Generator

23
PENGERTIAN Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik . Proses ini dikenal sebagai pembangkit listrik . Walau generator dan motor punya banyak kesamaan, tapi motor adalah alat yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Generator mendorong muatan listrik untuk bergerak melalui sebuah sirkuit listrik eksternal, tapi generator tidak menciptakan listrik yang sudah ada di dalam kabel lilitannya. Hal ini bisa dianalogikan dengan sebuah pompa air, yang menciptakan aliran air tapi tidak menciptakan air di dalamnya. Sumber enegi mekanik bisa berupa resiprokat maupun turbin mesin uap , air yang jatuh melakui sebuah turbin maupun kincir air, mesin pembakaran dalam , turbin angin , engkol tangan, energi surya atau matahari , udara yang dimampatkan, atau apa pun sumber energi mekanik yang lain. Sebelum hubungan antara magnet dan listrik ditemukan, generator menggunakan prinsip elektrostatik. Mesin Wimshurst menggunakan induksi elektrostatik atau "influence".Generator Van de Graaff menggunakan salah satu dari dua mekanisme: Penyaluran muatan dari elektrode voltase-tinggi Muatan yang dibuat oleh efek triboelektrisitas menggunakan pemisahan dua insulator Faraday Pada 1831 -1832 Michael Faraday menemukan bahwa perbedaan potensial dihasilkan antara ujung-ujung konduktor listrik yang bergerak tegak lurus terhadap medan magnet . Dia membuat generator

description

Sedikit tentang generator

Transcript of Generator

Page 1: Generator

PENGERTIAN

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, 

biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Proses ini dikenal sebagai pembangkit listrik. 

Walau generator dan motor punya banyak kesamaan, tapi motor adalah alat yang mengubah energi 

listrik menjadi energi mekanik. Generator mendorong muatan listrik untuk bergerak melalui 

sebuah sirkuit listrikeksternal, tapi generator tidak menciptakan listrik yang sudah ada di dalam kabel 

lilitannya. Hal ini bisa dianalogikan dengan sebuah pompa air, yang menciptakan aliran air tapi tidak 

menciptakan air di dalamnya. Sumber enegi mekanik bisa berupa resiprokat maupun turbin mesin uap, 

air yang jatuh melakui sebuah turbin maupun kincir air, mesin pembakaran dalam, turbin 

angin, engkol tangan, energi surya ataumatahari, udara yang dimampatkan, atau apa pun sumber energi 

mekanik yang lain.

Sebelum hubungan antara magnet dan listrik ditemukan, generator menggunakan 

prinsip elektrostatik. Mesin Wimshurst menggunakan induksi elektrostatik atau "influence".Generator 

Van de Graaff menggunakan salah satu dari dua mekanisme:

Penyaluran muatan dari elektrode voltase-tinggi

Muatan yang dibuat oleh efek triboelektrisitas menggunakan pemisahan dua insulator

Faraday

Pada 1831-1832 Michael Faraday menemukan bahwa perbedaan potensial dihasilkan antara ujung-

ujung konduktor listrik yang bergerak tegak lurus terhadap medan magnet. Dia membuat generator 

elektromagnetik pertama berdasarkan efek ini menggunakan cakram tembaga yang berputar antara 

kutub magnet tapal kuda. Proses ini menghasilkan arus searah yang kecil.

Desain alat yang dijuluki ‘cakram Faraday’ itu tidak efisien dikarenakan oleh aliran arus listrik yang 

arahnya berlawanan di bagian cakram yang tidak terkena pengaruh medan magnet. Arus yang diinduksi 

langsung di bawah magnet akan mengalir kembali ke bagian cakram di luar pengaruh medan magnet. 

Arus balik itu membatasi tenaga yang dialirkan ke kawat penghantar dan menginduksi panas yang 

dihasilkan cakram tembaga. Generator homopolar yang dikembangkan selanjutnya menyelesaikan 

permasalahan ini dengan menggunakan sejumlah magnet yang disusun mengelilingi tepi cakram untuk 

mempertahankan efek medan magnet yang stabil. Kelemahan yang lain adalah amat kecilnya tegangan 

listrik yang dihasilkan alat ini, dikarenakan jalur arus tunggal yang melalui fluks magnetik.

Page 2: Generator

Dynamo

Dinamo adalah generator listrik pertama yang mampu mengantarkan tenaga untuk industri, dan masih 

merupakan generator terpenting yang digunakan pada abad ke-21. Dinamo menggunakan 

prinsip elektromagnetisme untuk mengubah putaran mekanik menjadi listrik arus bolak-balik.

Dinamo pertama berdasarkan prinsip Faraday dibuat pada 1832 oleh Hippolyte Pixii, seorang pembuat 

peralatan dari Perancis. Alat ini menggunakan magnet permanen yang diputar oleh sebuah "crank". 

Magnet yang berputar diletakaan sedemikian rupa sehingga kutub utara dan selatannya melewati 

sebongkah besi yang dibungkus dengan kawat. Pixii menemukan bahwa magnet yang berputar 

memproduksi sebuah pulsa arus di kawat setiap kali sebuah kutub melewati kumparan. Lebih jauh lagi, 

kutub utara dan selatan magnet menginduksi arus di arah yang berlawanan. Dengan menambah 

sebuah komutator, Pixii dapat mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah.

Dinamo Gramme

Namun, kedua desain di atas menderita masalah yang sama: mereka menginduksi "spike" arus diikuti 

tanpa arus sama sekali. Antonio Pacinotti, seorang ilmuwan Italia, memperbaikinya dengan mengganti 

kumparan berputar dengan yang "toroidal", yang dia ciptakan dengan mebungkus cincin besi. Ini berarti 

bahwa sebagian dari kumparan terus melewati magnet, membuat arus menjadi lancar. Zénobe 

Gramme menciptakan kembali desain ini beberapa tahun kemudian ketika mendesain pembangkit listrik 

komersial untuk pertama kalinya, di Paris pada 1870-an. Desainnya sekarang dikenal dengan 

nama dinamo Gramme. Beberapa versi dan peningkatan lain telah dibuat, tetapi konsep dasar dari 

memutar loop kawat yang tak pernah habis tetap berada di hati semua dinamo modern.

Page 3: Generator

PRINSIP GENERATOR

- Bila hanya sebuah konduktor saja yang diputar dalam sebuah medan magnet, maka gaya listrik yang 

dihasilkan juga sedikit (kecil).

- Bila konduktor yang digunakan semakin banyak maka akan dihasilkan gaya listrik semakin besar. 

Demikian pula bila konduktor diputar semakin cepat di dalam medan magnet, maka bertambah besar 

pula gaya listriknya.

- Konduktor yang berbentuk coil (kumparan), jumlah gaya listrik yang terjadi akan semakin besar.

Ada 2 cara untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik, yaitu dengan:

1. Generator arus searah (DC Generator)

Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian mesin DC yang diam/tidak bergerak, dan 

bagian rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari: rangka motor, belitan 

stator, sikat arang, bearing dan terminal box. Sedangkan bagian rotor terdiri dari: komutator, belitan 

rotor, kipas rotor dan poros rotor.

Prinsip kerja generator DC sama dengan generator AC. Namun, pada generator DC arah arus induksinya 

tidak berubah. Hal ini disebabkan cincin yang digunakan pada generator DC berupa cincin belah 

(komutator).

Bagian yang harus menjadi perhatian untuk perawatan secara rutin adalah sikat arang yang akan 

memendek dan harus diganti secara periodik/berkala. Komutator harus dibersihkan dari kotoran sisa 

sikat arang yang menempel dan serbuk arang yang mengisi celah-celah komutator, gunakan amplas 

halus untuk membersihkan noda bekas sikat arang.

Konstruksi Generator DC

Pada umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnet permanent dengan 4-kutub rotor, 

regulator tegangan digital, proteksi terhadap beban lebih, starter eksitasi, penyearah, bearing dan 

Page 4: Generator

rumah generator atau casis, serta bagian rotor. Gambar 1 menunjukkan gambar potongan melintang 

konstruksi generator DC.

Pada umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnet permanent dengan 4-kutub rotor, 

regulator tegangan digital, proteksi terhadap beban lebih, starter eksitasi, penyearah, bearing dan 

rumah generator atau casis, serta bagian rotor. Gambar 1 menunjukkan gambar potongan melintang 

konstruksi generator DC.

Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian mesin DC yang diam, dan bagian rotor, yaitu 

bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari: rangka motor, belitan stator, sikat arang, 

bearing dan terminal box. Sedangkan bagian rotor terdiri dari: komutator, belitan rotor, kipas rotor dan 

poros rotor.

Bagian yang harus menjadi perhatian untuk perawatan secara rutin adalah sikat arang yang akan 

memendek dan harus diganti secara periodic / berkala. Komutator harus dibersihkan dari kotoran sisa 

Page 5: Generator

sikat arang yang menempel dan serbuk arang yang mengisi celah-celah komutator, gunakan amplas 

halus untuk membersihkan noda bekas sikat arang. Pada umumnya generator DC dibuat dengan 

menggunakan magnet permanent dengan 4-kutub rotor, regulator tegangan digital, proteksi terhadap 

beban lebih, starter eksitasi, penyearah, bearing dan rumah generator atau casis, serta bagian rotor. 

Prinsip kerja Generator DC

Teori yang mendasari terbentuknya GGL induksi pada generator ialah Percobaan Faraday. Percobaan 

Faraday membuktikan bahwa pada sebuah kumparan akan dibangkitkan GGL Induksi apabila jumlah 

garis gaya yang diliputi oleh kumparan berubah-ubah.

Ada 3 hal pok ok terkait dengan GGL Induksi ini, yaitu :

1. Adanya flux magnet yang dihasilkan oleh kutub-kutub magnet.

2. Adanya kawat penghantar yang merupakan tempat terbentuknya EMF.

3. Adanya perubahan flux magnet yang melewati kawat penghantar listrik.

Pada gambar tersebut, dengan memutar rotor ( penghantar ) maka pada penghantar akan  timbul EMF.

Page 6: Generator

- Kumparan ABCD terletak dalam medan magnet sedemikian rupa sehingga sisi A-B dan C-D 

terletak tegak lurus pada arah fluks magnet.

- Kumparan ABCD diputar dengan kecepatan sudut yang tetap terhadap sumbu putarnya yang 

sejajar dengan sisi A-B dan C-D.

- GGL induksi yang terbentuk pada sisi A-B dan sisi C-D besarnya sesuai dengan perubahan fluks 

magnet yang dipotong kumparan ABCD tiap detik sebesar :

Prinsip kerja generator (dinamo) DC sama dengan generator AC. Namun, pada generator DC arah arus 

induksinya tidak berubah. Hal ini disebabkan cincin yang digunakan pada generator DC berupa cincin 

belah (komutator).

Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah generator diperoleh melalui dua cara:

• Dengan menggunakan cincin-seret, menghasilkan tegangan induksi bolak-balik.

• Dengan menggunakan komutator, menghasilkan tegangan DC.

Proses pembangkitan tegangan tegangan induksi tersebut dapat dilihat pada Gambar 2 

Jika rotor diputar dalam pengaruh medan magnet, maka akan terjadi perpotongan medan magnet oleh 

lilitan kawat pada rotor. Hal ini akan menimbulkan tegangan induksi. Tegangan induksi terbesar terjadi 

Page 7: Generator

saat rotor menempati posisi seperti Gambar 2 (a) dan (c). Pada posisi ini terjadi perpotongan medan 

magnet secara maksimum oleh penghantar. Sedangkan posisi jangkar pada Gambar 2.(b), akan 

menghasilkan tegangan induksi nol. Hal ini karena tidak adanya perpotongan medan magnet dengan 

penghantar pada jangkar atau rotor. Daerah medan ini disebut daerah netral.

Jika ujung belitan rotor dihubungkan dengan slip-ring berupa dua cincin (disebut juga dengan cincin 

seret), seperti ditunjukkan Gambar 3.(1), maka dihasilkan listrik AC (arus bolak-balik) berbentuk 

sinusoidal. Bila ujung belitan rotor dihubungkan dengan komutator satu cincin Gambar 3.(2) dengan dua 

belahan, maka dihasilkan listrik DC dengan dua gelombang positip.

• Rotor dari generator DC akan menghasilkan tegangan induksi bolak-balik. Sebuah      komutator 

berfungsi sebagai penyearah tegangan AC.

• Besarnya tegangan yang dihasilkan oleh sebuah generator DC, sebanding dengan banyaknya putaran 

dan besarnya arus eksitasi (arus penguat medan).

2. Generator arus bolak balik (AC Generator)

Adalah alat yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik bolak balik (AC).

Generator AC

Bagian utama generator AC terdiri atas: magnet permanen (tetap), kumparan (solenoida). cincin geser, 

dan sikat. Pada generator. perubahan garis gaya magnet diperoleh dengan cara memutar kumparan di 

dalam medan magnet permanen. Karena dihubungkan dengan cincin geser, perputaran kumparan 

menimbulkan GGL induksi AC. OIeh karena itu, arus induksi yang ditimbulkan berupa arus AC. Adanya 

arus AC ini ditunjukkan oleh menyalanya lampu pijar yang disusun seri dengan kedua sikat.

Contoh generator AC yang akan sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah dinamo sepeda. 

Bagian utama dinamo sepeda adalah sebuah magnet tetap dan kumparan yang disisipi besi lunak. Jika 

Page 8: Generator

magnet tetap diputar, perputaran tersebut menimbulkan GGL induksi pada kumparan. Jika sebuah 

lampu pijar (lampu sepeda) dipasang pada kabel yang menghubungkan kedua ujung kumparan. lampu 

tersebut akan dilalui arus induksi AC. Akibatnya, lampu tersebut menyala. Nyala lampu akan makin 

terang jika perputaran magnet tetap makin cepat (laju sepeda makin kencang).

KONSTRUKSI GENERATOR

Generator terdiri dari dua bagian yang paling utama, yaitu:

1. Bagian yang diam (stator).

2. Bagian yang bergerak (rotor).

A.  Bagian yang diam (Stator)

Bagian yang diam (stator) terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

1. Inti stator.

Bentuk dari inti stator ini berupa cincin laminasi-laminasi yang diikat serapat mungkin untuk 

menghindari rugi-rugi arus eddy (eddy current losses). Pada inti ini terdapat slot-slot untuk 

menempatkan konduktor dan untuk mengatur arah medan magnetnya.

2. Belitan stator.

Bagian stator yang terdiri dari beberapa batang konduktor yang terdapat di dalam slot-slot dan ujung-

ujung kumparan. Masing-masing slot dihubungkan untuk mendapatkan tegangan induksi.

3. Alur stator.

Merupakan bagian stator yang berperan sebagai tempat belitan stator ditempatkan.

4. Rumah stator.

Bagian dari stator yang umumnya terbuat dari besi tuang yang berbentuk silinder. Bagian belakang dari 

rumah stator ini biasanya memiliki sirip-sirip sebagai alat bantu dalam proses pendinginan.

Page 9: Generator

B. . Bagian yang bergerak (Rotor)

Rotor adalah bagian generator yang bergerak atau berputar. Antara rotor dan stator dipisahkan oleh 

celah udara (air gap). Rotor terdiri dari dua bagian umum, yaitu:

1. Inti kutub

2. Kumparan medan

Pada bagian inti kutub terdapat poros dan inti rotor yang memiliki fungsi sebagai jalan atau jalur fluks 

magnet yang dibangkitkan oleh kumparan medan. Pada kumparan medan ini juga terdapat dua bagian, 

yaitu bagian penghantar sebagai jalur untuk arus pemacuan dan bagian yang diisolasi. Isolasi pada 

bagian ini harus benar-benar baik dalam hal kekuatan mekanisnya, ketahanannya akan suhu yang tinggi 

dan ketahanannya terhadap gaya sentrifugal yang besar.

Konstruksi rotor untuk generator yang memiliki nilai putaran relatif tinggi biasanya menggunakan 

konstruksi rotor dengan kutub silindris atau ”cylinderica poles” dan jumlah kutubnya relatif sedikit (2, 4, 

6). Konstruksi ini dirancang tahan terhadap gaya-gaya yang lebih besar akibat putaran yang tinggi.

Untuk putaran generator yang relatif rendah atau sedang (kurang dari 1000 rpm), dipakai konstruksi 

rotor dengan kutub menonjol atau ”salient pole” dengan jumlah kutub-kutub yang relatif banyak.

Pada prinsipnya, salah satu dari penghantar atau kutub-kutub ini dibuat sebagai bagian yang tetap 

sedangkan bagian-bagian yang lainnya dibuat sebagai bagian yang berputar.

SISTEM PENGISIAN

Sistem Pengisian adalah sistem yang berfungsi menyediakan atau menghasilkan arus listrik yang 

dimanfaatkan oleh komponen kelistrikan pada kendaraan dan sekaligus mengisi ulang arus pada baterai.

Pada sistem pengisian terdiri dari 3 komponen penting, yaitu: baterai, regulator, dan alternator.

A. BATERAI

Page 10: Generator

Baterai berfungsi untuk menyimpan arus listrik dan juga sebagai sumber arus listrik pada saat mesin 

kendaraan belum hidup.

Baterai pada kendaraan merupakan sumber listrik arus searah. Sifat muatannya adalah akan habis jika 

dipakai terus secara kontinu. Padahal keperluan arus listrik bagi perlengkapan kendaraan adalah setiap 

saat,utamanya akan banyak dihabiskan oleh sistem starter. Muatan listrik baterai akan berkurang 

bahkan habis apabila komponen kelistrikan kendaraan dihidupkan saat mesin mati.Dengan demikian 

agar baterai selalu siap pakai dalam arti muatannya selalu penuh, maka harus ada suatu sistem yang 

dapat mengisi ulang muatan. Nah sistem pengisian inilah yang mempunyai fungsi tersebut.Sistem 

pengisian bekerja apabila mesin dalam keadaan berputar. Selama mesin hidup sistem pengisian yang 

akan menyuplai arus listrik bagi semua komponen kelistrikan yang ada, namun jika pemakaian arus tidak 

terlalu banyak dan ada kelebihan arus, maka arus akan mengisi muatan di baterai. Dengan demikian 

baterai akan selalu penuh muatan listriknya. Arus yang dihasilkan oleh sistem pengisian adalah arus 

bolak balik. Padahal semua sistem dan komponen kelistrikan kendaraan memakai arus searah. Diodalah 

yang berfungsi menyearahkan arus bolak balik.

B. REGULATOR

Page 11: Generator

Regulator berfungsi sebagai pengontrol arus dan pembatas tegangan pengisian.

Terdiri dari :

Voltage regulator untuk mengatur tegangan

Voltage relay  untuk mematikan lampu CHG ( charging )

C. ALTERNATOR

Alternator sebagai pembangkit arus dan bersama sama dengan baterai untuk menghasilkan listrik ketika 

mesin dihidupkan.

Tegangan yang dihasilkan oleh alternator adalah tegangan AC, kemudian dikonversi/diubah menjadi 

tegangan DC.

Page 12: Generator

Adapun bagian-bagian dari alternator sebagai berikut:

a. Kipas, sebagi pendingin

b. Pully, sebagai tempat v-belt

c. Stator, merupakan lilitan yang diam

d. Rotor, merupakan lilitan yang bergerak

e. Sikat, sebagai penghantar arus

Prinsip kerja:

Alternator digerakkan oleh mesin melalui v-belt. Jika arus dari baterai mengalir ke rotor melalui 

regulator, maka akan terjadi kemagnetan pada lilitan rotor. Selanjutnya jika mesin berputar, rotor juga 

berputar. Hal ini menyebabkan terjadinya induksi tegangan dari rotor ke kumparan stator. Pada 

kumparan stator akan dibangkitkan tegangan arus bolak balik yang selanjutnya disearahkan oleh dioda. 

Arus yang sudah disearahkan akan disalurkan ke baterai. Adapun pengaturan besar kecilnya tegangan 

pengisian diatur oleh regulator.

Page 13: Generator

Sitem pengisian dengan regulator tipe kontak point

Cara kerja sistem pengisian:

A. Saat kunci “On” mesin mati.

Bila kunci kontak diputar ke posisi “On” arus dari baterai mengalir ke rotor dan mempengaruhi rotor 

coil. Arus baterai juga mengalir ke lampu pengisian (CHG), akibatnya lampu “On”.

Page 14: Generator

Secara keseluruhan arus yang mengalir adalah sebagai berikut:

a. Arus yang ke field coil

Termial (+) baterai → fusible link → kunci kontak (IG switch) → sekering →terminal IG regulator → point 

PL₁ → point PL₀ → terminal F regulator → termial F alternator → brush → slip ring → rotor coil →slip 

ring →brush →terminal E alternator →massa → bodi.

Akibatnya rotor timbul kemgnetan yang selanjutnya arus ini disebut arus medan (field current).

b. Arus ke lampu charge

Terminal (+) baterai→fusible link→sakelar kunci kontak IG (IG switch)→sekering→lampu CHG→terminal 

L regulator→titik kontak P₀→titik kontak P₁→terminal E regulator→massa bodi.

B. Mesin hidup kecepatan rendah

Page 15: Generator

Setelah mesin hidup dan rotor berputar tegangan/voltage dibangkitkan dalam stator coil dan tegangan 

netral digunakan untuk voltage relay akibatnya lampu charge mati. Pada waktu yang sama tegangan 

yang dikeluarkan beraksi pada voltage regulator. Arus medan (field current) yang ke rotor dikontrol dan 

disesuaikan dengan tegangan yang dikeluarkan terminal B yang beraksi pada voltage regulator. 

Demikian salah satu arus medan akan menembus atau tidak menembus resistor R, tergantung pada 

keadaan titik kontak PL₀.

Bila gerakan P₀ dari voltge relay berhubungan dengan  P₂, maka sirkuit sebelum dan sesudah lampu 

pengisian (charge) tegangannya sama besar. Sehingga arus tidak akan ke lampu dan akhirnya lampu 

mati.

Jadi pada saat mesin berputar antara kecepatan rendah sampai menengah terdapat 2 tegangan dan 2 

arus, yaitu:

1. Tegangan Neutral

2. Tegangan output (Output Voltage)

3. Arus yang ke Field (Field Current)

4. Arus keluar (Output Current)

Untuk lebih jelasnya perhatikan aliran arus pada masing-masing peristiwa di bawah ini.

1. Tegangan Neutral (Neutral Voltage)

Terminal N alternator→terminal N regulator→magnet coil dari voltage relay→terminal E 

regulator→massa bodi.

Akibatnya pada magnet coil dari voltage relay akan terjadi kemagnetan dan dapat menarik titik kontak 

P₀ dari P₁ dan selanjutnya P₀ akan bersatu dengan P₂. Dengan demikian lampu pengisian (charge) jadi 

mati.

Page 16: Generator

2. Tegangan Output (Output Voltage)

Terminal B alternator→terminal B regulator→titik kontak P₂→kontak P₀→magnet coil dari voltage 

regulator→terminal E regulator→massa bodi.

Akibatnya pada coil voltage regulator timbul kemagnetan yang dapat mempengaruhi posisi dari titik 

kontak (Point) PL₀. Dalam hal ini PL₀ akan tertarik dari PL₁, sehingga pada kecepata sedang PL₀ akan 

mengambang.

3. Arus yang ke Field (Field Current)

Terminal B alternator→IG switch→Fuse→teminal IG regulator→

point PL₁→ponit PL₀→resistor R→terminal F  regulator→terminal F alternator→rotor coil→terminal E 

alternator→massa bodi.

Dalam hal ini jumlah arus/tegangan yang memasuki rotor coil bisa melalui 2 saluran:

a. Bila emagnetan di voltage regulator besar dan mampu menarik PL₀ dari PL₁ maka arus yang ke rotor 

coil akan melalui resistor R. Akibatnya arus akan kecil dan kemagnetan yang ditimbulkan rotor coil juga 

kecil/berkurang.

b. Sedangkan bila kemagnetan pada voltage regulator lemah dan PL₀ tidak tertarik  dari PL₁, maka arus 

yang rotor coil akan tetap melalui point PL₁→ point PL₀. Akibatnya arus tidak melalui resistor dan arus 

yang masuk ke rotor coil akan normal kembali.

4. Arus keluar (Output Current)

Terminal B alternator→baterai dan beban→massa bodi.

Page 17: Generator

C. Mesin hidup kecepatan tinggi

Jika putaran mesin bertambah, voltage yang dihasilkan oleh kumparan stator naik dan gaya tarik dari 

kemgnetan kumparan voltage regulator menjadi lebih kuat.

Dengan gaya tarik yang lebih kuat, field current yang ke rotor akan mengalir terputus-putus 

(intermittently). Dengan kata lain, gerakan titik kontak PL₀ dari voltage regulator kadang-kadang 

membuat hubungan dengan PL₂.

Pergerakan titik kontak PL₀ pada regulator berhubungn dengan titik kontak PL₂, field current akan 

dibatasi. Bagaimanapun juga  P₀ dari voltage relay tidak akan dari point P₂, sebab tegangan neutral 

terpelihara dalam sisa flux dari rotor.

Aliran arusnya adalah sebagai berikut:

Page 18: Generator

a. Voltage Neutral (tegangan netral)

Terminal N alternator→terminal N regulator→magnet coil dari voltage relay→ terminal E 

regulator→massa bodi.

Arus ini juga sering disebut neutral voltage.

b. Output Voltage

Terminal B alternator→terminal B regulator→point P₂ →point P₀ →magnet coil dari N 

regulator→terminal E regulator.

Inilah yang disebut dengan Output Voltage.

c. Tidak ada arus ke Field Current

Terminal B alternator→IG switch→fuse→terminal IG regulator → resitor R→terminal F 

regulator→terminal F alternator→rotor coil→ atau→point PL₀→point P₂→ground (no FC)→terminal E 

alternator→ massa (F current).

Bila arus resistor R mengalir→terminal F regulator→terminal F alternator→rotor coil→massa, akibatnya 

ada arus yang ke rotor tapi kalau PL₀ menempel ke PL₂ maka arus mengalir ke massa sehingga yang ke 

rotor coil tidak ada arus yang mengalir.

d. Output Current

Terminal B alternator→baterai/load→massa.