HAMBATAN BERBAHASA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI …

13
28 K A N D A I Volume 10 No. 1, Mei 2014 Halaman 28-40 HAMBATAN BERBAHASA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI “BINA ANAK BANGSA” PONTIANAK (Language Barriers of Children with Special Needs in “Bina Anak Bangsa” Pontianak) Martina Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Barat Jalan Ahmad Yani/Balai Bahasa Pontianak 78121 Pos-el: [email protected] (Diterima 15 Januari 2014; Revisi 17 April 2014; Disetujui 22 April 2014) Abstract The problem of the study was how the language barriers of children with special needs in “Bina Anak Bangsa”, Pontianak. This article aimed to describe the language barriers of children with special needs particularly in Class 1C of “Bina Anak Bangsa”, Pontianak. The method used was descriptive. The result of analysis showed language barriers of children with special needs in class 1C of “Bina Anak Bangsa”, Pontianak were influenced by external and internal factors of themselves, such as hearing loss, diclesia, double handicap, mild autism, and ADHD, so that those inhibited their language development. While, external factors caused by their environment, in and out the classroom, such as friends cried, bites, punches, noise, and the whistling sound which came from outside the class. Keywords: language barriers, children with special needs,”Bina Anak Bangsa” Pontianak Abstrak Masalah dalam penelitian ini bagaimanakah hambatan berbahasa Anak Berkebutuhan Khusus “Bina Anak Bangsa”, Kota Pontianak. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan hambatan berbahasa Anak Berkebutuhan Khusus Kelas 1C “Bina Anak Bangsa”, Kota Pontianak. Metode yang digunakan deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa hambatan berbahasa anak berkebutuhan khusus di kelas 1C “Bina Anak Bangsa”Kota Pontianak dipengaruhi faktor internal dan eksternal anak itu sendiri. Faktor internal datangnya dari anak itu sendiri, seperti kurang pendengaran, mengalami diklesia, ketidakmampuan ganda, autis ringan dan ADHD sehingga menghambat berbahasa mereka. Sedangkan faktor ekternal disebabkan hambatan yang datang dari dalam kelas dan di luar kelas, seperti teriakan teman, gigitan, pukulan, suara gaduh, dan suara berdesing yang berasal dari luar kelas. Kata-kata kunci: hambatan berbahasa, anak berkebutuhan khusus, “Bina Anak Bangsa” Pontianak

Transcript of HAMBATAN BERBAHASA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI …

Page 1: HAMBATAN BERBAHASA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI …

28

K A N D A I

Volume 10 No. 1, Mei 2014 Halaman 28-40

HAMBATAN BERBAHASA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUSDI “BINA ANAK BANGSA” PONTIANAK

(Language Barriers of Children with Special Needsin “Bina Anak Bangsa” Pontianak)

MartinaBalai Bahasa Provinsi Kalimantan Barat

Jalan Ahmad Yani/Balai Bahasa Pontianak 78121Pos-el: [email protected]

(Diterima 15 Januari 2014; Revisi 17 April 2014; Disetujui 22 April 2014)

AbstractThe problem of the study was how the language barriers of children with

special needs in “Bina Anak Bangsa”, Pontianak. This article aimed to describethe language barriers of children with special needs particularly in Class 1C of“Bina Anak Bangsa”, Pontianak. The method used was descriptive. The result ofanalysis showed language barriers of children with special needs in class 1C of“Bina Anak Bangsa”, Pontianak were influenced by external and internal factorsof themselves, such as hearing loss, diclesia, double handicap, mild autism, andADHD, so that those inhibited their language development. While, externalfactors caused by their environment, in and out the classroom, such as friendscried, bites, punches, noise, and the whistling sound which came from outside theclass.Keywords: language barriers, children with special needs,”Bina Anak Bangsa”

Pontianak

AbstrakMasalah dalam penelitian ini bagaimanakah hambatan berbahasa Anak

Berkebutuhan Khusus “Bina Anak Bangsa”, Kota Pontianak. Penelitian inibertujuan mendeskripsikan hambatan berbahasa Anak Berkebutuhan KhususKelas 1C “Bina Anak Bangsa”, Kota Pontianak. Metode yang digunakandeskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Hasil analisis menunjukkanbahwa hambatan berbahasa anak berkebutuhan khusus di kelas 1C “Bina AnakBangsa”Kota Pontianak dipengaruhi faktor internal dan eksternal anak itusendiri. Faktor internal datangnya dari anak itu sendiri, seperti kurangpendengaran, mengalami diklesia, ketidakmampuan ganda, autis ringan danADHD sehingga menghambat berbahasa mereka. Sedangkan faktor ekternaldisebabkan hambatan yang datang dari dalam kelas dan di luar kelas, sepertiteriakan teman, gigitan, pukulan, suara gaduh, dan suara berdesing yang berasaldari luar kelas.Kata-kata kunci: hambatan berbahasa, anak berkebutuhan khusus, “Bina Anak

Bangsa” Pontianak

Page 2: HAMBATAN BERBAHASA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI …

Martina: Hambatan Berbahasa Anak Berkebutuhan Khusus di…

29

PENDAHULUAN

Dalam pemerolehan bahasa,seorang anak dipengaruhi oleh faktorinternal dan faktor eksternal mereka.Pemerolehan bahasa melalui faktorinternal sangat dipengaruhi olehkesiapan seorang anak di dalam dirinyasendiri. Hal ini terkait kesiapan alambawah sadar seseorang dalammerangsang insting bahasanya. Faktoryang kedua sangat berperan besarterhadap perkembangan bahasa anak,yaitu faktor eksternal. Faktor eksternalini meliputi lingkungan yang sangatdekat dengan anak itu sendiri,misalnya lingkungan keluarga,sekolah, dan masyarakat. Lingkungantersebut sangat besar pengaruhnyaterhadap bahasa seorang anak.

Hambatan bahasa adalah salahsatu penyebab hambatanperkembangan yang paling seringditemukan pada anak. Keterlambatanbicara atau berbahasa menjadi keluhanutama yang sering dicemaskan dandikeluhkan orang tua. Hambatan inisemakin hari tampak semakinmeningkat pesat. Anak yang normalfungsi otaknya dan alat bicaranya,tentu dapat berbahasa dengan baik.Namun, mereka yang memilikikelainan fungsi otak dan alatbicaranya, tentu mempunyai kesulitandalam berbahasa, baik produktifmaupun reseptif. Jadi, kemampuanberbahasanya terhambat.

Penyebab keterlambatan bicarasangat bervariasi, hambatan tersebutada yang ringan sampai yang berat,mulai dari yang bisa membaik hinggayang sulit untuk membaik.Keterlambatan bicara fungsionalmerupakan penyebab yang seringdialami oleh sebagian anak.Keterlambatan bicara golongan inibiasanya ringan dan hanya merupakanketidakmatangan fungsi bicara pada

anak. Beberapa pakar beranggapanbahwa pada usia tertentu, terutamasetelah usia 2 tahun, ketidakmatanganfungsi bicara ini akan membaik. Jikaketerlambatan bicara tersebut bukankarena proses fungsional, hambatantersebut harus lebih diwaspadai karenabukan sesuatu yang ringan.

Semakin dini mendeteksiketerlambatan bicara, maka semakinbaik kemungkinan pemulihanhambatan tersebut. Apabilaketerlambatan bicara tersebutnonfungsional, harus cepat dilakukanstimulasi dan intervensi pada anaktersebut. Deteksi dini keterlambatanbicara harus dilakukan oleh semuaindividu yang terlibat dalampenanganan anak ini. Kegiatan deteksidini ini melibatkan orang tua, keluarga,dokter kandungan yang merawat sejakkehamilan, dan dokter anak yangmerawat anak tersebut sehingga dalamdeteksi dini tersebut dapat dikenaliapakah keterlambatan bicara anak kitamerupakan sesuatu yang fungsionalatau yang nonfungsional.

Keterlambatan bicara dan bahasadapat disebabkan oleh berbagai faktortermasuk faktor lingkungan atauhilangnya pendengaran. Hambatanbicara dan bahasa juga berhubunganerat dengan area lain yang mendukungseperti fungsi otot mulut dan fungsipendengaran. Faktor-faktorpenghambat berbahasa seorang anakdiantaranya hambatan pendengaran,hambatan perkembangan pada otakyang menguasai kemampuan oral-motornya, masalah keturunan, masalahpembelajaran, komunikasi denganorang tua, dan masalah televisi.Hambatan pada pendengaran berkaitandengan keterlambatan bicara seoaranganak. Jika si anak mengalami kesulitanpendengaran, maka dia akanmengalami hambatan pula dalammemahami, meniru dan menggunakan

Page 3: HAMBATAN BERBAHASA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI …

Kandai Vol. 10, No. 1, Mei 2014; 28-40

30

bahasa. Salah satu penyebab hambatanpendengaran anak adalah karenaadanya infeksi telinga.

Hambatan pendengaran tersebutjuga berpengaruh pada perkembanganotak yang menguasai kemampuan oral-motor seseorang. Hal tersebutdisebabkan adanya masalah pada areaoral-motor di otak sehingga kondisi inimenyebabkan terjadinyaketidakefisienan hubungan di daerahotak yang bertanggung jawabmenghasilkan bicara. Akibatnya, sianak mengalami kesulitanmenggunakan bibir, lidah danrahangnya untuk menghasilkan bunyikata tertentu. Hambatan lainnyadisebabkan oleh masalah keturunan.Sejauh ini belum banyak ditelitikorelasinya dengan etiologi darihambatan pendengaran. Namun,sejumlah fakta menunjukkan pulabahwa pada beberapa kasus, di manaseorang anak mengalamiketerlambatan bicara, ditemukanadanya kasus serupa pada generasisebelumnya atau pada keluarganya.Dengan demikian, kesimpulansementara hanya menunjukkan adanyakemungkinan masalah keturunansebagai salah satu faktor yangmemengaruhi.

Selain pemaparan hambatanberbahasa tersebut, pembelajaran dankomunikasi erat kaitannya denganperan serta orang tua. Komunikasi daninteraksi dengan orang tua tanpadisadari memiliki peran yang pentingdalam membuat anak mempunyaikemampuan berbicara dan berbahasayang tinggi. Banyak orang tua yangtidak menyadari bahwa cara merekaberkomunikasi dengan si anaklah yangjuga membuat anak tidak punyabanyak perbendaharaan kata-kata,kurang dipacu untuk berpikir logis,analitis, atau membuat kesimpulan darikalimat-kalimat yang sangat sederhana

sekalipun. Sering orang tua malasmengajak anaknya bicara panjanglebar dan hanya bicara satu dua patahkata saja yang isinya instruksi ataujawaban sangat singkat. Selain itu,anak yang tidak pernah diberikesempatan untuk mengekspresikandiri sejak dini lebih banyak menjadipendengar pasif karena orang tuaterlalu menjejali dan memasukkansegala instruksi keinginan merekasendiri tanpa memberi kesempatanpada anaknya untuk memberi umpanbalik, juga menjadi faktor yangmemengaruhi kemampuan bicara,menggunakan kalimat dan berbahasa.

Kurangnya interaksi berbahasaorang tua terhadap anakmengakibatkan anak-anak lebihmemilih menghibur dirinya sendiridengan berlama-lama memenontontelevisi. Anak-anak yang banyakmenonton cenderung akan menjadipendengar pasif, hanya menerimatanpa harus mencerna dan memprosesinformasi yang masuk. Akibatnya,dalam jangka waktu tertentuseharusnya otak mendapat banyakstimulasi dari lingkungan atau orangtua untuk kemudian memberikanumpan balik. Namun, karena yanglebih banyak memberikan stimulasiadalah televisi (yang tidakmembutuhkan respon apa-apa daripenontonnya), sel-sel otak yangmengurusi masalah bahasa dan bicaraakan terhambat perkembangannya.Akibat sel-sel otak yang mengurusimasalah bahasa tidak bekerja denganbaik, anak-anak yang bersangkutansusah dalam berkomunikasi.

Berkaitan dengan latar belakangtersebut, permasalahan yang diangkatdalam penelitian ini adalahbagaimanakah hambatan berbahasaanak berkebutuhan khusus kelas 1C“Bina Anak Bangsa” di KotaPontianak. Berdasarkan permasalahan

Page 4: HAMBATAN BERBAHASA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI …

Martina: Hambatan Berbahasa Anak Berkebutuhan Khusus di…

31

tersebut, tujuan penelitian inimendeskripsikan hambatan berbahasaanak berkebutuhan khusus kelas 1C“Bina Anak Bangsa” di KotaPontianak. Terbatasnya ujaran ataubahasa yang digunakan merupakandaya tarik bagi peneliti untukmengetahui lebih jauh hambatanberbahasa yang dialami mereka.Terkait kajian ini, peneliti juga dalamtahap penyelesaian penelitian tentang“Aktivitas Pemerolehan Bahasa AnakBerkebutuhan Khusus” pada lembagayang sama.

LANDASAN TEORI

Bahasa sebagai sistem lambangbunyi yang bersifat sewenang-wenang(arbitrer) yang dipakai oleh anggota-anggota masyarakat untuk salingberhubungan dan berinteraksi(Sumarsono, 2013). Berkaitan denganbahasa sebagai sistem, Saussure(dalam Thomas dan Wareing, 2007)mengajukan sebuah teori bahasa yangmenyatakan ketika orang menjadidewasa, dia memiliki sistem bahasayang lengkap dan sempurna dalambenaknya dan dia menyebut sistembahasa dalam benak itu sebagailangue.

Sejalan dengan uraian tersebut,definisi kamus untuk istilah bahasaadalah sistem lambang bunyi yangarbitrer, yang digunakan oleh anggotasuatu masyarakat untuk bekerja sama,berinteraksi, dan mengidentifikasikandiri, percakapan (perkataan) yang baik;tingkah laku yang baik; sopan santunbudi bahasa atau perangai serta tuturkata menunjukkan sifat dan tabiatseseorang (baik buruk kelakuanmenunjukkan tinggi rendah asal atauketurunan). Serupa pendapat pakar,berikut yang menyatakan bahasaberfungsi sebagai pengontrol tingkahlaku individu. Seseorang ditimbang

martabat dan latar belakangnya—apakah ia bangsawan atau bukan—daricara ia menempatkan kata, dari lagu iamengucapkan kalimat (Sobur, 2006).

Sejalan dengan pendapat pakartersebut, Chaer (2009) menyatakanbahwa di antara bahasa merupakansalah satu dari bentuk perilaku.Pernyataan ini menunjukkan bahwabahasa adalah salah satu fenomenayang dapat ditangkap lewatpancaindra, yaitu indra pendengaran.Alat pendengaran ini tidak semua anakmempunyai fungsi pendengaran yangbaik, sehingga memengaruhi berbahasaseorang anak. Hal inilah yang terjadipada anak-anak berkebutuhan khusus“Bina Anak Bangsa” Kota Pontianak,diantaranya autis. Autistik adalah suatuhambatan perkembangan yangkompleks menyangkut komunikasi,interaksi sosial, hambatan sensoris,pola bermain, perilaku, emosi danaktivitas imajinasi. Gejala mulaitampak sebelum anak berusia 3 tahunbahkan, pada autistik infantil (autismemasa anak-anak) gejala mulai sudahada sejak lahir (Sukmawati, 2010).

Hambatan-hambatan yangdiutarakan pakar tersebut berhubungandengan proses berpikir anak. Berbagaimacam faktor memengaruhi prosesberpikir, misalnya faktor somatik(gangguan otak, kelelahan), faktorpsikologis (gangguan emosi, psikosis)dan faktor sosial (kegaduhan dankeadaan sosial yang lain) yang sangatmemengaruhi perhatian ataukonsentrasi individu (Maramis danMaramis, 2009).

Berkaitan dengan paparantersebut, setiap anak mempunyaikecenderungan untuk menggunakanperkataan-perkataan yang disukainyasehingga corak bahasanya adalah khasbagi dirinya. Hal seperti ini dalamsosiolinguistik disebut idiolek atauragam bahasa perseorangan (Chaer,

Page 5: HAMBATAN BERBAHASA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI …

Kandai Vol. 10, No. 1, Mei 2014; 28-40

32

2009). Kalau diingat bahwa ekspresiverbal merupakan pengutaraan isipikiran, maka yang tersirat dalam gayabahasa tentu adalah isi pikiran itu.Oleh karena itu, disimpulkan bahwaekspresi verbal yang terhambatdisebabkan oleh pikiran yangterganggu.

Hambatan yang terjadi pada satuatau lebih proses dan kemampuantersebut akan menyebabkan timbulnyakegagalan dalam komunikasi sehinggapenutur itu tidak atau tidak akanmampu secara efektif menghubungkansuatu cerita dengan temannya(Cummings, 2010). Oleh karena itu,diperlukan alat komunikasi yangefektif untuk menangani mereka.Selain itu, guru, orang tua, danlingkungan sosialnya harus memahamikekurangan mereka. Untuk memahamikomunikasi anak berkebutuhan khususdiperlukan keterampilan, baikketerampilan berbahasa maupun geraktubuh yang diperlihatkan. Gearheartdalam Mangungsong (2009)mengatakan bahwa seorang anakdianggap berkelainan bila memerlukanpersyaratan pendidikan yang berbedadari rata-rata anak normal dan untukdapat belajar secara efektifmemerlukan program, pelayanan,fasilitas dan materi khusus.

Secara umum, jenis dan penyebabketerlambatan bicara pada anakdibedakan keterlambatan bicara ringanyang tidak berbahaya (keterlambatanbicara fungsional) dan keterlambatanbicara organik (nonfungsional).Keterlambatan bicara ringan yangtidak berbahaya pada anak, yaitu (a)keterlambatan bicara yang disebabkanoleh keterlambatan hambatankoordinasi oral motor atau gerakanmulut atau ketidakmatangan fungsiorgan otak tetapi tanpa disebabkankelainan di otak. (b) Untukmemastikan status keterlambatan

fungsional harus dengan cermatmenyingkirkan gejala keterlambatannonfungsional. (c) Gejala umumketerlambatan bicara nonfungsionaladalah adanya hambatan bahasareseptif, hambatan kemampuanpemecahan masalah visio-motor danketerlambatan perkembangan (Chaer,2009).

Berkaitan dengan interaksiberbahasa anak berkebutuhan khususkelas 1C, berikut akan dibahaskomunikasi verbal dan nonverbal.Komunikasi nonverbal adalahkomunikasi tanpa bahasa ataukomunikasi tanpa kata, maka tandanonverbal berarti tanda minus bahasaatau tanda minus kata. Menurutpengalaman nyata, bahasa itu selalumuncul dalam bentuk tindak tindakatau tingkah tutur individual(individual act of specch). Oleh karenaitu, tiap telaah struktur bahasa harusdimulai dari pengkajian tindak tutur ituwujudnya adalah bahasa lisan (Ullman,2012). Jadi, secara sederhana, tandanonverbal dapat kita artikan semuatanda yang bukan kata-kata. Ungkapantersebut diperkuat oleh Horriyah(2012) bahwa bahasa tubuh merupakanproses pertukaran pikiran dan gagasan,di mana pesan yang disampaikandalam bentuk isyarat, ekspresi wajah,pandangan mata, sentuhan, artefak(lambang yang digunakan), diam,waktu, suara, serta postur dan gerakantubuh.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakanmetode deskriptif analisis denganpendekatan kualitatif. Metodedeskriptif digunakan untukmendapatkan pemerian yang akurattentang hambatan berbahasa anakberkebutuhan khusus di kelas 1C “BinaAnak Bangsa”, Kota Pontianak. Hal

Page 6: HAMBATAN BERBAHASA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI …

Martina: Hambatan Berbahasa Anak Berkebutuhan Khusus di…

33

ini sesuai dengan masalah yang ditelitiyaitu untuk menggambarkan keadaannyata hambatan berbahasa anakberkebutuhan khusus di kelas 1C “BinaAnak Bangsa”, Kota Pontianak.

Sumber data dalam penelitian iniadalah guru dan siswa di kelas 1C yangberjumlah 8 orang, yaitu laki-laki (4orang) dan perempuan (4 orang) “BinaAnak Bangsa”, Kota Pontianak. Siswa-siswa yang duduk di kelas 1Ckelahiran tahun 2002, 2004, 2005, dan2006. Data diperoleh dari ujaranbahasa guru dan siswa-siswa kelas 1Cyang direkam oleh peneliti. Fokus dataadalah bentuk ujaran guru dan siswadi dalam dan di luar kelas 1C.Perekaman data di dalam kelasdilakukan peneliti ketika proses belajarmengajar berlangsung. Peneliti bekerjasama dengan guru yang mengajar dikelas tersebut untuk memperolehrekaman ujaran bahasa yang jelas.Peneliti mengamati jalannya prosesbelajar secara alamiah. Pengambilandata di luar kelas dilakukan pada saatjam istirahat. Perekam yang digunakanuntuk merekam bahasa-bahasa muncul,peneliti letakkan di dalam tas sehinggatidak menarik perhatian para siswa.Kelancaran pengambilan data di luarkelas pun dibantu guru kelas 1C.

PEMBAHASAN

Hambatan Berbahasa FaktorInternal Anak

Hasil analisis peneliti terhadap 8siswa kelas 1C Anak Bina Bangsa,

Kota Pontianak, yaitu 5 siswadikategorikan bisa berbahasa (lancartetapi ada hambatan) dan 3 siswa tidakberkomunikasi dengan baik (tidak jelasdan diam). Dalam hal ini, penelitihanya memfokuskan pada 5 siswayang masuk kategori bisa berbahasadan berkomunikasi. Berikut gambarankelima siswa dengan latar belakanghambatan yang berbeda-beda dalamberbahasa atau memahami interaksikomunikasi mereka.

Hambatan PendengaranHambatan pada pendengaran

berkaitan dengan keterlambatan bicaraatau berbahasa. Jika anak mengalamikesulitan pendengaran, mereka akanmengalami hambatan pula dalammemahami, meniru, dan menggunakanbahasa. Salah satu penyebab hambatanpendengaran anak adalah karenaadanya infeksi telinga. Anak dengangangguan pendengaran ini dialami olehDiva Natasya Wong.

Dampak yang ditimbulkan olehhambatan pendengaran ini adalah anaktersebut kurang mampu mendengarapa-apa yang diucapkan oleh oranglain, baik itu guru maupun temansekelasnya. Sulitnya berkomunikasidengan orang lain sehingga anak inimengambil langkah membaca gerakbibir lawan bicaranya ketika berbicara.Artikulasi ujaran yang tidak jelasmerupakan dampak dari gangguanyang dideritanya. Berikut percakapanDiva dan gurunya.

Tabel 1Percakapan Diva dan Guru

Nama Bahasa Asli (Fonetik) Bahasa (diperbaiki/kebermaknaan)Guru Mana kertas yang digambar tadi? Di mana kertas yang digambar tadi?Diva dah...dah. dah...dah maksudnya sudah menyelesaikan

pekerjaannyaGuru Dak boleh keluar sebelum makanɲe

habes!Tidak boleh keluar sebelum makannya habis!

Diva Bayak, bayak. Banyak, banyak (menunjuk pada bekalannyayang banyak).

Page 7: HAMBATAN BERBAHASA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI …

Kandai Vol. 10, No. 1, Mei 2014; 28-40

34

Jawaban Diva tidak sinkrondengan pertanyaan yang diajukan.Meskipun begitu, hubungan interaksianak ini cukup baik denganlingkungannya, yaitu guru dan teman-temannya di kelas.

Hambatan DiklesiaHambatan diklesia merupakan

kesulitan dalam belajar yang dialamiseorang anak. Anak dengan hambatan

ini sulit memfokuskan perhatiannyadalam hal-hal tertentu. Satu daintarasiswa di kelas 1C Anak BerkebutuhanKhusus dengan hambatan ini adalahDiva Aulia (Puput). Selain tidak fokus,Puput suka mengganti konsonan [r]menjadi [l] ketika berbicara. Akibatdari gangguan ini, artikulasi ujarannyajuga tidak jelas. Berikut contohpercakapan Puput dan gurunya.

Tabel 2Percakapan Puput dan Guru

Nama Bahasa Asli (Fonetik) Bahasa (diperbaiki/kebermaknaan)Guru gambar apa nih, Put? gambar apa ini, Put? (menunjukkan pada

objek bunga)Puput Buku Buku (seharusnya gambar bunga)Guru buŋa apa yang Puput gambar? bunga apa yang Puput gambar?Puput buŋa melah bunga merah (seharusnya gambar bunga

mawar bukan bunga merah)

Hambatan Double HandikepHambatan double handikep ini

dialami oleh Aprilia (Lia). Jenishambatan ini mengakibatkan motorikLia mengalami kekakuan, bahasa danakademiknya kurang, tetapi artikulasiujarannya jelas. Bentuk ujaran yangdiucapkan Lia pendek-pendek sehingga

komunikasi yang dibentuknya tidakbisa panjang. Anak dengan hambatanini tidak bisa berbicara dalam bentukuraian dan penjelasan. Namun,interaksi Lia dengan lingkungannyacukup baik. Berikut contoh ujaran Liadengan guru kelasnya.

Tabel 3Percakapan Lia dan Guru

Nama Bahasa Asli (Fonetik) Bahasa (diperbaiki/kebermaknaan)Guru Lia, lagi ŋapa? Lia, lagi ngapa?Lia nanam buŋa nanam bungaGuru gambar apa ini? gambar apa ini?Lia buŋa bungaGuru buŋaɲa warna apa? bunganya warna apa?Lia udah, udah, udah udah, udah, udah

Hambatan Autis RinganHambatan autis ringan ini dialami

oleh anak yang bernama DavidioHiuandika (Dio). Dio senangberkomunikasi dan berinteraksi denganorang lain, baik dengan gurunyamaupun dengan teman-temannya.Kemampuan berbahasa yang baik

ditunjukkan anak ini ketika mengikutiproses belajar di kelas. Meskipunbegitu, kadang-kadang dalamberkomunikasi ia sering keliru. Hal inimerupakan akibat hambatan dari pusatmotoriknya tidak sejalan. Berikutinteraksi komunikasi yang terjadi dikelas 1C antara guru dan Dio.

Page 8: HAMBATAN BERBAHASA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI …

Martina: Hambatan Berbahasa Anak Berkebutuhan Khusus di…

35

Tabel 4Percakapan Dio dan Guru

Nama Bahasa Asli (Fonetik) Bahasa (diperbaiki/kebermaknaan)Guru Bulan ada berapa? Bulan ada berapaDio Awan AwanGuru Matahari ada berapa, Dio? Matahari ada berapa, Dio?Dio Dua DuaGuru yang bagus ya mewarnaiɲa! Yang bagus ya mewarnainya!Dio tuŋgu ya, tuŋgu ya! Tunggu ya, tunggu ya!

Contoh-contoh tersebutmemperkuat pendapat yangmengatakan meskipun anakberkebutuhan khusus memilikikemampuan berbahasa dan berinteraksidengan baik, tetapi mereka memilikikelemahan dalam pemahaman.

Hambatan ADHDHambatan ADHD atau dikenal

dengan sulit memusatkan perhatian(Attention Deficit HyperactivityDisorder). Hambatan ini dialami olehGusti Radians (Ali). Jika ditilik daridefinisi bahasa yang menggunakanbahasa Inggris tersebut dapat dirunutseperti attention “perhatian”, deficit“berkurang”, hyperactivity “hiperaktif(aktif), disorder “gangguan”. Denganciri definisi itu dapat diketahuihambatan yang dialami oleh Ali.Menurut informasi dari gurunya, padasaat pertama kali masuk di LembagaPendidikan dan Pelatihan “Bina AnakBangsa”, Ali mengalami gangguan

ADHD yang cukup berat. Namun,seiring perjalanan waktu dan dibantudengan terapi yang ketat, Ali semakinbaik kemampuan berbahasa daninteraksinya.

Dampak dari pengajaran danpelatihan yang diberikan kepada Alidapat dilihat dari perkembangannyadari hari ke hari. Meskipun begitu, Alibelum sepenuhnya dapatmengendalikan atensi danhiperaktifnya. Dalam proses belajarmengajar di kelas, Ali kadang-kadangkurang atensinya. Selain itu, sikaphiperaktifnya (aktif) masih sangatmenonjol ketika dia berbicara danmelakukan aksi, baik aksi berjalanmaupun aksi mengganggu teman-temannya (menggigit, memukul, danmenarik).

Aktivitas berbahasa Ali cukuplancar, tetapi terkesan serampangan(sekenanya berbicara). Perhatikanpercakapan Ali dan gurunya ketika didalam kelas dalam tabel 5 berikut.

Tabel 5Percakapan Ali dan Guru

Nama Bahasa Asli (Fonetik) Bahasa (diperbaiki/kebermaknaan)Guru Ali tiŋgal di mana? Ali tinggal di mana?Ali Tiŋgal di sana? Tinggal di sanaGuru Nama sekolah apa? Nama sekolah apa?Ali Kukus Kukus maksudnya kursus (“Bina Anak

Bangsa”)Guru Ali nanti terapi tidak? Ali nanti terapi tidak?Ali Haaah Haaah (iya)

Dari jawaban-jawaban Ali dapatdimaknai bahwa anak yangbersangkutan lancar ujaran tetapi

menjawab pertanyaan sekenanya(sesuai kata-kata yang ada dibenaknya). Jawaban yang pertama, Ali

Page 9: HAMBATAN BERBAHASA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI …

Kandai Vol. 10, No. 1, Mei 2014; 28-40

36

ingin memberitahukan bahwa alamatrumahnya sangat jauh dari sekolah.Oleh karena itu, Ali menggunakan katatunjuk di sana . Jawaban kukus yangdimaksud oleh Ali adalah kursus. Aliingin memberitahukan bahwa diasekolah di Lembaga Pendidikan danLatihan “Bina Anak Bangsa” yangdikenalnya lembaga kursus. Terakhir,jawaban haaah ini dimaksudkan untukmengatakan iya kepada gurunya.Jawaban-jawaban yang diucapkan Alilangsung diperbaiki oleh gurunya agarjawaban yang diberikan sesuai dengankeinginan.

Hambatan Berbahasa denganFaktor Eksternal Anak di Kelas 1C

Hambatan berbahasa yang terjadidi kelas 1C disebabkan oleh posisisiswa yang berdekatan dan suara bisingyang berasal dari kelas itu sendiri.Hambatan itu berupa memotongpembicaraan, suara teriakan, suaragaduh, pukulan, dan gigitan teman.Faktor eksternal hambatan berbahasaanak ini tidak hanya difokuskan padasiswa yang berbicara aktif, tetapi jugamelibatkan siswa yang tidakberkomunikasi dengan baik juga.Berikut dijelaskan bentuk-bentukfaktor eksternal hambatan berbahasayang terjadi di kelas 1C Bina AnakBingsa, Kota Pontianak.

Memotong PembicaraanMemotong pembicaraan termasuk

dalam hambatan berbahasa pada anak.Hambatan berbahasa yang disebabkan

oleh teman-teman yang dudukberdekatan sangat memengaruhiaktivitas berbahasa setiap anak.Hambatan seperti ini juga diamati olehpeneliti pada siswa kelas 1C BinaAnak Bingsa, Kota Pontianak.Misalnya, ketika salah seorang siswayang sedang berbicara dengangurunya, kemudian ada siswa lain yangmemotong untuk berbicara juga padaguru yang sama. Hal ini membuatsiswa yang pertama berbicara dengangurunya tidak mau melanjutkanpembicaraannya lagi. Kejadian inidialami oleh Davidio dan Diva yangberbicara dengan gurunya secarabersamaan.

Suatu aktivitas berbahasa dianggapberjalan lancar ketika interaksinyaberjalan dengan baik. Berikutdipaparkan interaksi berbahasa yangdianggap menghambat penggunabahasa yang lain. Contoh interaksiberbahasa yang terjadi antara Davidiodengan gurunya, kemudian terputuskarena ada siswa yang bernama Aliberbicara secara spontan kepadagurunya. Hal ini memutuskanpembicaraan yang sedang terjadi antaraDavidio dan gurunya (lihat kalimatyang dicetak tebal pada percakapanberikut). Menurut peneliti, siswa yangbernama Davidio dan Ali termasukanak yang suka berbicara. BedanyaDavidio siswa yang lebih fokusdibandingkan Ali yang suka berbicaraserampangan. Gambaran tersebut dapatdiamati pada tabel 6 berikut.

Page 10: HAMBATAN BERBAHASA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI …

Martina: Hambatan Berbahasa Anak Berkebutuhan Khusus di…

37

Tabel 6Percakapan Dio, Ali, dan Guru

Nama Bahasa Asli (Fonetik) Bahasa (diperbaiki/kebermaknaan)Dio Mau kenciŋ? Mau buang air kecil?Guru Mau ke belakaŋ, hati-hati ya, Dio? Mau ke belakang, hati-hati ya, Dio?Dio Jalan tepi-tepi ye! Jalan tepi-tepi ya!Guru Iye. Tidak boleh bekejar ye! Iya. Tidak boleh berkejar ya!Dio Kaki jatu? ye. Kaki jatuh ya.Guru Iye. Kakiɲa jadi busu? ye! Lututɲa

luka?!.Iya. Kakinya jadi busuk ya! Lututnyalukak!.

Dio Jalan kaki ye. Jalan kaki ya.Ali Kentut dimane nih, Bu? Kentut di mana nih, Bu?Guru Dak boleh kentutlah, kentut di luar! Tidak boleh buang anginlah, buang angin di

luar!

Suara TeriakanHambatan berbahasa yang

disebabkan oleh suara teriakan dariteman yang mengalami hambatanmental dan emosi yang tinggi.Hambatan mental dan emosi yangtinggi pada seorang anak jugamemengaruhi anak lain yang berada dikelas 1C. Hambatan mental dan emosiini terjadi pada siswa yang bernamaGabriel Paskalis dan Mukhas. Padasaat siswa aktif belajar dan berinteraksisatu dengan yang lainnya, Gabrielsering berteriak-teriak tanpa sebab.

Secara umum, siswa-siswa yangberada di kelas 1C sudah terbiasadengan suara-suara teriakan Gabriel.Namun, suara-suara teriakan tersebut

terkadang mengganggu aktivitasberbahasa di kelas 1C. Misalnya, saatguru (Ibu Maryam) menjelaskan materipelajaran, tiba-tiba Gabriel berteriak.Tentu saja suara itu mengganggu siswayang lain. Selain hambatan padaperhatian siswa yang berada di kelastersebut, guru juga harus menenangkanterlebih dahulu siswa yangmenimbulkan hambatan tersebut.Setelah Gabriel tenang, barulahaktivitas belajar bisa dilanjutkankembali. Kejadian seperti inifrekuensinya sangat tinggi di kelas 1Csehingga menjadi hambatan berbahasadi kelas 1C. Berikut ini tabel yangberisi interaksi percakapan antaraGabriel dan guru.

Tabel 7Interaksi Bahasa/Percakapan Gabriel, Ali, dan Guru

Nama Bahasa Asli (Fonetik) Bahasa (diperbaiki/kebermaknaan)Guru Anak-anak, ayo berhituŋ! Anak-anak, ayo berhitung!Gabriel Hiiiih....aah. Hiiiih....aah.Guru Ada apa, Gabriel? Ada apa, Gabriel?Guru Ini bukan nomor 2, penomoran di sini! Ini bukan nomor 2, penomoran di sini!

(menunjuk pada kerjaan yang dikerjakanoleh Ali

Ali Sine?, ye! Di sini, ya!Gabriel Haah..buuk. Haah..buuk.

Suara GaduhHambatan berbahasa bisa

disebabkan oleh suara-suara yanggaduh atau bising. Suara gaduh yangdimaksud adalah suara-suara yangbersumber dari pukulan tangan ke

meja, ke dinding, dan ke anggotabadan. Dari pengamatan peneliti,hambatan berbahasa yang disebabkansuara gaduh juga terjadi pada kelas 1CBina Anak Bingsa, Kota Pontianak.Siswa-siswa yang masuk kategori

Page 11: HAMBATAN BERBAHASA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI …

Kandai Vol. 10, No. 1, Mei 2014; 28-40

38

membuat kegaduhan tersebut, yaituGabriel dan Mukhasis.

Gabriel tidak hanya mengalamihambatan pada mental dan emosinya,tetapi juga kemampuan akademik.Menurut pengamatan peneliti, Gabrieljarang sekali berinteraksi dengan gurudan teman-temannya. Hal ini bisadibuktikan dengan perolehan datarekaman yang tidak terekam suaranyasama sekali. Aktivitas akan terjadi jikagurunya menghampiri dan duduk dekatdengannya. Sang guru mengajakGabriel berbicara dan menuntuntangannya untuk menulis apa yangdiperintahkan kepadanya. Meskipunsudah dituntun sedemikian rupa,Gabriel mengeluarkan suara-suaratidak jelas. Aktivitas yang bisadilakukannya hanyalah menulis. Tugasmenulis diberikan untuk meredamtingginya tingkat emosional anaktersebut. Dengan melakukan aktivitasmenulis, Gabriel bisa menyalurkanemosinya.

Hambatan serupa juga terjadi padasiswa yang bernama Mukhas yangmengalami gangguan mental,emosional, akademik, dan tingkat

trauma yang cukup tinggi. Selamaproses pengambilan data di kelas 1C,peneliti tidak pernah melihat Mukhasberinteraksi dengan temannya. Begitujuga dengan aktivitas berbahasa.Dalam proses belajar di kelas, Mukhastidak merespon apa pun disekelilingnya. Ketika diperintahkanmenyebutkan angka atau membaca, diatidak bereaksi sedikitpun. Gurumenghampiri Mukhas untuk menjawabapa yang diperintahkan kepadanya.Reaksi Mukhas ketika dihampiriadalah dia ketakutan denganmengangkat kedua belah tangannya.Hambatan mental dan trauma yangsangat tinggi ini mengakibatkan diatidak bisa belajar secara baik. Selainitu, Mukhas juga suka berteriak-teriakdan sesekali membenturkan kepalanyake meja dan dinding. Dengan kondisianak tersebut, guru memberikanperhatikan ekstra terhadapnya. Tentusaja hal tersebut banyak menyita waktuguru yang mengasuhnya dibandingkanperhatian terhadap siswa lainnya.Berikut gambaran hambatan prosesinteraksi berbahasa di kelas 1C.

Tabel 8Interaksi Bahasa Mukhas dan Guru

Nama Bahasa Asli (Fonetik) Bahasa (diperbaiki/kebermaknaan)Guru Hari ini kita belajar apa, anak-anak? Hari ini kita belajar apa, anak-anak?Mukhas Puukk...puuk (memukulkan taŋan ke

dindiŋ)Puukk...puuk (memukulkan tangan kedinding)

Guru Mukhas, jaŋan...jaŋan pukul dindiŋ,nanti taŋanmu sakit

Mukhas, jangan...jangan pukul dinding,nanti tanganmu sakit

Guru Hari ini kita belajar berhituŋ, ya. Hari ini kita belajar berhitung, ya.Mukhas Oh..oh..wa..oh Oh..oh..wa..ohGuru Sepatuŋa, Mukhas Diminta menurunkan sepatu yang

diletakkan di atas mejanya

Pukulan dan Gigitan TemanHambatan berbahasa juga

dipengaruhi oleh kebiasaan siswa yangsuka memukul dan menggigit temanyang lain. Hal ini juga yang diamatioleh peneliti ketika penjaringan data.Siswa yang suka mengganggu

temannya dengan cara memukul ataumenggigit adalah Mukhas, Gabriel,dan Ali. Menurut keterangan guru dikelas 1C, Mukhas dan Gabrielmemiliki emosional yang cukup tinggidibandingkan teman-temannya yanglain. Jika mereka tidak bisa

Page 12: HAMBATAN BERBAHASA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI …

Martina: Hambatan Berbahasa Anak Berkebutuhan Khusus di…

39

melampiaskan emosinya pada oranglain, mereka akan menyakiti dirinyasendiri dengan cara menepuk meja ataumengantuk-ngantuk kepalanya kemeja.

Berbeda dengan Ali, dia tidaksuka membenturkan kepalanya kemeja, tetapi dia suka menggigittemannya. Siswa yang bernama Aliaktivitas berbahasanya cukup tinggi,meskipun cenderung berbicaraserampangan. Kebiasaan menggigitteman di kelasnya dilakukan secaraspontan. Misalnya, saat guru berbicaradengan Puput yang duduk di bangkubelakang, tiba-tiba Lia memanggilgurunya, “Ibu, Ali gigit”. Secara tiba-tiba guru memusatkan perhatian padaLia dan Ali pada saat itu. kejadian

seperti ini cukup menghambatberbahasa anak-anak yang lain di kelas1C.

Dengan adanya kebiasaan-kebiasaan buruk yang tidak seharusnyadilakukan oleh seorang anak kepadatemannya, guru harus selalu ekstramengawasi siswa yang dianggapmemerlukan perhatian khusus.Mengapa ekstra perhatian seorang gurukarena kejadian-kejadian tersebutdilakukan secara spontan oleh anakyang mengalami masalah kejiwaan.Penjelasan tersebut merupakan bentuk-bentuk hambatan berbahasa yangterjadi di dalam kelas 1C. Berikuthambatan interaksi komunikasi yangberkaitan dengan kebiasaan anak yangsuka menggigit temannya.

Tabel 9Interaksi Ali, Puput, dan Guru

Nama Bahasa Asli (Fonetik) Bahasa (diperbaiki/kebermaknaan)Guru Gabriel diantar siapa? Gabriel diantar siapa?Puput Bu, coret (menunjuk pada Ali) Bu, coret. (Puput memberitahukan bahwa

Ali mencoret topi miliknya.)Guru Ali, tidak usah dicoret topiŋa! Ali, tidak usah dicoret topinya!Puput Ali...! (menarik dan menggigit tangan

Devi)Ali...! (teriakan Puput ini ditujukan kepadaAli karena menarik dan menggigit tanganDevi)

Hambatan Berbahasa dari LuarKelas

Hambatan berbahasa terhadapanak-anak di kelas 1C juga berasal dariluar kelas. Banyak hal yang bisamenghambat berbahasa anak di dalamkelas karena faktor dari luar, misalnya,suara mesin, suara bentakan (orangatau benda). Kedua jenis suara tersebutsangat memengaruhi berbahasa siswakelas 1C Bina Anak Bingsa, KotaPontianak.

Anak dengan trauma yang cukuptinggi mendengar suara-suara tertentuseperti suara mesin dan gurunyamerupakan ancaman bagi mereka.Contoh anak dengan trauma cukuptinggi adalah Mukhas yang bermasalah

dengan suara-suara nyaring danmendesing. Hal itu diamati olehpeneliti ketika gurunya memberikanintruksi agak keras, dia menarik diridan menutup matanya. Dari rautmukanya seperti dia takut kepada guruyang menghampirinya. Padakesempatan lain, dia juga ketakutanketika ada suara mesin (pemotong danpenghalus) kayu.

Hambatan berupa desingan suarayang berasal dari mesin di luar kelas,tidak hanya dialami oleh Mukhas tetapimenggangu juga siswa-siswa yanglain. Ketika siswa di kelas 1Cmendengar suara mendesing itu,mereka langsung mengalihkanperhatiannya pada arah suara mesinitu. Ada yang menanyakan suara apa

Page 13: HAMBATAN BERBAHASA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI …

Kandai Vol. 10, No. 1, Mei 2014; 28-40

40

yang sedang berbunyi itu dan ada yangmenutup telinga mereka. Suaradesingan tersebut menjadi pusatperhatian mereka sehingga berbahasaanak di kelas 1C tertuju pada sumbersuara tersebut.PENUTUP

Berdasarkan hasil pembahasandapat disimpulkan bahwa hambatanberbahasa anak berkebutuhan khususdipengaruhi oleh faktor internal danfaktor eksternal. Hambatan berbahasayang dipengaruhi oleh faktor internalmeliputi hambatan pendengaran,diklesia, double handikep, autis ringan,dan hambatan ADHD.

Hambatan berbahasa yangdipengaruhi oleh faktor eksternal anakberkebutuhan khusus dibagi menjadi 2,yaitu hambatan berbahasa di kelas dandi luar kelas 1C. Hambatan berbahasadi kelas meliputi memotongpembicaraan, suara teriakan, suaragaduh, pukulan dan gigitan teman.Sedangkan hambatan berbahasa yangberasal dari luar kelas 1C, yaitu suaramesin dan suara bentakan (orang ataubenda)

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik.Kajian Teoretik. Jakarta:Rineka Cipta.

Cummings, Louise. 2010. PragmatikKlinis: Kajian tentangPenggunaan dan

Gangguan Bahasa secaraKlinis. Edisi BahasaIndonesia. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Horriyah. 2012. Membaca PikiranOrang dari BahasaTubuhnya. Jakarta:Laksamana.

Mangunsong, Frieda. 2009. Psikologidan Pendidikan AnakBerkebutuhan Khusus.Jilid Kesatu. Depok:LPSP3 UI.

Maramis, Willy F dan Albert AMaramis. 2009. CatatanIlmu Kedokteran JiwaEdisi 2. Surabaya:Airlangga UniversityPress.

Sobur, Alex. 2006. SemiotikaKomunikasi. Bandung:Rosdakarya.

Sukmawati, Fitri. 2010. KecerdasanMajemuk pada AnakAutisme. Pontianak:STAIN Pontianak Press.

Sumarsono. 2013. Sosiolinguistik.Yogyakarta: SABDA danPustaka Pelajar.

Thomas, Linda dan Shan Wareing.2007. Bahasa,Masyarakat danKekuasaan. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Ullman, Stephen. 2012. PengantarSemantik. Diadaptasi olehSumarsono. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.