Goal Programming Dgn Robust

53
STUDI TENTANG GOAL PROGRAMMING DENGAN PENDEKATAN OPTIMISASI ROBUST SKRIPSI DESI VINSENSIA 050803023 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

description

jurnal

Transcript of Goal Programming Dgn Robust

  • STUDI TENTANG GOAL PROGRAMMING DENGAN

    PENDEKATAN OPTIMISASI ROBUST

    SKRIPSI

    DESI VINSENSIA

    050803023

    DEPARTEMEN MATEMATIKA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

    MEDAN

    2009

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • STUDI TENTANG GOAL PROGRAMMING DENGAN

    PENDEKATAN OPTIMISASI ROBUST

    SKRIPSI

    Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar sarjana

    sains

    DESI VINSENSIA

    050803023

    DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

    2009

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • PERSETUJUAN

    Judul : STUDI TENTANG GOAL PROGRAMMING

    DENGAN PENDEKATAN OPTIMISASI

    ROBUST

    Kategori : SKRIPSI

    Nama : DESI VINSENSIA

    Nomor Induk Mahasiswa : 050803023

    Program Studi : SARJANA (SI) MATEMATIKA

    Departemen : MATEMATIKA

    Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

    ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA

    UTARA

    Diluluskan di

    Medan, Oktober 2009

    Komisi Pembimbing :

    Pembimbing 2 Pembimbing 1

    Dra. Esther S.M Nababan Prof.Dr. Herman Mawengkang

    NIP: 196103181987112001 NIP: 194611281974031001

    Diketahui/Disetujui oleh

    Departemen Matematika FMIPA USU

    Ketua,

    Dr. Saib Suwilo, M.Sc.

    NIP: 194601091988031004

    ii

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • PERNYATAAN

    STUDI TENTANG GOAL PROGRAMMING DENGAN PENDEKATAN

    OPTIMISASI ROBUST

    SKRIPSI

    Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa

    kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

    Medan, Oktober 2009

    Desi Vinsensia

    NIM: 050803023

    iii

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • ABSTRAK

    Goal programming memiliki tujuan atau target yang diperingkatkan oleh pembuat keputusan

    menurut skala prioritasnya. Dalam kasus yang mengandung ketidak pastian, optimisasi robust

    memberikan solusi layak untuk semua parameter yang tidak pasti. Dalam hal ini, goal programming

    yang mengandung ketidak pastian diaplikasikan dalam pendekatan optimisasi robust yang biasanya

    hanya digunakan pada linear programming. Solusi robust memberikan nilai optimal worst deviasi

    dari total deviasi dengan mengganti parameter yang bersifat bulat pada setiap kendalanya dan tidak

    mengubah kendalanya.

    iv iii

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • ABSTRACT

    Goal prgramming have ranked goals by decision maker according that priority. In uncertainty case,

    robust optimimization give a feasible solution for all uncertain parameters. In this case,

    uncertainty goal programming presented robust optimization approach wich is this approach using

    only the linear programming methods. The robust solution give the worst optimal value of the total

    deviation by changing the integer parameters in every constraint and not changes that the

    constraint.

    v

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • PENGHARGAAN

    Segala Puji dan Syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat

    dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang merupakan

    salah satu syarat untuk menempuh ujian sarjana di departemen Matematika,

    Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Pada skripsi ini penulis

    mengambil judul skripsi tentang Studi tentang Goal Programming dengan

    Pendekatan Optimisasi Robust.

    Dalam kesempatan ini, penulis juga menyadari keterlibatan berbagai pihak

    yang telah membantu demi terselesaikannya skripsi ini. Oleh karena itu terima

    kasih penulis ucapkan kepada:

    1. Prof.Dr. Herman Mawengkang selaku dosen dan pembimbing I yang telah

    memberikan banyak bimbingan dan arahan dalam penulisan skripsi ini.

    2. Dra.Esther S.M Nababan, M.Sc selaku dosen dan pembimbing II atas

    bantuan dan penjelasan yang diberikan demi selesainya skripsi ini.

    3. Bapak Drs. Henry Rani Sitepu, M.Si dan Bapak Drs. Djakaria Sebayang

    selaku komisi penguji atas masukan dan saran yang telah diberikan demi

    perbaikan skripsi ini.

    4. Bapak Dr. Saib Suwilo M.Sc selaku ketua jurusan departemen matematika

    FMIPA USU.

    5. Bapak Prof. Dr. Eddy Marlyanto M.Sc selaku Dekan FMIPA USU.

    6. Semua Dosen Departemen Matematika FMIPA USU dan Pegawai FMIPA

    USU.

    7. Buat keluarga terkasih bapak dan mama tercinta Sarman Dani, S.Pd dan B.

    Gurning serta abang dan adik terkasih, Fransiskus Surya Dani, dan Nopita

    Agustina atas segala cinta, pengorbanan, motivasi sertya doa yang sangat

    berarti dalam hidup penulis.

    8. Buat sahabat-sahabat Evalina, Ade Nofe, Elisabet, dan wonderful gift yang

    sangat banyak membantu, selalu menyemangati, dan mendukung selama

    proses pengerjaan skripsi ini.

    vi

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • 9. Seluruh rekan-rekan Matematika stambuk 2005 seperjuangan, dDa,

    kMala, Happy, Udur, Elis dan lain-lain, serta seluruh teman-teman yang

    tidak dapat disebutkan nama-namanya satu persatu yang selalu mendukung

    penulis selama penyelesaian skripsi ini, Tuhan Yesus memberkati.

    Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyelesaikan

    skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan masukan dan kritikan yang

    bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

    Medan, Desember 2009

    Penulis

    vii

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • DAFTAR ISI

    Halaman

    Persetujuan ii

    Pernyataan iii

    Abstrak iv

    Abstract v

    Penghargaan vi

    Daftar Isi viii

    Daftar Tabel x

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang 1

    1.2 Identifikasi Masalah 3

    1.3 Tujuan dan manfaat Penelitian 3

    1.4 Metodologi Penelitian 3

    1.5 Tinjauan Pustaka 4

    BAB II LANDASAN TEORI

    2.1 Goal programming 6

    2.2 Optimisasi Robust 16

    2.3 Formulasi Robust Mixed Integer Programming 19

    BAB III PEMBAHASAN

    3.1 Solusi Robust dari Masalah Goal Programming dengan

    Possible Varians Negatif pada sisi Sebelah Kiri Tujuan

    (Goal) 22

    3.2 Kriteria Single Linear Programming terhadap Solusi M-

    Robust Goal Programming 23

    3.3 Studi Kasus Masalah Perusahaan dengan 3 tipe Produksi 25

    BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

    4.1 Kesimpulan 33

    4.2 Saran 33

    viii

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN 34

    ix

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • DAFTAR TABEL

    Tabel Halaman

    1 Tabel awal Simpleks 11

    2 Tabel iterasi 1 12

    3 Tabel iterasi 2 13

    4 Tabel iterasi 3 14

    5 Tabel iterasi 4 15

    6 Tabel jumlah kendala probuksi 25

    7 Tabel jumlah kendala dengan varians 26

    x

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Goal programming merupakan perluasan dari linear programming untuk

    mencapai tujuan atau target yang diinginkan. Formulasi awal goal programming

    pada dasarnya mirip dengan formulasi dalam linear programming. Variabel

    keputusan harus didefinisikan terlebih dahulu. Selanjutnya tujuan-tujuan manajerial

    harus dispesifikasikan berikut tingkat kepentingannya. Kemudian mencari solusi

    yang meminimumkan total penyimpangan tujuan-tujuan tersebut dari target-

    targetnya, atau dengan kata lain goal programming merupakan alat analisis untuk

    meminimumkan deviasi (penyimpangan) berbagai tujuan, sasaran, atau target yang

    telah ditetapkan, sehingga memenuhi target (mendekati target) yang telah

    ditentukan menurut skala prioritasnya masing-masing.

    Karakteristik yang membedakan goal programming dan linear programing

    adalah: tujuan-tujuan itu diperingkatkan oleh pembuat keputusan sesuai dengan

    peringkat ordinalnya melalui prosedur goal programming. Walaupun ada

    kemungkinan bahwa tidak seluruh tujuan bisa dicapai, namun untuk solusi

    persoalan goal programming adalah bagaimana mendekati target-target yang telah

    menjadi tujuan itu sedekat mungkin, dan jika terjadi penyimpangan maka

    penyimpangan-penyimpangan itu minimum .

    Awal aplikasi goal programming dilakukan oleh Charnes dan Cooper

    (1981). Charnes dan Cooper mengembangkan pendekatan program tujuan untuk

    memperoleh solusi yang memuaskan, yang tidak bisa diperoleh dengan pendekatan

    linear programming karena adanya konflik atau penyimpangan antar tujuan.

    Secara matematis dapat dituliskan dengan situasi sebagai berikut:

    x1, x2, ..., xn = variabel keputusan,

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • cjk = koefisien xj (j = 1, 2, 3, ..., n) pada fungsi obyektif dalam

    setiap tujuan-k pada fungsi obyektif dalam setiap tujuan-k

    (k = 1, ,2, ..., k),

    bk = target untuk tujuan-k.

    /

    kd = variabel penyimpangan yang merepresentasikan tingkat

    pencapaian melebihi target dan pencapaian di bawah target.

    Formula umum goal programming dapat dituliskan secara lengkap sebagai:

    Zmin = )(1

    K

    k

    kk dd

    kendala:

    n

    j

    kkkjjk bddxc1

    )(

    0, /kj dx

    Goal Programming saat ini dalam prakteknya sudah banyak dipakai dalam

    menyelesaikan berbagai permasalahan linear programming. Namun beberapa kasus

    model teknik optimisasi, goal programming ini menghadapai bebagai

    permasalahan dimana hasil yang diperoleh berada pada situasi yang tidak pasti

    (uncertainty). Kemudian dikembangkan beberapa pendekatan untuk model yang

    tidak pasti yaitu melalui pendekatan stochastik dan pendekatan robust optimisasi.

    Pada tulisan ini penulis menggunakan suatu pendekatan pada goal

    programming yaitu dengan Pendekatan Optimisasi Robust yang selama ini

    diaplikasikan pada tujuan tunggal pada linier programming. Optimisasi robust

    merupakan suatu masalah model optimisasi dengan data yang mengandung ketidak

    pastian (uncertainty) untuk memperoleh solusi yang baik untuk semua parameter

    yang tidak pasti . Optimisasi robust merupakan metode pendekatan yang digunakan

    dalam menyelesaikan program stokastik dimana beberapa parameternya adalah

    variabel acak, kecuali kelayakan (feasibility) untuk semua realisasi yang mungkin

    (scenario) diganti dengan fungsi penalty pada fungsi objektifnya.

    2

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • Dengan pendekatan ini dimaksudkan untuk menemukan solusi layak solusi

    yang tidak pasti, mengaplikasikan pendekatan yang disebut pendekatan robust pada

    goal programming dan multicriteria pada umumnya.

    1.2 Identifikasi Masalah

    Goal programming merupakan suatu teknik optimisasi untuk menganalisis dan

    membuat solusi persoalan yang memiliki banyak tujuan dengan mendekati target-

    target yang menjadi tujuan sedekat mungkin dan meminimumkan penyimpangan-

    penyimpangan yang ada. Masalah yang diangkat dalam tulisan ini adalah:

    Bagaimana goal programming dapat diselesaikan dengan pendekatan optimisasi

    robust, sehingga penyimpangan yang diperoleh menjadi layak dalam situasi yang

    tidak pasti.

    1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan solusi dari total penyimpangan

    terburuk dari goal (tujuan) dalam situasi yang tidak pasti, jika salah satu parameter

    dari tujuan yang ada diubah dan dengan kendala yang sama, sehingga

    penyimpangan yang ada dapat diminimumkan. Manfaat dari penelitian ini adalah

    melalui pendekatan robust solusi ini dapat memudahkan pengambilan keputusan

    dari suatu permasalahan yang mengandung ketidak pastian.

    1.4 Metodologi Penelitian

    Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi literatur. Langkah-

    langkah yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

    a. Meninjau tentang goal programming dan mendefinisikan situasi yang tidak

    pasti tesebut dalam goal programming.

    3

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • b. Menjelaskan tentang pendekatan robust dalam literatur.

    c. Mengaplikasikan pendekatan robust pada goal programming dalam situasi

    yang tidak pasti.

    d. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dan memberi saran-

    saran jika ada.

    1.5 Tinjauan Pustaka

    A. Ben-Tal, A. Goryashko, E. Guslitzer, A. Nemirovski dalam papernya yang

    berjudul Adjustable Robust Solutions of Uncertain Linier Program

    menyatakan bahwa optimisasi robust adalah suatu metode atau pendekatan yang

    berhubungan permasalahan optimisasi yang tidak pasti (uncertain).

    Bernard Taylor III (1996) dalam bukunya yang berjudul Sains

    Manajemen menyatakan bahwa program tujuan merupakan variasi program linier

    untuk masalah-masalah dimana terdapat lebih dari satu tujuan, yang secara khusus

    berguna untuk organisasi yang tidak mempunyai satu tujuan yang dapat

    didefinisikan secara jelas seperti memaksimalkan keuntungan dan meminimumkan

    kerugian.

    B. D. Nasendi, Affendi Anwar (1985) dalam bukunya Program Linier

    Dan Variannsnya, menyatakan bahwa goal programing merupakan alat analisis

    untuk meminimumkan deviasi (penyimpangan) berbagai tujuan, sasaran, atau target

    yang telah ditetapkan, sehingga memenuhi target (mendekati target) yang telah

    ditentukan menurut skala prioritasnya masing-masing.

    David G, Dannenbring, Marthin K.Starr (1981) dalam bukunya yang

    berjudul Management Science An Introduction, mengatakan bahwa goal

    programming adalah suatu metode untuk memaksimalkan sasaran dari beberapa

    multitujuan atau target yang ada dengan mengurutkan tujuan berdasarkan

    prioritasnya.

    4

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • Dorota Kuchta (2004) dalam papernya Robust Goal Programming,

    menyatakan solusi robust optimal adalah suatu solusi yang mana akan optimal jika

    terdapat perubahan pada parameter dari keputusannya.

    Ricard I.Levin, dkk (1992) dalam bukunya yang berjudul Quantitative

    Approaches to Management menyatakan bahwa goal programing adalah variasi

    algoritma simpleks dimana pembuat keputusan mengijinkan untuk menentukan

    multiobjective dan target dari tujuannya yang kemudian diurutkan berdasarkan

    tingkat kepentinganya.

    5

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • BAB 2

    LANDASAN TEORI

    2.1 Goal Programming

    Dalam memformulasikan dan solusi persoalan dalam program linier, proses

    pemodelannya difokuskan pada tujuan tunggal seperti memaksimumkan

    keuntungan atau meminimumkan biaya. Sehingga para pembuat keputusan

    berusaha agar berbagai tujuan perusahaan menjadi satu tujuan tunggal. Padahal

    dalam berbagai proses pembuatan keputusan dalam dunia nyata, pengintegrasian

    berbagai tujuan menjadi sebuah tujuan tunggal saja sebenarnya tidak selalu tepat.

    Misalnya suatu perusahaan tidak sekedar bertujuan memaksimumkan keuntungan

    saja, tetapi secara bersamaan juga bertujuan untuk menjaga kestabilan penggunaan

    tenaga kerja, meningkatkan pangsa pasar atau membatasi peningkatan harga jual.

    Untuk menganalisis dan membuat solusi persoalan untuk melibatkan

    berbagai tujuan digunakan teknik goal programming. Goal programming

    merupakan suatu metode yang melibatkan berbagai tujuan yang bahkan saling

    konflik ke dalam proses formulasinya, berikut prioritas tujuannya. Formulasi goal

    programming pada dasarnya mirip dengan formulasi dalam linear programming.

    Perbedaan antara goal programming dan linear programming adalah terletak pada

    struktur dan penggunaan fungsi tujuan. Dalam linear programming fungsi

    tujuaannya hanya mengandung satu tujuan, sementara dalam goal programming

    semua tujuan digabungkan dalam sebuah fungsi tujuan. Ini dapat dilakukan dengan

    mengekpresikan tujuan itu dalam bentuk suatu kendala (constraint), memasukkan

    suatu variabel simpangan (variable deviation) dalam kendala untuk mencerminkan

    seberapa jauh tujuan itu dicapai, dan menggabungkan variabel simpangan dalam

    fungsi tujuan.

    Dalam linear programming tujuannya bisa maksimasi atau minimasi,

    sementara dalam goal programming tujuannya adalah meminumkan

    penyimpangan-penyimpangan dari tujuan tertentu. sehingga hal ini berarti semua

    masalah goal programming adalah masalah minimasi. Karena penyimpangan-

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • penyimpangan dari tujuan-tujuan itu diminimumkan, goal programming dapat

    menangani tujuan yang saling konflik. Jika terdapat banyak tujuan, prioritas atau

    urutan ordinalnya dapat ditentukan, dan proses penyelesaian goal programming

    dapat berjalan sedemikian rupa sehingga tujuan dengan prioritas tertinggi dipenuhi

    sedekat mungkin sebelum memikirkan tujuan-tujuan dengan prioritas yang lebih

    rendah. Jika linear programming berusaha mengidentifikasi solusi optimum dari

    suatu himpunan solusi yang layak, goal programming ingin meminumkan

    penyimpangan-penyimpangan dari tujuan-tujuan dengan mempertimbangkan

    hirarki prioritas.

    Secara matematis goal programming dapat dituliskan situasi sebagai berikut:

    x1, x2, ..., xn = variabel keputusan

    m = banyaknya tujuan yg dipertimbangkan

    cjk = koefisien xj ( j= 1, 2, 3, ..., n) pada fungsi objektif dalam setiap

    tujuan-k (k=1, 2, 3, ..., m),

    bk = target untuk tujuan-k.

    Solusi untuk persoalan goal programming adalah bagaimana mendekati

    target-target yang telah menjadi tujuan itu sedekat mungkin, dan jika terjadi

    penyimpangan maka penyimpangan-penyimpangan itu minimum.

    n

    j

    jj bxc1

    11

    n

    j

    j bxc1

    22

    . .

    . .

    . .

    n

    j

    kjjk bxc1

    Karena tidak mungkin dapat mencapai seluruh target, maka perlu

    didefinisikan sebuah fungsi objektif menyeluruh untuk goal programming yang

    kompromistis dengan tujuan mencapai berbagai target. Dengan asumsi bahwa

    penyimpangan itu bisa bernilai positif dan negatif, maka fungsi objektif

    menyeluruh untuk persoalan goal programming dapat ditulis sebagai berikut:

    7

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • mk

    n

    j

    kjjk bxcZ1 1

    min

    Dengan demikian, fungsi objektif goal programming diekspresikan sebagai

    preferensi atau fungsi pencapaian (achievement function) terbatas kepada

    penyimpangan target.

    Dengan membuat variabel baru pada fungsi obyektif yang dapat

    didefinisikan sebagai: n

    j

    kjjkk bxcd1

    , untuk k = 1, 2, ..., m

    Seghingga fungsi objektif goal programming menjadi:

    m

    k

    kdZ1

    min

    Karena dk bisa bernilai positif atau negatif, maka variabel ini dapat diganti

    dengan dua variabel non negatif baru, sehingga dk= dk+

    - dk-, dimana dk

    + dan dk

    - 0.

    kkkkk ddddd

    dk+ dan dk

    - merupakan variabel penyimpangan (deviational variables) yang

    merepresentasikan tingkat pencapaian melebihi target (over achievement) dan

    pencapaian di bawah target (under achievement). Secara bersamaan, tidak mungkin

    terjadi kelebihan target, maka berlaku hubungan: dk+ x dk

    - = 0.

    Formula umum goal progaramming dapat dituliskan sebagai berikut:

    m

    k

    kk ddZ1

    min

    kendala:

    n

    j

    kkkjjk bddxc1

    0),(/

    kj dx

    Dalam formulasi goal progamming ini setiap target dimasukkan dalam

    kendala-kendala dalam persamaan. Fungsi kendala semacam ini disebut sebagai

    kendala tujuan (goal constraint), di mana di dalam persamaannya telah melibatkan

    variabel deviasi, dk+ dan dk

    - dimana dalam program linier kedua peubah tersebut

    adalah slek dan surplus. Sehingga yang dinilai dan dianalisis dalam goal

    programming bukanlah tingkat kegiatannya, tetapi deviasi dari tujuan, sasaran atau

    target yang ditimbulkan oleh adanya nilai penyelesaian tersebut. Dalam mencapai

    deviasi plus dan deviasi minus dari tujuan atau target tidak dapat diperoleh secara

    8

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • sekaligus atau simultan, maka salah satu dari peubah dari peubah deviasional atau

    kedua-duanya akan menjadi nol.

    Pada beberapa situasi, deviasi (penyimpangan) dari suatu target tertentu

    menjadi lebih penting bagi pembuat keputusan dibanding penyimpangan target

    lainnya. Demikian pula, pada sebuah target tertentu, bisa saja penyimpangannya

    jauh lebih penting dari penyimpangan target lainnya dengan arah yang berlawanan.

    Pada situasi seperti ini, maka bisa dimasukkan bobot yang berbeda (differential

    weight), wk+ dan wk

    - pada setiap penyimpangannya:

    m

    k

    kkkk dwdwZ1

    min

    kendala:

    n

    j

    kkkjjk bddxc1

    )(

    0, /_kj dx

    Contoh:

    Sebuah perusahaan perabot rumah tangga yang bergerak dalam bidang

    produksi mabel, memiliki dua produk yang paling disenangi, yaitu perabot tipe I

    (dibuat dengan bahan kayu jati) dan perabot tipe II ( dibuat dengan kayu meranti).

    Perabot tipe I Perabot tipe II

    Waktu departemen I 4 jam 3 jam

    Waktu departemen II 2 jam 1 jam

    Dengan tersedia 240 jam kerja pada departemen I tiap minggunya dan 100

    jam kerja pada departemen II. Keutungan bersih perabot tipe I adalah Rp

    50.000/set, sedangkan perabot tipe II adalah Rp 70.000/set. Pemilik perusahaan

    menginginkan untuk mendapatkan keuntungan sebesar Rp 700.000 dari seluruh

    tipe dengan jumlah perabot tipe I ingin dijual 7 set, dan penjualan tipe II

    ditargetkan harus terjual sebanyak 9 set.

    Penyelesaian:

    Andaikan :

    x1 = Perabot tipe I

    9

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • x2 = Perabot tipe II

    Dari kasus di atas dapat dirumuskan dengan menambahkan tiga peubah

    deviasional, di mana untuk setiap tujuan atau target harus memiliki pasangan

    (deviasi plus dan deviasi minus).

    dengan:

    d1- = jumlah Rp di mana target keuntungan yang ditetapkan tidak tercapai atau di

    bawah target.

    d1+

    = jumlah Rp dimana target keuntungan yang ditetapkan melebihi target yang

    ditentukan.

    d2- = jumlah penjualan perabot tipe II yang ditetapkan tidak mencapai target.

    d2+

    = jumlah penjualan perabot tipe II yang ditetapkan melebihi target.

    d3- = jumlah penjualan perabot tipe I yang ditetapkan tidak mencapai target.

    d3+ = jumlah penjualan perabot tipe I yang ditetapkan melebihi target.

    Maka model persoalan di atas menjadi:

    Minimumkan 321 dddZ

    kendala:

    000.700000.70000.50 _1121 ddxx

    x2 + d2+ - d2

    - = 9

    x1 + d3+

    - d3- = 7

    4x1 + 3x2 240

    2x1 + x2 100

    dan ( x1, x2, d1-, d1

    +, d2

    -, d2

    +, d3

    -, d3

    +) 0

    Pada masalah perusahaan tersebut pemilik perusahaan telah memiliki target

    yang ingin dicapai yaitu keuntungan yaitu sebesar Rp 700.000, dengan penjualan

    tipe mebel yang telah diterapkan. Untuk itu sang pemilik mengurutkan atau

    memberi prioritas terhadap target yang ingin dicapainya.

    No Target Prioritas

    1 Mengahasilkan total keuntungan paling sedikit 1

    10

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • Rp 700.000,00

    2 Penjualan x2 minimal 9 unit 2

    3 Penjualan x1 minimal 7 unit 3

    Maka formulasi goal programming kasus di atas dapat ditulis dengan:

    1 1 2 2 3 3

    1 2 1 1

    2 2 2

    1 3 3

    1 2 1

    1 2 2

    /

    ( ) ( ) ( )min

    :

    50 70 700

    9

    7

    4 3 240

    2 100

    ( , , ) 0; 1, 2, 3i i i

    Z P d P d P d

    kendala

    x x d d

    x d d

    x d d

    x x s

    x x s

    x d s i

    Dengan metode simplex, formulasi dapat diselesaikan sebagai berikut:

    Tabel 1. Tabel Awal.

    Cb

    Cj 0 0 P1 0 P2 0 P3 0 0 0

    XB Basic

    Variabel x1 x2 d1

    - d1

    + D2

    - d2

    + d3

    - d3

    + s1 S2

    0 s1 4 3 0 0 0 0 0 0 1 0 240

    0 s2 2 1 3 0 0 0 0 0 0 1 100

    P1 d1-

    50 70 1 -1 0 0 0 0 0 0 700

    P2 d2-

    0 1 0 0 1 -1 0 0 0 0 9

    P3 d3-

    1 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 7

    P3 zj 1 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 7

    Cj-zj -1 0 0 0 0 0 0 1 0 0

    P2 zj 0 1 0 0 1 -1 0 0 0 0 9

    Cj-zj 0 -1 0 0 0 1 0 0 0 0

    P1 zj 50 70 1 -1 0 0 0 0 0 0 700

    Cj-zj -50 -70 0 -1 0 0 0 0 0 0

    11

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • Keterangan:

    Sel zj pada kolom dengan cj=Pi diberi nilai =1. Contoh: Pada P3, baris zj untuk

    kolom d3- ( dengan koefisien cj = P3) diberi nilai =1.

    Pengerjaan dilakukan mulai dari Prioritas-1:

    1. kolom kunci adalah kolom x2, ditentukan: Max {cj- zj}

  • cj-zj -1 0 0 0 0 0 0 1 0 0

    P2 zj 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    cj-zj 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

    P1 zj 50 0 1 -1 -70 70 0 0 0 0 70

    cj-zj -50 0 0 -1 70 -70 0 0 0 0

    Keterangan :

    1. kolom kunci adalah kolom d2+, ditentukan: Max {cj-zj

  • P2 x2 5/7 1 1/70 -/70 0 0 0 -1 0 0 10

    P3 d3-

    1 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 7

    P3 zj 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 7

    Cj-zj -1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    P2 zj 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    Cj-zj 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

    P1 zj 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    Cj-zj 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0

    Keterangan:

    Pada tabel 3 ini telah optimal untuk prioritas 1 dan prioritas 2. Karena keduanya

    telah memenuhi syarat 0)( jj zc

    1. kolom kunci adalah kolom x1, ditentukan : Max {cj-zj

  • Tabel 4. Iterasi- 3.

    Cb

    Cj 0 0 P1 0 P2 0 P3 0 0 0

    XB Basic

    Variabel x1 x2 d1

    - d1

    + d2

    - d2

    + d3

    - d3

    + s1 s2

    0 S1 0 0 -

    2/25 2/25 13/5

    -

    13/5 0 0 1 0 992/5

    0 S2 0 0 -

    1/25 1/25 9/5 -9/5 0 0 0 1 441/5

    P1 X1

    1 0 1/50 -

    1/50 -7/5 7/5 0 0 0 0 7/5

    P2 X2 0 1 0 0 1 -1 0 0 0 0 9

    P3 D3-

    0 0 -

    1/50 1/50 7/5 -7/5 1 -1 0 0 28/5

    P3

    zj 0 0 -

    1/50 1/50 7/5 -7/5 1 1 0 0 28/5

    Cj-zj 0 0 1/50 -

    1/50 -7/5 7/5 0 0 0 0

    P2 zj 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    Cj-zj 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

    P1 zj 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    Cj-zj 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0

    Keterangan:

    1. kolom kunci adalah kolom d2-, ditentukan : Max {cj-zj

  • c. d3- = 4

    5

    7:

    5

    28(leaving variable)

    Tabel 5. Iterasi 4

    Cb

    Cj 0 0 P1 0 P2 0 P3 0 0 0

    XB Basic

    Variabel x1 x2 d1

    - d1

    + d2

    - d2

    + d3

    - d3

    + s1 s2

    0 S1 0 0 -

    99/1400 99/1400 0 0 -13/1400 0 1 0 197

    0 S2 0 0 -

    47/1400 47/1400 0 0 -9/1400 0 0 1 81

    P1 X1

    1 0 7/200 -7/200 0 0 1/200 0 0 0 7

    P2 X2 0 1 1/280 -1/280 0 0 -5/28 5/28 0 0 5

    P3 D2-

    0 0 -1/280 1/280 1 -1 5/28 -5/28 0 0 4

    P3 zj 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0

    Cj-zj 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    P2 zj 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    Cj-zj 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    P1 zj 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    Cj-zj 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    Pada iterasi 4 ini telah optimal untuk Prioritas-3, karena .0)( jj zc

    Solusi optimal menunjukkan bahwa: x1* = 7 dan x2

    * = 5.

    a. s1 adalah slack variabel untuk departemen type I = 197 jam.

    Dimana: kapasitas jam proses total penggunaan jam = 240 (4x7jam +

    5x3jam) =197 jam

    b. s2 adalah slack variabel untuk departemen II = 81 jam.

    Dimana: kapasitas jam proses total penggunaan jam = 100 ( 2 x 7jam

    + 5 jam) = 81 jam.

    c. d2- adalah pencapaian di bawah target ( underavhievement target) dengan

    penjualan tipe II = 4.

    Dimana: jumlah tipe II jumlah target penjualan yang ditetapkan = (5 9)

    = -4. ( underachievement target).

    Sehingga pada Prioritas -2 mengalami pencapaian dibawah target penjualan

    sebesar 4 unit untuk tipe II, tetapi pencapaian target keuntungan sebesar Rp

    16

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • 700.000,00 rupiah telah tercapai dan penjualan untuk tipe I (Prioritas-3) minimal 7

    telah tercapai.

    Dalam kasus tidak pasti pada goal programming, terdapat perbedaan yaitu

    andaikan koefisien cij, i = 1, ..., k; j = 1, ..., n mungkin dapat berubah-ubah,

    mempengaruhi hasil yang dicapai goal dalam daerah negatif. Koefisien variabel ke-

    j dalam kendala ke- i akan diambil dari nilai asumsi ijc (i = 1, ..., k; j = 1, ..., n).

    Tetapi juga mungkin akan terjadi pengambilan nilai dari interval ijij cc , , ( i = 1,

    ..., k; j = 1, ..., n). Dan andaikan ijij c ( i = 1, ..., k; j = 1, ..., n).

    2.2 Optimisasi Robust

    Data tidak pasti saat ini banyak dijumpai dalam masalah optimisasi. Misalnya

    dalam optimisasi rangkaian supply, keaktualan permintaan untuk suatu produk,

    keuntungan finansial, keaktualan keperluan material dan lain-lain adalah tidak tepat

    diketahui dimana keputusan kritis diperlukan untuk diputuskan. Dalam teknik dan

    science, data adalah suatu ukuran error, dimana juga merupakan sumber data yang

    tidak pasti dalam model optimisasi.

    Dalam optimisasi matematika, umumnya diasumsikan bahwa data adalah tepat

    (pasti) diketahu. Kemudian dianalisis untuk meminimumkan (atau maksimumkan)

    fungsi objektif dengan :

    Minimumkan f0 (x, D0)

    kendala fi ( x, Di ) 0 Ii

    Dimana x adalah vektor dari variabel keputusan dan Di, }0{Ii adalah data

    yang merupakan bagian masukan dari maslah optimisasi.

    Ketika parameter dalam fungsi objektif adalah tidak pasti , tidak mungkin

    keinginan untuk nilai optimal diperoleh. Bagaimanapun tingkat penyimpangan

    yang merugikan sering kali menjadi alasan untuk diperhatikan. Banyak model ingin

    mengoptimalkan imbal balik (tradeoff) untuk mendapatkan solusi yang lebih

    dipercaya dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

    17

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • Jika parameter tidak pasti menjadi kendala, kemudian diimplementasikan

    pada solusi, mungkin kendala menjadi ganguan dalam realisasi dari aktualisasi

    data. Dalam banyak praktek masalah optimisasi, gangguan (pelanggaran) kendala

    akan mempengaruhi ketidakmampuan solusi yang diperoleh.

    Metode klasik yang termasuk parameter tidak pasti adalah analisis sensitivitas

    dan stochastik. Dalam bentuk pendekatannya, penggunanya mengabaikan pengaruh

    data yang tidakpasti dalam model mereka dan berikutnya analisis sensitifitas

    memberikan solusinya. Bagaimanapun analisis sensitifitas hanya alat untuk

    menganalisis kebaikan atau kebenaran dari solusi. Dalam pendekatan stochastik

    untuk memperoleh solusi yang layak dengan menggunakan perubahan pada

    kendala.

    Optimisasi robust memmberikan pendekatan yang berbeda dalam menangani

    data yang tidak pasti. Dalam matematika, robust optimisasi adalah suatu metode

    pendekatan dalam optimisasi yang berhubungan dengan ketidakpastian. Dalam

    model optimisasi memiliki dua komponen yang berbeda yaitu komponen struktural

    dan komponen kontrol. Untuk mendefinisikan kedua komponen tersebut, akan

    diperlihatkan dua variabel himpunan sebagai berikut:

    1nx R , merupakan vektor variabel keputusan yang memiliki nilai optimal

    dengan parameter yang tidak pasti yang disebut design variable.

    Variabel design ini tidak dapat menjadi suatu realisasi data yang

    spesifik

    2ny R , merupakan vektor variabel keputusan kendali dimana

    memperhatikan penyesuaian terhadap suatu parameter yang tidak

    pasti. Nilai optimal variabel ini bergantung pada realisasi

    parameter tidak pasti dan nilai optimal dari design variable.

    Istilah design variable dan control variable diambil dari analisis fleksibilitas

    produksi dan proses distribusi. Variabel design menentukan struktur proses dan

    ukuran dari modul produksi. Variabel kendali digunakan untuk mengatur cara dan

    mutu (level) dari produksi dalam merespon gangguan dalam proses, mengubah

    permintaan hasil produksi, dan sebagainya.

    18

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • Model optimisasi dapat dituliskan sebagai berikut:

    Linear Programming

    Minimumkan cT x + d

    T y (1)

    21 ,nn

    yx RR

    kendala:

    Ax = b (2)

    Bx + Cy = e, (3)

    x, y 0. (4)

    Persamaan 2 merupakan kendala dalam matematika programming dan

    persamaan 3 merupakan kendala kontrol.

    Untuk medefinisikan masalah optimisasi robust, andaikan terdapat himpunan

    scenario = { 1, 2, 3, ..., S}. Dengan tiap skenario s yang kemudian

    dihubungkan pada himpunan {ds, Bs, Cs, es} untuk koefisien variabel kendali dan

    peluang skenario ps S

    s

    sp1

    )1( . Solusi optimal dari persamaan (1)s/d(4) akan

    menjadi robust yang optimal jika sisanya close pada optimal untuk beberapa

    realisasi skenario s yang kemudian disebut dengan istilah solusi robust. model

    robust adalah solusi robust yang mungkin terjadi bila hampir layak untuk

    beberapa skenario s.

    Hal ini tidak mungkin bahwa untuk persamaan (1)s/d(4) akan layak dan

    optimal untuk semua skenario s . Jika sistem tersebut adalah dibangun model

    substansial redundan , maka hal itu mungkin memperoleh solusi layak dan optimal.

    Sebaliknya, suatu model diperlukan untuk memenuhi tindakan imbal-beli (tradeoff)

    diantara solusi robust dan model robust.

    Andaikan terdapat himpunan { y1, y2, ..., ys} variabel kendali untuk setiap

    skenario s . Andaikan terdapat himpunan { z1, z2, ... , zs} merupakan vektor

    error dari kendala kontrol pada scenario. Maka dapat diformulasikan robust model

    sebagai berikut:

    Minimumkan (x1, y1,...,ys) + { z1, z2, ... , zs} (5)

    19

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • kendala: Ax = b (6)

    Bs x + Csys + zs = es, untuk semua s (7)

    x 0, ys 0, untuk semua s (8)

    Dengan mengalikan skenario, fungsi objektif = cT x + dT y menjadi variabel

    acak dengan nilai s = cT x + d

    Ts ys, dengan probabilitas ps. Oleh karena itu,

    terdapat pilihan tunggal untuk jumlah nilai objektifnya.

    Dengan menggunakan nilai rata-rata :

    (.) = s

    ssp , (9)

    dimana fungsi tersebut biasanya digunakan dalam formulasi stokastik linear

    programming. Dalam analisis pada kasus buruk (worst) model maximin di

    definisikan :

    ss

    max(.) , (10)

    2. 3 Formulasi Robust Mixed Integer Programming (MIP)

    Andaikan c, l, u merupakan n-vektor, andaikan A merupakan matriks m x n dan b

    adalah m-vektor.

    Minimumkan cx

    kendala Ax b

    l x u

    xi Z, i = 1, ..., k (1)

    Model data yang tidak pasti U:

    a. tidak pasti (uncertain) untuk Matriks A : Andikan N = { 1, 2, ...,

    n}. Tiap entry aij, j N adalah model independent, simetris dan

    dibatasi variabel random ( tetapi dengan distribusi yang tidak

    diketahui) ~

    , Njaij yang diambil dalam nilai ],[ ijijijij aaaa .

    b. tidak pasti (untuk cost vektor c). Tiap entri cj, j N nilai

    diambil dalm [cj, cj + dj], dimana dj mewakili deviasi dari

    nominal cost koefisien cj.

    20

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • Untuk setiap i, terdapat bilangan i, i = 0, 1, ..., m yang diambil nilai dalam

    interval [0, ]iJ , dimana Ji = {j, }0ija . 0 diasumsikan bulat, ketika i, i =

    1,2,...,m tidak harus selalu integer. Tugas parameter i dalam kendala adalah

    menyesuaikan metode sifat robust terhadap solusi yang konservatif. Terdapat ke-

    i kendala dari persoalan nominal .ii bxa Andaikan Ji adalah himpunan koefisien

    aij, j Ji independent mengambil nilai sesuai pada distribusi simetrik dengan rata-

    rata sama dengan nilai nominal aij dalam interval ],[ ijijijij aaaa . Berbicara

    dengan intuisi, tidak mungkin bahwa semua aij, j Ji, akan diubah. Tujuan hal ini

    adalah semua kasus mulai dari koefisien i diganti, dan satu koefisien ait diganti

    dengan .)( itii a .

    Dengan kata lain bahwa menetapkan wilayah terlarang dalam perhitungan dan

    hanya koefisien himpunan bagian yang digantikan dalam urutan yang

    menimbulkan solusi yang berlawanan. Kemudian akan dijamin bahwa jika

    dilakukan sifat alami maka solusi robust akan layak.

    Lemma

    Minimumkan 0

    maxjj S j

    c x d x

    kendala: max ( ) i ii

    j ij j ij j i i ia x a x a x b

    j S tit i

    uxl

    ix , .,...,1 ki (2)

    Bukti :

    Akan ditunjukkan bagaimana kendala (2) menjadi kendala linear.

    Diberikan vektor x*, didefinisikan :

    i(x*) =

    *max ( )

    i i ij S ij j i i it t

    a x a x (3)

    Sama dengan :

    i(x*) = maksimumkan

    iJj

    ijjij zxa

    iii

    21

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • kendala iJj

    iijz (4)

    10 ijz iJji,

    Persamaan ini equivalen }\,,}{{ iiiiiiiii SJtSJStS dengan

    fungsi cost i

    ii

    Sj

    titiijij xaxa*)( .

    Maka dual dari persoalan (4) adalah:

    Minimumkan iJj

    iiij zp

    kendala

    0

    0

    i

    ij

    jijiji

    z

    p

    xapz

    i

    Jj

    Jj

    i

    i

    (5)

    Dari aturan dualitas, karena persamaan (4) feasible dan terbatas untuk semua

    i [0, ]iJ , maka dual persamaan (6) juga layak dan terbatas i [0, ]iJ .

    Sehingga diperoleh bahwa i(x*) adalah sama dengan nilai fungsi objektif pada

    persamaan (5).

    22

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • BAB 3

    PEMBAHASAN

    3.1 Solusi robust dari masalah goal programming dengan posible varians

    negatif pada sisi sebelah kiri tujuan.

    Ada 3 ide yang berhubungan dengan konsep solusi robust optimal yaitu:

    a. Solusi robust optimal adalah suatu solusi yang mana akan optimal untuk

    kemungkinan nilai terburuk (worst) dari koefisien yang diasumsikan

    dalam intarval variansnya (penyimpangan). Terburuk maksudnya adalah

    minimal untuk maksimum fungsi objektif dan untuk kendala lebih besar

    atau sama dan maksimal dalam kasus lainnya.

    b. Dengan mengaplikasikan definisi di atas , diperoleh kasus pessimistic,

    dimana akan direduksi dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan

    dengan koefisien himpunan pada kemungkinan nilai terburuk. Suatu solusi

    robust dapat sangat mudah diperoleh, tetapi kualitas ( nilai fungsi objektif)

    mungkin sangat buruk. Dalam banyak kasus terdapat pendekatan yang

    terlalu pesimistik, dengan segala asumsi yang bisa saja salah, dan bahwa

    semua koefisien mungkin berubah-ubah pada arah negatif secara simultan.

    c. Pada pendekatan dengan sifat alami (nature), diasumsikan bahwa hanya

    beberapa koefisien yang akan benar-benar diganti (misalnya hanya harga

    beberapa produk akan turun, tidak semua produk). Tentu tidak dapat

    diketahui koefisien yang mana diganti dan dalam pendekatan hal itu tidak

    perlu memilih koefisien yang diduga akan di ganti. Hanya hal yang

    dibutuhkan adalah perkiraan untuk fungsi objektif dan tiap kendala itu

    masing-masing, apakah opini memaksimalkan koefisien dapat diganti

    dengan nilai yang relatif normal.

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • Dengan mengaplikasikan pendekatan ini pada

    persamaann

    j

    jjij kidxc1

    ),...,1(, dengan ijijij ccc , , ( i = 1, ..., k; j = 1, ..., n),

    ijc akan menjadi nilai normal. Solusi M-robust dimana M = (mi)ki=1 dan mi ( i=

    1, ..., k) adalah bilangan bulat dipilih oleh si pembuat keputusan yang tidak

    melebihi n, yang mana menerangkan berapa banyak koefisien dalam kendala ke-i

    dapat diganti. Apabila mi = n (i =1,...,k) diasumsikan tidak ada yang akan salah

    maka diperoleh solusi normal optimal.

    3.2 Kriteria single linear programming terhadap solusi M-robust goal

    programming

    Sesuai model formulasi MIP , maka solusi M- robust dapat ditulis:

    1max ( 1, ..., )

    ( )

    j

    n

    ijj j Sj ij j ic x x d i k

    A x B

    (*)

    Dengan formulasikan kembali dengan cara yang sama ke dalam model goal

    programming, maka diperoleh:

    0,,0

    )(

    ),...,1(,max

    )(

    1},...,1{

    1

    min

    ii

    n

    j Sj

    iiijij

    mS

    nSjij

    k

    j

    iiii

    ddx

    BxA

    kibddxxc

    dwdwZ

    jii

    i (**)

    Nilai optimal dari fungsi objektif yang diperoleh dalam cara ini akan menjadi

    nilai opimal terburuk dari total deviasi dimana dalam tiap goal i (i=1,...,k),

    koefisien im mengijinkan untuk mengambil paling sedikit nilai baik ( maksimal).

    24

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • Dengan mengubah nilai im , akan dilihat bagaimana pengaruh nilai optimal total

    deviasi.

    Lemma : andaikan 1 2

    ( , , ..., ) max ( 1, ..., ).jj Si n ij j

    x x x x i k Untuk

    tiap vektor (x1, x2,..., xn) dan i= 1,2,...,k, i ( x1, x2, ..., xn), adalah nilai

    fungsi objektif pada masalah linear programming

    Minimumkan n

    j

    iiij zmp1

    0),,...,1(,0

    ),...,1(11

    iij

    jij

    znjp

    njxpz (***)

    Formulasi linear programming di atas, kemudian diapilkasikan pada solusi M-

    robust:

    ),...,1(;0,,0

    )(

    ),...,1(;0),,...,1(;0

    ),...,1();,...,1(;

    ),...,1(;

    )(

    1 1

    1

    min

    kiddx

    BxA

    kiznjp

    kinjxpz

    kibiddzmpxc

    dwdwZ

    ii

    iij

    jijiji

    n

    j

    n

    j

    iiiiijjij

    k

    j

    iiii

    (****)

    Bukti: Jika n

    jjx 1)( , k

    iii dd 1),( adalah solusi feasible persamaan (**), tentu saja

    juga (sesuai bersama dengan nilai pij (j= 1, ..., n), zi) solusi layak persamaan

    (****). Telah ditunjukkan bahwa nilai fungsi objektif (****) tidak melebihi

    nilai fungsi objektif (**).

    Dengan kata lain untuk menentukan n

    jjx 1)( , dari relasi

    1 1max , 1, ..., , 0, 0,

    i

    n nnij

    j ijj S j jj ij j j ij i i ij ijc x x c x p m z i k p z

    bahwa untuk tiap solusi layak n

    jjx 1)( , k

    iii dd 10,0, ),( persamaan (**) dan

    untuk tiap solusi layak n

    jjx 1)( , k

    iii dd 11,1, ),( , n

    jjij zp 1),( terdapat

    25

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • ),...,1();( 1,0, nidd ii . Dari penjelasan diatas bahwa nilai fungsi optimal

    (**) tidak melebihi nilai fungsi optimal (****).

    3.3 Studi Kasus Masalah Perusahaan dengan 3 tipe Produksi

    Sebuah perusahaan memproduksi 3 tipe produk dimana perusahaan tersebut

    memiliki target yang ingin dicapai yakni, jumlah total penggunaan bahan-bahan

    material adalah 120, jumlah total penggunaan para pekerja adalah 200, jumlah total

    waktu penggunaan mesin adalah 300, sedangkan total penggantian harga penjualan

    produk yang bernilai negatif adalah -1500, dimana:

    1. jc1 ( j= 1,...,3) menunjukkan jumlah material paling banyak yang

    dibutuhkan untuk memproduksi produk ke-j.

    2. jc2 ( j= 1,...,3) menunjukkan jumlah pekerja paling banyak yang

    dibutuhkan untuk memproduksi produk ke-j.

    3. jc3 ( j= 1,...,3) menunjukkan paling banyak jumlah waktu mesin untuk

    memproduksi produk ke-j.

    4. jc4 ( j= 1,...,3) menunjukkan paling banyak harga penjualan produk ke-j

    dikalikan dengan -1.

    Tabel 5. Jumlah kendala produksi

    Produk 1 Produk 2 Produk 3

    11c 4 6 3

    22c 7 5 6

    33c 3 5 7

    44c -32 -28 -40

    Maka model goal programmingnya adalah:

    Minimumkan 44332211 dddddddd

    26

    26

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • kendala:

    1500402832

    300753

    200657

    120364

    44321

    33321

    22321

    11321

    ddxxx

    ddxxx

    ddxxx

    ddxxx

    )4,3,2,1(;0,;0,, 321 iddxxx ii

    Dengan menggunakan software LINDO diperoleh (lihat lampiran 1):

    Solusi optimal dari masalah tersebut adalah : x1= 0; x2 = 1,9; x3 = 36,1; d2+

    =26, 5; d3- = 37,3.; d1

    - = d1

    + = d2

    - = d3

    + = d4

    - = d4

    + = 0.

    Kemudian asumsikan bahwa kemungkinan (possible) varians dari

    koefisien jc1 adalah kurang lebih sama dengan 10 % dari nilai normal. Maka:

    Tabel 6. Kendala produksi dengan nilai varians.

    Produk 1 Produk 2 Produk 3

    11c

    4.4 6.6 3.3

    11

    0,4 0,6 0,3

    22c

    7.7 5.5 6.6

    22

    0,7 0,5 0,6

    33c

    3.3 5.5 7.7

    33

    0,3 0,5 0,7

    44c

    -28.8 -25.2 -36

    44

    3,2 2,8 4

    Dalam kasus penggunaan material, mungkin saja terjadi penyimpangan

    kualitas bahan material yang digunakan sehingga mempengaruhi kualitas produk

    27

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • yang akan dihasilkan. Dalam kasus para pekerja, nilai yang normal dapat berubah

    karena kurangnya pengalaman atau motivasi serta waktu yang diperlukan mesin

    dalam memproduksi 1 produk mungkin berpengaruh pada tingkat kelayakan

    (gagal) mesin. Harga per unit mungkin dapat turun ( maksudnya kenaikan dari

    pergantian nilai dikalikan -1) karena situasi pasar yang tidak pasti.

    Karena adanya penyimpangan-penyimpangan maka masalah goal

    programming tersebut akan didekati dengan solusi optimal robust, dengan ij ( i

    =1, ...,k; j = 1, ...,n) di sisi sebelah kiri goal (left-hand sides).

    Dengan mengaplikasikan masalah (****) pada model goal programming,

    maka bentuknya menjadi:

    Minimumkan 44332211 dddddddd

    kendala :

    1500402832

    300753

    200657

    120364

    4444434241321

    3333333231321

    2222232221321

    1111131211321

    ddzmpppxxx

    ddzmpppxxx

    ddzmpppxxx

    ddzmpppxxx

    1111 4.0 xpz ; 2121 6.0 xpz ; 3131 3.0 xpz

    1212 7.0 xpz ; 2212 5.0 xpz ; 3232 6.0 xpz

    1313 3.0 xpz ; 2323 5.0 xpz ; 3333 7.0 xpz

    1414 2.3 xpz ; 2424 8.2 xpz ; 3434 4xpz

    xi, zi, di-/+

    ,pij 0 ( i = 1,2, 3, 4; j = 1, 2, 3)

    Dimana m1,m2, m3, m4 adalah parameter , bilangan integer. Dan pada kasus

    ini diambil bilangan bulatnya lebih kecil atau sama dengan 3 (0,1,2,3), yang

    kemudian akan diseleksi oleh pemimpin perusahaan untuk menentukan tingkat

    pesimistik tiap target. Untuk goal ke-i, mi menunjukkan berapa banyak koefisien

    goal dari sisi sebelah kiri (left hand side) yang dapat dijangkau dari nilai yang

    diijinkan.

    28

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • a) Untuk Parameter mi ( 0, 0, 0, 0).

    Maka formulasinya:

    Minimumkan 44332211 dddddddd

    kendala:

    15000402832

    3000753

    2000657

    1200364

    444434241321

    333333231321

    222232221321

    111131211321

    ddzpppxxx

    ddzpppxxx

    ddzpppxxx

    ddzpppxxx

    1111 4.0 xpz ; 2121 6.0 xpz ; 3131 3.0 xpz

    1212 7.0 xpz ; 2212 5.0 xpz ; 3232 6.0 xpz

    1313 3.0 xpz ; 2323 5.0 xpz ; 3333 7.0 xpz

    1414 2.3 xpz ; 2424 8.2 xpz ; 3434 4xpz

    xi, zi, di-/+

    ,pij 0 ( i = 1,2, 3, 4; j = 1, 2, 3)

    Dengan mensubstitusi nilai parameter parameter m1, m2, m3, m4 (0, 0, 0, 0) .

    Dengan aplikasi program LINDO diperoleh:

    Hasil optimal deviasinya adalah:

    x1= 0; x2 = 0; x3=37,5; p11=0; p12 = 0; p13=7,5; z1=3,34; p21=0; p22=0; p23=0; z2=

    21,69; p31= 37,5; p32=0; p33=0; z3=23,29; p41=0; p42=0; p43=0; z4=144,60

    d2+

    =25 ; d1- = d1

    + = d2

    - = d3

    + =d3

    - = d4

    - = d4

    + = 0.

    Hasil optimal total worst deviasinya dengan parameter (0, 0, 0, 0) adalah 25.

    b). Untuk parameter m1, m2, m3, m4 ( 0, 0, 0, 3)

    Minimumkan 44332211 dddddddd

    kendala:

    15003402832

    3000753

    2000657

    1200364

    444434241321

    333333231321

    222232221321

    111131211321

    ddzpppxxx

    ddzpppxxx

    ddzpppxxx

    ddzpppxxx

    1111 4.0 xpz ; 2121 6.0 xpz ; 3131 3.0 xpz

    29

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • 1212 7.0 xpz ; 2212 5.0 xpz ; 3232 6.0 xpz

    1313 3.0 xpz ; 2323 5.0 xpz ; 3333 7.0 xpz

    1414 2.3 xpz ; 2424 8.2 xpz ; 3434 4xpz

    xi, zi, di-/+

    ,pij 0 ( i = 1,2, 3, 4; j = 1, 2, 3)

    Dengan mensubstitusi nilai parameter parameter m1, m2, m3, m4 (0, 0, 0, 3) .

    Dengan aplikasi program LINDO diperoleh (lihat lampiran):

    Hasil optimal deviasinya adalah:

    x1= 0; x2 = 0; x3 = 41,24; p11 = 0; p12 = 0; p13 = 0; z1 = 10,84; p21 = 0; p22 = 0; p23

    = 0; z2= 21,69; p31 = 0; p32 = 0; p33 = 11,25; z3 = 12,04; p41 = 0; p42 = 5,37; p43 =

    144,60; z4 = 0

    d1+ =3,74; d2

    + = 47,49 ; d1

    - = d2

    - = d3

    + =d3

    - = d4

    - = d4

    + = 0.

    Total worst deviasi dengan parameter m1, m2, m3, m4 (0, 0, 0, 3) adalah 51,23.

    c). Untuk parameter m1, m2, m3, m4 ( 1, 1, 1, 1)

    Minimumkan 44332211 dddddddd

    kendala:

    15001402832

    3001753

    2001657

    1201364

    444434241321

    333333231321

    222232221321

    111131211321

    ddzpppxxx

    ddzpppxxx

    ddzpppxxx

    ddzpppxxx

    1111 4.0 xpz ; 2121 6.0 xpz ; 3131 3.0 xpz

    1212 7.0 xpz ; 2212 5.0 xpz ; 3232 6.0 xpz

    1313 3.0 xpz ; 2323 5.0 xpz ; 3333 7.0 xpz

    1414 2.3 xpz ; 2424 8.2 xpz ; 3434 4xpz

    xi, zi, di-/+

    ,pij 0 ( i = 1,2, 3, 4; j = 1, 2, 3)

    Dengan mensubstitusi nilai parameter parameter m1, m2, m3, m4 (1, 1, 1, 1) .

    Dengan aplikasi program LINDO diperoleh ( lihat lampiran):

    30

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • Hasil optimal deviasinya adalah:

    x1= 0; x2 = 0; x3 = 41,11; p11 = 0; p12 = 0; p13 = 0; z1 = 10,84; p21 = 0; p22 = 0; p23

    = 0; z2 = 21,69; p31 = 0; p32 = 0; p33 = 22,34; z3 = 0,96; p41 = 0; p4 2= 0; p43 =

    139,22; z4 = 5,37;

    d1+ =14,18; d2

    + = 68,37 ; d3

    + = 11,10; d1

    - = d2

    - = d3

    - = d4

    - = d4

    + = 0.

    Total worst deviasi dengan parameter m1, m2, m3, m4 (1, 1, 1, 1) adalah 93,67.

    d). Untuk parameter m1, m2, m3, m4 ( 1, 1, 1, 3)

    Minimumkan 44332211 dddddddd

    kendala:

    15003402832

    3001753

    2001657

    1201364

    444434241321

    333333231321

    222232221321

    111131211321

    ddzpppxxx

    ddzpppxxx

    ddzpppxxx

    ddzpppxxx

    1111 4.0 xpz ; 2121 6.0 xpz ; 3131 3.0 xpz

    1212 7.0 xpz ; 2212 5.0 xpz ; 3232 6.0 xpz

    1313 3.0 xpz ; 2323 5.0 xpz ; 3333 7.0 xpz

    1414 2.3 xpz ; 2424 8.2 xpz ; 3434 4xpz

    xi, zi, di-/+

    ,pij 0 ( i = 1,2, 3, 4; j = 1, 2, 3)

    Dengan mensubstitusi nilai parameter parameter m1, m2, m3, m4 (1, 1, 1, 3) .

    Dengan aplikasi program LINDO diperoleh:

    Hasil optimal deviasinya adalah (lihat lampiran):

    x1= 0; x2 = 0; x3 = 41,24; p11 = 0; p12 = 0; p13 = 0; z1 = 10,84; p21 = 0; p22 = 0;

    p23 = 0; z2 = 21,69; p31 = 0; p32 = 0; p33 = 22,34; z3 = 0,96; p41 = 0; p42 = 5,37;

    p43 = 144,60; z4 = 0;

    d1+ =14,58; d2

    + = 69,18 ; d3

    + = 12,04; d1

    - = d2

    - = d3

    - = d4

    - = d4

    + = 0

    Total worst deviasi dengan parameter m1, m2, m3, m4 (1, 1, 1, 3) adalah 95,81.

    31

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • e). Untuk parameter m1, m2, m3, m4 ( 2,2,2,2)

    Minimumkan 44332211 dddddddd

    kendala:

    15002402832

    3002753

    2002657

    1202364

    444434241321

    333333231321

    222232221321

    111131211321

    ddzpppxxx

    ddzpppxxx

    ddzpppxxx

    ddzpppxxx

    1111 4.0 xpz ; 2121 6.0 xpz ; 3131 3.0 xpz

    1212 7.0 xpz ; 2212 5.0 xpz ; 3232 6.0 xpz

    1313 3.0 xpz ; 2323 5.0 xpz ; 3333 7.0 xpz

    1414 2.3 xpz ; 2424 8.2 xpz ; 3434 4xpz

    xi, zi, di-/+

    ,pij 0 ( i = 1,2, 3, 4; j = 1, 2, 3)

    Dengan mensubstitusi nilai parameter parameter m1, m2, m3, m4 (2, 2, 2, 2) .

    Dengan aplikasi program LINDO diperoleh (lihat lampiran):

    Hasil optimal deviasinya adalah:

    x1= 0; x2 = 0; x3 = 41,24; p11 = 0; p12 = 0; p13 = 9,69; z1 = 1,15; p21 = 0; p22 = 0;

    p23 = 20,73; z2 = 0,96; p31 = 0; p32 = 0; p33 = 22,34; z3 = 0,96; p41 = 0; p42 = 5,37;

    p43 = 144,60; z4 = 0;

    d1+ =15,73; d2

    + = 70,14 ; ; d1

    - = d2

    - = d3

    + =d3

    - = d4

    - = d4

    + = 0

    Total worst deviasi dengan parameter m1, m2, m3, m4 (2, 2, 2, 2) adalah 98,88.

    f). Untuk parameter m1, m2, m3, m4 ( 3,3,3,3)

    Minimumkan 44332211 dddddddd

    kendala:

    15003402832

    3003753

    2003657

    1203364

    444434241321

    333333231321

    222232221321

    111131211321

    ddzpppxxx

    ddzpppxxx

    ddzpppxxx

    ddzpppxxx

    32

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • 1111 4.0 xpz ; 2121 6.0 xpz ; 3131 3.0 xpz

    1212 7.0 xpz ; 2212 5.0 xpz ; 3232 6.0 xpz

    1313 3.0 xpz ; 2323 5.0 xpz ; 3333 7.0 xpz

    1414 2.3 xpz ; 2424 8.2 xpz ; 3434 4xpz

    xi, zi, di-/+

    ,pij 0 ( i = 1,2, 3, 4; j = 1, 2, 3)

    Dengan mensubstitusi nilai parameter parameter m1, m2, m3, m4 (3, 3, 3, 3) .

    Dengan aplikasi program LINDO diperoleh:

    Hasil optimal deviasinya adalah:

    x1= 0; x2 = 0; x3 = 41,24; p11 = 0; p12 = 1,15; p13 = 10,84; z1 = 0; p21 = 0; p22 =

    0,96; p23 = 21,69; z2 = 0; p31 = 0; p32 = 0,96; p33 = 23,29; z3 = 0; p41 = 0; p42 =

    5,37; p43 = 144,60; z4 = 0;

    d1+ =15,73; d2

    + = 70,14 ; ; d1

    - = d2

    - = d3

    + =d3

    - = d4

    - = d4

    + = 0

    Total worst deviasi dengan parameter m1, m2, m3, m4 (3, 3, 3, 3) adalah 98,88.

    33

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • BAB 4

    KESIMPULAN DAN SARAN

    4.1 Kesimpulan

    Dari uraian bab-bab sebelumnya, maka dapat dibuat beberapa kesimpulan yaitu:

    a. Pendekatan robust optimisasi pada goal programming ini memberikan

    suatu solusi pada pembuat keputusan dalam menentukan nilai optimal

    yang paling buruk (worst value) dari total deviasi pada target (goal),

    dengan memberikan parameter yang bersifat integer.

    b. Dengan mengganti koefisien parameter pada setiap kendala dalam

    kerangka kerja goal programming dan tidak mengubah kendalanya

    diperoleh nilai total worst deviasi yang berbeda.

    c. Untuk beberapa nilai parameter m1, m2, m3, m4 dikombinasikan dengan

    nilai yang lebih dari 1 misalnya (2, 2, 2, 2) dan (3, 3, 3, 3) diperoleh total

    worst deviasi yang sama.

    4.2 Saran

    1. Disarankan untuk adanya penelitian lebih lanjut tentang Optimisasi robust

    pada goal programming.

    2. Disarankan untuk adanya kajian lebih lanjut dalam penetapan nilai

    parameter integer, dan bagaimana pengaruhnya jika penetapan parameter

    integer lebih dari 4 terhadap total worst deviasinya.

    3. Disarankan adanya kajian lebih lanjut bagaimana pengaruhnya jika

    parameternya tidak integer.

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • 1. Tampilan Software LINDO untuk Solusi Goal Programming (hal.27)

    35

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • 2. Penghitungan Software LINDO untuk Parameter (0, 0, 0, 0)

    36

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • 3. Penghitungan dengan Software LINDO untuk Parameter (0, 0, 0, 3)

    37

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • 4. Penghitungan dengan Software LINDO untuk Parameter (1, 1, 1, 1)

    38

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • 5. Penghitungan dengan Software LINDO untuk Parameter (1, 1, 1, 3)

    39

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • 6. Penghitungan dengan Software LINDO untuk Parameter (2, 2, 2,2)

    40

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • 7. Penghitungan dengan Software LINDO untuk Parameter (3, 3, 3, 3)

    41

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Bertsimas, D. and Sim, M, 2002. Robust Discrete Optimization and Network

    Flows. Math. Program. Ser. B 98, 49-71.

    G, David, Danenbring, Starr, Marthin. K, 1981. Management Science An

    Introduction. Mc Graw Hill Book Company: USA.

    Kuchta, D, 2004. Robust Goal Programming, Institute of Industrial

    Engineering, Vol. 33, No. 3, University of Technology Smoluchowsklego

    25, 50-371, Poland.

    Levin, Richard. I, Rubin, David. S, Stinson, Joel. P, S. Everette, Jr. Gardner, 1992.

    Quantitative Approach to Management eight Edition. McGraw-Hill Inc:

    Singapore.

    Mulvey, Jhon. and Vanderbei, Robert, 1994. Robust Optimization of Large Scale

    Systems. Princeton University, New Jersey.

    Nasendi, B.D, Anwar, affendi, 1985. Program Linier dan Variansnya. PT.

    Gramedia: Jakarta.

    Taylor, Bernard. III, 1996. Sains Manajemen. Salemba Empat: Jakarta.

    Tutorial, http: // www.springerlink.com/index/680Q669B92VYOFNY8.pdf,

    Adjustable Robust Solutions of uncertain Linear Program, tanggal 17

    Juli 2009.

    Tutorial, http: //en.wikipedia.org/wiki/Goal Programming Goal Programming,

    tanggal 2 Juni 2009.

    Tutorial, http: //en.wikipedia.org/wiki/Robust optimization, Robust

    Optimization, tanggal 5 Mei 2009.

    Tutorial, [email protected], Goal Programming, tanggal 12 Juni 2009.

    Desi Vinsensia : Studi Tentang Goal Programming Dengan Pendekatan Optimisasi Robust, 2009.