Gizi Buruk Marasmus pada Tb PAru Anak

33
UJIAN KASUS PENDEK GIZI BURUK PADA PENDERITA TB PARU Oleh : Agnes Wanda Suwanto NIM: 0810713044 Pembimbing : dr. Anik Puryatni, Sp. A (K) Laboratorium / Smf Ilmu Kesehatan Anak

description

Penyajian kasus pendek tentang gizi buruk pada penderita Tb Paru

Transcript of Gizi Buruk Marasmus pada Tb PAru Anak

Page 1: Gizi Buruk Marasmus pada Tb PAru Anak

UJIAN KASUS PENDEK

GIZI BURUK PADA PENDERITA TB PARU

Oleh :

Agnes Wanda Suwanto

NIM: 0810713044

Pembimbing :

dr. Anik Puryatni, Sp. A (K)

Laboratorium / Smf Ilmu Kesehatan AnakFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYARUMAH SAKIT UMUM DR. SAIFUL ANWAR MALANG

JULI 2013

Page 2: Gizi Buruk Marasmus pada Tb PAru Anak

UJIAN KASUS

A. Identitas

Identitas pasien

Nama : An.Fadil

Jenis kelamin : Laki-laki

Usia : 2 tahun 5 bulan

Agama / suku : Islam/Jawa

Alamat :

Sekolah : -

Tanggal MRS : 24 Juni 2013

Tanggal KRS : 5 Juli 2013

Identitas Orang Tua

1. Ayah

Nama : Tn. Ardi

Usia : 46 th

Pendidikan : tidak sekolah

Pekerjaan : tukang becak

Penghasilan : Rp.300,000

2. Ibu

Nama : Ny. Aini

Usia : 38 th

Pendidikan :SD

Pekerjaan : Ibu rumah tangga.

Penghasilan : -

B. Anamnesa (Heteroanamnesa dengan ibu pasien)

1. Keluhan Utama : Lemas

2. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke IGD RSSA dengan kejang berupa kaku seluruh tubuh,

anak tidak sadar, badan teraba anyep dan berkeringat banyak selama kurang

lebih 3 menit. Setelah kejang pasien sadar kembali dan lemas. Pasien baru

pertama kali ini mengalami kejang.

1

Page 3: Gizi Buruk Marasmus pada Tb PAru Anak

Pasien lemas sejak dua hari terakhir, selain itu pasien juga menangis dan

merintih pelan. Awalnya, kurang lebih 2 bulan yang lalu pasien sulit makan,

semakin lama semakin rewel dan dua hari terakhir pasien tidak mau makan

sama sekali. Biasanya pasien minum air gula ( 2x sehari, @ ±100 cc) dan

makan nasi lunak dengan lauk tahu/tempe/sayur/telur/bakso sebanyak 3x

sehari dengan porsi setengah entong nasi. Sejak sulit makan, jumlah nasi

yang dimakan ± 2-3 sendok makan.

Pasien juga mengalami batuk sejak ± dua minggu terakhir dan memberat

sejak satu minggu ini. Batuk ‘ngekel’ berdahak dan semakin memberat saat

malam hari sehingga pasien sulit tidur. Batuk juga disertai pilek dan demam

sumer-sumer, tidak ada mual muntah, dan tidak ada diare. Sebelumnya

pasien memang sering mengalami batuk pilek (‘kumat-kumatan’) dan sembuh

sendiri. Batuk pada pasien kambuh dengan sendirinya tanpa dipengaruhi

debu (saat ibu membersihkan rumah, maupun lingkungan yang berdebu),

dingin (perubahan cuaca) dan tanpa dipengaruhi asap (saat ayah pasien

merokok maupun saat membakar sampah). Riwayat keluarga sakit batuk

lama disangkal ibu Px. Riwayat keluarga dengan infeksi paru (+) yaitu adik

pasien dan telah dirawat oleh keluarga lain. Tidak ada riwayat asma, alergi,

maupun atopi pada keluarga pasien.

Saat ini pasien tidak ada keluhan diare, tetapi pasien pernah mengalami

diare saat usia 1 tahun ketika ibu pasien mengganti merek susu formula.

Diare berhenti ± 6 hari kemudian saat susu habis dan tidak diberi susu lagi.

Setelah diare behenti, ibu pasien merasa berat badan pasien menurun dan

kontrol ke posyandu. Di posyandu, anak dikatakan sehat.

3. Riwayat Pengobatan

Pasien jarang datang dan mengikuti Posyandu.

Pasien dibawa ke bidan sehari sebelum ke RRSA dengan keluhan batuk dan

lemas. Kemudian diberikan obat puyer ambroxol dan syrup Amoxycillin oleh

bidan, dan sudah diminum 3 kali oleh pasien tetapi tidak membaik.

4. Riwayat Penyakit Terdahulu

Pasien sering mengalami batuk pilek dalam satu tahun terakhir dan sembuh

sendiri. Waktu usia satu tahun, pasien mengalami diare dan sembuh sendiri

saat susu formula habis.

2

Page 4: Gizi Buruk Marasmus pada Tb PAru Anak

5. Riwayat Kehamilan Ibu

Pasien merupakan anak ke-5 dan usia ibu saat hamil 36 tahun. Selama

hamil, ibu tidak pernah control ke bidan maupun ke dokter karena malu.

Sakit yang diderita ibu waktu hamil : anyang-anyangan (-), nyeri waktu

kencing (-), keputihan (-),pendarahan(-) tekanan darah tinggi(-) kencing

manis (-)asma (-), sakit kuning (-). Riwayat minum jamu-jamuan (-), obat-

obatan (-), pijat (-), pantang makan (-). Anak pertama usia 10 th, kedua 8 th,

ketiga 6.5 th, dan anak keempat 1 th. Anak keempat dirawat oleh keluarga

lain karena infeksi paru dan sudah diobati oleh dokter anak.

6. Riwayat Kelahiran

Pasien lahir cukup bulan, secara normal (Spontan Belakang Kepala) di

depan IGD RSSA. Pasien lahir langsung menangis, kulit kemerahan, tidak

ada sesak, tidak kuning, ketuban jernih. Berat badan 3100g dan panjang

badan waktu lahir tidak diketahui. Tidak didapatkan kelainan lain saat lahir.

7. Riwayat Imunisasi

Pasien tidak pernah diimunisasi, hanya imunisai Hepatitis B saat KRS

dari RSSA.

8. Riwayat Tumbuh Kembang

Pertumbuhan :

Saat ini pasien berusia 2 tahun 5 bulan dengan berat badan 6.8 kg

dengan panjang badan 77 cm.

Lahir 1 bulan 3 bulan 6 bulan 1 tahun 2 tahun

5 bulan

BB (kg) 3.1 Tidak tahu Tidak tahu Tidak tahu Tidak tahu 6.8

LK (cm) Tidak tahu Tidak tahu Tidak tahu Tidak tahu Tidak tahu 47

PB (cm) Tidak tahu Tidak tahu Tidak tahu Tidak tahu Tidak tahu 77

Perkembangan :

MOTORIK KASAR

Belajar mengangkat kepala pada usia 3-4 bulan (+)Menoleh ke arah suara pada usia 3 bulan (+)Duduk tanpa dibantu pada usia 7 bulan (+)Berdiri pada usia 6-7 bulan (+)

3

Page 5: Gizi Buruk Marasmus pada Tb PAru Anak

Berjalan sendiri 18 bulan (+)Menendang bola usia 2 tahun (+)Melempar bola usia 2 tahun (+)

MOTORIK HALUS

Memegang benda pada usia 3 bulan (+) Bisa memindahkan mainan pada usia 9 bulan (+)Mengambil manik-manik di usia 18 bulan (+)Menumpuk menara 4 kubus usia 2 tahun (+)

VERBAL Pasien mulai bisa mengucapkan kata ibu sejak usia 12 bulan (+) Menyebut nama dan banyak bertanya pada usia 3 tahun (+)Sekarang sudah bicara lancar (+)

SOSIAL Tersenyum bila diajak bicara pada usia 3 bulan (+)Berpatisipasi dalam permainan pada usia 12 bulan (+)Pasien bisa bergaul dengan teman seumurnya,

9. Riwayat Makan dan Minum

ASI : sejak lahir s.d usia 7 bulan

Susu formula : 7 bulan s.d usia 12 bulan

Bubur nasi : usia 12 bulan s.d sekarang, diselingi dengan air gula.

10. Riwayat Keluarga

Riwayat keluarga batuk lama (-), infeksi paru pada keluarga (+) yaitu adik

pasien, tekanan darah tinggi (-), kencing manis (-).

11. Riwayat Sosial Ekonomi

- Penghasilan orang tua per bulan ± Rp 300,000,-

C. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum : lemas, sadar penuh, dan rewel

2. Tanda Vital :

a. GCS : 456

b. Nadi : 120 x/ menit, reguler, kuat

c. Pernafasan : 30 x/menit,

d. Suhu Axiler : 37,3°C

3. Status Antropometri :

Berat badan : 6.8 kg

Panjang badan : 77 cm

Berat badan ideal (BBI) : 10.5 kg

Persentasi BBI : 65%

4

Page 6: Gizi Buruk Marasmus pada Tb PAru Anak

LK : 47 cm (mean -1 SD)

LLA : 11 cm (< -1 SD)

TB/U : < 3 SD (~usia 1th 3 bln)

BB/U : < 3 SD

4. Kepala

a. Bentuk : normosefal, benjolan massa (-), simetris

b. Rambut : hitam, tipis, sukar dicabut.

c. Wajah : simetris, rash (-), sianosis (-)

d. Mata : konjungtiva anemis (-)

sclera icterik (-)

mata cowong (-)

airmata (+)

palpebra edema (-)

reflek cahaya (+), pupil isokor (+) 3 mm/3mm

e. Telinga : bentuk normal, posisi normal, sekret (-)

f. Hidung : sekret (-), pernafasan cuping hidung (-), perdarahan

(-), hiperemia (-).

g. Mulut : mukosa bibir basah, mukosa sianosis (-)

5. Leher

a. Inspeksi : massa (+ | - ) di regio V kanan, yakni di ujung pangkal

m. Sternocleidomastoideus bagian posterior,

unilokuler, ukuran ± 1 cm.

b. Palpasi : pembesaran kelenjar getah bening (+ | - ) di regio V

kanan, yakni di ujung pangkal m. Sternocleido-

mastoideus bagian posterior, mobile, unilokuler, ukuran

± 1 cm.

6. Thoraks

a. Inspeksi Umum : bentuk dada kesan normal dan simetris, retraksi

dinding dada (-), tidak didapatkan deformitas,

jaringan parut (-), iga gambang (+).

b. Jantung

- Inspeksi : ictus cordis di MCL, ICS V sinistra

5

Page 7: Gizi Buruk Marasmus pada Tb PAru Anak

- Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V MCL sinistra.

- Perkusi : Jantung terkesan normal

- Auskultasi : bunyi jantung : S1 S2 tunggal, reguler

Irama gallop (-), murmur (-)

c. Paru

- Inspeksi : gerakan dinding dada kanan-kiri saat bernafas

simetris, retraksi dinding dada (-)

- Palpasi : pergerakan dinding dada kanan-kiri saat bernafas

simetris, stem fremitus normal.

- Perkusi : sonor sonor

redup redup

redup redup

- Auskultasi : RR 30 x / menit, teratur, simetris

- - - - ves ves

ronkhi + + wheezing - - ves ves

+ + - - ves ves

7. Abdomen

a. Inspeksi : kulit abdomen: jaringan parut (-),dilatasi vena (-),

peradangan umbilikus (-), rash (-), turgor kulit normal.

kontur abdomen: flat,tampak simetris,benjolan (-)

b. Auskultasi : bising usus (+) normal

c. Perkusi : tympani

d. Palpasi : Hepar 1/3-1/3 tepi tajam

Lien tidak teraba

8. Extremitas

Pemeriksaan

extremitas

Atas Bawah

Kanan Kiri Kanan Kiri

Akral Hangat

kering

Hangat

kering

Hangat

kering

Hangat

Kering

Anemis - - - -

Ikterik - - - -

Edema - - - -

Sianosis - - - -

6

Page 8: Gizi Buruk Marasmus pada Tb PAru Anak

Ptechie - - - -

Capillary refill time < 2 “ < 2 “ < 2 “ < 2 “

9. Tanda-tanda Seks Sekunder

Rambut ketiak : belum berkembang

Rambut pubis : belum berkembang

D. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium

(RS. Saiful Anwar Malang tanggal 24 Juni 2013 )

Darah Lengkap Hasil Nilai normal

Leukosit 61.710 3500-10.000/mm3

Hemoglobin 13.10 11,0-16,5 gr/dl

Hematokrit 40.20 35,0-50,0%

Trombosit 859.000 150.000-390.000 mm3

Eo/Ba/Neu/Lim/Mo

Sel Muda

0/0/27/49/2

22%

Kimia Darah Hasil Nilai Normal

GDS 50 >200 mg/dl

CRP kwantitatif 0.09 <0,3 mg/dl

Albumin 4.82 3.5 – 5.5 g/dl

Foto Thoraks AP (24 Juni 2013) :

Tampak infiltrat pada lobus tengah

dan bawah paru kanan, sedangkan pada

paru sebelah kiri sulit dievaluasi karena

sebagian lapang paru tertutup jantung

kesan infiltrat pada lobus bawah paru

kiri.

7

Page 9: Gizi Buruk Marasmus pada Tb PAru Anak

Scoring Hasil Pemeriksaan

Tabel Scoring Sistem menurut McLaren

Kriteria Score Score Pasien

Edema 3 0

Dermatosis 2 0

Edema+dermatosis 6 0

Perubahan rambut 1 0

Hepatomegali 1 1

Serum albumin/ total protein

< 1,00/< 3,25 7 -

1,00-1,49/3,25-3,99 6 -

1,5-1,99/4,00-4,74 5 -

2,75-2,49/4,75-5,49 4 -

2,50-2,99/5,50-6,24 3 -

3,00-3,49/6,25-6,99 2 -

3,50-3,99/7,00-7,74 1 -

>4,00/>7,75 0 0

Total score Mclaren Pasien

Cara penilaian:Skor 0-3 : marasmusSkor 4-8 :marasmus-kwashiokorSkor 9-15 : marasmus-kwashiokor

1

Kesimpulan:

Pasien gizi buruk

marasmus.

8

Page 10: Gizi Buruk Marasmus pada Tb PAru Anak

Tabel Scoring Tuberculosis pada Anak

Kesimpulan:

Scoring TB = 5, berdasarkan Pedoman Nasional Penanggulangan TB edisi

pertama tahun 2007, perlu dievaluasi lebih lanjut. Jika scoring Tb Anak ≥6

diberikan OAT selama 2 bulan dan dievaluasi. Jika respon baik pengobatan

dilanjutkan sampai 6 bulan, jika tidak ada respon melanjutkan pengobatan TB

sambil mencari penyebabnya.

E. Daftar Masalah

1. Gizi buruk marasmus

2. Batuk kronis berulang curiga Tuberculosis dd Pertusis

3. Kejang pertama kali

4. Tidak di imunisasi

5. Penghasilan keluarga Rp. 300.000 per bulan untuk menghidupi 6

orang (ayah, ibu, dan 4 orang anak)

F. Diagnosis Kerja

9

01

0

Belum dila-kukan

1

1

2

1

0

5

Page 11: Gizi Buruk Marasmus pada Tb PAru Anak

1. Gizi buruk marasmus

2. Batuk kronis berulang susp. Tb Paru dd Pertusis

G. Rencana Diagnosis

DL, hapusan, CRP

GDA, albumin, OT/PT

Foto Thorax AP/ Lateral

Mantoux test

H. Rencana Terapi

Kebutuhan cairan = 100-300 cc/kgBB/hari 680 – 884 cc/hari

Kebutuhan kalori = 80-100 kcal/kgBB/hari 544 – 680 kcal/hari

Kebutuhan potein = 1-1.5 gr/kg/hari 6.8 – 10.2 gr/hari

1. O2 nasal 2 lpm (k/p)

2. IV plug

3. IV ampicillin 3x250mg

4. PO : multivitamin syr 1x cth 1

Resomal setiap kali muntah atau diare.

5. Nebulisasi NS/ 4 jam dengan fisioterapi dada

6. Termoregulasi

7. Diet F 75 12x50cc

I. Rencana Monitoring

1. Nadi, RR, Temp. axila

2. Tanda-tanda distress nafas, meliputi RR, retraksi dinding dada,

pernafasan cuping hidung, tanda cyanosis

3. Intake minuman dan makanan

4. Tanda-tanda hipoglikemia seperti kesadaran, gelisah, kejang, nadi lemah,

dan lethargi.

5. Tanda-tanda hipotermia (dimonitor dengan Temp. axila)

J. Rencana Edukasi

1. Menjelaskan kepada keluarga pasien tentang penyakit yang diderita

pasien, rencana pemeriksaan, dan rencana terapi yang akan dilakukan.

10

Page 12: Gizi Buruk Marasmus pada Tb PAru Anak

Penyakit yang diderita pasien : Gizi buruk dengan komplikasi infeksi

saluran nafas sehingga perlu MRS

Rencana pemeriksaan Pemeriksaan fisik sederhana seperti

antropometri, keadaan umum, tanda vital dan pemeriksaan pasien secara

menyeluruh secara berkala. Selain itu diperlukan kerjasama orangtua

dengan dokter untuk recall 24 jam untuk memonitoring intake pasien

sehari-hari. Pemeriksaan penunjang seperti darah lengkap secara

berkala, pemeriksaan gula darah acak yang dapat dilakukan 4 kali sehari,

foto Thoraks, dan tes mantoux untuk menegakkan diagnosa infeksi

saluran nafas.

2. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien. Tindakan

yang akan dilakukan pada pasien antar lain: pemasangan IV plug untuk

memudahkan pemberian obat suntikan yang akan diberikan 3x sehari.

Selain pemberian obat lewat suntikan, diberikan pula diet makan, obat

dan vitamin yang harus diminumkan pada anak oleh orang tua sesuai

aturan.

3. Menjelaskan kemungkinan perkembangan penyakit dan pentingnya

kerjasama pasien dan keluarga dalam pelaksanaan tindakan medis dan

pengobatan, terutama pemberian diet (kuantitas dan kualitas) yang

sesuai, menjaga kebersihan air dan makanan, cuci tangan sebelum dan

setelah makan, BAK, dan BAB, dan menghindari mengkonsumsi

makanan yang tidak dimasak atau buah-buahan yang tidak dikupas.

4. Menjelaskan kepada keluarga mengenai penyulit yang mungkin timbul,

terutama tanda dan gejala, serta prognosis pasien yang bisa sewaktu-

waktu memburuk apabila penyulit timbul.

11

Page 13: Gizi Buruk Marasmus pada Tb PAru Anak

K. FOLLOW UP:

Tgl Subjective Objective Assesment Planning

24/6 Batuk (+)

Lemas (+)

Muntah (-)

Malas

makan (+)

Demam (-)

Diare (-)

KU: lemas, tampak sakit

berat, kesadaran penuh

VS: N 120x/mnt

RR: 32x/mnt

Tax: 37.30C

K/L: An -/- ict -/-

cy -/- oed -/-

Pemb. KGB (+) region

colli dextra, unilokuler,

mobile, Ø 1cm, tidak

nyeri.

Thorax:

P/ spontan, simetris,

retraksi (-).

Rh - - Wh - - + + - - + + - -C/ ictus ~ apeks

S1 S2 single, m(-), g (-)

Abd: Flat, soefl, BU (+),

H: 1/3-1/3 tepi tajam, L: ttb

Ext:Akral hangat, CRT <2”

An - - ict - - - - - -

Cy - - oed - - - - - -

1. Gizi buruk

marasmus

2.Batuk

kronis

berulang

curiga Tb.

Paru, dd

Pertusis

3.Perawak-

an pendek

Laki-laki/2th/6.8 kg

Kebutuhan cairan = 100-300

cc/kgBB/hari 680 – 884 cc/hari

Kebutuhan kalori = 80-100

kcal/kgBB/hari 544–680 kcal/hari

Kebutuhan potein = 1-1.5 gr/kg/hari

6.8 – 10.2 gr/hari

Pdx: DL, hapusan, CRP

GDA, Albumin, OT/PT

Foto Thorax AP/Lat

Mantoux test

PTx:

O2 nasal 2 lpm (k/p)

IV plug

IV ampicillin 3x250mg (1)

IV MgSO4 40% 1x 0.7cc (1)

PO: multivitamin syr 1x cth 1

PO: Resomal setiap kali muntah

atau diare.

Nebulisasi NS/ 4 jam dengan

fisioterapi dada

Termoregulasi

Diet F 75 12x50cc

PMo: vital sign

25/6 Batuk (+)

Dahak sulit

dikeluarkan

Muntah (-)

Demam (-)

Diare (-)

KU: lemas, tampak sakit

berat, kesadaran penuh

VS: N 110x/mnt

RR: 36x/mnt

Tax: 36.90C

K/L: An -/- ict -/-

cy -/- oed -/-

Pemb. KGB (+) region

colli dextra, unilokuler,

mobile, Ø 1cm, tidak

nyeri.

1.Batuk

kronis

berulang

curiga Tb.

Paru, dd

Pertusis

2.Gizi buruk

marasmus fs

stabilisasi

hari ke I

Laki-laki/2th/6.8 kg

Keb C: 100-130cc= 680-884 cc/

hari

Keb K 80-100 cc=544-680 cc/hari

Keb P : 1-1.5 gr/kg/hari = 6.8 –

10.2 gr/hari

Pdx : GDA/ 24 jam

SE~ klinis

Mantoux test

Hapusan darah

12

Page 14: Gizi Buruk Marasmus pada Tb PAru Anak

Thorax:

P/ spontan, simetris,

retraksi (-).

Rh - - Wh - - + + - - + + - -C/ ictus ~ apeks

S1 S2 single, m(-), g (-)

Abd: Flat, soefl, BU (+),

H: 1/3-1/3 tepi tajam, L: ttb

Ext:Akral hangat, CRT <2”

An - - ict - - - - - -

Cy - - oed - - - - - -

3.Perawak-

an pendek

4.Anemia

hipokrom-

mikrositer ok

def. Fe dd

infeksi kronis

Kultur swab nasofaring

PTx:

O2 nasal 2 lpm

IV plug

IV Ampicillin 3x250mg (2)

IV MgSO4 40% 1x 0.7cc (2)

PO:

Vit A 1x 200.000 iu1x500 iu

Vit Bc 1x1 tab

Vit C 1x100 mg

Vit E 1x100 iu

As. Folat 1x1 tab

ZnSO4 1x20 mg

Nebule PZ/ 4 jam + suction + chest

fisioterapi

Diet: F75 12x 50-60 cc

Target Terpenuhi

C: 600-720 kcal 80-100%

K: 450- 540 kcal 80-100%

P: 5.4- 6.48 gr 80-100%

PMo: vital sign

27/6 Batuk (+)

Batuk

sudah

berkurang,

dahak bisa

dikeluarkan

Muntah (+)

berisi

lender.

Demam (-)

Diare (-)

KU: cukup, tampak sakit

sedang, kesadaran penuh

VS: N 130x/mnt

RR: 32x/mnt

Tax: 37.10C

K/L: An -/- ict -/-

cy -/- oed -/-

Pemb. KGB (+) region

colli dextra, unilokuler,

mobile, Ø 1cm, tidak

nyeri.

Thorax:

P/ spontan, simetris,

retraksi (-).

Rh - - Wh - - - - - - + + - -

1.Batuk

kronis

berulang

curiga Tb.

Paru, dd

Pertusis

2.Gizi buruk

marasmus fs

stabilisasi

hari ke III

3.Perawak-

an pendek

4.Anemia

hipokrom-

Laki-laki/2th/6.8 kg/7.0 kg

Keb C: 100-130cc= 680-884 cc/

hari

Keb K 80-100 cc=544-680 cc/hari

Keb P : 1-1.5 gr/kg/hari = 6.8 –

10.2 gr/hari

Pdx : GDA/ 24 jam

SE~ klinis

Mantoux test

Hapusan darah

Kultur swab nasofaring

PTx:

IV plug

IV Ampicillin 3x250mg (4)

13

Page 15: Gizi Buruk Marasmus pada Tb PAru Anak

C/ ictus ~ apeks

S1 S2 single, m(-), g (-)

Abd: Flat, soefl, BU (+),

H: 1/3-1/3 tepi tajam, L: ttb

Ext:Akral hangat, CRT <2”

An - - ict - - - - - -

Cy - - oed - - - - - -

mikrositer ok

def. Fe dd

infeksi kronis

IV MgSO4 40% 1x 0.7cc (4)

PO:

Vit A 1x 5000 iu

Vit Bc 1x1 tab

Vit C 1x100 mg

Vit E 1x100 iu

As. Folat 1x1 tab

ZnSO4 1x20 mg

Nebule PZ/ 4 jam

Diet: F75 12x 100 cc

Target Terpenuhi

C: 600-720 kcal 80-100%

K: 450- 540 kcal 80-100%

P: 5.4- 6.48 gr 80-100%

PMo: vital sign

28/6 Batuk (+)

Demam (+)

Diare (-)

KU: cukup, tampak sakit

sedang, kesadaran penuh

VS: N 140x/mnt

RR: 36x/mnt

Tax: 38.50C

K/L: An -/- ict -/-

cy -/- oed -/-

Pemb. KGB (+) region

colli dextra, unilokuler,

mobile, Ø 1cm, tidak

nyeri.

Thorax:

P/ spontan, simetris,

retraksi (-).

Rh - - Wh - - - - - - + + - -C/ ictus ~ apeks

S1 S2 single, m(-), g (-)

Abd: Flat, soefl, BU (+),

H: 1/3-1/3 tepi tajam, L: ttb

Ext:Akral hangat, CRT <2”

An - - ict - - - - - -

1.Batuk

kronis

berulang

curiga Tb.

Paru, dd

Pertusis

2.Gizi buruk

marasmus fs

transisi hari

ke I

3.Perawak-

an pendek

4.Anemia

hipokrom-

mikrositer ok

def. Fe dd

infeksi kronis

Laki-laki/2th/6.8 kg/ 7.2 kg

Keb C: 100-130cc= 680-884 cc/

hari

Keb K 80-100 cc=544-680 cc/hari

Keb P : 1-1.5 gr/kg/hari = 6.8 –

10.2 gr/hari

Pdx : GDA, SE~ sesuai klinis

Mantoux test

Hapusan darah

Kultur swab nasofaring

PTx:

IV plug

IV Ampicillin 3x250mg (5)

IV MgSO4 40% 1x 0.7cc (5)

PO:

Vit A 1x 5000 iu

Vit Bc 1x1 tab

Vit C 1x100 mg

Vit E 1x100 iu

As. Folat 1x1 tab

14

Page 16: Gizi Buruk Marasmus pada Tb PAru Anak

Cy - - oed - - - - - -

ZnSO4 1x20 mg

Diet: F100 12x100 cc

Bubur nasi 3x1/2 porsi

PMo: vital sign

29/6 Batuk (+)

Muntah (-)

Malas

Diare (-)

KU: tampak sakit sedang,

kesadaran penuh

VS: N 114x/mnt

RR: 32x/mnt

Tax: 36.80C

K/L: An -/- ict -/-

cy -/- oed -/-

Pemb. KGB (+) region

colli dextra, unilokuler,

mobile, Ø 1cm, tidak

nyeri.

Thorax:

P/ spontan, simetris,

retraksi (-).

Rh - - Wh - - - - - -

+ + - -C/ ictus ~ apeks

S1 S2 single, m(-), g (-)

Abd: Flat, soefl, BU (+),

H: 1/3-1/3 tepi tajam, L: ttb

Ext:Akral hangat, CRT <2”

An - - ict - - - - - -

Cy - - oed - - - - - -

Mantoux test (+) score Tb anak = 6, mulai terapi Tb.

1.Tb Paru

2.Gizi buruk

marasmus fs

transisi hari

ke II

3.Perawak-

an pendek

4.Anemia

hipokrom-

mikrositer ok

def. Fe dd

infeksi kronis

Laki-laki/2th/6.8 kg/7.2 kg

Keb C: 100-130cc= 680-884 cc/

hari

Keb K 80-100 cc=544-680 cc/hari

Keb P : 1-1.5 gr/kg/hari = 6.8 –

10.2 gr/hari

Pdx : GDA, SE~ sesuai klinis

PTx:

IV plug

IV Ampicillin 3x250mg (6)

IV MgSO4 40% 1x 0.7cc (6)

PO:

FDC anak fase intensif 1x1 tab hari

ke 1

Vit A 1x 5000 iu

Vit Bc 1x1 tab

Vit C 1x100 mg

Vit E 1x100 iu

As. Folat 1x1 tab

ZnSO4 1x20 mg

Diet: F100 8x125 cc

Nasi tim 3x1/2 porsi

Air putih 800 cc

PMo: vital sign

30/6 Batuk

berkurang.

Makan

habis.

KU: cukup, tampak sakit

sedang, kesadaran penuh

VS: N 120x/mnt

RR: 28x/mnt

Tax: 36.50C

K/L: An -/- ict -/-

cy -/- oed -/-

Pemb. KGB (+) region

colli dextra, unilokuler,

mobile, Ø 1cm, tidak

1.Tb Paru

2.Gizi buruk

marasmus fs

transisi hari

ke III

3.Perawak-

an pendek

4.Anemia

hipokrom-

Laki-laki/2th/6.8 kg/7.7 kg

Keb C: 100-130cc= 680-884 cc/

hari

Keb K 80-100 cc=544-680 cc/hari

Keb P : 1-1.5 gr/kg/hari = 6.8 –

10.2 gr/hari

Pdx : GDA, SE~ sesuai klinis

PTx:

IV plug

15

Page 17: Gizi Buruk Marasmus pada Tb PAru Anak

nyeri.

Thorax:

P/ spontan, simetris,

retraksi (-).

Rh - - Wh - - - - - - + + - -C/ ictus ~ apeks

S1 S2 single, m(-), g (-)

Abd: Flat, soefl, BU (+),

H: 1/3-1/3 tepi tajam, L: ttb

Ext:Akral hangat, CRT <2”

An - - ict - - - - - -

Cy - - oed - - - - - -

mikrositer ok

def. Fe dd

infeksi kronis

IV Ampicillin 3x250mg (7)

IV MgSO4 40% 1x 0.7cc (7)

PO:

FDC anak fase intensif 1x1 tab hari

ke 2

Vit A 1x 5000 iu

Vit B6 1x1 tab

Vit Bc 1x1 tab

Vit C 1x100 mg

Vit E 1x100 iu

As. Folat 1x1 tab

ZnSO4 1x20 mg

Diet: F100 12x100 cc

Bubur nasi 3x1/2 porsi

PMo: vital sign

31/6 Batuk

berkurang,

pasien

tampak

lebih aktif

bergerak.

KU: cukup, tampak sakit

sedang

VS: N 112x/mnt

RR: 28x/mnt

Tax: 36.90C

K/L: An -/- ict -/-

cy -/- oed -/-

Pemb. KGB (+) region

colli dextra, unilokuler,

mobile, Ø 1cm, tidak

nyeri.

Thorax:

P/ spontan, simetris,

retraksi (-).

Rh - - Wh - - - - - - + + - -C/ ictus ~ apeks

S1 S2 single, m(-), g (-)

Abd: Flat, soefl, BU (+),

H: 1/3-1/3 tepi tajam, L: ttb

Ext:Akral hangat, CRT <2”

An - - ict - - - - - -

Cy - - oed - - - - - -

1.Tb Paru

2.Gizi buruk

marasmus fs

transisi hari

ke III

3.Perawak-

an pendek

4.Anemia

hipokrom-

mikrositer ok

def. Fe dd

infeksi kronis

Laki-laki/2th/6.8 kg/7.7/8.0 kg

Keb C: 100-130cc= 680-884 cc/

hari

Keb K 80-100 cc=544-680 cc/hari

Keb P : 1-1.5 gr/kg/hari = 6.8 –

10.2 gr/hari

Pdx : GDA, SE~ sesuai klinis

PTx:

IV plug

IV Ampicillin 3x250mg (8)

IV MgSO4 40% 1x 0.7cc (8)

PO:

FDC anak fase intensif 1x1 tab hari

ke 3

Vit A 1x 5000 iu

Vit B6 1x1 tab

Vit Bc 1x1 tab

Vit C 1x100 mg

Vit E 1x100 iu

As. Folat 1x1 tab

ZnSO4 1x20 mg

Diet: F100 12x100 cc

Bubur nasi 3x1/2 porsi

16

Page 18: Gizi Buruk Marasmus pada Tb PAru Anak

PMo: vital sign

1/7 Batuk

berkurang,

Pasien

tampak

lebih aktif

bergerak.

Mual (-)

Muntah (-)

Diare (-)

KU: cukup, tampak sakit

sedang

VS: N 116x/mnt

RR: 30 x/mnt

Tax: 36.50C

K/L: An -/- ict -/-

cy -/- oed -/-

Pemb. KGB (+) region

colli dextra, unilokuler,

mobile, Ø 1cm, tidak

nyeri.

Thorax:

P/ spontan, simetris,

retraksi (-).

Rh - - Wh - - - - - - + + - -C/ ictus ~ apeks

S1 S2 single, m(-), g (-)

Abd: Flat, soefl, BU (+),

H: 1/3-1/3 tepi tajam, L: ttb

Ext:Akral hangat, CRT <2”

An - - ict - - - - - -

Cy - - oed - - - - - -

1.Tb. Paru

2.Gizi buruk

marasmus fs

stabilisasi

hari ke I

3.Perawak-

an pendek

4.Anemia

hipokrom-

mikrositer ok

def. Fe.

Laki-laki/2th/6.8 kg/7.7/8.0kg

Keb C: 150-200cc= 1020-1360 cc/

hari

Keb K 150-200 cc=1020-1360

cc/hari

Keb P : 4-6 gr/kg/hari = 27.2- 40.8

gr/hari

Pdx : GDA, SE~ sesuai klinis

BTA SPS ~ tunggu hasil

PTx:

IV plug

IV Ampicillin 3x250mg (9)

IV MgSO4 40% 1x 0.7cc (9)

PO:

FDC anak fs intensif 1x1 hari ke 3

Vit B6 1x1 tab

Vit Bc 1x1 tab

Vit C 1x100mg

Vit E 1x100 iu

As. Folat 1x1 tab

Diet: F135 10x120 cc

Nasi TKTP 3x1/2 porsi

Air putih 800 cc

PMo: vital sign

3/7 Batuk

berkurang,

Pasien

tampak

aktif

bergerak.

KU: cukup, tampak sakit

ringan.

VS: N 120x/mnt

RR: 28x/mnt

Tax: 37.00C

K/L: An -/- ict -/-

cy -/- oed -/-

Pemb. KGB (+) region

colli dextra, unilokuler,

mobile, Ø 1cm, tidak

nyeri.

Thorax:

P/ spontan, simetris,

retraksi (-).

1.Tb. Paru

2.Gizi buruk

marasmus fs

stabilisasi

hari ke II

3.Perawak-

an pendek

4.Anemia

hipokrom-

mikrositer ok

def. Fe.

Laki-laki/2th/6.8 kg/7.7/8.0/BBI

9.7kg

Antropometri:

BB: 8 kg (< -3SD)

TB: 77cm (< -3SD)

BB/TB (-2 sd -3 SD)

BBI=9.7 kg

%BBI = 82%

Keb C: 150-200cc= 1455-1940 cc/

hari

Keb K 150-200 cc=1455-1940 cc/

hari

Keb P : 4-6 gr/kg/hari = 38.8- 58.2

17

Page 19: Gizi Buruk Marasmus pada Tb PAru Anak

Rh - - Wh - - - - - - + + - -C/ ictus ~ apeks

S1 S2 single, m(-), g (-)

Abd: Flat, soefl, BU (+),

H: 1/3-1/3 tepi tajam, L: ttb

Ext:Akral hangat, CRT <2”

An - - ict - - - - - -

Cy - - oed - - - - - -

gr/hari

Pdx : GDA, SE ~ sesuai klinis

PTx:

IV plug

IV Ampicillin 3x250 mg (10)

IV MgSO4 40% 1x0.7cc (10)

FDC anak fs intensif 1x1 hari ke 5

Vit B6 1x1 tab

Vit Bc 1x1 tab

Vit C 1x100mg

Vit E 1x100 iu

As. Folat 1x1 tab

Diet: F135 4x200 cc

Nasi TKTP 3x1/2 porsi

Air putih 800 cc

Target Terpenuhi

C: 1540 kcal 1200 (100%)

K: 1540 kcal 1880 (100%)

P: 46.2 gr 56 (100%)

4/7 Tidak ada

keluhan

KU: cukup, tampak sakit

ringan

VS: N 114x/mnt

RR: 28x/mnt

Tax: 36.70C

K/L: An -/- ict -/-

cy -/- oed -/-

Pemb. KGB (+) region

colli dextra, unilokuler,

mobile, Ø 1cm, tidak

nyeri.

Thorax:

P/ spontan, simetris,

retraksi (-).

Rh - - Wh - - - - - - - - - -C/ ictus ~ apeks

S1 S2 single, m(-), g (-)

Abd: Flat, soefl, BU (+),

H: 1/3-1/3 tepi tajam, L: ttb

1.Tb. Paru

2.Gizi buruk

marasmus fs

rehabilitasi

hari ke 3 (

gizi kurang)

3.Perawak-

an pendek

4.Anemia

hipokrom-

mikrositer ok

def. Fe.

Laki-laki/2th/6.8 kg/7.7/9.7 kg

Keb C: 150-200cc= 1540 cc/ hari

Keb K 150-200 cc=1540 cc/hari

Keb P : 4-6 gr/kg/hari = 46.8 gr/hari

Pdx : GDA, SE, BGA ~ sesuai

klinis

PTx:

O2 ruangan

IV plug

IV Ampicillin 3x250mg (11)

IV MgSO4 40% 0.7cc stop

FDC anak fs intensif 1x1 hari ke 6

Vit B6 1x1 tab

Vit Bc 1x1 tab

Vit C 1x100mg

Vit E 1x100 iu

As. Folat 1x1 tab

Diet: F135 4x200 cc

18

Page 20: Gizi Buruk Marasmus pada Tb PAru Anak

Ext:Akral hangat, CRT <2”

An - - ict - - - - - -

Cy - - oed - - - - - -

Nasi TKTP 3x1/2 porsi

Air putih 800 cc

Target Terpenuhi

C: 1540 kcal 950 ( 65%)

K: 1540 kcal 1540 (100%)

P: 46.2 gr 46.2 (100%)

PMo: VS

5/7 Tidak ada

keluhan

KU: cukup, tampak sakit

ringan

VS: N 114x/mnt

RR: 28x/mnt

Tax: 36.70C

K/L: An -/- ict -/-

cy -/- oed -/-

Pemb. KGB (+) region

colli dextra, unilokuler,

mobile, Ø 1cm, tidak

nyeri.

Thorax:

P/ spontan, simetris,

retraksi (-).

Rh - - Wh - - - - - - - - - -C/ ictus ~ apeks

S1 S2 single, m(-), g (-)

Abd: Flat, soefl, BU (+),

H: 1/3-1/3 tepi tajam, L: ttb

Ext:Akral hangat, CRT <2”

An - - ict - - - - - -

Cy - - oed - - - - - -

1.Tb. Paru

2.Gizi kurang

3.Perawak-

an pendek

4.Anemia

hipokrom-

mikrositer ok

def. Fe.

Laki-laki/2th/6.8 kg/7.7/9.7 kg

Keb C: 150-200cc= 1560 cc/ hari

Keb K 150-200 cc=1560 cc/hari

Keb P : 4-6 gr/kg/hari = 46.8 gr/hari

PTx:

O2 ruangan

IV plug

IV Ampicillin 3x250mg PO:

Amoxicillin syr 3 cth II

FDC anak fs intensif hari ke 7

Vit B6 1x1 tab

Vit Bc 1x1 tab

Vit C 1x100mg

Vit E 1x100 iu

As. Folat 1x1 tab

Diet: F135 4x200 cc

Nasi TKTP 3x1/2 porsi

Air putih 800 cc

PMo: VS

RESUME

19

Page 21: Gizi Buruk Marasmus pada Tb PAru Anak

An. Fd / laki-laki / 2 tahun 5 bulan / 6.8 kg

Anamnesis:

Keluhan Utama : Lemas

Pasien datang ke IGD RSSA dengan kejang berupa kaku seluruh tubuh,

anak tidak sadar, ± 3 menit. Pasien baru pertama kali ini mengalami

kejang.

Pasien lemas sejak dua hari terakhir, selain itu pasien juga menangis dan

merintih pelan. Dua hari terakhir pasien tidak mau makan sama sekali.

Awalnya, ± 2 bulan yang lalu pasien sulit makan, semakin lama semakin

rewel dan dua hari terakhir pasien tidak mau makan sama sekali.

Biasanya pasien minum air gula dan makan nasi lunak dengan lauk 3x

1/2 entong nasi. Sejak sulit makan, jumlah nasi yang dimakan ± 2-3

sendok makan.

Pasien juga mengalami batuk sejak ± dua minggu terakhir dan memberat

sejak satu minggu ini. Sebelumnya pasien memang sering mengalami

batuk pilek (‘kumat-kumatan’) dan sembuh sendiri. Batuk pada pasien

kambuh dengan sendirinya tanpa dipengaruhi debu, dingin dan asap

Riwayat keluarga sakit batuk lama (-). Tidak ada riwayat asma, alergi,

maupun atopi pada keluarga pasien.

Pasien dibawa ke bidan sehari sebelum ke RRSA dengan keluhan batuk

dan lemas. Diberikan obat puyer ambroxol dan syrup Amoxycillin oleh

bidan, dan sudah diminum 3 kali oleh pasien tetapi tidak membaik.

Pasien sering mengalami batuk pilek dalam satu tahun terakhir dan

sembuh sendiri. Waktu usia satu tahun, pasien mengalami diare dan

sembuh sendiri saat susu formula habis.

Sejak saat itu, ibu Px tidak pernah member susu, hanya air gula dan

bubur nasi pada pasien.

Pasien tidak pernah diimunisasi, hanya imunisai Hepatitis B saat KRS

dari RSSA.

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum: lemas, kesadaran penuh, rewel

Tanda Vital

a. GCS : 456

b. Nadi : 120 x/ menit, reguler, kuat

20

Page 22: Gizi Buruk Marasmus pada Tb PAru Anak

c. Pernafasan : 30 x/ menit, reguler

d. Suhu Axiler : 37,3°C

Dari status antropometri pasien termasuk dalam kriteria gizi buruk.

Pemeriksaan leher didapatkan pembesaran kelenjar getah bening (+ | - )

di regio V kanan, yakni di ujung pangkal m. Sternocleido-mastoideus

bagian posterior, mobile, unilokuler, ukuran ± 1 cm.

Pemeriksaan thoraks didapatkan iga gambang (+).

Pemeriksaan jantung didapatkan ictus cordis di MCL, ICS V sinistra

Pemeriksaan paru didapatkan

- Perkusi : sonor sonor

redup redup

redup redup

- Auskultasi :

- -

ronkhi + +

+ +

Pemeriksaan abdomen didapatkan palpasi hepar 1/3-1/3 dengan tepi

tajam

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium:

Leukosistosis, limfosistosis dan trombositosis

Albumin dalam batas normal

Foto Thoraks:

Tampak infiltrat pada lobus tengah dan bawah paru kanan, sedangkan

pada paru sebelah kiri sulit dievaluasi karena sebagian lapang paru tertutup

jantung kesan infiltrat pada lobus bawah paru kiri.

Antropometri:

BB/PB < 3 SD

LLA < 11.5 m (anak usia 29 bulan)

Scoring :

21

Page 23: Gizi Buruk Marasmus pada Tb PAru Anak

Score Mc Laren 1, gizi buruk marasmus

Score Tb Anak 5, perlu evaluasi lebih lanjut.

Diagnosis Kerja

1. Gizi buruk marasmus

2. Batuk kronis berulang curiga Tb paru dd Pertusis

Rencana Diagnosis

DL, hapusan, CRP

GDA, albumin, OT/PT

Foto Thorax AP/ Lateral

Mantoux test

Rencana Terapi

Kebutuhan cairan = 100-300 cc/kgBB/hari 680 – 884 cc/hari

Kebutuhan kalori = 80-100 kcal/kgBB/hari 544 – 680 kcal/hari

Kebutuhan potein = 1-1.5 gr/kg/hari 6.8 – 10.2 gr/hari

1. O2 nasal 2 lpm (k/p)

2. IV plug

3. IV ampicillin 3x250mg

4. PO : multivitamin syr 1x cth 1

Resomal setiap kali muntah atau diare.

5. Nebulisasi NS/ 4 jam dengan fisioterapi dada

6. Termoregulasi

7. Diet F 75 12x50cc

Rencana Monitoring

Vital sign

Tanda-tanda distress nafas

Intake makanan dan minuman

Tanda hipoglikemia

Tanda hipotermia

Rencana Edukasi

1. Menjelaskan kepada keluarga pasien tentang penyakit yang diderita

22

Page 24: Gizi Buruk Marasmus pada Tb PAru Anak

pasien, rencana pemeriksaan, dan rencana terapi yang akan dilakukan.

2. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien

3. Menjelaskan kemungkinan perkembangan penyakit dan pentingnya

kerjasama pasien dan keluarga dalam pelaksanaan tindakan medis dan

pengobatan, terutama pemberian diet (kuantitas dan kualitas) yang

sesuai, menjaga kebersihan air dan makanan, cuci tangan sebelum dan

setelah makan, BAK, dan BAB, dan menghindari mengkonsumsi

makanan yang tidak dimasak atau buah-buahan yang tidak dikupas.

4. Menjelaskan kepada keluarga mengenai penyulit yang mungkin timbul,

terutama tanda dan gejala, serta prognosis pasien yang bisa sewaktu-

waktu memburuk apabila penyulit timbul.

23