Hama Dan Penyakit Pada Tanaman

4
4040 V. PENUTUP Legum telah menjadi salah satu tanaman yang memiliki arti pentingbagi masyarakat Indonesia. Legum ( tanaman polong – polongan ) telahdianggap sebagai makanan yang memiliki kandungan protein yang tinggi.Oleh sebab itu, saat ini banyak dikembangkan teknik budidaya tanamanlegum, khususnya kedelai ( Glycine max) , kacang tanah ( Arachis hypogea) dan kacang hijau ( Vigna radiata) .Sampai saat ini, masalah yang paling banyak dihadapi dalampembudidayaan tanaman legum yaitu adanya serangan hama. Hamasangat merugikan tanaman karena dapat mengurangi produksi secaradrastis. Serangan hama, yang tidak dikendalikan, dapat menyebabkankehilangan hasil hingga 90%. Oleh sebab itu, banyak usaha telahdilakukan untuk menanggulangi serangan hama – hama tersebut. Mulaidari perakitan kultivar unggul yang tahan terhadap serangan hamatertentu sampai penggunaan insektisida. Setiap teknik dalampengendalian dan pemberantasan hama memiliki sisi posif dan negatifnyamasing – masing.Untuk menanggulangi hama, secara garis besar dapat ditempuhdengan dua cara, yaitu:1. Cara preventif (pengendalian), yaitu usaha atau tindakan yangdilakukan sebelum tanaman itu mendapat serangan hama.2. Cara kuratif (pemberantasan), yaitu suatu usaha atau tindakanyang dilakukan setelah tanaman mengalami gangguanserangan hama.Pengendalian hama yang baik adalah dengan cara biologis, yaitudengan menggunakan predator atau parasit hama. Dengan cara ini hanyahama yang menjadi musuh yang akan mati.Hama – hama yang banyak menyerang tanaman kedelai,khususnya di Indonesia antara lain; Phaedonia inclusa, Etiellazincckenella, Riptortus linearis

description

hama yang menyerang tanaman kedelai

Transcript of Hama Dan Penyakit Pada Tanaman

4040V. PENUTUPLegum telah menjadi salah satu tanaman yang memiliki arti pentingbagi masyarakat Indonesia. Legum ( tanaman polong polongan ) telahdianggap sebagai makanan yang memiliki kandungan protein yang tinggi.Oleh sebab itu, saat ini banyak dikembangkan teknik budidaya tanamanlegum, khususnya kedelai (Glycine max), kacang tanah (Arachis hypogea)dan kacang hijau (Vigna radiata).Sampai saat ini, masalah yang paling banyak dihadapi dalampembudidayaan tanaman legum yaitu adanya serangan hama. Hamasangat merugikan tanaman karena dapat mengurangi produksi secaradrastis. Serangan hama, yang tidak dikendalikan, dapat menyebabkankehilangan hasil hingga 90%. Oleh sebab itu, banyak usaha telahdilakukan untuk menanggulangi serangan hama hama tersebut. Mulaidari perakitan kultivar unggul yang tahan terhadap serangan hamatertentu sampai penggunaan insektisida. Setiap teknik dalampengendalian dan pemberantasan hama memiliki sisi posif dan negatifnyamasing masing.Untuk menanggulangi hama, secara garis besar dapat ditempuhdengan dua cara, yaitu:1.Cara preventif (pengendalian),yaitu usaha atautindakan yangdilakukan sebelum tanaman itu mendapat serangan hama.2.Cara kuratif(pemberantasan), yaitu suatu usahaatau tindakanyang dilakukan setelah tanaman mengalami gangguanserangan hama.Pengendalian hama yang baik adalah dengan cara biologis, yaitudengan menggunakan predator atau parasit hama. Dengan cara ini hanyahama yang menjadi musuh yang akan mati.Hama hama yang banyak menyerang tanaman kedelai,khususnya di Indonesia antara lain;Phaedonia inclusa, Etiellazincckenella, Riptortus linearisF. , danAgromyza phaseoli.Sedangkanpada kacang hijau, hama hama utamanya sepertiPlucia chalcites,4141Prodenia litura,walang sangit dan tungau. Pada kacang tanah, hamautamanya yaitu;Aphis craccivora, Empoasca spp.danNezara viridula.Serangan hama memang merupakan masalah yang kompleks.Begitu pula dalam pengendalian dan pemberantasanya. Oleh sebab itu,banyak hal harus di perhatikan dalam mencegah serangan hama tersebut,mulai dari sejarah pertanaman, pengolahan tanah, waktu tanam danteknik budidaya lainnya. Begitu juga dengan pemberantasan hama, selainingin memberantas hama pengganggu, masalah lingkungan haruslahdiperhatikan. Penggunaan insektisida, yang dapat menyebabkankeracunan lingkungan, hendaknya dilakukan dengan bijaksana.Karena kompleksnya masalah tersebut, diperlukan kerjasama daribanyak pihak untuk dapat menanggulanginya. Pemerintah haruslahberperan aktif, dengan jalan memberikan banyak penyuluhan kepadapetani bagaimana mengendalikan dan memberantas serangan hama yangsesuai dengan Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Mahasiswa jugahendaknya berperan aktif dalam kegiatan penyuluhan penyuluhantersebut. Dengan demikian, masalah yang selama ini menjadi penghalangdan musuh petani tersebut dapat kita tanggulangi dengan baik.4242DAFTAR PUSTAKAAAK. 1989.Kacang Tanah. Kanisius: YogyakartaAdisarwanto,T. 2001.Meningkatkan Produksi Kacang Tanah di LahanSawah dan Lahan Kering.Penebar Swadaya: JakartaBalai Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 1993.Kedelaicetakankedua. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan: BogorBasuki (NIM L2C91077), 1994. Thesis :Analisis Heterosis dan PengaruhTetua Betina untuk Ketahanan Kedelai terhadapOphiomyia pheseoli(Tryon). Program Pascasarjana Unpad, BandungJumar, Ir. 2000.Entomologi Pertanian.Penerbit Rineka Cipta: JakartaJurnal Perlindungan Tanaman Indonesia, Vol.7, No.1, 2001. Hal. 42 - 48Matnawy, Hudi.1989.Perlindungan Tanaman.Kanisius: YogyakartaMonograf Balittan Malang No.7. 1991.Pengelolaan Pestisida dalamPengendalian Hama Kedelai Secara Terpadu.Balittan: Malang----------- No. 9. 1993.Kacang Hijau edisi kedua. Balittan: MalangPenelitian Pertanian Vol.8, No.2. 1981. Balai Penelitian Tanaman Pangan.BogorPoehlman,J.M. 1991.The Mungbean.West View Press, ColoradoPracaya,Ir. 1999.Hama dan Penyakit Tanaman.Penebar Swadaya:JakartaSuprapto,HS. 2001.Bertanam Kacang Hijau.Penebar Swadaya: Jakarta4343Supriyatin.Efektifitas Insektisida Nabati terhadap Hama Pengisap PolongKedelai.Seminar Peningkatkan Produktifitas, Kualitas dan efisiensiSistem Produksi. Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan danumbi umbianTrubus, No.358 Edisi September 1999 Tahun XXX. Hal. 38