golden child magz

32
news FREE Issue no. 4-2010 Dengan Bermain Aku MENGERTI Bayiku sering muntah, BAHAYA atau NORMALKAH? Pelukis Cilik AELITA ANDRE PAMERAN TUNGGAL pada Usia 22 Bulan Menggelar

description

child, health, parent, healthcare

Transcript of golden child magz

Page 1: golden child magz

Golden ChildApril-Mei 2010

news

1

F R E EIssue no. 4 -2010

Dengan Bermain

Aku MENGERTI

Bayiku sering muntah,BAHAYA atau NORMALKAH?

Pelukis Cilik AELITA ANDRE

PAMERAN TUNGGAL

pada Usia 22 Bulan

Menggelar

Page 2: golden child magz

Golden ChildApril-Mei 20102

Page 3: golden child magz
Page 4: golden child magz

F R E EIssue no. 4 -2010

Dengan BermainAku

MENGERTI

Bayiku sering muntah,BAHAYA atau NORMALKAH?

Pelukis Cilik AELITA ANDRE

PAMERAN TUNGGAL

pada Usia 22 Bulan

Menggelar

Golden Childissue no. 4-2010

welcome

4

gc news 05gc kidshealth 07Bayiku sering muntah”Bahaya atau Normalkah? gc behavior 09Dengan bermain aku mengertigc see the gold 12 Menumbuhkan budaya menulisgc ask the doctor 14gc solution kids 19Saat adik baru tibagc solution mom 21Agar si kecil tak selalu lengket dengan mbaknyagc solution mom 23Kiat tepat sampaikan nasehatgc achievement 27 AELITA ANDRE Menggelar pameran tunggal pada usia22 tahungc ask the expert 30

Editoral in chief: Danny Atmajaya, Editoral Team: Astrid Natalia, Lovelina Salshabila, Graphic Designer: Rizkqyan Kurnia, Editorial Secretary: Nurlaila, Santi Ariani,

Publisher: PT Halohalo Infomedia, The Landmark Centre, Tower A 8th Floor, Jl. Jend. Sudirman, Kav 1 Jakarta 1290, Telp. (021) 5209770 , e-mail: [email protected]

contents

pengantar redaksi

Model : Angelica BeatrixJuara I Lomba Photogenic Wyeth-Peachblossoms Preschool

Dear Mam & PapMam & Pap , tak terasa kita sudah berada di penghujung tahun 2010. Sebentar lagi kita memasuki Tahun Baru 2011. Tentunya banyak planning untuk tahun depan yang sudah Anda buat untuk keluarga tercinta.

Mam & Pap, kali ini majalah Golden Child menampilkan artikel-artikel menarik tentang psikologi dan kesehatan anak. Kami harap artikel-artikel tersebut dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan menambah erat hubungan Mam & Pap dan si kecil.

Selamat membaca dan semoga si kecil tetap sehat dan optimal tumbuh kembangnya and Happy New Year!

F R E EIssue no. 4 -2010

Page 5: golden child magz

5Golden Childissue no. 4-2010

newsGULA Penyebab Anak HIPERAKTIF ?

Selama ini gula dianggap sebagai penyebab anak menjadi hiperaktif atau tidak bisa diam. Namun sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa tidak ada hubungannya antara konsumsi gula dengan anak menjadi hiperaktif, kecuali jika anak tersebut memang sudah didiagnosis memiliki gangguan hiperaktif.

Justru zat pewarna makanan sintetik lah yang bisa membuat anak menjadi hiperaktif. Seperti dikutip dari Healthmad, Kamis (23/09), sedikitnya 15 penelitian telah menunjukkan bahwa pewarna makanan buatan, khususnya red 40 dan quinoline yellow bisa menyebabkan hiperaktif seorang anak meningkat terutama pada anak yang memang sudah didiagnosis menderita gangguan hiperaktif.

Salah satu psikiater yang terlibat dalam penelitian menyarankan untuk menghindari makanan yang menggunakan zat pewarna dan mengamati perilaku sang anak. Karena dengan menghindari zat pewarna tersebut, maka bisa membantu menghentikan konsumsi obat-obatan seperti Ritalin. Karena itu para orangtua harus cermat memilih makanan yang akan dikonsumsi oleh anaknya, terutama jika si kecil memang diketahui memiliki gangguan hiperaktif. (ace/Healthmad)

Menguap memang dapat menular yang seringkali secara refleks yang terjadi pada semua orang. Saat melihat orang lain menguap akan ikut-ikutan menguap. Bagi anak yang jarang menanggapi respons tersebut, bisa jadi anak tersebut mengalami autisme.

Menguap bisa menjadi suatu pertanda anak tidak menanggapi respons sosial yang terjadi di sekitarnya. Menurut peneliti, respons terhadap menguap yang menular terjadi secara signifikan dimulai pada usia 4 tahun. Hasil ini tentunya menambah pemahaman tentang autisme. Meski temuan ini belum bisa diaplikasikan secara praktis, tapi para pakar percaya

bahwa ketidakmampuan menanggapi sesuatu yang sederhana seperti menguap, bisa menjadi pertanda adanya gangguan autis pada anak.

“Bila kesadaran sosial berkurang atau semakin parah, maka dapat mempengaruhi suatu respons neurologis menular seperti menguap,” tutur Susan Wilczynski, direktur eksekutif National Autism Center di Randolph, Massachusetts, seperti dilansir dari ABC News. (ace/ABCnews)

VIRUS PILEK Tingkatkan Risiko KEGEMUKAN pada Anak

Pilek dan batuk biasanya akan membuat tubuh si penderita semakin kurus. Namun pada anak, infeksi virus penyebab pilek atau adenovirus justru meningkatkan risiko kegemukan saat beranjak dewasa. Temuan ini kembali menegaskan bahwa pola makan bukan satu-satunya pemicu obesitas pada anak. Selain kurang olahraga, ternyata infeksi virus juga dapat meningkatkan timbunan lemak.

Sebuah penelitian di University of California mengamati 124 anak dan remaja berusia 8 hingga 18 tahun. Lebih dari setengahnya atau 67 persen tercatat memiliki indeks masa tubuh tinggi (IMT) dan digolongkan sebagai obesitas. Dalam pengamatan itu, infeksi adenovirus tipe 36 (AD36) terjadi pada 22 persen yang mengalami obesitas dan 7 persen dengan IMT normal. Namun di kedua kelompok tersebut, infeksi AD36 sama-sama menyebabkan peningkatan berat badan rata-rata 50 pound atau 22,68 kg.

“Data ini menegaskan bahwa infeksi virus bisa menjadi penyebab, atau paling tidak meningkatkan risiko obesitas,” ungkap Dr Jeffrey Schwimmer yang memimpin penelitian tersebut, dikutip dari Dailymail. (ace/Dailymail)

Jarang MENGUAP Tanda AUTIS Pada Anak

Foto: Dreamstime

Foto: Dreamstime

Page 6: golden child magz

picture

6 Golden Childissue no. 4-2010

Jonathan Kenrich Chong

Peachblossoms Preschool

Felicia Anggraini

Stephanus JodiPeachblossom Kindergarten

Valenciennes Michelle Valerie

Rasya NazhifiTk. Aisyah IV

Felicia Widjaja

Page 7: golden child magz

kids health

Jika bayi Ibu sering ‘gumoh’ setelah minum susu, atau sesekali muntah, itu hal biasa. Sering muntah pada bayi

disebut sebagai refluks gastroesofagus (RGE), yaitu kembalinya isi lambung (gaster) ke kerongkongan (esofagus). Umumnya, RGE akan hilang sendiri seiring dengan bertambahnya usia bayi.

Yang perlu Ibu perhatikan adalah jika RGE mulai menimbulkan gejala penyulit, seperti nyeri perut, batuk lama berulang, atau berat badan turun. Saat telah muncul gejala-gejala penyulit akibat RGE, maka kondisi ini disebut sebagai penyakit refluks gastroesofagus (PRGE), sering dikenal sebagai GERD (gastroesophageal reflux disease).

Golden Childissue no. 4-2010

Foto: D

rea

mstim

e

Bayiku sering muntah,BAHAYA atau NORMALKAH?

Page 8: golden child magz

Yang dapat ibu lakukan?Jika bayi Ibu memiliki berat badan yang cukup dan meningkat sesuai dengan usia, RGE dapat ditangani dengan perawatan di rumah hingga gejala menghilang dengan sendirinya.

Berikan ASI hingga usia bayi 6 bulan.

Selalu menyusui, baik ASI maupun susu formula, atau memberi makan atau minum dengan bayi dalam posisi tegak. Tetaplah tegak sampai beberapa menit setelah selesai makan atau minum. Menepuk ringan punggung bayi dalam keadaan tegak juga dapat membantu.

Susu atau makanan dibuat lebih kental, jika bayi telah mendapatkan susu formula atau makanan tambahan.

Makan dan minum dalam porsi kecil, tetapi lebih sering.

Hindari pajanan asap rokok.

Perlukah ke dokter?Jika gejala RGE bayi Ibu membuat khawatir, anda dapat mengutarakannya pada dokter saat kunjungan rutin, misalnya saat jadual imunisasi. Dokter akan memeriksa secara lebih teliti untuk mengetahui apakah kondisi bayi termasuk normal atau serius.

Tetapi, jika bayi Ibu telah mengalami gejala penyulit akibat RGE, atau disebut sebagai penyakit RGE –terutama jika kondisi ini telah mempengaruhi berat badan bayi Ibu– Ibu dapat membawa bayi Ibu segera ke dokter. Dokter akan memastikan apakah bayi Ibu memiliki PRGE dan membantu meringankan gejala serta memperbaiki kondisi penyulit. (fay)

Golden Childissue no. 4-20108

Gejala penyakit refluks gastroesofagus

Bayi Balita dan anak lebih besar

Muntah berulang, sering ‘gumoh’

Muntah berulang, sering regurgitasi

Kesulitan makan, minum, atau menyusu

Nyeri perut

Sering rewel dan menangis

Rasa panas di ulu hati atau dada

Tersedak atau apnu (henti napas sesaat) berulang

Batuk lama berulang disertai mengi

Berat badan turun

Nyeri tenggorokan, sulit menelan (disfagia), atau suara serak (disfonia)

Gagal tumbuh Muntah darah

Bagi bayi segala hal adalah baru dan diperlukan proses belajar untuk mampu melakukan sesuatu dengan baik. Begitu juga dengan proses makan dan mencerna, sebagian bayi mampu menguasai keterampilan makan tanpa masalah berarti, sebagian lain perlu upaya lebih. Saat kita menelan, makanan akan terdorong ke lambung melalui cincin otot (sfingter) kerongkongan bawah yang terbuka.

Setelah makanan berada dalam lambung, sfingter ini akan menutup untuk mencegah kembalinya isi lambung ke arah atas. Pada bayi, sfingter ini belum cukup kuat dan belum bekerja dengan sempurna. Selain itu, ukuran dan daya tampung lambung bayi masih relatif kecil, serta ukuran kerongkongan juga relatif pendek. Semua hal ini menyebabkan bayi mudah mengalami refluks.

Penyebab

REFLUKS GASTROESOFAGUS ?

Foto

: Dre

am

stim

e

Page 9: golden child magz

Golden Childissue no. 4-2010 9

present

10.00 - 22.00 wibFountain Atrium, West Mall, Level 3A

07.00 - 10.00 wibSkybridge Level Ground outdoor area

Minggu, 21 November 2010Grand Indonesia Shopping TownWyeth Point Reward Program

For S26 Procal Gold & S26 Promise Gold

Segera tukarkan point yang sudah dimiliki. Dapatkan penawaran spesial dan hadiah menarik khusus pada acara Mother&Baby hari ini.

Hubungi (021) 31909631

Big Redemption Day

Untuk Info lebih lanjut, hubungi:Dafi di (021) 39836070 / 31922143

email [email protected] atauklik www.motherandbaby.co.id

Mother&Baby Indonesia MBIndonesia

Supported by:

Media Partner:

Jangan lupa ikuti photo contest:

“Stroller & Me”

Page 10: golden child magz

behavior

Banyak ahli pendidikan yang mengatakan bahwa dunia anak adalah dunia bermain. Sebagian besar waktu yang dimiliki anak memang dihabiskan untuk bermain. Dimanapun dan kapanpun semua momen bisa menjadi ajang bermain bagi anak-anak.

Ada banyak manfaat dibalik bermain. Bermain merupakan sarana bagi anak-anak untuk belajar mengenal lingkungan kehidupannya. Bermain juga memberikan kesempatan pada anak untuk mengembangkan kemampuan emosional, fisik, sosial dan nalar mereka.

Bermain memberikan peluang bagi anak untuk mengembangkan kemampuan motoriknya. Dengan bergerak, seperti berlari atau melompat, seorang anak akan terlatih motorik kasarnya, mengembangkan kelenturan, kekuatan serta ketahanan otot pada anak sehingga memiliki perototan yang terbentuk secara baik dan sehat.

Dengan Bermain Aku MENGERTI

Golden Childissue no. 4-2010

Foto

: Dre

am

stim

e

Page 11: golden child magz

Permainan dengan kata-kata (mengucapkan kata-kata) dapat menjadi suatu kegiatan melatih otot organ bicara sehingga kelak pengucapan kata-kata menjadi lebih baik.

Dalam bermain, anak juga belajar berinteraksi secara sosial, berlatih untuk saling berbagi dengan orang lain, meningkatkan tolerasi sosial, dan belajar berperan aktif untuk memberikan kontribusi sosial bagi kelompoknya. Di samping itu, dalam bermain anak juga belajar menjalankan perannya, baik yang berkaitan dengan jender (jenis kelamin) maupun yang berkaitan dengan peran dalam kelompok bermainnya. Misalnya dalam permainan perang-perangan seorang anak belajar menjadi pimpinan, sedangkan lainnya menjalankan peran sebagai pendukung.

Dalam hubungannya dengan jender, anak-anak melakukan permainan stereotype sesuai dengan budaya dan masyarakat setempat. Misalnya, anak-anak perempuan bermain masak-masakan, sementara anak laki-laki bermain perang-perangan. Dalam hal ini anak-anak menjalani proses pembentukan identifikasi diri dengan bercermin pada hal-hal yang ada di tengah masyarakat.

Melalui bermain, anak juga berkesempatan untuk mengembangkan kemampuan nalarnya, karena melalui permainan serta alat-alat permainan anak-anak belajar mengerti dan memahami suatu gejala tertentu.

Dalam proses bermain, anak juga biasa diperkenalkan dengan perbendaharaan huruf, angka, kata, bahasa komunikasi timbal-balik, maupun mengenal objek-objek tertentu, misalnya bentuk (besar atau kecil) dan rasa (manis, asin, pahit atau asam).

Kegiatan ini sendiri merupakan suatu proses dinamis di mana seorang anak memperoleh informasi dan pengetahuan yang kelak dijadikan landasan dasar pengetahuannya dalam proses belajar berikutnya di kemudian hari.

Bermain merupakan sarana belajar paling ampuh

bagi anak-anak. Keberatan orang tua terhadap aktivitas bermain anak justru menghambat kemampuan kreativitas anak untuk mengenal dirinya sendiri sendiri serta lingkungan hidupnya.

Hanya saja, proses bermain anak perlu diarahkan sesuai dengan kebutuhannya. Anak-anak yang cenderung menyendiri sebaiknya tidak dibiarkan untuk terlalu sibuk dengan bermain sendiri. Mereka sebaiknya diarahkan untuk lebih aktif dalam permainan kelompok (social game).

Mereka yang kurang mampu untuk berkonsentrasi dapat diberikan berbagai jenis permainan yang lebih terarah pada pemusatan perhatian seperti mengkonstruksi suatu benda tertentu (misalnya puzzle atau menyusun balok atau sejenisnya).

Untuk meningkatkan kemampuan mengingat anak yang terbatas karena kurangnya perhatian, dapat diperbaiki dengan menggunakan pola assosiatif misalnya melalui permainan kartu. Sebarkan kartu di lantai, minta anak mencari dua pasangan yang sejenis warnanya misalnya

10 hati dengan 10 jambu. Bila tepat kartu disimpan di tempat berbeda, namun jika

belum pas kartu kembali ditaruh di tempat semula. Melalui permainan ini anak

belajar meningkatkan daya ingat dan konsentrasinya.

Banyak hal yang dapat dikembangkan melalui proses bermain bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Orang tua hendaknya tidak bersikap antipati terhadap proses bermain, karena dalam proses bermain anak terkandung proses belajar, dan dalam proses belajar anak terkandung unsur terapi bagi anak agar lebih tangguh dalam menghadapi masyarakat luas, kelompok sebayanya maupun lingkungannya. (haurani)

Page 12: golden child magz

Golden Childissue no. 4-201012

See the Gold

Kian hari semakin banyak penulis cilik bermunculan dengan beraneka karya mereka. Ramai-ramai penerbit membidik dan melakukan penjaringan penulis cilik berbakat untuk diterbitkan karyanya dalam bentuk buku. Nama-nama seperti Abdurahman Faiz, Sri Izzati, dan Qurrota Aini, tidak asing ditelinga kita sebagai penulis-penulis cilik berbakat, yang sebenarnya masih banyak lagi nama-nama penulis cilik lainnya.

MenumbuhkanBudayaMenulis

Jika kita cermati, fenomena menjamurnya penulis cilik ini adalah buah dari tingginya minat baca pada anak. Melalui membaca, imajinasi anak-anak akan berkembang. Pada sebagian anak, ada upaya untuk mencoba menuangkan imajinasi tersebut dalam bentuk tulisan. Apalagi bila orangtua atau lingkungan terdekatnya memberikan kesempatan untuk menulis dan menerbitkannya, jadilah sebuah karya yang dapat dinikmati oleh umum.

Foto: D

rea

mstim

e

Page 13: golden child magz

Golden Childissue no. 4-2010 13

Bila orangtua yang ingin mengembangkan minat mengarang pada anak agar menjadi penulis yang hebat, ada beberapa hal yang bisa dilakukan:

Tidak memaksa anak untuk menulis agar bisa diterbitkan karyanya. Apalagi bila sekadar untuk memenuhi ambisi orangtua semata. Tugas orangtua

adalah memberi semangat dan fasilitas yang mendukung, sebab setiap anak memiliki bakat masing-masing.

2

Mengembangkan kebiasaan merangkum buku yang sudah dibaca. sediakan buku tulis sebagai media anak menuliskan ringkasan buku tersebut. Tuliskan judul,

pengarang, penerbit dan tahun terbit serta isi singkat cerita dan hikmah yang terkandung di dalamnya. Melalui ini anak akan belajar membaca dengan memahami.

4

6Sejak sekarang mulai menyodorkan buku-buku yang baik. Variasikan dengan berbagai macam kategori buku cerita, misal dongeng, fiksi ilmiah, fiksi imajinasi,

misteri atau petualangan. Semakin banyak yang dibaca semakin memperkaya wawasan si anak.

1

Biasakan menulis buku harian. Orang tua bisa menceritakan kisah sukses Anne Frank yang menjadi terkenal karena buku hariannya. Ajarkan anak

cara menulis buku harian dan berikan buku harian yang bersifat pribadi untuk disimpan anak. Jika orang tua punya kebiasaan juga menulis buku harian, bisa pula ditunjukkan pada anak sebagai salah satu contoh.

3

Gunakan berbagai program komputer yang menarik untuk menulis, bisa dengan power point atau word yang

dihiasi dengan beraneka clip art atau border.

5

Biarkan karya itu seutuhnya sesuai dengan kreasinya. Jangan pula memberikan penilaian pada hasil karya anak, karena pengarang cilik

masih berkembang. Langkah terbaik adalah memberikan fasilitas agar kemampuannya dalam bidang tulis-menulis dapat dikembangkan menjadi lebih baik. Karena, mengarang itu tidak mengenal batasan usia. Siapa tahu kelak, pengarang cilik ini dapat mengembangkan kemampuan dan bakatnya hingga menjadi pengarang buku cerita anak yang sesungguhnya, yang berkualitas dan menjadi sebuah karya sastra.

Page 14: golden child magz

ask the doctor

Q

A

Golden Childissue no. 4-2010

Dokter yang terhormat!Dok, sekarang ini kan musim hujan, tentunya akan banyak penyakit yang akan menyerang. Pertanyaan saya, kira-kira bagaimana mengenali gejala infeksi saluran pernapasan?

Salah satu penyakit yang kerap muncul pada musim hujan adalah infeksi virus saluran pernapasan. Kebanyakan virus

menyebabkan penyakit yang ringan. Namun, pada beberapa kondisi ketika daya tahan tubuh lemah, tubuh tidak fit, anak kecil, atau orang tua, dampaknya bisa berbeda. Misalnya, virus yang sama pada Ibu hanya menyebabkan batuk pilek ringan,pada anak kecil gejala disertai suara serak atau sesak, dan pada bayi bisa menyerang paru-paru yang cukup berbahaya. Kebanyakan virus yang menular lewat udara adalah virus pernapasan, ditularkan saat orang bersin atau batuk. Virus juga kerap menular lewat sentuhan tangan. Karena itu, jangan bosan-bosan meminta anak cuci tangan untuk menghindari serangan virus ini.Gejala tergantung usia, ringan hingga berat. Pada orang dewasa, sebelum gejala muncul biasanya diawali dengan rasa tidak enak badan, pegal-pegal, pusing, lemas, dan sebagainya. Pada bayi kecil, gejala bisa

berupa demam, sering bersin dengan cairan di hidung atau hidung tersumbat. Muntah dan diare dapat juga terjadi bersamaan hingga waspadai tanda-tanda kekurangan cairan. Pada bayi yang lebih kecil lebih mudah terkena infeksi sekunder akibat bakteri, ditandai pilek tak sembuh-sembuh dan ingus menjadi hijau kental. Untuk anak yang lebih besar, gejalanya lebih jelas seperti hidung mulai kering dan iritasi, diikuti bersin, ingus encer, batuk, sakit tenggorokan, menggigil dan sakit otot. Anak tak mau makan, lemas, dan demam biasanya bersuhu rendah. Keluhan berakhir tak sampai satu minggu. Bedakan dengan sakit campak, batuk seratus hari, hepatitis, atau gondongan karena gejala awalnya bisa sama. Dan apabila ada salah satu anggota keluarga yang terkena infeksi virus pernapasan ini, segera berkonsultasilah ke dokter untuk meminimalkan gangguan kesehatan pada keluarga Anda.

Page 15: golden child magz

Golden Childissue no. 4-2010 15

Leon pagi-pagi sudah bangun. Ia mau berangkat ke sekolah. Pagi itu karena hujan deras yang terus menerus, jalan di depan rumahnya banjir. Meskipun banjir Leon

tetap rajin pergi ke sekolah. Ayo teman-teman, temukan perlengkapan sekolah yang Leon pakai ketika hujan. Sebutkan perlengkapan yang tidak Leon pakai? Apa fung-

sinya?

WASPADA BANJIR

Page 16: golden child magz

Golden Childissue no.4-201016

LEON MENCEGAH BANJIR

Ayo teman-teman, Bantu Leon, Kaka, dan …. . Mereka masing-masing sedang melakukan kegiatan yang bisa mencegah banjir. Kalian juga bisa lho seperti mereka

dengan jalan; membuang sampah pada tempatnya, menanam pepohonan, dan menyirami tanaman di halaman rumah kalian. Ayao kita cegah banjir dengan cara

sederhana yang kita bisa.

membuang sampah

menyiramtanaman

menanam pohon

Page 17: golden child magz

Golden Childissue no. 4-2010 17

Ayo teman-teman, bantu Leon mengisi kotak-kotak dibawah ini. Nanti kalian akan menemukan nama-nama binatang. Mintalah

mama dan papa untuk menceritakan kehidupan binatang-binatang tersebut.

UTAK-ATIK KATA

Page 18: golden child magz

Golden Childissue no. 4-201018

BELAJAR MEWARNAIAyo teman-teman, bantu Leon mewarnai gambar berikut ini. Kalau

sudah selesai tunjukkan pada mama dan papa ya!

Page 19: golden child magz

solution kids

Golden Childissue no. 4-2010

Reaksi seorang kakak akan kehadiran adik barunya seringkali tidak dapat diduga.

Ada beberapa yang menolak, ada pula yang justru menjadi antusias. Tidak sedikit pula yang menunjukkan kemunduran perkembangan dengan kembali mengompol dan mengempeng. Ada pula yang membutuhkan adaptasi cukup lama untuk memahami yang sesungguhnya terjadi.

Saat Adik Baru TIBA Cukup sulit bagi calon kakak untuk memahami

sepenuhnya gambaran tentang adik baru sampai si bayi benar-benar hadir di rumah. Tanda-tanda kelahiran bayi ia lihat, dengan mulai membesarnya perut ibu, ada alas bayi baru, mainan baru, dan ada pula popok kecil, belum cukup memberinya kesiapan akan kehadiran adik barunya. Sehingga kehadiran adik baru di rumah dalam pelukan ibu, tak jarang lebih membuat si kakak merasa cemas.

Foto: Dreamstime

Page 20: golden child magz

Golden Childissu no. 4-2010

1Selama Masa Kehamilan, ajaklah si kakak ke rumah sakit jika memungkinkan. Dengan

begitu ia, dapat melihat adiknya di layar scan dan mendengar detak jantungnya di alat ultrasound. Tunjukkan pula foto scan lama si kakak dan jelaskan bagaimana rasanya ketika dia ada di dalam rahim Anda.

2 Ajarkan padanya mengenai cara berinteraksi dan bermain dengan bayi. Apa yang bisa

dilakukan dan bagaimana cara menunjukkan sayang pada adik.

3Ketika si kakak berkunjung ke rumah sakit untuk pertama kalinya, sambutlah dengan ceria. Lalu perlihatkan adik bayinya yang

baru lahir. Perkenalkan adik pada kakaknya dan juga sebaliknya, perkenalkan kakak pada adiknya. Ceritakan hal-hal positif tentang kakak kepada adik barunya seolah adik bisa memahami cerita anda.

4Gunakan sebutan ”adik bayi” daripada bayi baru. Sehingga anak tidak merasa bahwa adik ”baru” dan dia ”lama”.

5Berikan kesempatan si kakak melakukan hal-hal yang membuat dirinya merasa nyaman saat bersama adik. Jika dia hanya

ingin melihat adik bayinya sebentar, lalu kembali bermain, tak apa. Begitu pula jika si kakak ingin memegang kaki atau tangan si bayi dengan lembut. Ia bahkan bisa memangku adiknya dengan bantuan Anda memegangi kepala si bayi. Biarkan ia menentukan langkahnya.

6Tetap berikan perhatian pada si kakak. Hindari tekanan untuk selalu mengalah dan mendahulukan adik. Sesekali biarkan ayah

bersama si adik ketika anda mendampingi si kakak.

7jika si kakak benar-benar cemburu pada adik barunya dan menunjukkan dengan cara kasar, Anda perlu bertindak cepat.

Pertama, segera jauhkan dia dari si bayi. Berikan time-out untuknya. Beritahu si kakak bahwa dia tidak boleh menyakiti adik bayinya, tanpa harus membentak atau memukulnya. Anda mungkin akan mengetahui bahwa sebenarnya si kakak tidak merasa dendam, tetapi hanya bereaksi saat si bayi menarik-narik rambutnya (tindakan yang umum dilakukan bayi).

8Untuk minggu-minggu selanjutnya, pastikan si kakak tidak pernah sendirian bersama si bayi, tetapi jangan perlihatkan kecemasan

Anda secara terang-terangan. Ingatlah, mungkin saja si kakak hanya ingin mencari perhatian dan ingin berduaan dengan Anda. Jika serangan terus berlanjut sebaiknya Anda berkonsultasi dengan ahlinya. (ira)

Beberapa TIPS yang dapat Anda lakukan antara lain:

Page 21: golden child magz

solution mom

Golden Childissue no. 4-2010

Sebagian besar anak-anak sekarang yang pengasuhan sehari-harinya

diserahkan kepada pengasuh (nanny/baby sitter) di rumah. Tidak heran jika kemudian banyak anak lebih dekat dengan pengasuh daripada dengan orangtuanya.

Pengasuh bukan lagi sekedar orang upahan, tetapi sudah menjadi bagian dari suatu rumah tangga dan merupakan partner orangtua dalam mengasuh anak. Partner berarti orang yang bekerjasama, bukan bekerja sama-sama. Sebagai partner berarti harus kompak dan seiya sekata.

Kekompakan orang tua dan pengasuh terutama demi anak yang diasuh. Anak membutuhkan lingkungan yang konsisten dan terprediksi untuk berkembang dengan benar. Bagi orangtua dan pengasuh pun ada keuntungannya jika mereka kompak, karena anak akan lebih mudah diasuh dan menurut. Paling tidak satu sama lain tidak saling memboikot, sehingga anak tidak bisa mengambil keuntungan dari situasi ini. Yang dimaksud dengan memboikot adalah misalnya hal-hal yang dilarang oleh orangtua, tetapi diam-diam diperbolehkan oleh pengasuh atau sebaliknya hal-hal yang dilarang pengasuh malah diperbolehkan oleh orangtua. Dengan orangtua dan pengasuh yang kompak, anak jadi tahu apa yang tidak boleh berarti tidak boleh, dan tidak mencari persetujuan ke tempat lain. Anak juga akan melihat kedua belah pihak sebagai figur otoritas yang harus ditaati dan

dihormati, dan tidak menunjukkan ketaatan palsu.

Ketaatan palsu adalah ketika anak pura-pura menurut pada orangtua, tapi di belakang mencari persetujuan dari pengasuh ketika orangtua tidak ada. Atau pura-pura menurut pada pengasuh, tetapi ketika orangtua ada di rumah, langsung mencari persetujuan orangtua dan menyepelekan pengasuhnya. Kondisi seperti ini, sebenarnya menunjukkan bahwa anaklah yang memegang otoritas, sehingga pada banyak kesempatan anak akan mencoba mengatur orang-orang disekitarnya, tidak peduli dihukum karena toh tetap bisa mendapatkan apa yang diinginkan.

Dengan latar belakang pendidikan, sosial, ekonomi dan budaya yang seringkali sangat berbeda, menyebabkan orangtua dan pengasuh memiliki nilai-nilai, pemikiran dan tindakan yang berbeda. Dengan kondisi tersebut bekerja sama bukanlah hal yang mudah dilakukan. Tapi mau tidak mau harus dilakukan demi kesejahteraan

Agar Si Kecil Tak selalu

Lengket dengan ”MBAK-Nya”?

Foto: D

rea

mstim

e

Page 22: golden child magz

anak. Beberapa cara yang mungkin dapat dilakukan

orangtua dalam bekerjasama dengan pengasuh:

Perlakukan sebagai teman Jalin komunikasi yang baik dan keakraban dengan pengasuh. Berteman dengan pengasuh akan membuatnya lebih mau terbuka. Pengasuh juga akan segan bergosip tentang majikannya, lebih tulus ketika mengasuh anak dan semoga akan lebih menurut pada perintah majikan. Pengasuh yang diam-diam merasa sebel pada majikan, mungkin bisa memboikot majikannya.

Membagi pengetahuan tentang perkembangan anak

Orangtua memiliki pendidikan lebih dari pengasuh, untuk beberapa hal juga akan memiliki pengetahuan yang lebih tentang perkembangan anak. Pengasuh yang berpengalaman juga dalam beberapa hal akan lebih tahu dari orangtua. Cobalah untuk saling membagi pengetahuan ini, supaya jika ada perbedaan, dari awal sudah bisa diketahui dan dicari jalan tengahnya. Dengan saling berbagi, pengetahuan masing-masing akan bertambah dan tidak saling mempertanyakan dan saling menuduh sok tahu

dalam hati masing-masing.

Mengutarakan dengan jelas aturan dan kebiasaan yang ada

Utarakan dengan rinci cara-cara mengasuh anak yang diharapkan orangtua, apa yang boleh apa yang tidak boleh (bagi anak dan bagi pengasuh, misalnya pengasuh tidak boleh memukul anak apapun alasannya, anak sama sekali tidak boleh makan permen) dan hal-hal harian apa saja yang harus dilaporkan kepada orangtua. Utarakan secara jelas dan mendetail, untuk menghindari kesalahpahaman. Hal ini penting, karena dengan demikian berarti orangtua sebagai pemegang kendali kebijaksanaan pengasuhan anak.

Jika terjadi pemboikotan segera dibicarakan dan diatasi Jika secara tidak sengaja (karena masing-

masing pihak belum tahu atau tidak mengerti kebiasaan pihak lain, dan ada yang tertinggal dari diskusi awal) terjadi pemboikotan, maka sebaiknya dibicarakan baik-baik, mencari kata sepakat dan tidak memboikot kembali di depan anak.

Golden Childissu no. 4-2010

Idealnya memang akan lebih baik bagi orangtua jika bisa mendapatkan pengasuh yang berpengalaman, penurut, dan memiliki nilai-nilai yang sama. Tapi tentunya tidak semua orangtua bisa seberuntung ini. Oleh karena itu ketika orangtua memutuskan untuk menerima seseorang sebagai pengasuh, orangtua hendaknya sudah memiliki persyaratan tertentu, minimal orang tersebut bersih dan rapi (kuku kaki dan tangan terpotong rapi, pendek, dan bersih, tidak bau badan dan mulut, pakaiannya bersih) dan tentunya bisa membaca menulis (jadi ketika mengasuh anak, bisa sambil membacakan cerita dan bisa juga sedikit-sedikit mengajarkan anak membaca dan menulis).

Jika orang tua tidak memiliki kuantitas waktu bersama anak yang memadai, maka milikilah waktu yang berkualitas. Waktu berkualitas adalah saat-saat dimana orangtua menghabiskan waktu bersama anak dengan fokus dan perhatian penuh pada anak dan masalah-masalah yang dialami anak. Waktu tersebut bisa sambil mengobrol saja ataupun melakukan suatu kegiatan bersama (cerita, baca buku, main games, makan malam). Saat-saat tersebut benar-benar tidak terbagi, hanya untuk anak dan orangtua.

Hal pertama yang sebaiknya dilakukan ketika orangtua sampai di rumah tentunya adalah menghampiri, memeluk dan mencium anak, bukannya menyalakan televisi atau langsung masuk kamar untuk istirahat sebentar. Ketika orangtua sudah berada di rumah, pengasuhan anak sebaiknya dikembalikan ke orangtua dan tidak lagi dipegang oleh pengasuh. Kalau anak makan masih disuapi, maka orangtualah yang seharusnya menyuapi, yang memandikan (kalau belum mandi), mengganti baju dan sikat gigi sebelum tidur, mengantar ke tempat tidur (sambil menyanyikan lagu nina bobo maupun membacakan dongeng).

Dengan demikian anak akan mengerti bahwa pengasuh hanya membantu ketika orangtua sedang bekerja, tetapi pengasuh bukanlah orangtua. Anak pun akan tahu bahwa orangtua menganggap anak-anaknya penting dan menyayangi mereka. Ketika ada yang menanyakan anak siapa dia, anak bisa mengatakan “Aku anak Mama Dina dan Papa Dani”, dan kalau ditanya Mbak Yati itu siapa, anak akan menjawab “Mbak Yati itu susterku”. (ira).

Page 23: golden child magz

Kiat Tepat Sampaikan

NasihatGolden Child

issue no. 4-2010 23

solution mom

Salah satu tugas orangtua adalah membimbing anak-anaknya. Melalui nasihat orangtua memberikan petunjuk yang sesuai dan menyampaikan harapannya.

Page 24: golden child magz

Golden Childissue no. 4-201024

Anak-anak lebih bisa mengikuti harapan yang dinyatakan secara jelas ketimbang petunjuk yang membingungkan dan tidak jelas. Agar apa yang disampaikan orangtua terdengar oleh anak maka sebaiknya orangtua memberikan nasihat, petunjuk maupun perintah secara tepat dengan mempertimbangkan beberapa hal:

1Berhati-hati memilih waktuMenasihati dan memberi petunjuk pada anak tanpa mempertimbangkan apa

yang sedang mereka lakukan tentulah sangat mudah. Akan tetapi tidak pas jika anak sedang berusaha membuat kupu-kupu origami yang sulit, sementara anda memberikan perintah dan berharap ia segera melakukannya.Akan lebih efektif memberikan perintah ketika anak-anak sedang tidak sibuk, atau berikan waktu tambahan baginya untuk menyelesaikan dulu pekerjaannya, sebelum melaksanakan perintah anda.

2Berikan pilihan jika memungkinkanKetika anak diberikan pilihan, mereka merasa memiliki control dan cenderung

merespon dengan lebih baik. Akan tetapi anak tidak boleh diberikan pilihan tentang apakah mereka mau pergi ke sekolah atau tidak, menggosok gigi mereka, atau tidur pada waktunya. Berikan pilihan yang terbatas pada anak, “Mana yang mau kamu kerjakan dulu, mandi atau gosok gigi?” Orangtua juga dapat memberikan pilihan waktu bagi anak-anak,” Kamu mau mengerjakan PR sekarang atau setelah makan malam?” Semakin sering Anda dapat menawarkan pilihan sambil memberikan perintah, semakin besar kemungkinana anak Anda mematuhinya.

3Dapatkan perhatian dari anakKetika Anda menginginkan anak mengerjakan sesuatu, berlututlah setinggi

anak, sehingga matanya mampu menantap mata anda. Mintalah anak menatap anda dan nyatakan perintah anda. Terkadang menyentuh anak juga membantu anak untuk fokus pada anda.

4Hilangkan gangguanTidaklah terlalu efektif memberi nasihat ataupun perintah ketika anak-anak sedang

ayik bermain atau suasana sedang gaduh. Bahkan orang dewasa sekalipun merasa sulit

mengikuti perintah jika ada gangguan.Anda bisa membawa anak keluar dari ruangan yang penuh gangguan sebelum menasihati atau memberi petunjuk, khususnya jika melibatkan beberapa langkah. Atau, anda bisa mematikan televisi sehingga anak dapat mendengar anda jika dia tidak mengerjakannya ketika anda memintanya pertama kali.

5Berikan perintah secara ringkasPerintah bekerja dengan baik jika perintah itu jelas dan nyata. Bagi anak kecil berikan

perintah satu per satu. Bahkan bagi anak usia 8 tahun ke atas, dua atau tiga instruksi sekaligus terbilang banyak.Tegaskan kapan anda ingin perintah dilaksanakan (setelah nonton televisi atau sebelum makan malam). Buatlah suara anda seperti bos, langsung tetapi tidak kasar. Tatap mata anak, karena kontak

Page 25: golden child magz

Golden Childissue no. 4-2010

25

mata mempertegas pentingnya perintah tersebut. Yang terbaik adalah memberikan perintah dalam bentuk pernyataan bukan pertanyaan.Strategi efektif lainnya, khususnya dengan anak-anak kecil adalah meminta mereka mengulangi perintah yang anda berikan. Dengan cara ini anda mengetahui bahwa anak mendengar perintah anda dan mendengar perintah lagi melalui suaranya sendiri.

6Berikan perintah secara tertulisKetika instruksi yang anda berikan rumit, anak mungkin akan lupa, atau jika anak

menentang perintah verbal, menuliskan instruksi bisa jadi efektif. Bahkan mereka yang tidak suka membaca dapat mengikuti perintah sederhana secara tertulis. Anda dapat mengatakan pada anak pra-sekolah anada bahwa setiap kali mereka melihat secarik kertas bergambar sikat gigi, mereka harus segera gosok gigi.

Jika anda memiliki lebih dari satu perintah, tuliskan satu per satu pada lembar berbeda atau kertas temple. Contohnya anda bisa menaruh catatan di tempat yang sudah dipilih, seperti televisi, kulkas, atau cermin dikamar mandi. Setelah menyelesaikan tugas anak anda akan dengan senang hati dapat membuang catatan tersebut.

7Ambil TindakanJika anak tidak mengikuti perintah untuk yang pertama kali, nyatakan kembali

sambil menjelaskan konsekuensi yang mungkin timbul jika instruksi tidak diikuti. Kemudian tindak lanjuti perkataan anda dengan tindakan nyata. Kata-kata anda tidak akan memiliki arti jika anak anda mengabaikan instruksi dan anda tidak menegakkan konsekuensinya. Demikian pula bila ia patuh, berikan respon positif. (zh)

Page 26: golden child magz

Golden Childissue no. 4-201026

Penasaran bagaimana seorang bayi melihat dunia? Simak hasil penelitian kami berikut!Para peneliti kami di Itali berusaha memahami bagaimana proses bayi memandang dunia. Dengan mengamati bayi-bayi lucu dan sehat, peneliti kami berhasil mengenali empat tahap penting dalam

proses perkembangan penglihatan bayi.

Saat lahir, mata bayi belum bisa menangkap pantulan

warna. Baginya, obyek-obyek di dunia terlihat

berwarna hitam dan putih atau terang dan gelap.

Kemampuan penglihatan bayi juga masih sangat

terbatas. Mata Si Kecil belum fokus dan baru dapat

menangkap bayangan dari obyek yang jaraknya

sangat dekat. Nah, saat usianya menginjak 1 bulan,

secara perlahan matanya mulai memiliki kemampuan

untuk melihat obyek dengan lebih detil.

Pancing stimuli penglihatan anak dengan mainan-

mainan yang mengenalkannya pada berbagai

bentuk. Pilih pula mainan yang memiliki kontras warna

kuat untuk meningkatkan kemampuan matanya

dalam menerima dan membedakan pantulan warna.

0—3+ Bulan

Memasuki usia tiga bulan, bayi telah mengalami

peningkatan penglihatan yang luar biasa. Walau

belum bisa benar-benar fokus, bayi kini mulai bisa

mengenali wajah dan memberi respon pada raut

wajah anda, seperti raut senyum atau marah. Mereka

juga kini bisa mengenali pantulan warna primer,

seperti biru, hijau, merah, dan kuning. Kemampuan ini

membuatnya mulai senang melihat ke sekeliling dan

memperhatikan dunia di sekitarnya. Menginjak usia

enam bulan, bayi mulai belajar mengkoordinasikan

penglihatan dengan gerakan motoriknya. Dengan

inisiatif, Si Kecil akan mencoba untuk meraih dan

menggenggam apa saja yang menarik perhatian.

Mainan atau obyek yang memiliki variasi warna akan

menarik perhatiannya. Akan tetapi, pastikan mainan-

mainan tersebut bersih, aman jika digigit Si Kecil, dan

tidak dapat melukai dirinya.

3—9+ Bulan

Hingga berusia 10 bulan, penglihatan bayi belum fokus sempurna, namun ia sudah dapat

mengenali warna-warna turunan dari warna primer. Kemampuannya dalam mengenali dimensi obyek

dan memperkirakan jarak juga semakin baik, sehingga kontrol motoriknya semakin matang.Selektif dalam memberi mainan adalah cara yang

tepat untuk menstimulasi indera-inderanya. Oleh karena Si Kecil kini sudah lebih siap untuk menerima

berbagai stimulasi, Ibu dapat menyediakan mainan yang melatih indera penglihatan, raba,

dan pendengaran bayi dengan mainan yang kaya tekstur, warna, serta bisa berbunyi.

9—12+ Bulan

12+ BulanSenangnya Si Kecil ketika sudah mencapai usia satu tahun. Kemampuan penglihatannya kini telah sama

dengan orang dewasa. Selain penglihatannya sudah fokus sempurna, bayi telah dapat mengenali bentuk

dan menerima semua pantulan warna. Pada usia ini, biasanya bayi akan tertarik dengan obyek berbentuk

sederhana yang memiliki warna cerah atau terang. Ia juga mulai bisa menguasai permainan yang tergolong rumit untuk bayi, yaitu jenis-jenis

permainan yang membutuhkan koordinasi mata dan gerak motorik, seperti memencet, memutar, atau hal kompleks lainnya.Hasil penelitian Chicco Color Research kini menjadi

panduan Chicco dalam memproduksi mainan-mainan bayi. Dengan mengerti perkembangan mata bayi, Chicco percaya dapat membantu

memberi mainan dengan stimulasi yang tepat untuk perkembangan mata dan motorik bayi.

b b ya COLOR RESEARCH

Page 27: golden child magz

Golden Childissue no. 4-2010

achievement

27

Aelita Andre adalah seorang pelukis cilik (3 tahun) beraliran abstrak keturunan Rusia. Saat ini, ia tinggal di Melbourne bersama ibunya Nikka Kalashnikova dan ayahnya Michael Andre. Aelita bergabung dalam anggota NAVA (National Association for the Visual Arts) sebuah Asosiasi Nasional untuk Seni Visual.

Dimana anak seusianya pada umumnya belum bisa mengikat tali sepatu sendiri, pelukis cilik ini telah mencengangkan warga Australia bahkan kalangan seni lukis dunia. Saat usianya belum genap tiga tahun, ia telah memamerkan karya profesional hasil lukisannya. Bisa jadi dia adalah pelukis termuda di dunia yang telah menggelar pameran tunggal, jika prestasinya ini didaftarkan ke Guinness World Record.

Aelita sudah belajar melukis semenjak ia belum bisa berjalan. Seperti anak-anak

pada umumnya, pelajaran menggambar di kelompok bermain merupakan kegiatan yang paling digemarinya. Di hadapan kertas putih, Aelita terlihat sangat serius untuk membentuk corat-coret sesuai apa yang dia inginkan. Dia mulai melukis dengan jarinya yang telah dicelupkan pada cat.

Bisa jadi bakatnya menurun dari kedua orangtuanya, Michael dan Nikka yang memang keduanya seorang seniman. Kakek nya, Victor juga seorang pelukis, keluarganya amat mendukung dan memberikan semangat Aelita, untuk mengembangkan bakatnya. Di bawah bimbingan orangtuanya pula, bakat Aelita makin terasah.

Suatu ketika, ayahnya meletakkan selembar kanvas dan sejumlah cat di lantai dan mengajari Aelita cara melukis dengan cat. Dengan penuh gembira dia mulai melukis

Pelukis Cilik AELITA ANDRE

Lihat saja ulah lucunya saat pameran, dia berlari-lari mengitari galeri, sambil mulutnya menggigit cracker, mengisap susu sambil

menatap penggemarnya. Meskipun masih anak-anak, ia sepenuhnya adalah seorang seniman professional layaknya orang dewasa dengan karya-karyanya yang bercorak khas mencolok bebas, berani dan lincah. Dialah Aelita Andre, yang media Australia menjulukinya “Pee Wee

Picasso”.

PAMERAN TUNGGAL

pada Usia 22 Bulan

Menggelar

Page 28: golden child magz

Golden Childissue no. 4-201028

dengan jarinya yang telah dicelupkan pada cat. Michael membiarkan anaknya terus melakukan sekehendak hatinya pada kanvas itu. Lalu, Michael kembali meletakkan sebuah kanvas lain, dan Aelita pun dengan tekun melukisnya.

Michael begitu tercengang dengan hasil karya anaknya. Begitu hidup dan ekpresif, goresannya kuat. “Dengan cepat dia menyelesaikan lukisan akrilik di atas kanvas, saya melihat Stasiun Ruang Angkasa Rusia MIR dikelilingi oleh sekumpulan bunga cherry. Sangat tajam dan membangunkan gairah,” ujar Michael.

Sejak itu Aelita seperti ‘tergila-gila’ pada melukis. “Setiap saat dia ingin melukis dan melukis,” tambah Michael. Ketika disodori kanvas, dia akan berteriak,”painting, painting!” dan “kist, kist!” (Istilah Rusia untuk ‘kuas’). Di bawah bimbingan orangtuanya, bakat Aelita makin terasah. Aelita memang berbicara dalam dua bahasa, Rusia dan bahasa Inggris, tapi sebagian besar Rusia karena pengaruh orangtuanya. Apalagi dia baru akan belajar bahasa Inggris ketika sudah menginjak sekolah.

Aelita yang lucu ini kadang-kadang menggunakan berbagai cara untuk menuangkan ekspresinya melalui cat dan objek lainnya ke kanvas, seperti menumpahkan, meneteskan, memercikkan, menyemprotkan dan tentu saja menyikat-nyikat. Sebagaimana dikutip dalam koran “The Age”, seorang kritikus seni dan guru besar Universitas Monash di Melbourne, Robert Nelson menyebut lukisan Aelita sebagai “bebas dari tradisi barat yang menindas”.

Pada usia 1 tahun, Aelita telah menghasilkan sejumlah lukisan yang siap untuk dipamerkan. Sampai akhirnya Mark Jamieson, Direktur Brunswick Street Gallery, ‘menemukan’ karya bocah itu. Nama Aelita makin menjadi buah bibir ketika banyak media massa cetak maupun elektronik, dalam maupun luar negeri, mempublikasikan sosoknya juga karya-karyanya.

Kisahnya sendiri berawal dari usulan seorang fotografer kepada Jamieson, agar menyertakan lukisan-lukisan Aelita Andre dalam pameran lukisan yang akan digelar di balai seni Melbourne Fitzroy. Fotografer itu memperlihatkan sejumlah foto lukisan Aelita tanpa menyebut siapa Aelita dan berapa usianya.

“Saya sangat terkejut, jujur saja, juga sedikit malu,” kata Jamieson mengungkapkan reaksi pertamanya ketika tahu Aerlita masih sangat bocah. “Saya sempat merasa ragu, sempat muncul pikiran untuk membatalkan keikutsertaannya. Karena meski karyanya menarik, tapi dia masih terlampau muda. Lalu saya pikir lagi, mengapa tidak memberinya kesempatan,” tutur Jamieson.

Ia mengatakan, Brunswick Street Gallery memang memiliki kebijakan untuk membantu mempromosikan seniman-seniman pemula, namun belum pernah yang berusia semuda Aelita. Akhirnya Jamieson memutuskan

Page 29: golden child magz

Golden Childissue no. 4-2010 29

untuk tetap membolehkan karya Aelita ikut dipamerkan. Meski diakuinya, beberapa orang mengeritik bahwa ia telah melakukan kesalahan.

Hingga suatu ketika, kehebohan muncul saat pameran di balai seni Melbourne Fitzroy. Lukisan abstrak berwarna cerah yang digantung berdampingan dengan karya pelukis terkenal, membuat para pemerhati lukisan tercengang. Mereka kaget karena di samping lukisan abstrak itu terdapat foto Aelita Andre dan penjelasan bahwa dialah sang pelukisnya.

Tak menunggu waktu lama, lukisannya pun dibeli pengunjung. Potensi yang dimiliki Aelita tidak disia-siakan penyelenggara pameran yang memberi kesempatan bocah ini berpameran tunggal. Dalam tempo singkat, Aelita memiliki penggemar yang terpaksa harus mengantre untuk bisa memiliki lukisan-lukisannya berharga ribuan dolar.

Melihat kualitas karyanya, orang menyebut Aelita adalah bocah jenius. Namun tak sedikit yang mengeritik orangtuanya. Mereka dianggap terlalu memaksakan anaknya yang sebenarnya masih terlalu muda untuk dipaksa ‘bekerja’ dan menjadi ‘tambang emas’. Tapi orangtuanya menolak anggapan demikian, menurut mereka, melukis adalah hobi Aelita.

Sejauh ini, bocah yang masih suka digendong oleh orangtuanya ini, telah menghasilkan lebih dari 20 lukisan. Ibunya, Nikka mengatakan bahwa lukisan Aelita rata-rata laku pada kisaran harga $350 hingga $2000 sebagaimana dikutip dalam koran ‘The Age’. Bahkan saat pameran di Brunswick Street Gallery terjual hingga $4800.

Selain cintanya pada melukis dia juga menyukai olahraga dan kerajinan, suka bermain piano dan menyanyi. Dia juga suka menonton tayangan “Baby Einstein”, “French for Kids” serta “BBC Eyewitness” film dokumenter tentang alam semesta, hewan, dan lautan. Profil selengkapnya tentang pelukis cilik ini berikut karya-karya serta mini documenter bagaimana ia berekspresi membuat lukisan bisa dilihat di situs pribadinya http://www.aelitaandreart.com (ace)

My Art

Page 30: golden child magz

30 Golden Childissue no. 4-2010

PERTAYAAN:Anak saya usia 4 tahun. Dia perajuk, suka ngambek, cenderung cengeng, namun bandel. Saya sampai pusing menghadapi tingkah lakunya. Bagaimana ya cara mengatasinya. Ibu Fajriani,

Tebet, Jakarta Selatan.

ask the expert

JAWABAN:Ibu Fajri yang Terhormat, Menghadapi anak yang hobi ngambek butuh kesabaran. Jika tidak, emosi Anda sebagai orang tua bisa terpancing. Mungkin bagi kita, menggangguk saja sudah cukup, namun bagi anak lain lagi. Ia perlu action dari Anda. Bila anak gampang merajuk, cobalah untuk membujuknya. Jangan dengan kekerasan, karena hal itu justru akan berdampak tak baik bagi perkembangan jiwanya.

Sedangkan sifat bandel wajar dimiliki oleh anak-anak. Biasanya mereka cenderung aktif, usil dan tak takut bahaya. Selain itu, anak umumnya juga punya banyak

akal. Yang mesti dilakukan, tak perlu memarahi atau melarangnya bermain. Coba pantau kegiatannya sehari-hari. Sejauh yang dilakukannya tidak

Membahayakan dirinya dan orang lain, kenapa harus dilarang? Biarkan mereka melakukannya karena hal itu akan menjawab rasa penasarannya. Lain hal jika yang dilakukan anak membahayakan dirinya dan orang lain. Orang tua perlu menegur dan memberi pengertian pada anak. Yang terpenting dalam menghadapi anak bandel adalah jangan bosan menasihati dan membimbingnya. Arahkan anak agar menjadi anak yang baik dan sopan.

Foto: D

rea

mstim

e

Page 31: golden child magz

Golden Childissue no. 1-2010 31

Page 32: golden child magz

F R E EIssue no. 4 -2010

Strolling Stroller 2010 di Grand Indonesia

Ikuti &

Ayo Segera bergabung! Hubungi :

021-31909631

Mo

de

l: M

irac

le S

ulist

io