general electrik

30
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR AGRONOMI LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR AGRONOMI TANAMAN KACANG TANAH (MONOKULTUR) “Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar - Dasar Perlindungan Tanaman” Dosen Pengampu : Andree Syailendra,S.P.,M.Si. Disusun Oleh: Nama : Sarnata NIM : 4441121298 Kelas II b Agribisnis JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2013 KATA PENGANTAR

description

agribisnis

Transcript of general electrik

Page 1: general electrik

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR AGRONOMI

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR AGRONOMI

TANAMAN KACANG TANAH (MONOKULTUR)

“Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar - Dasar Perlindungan Tanaman”

Dosen Pengampu : Andree Syailendra,S.P.,M.Si.

Disusun Oleh:

Nama : Sarnata

NIM : 4441121298

Kelas II b Agribisnis

JURUSAN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2013

KATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan kepata Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan kami

kesempatan untuk menyelesaikan laporan dasar-dasar agronomi ini. Laporan ini kami buat

dengan semaksimal mungkin agar dapat menghasilkan laporan akhir yang maksimal berdasarkan

data yang aktual, faktual, berdasarkan hasil praktikum dan pengamatan kami di lapangan.

Praktikum dasar agronomi ini merupakan praktikum yang membantu mahasiswa dalam

memperoleh ilmu dasar teknik budidaya pertanian, baik secara mookultur maupun tumpang

Page 2: general electrik

saru. Kelompok kami diberi kesempatan untuk mempraktekkan budidaya kacang tanah secara

monokultur di lahan belakang Universitas Terbuka.

Alasan dibuatnya laporan ini adalah sebagai persyaratan dari mata kuliah dasar agronomi

dan juga sebagai bukti telah dilakukannya praktikum ini. Selain itu, laporan ini juga berisi hasil

analisis dan reproduksi hasil dari penelitian dan pengamatan kelompok kami di lapangan.

Terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada Tuhan yang Maha Esa dan para

dosen dan asisten yang memfasilitasi kami dengan bahan dan informasi. Terakhir, kami ingin

mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang saling mendukung dan orang tua kami di

rumah yang turut mendoakan kami agar semuanya berlangsung dengan baik.

Penyusun

Sarnata

4441121298

 

DAFTAR ISI

COVER…………………………………………………………………………….iKATA PENGANTARDAFTAR ISIBAB I PENDAHULUAN1.1   Latar Belakang 1.2   Tujuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA2.1 Monokultur2.2 Kacang Tanah2.3 Pupuk BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat3.2 Alat dan Bahan praktikum3.3 Cara Kerja3.4 Parameter Praktikum

Page 3: general electrik

BAB IV HASIL DAN PEMB AHASAN 4.1. Hasil 4.2. Pembahasan BAB V PENUTUP5 .1 Kesimpulan 5.2 SaranLAMPIRANDAFTAR PUSTAKA

 

Page 4: general electrik

BAB I PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang

Mata kuliah Dasar-dasar Agronomi adalah mata kuliah yang berisikan prinsip-prinsip

dasar pengusahaan tanaman, pengenalan faktor-faktor produksi dan pengaruhnya terhadap

pertumbuhan tanaman. Kegiatan praktikum diselenggarakan sebagai sarana untuk melengkapi

dan mendukung pemahaman terhadap teori yang diberikan dalam perkuliahan.

Praktikum lapangan Dasar-dasar Agronomi merupakan serangkaian kegiatan di kebun

percobaan yang berisikan materi identifikasi dan praktik kegiatan budidaya tanaman. Melalui

praktikum ini mahasiswa akan memperoleh pengalaman empiris melakukan kegiatan mulai dari

pembukaan lahan, pengenalan tanaman, penggunaan sarana produksi (benih, pupuk, pestisida),

penanaman benih, pembibitan tanaman, pemeiharaan tanaman, pemupukan, pengendalian hama

dan penyakit, dan pemanenan.

Salah satu praktik budidaya tanaman yang sering dilakukan adalah budidaya tanaman

kacang tanah ( Arachis hypogaea L. ). Untuk memperoleh hasil tanaman yang tinggi dapat

dilakukan manipulasi genetik maupun lingkungan. Manipulasi lingkungan dimaksudkan agar

tanaman memperoleh faktor-faktor pertumbuhan seperti hara air, cahaya dan ruang tumbuh yang

optimal. Manipulasi lingkungan tersebut diantaranya adalah pengaturan populasi tanaman atau

konfigurasi tanaman. Populasi tanaman maupun konfigurasi tanaman akan mempengaruhi

efisiensi tanaman dalam memperoleh faktor-faktor tumbuh atau kondisi iklim mikronya.

Ada hubungan antara habitus suatu varietas dengan persyaratan pengaturan tanaman yang

akhirnya berpengaruh pada pertumbuhan dan hasil. Hal ini berkaitan dengan percabangan,

ketegakan batang dan sudut daun yang berbeda-beda. Demikian pula terbentuknya buku subur

atau produktif, pengisian biji yang akhirnya berpengaruh pada hasil panen.

Populasi tanaman ditentukan oleh jarak tanam atau jumlah tanaman per rumput (hill).

Peningkatan populasi tanaman sampai dengan tingkat tertentu dapat meningkatkan produktivitas

lahan. Namun, setelah mencapai produktivitas maksimum, peningkatan populasi akan menurun,

sedangkan produktivitas per tanaman kemungkinan memiliki pola tetap sampai dengan tingkat

Page 5: general electrik

populasi tertentu kemudian menurun,. Terdapat hubungan antara populasi dengan Indeks Luas

Daun (ILD) atau Leaf Areal Index (LAI) dan produktivitas.

Didalam penilitian sangat erat kaitan nya dengan pengamatan, penting nya penelitian

disini sebagai suatu cara yang dilakukan untuk mencapai keberhasilan suatu penilitian, banyak

define daripada pengamatan itu sendiri. Pengamatan dapat di bagi menjadi 2 yaitu pengamatan

kuantitatif dan pengamatan kualitatif.

Pengamatan kualitatif adalah pengamatan yang dilakukan alat indra tanpa mengacu kepada

satuan pengukuran baku tertentu, tidak menggunakan alat ukur. Contohnya pengamatan warna

daun, pengamatan rasa buah-buahan, pengamatan bentuk paruh burung, pengamatan bentuk biji-

bijian.

Pengamatan kuantitatif adalah pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan alat

ukur yang mengacu pada satuan baku tertentu. Contohnya pengamatan panjang daun,

pengamatan lebar daun, pengamatan berat biji,pengamatan jumlah daun, pengamatan tinggi

batang dll.

Berdasarkan tipe data kualitatif maka terdapat 4 (empat) macam tipe pengumpulan data,

yaitu observasi, wawancara, dokumen, alat-alat audiovisual. Atas dasar hal tersebut penulis

mengklasifikasi kan teknik pengumpulan informasi (data) menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu observasi,

wawancara, dokumen, sedangkan alat-alat audiovisual penulis sebut sebagai alat bantu

pengumpulan data. Selanjutnya masing-masing teknik pengumpulan data tersebut akan diuraikan

pengertian dan ciri-cirinya.

1.2   Tujuan

Mahasiswa dapat memahami teknik-teknik budidaya tanaman secara baik dan benar,

serta dapat melakukan pengamatan kualitatif dan kuantitatif secara benar terhadap setiap peubah

pertumbuhan tanaman dan dapat mengkolerasikan antara data peubah ke dalam bentuk informasi

sederhana dan lengkap.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Page 6: general electrik

2.1 Monokultur

Pertanaman tunggal atau monokultur adalah salah satu cara budidaya di lahan pertanian

dengan menanam satu jenis tanaman pada satu areal. Cara budidaya ini meluas praktiknya sejak

paruh kedua abad ke-20 di dunia serta menjadi penciri pertanian intensif dan pertanian industrial.

Monokultur menjadikan penggunaan lahan efisien karena memungkinkan perawatan dan

pemanenan secara cepat dengan bantuan mesin pertanian dan menekan biaya tenaga kerja karena

wajah lahan menjadi seragam. Kelemahan utamanya adalah keseragaman kultivar mempercepat

penyebaran organisme pengganggu tanaman (OPT, seperti hama dan penyakit tanaman).

Pertanaman kacang, padi, jagung, atau gandum sejak dulu bersifat monokultur karena

memudahkan perawatan.  Dalam setahun, misalnya, satu lahan sawah ditanami hanya padi, tanpa

variasi apa pun. Akibatnya hama atau penyakit dapat bersintas dan menyerang tanaman pada

periode penanaman berikutnya. Pertanian pada masa kini biasanya menerapkan monokultur

spasial tetapi lahan ditanami oleh tanaman lain untuk musim tanam berikutnya untuk memutus

siklus hidup OPT sekaligus menjaga kesehatan tanah. Monokultur menghasilkan hasil yang besar

dengan memanfaatkan kemampuan tanaman 'untuk memaksimalkan pertumbuhan di bawah

tekanan kurang dari spesies lain dan struktur tanaman lebih seragam.

a.       Kelebihan sistem monokultur :

Teknis budidayanya relatif mudah karena tanaman yang ditanam maupun yang dipelihara hanya

satu jenis.

b.      Kelemahan sistem monokultur :

Tanaman relatif mudah terserang hama maupun penyakit.

2.2 Kacang Tanah

2.2.1.    Klasifikasi Kacang Tanah

Kacang tanah adalah salah satu tanaman ekonomi yang mengandung lemak dan protein

dan mampu tumbuh dilahan kering. Meskipun demikian, pertumbuhan dan produksinya

tergantung pada tersedianya air. Pada lahan kering, ketersediaan air sangat tergantung pada

hujan.

Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea, L.) merupakan tanaman yang berasal dari

benua Amerika, khususnya dari daerah Brazilia (Amerika Selatan). Awalnya kacang tanah

Page 7: general electrik

dibawa dan disebarkan ke benua Eropa, kemudian menyebar ke benua Asia sampai ke Indonesia

(Purwono dan Purnamawati, 2007).

Dalam dunia tumbuhan, tanaman kacang tanah diklasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom Plantae

Divisi Spermatophyta

Sub-Divisi Angiospermae

Klass Dicotyledonae

Ordo Rosales

Famili Papilionaceae

Genus Arachis

Spesies Arachis hypogaea, L.

2.2.2.    Syarat Tumbuh Kacang Tanah

1.    Iklim

Curah hujan antara 800-1.300 mm/tahun. Suhu udara sekitar 28-320C. Kelembaban udara

berkisar 65-75 %. Penyinaran matahari penuh dibutuhkan, terutama kesuburan daun dan

perkembangan besarnya kacang.

2.  Media Tanam

Jenis tanah yang sesuai adalah tanah gembur / bertekstur ringan dan subur. pH antara

6,0-6,5. Kekurangan air akan menyebabkan tanaman kurus, kerdil, layu dan akhirnya mati.

Drainase dan aerasi baik, lahan tidak terlalu becek dan kering baik bagi pertumbuhan kacang

tanah.

3.  Ketinggian Tempat

Ketinggian penanaman optimum 50 – 500 m dpl, tetapi masih dapat tumbuh

dibawah ketinggian 1.500 m dpl.

2.2.3. Morfologi Tanaman Kacang Tanah

a. Bunga

Page 8: general electrik

Bunga kacang tanah terdapat pada ketiak daun yang berada dekat dengan tanah. Masing-

masing pembungaan memiliki 2-5 kuntum bunga. Bunga tersusun atas sebuah hifantium

berbentuk tabung yang panjangnya 4-6 cm. Hifantium adalah gabungan bagian pangkal kelopak,

mahkota, dan tabungsari. Warna mahkota bunga bervariasi dari kuning pucat sampai jingga

merah. Tangkai sari berjumlah sepuluh dengan 2-6 bakal biji. Setelah terjadi pembuahan akan

terbentuklah bentukan yang mirip tangkai, yang disebut ginifor. Ginofor ini akan tumbuh menuju

ke dalam tanah menjadi buah matang yang disebut polong. Jika jarak antara ginofor dan tanah

lebih dari 15 cm ginofor ini akan gagal mencapai tanah dan ujungnya akan mati. Kacang tanah

dapat tumbuh dengan baik pada keadaan tanah yang gembur dan cukup kering. pH tanah yang

optimum bagi pertumbuhan kacang tanah adalah sebesar 5,5-6,5. sedangkan suhu rata-rata

optimumnya adalah 30oC dan pertumbuhan akan terhenti pada suhu 15oC. Curah hujan antara

500mm-600mm yang tersebar merata selama masa pertumbuhannya.

b. Akar

Kacang tanah berakar tunggang dengan akar cabang yang tumbuh tegak lurus. Akar cabang

ini mempunyai bulu akar yang bersifat sementara yang berfungsi sebagai penyerap hara. Bulu

akar ini dapat juga mati dan dapat bersifat permanen. Jika bersifat permanen terus, bulu akar ini

berfungsi sebagai penyerap unsure hara dari dalam tanah. Kadang polongnya memiliki alat

penghisap seperti bulu akar yang berfungsi menyerap unsure hara pula.

Akar samping atau akar serabut tanaman terdapat bintil bintil atau modul yang berisi bakteri

yang sering di sebut dengan Rhizobium sp. Bakteri ini mampu mengikat zat lemas ( nitrogen )

bebas dari udara. Pemberian pupuk nitrogen seperti urea akan membuat bakteri menjadi malas

untuk mengikat nitrogen sehongga produksi polong meningkat.

c. Batang

Berbentuk cabang percabangan terdiri dari dua jenis yaitu dengan cabang vegetatif dan

cabang reproduktif. Cabang vegetatif dicirikan dengan adanya daun sisik yang disebut katofil

yang terdapat pada 2 buku pertama pada cabang. Cabang vegetatif sekunder dan tertier dapat

berkembang dari cabang vegetatif primer.

d. Daun

Daun pada batang utama tersusun spirat, pada cabang vegetatif primer tersusun berseling,

berdaun 4, dengan 2 pasang daun duduk berhadapan berbentuk membundar telur sungsang

berukuran 3 – 7 cm x 2 – 3 cm, panjang tangkai daun 3 – 7 cm, terdapat bagian yang

Page 9: general electrik

menggembung pada dasar tangkai daun pada dasar setiap daun. Hal ini merupakan ciri adanya

pergerakan pada malam hari yaitu tangkai daun akan menggulung ke bawah dan daun akan

menggulung ke atas sampai keduanya bersentuhan.

e. Buah

Kacang tanah berbuah polong. Polongnya terbentuk setelah terjadi pembuahan. Bakal buah

tersebut tumbuh memanjang.inilah yang disebut dengan ginofera yang akan menjadi tangkai

polong. Cara pembentukan polong adalah mula mula ujung ginofora tumbuh meruncing ke atas.

Setelah tumbuh ginofora tersebut melengkung ke bawah dan masuk kedalam tanah. Setelah

menembus tanah, ginofora mulai membentuk polong. Pertumbuhan ginofora akan terhenti

setelah membentuk polong. Panjang ginofora dapat mencapai 18 cm. ginofora terbentuk di udara

atau diatas tanah sedangkan buah terbentuk di dalam tanah. Ginofora yang terbentuk di bagian

cabang atas tidak mampu masuk ke dalam tanah, sehingga tidak dapat terbentuk polong. Ujung

polong ada yang tumpul dan ada yang runcing. Dua biji dalam polong ada yang berbentuk

pinggang dan ada juga yang tidak berbentuk pinggang.Buah polong berbentuk silindris, berisi 1

– 6 biji buah yang siap dipanen memiliki ciri warna coklat kehitam-hitaman.

f. Biji

Setiap biji diliputi oleh selaput biji tipis berwarna antara putih hingga merah muda, merah,

ungu, coklat kemerahan dan sedikit kecoklatan. Setiap biji memiliki dua keeping biji yang lebar,

epikotil dengan daun dan tunas primordial, hipokotil dan akar primer. Biji yang akan dijadikan

benih yang baik memiliki syarat-syarat sebagai berikut  :

                 Berasal dari tanaman yang baru dan varietas unggul

                 Daya tumbuh yang tinggi (lebih dari 90 %) dan sehat

                 Kulit benih mengkilap, tidak keriput, dan cacat

                 Murni atau tidak bercampur dengan varietas lain

                 Kadar air benih berkisar 9 – 12 %

2.2.4. Varietas

Varietas unggul kacang tanah ditandai dengan karakteristik sebagai berikut:

                        Daya hasil tinggi.

                        Umur pendek (genjah) antara 85-90 hari.

                        Hasilnya stabil.

Page 10: general electrik

                        Tahan terhadap penyakit utama (karat dan bercak daun).

                        Toleran terhadap kekeringan atau tanah becek.

Tabel Deskripsi Varietas Unggul Kacang Tanah dan Ketahanannya Terhadap Penyakit

Utama

Varietas Umur (hari)Hasil

(ton/ha)Warna Biji

Tahan Terhadap Penyakit

Layu Karat Busuk Daun

Gajah 100 1,5 - 1,7 Ros T P P

Kidang 100 1,5 - 1,7 Merah T P P

Macan 100 1,5 - 1,7 Ros T P P

Banteng 100 1,5 - 1,7 Ros T P P

Tapir 100 1,7 – 2,5 Ros T P P

Tupai 100 1,7 – 2,5 Merah T P P

Pelanduk 100 1,8 – 2,5 Merah T P P

Rusa 105 1,7 – 2,5 Cokelat T T T

Anoa 105 1,7 – 2,5 Ros T T T

Kelinci 95 2,0 – 3,0 Ros Tol Tol Tol

Landak 89 1,8 – 2,5 Merah Tol T T

Mahesa 95 1,0 – 2,5 Ros T AT AT

Badak 95 1,5 – 2,6 Ros T Tol Tol

Biawak 90 1,1 – 3,3 Ros T - AT

Komodo 90 1,4 – 3,3 Ros T - T

Simpai 95 1,1 – 2,5 Merah AT T -

Trenggiling 95 1,1 – 2,5 Ros AT T -

Zebra 95 1,8 – 3,5 Ros T T Tol

2.3 Pupuk

Page 11: general electrik

Setiap kemasan pupuk dilengkapi dengan label yang menunjukkan jenis dan jumlah

unsur hara yang dikandungnya. Kadangkala petunjuk pemakaiannya juga dicantumkan pada

kemasan. Karena itu sangat penting untuk mambaca label kandungan pupuk sebelum

memutuskan untuk membelinya.

Selain menentukan jenis pupuk yang tepat, perlu juga diketahui cara aplikasi yang benar,

sehingga takaran pupuk yang diberikan dapat lebih efisien. Kesalahan dalam aplikasi, baik cara

maupun takaran akan berakibat pada terganggunya pertumbuhan tanaman tidak seperti yang kita

harapkan, bahkan unsur hara yang dikandungnya tidak dapat dimanfaatkan oleh tanaman.

Pupuk, dalam arti luas mencakup semua bahan yang ditambahkan kedalam tanah untuk

memberikan unsur tertentu yang penting bagi pertumbuhan tanaman. Akan tetapi istilah pupuk

biasanya dimaksudkan untuk pupuk yang dibuat oleh pabrik. Perlu juga difahami bahwasanya

pupuk tidak mengandung hara tanaman dalam bentuk unsur seperti nitrogen, fosfor atau kalium,

tetapi hara tersebut dalam bentuk senyawa yang dapat menyediakan bentuk ion hara yang dapat

diserap oleh tanaman. Pupuk yang digunakan pada kali ini adalah pupuk nonorganik, yaitu:

2.3.1 Pupuk NPK Mutiara

N=15 % , P=15 %, K=15%, MgO= 2 %, S=2%.

Pupuk NPK Daun Mutiara merupakan pupuk majemuk yang dibuat dari bahan-bahan bermutu

dan berkualitas. Komposisi unsur hara pada pupuk NPK Daun Mutiara dapat disesuaikan dengan

jenis tanah dan jenis tanaman yang di budidayakan.Pupuk NPK Daun Mutiara dibuat melalui proses industri berteknologi sehingga dihasilkan

butiran yang homogen. 

Page 12: general electrik

MANFAAT PUPUK NPK DAUN MUTIARA

Menjadikan daun tanaman lebih hijau segar dan banyak mengandung butir hijau daun yang penting bagi proses fotosintesa.

Mempercepat pertumbuhan tanaman , mempercepat pencapaian tinggi tanaman maksimum dan jumlah anakan maksimum.

Memacu pertumbuhan akar , perakaran lebih lebat sehingga tanaman menjadi sehat dan kuat.

Menjadikan batang lebih tegak , kuat , dan mengurangi resiko rebah.

Meningkatkan daya tahan terhadap serangan hama penyakit tanaman dan kekeringan.

Memacu pembentukan bunga mempercepat pemasakan biji sehingga panen lebih cepat.

Menambah kandungan protein.

Memperlancar proses pembentukan gula dan pati.

Memperbesar ukuran buah umbi , serta butir biji – bijian

Meningkatkan ketahanan hasil selama pengakutan dan penyimpanan.

KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN PUPUK NPK DAUN MUTIARA

Biaya pengangkutan , penyimpanan dan pemakaiaanya lebih murah.

Kandungan unsur hara dalam setiap butiran merata, menjamin penyediaan hara lebih tepat sejak dini.

Unsur unsur hara yang terkandung lebih berimbang.

Berbentuk butiran yang lebih mudah pemakaiaanya.

Tidak ada resiko salah dalam mmencampur dan menggunakannya di lapangan.

Dikemas dalam kntong plastic ukuran 20 Kg, 25 Kg dan 50 Kg sehingga mmemudahkan proses pengangkutan.

KEUNGGULAN PUPUK NPK DAUN MUTIARA

Pupuk NPK Daun Mutiara di buat melalui proses industri berteknologi tinggi sehingga dihasilkan butiran yang homogen.

Pupuk NPK Daun Mutiara dapat digunakan untuk semua jenis tanaman serta pada berbagai kondisi lahan iklim dan lingkungan.

Penggunaan Pupuk NPK Daun Mutiara menjamin diterapkannya trknologi pemupukan berimbang sehingga dapat meningkatkan produksi dan mutu hasil pertanian.

Pupuk NPK Daun Mutiara dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pemupukan , mudah dalam aplikasi serta memiliki sifat sifat agronomis yang menguntungkan.

Page 13: general electrik

BAB III METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini di mulai sejak tanggal 19 maret s/d 21 mei 2013 dan dilaksanakan setiap

satu minggu sekali pada hari selasa. Bertempat di lahan praktikum Dasar-dasar Agronomi

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa di Kampung Lebak Gempol, Belakang Universitas Terbuka,

Serang, Banten.

3.2 Alat dan Bahan praktikum

Alat yang digunakan dalam praktikun antara lain: cangkul, sabit, patok, tugal, tali rafia,

ember, penggaris (alat pengukur), alat tulis, timbangan (pasca panen).

Bahan yang digunakan antara lain: benih kacang tanah, pupuk NPK mutiara, furadan,

dan Air.

3.3 Cara Kerja

a. Membuka lahan dengan memotong rumput liar menggunakan sabit di minggu pertama

praktikum.

b. Penggemburan lahan menggunakan cangkul.

c. Pemberian jarak tanam menggunakan tali rafia dan patok

Page 14: general electrik

d. Jarak tanam 25 cm x 20cm, kemudian di beri lubang sedalam satu ruas jari

e. Masukkan benih kedalam lubang dengan ketentuan 2benih/lubang, kemudian taburi furadan dan

pupuk npk disekitar lubang dengan tujuan agar benih tidak dimakan oleh serangga dan

pemberian pupuk agar cukup unsur hara di dalam tanah.

f. Siram dengan air, lakukan penyiraman 1-2 kali sehari tergantung cuaca..

g. Jika tanaman tidak tumbuh kita dapat lakukan penyulaman di lubang yang sama secepatnya agar

waktu panen tidak selang jauh.

h. Setiap minggu lakukan pengamatan dan penyiangan terhadap gulma yang tumbuh.

i. Lakukan juga penjarangan, agar tanaman tumbuh dengan subur

j. Lakukan pembumbunan jika akar tanaman sudah terlihat keluar, agak tanaman tetap tegak

k. Jika daun tanaman sudah layu atau kering, sebaiknya di cabut dan di bersihkan

3.4 Parameter Praktikum

a. Tinggi tanaman dari minggu ke minggu.

b. Jumlah daun yang bertambah.

c. Banyaknya polong kacang dalam satu tanaman.

Page 15: general electrik

 

BAB IV HASIL DAN PEMB AHASAN

4.1. Hasil

Dari 15 sampel tanaman kacang tanah yang diambil, didapatkan hasil sebagai berikut :

a.       Data hasil pengamatan dari minggu ke minggu

Minggu ke-1 (9 April 2013)

Sampel Letak baris Tinggi tanaman (cm) Jumlah daun

1 2 13 6

2 3 16 7

3 4 13 7

4 4 16 9

5 5 15 11

6 5 14 10

7 5 15 10

8 6 14 8

9 6 15 13

10 6 14 13

11 6 14 10

12 6 17 11

13 7 13 10

Page 16: general electrik

14 7 15 11

15 8 15 16

Minggu ke-2 (16 April 2013)

Sampel Letak baris Tinggi tanaman (cm) Jumlah daun

1 2 18 20

2 3 18 27

3 4 16 21

4 4 20 24

5 5 24 24

6 5 17 16

7 5 18 17

8 6 19 17

9 6 17 25

10 6 19 25

11 6 18 19

12 6 19 21

13 7 22 23

14 7 19 22

15 8 20 25

Minggu ke-3 (23 April 2013)

Sampel Letak baris Tinggi tanaman (cm) Jumlah daun

1 2 23 26

2 3 21 38

3 4 24 43

4 4 25 37

5 5 37 22

6 5 23 37

7 5 22 29

Page 17: general electrik

8 6 29 32

9 6 27 37

10 6 24 40

11 6 23 31

12 6 23 37

13 7 27 43

14 7 25 38

15 8 27 35

Minggu ke-4 (30 April 2013)

Sampel Letak baris Tinggi tanaman (cm) Jumlah daun

1 2 30 30

2 3 32 51

3 4 32 57

4 4 35 55

5 5 33 44

6 5 30 52

7 5 30 32

8 6 38 42

9 6 35 47

10 6 34 58

11 6 34 41

12 6 33 56

13 7 36 66

14 7 37 54

15 8 36 51

Minggu ke-5 (7 Mei 2013)

Sampel Letak baris Tinggi tanaman (cm) Jumlah daun

1 2 39 33

2 3 41 53

Page 18: general electrik

3 4 41 65

4 4 36 62

5 5 43 48

6 5 40 33

7 5 41 47

8 6 43 65

9 6 44 66

10 6 43 62

11 6 43 53

12 6 34 70

13 7 43 79

14 7 38 60

15 8 40 53

a. Menghitung Berat Basah Kacang Tanah

SampelDaun Polong Jumlah

bintil akarBerat akar

Berat batangJumlah Berat Jumlah Berat

1 60 45,70 22 19,95 79 6,71 27,712 83 59,05 35 33,25 153 10,69 43,203 81 68,58 25 26,76 139 5,82 43,004 93 61,21 31 29,51 148 9,14 39,875 65 43,17 22 19,45 134 6,35 36,826 80 51,30 23 22,40 151 7,00 36,557 67 51,94 20 17,07 94 5,84 37,358 78 67,23 27 25,06 194 11,59 35,509 70 52,65 20 24,39 191 7,49 38,1510 75 51,05 26 26,99 247 7,67 38,5711 66 45,25 25 24,20 161 7,70 27,7512 104 62,01 38 36,73 178 8,41 28,9013 104 69,19 28 35,19 191 9,30 45,8614 77 70,19 23 22,52 159 6,72 55,3915 94 79,06 36 38,95 286 15,54 39,05

Page 19: general electrik

b.      Menghitung Berat Kering Kacang Tanah

Sampel Berat Daun Berat Polong Berat AkarBerat Batang

1 9,3 5,98 2,19 5,14

2 11,5 9,56 3,51 7,68

3 11,93 9,16 3,67 7,78

4 11,78 9,35 3,39 7,80

5 7,48 6,38 1,89 2,83

6 9,71 8,49 2,49 7,58

7 10,17 4,68 2,05 6,87

8 12,09 8,73 3,64 6,22

9 9,67 7,04 3,09 6,61

10 9,30 8,65 2,52 7,08

11 8,39 6,44 2,41 4,91

12 13,33 11,49 3,31 6,81

13 13,16 10,91 3,32 9,81

14 13,69 7,45 2,08 10,79

15 15,04 11,94 5,42 7,42

4.2. Pembahasan

Dari data pengamatan diatas, dapat diketahuai bahwa benih tanaman kacang tanah yang

di tanam ada satu tanaman yang tidak tumbuh. Hal itu disebabkan karena pada saat penanaman

lubang tanamnya terlalu dalam sehingga kecambahnya tidak bisa mencapai permukaan, atau bisa

juga di sebabkan karena kondisi lahan dan iklim yang tidak mendukung pada saat itu (faktor

hujan), yang menyebabkan benih busuk di dalam lubang tanam.

Tetapi banyak juga benih yang berhasil tumbuh, sehingga bisa terus diamati. Benih yang

tidak tumbuh diganti dengan benih yang baru (disulam). Meskipun benihnya berhasil tumbuh,

namun masih banyak kendala. Diantaranya adalah banyaknya ditemukan daun yang

mengeluarkan bercak kekuningan itu disebabakan kurangnya unsur N.

Page 20: general electrik

Selain unsur tersebut, banyaknya hama dan penyakit pada tanaman juga merupakan

kendala dalam proses pertumbuhan tanaman. Hama yang banyak ditemukan adalah ulat daun,

keong, dan uret tanah. Banyaknya hama disebabkan karena banyaknya gulma disekitar tanaman,

hama yang tadinya akan memakan gulma berbalik menjadi memekan tanaman kacang tanah.

Pada tanaman juga ditemukan penyakait seperti penyakit layu, bercak daun.

BAB V PENUTUP

Page 21: general electrik

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pengamatan di atas, dapat disimpulkan bahwa penanaman secara monokultur

mempunyai kelebihan tersendiri, namun tidak sedikit pula kerugian yang didapat dari penanaman

secara monokultur. Kelebihannya adalah tanaman dapat tumbuh secara optimal tanpa harus

berebut unsur hara yang terkandung di dalam tanah. Kerugiannya adalah banyaknya hama yang

menyerang tanaman kacang tanah, karena penanaman secara monokultur (hanya satu

tanaman) hama lebih gampang untuk hinggap pada tanaman.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan adalah para petani maupun pelaku pertanian menggunakan

pupuk tanaman dengan kadar yang optimum untuk pertumbuhan tanaman dan menyikapi

pencegahan hama penyakit dengan bijak yaitu dengan menggunakan pengendali hama penyakit

yang ramah lingkungan.

LAMPIRAN

Page 22: general electrik

DAFTAR PUSTAKA

Henry K. Indronada, Ir., 1985. Pengelolaan Kesuburan Tanah. Jakarta: PT. Bina

Aksara.

Mul Mulyani Sutedjo, Ir., 1985. Pupuk dan Cara Pemupukan. Jakarta: Bina Cipta.

R. Soeroto Sosrosodirdjo, dkk, 1990.Teknik Budidaya Kacang Tanah. Jakarta

Sri Setyadi Harjadi, MM, Dr., 1979. Pengantar Agronomi Budidaya Tanaman. Jakarta

Rukmana Rahmat. 1998. Kacang Tanah. Kanisius, Yogyakarta

http://epetani.deptan.go.id/budidaya/budidaya-kacang-tanah-7735 (tanggal akses: 19-06-

2013)

http://ekaboymaster.blogspot.com/2012/02/teknik-budidaya-tanaman-monokultur- dan.html

(tanggal akses: 19-06-2013)