GANGGUAN PENGGUNAAN NIKOTIN

GANGGUAN PENGGUNAAN NIKOTINOleh :M. Reza KurniansyahNIM. 12310534.PFK UnMal Bandar LampungSMF Psikiatri RS Haji MedanDefinisi NikotinNikotin zat, atau bahan senyawa pyrrolidine yang terdapat dalam nicotiana tabacum, nicotiana rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya, bersifat adiktif, mengakibatkan ketergantungan yang bersifat alkaloid parasimpatomimetik.

Bentuk nikotin yang paling umum adalah tembakau, yang diisap dalam bentuk rokok, cerutu, dan pipa. Tembakau juga dapat digunakan sebagai tembakau sedotan dan kunyah. Nikotin memiliki efek yang secara fisiologis bekerja di otak. Penghentian nikotin dapat menimbulkan gejala putus zat sehingga diperlukan penanganan khusus untuk mengurangi terjadinya gejala putus zat.

EpidemiologiOrganisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan terdapat 1 milyar perokok di seluruh dunia dan mereka merokok 6 trilyun rokok kretek pertahun. 1,3 miliar perokok di dunia, sebagian besar (84%) dari mereka di negara berkembang Data Biro Pusat Statistik (SUSENAS) jumlah perokok pemula usia 5-9 tahun tajam dari 0,4% (2001) menjadi 2,8% Trend perokok pemula pada usia 10-14 tahun pun meningkat tajam, dari 9.5% menjadi 17.5% Angka merokok paling tinggi pada pria kulit putih berpendidikan baik dan lebih rendah diantara wanita, orang kulit hitam, remaja dan penduduk dengan tingkat pendidikan rendah.Dokter psikiatrik harus memperhatikan dan mengetahui secara khusus tentang ketergantungan nikotin karena sangat banyak pasien psikiatrik yang merokok. Kira kira 50% dari semua pasien psikiatrik rawat jalan, dan hampir 90% pasien skizofrenik rawat jalan adalah perokok. NeurofarmakologiKomponen psikoaktif dari tembakau adalah nikotin, yang mempunyai efek pada sistem saraf pusat dengan bekerja sebagai suatu agonis pada reseptor asetilkolin subtipe nikotinik.Waktu mencapai otak kira kira 15 detikWaktu paruh kira kira 2 jamNikotin mengubah bioavailabilitas dopamin & serotonin peningkatan tajam pada denyut jantung & tekanan darah.

Efek timbal balik di otak, Tidak langsung melalui kegiatan opioid endogen Langsung melalui jalur dopamin.

1 batang rokok 1,2-2,9 mg nikotin, Perokok tipikal 1 paket/hari 20-40 mg nikotin setiap hari meningkatkan konsentrasi plasma 23-35 mg / mL. Kecanduan nikotin dari penguatan positif (dengan administrasi nikotin) Gejala ketergantungan dimulai dalam beberapa jam dari rokok terakhir.

Gangguan Berhubungan NikotinGangguan Penggunaan NikotinKetergantungan NikotinGangguan akibat NikotinPutus NikotinGangguan berhubungan nikotin yang tidak ditentukanMenurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi keempat (DSM-IV)8Ketergantungan NikotinKetergantungan nikotin merupakan keadaan fisiologis dari neuroadaptasi yang diakibatkan penggunaan zat nikotin yang berulang, yang memerlukan penanganan khusus untuk mencegah terjadinya gejala putus zat.

DSM-IV memungkinkan diagnosis untuk ketergantungan nikotin tetapi tidak untuk penyalahgunaan nikotin. Ketergantungan pada nikotin berkembang dengan cepat, kemungkinan karena aktivasi sistem dopaminergik area segmental ventral oleh nikotin, sistem yang sama dipengaruhi oleh kokain dan amfetamin. Putus NikotinGejala putus nikotin dapat timbul dalam 2 jam setelah mengisapn rokok yang terakhir, biasanya memuncak dalam 24-48 jam pertama, dan dapat berlangsung selama beberapa minggu sampai bulan. Sindroma putus nikotin yang ringan dapat tampak jika perokok mengganti dari rokok yang biasanya menjadi rokok dengan nikotin rendahKriteria Diagnostik untuk Putus NikotinKriteria Diagnostik untuk Putus Nikotin berdasarkan DSM-IVA. Pemakaian Nikotin setiap hari selama sekurang-kurangnya beberapa mingguB. Penghentian pemakaian nikotin secara tiba-tiba, atau pengurangan jumlah nikotin yang digunakan, diikuti oleh sekurangnya empat tanda berikut dalam 24 jam :(1). Mood disforik(2). Insomnia(3). Iritabilitas, frustasi, atau rasa marah(4). KecemasanKriteria Diagnostik untuk Putus Nikotin berdasarkan DSM-IV(5). Sulit berkonsentrasi(6). Gelisah(7). Penurunan denyut jantung(8). Peningkatan nafsu makan dan penambahan berat badanC. Gejala dalam kriteria B menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainD. Gejala bukan karena kondisi medis umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lainGangguan Berhubungan dengan Nikotin yang Tidak Ditentukan (NOS ; not otherwise specified)Gangguan berhubungan dengan nikotin yang tidak ditentukan adalah suatu kategori diagnostik untuk gangguan penggunaan nikotin yang tidak memenuhi salah satu kategori yang dibahas sebelumnya. Diagnosis tersebut dapat termasuk intoksikasi nikotin, penyalahgunaan nikotin, dan gangguan mood dan gangguan kecemasan berhubungan dengan penggunaan nikotin. Gambaran KlinisSecara prilaku, efek stimulatorik nikotin menimbulkan peningkatan atensi, pembelajaran, waktu reaksi dan kemampuan penyelesaian masalah.Dilaporkan bahwa merokok kretek meningkatkan mood, menurunkan ketegangan, dan mengurangi perasaan depresi.Efek Samping terberat KematianPenatalaksanaanTerapi farmakologis & non farmakologis Farmakologis Nikotin Non nikotin Non farmakologis konseling

Terapi FarmakologisDengan nikotin ( nikotin replacement therapy) 3 mekanisme: Mengurangi gejala putus zat, Memungkinkan orang untuk belajar tidak mendapatkan rokok Mengurangi efek nikotin yang diberikan oleh tembakau Mengusahakan efek psikologis seperti mood dan perhatian

6 jenis produk pengganti nikotin Nikotin transdermal tempel untuk jangka panjang Nikotin semprot hidung Permen nikotin Tablet sublingual nikotin Nikotin inhaler

Tanpa NikotinMenggunakan bupropion,Dosis maksimal 300 mg/hari dibagi dalam 2 dosis per hari (150 mg). Efek samping : mulut kering, insomnia, kejang (tidak disarankan pada orang dengan riwayat kejang

Vareniklin, agonis parsial bekerja selektif alpha-4 & reseptor nicotinic acetylcholine beta-2 (nAChRs). membantu perokok berhenti dengan mencegah gejala putus zat ketika dopamine dalam tingkat menengah dipertahankan di otak

NortriptilinMerupakan antidepresan trisiklik Untuk penghentian merokok pada perokok tanpa riwayat depresi

Klonidinagonis alpha2 - noradrenergik mengurangi gejala putus zat opiat dan alkohol. Efek samping : sembelit, pusing, mengantuk, mulut kering, dan kelelahan yang tidak biasa atau kelemahan.

Terapi Non FarmakologisKonseling Bila belum siap untuk berhenti merokok bantu untuk siap berhenti

Pendekatan konseling 5A: Memberitahukan tentang penggunaan tembakau Menyarankan untuk berhenti melalui pesan pribadi Menilai keinginan untuk berhenti Mendampingi dengan penghentian Merencanakan perawatan dan dukungan selanjutnya

PencegahanSikap sosial dan kebijakan terhadap merokok perilaku merokok. Asosiasi kesehatan, organisasi kesehatan masyarakat, dan kelompok konsumen harus melobi untuk berikut : Pembatasan akses ke produk tembakau untuk anak-anak Pembatasan merokok di tempat umum Pembatasan iklan Peningkatan harga melalui pajak Peningkatan kesadaran efek kesehatan berbahaya dari merokok

Terima kasih