Gizi Olahraga Somatotype

14
Laporan Gizi Olahraga SOMATOTYPE Disusun oleh : Kelompok Tutorial 2 Widya Afrilia Lambanita 12/329185/KU/14961 Assyifatu Rahmah Zada 12/329191/KU/14964 Fithri Salsabila 12/329193/KU/14965 Ni Made Ayu Sukma A 12/329169/KU/14950 PROGRAM STUDI GIZI KESEHATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2014

description

Gizi olahraga; Somatotype

Transcript of Gizi Olahraga Somatotype

Page 1: Gizi Olahraga Somatotype

Laporan Gizi Olahraga

SOMATOTYPE

Disusun oleh :

Kelompok Tutorial 2

Widya Afrilia Lambanita 12/329185/KU/14961

Assyifatu Rahmah Zada 12/329191/KU/14964

Fithri Salsabila 12/329193/KU/14965

Ni Made Ayu Sukma A 12/329169/KU/14950

PROGRAM STUDI GIZI KESEHATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2014

Page 2: Gizi Olahraga Somatotype

A. Tujuan

1. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran status gizi atlet secara antropometri

2. Mahasiswa mampu menggunakan somatograph

3. Mahasiswa mampu mengisi peringkat somatograph (somatochart)

4. Mahasiswa mampu membaca somatograph dan mengenali gambaran tubuh

yang berbeda jenis

5. Mahasiswa mampu meyimpulkan hasil somatograph untuk meingkatkan

komposisi tubuh

B. Hasil Pengukuran

No Variabel Pengukuran 1

Pengukuran 2

Pengukuran 3

Rata-rata

1 Komponen 1Triceps skinfold

18 16 18 17,33

Subscapular skinfold

16 17 17 16,67

Supraspinal skinfold

16 16 16 16

Total skinfold 50Calf skinfold 21 23 23,5 22,5

2 Komponen 2Tinggi badan 160 160 160 160Biepicondylus breadth of humerus

5,5 5,3 5,5 5,43

Biepicondylus breadth of femur

8,3 8,3 8,35 8,32

Upper arm circ-triceps skinfold

25,83-1,73 24,1

Calf arm-calf skinfold

31,27-2,25 29,02

3 Komponen 3Body mass (kg)

43,7 113,8 43,8 43,77

Calf circ 31,5 31,3 31 31,27Body mass 25,5 26 26 25,83

Page 3: Gizi Olahraga Somatotype

C. Perhitungan dengan Rumus

a) Endomorph= -0,7182+0,1451(X)-0,00068(X2)+0,0000014(X3)

X= (penjumlahan trisep, subskapula, dan supraspinal skinfolds)x 170,18/tinggi

badan (cm)

X= (50)x170,18/160

= 50x1,06= 53

Endomorph = -0,7182+0,1451(53)-0,00068(532)+0,0000014(533)

= -0,7182+7,69-1,91-0,20

= 5,26

b) Mesomorphy= [0,858 x lebar humerus (cm) + 0,601 x lebar femur + 0,188 x

(lila (cm) – tebal lipatan kulit triceps mm/10) + 0,161 x (lingkar betis (cm) –

tebal lipatan kulit betis mm/10) – 0,131 x tinggi badan (cm) + 4,5]

Mesomorphy= [0,858 x 5,43 + 0,601 x 8,32 + 0,188 x (25,83 – 1,733) + 0,161 x

(31,27-2,25) – 0,131 x 160 + 4,5]

= 4,65 + 5 + 4,53 + 4,67 – 20,8 + 4,5 = 2,55

c) Ectomorph

HWR= tinggi badan3√berat badan

HWR=160

3√43,77= 45,40 (HWR ≥40,75)

Nilai ectomorphy = 0,732 HWR – 28,58

0,732x 45,40 – 28,58

4,65

Kesimpulan:

- Nilai endomorph : 5,26= 6

- Nilai mesomorph : 2,55= 3

- Nilai ectomorph : 4,65= 5

Page 4: Gizi Olahraga Somatotype

D. Heath Carter Somatotype Rating Form

HEATH-CARTER SOMATOTYPE RATING FORMName: Fithri Salsabila Age: 20 Sex: F NO1 :Occupation : Student college Ethnic Group: Indonesian-Javanese DATE : October, 28th 2014Project: - Measured by:

Endomorphy Mesomorphy EctomorphyAnthropometric Somatotype 3 1 5Anthropometric plus

160

5,43

8,37

24,1

29,0

45,4

Page 5: Gizi Olahraga Somatotype

E. TINJAUAN PUSTAKA

Menurut (Hadisasmita dan Syaifudin, 1996), somatotype digunakan untuk

menilai bentuk tubuh dan komposisi tubuh. Somatotype adalah indeks spesifik

yang menggambarkan perawakan seseorang, tinggi badan, berat badan dan

kondisi tumpukan lemak tubuh. Somatotype digunakan untuk :

- Menjelaskan dan membandingkan atlet dibeberapa tingkat kompetisi yang

berbeda.

- Mengelompokkan perubahan fisik selama pertumbuhan, umur dan latihan.

- Membandingakan bentuk laki-laki dan perempuan yang relatif.

- Sebagai alat dalam analisis gambaran tubuh.

Tipe bentuk tubuh atlet ada 3 yaitu: 1) tipe mesomorphy, tipe ini ditandai

dengan bahu lebar, pinggang cenderung kecil, bentuk kepala persegi serta

perkembangan otot yang lebih besar, 2) tipe ectomorphy, tipe ini ditandai dengan

permukaan kulit yang cenderung lebih luas dibanding dengan volume total

tubuhnya dan badan kurus, 3) tipe endomorphy, tipe ini ditandai dengan tubuh

yang volume batang tubuhnya cenderung lebih besar, bentuk bulat dan gemuk

(Baley, 1986).

The Heath-Carter adalah metode somatotipe yang paling umum digunakan.

Ada tiga cara memperoleh somatotipe tersebut, yaitu :

1. Metode antropometric, di mana antropometri digunakan untuk memperkirakan

kriteria somatotype.

2. Metode photoscopic, dimana penilaian dibuat berdasarkan foto standar.

3. Metode antropometric-photoscopic, dimana menggabungkan antropometri dan

penilaian dari foto.

Pada skills lab kali ini, menggunakan metode antropometri. Terdapat sepuluh

dimensi antropometri yang diperlukan untuk menghitung somatotipe antropometri

antara lain: stretch stature, massa tubuh, empat lipatan kulit (trisep, subskapularis,

supraspinale, betis medial), dua pengukuran tulang (humerus biepicondylar dan

femur), dan dua girths ekstremitas (lengan tertekuk dan tegang, betis). Metode ini

dapat digunakan dilapangan atau laboratorium, serta hanya sedikit membutuhkan

Page 6: Gizi Olahraga Somatotype

peralatan dan perhitungan, serta pengukuran dapat dibuat relatif mudah dengan

subyek memakai baju seminimal mungkin (Carter, 2002).

Menurut Carter and Heath (1990), terdapat 13 kategori berdasarkan wilayah

somatochart 2-D yaitu:

1. Central: tidak ada perbedaan yang berarti antara satu komponen dengan

komponen yang lainnya.

2. Balanced endomorph: endomorphy lebih dominan sedangkan mesomorphy dan

ectomorphy sebanding (tidak terdapat perbedaan lebih dari 1 ½ satuan).

3. Mesomorphic endomorph: endomorphy lebih dominan dan mesomorphy lebih

besar daripada ectomorphy.

4. Mesomorph-endomorph: endomorphy dan mesomorphy sebanding (tidak

terdapat perbedaan lebih dari 1 ½ satuan), dan ectomorphy lebih kecil.

5. Endomorphic mesomorph: mesomorphy lebih dominan dan endomorphy lebih

besar daripada ectomorphy.

6. Balanced mesomorph: mesomorphy lebih dominan sedangkan endomorphy

dan ectomorphy sebanding (tidak terdapat perbedaan lebih dari 1 ½ satuan).

7. Ectomorphic mesomorph: mesomorphy lebih dominan sedangkan ectomorphy

lebih besar daripada endomorphy.

8. Mesomorph-ectomorph: mesomorphy dan ectomorphy sebanding (tidak

terdapat perbedaan lebih dari 1 ½ satuan), dan endomorphy lebih kecil.

9. Mesomorphic ectomorph: ectomorphy lebih dominan dan mesomorphy lebih

besar daripada endomorphy.

10. Balanced ectomorph: ectomorphy lebih dominan sedangkan endomorphy dan

mesomorphy sebanding (tidak terdapat perbedaan lebih dari 1 ½ satuan).

11. Endomorphic ectomorph: ectomorphy lebih dominan dan endomorphy lebih

besar daripada mesomorphy.

12. Endomorph-ectomorph: endomorphy dan ectomorphy seimbang (tidak terdapat

perbedaan lebih dari 1 ½ satuan), dan mesomorphy lebih kecil.

13. Ectomorphic endomorph: endomorphy lebih dominan sedangkan ectomorphy

lebih besar daripada mesomorphy.

Dari ke- 13 kategori tersebut dapat diringkas menjadi 4 kategori besar yaitu :

Page 7: Gizi Olahraga Somatotype

1. Central: tidak ada perbedaan yang berarti antara satu komponen dengan

komponen yang lainnya.

2. Endomorph: endomorphy lebih dominan, mesomorphy dan ectomorphy lebih

one-half unit lower.

3. Mesomorph: mesomorphy lebih dominan, endomorphy dan ectomorphy lebih

dari one-half unit lower.

4. Ectomorph: ectomorphy lebih dominan, endomorphy dan mesomorphy lebih

dari one-half unit lower.

F. HASIL dan PEMBAHASAN

1) Perhitungan rumus

Berdasarkan perhitungan menggunakan formula rumus somatotype didapatkan

hasil bahwa responden Fithri memiliki nilai endomorph y sebesar 6, mesomorphy

sebesar 3, dan ectomorphy sebesar 5. Lalu hasil tersebut diplotkan dalam somatochart

dan didapatkan hasil bahwa responden Fithri tergolong dalam kategori somatotype

ectomorphic endomorph. Ectomorphic endomorph yaitu endomorphy lebih dominan

dan angka ectomorphy lebih besar daripada mesomorphy (Carter and Heath, 1990).

Menurut Tóth (2014), responden Fithri masuk dalam wilayah D dalam diagram

somatotype yang berarti bahwa responden termasuk dalam kategori individu yang

kurang memenuhi syarat aktivitas olahraga.

Page 8: Gizi Olahraga Somatotype

2) Heath-Carter Somatotype Form

Berdasarkan hasil dalam form Heath-Carter Somatotype, responden Fithri

memiliki nilai endomorphy sebesar 3, mesomorphy sebesar 1, dan ectomorphy

sebesar 5. Lalu hasil tersebut diplotkan dalam somatochart dan didapatkan hasil

bahwa responden Fithri tergolong dalam zona profil tubuh atlet dengan kategori

somatotype endomorphic ectomorph. Endomorphic ectomorph yaitu ectomorphy lebih

dominan dan angka endomorphy lebih besar daripada mesomorphy (Carter and Heath,

1990). Responden memiliki kecenderungan ectomorph bila digolongkan dalam 4

kategori besar. Tipe ectomorph lebih cocok dalam olahraga yang bersifat aerobik dan

endurance. Latihan aerobik adalah latihan yang menggunakan energi yang berasal

dari pembakaran oksigen. Contoh latihan aerobik diantaranya lari, jalan, treadmill,

bersepeda, dan renang. Latihan endurance (endurance training) adalah olahraga atau

latihan yang dilakukan dengan adanya oksigen yang cukup untuk memenuhi

kebutuhan pada waktu melakukan olahraga itu. Biasanya berlangsung lama dengan

intensitas relatif rendah. Contoh olahraga endurance yaitu jogging, jalan kaki, lari

diatas treadmill, bersepeda statis, bersepeda atau berenang (Sukmaningtyas, 2004).

Sedangkan menurut Tóth (2014), responden Fithri masuk dalam wilayah C dalam

diagram somatotype yang berarti bahwa responden termasuk dalam kategori individu

yang mempunyai sedikit bakat dibawah kategori komponen mesomorphic.

Page 9: Gizi Olahraga Somatotype

Terdapat perbedaan hasil somatotype antara perhitungan menggunakan formula

rumus somatotype dengan Heath-Charter Somatotype Form. Hasil

tersebut berbeda mungkin dikarenakan pembulatan nilai terakhir.

G. KESIMPULAN

1. Responden Fithri termasuk dalam kategori ectomorphic endomorph (formula rumus)

dan termasuk dalam kategori individu yang kurang memenuhi syarat aktivitas

olahraga

2. Responden Fithri termasuk dalam zona profil tubuh atlet dengan kategori

somatotype endomorphic ectomorph (Heath-Charter) dan lebih cocok untuk

olahraga aerobik dan endurance serta responden termasuk dalam kategori individu

yang mempunyai sedikit bakat dibawah kategori komponen mesomorphic.

3. Terdapat perbedaan hasil somatotype antara perhitungan menggunakan formula

rumus somatotype dengan Heath-Charter Somatotype Form. Hasil

4. tersebut berbeda mungkin dikarenakan pembulatan nilai terakhir.

Page 10: Gizi Olahraga Somatotype

DAFTAR PUSTAKA

Baley, James. A. 1986. Pedoman Atlet. Semarang: Dahara Prize

Hadisasmita, Yusuf dan Syifudin, Aip. 1996. Ilmu Kepelatihan Dasar. Jakarta: Depdikbud

Carter, J.E.L., & Heath, B.H. 1990. Somatotyping - Development and Applications. Cambridge:

Cambridge University Press.

Carter, J.E.L. 2002. The Heath-Carter Antropometric Somatotype, Intruction Manual. San

Diego: San Diego State University Syllabus Service

Sukmaningtyas, Hermina., Pudjonarko, Dwi., Basjar, Edwin. 2004. Pengaruh Latihan Aerobik

dan Anaerobik terhadap Sistem Kardiovaskuler dan Kecepatan Reaksi. Media Medika

Indonesia Hal. 74-79

Tóth*, Teodor., Michalíková*, Monika., Bednarčíková*, Lucia., Živčák, Jozef *, Kneppo* , Peter.

2014. Somatotypes In Sport. Acta mechanica et automatica, vol.8 no.1