Gangguan Kepribadian Bipolar Episode Depresif
-
Upload
odilia-maria-cattleya -
Category
Documents
-
view
62 -
download
12
description
Transcript of Gangguan Kepribadian Bipolar Episode Depresif
GANGGUAN KEPRIBADIAN BIPOLAR EPISODE DEPRESIF
MARIA CATTLEYA 112012295
PENDAHULUAN
Gangguan bipolar (GB) dikenal juga sebagai gangguan manik depresi berpengaruh terhadap suasana perasaan dan proses berpikir seseorang GB episode depresi angka kejadian ± 5 per 1000 orang (laki laki = perempuan) Penelitian GB berhubungan erat dengan kematian dini (bunuh diri) dan disabilitas
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
ETIOLOGI
Suatu gangguan yang ditandai dengan perubahan mood antara rasa girang yang ekstrem dan depresi yang parah. Orang dengan gangguan bipolar (bipolar disorder) bagaikan mengendarai suatu roller coaster emosional, berayun dari satu ketinggian rasa girang ke dalam depresi tanpa adanya penyebab eksternal. Episode pertama berupa manik atau depresi.
Faktor Genetik
1. Depresi otomatis
Diperlukan suatu kejadian
atau peristiwa
2. Pengaruh gen depresi
berat dibandingkan depresi
ringan
• Faktor BiologisNeurotransmiter serotonin, norepinefrin dan dopamin
EPIDEMIOLOGI
Prevelensi seumur hidup adalah 2 %, sama dengan angka skizofrenia.
FAKTOR RESIKO
Jenis kelamin Laki-laki = Perempuan Usia
Gangguan bipolar usia 5 atau 6 tahun - 50 tahun
ETIOPATOFISIOLOGIFaktor Biologi Herediter
50% pasien bipolar memiliki satu orangtua dengan gangguan alam perasaan/gangguan afektif, yang tersering unipolar (depresi saja)
Jika seorang orang tua mengidap gangguan bipolar maka 27% anaknya memiliki resiko gangguan afektif
Bila kedua orangtua mengidap gangguan bipolar maka 75% anaknya memiliki resiko gangguan afektif
Risiko pada anak kembar sangat tinggi terutama pada kembar monozigot (40-80%), sedangkan kembar dizigot lebih rendah, yakni 10-20%2.
ETIOPATOFISIOLOGI
Genetik Penelitian terbaru menemukan gen lain yang
berhubungan dengan penyakit ini yaitu gen yang mengekspresi brain derived neurotrophic factor (BDNF). BDNF adalah neurotropin yang berperan dalam regulasi plastisitas sinaps, neurogenesis dan perlindungan neuron otak.
Gen yang mengatur BDNF terletak pada kromosom 11p13
Kelainan Otak Terdapat perbedaan gambaran otak antara
kelompok sehat dengan penderita bipolar.Melalui pencitraan magnetic resonance imaging (MRI) dan positron-emission tomography (PET), didapatkan jumlah substansia nigra dan aliran darah yang berkurang pada korteks prefrontal subgenual.
ETIOPATOFISIOLOGI
Faktor Psikososiala. Peristiwa kehidupan dan stres lingkunganb. Ketidak berdayaan yang dipelajari (Learned
Helplessness)c. Teori Kognitifd. Faktor psikoanalitik dan psikodinamik
KRITERIA DIAGNOSTIK Berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual
(DSM) IV, gangguan bipolar dibedakan menjadi 2 yaitu gangguan bipolar I dan II.Gangguan bipolar I atau tipe klasik ditandai dengan adanya 2 episode yaitu manik dan depresi, sedangkan gangguan bipolar II ditandai dengan hipomanik dan depresi.
Gangguan mood bipolar IGangguan mood bipolar I, episode manic tunggal Hanya mengalami satu kali episode manic dan
tidak ada rwayat depresi mayor sebelumnya. Tidak bertumpang tindih dengan skizofrenia,
skizofreniform, skizoafektif, Gangguan waham, atau dengan Gangguan psikotik yang tidak dapat diklasifikasikan.
Gejala-gejala tidak disebabkan efek fisiologik langsung zat atau kondisi medic umum
Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinik cukup bermakna atau menimbulkan hendaya dalam social, pekerjaan dan aspek fungsi penting lainnya.
Gangguan mood bipolar I, episode manic sekarang ini Saat ini dalam episode manic Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami
satu kali episode manik, depresi, atau campuran. Episode mood pada kriteria A dan B bukan
skizoafektif dan tidak bertumpang tindih dengan skizofrenia, skizofreniform, Gangguan waham, atau dengan Gangguan psikotik yang tidak dapat diklasifikasikan.
Gejala-gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologik langsung zat atau kondisi medik umum.
Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinik cukup bermakna atau menimbulkan hendaya dalam social, pekerjaan dan aspek fungsi penting lainnya.
Gangguan mood bipolar I, episode campuran saat ini Saat ini dalam episode campuran Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami
episode manik, depresi atau campuran Episode mood pada kriteria A dan B tidak dapat
dikategorikan skizoafektif dan tidak bertumpang tindih dengan skizofrenia, skizifreniform, Gangguan waham, atau Gangguan psikotik yang tidak diklasifikasikan
Gejala-gejala tidak disebabkan efek oleh fisiologik langsung zat atau kondisi medik umum
Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinik cukup bermakna atau menimbulkan hendaya dalam social, pekerjaan, atau aspek fungsi penting lainnya.
Gangguan mood bipolar I, episode hipomanik saat ini Saat ini dalam episode hipomanik Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami
satu episode manic atau campuran Gejala mood menyebabkan penderita yang secara
klinik cukup bermakna atau hendaya social, pekerjaan atau aspek fungsi penting lainnya
Episode mood pada kriteria A dan B tidak dapat dikategorikan sebagai skizoafektif dan tidak bertumpang tindih dengan skizofrenia, skizofreniform, Gangguan waham, dan dengan Gangguan psikotik yang tidak dapat diklasifikasikan2.
Gangguan mood bipolar I, episode depresi saat ini Saat ini dalam episode depresi mayor Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami
episode manik dan campuran Episode mood pada kriteria A dan B tidak dapat
dikategorikan sebagai skizoafektif dan tidak bertumpang tindih dengan skizofrenia, skizofreniform, Gangguan waham, dan dengan Gangguan psikotik yang tidak dapat diklasifikasikan.
Gangguan mood bipolar I, Episode Yang tidak dapat diklasifikasikan saat ini Criteria, kecuali durasi, saat ini, memenuhi
kriteria untuk manik, hipomanik, campuran atau episode depresi.
Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami satu episode manik atau campuran3.
Episode mood pada kriteria A dan B tidak dapat dikategorikan sebagai skizoafektif dan tidak bertumpang tindih dengan skizofrenia, skizofreniform, Gangguan waham, atau dengan Gangguan psikotik yang tidak dapat diklasifikasikan di tempat lain.
Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinik cukup bermakna atau menimbulkan hendaya dalam social, pekerjaan, atau aspek fungsi penting lainnya3.
Ganggguan Mood Bipolar IISatu atau lebih episode depresi mayor yang disertai dengan paling sedikit satu episode hipomanik.
Kriteria Diagnostik F31 Gangguan Afektif BipolarGangguan ini tersifat oleh episode berulang (yaitu sekurang-kurangnya dua) yang menunjukkan suasana perasaan (mood) pasien dan tingkat aktivitasnya jelas terganggu, dan gangguan ini pada waktu tertentu terdiri dari peninggian suasana perasaan (mood) serta peningkatan enersi dan aktivitas (mania atau hipomania), dan pada waktu lain berupa penurunan suasana perasaan (mood) serta pengurangan energi dan aktivitas (depresi)
F31.3 Gangguan Afektif Bipolar, episode kini Depresif Ringan atau Sedang Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria
untuk episode depresif ringan (F32.0) ataupun sedang (F32.1), dan
Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau campuran di masa lampau.
Karakter kelima dapat digunakan untuk menentukan ada atau tidaknya gejala somatic dalam episode depresif yang sedang berlangsung.
F31.4 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif Berat tanpa Gejala Psikotik Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria
untuk episode depresif berat tanpa gejala psikotik (F32.2), dan
Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau campuran di masa lampau.
F31.5 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif Berat dengan Gejala Psikotik Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria
untuk episode depresif berat dengan gejala psikotik (F32.3), dan
Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik atau campuran di masa lampau.
F32 Episode Depresif Pada semua tiga variasi dari episode depresif
khas yang tercantum di bawah ini, ringan (F32.0), sedang (F32.1), dan berat (F32.2 dan F32.3), gejala utama yang ditemukan adalah :
Afek depresif Kehilangan minat dan kegembiraan Berkurangnya energi yang menuju
meningkatnya keadaan mudah lelah
Gejala lainnya adalah : Konsentrasi dan perhatian berkurang Harga diri dan kepercayaan diri berkurang Gagasan tentang perasaan bersalah dan tidak
berguna (bahkan pada episode tipe ringan sekali pun)
Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis
Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri
Tidur terganggu Nafsu makan berkurang
F32.0 Episode Depresif Ringan Suasana perasaan (mood) yang depresif,
kehilangan minat dan kesenangan, dan mudah menjadi lelah biasanya dipandang sebagai gejala dari depresi yang paling khas, dan sekurang-kurangnya dua gejala dari ini, ditambah sekurang-kurangnya dua gejala lain (untuk F32.-) harus ada untuk menegakkan diagnosis pasti.
Tidak boleh ada gejala yang berat diantaranya. Lamanya episode berlangsung ialah
sekurangkurangnya sekitar 2 minggu. Individu yang mengalami episode depresif ringan
biasanya resah tentang gejalanya dan agak sukar baginya untuk meneruskan pekerjaan biasa dan kegiatan sosial, namun mungkin ia tidak akan berhenti berfungsi sama sekali.
F32.1 Episode Depresif Sedang Sekurang-kurangnya harus ada dua dari tiga gejala
paling khas yang ditentukan untuk episode depresif ringan (F32.0), ditambah sekurang-kurangnya tiga (dan sebaiknya empat) gejala lainnya.Beberapa gejala mungkin amat menyolok, namun tidak esensial apabila secara keseluruhan ada cukup banyak variasi gejalanya.
Lamanya keseluruhan episode berlangsung ialah sekurang-kurangnya sekitar 2 minggu.
Individu yang mengalami episode depresif taraf sedang biasanya menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan, dan urusan rumah tangga.
F32.2 Episode Depresif Berat tanpa Gejala Psikotik Semua gejala utama dan disertai 4 gejala
tambahan. Ketidak mampuan pasien untuk menceritakan
secara rinci, misalnya adanya agitasi atau retardari psikomotor yang mencolok.
Lamanya berlangsung harus minimal 2 minggu tetapi apabila onsetnya sangat cepat maka dapat dilakukan diagnosis sebelum 2 minggu.
Pasien sudah tidak mungkin melakukan aktivitas.
F32.3 Episode Depresif Berat dengan Gejala Psikotik
Memenuhi criteria episode berat. Waham dan halusinasi positif. Waham berupa
kemiskinan, malapetaka yang mengancam dan pasien merasa bertanggung jawab akan hal tsb. Halusinasi berupa auditorik atau olfatorik, halusinasi auditorik berupa suara yang menghina atau menuduh, sedangkan halusinasi olfaktorik berupa pasien mencium bau kotoran atau daging busuk
Retardasi psikomotor yang berat dapat menuju stupor.
Pemeriksaan Status Mental Episode Depresif
Deskripsi umum Mood ,afek, dan perasaan Bicara Gangguan persepsi Pikiran Daya ingat Pengendalian impuls Reliabilitas
DIAGNOSIS BANDING
1.Skizofrenia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu gangguan psikiatrik mayor yang ditandai dengan adanya perubahan pada persepsi, pikiran, afek, dan perilaku seseorang (Sadock, 2003).
2.Gangguan Cemas Menyeluruh, menurut DSM-IV yang dimaksud gangguan cemas menyeluruh adalah suatu keadaan ketakutan atau kecemasan yang berlebih-lebihan, dan menetap sekurang kurangnya selama enam bulan mengenai sejumlah kejadian atau aktivitas disertai oleh berbagai gejala somatik yang menyebabkan gangguan bermakna pada fungsi sosial, pekerjaan, dan fungsi - fungsi lainnya
3.Gangguan Obsesif-kompulsif (Obsessive-Compulsive Disorder, OCD) adalah kondisi dimana individu tidak mampu mengontrol dari pikiran-pikirannya yang menjadi obsesi yang sebenarnya tidak diharapkannya dan mengulang beberapa kali perbuatan tertentu untuk dapat mengontrol pikirannya tersebut untuk menurunkan tingkat kecemasannya
4.Demensia adalah Sindrom penyakit akibat kelainan otak bersifat kronik / progresif serta terdapat gangguan fungsi luhur (Kortikal yang multiple) yaitu ; daya ingat , daya fikir , daya orientasi , daya pemahaman , berhitung , kemampuan belajar, berbahasa , kemampuan menilai
TERAPIFARMAKOLOGIS
Antidepresan Antidepresan efektif untuk mengobati GB, episode
depresi. Penggunaannya harus dalam jangka
pendek.Penggunaan jangka panjang berpotensi meginduksi hipomania atau mania.Untuk menghindari terjadinya hipomania dan mania, antidepresan hendaklah dikombinasi dengan stabilisator mood atau dengan antipsikotika atipik
Obat anti depresi digolongkan dalam : Obat anti depresi trisiklik = Amitriptylin,
Imipramine, Clomipramine, Tianeptin. Obat anti depresi tetrasiklik = Maprotilin,
Mianserin, Amoxapine. Obat anti depresi MAOI-reversible = Moclobemide Obat anti depresi SSRI ( Selective Serotonin
Reuptake Inhibitors ) = Sertraline, Paroxetine, Fluvoxamine, Fluoxetine, Duloxetine, Citalopram.
Obat anti depresi”Atypical” = Trazodone, Mirtazapine, Venlafaxine
Untuk Depresi obat yang sebaiknya digunakan dari golongan SSRI:
Setraline tab 50 mg dosis anjuran 50-100 mg/hari
PENENTUAN KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI
a. Rawat Inap Berbahaya untuk diri sendiri Berbahaya bagi orang lain Hendaya beratb. Rawat inap parsial atau program perawatan seharic. Rawat jalan
NON FARMAKOLOGIS
Konsultasi Aktivitas Edukasi
Penjelasan biologis tentang penyakit harus jelas dan benar. Hal ini mengurangi perasaan bersalah dan mempromosikan pengobatan yang adekuat.
Memberi informasi tentang bagaimana cara memonitor penyakit terutama tanda awal, pemunculan kembali, dan gejala. Pengenalan terhadap adanya perubahan memudahkan langkah-langkah pencegahan yang baik.
Membantu penderita mengidentifikasi dan mengatasi stressor di dalam kehidupannya.
Informasi tentang kemungkinan kekambuhan penyakitnya.
Prognosis lebih buruk daripada pasien dengan depresi berat.
Pada 7% pasien gejala tidak terulang, 45% pasien mengalami episode yang lebih, dan 40% memiliki gangguan persisten.
Prognosis
Faktor-faktor yang membuat prognosis menjadi lebih buruk antara lain :
Riwayat pekerjaan yang buruk Penggunaan alkohol Gambaran psikotik Gambaran depresif diantara episode
manik dan depresi Adanya bukti keadaan depresif Jenis kelamin laki-laki
Indikator prognosis yang baik adalah sebagai berikut : Onset terjadi pada usia yang lanjut Pemikiran untuk bunuh diri yang sedikit Gambaran psikotik yang sedikit Masalah kesehatan (organik) yang
sedikit
TERIMA KASIH