Garapan Referat Spondilitis Tb 2565r236r3691

21
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Spondilitis tuberkulosa atau tuberkulosis spinal yang dikenal pula dengan nama Pott’s disease of t he spine atau t uberculous vertebral osteomyelitis merupakan suatu penyakit yang banyak terjadi di seluruh dunia. Terhitung kurang lebih 3 juta kematian terjadi setiap tahunnya dikarenakan penyakit ini. Penyakit ini pertama kali dideskripsikan oleh Percival Pott pada tahun 177 yang menemukan adanya hubungan antara kelemahan anggota gerak ba!ah dengan kurvatura tulang belakang" tetapi hal t ersebut tidak di hubungkan dengan basil tuberkulosa hingga ditemukannya basil tersebut oleh #och tahun 1$$%" sehingga etiologi untuk kejadian tersebut menjadi jelas. &ahulu" spondilitis tuberkulosa merupakan istilah yang dipergunakan untuk penyakit pada masa anak'anak" yang terutama berusia 3'( tahun. Saat ini dengan adanya perbaikan pelayanan kesehatan" maka insidensi usia ini mengalami perubahan sehingga golongan umur de!asa menjadi lebih sering terkena dibandingkan anak'anak. Terapi konservatif yang diberikan pada pasien tuberkulosa tulang belakang sebenarnya memberikan hasil yang baik" namun pada kasus'kasus tertentu diperlukan tindakan operatif serta tindakan rehabilitasi yang harus dilakukan dengan baik sebelum ataupun setelah penderita menjalani tindakan operatif. 1  )nsidensi spondilitis tuberkulosa bervariasi di seluruh dunia dan biasanya berhubungan dengan kualitas fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat yang tersedia serta kondisi sosial di *egara tersebut. Saat ini spondilitis tuberkulosa merupakan sumber morbiditas dan mortalitas utama pada negara yang belum dan sedang berkembang" terutama di +sia" dimana malnutrisi dan kepadatan penduduk masih menjadi merupakan masalah utama. Pada negara'negara yang sudah berkembang atau maju insidensi ini mengalami penurunan secara dramatis dalam kurun !aktu 3, tahun terakhir. 1" %  Perlu dicermati bah!a di +merika dan )nggris insidensi penyakit ini mengalami peningkatan pada populasi imigran" tuna !isma lanjut usia dan pada orang dengan tahap lanjut infeksi -) . &i +merika /tara" 0ropa dan

Transcript of Garapan Referat Spondilitis Tb 2565r236r3691

7/23/2019 Garapan Referat Spondilitis Tb 2565r236r3691

http://slidepdf.com/reader/full/garapan-referat-spondilitis-tb-2565r236r3691 1/21

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Spondilitis tuberkulosa atau tuberkulosis spinal yang dikenal pula

dengan nama Pott’s disease of the spine atau tuberculous vertebral

osteomyelitis merupakan suatu penyakit yang banyak terjadi di seluruh

dunia. Terhitung kurang lebih 3 juta kematian terjadi setiap tahunnya

dikarenakan penyakit ini. Penyakit ini pertama kali dideskripsikan oleh

Percival Pott pada tahun 177 yang menemukan adanya hubungan antara

kelemahan anggota gerak ba!ah dengan kurvatura tulang belakang" tetapi

hal tersebut t idak dihubungkan dengan basi l tuberkulosa hinggaditemukannya basil tersebut oleh #och tahun 1$$%" sehingga etiologi untuk

kejadian tersebut menjadi jelas. &ahulu" spondilitis tuberkulosa merupakan

istilah yang dipergunakan untuk penyakit pada masa anak'anak" yang

terutama berusia 3'( tahun. Saat ini dengan adanya perbaikan pelayanan

kesehatan" maka insidensi usia ini mengalami perubahan sehingga golongan

umur de!asa menjadi lebih sering terkena dibandingkan anak'anak. Terapi

konservatif yang diberikan pada pasien tuberkulosa tulang belakang

sebenarnya memberikan hasil yang baik" namun pada kasus'kasus tertentu

diperlukan tindakan operatif serta tindakan rehabilitasi yang harus dilakukan

dengan baik sebelum ataupun setelah penderita menjalani tindakan operatif.1 

)nsidensi spondilitis tuberkulosa bervariasi di seluruh dunia dan

biasanya berhubungan dengan kualitas fasilitas pelayanan kesehatan

masyarakat yang tersedia serta kondisi sosial di *egara tersebut. Saat ini

spondilitis tuberkulosa merupakan sumber morbiditas dan mortalitas utamapada negara yang belum dan sedang berkembang" terutama di +sia" dimana

malnutrisi dan kepadatan penduduk masih menjadi merupakan masalah

utama. Pada negara'negara yang sudah berkembang atau maju insidensi ini

mengalami penurunan secara dramatis dalam kurun !aktu 3, tahun

terakhir.1"% 

Perlu dicermati bah!a di +merika dan )nggris insidensi penyakit ini

mengalami peningkatan pada populasi imigran" tuna !isma lanjut usia dan

pada orang dengan tahap lanjut infeksi -). &i +merika /tara" 0ropa dan

7/23/2019 Garapan Referat Spondilitis Tb 2565r236r3691

http://slidepdf.com/reader/full/garapan-referat-spondilitis-tb-2565r236r3691 2/21

Saudi +rabia" penyakit ini terutama mengenai de!asa" dengan usia rata'rata

,'(, tahun sementara di +sia dan +frika sebagian besar mengenai anak'

anak 2(, kasus terjadi antara usia 1'%, tahun4. Pola ini mengalami

perubahan dan terlihat dengan adanya penurunan insidensi infeksi

tuberkulosa pada bayi dan anak'anak di -ong #ong. 3

Pada kasus'kasus pasien dengan tuberkulosa" keterlibatan tulang dan

sendi terjadi pada kurang lebih 1, kasus. 5alaupun setiap tulang atau sendi

dapat terkena" akan tetapi tulang yang mempunyai fungsi untuk menahan

beban 2! eight bearing4 dan mempunyai pergerakan yang cukup besar lebih

sering terkena dibandingkan dengan bagian yang lain. &ari seluruh kasus

tersebut" tulang belakang merupakan tempat yang paling sering terkena

tuberkulosa tulang 2kurang lebih (, kasus4" diikuti kemudian oleh tulang

panggul" lutut dan tulang'tulang lain di kaki" sedangkan tulang di lengan dan

tangan jarang terkena. +rea torako'lumbal terutama torakal bagian ba!ah

2umumnya T 64 dan lumbal bagian atas merupakan tempat yang paling sering

terlibat karena pada area ini pergerakan dan tekanan dari ! eight bearing

mencapai maksimum" lalu dikuti dengan area servikal dan sacral.1"%

engingat adanya tanda'tanda bah!a dalam beberapa tahun ke depan angka

kejadian infeksi Tuberkulosis masih tetap tinggi dan sulitnya penanganan dari

penyakit infeksi ini" maka penulis merasa perlu untuk membahas lebih dalam

mengenai spondilitis tuberkulosis" yang menjadi salah satu bentuk infeksi

tuberkulosis 2ekstrapulmonal4 yang seringkali bersifat fatal dengan angka morbiditas

yang besar.1,

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

7/23/2019 Garapan Referat Spondilitis Tb 2565r236r3691

http://slidepdf.com/reader/full/garapan-referat-spondilitis-tb-2565r236r3691 3/21

2.1 DEFINISI

Spondilitis tuberkulosa adalah infeksi kronis berupa infeksi granulomatosis

yang disebabkan oleh kuman spesifik yaitu ycobacterium tuberkulosa yang

mengenai tulang vertebral.(

2.2 EPIDEMIOLOGI10

Pada tahun %,,(" World Health Organization 25-84 memperkirakan bah!a

 jumlah kasus T9 baru terbesar di dunia terdapat di +sia Tenggara 23 dari insiden

global4 termasuk di )ndonesia. Pada negara maju seperti di +merika dan )nggris"

insidensi penyakit ini terutama pada populasi imigran" tuna!isma lanjut usia dan

pada orang dengan tahap lanjut infeksi -). :umlah pasien T9 diperkirakan terus

meningkat seiring bertambahnya pengidap infeksi -). Pasien positif -) diketahui

memiliki resiko (,, kali lebih besar mengidap T9 dibandingkan orang normal.

&ari seluruh penderita T9" 1'( akan mengalami tuberkulosis osteoartikular.

Spondilitis tuberkulosa merupakan (, dari seluruh tuberkulosis tulang dan sendi

yang terjadi. Setelah tulang belakang" insiden T9 tulang berturut'turut dari insiden

tertinggi terendah adalah tulang panggul" lutut dan tulang'tulang lain di kaki"

sedangkan tulang di lengan dan tangan jarang terkena. +rea torako'lumbal terutama

torakal bagian ba!ah 2umumnya T 1,4 dan lumbal bagian atas merupakan tempat

yang paling sering terlibat karena pada area ini pergerakan dan tekanan dari weight 

bearing mencapai maksimum" lalu dikuti dengan area servikal dan sakral. Sebagian

ahli menduga lokalisasi spondilitis tuberkulosa yang terutama pada daerah vertebra

torakal ba!ah dan lumbal atas mungkin disebabkan infeksi sekunder dari suatu

tuberkulosis traktus urinarius yang penyebarannya melalui ple;us 9atson pada vena

paravetebralis.

  &i /jungpandang" insidens spondilitis tuberkulosa ditemukan sebanyak 7,.

Spondilitis tuberkulosa terutama ditemukan pada kelompok umur %'1, tahun dengan

perbandingan yang hampir sama antara pria dan !anita.

&efisit neurologis muncul pada 1,'7 kasus pasien dengan spondilitis

tuberkulosa. &i negara yang sedang berkembang penyakit ini merupakan penyebab

paling sering untuk kondisi paraplegia non traumatik. )nsidensi paraplegia" terjadi

lebih tinggi pada orang de!asa dibandingkan dengan anak'anak. -al ini

berhubungan dengan insidensi usia terjadinya infeksi tuberkulosa pada tulang

7/23/2019 Garapan Referat Spondilitis Tb 2565r236r3691

http://slidepdf.com/reader/full/garapan-referat-spondilitis-tb-2565r236r3691 4/21

belakang" kecuali pada dekade pertama dimana sangat jarang ditemukan keadaan

ini.

2. ETIOLOGI

Penyakit ini disebabkan oleh karena bakteri berbentuk basil 2basilus4.

9akteri yang paling sering menjadi penyebabnya adalah Mycobacterium

tuberculosis" !alaupun spesies Mycobacterium yang lainpun dapat juga bertanggung

 ja!ab sebagai penyebabnya" seperti Mycobacterium africanum 2penyebab paling

sering tuberkulosa di +frika 9arat4" bovine tubercle baccilus, ataupun non-

tuberculous mycobacteria 2banyak ditemukan pada penderita -)4.. Perbedaan jenis

spesies ini menjadi penting karena sangat mempengaruhi pola resistensi obat.

Mycobacterium tuberculosis  merupakan bakteri berbentuk batang yang

bersifat acid-fastnon-motile dan tidak dapat di!arnai dengan baik melalui cara yang

konvensional. &ipergunakan teknik <iehl'*ielson untuk memvisualisasikannya.

9akteri tubuh secara lambat dalam media egg-enriched dengan periode ='$ minggu.

Produksi niasin merupakan karakteristik Mycobacterium tuberculosis dan dapat

membantu untuk membedakannnya dengan spesies lain. /kuran panjang nya 1 >

?m dan tebal ,"3 > ,"= ?m.%"="7"$"

2.! PATOFISIOLOGI"##$

7/23/2019 Garapan Referat Spondilitis Tb 2565r236r3691

http://slidepdf.com/reader/full/garapan-referat-spondilitis-tb-2565r236r3691 5/21

Penyakit ini pada umumnya mengenai lebih dari satu vertebra. )nfeksi bera!al

dari bagian sentral" bagian depan" atau daerah epifisial korpus vertebra. #emudian

terjadi hiperemi dan eksudasi yang menyebabkan osteoporosis dan perlunakan

korpus. selanjutnya terjadi kerusakan korteks epifisis" diskus intervertebralis dan

vertebra sekitarnya. #erusakan pada bagian depan korpus ini akan menyebabkan

terjadinya kifosis.

#emudian eksudat 2yang terdiri atas serum" leukosit" kaseosa" tulang yang

fibrosis" serta basil tuberkulosa4 menyebar ke depan" di ba!ah ligamentum

longitudinal anterior. eksudat ini dapat menembus ligamentum dan berekspansi ke

berbagai arah di sepanjang garis ligamen yang lemah. Pada daerah servikal"

eksudat terkumpul di belakang fasia paravertebralis dan menyebar ke lateral di

belakang muskulus sternocleidomastoideus. 0ksudat dapat mengalami protrusi ke

depan dan menonjol ke dalam faring yang dikenal sebagai abses faringeal. +bses

dapat berjalan ke mediastinum mengisi tempat trakea" esofagus" atau kavum pleura.

 +bses pada vertebra torakalis biasanya tetap tinggal pada daerah toraks

setempat menempati daerah paravertebral" berbentuk massa yang menonjol dan

fusiform. +bses pada daerah ini dapat menekan medula spinalis sehingga timbul

paraplegia. +bses pada daerah lumbal dapat menyebar masuk mengikuti muskulus

psoas dan muncul di ba!ah ligamentum inguinal pada bagian medial paha. 0ksudat

 juga dapat menyebar ke daerah krista iliaka dan mungkin dapat mengikuti pembuluh

darah femoralis pada trigonum skarpel atau regio glutea.

Terdapat beberapa bentuk infeksi tuberkulosis pada vertebra seperti

ditunjukkan tabel %.1.

#umar membagi perjalanan penyakit ini dalam ( stadium yaitu @

1. Stadium implantasi

Setelah bakteri berada dalam tulang" maka bila daya tahan tubuh penderitamenurun" bakteri akan berduplikasi membentuk koloni yang berlangsung

selama ='$ minggu. #eadaan ini umumnya terjadi pada daerah paradiskus

dan pada anak'anak umumnya pada daerah sentral vertebra.%. Stadium destruksi a!al

Setelah stadium implantasi" selanjutnya terjadi destruksi korpus vertebra atau

penyempitan yang ringan pada diskus. Proses ini berlangsung 3'= minggu.

3. Stadium destruksi lanjut

7/23/2019 Garapan Referat Spondilitis Tb 2565r236r3691

http://slidepdf.com/reader/full/garapan-referat-spondilitis-tb-2565r236r3691 6/21

Pada stadium ini terjadi destruksi yang masif" kolaps vertebra dan terbentuk

massa kaseosa serta pus yang berbentuk abses dingin 2cold abscess4" yang terjadi

%'3 bulan setelah stadium destruksi a!al. Selanjutnya dapat terbentuk sekuestrum

serta kerusakan diskus intervertebralis. Pada saat ini tulang baji terutama di sebelah

depan 2wedging anterior 4 akibat kerusakan korpus vertebra" yang menyebabkan

terjadinya kifosis dan gibus 2gambar %.14. 9esarnya angulasi kifotik yang terjadi

dapat diukur dengan metode #onstam dari hasil 6'ray. 2gambar %.%4.

Tabel %.1 @ beberapa bentuk infeksi tuberkulosis pada vertebra.

 

7/23/2019 Garapan Referat Spondilitis Tb 2565r236r3691

http://slidepdf.com/reader/full/garapan-referat-spondilitis-tb-2565r236r3691 7/21

Aambar %.1 @ Aibbus. Tampak penonjolan vertebra ke arah dorsal oleh karena

angulasi kifotik vertebra.

 Aambar %.% @ Pengukuran angulasi kifotik metode #onstam. Baranya tarik

garis khayal yang sejajar dengan end plate superior dan end plate inferior dari

vertebra sehat terdekat dari lesi. #edua garis tersebut diperpanjang ke

anterior hingga berpotongan. Sudut # adalah sudut konstam sebesar 1(,C

pada ilustrasi ini" sedangkan sudut + adalah angulasi aktual yang dihitung.

Pada contoh ini" angulasi kifotik sebesar 3,C. 

. Stadium gangguan neurologis

Aangguan neurologis tidak berkaitan dengan beratnya kifosis yang

terjadi tetapi terutama ditentukan oleh tekanan abses ke kanalis spinalis.

Aangguan ini ditemukan 1, dari seluruh komplikasi spondilitis tuberkulosa.

ertebra torakalis mempunyai kanalis spinalis yang lebih kecil sehingga

gangguan neurologis lebih mudah terjadi pada daerah ini.Tuberkulosis paraplegia dapat terjadi secara dini atau lambat

tergantung dari keadaan penyakitnya. Pada penyakit yang masih aktif"

paraplegia terjadi oleh karena tekanan ekstradural dari abses paravertebral

atau akibat kerusakan sumsum tulang belakang oleh adanya granulasi

 jaringan. Paraplegia pada penyakit yang sudah tidak aktifDsembuh terjadi oleh

karena tekanan pada jembatan tulang kanalis spinalis atau oleh pembentukan

 jaringan fibrosis yang progresif dari jaringan granulasi tuberkulosa. Sejumlah

dugaan penyebab terjadinya paraplegia pada Tuberkulosis ditunjukkan oleh

tabel %.%. Tuberkulosis paraplegia terjadi secara perlahan dan dapat terjadi

destruksi tulang disertai angulasi dan gangguan vaskuler vertebra. &erajat )')))

disebut paraparesis dan derajat ) disebut paraplegia.

7/23/2019 Garapan Referat Spondilitis Tb 2565r236r3691

http://slidepdf.com/reader/full/garapan-referat-spondilitis-tb-2565r236r3691 8/21

Tabel %.% @ Penyebab terjadinya paraplegia pada spondilitis T9

Pott’s paraplegia dapat diklasifikasikan menjadi stadium yaitu @

tabel %.3. @ #lasifikasi Pott’s paraplegia

9erat ringannya gangguan neurologis yang terjadi diklasifikasikan

menurut kriteria American Spinal n!ury Association 2+S)+4 seperti pada tabel.

7/23/2019 Garapan Referat Spondilitis Tb 2565r236r3691

http://slidepdf.com/reader/full/garapan-referat-spondilitis-tb-2565r236r3691 9/21

#riteria +S)+ ini menggantikan kriteria Erankel untuk lesi spinal dan dapat

digunakan untuk memantau perbaikan klinis dan menentukan prognosis.tabel %. @

(. Stadium deformitas residual

Stadium ini terjadi kurang lebih 3'( tahun setelah timbulnya stadiumimplantasi. #ifosis atau gibus bersifat permanen oleh karena kerusakan

vertebra yang masif di sebelah depan.

2." Kla%&'&ka%& 2="74

Spondilitis korpus vertebra dibagi menjadi 3 bentuk yaitu @

9entuk Peridiskal D Paradiskus D arginal 2334

&imulai dari metafise dan menyebar di antara ligamentum longitudinal

anterior. Proses dapat terjadi pada dua atau lebih vertebra yangberdekatan. #arena bagian depan korpus vertebra paling banyak

mengalami destruksi disertai adanya kolaps" maka korpus vertebra akan

berbentuk baji dan pada tempat tersebut timbul gibus. 9entuk ini sering

pada orang de!asa.

9entuk Sentral 211"=4

Fesi terbatas pada daerah tengah korpus vertebra dan tunggal. 9iasanya

menyebabkan kolaps vertebra sehingga terjadi deformitas kifosis. 9entukini sering ditemukan pada anak > anak.

7/23/2019 Garapan Referat Spondilitis Tb 2565r236r3691

http://slidepdf.com/reader/full/garapan-referat-spondilitis-tb-2565r236r3691 10/21

9entuk +nterior 2%"14

Fesi dimulai dan menyebar di antara ligamentum longitudinalis anterior.

erupakan penjalaran perkontinuitum dari vertebra di atasnya. Pada

rontgen menunjukkan scalloping daerah korpus vertebra anterior.

Sumber  @ Gasad" Sjahriar" Sukonto"0kayuda H Gadiologi &iagnostik" E#/)" cetakan ke'=" :akarta" %,,,

2.$DIAGNOSA

2.$.1 Ga()aran Kl&n&k .2="1,"114

1. Aejala umum@

• 9atuk terus > menerus dan berdahak selama 3 minggu atau lebih.

• 9erat badan turun" demam meriang 2subfebris4 lebih dari sebulan" malaise

2rasa kurang enak badan4" nafsu makan menurun" berkeringat malam !alau

tanpa kegiatan.

•9isa didapatkan @ dahak bercampur darah" batuk darah.

• Pada anak > anak" dapat ditambahkan berat badan turun 3 bulan berturut >

turut tanpa sebab yang jelas dan tidak naik dalam 1 bulan meskipun sudah

dengan penanganan giIi yang baik. Serta pada anamnesa didapatkan ri!ayat

kontak erat dengan penderita tuberkulosa 9T+ positif.

• Pada anak > anak kadang juga didapatkan pembesaran kelenjar limfe

superficialis yang tidak sakit" biasanya multipel" paling sering di daerah leher"

ketiak" dan inguinal.

7/23/2019 Garapan Referat Spondilitis Tb 2565r236r3691

http://slidepdf.com/reader/full/garapan-referat-spondilitis-tb-2565r236r3691 11/21

%. Aejala lokal @

• *yeri pinggang atau daerah punggung 2lokalisasi pada thorakal dan lumbal4.

*yeri terlokalisir pada daerah yang terkena" tergantung saraf tertentu yang

teriritasi. *yeri terjadi karena inflamasi di vertebra" dan sukar dibedakandengan nyeri oleh karena penyebab lain seperti kelainan degeneratif. /ntuk

mengurangi rasa nyeri penderita menarik punggungnya kuat'kuat. Penderita

menghindari penekukan tubuh !aktu mengambil sesuatu di lantai. :ika

terpaksa" penderita hanya menekukkan lututnya untuk menjaga punggungnya

tetap lurus. *yeri akan berkurang bila penderita beristirahat. Tetapi nyeri dapat

menghebat pada malam hari saat penderita berbaring" saat terjadi

pergerakan. Pada anak > anak" biasanya mereka tiba > tiba menangis

se!aktu tidur malam hari. )ni terjadi karena muskulus trunkus erektor 

mengendur" sehingga bila ada pergerakan kecil antara vertebra akan

menimbulkan nyeri yang sangat.

• Tanda > tanda pada masing > masing vertebra @

◊ :ika mengenai vertebra Bervikal penderita tidak suka memutar kepalanya

dan duduk meletakkan dagu di tangannya. Penderita akan merasa nyeri

pada leher atau pundaknya. :ika terdapat abses" akan tampak pada sisi

sama pada leher di belakang muskulus Sternocleidomastoideus 2juga

timbul keluhan torticolis4 atau tonjolan pada belakang mulut

2retropharingeal abses4 sehingga timbul keluhan disfagia" dyspneau. )ni

merupakan efek tekanan dari abses. Aangguan neurologis pada daerah ini

dapat terjadi paralisa" paraplegia" penurunan sensasi" nerve root pain.

◊ :ika mengenai vertebra Thorakal" nyeri seperti yang telah dijelaskan pada

a!al yaitu" gejala lokal. Selain itu pada penderita didapatkan

pembengkakan atau lekukan yang nyata pada tulang belakang 2gibbus4.

7/23/2019 Garapan Referat Spondilitis Tb 2565r236r3691

http://slidepdf.com/reader/full/garapan-referat-spondilitis-tb-2565r236r3691 12/21

Sumber !!!.dinf.ne.jpD...Dd!e,%.jpg

Sumber @ Gasad" dkkH Gadiologi &iagnostik" E#/)

◊ :ika abses ini menjalar ke bagian dada kanan dan kiri akan muncul

sebagai pembengkakan yang lunak pada dinding dada 2abses dingin4.

 +bses ini dapat menyebabkan tuberkulosis kelenjar getah bening

interkosta. :ika abses menuju punggung dapat menekan serabut saraf 

spinal yang dapat menyebabkan paralisa bahkan paraplegia. +!alnya

karena edema abses paraspinal" lama > kelamaan karena kompresi.

◊ :ika terkena pada vertebra Fumbal" nyeri seperti yang telah dijelaskan

pada a!al yaitu" gejala lokal. :uga bisa didapati gibbus. +bses dapat

menjalar keluar dari vertebra mencari lokasi dengan tahanan yang lebih

rendah" menuju ke sela aponeurosis muskulus psoas. +bses dapat turun di

ba!ah ligamentum inguinal dan teraba sebagai benjolan" sehingga perlu

dibedakan dengan hernia femoralis. Aangguan saraf seperti paralisa atau

7/23/2019 Garapan Referat Spondilitis Tb 2565r236r3691

http://slidepdf.com/reader/full/garapan-referat-spondilitis-tb-2565r236r3691 13/21

paraplegia jarang didapatkan karena kanalis Fumbais lebar dan #auda

eJuina tidak mudah tertekan.

◊ Aibbus tuberkulosa harus dibedakan dengan gibbus traumatik" pada

gibbus traumatik tidak didapatkannya penyempitan sela diskusintervertebralis. #eadaan seperti ini" gibbus tanpa penyempitan sela diskus

intervertebralis juga didapatkan pada proses metastase tumor korpus

vertebra.

2.$.2 Pe(er&k%aan la)*rat*r&+( 27""1,"114 

Pemeriksaan dahakDspesimenD9T+ 2batang tahan asam4 secara

mikroskopis 2SPS H sewa"tu-pagi-sewa"tu4 dengan metode <iehl *eelsen.

/ji Tuberkulin 2antou;4.

Penyuntikan intra'kutan dengan semprit tuberkulin 1 cc jarum no %=.

Tuberkulin yang dipakai PP& GT %3 kekuatan % T/ 2Purrified Protein

&errivate4. Pembacaan dilakukan $'7% jam setelahnya. &iukur indurasi

yang terjadi 2millimeter4. &inyatakan positif bila indurasi K 1, mm 2pada giIi

baik4 atau K ( mm pada giIi buruk. Pada anak'anak dengan uji Tuberkulin

positif" menunjukkan adanya infeksi T9B serta kemungkinan adanya T9B

aktif. *amun uji tuberkulin dapat negatif pada anak T9B dengan

malnutrisi " penyakit sangat berat" dan pemberian imunosupresif. :ika uji

tuberkulin meragukan dilakukan uji ulang.

Geaksi cepat 9BA 2pada anak'anak4

9ila terjadi reaksi cepat 23'7 hari4 berupa kemerahan dan indurasi K (mm"

anak dicurigai terinfeksi.

Pada pemeriksaan darah lengkap @ leukositosis" F0& memanjang. Pada

-itung &arah Fengkap 2&ifferential Bounting4 didapatkan Shift to the Gight.

#ultur D 9iakan 2memakan !aktu lama4

Serologi" salah satunya dengan cara PBG 2Polymery Bhain Geaction4

2.$. Pe(er&k%aan ra,&*l*g&%

Gontgen

:enis eksudatif akut paling sering ditemukan" korpus vertebra menjadi

dekalsifikasi D osteopenia. +kibatnya densitas tulang berkurang sehingga

7/23/2019 Garapan Referat Spondilitis Tb 2565r236r3691

http://slidepdf.com/reader/full/garapan-referat-spondilitis-tb-2565r236r3691 14/21

menimbulkan kerusakan korpus. &aerah tepi 2terutama yang berdekatan

dengan diskus4 menjadi tidak dapat dibedakan. Secara bertahap ruang

diskus intervertebralis menyempit yang menandakan adanya destruksi

diskus. Pada daerah Bervikal" abses terlihat seperti bentukan sarang

burung. Pada daerah Thorakal berbentuk ’bullbous’ yang menyerupai

bentuk hati. Pada daerah Fumbal" abses bergabung dan memenuhi lokasi

psoas shado! atau bayangan sklerotik di paravertebra berbentuk lonjong

lancip.

Pada proses penyembuhan akan terjadi berkurangnya bayangan abses

dan penigkatan densitas karena adanya kalsifikasi. Fesi kaseosa di daerah

korpus vertebra lebih jarang. 9ila didapatkan akan nampak sebagai area

osteolitik yang terlokalisir tanpa pinggir yang reaktif. 21" %" 3" " =" 4

BT'Scan

Pada pemeriksaan BT'scan didapatkan lesi litik ireguler tulang yang lebih

 jelas" juga didapatkan gambaran sklerosis dan disrupsi sekitar tulang.

Penggunaan kontras'rendah" terutama pada daerah paraspinal dapat

mendeteksi lesi dini dan efektif menunjukkan bentuk serta kalsifikasi abses

dibandingkan infeksi piogenik. #alsifikasi lebih sering ditemukan pada lesi

tuberkulosa. 1,

G)

Pemeriksaan G) merupakan standar untuk mengevaluasi infeksi pada

sela antar diskus intervertebralis dan lesi osteomielitik dan paling efektif 

dalam menunjukkan penyebaran lesi ke dalam jaringan lunak dan debris

tuberkulosa di ba!ah ligamentum longitudinalis anterior dan posterior.

Penggunaan G) juga efektif untuk membedakan spondilitis tuberkulosa

dengan spondilitis piogenik. G) juga efektif untuk mengetahui adanya

kompresi saraf. 1,

Pemeriksaan skrining radionuklir tidak terlalu bermanfaat 214

Pemeriksaan Aallium dan ’bone scan’ memiliki false negatif yang tinggi" L

3('7,. 1,

2.- D&agn*%a Ban,&ng 1,

7/23/2019 Garapan Referat Spondilitis Tb 2565r236r3691

http://slidepdf.com/reader/full/garapan-referat-spondilitis-tb-2565r236r3691 15/21

etastase kanker yang lokasi primernya belum diketahui

Tuberkulosis milier 

 +bses medula spinalis

Tumor medula spinalis

2. Penatalak%anaan

2..1 Me,&ka(ent*%a 21, " (" 1,4

8bat > obatan yang digunakan@

)soniaIid 2-4

9ersifat bakterisid. 8bat ini sangat efektif terhadap kuman dalam keadaanmetabolit aktif" yaitu kuman yang sedang berkembang. &osis harian yang dianjurkan

( mgDkg 99. 0fek samping hepatotoksik" neuropati 2kesemutan" nyeri otot4 dapat

dikurangi dengan pemberian vitamin 9= dengan dosis ('1, mgDkg 99" gatal'gatal.

Gifampisin 2G4

9ersifat bakterisid" dapat membunuh kuman dormant yang tidak dapat

dibunuh oleh )soniaIid. &osis harian 1, mgDkg 99. 0fek samping hepatotoksik"

nefrotoksik 2urine ber!arna kemerahan4" gatal'gatal" nafsu makan menurun" mual"

muntah" kadang'kadang diare. 8bat ini juga mengurangi efektifitas obat oral anti

diabetes 2sulfonil urea4.

PiraIinamid 2<4

9ersifat bakterisid" dapat membunuh kuman yang berada dalam sel dengan

suasana asam. &osis harian %( mgDkg 99. 0fek samping hepatotoksik" nyeri sendi

2mengganggu ekskresi asam urat4" hipersensitivitas 2mual" kemerahan4.

Streptomisin 2S4

7/23/2019 Garapan Referat Spondilitis Tb 2565r236r3691

http://slidepdf.com/reader/full/garapan-referat-spondilitis-tb-2565r236r3691 16/21

9ersifat bakterisid. &osis harian 1( mgDkg 99. Pada penderita usia sampai =,

tahun dosis 7(, mgDhari dan usia di atas =, tahun (,, mgDhari. 0fek samping

ototoksik 2merusak *. )))4. #eluhan yang timbul tinnitus" pusing" kehilangan

keseimbangan. 8bat ini dapat menembus barier plasenta sehingga tidak boleh

diberikan kepada !anita hamil karena dapat merusak saraf pendengaran janin

2 permanent ototo#ic 4.

0tambutol 204

9ersifat bakteriostatik. &osis harian 1( mgDkg 99. 0fek samping gangguan

penglihatan 2berkurangnya ketajaman penglihatan" buta !arna untuk !arna merah

dan hijau4. #arena kerusakan okuler sukar dideteksi pada anak'anak maka

sebaiknya obat ini tidak diberikan.

8bat anti tuberkulosa diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis"

selama ='$ bulan agar semua kuman 2termasuk dormant4 dapat dibunuh. 9ila terapi

tidak adekuat 2jenis" dosis" jangka !aktu4" maka dapat terjadi resistensi basil

terhadap obat. enurut &inas #esehatan )ndonesia"dalam buku Pedoman

Pengobatan T9B terapi T9B diberikan dalam % tahap" tahap intensif dan lanjutan.

Tahap intensif dimaksudkan untuk mencegah resistensi terhadap 8bat +nti

Tuberkulosa 28+T4. 9ila pengobatan tahap intensif diberikan secara tepat" penderita

menular menjadi tidak menular dalam !aktu % minggu. Tahap lanjutan penderita

mendapat jenis 8+T lebih sedikit" namun dalam jangka !aktu yang lebih lama.

Tujuannya untuk membunuh basil dormant.

Program *asional Penanggulangan T9 di )ndonesia menggunakan panduan

8+T standar dalam 3 kategori @

. 2 H/E ! H/

/ntuk @ penderita baru T9 paru 9T+ 2M4 " T9 paru 9T+ 2'4 Gontgent 2M4 sakit berat

" T9 ekstra paru berat.

$ahap ntensif % dosis harian& selama ' bulan

)*- N 3,, mg ' 1 kali Gifampisin N (, mg > 1 kali

Pirasinamid N (,, mg > 3 kali 0thambutol N %(, mg > 3 kali

$ahap (an!utan % dosis ) "ali seminggu& selama * bulan

)*- N 3,, mg > % kali Gifampisin N (,mg > 1 kali

7/23/2019 Garapan Referat Spondilitis Tb 2565r236r3691

http://slidepdf.com/reader/full/garapan-referat-spondilitis-tb-2565r236r3691 17/21

. 2 H/ES H/E SH/E

/ntuk @ penderita kambuh 2relaps4 " penderita gagal 2failure4 " penderita dengan

pengobatan setelah lalai 2 after default4.

$ahap ntensif % dosis harian& selama ) bulan yang terbagi atas

a. % bulan @

)*- > 1 kali Gifampisin > 1 kali

Pirasinamid > 3 kali 0thambutol N %(, mg > 3 kali

Streptomisin )njeksi ,"7( gram > 1 kali

b. 1 bulan @

)*- > 1 kali Gifampisin > 1 kali

Pirasinamid > 3 kali 0thambutol N %(, mg > 3 kali

$ahap (an!utan %dosis ) "ali dalam seminggu& selama + bulan

)*- > % kali Gifampisin > 1 kali

0thambutol N %(, mg > 1 kali 0thambutol N (,, mg > % kali

. 2 H/ ! H/

/ntuk @ penderita 9T+ 2'4 dan Gontgen 2M4 sakit ringan " penderita ekstra paru

ringan 2contoh @ T9 kelenjar limfe 2limfadenitis4" pleuritis " eksudativa unilateral "

T9 kulit " T9 tulang 2kecuali tulang belakang4 " T9 sendi4

$ahap ntensif % dosis harian& selama ' bulan

)*- > 1 kali Gifampisin > 1 kali

Pirasinamid > 3 kali

$ahap (an!utan % dosis ) "ali seminggu& selama * bulan

)*- > % kali Gifampisin > 1 kali

/ntuk kasus Spondilitis Tuberkulosa digunakan pengobatan 8+T kategori 1.

Pemantauan kemajuan hasil pengobatan pada orang de!asa dilaksanakan

dengan pemeriksaan ulang dahak. Pemeriksaan dilakukan pada akhir tahap intensif"

sebulan sebelum akhir pengobatan" akhir pengobatan. Pemeriksaan dahak

sebanyak % kali 2se!aktu dan pagi4. -asil pemeriksaan dinyatakan negatif bila ke %

7/23/2019 Garapan Referat Spondilitis Tb 2565r236r3691

http://slidepdf.com/reader/full/garapan-referat-spondilitis-tb-2565r236r3691 18/21

spesimen tersebut negatif. 9ila salah satu spesimen positif" maka hasil pemeriksaan

dahak tersebut dinyatakan positif.

/ntuk dosis 8+T pada anak > anak" prinsip pengobatan @ baik pada tahap

intensif maupun tahap lanjutan 8+T diberikan setiap hari serta dosis obat

disesuaikan dengan berat badan anak. Susunan panduan 8+T untuk anak anak 3

2 H/ ! H/ dengan rincian Tahap )ntensif terdiri dari )*-" Gifampicin" Pirasinamid

selama % bulan diberikan setiap hari 2% -G<4. Tahap Fanjutan terdiri dari )*-"

Gifampicin selama bulan diberikan setiap hari 2 -G4.

:enis dan &osis 8+T untuk anak ' anak

:enis 8bat9erat 9adan

( > 1, kg

9erat 9adan

1, > %, kg

9erat 9adan

%, > 33 kg

)*- (, mg 1,, mg %,, mg

Gifampisin 7( mg 1(, mg 3,, mg

PirasinamidO ( kg ( > 1, kg

,, mg $,, mg1,, mg %,, mg

 Sumber @ Pedoman Pengobatan T9B D &inkes

2..2 N*n Me,&ka(ent*%a

2..2.1 N*n O4erat&' 2("1,4

Pada pasien dengan Spondilitis Tuberkulosa" sebaiknya dilakukan

immobilisasi dengan tirah baring total pada matras yang keras atau menggunakan

radford rame. .laster of .aris ody /ac"et  dibuat menjadi dua bagian sehingga

7/23/2019 Garapan Referat Spondilitis Tb 2565r236r3691

http://slidepdf.com/reader/full/garapan-referat-spondilitis-tb-2565r236r3691 19/21

pasien terletak di posterior dari .laster Shell . Stry"er frame  memudahkan untuk

membalik posisi.

&iet tinggi kalori" tinggi protein" tinggi vitamin dianjurkan. .laster Support 

terutama penting selama masa a!al evaluasi untuk melindungi hilangnya stabilitas

ketika destruksi ekstensif mengenai pedikel dan facets.

Fesi di cervical dan lesi destruktif menyebabkan instabilitas yang berat lebih

baik menggunakan Halo-pelvic traction.

7/23/2019 Garapan Referat Spondilitis Tb 2565r236r3691

http://slidepdf.com/reader/full/garapan-referat-spondilitis-tb-2565r236r3691 20/21

2..2.2 O4erat&' 2(" 1, 4

)ndikasi operasi @

&efisit neurologis yang progresif 

)nstabilitas dan deformitas spinal

#egagalan terapi 8+T 2obat anti tuberkulosa4

Aambaran radiologis yang progresif 2perluasan bayangan abses paraspinal4

Tujuan tindakan operatif ini untuk &ebridement 2mengeluarkan jaringan yang

terinfeksi sebanyak mungkin yang dapat dilakukan4 " &ekompresi saraf>saraf 

intraspinal" engurangi deformitas vertebra dan untuk memberikan stabilitas dengan

cara fusi vertebra.

Eusi vertebra dilakukan dengan menggabungkan dua atau lebih vertebra

dengan massa tulang. Eusi vertebra posterior menggunakan metode Tubbs dan

 +lbee. etode ini merupakan prosedur pilihan.

/ntuk mengatasi perluasan destruksi lesi dan progresif paraplegia" digunakan

8+T 2obat anti tuberkulosa4 dan penggunaan antibiotik. aka daerah anterior dari

korpus vertebra yang terinfeksi dapat diberantas.

ertebra daerah posterior secara fungsional jarang digunakan kecuali untuk

mendukung fusi vertebra anterior yang mendapat tekanan tertinggi 2Bervicothoracic

dan Toracolumbal :unction4.

Sebelum pembedahan dilakukan diberikan terapi dengan obat anti

tuberkulosa" paling baik selama 3 bulan" kecuali bila terdapat progresifitas" dan

paralisa dimana tindakan operasi harus dilakukan dengan segera. 214

Pada destruksi yang luas dan progesif yang memerlukan ’skeletal fi;ation’

digunakan ’-alo>pelvic device’" tujuannya untuk mengatasi kifosis. eningkatnya

kifoskoliosis serta instabilitas vertebra 2terutama pada daerah cervical dan thorakal4

dapat mengganggu integritas medula spinalis.

7/23/2019 Garapan Referat Spondilitis Tb 2565r236r3691

http://slidepdf.com/reader/full/garapan-referat-spondilitis-tb-2565r236r3691 21/21

-alo'pelvic device terdiri dari -alo untuk kepala > yang dihubungkan dengan

buah penyangga stainless steel yang telah difiksasi di pelvis pada % threaded rods.

&ua minggu setelah dekompresi dilakukan traksi secara perlahan>lahan dengan

memanjangkan penyangga beberapa kali tahapan" setiap hari satu putaran.

Gangkaian tindakan yang dianjurkan untuk spondilitis tuberkulosa @

1. Pemakaian halo'pelvic device

%. &ekompresi anterior dengan osteotomy bila diperlukan

3. &ua minggu setelah post operasi" distraksi secara pelan dimulai

. 0nam minggu post operasi" fusi vertebra anterior telah selesai

(. Eusi vertebra posterior perlu dilakukan untuk stabilisasi pada jangka !aktu

lama" posterior osteotomy kadang diperlukan

=. -alo'pelvic device dihentikan dan diganti dengan castDbrace dengan !aktu

L = bulan.

2.5 Pr*gn*%a 1,

odalitas terapi efektif bila tidak ada komplikasi yang berupa deformitas berat

dan defisit neurologis

#epatuhan dalam minum obat anti Tuberkulosa selama terapi merupakan

salah satu faktor penting dalam proses penyembuhan

Penyulit terapi 2efek samping obat anti Tuberkulosa" reaksi hipersensitifitas"

resistensi4 merupakan faktor tambahan yang mempengaruhi hasil akhir terapi

:ika terapi medis tidak memberikan kemajuan yang signifikan maka dapat

dilakukan dekompresi secara operatif.