HAKIKAT AKIDAH DAN RUANG LINGKUP KAJIANNYA.doc
-
Upload
imam-zifa-turmudi -
Category
Documents
-
view
33 -
download
5
description
Transcript of HAKIKAT AKIDAH DAN RUANG LINGKUP KAJIANNYA.doc
MODUL I
HAKIKAT AKIDAH DAN RUANG LINGKUP KAJIANNYA
PENDAHULUAN
Modul I ini memuat beberapa aspek penting dari akidah sepeti pengertian, nama lain, sebab penamaannya, ruang lingkup kajiannya dan hubungan akidah dengan ibadah dan akhlak.
Hal ini menjadi penting, karena dengan demikian peserta yang merupakan guru-guru bidang studi agama di madrasah dan sekolah umum memliki pemahaman yang utuh dan sistematis tentang akidah Islam.
TUJUAN
Setelah mengikuti pembelajaran topik ini, peserta diharapkan :
1. Dapat menjelaskan pengertian aqidah.
2. Dapat menyebutkan nama lain aqidah.
3. Dapat menjelaskan sebab penamaannya.
4. Dapat menjelaskan ruang lingkup kajian akidah.
5. Dapat menjelaskan hubungan antara aqidah dengan ibadah dan akhlaq.
PEMBAHASAN
Kata aqidah berasal dari bahasa Arab, yakni عقيدة . Kata ini terambil dari
akar kata . عقد Secara harfiah berarti : ikatan, simpul, buhul dan transaksi.
Sedangkan menurut istilah aqidah adalah simpul keyakinan yang terikat kokoh
dalam jiwa seseorang yang tidak bercampur dengan keraguan ataupun
persangkaan dan mempengaruhi sikap dan perbuatan yang bersangkutan. Dasar
1
pengikat akidah bukanlah faktor tunggal, melainkan multi faktor seperti iformasi
wahyu, pengalaman hidup, hasil perenungan dan pemikiran serta nilai yang
berkembang dan dianut seseorang. Ini pengertian aqidah sebagai sub sistem dari
sistem ajaran Islam. Sebagai suatu disiplin ilmu Akidah biasanya didefinisikan
sebagai ilmu yang membahas pokok-pokok keyakinan agama dengan dalil-dalil
yang meyakinkan.
Akidah biasa juga disebut dengan beberapa nama yang menunjuk kepada
pengertian yang sama, namun punya spesifik berbeda dari segi sebab
penamaan.Nama-nama dimaksud adalah :
1. Al-Tauhid. Disebut demikian karena pembahasan terpenting dalam ilmu
akidah adalah menyangkut bagaimana menanamkan keyakinan akan
keesaan Allah. Meyakini keesaan Allah ini biasa disebut dengan al-tauhid.
2. Ilmu kalam. Disebut demikian karena dua hal. Pertama karena dalam
sejarah perkembangan akidah di masa lalu pernah terjadi perdebatan yang
sangat alot tentang status kalamullah, apakah dia baharu (diciptakan)
ataukah qadim ( tak didahului oleh tiada). Kontroversi menyangkut hal ini
sempat menggegerkan dunia Islam dan menyebabkan banyak orang
terbunuh dan dipenjara. Semenjak peristiwa tersebut Aqidah mendapat
nama baru yaitu ilmu kalam. Sebab kedua dinamakan ilmu kalam karena
para ahli dalam ilmu ini, yang biasa disebut mutakallimin, memiliki dan
2
menggunakan kepiawaian berpikir dan kepintaran bersilat lidah
mempertahankan keyakinan dan pendapat mereka. Kemampuan berpikir
dan bersilat lidah ini dalam bahasa Arab biasa disebut dengan kemampuan
kalam.
3. Ushul al-Din. Disebut demikian karena Aqidah dalam keseluruhan sistem
ajaran Islam merupakan pokok atau dasar atau fondasi agama. Pokok atau
dasar atau fondasi ini dalam bahasa Arab disebut ushul. Dalam konteks ini
ibadah atau fiqih biasa disebut furu’ al-din.
Perlu ditegaskan di sini bahwa penamaan aqidah dengan nama ilmu kalam
memiliki spesifikasi tersendiri. Bila disebut Ilmu kalam maka terkandung
maknanya sebagai Aqidah atau tauhid yang sudah dimasuki oleh pemikiran
rasional yang cukup mendalam seperti mantiq atau bahkan filsafat sebagai
argumentasi. Penamaan ini mulai berlaku semenjak terjadinya kasus mihnah
yang diterapkan kaum mu’tazilah dizaman dinasti Bani Abbas. Sebelum
peristiwa tersebut penamaan ilmu kalam belum terjadi. Sedangkan penamaan
dengan istilah tauhid atau aqidah biasanya mengacu pada keyakinan yang
didasarkan pada pemahaman wahyu secara sederhana tanpa melibatkan mantiq
secara mendalam apalagi filsafat. Ini mulai terjadi sejak zaman Nabi sampai
zaman sekarang, khusus bagi mereka yang menolak penggunaan rasio terlalu
jauh dalam aqidah.
3
Ruang lingkup kajian aqidah adalah meliputi empat hal berikut :
1. Ilahiyyat, yaitu masalah ketuhanan dan hal-hal yang berkaitan dengannya
seperti sifat-sifat Tuhan, Perbuatan Tuhan, Keadilan Tuhan dan lain-lain.
2. Ruhaniyyat, yaitu perkara-perkara ghaib seperti hal-hal yang berhubungan
dengan malaikat, jin iblis dan lain-lain.
3. Al-Nubuwwat, yaitu masalah kenabian dan hal-hal yang berkaitan dengan
itu seperti pengertian Nabi dan Rasul, sifat-sifat mereka, bukti kenabian
dan kerasulan mereka, rasul ulul ’azmi, risalah yang mereka bawa
termasuk didalamnya kitab suci.
4. Al-Sam’iyyat, yaitu semua hal yang hanya dapat diketahui melalui
informasi wahyu dan tak dapat diketahui melalui sumber lain seperti alam
barzah, akhirat, kebangkitan sesudah mati, mahsyar, hisab, mizan, shirath,
surga dan neraka.
Pemahaman terhadap ruang lingkup kajian aqidah ini penting, agar
seseorang dapat mendudukkan suatu persoalan yang muncul di zamannya pada
referensi yang tepat. Sebagai contoh, ketika muncul orang yang mengaku
menjadi rasul di akhir zaman ini, maka jelas bahwa persoalan itu adalah
persoalan akidah bukan persoalan bidang lain, karena itu menyangkut perkara
nubuwwat. Maka untuk menyikapi persoalan tersebut referensi yang harus
dirujuk adalah referensi aqidah.
4
Hubungan antara aqidah dengan ibadah dan akhlaq dapat dilihat dengan
memandang keseluruhan ajaran Islam sebagai suatu sistem. Ajaran Islam
merupakan suatu sistem dalam artian suatu keseluruhan yang terdiri dari bagian-
bagian yang punya fungsi masing-masing namun saling terkait antara yang satu
dengan yang lainnya dalam mencapai tujuan. Tujuan Islam adalah mengantarkan
pemeluknya mencapai keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka seluruh sub sistem ajaran Islam yakni
aqidah, ibadah dan akhlaq harus berfungsi. Aqidah punya fungsi sendiri yakni
sebagai dasar atau fondasi yang di atasnyalah ibadah harus ditegakkan. Ibadah
yang dilaksanakan haruslah membuahkan akhlak yang terkandung di dalamnya.
Seluruh ibadah dalam Islam tanpa kecuali memuat pesan akhlak yang harus
ditangkap dan diamalkan oleh pelaku ibadah tersebut.
Karena akidah, ibadah dan akhlak masing-masing merupakan sub sistem
dan bukan aksesoris, maka kebahagiaan dunia dan akhirat yang menjadi tujuan
ajaran Islam tak akan tercapai manakala ada sebagian sub sistem yang tak
berfungsi. Orang yang aqidahnya bagus, tapi ibadahnya tak jalan, tak akan
mencapai keselamatan apalagi kebahagiaan dunia dan akhirat. Orang yang
ibadahnya banyak tapi akidahnya rusak juga tak akan selamat dunia dan akhirat.
Begitu pula orang yang aqidahnya kokoh, ibadahnya banyak tapi tak
membuahkan akhlak maka orang tersebut juga tak akan meraih kebahagiaan
5
dunia dan akhirat. Ketika Rasulullah berkata Innama bu’itstu liutammima
makarim al-akhlaq” beliau sedang berbicara tentang buahnya Islam.
Inilah hubungan antara aqidah, ibadah dan akhlaq, yaitu sama-sama
menjadi sub sistem dari keseluruhan sistem ajaran Islam dalam rangka mencapai
kebahagiaan dunia dan akhirat.
EVALUASI.
Untuk mengukur tingkat ketuntasan belajar Anda lewat modul ini
jawablah pertanyaan di bawah ini :
1. Jelaskanlah pengertian aqidah menurut bahasa dan istilah.
2. Sebutkan nama-nama lain aqidah dan jelaskan mengapa dinamakan
demikian.
3. Apa spesifikasi yang dikandung oleh penamaan akidah sebagai ilmu
kalam ?
4. Jelaskan ruang lingkup kajian akidah dan urgensi memahaminya.
5. Jelaskan hubungan antara aqidah dengan ibadah dan akhlaq.
6
MODUL II
HAKIKAT AKHLAQ ISLAM
TUJUAN.
Setelah mengikuti topik ini diharapkan Anda mampu menjelaskan :
1. Pengertian akhlak.
2. Perbedaan akhlak dengan etika dan moral
3. Karakteristik akhlak Islam.
4. Ruang lingkup kajian akhlak.
PEMBAHASAN.
Akhlak adalah bentuk jamak dari kata خلق . Secara harifiah berarti budi
pekerti atau perangai. Dalam al-Qur’an maupun hadis kata ini banyak disebut
antara lain :
القلم- ( : 1 عظيم خلق لعلى ) 4انك
عليه- ( ) 2 متفق خلقا الناس أحسن صلعم الله ل رسو ن كا
عليه- ( ) 3 متفق قا أخال أحسنكم خياركم من ان
Sedangkan akhlaq menurut istilah adalah ukuran baik dan buruk
berdasarkan standar wahyu yang diwujudkan dalam tingkah laku.
7
Sebagai suatu disiplin ilmu maka ilmu akhlaq adalah ilmu yang membahas
ukuran baik dan buruk tingkah laku manusia, apa yang sebaiknya dilakukan
terhadap khaliq dan sesama dan apa yang menjadi tujuan akhir yang dituju
berdasarkan standar al-Qur’an dan sunnah.
Beberapa istilah yang secara kebahasaan dianggap sinonim dengan akhlak
adalah :
1. Etika, berasal dari bahasa yunani “ethos’ yang berarti adat kebiasaan.
Sebagai cabang filsafat etika adalah cabang filsafat yang mengkaji baik
dan buruk tingkah laku manusia.
2. Moral, berasal dari bahasa latin “mores” bentuk jamak dari kata “mos”
yang berarti adat kebiasaan.
3. Budi pekerti, kosa kata bahasa Indonesia yang berarti tabiat atau
kebiasaan yang lahir dari nilai yang dianut.
Walaupun secara lughawi kata-kata di atas sinonim dengan akhlaq karena
sama-sama berkaitan dengan ukuran baik dan buruk, namun dalam penggunaan
istilah, akhlaq Islam punya karakteristik yang membedakannya dari yang lain,
yaitu :
1. Standar baik dan buruk dalam akhlaq adalah al-qur’an dan sunnah.
Sedangkan etika dan moral standarnya adalah akal pikiran manusia atau
adat kebiasaan.
8
2. Berlaku universal (sama di semua tempat dan di sepanjang masa).
3. Lahir dari pengamalan ibadah yang ditegakkan di atas aqidah.
4. Sesuai dan sejalan dengan fitrah manusia.
Contoh orang yang memiliki akhlaqul karimah adalah Rasululllah Saw,
para sahabat dan orang-orang saleh sepanjang sejarah.
Ruang lingkup kajian akhlaq adalah :
1. Ukuran baik dan buruk.
2. Faktor-faktor yang mendorong lahirnya tingkah laku.
3. Cara yang ditempuh menanamkan akhlaqul karimah dan menjaga diri dari
akhlaqul madzmumah.
4. Tujuan akhir yang menjadi target akhlaq.
5. Sejarah dan berbagai teori lama dan baru tentang tingka laku manusia.
EVALUASI
Untuk mengukur ketuntasan Anda pada pembelajaran topik ini jawablah
pertanyaan berikut :
1. Jelaskanlah pengertian akhlak secara kebahasaan dan menurut istilah.
2. Uraikan perbedaan akhlaq dengan etika dan moral.
3. Jelaskan karakteristik akhlak dalam Islam.
4. Jelaskan ruang lingkup kajian akhlak.
9
MODUL III
IMAN DAN RUKUN IMAN
TUJUAN
Setelah mengikuti topik ini Anda diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian iman menurut bahasa dan istilah.
2. Menjelaskan perbedaan pendapat ulama kalam tentang batasan minimal
iman.
3. Menjelaskan pengertian rukun iman dan konsekuensinya.
PEMBAHASAN.
Secara kebahasaan iman berarti percaya. Sedangkan menurut istilah, iman
berarti meyakini sepenuh hati kebenaran rukun iman dengan keyakinan yang
mempengaruhi sikap dan perbuatan. Orang yang punya iman atau beriman
disebut mukmin.
Ulama kalam berbeda pendapat tentang batasan minimal iman. Dalam
aqidah ahlussunnah waljama’ah batasan minimal iman adalah al-tashdiq bi al-
qalb. Maksudnya jika seseorang di dalam hatinya meyakini kebenaran rukun
iman maka yang bersangkutan, menurut ahlussunnah waljama’ah, adalah
mukmin walaupun dia mengerjakan dosa besar. Ini bukan berarti bahwa bagi
10
ahlususunnah waljama’ah amal tidak penting. Bagi aliran ini amal tetap penting,
hanya saja tidak menentukan hitam-putih atau mukmin-tidak mukminnya
seseorang. Yang menentukan mukmin atau tidak mukminnya seseorang adalah
pengakuan hati seseorang akan kebenaran rukun iman. Untuk mempertahankan
pendapat mereka ini kaum ahlussunnah membawa ayat-ayat Alqur’an dan hadis
sebagai dalil.
Sedangkan dalam faham mu’tazilah, batasan minimal iman adalah al-
tashdiq bi al-qalb wa al-iqrar bi al-lisan wa al-’amal bi al-arkan. Maksudnya
ukuran minimal iman menurut mu’tazilah adalah mencakup tiga hal yaitu
pengakuan dalam hati membenarkan rukun iman, pengakuan itu diucapkan
dengan lidah dan dibuktikan dengan peruatan. Menurut mazhab ini orang yang
hanya meyakini kebenaran rukun iman di dalam hatinya, sedangkan
perbuatannya tidak sejalan dengan keyakinannya itu, berbuat dosa besar
umpamanya, maka yang bersangkutan tidaklah dapat disebut mukmin. Karena
perbuatannya tidak sejalan dengan keyakinannya. Unsur perbuatan menurut
mu’tazilah termasuk ukuran mukmin atau tidak mukminnya seseorang. Untuk
mempertahankan pendapat mereka ini, kaum mu’tazilah juga membawa ayat-
ayat Alqur’an dan hadis Nabi sebagai dalil.
Namun untuk siswa di madrasah cukup dengan menanamkaan iman
sebagai meyakini kebenaran rukun iman dengan keyakinan yang mempengaruhi
11
sikap dan perbuatan. Mereka belum saatnya dilibatkan dalam debat teologis
mengenai batasan minimal iman seperti di atas.
Jika iman adalah pengakuan dalam hati yang harus diikrarkan secara lisan
dan dibuktikan dalam perbuatan, maka rukun iman adalah pokok-pokok yang
harus diimani tersebut. Secara harfiah rukun berarti tiang atau pokok. Dengan
demikian rukun iman berarti hal-hal pokok yang harus diimani seorang mukmin.
Karena rukun iman itu adalah hal-hal pokok yang mendasar, maka
konsekuensinya adalah : Pertama, tidak diperkenankan adanya perbedaan
pendapat tentangnya; Kedua, meragukan kebenaran salah satu apalagi
keseluruhan rukun iman dapat menyebabkan iman seseorang menjadi rusak. Ini
berarti, kalau anda meragukan sesuatu yang berada di luar daftar rukun iman,
maka iman anda tidak terpengaruh.Tetapi kalau Anda meragukan hal-hal yang
masuk daftar rukun iman maka iman Anda rusak atau batal. Inilah konsekwensi
rukun iman. Karena itu jangan pernah meragukan, walaupun hanya sedikit,
kebenaran setiap hal yang masuk daftar rukun iman. Imam al-ghazali
mengatakan keyakinan anda akan kebenaran rukun iman harus melebihi
keyakinan Anda bahwa dua tambah dua sama dengan empat. Dala ilmu tauhid
keyakinan seperti ini disebut i’tiqadan jaziman.
EVALUASI.
12
Untuk mengukur ketuntasan Anda mempelajari topik ini, jawablah
pertanyaan di bawah ini.
1. Apa yang dimaksud dengan iman menurut bahasa dan istilah ?
2. Jelaskan perbedaan pendapat ulama tentang batasan minimal iman.
3. Jelaskan pengertian rukun iman dan konsekuensinya.
13
MODUL IV
BERIMAN KEPADA ALLAH
TUJUAN
Setelah mengikuti pembelajaran topik ini maka Anda diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian beriman kepada Allah.
2. Menjelaskan akidah pokok pada rukun iman pertama ini.
3. Dalil naqli beriman kepada Allah.
4. Dalil aqli beriman kepada Allah.
PEMBAHASAN.
Beriman kepada Allah maksudnya adalah meyakini sepenuh hati bahwa
Allah ada, Allah Maha Esa, Allah maha Sempurna dan Allah Maha Suci dari
segala kekurangan dengan keyakinan yang mempengaruhi sikap dan perbuatan.
Aqidah pokok pada rukun iman pertama ini ada empat, yaitu : Meyakini
Allah ada; Allah Maha Esa; Allah Maha Sempurna dan Allah Maha Suci dari
kekurangan. Karena keempat hal ini adalah aqidah pokok, maka di sini tidak
diperkanankan adanya perbedaan pendapat dan tidak pula boleh ada keraguan
tentangnya. Keempat hal ini ditegakkan di atas dalil qath’iy.
14
Keyakinan bahwa Allah Ada ditegakkan di atas akumulasi dalil naqli dan
dali aqli. Akal hanya sampai pada kesimpulan bahwa ”Tuhan ada”. Akal tidak
dapat mengidentifikasi siapa Tuhan yang disimpulkan ada itu. Wahyulah yang
menginformasikan bahwa Tuhan itu adalah Allah. Seandainya wahyu tidak turun
akal tak akan pernah sanggup mengidentifikasi bahwa Tuhan adalah Allah.
Mungkin kita seperti Nabi Ibrahim AS yang berusaha mencari siapa Tuhan
melalui pengembaraan intelektual yang panjang. Akhirnya wahyu juga yang
memberi tahu Nabi Ibrahim siapa Tuhan sebenarnya.
Akidah pokok kedua pada rukun iman pertama adalah meyakini bahwa
Allah Maha Esa. Mayakini kemaha-esaan Allah disebut tauhid. Sedangkan
keesaan Allah itu sendiri disebut wahdaniyyat. Dengan demikian tauhid tidak
sama dengan wahdaniyyat. Tauhid adalah keyakinan hamba akan keesaan Allah.
Sedangkan wahdaniyyat adalah sifat Allah. Tauhid melekat pada hamba yang
mukmin, sedangkan wahdaniyyat ada pada Allah.
Keyakinan akan keesaan Allah ditegakkan diatas dalil naqli dan dalil aqli.
Dalil naqlinya cukup banyak dalam al-qur’an dan hadis, antara lain firman Allah
yang berbunyi :
تا . لفسد الله اال ألهة فيهما كان لو
Artinya : “Seandainya pada keduanya (langit dan bumi) ada Tuhan selain Allah
niscaya keduanya binasa”.
15
القيوم . هوالحي اال اله ال الله
Artinya : “Allah (itu) tidak ada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha
Berdiri Sendiri...”.
Sedangkan dalil aqli bahwa Allah Maha Esa adalah sebagai berikut. Seandainya
Allah itu dua atau lebih, maka dalam mewujudkan perbuatannya
kemungkinannya hanya dua, yaitu sepakat bekerjasama atau bertentangan satu
sama lain. Jika yang terjadi adalah kemungkinan pertama, yaitu sepakat bekerja
sama, maka berarti keduanya lemah. Ini mustahil menurut akal. Seandainya yang
terjadi adalah kemungkinan kedua, yaitu bertentangan, maka alam tidak akan
tercipta. Sedangkan kenyataan saat ini adalah alam ini eksis dengan segala
keteraturannya. Maka tidak mungkin pencipta dan pengaturnya tidak esa.
Keyakinan akan keesaan Allah atau tauhid meliputi tiga domain, yaitu
tauhid uluhiyyah, tauhid ’ubudiyyah dan tauhid rububiyyah. Tauhid uluhiyyah
adalah meyakini bahwa hanya Allah saja ilah dan pencipta alam semesta.
Sedangkan tauhid ’ubudiyyah adalah meyakini bahwa hanya Allah saja yang
diibadati. Pada bagian ini, segala ibadah, pengkhidmatan, loyalitas dan kesetiaan
tertinggi hanya diberikan kepada Allah semata. Sedangkan tauhid Rububiyyah
adalah meyakini bahwa hanya Allah saja yang mengatur dan menjadi tempat
bergantung segenap semesta.
16
Adapun keesaan Allah yang disebut dengan wahdaniyyat meliputi Esa
pada zat, Esa pada sifat dan Esa pada perbuatan. Esa pada zat maksudnya
adalah bahwa zat Allah itu benar-benar unik, tidak tersusun dari bagian-bagian,
tidak punya kategori, tidak punya genus atau spicies bahkan tak dapat
didefinisikan. Oleh karena itu apa pun yang pernah terbayang dalam benak,
khayalan atau persepsi tentang sosok Tuhan maka dapat dipastikan itu bukan
Tuhan. Sedangkan Esa pada sifat maksudnya adalah bahwa sifat-sifat Allah
tidak dapat disamai apalagi disaingi oleh sifat apapun baik secara kuantitas
maupun kualitas. Esa pada perbuatan maksudnya adalah bahwa dalam
mewujudkan perbuatan-Nya Allah tidak membutuhkan bantuan siapapun. Di
samping itu, juga berarti bahwa perbuatan Allah tidak dapat disaingi ataupun
disamai oleh perbuatan makhluk.
Akidah pokok ketiga pada rukun iman pertama ini adalah meyakini
kemaha-sempurnaan Allah atau kamaliyyatullah. Kemaha-sempurnaan Allah
sesungguhnya tak terbatas. Tetapi akal punya keterbatasan untuk mengetahui
yang tak terbatas itu. Maka berdasarkan informasi wahyu, paling tidak kemaha-
sempurnaan Allah digambarkan dalam al-asma’ul husna. Berdasarkan penalaran
akal, yang tentu saja sejalan dengan wahyu, kemaha-sempurnaan Allah
digambarkan dalam sifat wajib bagi Allah yaitu dua puluh sifat. Hanya seperti
17
tergambar dalam Asma’ul husna dan sifat dua puluh yang dapat dijangkau oleh
akal menyangkut kemaha-sempurnaan Allah SWT.
Sedangkan aqidah pokok keempat adalah meyakini bahwa Allah maha
suci dari kekurangan. Kemaha-sucian Allah dari kekurangan biasa disebut
dengan tasbih dan tanzih. Secara teoritis ini digambarkan dalam sifat-sifat
mustahil bagi Allah. Sifat-sifat mustahil bagi Allah maksudnya adalah sifat-sifat
yang menurut akal sehat tidak mungkin ada pada Allah. Atau dengan kata lain,
akal tidak dapat menerima kalau sifat-sifat itu ada pada Allah. Dalam
realisasinya, seseorang yang beriman kepada Allah tidak akan menisbahkan hal-
hal yang tidak pantas kepada Allah, umpamanya menganggap Allah tidak adil.
Sebab, ketidak-adilan adalah bentuk kekurangan. Sedangkan Allah maha suci
dari kekurangan.
Adapun dalil naqli beriman kepada Allah terdapat dalam Alqur’an dan
hadis Nabi. Dalam Alqur’an antara lain adalah ayat yang berbunyi :
. وكتبه وملئكته بالله أمن كل والمؤمنون ربه من اليه أنزل بما الرسول أمن
ورسله .
Artinya : Rasul (itu) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya dari
Tuhannya, (begitu pula orang-orang beriman). Semua mereka beriman
kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya.
18
Sedangkan dalil naqli berupa hadis adalah hadis riwayat Bukhari ketika Nabi
berdialog dengan jibril tentang iman, Islam, Ihsan dan Hari kiamat yang
berbunyi :
بالله ... تؤمن أن األيمان
Artinya : Iman itu adalah bahwa engkau percaya kepada Allah…
.(HR.Bukhari)
Adapun dalil aqli adanya Allah dimulai dari kesimpulan akal bahwa
semua yang ada, pasti ada penciptanya. Akal sehat tidak dapat menerima bahwa
sesuatu ada tanpa adanya pencipta yang disebut fa’il, baik fail itu diketahui
seseorang maupin tidak. Diketahui atau tidak diketahuinya fa’il adalah persoalan
subjektif seseorang. Yang objektif dan valid adalah bahwa semua yang ada pasti
ada fa’ilnya. Fa’il atau pembuat ini bila ditelusuri lebih jauh maka akan berhenti
pada fail yang tak diciptakan, inilah yang disebut Tuhan. Akal sampai pada
kesimpulan Tuhan pasti ada. Tapi akal tak mampu mengidentifikasi siapa Tuhan
itu. Pada bagian ini, wahyulah yang memberitahu bahwa Tuhan itu adalah Allah.
Maka berdasarkan pada penalaran akal sehat dan ditambah dengan informasi
wahyu, manusia sampai pada kesimpulan bahwa Allah pasti Ada.
EVALUASI
Untuk mengukur keberhasilan Anda pada topik ini selesaikanlah tugas di
bawah ini.
19
1. Jelaskan pengertian beriman kepada Allah.
2. Jelaskan aqidah pokok pada rukun iman pertama.
3. Sebutkan dalil naqli beriman kepada Allah.
4. Jelaskan dalil aqli beriman kepada Allah.
MODUL V
SIFAT-SIFAT WAJIB BAGI ALLAH
TUJUAN
Setelah mengikuti pembelajaran modul ini Anda diharapkan :
1. Menjelaskan pengertian wajib.
2. Menjelaskan pengertian sifat wajib bagi Allah
3. Menyebutkan sifat-sifat yang wajib bagi Allah.
PEMBAHASAN
Istilah wajib dalam ilmu aqidah harus dikembalikan kepada pengertian
wajib dalam hukum akal. Jangan sampai terjadi tumpang tindih pemakaian
pengertian wajib dalam fiqih ke dalam aqidah. Wajib dalam fiqih adalah bagian
dari hukum taklifiy. Sedangkan wajib dalam akidah adalah bagian dari hukum
akal.
Wajib dalam akidah yang merupakan bagian dari hukum akal adalah :
20
االنتفاء قبول عدم
Artinya : Ketiadaan menerima tidak.
Maksudnya akal tidak menerima ketiadaannya. Contoh, Semua yang berobah
wajib berakhir. Akal tak menerima ketiadaan berakhir bagi setiap yang berobah.
Definisi lain dari wajib, tapi pengetiannya sama adalah :
عدمه . العقل في يتصور ماال
Artinya : Sesuatu yang tak terbayang dalam akal ketiadaannya.
Maksudnya wajib adalah sesuatu yang menurut akal tak dapat tidak mesti
demikian. Contoh tiga ditambah satu menurut akal tak dapat tidak mesti empat.
Akal tak dapat menerima kalau tiga ditambah satu bukan empat.
Berpijak pada pengertian wajib diatas, maka sifat wajib bagi Allah
maksudnya adalah sifat-sifat yang menurut akal sehat tak dapat tidak mesti ada
pada Allah. Dengan perkataan lain, akal tak dapat menerima kalau sifat-sifat itu
tak ada pada Allah. Inilah pengertian sifat-sifat wajib bagi Allah. Jangan sampai
difahami bahwa sifat wajib bagi Allah adalah sifat-sifat yang kalau dimiliki
Allah maka Dia berpahala, sedangkan jika tak dimiliki, Allah akan berdosa. Itu
pengertian wajib sebagai bagian hukum taklifi. Hukum taklifi melekat pada
mukallaf, sedangkan Allah bukanlah mukallaf.
Sifat-sifat yang wajib bagi Allah ada dua puluh sifat. Kedua puluh sifat ini
menurut akal tak dapat tidak pasti ada pada Allah. Akal sehat tak dapat
21
menerima kalau sifat yang dua puluh dimaksud tidak ada pada Allah Swt. Sifat-
sifat wajib dimaksud adalah :
1. Wujud artinya ada.
2. Qidam artinya tak didahului oleh tiada.
3. Baqa’ artinya kekal atau tidak akan berakhir dimasa depan.
4. Mukhalafat lil hawadits, artinya tidak punya unsur persamaan dengan
makhluk.
5. Qiyamuhu bi nafsih, artinya tidak bergantung kepada yang lain.
6. Wahdaniyyat, artinya esa.
7. Qudrat, artinya berkuasa.
8. Iradat, berkehendak bebas dan mutlak.
9. ’ilmu, artinya mengetahui.
10.Hayat, artinya hidup.
11.Sama’ artinya mendengar.
12.Bashar, artinya melihat.
13.Kalam, artinya mampu berbicara.
14.Kaunuhu ta’ala qadiran, artinya keberadaan Allah Maha berkuasaa.
15.Kaunuhu ta’ala muridan, artinya keberadaan Allah berkehendak mutlak.
16.Kaunuhu ta’ala ’aliman, artinya keberadaan Allah maha mengetahui.
17.Kaunuhu ta’ala hayyan, artinya keberadaan Allah Maha Hidup.
22
18.Kaunuhu ta’ala sami’an, artinya keberadaan allah Maha Mendengar.
19.Kaunuhu ta’ala bashiran, artinya keberadaan Allah Maha Melihat.
20.Kaunuhu ta’ala mutakalliman, artinya keberadaan Allah Maha berbicara.
EVALUASI
Untuk mengukur keberhasilan Anda dalam pembelajaran modul di atas
selesaikanlah soal-soal di bawah ini :
1. Jelaskan pengertian wajib menurut hukum akal.
2. Jelaskan pengertian sifat wajib bagi Allah.
3. Sebutkan satu-persatu sifat-sifat yang wajib bagi Allah.
23
MODUL VI
SIFAT-SIFAT MUSTAHIL BAGI ALLAH
TUJUAN
Setelah mengikuti modul pembelajaran ini, Anda diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian mustahil.
2. Menjelaskan pengertian sifat mustahil bagi Allah.
3. Menyebutkan satu persatu sifat-sifat yang mustahil bagi Allah.
PEMBAHASAN
Mustahil adalah sesuatu yang menurut akal sehat tidak mungkin. Dalam
buku-buku aqidah mustahil biasanya didefinsikan sebagai :
وجوده . العقل في يتصور ماال
Artinya : Sesuatu yang tak terbayang di dalam akal adanya.
Atau dengan kata lain sesuatu yang tak mungkin terjadi atau ada menurut akal
sehat. Umpamanya seseorang berada pada dua tempat berbeda dalam waktu
bersamaan. Ini sesuatu yang tak mungkin dan tak dapat diterima oleh akal sehat.
24
Sedangkan yang dimaksud dengan sifat mustahil bagi Allah adalah sifat-sifat
yang menurut akal sehat tak mungkin ada pada Allah, umpamanya Allah lemah.
Akal sehat tak dapat menerima bahwa Allah lemah. Karena kalau Allah lemah,
bagaimana mungkin Dia menciptakan alam. Jangankan untuk menciptakan alam,
untuk menciptakan sesuatu yang sederhana saja diperlukan qudrah atau
kemampuan. Karena akal tak dapat menerima bahwa Allah lemah, maka lemah
adalah sesuatu yang mustahil ada pada Allah.
Sifat-sifat yang mustahil bagi Allah ada dua puluh sifat, sebagai lawan
dari sifat-sifat wajib seperti telah disebutkan pada modul sebelumnya.
EVALUASI
Untuk mengukur keberhasilan anda mengikuti pembelajaran modul ini,
kerjakanlah soal-soal di bawah ini :
1. Jelaskanlah pengertian mustahil dan beri contoh.
2. Jelaskan pengertian sifat mustahil bagi Allah.
3. Sebutkan satu persatu sifat-sifat yang menurut akal mustahil pada Allah.
25
MODUL VII
SIFAT JAIZ BAGI ALLAH
TUJUAN
Setelah mengikuti pembelajaran modul ini Anda diharapkan :
1. Dapat menjelaskan pengertian jaiz.
2. Dapat menjelaskan pengertian sifat jaiz bagi Allah.
3. Dapat menyebutkan sifat jaiz bagi Allah.
PEMBAHASAN
Jaiz adalah :
وعدمه . وجوده العقل في يتصور ما
Artinya : Sesuatu yang dapat diterima akal ada dan tiadanya.
Maksudnya apapun yang menurut akal mungkin ada dan mungkin pula tidak ada
atau mungkin terjadi dan mungkin pula tidak terjadi disebut jaiz. Umpamanya,
empat adalah dua ditambah dua. Ini jaiz menurut akal, bukan sesuatu yang
mustahil tetapi juga bukan sesuatu kemestian. Empat bisa saja dua ditambah dua,
26
tetapi bisa pula lima dikurang satu. Contoh lain adalah ” Mahasiswa akan jadi
sarjana”, atau ”Peserta diklat lulus atau tidak lulus”. Ini adalah sesuatu yang
menurut akal bisa terjadi dan bisa pula tak terjadi. Inilah pengertian jaiz. Karena
jaiz adalah hukum akal, maka yang menjadi patokan adalah akal sehat yang
berlaku umum.
Sedangkan yang dimaksud dengan sifat jaiz bagi Allah adalah sifat yang
menurut akal mungkin ada pada Allah dan mungkin pula tidak ada. Artinya, akal
sehat dapat menerima bahwa sifat itu ada pada Allah atau tak ada pada Allah.
Sifat jaiz bagi Allah itu adalah تركها او الممكنات . فعل Artinya
melakukan sesuatu yang mungkin atau tidak melakukannya. Umpamanya,
menciptakan alam ini atau tidak mencipatakannya, adalah sesuatu yang jaiz bagi
Allah. Dengan kata lain, menciptakan alam ini menurut akal sehat adalah sesuatu
yang mungkin.
EVALUASI
Untuk mengukur ketuntasan penguasaan Anda mengikuti pembelajaran
modul ini selesaikanlah soal-soal di bawah ini.
1. Jelaskan pengertian jaiz dan beri contoh.
2. Jelaskan pengertian sifat jaiz bagi Allah.
3. Sebutkan sifat jaiz bagi Allah dan beri contoh.
27
MODUL VIII
SIFAT NAFSIAH, SALBIYYAH MA’ANI DAN MA’NAWIYAH
TUJUAN
Setelah mengikuti pembelajaran modul ini anda diharapkan mampu :
1. Menjelaskan pengertian sifat nafsiah, salbiyyah, ma’ani dan ma’nawiyyah.
2. Menyebutkan sifat-sifat Allah menurut klasifikasi nafsiyyah, salbiyyah,
ma’aniy dan ma’nawiyyah.
PEMBAHASAN
Yang dimaksud dengan sifat nafsiyyah adalah :
غير بدونها الذات تعقل ال الذات مادامت للذات الواجبة الحال هي النفسية الصفة
بعلة معللة
Artinya: Sifat nafsiah adalah sesuatu yang menurut akal tak dapat tidak ada pada
zat selama zat ada, yang keberadaannya (sifat nafsiyah) tidak bergantung pada
satu sebab.
28
Sesuatu yang menurut akal tak dapat tidak ada pada zat, dan tak terpikirkan zat
ada tanpanya adalah ’ain al-zat atau esensi zat itu sendiri. Karena itulah menurut
imam Abu Hasan al-‘Asy’ari, wujud itu sebenarnya bukan sifat, tetapi adalah ain
zat atau esensi zat itu sendiri yang padanyalah sifat-sifat menempel. Jadi
penyebutan wujud sebagai sifat adalah sebuah qiasan, bukan dalam arti
sesungguhnya. Tanpa ‘ain zat tak terpikirkan adanya zat. Adanya sifat nafsiah
tidak bergantung pada sesuatu yang lain, sedangkan sesuatu yang lain
bergantung pada sifat nafsiah.
Diantara sifat wajib bagi Allah yang duapuluh sifat satu diantaranya adalah sifat
nafsiah yaitu wujud. Wujud adalah ’ain zat, bukan sesuatu yang menempel pada
zat. Zat tak terpikirkan ada seandainya wujud tak ada. Keberadaan wujud tak
bergantung pada yang lain, sedangkan yang lain bergantung pada wujud.
Sedangkan yang dimaksud dengan sifat salbiah adalah :
سلب عن عبارة هو وانما نفسها في موجود بمعنى ليست صفة هي السلبية الصفة
الذات . في الئق غير معنى
Artinya : sifat salbiah adalah sifat yang tidak punya wujud sendiri, dia hanya
penggambaran tentang mencabut makna yang tidak layak pada zat.
Yang dimaksud dengan tidak punya wujud sendiri adalah bahwa sifat itu
merupakan keadaan yang tak terlihat pada zat. Sifat salbiah merupakan
penggambaran ketiadaan hal-hal yang tidak layak pada zat. Contohnya sifat
29
qidam, sifat ini tidak punya wujud sehingga kalaupun zat dapat dilihat namun
qidam tetap tidak terlihat. Qidam adalah ketiadaan bermula bagi zat di masa
lampau. Ketiadaan bermula bagi zat adalah kondisi yang tak berwujud pada zat,
tidak akan terlihat pada zat walaupun zat dapat dilihat. Sifat salbiah adalah sifat
yang hanya ada pada Allah. Pada makhluk, sifat ini tidak ada sedikitpun walau
hanya dalam dosis yang amat kecil.
Sifat-sifat yang termasuk sifat salbiyah ada lima, yaitu :
1. Qidam, artinya tidak didahului oleh tiada di masa lalu.
2. Baqa’, artinya tidak dihubungi oleh tiada di masa depan.
3. Mukhalafat li al-hawadits, tidak punya unsur persamaan dengan makhluk.
4. Qiyamuh bi nafsih, artinya ketiadaan bergantung pada selain dirinya.
5. Wahdaniyyat, ketiadaan berbilang.
Sedangkan yang dimaksud dengan sifat ma’aniy adalah :
مثال الجرم كبياض حادثة كانت سواء نفسها في موجودة صفات هي المعاني صفات
تعالى كعلمه قديمة او
Artinya : Sifat ma’ani adalah sifat-sifat yang punya wujud sendiri, baik dia
baharu seperti putih yang melekat pada benda maupun qadim, seperti ilmu-nya
Allah Swt. Berbeda dengan sifat salbiyah yang tak mungkin ada pada makhluk,
maka sifat ma’ani bisa ada pada makhluk. Sifat ilmu sebagai contoh, sifat ini ada
30
pada Allah dan ada pula pada makhluk, walaupun kualitas dan kuantitas
membedakan antara ilmu makhluk dan ilmu khaliq.
Sifat-sifat ma’ani Allah ada tujuh, yaitu : qudra, iradat, ilmu, hayat, sama’,
bashar dan kalam.
MODUL IX
AKHLAQUL KARIMAHIFFAH, MUSAWAH DAN UKHUWWAH
TUJUAN
Setelah mengikuti topik ini Anda diharapkan mampu :
1. Menjelaskan konsep iffah, musawah dan ukhuwwah.
2. Memberi contoh sikap iffah, musawah dan ukhuwwah.
3. Menganalisis dalil naqli tentang iffah, musawah dan ukhuwwah.
4. Menjelaskan hikmah berperilaku iffah, musawah dan ukhuwwah.
5. Menjelaskan dampak negatif dari ketiadaan sikap iffah, musawah dan
ukhuwwah.
PEMBAHASAN.
31
Seperti diketahui, dalam Islam diyakini bahwa setiap orang terlahir
kedunia ini dalam keadaan suci, tanpa membawa dosa sedikitpun.
Mempertahankan dan menjaga kesucian diri inilah yang disebut ’iffah.
’Iffah, dengan demikian, adalah memelihara kesucian diri agar tidak
melakukan hal-hal yang dapat menodai kesucian atau merusak harga diri. ’Iffah
merupakan tindakan prefentif. Hal-hal yang menodai kesucian diri contohnya
adalah berbuat dosa. Sedangkan hal-hal yang merusak harga diri contohnya
adalah meminta-minta. ’Iffah adalah konsep dalam ilmu akhlak. Dalam dunia
tasawwuf, istilah yang dipakai untuk menunjjuk pengertian ’iffah adalah wara’.
’Iffah atau wara’ punya beberapa tingkatan :
1. Menjauhi dosa-dosa besar.
2. Menjauhi dosa-dosa kecil.
3. Menjauhi hal-hal yang makruh.
4. Menjauhi hal-hal yang mubah tapi rawan menyebabkan seseorang terjatuh
ke dalam perbuatan dosa atau merusak harga dirinya.
Contoh sikap ’iffah adalah sikap seseorang yang hidup miskin dan
berkekurangan namun tidak mau meminta-minta demi menjaga harga dirinya.
Atau seseorang yang kaya yang tidak mau masuk diskotik demi menjaga dirinya
agar tidak terjerumus melakukan dal-hal yang haram.
32
Dalil naqli yang memerintahkan ’iffah sama dengan dalil naqli wara’
dalam ilmu tasawuf. Dalilnya Antara lain adalah firman Allah dalam surat al-
Mudatstsir yang berbunyi :
. فطهر وثيابك
Artinya : Dan pakaianmu, maka bersihkanlah.
Imam al-Syaukani menjelaskan makna ayat ini adalah “jangan kau busanai
dirimu dengan kema’shiatan.” Jadi dalam ayat ini ada larangan melakukan
kemaksiatan. Larangan tentu saja merupakan tindakan preventif. Inilah antara
lain dalil ’iffah.
Tujuan sikap ’iffah adalah mempertahankan kesucian diri, sedangkan
hikmahnya cukup banyak, antara lain mencapai kemuliaan dalam pandangan
Allah dan terhormat dalam pandangan manusia. Sebaliknya, orang yang tidak
memiliki ’iffah akan jatuh harga dirinya di mata orang lain.
Musawah adalah pengakuan akan kesamaan setiap orang dalam hal hak
asasi tanpa membeda-bedakannya atas dasar warna kulit, suku bangsa, jenis
kelamin bahkan agama. Musawah adalah antitesis terhadap feodalisme dan
diskriminatif. Musawah akan mengantarkan seseorang kepada sikap adil, jujur
dan objektif dalam menilai orang lain.
33
Contoh sikap musawah adalah menghargai orang miskin atau orang yang
bercacat sama dengan orang kaya atau orang sempurna fisik dalam hal hak asasi
kemanusiaannya.
Dalil naqli musawah antara lain adalah firman Allah dalam Surat al-
hujurat ayat 13 yang berbunyi :
أكرمكم ان لتعاؤفو وقبائل شعوبا وجعلناكم وأنثى ذكر من خلقناكم انا ياأيهاالناس
. خبير عليم الله ان أتقاكم عندالله
Artinya : Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari laki-laki dan
perempuan dan kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-
suku agar kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya yang termulia
di antara kamu di sisi Allah adalah yang lebih bertaqwa.
. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS.
49:13)
Orang yang bersikap musawah akan bersikap adil dan objektif dalam
menilai orang lain. Tanpa sikap musawah, seseorang akan terjebak feodalisme
dan diskriminatif.
Ukhuwwah adalah sikap yang menganggap orang lain, sampai batas-batas
tertentu, sebagai saudara sendiri. Contohnya kita merasa prihatin terhadap
tragedi kemanusiaan atau bencana alam yang menimpa saudara-saudara kita di
negara lain. Walaupun mereka itu tidak kita kenal, tapi karena merasa mereka itu
34
adalah saudara kita sebagai sesama anak cucu Adam, kita ikut merasakan
penderitaan mereka.
Dalil naqli yang memerintahkan kita agar memiliki ukhuwwah banyak
sekali dalam Alqur’an antara lain adalah firman Allah dalam surat al-Hujurat
ayat 10 yang berbunyi :
. . ترحمون لعلكم واتقواالله أخويكم بين فأصلحو اخوة انماالمؤمنون
Artinya : Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara. Karena itu
damaikanlah antara kedua saudaramu. Dan bertaqwalah kepada Allah
agar kamu mendapat rahmat.
EVALUASI
Untuk mengukur keberhasilan Anda mengikuti pembelajaran topik ini,
kerjakanlah soal-soal di bawah ini :
1. Jelaskanlah pengertian iffah, musawah dan ukhuwwah,
2. Sebutkan contoh sikap iffah, musawah dan ukhuwwah.
3. Jelaskan dalil naqli tentang sikap iffah, musawah dan ukhuwwah.
4. Kemukakan hikmah bersikap iffah, musawah dan ukhuwwah.
5. Sebutkan akibat buruk yang mungkin timbul jika seseorang tidak bersikap
iffah, musawah dan ukhuwwah.
35
MODUL X
BERIMAN KEPADA MALAIKAT ALLAH
TUJUAN
Setelah mengikuti modul ini Anda diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian beriman kepada malaikat Allah.
2. Menjelaskan fungsi malaikat Allah.
3. menyebutkan dalil naqli tentang adanya malaikat Allah.
4. Mengkritisi argumen orang yang tidak percaya adanya malaikat Allah.
5. Menganalisis hikmah beriman kepada malaikat Allah.
6. Menjelaskan argumentasi yang kuat adanya malaikat Allah.
PEMBAHASAN
36
Malaikat adalah makhluq ghaib (ruhaniyyat) yang diciptakan Allah dari
cahaya. Karakteristik malaikat adala :
1. Makhluq gaib yang tidak bisa dilihat dengan mata kepala kecuali ia diberi
izin oleh Allah untuk tampil dalam wujud jasmani seperti malaikat jibril
yang menjelma seperti seorang laki-laki di hadapan Nabi.
2. Diciptakan Allah dari nur atau cahaya. Ini yang membedakan antara
malaikat dengan jin, di mana jin diciptakan Allah dari api.
3. Memiliki akal yang cerdas.
4. Tidak memiliki hafa nafsu.
5. Memiliki kekuatan yang luar biasa.
6. Tidak punya gender, karena itu tidak ada istilah laki-laki dan perempuan.
7. Jumlahnya tetap, karena tidak berketurunan.
8. Memiliki kepatuhan tanpa reserve kepada Allah SWT.
Beriman kepada malaikat maksudnya meyakini sepenuh hati akan adanya
malaikat Allah dengan segala sifat dan karakteristiknya, dengan keyakinan yang
mempengaruhi sikap dan perbuatan.
Fungsi malaikat adalah melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan Allah
kepada mereka. Mereka adalah agent yang berfungsi melaksanakan tugas yang
diembankan Allah kepada mereka. Seperti diketahui Allah itu maha suci dari
unsur jasmaniah. Sedangkan Alam ini ada yang bersifat fisika dan ada pula yang
37
bersifat metafisika. Antara Allah dan Alam tidak masuk akal (mustahil)
berhubungan secara langsung. Maka di sinilah fungsi malaikat.
Jumlah malaikat itu sangat banyak, dan hanya Allah yang tahu berapa
persisnya. Tapi yang wajib diketahui oleh manusia ada sepuluh malaikat dengan
tugas masing-masing, seperti yang sudah kita ketahui.
Adapun dalil naqli adanya malaikat cukup banyak dalam Alqur’an. Begitu
pula dalil naqli bahwa beriman kepada malaikat termasuk bagian dari rukun
iman, antara lain ayat yang berbunyi :
وملئكته... ... . بالله أمن كل
Artinya : ...Semua (Rasul dan orang-orang beriman) itu beriman kepada Allah
dan malaikatnya,... .
Membantah argumentasi orang yang tidak percaya akan adanya malaikat
harus dimulai dari asumsi mereka yang tak percaya kepada adanya hal-hal ghaib.
Orang yang tak percaya kepada malaikat berpijak pada filsafat materialisme.
Asumsi faham ini adalah bahwa setiap yang ada pasti dapat lihat. Kalau tak
dapat dilihat atau tak dapat diamati secara empiris maka tak dapat diterima
sebagai ada. Asumsi ini sangat lemah, dimana pengalaman hidup menunjukkan
kepada kita bahwa tidak semua yang ada dapat dilihat atau diamati secara
empiris. Arus listrik, sebagai contoh, tak dapat dilihat. Bentangkanlah dua kabel
telanjang yang dapat mengantar arus listrik. Satu di antaranya diisi arus listrik
38
dan yang satu lagi tidak. Lalu amati keduanya dengan mata. Maka tak akan
kelihatan arus listrik yang terdapat pada salah satu kabel tersebut. Pada hal akal
sehat membuktikan bahwa arus ada di sana. Dengan demikian asumsi bahwa
setiap yang ada mesti dapat dilihat tidak dapat diterima. Karena penolakan
terhadap adanya malaikat ditegakkan di atas asumsi yang lemah bahkan ditolak
maka maka argumentasi mereka tak dapat diterima.
Hikmah beriman kepada malaikat cukup banyak antara lain dapat menjadi
penghambat bagi seseorang untuk melakukan hal-hal terlarang, di mana
seseorang yakin bahwa kesalahan yang dilakukannya pasti diketahui dan dicatat
malaikat.
Argumentasi adanya malaikat adalah seperti dikemukakan oleh para
filosof muslim seperti al-Farabi dan Ibnu Sina. Allah maha suci dari tajassum
dan berhubungan secara langsung dengan Alam. Sementara sebagian alam ada
yang material dan ada yang immaterial. Sebagai mediator pelaksana keputusan
Allah menyangkut alam semesta tak dapat tidak mesti ada agen. Agen inilah
yang disebut malaikat. Dalam konteks ini, menurut akal, malaikat tak dapat tidak
mesti ada.
EVALUASI
Untuk mengukur keberhasilan Anda mengikuti pembelajaran topik ini,
jawablah pertanyaan berikut ini.
39
1. Jelaskanlah pengertian beriman kepada malaikat Allah.
2. Uraikan dengan jelas fungsi malaikat Allah.
3. Sebutkan dalil naqli tentang adanya malaikat Allah.
4. Kemukakanlah argumen bantahan terhadap orang yang tidak percaya
adanya malaikat Allah.
5. Jelaskan hikmah beriman kepada malaikat Allah.
6. Uraikan argumentasi yang kuat tentang adanya Malaikat Allah.
MODUL XI
AKHLAQ TERPUJIKREATIF, SABAR DAN TAWAKKAL
TUJUAN
Setelah mengikuti modul ini, peserta diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian kreatif, sabar dan tawakkal.
2. Menganalisis dalil Alqur’an tentang kreatif,sabar dan tawakkal.
3. Memberi contoh perilaku kreatif, sabar dan tawakkal.
4. Menunjukkan hikmah bersifat kreatif, sabar dan tawakkal.
5. Menunjukkan dampak negatif jika tidak bersifat kreatif, sabar dan
tawakkal.
PEMBAHASAN
40
Dalam kamus umum Bahasa Indonesia, kreatif diartikan : memiliki daya
cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan. Sedangkan yang dimaksud
dengan kreatif sebagai akhlak terpuji adalah memiliki kemampuan menciptakan
solusi atau jalan keluar terhadap kebuntuan yang dihadapi. Dalam hidup ini,
manusia selalu dihadapkan kepada berbagai persoalan. Persoalan itu menuntut
solusi yang tepat dalam pemecahannya. Kadang-kadang dalam mencari seolusi
itu ditemui jalan buntu. Maka seorang yang kreatif adalah orang yang mampu
menciptakan jalan keluar dari kebuntuan dimaksud. Kreatifitas ini idealnya lahir
dari keyakinan bahwa Allah tidak akan memikulkan beban kepada hamba-Nya
melewati batas kemampuan hamba bersangkutan. Hal ini ditegaskan Allah dalam
firman-Nya :
وسعها . اال نفسا الله يكلف ال
Artinya : Allah tidak akan memikulkan beban kepada seseorang kecuali dalam
batas kemampuannya.
Dalam ayat yang lain Allah juga menyatakan bahwa di balik kesulitan yang
dihadapi seseorang selalu ada kemudahan atau solusi. Allah berfirman :
. يسرا العسر مع . فان يسرا العسر مع ان
Artinya : Sesungguhnya di balik kesulitan ada kemudahan. Sungguh di balik
kesulitan ada kemudahan.
Dalam salah satu riwayat menyangkut etos kerja, Nabi pernah bersabda :
41
. على أحرص خير كل وفي الضعيف المؤمن من الله الى وأحب خير القوي المؤمن
تعجز ... . وال بالله واستعن ينفعك ما
Artinya ; Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah dari pada
mukmin yang lemah. Dalam segala kebaikan raihlah apa yang
bermanfaat untukmu. Mintalah pertolongan Allah dan jangan
menyerah ... .
Hadis dan ayat Qur’an di atas menjadi dalil diperintahkannya sikap kreatif.
Seseorang yang pekerjaannya sehari-hari berjualan cendol, akan
berhadapan dengan kesulitan pada saat musim hujan, karena cendol biasanya
kurang diminati. Ini adalah persoalan. Maka orang yang kreatif akan punya ide
untuk mencari solusi atau jalan keluar dari persoalan tersebut. Mungkin dengan
beralih profesi yang sesuai dengan situasi musim hujan, atau tetap berdagang
dengan menjual sesuatu yang dibutuhkan konsumen pada musim hujan. Inilah
contoh perilaku kreatif.
Hikmah perilaku kreatif sangat banyak, dan ini bisa difikirkan dengan akal
sehat. Tetapi orang yang kreatif biasanya kaya ide fikiran yang konstruktif. Di
sini yang diperlukan adalah kemampuan membaca keadaan. Ini baru kecerdasan
biasa yang berbeda dengan hikmah yang memerlukan kecerdasan spiritual.
Dampak negatif yang dihadapi bila seseorang tidak punya kreatifits juga
sangat banyak, antara lain, akan terbelenggu dalam kebuntuan tanpa solusi yang
42
pada akhirnya menimbulkan sikap menyerah pada keadaan. Ini bukanlah sesuatu
yang baik. Karena itu, seorang mukmin yang berakhlak dituntut untuk memiliki
sikap kreatif.
Sabar menurut imam al-Ghazali adalah tetap berada di jalan kebenaran
ketika datang tantangan hawa nafsu. Dalam konteks ini kesabaran hanya ada
ketika terjadi pertentangan antara tuntutan nafsu dengan norma kebenaran. Tidak
dapat disebut sabar seseorang yang tidak pernah berzina hanya karena dia belum
punya kesempatan untuk itu. Sabar bermacam-macam, bergantung tantangan
nafsu yang ada. Sabar dalam menghadapi musibah berarti tetap bersikap benar
ketika datang godaan syetan agar menyimpang dari kebenaran akibat musibah
yang terjadi, seperti godaan bunuh diri atau mempersalahkan takdir Allah. Sabar
dalam menjalankan ibadah berarti tetap dijalan kebenaran ketika datang godaan
syetan untuk tidak melaksanakan perintah. Sabar dalam menjauhi larangan-
larangan Allah berarti tetap berada di jalan kebenaran ketika datang desakan
nafsu untuk melanggar larangan.
Sabar dalam islam tidak mengandung muatan pasrah pada keadaan. Karena sikap
pasrah pada keadaan yang ada bukanlah jalan kebenaran. Sabar mengandung
muatan keuletan dan dinamika mengatasi keadaan yang tidak baik. Karena itu
sesungguhnya sabar adalah kunci sukses.
Dalil naqli yang memerintahkan sikap sabar sangat banyak. Antara lain :
43
الصابرين . مع الله ان
Contoh kesabaran adalah keteguhan para rasul ulul azmi untuk tetap
menyampaikan risalah walaupun berhadapan dengan pembangkangan luar biasa
dari umat mereka.
Hikmah dari sikap sabar sangat banyak Antara lain : orang yang sabar selalu
dapat mengambil sikap yang benar dalam keadaan sesulit apapun. Orang yang
sabar selalu menemui jalan keluar dari kesulitan yang dihadapinya. Orang yang
sabar dapat mengandalikan diri sehingga mampu mengambil keputusan yang
akurat dan terukur. Orang yang sabar akan selalu sukses dalam hidupnya. Tidak
ada kesuksesan tanpa kesabaran.
Tawakkal adalah berserah diri kepada Allah setelah berusaha semaksimal
mungkin mencapai apa yang diinginkan. Tawakkal idealnya lahir dari kesadaran
bahwa yang dapat dilakukan manusia hanyalah berusaha. Sedangkan keputusan
tentang berhasil atau gagalnya suatu usaha bergantun pula pada kehendak Allah.
Tapi tawakkal yang benar bukanlah menyerah pada keadaan yang ada tanpa
berusaha mencari jalan keluar seperti dalam faham fatalisme.
Dalil yang memerintahkan tawakkal antara lain adalah firman Allah :
. . المتوكلين يحب الله ان الله على فتوكل عزمت فاذا
Artinya : Maka bila Anda telah bertekad kuat maka bertawakkallah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal.
44
Contoh orang yang bertawakkal adalah : Seorang guru yang bertekad untuk
mendidik siswanya menjadi anak saleh. Maka segala upaya dilakukannya
semaksimal mungkin. Setelah itu untuk hal-hal yang berada di luar
jangkauannya ia serahkan kepada Allah.
Hikmah tawakkal juga sangat banyak. Antara lain, seseorang yang gagal
dalam usahanya tidak akan mengakhiri hidupnya dengan penyesalan tak
berguna, karena dia sadar bahwa yang menentukan segalanya adalah Allah yang
maha berkehendak. Seandainya dia sukses dalam mencapai cita-citanya maka dia
tidak akan lupa daratan bahwa kesuksesannya adalah juga karuna Allah.
EVALUASI.
Untuk mengukur keberhasilan Anda mengikuti modul ini, jawablah
pertanyaan berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan kreatif, sabar dan tawakkal ?
2. Sebutkan dan beri penjelasan dalil Alqur’an tentang sifat kreatif, sabar dan
tawakkal.
3. Kemukakan contoh perilaku kreatif, sabar dan tawakkal.
4. Jelaskan hikmah bersifat kreatif, sabar dan tawakkal.
5. Sebutkan dampak negatif dari ketiadaan sifat kreatif, sabar dan tawakkal.
45
MODUL XII
BERIMAN KEPADA KITAB ALLAH
TUJUAN
Setelah mengikuti modul ini, Anda diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian beriman kepada kitab Allah.
2. Menguraikan kandungan QS. Al-Maidah : 48 dan QS. Al-Baqarah : 23
3. Menganalisis hikmah beriman kepada kitab Allah.
4. Menyangkal argumen orang yang tidak percaya pada kitab Allah.
5. Menjelaskan bukti kebenaran Alqur’an sebagai pedoman hidup bagi
manusia secara ilmiah.
6. Menunjukkan tanggung jawab seorang muslim terhadap kitab suci.
7. Menunjukkan pentingnya berpegang teguh pada Alqur’an dan hadis dalam
kehidupan sehari-hari.
46
8. Menjadikan Alqur’an sebagai pedoman berfikir, bersikap dan berperilaku
dalam kehidupan sehari-hari.
PEMBAHASAN
Beriman kepada kitab Allah maksudnya adalah meyakini sepenuh hati
akan kebenaran adanya kitab-kitab Allah yang diturunkannya melalui para rasul-
Nya dengan keyakinan yang mempengaruhi sikap dan perbuatan.
Dalam Surat al-Maidah ayat 48 Allah berfirman :
بينهم فاحكم عليه ومهيمنا الكتاب من يديه لما مصدقا بالحق الكتاب اليك وأنزلنا
. شرعة منكم جعلنا لكل الحق من جاءك عما هم أهواء تتبع وال الله بماأنزل
ليبلوكم. ولكن واحدة أمة لجعلكم الله شاء ولو فستبقوالخيرات ومنهاجا أتاكم فيما
تختلفون. . فيه بماكنتم فينبئكم جميعا مرجعكم الله الى
Artinya : Dan kami telah turunkan kepadamu Alqur’an dengan membawa
Kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab
(yang ditirunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang
lain itu, maka putuskanlah perkara mereka itu menurut apa yang Allah
turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan
meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap
umat diantara kamu kami berikan aturan dan jalan yang terang.
Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat
saja, tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap apa yang
47
diberikannya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan.
Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semua, lalu diberitahukannya
kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.
Ayat ini mengandung ketegasan bahwa Alqur’an adalah benar-benar firman allah
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. Alqur’an itu berfungsi sebagai
ujian bagi pemegang kitab suci taurat, injil dan zabur yang masih eksis di zaman
nabi Muhammad apakah mereka mau mengimani kebenaran Alqur’an. Alqur’an
juga sebagai ujian bagi Nabi agar dijadikan sebagai dasar pemutus perkara tanpa
mengikuti kemuan ahlul kitab. Allah-lah yang menghendaki perbedaan antara
umat dan berbagai kitab suci.
Dalam Surat Al-baqarah ayat 23 Allah juga berfirman :
من ءكم شهدا وادعوا مثله من بسورة فأتوا عبدنا على نزلنا مما ريب في كنتم وان
صادقين . كنتم ان الله دون
Artinya : Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Alqur’an yang Kami
wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja)
yang semisal Alqur’an itu dan ajaklah penolong-penolong kamu selain
Allah, jika kamu orang-orang yang benar.
Ayat ini mengandung tantangan terhadap orang-orang yang meragukan
kebenaran Alqur’an sebagai wahyu Allah. Tantangannya adalah agar mereka
membuat sebuah surat yang kualifikasi isi dan bahasanya bisa menandingi
48
kualifikasi isi dan bahasa Alqur’an. Bahkan jika perlu, para pengingkar
kebenaran Alqur’an itu agar bekerjasama untuk mewujudkan tantangan itu.
Tantangan itu tentu saja tidak dapat direalisasikan oleh pengingkar Alqur’an,
karena memang Alqur’a adalah wahyu Allah yang salah satu buktinya adalah tak
tertandinginya isi dan redaksi Alqur’an tersebut.
Hikmah terpenting dari beriman kepada kitab-kitab Allah adalah
mendapatkan pedoman hidup yang dapat mengantarkan yang bersangkutan
mencapai keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Tanpa mengimani
kebenaran kitab-kitab Allah, maka seseorang tidak mungkin menemukan jalan
keselamatan apalagi kebahagiaan dunia dan akhirat.
Bantahan terhadap argumentasi orang yang tidak percaya kepada kitab
Allah antara lain adalah tantangan yang ditawarkan Allah seperti dalam surat al-
Baqarah ayat 23 di atas. Tak seorangpun atau sekelompok orang pun yang akan
mampu membuat satu surat yang memiliki kualifikasi isi dan redaksi seperti al-
qur’an.
Bukti kebenaran Alqur’an sebagai pedoman hidup bagi manusia adalah
kesesuaian antara aturan-aturan Alqur’an yang merupakan firman Allah dengan
fitrah manusia yang juga ciptaan Allah. Kesesuaian itu menunjukkan bahwa
keduanya berasal dari sumber yang sama. Bukti lain adalah bahwa temuan
ilmiah di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi modern yang telah teruji
49
kebenaranya sejalan dan tak satupun yang bertentangan dengan ayat-ayat
Alqur’an.Uraian lebih lengkap tentang masalah ini dapat dibaca dalam buku
berjudul, Al-Qur’an, Bibel dan Sains modern, karya Murice Buchaille, yang
telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Prof.Dr.H.M. Rasyidi.
Karena Al-qur’an adalah kitab suci umat Islam, maka seorang muslim
punya beberapa kewajiban terhadap Alqur’an antara lain.
1. Menghormati dan memuliakannya dengan cara menghormati dan
memuliakan mushhaf al-qur’an. Hal ini dilakukan dengan cara tidak
menyentuhnya kecuali dalam keadaan beruwuduk, meletakkannya di
tempat yang pantas, menjunjung dan menciumnya sebelum dan sesudah
membacanya dan beta’awwuz sebelum membacanya.
2. Melazimkan membaca al-qur’an setiap hari.
3. Berusaha memahami makna dan kandungannya.
4. Mengamalkan ajarannya.
5. Mengajarkannya kepada orang lain.
Umat Islam sesungguhnya punya kepentingan yang amat besar berpegang
pada Alqur’an dan hadis dalam kehidupan sehari-haru. Hal ini mengingat bahwa
berpegang pada Alqur’an dan hadis adalah satu-satunya jalan meraih
keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
EVALUASI
50
Untuk mengukur ketuntasan Anda megikuti modul ini jawablah
pertanyaan di bawah ini :
1. Jelaskanlah pengertian beriman kepada kitab Allah.
2. Uraikanlah isi kandungan QS. Al-Maidah : 48 dan QS. Al-Baqarah : 23.
3. Kemukakan dengan bahasa Anda hikmah beriman kepada kitab Allah.
4. Kemukakan bantahan terhadap argumen orang yang tidak percaya kepada
kitab Allah.
5. Jelaskanlah bukti kebenaran Alqur’an sebagai pedoman hidup bagi
manusia secara ilmiah.
6. Jelaskanlah kewajiban seorang muslim terhadap kitab suci.
7. Uraikan alasan pentingnya umat Islam berpegang pada Alqur’an dan hadis
dalam kehidupan sehari-hari.
51
MODUL XIII
SIKAP BIJAKSANA, AMANAH DAN FUTURISTIK
TUJUAN
Setelah mengikuti modul ini Anda diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian sikap bijaksana, amanah dan futuristik.
2. Menjelaskan dalil yang berkaitan dengan sikap bijaksana, amanah dan
futuristik.
3. Menunjukkan contoh perilaku sikap bijaksana, amanah dan futuristik.
4. Menjelaskan hikmah berperilaku bijaksana, amanah dan futuristik.
5. Menunjukkan akibat ketiadaan sikap bijaksana, amanah dan futuristik.
PEMBAHASAN
Bijaksana adalah kemampuan mengambil sikap yang tepat pada waktu
yang tepat pula. Dalam hidup ini kita akan selalu berhadapan dengan berbagai
52
persoalan yang harus direspon. Respon itu tidak hanya mesti tepat secara
subtansi, tetapi juga harus tepat dari segi waktu, sehingga tidak kehilangan
momentum. Dalam bahasa kita sehari-hari kita sering mendengar ungkapan
”Seperti menarik rambut dalam tepung, rambut tak putus, tepung tak tumpah.”
Ungkapan ini mengandung inti dari sikap bijaksana. Dalam bahasa Arab sikap
bijaksana disebut hikmah. Sedangkan orangnya disebut hakim, yang bentuk
jamaknya disebut hukama’. Dalam bahasa Inggeris bijaksana disebut wisdom.
Contoh perilaku bijaksana adalah perilaku Luqman al- hakim yang selalu
mampu mengambil sikap yang tepat pada waktu yang tepat pula. Karena itulah
nama Luqman diabadikan sebagai salah satu nama surat dalam Alqur’an sebagai
ketauladanan bagi kita. Dan karena itu pula dia diberi gelar al-hakim. Contoh
lain dari sikap bijaksana adalah sikap Rasulullah yang mampu mengambil sikap
yang tepat menyelesaikan perebutan suku-suku Arab pada saat mengangkat hajar
aswad.
Dalil naqli sikap bijaksana antara lain adalah :
كثيرا... ... . خيرا أوتي فقد الحكمة أوتي فمن
Artinya : … Siapa yang dikaruniai hikmah berarti dia dikaruniai kebajikan yang
banyak ... .
Manfaat sikap bijaksana banyak sekali, antara lain bisa memelihara diri
dari tersalah mengambil sikap terhadap sesuatu. Sebaliknya orang yang tidak
53
bijaksana akan selalu salah dalam merespon sesuatu dan pada akhirnya
menghadapi akibat dari kesalahan tersebut.
Amanah adalah kejujuran seseorang dalam menjaga kepercayaan yang
diberikan kepadanya. Dalam bentuknya yang paling sempurna amanah
merupakan sifat yang wajib bagi setiap rasul Allah. Karena para rasul diberi
amanah oleh Allah mengemban risalah untuk disampaikan kepada umat. Kita
juga diserahi amanah berupa harta, anak, kekuasaan dan berbagai nikmat lainnya
untuk dipelihara dan dipergunakan sesuai yang dikehendaki oleh si pemberi
amanah.
Dalil naqli sifat amana antara lain adalah firman Allah yang berbunyi :
أهلها ... . الى األمانات تؤدو أن يأمركم الله ان
Artinya : Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu agar menunaikan amanah
kepada pemiliknya … .
Setiap amanah, pada satu saat, akan dipertanggung-jawabkan kepada
sipemberi amanah. Orang yang menjaga dan melaksanakan amanah sesuai
ketentuan pemberi amanah akan mudah mempertanggung-jawabkan amanahnya.
Di dunia ini saja, seseorang yang melaksanakan amanah dengan baik, akan
dipercayai orang untuk memikul amanah yang lebih besar. Orang seperti ini
biasanya tidak akan sulit mencari pekerjaan. Karena orang sudah percaya akan
kejujurannya. Sebaliknya orang yang tidak amanah akan mendapatkan hukuman
54
atas kelalaiannya menjaga dan menunaikan amanah yang diberikan kepadanya,
baik di dunia ini maupun di akhirat nanti.
Futuristik adalah sifat yang memiliki visi jauh ke depan. Apa yang
difikirkannya tidak hanya untuk kepentingan sesaat hari ini. Untuk itu ia
mempersiapkan dengan matang segala kemungkinan yang akan terjadi di masa
depan untuk diantisipasi dengan tepat. Sebagai contoh, orang yang beriman akan
adanya hari pembelasan tidak akan melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah,
karena dapat merugikan dirinya di masa depan. Dia akan melakukan amal
kebajikan sebaik dan sebanyak mungkin, demi masa depan akhiratnya kelak.
Dalil naqli yang memerintahkan kita untuk memikirkan dan
mempersiapkan hari esok yang lebih baik cukup banyak, antara lain adalah
firman Allah dalam surat al-Hasyar ayat 18 yang berbunyi :
بما خبير الله ان واتقواالله لغد قدمت ما نفس ولتنظر اتقوالله أمنوا ياأيهاالذين
تعملون.
Artinya : Hai orang-orang yang beriman bertaqwalak kepada Allah dan
hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah dipersiapkannya
untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(QS. 59 : 18).
55
Hikmah memiliki sifat futuristik antara lain adalah punya harapan yang
lebih baik untuk masa depan, karena segala sesuatunya telah diperhitungkan dan
antisipasinya telah dipersiapkan dengan matang. Walaupun antisipasi tidak
semaksimal tantangan yang mungkin akan terjadi, paling tidak kemungkinan
terburuk sekalipun telah diperhitungkan sebelumnya. Dengan demikian, apa
yang disebut dengan penyesalan tidak akan terjadi. Sebaliknya orang yang tidak
memiliki visi jauh ke depan, akan selalu berhadapan dengan kesulitan yang tak
pernah diperhitungkannya sebelumnya. Dia akan kesulitan dan tidak siap
menghadapi masa depan. Orang seperti ini akan rugi dan menyesal, baik untuk
kehidupan masa depan duniawinya apalagi untuk masa depan akhiratnya. Peri
bahasa di negeri kita mengatakan ”Pikir dahulu pendapatan, sesal kemudian
tiada berguna.”
EVALUASI
Untuk mengukur ketuntasan Anda pada pembelajaran modul ini, jawablah
pertanyaan di bawah ini :
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan bijaksana, amanah dan futuristik.
2. Jelaskan dalil yang berkaitan dengan bijaksana, amanah dan futuristik.
3. Kemukakanlah contoh perilaku bijaksana, amanah dan futuristik.
4. Jelaskan hikmah berperilaku bijaksana, amanah dan futuristik.
5. Jelaskan akibat ketiadaan sikap bijaksana, amanah dan futuristik.
56
MODUL XIV
MEMFITNAH, MENCURI, PICIK, HEDONISME, ANANIYAH DAN MATERIALISTIK
TUJUAN
Setelah mengikuti modul ini, Anda diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian fitnah, mencuri, picik, hedonisme, ananiyah dan
materialistik.
2. Memberi contoh akibat negatif dari perilaku memfitnah, mencuri, picik,
hedonisme, ananiyah dan materialistik.
3. Menyebutkan hikmah menjauhi perilaku fitnah, mencuri, picik,
hedonisme, ananiyah dan materialistik.
PEMBAHASAN
57
Salah satu akhlaq tercela dan termasuk dosa besar adalah fitnah. Secara
kebahasaan fitnah berarti ujian atau cobaan. Seolah-olah orang yang difitnah
sedang diuji dengan cobaan berat untuk tidak melakukan fitnah balasan. Fitnah
sinonim dengan buhtan. Menurut istilah, fitnah adalah menyampaikan kepada
orang lain keburukan yang dinisbahkan kepada seseorang, pada hal keburukan
itu adalah fiktif. Jika keburukan yang ditebarkan itu memang real melekat pada
orang yang dinisbahkan maka hal yang demikian disebut ghibah atau
menggunjing. Contoh fitnah adalah berita bohong yang pernah ditebar kaum
munafiq madinah bahwa Aisyah berbuat serong dengan seseorang ketika Aisyah
terpisah dari rombongan kaum muslimin pada suatu pertempuran. Fitnah itu
sempat mengguncang keharmonisan rumah tangga Rasulullah. Akhirnya
turunlah ayat Alqur’an yang memperingatkan Nabi agar memverifikasi berita-
berita yang disampaikan orang fasiq. Dalam sejarah Islam peristiwa ini terkenal
dengan istilah hadits al-ifki. Kita tidak hanya dilarang melakukan fitnah, tapi
juga dilarang berpartisifasi dalam fitnah, seperti mendengarkan berita bohong,
atau ikut-ikutan menebarkannya.
Dalil naqli yang melarang kita melakukan fitnah cukup banyak dalam
Alqur’an dan hadis Nabi, antara lain firman Allah yang berbunyi :
القتل... ... . من أشد الفتنة
Artinya : … fitnah itu lebih berat dari dari pada pembunuhan… .
58
Di anatara hadis nabi yang menjelaskan pengertian fitnah adalah sabda beliau
berikut :
. : . قالوا يكره بما أخاك ذكرك قال أعلم ورسوله الله قالوا ؟ الغيبة ما أتدرون
لم : . وان اغتبته فقد تقول ما فيه كان ان قال ؟ أقول ما أخى في كان ان أفرأيت
. بهته فقد تقول ما فيه يكن
Artinya : Tahukan kamu apa itu ghibah ? Mereka (para sahabat) menjawab,
”Allah dan rasul-Nya lah yang lebih tahu”. (Nabi) berkata.”(yaitu)
engkau memanggil saudaramu dengan panggilan yang dibencinya.”
Sahabat bertanya, ”Bagaimana ya Rasulullah, seandainya apa yang
aku katakan itu memang ada pada dia ?” Nabi menjawab, ” Jika apa
yang kau katakan itu memang ada pada yang bersangkutan maka
engkau telah melakukan ghibah. Jika apa yang engkau katakan itu
tidak ada pada yang bersangkutan maka engkau telah melakukan
fitnah atau buhtan.”.
Hikmah menjauhi fitnah cukup banyak antara lain terhidar dari melakukan
salah satu dosa besar. Secara pragmatis orang yang tidak mau melakukan fitnah
berarti telah berkontribusi dalam menciptakan suasana kondusif dalam suatu
komunitas. Ia dapat lebih fokus menyelesaikan tugas dan pekerjaannya. Akibat
buruk yang ditimbulkan oleh fitnah tidak hanya menimpa pelakunya tetapi juga
merugikan orang lain. Suatu masyarakat hanya bisa tenteram dan harmonis jika
59
masyarakat itu steril dari pelaku fitnah. Jika masyarakat itu dihuni oleh pelaku
atau orang rawan fitnah maka kecil kemungkinan ketenteraman bisa diwujudkan.
Mencuri juga termasuk akhlak tercela. Mencuri adalah mengambil hak
milik orang lain tanpa transaksi yang sah. Mencuri biasanya dilakukan diam-
diam. Jika dilakukan secara terang-terangan dan menggunakan kekerasan maka
istilah yang biasa digunakan adalah merampok atau pencurian dengan
kekerasan.Mengambil secara tidak sah oleh seseorang akan sesuatu yang berada
dalam kewenangannya disebut korupsi. Di dalam Islam, pencurian termasuk
tindak pidana. Dosa dan hukuman tindak pencurian bergantung pada nilai
nominal sesuatu yang dicuri dan dampak negatif yang ditimbulkan oleh tindakan
tersebut. Semakin besar jumlah nominal benda yang dicuri atau semakin besar
akibat buruk yang ditimbulkannya maka semakin besar pula dosanya.
Dalil naqli bahwa mencuri termasuk tindak pidana, dan dengan demikian
termasuk akhlak tercela, cukup banya dalam Alqur’an maupun hadis Nabi,
antara lain Qur’an suraata al-Maidah ٍayat 38 yang berbunyi :
. عزيز والله الله من نكاال كسبا بما جزاءا أيديهما فاقطعوا والسارقة السارق
حكيم .
Artinya : Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri potonglah
tangan keduanya, (sebagai) pembalasan terhadap apa yang mereka
kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi
60
Maha bijaksana.
Hikmah menjauhi perilaku mencuri cukup banyak, antara lain adalah
terhindari dari sanksi pidananya. Secara pribadi orang yang tidak mau mencuri
terhindar dari memakan atau menggunakan hasil curian yang hukunya tentu saja
haram dan menyebabkan do’a tak dikabulkan Allah. Secara sosial, masyarakat
akan aman dari kehilangan harta benda.
Akhlak tercela berikutnya adalah picik. Picik adalah berpandangan sempit
menyikapi atau merespon sesuatu. Lawan dari picik adalah luwes dan berjiwa
besar. Penyebab sikap picik adalah kurang pengetahuan dan sikap tertutup
menerima kebenaran yang disampaikan orang lain. Orang yang berpikiran picik
biasanya egois, ingin menang sendiri dan cenderung keliru menyikapi setiap
persalan yang ada. Dalil naqli larangan picik dapat dipahami (sebut saja
mafhum) dari hadis Nabi yang berbunyi :
زبيبة . رأسه كأن عبدحبشي عليكم استعمل وان وأطيعوا اسمعوا
Artinya : Dengarkan dan patuhilah(kebenaran)walaupun disampaikan oleh
seorang hambasahaya negro yang rambutnya ubanan.
Dalam hadis tersebut Nabi memerintahkan kita untuk berjiwa besar menerima
kebenaran dari manapun datangnya, walaupun disampaikan oleh seseorang yang
menurut pandangan umum rendah martabatnya.
61
Hedonisme adalah falsafah hidup yang berprinsip bahwa hidup ini untuk
dinikmati. Tujuan hidup dalam pandangan ini adalah mencapai
kenikmatan.Setelah kehidupan berakhir maka berakhir pula segalanya. Tidak
akan ada pertanggung jawaban amal setelah kematian. Filsaat ini berakar pada
filsafat materialistik yang tidak percaya akan adanya hari pembalasan. Dengan
kata lain faham ini akar filosofinya adalah faham ateis. Di akhir surat Yasin,
tepatnya ayat 78 dan 79 Allah telah menyinggung fenomena orang yang tak
percaya akan adanya kehidupan setelah kematian. Allah berfirman :
. . الذي يحييها قل رميم وهي العظام يحيى من قال خلقه ونسي مثال لنا وضرب
عليم . خلق بكل وهو مرة أول أنشأها
Artinya ; Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami dan melupakan
kejadiannya, ia berkata, “siapakah yang dapat menghidupkan tulang
belulang yang telah hancur luluh ? Katakanlah : “ia akan dihidupkan
oleh Tuhan yang menciptakannya kali pertama. Dan Dia Maha
mengetahui tentang segala makhluk.
Contoh akibat negatif hedonisme adalah tidak akan mempersiapkan bekal
kehidupan hari akhirat. Hidup ini akan dijalani sekedar untuk dinikmati.
Fenomena kehidupan seks bebas adalah contoh akibat hedonisme. Mereka tak
percaya akhirat ada, apalagi mempercayai adanya pembalasan.
62
Ananiyah adalah egoisme atau keakuan yang menguasai dan mengalahkan
akal sehat dan hati nurani. Ananiyah termasuk akhlak tercela atau akhlak
mazmumah. Sifat ini berbahaya karena menyebabkan pemiliknya cenderung
ingin menang sendiri, melihat segala sesuatu dari sudut kepentingannya sendiri,
sulit bisa menghargai orang lain, apalagi untuk bersikap toleran. Karena egoisme
adalah cabang dari filsafat pragmatisme yang materialis maka Islam sangat
mencela faham ini. Dalam Islam egoisme harus tunduk di bawah akal sehat dan
hati nurani. Sigmund Freud saja mengakui bahwa ego harus tunduk di bawah
kendali super ego. Konflik antara ego dan super ego dapat berakibat luka
pisikologis yang berujung pada trauma di hari tua.
Materialistik adalah sikap hidup yang mengagungkan materi dan melihat
segala sesuatu dari segi materi. Seseorang yang meterialistik akan
mengagungkan atau bahkan mempertuhankan materi. Untuk meraih sesuatu
yang bersifat materi ia siap melakukan apa saja. Baginya materi adalah segala-
galanya. Kalaupun ada sedikit kebaikan yang ditampilkannya, itupun tetap dalam
rangka meraih materi. Tidak ada kesediaan berkurban menolong orang lain
dengan tulus, tidak ada sedekah, tidak ada moralitas, bahkan tidak ada idealisme
kecuali yang mendatangkan keuntungan materi. Tokoh filsafat moral yang
mengajarkan faham ini antara lain adalah Nocolo Machivelli. Walaupun di dunia
63
akademis faham machivelli sangat ditentang, namun di dunia realitas pengikut
dan pengamalnya sangat banyak.
EVALUASI
Untuk mengukur ketuntasan Anda pada pembelajaran modul ini, jawablah
pertanyaan di bawah ini.
1. Jelaskanlah pengertian fitnah, mencuri, picik, hedonisme, ananiyah dan
materialistik.
2. Kemukakan contoh akibat negatif dari perilaku memfitnah, mencuri,
picik, hedonisme, ananiyah dan materialistik.
3. Sebutkan hikmah menjauhi perilaku fitnah, mencuri, picik, hedonisme.
Ananiyah dan materialistik.
MODUL XV
BERIMAN KEPADA RASUL ALLAHTUJUAN
Setelah mengikuti modul ini, Anda diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian Rasul Allah dan perbedaannya dengan Nabi.
2. Menjelaskan sifat-sifat yang wajib, mustahil dan jaiz bagi Rasul Allah.
3. Menjelaskan bukti kerasulan seseorang yang menjadi utusan Allah.
64
4. Menjelaskan pengertian rasul ulul ’azmi.
5. Menjelaskan makna beriman kepada rasul-rasul Allah.
6. Menjelaskan dalil naqli tentang fungsi rasul bagi manusia.
7. Menjelaskan kebutuhan manusia terhadap rasul Allah.
8. Menyangkal argumentasi orang yang tidak percaya kepada Rasul Allah.
9. Menjelaskan misi dan tujuan diutusnya rasul Allah.
10.Menunjukkan hubungan misi yang dibawa para rasul terdahulu dengan
risalah Nabi Muhammad SAW.
11.Menunjukkan bukti kebenaran risalah Nabi Muhammad Saw dalam
pluralitas kehidupan sekarang secara ilmiah.
PEMBAHASAN
Rasul adalah laki-laki merdeka yang dipilih Allah untuk menerima wahyu
dan berkewajiban untuk menyampaikannya kepada orang lain atau umat.
Sedangkan Nabi adalah laki-laki merdeka yang dipilih Allah untuk menerima
wahyu untuk dirinya sendiri dan tidak berkewajiban menyampaikannya kepada
orang lain. Setiap Rasul adalah nabi, tapi belum tentu setiap nabi adalah
rasul.Yang membedakan keduanya adalah kewajiban menyampaikan wahyu
melekat pada setiap rasul. Sedangkan nabi tidak wajib menyampaikannya kepada
orang lain. Jumlah Nabi,dengan demikian, tentu lebih banyak dari pada jumlah
rasul. Ulama berbeda pendapat tentang berapa jumlah rasul yang pernah diutus
65
Allah. Tapi mereka sepakat bahwa jumlah persisnya hanya Allah yang tahu. Hal
ini karena, seperti ditegaskan Allah dalam Alqur’an, sebagian rasul diceritakan
dalam kitab suci. Sedangkan sebagian yang lain tidak Allah ceritakan. Tapi, di
antara sekian banyak rasul Allah ada 25 (dua puluh lima) orang rasul yang wajib
diketahui oleh seorang mukmin.
Nabi dan rasul adalah laki-laki, karena itu tidak ada Nabi maupun rasul
yang perempuan. Secara logika, mungkin karena mereka akan menghadapi tugas
yang tidak ringan. Secara teologis, mereka dipilih oleh Allah karena itu menjadi
hak Allah untuk menentukan siapa yang dikehendakinya. Nabi dan rasul dipilih
Allah dari kalangan merdeka. Artinya tidak ada nabi dan rasul yang di pilih
Allah dari kalangan hamba sahaya.
Sifat yang wajib bagi rasul maksudnya sifat-sifat yang menurut akal sehat
tak mungkin tak ada pada seorang rasul. Dengan kata lain, akal sehat tidak dapat
menerima kalau sifat itu tidak ada pada seorang rasul. Sedangkan sifat mustahil
bagi rasul adalah sifat-sifaat yang menurut akal sehat tak mungkin ada pada
seorang yang berstatus rasul Allah. Sifat wajib dan mustahil dimaksud ada
empat :
1. Shiddiq, artinya benar. Lawannya adalah kadzib, artinya bohong.
Maksudnya, menurut akal seorang rasul tak dapat tidak mesti benar, dan
66
tak mungkin berbohong. Rasul dipilih oleh Allah. Tak masuk adal kalau
pilihan Allah salah, sehingga terpilih orang tidak benar sebagai rasul.
2. Tabligh, artinya menyampaikan. Lawannya adalah kitman, artinya
menyembunyikan. Maksudnya, seorang rasul menurut akal mestilah
menyampaikan risalah yang diterimanya dari Allah kepada umat. Tak
mungkin dia menyembunyikan risalah. Logikanya sama dengan yang
diatas, dimana rasul dipilih oleh Allah yang maha mengetahui lahir dan
batin setiap hambanya. Karena itu tak masuk akal kalau Allah salah pilih,
sehingga terpilih orang yang menyembunyikan informasi risalah yang
seharusnya disampaikan kepada umat.
3. Amanah, artinya jujur atau dapat dipercaya. Lawannya adalah khianat,
yang berarti tak dapat dipercaya melaksanakan amanah. Maksudnya,
menurut akal seorang rasul niscaya dapat dipercaya. Karena dia dipilih
oleh Allah, karena itu mustahil Allah salah pilih sehingga terpilih
pengkhianat menjadi rasul.
4. Fathonah, yang berarti pintar atau cerdas. Maksudnya, Seorang rasul
tentulah orang cerdas dan pintar. Karena ia dipilih oleh Allah, maka tak
mungkin Allah salah pilih, sehingga terpilih orang bodoh menjadi Rasul.
Sedangkan sifat jaiz bagi rasul maksudnya adalah sifat yang menurut akal
sehat mungkin ada dan mungkin pula tak ada pada seorang rasul. Sifat jaiz
67
dimaksud adalah bertingkah laku seperti tingkah laku manusia biasa yang tidak
akan merendahkan martabat mereka sebagai seorang rasul Allah. Umpanya
butuh istirahat manakala dia kelelahan.
Bukti kerasulan seseorang yang memang dipilih Allah menjadi rasul
adalah mu’jizat. Mu’jizat adalah kejadian luar biasa yang terjadi pada diri
seseorang yang berstatus rasul Allah sebagai bukti kerasulannya yang tak dapat
ditandingi apalagi dikalahkan oleh para penentangnya.
Sebagian di antara para rasul itu, ada yang dijuluki dengan rasul ulul azmi.
Secara harfiah ulul azmi berarti punya tekat yang kokoh. Sedangkan yang
dimaksud dengan rasul ulul azmi adalah rasul yang memiliki kesabaran,
kemauan dan tekat yang amat kokoh walaupun berhadapan dengan
pembangkangan umatnya yang luar biasa. Penamaan ulul azmi terhadap
sebagian rasul didasarkan pada ayat Alqur’an yang berbunyi :
الرسل . من اولوالعزم صبر كما فاصبروا
Artinya : Maka sabarlah kamu sebagaimana para rasul ulul azmi telah
bersabar.
Rasul-rasul yang termasuk ulul azmi adalah Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi
musa, Nabi Isa dan Nabi Muhammad Saw.
Beriman kepada rasul-rasul Allah maksudnya adalah meyakini sepenuh
hati akan kebenaran adanya para rasul Allah dengan segala sifat-sifat mereka
68
dengan keyakinan yang mempengaruhi sikap dan perbuatan. Dalil naqli bahwa
beriman kepada para rasul Allah termasuk rukun iman antara lain adalah firman
Allah di akhir surat al-Baqarah yang berbunyi :
ورسله... ... . وكتبه وملئكته بالله أمن كل
Artinya : ...Setiap mereka (rasul dan orang-orang beriman) percaya kepada
Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya ... .
Berdasarkan penelusuran terhadap ayat-ayat Alqur’an, maka diketahui
bahwa fungsi rasul allah adalah :
Sesungguhnya manusia sagat membutuhkan keberadaan seorang
rasulAllah. Karena rasullah yang menunjjukan jalan keselamatan dan
kebahagiaan sejati bagi manusia. Walaupun manusia telah dikaruniai akal, tetapi
kemampuan akal terbatas. Untuk mengidentifikasi siapa Tuhan saja akal tidak
mampu. Apalagi untuk mengetahui hal-hal gaib. Kebutuhanan manusia terhadap
rasul Allah adalah :
1. Untuk mempersingkat jalan yang ditempuh akal dalam mengenal Allah.
2. Untuk mengetahui perincian baik dan buruk.
3. Untuk mengetahui cara berterimakasih kepada Allah.
4. Untuk menjelaskan cara yang tepat beribadah kepada Allah.
5. Untuk mengetahui perincian upah dan hukuman yang akan diterima
manusia di akhirat.
69
Ketidak-percayaan orang kepada rasul Allah disebabkan oleh faktor
yang bermacam-macam. Boleh jadi karena ketidak-percayaan kepada hal-hal
ghaib seperti yang dianut oleh kaum materialisme, atau karena rasul itu tidak
berasal dari kalangan mereka sendiri seperti yang dilakukan oleh sebagian ahlul
kitab, atau karena salah menganalisis perbedaan antar berbagai sayari’at yang
dibawa para rassul, seperti yang dianut seorang filosof bernama Abu Bakar al-
Razi. Karena itu, bantahan terhadap argumentasi mereka haruslah mengarah
kepada asumsi yang menjadi dasar argumentasi mereka.
Semua rasul yang diutus Allah kepada umat manusia, mulai dari Nabi
Adam As sampai Nabi Muhammad Saw, membawa misi yang sama yaitu ajaran
tauhid, walaupun punya aspek ibadah yang berbeda sesuai kondisi zaman dan
keadaan umatnya. Dari persfektif Islam, maka misi yang dibawa Nabi
muhammad adalah penyempurna terhadap misi-misi yang pernah dibawa oleh
para rasul sebelumnya. Inilah hubungan misi yang dibawa para rasul terdahulu
dengan misi yang dibawa Nabi muhammad.
Bukti kebenaran risalah yang dibawa Nabi Muhammad antara lain adalah :
1. Ajaran yang dibawa Rasulullah sejalan dan sesuai dengan fitrah manusia.
2. Isi Al-qur’an yang dibawa Nabi Muhammad tidak satupun yang
bertentangan dengan teori ilmiah yang telah teruji kemapanannya.
70
3. Pola hidup bermasyarakat yang dikembangkan nabi Muhammad ditengah
pluralitas masyarakat tetap sesuai sepanjang zaman.
4. Prediksi yang dinubuwwatkan Nabi akan terjadi setelah beliau wafat
terbukti.
EVALUASI
Untuk mengukur ketuntasan Anda pada pembelajaran modul ini,
kerjakanlah soal-soal di bawah ini :
1. Jelaskan pengertian rasul dan perbedaannya dengan nabi.
2. Jelaskan sifat-sifat yang wajib, mustahil dan jaiz bagi rasul.
3. Jelaskan apa yang menjadi bukti kerasulan seseorang ?
4. Jelaskan pengertian rasul ulil ’azmi.
5. Jelaskan pengertian beriman kepada rasul Allah.
6. Jelaskan dalil naqli tentang fungsi rasul bagi manusia.
7. Jelaskan kebutuhan manusia terhadap rasul Allah.
8. Kemukakan bantahan terhadap argumentasi orang yang tidak percaya
kepada rasul Allah.
9. Jelaskan misi dan tujuan diutusnya rasul Allah.
10.Jelaskan hubungan misi yang dibawa para rasul terdahulu dengan risalah
Nabi Muhammad Saw.
71
11.Tunjukkanlah bukti kebenaran risalah Nabi Muhammad Saw dalam
pluralitas kehidupan sekarang secara ilmiah.
MODUL XVI
BERIMAN KEPADA HARI AKHIR
TUJUAN
Setelah mengikuti pembelajaran modul ini, Anda diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian beriman kepada hari akhir.
2. Menyebutkan dalil naqli beriman kepada hari akhir.
72
3. Menjelaskan kejadian-kejadian besar seputar hari akhir.
4. Menyangkal argumentasi orang yang tidak percaya kepada hari akhir.
5. Menjelaskan hikmah beriman kepada hari akhir.
6. Menunjukkan bukti balasan orang yang tidak beriman kepada hari akhir.
PEMBAHASAN
Beriman kepada hari akhir maksudnya adalah meyakini sepenuh hati
bahwa hari akhir dengan segala rangkaiannya pasti akan terjadi, dengan
kualifikasi keyakinan yang mempengaruhi sikap dan perbuatan.
Beriman kepada hari akhir termasuk rukun iman. Karena itu tidak boleh
ada sedikitpun keraguan akan terjadinya hari akhir. Disamping itu tidak pula
diperkenankan berbeda pendapat dalam hal kepastian akan terjadinya hari akhir.
Karena beriman kepada hari akhir termasuk rukun iman, tentu saja dalil naqlinya
adalah dalil qath’iy. Diantara ayat alqur’an yang menegaskan bahwa keyakinan
akan tarjadinya hari akhir bagian dari iman adalah firman Allah yang berbunyi :
االخر . وباليوم وبرسله وبكتبه وملئكته بالله أمنوا أمنوا ياأيهاالذين
Artinya : Hai orang-orang beriman, berimanlah kepada Allah, malaikat-nya,
kitab-kitabnya, para rasulnya dan kepada hari akhir.
Kejadian-kejadian besar yang merupakan bagian hari akhir adalah :
1. Hari kiamat yang dalam bahasa Alqur’an disebut yaum al-qiyamah. Hari
kiamat adalah hari ketika langit dan bumi serta semua planet hancur, yang
73
ditandai dengan ditiupnya terompet pertama oleh malaikat israfil. Pada
hari ini semua makhluk yang bernyawa akan mati.
2. Hari berbangkit yang disebut dengan yaum al-ba’ts. Hal ini ditandai
dengan ditiupnya terompet ke dua oleh malaikat Israfil. Pada hari tersebut
semua manusia mulai dari Nabi Adam As sampai manusia terakhir
dibangkitkan kembali. Hal ini antara lain ditegaskan dalam surat Yasin
ayat 51 yang berbunyi :
ينسلون . ربهم الى األجداث من هم فأذا الصور في ونفخ
Artinya : Dan ditiuplah Sangkakala maka tiba-tiba mereka keluar dengan
segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka.
3. Hari berkumpul atau berhimpun. Dalam bahasa Alqur’an disebut yaum al-
mahsyar. Pada hari ini semua manusia yang sudah dibangkitkan itu
dikumpulkan disuatu tempat yang disebut mahsyar. Keadaan setiap orang
amat bergantung pada keadaan amal perbuatannya ketika di dunia.
4. Yaum al-hisab yang berarti hari perhitungan amal. Perhitungan amal
dimulai dari penyerahan buku catatan amal setiap orang, lalu dilanjutkan
dengan pengadilan di mahkamah ilahi, untuk mendapatkan keputusan
yang seadil-adilnya. Tidak semua orang melewati proses hisab. Khusus
untuk orang yang dengan keadaan tertentu, mereka tidak melewati proses
hisab melainnkan langsung masuk surga.
74
5. Yaum al-jaza’ atau hari pembalasan. Pada hari ini semua keputusan yang
ditetapkan Allah menyangkut nasib seseorang berdasarkan amal
perbuatannya, akan dieksekusi.
Adapun bantahan terhadap orang yang tidak percaya akan adanya hari akhir
haruslah dimulai dari membantah asumsi yang mereka gunakan, yaitu tidak
percaya akan adanya hal-hal yang ghaib. Setelah itu, pengalaman menunjukkan
kepada kita, bahwa semua yang berakal bertanggung jawab atas setiap perbuatan
yang dikerjakannya dengan menghadapi resiko atau hasil perbuatanntannya.
Tanggung-jawab atas perbuatan ini adalah sesuatu yang tak terbantahkan.
Tanggung jawab dalam skala besar inilah yang menjadi inti dari adanya hari
akhir.
Hikmah beriman kepada hari akhir antara lain adalah memberi makna
yang lebih dalam terhadap hidup yang kita jalani. Dengan demikian kita
diajarkan suatu filosofi berharga dalam hidup yaitu bertanggung jawab terhadap
semua yang dikerjakan. Di samping itu, secara spekulatif saja, meyakini adanya
hari akhirat lebih menguntungkan dari pada tidak mempercayainya.
Balasan terhadap orang yang tidak percaya akan adanya hari akhir adalah
neraka, karena ini adalah sebuah kekufuran. Hal ini antara lain dapat dipahami
dari firman Allah dalam surat al-Sajadah yang berbunyi :
تكذبون . به كنتم الذي النار عذاب فذوقو
75
Artinya : Maka rasakanlah azab neraka yang dulu kamu anggap dusta.
EVALUASI
Untuk mengukur ketuntasan anda mengikuti pembelajaran pada modul ini,
kerjakanlah tugas-tugas di bawah ini :
1. Jelaskan pengertian beriman kepada hari akhir.
2. Sebutkan dalil naqli beriman kepada hari akhir.
3. jelaskan kejadian-kejadian besar seputar hari akhir.
4. Kemukakan bantahan terhadap argumentasi orang yang tidak percaya
kepada hari akhir.
5. Jelaskanlah hikmah beriman kepada hari akhir.
6. Tunjukkan balasan terhadap orang yang tidak beriman kepada hari akhir.
MODUL XVII
JUDI, ZINA DAN NARKOBA
TUJUAN
Setelah mengikuti pembelajaran modul ini, Anda diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian judi, zina dan narkoba.
2. Menunjukkan contoh prilaku judi, zina dan narkoba.
76
3. Menyebutkan dalil naqli larangan judi, zina dan narkoba.
4. Menjelaskan akibat negatif berperilaku judi, zina dan narkoba.
5. Menyebutkan hikmah menghindari perilaku judi, zina dan narkoba.
PEMABAHASAN
Judi adalah semua bentuk permainan yang mengharuskan yang kalah
membayar kepada yang menang. Permainan ini mencakup yang mengandung
kompetisi adu kemampuan maupun yang mengandung unsur spekulatif. Judi
dapat dilakukan secara berhadap-hadapan atau berada di tempat terpisah.
Contoh judi adalah bermain kartu atau domino dimana yang kalah harus
membayar kepada yang menang. Sedangkan contoh permainan spekulatif adalah
taruhan ketika ada even olehraga tinju di mana jika mister X yang menang maka
si A harus membayar kepada si B, dan jika misterY yang menang maka si B
yang harus membayar kepada si A dengan besaran yang disepekati.
Secara fiqih, judi hukumnya haram dan termasuk dosa besar. Dalam surat
al-Maidah ayat 90 Allah Swt berfirman :
الشيطان عمل من رجس واالزالم واالنصاب والميسر الخمر أمنوانما ن أيهاالذى يا
. تفلحون لعلكم فاجتنبواه
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya khamar, judi, berkorban
untuk berhala dan mengadu nasib dengan panah adalah perbuatan keji dan
77
merupakan perbuatan syetan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu
meraih kemenangan.
Akibat negatif perjudian sangat banyak. Antara lain : Seorang pejudi akan
dibuai harapan atau angan-angan akan memperoleh kemenangan. Akibatnya ia
malas berusaha melakukan hal-hal yang kokrit dan lebih suka berspekulasi.
Pejudi rawan melakukan tindak kejahatan, karena judi membuat orang ketagihan
dan berupaya dengan cara apapun mendapatkan materi untuk bermain judi,
seperti mencuri, merampok atau menjual sesuatu yang sangat dibutuhkan. Pejudi
biasanya emosional, mudah marah dan mudah melakukan tindak kekerasa. Uang
hasil judi tidak berkah dan dengan mudah habis tanpa menghasilkan sesuatu
yang bermakna.
Hikmah menghindari perjudian juga cukup banyak antara lain : seseorang
akan lebih realistis menghadapi hidup, terhindar dari spekulatif, punya etos kerja
yang lebih baik dan dapat menghargai hasil jerih payah yang dilakukannya
dengan baik.
Zina adalah hubungan seks diluar nikah. Bentuk-bentuk zina terdiri dari
hubungan seks pra marital ( sebelum nikah) seperti yang dilakukan oleh banyak
remaja dan ekstra marital ( berselingkuh dengan seseorang yang bukan pasangan
sahnya padahal dia telah menikah), dan prostitusi.
78
Larangan Islam terhadap zina bersifat preventif atau pencegahan. Islam
tidak hanya melarang zina saja, tetapi juga melarang hal-hal yang dianggap
mendekati zina seperti tindakan pendahuluan terhadap zina. Dalam surat al-
Taubah Allah berfirman :
سبيال . وساء فاحشة كان انه الزنا تقربو وال
Artinya : Dan janganlah kamu mendekati zina, Sesungguhnya zina itu adalah
perbuatan keji dan jalan melampiaskan nafsu paling jelek.
Akibat negatif perilaku zina sangat banyak, antara lain zina adalah dosa
besar yang diancam dengan hukum pidana cambuk untuk pezina yang belum
pernah menikah dan hukum rajam (dibunuh sampai mati dengan dilempar batu)
untuk pezina yang sudah pernah menikah. Secara akidah, karena zina adalah
dosa besar, maka dapat menyebabkan rusaknya iman dan membuat pelakunya
menjadi fasiq. Zina dapat merusak kemesraan dan sendi-sendi rumah tangga.
Zina dapat melumpuhkan naluri seksual pelakunya. Zina rawan mengantarkan
pelakunya tertular berbagai penyakit seksual seperti HIV dan AIDS. Zina
cenderung mengundang tindak kejahatan lainnya.
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat-obatan beradiktif.
Narkoba adalah salah satu bentuk khamar, bahkan yang terparah resikonya.
Mengkonsumsi narkoba hukumnya haram dan akibatnya lebih fatal dari
79
minuman keras biasa. Dalil yang melarang mengkonsumsi narkoba adalah surat
al-Maidah ayat 90 di atas.
Dampak negatif mengkonsumsi narkoba sangat banyak antara lain : akal
seseorang yang mengkonsumsi narkoba tidak berfungsi dengan baik sehingga
mudah saja melakukan tindak kejahatan yang tak terkendali. Ini juga
menyebabkan akal seseorang cenderung tumpul. Tindakan ini menciptakan
ketergantungan atau ketagihan yang setiap saat menuntut untuk dipenuhi. Karena
itu narkoba biasanya kembar dengan kejahatan lain seperti zina, mencuri dan
minuman keras lainnya.
EVALUASI
Untuk mengukur keberhasilan Anda mengikuti pembelajaran modul ini,
jawablah pertanyaan di bawah ini :
1. Apa yang dimaksud dengan judi, zina, dan narkoba ?
2. Kemukakanlah contoh perilaku judi, zina dan narkoba.
3. Sebutkan dalil naqli tentang larangan judi, zina dan narkoba.
4. Jelaskan akibat negatif dari perilaku judi, zina dan narkoba.
5. Sebutkan hikmah menghindari perilaku judi, zina dan narkoba.
80
MODUL XVIII
ILMU KALAM
TUJUAN
Setelah mengikuti pembelajaran modul ini, Anda diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian ilmu kalam.
81
2. Menjelaskan ruang lingkup kajian ilmu kalam.
3. Menjelaskan latar belakang munculnya ilmu kalam.
4. Menjelaskan secara garis besar masalah yang menjadi perdebatan dalam
ilmu kalam.
5. Menguraikan pengaruh lingkungan sosial politik terhadap perdebatan
dalam ilmu kalam.
6. Menyebutkan secara garis besar nama-nama aliran dalam ilmu kalam dan
tokoh-tokohnya.
7. Menjelaskan secara garis besar dasar-dasar pemikiran ilmu kalam.
8. Menunjukkan perbedaan dan persamaan masing-masing aliran dalam ilmu
kalam.
PEMBAHASAN
Pengertian Ilmu Kalam : ilmu yang membahas hal-hal yang berkaitan dengan
keyakinan dengan dalil-dalil naqli dan ’aqli yang meyakinkan. Yang
membedakan ilmu kalam dari ilmu tauhid adala porsi penggunaan akal, bahkan
filsafat yang dominan dalam ilmu kalam, di mana hal itu tidak terjadi dalam
ilmu tauhid.
Sejarah timbulnya ilmu kalam : Berawal dari persoalan politi ketika rasul wafat
dan berubah bentuk menjadi persoalan akidah di zaman khalifah Ali bin Abi
Thalib ketika dipersoalkan siapa yang masih mukmin dan siapa yang sudah kafir.
82
Di tangan kaum khawarij konsep kafir diperluas hingga termasuk orang mukmin
yang melakukan dosa besar.
Sebagai reaksi terhadap faham khawarij yang cenderung mengkafirkan banyak
orang muncul pula aliran murji’ah yang tidak mau terlibat dalam urusan kafir
mengkafirkan. Menurut mereka orang mukmin yang melakukan dosa besar tetap
mukmin dan masih punya harapan masuk surga. Soal dosa besarnya serahkan
saja kepada Allah, bukan kita yang memutuskan.
Murji’ah ada yang ekstrim dan ada yang moderat. Dari murji’ah moderat inilah
di kemudian hari muncul faham ahlu sunnah wal jama’ah.
Ketika wilayah Islam sudah semakin luas hingga meliputi berbagai daerah
yang merupakan kantong-kantong filsafat Yunani atau hellenisme, muncullah
gesekan terhadap keyakinan akidah yang bersumber dari keyakinan luar Islam.
Keadaan ini menuntut pembelaan yang bersifat rasional, dan tak mungkin lagi
dipertahankan dengan mengandalkan dalil naqli yang selama ini ada. Maka
tampillah mutakallimin mengembangkan berbagai argumentasi rasional dengan
menggunakan mantiq bahkan filsafat untuk mempertahankan akidah. Di samping
itu keadaan ekonomi negara dan masyarakat yang semakin maju telah pula
menunjang untuk mencurahkan perhatian kepada ilmu pengetahuan. Faktor lain
yang juga mendukung adalah suport dari pemerintahan bani Abbas terhadap
filsafat. Keadaan ini didukung pula ajaran Islam yang menghargai akal dan
83
pemikiran rasional. Maka karena kondisi sosial pada zaman itu seperti
disebutkan di atas, ditambah dengan perintah Islam untuk menggunakan akal
maka lahirlah ilmu kalam.
Pokok-pokok yang diperdebatkan dalam ilmu kalam :
- Status pelaku dosa besar.
- Fungsi akal dan wahyu
- Perbuatan dan kehendak manusia dalam hubungannya dengan
perbuatan dan kehendak Allah.
- Sifat-sifat Allah.
- Keadilan Allah.
- Sunnatullah.
- Batasan minimal iman.
Aliran dalam ilmu Kalam :
- Khawarij.
- Murji’ah.
- Mu’tazilah.
- Qadariah.
- Jabariah.
- Ahlussunnah salaf.
- Ahlus sunnah khalaf (Asy’ariyah dan maturidiyah)
84
- Gerakan salafi Ibnu Taymiyah.
- Gerakan wahabi.
Dasar-dasar kerangka berpikir ilmu kalam.
- Memakai mantiq bahkan filsafat.
- Memakai al-Qur’an dan hadis menurut versi pemahaman
masing-masing.
- Punya pendapat terlebih dahulu baru mencari dalil.
Titik persamaan dan perbedaan masing-masing aliran dalam ilmu kalam adalah
sama-sama sepakat dalam aqidah pokok dan berbeda dalam akidah cabang.
EVALUASI
Untuk mengukur ketuntasan Anda dalam pembelajaran modul ini,
jawablah pertanyaan di bawah ini :
1. Jelaskanlah pengertian ilmu kalam.
2. Jelaskan ruang lingkup kajian ilmu kalam.
3. Jelaskan latar belakang munculnya ilmu kalam.
4. Jelaskan secara garis besar masalah yang menjadi perdebatan dalam ilmu
kalam.
5. Uraikan pengaruh lingkungan sosial politik terhadap perdebatan dalam
ilmu kalam.
85
6. Sebutkan secara garis besar nama-nama aliran dalam ilmu kalam dan
tokoh-tokohnya.
7. Jelaskan secara garis besar dasar-dasar pemikiran ilmu kalam.
8. Kemukakanlah perbedaan dan persamaan masing-masing aliran dalam
ilmu kalam.
MODUL XIX
TASAWWUFTUJUAN
Setelah mengikuti pembelajaran modul ini, Anda diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian tasawwuf.
86
2. Menyebutkan karakteristik tasawwuf.
3. Menunjukkan bukti bahwa tasawwuf adalah khazanah ilmu dalam Islam.
4. Menjelaskan fungsi tasawwuf dalam peningkatan akhlaq melalui tahapan
maqomat.
5. Menjelaskan hubungan akhlaq dengan tasawwuf.
6. Menjelaskan tasawwuf sebagai bagian dari akhlak.
7. Menjelaskan problem spiritual manusia modern.
8. Menunjukkan bukti minat masyarakat modern terhadap mistisime dan
tasawwuf.
9. Menjelaskan relevansi dan fungsi tasawwuf dalam dunia modern.
10.Mengaplikasikan tasawwuf dalam kehidupan modern.
PEMBAHASAN
Pengertian tasawwuf : Upaya mendekatkan diri kepada Allah melalui riyadhah
atau latihan dengan melewati maqam-maqam dan ahwal tertentu.
Tasawuf sebagai ilmu adalah ilmu yang mempelajari cara mendekatkan diri
kepada Allah melalui riyadhah dengan melewati maqam dan ahwal tertentu.
Tasawwwuf akhlaqi : Upaya mendekatkan diri kepada Allah sedekat mungkin
dengan riyadhah yang berpusat pada akhlak lahir dan batin.
Asumsi dalam tsawuf adalah ” Allah Maha Suci, Dia hanya bisa didekati oleh
yang suci pula. Untuk dapat mendekati Allah sucikan dirimu sesuci-sucinya.”
87
Problem spiritual masyarakat modern : Sulit menemukan kebahagiaan batin
walaupun harta melimpah.
Bukti kebutuhan masyarakat modern terhadap tasawuf : Banyaknya orang kaya
yang kebingungan menikmati hidup mencari sesuatu yang belum bisa mereka
nikmati, sehingga muncul apa yang disebut post modernisme.
Relevansi tasawuf dalam dunia modern : Tasawuf dapat menjadi air pelepas
dahaga manusia modern akan kebahagiaan dan ketentraman batin.
EVALUASI.
Untuk mengukur keberhasilan anda mengikuti modul ini, jawablah
pertanyaan di bawah ini.
1. Jelaskanlah pengertian tasawwuf.
2. Sebutkan karakteristik tasawwuf.
3. Kemukakanlah bukti bahwa tasawwuf adalah khazanah ilmu dalam Islam.
4. Jelaskan fungsi tasawwuf dalam peningkatan akhlaq melalui tahapan
maqomat.
5. Jelaskan hubungan akhlaq dengan tasawwuf.
6. Jelaskan problematika spiritual manusia modern.
7. Apa bukti bahwa masyarakat modern membutuhkan mistisisme dan
tasawwuf.
8. Jelaskan relevansi dan fungsi tasawwuf dalam dunia modern.
88