Gangguan Irama Jantung_Arie

46

Click here to load reader

Transcript of Gangguan Irama Jantung_Arie

Page 1: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

Gangguan Irama JantungGangguan Irama Jantung

By : Ari GunawanBy : Ari Gunawan04711100060471110006

Page 2: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

A.Definisi dan KlasifikasiA.Definisi dan Klasifikasi

• Gangguan irama jantung(Aritmia) adalah kelainan elektrofisiologi jantung dan terutama kelainan sistem konduksi jantung.

• Terminologi dan peristilahan sangat bervariasi tetapi dianjurkan untuk mengacu pada istilah-istilah yang ditetapkan oleh WHO/ISFC. Contoh: 1. Pemacu kelana Atrial = Wondering Atrial Pacemaker = Irama Supraventrikular Multifokal.2. Irama Junctional = Irama lolos PA3. Paroksismal Atrial Takikardi = AV Junctional Re-entrant Takikardi

• Beberapa istilah yang perlu dipahami sebelum mempelajari Aritmia:1. Perioda Refrakter 2. Blok 3. Pemacu & Fokus Ektopik

4. Konduksi aberan 5. Re-Entri 6. Mekanisme lolos 7. Interval rangkaian.

Page 3: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

Gambaran EKG terjadinya AritmiaGambaran EKG terjadinya Aritmia

A. Komplek Sinus B. Komplek Atrial

C. Kompleks Penghubung D. Kompleks Ventrikular

Page 4: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

Gambaran EKG terjadinya AritmiaGambaran EKG terjadinya Aritmia

A. Konduksi Atrial Aberan (Kiri)

B. Konduksi Ventrikular Aberan (Kanan)

Page 5: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

Lanjutan...Lanjutan...

• Aritmia tersebut dapat timbul karena kelainan dalam pembentukan impuls, konduksi impuls, atau gabungan keduanya.

• Berdasarkan etiologinya tersebut, maka Aritmia jantung dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

A. Aritmia karena gangguan pada pembentukan impuls,

tdd:

1. Sinus Takikardi Sinus, Bradikardi Sinus, Aritmia Sinus, Henti Sinus.

Page 6: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

Lanjutan...Lanjutan...

2. Atria Ekstrasistol Atrial, Takikardi Atrial, Gelepar (flutter) Atrial, Fibrilasi Atrial, Pemacu kelana Atrial.

3. Penghubung AV (Aritmia Junctional) Ekstrasistol PA, Takikardi PA, Irama lolos PA.

4. Ventrikular Ekstrasistol ventrikular, Takikardi ventrikular, Gelepar (Flutter) ventrikular, Fibrilasi ventrikular, Henti ventrikular, Irama lolos ventrikular.

- Aritmia Supraventikuler: Aritmia Atrial+Aritmia PA

Page 7: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

Lanjutan...Lanjutan...

B. Aritmia karena gangguan penghantaran impuls tdd:

1. Blok SA, 2. Blok AV, 3. Blok Intraventrikular.

- Selain 2 golongan dasar aritmia ini, masih banyak jenis aritmia yang merupakan campuran ke-2 golongan di atas seperti: a. Takikardi Re-entri

b. Parasistol

c. Irama pacu jantung

Page 8: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

B. PembahasanB. Pembahasan

1. Sinusa. Takikardia SinusCiri-ciri: Irama sinus, Frek: > 100/mnt.- Meskipun tergolong Aritmia tapi merupakan respon normal jantung terhadap peningkatan kebutuhan O2 tubuh.b. Bradikardi SinusCiri-ciri: Irama Sinus, Frek: < 60/mnt.- Bradikardi sinus bisa tedapat pada orang normal dalam keadaan tidur atau pada para olahragawan.

Page 9: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

Lanjutan...Lanjutan...

c. Aritmia Sinus

Ciri-ciri: Irama Sinus, interval P-P bervariasi lebih dari 0,16 dtk.

d. Henti Sinus

Ciri-ciri: Tidak ada P dari sinus.

Page 10: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

Gambaran EKG Henti SinusGambaran EKG Henti Sinus

Henti Sinus: a. HS dgn Kompleks lolos penghubung.

b. HS dgn Kompleks Ventrikular.

Page 11: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

Lanjutan...Lanjutan...

2. Atriala. Ekstrasistol AtrialCiri-ciri: Ada P prematur dari Atrium, pause kompensasi tidak lengkap (interval Pprematur – P memanjang > P-P normal).- Ada beberapa bentuk: Bigemini atrial, Trigemini atrial, Quadrigemini atrial, kuplet, Ekstrasistol uni dan multifokal (Multifokal atrial Takikardi), Ekstrasistol yang tak diteruskan serta Ekstrasistol dgn konduksi Vent. Aberan.

Page 12: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

Gambaran EKG Ekstrasistol AtrialGambaran EKG Ekstrasistol Atrial

Page 13: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

Gambaran EKG Ekstrasistol AtrialGambaran EKG Ekstrasistol Atrial

Page 14: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

Gambaran EKG Ekstrasistol AtrialGambaran EKG Ekstrasistol Atrial

Page 15: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

Lanjutan...Lanjutan...

b. Takikardi Atrial (TA)

Ciri-ciri: 3 atau lebih Ekstrasistol yang berurutan, Frek: 160-250/mnt, P sukar dikenali krn bertumpuk pada T, QRS sempit, interval P-P dan R-R teratur.

- Sering muncul tiba-tiba, shg sering disebut Paroksismal Atrial Takikardi.

- Beberapa bentuk Takikardi Atrial: TA dgn Konduksi Vent. Aberan, TA dgn gangguan konduksi AV 2:1, TA Multifokal.

Page 16: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

Gambaran Takikardi AtrialGambaran Takikardi Atrial

Page 17: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

Gambaran EKG Takikardi AtrialGambaran EKG Takikardi Atrial

Page 18: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

Lanjutan...Lanjutan...c. Gelepar AtrialCiri-ciri: Denyut atria yang cepat dan teratur, dengan Frek: 250-350/mnt.- Gelombang P teratur berbebtuk gergaji, biasanya ratio konduksi 2 : 1.

d. Fibrilasi AtrialCri-ciri: Denyut atria yang tidak teratur dan cepat, dengan Frek: 350-600/mnt.- Adanya P dan QRS yang tidak teratur.- Fibrilasi Atrial halus jika defleksi gel P < 1 cm, sedangkan Fibrilasi Atrial kasar jika gel P > 1 cm.

Page 19: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

Lanjutan...Lanjutan...

e. Pemacu Kelana Atrial

Ciri-ciri: Adanya gel P Atrial yang berubah-ubah bentuknya dan juga interval PR-nya, Frekuensi biasanya 100/mnt atau kurang.

- Disini dianggap bahwa fokus ektopik di Atria selalu berpindah-pindah (Berkelana).

- Berlaku juga untuk fokus ektopik di Penghubung AV.

Page 20: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

Gambaran EKG Pemacu Kelana AtrialGambaran EKG Pemacu Kelana Atrial

Page 21: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

Lanjutan...Lanjutan...3. Aritmia Penghubung AV (PA)

a. Ekstrasistol PA / Ekstrasistol NodalCiri-ciri: Ada gel Pprematur yang berasal dari PA yaitu P lawan arus (Pnegatif di II, III, dan aVF), biasanya pause kompensasi tidak lengkap.

- Ada 3 bentuk ekstrasistol PA:1. P ekstrasistol di depan QRS, 2. P ekstrasistol terbenam di QRS, 3. P ekstrasistol di belakang QRS.- Seperti halnya dgn Ekstrasistol Atrial, maka pada Ekstrasistol PA juga didapati bentuk-bentuk:1. Bigemini, Trigemini, Quadrigemini.2. Bentuk Kuplet, 3. Ekstrasistol PA yang Multifokal, 4. Ekstrasistol PA yang tidak ditruskan, 5. Ekstrasistol PA dgn Konduksi Vent. Aberan.

- NB: Bila sukar dibedaka antara Ekstrasistol PA/AtrialEkstrasistol supraventrikular

Page 22: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

Gambaran EKG Ekstrasistol PAGambaran EKG Ekstrasistol PA

Page 23: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

Lanjutan...Lanjutan...

b. Takikardi Penghubung AV (PA)

Ciri-ciri: Adanya 3 atau lebih ekstrasistol penghubung yang berurutan.- Gambaran EKG Takikardi PA menunjukkan:

Frekuensi: 160-250/mnt. Sering P sukar dikenali karena bertumpuk pada T. Pnegatif di II, III, aVF. P bisa di depan atau di belakang QRS, paling sering P terbenam di

QRS. QRS sempit bila tidak terdapat konduksi aberan atau ggn konduksi

intraventrikular. Biasanya interval P-P dan R-R teratur.

NB: Bila sukar dibedakan antara Takikardi PA/Atrial

Takikardi supraventriular.

Page 24: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

Gambaran EKG Takikardi PAGambaran EKG Takikardi PA

Page 25: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

Lanjutan...Lanjutan...

- Bentuk-bentuk Takikardi PA :

1. Takikardi PA dgn konduksi Vent. Aberan Mirip Takikardi Ventrikuler.

2. Takikardi PA dgn ggn konduksi AV Konduksi 2 : 1

c. Kompleks lolos PA dan Irama lolos PA

Ciri-ciri Komplek lolos PA:

- Timbul karena impuls dari atas (Sinus) terhenti atau terlambat.

- Komplek PA timbul setelah suatu pause panjang (Frekuensi 40-60/mnt).

Ciri-ciri Irama lolos PA:

- Adanya 3 atau lebih kompleks penghubung AV yang berurutan.

NB: Bedakan dengan Ekstrasistol PA !!!

Page 26: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

Gambaran EKG Irama Lolos PAGambaran EKG Irama Lolos PA

Page 27: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

Lanjutan...Lanjutan...

4. Aritmia Ventrikular

a. Ekstrasistol Ventrikular

Ciri-ciri: - QRS yang prematur, melebar dan Bizzare.

- P dari sinus tidak terpengaruh oleh QRS ekstrasistol.B

Beberapa bentuk Ekstrasistol Ventrikular:

1. Bigemini, trigemini, kuadregemini ventrikular.

2. Kuplet ekstrasistol ventrikular.

3. Ekstrasistol ventrikular yang multifokal (konfigurasi dan intervalnya berbeda).

4. Ekstrasistol yang tersisip diantara 2 kompleks sinus.

Page 28: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

Gambaran EKG Ekstrasistol VentrikularGambaran EKG Ekstrasistol Ventrikular

Page 29: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

Gambaran EKG Ekstrasistol VentrikularGambaran EKG Ekstrasistol Ventrikular

Page 30: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

Lanjutan...Lanjutan...

2. Takikardi Ventrikular (TV)

Ciri-ciri: - 3 atau lebih ekstrasistol ventrikular yang berurutan.

- Frekuensi biasanya 160-200/mnt.

- Terdapat disosiasi Atrio – Ventrikular.

- QRS melebar dan bizzare, bentuk dan irama sedikit tidak teratur.

- Sering sukar dibedakan antara Takikardi ventrikular dgn takikardi supraventrikular dengan konduksi ventrikular

aberan.

Beberapa bentuk takikardi Ventrikular: TV dgn aktivasi atria lawan arus, TV Multifokal, TV Torsade de pointes.

Page 31: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

Gambaran EKG Takikardi VentrikularGambaran EKG Takikardi Ventrikular

Page 32: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

Lanjutan...Lanjutan...

3. Gelepar Ventrikular (GV)Ciri-ciri: - Gelombang QRS dan T menyatu menjadi undulasi yang

teratur. - Freuensi biasanya 250-300/mnt. - Gelepar ventrikular merupakan aritmia yang labil, yang cepat berubah menjadi takikardi ventrikular atau fibrilasi ventrikular.

4. Fibrilasi Ventrikular (FV)Ciri-ciri: - Gelombang QRS dan T menyatu menjadi undulasi yang tidak teratur dan cepat.NB: - Berdasarkan besarnya undulasi, maka dapat dibedakan atas FV kasar/halus.

- Secara klinis Fibrilasi Ventrikular = Henti jantung.

Page 33: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

Gambaran EKG Flutter dan Fibrilasi VentrikularGambaran EKG Flutter dan Fibrilasi Ventrikular

Page 34: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

Lanjutan...Lanjutan...

5. Kompleks lolos Ventrikular dan Irama lolos Ventrikular

- Komplek lolos ventrikular yi suatukomplek ventrikular yang timbul Karena impuls dari atas (Sinus dan AV) terhenti atau terlambat.

- Ciri-ciri: Suatu kompleks ventikular yang timbul setelah suatu pause panjang, Frekuensi: 20 – 40/mnt.

- 3 atau lebih kompleks lolos ventrikular yang berurutan

Irama lolos ventrikular.

6. Henti ventrikular

Suatu keadaan dimana EKG tidak menunjukkan QRS.

Page 35: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

B. Aritmia karena gangguan penghantaran B. Aritmia karena gangguan penghantaran impulsimpuls

Suatu gangguan penghantaran impuls disebut blok. Yang sering menimbulkan masalah klinis adalah blok di daerah sino-atrial dan terutama blok di daerah atrioventrikular, sedangkan blok intraventrikular tidak menyebabkan ggn irama jantung secara langsung.

Pada umumnya suatu blok memiliki beberapa derajat:

a. Blok derajat 1: Impuls masih bisa diteruskan tetapi lambat.

b. Blok derajat 2: Sebagian impuls dapat diteruskan dan sebagian lagi terhenti.

c. Blok derajat 3: Impuls tidak bisa lewat sama sekali.

Page 36: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

Lanjutan...Lanjutan...

1. Blok Sino-Atrial

- Terjadi bila jaringan penghubung antara simpul sinus dan atria gagal menghantarkan impuls.

- Blok SA derajat 1 tidak dapat dilihat pada EKG.

- Blok SA derajat 3 sama dgn henti sinus.

Yang dapat dilihat adalah blok SA derajat 2, yang di bagi menjadi:

a. Blok SA tipe Konstan

Ciri-ciri: Irama sinus teratur, suatu saat ada gelombang P yang hilang, interval PP kehilangan = 2 X PP normal.

b. Blok SA tipe Wenkebach

Ciri-ciri: Irama sinus dgn PP yang makin mengecil disusul dgn gel P yang hilang.

Page 37: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

Gambaran EKG Blok SAGambaran EKG Blok SA

Page 38: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

Lanjutan...Lanjutan...

2. Blok Atrio-ventrikular

Blok AV adalah blok yang paling penting, karena menyebabkan ggn pada koordinasi antara atria dan ventrikel sehingga sangat mengganggu fungsi jantung. Blok AV adalah blok yang paling sering terjadi.

a. Blok AV derajat 1

Ciri-ciri: Interval PR memanjang lebih dari 0,20 detik.

b. Blok AV derajat 2

b.1. Blok AV tipe Wenkebach

Ciri-ciri: Interval PR makin memanjang, suatu saat ada gel. QRS yang hilang.

b.2. Blok AV tipe Mobitz 2

Ciri-ciri: - Interval PR tetap, suatu saat ada gel. QRS yang hilang.

Page 39: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

Gambaran EKG Blok AV Derajat 1 dan 2Gambaran EKG Blok AV Derajat 1 dan 2

Page 40: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

Lanjutan...Lanjutan...

b.3. Blok AV lanjut atau derajat tinggi

Ciri-ciri: Blok AV dengan Rasio konduksi 2:1 atau lebih.

Misalnya: Blok AV 2:1, 3:1, 4:1, dsb.

c. Blok AV total

Ciri-ciri:

- Pada blok AV total, tidak ada gel. P yang diteruskan, sehingga harus ada irama lolos, supaya tidak terjadi henti ventrikular.

- Pada umumnya ada 2 macam Irama lolos yaitu irama lolos PA dan Irama lolos Ventrikular.

NB: Pada blok AV total terjadi disosiasi AV komplit.

Page 41: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

Gambaran EKG Blok AV lanjut dan totalGambaran EKG Blok AV lanjut dan total

Page 42: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

C. Aritmia CampuranC. Aritmia Campuran

1. ParasistolYaitu keadaan dimana diluar pemacu dasar (sinus) terdapat suatu fokus lain yang mempuyai sifat tidak dipengaruhi oleh pemacu dasar.Menurut letaknya fokus parasistol dapat dibagi atas: Parasistol atrial, penghubung, dan ventrikular (paling sering).Ciri-ciri:Interval rangkaian fokus parasistol tidak sama.Interval antara fokus parasistol ialah tetap atau saling berkelipatan.Kadang-kadang ditemukan komplek fusi.

2. Takikardi Re –entriDibagi atas 2 yaitu:

1. Takikardi Re-entri pada sindrom pre-eksitasi.2. Takikardi Re-entri pada simpul AV.

Page 43: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

Gambaran EKG Parasistol dan Takikardi REGambaran EKG Parasistol dan Takikardi RE

Page 44: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

D. Penatalaksanaan terapiD. Penatalaksanaan terapi1. Amiodaron HCL

Indikasi: Fibrilasi ventrikel, Takikardi ventrikel, Aritmia supaventikuler.Dosis: - Untuk Aritmia ventrikuler 800-1600 mg/hr 1-3 minggu.Efek samping: Fotosensitasi dan pigmentasi, hipertiroid, toksisitas

pulmonal, Iritasi GI.2. Prajmalium Bitartrate

Indikasi: Takiaritmia tanpa gangguan konduksi AV, Sindrom WPW.Dosis: Awal 3-4 x 1 tab/hari, penunjang 2-4 x ½ tab/hari, pencegahan 2 x 1 tab pagi dan malam, pasien BB < 50 kg dosis diperkecil menjadi 1mg/kgbb/hr. 1 tab = 20 mg.Efek samping: Ikterus kolestatik, gangguan penglihatan.

3. Disopyramide phosphateIndikasi: Aritmia supraventrikuler dan ventrikuler, Dosis: 400-800 mg/hari dalam dosis terbagi, dianjurkan 200 mg/8 jam.Efek samping: Pusing, lesu, lemah otot, sakit kepala, malaise, efek Antikolinergik dan gagal jantung.

Page 45: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008

Lanjutan...Lanjutan...

4. Propafenone HCL

Indikasi: Fibrilasi/flutter atrium paroksismal, takikardi supraventrikular

Paroksismal dan aritmia ventrikular.

Dosis: Awal 150 mg tiap 8 jam (450 mg/hari), dapt ditingkatkan menjadi

225 mg tiap 8 jam (675 mg/hari) untuk interval 3-4 hari.

Efek Samping: Gangguan GI, penglihatan kabur dan vertigo, lelah,

sakit kepala, pusing, gangguan tidur dan gangguan psikologi.

Page 46: Gangguan Irama Jantung_Arie

Ar-goen_FK Unsyiah 2008Ar-goen_FK Unsyiah 2008