menyelesailcan topik ini?

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01132

Page 133: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

TOPIK 3PENGANTAR SISTEM PENDINGINAN ENGINE

3.1. Pengantar cara kerja sistem pendinginan engine

Fungsi utama dari sistem pendinginan ialah untuk mentransfer panas dari dalam engine ke udara luar. Sistem ini dirancang untuk memindahkan panas dan engine dan mempertahankan engine pada tenperatur operasinya yang paling efisien atau mencegah overheating. Dalam operasinya, sistem ppndinginan dirancang untuk menggunakan bagian-bagian yang sesuai dalam kapasitasnya. Jika satu bagian diganti dengan bagian yang lain yang kapasitasnya lebih besar atau lebih kecil, maka keefektifan sistem akan berkurang.Jenis-jenis sistem pendinginan yang digunakan pada engine-engine modern yaitu:

1. Air CoolingAir cooling digunakan terutama pada engine kecil pada pesawat terbang, karena sulit untuk mengarahkan udara ke semua titik-titik panas pada engine yang lebih besar. Metal baffle, duct dan blowers digunakan untuk membantu dalam pendistribusian udara.

2. Liquid CoolingLiquid cooling biasanya menggunakan air sebagai bahan pendingin (coolant). Dalam udara dingin, larutan anti beku ditambah-kan ke air untuk mencegah pembekuan. Air kemudian mengalir ke dalam sebuah jacket di sekeliling silinder dan kepala silinder. Ketika memancar, panas diserap oleh air yang akan mengalir ke dalam radiator. Udara mengalir melalui radiator untuk mendinginkan air dan menyebarkan panas ke udara. Air kemudian beredar kembali ke dalam engine untuk menyerap lebih bayak panas.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 133

Page 134: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

3.2 Komponen Dasar Sistem Pendinginan Engine

Bagian-bagian utama dan sistem pendinginanengine ialah:1. Radiator dan Pressure Cap2. Fan dan Fan Belt3. Water pump4. Engine waterjacket5. Thermostat6. Engine oil cooler7. Connecting hoses8. Liquid atau coolant

1.Radiator dan Pressure Cap Radiator adalah salah satu komponen utama dan sistem liquid cooling. Di tempat inilah panas dalam coolant dilepaskan ke atmosfir. Radiator juga menyediakan reservoir untuk air dalam jumlah yang seeukupnya guna mengoperasikan sistem pendinginan secara efisien.Ada dua jenis radiator:• Cellular-type core radiator Jenis radiator ini digunakan bila kecepatan udara tinggi dan daya hambat aliran udara

rendah, seperti dalam pesawat terbang atau mobil balap.

• Tubular/Tube-and--Fin type core radiator Jenis ini digunakan pada kebanyakan engine yang lain.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01134

Page 135: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

• Titik DidihSistem tekanan mengijinkan tercapainya temperatur operasi tanpa mendidihkan cairan pendingin atau tanpa kehilangan cairaan akibat penguapan. Peningkatan tekanan setiap satu Psi akan mempertinggi titik didih air murni sekitar 3 derajat F atau 1,67 derajat C.

Radiator Pressure Cap memiliki dua katup:1. Katup tekanan yang terletak di tutup mengijinkan cairan atau uap keluar saat tekanan

mencapai titik tertentu.2. Katup vakum yang terdapat pada tutup terbuka untuk mencegah terjadinya vakum di

dalam sistem pendinginan.

2. Fan dan Fan BeltFan menghembuskan/menghisap udara dingin melalui sisip-sisip radiator untuk menyerap panas yang dibawa oleh coolant dalam radiator secara lebih cepat. Fan belt meneruskan tenaga putar dari crankshaft pulley untuk memutar fan dan water pump. Fan bisa berupa tipe suction atau tipe blower.

3. Water pumpWater pump mensirkulasikan coolant melalui sistem. Pump mendorong coolant panas dari blok engine dan menekannya ke dalam radiator untuk pendinginan. Beberapa engine memiliki tabung distribusi dan beberapa yang lain merniliki lubang transfer yang mengarahkan aliran coolant tambahan ke bagian-bagian yang pana.s, seperti dudukan exhaust valve.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 135

Page 136: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

5. Engine Water JacketBlok silinder engine dan panas keduanya biasanya memiliki saluran (passage) yang dilewati coolant untuk mengalir melalui silinder dan valve. Kedua-duanya membentuk water jacket.

6. ThermostatThermostat adalah merupakan valve yang dioperasikan dengan panas. Thermostat ini mengontrol aliran coolant ke radiator untuk tetap menjaga temperatur operasi yang tepat.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01136

Page 137: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

7. Engine oil coolerCoolant mengalir melalui tabung coolant ke blok silinder. Ketika oli mengalir melalui oil cooler, panas ditransfer ke tabung coolant dan coolant, tidak semua engine dilengkapi dengan oil cooler.

8. Connecting HoseConnecting hose adalah penghubung yang fleksibel antara engine dan bagian sistem pendinginan lainnya.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 137

Page 138: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

9. Liquid atau CoolantCoolant ialah cairan yang bersirkulasi melalui sistem pendinginan yang membawa panas dan engine waterjacket ke dalam radiator untuk ditransfer ke udara bebas. Coolant kemudian mengalir kembali melalui water jaeket pada engine untuk menyerap panas yang terjadi selama engine beropasi.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01138

Page 139: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

Kegiatan Tertulis 2

1. (3.1) Apakah fungsi utama sistem pendinginan?___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

2. (3.1) Sebutkan dua tipe sistem pendinginan engine?

1. _______________________________________________________________________2.________________________________________________________________________

3. (3.2 dan 3.2) Sebutkan delapan komponen dasar sistem pendinginan engine?1.________________________________________________________________________2.________________________________________________________________________4.________________________________________________________________________5.________________________________________________________________________6.________________________________________________________________________7.________________________________________________________________________8.________________________________________________________________________

4. (3.2) Sebutkan dua jenis radiator?1.________________________________________________________________________2.________________________________________________________________________

5. (3.2) Apakah fungsi dan pada radiator cap?1.________________________________________________________________________2.________________________________________________________________________3.________________________________________________________________________4.________________________________________________________________________

6. (3.2.2) Apakah fungsi dari pada fan dan fan belt?

Fan:__________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Fan belt: __________________________________________________________________________________________________________________________________________________

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01 139

Page 140: HAND OUT  BASIC ENGINE.doc

Basic Engine

Kegiatan Praktek 1

1. Mintalah trainer Anda untuk menyediakan engine untuk Anda di workshop.

2. Identifikasilah tiap-tiap komponen sistem pendinginan engine.

3. Jelaskan pada trainerAnda cara kerja dasar sistem pendinginan.

BCP TRG / by sn/ 09 -2008 / rev 01140