Gen tunggal dlm pemuliaan hewan bab 12

12
GEN TUNGGAL DALAM PEMULIAAN HEWAN BAB 12 Kusnadidi Subekti D161140061 Teknologi Rekayasa Genetika Semester Genapl 2014/2015

Transcript of Gen tunggal dlm pemuliaan hewan bab 12

GEN TUNGGAL DALAM PEMULIAAN HEWAN

BAB 12

Kusnadidi Subekti D161140061

Teknologi Rekayasa Genetika Semester Genapl 2014/2015

Warna Bulu

1) Adanya Lokus Tabby autosom pada kucing yang memiliki tiga alel yaitu Abyssinian tabby (Ta), stripped tabby (T), dan blotched tabby (tb) .

2) pada kucing adalah lokus oranye yang terpaut-X, memunculkan warna tortoishell.

3) signal tranduction pathway: pada lokus dominan bercak putih pada kucing tortoishell juga mengatur pertumbuhan normal dan cepat dari sel.

4) adanya onkogen dan proto-onkogen

5) gen bercak putih juga memunculkan pola warna bulu overo pada kuda

Poin-Poin Penting

Komplikasi

Epistasis atau interaksi antar loki merupakan salah satu bentuk komplikasi dalam pewarisan warna bulu. Contoh pada lokus tabby pada kucing. komplikasi lain yaitu alel pada loki berbeda terkadang dapat digunakan kurang lebih sama ketepatannya untuk menjelaskan pada warna bulu tertentu. peraturan chestnut dan peraturan grey pada warna bulu kuda.

Ciri Khas Gen

1) Segregasi yang begitu banyak pada loki warna bulu pada bermacam spesies hewan domestik, memungkinkan untuk dikembangkannya sejumlah besar genotipe berbeda. Sehingga terbentuk varietas ataubangsa yang berbeda.

2) seperti kuda palomino, ciri khas warna bulu terjadi karena heterozigositas pada lokus warna bulu. Yang berarti mungkin untuk mencapai populasi yang akan membiakkan bangsa murni sebagai ciri khas.

Wul Karpet

Ciri bulu Romney New Zealand terdiri dari serat wul tidak berpigmen, padat, dan sedikit serat rambut, yang mempunyai bagian tengah berlubang ( medulla) bertabrakan dengan pusat serat. Secara tradisional, telah ada seleksi kuat menyingkirkan jaringan medulla (rambut) pada Romney New Zealand.

bahwa bulu yang tebal alel dominan tidak lengkap autosom, yang sekarang ditandai dengan Nd (N untuk Nelson, dan d untuk Dry), yang harus dihasilkan dari mutasi normal, alel tidak berbulu, n. Bulu dari domba homozigot untuk Nd rata-rata 65% dari berat serat medulla, yang ideal untuk pabrik karpet. Jumlah domba NdNd dan Ndn meningkat dengan cepat, menimbulkan breed baru yang disebut Drysdale, yang sekarang merupakan basis usaha yang mengembangkan industri wul karpet.

Prolifikasi pada Domba

Gen domba lain yang telah dibuat adalah gen kesuburan Booroola, Fec(B), yang merupakan penyebab utama prolifikasi.

analisis terkait melibatkan lebih dari 100 penciri mikrosatelit, dua penciri didentifikasi terkait dengan gen Fec (B).

Gen prolifikasi lain telah ditemukan pada domba di Selandia Baru. gen ini (disebut gen kesuburan Inverdale, FecX(I)) adalah terpaut-X. Sayangnya, homozigot untuk FecX(I) mempunyai ovari ‘garis tipis’yang tidak berfungsi.

Polledness (tidak Bertanduk

Adanya aksi dua alelTidak bertanduk (P) dominan terhadap bertanduk (p). Ternak domestik memiliki tanduk homozigot untuk p .

Kesulitan dalam menyeleksi alel dominan, sampai mencapai homozigot lengkap, karena alel resesif tetap bersembunyi dalam alel heterozigot.

Masalah ini dapat diatasi setelah dua penciri mikrosetelite yang terpaut teridentifikasi pada sapi di kromoson gen nomor 1.

Pada kambing XX homozigot untuk alel tidak bertanduk adalah interseks, sedangkan kambing XY homozigot untuk alel tidak bertanduk steril. Contoh dari pleiotropi.

Muscular Hypertrophy pd Sapi dan Domba

Double muscling. Kasus Distokia Meningkat Contoh pada sapi Belgian

blue Pada Domba analisis

keterpautan telah mengidentifikasi dua penciri terpaut pada kromosom 18.

Unggas Kerdil Gen kerdil pada ayam

yang terpaut-Z, namun memiliki nilai komersil.

Alel dw pada ayam ini menghasilkan cetakan cacat ¾ panjangnya dari normal, dan berhubungan dgn reseptor hormon pertumbuhan (GHR).

Alel dw dianggap resesif. Jantan kerdil ZdwZdw dan betina kerdil ZdwW .

Gen Untuk Menentukan Jenis Kelamin

1) Sexing dari segregasi dua alel pada dua loki terpaut-Z: lokus bulu, dengan alale bulu tipis (Ks) menjadi dominan untuk bulu tebal (k+); dan lokus warna bulu, dengan perak (S) menjadi dominan terhadap emas (s). Karena seluruh empat alel menmpilkan pengaruh yang dapat dilihat pada DOC .

2) alel bulu tipis (Ks) sisipan mutasi, dihasilkan dari sisipan kopi DNA genom RNA virus leucosis avian, yang adalah retrovirus .

3) usaha lain untuk mengenali loki terpaut-Z dgn alel yg bukan mutasi sisipan. Yaitu albino tidak sempurna terpaut kelamin.

Menguji Silsilah

1) uji paling kuat dan meyakinkan dengan mini satelit (sidik jari DNA) atau oleh makrosatelit.

2) dengan kemajuan yang cepat dari teknik molekuler (analisis southern atau PCR) dapat dilihat pada sekuen minisatelite maupun mikrosatelite.

TERIMAKASIH

SEKIAN.................