Geothermal Sebagai Alternatif Energi Untuk Pembangkit Listrik

18
Geothermal Sebagai Alternatif Energi untuk Pembangkit Listrik http://piqpa.blogspot.com/2012/10/geothermal- sebagai-alternatif-energi.html BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Memasuki era globalisasi, perubahan diberbagai sektor sangat signifikan. Perubahan pada pola kehidupan juga masalah kehidupan. Sektor energi yang menjadi kebutuhan pokok utama juga mengalami krisis bahan bakar. Bahan bakar fosil yang menjadi bahan bakar utama selama bertahun- tahun belakangan, diprediksikan akan habis dalam beberapa tahun kedepan. Eksploitasi besar-besaran bahan bakar fosil dikarenakan kebutuhan yang meningkat adalah salah satu faktor utama kelangkaan bahan bakar fosil. Energi alternatif menjadi perbincangan di berbagai belahan dunia. Geothermal menjadi energi alternatif yang sedang dikembangkan disamping biofuel[1], sel surya dan nuklir. Bahan bakar fosil yang diproduksi bumi selama berjuta-juta tahun tidak dapat diperbarui lagi, oleh karena itu bahan bakar alternatif yang terbarukan adalah sebuah solusi yang tepat. Disamping dapat diperbarui energi alternatif juga lebih efisien dan efektif dari energi dari bahan bakar fosil. Energi altrernatif lebih ramah lingkungan dan membantu mengurangi efek pemanasan global. Geothermal(Panas bumi) adalah energi alternatif yang menguntungkan juga terbarukan. Panas bumi yang dihasilkan oleh bumi tidak dapat habis, karena panas yang dihasilkan bumi konsisten, pembentukannya terus menerus. Indonesia merupakan salah satu negara terkaya akan energi panas bumi. Hingga saat ini telah teridentifikasi 265 lokasi sumber panas bumi Indonesiadengan potensi mencapai sekitar 28.112MWe atau setara dengan 12 milyar barel minyak bumi. Dengan potensi panas bumi yang memadai Indonesia berupaya untuk memosisikan geothermalsebagai energi alternative pengganti fossil-fuel.

description

georthermal

Transcript of Geothermal Sebagai Alternatif Energi Untuk Pembangkit Listrik

Page 1: Geothermal Sebagai Alternatif Energi Untuk Pembangkit Listrik

Geothermal Sebagai Alternatif Energi untuk Pembangkit Listrik

http://piqpa.blogspot.com/2012/10/geothermal-sebagai-alternatif-energi.html

BAB I

PENDAHULUAN

A.              Latar belakang

Memasuki era globalisasi, perubahan diberbagai sektor sangat signifikan.

Perubahan pada pola kehidupan juga masalah kehidupan. Sektor energi yang menjadi

kebutuhan pokok utama juga mengalami krisis bahan bakar. Bahan bakar fosil yang

menjadi bahan bakar utama selama bertahun-tahun belakangan, diprediksikan akan

habis dalam beberapa tahun kedepan. Eksploitasi besar-besaran bahan bakar fosil

dikarenakan kebutuhan yang meningkat adalah salah satu faktor utama kelangkaan

bahan bakar fosil.  

Energi alternatif menjadi perbincangan di berbagai belahan

dunia. Geothermal menjadi energi alternatif yang sedang dikembangkan

disamping biofuel[1], sel surya dan nuklir. Bahan bakar fosil yang diproduksi bumi

selama berjuta-juta tahun tidak dapat diperbarui lagi, oleh karena itu bahan bakar

alternatif yang terbarukan adalah sebuah solusi yang tepat. Disamping dapat diperbarui

energi alternatif juga lebih efisien dan efektif dari energi dari bahan bakar fosil. Energi

altrernatif lebih ramah lingkungan dan membantu mengurangi efek pemanasan global.

Geothermal(Panas bumi) adalah energi alternatif yang menguntungkan juga

terbarukan. Panas bumi yang dihasilkan oleh bumi tidak dapat habis, karena panas yang

dihasilkan bumi konsisten, pembentukannya terus menerus. Indonesia merupakan salah

satu negara terkaya akan energi panas bumi. Hingga saat ini telah teridentifikasi 265

lokasi sumber panas bumi Indonesiadengan potensi mencapai sekitar 28.112MWe atau

setara dengan 12 milyar barel minyak bumi. Dengan potensi panas bumi yang

memadai Indonesia berupaya untuk memosisikan geothermalsebagai energi alternative

pengganti fossil-fuel.

Geothermal diprediksikan cocok untuk mengatasi masalah di Indonesia.

Kebutuhan energi terbarukan dapat diatasi dengan potensi panas bumi yang memadai,

sedangkan efek yang yang ditimbulkan dapat membantu Indonesia mengurangi masalah

Page 2: Geothermal Sebagai Alternatif Energi Untuk Pembangkit Listrik

polusi udara yang menjadi general-problem Indonesia. Efek globalisasi juga dapat

dikurangi dengan pemanfaatan panas bumi sebagai pengganti batu bara.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis mengambil judul untuk karya tulis ini

dengan “Geothermal Sebagai Energy Alternatif Generator Listrik”.

B. Batasan dan Rumusan masalah

Karya tulis ini mengandung tiga poin yang terdapat pada judul,

ialah geothermal, energi alternative dan generator listrik. Definisi geothermal ialah panas

yang dihasilkan oleh perut bumi yang berupa magma. Panas ini bukan hasil dari

pengendapan fosil hewan berjuta tahun lalu seperti batu bara tetapi panas murni dari

perut bumi.

Energi alternatife ialah energi terbarukan berteknologi tinggi sebagai pengganti

bahan bakar fosil yang akan habis dan tidak terbarukan. Energi ini lebih ramah

lingkungan dan memiliki kelebihan dari segi efisiensi dan efektifitas daripada bahan

bakar fosil. Energi alternative muncul akibat dari kebutuhan bahan bakar energi yang

akan habis dan pencegahan dari efek rumah kaca akibat pemanasan global.

Generator listrik ialah generator yang berfungsi untuk menghasilkan listrik.

Generator ini menghasilkan listrik dari turbin yang digerakkan oleh bahan bakar

generator tersebut. Listrik adalah penunjang kehidupan modern, apabila tidak ada listrik

maka kehidupan akan terganggu. Generator listrik saat ini masih menggunakan bahan

bakar fosil, tetapi bahan bakar tersebut akan digantikan dengan bahan bakar alternative

yang terbarukan dan lebih efisien.

Batasan masalah pada karya tulis ini ialah panas bumi sebagai energi alternative

generator listrik yang diproyeksikan di Negara Indonesia,

dikarenakan Indonesia membutuhkan energi pengganti bahan bakar fosil

dan Indonesia memiliki potensi yang besar terhadap penggunaan panas bumi sebagai

energi alternative terbarukan.

Rumusan masalah pada karya tulis ini direalisasikan dalam bentuk 3 pertanyaan:

1.      Apa itu Geothermal ?

2.      Bagiamana sistematika pelaksanaannya?

3.      Bagaimana pemanfaatan potensi panas bumi diIndonesia?

C. Tujuan Study Pustaka

1.      Mencari alteratif energi pengganti fossil-fuel.

2.      Menganalisis  potensi panas bumi sebagai energi alternative.

Page 3: Geothermal Sebagai Alternatif Energi Untuk Pembangkit Listrik

3.      Mengetahui potensi Indonesia akan panas bumi.

D. Manfaat Studi Pustaka

1.      Menemukan energi alternative yang relevan dan terbarukan.

2.      Mencegah efek rumah kaca akibat pemanasan global dari segi energi.

3.      Mengetahui penggunaan panas bumi sebagai bahan bakar generator listrik.

4.      Mengetahui potensi energi panas bumi di Indonesia.

  

BAB II

GEOTHERMAL

A. Geothermal

1.  Pengertian

 Geothermal berasal dari bahasa Yunani, geo dan  termos. Geo  berarti bumi

dan termos berarti panas. Secara bahasageothermal berarti panas yang terdapat di

bumi. Daya panas bumi ialah kekuatan diekstrasi dari panas yang tersimpan di bumi.

Page 4: Geothermal Sebagai Alternatif Energi Untuk Pembangkit Listrik

Energi panas bumi berasal dari formasi asli planet ini, dari peluruhan radioaktif mineral,

dan dari energi matahari yang diserap oleh permukaan bumi1.

Panas bumi adalah anugerah alam yang merupakan sisa-sisa panas dari hasil

reaksi nuklir yang pernah terjadi pada awal mula terbentuknya bumi dan alam semesta

ini. Reaksi nuklir yang masih terjadi secara alamiah di alam semesta pada saat ini adalah

reaksi fusi nuklir yang terjadi di matahari dan juga bintang-bintang yang tersebar di jagat

raya. Reaksi fusi nuklir alami tersebut menghasilkan panas berorde jutaan derajat

Celcius.

Sumber energi panas bumi berbentuk magma yang tertimbun di perut

bumi.Energi panas bumi adalah termasuk energi primer yaitu energi yang diberikan oleh

alam seperti minyak bumi, gas bumi, batubara dan tenaga air. Energi ini terbarukan

karena prosesnya berkelanjuta selama lingkungan masih terjaga keseimbangannya.daya

Panas Bumi dianggap berkelanjutan karena diproyeksikan setiap ekstraksi

panas lebih kecil dibandingkan dengan konten panas bumi. Bumi memiliki

kandungan panas internal 1031 joule (3,1015 TW · jam) [8] Sekitar 20% dari

hal ini adalah sisa-sisa panas dari akresi planet., Dan sisanya diberikan untuk

lebih tinggi tingkat peluruhan radioaktif yang ada di masa lalu

                                                        . 1 http://en.wikipedia.org/wiki/Geothermal_power

2. Sejarah Geothermal

Panas bumi pertama kali digunakan sebagai pemandian air panas dan pemanas

ruangan sejak zaman Paleolithic. Berbentuk sebuah kolam batu di gunung Lisan Cina

dibangun pada Dinasti Qin pada abad ke-3 SM, di situs  yang sama dimana istana

Huaqing Chi kemudian dibangun.

Pada abad pertama Masehi, Roma menaklukkan Aquae sulis, sekarang Bath,

Somerset, Inggris, dan menggunakan sumber air panas disana untuk pemandian umum

dan pemanasan ruangan. Biaya penerimaan untuk pemandian ini mungkin mewakili

penggunaan komersial pertama tenaga panas bumi. Distrik tertua yang menggunakan

panas bumi sebagai system pemanas adalah Chaudes-Aigues, Perancis, telah beroprasi

sejak abad ke-14. Pemanfaatan industri awal dimulai pada 1827 dengan menggunakan

uap air panas untuk mengekstrak asam borat dari lumpur gunung berapi di Larderello,

Italia.

Pada tahun 1892 di Amerika system pemanas pertama di distrik Boise, Idaho yang

didukung langsung oleh energi panas bumi, dan kemudian diterapkan di Klamath Falls,

Oregon tahun 1900. Sumur panas bumi yang mendalam digunakan untuk memanaskan

Page 5: Geothermal Sebagai Alternatif Energi Untuk Pembangkit Listrik

rumah kaca di Boise pada tahun 1926, dan geyser digunakan untuk memanaskan rumah

kaca di Islandia dan Tuscany pada waktu yang sama. Charlie Lieb mengembangkan

penukar panas downholepertama pada tahun 1930 untuk memanaskan rumahnya. Uap

dan air panas dari geysers mulai digunakan sebagai pemanas rumah di Islandia pada

tahun 1943.

Pada abad ke-20 permintaan listrik yang mendesak menyebabkan pertimbangan 

listrik tenaga panas bumi sebagai sumber pembangkit. Pangeran Conti Pierro Ginori

bekerja sama dengan Larderello menguji generator listrik pertama panas bumi pada

tanggal 4 Juli 1904 dengan mengekstrasi asam panas bumi. Hal ini berhasil menyalakan

empat bola lampu. Kemudian, pada tahun 1911, pembangkit listrik komersial pertama di

dunia dibangun. Itu adalah satu-satunya produsen di dunia industri listrik panas bumi

sampai dibangun pabrik pada tahun 1958 di Selandia Baru. Pada saat itu, Lord Kelvin

sudah menemukan pompa panas tahun 1852, dan Heinrich Zoelly telah mematenkan ide

menggunakannya untuk menarik panas dari tanah pada tahun 1912. J. Donald Kroeker

merancang pompa panas bumi komersial pertama untuk

memanaskan Gedung Commonwealth (Portland, Oregon) pada tahun 1946.

Pada tahun 1960, Gas dan Listrik Pasifik mulai beroperasi dari pembangkit listrik

tenaga panas bumi pertama yang berhasil menghasilkan listrik dari geysers di California,

Amerika Serikat. Mesin itu berlangsung selama lebih dari 30 tahun dan menghasilkan

listrik bersih 11 MW.

Pembangkit siklus biner pertama kali ditunjukkan pada tahun 1967 di Uni Soviet

dan kemudian diperkenalkan ke Amerika Serikat pada tahun 1981. Teknologi ini

memungkinkan generasi listrik dari sumber daya suhu yang lebih rendah daripada

sebelumnya. Pada tahun 2006, pabrik siklus biner di Chena Hot Springs, Alaska

dioperasikan dan menghasilkan listrik dari temperature fluida rekor terendah 57 o C

(135 o F)2.

______________2Dalam industri panas bumi suhu rendah berarti suhu 300 o F (149 o C)

B.     Mekanisme Pemanfaatan Geothermal

Daya panas bumi dianggap berkelanjutan karena memproyeksikan panas lebih

kecil dibandingkan dengan konten panas bumi. Bumi memiliki kandungan panas internal

1031 joule (3,1015 TW/jam). Sekitar 20 % dari hal ini adalah sisa-sisa panas dari akresi

Page 6: Geothermal Sebagai Alternatif Energi Untuk Pembangkit Listrik

planet, dan sisanya diberikan untuk tingkat peluruhan radioaktif lebih tinggi yang ada di

masa lalu.

Pembangkit listrik panas bumi secara tradisional dibangun secara eksklusif di tepi

lempeng tektonik dimana sumber daya panas bumi temperature tinggi yang tersedia di

dekat permukaan bumi. Pembangunan pembangkit listrik siklus biner dan perbaikan

dalam teknologi pengeboran dan ekstaksi memungkinkan ditingkatkannya system panas

bumi pada rentang geografis jauh lebih besar. Peragaan proyek operasional tersebut

terdapat di Landau-Pfalz, Jerman, dan Soultz-sous-Forets, Perancis, sementara upaya

awal di Basel, Swiss ditutup setelah dipicu gempa bumi. Proyek percontohan lainnya

sedang dalam tahap pembangunan di Australia, Britania Raya, dan Amerika Serikat.

Pemanfaatan energi panas bumi secara umum dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu

pemanfaatan langsung dan pemanfaatan tidak langsung. Pemanfaatan langsung yaitu

memanfaatkan secara langsung panas yang terkandung pada fluida panas bumi untuk

berbagai keperluan, sedangkan pemanfaatan tidak langsung yaitu memanfaatkan energi

panas bumi untuk pembangkit listrik.

Pemanfaatan energi panas bumi secara langsung dilakukan tanpa adanya

konversi energi ke dalam bentuk lain. Karena sifatnya yang mudah, maka

pemanfaatannya bisa dilakukan dalam berbagai cara. Untuk mengefektifkan

penggunaannya, pemanfaatan secara langsung dilakukan sesuai dengan kebutuhan

temperaturnya.

Sementara pemanfaatan tidak langsung atau pemanfaatan sebagai pembangkit

listrik memerlukan konversi energi dan beberapa proses yang harus dilakukan. Untuk

mendapatkan listrik dari panas bumi memerlukan proses pengkonversian energi fluida

panas bumi.

Fluida panas bumi yang telah dikeluarkan ke permukaan bumi mengandung

energi panas yang akan dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik. Hal ini dimungkinkan

oleh suatu sistem konversi energi fluida panas bumi (geothermal power cycle) yang

mengubah energi panas dari fluida menjadi listrik. Fluida panas bumi bertemperatur

tinggi (>225 oC) telah lama digunakan di beberapa negara untuk pembangkit listrik,

namun beberapa tahun terakhir ini perkembangan teknologi telah memungkinkan

digunakannya fluida panas bumi bertemperatur sedang (150-225 oC) untuk pembangkit

listrik3.

Selain temperature, faktor-faktor lain yang dipertimbanglan dalam memutuskan

apakah suatu sumber daya panas bumi tepat untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit

listrik adalah:

Page 7: Geothermal Sebagai Alternatif Energi Untuk Pembangkit Listrik

      Sumber daya mempunyai kandungan panas atau cadangan yang besar, sehingga mampu

memproduksi uap untuk jangka waktu yang cukup lama.

      Sumber daya panas bumi menghasilkan fluida yang mempunyai pH

                                                                                                                  . 3          http://id_answer_yahoo.com/question/index?qid=20090324014818AAkOeKH

hampir netral5 agar laju korosinya relative rendah, sehingga fasilitas produksi tidak cepat

terkorosi, selain itu hendaknya kecenderungan fluida membentuk skala yang relative

rendah.

      Resevoirnya tidak terlalu dalam, biasanya tidak lebih dari 3 km.

      Sumber daya panas bumi terdapat di daerah yang relative tidak sulit dicapai.

      Sumber daya panas bumi terletak di daerah dengan kemungkinan terjadinya erupsi

hidrotermal yang relative rendah. Proses produksi fluida panas bumi dapat

meningkatkan kemungkinan terjadinya erupsi hidrotermal.

Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) pada prinsipnya sama seperti

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), hanya pada PLTU, uap dibuat di permukaan

menggunakan boiler (ketel uap), sedangkan pada PLTP, uap berasal dari reservoir panas

bumi. Apabila fluida di kepala sumur berupa fasa uap, maka uap tersebut dapat dialirkan

langsung ke turbin, dan kemudian turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi

energi gerak yang akan memutar generator sehingga dihasilkan energi listrik. Apabila

fluida panas bumi keluar dari kepala sumur sebagai campuran fluida dua fasa (fasa uap

dan fasa cair) maka terlebih dahulu dilakukan proses pemisahan pada fluida. Hal ini

dimungkinkan dengan melewatkan fluida ke dalam separator, sehingga fasa uap akan

terpisahkan dari fasa cairnya. Fraksi uap yang dihasilkan dari separator inilah yang

kemudian dialirkan ke turbin.                                                                .

5 pH netral = 7

Pada kandungan panas atau cadangan yang relative kecil, namun mempunyai

suhu yang cukup tinggi untuk dimanfaatkan menjadi pembangkit listrik, potensi ini bisa

digunakan untuk pembangkit listrik berskala kecil dengan kapasitas kecil, seperti di

Fang, Thailand yang berkapasitas 300 kW.

Hotel Internasional Kirishima di Jepang termasuk unik dalam memanfaatkan

tenaga panas bumi, selain untuk pemandian uap, hotel ini juga memiliki pembangkit

tenaga panas bumi berskala rendah (100 kW) yang dibangun pada tahun 1983 dan

Page 8: Geothermal Sebagai Alternatif Energi Untuk Pembangkit Listrik

masih digunakan sampai sekarang. Hotel ini juga menggunakan uap dari sumur panas

bumi untuk pemanas dan penyejuk ruangan.

Secara singkat cara kerja pembangkit listrik panas bumi ialah pada daerah yang

berprospek menghasilkan panas bumi, dibuat sumur pemboran. Dari sumur-sumur

produksi ini akan menghasilkan uap. Uap selanjutnya akan dialirkan menuju separator

untuk memisahkan uap dengan air. Umumnya lapangan panas bumi ini menghasilkan

fluida dua fasa, yaitu uap dan air. Setelah bersih, uap ini akan dialirkan ke turbin, turbin

selanjutnya akan memutar generator. Dan generator inilah yang akan mengubah energi

kinetik menjadi energi listrik.

Uap yang keluar dari turbin selanjutnya akan masuk ke kondensator untuk

dikondensasikan. Uap akan berubah wujudnya menjadi cair yang disebut dengan

kondensat. Kondensat ini kemudian dialirkan ke menara pendingin untuk mendinginkan

suhunya. Lalu air yang sudah relatif dingin ini diinjeksikan kembali ke dalam bumi

melalui sumur injeksi. Inilah yang menjadikan energi panas bumi sebagai energi yang

berkelanjutan.

Dampak negatif pemanfaatan energi panas bumi terhadap lingkungan bisa

dikatakan nol. Tidak ada emisi karbon, tidak ada hujan asam. Sehingga menjadikan

panas bumi sebagai sumber energi yang ramah lingkungan.

 sampai keseimbangan baru tercapai dengan arus alam. Tiga tertua situs, di

Larderello, Wairakei, dan geysers mengalami sampai keseimbangan baru tercapai

dengan arus alam. Tiga tertua situs, di Larderello, Wairakei, dan geysers

mengalami sampai keseimbangan baru tercapai dengan arus alam. Tiga tertua situs, di

Larderello, Wairakei, dan geysers mengalami

C.    Efisiensi dan Efektivitas Geothermal

1. Efisiensi Geothermal

Efisiensi termal energi panas bumi bisa dibilang rendah, karena hanya berkisar

10-23%. Mengapa? Karena cairan panas bumi tidak mencapai suhu tinggi dari boiler.

Hukum-hukum termodinamika membatasi efisiensi mesin panas dalam mengeluarkan

energi yang bermanfaat. Sisa panas yang terbuang, kecuali dapat digunakan secara

langsung ,tanpa perlu mengonversikan energi panas ke bentuk lain, dan lokal, misalnya

rumah kaca, kayu pabrik, dan pemanasan distrik.

Sistem efisiensi material tidak mempengaruhi biaya operasional karena akan

dialokasikan untuk perencanaan penggunaan bahan bakar, tetapi juga tidak

mempengaruhi pengembalian modal yang digunakan untuk membangun pabrik. Untuk

menghasilkan energi yang lebih besar dari yang dikonsumsi  oleh pompa, pembangkit

Page 9: Geothermal Sebagai Alternatif Energi Untuk Pembangkit Listrik

listrik memerlukan bidang yang relatif panas dan siklus panas khusus. Karena listrik

tenaga panas bumi tidak bergantung pada variabel sumber energi, tidak seperti,

misalnya, angin, atau matahari, faktor kapasitas bisa sangat besar, hingga menunjukkan

96%. International Geothermal Association (IGA) telah melaporkan bahwa 10.715

megawatt (MW) dari tenaga panas bumi di 24 negara sedang online, yang diharapkan

dapat menghasilkan 67.246 GWh listrik pada tahun 2010. [1] ini merupakan peningkatan

20% kapasitas online sejak 2005   .   IGA proyek pertumbuhan 18.500 MW pada tahun

2015, karena proyek-proyek saat ini sedang dipertimbangkan, sering di daerah yang

sebelumnya dianggap memiliki sumber daya exploitasi kecil. [1]

International Geothermal Association (IGA) melaporkan bahwa 10.715 megawatt

(MW) dari tenaga panas bumi dari 24 negara sedang online, yang diharapkan dapat

menghasilkan 67.246 GWh listrik pada tahun 2010. ini merupakan peningkatan 20%

kapasitas online sejak 2005. IGA proyek pertumbuhan 18.500 MW pada tahun 2015,

karena proyek-proyek saat ini sedang dipertimbangkan, sering di daerah yang

sebelumnya dianggap memiliki sumber daya exploitasi kecil.

Pemanasan langsung jauh lebih efisien daripada pembangkit listrik dan tempat-

tempat kurang menuntut persyaratan suhu pada sumber daya panas. Panas dapat

berasal dari co-generasi melalui pembangkit listrik tenaga panas bumi atau dari sumur

yang lebih kecil atau penukaran panas. Dikubur di tanah dangkal. Akibatnya, panas

adalah pemanasan ekonomi di situs lebih banyak dari pembangkit listrik panas bumi.

Jika tanah panas tetap kering bumi tabung atau downholepenukar panas dapat

mengumpulkan panas. Tetapi bahkan di daerah dimana tanah lebih dingin dari suhu

ruangan, panas masih dapat diekstraksi dengan pompa panas bumi lebih efektif dan rapi

daripada tungku konvensional. Perangkat ini menarik sumber daya yang sangat dangkal

dan lebih dingin dari panas bumi teknik tradisional, dan mereka sering menggabungkan

berbagai fungsi, termasuk AC, penyimpangan energi, koleksi energi matahari, dan

pemanasan listrik. Pompa panas Panas Bumi dapat digunakan untuk ruang pemanasan

dasarnya.

Dari segi ekonomi, daya panas bumi tidak memerlukan bahan baker (kecuali

untuk pompa), oleh karena itu kebal terhadap bahan baker fluktuasi biaya, tetapi biaya

modal adalah signifikan. Bor Account menghabiskan lebih dari setengah biaya, dan

eksplorasi sumber daya melibatkan risiko yang signifikan. Sebuah tipikal baik doublet

Page 10: Geothermal Sebagai Alternatif Energi Untuk Pembangkit Listrik

(ekstraksi dan sumur injeksi) di Nevada dapat mendukung 4,5 megawatt (MW) dan biaya

sekitar $ 10 juta untuk latihan dengan tingkat kegagalan sekitar 20%.

Secara total, pembangunan pabrik listrik dan pengeboran sumur menghabiskan

biaya sekitar 2-5.000.000 € per MW kapasitas listrik, sedangkan harga impas adalah

0,04-0,10 € per kW. Dengan biaya modal di atas  $ 4 juta per MW dan impas di atas $

0,054 per jam kW.

2.    Efektivitas Geothermal

Panas bumi mendukung banyak aplikasi, aplikasi pemanasan menggunakan

jaringan pipa air panas untuk memanaskan banyak bangunan di seluruh masyarakat. Di

Reykjavik, Islandia, menghabiskan air dari distrik system pemanas disalurkan di bawah

perkerasan dan trotoar untuk mencairkan salju.

Cairan yang diambil dari bumi membawa campuran gas, terutama karbon dioksida

(CO2),  hydrogen sulfide (H2S), metana (CH4) dan ammonia (NH3). Polutan tersebut

berkontribusi terhadap pemanasan global, hujan asam, dan bau berbahaya jika dirilis.

Pembangkit listrik panas bumi yang ada memancarkan rata-rata 122 kg (269 lb) CO2 per

MW/jam listrik, sebagian kecil dari intensitas emisi dari bahan baker fosil konvensional.

Selain gas terlarut, air panas dari sumber panas bumi mengandung bahan kimia

beracun seperti merkuri, arsenic, boron, antimo, dan garam, ini sebagai bahan kimia

endapan air dingin. Bahan campuran tersebut dapat menyebabkan kerusakan

lingkungan jika dirilis. Praktek modern suntik cairan didinginkan panas bumi kembali ke

bumi untuk merangsang produksi kembali, juga untuk mengurangi risiko kerusakan

lingkungan ini.

System Panas Bumi langsung berisi pompa dan kompresor, yang dapat

mengkonsumsi energi dari sumber polusi. Beban parasit ini biasanya sebagian kecil dari

output panas, sehingga selalu kurang polusi dari pemanasan listrik. Namun, jika listrik

dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil, maka emisi bersih pemanasan panas

bumi dapat langsung dibandingkan dengan pembakaran bahan bakar untuk panas.

Sebagai contoh, sebuah pompa panas bumi dengan menggunakan tenaga listrik dari

pembangkit combined cycle gas alam akan menghasilkan sekitar seperti polusi lebih

sebagai gas alam kondensasi tungku dengan ukuran yang sama. Oleh karena itu nilai

lingkungan dari pemanasan langsung aplikasi panas bumi sangat tergantung pada

intensitas emisi dari grid listrik tetangga.

Tanaman konstruksi dapat mempengaruhi stabilitas tanah.Subsidence telah

terjadi di bidang Waireki di Selandika Baru dan dalam Staufen im Breisgau, Jerman.

Page 11: Geothermal Sebagai Alternatif Energi Untuk Pembangkit Listrik

System panas bumi dapatmemicu gempa yang diakibatkan sebagai bagian dari rekah

hidrolik. Proyek di Basel, Swiss dihentikan karena lebih dari 10.000 peristiwa gempa yang

terukur hingga 3,4 Skala Richter terjadi salami 6 hari pertama injeksi air.

Panas Bumi memiliki tanah minimal dan persyaratan air tawar. Panas bumi

tanaman menggunakan 3,5 kilometer persegi (1,4 sq mi) per gigawatt produksi listrik

(bukan kapasitas) versus 32 dan 12 kilometer persegi (4,6 sq mi) untuk fasilitas batubara

dan angin masing-masing. Mereka menggunakan 20 liter (5.3 US gal) air tawar per h-MW

versus lebih dari 1.000 liter (260 US gal) per jam-MW untuk nuklir, batubara, atau

minyak.

Perkiraan potensi pembangkit listrik energi panas bumi bervariasi enam kali lipat,

0,035-2 TW tergantung pada skala investasi. Upper estimasi sumber daya panas bumi

mengasumsi sumur panas bumi sedalam 10 km (6 mil), sedangkan sumur panas bumi

yang ada jarang lebih dari 3 km (2 mil). Penelitian yang paling baik di dunia adalah bor

superdeep Kola dengan kedalaman 12 km (7 mil). Catatan ini baru ditiru oleh sumur

minyak komersial, seperti Exxon Z-12 di lapangan the Chayvo, Sakhalin.

Meskipun listrik tenaga panas bumi secara global yang berkelanjutan, ekstraksi

masih harus dipantau untuk mnghindari penurunan local. Selama puluhan tahun, sumur-

sumur individu mengalami perubahan sampai keseimbangan baru tercapai dengan arus

alam. Tiga situs tertua berada di Larderello, Wairakei, dan geysers mengalami

penurunan output karena deplesi local. Panas dan air, dalam proporsi yang tidak pasti,

diekstraksi lebih cepat daripada mereka diisi ulang. Jika produksi dikurangi dan air

reinjected, sumur ini secara teoritis dapat kembali ke potensi mereka sepenuhnya.

Strategi mitigasi tersebut telah dilaksanakan di beberapa situs. Keberlanjutan jangka

panjang dari energi panas bumi telah ditunjukkan di lapangan Lardarello di Italia sejak

tahun 1913, di lapangan Waireki di Selandia Baru sejak tahun 1958, dan pada bidang

Geyser di California sejak tahun 1960.

D.    Kekurangan Geothermal

Page 12: Geothermal Sebagai Alternatif Energi Untuk Pembangkit Listrik

Meskipun energi panas bumi mempunyai banyak kelebihan tetapi  energi ini juga

mempunyai beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan diantaranya:

         Air/cairan yang bersumber dari energi geothermalbersifat korosif.

         Pada suhu relative rendah, sesuai hokum termodinamika, efisiensi system menurun.

         Pembangunan pembangkit listrik geothermal juga mempengaruhi kestabilan tanah di

area sekitarnya

         Pembangkit listrik yang memanfaatkan energi geothermal dengan tipe dry

steam dan flash steammelepaskan emisi karbon dioksida, nitrit oksida, dan sulfur meski

dalam jumlah yang sangat kecil.

         Air yang bersumber dari geothermal juga berbahaya bagi makhluk hidup jika dibuang ke

sungai karena mengandung bahan-bahan berbahaya seperti merkuri, arsenic, antimony,

dan sebagainya.

BAB III

GEOTHERMAL di INDONESIA

A.      Potensi Energi Geothermal di Indonesia

Dalam rangka memasuki era industrialisasi maka kebutuhan energi terus

meningkat dan untuk mengatasi hal ini perlu dipikirkan penambahan energi melalui

pemilihan energi alternative yangramah terhadap lingkungan. Salah satu energi

alternative tersebut adalah pemanfaatan energi panas bumi yang cukup tersedia di

Indonesia.

Keberhasilan pembangunan pada PELITA V telah meletakkan dasar-dasar

pembangunan industri yang akan dilaksanakan pada PELITA VI dan tahun-tahun

berikutnya, ternyata mempunyai konsekuensi dalam hal penyediaan energi listrik untuk

dapat menggerakkan kegiatan industri yang dimaksud. Untuk mengatasi kebutuhan

energi listrik yang terus meningkat ini, usaha diversifikasi energi mutlak harus

dilaksanakan. Salah satu usaha diversifikasi energi ini adalah dengan memikirkan

pemanfaatan energi panas bumi sebagai penyedia kebutuhan energi listrik tersebut.

Dasar pemikiran ini adalah mengingat cukup tersedianya cadangan energi panas bumi

di Indonesia, namun pemanfaatannya masih sangat sedikit. Indonesia sebagai Negara

Page 13: Geothermal Sebagai Alternatif Energi Untuk Pembangkit Listrik

vulkanik mempunyai sekitar 217 tempat yang dianggap potensial untuk eksplorasi

energy panas bumi.

Bila energi panas bumi yang cukup tersedia dimanfaatkan seoptimal mungkin,

maka sekiranya kebutuhan energi listrik yang terus meningkat akan dapat dipenuhi

bersama-sama sumber energi lainnya. Pengalaman dalam pemanfaatan energi panas

bumi sebagai penyedia energi listrik seperti yang telah dilaksanakan di Jawa Tengah dan

Jawa Barat akan sanagat membantu dalam pengembangan energi panas bumi lebih

lanjut.

Energi panas bumi adalah termasuk energi primer, yaitu energi yang diberikan

oleh alam seperti minyak bumi, gas bumi, batubara, dan tenaga air. Energi primer ini

di Indonesia tersedia dalam jumlah sedikit (terbatas) dibandingkan dengan cadangan

energi primer dunia. Sebagai gambaran sedikitnya atau terbatasnya energi tersebut

adalah berdasarkan data pada Tabel I.

Tabel I..

Cadangan Energi Primer Dunia

Cadangan Minyak Bumi Indonesia 1,1 % Timur Tengah 70 %

Cadnagan Gas Bumi Indonesia 1-2 % Rusia 25 %

Cadangan Batubara Indonesia 3,1 % Amerika Utara 25 %

Pemakaian energi panas bumi yang selama ini sering terabaikan, ternyata sudah

mulai diperhatikan sebagai usaha mencukupi kebutuhan energi di Indonesia. Hal ini

tampak dari kenyataan bahwa pada tahun 1994/95 ( akhir Pelita V ) pangsa energi panas

bumi hampir tak berarti hanya sekitar 0,6 % saja dari seluruh pemenuhan kebutuhan

energi, akan tetapi pada tahun 1998/99 pangsa energi panas bumi telah naik hampir 3

kali lipat menjadi 1,7 %. Keadaan ini sudah barang tentu sangat memberikan harapan

bagi pengembangan energi panas bumi pada masa mendatang.

Berikut adalah data tabel pemanfaatan energi panas bumi di beberapa Negara

sebagai perbandingan dengan indonesia.

Tabel II.

Pemanfaatan dan Perkembangan Panas Bumi di berbagai Negara

Negara 1976 (MW) 1980 (MW) 1985 (MW) 2000 (MW)

Amerika Serikat

Italia

Filipina

Jepang

Selandia Baru

522

421

-

68

192

908

455

443

218

203

3.500

800

1.726

6.900

282

30.000

-

4.000

48.000

352

Page 14: Geothermal Sebagai Alternatif Energi Untuk Pembangkit Listrik

Meksiko

Islandia

Rusia

Turki

China

Indonesia

Argentina

Kanada

Spanyol

78,5

2,5

3

0,5

1

-

-

-

-

218

64

5,7

0,5

3

2,3

-

-

-

1.000

150

-

400

50

32,3

20

10

25

10.000

500

-

1.000

200

3.500

-

-

200

Jumlah 1.288,5 2.520,5 14.895,3 97.752

Dilihat dari data tabel diatas tampak bahwa pemenuhan kebutuhan energi listrik

pada beberapa Negara melalui pemanfaatan energi panas bumiterus meningkat. Angka-

angka untuk berbagai Negara pada tahun 2000 masih merupakan perkiraan yang masih

terus dikaji ulang.

Indonesia sebagai negeri vulkanik memiliki 217 tempat yang diperkirakan

potensial sebagai sumber energi panas bumi. Berdasarkan perkiraan data tahun 1997

potensi energi panas bumi di Indonesia adalah sebagai yang tertera dalam Tabel III .

Potensi Energi Panas Bumi di Indonesia

Daerah Sumber Energi Panas Bumi Potensi Energi Panas Bumi (MW)

Sumatera

Jawa

Sulawesi

Nusa Tenggara

Maluku

Irian Jaya

9.562

5.331

1.300

200

100

165

Jumlah Keseluruhan 16.658

Dilihat dari tabel II, tampak bahwa pemanfaatan energi panas bumi di Indonesia

pada tahun 1985 baru 32,3 MW, sedangkan menurut data terakhir sampai dengan tahun

1997 energi panas bumi yang sudah dimanfaatkan mencapai 305 MW. Dalam kurun

waktu sekitar 10 tahun telah terjadi kenaikan kurang lebih 10 kali, suatu kenaikan yang

cukup signifikan dalam hal pemanfaatan energi panas bumi. Padahal pemanfaatan yang

mencapai 305 MW pada tahun 1997 tersebut baru 1,83 % dari potensi energi panas bumi

yang ada.

Pemanfaatan energi panas bumi 1,83 % dari total potensi yang tersedia sudah

barang tentu masih sangat kecil. Oleh karena itu, kemungkinan untuk menaikkan pangsa

pemanfaatan energi panas bumi masih sangat terbuka lebar, dengan kata lain bahwa

Page 15: Geothermal Sebagai Alternatif Energi Untuk Pembangkit Listrik

prospek pemanfaatan energi panas bumi di Indonesia masih sangat menguntungkan

bagi para penanam modal yang akan bergerak dalam bidang energi panas bumi. Hal ini

terbukti dengan akan dibangunnya lagi 4 unit berkekuatan 55 MW di Gunung Salak Jawa

Barat, suatu proyek patungan antara pertamina dan PT. Unocoal Geothermal Indonesia.

Proyek-proyek berikutnya sudah barang tentu akan segera disusul oleh penanam modal

lainnya, mengingat bahwa kebutuhan energi di Indonesia yang terus meningkat.

Pemanfaatan Energi Geothermal di Indonesia

1.    Energi Geothermal di Indonesia.

i.      Energi panas bumi “uap basah”.

Pemanfaatan energi panas bumi yang ideal adalh bila panas bumi yang keluar

dari perut bumi berupa uap kering, sehingga dapat digunakan langsung untuk

menggerakkan turbin generator listrik. Namun uap kering yang demikian ini jarang

ditemukan termasuk diIndonesia dan pada umumnya uap yang keluar berupa uap basah

yang mengandung sejumlah air yang harus dipisahkan terlebih dulu sebelum digunakan

untuk menggerakkan turbin.

Uap basah yang keluar dari perut bumi pada mulanya berupa air panas

bertekanan tinggi yang pada saat menjelang permukaan bumi terpisah menjadi kira-kira

20 % uap dan 80 % air. Atas dasar ini maka untuk dapat memanfaatkan jenis uap basah

ini diperlukan separator untuk memisahkan antara uap dan air. Uap yang telah

dipisahkan dari air diteruskan ke turbin untuk menggerakkan generator listrik,

sedangkan airnya disuntikkan kembali ke dalam bumi untuk menjaga keseimbangan air

dalam tanah.

ii.    Energi panas bumi “air panas”.

Air panas yang keluar dari perut bumi pada umumnya berupa air asin panas yang

disebut “brine” dan mengandung banyak mineral. Karena banyaknya kandungan mineral

ini, maka air panas tidak dapat digunakan langsung sebab dapat menimbulkan

penyumbatan pada pipa-pipa sistim pembangkit tenaga listrik. Untuk dapat

memanfaatkan energi panas bumi jenis ini, digunakan sistem biner ( dua buah sistem

utama) yaitu wadah air panas sebagai sistem primernya dan sistem sekundernya berupa

alat penukar panas (heat exchanger) yang akan menghasilakn uap untuk menggerakan

turbin.

iii.  Energi panas bumi “batuan panas”.

Page 16: Geothermal Sebagai Alternatif Energi Untuk Pembangkit Listrik

Energi panas bumi jenis ini berupa batuan panas yang ada dalam perut bumi

akibat berkontak dengan sumber panas bumi (magma). Energi panas bumi ini harus

diambil sendiri dengan cara menyuntikkan air ke dalam batuan panas dan dibiarkan

menjadi uap panas, kemudian diusahakan untuk dapat diambil kembali sebagai uap

panas untuk menggerakkan turbin. Sumber batuan panas pada umumnya terletak jauh

di dalam perut bumi, sehingga untuk memanfaatkannya perlu teknik pengeboran khusus

yang memerlukan biaya cukup tinggi.

2.    Prospek panas bumi di Indonesia

Indonesia mempunyai potensi pembangkit energi tenaga panas bumi yang bisa

mencukupi kebutuhan energi di Indonesiayang semakin meningkat. Berikut ini beberapa

lapangan panas bumi yang memiliki prospek untuk dikembangkan menjadi PLTP.

         Lapangan Panas Bumi Margabayur di Lampung dengan potensi lapangannya sekitar 250

MW dan layak untuk dikembangkan pada tahap awal dengan kapasitas 2 x 55 MW. Pada

lapangan panas bumi ini perlu melaksanakan pemboran sumur-sumur untuk

memperoleh uap.

         Lapangan Panas Bumi Lahendong yang memiliki potensi lapangan uapnya sebesar 250

MW dan layak untuk dikembangkan 2 x 20 MW.

         Lapangan Panas Bumi Ulubelu-Lampung yang mempunyai potensi lapangannya sekitar

550 MW. Pada lapangan ini potensi panas bumi yang sudah dikembangkan swasta

sekitar 110 – 300 MW dan sisanya masih ada sekitar 250 MW belum dikembangkan.

         Lapangan Panas Bumi lainnya adalah kerinci. Lapangan-lapangan tersebut sekarang ini

sedang dieksplorasi oleh Pertamina.

BAB IV

PENUTUP

Page 17: Geothermal Sebagai Alternatif Energi Untuk Pembangkit Listrik

Kesimpulan

Setelah diadakan study pustaka maka penulis mengambil kesimpulan

1.        Geothermal berprospek baik sebagai pengganti bahan bakar fosil untuk pembangkit

listrik di dunia yang ramah lingkungan.

2.      Geothermal adalah energi yang terbarukan sehingga tidak mungkin habis dan dapat

diperbaharui.

3.      prospek penggunaan energi geothermal di Indonesia cukup bagus namun masih kurang

dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Saran

Pemanfaatan energi geothermal sebagai pengganti bahan bakar fosil seharusnya

dilakukan semaksimal mungkin. Indonesiayang memiliki sumber energi geothermal yang

berpotensi diharapkan dapat memanfaatkannya guna mngatasi krisis energi yang

semakin mendesak.