Grandcase Spond Tb
-
Upload
elsa-prima-putri -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
Transcript of Grandcase Spond Tb
-
8/16/2019 Grandcase Spond Tb
1/30
Grandcase
SPONDILITIS TUBERKULOSA
Oleh:
Elsa Prima Putri 1010313087
Preset!r:
"r# R!$i E%a Sahutra& S#OT
BA'IAN IL(U BEDA)
*AKULTAS KEDOKTERAN UNI+ERSITAS ANDALAS
RSUP DR# (# D,A(IL
PADAN'
-01.
1
-
8/16/2019 Grandcase Spond Tb
2/30
BAB I
TIN,AUAN PUSTAKA
1#1 S!$"ilitis Tu/er%ul!sa
Spondilitis tuberkulosa atau tuberkulosis spinal yang dikenal pula dengan nama
Pott’s disease of the spine merupakan suatu penyakit yang banyak terjadi di seluruh
dunia. Terhitung kurang lebih 3 juta kematian terjadi setiap tahunnya dikarenakan
penyakit ini.1
Penyakit ini pertama kali dikenalkan oleh Percival Pott pada tahun 177 yang
menemukan adanya hubungan antara kelemahan alat gerak ba!ah dengan kurvatura
tulang belakang" tetapi hal tersebut tidak dihubungkan dengan basil tuberkulosa hinggaditemukannya basil tersebut oleh #och tahun 1$$%" sehingga etiologi untuk kejadian
tersebut menjadi jelas.%"3
Spondilitis tuberkulosa merupakan istilah yang digunakan untuk penyakit pada
masa anak&anak" terutama berusia 3 ' ( tahun. Saat ini dengan adanya perbaikan
pelayanan kesehatan" maka insidens pada usia ini mengalami perubahan sehingga
golongan umur de!asa menjadi lebih sering terkena dibandingkan anak&anak.3
Terapi konservatif yang diberikan pada pasien tuberkulosa tulang belakang
sebenarnya memberikan hasil yang baik" namun pada kasus ' kasus tertentu diperlukan
tindakan operatif serta tindakan rehabilitasi yang harus dilakukan dengan baik sebelum
ataupun setelah penderita menjalani tindakan operatif.
1#- Ei"emi!l!i
)nsidensi spondilitis tuberkulosa bervariasi di seluruh dunia dan biasanya
berhubungan dengan kualitas fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat yang tersedia
serta kondisi sosial di negara tersebut. Saat ini spondilitis tuberkulosa merupakan sumber
morbiditas dan mortalitas utama pada negara yang belum dan sedang berkembang"
terutama di *sia" dimana malnutrisi dan kepadatan penduduk masih menjadi merupakan
masalah utama. Pada negara&negara yang sudah berkembang atau maju insidensi ini
mengalami penurunan secara dramatis dalam kurun !aktu 3+ tahun terakhir.%",&7 Perlu
dicermati bah!a di *merika dan )nggris insidensi penyakit ini mengalami peningkatan
pada populasi imigran" tuna!isma lanjut usia dan pada orang dengan tahap lanjut infeksi
-) /0edical esearch 2ouncil T and 2hest 4iseases 5nit 1$+6.%"( Selain itu dari
penelitian juga diketahui bah!a peminum alkohol dan pengguna obat&obatan terlarang
2
-
8/16/2019 Grandcase Spond Tb
3/30
adalah kelompok beresiko besar terkena penyakit ini. $
4i *merika 5tara" ropa dan Saudi *rabia" penyakit ini terutama mengenai
de!asa" dengan usia rata&rata ,+&(+ tahun sementara di *sia dan *frika sebagian besar
mengenai anak&anak /(+8 kasus terjadi antara usia 1&%+ tahun6. Pola ini mengalami
perubahan dan terlihat dengan adanya penurunan insidensi infeksi tuberkulosa pada bayi
dan anak&anak di -ong #ong.7&
erdasarkan laporan 9-:" kasus baru T di dunia lebih dari $ juta per tahun.
4iperkirakan %+&338 dari penduduk dunia terinfeksi oleh 0ycobacterium tuberculosis.
)ndonesia adalah penyumbang terbesar ketiga setelah )ndia dan 2hina yaitu dengan
penemuan kasus baru ($3.+++ orang pertahun" kasus T menular %;%.+++ orang dan
angka kematian 1,+.+++ orang pertahun.1"3 #ejadian T ekstrapulmonal sekitar ,+++
kasus setiap tahun di *merika" tempat yang paling sering terkena adalah tulang belakang
yaitu terjadi hampir setengah dari kejadian T ekstrapulmonal yang mengenai tulang dan
sendi.1", Tuberkulosis ekstrapulmonal dapat terjadi pada %(8&3+8 anak yang terinfeksi
T. T tulang dan sendi terjadi pada (8&1+8 anak yang terinfeksi" dan paling banyak
terjadi dalam 1 tahun" namun dapat juga %&3 tahun kemudian.
Pada kasus&kasus pasien dengan tuberkulosa" keterlibatan tulang dan sendi terjadi
pada kurang lebih 1+8 kasus. 9alaupun setiap tulang atau sendi dapat terkena" akan
tetapi tulang yang mempunyai fungsi untuk menahan beban /!eight bearing6 dan
mempunyai pergerakan yang cukup besar /mobile6 lebih sering terkena dibandingkan
dengan bagian yang lain. 4ari seluruh kasus tersebut" tulang belakang merupakan tempat
yang paling sering terkena tuberkulosa tulang /kurang lebih (+8 kasus6/
-
8/16/2019 Grandcase Spond Tb
4/30
1#3 Eti!l!i
Penyakit ini disebabkan oleh karena bakteri berbentuk basil /basilus6. akteri
yang paling sering menjadi penyebabnya adalah 0ycobacterium tuberculosis" !alaupun
spesies 0ycobacterium yang lainpun dapat juga bertanggung ja!ab sebagai
penyebabnya" seperti 0ycobacterium africanum /penyebab paling sering tuberkulosa di
*frika arat6" bovine tubercle baccilus" ataupun non&tuberculous mycobacteria /banyak
ditemukan pada penderita -)6.7"1+ Perbedaan jenis spesies ini menjadi penting karena
sangat mempengaruhi pola resistensi obat.
0ycobacterium tuberculosis merupakan bakteri berbentuk batang yang bersifat
acid&fastnon&motile dan tidak dapat di!arnai dengan baik melalui cara yang
konvensional. 4ipergunakan teknik =iehl&>ielson untuk memvisualisasikannya. akteri
tubuh secara lambat dalam media egg&enriched dengan periode ;&$ minggu. Produksi
niasin merupakan karakteristik 0ycobacterium tuberculosis dan dapat membantu untuk
membedakannnya dengan spesies lain.%
1# Pat!e$esis
Patogenesis penyakit ini sangat tergantung dari kemampuan bakteri menahan
cernaan en?im lisosomal dan kemampuan host untuk memobilisasi immunitas seluler.
@ika bakteri tidak dapat diinaktivasi" maka bakteri akan bermultiplikasi dalam sel dan
membunuh sel itu. #omponen lipid" protein serta polisakarida sel basil tuberkulosa
bersifat immunogenik" sehingga akan merangsang pembentukan granuloma dan
mengaktivasi makrofag. eberapa antigen yang dihasilkannya juga dapat juga bersifat
immunosupresif /9ood and *nderson 1$$A 4unlop and riles 136.%
irulensi basil tuberkulosa dan kemampuan mekanisme pertahanan host akan
menentukan perjalanan penyakit. Pasien dengan infeksi berat mempunyai progresi yang
cepat A demam" retensi urine dan paralisis arefleksi dapat terjadi dalam hitungan hari.
espon seluler dan kandungan protein dalam cairan serebrospinal akan tampak
meningkat" tetapi basil tuberkulosa sendiri jarang dapat diisolasi. Pasien dengan infeksi
bakteri yang kurang virulen akan menunjukkan perjalanan penyakit yang lebih lambat
progresifitasnya" jarang menimbulkan meningitis serebral dan infeksinya bersifat
terlokalisasi dan terorganisasi /#ocen and Parsons 17+6.%
#ekuatan pertahanan pasien untuk menahan infeksi bakteri tuberkulosa tergantung dariB1+
4
-
8/16/2019 Grandcase Spond Tb
5/30
1. 5sia dan jenis kelamin
Terdapat sedikit perbedaan antara anak laki&laki dan anak perempuan
hingga masa pubertas. ayi dan anak muda dari kedua jenis kelamin mempunyai
kekebalan yang lemah. -ingga usia % tahun infeksi biasanya dapat terjadi dalam
bentuk yang berat seperti tuberkulosis milier dan meningitis tuberkulosa" yang
berasal dari penyebaran secara hematogen. Setelah usia 1 tahun dan sebelum
pubertas" anak yang terinfeksi dapat terkena penyakit tuberkulosa milier atau
meningitis" ataupun juga bentuk kronis lain dari infeksi tuberkulosa seperti
infeksi ke nodus limfatikus" tulang atau sendi.
Sebelum pubertas" lesi primer di paru merupakan lesi yang berada di area
lokal" !alaupun kavitas seperti pada orang de!asa dapat juga dilihat pada anak&
anak malnutrisi di *frika dan *sia" terutama perempuan usia 1+&1, tahun. Setelah
pubertas daya tahan tubuh mengalami peningkatan dalam mencegah penyebaran
secara hematogen" tetapi menjadi lemah dalam mencegah penyebaran penyakit di
paru&paru.
*ngka kejadian pada pria terus meningkat pada seluruh tingkat usia
tetapi pada !anita cenderung menurun dengan cepat setelah usia anak&anak"
insidensi ini kemudian meningkat kembali pada !anita setelah melahirkan anak.
Puncak usia terjadinya infeksi berkisar antara usia ,+&(+ tahun untuk !anita"
sementara pria bisa mencapai usia ;+ tahun.
%. >utrisi#ondisi malnutrisi /baik pada anak ataupun orang de!asa6 akan menurunkan
resistensi terhadap penyakit.
3. Caktor toksik
Perokok tembakau dan peminum alkohol akan mengalami penurunan daya tahan
tubuh. 4emikian pula dengan pengguna obat kortikosteroid atau immunosupresan
lain.
,. Penyakit
*danya penyakit seperti infeksi -)" diabetes" leprosi" silikosis" leukemia
meningkatkan resiko terkena penyakit tuberkulosa.
(. Dingkungan yang buruk /kemiskinan6#emiskinan mendorong timbulnya suatu lingkungan yang buruk dengan
pemukiman yang padat dan kondisi kerja yang buruk disamping juga adanya
malnutrisi" sehingga akan menurunkan daya tahan tubuh.
;. as
4itemukan bukti bah!a populasi terisolasi contohnya orang skimo atau
*merika asli" mempunyai daya tahan tubuh yang kurang terhadap penyakit ini.
1#2 Pat!l!i
5
-
8/16/2019 Grandcase Spond Tb
6/30
Tuberkulosa pada tulang belakang dapat terjadi karena penyebaran hematogen
atau penyebaran langsung nodus limfatikus para aorta atau melalui jalur limfatik ke
tulang dari fokus tuberkulosa yang sudah ada sebelumnya di luar tulang belakang. Pada
penampakannya" fokus infeksi primer tuberkulosa dapat bersifat tenang. Sumber infeksi
yang paling sering adalah berasal dari sistem pulmoner dan genitourinarius.%"("7"$"1+
Pada anak&anak biasanya infeksi tuberkulosa tulang belakang berasal dari fokus
primer di paru&paru sementara pada orang de!asa penyebaran terjadi dari fokus
ekstrapulmoner /usus" ginjal" tonsil6. Penyebaran basil dapat terjadi melalui arteri
intercostal atau lumbar yang memberikan suplai darah ke dua vertebrae yang berdekatan"
yaitu setengah bagian ba!ah vertebra diatasnya dan bagian atas vertebra di ba!ahnya
atau melalui pleksus atson’s yang mengelilingi columna vertebralis yang menyebabkan banyak vertebra yang terkena. -al inilah yang menyebabkan pada kurang lebih 7+8
kasus" penyakit ini dia!ali dengan terkenanya dua vertebra yang berdekatan" sementara
pada %+8 kasus melibatkan tiga atau lebih vertebra.3","1+
erdasarkan lokasi infeksi a!al pada korpus vertebra dikenal empat bentuk spondilitisB7"
1. Peridiskal E paradiskal
)nfeksi pada daerah yang bersebelahan dengan diskus /di area metafise di ba!ah
ligamentum longitudinal anterior E area subkondral6. anyak ditemukan pada
orang de!asa. 4apat menimbulkan kompresi" iskemia dan nekrosis diskus.
Terbanyak ditemukan di regio lumbal.
%. Sentral
)nfeksi terjadi pada bagian sentral korpus vertebra" terisolasi sehingga
disalahartikan sebagai tumor. Sering terjadi pada anak&anak. #eadaan ini sering
menimbulkan kolaps vertebra lebih dini dibandingkan dengan tipe lain sehingga
menghasilkan deformitas spinal yang lebih hebat. 4apat terjadi kompresi yang
bersifat spontan atau akibat trauma. Terbanyak di temukan di regio torakal.
3. *nterior )nfeksi yang terjadi karena perjalanan perkontinuitatum dari vertebra di atas dan
diba!ahnya.
-
8/16/2019 Grandcase Spond Tb
7/30
keterlibatan lengkung syaraf saja dan granuloma yang terjadi di canalis spinalis
tanpa keterlibatan tulang /tuberkuloma6" lesi di pedikel" lamina" prosesus
transversus dan spinosus" serta lesi artikuler yang berada di sendi intervertebral
posterior. )nsidensi tuberkulosa yang melibatkan elemen posterior tidak diketahui
tetapi diperkirakan berkisar antara %8&1+8. )nfeksi tuberkulosa pada a!alnya
mengenai tulang cancellous dari vertebra. *rea infeksi secara bertahap bertambah
besar dan meluas" berpenetrasi ke dalam korteks tipis korpus vertebra sepanjang
ligamen longitudinal anterior" melibatkan dua atau lebih vertebrae yang
berdekatan melalui perluasan di ba!ah ligamentum longitudinal anterior atau
secara langsung mele!ati diskus intervertebralis. Terkadang dapat ditemukan
fokus yang multipel yang dipisahkan oleh vertebra yang normal" atau infeksi
dapat juga berdiseminasi ke vertebra yang jauh melalui abses paravertebral.
Terjadinya nekrosis perkijuan yang meluas mencegah pembentukan tulang baru
dan pada saat yang bersamaan menyebabkan tulang menjadi avascular sehingga
menimbulkan tuberculous seFuestra" terutama di regio torakal. 4iscus intervertebralis"
yang avaskular" relatif lebih resisten terhadap infeksi tuberkulosa. Penyempitan rongga
diskus terjadi karena perluasan infeksi paradiskal ke dalam ruang diskus" hilangnya
tulang subchondral disertai dengan kolapsnya corpus vertebra karena nekrosis dan lisis
ataupun karena dehidrasi diskus" sekunder karena perubahan kapasitas fungsional dari
end plate. Suplai darah juga akan semakin terganggu dengan timbulnya endarteritis yang
menyebabkan tulang menjadi nekrosis.
4estruksi progresif tulang di bagian anterior dan kolapsnya bagian tersebut akan
menyebabkan hilangnya kekuatan mekanis tulang untuk menahan berat badan sehingga
kemudian akan terjadi kolaps vertebra dengan sendi intervertebral dan lengkung syaraf
posterior tetap intak" jadi akan timbul deformitas berbentuk kifosis yang progresifitasnya
/angulasi posterior6 tergantung dari derajat kerusakan" level lesi dan jumlah vertebra yangterlibat. ila sudah timbul deformitas ini" maka hal tersebut merupakan tanda bah!a
penyakit ini sudah meluas.
4i regio torakal kifosis tampak nyata karena adanya kurvatura dorsal yang
normalA di area lumbar hanya tampak sedikit karena adanya normal lumbar lordosis
dimana sebagian besar dari berat badan ditransmisikan ke posterior sehingga akan terjadi
parsial kolapsA sedangkan di bagian servikal" kolaps hanya bersifat minimal" kalaupun
tampak hal itu disebabkan karena sebagian besar berat badan disalurkan melalui prosesus
7
-
8/16/2019 Grandcase Spond Tb
8/30
artikular.3
4engan adanya peningkatan sudut kifosis di regio torakal" tulang&tulang iga akan
menumpuk menimbulkan bentuk deformitas rongga dada berupa barrel chest.$
Proses penyembuhan kemudian terjadi secara bertahap dengan timbulnya fibrosis
dan kalsifikasi jaringan granulomatosa tuberkulosa. Terkadang jaringan fibrosa itu
mengalami osifikasi" sehingga mengakibatkan ankilosis tulang vertebra yang kolaps.$
Pembentukan abses paravertebral terjadi hampir pada setiap kasus. 4engan
kolapsnya korpus vertebra maka jaringan granulasi tuberkulosa" bahan perkijuan" dan
tulang nekrotik serta sumsum tulang akan menonjol keluar melalui korteks dan
berakumulasi di ba!ah ligamentum longitudinal anterior. 2old abcesss ini kemudian
berjalan sesuai dengan pengaruh gaya gravitasi sepanjang bidang fasial dan akan tampak
secara eksternal pada jarak tertentu dari tempat lesi aslinya.$
4i regio lumbal abses berjalan sepanjang otot psoas dan biasanya berjalan
menuju lipat paha diba!ah ligamen inguinal. 4i regio torakal" ligamentum longitudinal
menghambat jalannya abses" tampak pada radiogram sebagai gambaran bayangan
berbentuk fusiform radioopak pada atau sedikit diba!ah level vertebra yang terkena" jika
terdapat tegangan yang besar dapat terjadi ruptur ke dalam mediastinum" membentuk gambaran abses paravertebral yang menyerupai Gsarang burung’. Terkadang" abses torakal
dapat mencapai dinding dada anterior di area parasternal" memasuki area retrofaringeal
atau berjalan sesuai gravitasi ke lateral menuju bagian tepi leher.3
Sejumlah mekanisme yang menimbulkan defisit neurologis dapat timbul pada
pasien dengan spondilitis tuberkulosa. #ompresi syaraf sendiri dapat terjadi karena
kelainan pada tulang /kifosis6 atau dalam canalis spinalis /karena perluasan langsung dari
infeksi granulomatosa6 tanpa keterlibatan dari tulang /seperti epidural granuloma"
intradural granuloma" tuberculous arachnoiditis6.
Salah satu defisit neurologis yang paling sering terjadi adalah paraplegia yang
dikenal dengan nama Pott’s paraplegia. Paraplegia ini dapat timbul secara akut ataupun
kronis /setelah hilangnya penyakit6 tergantung dari kecepatan peningkatan tekanan
mekanik kompresi medula spinalis. Pada penelitian yang dilakukan -odgson di
2leveland" paraplegia ini biasanya terjadi pada pasien berusia kurang dari 1+ tahun
/kurang lebih %E3 kasus6 dan tidak ada predileksi berdasarkan jenis kelamin untuk
8
-
8/16/2019 Grandcase Spond Tb
9/30
-
8/16/2019 Grandcase Spond Tb
10/30
a. Pada penyakit yang aktif
& abses /cairan atau perkijuan6
& jaringan granulasi
& sekuester tulang dan diskus
& subluksasi patologis
& dislokasi vertebra
b. Pada penyakit yang sedang dalam proses penyembuhan
& transverse ridge dari tulang anterior ke corda spinalis
& fibrosis duramater
%. Penyebab intrinsikB
0enyebarnya peradangan tuberkulosa melalui duramater melibatkan meningen
dan corda spinalis.
3. Penyebab yang jarang B
a. Trombosis corda spinalis yang infektif
b. Spinal tumor syndrome
1#7 Dia$!sa: 1410
-
8/16/2019 Grandcase Spond Tb
11/30
akan menahan punggungnya menjadi kaku.
,. Pola jalan merefleksikan rigiditas protektif dari tulang belakang. Dangkah kaki
pendek" karena mencoba menghindari nyeri di punggung.
(. ila infeksi melibatkan area servikal maka pasien tidak dapat menolehkan
kepalanya" mempertahankan kepala dalam posisi ekstensi dan duduk dalam posisi
dagu disangga oleh satu tangannya" sementara tangan lainnya di oksipital.
igiditas pada leher dapat bersifat asimetris sehingga menyebabkan timbulnya
gejala klinis torticollis. Pasien juga mungkin mengeluhkan rasa nyeri di leher
atau bahunya. @ika terdapat abses" maka tampak pembengkakan di kedua sisi
leher. *bses yang besar" terutama pada anak" akan mendorong trakhea ke sternal
notch sehingga akan menyebabkan kesulitan menelan dan adanya stridor
respiratoar" sementara kompresi medulla spinalis pada orang de!asa akan
menyebabkan tetraparesis /-su dan Deong 1$,6. 4islokasi atlantoaksial karena
tuberkulosa jarang terjadi dan merupakan salah satu penyebab kompresi
cervicomedullary di negara yang sedang berkembang. -al ini perlu diperhatikan
karena gambaran klinisnya serupa dengan tuberkulosa di regio servikal.
;. )nfeksi di regio torakal akan menyebabkan punggung tampak menjadi kaku. ila
berbalik ia menggerakkan kakinya" bukan mengayunkan dari sendi panggulnya.
Saat mengambil sesuatu dari lantai ia menekuk lututnya sementara tetap
mempertahankan punggungnya tetap kaku /coin test6. @ika terdapat abses" maka
abses dapat berjalan di bagian kiri atau kanan mengelilingi rongga dada dan
tampak sebagai pembengkakan lunak dinding dada. @ika menekan abses ini
berjalan ke bagian belakang maka dapat menekan korda spinalis dan
menyebabkan paralisis.
7. 4i regio lumbar B abses akan tampak sebagai suatu pembengkakan lunak yang
terjadi di atas atau di ba!ah lipat paha. @arang sekali pus dapat keluar melalui
fistel dalam pelvis dan mencapai permukaan di belakang sendi panggul. Pasien
tampak berjalan dengan lutut dan hip dalam posisi fleksi dan menyokong tulang
belakangnya dengan meletakkan tangannya diatas paha. *danya kontraktur otot
psoas akan menimbulkan deformitas fleksi sendi panggul.
$. Tampak adanya deformitas" dapat berupa B kifosis /gibbusEangulasi tulang
belakang6/gb.7.%6" skoliosis" bayonet deformity" subluksasi" spondilolistesis" dan
dislokasi.
. *danya gejala dan tanda dari kompresi medula spinalis /defisit neurologis6.
Terjadi pada kurang lebih 1+&,78 kasus. )nsidensi paraplegia pada spondilitis
lebih banyak di temukan pada infeksi di area torakal dan servikal.@ika timbul
paraplegia akan tampak spastisitas dari alat gerak ba!ah dengan refleks tendon
11
-
8/16/2019 Grandcase Spond Tb
12/30
dalam yang hiperaktif" pola jalan yang spastik dengan kelemahan motorik yang
bervariasi. 4apat pula terjadi gangguan fungsi kandung kemih dan anorektal.
1+. Pembengkakan di sendi yang berjalan lambat tanpa disertai panas dan nyeri akut
seperti pada infeksi septik. :nset yang lambat dari pembengkakan tulang ataupun
sendi mendukung bah!a hal tersebut disebabkan karena tuberkulosa.
Palpasi B
1. ila terdapat abses maka akan teraba massa yang berfluktuasi dan kulit diatasnya
terasa sedikit hangat /disebut cold abcess" yang membedakan dengan abses
piogenik yang teraba panas6. 4apat dipalpasi di daerah lipat paha" fossa iliaka"
retropharynI" atau di sisi leher /di belakang otot sternokleidomastoideus6"
tergantung dari level lesi. 4apat juga teraba di sekitar dinding dada. Perlu diingat bah!a tidak ada hubungan antara ukuran lesi destruktif dan kuantitas pus dalam
cold abscess.
%. Spasme otot protektif disertai keterbatasan pergerakan di segmen yang terkena.
Perkusi B
1. Pada perkusi secara halus atau pemberian tekanan diatas prosesus spinosus
vertebrae yang terkena" sering tampak tenderness.
Pemeriksaan Penunjang B
1. DaboraturiumB
a. Daju endap darah meningkat /tidak spesifik6" dari %+ sampai lebih dari
1++mmEjam.
b. Tuberculin skin test E 0antouI test E Tuberculine Purified Protein 4erivative
/PP46 positif. -asil yang positif dapat timbul pada kondisi pemaparan dahulu
maupun yang baru terjadi oleh mycobacterium. Tuberculin skin test ini
dikatakan positif jika tampak area berindurasi" kemerahan dengan diameter J
1+mm di sekitar tempat suntikan ,$&7% jam setelah suntikan. -asil yang
negatif tampak pada K %+8 kasus /Tandon and Pathak 173A #ocen 1776
dengan tuberkulosis berat /tuberkulosis milier6 dan pada pasien yang
immunitas selulernya tertekan /seperti baru saja terinfeksi" malnutrisi atau
disertai penyakit lain6.
c. #ultur urin pagi /membantu bila terlihat adanya keterlibatan ginjal6" sputum
12
-
8/16/2019 Grandcase Spond Tb
13/30
dan bilas lambung /hasil positif bila terdapat keterlibatan paru& paru yang
aktif6.
d. *pus darah tepi menunjukkan leukositosis dengan limfositosis yang bersifat
relatif.
e. Tes darah untuk titer anti&staphylococcal dan anti&streptolysin haemolysins"
typhoid" paratyphoid dan brucellosis /pada kasus&kasus yang sulit dan pada
pusat kesehatan dengan peralatan yang cukup canggih6 untuk menyingkirkan
diagnosa banding.
f. 2airan serebrospinal dapat abnormal /pada kasus dengan meningitis
tuberkulosa6. >ormalnya cairan serebrospinal tidak mengeksklusikan
kemungkinan infeksi T2. Pemeriksaan cairan serebrospinal secara serial
akan memberikan hasil yang lebih baik. 2airan serebrospinal akan tampakB
& Lantokrom& ila dibiarkan pada suhu ruangan akan menggumpal.
& Pleositosis /dengan dominasi limfosit dan mononuklear6. Pada tahap
akut responnya bisa berupa neutrofilik seperti pada meningitis
piogenik.
& #andungan protein meningkat.
& #andungan gula normal pada tahap a!al tetapi jika gambaran klinis
sangat kuat mendukung diagnosis" ulangi pemeriksaan.
& Pada keadaan arachnoiditis tuberkulosa /radiculomyelitis6" punksi
lumbal akan menunjukkan genuine dry tap. Pada pasien ini adanya
peningkatan bertahap kandungan protein menggambarkan suatu blok
spinal yang mengancam dan sering diikuti dengan kejadian paralisis.
Pemberian steroid akan mencegah timbulnya hal ini /9adia 1736.
#andungan protein cairan serebrospinal dalam kondisi spinal terblok
spinal dapat mencapai 1&,gE1++ml.
& #ultur cairan serebrospinal. *danya basil tuberkel merupakan tes
konfirmasi yang absolut tetapi hal ini tergantung dari pengalaman
pemeriksa dan tahap infeksi.
%. adiologis B;"$"1%"1,
-
8/16/2019 Grandcase Spond Tb
14/30
& @ika mungkin lakukan rontgen dari arah antero&posterior dan lateral.
& Tahap a!al tampak lesi osteolitik di bagian anterior superior atau sudut
inferior corpus vertebrae" osteoporosis regional yang kemudian berlanjut
sehingga tampak penyempitan diskus intervertebralis yang berdekatan"
serta erosi corpus vertebrae anterior yang berbentuk scalloping karena
penyebaran infeksi dari area subligamentous.
& )nfeksi tuberkulosa jarang melibatkan pedikel" lamina" prosesus
transversus atau prosesus spinosus.
& #eterlibatan bagian lateral corpus vertebra akan menyebabkan timbulnya
deformita scoliosis /jarang6.
& Pada pasien dengan deformitas gibbus karena infeksi sekunder
tuberkulosa yang sudah lama akan tampak tulang vertebra yang
mempunyai rasio tinggi lebih besar dari lebarnya /vertebra yang normalmempunyai rasio lebar lebih besar terhadap tingginya6. entuk ini
dikenal dengan nama long vertebra atau tall vertebra" terjadi karena
adanya stress biomekanik yang lama di bagian kaudal gibbus sehingga
vertebra menjadi lebih tinggi. #ondisi ini banyak terlihat pada kasus
tuberkulosa dengan pusat pertumbuhan korpus vertebra yang belum
menutup saat terkena penyakit tuberkulosa yang melibatkan vertebra
torakal.
& 4apat terlihat keterlibatan jaringan lunak" seperti abses paravertebral dan
psoas. Tampak bentuk fusiform atau pembengkakan berbentuk globular
dengan kalsifikasi. *bses psoas akan tampak sebagai bayangan jaringan
lunak yang mengalami peningkatan densitas dengan atau tanpa
kalsifikasi pada saat penyembuhan. 4eteksi /evaluasi6 adanya abses
epidural sangatlah penting" oleh karena merupakan salah satu indikasi
tindakan operasi /tergantung ukuran abses6.
c. 2omputed Tomography ' Scan /2T6Terutama bermanfaat untuk memvisualisasi
regio torakal dan keterlibatan iga yang sulit dilihat pada foto polos. #eterlibatan
lengkung syaraf posterior seperti pedikel tampak lebih baik dengan 2T Scan.
d. 0agnetic esonance )maging /0)60empunyai manfaat besar untuk
membedakan komplikasi yang bersifat kompresif dengan yang bersifat non
kompresif pada tuberkulosa tulang belakang. ermanfaat untuk BM 0embantu
memutuskan pilihan manajemen apakah akan bersifat konservatif atau operatif.M
0embantumenilairesponterapi.#erugiannya adalah dapat terle!atinya fragmen
tulang kecil dan kalsifikasi di abses.
e. >eddle biopsi E operasi eksplorasi /costotransversectomi6 dari lesi spinal
mungkin diperlukan pada kasus yang sulit tetapi membutuhkan pengalaman dan
14
-
8/16/2019 Grandcase Spond Tb
15/30
pembacaan histologi yang baik /untuk menegakkan diagnosa yang absolut6
/berhasil pada (+8 kasus6.
f. 4iagnosis juga dapat dikonfirmasi dengan melakukan aspirasi pus paravertebral
yang diperiksa secara mikroskopis untuk mencari basil tuberkulosa dan
granuloma" lalu kemudian dapat diinokulasi di dalam guinea babi.
1#8 K!mli%asi:&.&10&13
1. 2edera corda spinalis /spinal cord injury6. 4apat terjadi karena adanya tekanan
ekstradural sekunder karena pus tuberkulosa" sekuestra tulang" sekuester dari
diskus intervertebralis /contoh B Pott’s paraplegia ' prognosa baik6 atau dapat
juga langsung karena keterlibatan korda spinalis oleh jaringan granulasi
tuberkulosa /contoh B menigomyelitis ' prognosa buruk6. @ika cepat diterapi
sering berespon baik /berbeda dengan kondisi paralisis pada tumor6. 0) dan
mielografi dapat membantu membedakan paraplegi karena tekanan atau karena
invasi dura dan corda spinalis.
%. mpyema tuberkulosa karena rupturnya abses paravertebral di torakal ke dalam
pleura.
1#5# Dia$!sa Ba$"i$:.&8&10&1
1. )nfeksi piogenik /contoh B karena staphylococcalEsuppurative spondylitis6.
*danya sklerosis atau pembentukan tulang baru pada foto rontgen menunjukkan
adanya infeksi piogenik. Selain itu keterlibatan dua atau lebih corpus vertebra
yang berdekatan lebih menunjukkan adanya infeksi tuberkulosa daripada infeksi
bakterial lain.
%. )nfeksi enterik /contoh typhoid" parathypoid6. 4apat dibedakan dari pemeriksaan
laboratorium.
3. TumorEpenyakit keganasan /leukemia" -odgkin’s disease" eosinophilic
granuloma" aneurysma bone cyst dan !ing’s sarcoma60etastase dapat
menyebabkan destruksi dan kolapsnya corpus vertebra tetapi berbeda dengan
spondilitis tuberkulosa karena ruang diskusnya tetap dipertahankan. Secara
radiologis kelainan karena infeksi mempunyai bentuk yang lebih difus sementara
untuk tumor tampak suatu lesi yang berbatas jelas.
,. Scheuermann’s disease mudah dibedakan dari spondilitis tuberkulosa oleh karena
tidak adanya penipisan korpus vertebrae kecuali di bagian sudut superior dan
inferior bagian anterior dan tidak terbentuk abses paraspinal.
1#10# (a$a6eme$ terai-&7&8
Tujuan terapi pada kasus spondilitis tuberkulosa adalah B
15
-
8/16/2019 Grandcase Spond Tb
16/30
1. 0engeradikasi infeksi atau setidaknya menahan progresifitas penyakit.
%. 0encegah atau mengkoreksi deformitas atau defisit neurologis 5ntuk mencapai tujuan
itu maka terapi untuk spondilitis tuberkulosa terbagi menjadi B
a. Terapi #onservatif
& Pemberian nutrisi yang bergi?i& Pemberian kemoterapi atau terapi anti tuberkulosa
Pemberian kemoterapi anti tuberkulosa merupakan prinsip utama terapi pada
seluruh kasus termasuk tuberkulosa tulang belakang. Pemberian dini obat antituberkulosa
dapat secara signifikan mengurangi morbiditas dan mortalitas. -asil penelitian Tuli dan
#umar dengan 1++ pasien di )ndia yang menjalani terapi dengan tiga obat untuk
tuberkulosa tulang belakang menunjukkan hasil yang memuaskan. 0ereka
menyimpulkan bah!a untuk kondisi negara yang belum berkembang secara ekonomi
manajemen terapi ini merupakan suatu pilihan yang baik dan kesulitan dalam mengisolasi
bakteri tidak harus menunda pemberian terapi.
*danya pola resistensi obat yang bervariasi memerlukan adanya suatu
pemantauan yang ketat selama pemberian terapi" karena kultur dan uji sensitivitas
terhadap obat anti tuberculosa memakan !aktu lama /kurang lebih ;&$ minggu6 dan perlu
biaya yang cukup besar sehingga situasi klinis membuat dilakukannya terapi terlebih
dahulu lebih penting !alaupun tanpa bukti konfirmasi tentang adanya tuberkulosa.
*danya respon yang baik terhadap obat antituberculosa juga merupakan suatu bentuk
penegakkan diagnostik.7"$
esistensi terhadap obat antituberkulosa dapat dikelompokkan menjadi B
1. esistensi primer
)nfeksi dengan organisme yang resisten terhadap obat pada pasien yang
sebelumnya belum pernah diterapi. esistensi primer terjadi selalu terhadap satu
obat baik itu S0 ataupun )>-. @arang terjadi resistensi terhadap 0P atau
0/
-
8/16/2019 Grandcase Spond Tb
17/30
Pemberian kemoterapi saja dilakukan pada penyakit yang sifatnya dini atau
terbatas tanpa disertai dengan pembentukan abses. Terapi dapat diberikan selama ;&1%
bulan atau hingga foto rontgen menunjukkan adanya resolusi tulang. 0asalah yang
timbul dari pemberian kemoterapi ini adalah masalah kepatuhan pasien.
4urasi terapi pada tuberkulosa ekstrapulmoner masih merupakan hal yang
kontroversial. Terapi yang lama" 1%&1$ bulan" dapat menimbulkan ketidakpatuhan dan
biaya yang cukup tinggi" sementara bila terlalu singkat akan menyebabkan timbulnya
relaps. Pasien yang tidak patuh akan dapat mengalami resistensi sekunder.
:bat anti tuberkulosa yang utama adalah isonia?id /)>-6" rifamipicin /0P6"
pyra?inamide /P=*6" streptomycin /S06 dan ethambutol /06. :bat antituberkulosa
sekuder adalah para&aminosalicylic acid /P*S6" ethionamide" cycloserine" kanamycin dan
capreomycin.
:bat anti tuberkulosa yang primerB
)sonia?id /)>-6
& ersifat bakterisidal baik di intra ataupun ekstraseluler
& Tersedia dalam sediaan oral" intramuskuler dan intravena.
& ekerja untuk basil tuberkulosa yang berkembang cepat.& erpenetrasi baik pada seluruh cairan tubuh termasuk cairan serebrospinal.
& fek samping B hepatitis pada 18 kasus yang mengenai lebih banyak pasien
berusia lanjut usia" peripheral neuropathy karena defisiensi piridoksin secara
relatif /bersifat reversibel dengan pemberian suplemen piridoksin6.
& elatif aman untuk kehamilan
& 4osis )>- adalah ( mgEkgEhari ' 3++ mgEhari ifampin /0P6
& ersifat bakterisidal" efektif pada fase multiplikasi cepat ataupun lambat dari
basil" baik di intra ataupun ekstraseluler.
& #euntungan B mela!an basil dengan aktivitas metabolik yang paling rendah
/seperti pada nekrosis perkijuan6.& Debih baik diabsorbsi dalam kondisi lambung kosong dan tersedia dalam bentuk
sediaan oral dan intravena.
& 4idistribusikan dengan baik di seluruh cairan tubuh termasuk cairan
serebrospinal.
& fek samping yang paling sering terjadi B perdarahan pada traktus
gastrointestinal" cholestatic jaundice" trombositopenia dan dose dependent
peripheral neuritis. -epatotoksisitas meningkat bila dikombinasi dengan )>-.
& elatif aman untuk kehamilan
& 4osisnya B 1+ mgEkgEhari ' ;++ mgEhari.
17
-
8/16/2019 Grandcase Spond Tb
18/30
Pyra?inamide /P=*6
& ekerja secara aktif mela!an basil tuberkulosa dalam lingkungan yang
bersifat asam dan paling efektif di intraseluler /dalam makrofag6 atau dalam
lesi perkijuan.
& erpenetrasi baik ke dalam cairan serebrospinalis.
& fek samping B
a. -epatotoksisitas dapat timbul akibat dosis tinggi obat ini yang
dipergunakan dalam jangka yang panjang tetapi bukan suatu masalah
bila diberikan dalam jangka pendek.
b. *sam urat akan meningkat" akan tetapi kondisi gout jarang tampak.
*rthralgia dapat timbul tetapi tidak berhubungan dengan kadar asam
urat.
& 4osis B 1(&3+mgEkgEhari
thambutol /06
& ersifat bakteriostatik intraseluler dan ekstraseluler
& Tidak berpenetrasi ke dalam meningen yang normal
& fek samping B toksisitas okular /optic neuritis6 dengan timbulnya kondisi buta
!arna" berkurangnya ketajaman penglihatan dan adanya central scotoma.
& elatif aman untuk kehamilan
& 4ipakai secara berhati&hati untuk pasien dengan insufisiensi ginjal.
& 4osis B 1(&%( mgEkgEhari
Streptomycin /ST06
& ersifat bakterisidal
& fektif dalam lingkungan ekstraseluler yang bersifat basa sehingga dipergunakan
untuk melengkapi pemberian P=*.
& Tidak berpenetrasi ke dalam meningen yang normal.
& fek samping B ototoksisitas /kerusakan syaraf )))6" nausea dan vertigo
/terutama sering mengenai pasien lanjut usia6
& 4ipakai secara berhati&hati untuk pasien dengan insufisiensi ginjal& 4osis B 1( mgEkgEhari ' 1 gEkgEhari
Peran steroid pada terapi medis untuk tuberculous radiculomyelitis masih
kontroversial. :bat ini membantu pasien yang terancam mengalami spinal block
disamping mengurangi oedema jaringan.Pada pasien&pasien yang diberikan kemoterapi
harus selalu dilakukan pemeriksaan klinis" radiologis dan pemeriksaan laboratorium
secara periodik. Terapi pasien spondilitis tuberkulosa dapat pula berupa local rest pada
18
-
8/16/2019 Grandcase Spond Tb
19/30
turning frame E plaster bed atau continous bed rest disertai dengan pemberian kemoterapi.
Tindakan ini biasanya dilakukan pada penyakit yang telah lanjut dan bila tidak tersedia
keterampilan dan fasilitas yang cukup untuk melakukan operasi radikal spinal anterior"
atau bila terdapat masalah teknik yang terlalu membahayakan. )stirahat dapat dilakukan
dengan memakai gips untuk melindungi tulang belakangnya dalam posisi ekstensi
terutama pada keadaan yang akut atau fase aktif. Pemberian gips ini ditujukan untuk
mencegah pergerakan dan mengurangi kompresi dan deformitas lebih lanjut. )stirahat di
tempat tidur dapat berlangsung 3&, minggu" sehingga dicapai keadaan yang tenang
dengan melihat tanda&tanda klinis" radiologis dan laboratorium. Secara klinis ditemukan
berkurangnya rasa nyeri" hilangnya spasme otot paravertebral" nafsu makan dan berat
badan meningkat" suhu badan normal. Secara laboratoris menunjukkan penurunan laju
endap darah" 0antouI test umumnya N 1+ mm. Pada pemeriksaan radiologis tidak
dijumpai bertambahnya destruksi tulang" kavitasi ataupun sekuester. Pemasangan gips
bergantung pada level lesi. Pada daerah servikal dapat diimobilisasi dengan jaket
0inervaA pada daerah vertebra torakal" torakolumbal dan lumbal atas diimobilisasi
dengan body cast jacketA sedangkan pada daerah lumbal ba!ah" lumbosakral dan sakral
dilakukan immobilisasi dengan body jacket atau korset dari gips yang disertai dengan
fiksasi salah satu sisi panggul. Dama immobilisasi berlangsung kurang lebih ; bulan"
dimulai sejak penderita diperbolehkan berobat jalan.
Terapi untuk Pott’s paraplegia pada dasarnya juga sama yaitu immobilisasi di
plaster shell dan pemberian kemoterapi. Pada kondisi ini pera!atan selama tirah baring
untuk mencegah timbulnya kontraktur pada kaki yang mengalami paralisa sangatlah
penting. *lat gerak ba!ah harus dalam posisi lutut sedikit fleksi dan kaki dalam posisi
netral. 4engan regimen seperti ini maka lebih dari ;+8 kasus paraplegia akan membaik
dalam beberapa bulan. -al ini disebabkan oleh karena terjadinya resorpsi cold abscess
intraspinal yang menyebabkan dekompresi.
Seperti telah disebutkan diatas bah!a selama pengobatan penderita harus
menjalani kontrol secara berkala" dilakukan pemeriksaan klinis" radiologis dan
laboratoris. ila tidak didapatkan kemajuan" maka perlu dipertimbangkan hal&hal seperti
adanya resistensi obat tuberkulostatika" jaringan kaseonekrotik dan sekuester yang
banyak" keadaan umum penderita yang jelek" gi?i kurang serta kontrol yang tidak teratur
serta disiplin yang kurang.
b.Terapi :peratif
19
-
8/16/2019 Grandcase Spond Tb
20/30
Sebagian besar pasien dengan tuberkulosa tulang belakang mengalami perbaikan
dengan pemberian kemoterapi. )ntervensi operasi banyak bermanfaat untuk pasien yang
mempunyai lesi kompresif secara radiologis dan menyebabkan timbulnya kelainan
neurologis. Setelah tindakan operasi pasien biasanya beristirahat di tempat tidur selama 3&
; minggu.%"1+
Tindakan operasi juga dilakukan bila setelah 3&, minggu pemberian terapi obat
antituberkulosa dan tirah baring /terapi konservatif6 dilakukan tetapi tidak memberikan
respon yang baik sehingga lesi spinal paling efektif diterapi dengan operasi secara
langsung dan tumpul untuk mengevakuasi Opus tuberkulosa" mengambil sekuester
tuberkulosa serta tulang yang terinfeksi dan memfusikan segmen tulang belakang yang
terlibat."13
Selain indikasi diatas" operasi debridement dengan fusi dan dekompresi juga
diindikasikan bila B4,6,7,12
1. 4iagnosa yang meragukan hingga diperlukan untuk melakukan biopsy.
2. Terdapat instabilitas setelah proses penyembuhan.
3. Terdapat abses yang dapat dengan mudah didrainase.
4. 5ntuk penyakit yang lanjut dengan kerusakan tulang yang nyata dan mengancam
atau kifosis berat saat ini.
5. Penyakit yang rekuren
Pott’s paraplegia sendiri selalu merupakan indikasi perlunya suatu tindakan operasi
/-odgson6 akan tetapi
-
8/16/2019 Grandcase Spond Tb
21/30
disebabkan karena trombosis vaskuler yang tidak dapat terdiagnosa.
;. Paraplegia beratA paraplegia flasid" paraplegia dalam posisi fleksi" hilangnya
sensibilitas secara lengkap" atau hilangnya kekuatan motorik selama lebih dari ;
bulan /indikasi operasi segera tanpa percobaan pemberikan terapi konservatif6
. )ndikasi relative
1. Paraplegia yang rekuren bah!a dengan paralisis ringan sebelumnya.
2. Paraplegia pada usia lanjut" indikasi untuk operasi diperkuat karena kemungkinan
pengaruh buruk dari immobilisasi.
3. Paraplegia yang disertai nyeri" nyeri dapat disebabkan karena spasme atau
kompresi syaraf.
4. #omplikasi seperti infeksi traktur urinarius atau batu.
2. )ndikasi yang jarang
1. Posterior spinal disease
%. Spinal tumor syndrome
3. Paralisis berat sekunder terhadap penyakit servikal
,. Paralisis berat karena sindrom kauda ekuina
Pilihan pendekatan operasi dilakukan berdasarkan lokasi lesi" bisa melalui
pendektan dari arah anterior atau posterior. Secara umum jika lesi utama di anterior makaoperasi dilakukan melalui pendekatan arah anterior dan anterolateral sedangkan jika lesi
di posterior maka dilakukan operasi dengan pendekatan dari posterior. Saat ini terapi
operasi dengan menggunakan pendekatan dari arah anterior /prosedur -ong#ong6
merupakan suatu prosedur yang dilakukan hampir di setiap pusat kesehatan."13
9alaupun dipilih tindakan operatif" pemberian kemoterapi antituberkulosa
tetaplah penting. Pemberian kemoterapi tambahan 1+ hari sebelum operasi telahdirekomendasikan. Pendapat lain menyatakan bah!a kemoterapi diberikan ,&; minggu
sebelum fokus tuberkulosa dieradikasi secara langsung dengan pendekatan anterior. *rea
nekrotik dengan perkijuan yang mengandung tulang mati dan jaringan granulasi
dievakuasi yang kemudian rongga yang ditinggalkannya diisi oleh autogenous bone graft
dari tulang iga. Pendekatan langsung secara radikal ini mendorong penyembuhan yang
cepat dan tercapainya stabilisasi dini tulang belakang dengan memfusikan vertebra yang
terkena. Cusi spinal posterior dilakukan hanya bila terdapat destruksi dua atau lebih
korpus vertebra" adanya intabilitas karena destruksi elemen posterior atau konsolidasi
21
-
8/16/2019 Grandcase Spond Tb
22/30
-
8/16/2019 Grandcase Spond Tb
23/30
untuk anak yang lebih besar dan de!asa. :leh karena efek utama dari vaksinasi bayi
adalah untuk memproteksi anak dan biasanya anak dengan tuberkulosis primer biasanya
tidak infeksius" maka 2< hanya mempunyai sedikit efek dalam mengurangi jumlah
infeksi pada orang de!asa. 5ntuk mengurangi insidensinya di kelompok orang de!asa
maka yang lebih penting adalah terapi yang baik terhadap seluruh pasien dengan sputum
berbasil tahan asam /T*6 positif karena hanya bentuk inilah yang mudah menular.
4iperlukan kontrol yang efektif dari infeksi tuberkulosa di populasi masyarakat sehingga
seluruh kontak tuberkulosa harus diteliti dan diterapi. Selain 2
-
8/16/2019 Grandcase Spond Tb
24/30
4efisit neurologis pada pasien spondilitis tuberkulosa dapat membaik secara
spontan tanpa operasi atau kemoterapi. Tetapi secara umum" prognosis membaik
dengan dilakukannya operasi dini.
e. 5sia
Pada anak&anak" prognosis lebih baik dibandingkan dengan orang de!asa
f. Cusi
Cusi tulang yang solid merupakan hal yang penting untuk pemulihan permanen
spondilitis tuberkulosa.
BAB 3
LAPORAN KASUS
3#1 I"e$titas Pasie$
>ama B S 5mur B 13 tahun
@enis kelamin B Perempuan
*lamat B Dubuk basung
*gama B )slam
>omor 0 B %7(7,
3#- A$am$esis
-
8/16/2019 Grandcase Spond Tb
25/30
Ri>a?at Pe$?a%it Se%ara$:
& i!ayat trauma bulan yang lalu" pasien terpeleset di kamar mandi dalam posisi
terduduk.
& 4emam sejak 7 bulan yang lalu tidak tinggi" hilang timbul" tidak menggigil" tidak
berkeringat.
& enjolan dipunggung sejak 7 bulan yang lalu" a!alnya sebesar kelereng
kemudian bertambah membesar" permukaannya tampak mengelupas sejak 1
bulan yang lalu.
& enjolan dilutut kiri dan kanan sejak ( bulan yang lalu.
& i!ayat penurunan berat badan sejak ( bulan yang lalu" berat badan tertinngi
adalah ,%kg ditimbang terakhir ± ( bulan yang lalu
& engkak pada punggung tangan kiri dan kanan sejak ± % minggu yang lalu.
& >yeri pada pinggul dan ke% kaki bila digerakkan sejak % minggu yang lalu
& #edua kaki tidak bias digerakkan sejak % minggu yang lalu.& 0untah tidak ada" sesak nafas tidak ada" pilek tidak ada.
& *# !arna dan jumlah biasa" anak masih bisa merasakan dan menahan *#.
& * !arna dan konsistensi biasa" anak masih bias merasakan dan menahan
*.
& i!ayat kontak dengan penderita batuk lama ada" kakak laki&laki pasien batuk
berdahak lama" tapi belum periksa dan belum pernah diba!a berobat.
& *nak sebelumnya telah diba!a berobat ke poli orthopedi S5P 4r.0djamil 7
bulan yang lalu dan dianjurkan dira!at" namun karena ruangan penuh tidak jadi
dira!at. *nak hanya diba!a ke Puskesmas bula sakit dan anak tidak pernah
makan :*T. *nak kiriman dari S54 Dubuk asung dengan keterangan
Spondilitis T setinggi Th 1+&11 2old abses aEr minus bilateral.
Ri>a?at Pe$?a%it Dahulu:
& Tidak pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya
Ri>a?at Pe$?a%it Keluara:
& #akak pasien menderita batuk lama namun belum pernah diba!a dan berobat ke
dokter.
Ri>a?at Pe%er6aa$& S!sial e%!$!mi& Ke6i>aa$ "a$ Ke/iasaa$:
& *nak keempat dari empat bersaudara" lahir spontan ditolong oleh bidan" cukup
bulan" berat lahir 3;++ gram" panjang lupa" langsung menangis.
& )munisasi dasar lengkap
Ri>a?at Nutrisi:
*S) B +&; bulan
uah B 7 bulan
ubur susu B 7 bulan
25
-
8/16/2019 Grandcase Spond Tb
26/30
>asi Tim B bulan
>asi biasa B lebih dari 1 tahun&sekarang" 3 kali sehari" daging 1 kali
seminggu" ikan setiap hari" telur % kali seminggu dan sayur % kali seminggu.
• #esan makananEminuman B kualitas kurang" kuantitas cukup
Ri>a?at Imu$isasi:
• 2< B umur 1 bulan" scar /6
• 4PT B umur %" 3 bulan
• Polio B umur %" 3 bulan
• -epatitis B umur 1 bulan
• 2ampak B umur bulan
#esan B i!ayat imunisasi dasar tidak lengkap.
3#3 Pemeri%saa$ *isi%
Pemeri%saa$ Umum
#eadaan umum BSedang
#esadaran B Sadar
Tekanan darah B +E;+ mm-g
>adi B ;IEmenit
>apas B %, IEmenit
Suhu B 37o2
Tinggi badan B 1(( cm
erat adan B 3% kg
dema B Tidak ada
*nemis B ada
)kterus B Tidak ada
Pemeri%saa$ Khusus:
Kulit : teraba hangat" pucat"tidak ikterik" tidak sianosis.
K'B : teraba #
-
8/16/2019 Grandcase Spond Tb
27/30
(ata : konjungtiva anemis" sklera tidak ikterik" pupil isokor
diameter %mmE%mm" refleks cahaya E normal
Teli$a : tidak ditemukan kelainan
)i"u$ : nafas cuping hidung tidak ada
(ulut : mukosa mulut dan bibir basah.
Te$!r!%a$ : Tonsil T1 ' T1 tidak hiperemis" faring tidak hiperemis
Leher : @P (&%cm-%:
Th!ra%s:
ParuB
)nspeksi B normochest" simetris kiri dan kanan
Palpasi B fremitus kananRkiri
Perkusi B sonor
*uskultasiB suara nafas vesikuler" ronkhi &E&" !hee?ing &E&
@antungB
)nspeksi B iktus cordis tidak terlihat
Palpasi B iktus cordis teraba 1 jari medial D02S )2
Perkusi B batas jantung kanan linea sternalis dekstra" batas jantung
kiri 1 jari medial D02S )2
*uskultasi B irama reguler" bising /&6
A/"!me$:
)nspeksi B distensi tidak ada
Palpasi B supel"hepar teraba 1E%&1E%" lien tidak teraba
Perkusi B tympani
*uskultasi B bising usus /6 normal
Pu$u$ : tampak benjolan ukuran ± $I$I;cm setinggi lumbal )))&" pus /6"
hiperemis.
Tampak benjolan di regio 2* sinistra ukuran ,I(I(cm" konsistensi
kenyal" nyeri tekan" setinggi lumbal )))&
Alat %elami$ : status pubertas *10%P%
A$us : rectal toucher tidak dilakukan
E%stremitas : *kral hangat" 2T N % detik" reflek fisologis meningkat" reflek
patologis
&E&
egio manus sinistra et deItra B benjolan uk 3I,I,mm" kenyal" nyeri /&6"
!arna sama dengan kulit.
27
-
8/16/2019 Grandcase Spond Tb
28/30
egio genu deItra et sinistra B tampak benjolan uk ;I$I%mm" nyeri /&6
0otorik B ((( (((
111 111
3# Pemeri%saa$ Pe$u$6a$
Pemeri%saa$ La/!rat!rium
Darah Ruti$
-
8/16/2019 Grandcase Spond Tb
29/30
& )>- 1L 3%+mg po
& ifampisin 1I (++mg po
& Pira?inamid 1I $+mg po
& tambutol 1I ;(+mg po
& ; 1I %+mg po
DA*TAR PUSTAKA
1. 0artini C.-." 9elch #. The Dymphatic System and )mmunity. )n B Cundamentals of
*nantomy and Physiology. (th ed. >e! @ersey B 5pper Saddle iver" %++1B 13%"1(1
%. Savant 2" ajamani #. Tropical 4iseases of the Spinal 2ord. )n B 2ritchley " isen *."
editor. Spinal 2ord 4isease B asic Science" 4iagnosis and 0anagement. Dondon B
Springer&erlag" 17 B 37$&$7.
3. Tachdjian" 0.:. Tuberculosis of the spine. )n B Pediatric :rthopedics.% ed. Philadelphia
B 9.. Saunders" 1+ B 1,,&(,.
,. Dindsay" #9" one )" 2allander . Spinal 2ord and oot 2ompresion. )n B >eurologyand >eurosurgery )llustrated. % nd ed. dinburgh B 2hurchill Divingstone" 11 B 3$$.
(. on 0echanical 4isorders of
29
-
8/16/2019 Grandcase Spond Tb
30/30
The Dumbar Spine. )n B * System of :rthopaedic 0edicine.Philadelphia B 9..
Saunders" 1( B ;1(&3%.
. >atarajan 0" 0aIilvahanan. Tuberculosis of the spine. )n B httpBE!!!.bonetumour
org.EbookE*PTLTEinteI.html. ook of orthopaedics and traumatoloty.
1+. 0iller C" -orne >" 2rofton S@. Tuberculosis in one and @oint. )n B 2linical
Tuberculosis.%nd
ed.B Dondon B 0acmillan ducation Dtd" 1 B ;%&;.
11. 9ood.on Suppurative :steomyelitis /tuberkulosis6. )n B
ssential of Skeletal adiology. %nd
ed. altiomore B 9illiams and 9ilkins" 1; B
1%%7.
13. Salter ..Tuberculous :steomyelitis. )n B TeItbook of 4isorders and )njuries of The
0usculoskeletal System. 3rd ed. altimore B 9illiams 9ilkins" 1B %%$&31
1,. ohndorf #." )mhof -. one and Soft Tissue )nflammation. )n B 0usculoskeletal
)maging B * 2oncise 0ultimodality *pproach. >e! Qork B Thieme" %++1 B 1(+" 33,&
3;.