Gizi bumil
-
Upload
enggran-permatasari -
Category
Documents
-
view
1.126 -
download
8
description
Transcript of Gizi bumil
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
PENGESAHAAN...................................................................................... iii
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Ruang Lingkup................................................................................. 2
C. Tujuan............................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Gizi.................................................................................. 4
B. Makanan dan Gizi Seimbang bagi Ibu hamil.................................... 4
C. Nutrisi pada Ibu Hamil...................................................................... 8
D. Faktor yang mempengaruhi Gizi Ibu Hamil...................................... 10
E. Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil.......................................... 12
F. Kebutuhan Gizi pada ibu hamil......................................................... 13
G. Tanda-tanda kecukupan gizi pada ibu hamil (Nadesul,2004)........... 17
H. Status Gizi Bagi Ibu Hamil............................................................... 18
Peran Perawat.............................................................................................. 20
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................... 21
B. Saran................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA
Pengertian Gizi
Makanan dan Gizi Seimbang bagi Ibu hamil
Nutrisi pada Ibu Hamil
Faktor yang mempengaruhi Gizi Ibu Hamil
Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil
Kebutuhan Gizi pada ibu hamil
Tanda-tanda kecukupan gizi pada ibu hamil
Status Gizi Bagi Ibu Hamil
PENGESAHANLaporan makalah Gizi seimbang pada ibu hamil disusun oleh :
Nama : susilawatiNim : II.3.0.I.0090
Berdasarkan hail bimbingan oleh dosen pembimbing sejak tanggal 13-20 juni 2012
Disetujui oleh : Dosen pembimbing,
Tanggal,.....................
Desti Puswati, M.Kep
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dasar perlunya gizi seimbang bagi ibu hamil pada masa kehamilan merupakan masa
terjadinya stress fisiologi pada ibu hamil. Ibu hamil sebenernya sama dengan ibu yang tidak
hamil, namun kualitas dan kuantiatasnya perlu ditingkatkan melalui pola makan yang baik
dengan memilih menu seimbang dengan jenis makanan yang bervariasi (Purwita Sari, 2009).
Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami dimana para calon
ibu harus sehat dan mempunyai kecukupan gizi sebelum dan setelah hamil, agar kehamilan
berjalan sukses, keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan yang baik dan
selama hamil harus mendapatkan tambahan energi dan zat gizi yang seimbang untuk
peertumbuhan dan perkembangan janin dengan tetap mempertahankan zat gizi ibu hamil
seperti tambahan protein minimal seperti zat besi, kalsium, vitamin, asam folat dan energi
(Ramayulis, 2009).
Ibu memerlukan gizi, jika ibu mengalami kekurangan gizi akan menimbulkan masalah
baik pada ibu maupun janin yang dikandungnya serta kurang gizi dapat mempengaruhi
pertumbuhaan dan dapat meenimbulkan keguguran, abortus, cacat bawaan dan berat janin
bayi menjadi rendah. Oleh karena itu, perhatian terhadap gizi dan pengawasan berat badan
(BB) selama hamil merupakan salah satu hal penting dalam pengawasan kesehatan pada masa
hamil (Zulhaida. Com, 2005).
Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada wanita yang tidak
hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang di kandungnya, bila
makan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi
kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain.
Demikian pula, bila makanan ibu kurang tumbuh kembang janin akan terganggu, terlebih
bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil teelah buruk pula. Keadaan ini dapat
mengakibatkan abrotus, BBLR, bayi baru lahir prematur atau bahkan bayi baru lahir mati.
Sebaliknya, jika makanan berlebih akan mengakibatkan kenaikan berat badan yang berlebihan,
bayi besar, dan dapat pula mengakibatkan terjadinya preeklamasi.
B. Ruang Lingkup
Pemenuhan gizi ibu hamil adalah yang terpenting pada masa kehamilan. Dengan
mendapatkan gizi yang seimbang dan baik, ibu hamil dapat mengurangi resiko ksehatan pada
janin dan sang ibu. Oleh karena itu, memperhatikan asupan makanan dan juga nutrisi sangat
penting dilakukan oleh ibu hamil maupun keluarganya.
Menjaga keseimbangan gizi pada ibu hamil sangat di perlukan agar kondisi ibu dan janin
tetap sehat dengan memberikan makanan yang cukup mengandung karbonhidrat dan lemak
sebagai sumber zat tenaga. Dan sebagai sumber zat pembangun protein mendapatkan
tambahan minimal zat besi, kalsium, vitamin, asam folat dan energi.
C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas mata kuliah dan menambah pengetahuan mahasiswa tentang
pengetahuan ibu hamil tentang gizi seimbang pada saat kehamilan.
b. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang gizi pada saat kehamilan
2. Untuk mengetahui pengetahuan pengetahuan ibu tentang gizi seimbang pada saat kehamilan
3. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang faktor dan dampak kekurangan gizi pada ibu hamil
4. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang menu atau makanan yang harus dikonsumsi pada
saat hamil.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Gizi
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan. Pertumbuhan
dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat
seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Olehkarena itu, setiap orang
perlu mengkonsumsi anekaragam makanan, kecuali bayi umur 1-4 bulan yang cukup
mengkonsumsi air susu ibu (ASI) saja. Bagi bayi umur 1-4 bulan, ASI merupakan satu-satunya
makanan tunggal yang penting dalam proses tumbuh kembang bayi secara wajar dan sehat.
Makan maakanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan terutama
pada ibu hamil. Makanan yang beranekaragam yaitu makanan yang banyak mengandung
unsur-unsur zat gizi yang diperlukan baik kualitas maupun kuantitasnya. Apabila terjadi
kekurangan atas kelengkapan saah satu zat gizi pada jenis makanan akan dilengkapi oleh zat
gizi serupa dari makanan yang lain, sehingga makanan yang beranekaragam akan menjamin
terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur bagi ibu hamil
serta janin yang ada dalam kandungannya.
Gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Gizi yang seimbang dibutuhkan oleh tubuh, terlebih pada balita yang masih dalam masa pertumbuhan. Dimasa tumbuh kembang balita yang berlangsung secara cepat dibutuhkan makanan dengan kualitas dan kuantitas yang tepat dan seimbang. Berikut ini adalah pengertian dan definisi gizi: # HARRY OXORN & WILLIAM R. FORTEGizi meliputi pengertian yang luas, tidak hanya mengenai jenis-jenis pangan dan gunanya bagi badan melainkan juga mengenai cara-cara memperoleh serta mengolah dan mempertimbangkan agar kita tetap sehat # TUTI SUNARDIGizi adalah sesuatu yang mempengaruhi proses perubahan semua jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh, yang dapat mempertahankan kehidupan # NIRMALA DEVIGizi merupakan substansi yang diperoleh dari makanan dan digunakan untuk pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan jaringan tubuh # CHAIRINNIZA K. GRAHAGizi adalah unsur yang terkandung dalam makanan, dimana unsur-unsur itu dapat memberikan manfaat bagi tubuh yang mengkonsumsinya sehingga menjadi sehat # IDA PURNOMOWATI, DIANA H, CAHYO SGizi adalah zat yang dibutuhkan oleh tubuh kita untuk pertumbuhan, mempertahankan dan memperbaiki jaringan tubuh, mengatur proses dalam tubuh, dan menyediakan energi bagi fungsi tubuh, atau bisa juga diartikan sebagai komponen pembangun tubuh manusia # ASEP KURNIA NENGGALAGizi merupakan zat hara dalam makanan yang bernilai dan diperlukan makhluk hidup untuk pertumbuhan, pemeliharaan, dan kegiatan hidupnya # LIONI ELLIS HGizi merupakan komponen penting yang diperlukan tubuh untuk tumbuh dan berkembang # JOYCE JAMES, COLIN BAKER, HELEN SWAINGizi adalah komponen kimia dalam makanan yang digunakan oleh tubuh sebagai sumber energi dan membantu pertumbuhan, perbaikan, dan perawatan sel-sel tubuh # DR. I.K.G. SUANDI, SpAGizi merupakan bagian dari proses kehidupan dan proses tumbuh kembang anak, sehingga pemenihan kebutuhan gizi secara akurat turut menentukan kualitas tumbuh kembang, sebagai sumber daya manusia dimasa yang akan datang
B. Makanan dan Gizi Seimbang bagi Ibu hamil
Makanan dan Gizi seimbang merupakan makan yang cukup mengandung karbonhidrat
dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin
dan mineral sebagai zat pengatur. Kebutuhan nutrisi akan meningkat selama ibu hamil, namun
tidak smua kebutuhan nutrisi meningkat secara propesional.
Pada dasarnya menu makanan pada ibu hamil tidak banyak berbeda dari menu sebelum
hamil. Oleh karena itu, diharapkan tidak ada kesulitan dalm pengaturan menu selama hamil.
Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi pada wanita yang tidak hamil,
karena makanan ibu hamil di butuhkan untuk dirinya dan janin yang di kandungnya, bila
makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu
menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain (Purwita Sari, 2009).
Demikian pula bila makan ibu kurang, tumbuh kembang janin akan terganggu, terlebih bila
keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil telah buruk pula. Keadaan ini akan mengakibatkan
abortus, BBLR, bayi lahir prematur atau bahkan bayi yang lahir akan meninggal dunia. Pada
saat bersalin dapat mengakibatkan persalinan lama, pendarahan, infeksi, dan kesulitan lain
yang mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya makanan yang berlebih akan
mengakibatkan kenaikan berat badan yang berlebihan, bayi besar, dan dapat pula
mengakibatkan terjadinya preeklampsi ( keeracunan kehamilan ). Dan bila makan ibu kurang,
kemudian di perbaiki setelah bayi lahir kekurangan yang di alami sewaktu dalam kandungan
tidak dapat sepenuhnya di perbaiki.
Makamam ibu sebelum dan selama kehamilan berperan penting dalam ketersediaan
asam lemak esensial pada simpanan jaringan lemak ibu. Jenis asam lemak seperti :
1. Asam lemak Omega 3, yaitu asam lemak linoleat, yang terdiri dari eikosapentaenoat (EPA) dan
asam dekosahektaenoat (DHA). Asm lemak Omega 3 pada ibu hamil dan menyusui ini
berfungsi mempengaruhi membran sel-sel syaraf, mempengaruhi fungsi otak untuk
pertumbuhan dan perkembangan plasenta dan fetus, mencegah asterosklerosis dan penyakait
jantung koroner serta penyembuahan penyakit nefritis dan arthritis.
2. Asam lemak omega 6, yaitu asam lemak linolat (LNA), yang didalam tubuh dikonversi menjadi
asam lemak arakidonat yang berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan janin bayi serta
kseehatan kulit ibu, janin dan bayi.
Dasar perlunya gizi seimbang bagi ibu hamil pada masa kehamilan merupakan masa
terjadinya stress fisiologi pada ibu hamil. Karena masa penyesuaian tubuh ibu terhadap
perubahan fungsi tubuh. Ibu hamil sebenernya sama dengan ibu yang tidak hamil, namun
kualitas dan kuantitasnya di tingkatkan melalui pola makan dengan kebiasaan makan yang
baik, pola makan dan kebiasaan makan yang baik disini adalah menu seimbang dengan jenis
bevariasi.
WHO mengatakan kehamilan ibu harus menyediakan nutrisi yang penting bagi
pertumbuhan anak dan dirinya. Kebutuhan nutrisi pada ibu hamil banyak mendapat perhatian
dari berbagai komite di seluruh negara. Di negara berkembang termasuk indonesia masalah
gizi masih merupakan masalah kesehatan yang utama dan merupakan penyebab kematian ibu
tidak dapat di pungkiri lagi dari masa kehamilan meenjadi saat yang paling berbahaya dalam
hidupnya (Derekam,2005)
Di daerah pedesaan banyak ibu hamil dengan malnutrisi atau kekurangan gizi sekitar 23%
secara umum penyebab kurang gizi pada ibu hamil tersebut adalah menkonsumsi makanan
yang tidak terpenuhi oleh syarat gizi yang di anjurkan, dengan adanya jarak kehamilan dan
persalinan yang berdekatan pada ibu hamil dengan tingkat pendidikan serta pengetahuan yang
kurang akan menyebabkan tingkat kematian pada ibu meenjadi tingggi (www.info, kes.com,
2007).
Untuk menjaga keseimbangan gizi pada ibu hamil dalam mengatur asupan atau menu
makanan ada hal-hal yang perlu di perhatikan selama hamil misalnya :
1. Menghindari mengkonsumsi makanan kaleng, makanan manis yang berlebihan, serta makanan
yang sudah tidak segar
2. Ibu hamil sebaiknya makan dengan teratur untuk menjaga tubuh agar janin yang ada dalam
kandung bisa menyerap makanan dari ibunya dengan baik
3. Hidangan yang tersusundari bahan makanan bergizi
4. Mengunakan anekaragam makanan yang mengandaug banyak nutrisi dengan membeli dan
memilih makanan yang segar dan bergizi
5. Mengurangi bahan makanan yang banyak mengandung gas seperti sawi, kool, kubis dan lain-
lain
6. Menghindari merokok dan minum-minuman keras seperti alkohol dan laiin-lain.
Menu makanan untuk ibu hamil
Pada dasarnya tidak banyak berbeda dari menu sebelum hamil. Jadi seharusnya tidak
ada kesulitan dalam pengaturan menu makanan selama hamil.
contoh menu sehari pada ibu hamil.
Bahan makanan Porsi hidangan sehari jenis hidangan
Nasi 5 + 1 porsi Makanan pagi : nasi 1,5 porsi (150
gram) dengan ikan/daging 1 potong
sedang (40 gram), tempe 2 potong
sedang (50gram), sayur 1 mangkuk
Sayuran 3 mangkuk
Buah 4 potong
Tempe 3 potong dan buah 1 potong sedang.
Makan selingan : susu 1 gelas dan buah
1 potong sedang
Makan siang : nasi 3 porsi (300 gram),
dengan lauk, sayur dan buah sama
dengan pagi.
Daging 3 potong
Susu 2 gelas
Minyak 5 sendok teh
Gula D. sendok makan
Makan selingan : susu 1 gelas dan buah
1 potong
Makan malam : nasi 2,5 porsi (250
gram), dengan lauk, sayur dan buah
sama dengan pagi/siang.
Makan selingan : susu 1 gelas
Makanan dengan gizi seimbang dapat diperoleh dari karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur. Kebutuhan nutrien akan meningkat selama hamil, namun tidak semua kebutuhan nutrien meningkat secara proporsional.
Hal yang perlu diperhatikan ibu hamil dalam mengatur menu makanan selama hamil, antara lain:
1. Menghindari mengkonsumsi makanan kaleng, makanan manis yang berlebihan, susu berlemak dan makanan yang sudah tidak segar.
2. Ibu hamil sebaiknya makan teratur sedikitnya tiga kali sehari.3. Hidangan yang tersusun dari bahan makanan bergizi.4. Mempergunakan aneka ragam makanan yang ada.5. Memilih dan membeli berbagai macam bahan makanan yang segar.6. Mengurangi bahan makanan yang banyak mengandung gas, seperti sawi, kool, kubis dan
lain-lain.7. Mengurangi bumbu yang merangsang, seperti pedas, santan kental.8. Menghindari merokok dan minum-minuman keras.
Pada dasarnya menu makanan untuk ibu hamil, tidak banyak berbeda dari menu sebelum hamil. Oleh karena itu, diharapkan tidak ada kesulitan dalam pengaturan menu selama hamil.
Bahan makanan yang dianjurkan dikonsumsi dalam sehari, antara lain:
Kelompok Bahan Makanan Porsi
Roti, serealia, nasi dan mie 6 piring/porsi
Sayuran 3 mangkuk
Buah 4 potong
Susu, yoghurt dan atau keju 2 gelas
Daging, ayam, ikan, telur dan kacang-kacangan 3 potong
Lemak, minyak 5 sendok teh
Gula 2 sendok makan
Kebutuhan makanan ibu hamil per hari (sumber: Widya Karya Pangan dan Zat Gizi Indonesia)
Jenis Makanan Jumlah yang Dibutuhkan Jenis Zat Gizi
Sumber zat tenaga (karbohidrat)
10 porsi nasi/pengganti2 sdm gula4 sdm minyak goreng
Karbohidrat
Sumber zat pembangun dan mineral
7 porsi terdiri dari:2 ptg ikan/daging, @ 50 gr3 ptg tempe/tahu, @50-75 gr1 porsi kacang hijau/merah
Protein, vitamin
Sumber zat pengatur 7 porsi terdiri dari :4 porsi sayuran berwarna @ 100 gr3 porsi buah2an @ 100 gr
Vitamin dan mineral
Susu 2-3 gelas Karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral
Contoh menu makanan dalam sehari bagi ibu hamil
Bahan Makanan Porsi Hidangan Sehari
Jenis Hidangan
Nasi 5 + 1 porsi Makan pagi: nasi 1,5 porsi (150 gram) dengan ikan/daging 1 potong sedang (40 gram), tempe 2 potong sedang (50 gram), sayur 1 mangkok dan buah 1 potong sedang
Sayuran 3 mangkuk
Buah 4 potong
Tempe 3 potong Makan selingan: susu 1 gelas dan buah
1 potong sedangDaging 3 potong
Susu 2 gelas Makan siang: nasi 3 porsi (300 gram), dengan lauk, sayur dan buah sama dengan pagiSelingan: susu 1 gelas dan buah 1 potong sedangMakan malam: nasi 2,5 porsi (250 gram) dengan lauk, sayur dan buah sama dengan pagi/siangSelingan: susu 1 gelas
Minyak 2 gelas
Gula 2 sendok makan
Menu di atas dapat divariasikan dengan bahan makanan penggantinya, sebagai berikut:
Jenis Bahan Makanan Pengganti
1 porsi nasi (100 gram) Roti 3 potong sedang (70 gram), kentang 2 biji sedang (210 gram), kue kering 5 buah besar (50 gram), mie basah 2 gelas (200 gram), singkong 1 potong besar (210 gram), jagung biji 1 piring (125 gram), talas 1 potong besar (125 gram), ubi 1 biji sedang (135 gram)
1 potong sedang ikan (40 gram) 1 potong kecil ikan asin (15 gram), 1 sendok makan teri kering (20 gram), 1 potong sedang ayam tanpa kulit (40 gram), 1 buah sedang hati ayam (30 gram), 1 butir telur ayam negeri (55 gram), 1 potong daging sapi (35 gram), 10 biji bakso sedang (170 gram) dan lainnya
1 mangkuk (100 gram) sayuran Buncis, kol, kangkung, kacang panjang, wortel, labu siam, sawi, terong dan lainnya.
1 potong buah 1 potong besar papaya (110 gram), 1 buah pisang (50 gram), 2 buah jeruk manis (110 gram), 1 potong besar melon (190 gram), 1 potong besar semangka (180 gram), 1 buah apel (85 gram), 1 buah besar belimbing (140 gram), 1/4 buah nenas sedang (95 gram), 3/4 buah mangga besar (125 gram), 9 duku buah sedang (80 gram), 1 jambu biji besar (100 gram), 2 buah jambu air sedang (110 gram), 8 buah rambutan (75 gram), 2 buah sedang salak (65 gram), 3 biji nangka (45 gram), 1 buah sedang sawo (85 gram), dan lainnya.
2 potong sedang tempe (50 gram) Tahu 1 potong besar (110 gram), 2 potong oncom kecil (40 gram), 2 sendok makan kacang hijau (20
gram), 2,5 sendok makan kacang kedelai (25 gram), 2 sendok makan kacang merah segar (20 gram), 2 sendok makan kacang tanah (15 gram), 1,5 sendok makan kacang mete (15 gram), dan lainnya.
1 gelas susu sapi (20 cc) 4 sendok makan susu skim (20 gram), 2/3 gelas yogurt non fat (120 gram), 1 potong kecil keju (35 gram), dan lainnya.
Minyak kelapa 1 sendok the (5 gram)
avokad 1/2 buah besar (60 gram), 1 potong kecil kelapa (15 gram), 2,5 sendok makan kelapa parut (15 gram), 1/3 gelas santan (40 gram), dan lainnya.
Gula pasir 1 sendok makan (13 gram)
1 sendok makan madu (15 gram)
Referensi
docstoc.com/docs/16106147/Gizi-ibu-hamil diunduh 21 Mei 2010, 09:30 PMFrancin, P. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. EGC, Jakarta, 2005.lenteraimpian.wordpress.com/2010/03/17/gizi-seimbang-ibu-hamil diunduh 22 mei 2010, 12:21 AMWiryo, H. 2002. Peningkatan Gizi Bayi, Anak, Ibu Hamil dan Menyusui dengan Bahan Makanan Lokal. Jakarta: Sagung Seto.
C. Nutrisi Pada Ibu Hamil
Zat makanan sangat penting bagi ibu hamil karena berfungsi untuk perkembangan dan
pertumbuhan janin. Oleh karena itu, kebutuhan akan zat makanan harus selalu terpenuhi
didalam tubuh ibu hamil karena janin memerlukan gizi untuk perkembangannya.
Menurut Dr. Tina Wardani Wisesa, kehamilan sangatlah memiliki arti yang sangat penting
bagi kehidupan perempuan karena dapat mempengaruhi kondisi fisiologis dan kejiwaan.
Dijelaskan, dalam masa kini akan terjadi penurunan nafsu makan akibat faktor fisik maupun
pisikis sering muncul diawal kehamilan. Untuk mengatasi hal tersebut, sebaiknya ibu makan
dalam jumlah kecil tetapi sering.
Makanan yang dimakan hendaknya tidak kekurangan dan juga kelebihan. Namun, yang
pasti haruslah banyak mengandung gizi dan cukup mengandung vitamin dan minralyang
banyak diperlukan didalam tubuh ibu hamil. Kebutuhan gizi akan terus meningkat, terutama
setelah memasuki kehamilan trimester kedua. Sebab pada saat itu, pertumbuhan janin
berlangsung sangat cepat dan berat badan ibu pun naik turun denagan cepat. Pada dua bulan
terakhir kehamilan, otak bayi berkembang sangat cepat, karena pada periode ini bayi
memerlukan gizi untuk pengembangan otak dan jaringan syaraf.
Hal yang harus diperhatikan, meskipun nafsu makan meningkat yaitu tetap berpegang
pada pola makan dengan gizi seimbang dengan menghindari makanan yang berkalori tinggi.
Ada beberapa jenis makanan yang harus dihindari oleh ibu hamil, karena kemungkinan
membawa bibit penyakit atau parasit tertentu yangg bisa membahayakan janin.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemenuhan nutrisi ibu hamil yaitu:
1. Ibu harus makan teratur tiga kali sehari.2. Hidangan harus tersusun dari bahan makanan bergizi yang terdiri : makanan pokok, lauk pauk,
sayuran dan buah-buahan dan diusahan minum susu 1 gelas setiap hari.3. Menggunakan aneka ragam makanan yang ada.4. Memilih berbagai macam bahan makanan yang segar.
Kegunaan makanan pada ibu hamil a. Untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandunganb. Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan untuk sang ibu sendiric. Agar luka-luka persalinan cepat sembuhd. Guna untuk mengadakan cadangan untuk masa laktasi.
Gizi dan Nutrisi ibu hamil merupakan hal penting yang harus dipenuhi selama kehamilan berlangsung. Resiko akan kesehatan janin yang sedang dikandung dan ibu yang mengandung akan berkurang jika ibu hamil mendapatkan gizi dan nutrisi yang seimbang. Oleh karena itu, keluarga dan ibu hamil haruslah memperhatikan mengenai hal ini. Gizi atau nutrisi ibu hamil kondisinya sama saja dengan pengaturan gizi mengenai pola makan yang sehat. Cuman saja, ibu hamil harus lebih hati-hati dalam memilih makanan karena mengingat juga kesehatan janin yang sedang dikandungnya.
Bersama dengan usia kehamilan yang terus bertambah, makan bertambah pula kebutuhan gizi dan nutrisi ibu hamil, khususnya ketika usia kehamilan memasuki trimester kedua. Pada saat trimester kedua, janin tumbuh dengan sangat pesat, khususnya mengenai pertumbuhan otak berikut susunan syarafnya.
Nutrisi dan gizi yang baik ketika kehamilan berlangsung sangat membantu ibu hamil dan janin dalam menjalani hari-hari kehamilannya. Tentunya ibu hamil dan janin akan tetap sehat. Selama kehamilan, kebutuhan nutrisi akan meningkat sepeti kebutuhan akan kalsium, zat besi serta asam folat. Ibu hamil haruslah di beri dorongan agar mengkonsumsi makanan yang baik nan bergizi, ditambah kontrol terhadap kenaian berat badannya selama kehamilan berlangsung. Kenaikan berat badan yang ideal berkisar antar 12-15 kilogram.
Agar perkembangan janin berjalan dengan baik, dan ibu hamil dapat menjalani hari-hari kehamilannya dengan sehat, makan konsumsi ibu hamil harus mengandung gizi sebagai berikut:
Kalori. Selama kehamilan konsumsi kalori haruslah bertambah dikisaran 300-400 kkal perharinya. Kalori yang di dapat haruslah berasal dari sumber makanan yang bervariasi, dimana
pola makan 4 sehat 5 sempurna harus sebagai acuannya. Baiknya, 55% kalori di peroleh dari umbi-umbian serta nasi sebagi sumber karbohidrat, lemak baik nabati maupun hewani sebanyak 35%, 10% dari protein dan sayuran serta buahan bisa melengkapi.
Asama Folat. Janin sangat membutuhkan asam folat dalam jumlah banyak guna pembentukan sel dan sistem syaraf. Selama trimester pertama janin akan membutuhkan tambahan asam folat sebanyak 400 mikrogram per harinya. Jika janin mengalami kekurangan akan asam folat, maka hal ini akan membuat perkembangan janin menjadi tidak sempurna dan dapat membuat janin terlahir dengan kelainan seperti mengalami anenchephaly (tanpa batok kepala), mengalami bibir sumbing dan menderita spina bifda (kondisi dimana tulang belakang tidak tersambung). Asam folat yang bisa di dapat pada buah-buahan, beras merah dan sayuran hijau.
Protein. Selain menjadi sumber bagi kalori dan zat pembangun, pembentukan darah dan sel merupakan salah satu fungsi protein. Protein dibutuhkan oleh ibu hamil dengan jumlah sekitar 60 gram setiap harinya atau 10 gram lebih banyak dari biasanya. Protein bisa didapatkan dari kacang-kacangan, tempe, putih telur, daging dan tahu.
Kalsium. Berfungsi dalam pertumbuhan dan pembentukan gigi dan tulang janin. Dengan ada kalsium yang cukup selama kehamilan, ibu hamil dapat terhindar dari penyakit osteoporosis. Kenapa hal ini bisa terjadi? karena jika ibu hamil tidak memiliki kalsium yang cukup, maka kebutuhan janin akan kalsium akan diambil dari tulang ibunya. Susu dan produk olahan lainnya merupakan sumber kalsium yang baik, selain kalsium, susu memiliki kandungan vitamin lain yang dibutuhkan ibu hamil, seerti vitamin A, Vitamin D, Vitamin B2 vitamin B3 dan vitamin C. Selain dari susu, kacang-kacangan dan sayuran hijau merupakan sumber kalsium yang baik juga.
Vitamin A. Sangat bermanfaat bagi pemeliharaan fungsi mata, pertumbuhan tulang dan kulit. Selain itu vitamin A juga berfungsi sebagai imunitas dan pertumbuhan janin. Namun meskiun vitamin A sangat dibutuhkan oleh ibu hamil, namun jangan samapi berlebih dalam mengkonsumsinya, karena jika ibu hamil mengalami kelebihan vitamin A hal ini dapat membuat janin terganggu pertumbuhannya.
Zat Besi. Berfungsi di dalam pembentukan darah terutama membentuk sel darah merah hemoglobin dan mengurangi resiko ibu hamil terkena anemia. Zat besi akan diperlukan pada saat kehamilan memasuki usia 20 minggu. Kebutuhan akan zat besi sebanyak 30 mg per harinya. Zat besi dapat diperoleh pada hati, daging atau ikan.
Vitamin C. Tubuh ibu hamil memerlukan vitamin C guna menyerap zat besi. Selain itu vitamin C sangat baik guna kesehatan gusi dan gigi. Fungsi lain dari vitamin C adalah melindungi jaringan dari organ tubuh dari bberbagai macam kerusakan serta memberikan otak berupa sinyal kimia, hal terjadi karena vitamin C banyak mengandung antioksidan.
Vitamin D. Dapat meneyerap kalsium sehingga sangat bermanfaat dalam pembentukan dan pertumbuhan tulang bayi. Vitamin D dapat di dapat dari sumber makanan, susu, kuning telur atau hati ikan.
Jika ibu hamil tidak mengalami berbagai macam gejala seperti anemia, gusi berdarah dan gejala lainnya, maka ibu hamil tersebut dapat dikatakan telah mencukupi kebutuhan akan gizi dan nutrisinya. Hal yang lebih penting untuk mengecek kecukupan nutrisi selama kehamilan adalah tentunya melalui perkembangan berat badan selama kehamilan. Tentunya kenaikan berat badan berbeda-beda tiap bulannya. (Baca: Berat Badan Ideal Selama Kehamilan).
Namun bagaimana jika selama kehamilan ibu hamil mengalami kekurangan asupan gizi? maka hal ini bisa berdampak pada terjadinya bayi terlahir secara prematur, mengakibatkan keguguran, adanya kelainan bayi dalam sistem syarafnya, janin berkembang tidak normal, bahkan hingga menyebabkan kematian janin. Jadi, perhatikan betul mengenai asupan gizi selama kehamilan, yang perlu diingat, janganlah memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi karena kuantitas, tapi gizi yang berkualitas dengan komposisi yang berimbang dan cukup, itu yang terpenting.
Sumber : Gizi dan Nutrisi Ibu Hamil http://bidanku.com/index.php?/gizi-dan-nutrisi-ibu-hamil#ixzz2NJSMZxM7 Follow us: @bidanku on Twitter | bidanku on Facebook
D. Faktor yang mempengaruhi Gizi Ibu Hamil1. Umur
Lebih muda umur ibu hamil, maka energi yang dibutuhkan akan lebih banyak2. Berat badan
Berat badan lebih atau kurang dari berat badan rata-rata untuk umur terteentu, merupakan faktor yang dapat menentukan jumlah zat makanan yang harus di cukupi selama hamil.
3. Suhu lingkungan Suhu tubuh di pertahankan pada 36,5-37°c yang digunakan untuk metabolisme optimum. Lebih besar perbedaan suhu tubuh dan lingkungan berarti lebih besar pula masukan energi yang di perlukan.
4. Pengetahuan ibu hamil dan keluarga tentang zat Gizi dalam makananPerencanaan dan penyusunan makanan kaum ibu atau wanita dewasa mempunyai peranan yang penting. Faktor yang mempengaruhi perencanan dan penyusunan makanan yang sehat dan seimbang bagi ibu hamil yaitu kemampuan keluarga dalam membeli makanan serta pengetahuan tentang gizi. Dengan demikain, tubuh ibu akan menjadi lebih efisien dalam menyerap zat gizi dari makanan sehari-hari.
5. Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makananPada umumnya, kaum ibu atau wanita lebih memperhatikan keeluarga dari pada saat ibu hamil. ibu hamil sebaiknya memeriksakan kehamiannya minimal empat kali selama kehamilan.
6. AktivitasSemakin banyak aktivitas yang dilakukan maka semakain banyak energi yang di butuhkan oleh tubuh.
7. Status kessehatan Pada saat kondisi tidak sehat maka asupan energi tetap harus diperhatiakn.
8. Status ekonomiStatus ekonomi maupuun sosial mempengaruhi terhadap pemilihan makanan
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Ibu Hamil
Suhu Lingkungan
Pada dasarnya suhu tubuh dipertahankan pada suhu 36,5-37 derajat Celsius untuk
mempertahankan metabolisme yang optimum. Adanya perbedaan suhu antara tubuh
dengan lingkungan, maka mau tidak mau tubuh harus menyesuaikan diri demi
kelangsungan hidupnya yaitu tubuh harus melepaskan sebagian panasnya diganti
dengan hasil metabolisme tubuh, makin besar perbedaan antara tubuh dengan
lingkungan maka akan semakin besar pula panas yang akan dilepaskan.
(Kristiyanasari, 2010)
Dengan adanya perbedaan suhu antara tubuh dan lingkungannya, maka tubuh
melepaskan sebagian panasnya yang harus diganti dengan hasil metabolisme tubuh.
Maka lebih besar perbedaan suhu berarti lebih besar masukan energi yang diperlukan.
(Paath,dkk., 20045 )
Status Ekonomi dan Sosial
Baik status ekonomi maupun sosial sangat mempengaruhi seorang wanita dalam
memilih makanannya. ( Paath, 2005 )
Status ekonomi, terlebih jika yang bersangkutan hidup dibawah garis kemiskinan
( keluarga prasejahtera ), berguna untuk pemastian ibu mampu membeli dan memilih
bahan makanan yang bernilai gizi tinggi. ( Arisman, 2009 )
Kebiasaan dan Pandangan Wanita terhadap Makanan
Budaya adalah suatu ciri khas, akan mempengaruhi tingkah laku dan kebiasaan
(Soetjiningsih, 1998).
Wanita yang sedang hamil dan telah berkeluarga biasanya lebih
memperhatikan akan gizi dari anggota keluarga yang lain. Padahal sebenarnya
dirinyalah yang memerlukan perhatian yang serius mengenai penambahan gizi. Ibu
harus teratur dalam mengkonsumsi makanan yang bergizi demi pertumbuhan dan
perkembangan. (Kristiyanasari, 2010)
Usia
Usia diperlukan untuk menentukan besaran kalori serta zat gizi yang akan
diberikan. Usia akan mempengaruhi kemampuan atau pengalaman yang dimiliki orang
tua dalam pemberian nutrisi anak balita (Nursalam, 2001).
Semakin muda dan semakin tua umur seorang ibu hamil, akan berpengaruh
terhadap kebutuhan gizi yang banyak karena selain digunakan untuk pertumbuhan dan
perkembangan dirinya sendiri juga harus berbagi dengan janin yang sedang
dikandungnya. Sedangkan untuk umur yang tua perlu energi yang besar juga karena
fungsi organ yang makin melemah dan diharuskan untuk bekerja maksimal maka
memerlukan tambahan energi yang cukup guna mendukung kehamilan yang sedang
berlangsung. (Kristiyanasari, 2010 ).
Lebih muda umur seorang wanita hamil, lebih banyak energi yang di butuhkan.
Angka kematian maternal yang berusia 10-14 tahun 5 kali lebih besar dari mereka
yang berusia 20-24 tahun. Remaja yang berumur 15-19 tahun menunjukkan angka
kematian 2 kali lebi besar. ( Soejoenoes,1992 ). Ini berhubungan dengan status gizi
remaja yang perkembangan fisik dan mentalnya masih membutuhkan energi lebih
banyak ( Paath,dkk. 2005 ).
Masalah yang mempengaruhi reproduksi yang mencakup gizi untuk menjamin
pertumbuhan sempurna salah satunya ialah umur saat hamil terlalu muda ( kurang 20
tahn ) atau umur terlalu tua ( diatas 35 tahun ). ( Manuaba, dkk., 2009 )
Pendidikan
Konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti dalam
pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan ke arah
yang lebih dewasa, lebih baik, dan lebih matang dari individu, kelompok atau
masyarakat. ( Notoadmodjo, 2007)
Bagi masyarakat yang berpendidikan tinggi dan cukup tentang nilai gizi lebih
banyak menggunakan pertimbangan rasional dan pengetahuan tentang nilai gizi
makanan atau pertimbangan fisiologik lebih menonjol dibandingkan dengan kebutuhan
psikis. (Paath,dkk.,2005 ).
Menurut Undang-undang RI No.20 Tahun 2003 Pasal I ayat 11 menyebutkan
sebagai berikut :11Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang
terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
Status Kesehatan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Status ialah keadaan kedudukan
seseorang. Status kesehatan seseorang kemungkinan sangat berpengaruh terhadap
nafsu makannya. Seorang ibu dalam keadaan sakit otomatis akan memiliki nafsu
makan yang berbeda dengan ibu yang dalam keadaan sehat. Namun ibu harus ingat,
bahwa gizi yang dapat ia dapat akan dipakai untuk dua kehidupan yaitu bayi dan untuk
dirinya. (Kristiyanasari, 2010)
Pada kondisi sakit asupan energi tidak boleh dilupakan. Ibu hamil dianjurkan
mengkonsumsi tablet yang mengandung zat besi atau makanan yang nebgandung zat
besi seperti bayan, hati dan sebagainya. ( Paath, 2005 )
Menurut Reverlly, Sakit adalah tidak adanya keselarasan antara lingkungan
dengan individu. ( Effendy, Nasrul, 1998 ).
Menurut white tahun 1977, sehat adalah suatu keadaan dimana seseorang
pada waktu diperiksa tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda
suatu penyakit atau kelainan. Sedangkan menurut UU RI No. 23 tahun 1992 Tentang
Kesehatan BAB I Pasal I menyebutkan, kesehatan ialah keadaan sejahtera dari badan,
jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.
REFERENSI
Arisman. Gizi dalam Daur Kehidupan. 2009. Jakarta : EGC.
Effendy, Nasrul. Keperawatan Kesehatan Masyarakat. 1998. Jakarta: EGC.
Erna Francin Paath,dkk. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. 2005. Jakarta: EGC.
Kristiyanasari, widya. Gizi Ibu Hamil. 2010. Yogyakarta : Nuha Medika.
Manuaba, Ida Bagus Gde, dkk.. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. 2009.
Jakarta: EGC.
Notoatmodjo, soekidjo. Ilmu dan Seni Kesehatan Masyarakat. 2007. Jakarta : Rineka
Cipta.
Undang-undang No. 20 Tahun 2003
Undang-Undang RI No.23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan.
http://www.lusa.web.id/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-gizi-ibu-hamil/ http://
www.lusa.web.id/pengaruh-status-gizi-bagi-ibu-hamil/
http://creasoft.wordpress.com/2008/04/15/nutrisi-gizi-ibu-hamil/
TRIMESTER PERTAMA PADA USIA KEHAMILAN -3 BULANa. Merupakan masa penyusunan ibu terhadap kehamilannyab. Pertumbuhan janin masih berlangsung lambat sehingga kebutuhan gizi untuk pertumbuhan
janin belum banyak c. Kebutuhan gizi ibu hamil pada masa ini masih sama dengan wanita dewasa biasad. Diketahui bahwa keluhan yang timbul pada trimester 1 adalh kurang nafsu makan, mual, pusing,
halusinasi, ingin makan yang aneh aneh, mual muntah dan lain-laine. Dalam batas tertentu hal ini masih wajar, yang perlu dianjurkan adalahh makan berupa
makanan yang mudah dicerna dalam porsi sedikit tetapi seringf. Bahan makanan yang baik diberikan adalah makanan kering fdan segar seperti roti panggang,
biskuit dan sereal serta buah-buahan segar seperti sari buah.
TRIMESTER KEDUA PADA USIA 4-6 BULAN DAN KETIGA PADA USIA 7-9 BULANa. Pertumbuhan janin berlangsung cepat pada masa inib. 50% dari penambahan BB terjadi pada bulan keenam dan ketujuhc. Nafsu makan meningkatd. Pada masa ini penambahan zat gula diperlukan untukk memelihara kesehatan yang baik.
E. Dampak kekurangan gizi pada ibu hamilDampak yang akan terjadi jika ibu mengalami kekurangan gizi saat hamil bisa
menyebabkan seperti :1. Anemia gizi besi
Kekurangn zat beesi banyak terdapat di indonesia sehingga ibu hamil di anjurkan agar menkonsumsi tambahan zat besi atau makan yang mengandung zat besi seperti hati ayam dan lain-lain
2. Kenaikan berat badan yangg rendah selama hamilDi negara maju rata-rata kenaiakn berat badan selama hamil 12-14 kg. Bila ibu hamil
kurang gizi kenaikan berad badan hanya 7-8 kg berakibat melahirkan bayi BBLR. Tetapi, bedasarkan perkembangan terkini juga disampaikan bahwa ternyata penambahan berat badan selama kehamilan tidak terlalu mempengaruhi berat badan janin, kareena ada klanya ibu yaang penambahan berat badannya cukup ternyata berar badan janinnya masih berkurang dan ada juga ibu yang penambahan berat badannya kurang selama kehamilan tetapi janinnya sesuai.
3. Ngidam dan mual muntah selama kehamilan (hiperemisis garvidarum)
Hipermisis Garvidarum meruupakan komplikasi dari kehamilan yang menyyebabkan mual dan muntah yang terjadi secara terus menerus sehingga menggangu kehidupan sehari-hari dan menimbulkan kekurangan cairan, Ini juga bisa menyeebabkan ibu pingsan dan lemah sehingga memerlukan penangan yang khusus. Namun, biasanya emisis hanya terjadi pada awal-awal kehamilan saat kebutuhan gizi janin belum terlalau besar.
Dampak Kekurangan Gizi Pada Ibu Hamil
Di bawah ini merupakan dampak kekurangan gizi yang dialami ibu selama hamil sehingga akan menimbulkan
beberapa efek, yaitu :
1. Terhadap Ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat mengakibatkan resiko dan komplikasi antara lain :
a. Anemia
b. Pendarahan
c. Berat badan ibu tidak bertambah secara normal
d. Terkena penyakit infeksi
2. Terhadap Persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan :
a. Proses persalinan sulit dan lama
b. Persalinan sebelum waktunya (premature)
c. Pendarahan setelah persalinan
d. Persalinan dengan operasi cenderung meningkat
3. Terhadap Janin
Kekurangan gizi dapat ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat
menimbulkan :
a. Keguguran
b. Abortus
c. Bayi lahir mati
d. Kematian neonatal
e. Cacat bawaan
f. Anemia pada bayi
g. Asfiksia
h. Lahir dengan berat badan rendah (BBLR).
Dari pembahasan di atas, kita sudah semakin menyadari bahwa makanan yang dikonsumsi ibuhamil
sangat berpengaruh pada bayi yang akan lahir kelak, baik dari segi karakteristik fisik maupun ciri–ciri karakteristik
psikologisnya. Namun demikian, masih berkembang mitos dan pemahaman yang kurang tepat pada
sebagian masyarakat, dengan cara melakukan diet agar bayi yang dilahirkan tidak terlalu besar,
mengurangi garam untuk mengurangi toksemia (keracunan kehamilan), atau mengkonsumsi makanan tertentu
agar bayi mudah lahir. Oleh karena itu perlu pemahaman tentang tahapan pengaturan gizi baik pada
masa pramaternal, gizi pada masakehamilan dan gizi pada masa menyusui. Diharapkan dengan pengaturan
gizi yang tepat, kualitasanak yang akan datang lahir sehat secara fisik dan psikologis.(Arisman, 2003)1. Tahap
Pengaturan Gizi Pra KehamilanPengaturan gizi sebelum hamil (sebelum terjadinya konsepsi) perlu mendapatkan
perhatian, karenastatus gizi yang baik bagi ibu sebelum kehamilan datang, akan menjadi dasar yang baik
untuk masa kehamilan yang membutuhkan asupan zat gizi lebih dari yang sebelum kehamilan. Ibu hamilyang
berat badannya kurang pada waktu konsepsi mempunyai kemungkinan bayi lahir dini(premature) dan mengalami
toksemia, lebih – lebih bila si ibu mengalami anemia.2. Dasar – Dasar Pengaturan GiziTujuan penataan gizi pada
wanita hamil adalah untuk menyiapkan :- Cukup kalori protein yang bernilai biologi tinggi, vitamin, mineral, dan
cairan untuk kebutuhanibu, janin, dan plasenta- Makanan padat kalori dapat membentuk lebih banyak jaringan
tubuh dan bukan lemak - Cukup kalori dan zat gizi untuk memenuhi pertambahan barat baku selama hamil-
Perencanaan perawatan gizi yang tepat bermanfaat untuk bumil, janin, dan pasca melahirkan – laktasi
F. Kebutuhan Gizi pada ibu hamil
1. Kebutuhan energi
Kebutuhan energi pada ibu hamil tergantung pada BB seblum hamil dan pertambahan BB
selama kehamilan, karena adanya peningkatan basal metabolisme dan pertumbuhan janin yang
pesat terutama pada trimester II dan III. Direkomendasikan penambahan jumlah kalori sebesar
285-300 kalori perhari dibanding saat tidak hamil. berdasarkan perhitungan, pada akhir
kehamilan dibutuhkan sekitar 80.000 kalori lebih banyak dari kebutuhan kalori sebelum hamil.
Pada trimester I energi masih sedikit di butuhkan, pada trimester II energi di butuhkan
untuk penambahan darah, perkembangaan uterus, pertumbuhan massa mammae atau
payudara, dan penimbunan lemak. Sedangkan pada trumester III energi di butuhkan untuk
pertumbuhan janin dan plaseta.
2. Protein
Tambahan protein diperlukan untuk pertumbuhan janin, uterus, jaringan payudara,
hormon, penambahan cairan darah ibu serta persiapan laktasi. 2/3 dari protein yang dikonsumsi
sebaiknya berasal dari protein hewani seperti daging, ikan, unggas, telur, kerang yang banyak
memiliki nilai biologgi tinggi serta sumber energi nabati banyak terdapat pada kacang-
kacangan. Tambahan protein yang dipelukan selama kehamilan sebanyak12 gr/hari.
3. Karbonhidrat
Karbonhidrat merupakan sumber utama untuk tambahan kalori yang dibutuhkan selama
kehamilan. Pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan membutuhkan
karbonhidrat sebagai sumber kalori utama. Selain mengandung vitamin dan mineral,
karbonhidrat juga meningkatkan asupan serat serta untuk menceggah terjadinya konstipasi
atau sulit buang air besar dan wasir.
4. Vitamin dan Mineral
Wanita hamil juga membutuhkan lebih banyak vitamin dan mineral dibanding sebelum
hamil. ini perlu untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin serta proses
diferensiasi sel. Tak Cuma itu, tambbahan zat gizi lain yang penting juga dibutuhkan untuk
mmembantu proses metabolisme energi seperti vitamin B1, vitamin B2, niasin, dan asam
patotenat. Vitamin B6 dan vitamin B12 diperlukaan untuk membentuk DNA dan sel-sel darah
merah, sedangkan vitamin B6 juga berperan penting dalam metabolissme asam amino.
Kebutuhhan vitamin A dan vitamin C juga meningkat selama hamil. begitu juga kebutuhan
mineral, terutama magnesium dan zat besi. Magnesium dibutuhkan untuk mendukung
pertumbuhan dari jaringan lunak. Sedangkan zat besi dibutuhkan untuk membentuk sel darah
merah dan sangat penting untuk pertumbuhan metabolisme energi,disamping untuk
meminimalkan peluang terjadinya anemia, kebutuhan zat besi juga dua kali lipat dibandingkan
saat hamil.
Ada beberapa vitamin yang dibutuhkan selama kehamilan seperti :
1. Asam folat dan Vitamin B12 (Sinokobalamin) yang berfungsi untuk mencegah anemia
megaloblastik serta mengurangi resiko defek tabung neural jika dikonsumsi sebelum dan
seelama 6 minggu kehamian.
2. Vitamin B6 (Prtdoksin) yang penting untuk pembuatan asam amino dalam tubuh serta untuk
mengurangi keluhan mual-mual pada ibu hamil.
3. Vitamin C (Asam Askorbat), jika kekurangan vitamin C dapat mengakibatkan keracunan
kehamilan, ketuban pecah dini (KPD). Vitamin C berguna untuk mencegah terjadinya ruptur
membran, sebagai bahan semen jaringan ikat dan pembuluh darah serta kebutuhan yang
diperlukan 10 mg/harilebih tinggi dari ibu tidak hamil.
4. Vitamin A yang berfungsi untuk pertumbuhan sel jaringan, pertumbuhan gigi, dan pertumbuhan
tulang, penting untuk mata, kulit, rambut serta mencegah kelainan bawaan. Bila kelebihan
dapat mngakibatkan cacat tulang wajah, kepala dan otak serta jantung. Kebutuhan yang
diperlukan 200 RE/hari lebbih tinggi dari pada ibu tidak hamil.
5. Vitamin D selama kehamilan dapat mencegah hipokalsemia, membantu penyerapan kalsium
dan fosfor serta mineralisasi tulang dan gigi. Banyak terdapat pada kuning telur dan susu.
6. Vitamin E yang berfungsi pada pertumbuhan sel dan jaringan dan integrasi sel darah merah,
dan dianjurkan mengkonsumsi melebihi 2 mg/hari.
7. Vvitamin K bila kekurangan dapat mengakibatkan gangguan pendarahan pada bayi.
8. Kalsium (Ca) sebagian besar digunakan untuk perkembangan tulang dan janin yang banyak
terdapat pada produk susu, ikan ,kacang-kacangan, tahu, tempe dan sayuran berdaun hijau
dengan jumlah konsumsi yang dianjurkanpada ibu hamil sebanyak 900-1200 mg/hari.
9. Fosfor berfunggsi pada pembentukan rangka dan gigi janin serta kennaikan metabolisme
kalsium ibu.
10. Zat besi (Fe) diperlukan untuk mencegah terjadinya anemia.
11. Seng (Zn) kadar Zn yang dibutuuhkan pada ibu hamil sebanyak 20 mg/hari.
12. Fluor dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan gigi, bila kurang dari kebutuhan gigi tidak
terbentuk sempurna dan jika berlebih warna dan struktur gigi tidak normal.
13. Yodium dapat mengakibatkan kretinisme,jika kekurangan terjadi kemudian perumbuhan anak
akan terhambat dan dibutuhkan sebanyak 25 ug/hari.
14. Natrium memegang peranan penting dalam metabolisme air dan bersifat mengikat cairan dalam
jaringan sehingga mempengaruhi keseimbangan cairan pada ibu hamil. natrium pada ibbu
hamil bertambah sekitar 3,3 gr/minggu sehingga ibu hamil cenderung menderita edema.
Kebutuhan makanan ibu hamil perhari
Jenis makananJumlah yang dibutuhkan Jenis zat gizi
Sumber zat tenaga
(karbonhidrat)
10 porsi nasi/pengganti
G. Sendok makangula
4 sendok makan minyak
goreng
karbonhidrat
Sumber zat pembangun dan
mineral
7 porsi terdiri dari
2 potong ikan/daging @50gr
H. potong tempe/tahu, @50-70
gr
Protein dan vitamin
1 porsi kacang hijau/merah
Sumber zat pengatur
7 porsi terdiri dari :
I. porsi sayuran berwarna @
100 gr
3 porsi buah-buhan @ 100
grm
Vitamin dan mineral
suhu 2-3 gelasKarbonhidrat, lemak, protein,
vitamin dan mineral
Kebutuhan gizi ibu hamil
Kebutuhan energi Kesehatan adalah suatu hal dalam kehidupan yang dapat membuat keluarga bahagia.
Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami dimana para calon ibu harus sehat
dan mempunyai kecukupan gizi sebelum dan setelah hamil. Agar kehamilan berjalan sukses, keadaan gizi
ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan yang baik dan selama hamil mendapatkan tambahan protein,
minimal seperti zat besi dan kalsium, vitamin, asam folat dan energi.
Gizi ibu hamil
Didalam kandungan terjadi proses tumbuh kembang (tumbang) dalam waktu 40 minggu, yang dimulai dari 2
sel yang kemudian menjadi bayi sempurna dengan BB 2,5-4 Kg. Sejumlah otot, tulang, darah dan alat tubuh
lain dibuat dari zat-zat gizi yang berasal dari makanan ibu. Zat-zat gizi tersebut dialirkan melalui plasenta
kedalam tubuh janin.
Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat berakibat kurang baik bagi ibu, janin yang
dikandung serta jalannya persalinan. Oleh karena itu, perhatian terhadap gizi dan pengawasan berat badan
(BB) selama hamil merupakan salah satu hal penting dalam pengawasan kesehatan pada masa hamil.
Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada wanita yang tidak hamil, karena
makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin
akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut
rontok dan lain-lain.
Demikian pula, bila makanan ibu kurang, tumbuh kembang janin akan terganggu, terlebih bila keadaan gizi
ibu pada masa sebelum hamil telah buruk pula. Keadaan ini dapat mengakibatkan abortus, BBLR, bayi lahir
prematur atau bahkan bayi lahir mati. Pada saat bersalin dapat mengakibatkan persalinan lama,
perdarahan, infeksi dan kesulitan lain yang mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya, makanan yang
berlebihan dapat mengakibatkan kenaikan BB yang berlebihan, bayi besar, dan dapat pula mengakibatkan
terjadinya preeklampsi (keracunan kehamilan). Bila makanan ibu kurang, kemudian diperbaiki setelah bayi
lahir, kekurangan yang dialami sewaktu dalam kandungan tidak dapat sepenuhnya diperbaiki.
Makanan ibu sebelum dan selama kehamilan berperan penting dalam ketersediaan asam lemak essensial
pada simpanan jaringan lemak ibu. Jenis asam lemak :
Asam lemak omega 3, yaitu asam lemak linoleat, yang terdiri dari asam eikosapentaenoat (EPA) dan asam
dekosahektaenoat (DHA)
Asam lemak omega 6, yaitu asam lemak linoleat (LNA), yang didalam tubuh dikonversi menjadi asam lemak
arakidonat.
Fungsi asam lemak omega 3 pada ibu hamil (bumil) dan ibu meneteki (buteki)
DHA merupakan 50% dari asam lemak di jaringan otak dan retina
DHA merupakan 2/3 dari asam lemak di sel penerima cahaya pada retina
Mempengaruhi fungsi membran sel-sel syaraf
Termasuk fungsi enzim, aktivitas reseptor dan hantaran rangsang yang akan mempengaruhi fungsi otak
untuk pertumbuhan dan perkembangan plasenta dan fetus
Fungsi lain asam lemak omega 3
Mencegah asterosklerosis dan penyakit jantung koroner
Penyembuhan penyakit nefritis dan arthritis
Fungsi asam lemak omega 6
Pertumbuhan dan janin bayi
Kesehatan kulit ibu, janin dan bayi
Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang otak dan kecerdasan anak
Faktor genetik
Faktor lingkungan
Otak manusia mulai dibentuk pada awal kehamilan dan berkembang terus sampai lahir
Berat otak saat lahir 400 gram
Berat otak pada usia 6 bulan 1000 gram
Otak tumbuh pesat pertama pada kehamilan 25 minggu sampai bayi berusia 6 bulan
Pertumbuhan otak sempurna hingga anak berusia 2-3 tahun
Faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil
Umur
Berat badan
Suhu lingkungan
Pengetahuan ibu hamil dan keluarga tentang zat gizi dalam makanan
Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan
Aktivitas
Status kesehatan
Status ekonomi
Trimester pertama (usia kehamilan 1-3 bulan)
Merupakan masa penyusunan ibu terhadap kehamilannya
Pertumbuhan janin masih berlangsung lambat sehingga kebutuhan gizi untuk pertumbuhan janin belum
banyak
Kebutuhan gizi ibu hamil pada masa ini masih sama dengan wanita dewasa biasa
Diketahui bahwa keluhan yang timbul pada trimester 1 adalah kurang nafsu makan, mual, pusing,
halusinasi, ingin makan yang aneh-aneh, mual muntah dan lain-lain.
Dalam batas tertentu hal ini masih wajar, yang perlu dianjurkan adalah makan berupa makanan yang
mudah dicerna dalam porsi sedikit tapi sering
Bahan makanan yang baik diberikan adalah makanan kering dan segar seperti roti panggang, biskuit dan
sereal serta buah-buahan segar atau sari buah
Keluhan emesis (muntah) dapat dihindari dengan tidak makan dan minum secara bersamaan atau
sebaiknya diberi jarak sekitar 15-30 menit.
Trimester kedua (4-6 bulan) dan ketiga (7-9 bulan)
Pertumbuhan janin berlangsung cepat pada masa ini
50% dari penambahan BB terjadi pada bulan keenam dan ketujuh
Nafsu makan meningkat
Kemampuan mencerna makanan bertambah baik
Pada masa ini tambahan zat gula diperlukan untuk memelihara kesehatan yang baik
Dampak kekurangan gizi ibu hamil
Anemia gizi besi
Kekurangan zat besi banyak terdapat di Indonesia sehingga ibu hamil dinajurkan agar mengkonsumsi
tambahan zat besi atau makanan yang mengandung zat besi. Seperti hati ayam dan lain-lain.
Kenaikan BB yang rendah selama hamil
Di negara maju rata-rata kenaikan BB selama hamil 12-14 kg. Bila ibu hamil kurang gizi kenaikan BB hanya
7-8 kg berakibat melahirkan bayi BBLR. Tapi, berdasarkan perkembangan terkini juga disampaikan bahwa
ternyata penambahan BB selama kehamilan tidak terlalu mempengaruhi BB janin, karena ada kalanya ibu
yang penambahan BB nya cukup ternyata BB janinnya masih kurang dan ada juga ibu yang penambahan
berat badannya kurang selama kehamilan tapi BB janinnya sesuai.
Ngidam (pica) dan mual muntah berlebihan selama kehamilan (hiperemesis gravidarum)
Mual muntah yang berlebihan yang sampai menyebabkan ibu pingsan dan lemah memerlukan penanganan
khusus. Namun , biasanya emesis ini hanya terjadi pada awal-awal kehamilan saat kebutuhan gizi janin
belum terlalu besar.
Kebutuhan energi pada bumil tergantung pada BB sebelum hamil dan pertambahan BB selama kehamilan,
karena adanya peningkatan basal metabolisme dan pertumbuhan janin yang pesat terutama pada trimester
II dan III, direkomendasikan penambahan jumlah kalori sebesar 285-300 kalori pada trimester II dan III.
Dampak kekurangan energi adalah pertumbuhan dalam janin terhambat (IUGR) bahkan dampak lebih parah
dapat mengakibatkan kematian. Pada trimester 1 energi masih sedikit dibutuhkan, pada trimester 2 energi
dibutuhkan untuk penambahan darah, perkembangan uterus, pertumbuhan massa mammae/payudara, dan
penimbunan lemak, sedangkan pada trimester 3 energi dibutuhkan untuk pertumbuhan janin dan plasenta.
Sumber energi adalah hidrat arang seperti beras, jagung, gandum, kentang, ubi-ubian dan lain-lain.
Protein
Tambahan protein diperlukan untuk pertumbuhan janin, uterus, jaringan payudara, hormon, penambahan
cairan darah ibu serta persiapan laktasi. 2/3 dari protein yang dikonsumsi sebaiknya berasal dari protein
hewani yang mempunyai nilai biologi tinggi. Tambahan protein yang diperlukan selama kehamilan sebanyak
12 gr/hari. Sumber protein hewani terdapat pada daging, ikan, unggas, telur, kerang dan sumber protein
nabati banyak terdapat pada kacang-kacangan.
Vitamin
Asam folat dan vitamin B12 (sianokobalamin)
Berfungsi untuk memenuhi kebutuhan volume darah janin dan plasenta (pembentukan sel darah), vitamin
B12 merupakan faktor penting pada metabolisme protein. Dalam bahan makanan asam folat dapat
diperoleh dari hati, sereal, kacang kering, asparagus, bayam, jus jeruk dan padi-padian.
Asam folat dianjurkan untuk dikonsumsi sebanyak 300-400mcg/hari. Berfungsi untuk mencegah anemia
megaloblastik, mengurangi resiko defek tabung neural jiak dikonsumsi sebelum dan selama 6 minggu
pertama kehamilan.
Vitamin B6 (piridoksin)
Penting untuk pembuatan asam amino dalam tubuh. Vitamin B6 juga diberikan untuk mengurangi keluhan
mual-mual pada ibu hamil.
Vitamin C (asam askorbat)
Jika kekurangan/defisiensi vitamin C dapat mengakibatkan keracunan kehamilan, ketuban pecah dini (KPD).
Vitamin C berguna untuk mencegah terjadinya ruptur membran, sebagai bahan semen jaringan ikat dan
pembuluh darah. Fungsi lain dapat mengakibatkan absorbsi besi non hem, meningkatkan absorbsi suplemen
besi dan profilaksis perdarahan post partum. Kebutuhannya 10 mg/hari lebih tinggi dari ibu tidak hamil.
Vitamin A
Berfungsi pada pertumbuhan sel dan jaringan, pertumbuhan gigi dan pertumbuhan tulang, penting untuk
mata, kulit, rambut dan mencegah kelainan bawaan. Bila kelebihan vitamin A dapat mengakibatkan cacat
tulang wajah dan kepala, otak, jantung. Sumber vitamin A banyak terdapat pada minyak ikan,kuning telur,
wortel, sayuran berwarna hijau dan buah-buahan berwarna merah. Bumil sebaiknya tidak mengkonsumsi
bahan kosmetik yang mengandung vitamin A dosis tinggi. Kebutuhan vitamin A ibu hamil 200 RE/hari lebih
tinggi daripada ibu tidak hamil.
Vitamin D
Selama kehamilan akan mencegah hipokalsemia, membantu penyerapan kalsium dan fosfor, mineralisasi
tulang dan gigi. Sumber vitamin D banyak terdapat pada kuning telur, susu, produk susu dan juga dibuat
sendiri oleh tubuh dengan bantuan sinar matahari. Dapat menembus plasenta sehingga dapat memasuki
tubuh bayi. Bila terjadi defisiensi, gigi tidak normal dan lapisan luar gigi anak buruk.
Vitamin E
Jarang terjadi defisiensi. Berfungsi pada pertumbuhan sel dan jaringan dan integrasi sel darah merah.
Dinajurkan dikonsumsi melebihi 2 mg/hari. Pada binatang percobaan defisiensi vitamin E menyebabkan
keguguran.
Vitamin K
Jarang terjadi defisiensi. Bila terjadi kekurangan dapat mengakibatkan gangguan perdarahan pada bayi.
Mineral
Kalsium (Ca)
Jumlah Ca janin sekitar 30 gram, terutama diperlukan pada 20 minggu terakhir kehamilan. Rata-rata setiap
hari penggunaan Ca pada bumil 0,08 gram dan sebagian besar untuk perkembangan tulang janin. Bila intake
Ca kurang, maka kebutuhan ca akan diambil dari gigi dan tulang ibu. Sehingga tak jarang bagi bumil yang
kurang asupan Ca giginya menjadi caries atau pun keropos serta diikuti dengan nyeri pada tulang dan
persendian.
Metabolisme Ca memerlukan vitamin D yang cukup. Namun demikian, ibu yang sering hamil cenderung
terjadi defisiensi, akibatnya janin menderita kelainan tulang dan gigi. Sumber kalsium terdapat pada susu
dan produk susu (yoghurt, keju), ikan, kacang-kacangan, tahu, tempe dan sayuran berdaun hijau. Konsumsi
Ca yang dianjurkan untuk ibu hamil sebanyak 900-1200 mg/hari.
Fosfor
Fosfor berhubungan erat dengan Ca. Fosfor berfungsi pada pembentukan rangka dan gigi janin serta
kenaikan metabolisme kalsium ibu. Jika jumlah didalam tubuh tidak seimbang sering mengakibatkan kram
pada tungkai.
Zat besi (Fe)
Sangat esensial, berhubungan dengan meningkatnya jumlah eritrosit ibu (kenaikan sirkulasi darah ibu dan
kenaikan kadar Hb) diperlukan untuk mencegah terjadinya anemia. Intake yang tinggi dan berlebihan pada
Fe juga tidak baik, karena dapat mengakibatkan konstipasi (sulit BAB) dan nausea (mual muntah).
Zat besi paling baik dikonsumsi diantara waktu makan bersama jus jeruk. Sedangkan kopi, teh dan susu
dapat mengurangi absorbsi zat besi nonhem, sehingga sebaiknya menghindari minum kopi, teh ataupun
susu jika akan mengkonsumsi FE. Sumber zat besi banyak terdapat pada daging merah, ikan, unggas,
kacang-kacangan, kerang, sea food dan lain-lain.
Seng (Zn)
Berkaitan dengan pembentukan tulang selubung syaraf tulang belakang. Hasil study menunjukkan bahwa
rendahnya kadar Zn pada ibu ditemukan padapersalinan abnormal dan BBLR (berat bayi lahir rendah
<2500gram). Sumber Zn terdapat pada kerang dan daging. Kadar Zn yang dibutuhkan pada bumil yaitu
sebanyak 20mg/hari atau lebih besar 5 mg dari pada kadar wanita dewasa yang hanya 15 mg/hari.
Fluor
Dalam air minum sebenarnya cukup mengandung fluor. Fluor diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi.
Bila kurang dari kebutuhan gigi tidak terbentuk sempurna. Dan jika kadar fluor berlebih warna dan struktur
gigi tidak normal.
Yodium
Defisisensi yodium mengakibatkan kretinisme. Jika kekurangan terjadi kemudian, pertumbuhan anak akan
terhambat. Tambahan yaodium yang diperlukan sebanyak 25 ug/hari.
Natrium
Kebutuhan natrium meningkat sejalan dengan meningkatnya kerja ginjal. Memegang peranan penting dalam
metabolisme air dan bersifat emngikat cairan dalam jaringan sehingga mempengaruhi keseimbangan cairan
tubuh pada ibu hamil. Natrium pada ibu hamil bertambah sekitar 3,3 gram per minggu sehingga ibu hamil
cenderung menderita edema.
Contoh menu makanan ibu hamil
Makan pagi
Nasi 150 gram = 1 gelas
Telur 60 gram = 1 butir
Tempe 50 gram = 2 potong
Sayuran 50 gram = 1/2 gelas
Minyak 5 gram = 1/2 sendok makan
Susu 200 cc = 1 gelas
Pukul 10 : bubur kacang hijau 1 gelas
Makan siang/sore
Nasi 200 gram = 1 1/2 gelas
Ikan 50 gram = 1 potong
Tempe 50 gram = 2 potong
Sayuran 100 gram = 1 gelas
Pepaya 100 gram = 1 potong
Minyak 10 gram = 1 sendok makan
Pukul 16.00 : susu 1 gelas
Tanda kecukupan gizi pada ibu hamil (Nadesul, 2004)
Kategori Penampilan
Keadaan umum Responsive, gesit
Berat badan Normal sesuai dengan tinggi badan dan bentuk tubuh
Postur tubuh Tegak, tungkai dan lengan lurus
Otot Kenyal, kuat, sedikit lemak dibawah kulit
Syaraf Perhatian baik, tidak mudah tersinggung, refleks normal, mental stabil
Pencernaan Nafsu makan baik
Jantung Detak dan irama normal, tekanan daran normal
Vitalitas umum Ketahanan baik, energik, cukup istirahat, penuh semangat
Rambut Mengkilat, kuat, tidak mudah rontok, kulit kepala normal
Kulit Licin, lembab, segar
Muka dan leher Warna sama (tidak ada perubahan warna), licin, tampak sehat, segar
Bibir Licin, lembab, tidak pucat, tidak bengkak
Mulut Tidak ada luka, selaput merah
Gusi Merah normal, tidak ada perdarahan
Lidah Merah normal, licin, tidak ada luka
Gigi Tidak berlubang, tidak nyeri, mengkilat, bersih, tidak ada perdarahan, lurus dagu normal
Mata Bersinar, bersih, konjungtiva tidak pucat, tidak ada perdarahan
Kelenjar Tidak ada perdarahan dan pembesaran
Kuku Keras dan kemerahan
Tungkai Kaki tidak bengkak
Kebutuhan makanan ibu hamil per hari (sumber : widya karya pangan dan zat gizi indonesia)
Jenis makanan Jumlah yang dibutuhkan Jenis zat gizi
Sumber zat tenaga
(karbohidrat)
10 porsi nasi/pengganti
2 sdm gula
4 sdm minyak goreng
Karbohidrat
Sumber zat pembangun dan
mineral
7 porsi terdiri dari: Protein, vitamin
2 ptg ikan/daging, @ 50 gr
3 ptg tempe/tahu, @50-75 gr
1 porsi kacang hijau/merah
Sumber zat pengatur 7 porsi terdiri dari :
4 porsi sayuran berwarna @ 100 gr
3 porsi buah2an @ 100 gr
Vitamin dan mineral
Susu 2-3 gelas Karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan
mineral
Tanda kecukupan gizi pada wanita dewasa dan ibu hamil
Zat gizi Satuan Wanita dewasa Ibu hamil
Energi Kal 2200 2485
Protein gr 48 60
Vitamin A RE 500 700
Vitamin D ug 5 15
Vitamin E mg 8 18
Vitamin K mg 65 130
Thiamin mg 1,0 1,2
Riboflavin mg 1,2 1,4
Niacin mg 9 9,1
Vitamin B12 mg 1,0 1,3
Asam folat ug 150 300
Piridoksin mg 1,6 3,8
Vitamin C mg 60 70
Kalsium mg 500 900
Fosfor mg 450 650
Zat besi mg 26 46
Seng mg 15 20
Yodium ug 150 175
Selenium ug 55 70
Angka kecukupan gizi pada ibu menyusui
Zat gizi Satuan Ibu
menyusui
(0-6 bln)
Ibu
menyusui
(7-12 bln)
Energi Kal 2900 2700
Protein gr 64 60
Vitamin A RE 850 800
Vitamin D ug 15 15
Vitamin E mg 20 18
Vitamin K mg 130 130
Thiamin (vit B1) mg 1,3 1,3
Riboflavin (vit B2) mg 1,6 1,5
Niacin mg 12 12
Vitamin B12 mg 1,3 1,3
Asam folat ug 200 190
Piridoksin (vit B6) mg 3,7 3,7
Vitamin C mg 85 70
Kalsium mg 900 900
Fosfor mg 750 650
Zat besi mg 28 28
Seng mg 25 25
Yodium ug 200 200
Selenium ug 80 75
G. Tanda-tanda kecukupan gizi pada ibu hamil (Nadesul,2004)
1. Berat badan normal sesuai tinggi dan bentuk tubuh
2. Postur tegak, tungkai dan lengan lurus
3. Pencernaan nafsu makan baik
4. Jantung detak dan irama normal, tekanan darah normal sesuai dengan usia
5. Otot kenyal, kuat, sedikit lemak dibawah kulit
6. Syaraf perhatian baik, tidak mudah tersinggung, refleks normal serta mental stabil
7. Vitalitas umum, ketahanan baik, energik, cukup tidur dan penuh semangat
8. Tungkai kaki tidak bengkak, normal.
9. Keadaan umum Responsive dan gesit
10. Rambut menkilat, kuat, tidak mudah rontook, kulit kepala normal
11. Kulit liciin, lembab dan seegar
12. Muka dan leher warna sama, licin, tampak sehat, segar
13. Bibir licin, lembab, tidak pucat, tidak bengkak
14. Mulut tidak ada luka, selaput merah
15. Gusi merah normal, tidak ada pendarahan
16. Lidah merah norrmal. Licin tidak ada luka
17. Gigi tidak berlubang, tidak nyeri, mengkilat, bersih, tidak ada pendarahan, lurus dagu normall
18. Mata bersinar, bersih, konjungttiva tidak pucat, tidak ada pendarahan
19. Kelenjar tidak ada pendarahan dan pembesaran
20. Kuku keras dan kemerahan
H. Status Gizi Bagi Ibu Hamil
Status gizi pada ibu hamil pada waktu pertumbuhan dan selama hamil dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin. Berat badan ibu hamil harus memadai,
bertambah sesuai umur kehamilan. Hal ini di karenakan berat badan yang bertambah normal
akan menghasilkan bayi yang normal juga.
Kekurangan asupan pada trimester 1 dapat menyebabkan Hiperemisis garvidarum,
kelahiran prematur, kematian janin, kegugurandan kelainan pada sistem saraf pusat.
Sedangkan pada trismeter II dan III dapat mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan
janin terganggu, berat badan bayi lahir rendah. Selain itu, juga akan berakibat terjadi gangguan
kekuatan rahim saat persalinan dan pendarahan post partum.
Penambahan berat badan status gizi ibu sebelum hamil
Katagori berat (BMI) Total kenaikan BB (kg)Penambahan berat
TM 1 (kg) TM 11 (kg)
Normal (BMI 19,8-26) 12,5-3 2,3 0,49
Kurus (BMI <19,8) 11,5-16 1,6 0,44
Lebih 7-11,6 0,9 0,3
Obesitas(BMI >19,8) 6 - -
STATUS GIZI IBU HAMIL
Menurut UU Republik Indonesia No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan BAB V
Upaya Kesehatan Pasal 20 ayat 2 menyebutkan “ Status gizi ialah tingkat kecukupan
gizi seseorang yang sesuai dengan jenis kelamin dan umur. “
Menurut Huliana (2001), makanan yang dikonsumsi ibu hamil dipergunakan
untuk pertumbuhan dan perkembangan janin sebesar 40 persen sedangkan 60 persen
untuk memenuhi kebutuhan ibu. Apabila masukan gizi pada ibu hamil tidak sesuai
kebutuhan maka kemungkinan dapat terjadi gangguan dalam kehamilan, baik terhadap
ibu maupun janin yang dikandungnya.
Kecukupan gizi selama hamil dapat dipantau melalui parameter keadaan
kesehatan ibu dan berat lahir janin. Meskipun baku penilaian status gizi wanita yang
tidak hamil tidak dapat diaplikasikan pada wanita hamil, perubahan fisiologi selama
hamil dapat digunakan sebagai petunjuk. Berat badan rendah sebelum konsepsi serta
pertambahan berat yang tidak adekuat merupakan penilaian langsung yang dapat
digunakan untuk memperkirakan laju pertumbuhan janin. Kecukupan gizi selama
kehamilan digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan janinnya maupun
aktivitas ibu. (Arisman, 2009)
Cara Pengukuran Status Gizi
Peningkatan berat badan yang adekuat akan memperkecil terjadinya resiko
terjadinya persalinan small gestational age (SGA) atau preterm. Kebutuhan
peningkatan berat badan untuk setiap wanita berbeda-beda. Faktor yang
mempengaruhi besarnya kebutuhan berat badan ditentukan oleh tinggi badan dan berat
badan, apakah wanita tersebut memiliki berat badan normal, kurang atau lebih sebelum
kehamilan. Metode yang biasa digunakan dalam menentukan kondisi berat badan dan
tinggi badan adalah body mass index (BMI). Formula ini digunakan untuk menghitung
BMI adalah
BMI = Berat/Tinggi2
BMI dapat diintepretasikan dalam kategori sebagai berikut :
a. Kurang dari 19,8 adalah berat kurang atau rendah
b. 19,8 sampai dengan 26,0 normal
c. 26,0 sampai dengan 29 adalah berat lebih atau tinggi
d. Lebih dari 29 obesitas
( Wordpress, 2008 ).
Penambahan Berat Badan Status Gizi Ibu Sebelum Hamil
Kategori Berat (BMI) Total Kenaikan BB (Kg) Penambahan BB
TM I (Kg) TM II (Kg)Normal ( BMI 19,8-26) 12,5 – 13 2,3 0,49
Kurus ( BMI < 19,8 ) 11,5 – 16 1,6 0,44
Lebih
7 – 11, 6 0,9 0,3
Obesitas ( BMI > 29 ) 6
Dikutip dari “ Aplikation of clinical Nutrition “ , 2000.
Distribusi penambahan berat badan ibu hamil
Trimester Distribusi
I Terutama pertambahan pada jaringan
ibu dan cadangan lemak, berat janin
pada 10 minggu ± 5 gram
II Pertambahan yang pesat pada cadangan
lemak ibu dan jaringan, berat janin pada
minggu 20 ± 350 gram.
III Pertambahan terutama pada janin dan
bertambahnya cairan, berat janin pada
32 minggu ± 2 kg.
( Paath, dkk.2005 )
Pola Pertambahan Berat Badan
Berat badan lebih ataupun kurang dari berat badan rata-rata untuk umur tertentu,
merupakan faktor menentukan jumlah zat makanan yang harus dicukupi selama hamil.
Di negara maju pertambahan berat badan selama hamil sekitar 12-14 kg. Kalau ibu
kekurangan gizi, pertambahannya hanya sekitar 7-8 kg dengan akibat melahirkan bayi
BBLR. ( Paath,dkk., 2005 )
National Academy of Scienses ( 1970 ) menganjurkan pertambahan berat badan
sekitar 9-11,3 kg. Pada tahun 1983 usulan ini diubah menjadi 10-12,2 kg, dan diperbaiki
menjadi 11,3-15,9 kg ( bagi wanita yang normal berat badan dan tinggi badannya ).
(Arisman, 2009 )