GC (Gas Chromatography) ~ Lansida.pdf
-
Upload
krisna-handian -
Category
Documents
-
view
89 -
download
5
description
Transcript of GC (Gas Chromatography) ~ Lansida.pdf
11/6/13 GC (Gas Chromatography) ~ Lansida
lansida.blogspot.com/2010/06/gc-kromatografi-gas.html 1/7
TUMBUHAN OBAT INDONESIA
---Klik Nama Tumbuhan Obat---
Adas
Bawang Merah
Bawang Putih
Brotowali
Cabe Jawa
Jahe
Jambu Mete
KATEGORI
Afrosidiak
Akreditasi
Alat Instrumen
Analisis Bahan Alam
Analisis Obat
Atsiri
Ekstraksi Bahan Alam
Ekstraksi Pra Analisis
Farmakologi
Kalibrasi
Kosmetikologi
Lab. Medik
News
Resep Alami
Safety
Safety in Laboratory
TLC (KLT)
Tumbuhan Obat
Validasi
FOLLOWER
Gambar alat instr umen GC
GC (Gas Chromatography)14.33 LANSIDA 8 comments
GC (Gas Chromatography) yang biasa
disebut juga Kromatografi gas (KG)
merupakan teknik instrumental yang
dikenalkan pertama kali pada tahun 1950-
an. GC merupakan metode yang dinamis
untuk pemisahan dan deteksi senyawa-
senyawa organik yang mudah menguap dan
senyawa-senyawa gas anorganik dalam suatu
campuran Perkembangan teknologi yang
signifikan dalam bidang elektronik,
komputer, dan kolom telah menghasilkan batas deteksi yang lebih rendah serta
identifikasi senyawa menjadi lebih akurat melalui teknik analisis dengan resolusi yang
meningkat. (3)
GC menggunakan gas sebagai gas pembawa/fase geraknya.
Ada 2 jenis kromatografi gas, yaitu :
1. Kromatografi gas–cair (KGC) yang fase diamnya berupa cairan yang diikatkan
pada suatu pendukung sehingga solut akan terlarut dalam fase diam.
2. Kromatografi gas-padat (KGP), yang fase diamnya berupa padatan dan kadang-
kadang berupa polimerik.(4)
SISTEM PERALATAN KROMATOGRAFI GAS (GC)
1. Kontrol dan penyedia gas pembawa;
2. ruang suntik sampel;
3. kolom yang diletakkan dalam oven yang dikontrol secara termostatik;
4. sistem deteksi dan pencatat (detektor dan recorder); serta
5. komputer yang dilengkapi dengan perangkat pengolah data.
1. Fase gerak
Fase gerak pada GC juga disebut dengan gas pembawa karena tujuan awalnya adalah
untuk membawa solut ke kolom, karenanya gas pembawa tidak berpengaruh pada
selektifitas. Syarat gas pembawa adalah: tidak reaktif; murni/kering karena kalau
tidak murni akan berpengaruh pada detektor; dan dapat disimpan dalam tangki
POPULAR ARCHIVES
CARI DI BLOG INI
Cari
SERING DIBACA MINGGU INI
Proses PenyulinganProses Penyulingan
Minyak AtsiriMinyak Atsiri
PengenceranPengenceran
LarutanLarutan
Material Safety DataMaterial Safety Data
Sheet (MSDS)Sheet (MSDS)
Apakah MinyakApakah Minyak
Atsiri itu?Atsiri itu?
GC (GasGC (Gas
Chromatography)Chromatography)
LAYANAN KAMI
Jual Buku Tumbuhan Obat
Jual Alat Suling Minyak Atsiri
SHARE
Search
HOME CHROMATOGRAPHY » RESEP ALAMI » APHROSIDIAC » JUAL MINYAK ATSIRI MINYAK PUSAKA/AROMATERAPI DAFTAR ISI
BERANDA
11/6/13 GC (Gas Chromatography) ~ Lansida
lansida.blogspot.com/2010/06/gc-kromatografi-gas.html 2/7
Join this siteJoin this sitew ith Google Friend Connect
Members (51) More »
Already a member? Sign in
tekanan tinggi (biasanya merah untuk hidrogen, dan abu-abu untuk nitrogen) 4).
2. Ruang suntik sampel
Lubang injeksi didesain untuk memasukkan sampel ecara cepat dan efisien. Desain
yang populer terdiri atas saluran gelas yang kecil atau tabung logam yang dilengkapi
dengan septum karet pada satu ujung untuk mengakomodasi injeksi dengan semprit
(syringe). Karena helium (gas pembawa) mengalir melalui tabung, sejumlah volume
cairan yang diinjeksikan (biasanya antara 0,1-3,0 μL) akan segera diuapkan untuk
selanjutnya di bawa menuju kolom. Berbagai macam ukuran semprit saat ini tersedia
di pasaan sehingga injeksi dapat berlangsung secara mudah dan akurat. Septum
karet, setelah dilakukan pemasukan sampel secara berulang, dapat diganti dengan
mudah. Sistem pemasukan sampel (katup untuk mengambil sampel gas) dan untuk
sampel padat juga tersedia di pasaran(1).
Pada dasarnya, ada 4 jenis injektor pada kromatografi gas, yaitu:
a. Injeksi langsung (direct injection), yang mana sampel yang diinjeksikan akan
diuapkan dalam injector yang panas dan 100 % sampel masuk menuju kolom.
b. Injeksi terpecah (split injection), yang mana sampel yang diinjeksikan diuapkan
dalam injector yang panas dan selanjutnya dilakukan pemecahan.
c. Injeksi tanpa pemecahan (splitness injection), yang mana hampir semua sampel
diuapkan dalam injector yang panas dan dibawa ke dalam kolom karena katup
pemecah ditutup; dan
d. Injeksi langsung ke kolom (on column injection), yang mana ujung semprit
dimasukkan langsung ke dalam kolom.
Teknik injeksi langsung ke dalam kolom digunakan untuk senyawa-senyawa yang
mudah menguap; karena kalau penyuntikannya melalui lubang suntik secara langsung
dikhawatirkan akan terjadi peruraian senyawa tersebut karena suhu yang tinggi atau
pirolisis(2).
3. Kolom
Kolom merupakan tempat terjadinya proses pemisahan karena di dalamnya terdapat
fase diam. Oleh karena itu, kolom merupakan komponen sentral pada GC.
Ada 3 jenis kolom pada GC yaitu kolom kemas (packing column) dan kolom kapiler
(capillary column); dan kolom preparative (preparative column). Perbandingan kolom
kemas dan kolom kapiler dtunjukkan oleh gambar berikut :
Kolom Kemas Kolom Kapiler
Kolom kemas terbuat dari gelas atau logam yang tahan karat atau dari tembaga dan
aluminium. Panjang kolom jenis ini adalah 1–5 meter dengan diameter dalam 1-4 mm.
Kolom kapiler sangat banyak dipakai karena kolom kapiler memberikanefisiensi yang
tinggi (harga jumlah pelat teori yang sangat besar > 300.000 pelat). Kolom preparatif
digunakan untuk menyiapkan sampel yang murni dari adanya senyawa tertentu dalam
matriks yang kompleks.
Fase diam yang dipakai pada kolom kapiler dapat bersifat non polar, polar, atau semi
polar. Fase diam non polar yang paling banyak digunakan adalah metil polisiloksan
(HP-1; DB-1; SE-30; CPSIL-5) dan fenil 5%-metilpolisiloksan 95% (HP-5; DB-5; SE-52;
CPSIL-8). Fase diam semi polar adalah seperti fenil 50%-metilpolisiloksan 50% (HP-17;
DB-17; CPSIL-19), sementara itu fase diam yang polar adalah seperti polietilen glikol
(HP-20M; DB-WAX; CP-WAX; Carbowax-20M) (6).
4. Detektor
Komponen utama selanjutnya dalam kromatografi gas adalah detektor. Detektor
merupakan perangkat yang diletakkan pada ujung kolom tempat keluar fase gerak
(gas pembawa) yang membawa komponen hasil pemisahan. Detektor pada
kromatografi adalah suatu sensor elektronik yang berfungsi mengubah sinyal gas
11/6/13 GC (Gas Chromatography) ~ Lansida
lansida.blogspot.com/2010/06/gc-kromatografi-gas.html 3/7
pembawa dan komponen-komponen di dalamnya menjadi sinyal elektronik. Sinyal
elektronik detektor akan sangat berguna untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif
terhadap komponen-komponen yang terpisah di antara fase diam dan fase gerak.
Pada garis besarnya detektor pada KG termasuk detektor diferensial, dalam arti
respons yang keluar dari detektor memberikan relasi yang linier dengan kadar atau
laju aliran massa komponen yang teresolusi. Kromatogram yang merupakan hasil
pemisahan fisik komponen-komponen oleh GC disajikan oleh detektor sebagai
deretan luas puncak terhadap waktu. Waktu tambat tertentu dalam kromatogram
dapat digunakan sebagai data kualitatif, sedangkan luas puncak dalam kromatogram
dapat dipakai sebagai data kuantitatif yang keduanya telah dikonfirmasikan dengan
senyawa baku. Akan tetapi apabila kromatografi gas digabung dengan instrumen yang
multipleks misalnya GC/FT-IR/MS, kromatogram akan disajikan dalam bentuk lain.
Beberapa sifat detektor yang digunakan dalam kromatografi gas adalah sebagai
berikut :
Jenis Detektor Jenis Sampel BatasDeteksi
Kecepatan Alir (ml/menit)
GasPembawa
H2 Udara
Hantaranpanas
Senyawaumum
5-100 ng 15-30 - -
Ionisasinyawa
Hidrokarbon 10-100 pg 20-60 30-60 200-500
Penangkapelektron
Halogenorganic,pestisida
0,05-1 pg 30-60 - -
Nitrogen-fosfor
Senyawanitrogenorganik danfospat organic
0,1-10 g 20-40 1-5 700-100
Fotometrinyala (393nm)
Senyawa-senyawa sulfur
10-100 pg 20-40 50-70 60-80
Fotometrinyala (526nm)
Senyawa-senyawa fosfor
1-10 pg 20-40 120-170
100-150
Foto ionisasi Senyawa yangterionisasi dgUV
2 pgC/detik
30-40 - -
Konduktivitaselektrolitik
Halogen, N, S 0,5 pg C12 pg S4 pg N
20-40 80 -
FourierTransform-inframerah(FTIR)
Senyawa-senyawaorganik
1000 pg 3-10 - -
Selektifmassa
Sesuai untuksenyawaapapun
10 pg-10ng
0,5-30 - -
Emisi atom Sesuai untukelemenapapun
0,1-20 pg 60-70 -
5. Komputer
Komponen GC selanjutnya adalah komputer. GC modern menggunakan komputer
yang dilengkapi dengan perangkat lunaknya (software) untuk digitalisasi signal
detektor dan mempunyai beberapa fungsi antara lain:
Memfasilitasi setting parameter-parameter instrumen seperti: aliran fase gas;
suhu oven dan pemrograman suhu; serta penyuntikan sampel secara
otomatis.
Menampilkan kromatogram dan informasi-informasi lain dengan menggunakan
grafik berwarna.
Merekam data kalibrasi, retensi, serta perhitungan-perhitungan dengan
statistik.
Menyimpan data parameter analisis untuk analisis senyawa tertentu(4).
DERIVATISASI
Derivatisasi merupakan proses kimiawi untuk mengubah suatu senyawa menjadi
senyawa lain yang mempunyai sifat-sifat yang sesuai untuk dilakukan analisis
menggunakan kromatografi gas (menjadi lebih mudah menguap). Alasan dilakukannya
11/6/13 GC (Gas Chromatography) ~ Lansida
lansida.blogspot.com/2010/06/gc-kromatografi-gas.html 4/7
derivatisasi:
Senyawa-senyawa tersebut tidak memungkinkan dilakukan analisis dengan GC
terkait dengan volatilitas dan stabilitasnya.
Untuk meningkatkan batas deteksi dan bentuk kromatogram. Beberapa
senyawa tidak menghasilkan bentuk kromatogram yang bagus (misal puncak
kromatogram saling tumpang tindih) atau sampel yang dituju tidak terdeteksi,
karenanya diperlukan derivatisasi sebelum dilakukan analisis dengan GC.
Meningkatkan volatilitas, misal senyawa gula. Tujuan utama derivatisasi adalah
untuk meningkatkan volatilitas senyawa-senyawa yang tidak mudah menguap
(non-volatil). Senyawa-senyawa dengan berat molekul rendah biasanya tidak
mudah menguap karena adanya gaya tarik-menarik inter molekuler antara
gugus-gusug polar karenanya jika gugus-gugus polar ini ditutup dengan cara
derivatisasi akan mampu meningkatkan volatilitas senyawa tersebut secara
dramatis.
Meningkatkan deteksi, misal untuk kolesterol dan senyawa-senyawa steroid.
Meningkatkan stabilitas. Beberapa senyawa volatil mengalami dekomposisi
parsial karena panas sehingga diperlukan derivatisasi untuk meningkatkan
stabilitasnya.
Meningkatkan batas deteksi pada penggunaan detektor tangkap elektron
(ECD).
Inilah contoh derivatisasi yang digunakan untuk memperbaiki bentuk puncak
pseudoefedrin:
Caranya :
Sirup dekongestan dibasakan dengan amonia dan diekstraksi ke dalam etil asetat
sehingga akan menjamin bahwa semua komponen yang terekstraksi berada dalam
bentuk basa bebasnya daripada bentuk garamnya. Bentuk basa inilah yang
bertanggungjawab pada bagusnya bentuk puncak kromatografi. Garam-garam atau
basa-basa akan terurai karena adanya panas pada lubang suntik GC, sehingga dengan
adanya proses ini akan dapat menyebabkan terjadinya peruraian.
Jika ekstrak pada sirup dekongestan di lakukan kromatografi gas secara langsung
maka kromatogram yang dihasilkan seperti gambar dibawah. Basa bebas triprolidin
dan dekstrometorfan menunjukkan bentuk puncak yang bagus, akan tetapi
pesudoefedrin yang merupakan basa yang lebih kuat karena adanya gugus hidroksil
dan gugus amin memberikan bentuk puncak yang kurang bagus. Hal ini dapat diatasi
dengan menutup gugus polar (gugus hidroksi dan amin) pada pseudoefedrin dengan
cara mereaksikannya menggunakan trifluoroasetat anhidrida (TFA). Perlakuan dengan
TFA ini tidak menghasilkan senyawa derivatif terhadap senyawa-senyawa basa tersier
dalam ekstrak (sirup dekongestan) ini. Reagen TFA ini sangat bermanfaat karena
reagen ini sangat reaktif dan bertitik didih rendah (400C) sehingga kelebihan reagen
TFA ini mudah dihilangkan dengan cara evaporasi sebelum dilakukan kromatografi
gas.
Ini kromatogram sebelum dilakukan derivatisasi......
11/6/13 GC (Gas Chromatography) ~ Lansida
lansida.blogspot.com/2010/06/gc-kromatografi-gas.html 5/7
Posting Lebih Baru Posting Lama
Yang ini kromatogram sesudah derivatisasi......
Pustaka:
1. Kenkel, J., 2002, Analytical Chemistry for Technicians, 3th. Edition., CRC Press, U.S.A.
2. Grob, R.L., 1995, Modern Practice of Gas Chromatography, 3th Ed., Jhon Wiley and Sons, New
York.
3. Settle, F (Editor), 1997, Handbook of Instrumental Techniques for Analytical Chemistry, Prentice
Hall PTR, New Jersey, USA.
4. Kealey, D and Haines, P.J., 2002, Instant Notes: Analytical Chemistry, BIOS Scientific Publishers
Limited, New York.
5. Watson, D.G., 1999, Pharmaceutical Analysis: A textbook for pharmacy students and
pharmaceutical chemists, Churchill Livingston, UK.
6. Adamovics, J.A., 1997, Chromatographic Analysis of Pharmaceuticals, 2nd Edition, Marcel
Dekker, New York.
Posted in: Alat Instrumen
Beranda
8 CO M M ENT S :
diaharrazy says:
04 Maret, 2012
walaupun dari blog, ini sumbernya buku2 kan yah..ehe,,izin jadi referensi buat laporan
Reply
Josven Ringo says:
19 April, 2012
thanks gan.. bermanfaat jg sbg salah satu refrensi buat presentasi
Reply
SWIFTIES says:
11/6/13 GC (Gas Chromatography) ~ Lansida
lansida.blogspot.com/2010/06/gc-kromatografi-gas.html 6/7
P O S KAN KO M ENT AR
01 Mei, 2012
hmmm...gomawo..telah membantu saya dalam presentasi kali ini..
Reply
Doni says:
25 Juli, 2012
blogwalking gan, blognya sangat informatif, baik buat pemula seperti sy.thanks.
Reply
Anonim says:
22 Mei, 2013
mbak saya dari mahasiswa kedokteran hewan unair, mbak mau tanya kalomau meriksa residu dioksin dengan hplc atau gc yah?? itu biayanya berapaper sampel susu??
Reply
LANSIDA says:
23 Mei, 2013
Uji dioksin menggunakan GC. Akan tetapi kami tidak mempunyai senyawastandar dioksin (dioxin), jadi analisis tidak bisa dilakukan.
Reply
Anonim says:
28 Juni, 2013
Maaf apa alat ini bisa untuk mengukur konsentrasis suatu gas, semisalberapa ppm gas co pada bensin
Reply
Anonim says:
06 September, 2013
GC bisa digunakan untuk analit yang terdapat dalam sample yang bisadiuapkan. Jadi untuk mengukur CO dalam bensin sangat bisa sekali(menggunakan kolom yang sesuai), bensin akan dirubah terlebih dahulumenjadi fase uap (di dalam sistem injector). Detektor yang digunakan adalahFID-metanazier. Gas CO akan di mixing dengan H2 sehingga CO akanberubah menjadi CH4.. Tentunya setiap melakukan analisa memerlukanstandard analit yang akan di analisa.
Reply
11/6/13 GC (Gas Chromatography) ~ Lansida
lansida.blogspot.com/2010/06/gc-kromatografi-gas.html 7/7
Masukkan komentar Anda...
Beri komentar sebagai: Google Account
PublikasikanPublikasikan
PratinjauPratinjau
L I NKS T O T HI S P O S T
Buat sebuah Link
Get my banner code @ FlashBannerNow.com
Copyright © 2011 Copyright © 2011 LansidaLansida | Powered by | Powered by Lansida GroupLansida Group
Design by Free Design by Free WordPress ThemesWordPress Themes | | Lansida Herbal TechnologyLansida Herbal Technology