GIZI BURUK

74
GIZI BURUK Benedicta Mutiara S 0906639713

description

GIZI BURUK. Benedicta Mutiara S 0906639713. IDENTITAS. Nama: An AZM Jenis kelamin: Perempuan Tanggal lahir: 17 Juni 2012 Usia: 21 bulan Nomor RM: 388-59-27 Nama orangtua: Tn. D / Ny. S Usia orangtua: 32 thn / 29thn Pekerjaan orangtua: Karyawan swasta / ibu RT - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of GIZI BURUK

Page 1: GIZI BURUK

GIZI BURUK

Benedicta Mutiara S0906639713

Page 2: GIZI BURUK

IDENTITAS• Nama : An AZM• Jenis kelamin : Perempuan• Tanggal lahir : 17 Juni 2012• Usia : 21 bulan• Nomor RM: 388-59-27• Nama orangtua : Tn. D / Ny. S • Usia orangtua : 32 thn / 29thn• Pekerjaan orangtua: Karyawan swasta / ibu RT• Alamat : Tambun, Bekasi• Tanggal masuk : (IGD) 15 Maret 2014, (Gedung A)

17 Maret 2014• Jaminan kesehatan: JKN

Page 3: GIZI BURUK

KELUHAN UTAMA (alloanamnesis, 19 /3/2014)

• Diare yang memberat sejak 11 hari SMRS

Page 4: GIZI BURUK

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Usia 6 bulanASI susu formula

Usia 8 bulanMulai mengalami diare

1 bulan SMRS :Diketahui HIV(+)

11 hari SMRSDiare memberat

8 hari SMRSTimbul demam

Masuk IGD

BB tidak naik, cenderung menurun

Diare kadang memberat (5x dirawat karena diare), demam berulang

Page 5: GIZI BURUK

• diare memberat sejak 11 hari SMRS• Konsistensi: cair ( tidak ada ampas)• Warna kuning, lendir (+), darah (-), berbau

asam• Ganti popok 10-11 x, paling banyak habis 2

bungkus (@10 popok)

Page 6: GIZI BURUK

• Demam sejak 8 hari SMRS• Muncul langsung tinggi, terus-menerus

sepanjang hari• Dibawa ke bidan karena demam dan diare –>

suhu 390C• Dianjurkan banyak minum air putih dan diberi

oralit (2 sacchet/hari)• Demam dirasakan sedikit berkurang setelah

minum banyak (suhu tidak diukur)• Diare tidak membaik

Page 7: GIZI BURUK

• Sehari minum + 60 ml (air dan susu formula)• 1 hari SMRS tampak lebih rewel, tidak mau

minum, air mata (-) saat menangis, BAK (+) 3 jam SMRS, jumlah BAK sedikit

• Keluhan lain (-) (batuk/pilek, keluar cairan dari telinga, muntah, menangis/tampak kesakitan saat BAK, ruam/ lesi pada kulit)

• Diketahui HIV (+) sejak Februari 2014 di RSUD Bekasi, belum diberikan ARV

Page 8: GIZI BURUK

• Saat ini perawatan hari-5 : • BAB setengah padat, ampas > air (seperti

odol), jumlah 40-80 gram/hari• Jumlah BAK kembali seperti biasa• Demam masih ada 37,5-380C • Asupan: 8x100ml /NGT, dikeluhkan muntah

jika kecepatan NGT 1 jam berkurang jika kecepatan ↓↓. Per oral: maksimal 30 ml (anak tidak mau minum)

• BB belum naik, bahkan menurun

Page 9: GIZI BURUK

• Sebelumnya:• diare sudah biasa dialami sejak usia 6 bulan• konsistensi cair, berbau asam, bercampur

lendir, awalnya bercampur darah• dimulai +2 bulan setelah peralihan ASI ke susu

formula• Sering demam, bisa berlangsung 2 minggu• berobat ke berbagai RS dianjurkan

mengganti susu formula (terakhir menggunakan SGM LLM plus), berkali-kali diberi antibiotik

Page 10: GIZI BURUK

• Pernah beberapa kali dirawat-inap diare pernah berhenti selama dirawat beberapa hari – 1 minggu setelah pulang diare timbul kembali

• BAB biasanya setengah padat, air > ampas (seperti bubur), warna kuning, dan ganti popok 5-6 kali/hari

Page 11: GIZI BURUK

• Sejak 3 bulan SMRS volume minum ↓ ↓, tidak mau/ menangis saat diberi minum minum susu formula 30 ml/hari

• Jumlah diare menurut orang tua tetap tidak berkurang walaupun pasien hanya minum sedikit

Page 12: GIZI BURUK

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

• Pernah didiagnosis TB paru di RSUD saat usia 7-8 bulan -- berobat karena BB tidak naik sejak usia 6 bulan

• Obat TB selama 5 bulandihentikan karena tes Mantoux (-)

• Sebelumnya pernah dirawat di RS 5 kali (setiap kali rawat 1-2 minggu) karena diare yang memberat

Page 13: GIZI BURUK

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

• Keluhan batuk-batuk lama (>2 minggu), penyakit TB / flek paru ada (kakek pasien BTA +) sudah berobat tuntas saat pasien lahir

• Tetangga ada batuk lama, kadang berkunjung dan bermain bersama pasien

• Kontak dengan penderita campak disangkal.• Ibu pasien diketahui HIV (+) sejak Februari

2014 (RSUD Bekasi) kotrimoksazol, belum ARV (menunggu CD4)

• Ayah dan kakak pasien (usia 7 tahun) HIV (-)

Page 14: GIZI BURUK

RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN• rutin periksa hamil di bidan • konsumsi obat-obatan : vitamin /suplemen dari

bidan • selama kehamilan ibu merasa kondisi tubuhnya

sehat, hanya 2-3x batuk/pilek (sembuh sendiri)• Pasien anak kedua, lahir di bidan, usia

kehamilan 37 minggu, spontan, langsung menangis, tidak biru.

• BBL 2800 gram, PBL 49 cm, lingkar kepala tidak ingat

Page 15: GIZI BURUK

RIWAYAT NUTRISI

• ASI eksklusif usia 0-6 bulan, menyusu tiap 1-2 jam, setiap kali menyusu + 20 menit, tidak terputus-putus, setelah menyusu bayi tampak kenyang

• Tidak ada keluhan muntah/gumoh setelah minum/menyusu

Page 16: GIZI BURUK

• Usia 6 bulan: produksi ASI dirasa berkurang susu formula bayi (tidak memakai formula rendah laktosa /formula khusus)

• Biasa minum susu 5x /hari, setiap minum 90 cc (@3 sendok takar), BB pasien saat itu 7 kg

• Makan biskuit Milna sejak usia 6 bulan (1 keping/hari)

• Makan bubur susu & nasi tim saring usia 8 bulan, 1 porsi/hari (+ 4 sdm) bubur susu

• Makan nasi tim sejak usia 12 bulan.

Page 17: GIZI BURUK

• Sejak 3 bulan SMRS jumlah makan/minum ↓• 1 bulan SMRS: minum susu formula 8 x/hari,

tiap kali beberapa isapan -10 cc (30-60cc/hari)• Sejak mulai demam juga diberi air putih

susu formula maks. 30 cc.• Nasi tim 3 x 5 sdm/ hari. Biskuit 2 gigitan /hari• Pasien juga dikeluhkan sejak 1,5 bulan lalu

sering muntah (gumoh) jika diberikan minum 90 ml, dan akhir-akhir ini sudah muntah jika diberikan minum 60 ml

Page 18: GIZI BURUK

Riwayat Tumbuh Kembang• Pertumbuhan: usia 0-6 bulan BB bertambah

rata-rata 0,5 kg /bulan (usia 6 bulan BB 7 kg)• setelahnya mulai diare BB 6 kg tetap 6 kg s/d

usia 1 tahun 4 bulan 5,5 kg saat masuk RS BB 5 kg.

• Perkembangan: bisa tengkurap (sejak usia 4 bulan), belum bisa duduk, merangkak, berdiri

• Bisa mengambil makanan & memasukkan ke mulut

• Berbicara beberapa kata(“papa”, “mama”) belum bisa merangkai 2 kata.

Page 19: GIZI BURUK

RIWAYAT IMUNISASI

• imunisasi dasar : BCG, Hepatitis B (3 kali), DPT (3 kali), polio (3 kali) terakhir saat usia 6 bulan, belum diberikan imunisasi campak

Page 20: GIZI BURUK

PEMERIKSAAN FISIK ( 19 /3/ 2014)

Appearance

Breathing

Circulation

Tonus otot baik, interactibility baik, consolability baik,

look baik, speech/cry baik

Tidak ada penggunaan otot bantu napas, tidak ada

retraksi, tidak ada napas cuping hidung tidak ada bunyi

napas tambahan

Tampak pucat, tidak ada sianosis, tidak ada mottling

Kesadaran/ keadaan

umum

Compos mentis, tampak pucat, tampak sangat kurus

Page 21: GIZI BURUK

Antropometrik Berat badan = 5 kg BB = 4,815 kg (20 Maret); 4,794 kg (21

Maret)

Panjang badan = 69 cm

Lingkar kepala = 42,5 cm

LLA = 8 cm

Status nutrisi Weight/age = z-score -3

Length/age = z-score -3 (height age = 8 bulan)

Weight/ length = z-score -3

Arm circumference/ age = z-score -3

Kesimpulan: gizi buruk

Frekuensi Nadi 190 kali/ menit, regular, isi cukup

Frekuensi Napas 45 kali/ menit, regular, abdominotorakal

Temperatur 38oC

Page 22: GIZI BURUK

Kepala Normosefal, tidak ada deformitas, rambut warna kemerahan

(rambut jagung), tersebar merata. UUB tertutup.

Mata Konjungtiva pucat (+/+), sklera ikterik (-/-), produksi air mata

ada, mata cekung tidak ada. Bercak Bitot (-)

pupil isokor 3 mm/3 mm, RCL +/+, RCTL +/+, kontak visual

(+/+)

Mulut Oral thrush (+) di palatum durum, palatum molle, lidah,

mukosa dinding pipi bagian dalam. Mukosa basah

Telinga, hidung,

tenggorokan

Liang telinga lapang, sekret (-), membran timpani intak

Kavum nasi lapang, sekret (-). Faring sulit dinilai

KelenjarGetah Bening KGB leher, aksilla, dan inguinal tidak teraba membesar

Paru Inspeksi : tidak ada retraksi, pergerakan dada simetris statis dan

dinamis

Auskultasi : Vesikular, ronkhi tidak ada, wheezing tidak ada

Page 23: GIZI BURUK

Jantung Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat

Palpasi : iktus kordis teraba di sela iga 5 linea midklavikula

kiri, tidak ada thrill, heaving, tapping

Auskultasi : bunyi jantung I dan II normal, murmur atau gallop

tidak ada

Abdomen Inspeksi : membuncit, iga gambang (+)

Auskultasi : bising usus positif meningkat

Palpasi : lemas; nyeri tekan tidak ada; hepar teraba pada 2 cm

bawah arcus costae dan 2 cm bawah prosesus xifoideus,

tepi tajam, permukaan rata, tidak nyeri tekan; lien tidak

teraba; ascites tidak ada

Turgor kulit baik

Genital Perempuan, tidak ada sinekhia labia

Anus Eritemanatum (+)

Ekstremitas Baggy pants (+), akral hangat, capillary refill time <2 detik,

edema tidak ada, refleks fisiologis (patella) +2 / +2

Page 24: GIZI BURUK

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

• (7 Februari 2014, RSUD Bekasi)• Anti HIV : reaktif• Kultur urin : kuman E.coli >105/ml• Kultur feses : Pseudomonas

Page 25: GIZI BURUK
Page 26: GIZI BURUK

(25 Februari 2014, RSUD Bekasi)• IgM Anti CMV : non reaktif• IgG Anti CMV : non reaktif• (27 Februari 2014, RSCM)• Limfosit (CD45+) absolut : 1903 sel/μl• Sel T (CD3+) persen : 80%• Sel T (CD3+) absolut : 1524 sel/μl• Sel T (CD4+) persen : 2%• Sel T(CD4+) absolut : 36 sel/μl

Page 27: GIZI BURUK

(15 Maret 2014, RSCM)• GDS 94• Albumin 2,76• SGOT 92• SGPT 37• Ur 12,7• Cr 0,22• Hb 8,2• Ht 23,2• Leukosit 8490 (hitung jenis 0 /0 /7 /88 /3 /2)• Trombosit 477.000• MCV 75,5/ MCH 26,4/ MCHC 35

Page 28: GIZI BURUK

(16 Maret 2014, RSCM)• Analisa Tinja• Makroskopik• Warna : Kehijauan• Konsistensi : Encer• Lendir : Positif• Darah : Negatif• Pus : Negatif• Mikroskopik• Leukosit : BANYAK /LPB• Eritrosit : 8-10/ LPB• Telur cacing : negatif• Amoeba : tidak ditemukan• Pencernaan• Lemak : negatif• Serat tumbuhan: positif• Serat otot : negatif• Darah samar tinja : positif• Ditemukan sel ragi dan hifa

Page 29: GIZI BURUK

(19 Maret 2014, RSCM)• Analisa Tinja• Makroskopik• Warna : kuning• Konsistensi : lembek• Lendir : negatif• Darah : negatif• Berminyak : negatif• Berbusa : negatif• Mikroskopik• Leukosit : 2-3/LPB• Eritrosit : 4-5/LPB• Bakteri : (+)• Parasit : (-)• Lemak : -• Pemeriksaan khusus• pH : 6,0• Gula : negatif• Pengecatan Gram• Mikroorganisme: ditemukan basil Gram negatif• Jamur : Pseudohypha

Page 30: GIZI BURUK

(19 Maret 2014, RSCM)• Hb : 8,2 g/dL (10,1-12,9)• Ht : 25,1% (32 – 44)• Leukosit : 16.600• Hitung Jenis Leukosit : 0,13/1,3/0/36,3/8,7/13,4• Trombosit : 379.000• PT : 25,5 (9,7 – 13,1)• APTT : 55,4 (25,5 – 42,1)• Na : 119 (135 – 145)• Cl : 97 (97 – 107)• K : 3,9• Ca : 8,8• Protein total : 3,5 (6,6 – 8,7)• Albumin : 1,7 (3,4 – 5)• GDS : 101• SGOT: 37• SGPT : 57• Ur : 31• Cr : 0,5

Page 31: GIZI BURUK

DAFTAR MASALAH

• Gizi buruk marasmik• HIV stadium klinis IV• Diare persisten (tanpa dehidrasi)• Delayed development

Page 32: GIZI BURUK

RENCANA MANAJEMEN

• (IGD)• Rencana terapi: resomal 75 ml/kg selama 3 jam Cefotaxime 3x125 mg IV Mycostatin 4 x 1 cc po Zink 1x20 mg po Paracetamol 3x 50 mg po F-75 8x50 ml po• Rencana pemeriksaan : DPL, SGOT, SGPT,

Ureum/kreatinin,kultur darah, kultur tinja, analisa feses lengkap, kultur urin, GDS

Page 33: GIZI BURUK

(Ruang rawat)• Rencana terapi: Peptamen 8x70 ml, drip pelan 2 jamKotrimoksazol (40 mgTMP/5ml) 2x2,5 ml poMycostatin (100.000 U/ml) 4x1 ml poZink 1x20 mg poResomal 50 ml/diareParasetamol 3x50 mg poAsam folat 1x1 mg po • Rencana pemeriksaan: PCR HIV, kultur darah

(menunggu hasil)

Page 34: GIZI BURUK

PROGNOSIS

• Quo ad vitam : Dubia ad bonam• Quo ad functionam : Dubia ad malam• Quo ad sanationam : Dubia ad bonam

Page 35: GIZI BURUK

TINJAUAN PUSTAKA

Page 36: GIZI BURUK

GIZI BURUK• BB/TB <-3 SD atau 70% dari median

(marasmus) • Edema kedua punggung kaki sampai seluruh

tubuh (kwarshiorkor: BB/TB >-3SD atau marasmik-kwarshiorkor: BB/TB <-3SD)

Page 37: GIZI BURUK
Page 38: GIZI BURUK

• Penyebab gizi buruk:Asupan kalori yang tidak mencukupi

Nafsu makan kurangGangguan pada proses makanKeterbatasan makananMuntah

Absorpsi zat gizi yang tidak mencukupiMalabsorpsiDiare

Pengeluaran energi berlebihanMetabolisme ↑↑Gangguan penggunaan kalori

Page 39: GIZI BURUK

• Tatalaksana umum: (setelah triase)

Page 40: GIZI BURUK

Pemantauan: • Jumlah makanan yang diberikan & dihabiskan• Muntah• Frekuensi & konsistensi feses• Berat badan• Hindari terjadinya gagal jantung

Page 41: GIZI BURUK

• Kenaikan Berat Badan : setiap 3 hari dalam gram/kgBB/hari

Kurang (<5 g/kgBB/hari) penilaian ulang lengkap

Sedang (5-10 g/kgBB/hari) periksa jumlah asupan, infeksi yang tidak terdeteksi

Baik (>10 g/kgBB/hari)

• Bila tercapai BB/TB >-2 SD (>80%) dapat dianggap anak telah sembuh.

Page 42: GIZI BURUK

INFEKSI HIV• Kemungkinan infeksi HIV:

– Infeksi berulang– Thrush– Parotitis kronik– Limfadenopati generalisata– Hepatomegali tanpa penyebab yang jelas: tanpa adanya infeksi

virus yang bersamaan seperti sitomegalovirus– Demam yang menetap dan/atau berulang: demam (>380C)

berlangsung > 7 hari, atau terjadi lebih dari sekali dalam waktu 7 hari

– Disfungsi neurologis– Herpes zoster– Dermatitis HIV: ruam eritematosa dan papular,khas: infeksi

jamur yang ekstensif pada kulit, kuku dan kulit kepala ; moluscum contagiosum yang ekstensif

Page 43: GIZI BURUK

• Gejala yang umum pada anak dengan infeksi HIV, tetapi juga lazim pada anak sakit yang bukan HIV– Otitis media kronik– Diare persisten: berlangsung >14 hari– Gizi kurang atau gizi buruk

Page 44: GIZI BURUK

• Gejala atau kondisi yang sangat spesifik untuk anak dengan infeksi HIV positif: – pneumocystis penumonia (PCP), kandidasis

esofagus, lymphoid intestitial pneumonia (LIP), sarkoma Kaposi. Fistula rektovaginal (perempuan), tetapi jarang.

Page 45: GIZI BURUK

• Tes diagnostik HIV dapat dilakukan dengan metode:

• Tes antibodi HIV (ELISA)• Tes virologis

Page 46: GIZI BURUK

• Derajat imunosupresi : klinis / level CD4

Page 47: GIZI BURUK
Page 48: GIZI BURUK
Page 49: GIZI BURUK
Page 50: GIZI BURUK

Kotrimoksazol (dosis 6-8 mg/kgBB trimetoprim sekali sehari) diberikan pada:

• Anak yang terpapar HIV, sampai infeksi HIV benar-benar dapat disingkirkan dan ibunya tidak lagi menyusui

• Anak yang terinfeksi HIV (terbatas jika ARV tidak tersedia)

• Jika diberi ARV: kotrimoksazol hanya boleh dihentikan saat indikator klinis dan imunologis memastikan perbaikan sistem kekebalan selama 6 bulan atau lebih.

Page 51: GIZI BURUK

KANDIDASIS ORAL DAN ESOFAGUS

• Oral: nistatin (100.000 unit/ml : 4 x 1-2 ml selama 7 hari

• Esofagus: kesulitan atau nyeri saat muntah atau menlean, tidak mau makan, saliva yang berlebihan atau menangis saat makan

• Flukonazol oral 1x 4-6 mg/kgBB selama 7 hari, kecuali jika anak mempunyai penyakit hati akut

• Dapat ditambahkan amfoterisin B IV

Page 52: GIZI BURUK

DIARE PERSISTEN

• Diare: pengeluaran tinja >10 g/kgBB/24 jam (rata-rata pengeluaran tinja normal pada bayi adalah 5-10 g/kgBB/24 jam) atau >200 g/24 jam

• Diare persisten: >2 minggu• Jenis: osmotik, sekretorik, dismotilitas, dan

inflamatorik

Page 53: GIZI BURUK

DISKUSI

Page 54: GIZI BURUK

GIZI BURUK

• Diagnosis:– Klinis : tampak sangat kurus; iga gambang, baggy

pants– Antropometri :

Page 55: GIZI BURUK

– LLA dapat digunakan karena terdapat organomegali

Page 56: GIZI BURUK

• PenyebabAsupan kalori yang tidak mencukupi

Nafsu makan kurang (anemia, infeksi kronik)Gangguan pada proses makan (kandidosis)Keterbatasan makanan (teknik pemberian)

sebelum sakit: susu formula (450 cc) + bubur susu (1 porsi) + biskuit bayi (1 keping)= 301,5 + 200 + 90 kkal = 591,5 kkal (kebutuhan kalori = 7 x 100-110= 700-770)

Muntah (refluks)

Page 57: GIZI BURUK

Absorpsi zat gizi yang tidak mencukupiMalabsorpsiDiare : tipe inflamatorik

Pengeluaran energi berlebihanMetabolisme ↑↑ : infeksi kronikGangguan penggunaan kalori

Page 58: GIZI BURUK

• Infeksi kronik penyebab penting gizi burukTB :

Riwayat kontak TB :tidak tahu (1)BB sulit naik :gizi buruk (2)batuk kronik (0)demam ada, bukan demam lama (>3 minggu) (0)pembesaran KGB (0) , sendi (0)foto rontgen: --Mantoux : anergi

Campak

Page 59: GIZI BURUK

Saluran cerna terapi AB berulang tidak membaik dicurigai infeksi oportunistik, terdapat oral thrush imunokompromais gizi buruk imunokompromaisImunokompromais gizi buruk makin

memudahkan infeksi

Perlu dicari fokus infeksi lainnya

Page 60: GIZI BURUK

• Tatalaksana awal (kedaruratan):– Syok / dehidrasi : anamnesis iritabel,

riwayat BAK ↓ , air mata (-), sulit minum dehidrasi ringan sedang (juga disebabkan diare) : Resomal 75 ml/kg dalam 3 jam per oral (NGT)

– Hipoglikemia : GDS > 54mg/dL tidak perlu dekstrose (10%) IV pencegahan dgn F-75

– Hipotermia : suhu tubuh >37,5 (demam)– Gangguan elektrolit : sedikit hipoNa (krn diare)– Infeksi : AB spektrum luas

cefotaxime

Page 61: GIZI BURUK

• Indikasi Rawat:– Anemia berat– Infeksi Berat – Anoreksia

KKalori 400-500kkal/hari, protein 5-7,5 gr/hari, cairan 500-650 ml/hari

Page 62: GIZI BURUK

• Pemantauan Tanda gagal jantung : tidak adaMuntah : ada (refluks)Frekuensi & konsistensi feses : frekuensi ↓↓,

konsistensi lebih padatBerat badan : kenaikan BB kurang (5 kg

4,815 kg 4,794 kg)• evaluasi kembali terapi nutrisi

Page 63: GIZI BURUK

• Asupan nutrisi (makronutrien), jika cara pemberian sudah benar:

Kebutuhan zat gizi & cairan Tatalaksana awal : F-75 (75 kkal/100 cc) 8x50 ml (400 cc) 4 x 75 kkal = 300 kkal (kurang)

Masalah penyerapanDiare inflamatorik (infeksi & kerusakan mukosa/vili usus) penyerapan ↓, intoleransi laktosa sekunder

Pengeluaran kalori (refluks) dapat disebabkan volume lambung terbatas volume asupan terlalu besar / terlalu cepat(infeksi) eradikasi kurang adekuat, ada fokus lain

Page 64: GIZI BURUK

• Evaluasi nutrisi:– Butuh jumlah kalori lebih banyak– Dengan volume lebih sedikit (padat kalori) /

kecepatan lebih lambat namun tetap memenuhi kebutuhan cairan (min. 500 cc)

– Formula yang lebih mudah diserap, tidak mengandung laktosa

Bebas laktosa, protein terhidrolisasi (sumber protein whey), cont. Peptamen (kalori 1kkal/ml, protein 12%) volume ↓, kecepatan ↓: 8x 70 ml dalam 2 jam (jika perlu memakai syringe pump)

protein 6,72 gr, kalori 560 kkal > 100kkal/kgBB /hari, perlu pemantauan secara ketat/ dikurangi

Page 65: GIZI BURUK

• Mikronutrien:Asam folat : hari ke-1 5 mg, berikutnya 1 mg/hariZink : bermanfaat untuk diareFerosulfat : setelah fase rehabilitasiVitamin A: diberikan secara oral pada hari ke-1

(200.000 U/ 1 kapsul merah)– saat ini tidak ada tanda defisiensi vit A

• Tetap memberikan stimulasi sensorik pada pasien

Page 66: GIZI BURUK

• Gizi buruk telah berlangsung lama --> mempengaruhi prognosis – Failure to thrive– Delayed development : pertumbuhan organ SSP

Page 67: GIZI BURUK

HIV

• Pasien memiliki gejala yang menunjukkan kemungkinan infeksi HIV:– Thrush: meluas melebihi bagian lidah– Hepatomegali tanpa penyebab yang jelas (tanpa

infeksi CMV)– Demam yang menetap dan/atau berulang

• Lab hitung jenis limfosit ↓↓• Tes diagnostik HIV : usia>18 bulan, sudah

disapih tes antibodi (ELISA)

Page 68: GIZI BURUK

• Level CD 4 : imunosupresi berat

Page 69: GIZI BURUK

• Stadium klinis HIV : 3-4

Page 70: GIZI BURUK

• Perlu dicari fokus infeksi lain ISK, saluran napas kultur urin, kultur darah, foto toraks

• ARV dapat dimulai : 2NRTI + NNRTI (zidovudin, lamivudin, nevirapin) 20 mg, 20 mg, 40 mg per kali

• Tidak ada kontraindikasi ARV : Hb, Ht, SGOT normal

• PCR HIV untuk menilai respons terapi ARV (sebelum mulai & 3-6 bulan sesudah)

• Kotrimoksazol 6-8mg/kgBB/hari (30-40 mg) : 2x2,5 ml (2x20 mg)

Page 71: GIZI BURUK

DIARE PERSISTEN• Diare masih ada: tinja dapat >50gr/hari (40-80

gr/hari)• Saat ini tanpa dehidrasi : Resomal 50 ml/ diare

usia >1 tahun :100-200 ml/ BAB• Adanya gizi buruk, imunokompromais etiologi

infeksi• Analisa tinja (19/3):– pH normal, glukosa (-) : intoleransi laktosa (-) krn

penggantian formula– Lemak (-) : tidak ada malabsorpsi (mis. Giardiasis)– Leukosit ↑ : infeksi– Eritrosit ↑ : invasi mukosa usus (infeksi)

Page 72: GIZI BURUK

– Mikroorganisme: ditemukan basil Gram negatif kotrimoksazol (2 x 4 TMP+20 mg SMX/kgBB) : 2x2,5 cc

– Jamur : Pseudohypha → kandidasis : flukonazol (1x4-6 mg/kgBB), susp oral 50mg/5 ml : 1x2,5 cc

• Perlu evaluasi infeksi ekstraintestinal (mis. pneumonia, sepsis, infeksi saluran kemih, dan otitis media)

• Pasien telah mendapat berbagai AB sebelumnya kultur, uji sensitivitas feses (dan urin)

Page 73: GIZI BURUK

PROGNOSIS

• Ad vitam : dubia ad bonam tatalaksana nutrisi, eradikasi infeksi adekuat

• Ad functionam : dubia ad malam pertumbuhan SSP paling cepat di usia 0-3 tahun

• Ad sanctionam : dubia ad bonam infeksi berulang bisa dicegah dengan meningkatkan imunitas (terapi ARV)

Page 74: GIZI BURUK

TERIMA KASIH