Gangguan Kesadaran Pada Epilepsi

8

Click here to load reader

description

gran mal

Transcript of Gangguan Kesadaran Pada Epilepsi

GANGGUAN KESADARAN PADA EPILEPSIPendahuluan Epilepsy dapat menyebabkan gangguan kesadaran yang transient mulai dari gannguan kesiagaan ringan sampai hilangnya kesadaran . hal ini disebabkan terdapatnya ganguan fungsional pada daerah-daerah yang spesifik di otak . dampak negatif dari penurunan kesadaran pada epilepsy dapat berakibat kecelakaan saat mengemudi , cedera ,luka bakar, stigma social dan ganguan pekerjaan. Pengtahuan tentang terjadinya gangguan kesadaran pada epilepsi dapat memberikan wacana baru dalam pengobatan epilepsy , seperti deep brain stimulation dan temuan obat anti epilepsy baru dengab target untuk mencegah pasien dari kecelakaan pada stigma sosial.Sampai saat ini , mekanisme terjadinya ganguuan kesadaran pada epilelpsi belum diketahui dengan jelas dapat memberikan . seperti pada penuruna n kesadaran pada penyakit lain , ganguan kesadaran pada epilepsy dapat disebabkan oleh terdapatnya ganguan jaras anatomi yang berperan dalam mempertahankan kesadaran normal. Pada makalah ini akan dibahas mengenai bentuk-bentuk bangkitan yang dapat menimbulkan gangguan kesadaran dan jaras kortikal dan subkortikal yang terlibat pada bangkitan epilepsy dengan ganguan kesadaran.EPILEPSIEpilepsi adalah penyakit yang ditandai oleh bangkitan epilepsy berulang tanpa profokasi .Bangkitan epilepsy diklasifikasikan menjadi bangkitan parsial dan bangkitan umum, bangkitan tersebut, seperti pada bangkitan lena, bangkitan umum tonik klonik dan bangkitan parsial komplek. Epilepsy dapat menimbulkan gangguan fungsi disebabkan peningkatan peningkatan maupun penurunan aktifitas neuron yang abnormal. Bangkitan umum terdiri dari 6 bentuk bangkitan : bangkitan lena, mioklonik , klonik , tonik, tonik-klonik, dan atonik. Ganguan kesadaran dapat terjadi pada bangkitan lena , umum tonik atau klonik dan atonik.Bangkitan lena ditandai dengan hilangnya kesadaran sejenak. Pasien tidak responsive , tampak terhentinya gerakan yang sedang dilakukan seolah-olah seorang menekan tombol pause pada sistim kesadaran nya . sering disertai gerakan motorik ringan seperti automatisasi , mata berkedip-kedip atau tubuh menyentak , kedutan, dan perubahan tonus otot. Pada kejang tipe ini tidak terjadi defisit paska iktal. Lama bangkitan umumnya berlangsung kurang dari 10 detik, dan lebih sering terjadi pada anak-anak . bangkitan ini dapat terjadi beberapa ratus kali perhari. Pada EEG ditemukan gelombang 3-4Hz spike wave complek bilateral pada saat terjadi gangguan kesadaran.Bangkitan umum tonik klonik dapat berasal dari bangkitan umum primer atau bangkitan umum sekunder yang berasal dari bangkitan fokal. Ditandai dengan hilangnya kesadaran sejak awitan seriing disertai lidah tergigit dan inkontinesia urin.. pada fase tonik terdapat kontraksi seluruh otot dimana lengan dan tungkai ekstensi selama beberapa detik . fase tonik diikuti fase klonik, diamana terjadi kontraksi yang ritmis dari anggota tubuh, mula-mula dengan frekuensi cepat , berangsur melambat , selama ini pasien tidak sadar . setelah 1-2 menit bangkitan berhenti tiba-tiba . pasien masuk dalam keadaan paska iktal dalam keadaan tidak sadar , kemudian secara perlahan lahan kesadaran membaik . paska iktal dapat terjadi nyeri kepala , disorientasi , bingung mengantuk, dan nyeri otot.Bangkitan parsial terdiri dari 3 bentuk bangkitan ; bangkitan parsial sederhana , bangkitan parsial kompleks dan bangkitan parsial yang berkembang menjadi umum sekunder .Bangkitan parsial komplek umumnya berasal dari lobus temporal dan umumnya disertai dengan perubahan pathologi seperti sklerosis daerah mesial temporal . pada bangkitan parsial komplek umumnya didahului oleh terhentinya gerakan , pasien tampak bengong . automatisasi dan vokalisasi involunter dapat terjadi pada saat awal atau sepanjang bangkitan . dapat pula terdapat kesadaran berkabut sejak awal bangkitan, atau dapat pula didahului dengan perasaan subjektik seperti mengenal sesuatu (dj vu) , mencium suatu bau bauan yang disekitar kita sebut sebagai aura . bangkitan dapat menyebar ke dua belah hemisfer , dan bermanifestasi sebagai kesadaran berkabut disertai automamatisasi atau menyebar ke korteks motorik sehingga tampak gerak tonik-kloni . ganguan kesadaran pada bangkitan parsial komplek umumnya ditemukan pada akhir dari bangkitan dan dapat menetap sampai beberapa menit setelah bangkitan berakhir (periode paska iktal) . keadaan paska iktal umumnya diikuti pasien menjadi lethargic dan bingung.Gangguan Kesadaran pada Epilepsi Walaupun ketiga bangkitan dengan gangguan kesadaran berbeda dalam etiologi, bentuk bangkitan klinis dan gambaran EEG nya , namun terdapat satu kesaaan , yaitu terdapat gangguan pada bagian otak yang sama yaitu pada : Batang otak bagian atas dan thalamus bagian medial Daerah interhemisfer bagian anterior dan posterior (cingulate, korteks frontalis bagian medial , precuneus) Kortek frontal bagian lateral dan orbital , dan korteks pariental bagian lateral.Pada bangkitan lena/ absence , terjadi gangguan jaras kortikothalamik, sedang daerah lain tidak terganggu. Hal ini dapat menerangkan ganguan kesadaran yang selektif.Pemriksaan functiolnal MRi (fMRI) menunjukkan peningkatan aliran pada daerah thalamus dan penurunan pada daerah interhemisfer anterior dan posterior , dan juga penurunan pada korteks asosiasi bilateral dan daerah subkortikal yang berhubungan . ganguan memproses informasi normal pada daerah otak yang spesifik menimbulkan ganguan kesadaran.Gangguan kesadaran pada bangkitan umum tonik klonik disebabkan terserangnya daerah otak yang luas , ternyata dengan pemeriksaaan SPECT iktal tampak peningkatan aliran darah terjadi fokal pada daerah thalamus dan batang otak dan korteks frontalis bagian lateral dan korteks asosiasi pariental, disertai penurunan aliran darah yang hebat pada kortek frontalis bagian lateral dan krtek pariental disertai penurunan pada singulate bagian anterior dan posterior. Pada bangkitan umum sekunder terdapat peningkatan aliran darahke serebelum dan thalamuspaska iktal , disertai penurunan aliran darah ke korteks frontalis dan paerientalis.Penjalaran bangkitan dari frontalis ke pariental dapat memlalui fasikulus longitudinalis superior, atau melalui interaksi kortikal thalamus-kortikal . manifestasi motorik dimulai dari sirkuit batang ota , dan utuhnya korteks motorik . pada keadaan yang jarang sekali , keadaan sebaliknya dapat juga terjadi , bila bangkitan jarang sekali , keadaan sebaliknya dapat juga terjadi , bila bangkitan terdapat pada bagian daerah sensorimotor bilateral , maka bangkitan tonik klonik umum yang terjadi tidak disertai gangguan kesadaran.a. Pada bangkitan lena, umumnya tonik klonik dan bangkitan parsial komplek pada epilepsy lobus temporal ; terjadi peningkatan aktifitas (warna merah ) yang abnormal , bilateral pada bagian atas dan thalamus (bagian tengah , mediodorsal dan nucleus intralaminer) penurunan aktifitas bilateral pada garis tengah interhemisfer (singulate bagian anterior dan posterior, kortek frontal bagian medial dan prekuneus). Penurunan aktifitas pada daerah interhemisfer menetap pada periode paskal iktal pada saat kesadaran masih terganggu.b. Pada bangkitan lena dan parsial komplek ; terjadi penurunan aktifitas bilateral forntalis lateralis dan korteks pariental . gambaran ini menetap pada keadaan paskal iktal bangkitan parsial komplek lobus, temporal dan bangkitan umum tonik klonik. Pada bangiktan lena terjadi juga prningkatan aktifitas forntalis lateralis dan korteks pariental.c. Pada bangkitan umum tonik-klonik; terjadi peningkatan aktifitas pada daerah forntalis lateralis dan korteks pariental, pada keadaan paska iktal terjadi penurunan aktifitas pada daerah ini.Lebih sulit untuk menerangkan bagaimana bangkitan pasial komplek yang hanya menyerang dapat suatu daerah fokal seperti pada lobus temporal dapat menimbulkan gangguan kesadaran . terserangnya kedua belahan lbus temporal diduga menjadi dasar terjadinya amnesia pada bangkitan parsial kompleks. Sehingga ganguan kesadaran, disebabkan karena bangkitan menyebar ke struktur subkortikal pada garis tengah , yang akan memblokade fungsi asosiasi fronto-pareintal bagian lateral yang merupakan bagian system kesadaran, sehingga menimbulkan supresi kortikal bilateral.Hipotesi inhibisi jaras jaras pada bangkitan parsial komplek.a. Dalam keadaan normal jaras aktifasi batang otak bagian atas dan diencepalon berinteraksi dengan korteks serebri untuk mempertahankan kesadaranb. Pada bngkitan fokal dari daerah mesial temporal unilateral c. Penyebaran aktifitas dari mesial temporal ke stuktur subkotikal pada garis tengahd. Ganguan pada fungsi aktfitas pada struktur subkortikal garis tengah menimbulkan depresi aktifitas bilateral pada kortek asosiasi fronto-pariental , sehingga timbul penuruna kesadaran.KESIMPULAN Berbagai bangkitan epilepsy seperti bangkitan lena (absence), umum tonik klonik dan parsial komplek walaupun berbeda dalam penyebab, bentuk bangkitan dan gambaran EEG dapat menyebabkan ganghuan kesadaran . pemeriksaan pencitraan otak dan EEG menunjukkkan bahwa ketiga bangkitan ini mempunyai persamaan dalam gangguan strukutur anatomi, sitem kesdaran pada saat terjadi bangkitan. Pengetahuan mengenai penurunan kesadaran pada epilepsy penting diketahui agar dapat mecegah pasien ari kecelakaan dan stigma social.