GLOMERULONEFRITIS KRONIK DEWASA
-
Upload
putri-hardyanti -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
description
Transcript of GLOMERULONEFRITIS KRONIK DEWASA
GLOMERULONEFRITIS KRONIK DEWASA
Definisi :
Glomerulonefritis kronik adalah glomerulonefritis progresif lambat yang berjalan menuju perubahan sklerotik dan obliteratif pada glomerulus ; ginjal mengisut dan kecil ; kematian akibat uremia ; seluruh perjalanan penyakit berlangsung dari 2 - 40 tahun.
Merupakan salah satu penyebab penting penyakit ginjal stadium-akhir yang bermanifestasi sebagai gagal ginjal kronis.
Epidemiologi :
30-50% pasien yg memerlukan hemodialisis kronis atau transplantasi ginjal di dx mengidap gnk
Di US, gnk adalah penyebab utama ke-3 ESRD (End-Stage Renal Disease) sebanyak 10% dari pasien dialisis.
Di Jepang dan beberapa negara Asia sebanyak 40% pasien dialisis terkena gnk. Dapat timbul pada semua usia, biasanya pertama kali diketahui saat dewasa muda
atau usia pertengahan.
Etiologi :
Idiopatik Gnk merupakan progresifitas dari gna
Manifestasi klinis :
Saat gnk ditemukan, kelainan telah sedemikian lanjut -> sulit diketahui sifat lesi awal. Gnk mungkin mencerminkan stadium akhir berbagai entitas (wujud), terutama adalah
RPGN, FSG, MGN, dan MPGN. 20% kasus timbul tanpa riwayat gejala penyakit ginjal. Menurut stadium penyakitnya, mungkin akan timbul poliuria atau oligouria, berbagai
derajat proteinuria, hipertensi, azotemia progresif. Pada gnk lanjut, ginjal tampak mengkerut, terkadang beratnya hanya 50 gram dan
permukaannya bergranula --> akibat berkurangnya jml nefron karena iskemia dan hilangnya nefron.
Px. mikroskopis : sebagian besar glomerulus telah mengalami perubahan (terdapat campuran antara perubahan membranosa dan proliferatif dan pembentukan epitel
berbentuk sabit), akhirnya -> tubulus atrofi, fibrosis interstisialis, dan penebalan diding arteria.
Bila semua organ rusak hebat, disebut ginjal stadium akhir.
Diagnosis :
Anamnesis : kelemahan & kelelahan, anoreksia, BB turun, edema Px. Fisik :
- Vital sign : hipertensi- Bisa ditemukan edema
Px. Penunjang - Urinalisis : RBC dismorfik, silinder RBC, albuminuria, proteinuria.- Peningkatan BUN- Px. ultrasonografi : ginjal tampak mengkerut & permukaannya bergranula.
Penatalaksanaan :
Medikamentosa- obati penyebab- ACE inhibitor :
Enalapril inhibitor kompetitif ACE. Mengurangi kadar angiotensin II,
sehingga menurunkan sekresi aldosteron. Mengurangi tekanan intraglomerular dan filtrasi protein glomerulus dengan mengurangi penyempitan arteriolar eferen.
dosis : 2,5 mg - 20 mg/hari Captopril
- Furosemid Meningkatkan ekskresi air dengan mengganggu chloride-binding
cotransport system, yang, pada akhirnya, menghambat reabsorpsi natrium dan klorida di ascending loop Henle tubulus ginjal dan distal. Sehingga dapat mengurangi edema dan hipertensi.
Dosis dewasa: Sehari 1 - 2 kali, 1 - 2 tablet. Tiap tablet mengandung 40 mg furosemida.
Efek samping jarang terjadi dan relatif ringan seperti : mual, muntah, diare, rash kulit, pruritus dan penglihatan kabur.
Suportif- Diet rendah protein (0,4-0,6 g/kg/hari- dialisis ginjal (bila kreatinin >25 mg/dl)- transplantasi ginjal
Prognosis :
Tanpa pengobatan, prognosis buruk. Perburukan menuju uremia dan kematian. Laju perburukan bervariasi (mungkin perlu 10 tahun). Dialisis ginjal dan transplantasi ginjal mengubah perjalanan ini dan memungkinkan
pasien bertahan hidup.