Ghibah

26
Ghibah Oleh Kelompok 3

description

Tugas Akhlak kelas XI SMA/MA Materi Kepondokan

Transcript of Ghibah

Page 1: Ghibah

GhibahOleh Kelompok 3

Page 2: Ghibah

Anggota Kelompok 3Arya Sula Cakra Buana (3)

Fajar Irwansyah (7)

Mochammad Rizal Fatoni (11)

Muhammad Akbar Zulkarnain (15)

Muhammad Syaiful Rijal (19)

Satya Omar Rabbani (23)

Page 3: Ghibah

Hakekat GhibahGhibah menurut bahasa dapat diartikan menggunjing atau gosip.

Sedangkan menurut istilah ghibah berarti membicarakan orang lain dengan hal yang tidak disenanginya bila ia mengetahuinya, baik yang disebut-sebut itu kekurangan yang ada pada badan, nasab, tabiat, ucapan maupun agama hingga pada pakaian, rumah atau harta miliknya yang lain, kemudian disebarkan orang lain dengan maksud menyudutkan orang yang dipergunjingkan.

Page 4: Ghibah
Page 5: Ghibah

Padahal Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dengan tegas menyatakan perbuatan tersebut adalah ghibah. Ketika ditanyakan kepada beliau, bagaimana bila yang disebut-sebut itu memang benar adanya pada orang yang sedang digunjing-kan, beliau menjawab:

"Jika yang engkau gunjingkan benar adanya pada orang tersebut, maka engkau telah melakukan ghibah, dan jika yang engkau sebut tidak ada pada orang yang engkau sebut, maka engkau telah melakukan dusta atasnya." (HR. Muslim)

Page 6: Ghibah

Ghibah yang Diperbolehkan

Ada beberapa jenis ghibah yang diperbolehkan, yaitu yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan yang benar, dan tidak mungkin tercapai kecuali dengan ghibah. Setidaknya ada enam jenis ghibah yang diperbolehkan:

Page 7: Ghibah

Ghibah yang Diperbolehkan

Pertama: Melaporkan perbuatan aniaya.

Orang yang teraniaya boleh perbuatan ghibah, namun karena dimaksudkan untuk tujuan yang benar, maka hal ini diperbolehkan dalam agama.

Page 8: Ghibah

Ghibah yang Diperbolehkan

Kedua: Usaha untuk mengubah kemungkaran dan membantu seseorang keluar dari perbuatan maksiat.

Seperti mengutarakan kepada orang yang mem-punyai kekuasaan untuk mengubah kemungkaran: "Si Fulan telah berbuat tidak benar, cegahlah dia!" Maksudnya adalah meminta orang lain untuk mengubah kemungkaran. Jika tidak bermaksud demikian, maka ucapan tadi adalah ghibah yang diharamkan.

Page 9: Ghibah

Ghibah yang Diperbolehkan

Ketiga: Untuk tujuan meminta nasehat.

Misalnya dengan mengucapkan: "Ayah saya telah berbuat begini kepada saya, apakah perbuatannya itu diperbolehkan? Bagaimana caranya agar saya tidak diperlakukan demikian lagi? Bagaimana cara mendapatkan hak saya?" Ungkapan demikian ini diperbolehkan. Tapi lebih selamat bila ia mengutarakannya dengan ungkapan misalnya: "Bagaimana hukum-nya bila ada seseorang yang berbuat begini kepada anaknya, apakah hal itu diperboleh-kan?" Ungkapan semacam ini lebih selamat karena tidak menyebut orang tertentu.

Page 10: Ghibah

Ghibah yang Diperbolehkan

Keempat: Untuk memperingatkan atau menasehati kaum muslimin.

Contoh dalam hal ini adalah jarh (menyebut cela perawi hadits) yang dilakukan para ulama hadits. Hal ini diper-bolehkan menurut ijma' ulama, bahkan menjadi wajib karena mengandung masla-hat untuk umat Islam.

Page 11: Ghibah

Ghibah yang Diperbolehkan

Kelima: Bila seseorang berterus terang dengan menunjukkan kefasikan dan kebid'ahan.

Seperti minum arak, berjudi dan lain sebagainya, maka boleh menyebut seseorang tersebut dengan sifat yang dimaksudkan, namun ia tidak boleh menyebutkan aib-aibnya yang lain.

Page 12: Ghibah

Ghibah yang Diperbolehkan

Keenam: Untuk memberi penjelasan dengan suatu sebutan yang telah masyhur pada diri seseorang.

Seperti menyebut dengan sebutan si bisu, si pincang dan lainnya. Namun hal ini tidak diperbolehkan bila dimaksudkan untuk menunjukkan kekurangan seseorang. Tapi alangkah baiknya bila memanggilnya dengan julukan yang ia senangi.

Page 13: Ghibah

Taubat dari GhibahMaka langkah pertama yang harus diambil untuk menghindari maksiat ini adalah dengan taubat yang mencakup tiga syaratnya, yaitu :

1. Meninggalkan perbuatan maksiat tersebut, menyesali perbuatan yang telah dilakukan dan berjanji untuk tidak melakukannya lagi.

2. Selanjutnya, harus diikuti dengan langkah kedua untuk menebus kejahatannya atas hak manusia, yaitu dengan mendatangi orang yang digunjingkannya kemudian minta maaf atas perbuatannya dan menunjuk-kan penyesalannya. Ini dilakukan bila orang yang dibicarakannya mengetahui bahwa ia telah dibicarakan.

3. Namun apabila ia belum mengetahuinya, maka bagi yang melakukan ghibah atasnya hendaknya mendoakannya dengan kebaikan dan berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak mengulanginya.

Page 14: Ghibah

Kiat Menghindari Ghibah

Untuk mengobati kebiasaan ghibah yang merupakan penyakit yang sulit dideteksi dan sulit diobati ini, ada beberapa kiat yang bisa kita lakukan.

Pertama: Selalu mengingat bahwa perbuatan ghibah adalah penyebab kemarahan dan kemurkaan Allah serta turunnya adzab dariNya.

Page 15: Ghibah

Kiat Menghindari Ghibah

Kedua: Bahwasanya timbangan kebaikan pelaku ghibah akan pindah kepada orang yang digunjingkannya. Jika ia tidak mempunyai kebaikan sama sekali, maka diambilkan dari timbangan kejahatan orang yang digunjingkannya dan ditambahkan kepada timbangan kejahatannya. Jika mengingat hal ini selalu, niscaya seseorang akan berfikir seribu kali untuk melakukan perbuatan ghibah.

Page 16: Ghibah

Kiat Menghindari Ghibah

Ketiga: Hendaknya orang yang melakukan ghibah mengingat dulu aib dirinya sendiri dan segera berusaha memperbaikinya. Dengan demikian akan timbul perasaan malu pada diri sendiri bila membuka aib orang lain, sementara dirinya sendiri masih mempunyai aib.

Page 17: Ghibah

Kiat Menghindari Ghibah

Keempat: Jika aib orang yang hendak digunjingkan tidak ada pada dirinya sendiri, hendaknya ia segera bersyukur kepada Allah karena Dia telah menghindarkannya dari aib tersebut, bukannya malah mengotori dirinya dengan aib yang lebih besar yang berupa perbuatan ghibah.

Page 18: Ghibah

Kiat Menghindari Ghibah

Kelima: Selalu ingat bila ia membicarakan saudaranya, maka ia seperti orang yang makan bangkai saudaranya sendiri, sebagaimana yang difirmankan Allah: "Dan janganlah sebagian kamu menggunjingkan sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati?" (Al Hujuraat : 12)

Page 19: Ghibah

Kiat Menghindari Ghibah

Keenam: Hukumnya wajib mengi-ngatkan orang yang sedang melakukan ghibah, bahwa perbuatan tersebut hukum-nya haram dan dimurkai Allah.

Ketujuh: Selalu mengingat ayat-ayat dan hadits-hadits yang melarang ghibah dan selalu menjaga lisan agar tidak terjadi ghibah. Mudah-mudahan Allah selalu menjauhkan kita dari perbuatan yang tidak terpuji ini, amin.

Page 20: Ghibah

Perilaku ghibah dilarang oleh agama, karena dapat

merugikan pada diri sendiri maupun orang lain.

Perilaku ghibah diibaratkan memakan bangkai saudaranya yang sudah meninggal. Firman Allah :

Page 21: Ghibah

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), Karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.(Q.S. Al Hujurot {49}: 12 ).

Page 22: Ghibah

Adapun pengaruh negatif yang ditimbulkan dari perilaku ghibah antara lain :

1. Menimbulkan fitnah

2. Menyebabakan perpecahan dan permusuhan

3. Merusak nama baik pada diri sendiri maupun orang lain.

4. Dapat merusak keimanan

Page 23: Ghibah

Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak Mengetahui. (Q.S. An Nur {24} : 19 ).

Pelaku ghibah akan mendapatkan azab di dunia dan diancam siksa yang amat pedih diakhirat nanti. Firman Allah: 

Page 24: Ghibah
Page 25: Ghibah

done.

Page 26: Ghibah