Geo Tanah

download Geo Tanah

of 12

description

selamat membaca

Transcript of Geo Tanah

1) Horizon OHorizon O merupakan horizon bagian atas, lapisan tanah organik, yang terdiri dari humus daun dan alas. Utamanya dijumpai pada tanah-tanah hutan yang belum terganggu. Merupakan horizon organik yang terbentuk di atas lapisan tanah mineral. Horizon organik merupakan tanah yang mengandung bahan organik > 20% pada seluruh penampang tanah, tanah mineral biasanya kandungan bahan organik kurang dari 20% karena sifat-sifatnya didominasi oleh bahan mineral. Ada 2 jenis horizon O yaitu :a) O1: bentuk asli sisa-sisa tanaman masih terlihat berupa guguran daun-daun dan puing-puing organik yang belum terombak.b) O2: bentuk asli sisa-sisa tanaman tidak terlihat merupakan campuran bahan bahan dan rombakan bahan organik.2) Horizon AHorizon A merupakan horizon di permukaan yang tersusun oleh campuran bahan organik dan bahan mineral. Horizon A juga disebut sebagai horison eluviasi (pencucian). Ada 3 jenis horison A, antara lain :a) A1 : Horizon ini merupakan horizon percampuran antara horizon organik dan mineral sehingga pada lapisan ini berwarna kelam/ gelap (dark). Keterdapatan bahan organik pada lapisan ini burujud partikel tersendiri atau bahan organik yang menyelaputi bahan mineral.b) A2 : Horizon ini dikenal juga sebagai horizon eluviasi atau lapisan yang mengalami pencucian secara maksimal. Kation bahan organik, besi, alumunium dan atau basa lain yang berwarna telah mengalami pencucian dan yang tertinggal adalah bahan-bahan resisten kuarsa yang kasar dan tidak berwarna, sehingga pada lapisan iniditandai dengan warna yang pucat/terang/cerah, namun mempunyai tekstur yang paling kasar dan struktur longgar dibanding dengan lapisan-lapisan lain.c) A3 Horizon ini merupakan peralihan A ke horizon B atau C dengan ciri warna yang mendekati horizon A.2. Namun, apabila peralihan kurang jelas dan hanya menampakkan ciri dan warna campuran maka horizon ini diberi simbol AB jika beralih ke B, atau AC jika langsung beralih ke C.3) Horizon EMerupakan lapisan warna terang dalam hal ini adalah lapisan bawah dan di atas A Horizon B Horizon. Hal ini terdiri dari pasir dan lumpur, setelah kehilangan sebagian besar dari tanah liat dan mineral sebagai bertitisan melalui air tanah (dalam proses eluviation). Lapisan Eluviasi atau Horison Eluviasi adalah horizon yang telah mengalami proses eluviasi (pencucian) sangat intensif sehingga kadar bahan organik tanah, liat silikat, Fe dan Al rendah tetapi kada pasir dan debu kuarsa (seskuoksida) serta mineral resisten lainnya tinggi, sehingga berwarna agak terang.4) Horizon BHorizon B adalah horizon illuvial atau horison pengendapan sehingga terjadi akumulasi dari bahan-bahan yang tercuci dari horizon diatasnya. Horizon iluviasi (penimbunan) dari bahan-bahan yang tercuci di atasnya (liat, Fe, Al, bahan organik).Ciri lain dari lapisan ini ialah :a) Terdapat konsentrasi residu sesquioksida dan atau lempung yang terbentuk karena larutnya karbonat atau garam-garam lainnya.b) Adanya alterasi atau perubahan bahan-bahan dari keadaan asalnya den terbentuk struktur berbutir (granuler), gumpal (blocky) atau tiang (prismatic). Ada 3 Jenis Horizon B, yaitu :a) B1 : Horizon peralihan dengan horizon A yang mempunyai warna dan ciri yang lebih mendekati warna dan ciri horizon B.b) B2: Horizon yang paling maksimal menampakkan horizon B, sehingga warnanya paling kelam/tua,tekstur paling berat dan struktur paling padat.c) B3: Horizon peralihan dari horizon B ke C atau R dengan warna dan ciri mendekati warna dan ciri horizon B. Jika horizon percampuran ini sulit dengan horizon di bawahnya maka diberi simbol BC jika dibawahnya adalah horizon C, dan BR jika dibawahnya langsung horizon R.5) Horizon CHorizon C adalah lapisan tanah yang bahan penyusunnya masih serupa dengan batuan induk (R) atau belum terjadi perubahan. Horizon C disebut juga dengan regolith: di lapisan bawah dan di atas Horizon B R Horizon. Terdiri dari sedikit rusak bedrock-up. Tanaman akar tidak menembus ke dalam lapisan ini, sangat sedikit bahan organik yang ditemukan di lapisan ini.Horizon ini sudah tidak terbagi lagi dimana sama sekali tidak mempunyai sifat-sifat horizon O, A, dan B tetapi tersusun atas bahan-bahan yang telah dirubah:a) Pelapukan di luar daerah kegiatan biologi utama,b) Pemadatan (cementasi) reversibel berupa proses perabuhan, penambahan berat volume dan sifat-sifat lain dari fragipan (padas),c) Gleysasi,d) Penimbunan dan pemadatan karbonat kapur atau Mg atau garam-garam lain yang terlarut,e) Pemadatan bahan-bahan silikat dan alkali besi dan silika.6) Horizon RBatuan induk tanah (R) merupakan bagian terdalam dari tanah dan masih berupa batuan.

Sifat AgregatSifat agregat merupakan salah satu faktor penentu kemampuan perkerasan jalan memikul beban lalu lintas dan daya tahan terhadap cuaca. Yang menentukan kualitas agregat sebagai material perkerasan jalan adalah:

gradasi kebersihan kekerasan ketahanan agregat bentuk butir tekstur permukaan porositas kemampuan untuk menyerap air berat jenis, da daya kelekatan terhadap aspal.

Sifat agregat tersebut sangat dipengaruhi oleh jenis batuannya.

Karakteristik bagian luar agregat, terutama bentuk partikel dan tekstur permukaan memegang peranan penting terhadap sifat beton segar dan yang sudah mengeras. Menurut BS 812 : Part 1: 1975, bentuk partikel agregat dapat dibedakan atas:

Rounded Irregular Flaky Angular Elonggated Flakyy & Elonggated

Klasifikasi Agregat Agregat Ringan adalah agregat yang dalam keadaan kering dan gembur mempunyaiberat 1100 kg/m3 atau kurang. Agregat Halus adalah pasir alam sebagai hasil desintegrasi _alami_ bantuan ataupasir yang dihasilkan oleh inustri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir terbesar 5,0mm. Agregat Kasar adalah kerikil sebagai hasil desintegrasi alami dari bantuan atau berupabatu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butirntara 5-40 mm. Agregat Kasar, adalah agregat dengan ukuran butiran butiran lebih lebih besar besar dari dari saringan saringan No.88 (2,36 mm) Bahan Pengisi (filler), adalah bagian dari agregat halus yang minimum 75% lolos saringan no. 30 (0,06 mm)

Jenis Agregat berdasarkan proses pengolahannya Agregat Alam. Agregat yang dapat dipergunakan sebagaimana bentuknya di alam atau dengan sedikit proses pengolahan. Agregat ini terbentuk melalui proses erosi dan degradasi. Bentuk partikel dari agregat alam ditentukan proses pembentukannya. Agregat melalui proses pengolahan. Digununggunung atau dibukitbukit, dan sungaisungai sering ditemui agregat yang masih berbentuk batu gunung, dan ukuran yang besarbesar sehingga diperlukan proses pengolahan terlebih dahulu sebelum dapat digunakan sebagai agregat konstruksi jalan. Agregat Buatan. Agregat yang yang merupakan merupakan mineral filler/pengisi (partikel dengan ukuran < 0,075 mm), diperoleh dari hasil sampingan pabrikpabrik semen atau mesin pemecah batu.

Konsistensi tanah adalah salah satu sifat fisika tanah yang menggambarkan ketahanan tanahpada saat memperoleh gaya atau tekanan dari luar yang menggambarkan bekerjanya gayakohesi (tarik menarik antar partikel) dan adhesi (tarik menarik antar partikel dan air) denganberbagai kelembaban tanah.Penetapan konsistensi tanah dapat dilakukan dalam tiga kondisi, yaitu: basah, lembab, dankering. Konsistensi basah merupakan penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar airtanah di atas kapasitas lapang (field capacity). Konsistensi lembab merupakan penetapankonsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah sekitar kapasitas lapang. Konsistensi keringmerupakan penetan konsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah kering udaraDalam keadaan basah ditentukan mudah tidaknya melekat pada jari (melekat atau tidakmelekat) atau mudah tidaknya membentuk bulatan dan kemampuannya mempertahankanbentuk tersebut (plastis atau tidak plastis). Dalam keadan lembab, tanah dibedakan kedalamkonsistensi gembur (mudah diolah) sampai teguh (agak sulit dicangkul). Dalam keadaankering , tanah dibedakan ke dalam konsistensi lunak sampai keras.B.Tujuana.Untuk mengetahui definsi kosistensi tanahb.Untuk mengetahui macam-macam konsistensi tanahc.Untuk mengetahui metode pengukuran konsistensi tanahd.Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi konsistensie.Untuk mengetahui faktor yang dipengaruhi konsistensiMacam-macam Konsistensi Tanaha.Konsistensi Basah1 Tingkat Kelekatan,yaitu menyatakan tingkat kekuatan daya adhesi antara butir-butirtanah dengan benda lain, ini dibagi 4 kategori:(1)Tidak lekat (Nilai 0): yaitu dicirikan tidak melekat pada jari tangan atau benda lain(2)Agak lekat (Nilai 1): yaitu dicirikan sedikit melekat pada jari tangan atau benda lain(3)Lekat (Nilai 2): yaitu dicirikan melekat pada jari tangan atau benda lain(4)Sangat lekat (Nilai 3): yaitu dicirikan sangat melekat pada jari tangan atau benda lain 2 Tingkat Plastisitas,yaitu menunjukan kemampuan tanah membentuk gulungan, ini dibagi4 kategori berikut:(1)Tidak plastis (Nilai 0): yaitu dicirikan tidak dapat membentuk gulungan tanah(2)Agak plastis (Nilai 1): yaitu dicirikan hanya dapat dibentuk gulungan tanah kurang dari 1 cm(3)Plastis (Nilai 2): yaitu dicirikan dapat membentuk gulungan tanah lebih dari 1 cm dandiperlukan sedikit tekanan untuk merusak gulungan tersebut(4)Sangat plastis (Nilai 3): yaitu icirikan dapat membentuk gulungan tanah lebih dari 1 cm dandiperlukan tekanan besar untuk merusak gulungan tersebutb.Konsistensi LembabPada kondisi kadar air tanah sekitar kapasitas lapang, konsistensi dibagi 6 kategori sebagaiberikut:(1)Lepas (Nilai 0): yaitu dicirikan tanah tidak melekat satu sama lain atau antar butir tanahmudah terpisah (contoh: tanah bertekstur pasir)(2)Sangat gembur (Nilai 1): yaitu dicirikan gumpalan tanah mudah sekali hancur bila diremas(3)Gembur (Nilai 2): yaitu dicirikan dengan hanya sedikit tekanan saat meremas dapatmenghancurkan gumpalan tanah(4)Teguh/Kokoh (Nilai 3): yaitu dicirikan dengan dperlukan tenaga agak kuat saat meremastanah tersebut agar dapat menghancurkan gumpalan tanah(5)Sangat teguh/kokoh (Nilai 4): yaitu dicirikan dengan diperlukannya tekanan berkali-kali saatmeremas tanah agar dapat menghancurkan gumpalan tersebut(6)Sangat teguh sekali (Nilai 5): yaitu dicirikan dengan tidak hancurnya gumpalan tanahmeskipun sudah ditekan berkali-kali saat meremas tanah dan bahkan diperlukan alat bantuagar dapat menghancurkan gumpalan tanah tersebutc.Konsistensi KeringPenetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah kering udara, ini dibagi 6 kategorisebagai berikut:(1)Lepas (Nilai 0): yaitu dicirikan butir-butir tanah mudah dipisah-pisah atau tanah tidakmelekat satu sama lain (misalnya tanah bertekstur tanah)(2)Lunak (Nilai 1): yaitu dicirikan gumpalan tanah mudah hancur bila diremas atau tanahberkohesi lemah dan rapuh, sehingga jika ditekan sedikit saja atau mudah hancur (3)Agak keras (Nilai 2): yaitu dicirikan gumpalan tanah baru akan hancur jika diberi tekananpada remasan atau jika hanya mendapat tekanan jari-jari tangan saja belum mampumenghancurkan gumpalan tanah(4)Keras (Nilai 3): yaitu dengan makin susah untuk menekan gumpalan tanah dan makinsulitnya gumpalan untuk hancur atau makin diperlukannya ekanan yang lebih kuat untukdapat menghancurkan gumpalan tanah(5)Sangat keras (Nili 4): yaitu dicirikan dengan diperlukan tekanan yang lebih kuat lagi untukdapat menghancurkan gumpalan tanah atau gumpalan tanah makin sangat sulit ditekan dansangat sulit untuk hancur(6)Sangat keras sekali (Nilai 5): yaitu dicirikan dengan di pelukannya tekanan yang sangat besarsekali agar dapat menghancurkn gumpalan tanah atau gumpalan tanah baru bisa hancurdengan menggunaka alat bantu (pemukul)Metode Pengukuran KonsistensiMetode pengukuran konsistensi tanah ada 2 yaitu:a.Secara kualitatifMetode pengukuran kuonsistensi tanah secara kualitatif yaitu penentuan ketahanan massatanah terhadap remasan, tekanan atau pijitan tangan pada berbagai kadar air tanahb.Secara kuantitatifMetode pengukuran konsistensi tanah secara kuantitatif sering diistilahkan dengan angkaAtterberg