ganggu industri migas ganggu industri migas

76
EDISI 01 | 2014 MEDIA KOMUNIKASI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL UU MINERBA MARI, Songsong Era Kemandirian Bangsa JERO WACIK Pribadi Dengan “SEJUTA” Kepedulian Kala Kabut Asap GANGGU INDUSTRI MIGAS Kala Kabut Asap GANGGU INDUSTRI MIGAS

Transcript of ganggu industri migas ganggu industri migas

Page 1: ganggu industri migas ganggu industri migas

Songsong Masa Depan dengan ENERGI ALTERNATIF & RAMAH LINGKUNGAN

efficient energy, preserving the natural

efficient energy, preserving the natural

Songsong Masa Depan dengan ENERGI ALTERNATIF & RAMAH LINGKUNGAN

ME

DIA

KO

MU

NIK

ASI K

EM

EN

TE

RIA

N E

NE

RG

I DA

N SU

MB

ER

DA

YA

MIN

ER

AL

ED

ISI 01

| 20

14

E D I S I 0 1 | 2 0 1 4

M E D I A K O M U N I K A S I K E M E N T E R I A N E N E R G I D A N S U M B E R D A Y A M I N E R A L

UU MINERBAMARI,Songsong Era Kemandirian Bangsa

JERO WACIKPribadi Dengan “SEJUTA”

Kepedulian

Kala Kabut Asap GANGGU INDUSTRI MIGAS

Kala Kabut Asap GANGGU INDUSTRI MIGAS

Page 2: ganggu industri migas ganggu industri migas

terangi BUMI dengan LISTRIK

pergunakan dengan bijak...

Songsong Masa Depan dengan ENERGI ALTERNATIF

& RAMAH LINGKUNGAN

Page 3: ganggu industri migas ganggu industri migas

PENANGGUNG JAWAB

Sekretaris Jenderal

Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan

Staf Ahli Bidang Komunikasi dan sosial

Kemasyarakatan

Kepala Pusat Komunikasi Publik

Kepala Biro Hukum

Kepala Pusat Data dan Teknologi ESDM

Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama

REDAKTUR

Kepala Bagian Tata Usaha, Puskom

Kepala Sub Bagian Rencana dan Keuangan, Puskom

Kepala Subbagian Umum, Puskom

Vagunaldi, S.Kom

Bunga Adi Mirayanti, S.I.Kom

Dian Eka Puspitasari, S.Sos.

EDITOR

Indra Tauhid C. S., M.A., Dian Lorinsa, S.IP.,

Judhi Purdhiyanto, Amna, S.Sos., Safii,

DESAIN GRAFIS & FOTOGRAFER

Melati Larasati Oktaviani, Didit Adiono,

Adi Noorfajarudin, Prawira,

Akbar Alfiannto, Arif Suryadi

ALAMAT

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Jl. Medan Merdeka Selatan No. 18

Jakarta 10110

Tromol Pos: 1344/JKT 10013

Tel. / Faks: (021) 344 0649

email: [email protected]

KESDM

editorial

Songsong Masa Depan dengan ENERGI ALTERNATIF & RAMAH LINGKUNGAN

effi cient energy, preserving the natural

effi cient energy, preserving the natural

Songsong Masa Depan dengan ENERGI ALTERNATIF & RAMAH LINGKUNGAN

ME

DIA

KO

MU

NIK

ASI K

EM

EN

TE

RIA

N E

NE

RG

I DA

N SU

MB

ER

DA

YA

MIN

ER

AL

ED

ISI 01

| 20

14

E D I S I 0 1 | 2 0 1 4

M E D I A K O M U N I K A S I K E M E N T E R I A N E N E R G I D A N S U M B E R D A Y A M I N E R A L

UU MINERBAMARI,Songsong Era Kemandirian Bangsa

E D I S I 0 1 | 2 0 1 4

JERO WACIKPribadi Dengan “SEJUTA”

Kepedulian

Kala Kabut Asap GANGGU INDUSTRI MIGAS

Kala Kabut Asap GANGGU INDUSTRI MIGAS

FA_Mag_ESDM EDISI 1_2014_COVER.indd 1 4/30/2014 3:10:38 PM

Para pembaca yang kami hormati

Masalah energi masih dominan mewarnai langkah umat manusia memasuki tahun 2014. Sebagai kelanjutan dari pencapaian positif sepanjang tahun 2013 lalu, pemerintah melalui Kementerian ESDM telah merancang sejumlah langkah strategis. Langkah-langkah ini tentu membutuhkan dukungan dari segenap elemen bangsa, tanpa terkecuali. Tanpa dukungan, dapat dipastikan bahwa segenap langkah tersebut tidak akan memberika hasil optimal. Dan tentu saja kondisi ini sama sekali tidak kita harapkan akan terjadi di bumi pertiwi tercinta. Oleh karenanya, mari kita bersama-sama menyingsingkan lengan baju untuk lebih bekerja keras mewujudkannya.

Selaras dengan konsistensi upaya pengelolaan sumber energi secara optimal dan efisien, Pemerintah melalui Kementerian ESDM pada tahun ini juga telah menelurkan / menetapkan Undang-Undang (UU) No.4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, atau juga dikenal dengan UU Minerba.

UU Minerba sejatinya mengandung kebijakan penghentian ekspor bahan mentah mineral. Mineral yang hendak diekspor, harus melalui pemurnian dan pengolahan terlebih dahulu di dalam negeri. Tujuannya untuk meningkatkan nilai tambah mineral itu sendiri.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan, “Spirit, jiwa dari UU Minerba adalah tidak boleh atau dilarang Indonesia mengekspor mineral mentah tanpa diolah. Sudah cukup puluhan tahun kita ini mengekspor mineral mentah”.

UU Minerba melarang pelaku industri mengekspor bijih mentah (raw material/ore). Namun, ini bukan berarti ekspor sama sekali tak boleh. UU Minerba mewajibkan pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi dan pemegang kontrak karya melakukan kegiatan pengolahan dan pemurnian di dalam negeri terlebih dahulu, baru bisa mengekpor raw material. Dengan kata lain, pelaku industri skala tertentu wajib membangun pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter).

Tanpa implementasi kebijakan yang terangkum dalam UU Minerba ini, Indonesia dipercaya akan terus menjadi negara yang mengandalkan sumber daya alam sebagai modal pembangunan. Harapan menjadi negara maju yang mengolah barang mentah menjadi barang jadi akan menguap begitu saja. Hal ini tentunya tidak boleh dibiarkan begitu saja.

Ragam upaya untuk memperbaiki kondisi tesebut tentunya harus terus ditegakkan demi memelihara kedaulatan energi Indonesia. Dimana hal ini tentunya akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara keseluruhan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Akhir kata, kami haturkan selamat membaca. Kami senantiasa menantikan berbagai masukkan positif dari pembaca semua untuk lebih “menghidupkan” manfaat dari media komunikasi kita bersama ini.

Selamat MenyimakRedaksi

3edisi 01 I 2014

Page 4: ganggu industri migas ganggu industri migas

3 EDITORIAL

6 SURAT ANDA

8 HOT NEWS• Sosialisasi Undang-Undang Nomor

5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

9 LENSA• Mengajak GAPENSI Untuk Terjun Di

Sektor ESDM• Mengunjungi Korban Erupsi Gunung

Sinabung • Kebijakan Energi Nasional• Pemaparan Kinerja Sektor ESDM

2013 dan Proyeksi 2014 • UU MINERBA Tidak Membolehkan

Ekspor Mineral Mentah• Ekspedisi NKRI• Kuliah Umum Di Kampus STP NUSA

DUA BALI• Para Kontraktor Migas Diminta

Untuk Segera Bekerja • Menteri ESDM Resmikan SPBG

Pertama Milik PGN• Penyerahan DIPA Tahun Anggaran 2014

20 ENERGI MIX • Hidrogen Dari Batu Hasilkan Energi

22 WACANA• Pengolahan Dan Pemurnian

Mineral Di Dalam Negeri, Akan Menguntungkan Bangsa Indonesia

24 MIGAS• Lanjut, Program KONVERSI BBM ke

BBG untuk Transportasi• PAPUA dan MALUKU Sumbang

26,2% Produksi Gas Nasional• Kementerian ESDM Agar Siaga

Jelang Natal dan Tahun Baru• SPBG PERDANA PGN Resmi

Beroperasi• Empat Lapangan Migas Laut Dalam

Andalan Masa Depan• Tahun 2014, Investasi Migas Capai

US$25,64 Miliar• Penyaluran Gas Domestik NAIK• Nelayan Kembali Nikmati BBM

Bersubsidi • Cadangan Migas Non Konvensional

Indonesia Capai 1.037 TCF • 2014, 13 Proyek Migas Mulai

Produksi • Januari 2014, Harga Minyak

US$105,80 per Barel

34 KETENAGALISTRIKAN• SDM Ketenagalistrikan HARUS

BERKUALITAS• Masyarakat Diharap PEDULI

Terhadap KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN

• Indonesia Tuan Rumah The Special SOME and 16th ACE Goverment Council Meeting

• Dirjen Ketenagalistrikan Pimpin 16th ACE GC Meeting

• Dialog Penyediaan Listrik di

Sumatera Bagian Utara• Menteri ESDM Serahkan DIPA TA

2014• Dirjen Ketenagalistrikan Buka

Rakernas KONSUIL• Direktur Teknik dan Lingkungan

Ketenagalistrikan Serahkan SLO bagi Masyarakat Madiun

• Perusahaan Besar Tolak Subsidi Listrik Dicabut

• Kunjungan Kerja Menteri ESDM Dalam Rangka Pengamanan Pasokan BBM, LPG, dan Listrik Menyambut Perayaan Natal 2013 dan Tahun Baru 2014

• 55% Pasokan Listrik di Sumba dari Energi Terbarukan

• Capaian Sub Sektor Ketenagalistrikan Tahun 2013

• 151 Desa di Toraja Utara Akan Segera Nikmati Listrik

• Wamen ESDM Kunjungi Indonesia Power UPB Bali

• Tahun ini Pemerintah akan Tambah Kapasitas Listrik 4.250 MW

• PLN Kerja Sama dengan Perusahaan Listrik Asal Malaysia

• Desa Maju Mulyo Kini Terlistriki • 2013 Pertumbuhan Penjualan Listrik

6,93 Persen• Dirjen Ketenagalistrikan HAdiri The

5th Meeting Of Committee Of The Whole For The AEC

• Peluang dan Peran Investasi Swasta dalam Sektor Ketenagalistrikan

• Ditjen Ketenagalistrikan

daftar isi

14SAJIAN UTAMAUU MINERBA Mari, Songsong EraKemandirian Bangsa

18BERANDAJERO WACIKPribadi Dengan “SEJUTA”Kepedulian

4 edisi 01 I 2014

Page 5: ganggu industri migas ganggu industri migas

Sosialisasikan Permen Perizinan Ketenagalistrikan

• Wamen ESDM Meresmikan Pembangunan PLTA Kayan Kalimantan Utara berkapasitas 6.080 MW

• Kementerian ESDM Meriahkan Pameran Munas XII Gapensi

• Pemerintah Akan Bangun PLTA 6.000 MW di Kayan

• PJU Pintar Hemat Listrik Solo 4,5 MW

• Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Membuka Rakernas AKLINAS

• Dirjen Ketenagalistrikan Buka Rakernas PPILN di Yogyakarta

• Prosentase Batubara Untuk Pembangkit Listrik Terus Ditingkatkan

• Sesditjen Hadiri Ground Breaking Proyek-Proyek MP3EI Sulbar

• Indonesia dan India Berpeluang Jalin Kerja Sama Ketenagalistrikan

• Kementerian ESDM Atur Akreditasi dan Sertifikasi Ketenagalistrikan

• Pemerintah Percepat Pembangunan PLTA

45 MINERBA • UU MINERBA Harus Konsisten

Dilaksanakan• Wamen ESDM Tinjau PABRIK

Percontohan JGC Coal Fuel• Lepas Sambut Direktur Jenderal

Mineral dan Batubara

• Rapat Kerja Menteri ESDM dengan Komisi VII DPR RI

• Peresmian Koperasi Pegawai Ditjen Mineral dan Batubara (KPM)

• Koordinasi dan Sosialisasi Mineral dan Batubara

• Koordinasi dan Supervisi (KORSUP) Atas Pengelolaan Pertambangan Mineral dan Batubara di Provinsi Sulawesi Tengah, Tahun 2014

• Laporan Langsung dari Kamboja, ASEAN+3 Energy Fora

49 EBT• Pemanfaatan Energi Baru

Terbarukan• Akademisi dan Perguruan Tinggi

Diminta Ikut Sosialisasikan EBT Dan Hemat Energi

• Mengundang Investor Mengembangkan EBT

• Rapat Kerja Ditjen EBTKE• PLTP PATUHA Akan Beroperasi

Juni 2014• Mendorong Kegiatan Energi Baru

Terbarukan• Mengembangkan Energi Panas

Bumi Temperatur Rendah - Menengah

• PGE Area Kamojang Raih Tiga Kali Proper Emas

• Kunjungan Kerja Ke PLTP PATUHA• Tiga PLTP Ditargetkan Beroperasi

Tahun Ini• Lelang PLTS Akan Dilakukan Secara

Bertahap

58BADAN

GEOLOGITim Kementerian

ESDM Kunjungi KORBAN GUNUNG

SINABUNG

72LINGKUNGAN

Sumber Energi Dari RUMPUT GAJAH

• Wakil Menteri ESDM Meninjau Perkebunan Kemiri Sunan

54 ITJEN• Sosialisasi Internal Audit Capability

Model (IACM), Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 dan Evaluasi LAKIP Inspektorat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

• Konsinyering Finalisasi Standar Operasional Prosedur (SOP) Dilingkungan Tata Usaha Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian ESDM

55 BADAN GEOLOGI • Jakarta Berpotensi Menjadi Acuan

Kota dengan Pemanfaatan Ruang Bawah Tanah

• Permukaan Tanah Jakarta Turun Rata-rata Lima Sentimeter Per Tahun

• Gempa Lampung Akibat Tumbukan Lempeng

• Kebumen Diguncang Gempa 6,5 Skala Richter

• Gunung Kelud Meletus• Wilayah Rawan Tsunami di

Indonesia Berjumlah 19 Lokasi

60 BADIKLAT• Forum Komunikasi Kerja Sama Diklat• Kerjasama PUSDIKLAT MIGAS

Dengan UPT PK Bojonegoro/BLK• BDTBT Selenggarakan 4 Diklat

Sekaligus• Diklat Pengenalan Pertambangan • Diklat Assesor Kompetensi• Pusdiklat Minerba Selenggarakan

Sosialisasi Penyusunan SKP• Diklat OTP for PEMI• Diklat Dasar-Dasar Pengawasan

Kegiatan Pertambangan

64 BALITBANG • Workshop Knowledge Management• Mengunjungi Fasilitas Litbang

Geologi Kelautan• Forum Komunikasi Pengelola APBN

Litbang ESDM• Kunjungan Kepala Badan Litbang

ESDM Ke ITS Surabaya• Peresmian Pilot Project PJU Pintar• Training Workshop 2050 Calculator• Indonesia Student Mining

Competition Ke 9

68 TEKNOLOGI • Lumpur (FLUIDA) Pemboran

70 LINGKUNGAN • Kala Kabut Asap Ganggu Industri

Migas

74 GLOSSARY

E D I S I 0 1 | 2 0 1 4

5edisi 01 I 2014

Page 6: ganggu industri migas ganggu industri migas

surat pembaca

KEMIRI SUNANDewasa ini banyak dilakukan pengembangan biodiesel sebagai energi altenatif. Dan salah satunya yang cukup ramai dibicarakan adalah Kemiri Sunan. Bisa dijelaskan sedikit mengenai kemiri sunan sebagai sumber Bahan Bakar Nabati penghasil biodiesel. Terima kasih.

Rani Fitria – Padang

Ibu Rani Fitria Yth, Terima kasih atas pertanyaan yang diajukan. Kemiri Sunan merupakan salah satu bahan yang dikembangkan untuk menghasilkan bahan bakar nabati. Kemiri sunan memiliki potensi sebagai sumber energi alternatif. Dari 100 pohon kemiri sunan, dapat diperoleh minyak biodiesel 10 ton/tahun. Dengan pertumbuhannya yang relatif cepat, wilayah pengembangannya luas, produktivitasnya tinggi dan cocok sebagai tanaman konservasi. Tidak hanya itu, tanaman ini juga multiguna karena dapat digunakan sebagai obat, cat, pernis, tinta, pewarna batik, pelapis perahu, minyak lampu, pestisida nabati, pupuk organik, pelapis sepatu dan lain-lain. Salam redaksi

Vertical RescueDalam melakukan penggalian tambang bawah tanah beberapa kali terjadi kecelakaan. Dan untuk menolong korban yang berada didalam dilakukan teknik Vertical Rescue. Barangkali bisa dijelaskan mengenai teknik vertical rescue tersebut. Sebelumnya kami ucapkan terima kasih.

Ahmad Anggito – Malang

Bapak Ahmad Anggito Yth, Terima kasih atas pertanyaan yang diajukan. Vertical rescue adalah suatu teknik evakuasi (memindahkan ke lokasi yang lebih aman) obyek(baik barang maupun manusia/korban) dari titik rendah ke titik yang lebih tinggi atau sebaliknya, pada medan yang curam/ vertical baik kering maupun basah. Teknik ini biasanya dilakukan untuk menolong korban jika terjadi kecelakaan di tambang bawah tanah. Salam redaksi

Balai Diklat Tambang Bawah TanahKami ingin memerlukan informasi mengenai Balai Diklat Tambang Bawah Tanah (BDTBT). Mohon kiranya redaksi dapat memberikan sedikit penjelasan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

M. Aditia – Samarinda

Bapak M. Aditia YthTerima kasih atas pertanyaannya yang diajukan. Untuk informasi yang bapak butuhkan tersebut dapat mengunjungi Balai Diklat Tambag Bawah Tanah yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta, Sungai Durian II, Kec. Barangin Kota Sawahlunto, Sumatera Barat atau dengan mengakses website http://www.bdtbt.esdm.go.id/ Disana terdapat beragam informasi yang Bapak butuhkan. Salam redaksi

6 edisi 01 I 2014

Page 7: ganggu industri migas ganggu industri migas

Untuk kritik, saran maupun artikel dapat dikirimkan ke: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Jl. Medan Merdeka Selatan No.18 - Jakarta 10110, Tromol Pos : 1344/JKT 10013Tel. / Faks. (021) 344 0649, email. [email protected]

Microturbine Cogeneration Technology Saya ingin mendapatkan sedikit penjelasan mengenai teknologi baru pembangkit listrik Microturbine Cogeneration Technology (MCT). Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Asep Sutisna – Cirebon

Bapak Asep Sutina YthTerima kasih atas pertanyaannya yang diajukan. Teknologi ini diadopsi dari teknologi turbin gas yang lazim digunakan pada pesawat terbang dan disesel engine turbochargerbpad mesin otomotif. Selain mempunyai bodi yang kecil dan ringan, mikroturbin juga mudah dipasang, tidak bising, serta lebih nyaman digunakan karena tanpa pelumas, tanpa coolant serta tanpa bahan berbahaya lainnya. Selain itu mikroturbin juga mempunyai emisi yang erbilang rendah.

Salam redaksi

DIMETHYL ETHERKami ingin memerlukan informasi tentang Dimethyl Ether (DME). Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Mia Juwita - Lampung

Ibu Mia Juwita YthTerima kasih atas pertanyaannya yang diajukan. Dimethyl ether atau DME adalah salah satu alternatif sumber bahan bakar yang mulai dilirik sebagai pengganti LPG dimasa depan.

Salah satu kelebihan DME adalah sifatnya yang tidak jauh berbeda dengan LPG.

Gas ini tidak berbau, tidak berwarna, serta cukup mudah dalam memprosesnya ke dalam bentuk cairan. DME juga menggantikan gas-gas CFC (untuk AC dan refrigerator) yang kini telah dilarang digunakan di banyak negara. DME mempunyai potensi sebagai bahan bakar alternatif untuk kendaraan bermesindiesel, karena memiliki bilangan cetane 55-60. (bandingkan dengan minyak diesel/solar yang hanya 40-55).

Salam redaksi

Mengurus Izin Usaha Niaga LPGKami ingin mengetahui syarat untuk mengurus Izin Usaha Niaga LPG . Mohon dapat diberikan informasinya. Terima kasih.

Bambang Sutomo – Medan

Bapak Bambang Sutomo YthTerima kasih atas pertanyaannya yang diajukan. Untuk mengetahui informasi yang Bapak butuhkan bisa menghubungi Ruang Pelayanan Investasi Migas Terpadu,Gedung Plaza Centris Lantai 1. Jl HR Rasuna Said Kav. B-5 Jakarta Selatan, atau dapat mengakses informasi tersebut melalui www.migas.esdm.go.id

Salam redaksi

7edisi 01 I 2014

Page 8: ganggu industri migas ganggu industri migas

HOT NEWS

Sosialisasi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

menyelenggarakan Sosialisasi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara di Auditorium Lantai X Gedung Sekretariat Jenderal ESDM (18/3). Acara ini dibuka oleh Sekretaris Jenderal KESDM, M. Teguh Pamudji, dan menghadirkan narasumber dari Badan Kepegawaian Negara.Dalam sambutannya, M. Teguh Pamudji, menyampaikan bahwa Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 merupakan penyempurnaan Undang-Undang Nomor 43 tahun 1999.

“Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 memuat substansi dan paradigma mengenai pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang sangat berbeda dengan undang-undang pokok-pokok kepegawaian yang lama. Undang-Undang ASN menuntut aparatur sipil negara mengedepankan kinerja dan profesionalisme,” ujar Sekretaris Jenderal KESDM saat membuka acara sosialisasi tersebut.

Kepala Badan Kepegawaian Negara, Drs. Eko Sutrisno, M.Si., dalam sosialisasinya tentang pokok-pokok dari Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004, menyebutkan bahwa jenis kepegawaian

diubah dari Pegawai Negeri menjadi Pegawai ASN. Pegawai ASN terdiri dari PNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PNS adalah Pegawai ASN yang diangkat sebagai Pegawai Tetap sedangkan PPPK merupakan Pegawai ASN yang diangkat sebagai pegawai dengan perjanjian kerja. Jabatan PNS dalam Undang-Undang ASN pun berbeda dengan undang-undang yang lama. Kini, jabatan PNS terdiri dari 3 (tiga), yaitu Jabatan Administrasi, Jabatan Fungsional, dan Jabatan Pimpinan Tinggi.

Selain itu dengan diberlakukannya Undang-Undang ASN, jabatan struktural dilakukan penyetaraan, seperti jabatan Eselon Ia kepala lembaga pemerintah nonkementerian setara dengan jabatan Pimpinan Tinggi Utama. Jabatan eselon Ia dan Ib setara dengan Pimpinan Tinggi Madya, jabatan eselon II setara dengan jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, jabatan eselon III setara dengan

jabatan Administrator, dan jabatan eselon IV setara dengan jabatan Pengawas, serta jabatan eselon V dan Fungsional Umum setara dengan jabatan Pelaksana. Sedangkan untuk jabatan fungsional tertentu, perubahan hanya terletak pada jabatan fungsional tingkat Keterampilan yang terdiri dari tingkatan Pemula, tingkatan Terampil, tingkatan Mahir dan tingkatan Penyelia.

Perubahan yang cukup penting dalam Undang-Undang ASN adalah perubahan Batas Usia Pensiun (BUP) bagi seluruh Pegawai ASN. Seperti yang disampaikan oleh Deputi Bidang Bina Kinerja dan Perundang-Undangan Badan Kepegawaian Negara, Sudwidjo Kuspriyo Murdono, BUP bagi Pejabat Administrasi adalah 58 (lima puluh delapan) tahun dan 60 (enam puluh) tahun bagi Pejabat Pimpinan Tinggi. Namun, BUP yang baru ini berlaku bagi Pegawai ASN yang pensiun terhitung mulai akhir Januari 2014 (GO)

8 edisi 01 I 2014

Page 9: ganggu industri migas ganggu industri migas

LENSA

Songsong Masa Depan dengan ENERGI ALTERNATIF

& RAMAH LINGKUNGAN

hemat energi dan sekaranglah saatnya....

jangan sampai anak cucu kita tidak dapat menikmati terangnya kehidupan.

Page 10: ganggu industri migas ganggu industri migas

Mengajak GAPENSI Untuk Terjun Di

SEKTOR ESDM

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik hadir sebagai salah satu pembicara dalam sebuah

seminar yang bertajuk “Sistem Pengelolaan Pertambangan Umum untuk Industri Konstruksi”.

Acara yang diadakan dalam Musyawarah Nasional Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (MUNAS GAPENSI) ini berlangsung di Hotel Inna Grand Bali Beach Hotel, Sanur Bali (20/01).

Dalam kesempatan tersebut Menteri ESDM memaparkan bahwa ada banyak peluang kerja di sektor ESDM yang belum dilirik oleh anggota GAPENSI, padahal masih banyak peluang yang bisa digali di bidang Energi dan Sumber Daya Mineral. Dia menuturkan bahwa investasi di sektor migas nilainya terus naik, hal ini dikarenakan untuk dapat berinvestasi di sektor migas nilainya bisa sampai puluhan tahun. Dan untuk tahun 2014, Indonesia akan berinvestasi dengan nilai sekitar 26 miliar dollar. Sementara itu untuk investasi energi lain, rata-rata 1 MW sekitar 2,5 juta dollar. Ini seharusnya menjadi potensi besar yang bisa dimanfaatkan oleh para anggota GAPENSI.

“Mulailah berpikir ke sektor ESDM. Banyak sekali uang yang bisa diserap disektor ESDM untuk GAPENSI. Kalau kita membangun PLTU maka disitu pasti ada dermaga, dermaga itu pekerjaan sipil, yang bisa dikerjakan oleh GAPENSI,” ungkapnya.

LENSA

Mengunjungi Korban Erupsi

GUNUNG SINABUNG

Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik mendampingi Presiden RI dan Ibu Ani Bambang

Yudhoyono dalam rangka meninjau bencana letusan (erupsi) Gunung Sinabung di Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara (23/01).

Turut serta dalam rombongan tersebut Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Mendagri Gamawan Fauzi, Mentan Suswono, Menhut Zulkifli Hasan, dan Menhub EE Mangindaan. Dalam kegiatan tersebut Menteri ESDM mendampingi Presiden beserta Ibu mengunjungi korban erupsi Gunung Sinabung di

beberapa lokasi pengungsian.

Dilokasi bencana, Kementerian ESDM telah mendirikan Posko ESDM Peduli Bencana yang didukung oleh stakeholder di Sektor ESDM. Posko yang berada di Pos Pengamatan Gunung Api

Sinabung, Jalan Kiras Bangun, Desa Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo telah menyalurkan bantuan berupa makan, minuman, obat-obatan dan uang serta melakukan perbaikan infrastruktur kelistrikan dan distribusi bahan bakar minyak. Tidak itu saja, dua BUMN sektor ESDM yaitu, PT Agincourt Resources dan PT Bukit Asam, Tbk. sejak tanggal 18 Januari 2014 telah mengirimkan tenaga paramedis sebanyak 10 orang berikut obat-obatan.

UU MINERBA TIDAK MEMBOLEHKAN EKSPOR

MINERAL MENTAHSpirit, jiwa dari undang-undang minerba adalah tidak boleh atau

dilarang Indonesia mengekspor mineral mentah tanpa diolah, sudah cukup puluhan tahun kita ini mengekspor mineral mentah.

Demikian dikatakan Menteri ESDM Jero Wacik dalam pertemuannya dengan pimpinan PT Freeport Indonesia (PT FI) yang dipimpin CEO

Freeport McMoran Copper & Gold Inc Richard C Adkerson di kantor Kementerian ESDM (30/01).

Dalam pertemuan tersebut, Menteri ESDM menjelaskan kepada delegasi PT FI tujuan dan

semangat dari Undang-Undang No. 4 tahun 2009 atau undang-undang minerba serta turunannya.

Mulai 12 Januari 2014 Undang-undang minerba mengamanahkan tidak boleh mengekspor mineral mentah, oleh karenanya perusahaan dan masyarakat wajib untuk melaksanakannya. “Mineral yang masih boleh diekspor harus sudah diproses,” jelasnya.

10 edisi 01 I 2014

Page 11: ganggu industri migas ganggu industri migas

LENSA

KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL

Dalam Rapat Kerja antara Komisi VII DPR RI dengan Menteri ESDM selaku Ketua Harian

DEN yang dilaksanakan di Gedung Nusantara II, telah menyetujui Rancangan Peraturan Pemerintah Kebijakan Energi Nasional untuk ditetapkan menjadi Peraturan Pemerintah Kebijakan Energi Nasional (28/01).

Persetujuan RPP KEN menjadi peraturan pemerintah Kebijakan Energi Nasional ini setelah melalui tahapan pembahasan yang intensif dan komprehensif antara Komisi VII DPR RI dengan Dewan Energi Nasional.

Menteri ESDM Jero Wacik mengungkapkan bahwa arah dari kebijakan energi nasional sangat jelas. Karena untuk kedepan ketergantungan Indonesia terhadap minyak bumi secara perlahan akan dikurangi, yang saat ini mencapai 50 persen akan dikurangi menjadi 22 persen lebih di tahun 2025 mendatang. Sedangkan peran batubara akan ditingkatkan. Dan untuk energi baru terbarukan akan mengalami pertumbuhan paling besar, dari 6 persen menjadi 23 persen.

“ Saya bersyukur sidang paripurna DPR tadi memutuskan Kebijakan Energi Nasional disetujui, setelah ini kita menyiapkan RUEN (Rencana Umum Energi Nasional) dan RUED (Rencana Umum Energi Daerah) supaya daerah penghasil tidak kekurangan listrik dan mendapat prioritas”, pungkas Jero Wacik.

Pemaparan Kinerja SEKTOR ESDM 2013 dan

PROYEKSI 2014

Kinerja sektor ESDM secara keseluruhan menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal ini dilaporkan Menteri ESDM Jero Wacik

dalam pemaparan kinerja sektor ESDM 2013 dan proyeksi tahun 2014 di Komisi VII DPR RI (29/01).

“Kinerja sektor ESDM tahun 2013 cukup memuaskan, tercermin pada asumsi makro sektor ESDM dan indikator kinerja strategis lainnya. Asumsi makro, kita berhasil menjaga realisasi volume BBM bersubsidi 2013 pada kisaran 46,83 juta kl, ada penghematan 1,49 juta Kl (Kilo Liter) dari kuota sebesar 48 juta Kl. tahun 2014 dialokasikan sebesar 48 juta Kl,” ujar Menteri ESDM.

Penerimaan sektor ESDM tahun 2013 memberi kontribusi 24% dari penesional, dan realisasi sebesar 108% melebihi dari yang sudah ditargetkan dan rasio elektrifikasi tahun 2013 sebesar 80,51%, atau lebih tinggi 1,3% dari yang ditargetkan. Dan untuk tahun 2014 rasio elektrifikasi ditargetkan sebesar 81,51%.

Selain itu juga sudah dicapai program percepatan pembangunan pembangkit tahap II. Hal ini akan mulai terealisasi pada tahun 2014, dengan diresmikannya PLTP Patuha (55 MW)

pada bulan Juni 2014. Mandatori bahan bakar nabati, volume BBN bersubsidi biodiesel, tahun 2013 sebesar 1,03 juta Kl dan target tahun 2014 sebesar 1,64 juta Kl, bioethanol, target pada tahun 2014 sebesar 0,16 juta Kl, campuran BBN pada BBM pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 4,01 juta Kl.

Tidak itu saja, di tahun 2013 terdapat penghematan devisa sebesar US$ 779 juta dan tahun 2014 ditargetkan sebesar US$ 3,11 miliar. Tahun 2014 ditargetkan dapat menghemat subsidi BBM sebesar Rp. 4,6 triliun.

Kepada PT Freeport juga Menteri menekankan untuk segera membangun smelter di Indonesia dan menghindari pemutusan hubungan kerja (PHK). “Kita berhasil sudah, tidak ada PHK pekerja besar-besaran pada Januari 14 yang lalu. Memang itu salah satu konsen kami, tidak boleh ada kebijakan yang kontraproduktif yang malah menciptakan pengangguran baru,” tuturnya.

Dan bagi para penambang kecil Menteri menyarankan, sekarang ada 66 smelter yang sedang proses berjalan dan dipekirakan sebagian akan selesai di tahun 2014. Dan jika ini sudah selesai, maka para penambang kecil boleh kembali menambang. “Namun hasilnya kemudin dijual ke smelter-smelter yang ada di dalam negeri kemudian kalau sudah jadi baru ekspor kesana,” himbau Jero Wacik.

11edisi 01 I 2014

Page 12: ganggu industri migas ganggu industri migas

LENSA

Ekspedisi NKRI Menteri Energi Dan Sumber Daya

Mineral, Jero Wacik merespon baik Ekspedisi NKRI yang digagas oleh

Komando Pasukan Khusus (Kopasus).“Ekspedisi NKRI Kopasus itu program bagus sekali, untuk di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan sekarang yang keempat adalah di Maluku dan Maluku Utara, ini menyangkut ESDM juga bahan tambang diperiksa, ada apa saja sih disitu, dan saya sudah menyatakan kepada Danjen Kopassus, kami akan support karena ini menyangkut geologi, pertambangan dan menyangkut juga minyak dan gas bumi,“ ujar Menteri ESDM Jero Wacik usai bertemu Komandan Jenderal Kopassus (Danjen) Mayjen TNI Agus Sutomo di kantor Kementerian ESDM, Jakarta (30/01).

Mayjen TNI Agus Sutomo mengatakan, kegiatan ini merupakan silaturahmin nasional komponen bangsa, ada TNI AD, Laut, Polisi, Mahasiswa dari perguruan tinggi negeri dan swasta, organisasi masyarakat, peneliti, dan para ahli serta pakar. Semua itu secara bersama-sama turun ke lapangan untuk melakukan pendataan potensi sumber daya alam, disana ada geologi, mineral, ada flora ada fauna ada sosial budaya, itu semua didata dan diteliti termasuk pula potensi bencana juga masuk dalam pendataan. Hasil dari pendataan dirangkum menjadi sebuah buku yang diserahkan kepada instansi terkait untuk ditindaklanjuti untuk kepentingan bangsa dan negara.

Dengan dilaksanakannya kegiatan tersebut dapat meningkatkan wawasan kebangsaan dan membangun kebersamaan secara nasional. Selain itu juga terus membangun infrastruktur di pedesaan dan daerah-daerah terpencil yang terisolir seperti, infrastruktur pariwisata dan komunikasi.

KULIAH UMUM DI KAMPUS STP NUSA DUA BALI

Sekitar 1500 mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) - Nusa Dua, Bali mengikuti kuliah umum yang diberikan

oleh Menteri ESDM Jero Wacik (05/02). “Para mahasiswa agar memiliki Triologi Pendidikan yaitu, kemauan, kecerdasan dan biaya.Kemauan adalah modal utama yang paling penting karena kemauan itulah yang mendorong semua keinginan untuk menentukan cita-cita. Kalau kemauan nya keras,otaknya cerdas maka biaya akan menyusul di cari oleh otak yang cerdas dan kemauan yang keras,” ujar Jero Wacik mengawali kuliahnya.

Dalam kuliahnya, Menteri berpesan kepada Mahasisawa/i untuk kuliah dengan baik demi menggapai cita-cita. Otak yang cerdas serta kemauan yang

keras merupakan modal utama mencapai cita-cita. Selain itu, Menteri ESDM juga menghimbau para mahasiswa/i untuk melaksanakan gerakan hemat energi. “Ada contoh ini yang saya bawa, ini namanya Lampu yang menggunakan tenaga matahari ini Pagi di jemur 2-3 jam sudah bisa di pakai, ini seperti petromax tidak perlu minyak tanah atau solar tapi perlunya matahari,” papar Jero Wacik.

Dikesempatan yang sama perwakilan dari STP menyampaikan masalah kekurangan air bersih di wilayah tersebut kepada Menteri ESDM. Menanggapi permintaan tersebut Menteri ESDM menyatakan, akan mengirimkan tim survei dari Badan Geologi untuk memeriksa kemungkinan adanya sumber air di bawah tanah di areal tersebut.

PENYERAHAN DIPA TAHUN ANGGARAN 2014

Selaku Pengguna Anggaran Bagian Anggaran Kementerian ESDM, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik

menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran (TA) 2014 kepada para eselon I Selaku Kuasa Pengguna

Anggaran (KPA) di lingkungan Kementerian ESDM (17/12).

12 edisi 01 I 2014

Page 13: ganggu industri migas ganggu industri migas

LENSA

Para KONTRAKTOR MIGAS Diminta Untuk

Segera Bekerja

Usai penandatanganan 7 wilayah kerja migas dikantor Kementerian ESDM, Menteri ESDM Jero Wacik meminta

kepada semua kontraktor wilayah kerja migas untuk segera bekerja sesuai dengan kontrak yang sudah ditandangani bersama SKK Migas (26/02).

“Saya perintahkan kepada seluruh kontraktor yang sudah tanda tangan, bekerjalah segera, mulai besok, jangan mendapat kontrak kerjasama terus dibiarkan bertahun-tahun tidak dikerjakan, karena rakyat dan Pemerintah menunggu hasilnya, eksplorasi yang dilakukan tahun ini, kira-kira 10 tahun lagi atau 15 tahun lagi baru keluar gas atau minyaknya,” ujar Jero Wacik.

Diakuinya, bahwa dalam melakukan kegiatan eksplorasi diperlukan dana yang besar, teknologi serta risiko yang tinggi. Meski begitu kegiatan eksplorasi harus dilakukan utamanya untuk mendapatkan cadangan-cadangan baru. “Kalau hari ini kita tidak tanda tangani dan tidak dijalankan eksplorasinya, apa yang akan dipanen oleh anak cucu kita, tidak ada,” imbuh Jero Wacik.

Dan untuk meningkatkan kegiatan disektor migas baik dikegiatan ekplorasi maupun eksploitasi, Wacik meminta kepada Direktur Jenderal Minyak Dan Gas Bumi untuk mempercepat semua urusan-urusan dengan tetap menjunjung akuntabilitas. “Tidak boleh ada yang kanan, kiri dan hal-hal yang melanggar aturan, semua harus acoording to undang-undang dan peraturan, penuhi semua dan jangan ada penyelewengan,” pungkas Jero Wacik.

Menteri ESDM RESMIKAN SPBG PERTAMA MILIK PGN“Kita harus serius memanfaatkan energi. Hal ini dikarenakan sudah tercantum dalam pasal 33 ayat 3 UUD 1945 dimana berbunyi bumi air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat,” ujar Menteri ESDM Jero Wacik dalam sambutannya pada peresmian SPBG pertama milik PT PGN (Persero) di wilayah Bekasi, Jawa Barat (24/12).

Pemerintah berkomitmen dan sangat serius melakukan konversi dari BBM ke BBG. Hal ini terbukti dari kendaraan umum di Jakarta seperti taksi dan bus

Transjakarta sudah menggunakan gas.

Peresmian ini merupakan komitmen pemerintah melalui PGN sesuai dengan amanat Presiden RI untuk menjadi leader transformasi energi dari Bahan Bakar Minyak(BBM) ke Bahan

Bakar Gas (BBG).

SPBG perdana milik PT PGN (Persero) yang dibangun di Pondok Ungu Bekasi ini dilengkapi dengan 2 dispenser, masing-masing memiliki kapasitas gas 1000 meter kubik gas per hari. Lokasi ini dipilih untuk merespon

tingginya lalu lintas kendaraan yang hilir mudik ke Jakarta setiap harinya sebesar 60% dan total populasi warga Bekasi. Selain itu penggunaan gas pada kendaraan di wilayah Bekasi diperkirakan akan terus tumbuh.

Tahun depan PT PGN rencananya akan membangun SPBG sejenis sebanyak 16 SPBG di wilayah Jawa Barat, Jawa Timur dan Riau. Total investasi yang dikeluarkan mencapai Rp 260 miliar.

Acara yang dilakukan Gedung Kementerian ESDM ini merupakan tindak lanjut

dari Penyerahan DIPA TA 2014 oleh Presiden RI pada 10 Desember lalu kepada seluruh Menteri dan Kepala Lembaga.

Dalam kata sambutannya Menteri ESDM berharap agar pengelolaan anggaran dapat berjalan lancar dan penyerapan dapat optimal

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. "Dulu serapan kurang karena alasan pemberian DIPA dilakukan kurang cepat, Maret-April, sekarang pemerintah ingin menyerahkan lebih cepat agar penyerapan lebih optimal,"ungkap Jero Wacik.

Alokasi anggaran belanja Kementerian ESDM TA 2014 adalah sebesar Rp16,26 triliun dengan komposisi belanja pegawai Rp988,31 miliar atau

6,08 persen, belanja barang Rp5.748,80 miliar atau 35,35 persen dan belanja modal Rp9.526 miliar atau 58,57 persen.Sedangkan anggaran Kementerian ESDM TA 2014 terdiri atas 11 DIPA Induk yang mempresentasikan masing-masing unit eselon satu atau setara di lingkungan Kementerian ESDM, Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (Setjen DEN) dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas).

13edisi 01 I 2014

Page 14: ganggu industri migas ganggu industri migas

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan, “Spirit, jiwa

dari UU Minerba adalah tidak boleh atau dilarang Indonesia mengekspor mineral mentah tanpa diolah. Sudah cukup puluhan tahun kita ini mengekspor mineral mentah”. Cukup sudah mengekspor “tanah air”, demikian Jero Wacik sering

mengumpamakannya. Mineral mentah yang diekspor tidak hanya bernilai komoditas rendah, namun juga merusak lingkungan.

“Jadi ‘digaruk’ lumpur itu. Di dalam lumpur itu ada mangan, nikel, bauksit. Lalu, dikapalkan, terus dibawa ke luar negeri. Itu yang saya sebut mengekspor ‘tanah air’,” ujar Jero Wacik dalam jumpa pers usai pertemuan dengan PT Freeport Indonesia (PT FI) yang dipimpin CEO Freeport McMoran Copper & Gold Inc Richard C. Adkerson, Kamis (30/1/2014).

SAJIAN UTAMA

Undang-Undang No.4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, atau

juga dikenal dengan UU Minerba, mengandung kebijakan

penghentian ekspor bahan mentah mineral. Mineral yang

hendak diekspor, harus melalui pemurnian dan pengolahan

terlebih dahulu di dalam negeri. Tujuannya untuk meningkatkan nilai tambah mineral itu sendiri.

14 edisi 01 I 2014

Page 15: ganggu industri migas ganggu industri migas

UU MINERBAMari, Songsong Era

Kemandirian Bangsa

Jero Wacik menjelaskan, “Pada lumpur yang kita ekspor tadi ada material-material tertentu. Tetapi, ada juga lumpur saja. Ini akan cepat sekali merusak lingkungan karena ratusan juta ton ‘digaruk’, terus diekspor. Sementara itu, kita mendapat sedikit karena harganya murah”. Terkait dengan kebijakan ini, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM R. Sukhyar mengutarakan hal senada.

“Sudah lama kita mengekspor bahan

mentah, sejak zaman Belanda. Bauksit sudah kita ekspor sejak 1938. Sampai hari ini, kita belum mampu mengolah dan memurnikan. Kita baru memulainya di Tayan. Kita juga ingin menjadi negara maju. Masa berpuluh-puluh tahun kita terus mengekspor bahan baku?” tanya R. Sukhyar.

OLAH DULU, BARU EKSPORUU Minerba melarang pelaku industri mengekspor bijih mentah (raw material/ore). Namun, ini bukan berarti ekspor sama sekali tak boleh. UU Minerba mewajibkan pemegang Izin Usaha

Pertambangan (IUP) Operasi Produksi dan pemegang kontrak karya melakukan kegiatan pengolahan dan pemurnian di dalam negeri terlebih dahulu, baru bisa mengekspor raw material. Dengan kata lain, pelaku industri skala tertentu wajib membangun pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter). Tanpa kebijakan ini, Indonesia akan terus menjadi negara yang mengandalkan sumber daya alam sebagai modal pembangunan. Harapan menjadi negara maju yang mengolah barang mentah menjadi barang jadi akan menguap begitu saja.

SAJIAN UTAMA

15edisi 01 I 2014

Page 16: ganggu industri migas ganggu industri migas

Kebijakan pengolahan dan pemurnian produk mineral akan memberikan multiplier effects yang baik bagi bangsa Indonesia pada umumnya dan masyarakat sekitar pada khususnya. Pembangunan smelter akan memperkuat dan mengembangkan proses hilirisasi subsektor mineral dan batubara, terutama akan memperkuat struktur industri hilir nasional. Di samping itu, akan tercipta pula industri-industri pendukung dan membuka lapangan kerja.

Data Kementerian ESDM mencatat 66 smelter sudah dalam tahap pembangunan, 25 smelter sudah mencapai progress di atas 70%, beberapa diantaranya sudah diresmikan, dan sisanya di bawah 60% dalam proses pembangunannya. Bagi para penambang skala kecil, Jero Wacik, menghimbau agar mereka menjual hasil tambangnya ke smelter.

“Ditambang, kemudian dijual ke smelter-smelter yang ada di dalam negeri. Lalu, kalau sudah jadi, baru diekspor,” himbau Jero Wacik. Sejatinya, Pemerintah mulai memberlakukan UU No.4 Tahun 2009 pada 12 Januari 2014 lalu. Namun, Pemerintah membuat aturan turunan bagi para pengusaha tambang yang sudah berkomitmen membangun pabrik pemurnian bijih mineral.

Aturan turunan tersebut diantaranya adalah Peraturan Pemerintah No.1 Tahun 2014 serta Peraturan Menteri ESDM No.1 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara. Dalam beleid tersebut, enam mineral logam (tidak termasuk batubara) masih bisa diekspor sesuai ketentuan kadar pengolahannya. Jadi, tidak terlebih dahulu dimurnikan. Mineral-mineral logam tersebut ialah tembaga, pasir besi, bijih besi, seng, timbal, dan mangaan.

“Pertimbangan Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah yang baru adalah tenaga kerja. Jangan sampai terjadi PHK besar-besaran. Tidak boleh ada kebijakan

kontraproduktif yang malah menciptakan pengangguran baru. Kedua, pertimbangan ekonomi daerah sehingga implikasi Peraturan Pemerintah ini tidak memberatkan pembangunan ekonomi daerah,” jelas Jero Wacik.

BERKALI LIPATPengolahan dan pemurnian bukan tanpa maksud. Mineral yang sudah diproses melalui pengolahan dan pemurnian akan meningkat harganya menjadi berkali-kali lipat. Menurut Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo, mineral yang telah diolah dan dimurnikan, nilai jualnya dapat mencapai 100 kali lipat daripada dijual dalam bentuk masih mentah.

“Harga yang biasanya US$50 per ton dalam bentuk ore begitu diolah menjadi

nikel atau ferro nikel harganya menjadi US$2.500 atau US$3.000. Berapa kali lipat? Enam puluh kali lipat. Bahkan, ada yang ratusan kali lipat,” ujar Susilo di acara seminar “Undang-Undang Minerba 2014, Apa Kabarnya,” di Jakarta, Selasa (25/2/2014).

Jadi, lanjut Susilo, “Dari semua kondisi tadi, tanpa adanya pengolahan, bertahun-tahun siapa yang kaya? Mana sumber daya alam untuk kesejahteraan rakyat kalau kita tidak lakukan pelaksanaan Undang-Undang itu?” Pernyataan Susilo diamini oleh Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian ESDM Saleh Abdurrahman. Ia mengungkapkan, kebijakan untuk melarang ekspor bahan mentah merupakan kebijakan yang

SAJIAN UTAMA

16 edisi 01 I 2014

Page 17: ganggu industri migas ganggu industri migas

SAJIAN UTAMA

menguntungkan bangsa Indonesia. Sebaliknya, kebijakan mengekspor bahan mentah, seperti di masa lalu, sangat merugikan bangsa Indonesia.Pembangunan pabrik pemurnian bernilai strategis dalam rangka pengelolaan sumber daya energi dan mineral. Hal ini untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat sesuai dengan four track stategy yang sudah dicanangkan oleh Pemerintah, yaitu Pro Growth, Pro Job, Pro Poor, dan Pro Environment.

Pro Growth bermakna meningkatkan investasi sektor pertambangan dan mendukung tumbuhnya sektor jasa (services). Arti Pro Job ialah membuka kesempatan kerja baru. Pro Poor berarti meningkatkan dana bagi hasil pemerintah daerah guna menstimulasi perekonomian di daerah. Terakhir,

Pro Environment, yaitu kegiatan pertambangan harus dilaksanakan dengan mengikuti kaidah pertambangan yang baik dan benar.

“Undang-Undang itu membuat paradigma baru dalam pengelolaan mineral. Sekarang kita mulai sadar bahwa kita ingin mengejar negara-negara maju, setara dengan negara-negara maju. Kalau tidak, kita akan selalu menjadi negara yang basic nature resources,” papar Saleh Abdurrahman saat diwawancarai BBC, Selasa (18/2/2014).

SINERGIUU Minerba tidak hanya terkait dengan Kementerian ESDM. Sinergi diperlukan agar implementasi UU ini terealisasi dengan efektif. Sinergi ini, contohnya, terlihat pada sebuah tim yang terdiri atas antara lain Kementerian ESDM, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Keuangan, dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Salah satu fungsi tim ini adalah terus memantau pembangunan smelter.

“Kita punya tim yang ke sana-ke sini melakukan pengecekan satu per satu, memantau pembangunan smelter. Kita geber untuk cepat menyelesaikannya”, ujar Susilo Siswoutomo, Rabu (12/2/2014).

Bentuk dukungan juga mengalir dari instansi Pemerintah lainnya. Kementerian Keuangan, misalnya, memberlakukan pajak progresif untuk ekspor mineral yang diatur melalui Peraturan Menteri Keuangan No.6/PMK.011/2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Keuangan No.75/PMK.012/2012 tentang Penetapan Barang Ekspor yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar.

“Tarif bea keluar diterapkan naik mulai 20% sampai 60% secara gradual setiap semester sampai dengan 31 Desember 2016 untuk mendorong pelaku usaha segera melakukan kegiatan pengolahan dan pemurnian mineral dengan membangun smelter,”

ujar Menteri Keuangan Chatib Basri beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Fuad Rahmany mengatakan, potensi penerimaan negara yang hilang akibat dampak berlakunya UU Minerba mencapai Rp20 triliun. Jumlah ini termasuk setoran royalti yang merupakan bagian dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

“Total, Rp20 triliun dengan royalti karena royalti nilainya lebih besar,” ujar Fuad di Jakarta, Senin (17/3/2014).

Lalu, dari sisi pajak, potensi penurunan penerimaan negara hanya sebesar Rp4 triliun sampai Rp6 triliun. Namun, menurut Fuad, itu adalah sebuah keputusan yang diambil dengan masak-masak. Pemerintah berani merelakan penerimaan negara berkurang demi menata produksi dalam negeri.

Tata kelola industri yang baik akan menjadikan Indonesia memiliki daya saing di lingkup internasional. Fuad optimistis, setelah adanya proses pengolahan dan pemurnian, penerimaan negara akan kembali meningkat. Sebab, harga produk yang selama ini diekspor juga naik.

“Kebijakan ini adalah kebijakan yang baik bagi bangsa kita. Walaupun penerimaan pajak turun sedikit, tapi kita menyelamatkan bangsa ini dari pencurian besar,” tekannya.

Semangat UU Minerba adalah upaya menjadikan Indonesia sebagai negara maju yang berbasiskan industri, tidak lagi mengandalkan sumber daya alam sebagai modal untuk pertumbuhan. Sudah banyak negara maju yang dahulu memiliki sumber daya alam dan mengolahnya menjadi barang jadi.

Akankah kita terus menghidupi industri negara lain dengan harga murah hingga habis sumber daya kita? Sudah saatnya membenahi sektor mineral dan batubara untuk kemandirian bangsa demi kepentingan bersama, bukan kepentingan sesaat dan sedikit orang saja.

17edisi 01 I 2014

Page 18: ganggu industri migas ganggu industri migas

BERANDA

Jero Wacik pun tercatat sebagai

salah satu pejabat penyelenggara

negara yang memiliki kepedulian tinggi terhadap kondisi

sesama.

18 edisi 01 I 2014

Page 19: ganggu industri migas ganggu industri migas

Tahun 2013 yang baru berlalu merupakan tahun dengan torehan tinta emas untuk segenap prestasi dan

kinerja yang ditunjukkan oleh Jero Wacik sebagai tokoh nomor satu di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia. Ragam tantangan yang silih berganti menerpa tubuh kementerian ini, senantiasa ditangani secara profesional oleh beliau. Selaras dengan hal tersebut, Pria kelahiran Pulau Dewata ini pun tidak pernah melepaskan perhatian pada berbagai isu sosial maupun lingkungan yang terkait dengan tanggungjawabnya di lingkungan Kementerian ESDM. Tentu saja tidak berlebihan apabila Jero disebut sebagai salah satu putra bangsa yang memiliki sejuta kepedulian positif terhadap kondisi bangsa ini.

Apresiasi terhadap Jero Wacik pun mengalir dari berbagai kalangan. Hal ini dibuktikan melalui peluncuran buku berjudul “Jero Wacik Di Mata 100 Tokoh”. Buku setebal 322 halaman yang diluncurkan pada tanggal 7 Juli 2013 ini merupakan testimony 100 tokoh di Indonesia. Dalam kesempatan itu, Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pun secara simbolis berkenan menandatangani sampul buku tersebut.

Tidak berhenti disitu, dalam buku bertajuk “Tahun Kedua Mengemban Tugas – Jero Wacik, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral”, kita dapat mengetahui dan mengamati secara pasti rekam jejak beliau selama tahun 2013, yaitu tahun kedua (periode 19 Oktober 2012 hingga 18 Oktober 2013) dimana Jero Wacik mengabdikan dirinya sebagai Menteri ESDM.

Buku ini sejatinya merupakan wujud “laporan” terhadap berbagai tugas yang telah dilaksanakan oleh Jero Wacik dalam kurun periode tertentu. Hal ini

telah beliau lakukan sejak mengemban amanah sebagai Menteri Kebudayaan dan Pariwisata. Diakui oleh Jero bahwa amanah yang beliau terima sebagai Menteri ESDM merupakan tugas yang penuh tantangan. “Semua hari adalah hari tantangan,” tegas Jero penuh arti. Dalam buku ini, kita dapat melihat secara terang benderang sepak terjang Jero Wacik dari waktu ke waktu sepanjang waktu pengabdiannya yang kedua di Kementerian ESDM.

Satu hal yang patut dicermati bersama,

bahwa selain memberikan perhatian

penuh terhadap berbagai persoalan

dan tantangan di lingkungan

Kementerian ESDM, beliau senantiasa

memiliki perhatian lebih terhadap hal-hal

lain disekitarnya.Banyak contoh yang mendukung hal tersebut di atas. Salah satunya adalah kehadiran beliau dalam pengukuhan Geopark Gunung Batur sebagai GGN (Geopark Global Network) UNESCO ke-89, di lapangan Kapten Mudita, Bangli-Bali (17 November 2012). Dalam kesempatan tersebut, beliau didampingi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu. Ini menunjukkan kepedulian beliau terhadap pelestarian lingkungan yang terkait erat dengan isu pendidikan maupun penyelamatan lingkungan global.

Masih terkait dengan isu penyelamatan lingkungan hidup dan juga energi, Jero Wacik pun aktif dalam upaya mengkampanyekan gerakan hemat

energi. Salah satunya dengan meluncurkan Buku Panduan Hemat Energi untuk pelajar tingkat SD dan SMP. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 14 Maret 2013 di Museum Listrik dan Energi BAru, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. Peluncuran ini selaras dengan Instruksi Presiden Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penghematan Energi dan Air.

Ditilik dari sisi kepekaan Jero Wacik terhadap upaya pemberantasan korupsi, maka pada tanggal 14 Desember 2012, beliau telah melakukan kontribusi nyata yang tidak terbantahkan. Pada saat itu, Jero mencanangkan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi di lingkungan Kementerian ESDM. Pada momentum yang berlangsung di Lobby Gebyung Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM tersebut, dengan tegas Jero mengingatkan seluruh jajawannya di Kementerian ESDM agar tidak merusak karir mereka dengan melakukan tindakan korupsi. Program ini selaras dengan program yang disusun oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) bekerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serta Ombudsman Republik Indonesia (ORI).

Jero Wacik pun tercatat sebagai salah satu pejabat penyelenggara negara yang memiliki kepedulian tinggi terhadap kondisi sesama. Hal ini ditunjukkan beliau pada saat mengunjungi korban banjir yang melanda Kecamatan Matraman, Jakarta pada tanggal 18 Januari 2013. Tidak hanya sebagai pribadi, sebagai bagian tak terpisahkan dari Kementerian ESDM, beliau pun memiliki Tim Siaga Bencana yang selalu siap siaga membantu korban bencana yang terjadi di seluruh pelosok negeri. Tim Emergency Respon Group (ERG) ESDM Siaga Bencana ini beranggotakan 18 perusahaan di sektor ESDM.

BERANDA

JERO WACIKPribadi Dengan “SEJUTA” Kepedulian

19edisi 01 I 2014

Page 20: ganggu industri migas ganggu industri migas

ENERGI MIX

HIDROGEN DARI BATU HASILKAN ENERGI

20 edisi 01 I 2014

Page 21: ganggu industri migas ganggu industri migas

larut dalam air dan terbentuk mineral serpentina.

Para ilmuwan memanaskan mineral olivine dalam air dengan suhu ratusan derajat Celsius. Kemudian, mereka menambahkan sedikit ruby dalam campuran untuk menyediakan sumber atom aluminium. Seluruh campuran ini ditempatkan dalam sebuah wadah bertekanan yang dibentuk dari dua berlian. Setelah itu, campuran tersebut diperas pada tekanan dua ribu atmosfer. Berlian transparan tersebut memungkinkan para ilmuwan untuk melihat reaksi tersebut berlangsung.Di alam, meskipun lambat, proses ini terjadi pada batuan yang membentuk lantai samudera di seluruh dunia. Diperkirakan, hidrogen yang dihasilkan akan bereaksi dengan karbon membentuk metana. Atau, bisa juga digunakan oleh mikroba yang hidup di dalam batu-batu untuk mempertahankan hidup jauh di bawah permukaan bumi.

“Kami telah mengatasi solusi awal untuk produksi energi bebas karbon,” ujar Muriel Andreani, pemimpin penelitian dari University Claude Bernard Lyon 1 kepada Reuters.

Dia mengatakan, penambahan aluminium oksida membuat proses alami tujuh hingga 50 kali lebih cepat, dengan menggunakan suhu antara 200 dan 300 derajat Celcius pada tekanan setara dua kali kedalaman laut terdalam. Dalam prosesnya, olivine berubah jadi mineral yang berkelok-kelok dan air kemudian terpecah ke dalam komponen hidrogen dan oksigen.

Dewasa ini, produksi hidrogen sebagian besar dilakukan dengan proses steam reforming. Proses ini menggabungkan hidrokarbon, seperti gas atau minyak, dengan air pada suhu 700 sampai 900 derajat Celsius. Metode baru ini justru menggunakan temperatur yang lebih rendah dan tidak melibatkan bahan bakar fosil. Ini menjanjikan sumber energi baru bebas karbon dengan biaya lingkungan yang rendah.Dengan temuan baru ini, penggunaan suhu lebih rendah dan menjadi lebih efisien.

“Adopsi bahan bakar bebas emisi ini diperkirakan akan siap secara global dalam 50 tahun mendatang,” ujar Jesse Ausubel, peneliti Universitas Rockefeller, New York.

Hasil penelitian ini menjadi bahan diskusi beberapa waktu lalu pada pertemuan American Geophysical Union di San Francisco dan telah dipublikasikan dalam jurnal American Mineralogist.

Lebih jauh, studi bahan bakar hidrogen ini merupakan bagian dari Deep Carbon Observatory (DCO), sebuah proyek 10 tahun yang dijadwalkan rampung 2019 mendatang. Proyek ini melibatkan 1.000 peneliti dari 40 negara.

Hidrogen jamak digunakan sebagai bahan bakar roket dan sel bahan bakar berbasis baterai. Hidrogen dipilih

karena menawarkan bahan bakar non polusi. Sayangnya, adopsi hidrogen terbentur biaya yang tinggi. Nah, para ilmuwan dari University of Lyon di Perancis menemukan cara baru untuk memisahkan gas hidrogen dari air. Caranya cukup unik, yaitu dengan menggunakan batu. Metode ini ternyata cukup menjanjikan sebagai sumber energi hijau baru, yaitu menyediakan hidrogen hanya dari campuran sederhana antara batu dan air. Ini mempercepat reaksi kimia dibandingkan dengan yang terjadi di alam.

Dalam reaksi ini, mineral olivine dapat memisahkan satu atom oksigen dan hidrogen dari molekul H2O menjadi mineral yang disebut serpentina. Olivine adalah mineral umum yang kadang-kadang ditambang sebagai batu semimulia. Sementara itu, mineral serpentina kerap digunakan oleh para pematung untuk membuat karya seni atau sebagai dekorasi bangunan.Para ahli mineral di Lyon mencermati reaksi ini berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan. Ternyata, mereka menemukan setengah dari kristal olivine sudah bereaksi. Mereka menyadari, bahwa penambahan aluminium yang terlarut dari kristal ruby (aluminium oxide) adalah kunci. Penambahan tersebut mempercepat kristal olivine

ENERGI MIX

Makin menipisnya ketersediaan sumber energi konvensional membuat manusia berupaya mencari dan mengembangkan sumber energi baru.

Kemajuan teknologi dan pengetahuan berpadu bisa menghasilkan sumber energi. Salah satu wujudnya adalah hidrogen dari batu.

21edisi 01 I 2014

Page 22: ganggu industri migas ganggu industri migas

Mendekati diberlakukannya kebijakan penghentian ekspor bahan mentah produk mineral ini,

ekspor bahan mentah meningkat tajam hingga berkali-kali lipat dan jika terus berlanjut dikhawatirkan Indonesia akan kehabisan bahan baku. Oleh karena itu, Pemerintah dengan dukungan dari DPR dengan tegas melarang ekspor bahan mentah mineral. “Ekspor tanah air cukup sudah, sekarang saatnya meningkatkan nilai tambah produk tersebut untuk kepentingan bangsa,” ujar Menteri ESDM Jero Wacik saat meresmikan Pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) milik PT Indonesia Chemical Alumina, di Tayan, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Kebijakan pengolahan dan pemurnian produk mineral akan memberikan multiplier effect yang baik bagi bangsa Indonesia pada umumnya dan masyarakat sekitar pada khususnya. Pelaksanaan pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian akan memperkuat dan mengembangkan proses hilirisasi subsektor mineral dan batubara terutama akan memperkuat struktur industri hilir nasional. Pembangunan pabrik pemurnian bernilai strategis dalam rangka pengelolaan sumber daya energi dan mineral untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat sesuai dengan four track strategy yang sudah dicanangkan oleh pemerintah, yaitu Pro Growth, Pro Job, Pro Poor dan Pro Environment. Perhitungan secara ekonomis, akan

PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN MINERAL DI DALAM NEGERI, AKAN MENGUNTUNGKAN

BANGSA INDONESIA

meningkatkan nilai produk mineral hingga mencapai 30 persen. Dengan volume bahan mentah yang ditambang lebih sedikit akan menciptakan produk jadi yang memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi. Sebagai contoh, Smelter PT Aneka tambang yang mengolah bauksit dikerjakan hingga menjadi finish produk, volume bahan mentahnya kecil, akan tetapi nilai finished productnya besar sekali. Jadi, meskipun keuntungan yang didapat dari ekspor sedikit, namun keuntungan yang akan diperoleh dari hasil pengolahan dan pemurnian tersebut akan jauh lebih besar. Disisi lain, dengan jumlah volume yang kecil, maka kerusakan lingkungannya akan jadi lebih kecil.

Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral bersama Kementerian Perdagangan membentuk Tim Khusus untuk mengawasi ekspor mineral. Tim akan bekerja diberbagai lini, untuk mengawal kebijakan pemerintah agar dapat berjalan secara efektif. Namun demikian, pemerintah masih memberikan ijin ekspor pada produk olahan dengan kadar tertentu dan mendapatkan rekomendasi dari Direktur Jenderal atas nama Menteri ESDM. Produk olahan berupa konsentrate dengan kadar tertentu masih bisa diekspor. Akan tetapi,untuk dapat diekspor maka perusahaan tersebut harus sudah memulai pembangunan smelter untuk memurnikan konsentrate tersebut dan bukan hanya rencana. Kendati Pemerintah melarang ekspor “tanah air”, namun pemegang Kontrak

WACANA

Karya Mineral Logam dan IUP Operasi Produksi Mineral Logam masih diperbolehkan untuk melakukan penjualan ke luar negeri dalam jumlah tertentu hasil pengolahan, termasuk hasil pemurnian setelah memenuhi batasan minimum pengolahan dan pemurnian. Penjualan hasil pengolahan Mineral Logam ke luar negeri tersebut tidak berlaku untuk, nikel, bauksit, timah, emas, perak dan kromium. Penjualan ke luar negeri dalam jumlah tertentu hasil pengolahan produk mineral dan logam, hanya dapat dilakukan setelah mendapatkan rekomendasi Direktur Jenderal atas nama Menteri, dan rekomendasi ini menjadi dasar untuk mendapatkan Surat Persetujuan Ekspor dari Menteri Perdagangan. Sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No. 1 Tahun 2014, untuk mendapatkan rekomendasi tersebut harus memenuhi berbagai persyaratan. Pertama, mempunyai cadangan yang cukup untuk melakukan pengolahan dan pemurnian di dalam negeri sesuai dengan umur fasilitas pengolahan dan pemurnian baik sendiri ataupun kerja sama dengan pihak lain. Kedua, menunjukkan keseriusan membangun fasilitas pemurnian baik secara langsung ataupun kerja sama dengan pihak lain dengan menyerahkan rencana pembangunan fasilitas pemurnian, dan yang terakhir harus memenuhi kinerja pengelolaan lingkungan yang baik. Permohonan yang memenuhi persyaratan untuk mendapatkan rekomendasi wajib

Kebijakan untuk melakukan pengolahan dan pemurnian produk mineral di dalam negeri terhitung mulai tanggal 12 Januari 2014, merupakan kebijakan yang harus didukung

oleh semua pihak. Hal ini dikarenakan kebijakan tersebut sangat berpihak kepada kepentingan bangsa Indonesia. Guna mempercepat pembangunan smelter sebagai saran

untuk melakukan peningkatan nilai tambah mineral tersebut, maka pemerintah akan memberikan kemudahan-kemudahan untuk mempercepat pembangunan smelter.

22 edisi 01 I 2014

Page 23: ganggu industri migas ganggu industri migas

dilengkapi antara lain, dokumen studi kelayakan yang telah disetujui, dokumen lingkungan hidup yang telah disetujui instansi yang berwenang, bukti pelunasan kewajiban pembayaran keuangan kepada negara, sertifikat clear and clean bagi pemegang IUP Operasi Produksi. Selain itu, juga jadwal rencana pembangunan fasilitas pemurnian di dalam negeri yang telah disetujui sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, rencana kerja dan anggaran biaya tahun berjalan yang telah disetujui, dan atau rencana penjualan hasil pengolahan yang memuat antara lain jenis dan mutu produk, jumlah, harga, dan pelabuhan muat. Data Kementerian ESDM mencatat terdapat 66 smelter yang sudah dalam tahap pembangunan, dimana 25 smelter sudah mencapai progres di atas 70% dan beberapa di antaranya sudah diresmikan Menteri ESDM dan sisanya masih di bawah 60%. “Selain itu, banyak juga yang diam-diam membangun smelter,” tutur Wamen. Undang-undang No. 4 tahun 2009, mewajibkan pemegang IUP operasi produksi dan pemegang kontrak karya untuk melakukan peningkatan nilai tambah mineral melalui kegiatan pengolahan dan pemurnian di dalam negeri. Kebijakan ini diyakini akan mempunyai dampak positif bagi bangsa Indonesia, meskipun tentunya pada tahap awal akan menimbulkan sedikit gejolak. Semangat dari Undang-Undang No. 4 tahun 2009 dan turunannya sudah berjalan. Saat ini, sudah dijalankan secara konsekuen dimana siapapun perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan tidak boleh mengekspor bahan mentah dalam bentuk ore, dan pada tahun 2017 mendatang tidak boleh ada ekspor bahan pengolahan.

kini kita baru memulainya di Tayan. Kita juga ingin menjadi negara maju, karena sudah berpuluh-puluh tahun kita terus mengekspor bahan baku,” ujar R. Sukhyar.

Perusahaan-perusahaan tersebut tidak boleh mengatakan bahwasanya industri manufaktur di luar negeri yang selama ini mengolah konsentrate dari Indonesia akan bangkrut. “Oleh karena itu kami katakan, bawa industri smelter anda ke Indonesia, dan silahkan nanti produk jadinya dijual di Indonesia sesuai dengan harga pasar dunia. Ingat! Undang-undang kita mengatakan bahwa bumi dan segala isinya digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat,” tegasnya. Saat inilah kita mulai mengimplementasikan undang-undang itu, dan mulai sadar bahwa jika kita ingin mengejar negara-negara maju, maka harus setara dengan negara-negara maju. Sebab jika tidak, kita akan selalu menjadi negara yang basic nature resources. Sudah saatnya kita menjadi negara maju yang berbasiskan industri, tidak lagi mengandalkan sumber daya alam sebagai modal untuk pertumbuhan. Korea dan Jepang merupakan dua negara maju yang dahulu memiliki sumber daya alam dan mengolahnya menjadi barang jadi. Akankah kita terus menghidupi industri negara lain dengan harga murah, hingga habis sumber daya kita? Sudah saatnya kita memilih, tahun 2014 merupakan tahun pembenahan sektor mineral dan batubara untuk keuntungan bangsa Indonesia, bukan kepentingan sesaat dan sedikit orang saja.

Tidak ada bangsa maju yang hanya mengandalkan sumber daya alam tanpa mengolahnya menjadi sebuah barang jadi. Oleh karena itu, mari kita songsong era sebuah bangsa yang mandiri, dengan mengolah barang mentah menjadi barang jadi di dalam negeri.

Pembangunan industri pemurnian dan pengolahan (smelter) di dalam negeri memberikan banyak keuntungan bagi bangsa Indonesia. Industri mineral dan kegiatan disekitarnya akan tumbuh seiring meningkatnya nilai tambah mineral tersebut. Meskipun saat ini pendapatan negara menurun dan sedikit menimbulkan gejolak, namun diyakini kondisi seperti ini tidak akan berlangsung lama dan berganti dengan kondisi sebaliknya. Proses pemurnian akan meningkatkan harga jual produk mineral menjadi 600 kali lipat jika dibandingkan dengan hanya menjual bahan mentah. Bahkan, menurut Wakil Menteri ESDM, Susilo Siswoutomo, ada yang meningkat nilai jualnya hingga mencapai 100 kali lipat setelah diolah dan dimurnikan. Harga yang biasanya USD 50 per ton dalam bentuk ore, maka setelah diolah menjadi nickel atau ferro nickel harganya meningkat menjadi USD 2500 hingga USD 3000,” ujarnya. Sejak tanggal 12 Januari tersebut ditambahkan Susilo, seluruh kegiatan eskpor mineral terhenti kecuali beberapa perusahaan yang sudah melakukan pengolahan. Hal ini dikarenakan, Bea Cukai dan Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, tidak akan mengeluarkan izin ekspor jika tidak ada surat rekomendasi izin ekspor. Ini akan menyebabkan otomatis kegiatan ilegal terhenti semuanya, dan memberikan dampak yang baik untuk negara. Terkait dengan kebijakan ini, Direktur Jenderal Mineral Dan Batubara, R. Sukhyar mengatakan, sudah sejak jaman Belanda kita mengekspor bahan mentah dan program hilirisasi itu tidak membolehkan ekspor raw material. “Bauksit itu sudah kita ekspor sejak tahun 1938, namun sampai hari ini kita belum mampu mengolah dan memurnikan, dan

PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN MINERAL DI DALAM NEGERI, AKAN MENGUNTUNGKAN

BANGSA INDONESIA

WACANA

23edisi 01 I 2014

Page 24: ganggu industri migas ganggu industri migas

MIGAS

Pemerintah terus melanjutkan program konversi Bahan Bakar

Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas

(BBG). Kali ini, Pemerintah menguji

coba penggunaan Liquefied Natural Gas (LNG) untuk

kendaraan berat, seperti truk, di

Bontang, Kalimantan Timur.

Pengiriman perdana LNG untuk kendaraan berat ini dilaksanakan di halaman Kantor PT Badak NGL oleh Dirjen Migas Kementerian

ESDM A. Edy Hermantoro, Direktur Utama PT Badak NGL Nanang Untung, Direktur Umum PT Pertamina (Persero) Luhur Budi Djatmiko, dan Direktur Utama PT Pertamina Gas Hendra Jaya, Jumat (6/12/2013).

Proyek ini bertujuan mengonversi sistem bahan bakar kendaraan berat dari BBM solar menjadi bahan bakar dual fuel, yaitu LNG-Solar. Komposisinya 60% LNG dan 40% solar. Pada teknologi ini, seluruh bahan bakar difumigasi. Gas bumi dicampur dengan udara, masuk sebelum proses kompresi. Rasio udara-bahan bakar diatur dengan proses pencekikan untuk mengatur muatannya. Untuk mencegah terjadinya “knocking”, rasio kompresi dikurangi.

Edy Hermantoro mengemukakan, penggunaan LNG untuk truk-truk di perkebunan dan pertambangan sangat efektif mengurangi impor BBM. Selain itu, juga memberikan keuntungan kepada pengusaha yang menggunakan kendaraan berat karena harga LNG yang ekonomis.

Sebagai contoh, kebutuhan bahan bakar solar yang dibutuhkan PT Indominco per tahun mencapai 160 ribu meter kubik atau setara 3,78 juta mmbtu dengan harga solar non subsidi US$30 per mmbtu. Sementara itu, harga LNG sebesar US$18 per mmbtu. Maka, dapat diperoleh penghematan US$12 per mmbtu atau sekitar US$45,2 juta per tahun.

“Jumlah ini sangat besar. Apalagi jika nantinya banyak truk-truk yang beralih menggunakan gas, maka penghematan impor BBM serta keuntungan yang diperoleh juga signifikan,” tambah Edy.

LANJUT, Program KONVERSI BBM ke BBG

untuk Transportasi

Kelebihan dari teknologi ini adalah ramah lingkungan dengan katalis yang sederhana dan tidak bising. Selain itu, juga lebih ekonomis dibandingkan menggunakan solar non subsidi. Uji coba ini merupakan langkah awal menuju tahap komersial pada tahun 2014 sampai tahun 2022.

Terkait uji coba proyek ini, PT Pertamina (Persero) telah menunjuk anak perusahaannya, yaitu PT Pertagas, PT Badak NGL, dan PT Nusantara Regas untuk melaksanakan kegiatan ini. Pertagas akan membeli LNG dari Nusantara Regas yang memperolehnya dari Blok Mahakam. Selanjutnya, Pertagas menjual LNG tersebut kepada PT Indominco Mandiri yang akan menggunakan LNG sebagai bahan bakar kendaraan beratnya, yaitu truk-truk di kawasan pertambangan. Sementara itu, PT Badak NGL akan mengoperasikan fasilitas LNG yang dibutuhkan, yaitu stasiun pengisian LNG, alat ukur transaksi LNG serta LNG semi trailer 20 meter kubik.

24 edisi 01 I 2014

Page 25: ganggu industri migas ganggu industri migas

MIGAS

Produksi gas dari wilayah Papua dan

Maluku pada tahun 2013 menyumbang

26,2% dari total produksi gas nasional.

Angka ini setara dengan 2.323 juta kaki kubik

per hari (mmscfd). Sementara itu, produksi minyak tercatat sebesar

16.408 barel minyak per hari (bopd) atau

1,9% dari total produksi minyak nasional.

Produksi gas dan minyak kedua wilayah di atas disumbangkan oleh BP Indonesia dari Lapangan

Tangguh, Petrochina International (Bermuda), JOB Pertamina-Petrochina Salawati, Pertamina EP Field Papua, Kalrez, dan Citic Seram.

PAPUA dan MALUKU Sumbang 26,2% Produksi

Gas NasionalSaat ini, terdapat 46 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan Joint Operating Body (JOB) di wilayah Papua dan Maluku. Dari jumlah tersebut, enam KKKS dan JOB dalam tahap produksi, 39 KKKS eksplorasi, dan satu KKKS dalam fase pengembangan (sudah disetujui rencana pengembangan, tapi belum berproduksi).

“Dari sisi poduksi, kita melihat bahwa kontribusi produksi gas dari wilayah timur Indonesia sangat besar terhadap upaya peningkatan produksi gas nasional. Sementara dari sisi eksplorasi, dapat dilihat bahwa banyak sekali KKKS eksporasi yang ada di wilayah ini sehingga Papua dan Maluku layak disebut masa depan gas Indonesia.

Diharapkan ke depan, produksi gas dan minyak dari wilayah tersebut akan terus meningkat,” ujar Kepala Perwakilan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Wilayah Papua dan Maluku Enrico Ngantung dalam acara workshop serta kunjungan lapangan media

nasional dan daerah di Sorong, Selasa (17/12/2013).

Ia menambahkan, “Beberapa KKKS memang belum berhasil menemukan cadangan minyak maupun gas yang ekonomis untuk dikembangkan. Namun, kita bersyukur KKKS Genting Oil berhasil menemukan cadangan gas yang cukup besar dan Petrochina juga menemukan cadangan hidrokarbon yang prospektif. Hal tersebut menumbuhkan semangat KKKS lain untuk terus melanjutkan kegiatan eksplorasi dan mencari cadangan gas baru lainnya”.

Hadir dalam kegiatan yang sama antara lain Bupati Sorong Stepanus Malak, Spesialis Utama Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Sampe L. Purba, Field Manager JOB Pertamina – Petrochina Salawati Nusdhi Septikaputra, Senior Communication Officer BP Indonesia Tantri Yuliandini, Senior Supervisor Production Petrochina International (Bermuda) Mustaman, dan Reservoir Engineer PT Pertamina EP Field Papua Wiratno.

Bupati Sorong menegaskan, Pemerintah Daerah khususnya Kabupaten Sorong mendukung penuh kegiatan usaha hulu migas dan akan terus mempercepat proses perizinan untuk investor di wilayah tersebut.

“Izin untuk investor, khususnya hulu migas, telah kami layani dengan sangat cepat. Saya bisa diminta tandatangan untuk penerbitan izin tanpa biaya. Kami sadari bahwa untuk kesinambungan produksi minyak dan gas dibutuhkan eksplorasi dan pengeboran. Oleh karena itu, kami juga ingin KKKS memperbanyak pengeboran dan kami akan memudahkan izin untuk kegiatan tersebut,” terangnya.

25edisi 01 I 2014

Page 26: ganggu industri migas ganggu industri migas

MIGAS

Kementerian ESDM Agar Siaga JELANG NATAL dan TAHUN BARU

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik meminta kepada seluruh unit di lingkungan

Kementerian ESDM untuk bersiaga menjelang Natal dan Tahun Baru 2014. Kesiagaan diperlukan untuk mengantisipasi

kebutuhan atau kondisi tertentu, baik dari sisi Bahan Bakar Minyak (BBM), geologi maupun listrik.

PLN (Persero). Terbentuknya posko dimaksudkan untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat terkait ketersediaan BBM, LPG, listrik dan situasi kegeologian.

Menurut Jero Wacik, kesiapan untuk BBM cukup baik. Untuk premium ketersediaannya cukup untuk 17,95 hari, minyak tanah 71,75 hari, solar 17,9 hari, avtur 31,9 hari, dan pertamax 47,01 hari. Sementara itu, stok LPG untuk periode H-3 Natal 2013 hingga H+7 tahun baru 2014 memiliki rata-rata 17,17 hari.

Khusus untuk Natal dan tahun baru, ada enam daerah yang konsumsi BBM-nya berpotensi meningkat, yaitu daerah-daerah yang banyak memiliki warga umat kristiani. Daerah-daerah itu antara lain Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Maluku. Bali juga diperkirakan mengalami lonjakan permintaan BBM akibat meningkatnya wisatawan yang menghabiskan liburannya ke Bali.

“Lonjakan kebutuhan BBM sudah kami siapkan,” ujar Wacik.

Kondisi pasokan listrik juga cukup dengan rata-rata daya mampu pembangkit sebesar 31.868 megawatt (mw). Beban puncak listrik sebesar 27.532 mw sehingga masih terdapat cadangan operasi sebesar 4.336 mw. Berdasarkan pengalaman, beban puncak pada hari raya Natal dan tahun baru lebih rendah 10% sampai 15% dibandingkan dengan beban puncak pada kondisi hari kerja dikarenakan industri dan perkantoran berhenti beroperasi. Khusus untuk kegeologian, Jero Wacik menyatakan telah mendistribusikan buku panduan sektor ESDM kepada pemerintah-pemerintah daerah yang dapat dijadikan sebagai acuan menghadapi hari raya Natal 2013 dan tahun baru 2014. Selain berisi kesiapan sektor BBM dan listrik, buku ini juga memuat informasi kegeologian seperti, peta rawan bencana dan daftar gunung berapi di Indonesia yang perlu diwaspadai.

Hal ini dikemukakan oleh Jero Wacik dalam jumpa pers pada Senin (23/12/2013).

Menjelang Natal dan Tahun Baru 2014, Kementerian ESDM membentuk posko-posko dengan melibatkan unit-unit terkait. Posko-posko yang dibentuk terdiri atas Posko Bahan Bakar, Posko Listrik, dan Posko Geologi. Ketiga posko tersebut akan melaporkan secara

periodik ke Posko Pusat di kantor Kementerian ESDM.Posko tersebut akan terus memantau ketersediaan BBM, Liquified Petroleum Gas (LPG), listrik dan situasi kegeologian sejak H-3 hingga H+7 Natal 2013 dan tahun baru 2014. Anggota posko terdiri atas antara lain Kementerian ESDM, BPH Migas, PT Pertamina (Persero), dan PT

26 edisi 01 I 2014

Page 27: ganggu industri migas ganggu industri migas

MIGAS

SPBG PERDANA

PGN Resmi Beroperasi

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik didampingi oleh Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Hendi Prio Santoso meresmikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) pertama milik PT Perusahaan Gas Negara (PGN) di wilayah Bekasi, Jawa Barat, Selasa (24/12/2013). Nampak hadir pula pada peresmian tersebut, ketua Komisi VII DPR RI Sutan Bathoegana, Wakil Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi serta pejabat di lingkungan Kementerian ESDM.

Dalam sambutannya, Jero Wacik menekankan, Indonesia harus serius memanfaatkan energi. Hal ini dikarenakan sudah tercantum dalam pasal 33 ayat 3 UUD 1945. Makna pasal itu adalah bumi, air dan kekayaan alam

yang terkandung di tanah air dikuasai oleh negara dan digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat.

“Kurangi penggunaan minyak dan perbanyak penggunaan gas karena minyak kita harus impor, sedangkan gas diproduksi di dalam negeri, lebih murah dan juga lebih ramah lingkungan,” ujar Jero Wacik.

Pemerintah berkomitmen dan sangat serius melakukan konversi dari Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG). Hal ini terbukti dari sejumlah kendaraan umum di Jakarta seperti taksi dan bus TransJakarta sudah menggunakan gas.

“Mari kita terus dorong konversi dari BBM ke BBG”, seru Jero Wacik.

SPBG perdana milik PGN yang dibangun di Pondok Ungu Bekasi ini dilengkapi dengan dua dispenser yang masing-masing memiliki kapasitas penyaluran gas 1.000 meter kubik gas per hari. Satu dispenser melayani kendaraan besar, seperti bus, dan satu dispenser melayani kendaraan kecil, seperti taksi, angkutan kota (angkot) serta kendaraan pribadi.

Setiap dispenser memiliki dua nozzle untuk pengisian ke kendaraan. Fasilitas SPBG ini akan digunakan untuk sejumlah kendaraan umum di wilayah Bekasi seperti taksi, angkot, bus TransJakarta, dan kendaraan pribadi. Tahun depan, PGN berencana akan membangun SPBG sejenis sebanyak 16 SPBG dengan total investasi mencapai Rp260 miliar. SPBG-SPBG itu tersebar di wilayah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Riau.

Pemilihan Bekasi sebagai lokasi SPBG adalah untuk merespon tingginya lalu lintas kendaraan yang hilir mudik ke Jakarta setiap harinya sebesar 60% dan total populasi warga Bekasi. Sejalan dengan ini, penggunaan gas pada kendaraan di wilayah Bekasi diperkirakan akan terus tumbuh. Jadi, tidak ada alasan untuk menunda penggunaan BBG, terutama di sektor transportasi massal.

Masih dalam rangkaian acara peresmian, Jero Wacik turut menyaksikan penandatanganan sejumlah nota kesepahaman. Salah satunya antara PGN dengan Perum Damri dalam hal penyediaan dan

pemanfaatan gas bumi. Lalu, PGN dan Pemerintah Kabupaten.Sukabumi untuk mengembangkan infrastruktur dan memenuhi kebutuhan gas untuk transportasi dan industri di wilayah Sukabumi. Selain itu, ada nota kesepahaman antara PT Gagas Energi (anak usaha PGN) dan PT Jakarta Energi Utama dalam hal mengoperasikan dan memelihara SPBG

beserta fasilitas pendukungnya. Nota kesepahaman ini juga mencakup penyediaan dan pemanfaatan gas bumi untuk bahan bakar kendaraan bermotor, termasuk bus TransJakarta. Terakhir, nota kesepahaman yang melibatkan Asosiasi Perusahaan CNG Indonesia (APCNGI) tentang kerja sama pemanfaatan gas bumi untuk transportasi.

27edisi 01 I 2014

Page 28: ganggu industri migas ganggu industri migas

MIGAS

EMPAT LAPANGAN MIGAS LAUT Dalam Andalan Masa Depan

Laut dalam Indonesia memiliki potensi kandungan minyak dan gas bumi (migas) besar. Hingga saat ini, telah ditandatangani 71 kontrak kerja sama migas di laut dalam. Empat diantaranya telah disetujui rencana pengembangan

lapangan (PoD I) oleh Pemerintah dan menjadi andalan produksi di masa depan.

Indonesia memiliki cekungan sedimen yang potensial dan kemungkinan besar mengandung

hidrokarbon, terutama minyak dan gas. Penelitian geologi dan geofisika mengidentifikasi, terdapat 60 cekungan sedimen tersier tersebar di seluruh Indonesia. Dari 60 cekungan itu, 70% terletak di lepas pantai dan lebih dari setengahnya berada di laut dalam (deep water).

Hal itu dipaparkan Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) A. Edy Hermantoro ketika menjadi pembicara kunci pada acara Oil and Gas Intellectual Parade (OGIP) 2014 di Yogyakarta, akhir Desember lalu. Empat lapangan yang telah mendapat persetujuan PoD I adalah Lapangan Jambu Aye Utara, Lapangan Gendalo dan Gehem (IDD Project), Lapangan Abadi serta

Lapangan Jangkrik di Blok Muara Bakau.

Lapangan Jambu Aye Utara yang PoD I disetujui tahun 2012, direncanakan akan berproduksi 2014. IDD Project yang dikembangkan oleh Chevron Indonesia Company melalui empat kontrak kerja sama, yaitu KK Ganal, Rapak, Makassar Strait, dan Muara Bakau ini, diharapkan dapat berproduksi tahun 2018. Lapangan Abadi yang dikembangkan Inpex Masela Ltd, diperkirakan memiliki cadangan terbukti sebesar 6,05 triliun kubik kaki (tcf). Inpex akan membangun kilang LNG terapung dengan kapasitas 2,5 juta ton per tahun (MTPA). Fasilitas yang membutuhkan investasi sebesar US$5 miliar ini, diharapkan dapat mulai berproduksi pada akhir 2016. Sementara untuk Lapangan Jangkrik yang dikembangkan oleh Eni Muara Bakau B.V, ditargetkan berproduksi tahun 2015.

Edy menjelaskan, lapangan laut dalam dianggap menjadi andalan sektor migas Indonesia di masa mendatang. Namun, teknologi yang akan digunakan dianggap masih terlalu mahal dan rumit untuk Indonesia.

“Oleh karena itu, Pemerintah perlu waktu untuk bekerja di dalamnya,” ujar Edy. Sebagai gambaran, pengembangan migas memiliki karakteristik berbeda tergantung lokasinya. Utamanya dalam pemilihan fasilitas dan metode. Contohnya, pemboran onshore hanya membutuhkan biaya US$5 sampai US$10 juta. Pemboran di perairan dangkal mencapai US$20 hingga US$25 juta. Untuk laut dalam, membutuhkan biaya US$80 sampai US$100 juta.

Untuk menarik investor mengembangkan lapangan laut dalam, Pemerintah memberikan bagi hasil yang lebih baik, yaitu 65:35 untuk minyak dan 60:40 untuk gas. Selain itu, tidak ada sumur eksplorasi dalam komitmen pasti serta pembebasan bea impor.

28 edisi 01 I 2014

Page 29: ganggu industri migas ganggu industri migas

TAHUN 2014, Investasi Migas Capai US$25,64 Miliar

Target Investasi hulu minyak dan gas bumi tahun 2014 adalah sebesar US$25,64 miliar. Rinciannya, untuk kegiatan

eksplorasi sebesar US$3,84 miliar, administrasi US$1,6 miliar, pengembangan US$5,3 miliar, dan produksi sebanyak

US$14,9 miliar.

Rencana kegiatan yang akan dilakukan antara lain, survei seismik dua dimensi (2D)

sepanjang 9.020 kilometer (km), seismik tiga dimensi (3D) seluas 11.633 km persegi, pengeboran sumur eksplorasi sebanyak 205, pengembangan 1.364 sumur, dan kerja ulang (work over) sebanyak 932 sumur, serta perawatan sumur (well services) sebanyak 33.060.Jumlah ini sesuai pembahasan rencana kerja dan anggaran (work program and budget/WP & B) antara Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).

“Naik 32% jika dibandingkan realisasi investasi tahun 2013 yang sebesar US$19,342 miliar,” kata Pelaksana Tugas Kepala SKK Migas J. Widjonarko di Jakarta, Rabu (1/1/2014).

Dari realisasi investasi tahun 2013, untuk kegiatan eksplorasi sebesar US$1,877 miliar, administrasi US$1,199 miliar, pengembangan US$4,306 miliar, dan produksi sebanyak US$11,96 miliar. Investasi di sektor hulu migas menunjukkan tren meningkat beberapa tahun terakhir. Pada 2010, investasi

tercatat US$11,031 miliar, 2011 naik menjadi US$13,986 miliar, dan meningkat lagi US$16,543 miliar pada 2012.

“SKK Migas mendorong peningkatan investasi, khususnya pada kegiatan eksplorasi untuk penemuan cadangan baru,” kata Widjonarko.

Dalam APBN 2014, ditargetkan lifting minyak sebesar 870.000 barel per hari dan lifting gas bumi sebesar 7.175 juta british thermal unit (btu) per hari. Jumlah ini setara 2.110.000 barel ekuivalen minyak per hari. Target penerimaan negara dari penjualan migas tersebut sebanyak US$30,6 miliar.

Target produksi migas dari Pemerintah ini lebih tinggi ketimbang hasil pembahasan WP & B 2014 yang memperkirakan lifting minyak sebesar 804.000 barel per hari dan gas bumi sebesar 6.853 btu per hari. “Gap target produksi ini menjadi tantangan industri migas pada tahun 2014,” kata Widjonarko.

SKK Migas menyiapkan beberapa langkah untuk menyiasati tantangan yang dihadapi. Yang pertama, mengatasi masalah gangguan operasi. Upaya yang dilakukan dengan mengurangi kegagalan operasi produksi dan pengeboran untuk mendapat tambahan produksi dan fasilitasi penyelesaian masalah proyek. Kedua, mengurangi penghentian produksi yang tidak direncanakan (unplanned shutdown). Langkah yang dilakukan antara lain, evaluasi detil atas rencana pemeliharaan fasilitas produksi dan meningkatkan pengawasan fasilitas produksi.

Kemudian, mengatasi decline rate yang tajam dengan memastikan jadwal pemboran sumur pengembangan tepat waktu dan optimalisasi proses pengembangan. Keempat, mengatasi kendala pembebasan lahan dan perizinan. Caranya, SKK Migas akan terlibat langsung dalam proses pembebasan lahan, jadwal pembebasan lahan diupayakan tepat waktu serta mengupayakan dan mendorong terus penyelesaian Service Level Agreement (SLA) terkait perizinan. Terakhir, mengatasi kendala pengadaan dengan pemutakhiran proses bisnis dalam proses pengadaan dan meningkatkan akuntabilitas dan tata kelola yang baik.“Jika langkah-langkah tersebut berjalan baik, ditambah upaya kontraktor mengoptimalkan produksi minyak di sejumlah lapangan, mudah-mudahan produksi minyak berada dikisaran 830 sampai 840 ribu barel per hari,” kata Widjonarko.

MIGAS

29edisi 01 I 2014

Page 30: ganggu industri migas ganggu industri migas

MIGAS

Penyaluran Gas Domestik NAIK

Alokasi gas bumi untuk dalam negeri diperkirakan kembali naik pada tahun 2014. Sesuai kontrak, tahun ini dialokasikan gas bumi untuk konsumen domestik sebesar 3.782 miliar british thermal unit (btu) per hari atau 52,7%.

“Penyaluran gas ke domestik terus mengalami peningkatan rata-rata 9% sejak tahun 2003,” kata Kepala Bagian Humas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Elan Biantoro di Jakarta, Minggu (9/2/2014).

Pada 2012, porsi gas domestik sebesar 3.550 btu per hari atau 49,5%. Alokasi ini naik menjadi 3.774 btu per hari atau 52,1% pada 2013. Sementara itu, volume gas yang diekspor terus mengalami penurunan dari 3.631 btu per hari atau 50,5% pada 2012 menjadi 3.402 btu per hari pada 2013 atau 47,9%. Pada 2014, alokasi turun lagi menjadi 3.393 btu per hari atau 42,7%. Menurut Elan, bagian terbesar alokasi gas domestik digunakan untuk keperluan industri, kelistrikan, dan pupuk.

“Pada tahun 2013 sebesar 45% dari total alokasi gas,” katanya.

Industri pada tahun 2013 memanfaatkan gas bumi terbesar dengan porsi 19% atau sebesar 1.316 btu per hari, sedangkan listrik memanfaatkan alokasi Liquified Natural Gas (LNG) dan gas bumi sebanyak 1.097 btu per hari atau 16% dari total produksi gas. Untuk pabrik pupuk, yang saat ini dalam tahap

pembangunan beberapa pabrik pupuk baru dalam rangka revitalisasi memanfaatkan gas, sebesar 735 btu per hari atau sebesar 10%.

Langkah yang diambil untuk meningkatkan pasokan untuk domestik antara lain optimalisasi pengiriman gas alam cair (LNG) untuk domestik. Tahun ini, komitmen pasokan LNG domestik mencapai 38 kargo, lebih tinggi dari realisasi tahun 2013 yang sebanyak 25 kargo. Hal ini karena mulai 2014 ada pasokan LNG untuk Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) Lampung. Kilang Tangguh yang dikelola BP Berau Limited akan memasok 16 kargo LNG untuk domestik. Rincinya, FSRU Jawa Barat lima kargo, PT Pupuk Iskandar Muda dengan skema swap enam kargo, dan FSRU Lampung lima kargo. Kemudian, Kilang Bontang milik PT Badak NGL akan memasok 22 kargo untuk FSRU Jawa Barat.

Selain itu, lapangan-lapangan baru yang seluruh produksinya untuk konsumen domestik ikut mengerek peningatkan persentase. Misalnya, produksi lapangan Ruby sebesar 80 juta kaki kubik per hari untuk Pabrik Pupuk PKT 5 mulai 27 Oktober 2013. Begitu pula dengan penyelesaian pembahasan pengalihan (swap) gas antara PremierOil dan ConocoPhillips. PremierOil akan mengirimkan gas ke pembeli eksisting ConocoPhillips di Singapura sehingga ConocoPhillips dapat mengirimkan gas ke pembeli domestik PremierOil, khususnya di Jawa Barat. Swap sebesar 40 juta kaki kubik per hari ini diterima oleh PLN, BUMD Banten, dan Perusahaan Gas Negara (PGN).

Elan mengakui, kebutuhan gas domestik terus meningkat. Namun, pasokan gas dari hulu ke konsumen domestik masih terganggu oleh terbatasnya infrastruktur. Tidak jarang, terdapat jatah gas dalam negeri yang tidak terserap akibat minimnya fasilitas ini.

“Kami berharap infrastruktur distribusi gas bisa segera disempurnakan sehingga penyerapan gas bisa sesuai dengan volume terkontrak,” kata dia.

30 edisi 01 I 2014

Page 31: ganggu industri migas ganggu industri migas

MIGAS

CADANGAN MIGAS Non Konvensional Indonesia Capai 1.037 TCF

Cadangan minyak bumi Indonesia terus merosot hingga diperkirakan tersisa hanya untuk 23

tahun dikonsumsi. Namun, cadangan migas non konvensional tanah air menunjukkan angka yang

sangat prospektif untuk dikembangkan. Tidak kurang dari 1.037 triliun kaki kubik (tcf) cadangan

migas non konvensional dimiliki Indonesia.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) lewat situs resminya, Selasa (25/2/2014) menyatakan, cadangan tersebut

terdiri atas 574 tcf untuk shale gas dan 453 tcf untuk gas metana batubara. Indonesia perlu mengembangkan migas non konvensional karena kebutuhan akan Bahan Bakar Minyak (BBM) terus meningkat seiring terus tumbuhnya ekonomi nasional. Migas non konvensional dapat menjadi pengganti migas konvensional yang produksinya terus turun dan semakin sulit dicari.

Minat investor, baik dalam maupun luar negeri, cukup besar terhadap pengembangan migas non konvensional ini. Lalu, tersedia pula data G to G hasil kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi yang sebagian besar dapat digunakan untuk keperluan migas non konvesnional. Hal positif lainnya infrastruktur pengembangan lapangan migas non konvensional cukup memadai dan harga gas dalam negeri kompetitif.

Pemerintah saat ini telah melakukan pengembangan migas non konvensional, yaitu Coal Bed Methane (CBM) dengan sumber daya sebesar 453 tcf dan shale gas dalam waktu dekat diharapkan dapat memberikan kontribusi yang optimal terhadap pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri.

Pada tahun ini, Pemerintah merencanakan dapat ditandatangani kembali kontrak kerja sama shale hidrokarbon (penandatanganan kontrak pertama dilakukan pada tahun 2013) untuk lebih meningkatkan animo eksplorasi shale hidrokarbon yang potensinya 574 tcf. Sampai saat ini, Pemerintah telah menandatangani 54 kontrak CBM dan satu kontrak migas non konvensional.

Nelayan Kembali Nikmati BBM BERSUBSIDI

Untuk memfasilitasi kebutuhan rakyat kecil, termasuk nelayan, Pemerintah berupaya mengeluarkan kebijakan

yang mendukungnya. Salah satunya adalah kebijakan agar nelayan dapat kembali menikmati Bahan Bakar

Minyak (BBM) bersubsidi.

Hal ini termaktub dalam Peraturan Menteri (Permen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No.6 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri

Energi dan Sumber Daya Mineral No.18 Tahun 2013 tentang Harga Jual Eceran Jenis BBM Tertentu Untuk Konsumen Pengguna Tertentu. Dengan dikeluarkannya Permen ESDM No.6 Tahun 2014 tersebut, maka nelayan dapat kembali menikmati BBM bersubsidi. Implikasi lainnya dengan Permen No.6 ini adalah Instruksi Kepala BPH Migas 29/07/Ka.BPH/2014 tertanggal 15 Januari 2014 gugur dengan sendirinya.

Hal ini diutarakan Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian ESDM Saleh Abdurrahman, Jumat, (21/2/2104). Dengan terbitnya Permen ESDM No.6 Tahun 2014 tersebut, maka nelayan dengan kapal di bawah atau di atas 30 Gross Ton (GT) dapat membeli BBM bersubsidi dengan volume sebanyak 25 kiloliter per bulan.

“Permen ESDM No.6 Tahun 2014 secara eksplisit menyebutkan, kapal nelayan berbendera Indonesia di bawah atau di atas 30 GT yang terdaftar di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi, Kabupaten/Kota, dapat membeli BBM bersubsidi dengan pemakaian paling banyak 25 kiloliter per bulan dengan verifikasi dan surat rekomendasi dari pelabuhan perikanan atau kepala SKPD Provinsi, Kabupaten/Kota yang membidangi perikanan sesuai bidangnya masing-masing,” ujar Saleh.

Besaran volume BBM yang dibatasi hanya 25 kiloliter tersebut, menurut Saleh, sudah diperhitungkan secara matang.

“Dua puluh lima kiloliter itu sudah dihitung, per hari nelayan melaut sampai berapa kilometer. Kemudian untuk demand solarnya berapa? Itu sudah the best calculation,” imbuh Saleh.

Pertimbangan dikeluarkannya Permen yang sudah mulai berlaku sejak tanggal 20 Februari 2014 tersebut antara lain Pemerintah masih memandang nelayan dengan bobot kapal 30 GT masih memerlukan BBM bersubsidi sebagai bahan bakar. Tidak hanya itu, kapal-kapal tersebut umumnya masih dimiliki kelompok nelayan yang memiliki penghasilan menengah ke bawah.

31edisi 01 I 2014

Page 32: ganggu industri migas ganggu industri migas

2014, 13 Proyek Migas

Mulai ProduksiPada tahun 2014, sebanyak 13 proyek

minyak dan gas bumi (migas) direncanakan berproduksi. Total kapasitas produksi dari

seluruh proyek tersebut adalah 954 juta kaki kubik gas per hari (mmscfd) dan 194.121

barel minyak per hari. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan

Gas Bumi (SKK Migas) berkomitmen agar proyek-proyek tersebut dapat terealisasi tepat

waktu.

“Jika ada yang terlambat akan mempengaruhi besaran lifting migas tahun ini,” kata Kepala Humas SKK Migas Elan Biantoro di Jakarta, Minggu (5/1/2014).

Beberapa proyek yang akan berproduksi antara lain, Sisi Nubi 2B, Blok Mahakam dengan kontraktor Total E&P Indonesie yang ditargetkan berproduksi 350 mmscfd pada kuartal pertama 2014. Kemudian, pengembangan gas Senoro dengan operator JOB Pertamina-Medco Tomori Sulawesi direncanakan mulai produksi 8 mmscfd dan 250 barel minyak per hari pada kuartal ketiga.

Tiga proyek yang sebelumnya ditargetkan produksi tahun 2013 lalu juga akan mulai berproduksi pada kuartal pertama tahun 2014 ini. Ketiga proyek itu adalah Lapangan Ridho dengan kontraktor Odira Energy Karang Agung berproduksi 1.200 barel minyak per hari, Lapangan Gundih yang dikembangkan Pertamina EP berproduksi sebesar 50 mmscfd dan 600 barel minyak per hari, dan Proyek Bayan A dengan kontraktor Manhattan Kalimantan Investment berproduksi 15 mmscfd dan 250 barel minyak per hari.

Elan mengungkapkan, ada tiga proyek yang mendapat perhatian penuh dari SKK Migas terkait dengan besarnya produksi yang dihasilkan dan tantangan yang dihadapi. Yang pertama adalah Lapangan Bukit Tua, Blok Ketapang 2 dengan kontraktor Petronas Carigali. Proyek direncanakan berproduksi 70 mmscfd dan 20.000 barel minyak per hari ini pada kuartal empat 2014. Hal yang perlu dicermati adalah proses negosiasi harga

gas dan perubahan calon pembeli. Selain itu, proyek ini menggunakan skanario hulu dan hilir sehingga ada kebijakan strategis yang diambil di luar kewenangan SKK Migas.

Hal serupa terjadi di Lapangan Muriah, Blok Kepodang yang juga dioperatori Petronas. Proyek dengan produksi 116 mmscfd ini bergantung pada selesainya pipa penyalur gas di hilir.

“Untuk konstruksi fasilitas produksi di hulu akan selesai Oktober 2014,” kata Elan.

Proyek terakhir adalah Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu dengan kontraktor Mobil Cepu Ltd (MCL). Proyek strategis ini rencananya berproduksi pada kuartal keempat 2014 dengan produksi puncak 165.000 barel per hari. Beberapa tantangan yang dihadapi, yakni masalah sosial ekonomi dan keterlambatan dalam proses rekayasa, pengadaan, dan konstruksi fasilitas.

“Proyek-proyek ini harus dikawal secara intensif agar tidak mundur proyeknya,” kata dia.

Upaya-upaya untuk memastikan proyek migas berproduksi tepat waktu antara lain melakukan pengawasan dan pengendalian yang lebih intensif dengan melakukan rapat monitoring bulanan dan tiga bulanan bersama seluruh pihak terkait, termasuk kunjungan ke lapangan.

“SKK Migas juga akan mempercepat waktu pengadaan fasilitas produksi,” kata Elan.

MIGAS

32 edisi 01 I 2014

Page 33: ganggu industri migas ganggu industri migas

Januari 2014,Harga Minyak US$105,80 per Barel

Harga minyak mentah Indonesia dalam bulan Januari mengalami penurunan dibandingkan Desember 2013, kecuali

untuk minyak mentah SLC dan beberapa minyak mentah yang menggunakan SLC sebagai acuan.

Harga rata-rata minyak mentah Indonesia selama bulan Januari 2014 mencapai

US$105,80 per barel, turun US$1,40 per barel dari bulan sebelumnya yang mencapai US$ 107,20 per barel. Sementara itu, harga Minas/SLC mencapai US$110,03 per barel, naik US$1,97 per barel dari Desember 2013 yang mencapai US$108,06 per barel.

Penurunan rata-rata harga minyak mentah Indonesia tersebut sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah utama di pasar internasional yang juga mengalami penurunan. Sejumlah faktor penyebabnya antara lain:1. Berdasarkan laporan Internatinal

Energy Agency (IEA), Centre for Global Energy Studies (CGES) dan OPEC, produksi minyak mentah OPEC mengalami peningkatan 0,3 juta hingga 0,8 juta barel per

hari akibat peningkatan produksi sejumlah negara OPEC, seperti Arab Saudi, Iran dan Uni Emirat Arab.

2.Tingginya produksi minyak mentah dari kawasan Amerika Utara, khususnya produksi minyak mentah AS yang telah mencapai delapan juta barel per hari. Tingkat produksi minyak mentah AS ini merupakan tingkat produksi tertinggi sejak tahun 1988 akibat meningkatnya produksi shale oil.

3.Kondisi ekonomi dunia cenderung belum menggembirakan yang diindikasikan oleh melemahnya kegiatan non manufaktur dan pasar modal di AS, turunnya pertumbuhan ekonomi Cina serta masalah pelemahan nilai tukar terhadap Dollar AS yang cukup drastis di sejumlah negara berkembang, contohnya di Argentina.

4.Energy Information Agency (EIA) melaporkan peningkatan stok

mingguan produk minyak di AS dibandingkan periode yang sama bulan sebelumnya, yakni stok gasoline meningkat 14,7 juta barel. Sementara itu, stok distillate fuel oil meningkat 2,1 juta barel, meskipun AS sedang dilanda musim dingin ekstrem.

5.Perkembangan aspek geopolitik yang cukup kondusif sehingga diharapkan akan mengembalikan produksi minyak mentah sejumlah negara. Perkembangan itu antara lain kembalinya produksi minyak dari Libia yang diharapkan menyumbang hingga 0,35 juta barel per hari, berlanjutnya perundingan serta kesepakatan pelaksanaan inspeksi nuklir di Iran yang diharapkan dapat ditindaklanjuti dengan pencabutan embargo minyak serta berlangsungnya pembicaraan perdamaian di Sudan Selatan.

Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh masih belum maksimalnya tingkat pengolahan kilang di Cina yang saat ini lebih rendah 0,25 juta barel per hari dibandingkan tahun lalu. Belum maksimalnya pengolahan di Cina diakibatkan melemahnya permintaan domestik dan diberlakukannya permbatasan ekspor produk kilang oleh Pemerintah Cina.

Namun, khusus untuk minyak mentah SLC, harganya cenderung meningkat akibat peningkatan permintaan minyak jenis direct burning dari Jepang. Tokyo Electric Power (Tepco) melaporkan, peningkatan impor minyak untuk keperluan pembangkit listrik hingga 0,6 juta barel bulan lalu.Selengkapnya perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada Januari 2014:• WTI (Nymex) turun sebesar US$3,01

per barel dari US$97,87 per barel menjadi US$94,86 per barel.

• Brent (ICE) turun sebesar US$3,62 per barel dari US$110,70 per barel dari US$107,08 per barel.

• Basket OPEC turun sebesar US$2,95 per barel dari US$107,67 per barel menjadi US$104,72 per barel.

MIGAS

33edisi 01 I 2014

Page 34: ganggu industri migas ganggu industri migas

KETENAGALISTRIKAN

SDM Ketenagalistrikan HARUS BERKUALITAS

Standar Kompetensi Tenaga Teknik dari sisi pembangkitan, transmisi, distribusi, hingga pemanfaatan harus terus dipertahankan

kualitasnya. Sebab, tahun 2015 kita akan memasuki ASEAN Trade Area (AFTA) atau pasar bebas ASEAN.

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Ir. Jarman MSc, dalam pembukaan Forum Konsensus XIV Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (3/12/2013).

Untuk memenuhi standar kompetensi tenaga teknik yang terus berkembang, Kementerian ESDM telah menetapkan 2.804 unit kompetensi pada pembangkitan, transmisi, distribusi, hingga instalasi pemanfaatan tenaga listrik. Menurut Dirjen, dalam konsensus kali ini terdapat 648 rancangan standar kompetensi yang akan dibahas untuk mencapai konsensus menjadi rancangan standar kompetesi yang disahkan oleh Menteri ESDM. Menurut Jarman, pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat bergantung pada insfrakstruktur, salah satunya infrakstruktur ketenagalistrikan. Negara kita memerlukan tambahan 5000 MW tiap tahunnya.

Masyarakat Diharap PEDULI Terhadap KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN

Sebelum dialiri listrik, suatu bangunan harus diperiksa dulu instalasi tenaga listriknya.

Pemerintah sesuai UU nomor 30 tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan, menugaskan lembaga sertifikasi yang berkompeten untuk memeriksa instalasi tersebut. Setelah aman dan mendapatkan sertifikat laik operasi (SLO), baru bangunan tersebut dapat dialiri listrik. Bangunan-

bangunan lama juga dihimbau untuk diperiksa agar terhindar dari kebakaran. Masyarakat diharapkan peduli terhadap keselamatan ketenagalistrikan agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Ir. Jarman Msc dalam program Coffee Break di Tvone, Jumat (6/12/2013). Dalam program yang bertema “Keselamatan Ketenagalistrikan” tersebut, Jarman juga mengingatkan bahwa peralatan-peralatan listrik yang terpasang harus sesuai Standard Nasional Indonesia (SNI). Pemerintah melalui Ditjen Ketenagalistrikan telah memberlakukan standar-standar wajib, sehingga pemakaian peralatan listrik menjadi aman. Pemerintah juga terus mensosialisasikan agar masyarakat mengikuti kaidah-kaidah penggunaan listrik, sebab kebakaran yang sering terjadi karena kelalaian dan ketidaktahuan masyarakat sendiri.

Dialog Penyediaan Listrik di Sumatera

Bagian UtaraDirektur Jenderal Ketenagalistrikan Ir. Jarman, MSc,

menyampaikan presentasi dalam Dialog Energi “Penyediaan Listrik di Sumatera Bagian Utara” di Hotel

Aston, Medan, Sumatera Utara, Kamis (12/12/2013).

34 edisi 01 I 2014

Page 35: ganggu industri migas ganggu industri migas

KETENAGALISTRIKAN

Dirjen Ketenagalistrikan Pimpin 16th ACE GC Meeting

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Ir Jarman MSc, memimpin pelaksanaan the 16th ASEAN Center for Energy (ACE)

Gouverning Council Meeting di Hotel Arya Duta Manado, Selasa (10/12/2013).

Acara yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memberikan masukan untuk kinerja ACE ini, dihadiri oleh sepuluh negara ASEAN, serta Sekretriat ASEAN dan ACE. Rapat sebelumnya, dipimpin oleh Cheap Sour, Senior Officer on Energy (SOE) Leader dari Kamboja sebagai ACE GC Chairman tahun 2012, sebelum

menyerahkan kursi pimpinan sidang kepada Jarman selaku SOE Leader Indonesia sebagai tuan rumah.

Dalam sambutannya, Jarman menyampaikan bahwa ACE memiliki peran yang penting dalam mendukung aktivitas energi regional ASEAN dengan berbagai bantuan kepada negara-negara anggota ASEAN serta Badan-Badan Khusus Energi. ACE sangat membantu dalam memenuhi target bersama, seperti yang menjadi tema SOME/AMEM tahun ini, yaitu “Membangun Energi Berkelanjutan Yang Dapat Diandalkan dan Terjangkau di Wilayah ASEAN”. Setiap negara ASEAN, memiliki cara yang berbeda untuk mencapai tujuan itu. “Namun, saya percaya melalui kemitraan, kita akan mampu menciptakan kolaborasi yang lebih banyak dan lebih baik di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan pendidikan,” ujarnya.

Indonesia Tuan Rumah The Special SOME and 16th ACE Goverment

Council Meeting

Indonesia kembali menjadi tuan rumah pertemuan energi tingkat ASEAN. Kali ini The Special Senior Official on Energy Meeting

(SOME) and 16th ACE Governing Council Meeting digelar di Hotel Aryaduta Manado, Senin (9/12/2013) – Rabu (11/12/2013).

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Ir. Jarman MSc selaku Senior Official on Energy (SOE) Leader Indonesia, sekaligus Chairman dalam pertemuan tersebut, mengucapkan selamat datang kepada seluruh delegasi. “Kehormatan bagi Indonesia dapat kembali menjadi tuan rumah pertemuan tingkat ASEAN di tahun ini,” ungkap Jarman dalam Opening Short Statementnya.

Dalam sambutannya, Jarman mengungkapkan apresiasinya pada kerjasama ASEAN di bidang energi yang telah membawa banyak perubahan, khususnya bagi pertembuhan negara-negara ASEAN. Namun, menurutnya, pertumbuhan tersebut membawa tantangan-tantangan baru seperti kenaikan harga bahan bakar minyak, serta emisi gas rumah kaca dan konsumsi sumber daya alam yang akhirnya mengarah ke konsekuensi lingkungan. Pertemuan ini bertujuan untuk lebih menegaskan komitmen ASEAN dalam kemitraan strategis. Selain itu, juga meningkatkan dan memperluas kerjasama dalam mempromosikan diversifikasi energi, pertukaran informasi, penelitian, berbagi pengalaman pada pengembangan energi baru dan terbarukan, efisiensi energi dan konservasi, serta penggunaan teknologi yang bersih dan ramah lingkungan untuk menjamin keamanan dan keberlanjutan energi di wilayah ASEAN.

Diskusi ini bertujuan untuk mendapatkan masukan dalam rangka menyelesaikan permasalahan dan hambatan

energi nasional, khususnya penyediaan tenaga listrik di Sumatera Bagian Utara. Selain Dirjen Ketenagalistrikan, narasumber dalam dialog ini antara lain Gubernur Sumatera Utara, Kepala Dinas ESDM Provinsi di Sumatera, Dr. Herman Darnel Ibrahim dari Dewan Energi Nasional, serta Direktur Operasi Jawa Bali dan Sumatera PT PLN (Persero). Diskusi dimoderatori oleh Prof. Dr. Tumiran dari Dewan Energi Nasional, serta dihadiri oleh pimpinan

atau perwakilan pemerintah daerah di wilayah Sumatera Bagian Utara.

Sumatera Bagian Utara mengalami defisit tenaga listrik akibat pertumbuhan tenaga listrik yang melebihi rencana, serta tidak diimbangi dengan penyediaan tenaga listrik yang cukup. Kondisi ini diperparah dengan keterlambatan operasi pembangkit baru, berkurangnya pasokan gas untuk pembangkit, gangguan pada PLTU Labuhan Angin, dan terhambatnya pembangunan transmisi akibat permasalahan sosial terkait pembebasan lahan tower.

Sebagai upaya jangka pendek untuk mengatasi defisit listrik tersebut, langkah-langkah yang telah diambil antara lain dengan meminta tambahan pasokan dari Inalum, alokasi gas untuk PLTG Belawan, membeli listrik dari PLTM IPP, membeli kelebihan listrik dari kelebihan daya industri (excess power), relokasi PLTD dari Teluk Lembu ke Glugur, tambahan sewa pembangkit tenaga listrik, mempercepat operasi PLTU FTP 1, serta sosialiasi hemat energi di Sumatera Utara.

35edisi 01 I 2014

Page 36: ganggu industri migas ganggu industri migas

Dirjen Ketenagalistrikan

Buka Rakernas KONSUIL

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Ir. Jarman, M.Sc

membuka secara resmi Rapat Kerja Nasional I Komite Nasional Keselamatan Untuk Instalasi Listrik (KONSUIL) yang berlangsung Selasa (17/12/2013) di Hotel Equator Surabaya.

Acara yang mengambil tema “Meningkatkan Komitmen KONSUIL Dalam Mewujudkan Kinerja dan Prestasi” ini, ditujukan untuk mendukung pemerintah dalam mempercepat penyediaan/penyambungan listrik kepada masyarakat.

Dalam laporannya, Ketua KONSUIL Djamil Baridjambek mengatakan bahwa acara ini di hadiri oleh semua perwakilan wilayah pelayanan KONSUIL di 29 provinsi. Diharapkan dalam acara Rakernas ini, para perwakilan dari wilayah-wilayah pelayanan mendapat pencerahan mengenai kebijakan pemerintah dalam upaya peningkatan layanan bagi masyarakat, terutama penerbitan Sertifikat Laik Operasi (SLO) yang disepakati paling lama tiga hari penerbitannya.

Direktur Teknik dan Lingkungan

Ketenagalistrikan Serahkan SLO bagi

Masyarakat Madiun

Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan

Agoes Triboesono mewakili Kementerian ESDM menyerahkan secara simbolis Sertifikat Laik Operasi (SLO) kepada masyarakat kurang mampu di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis (19/12/2013).

Acara yang di prakarsai oleh Yayasan Terang Untuk Bangsa ini dilangsungkan di lapangan Dungus Kabupaten Wungu, dan dihadiri oleh pejabat Kementerian ESDM dan Pemerintah Daerah setempat, KONSUIL dan PPILN selaku lembaga pemberi SLO untuk tegangan rendah yang ditunjuk oleh Pemerintah.

Ada sekitar 17 ribu masyarakat Kabupaten Madiun yang menikmati listrik secara gantol-gantol (menyambung listrik secara sembarangan –red). Masyarakat banyak yang menarik kabel dari tetangga yang sudah mendapat listrik tanpa memperdulikan keamanan dan keselamatan. “Pada prinsipnya masyarakat menyatakan mampu untuk membiayai secara bulanan tetapi tidak ada biaya untuk melakukan penyambungan listrik secara swadaya,” ujarnya. Dalam laporannya, Agus menyampaikan bahwa Yayasan Terang Untuk Bangsa telah melakukan Instalasi Pemasangan Listrik (IML) bagi 2.855 KK dan sudah 1.268 KK yang sudah diterbikan SLO-nya. Agoes Triboesono menyampaikan apresiasinya pada Yayasan Terang Untuk Bangsa yang sudah berinisiatif melakukan penyambungan listrik bagi masyarakat yang kurang mampu. Sebelum memberikan SLO secara simbolis, Direktur Teknik dan Lingkungan beserta rombongan melakukan kunjungan ke rumah warga yang menerima sambungan listrik secara gratis.

Menteri ESDM Serahkan DIPA

TA 2014

Menteri ESDM Jerio Wacik menyerahkan Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun anggaran 2014 kepada seluruh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) di lingkungan Kementerian ESDM, Selasa (17/12/2013) di gedung Kementerian ESDM Jakarta.

Penyerahan DIPA ini merupakan tindak lanjut dari penyerahan DIPA TA 2014 oleh Presiden RI pada tanggal 10 Desember lalu kepada seluruh Menteri dan Kepala Lembaga. Hadir dalam penyeerahan DIPA tersebut Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Ir. Jarman MSc, para pejabat eselon II di lingkungan Ditjen Ketenagalistrikan, serta para Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di lingkungan Ditjen Ketenagalistrikan.

Dengan penyerahan DIPA lebih awal, maka KPA segera dapat mengambil langkah-langkah antisipasi agar pelaksanaan anggaran dapat berjalan lancar dan penyerapan dapat optimal sesuai peraturan perundang-undangan. “Dulu penyerahan DIPA sering dilaksanakan terlambat, di bulan Maret baru bisa kerja,” ungkap Jero Wacik. Menurutnya, dengan penyerahan DIPA lebih dulu kepada para KPA, tidak ada alasan kegiatan tahun depan tidak terserap dengan baik. Menurutnya, dengan penyerahan DIPA lebih awal kegiatan pembangunan di sektor ESDM dapat segera terlaksana dan masyarakat dapat menikmati kinerja pemerintah dengan baik.

KETENAGALISTRIKAN

36 edisi 01 I 2014

Page 37: ganggu industri migas ganggu industri migas

55% Pasokan Listrik di Sumba dari Energi

Terbarukan

Pasokan listrik yang berasal dari energi baru dan terbarukan (EBT) ke

pulau Sumba di Nusa Tenggara Timur (NTT) terus ditingkatkan.

Direktur Operasi Indonesia Timur (DIROPIT) PLN Vickner Sinaga meresmikan pengoperasian beberapa pembangkit listrik berbasis EBT (mikro hidro dan surya) di pulau Sumba, Selasa (31/12/2013), yaitu Pusat Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) Kamanggih daya 1x40 kiloWatt (kW), PLTMH Lapopu daya 2x800 kW dan Pusat Listrik Tenaga Surya (PLTS) Salura daya 1x150 kiloWattpeak (kWp). Turut diresmikan juga PLTS Semau daya 1x450 kWp di Kupang. Pengoperasian PLTMH dan PLTS ini untuk menggantikan pembangkit berbahan bakar minyak yang biayanya mahal. Dengan beroperasinya PLTMH dan PLTS tersebut maka kini kebutuhan listrik di pulau Sumba mayoritas dipasok dari pembangkit berbahan bakar energi terbarukan (55%). Total beban puncak di pulau Sumba yang terdiri dari empat kabupaten, yaitu Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Sumba Tengah, Kabupaten Sumba Barat dan Kabupaten Sumba Barat Daya sebesar lebih kurang 8 MegaWatt (MW). Hal ini merupakan tahapan perjalanan pulau Sumba menuju iconic island dimana nantinya 100% kebutuhan listrik di pulau ini akan dipasokan dengan energi baru dan terbarukan.

Perusahaan Besar Tolak Subsidi Listrik

Dicabut

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi

Sumber Daya Mineral (ESDM) Ir. Jarman MSc mengaku heran melihat sikap korporasi-korporasi besar yang justru menolak rencana pencabutan subsidi listrik pada 2014, Jumat (20/12/2013) usai menghadiri pelantikan pejabat Eselon I dan II Kementerian ESDM, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta.

Sebagai pelanggan listrik golongan I 4, sebanyak 61 perusahaan besar ini sebetulnya telah meraih laba yang cukup besar. Lebih memprihatinkan lagi, pelanggan listrik dari kalangan perusahaan besar ini, salah satunya berasal dari perusahaan milik pemerintah.

Jarman mengaku aneh jika perusahaan yang tergolong skala besar ini justru meminta agar subsidi listrik tak dicabut. Alasannya, keuntungan perusahaan hanya akan berkurang sedikit dengan adanya pencabutan subsidi. Kementerian ESDM memperkirakan pencabutan subsidi listrik untuk pelanggan golongan listrik I 4 akan menghemat keuangan negara sekitar Rp 7,5 triliun. Dana tersebut dijanjikan akan dialihkan untuk pembangunan infrastruktur kelistrikan baru. Rencananya, pencabutan subsidi listrik golongan I 4 akan mulai berlaku pada 1 Januari 2014. Keputusan ini sudah ditetapkan dalam Badan Anggaran DPR dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara 2014 dan sudah dituangkan dalam Peraturan Menteri ESDM. Sementara pelanggan listrik i3 dan i2 dipastikan masih akan tetap mendapatkan subsidi.

Kunjungan Kerja Menteri ESDM Dalam Rangka

Pengamanan Pasokan BBM,

LPG, dan Listrik Menyambut

Perayaan Natal 2013 dan Tahun Baru

2014

Dalam rangka pengamanan pasokan bahan bakar minyak

(BBM) dan LPG menyambut Tahun Baru 2014, Menteri ESDM Jero Wacik didampingi Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Kepala Badan Litbang ESDM, Kepala BPH Migas, Sekjen DEN, dan Direksi PT Pertamina (Persero) melakukan kunjungan kerja ke Terminal BBM PT Pertamina di Plumpang, Senin (23/12/2013). Dalam kunjungan tersebut, Menteri ESDM menerima laporan dari PT Pertamina mengenai kesiapan distribusi BBM.

Stok BBM nasional pada periode Natal 2013 & Tahun Baru 2014 dalam kondisi “Aman”, dengan rata-rata stok pada periode tersebut, yaitu Premium 17,95 hari, Minyak Tanah 71,75 hari, Minyak Solar 17,90 hari, Avtur 31,90 hari, dan Pertamax 47,01 hari. Sementara itu, stok LPG untuk periode H-3 Natal 2013 s.d. H+7 tahun baru 2014 memiliki stock rata-rata 17,17 hari.

KETENAGALISTRIKAN

37edisi 01 I 2014

Page 38: ganggu industri migas ganggu industri migas

151 Desa di Toraja Utara Akan Segera Nikmati Listrik

Di awal tahun baru ini, PT Sumberdaya Sewatama Tbk

akan membangun proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) untuk mengatasi krisis listrik yang melanda daerah Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Dengan harapan, listrik dari pembangkit itu dapat menerangi 151 desa di Kabupaten Toraja Utara.

Bupati Toraja Utara, Frederik Batti Sorring mengakui, saat ini dari 21 Kecamatan yang ada, masih banyak yang sering mengalami listrik padam. “Proses pengerjan dan dana investasi untuk proyek PLTMH itu tidak dari Pemerintah Daerah, melainkan semua ditanggung oleh investor, yakni PT Sumberdaya Sewatama,” kata Frederik, Kamis (2/1). Frederik berharap, setelah PLTMH selesai, pemerintah bisa membuat pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang kapasitas listriknya lebih besar, karena kebutuhan listrik Toraja Utara terus meningkat setiap tahun. Sewatama memilih Kabupaten Toraja untuk dibangun proyek PLTMH lantaran daerah tersebut memiliki sumber air yang sangat besar.

Wamen ESDM Kunjungi Indonesia Power UBP Bali

Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo melakukan kunjungan

kerja ke PT. Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Bali, Jumat (3/1).

Dalam kunjungan kerja tersebut, Wamen ESDM didampingi para pejabat di lingkungan Kementerian ESDM dan diterima oleh Direktur Utama PT. Indonesia Power Supangkat Iwan Santoso, serta para pejabat dan pegawai PT Indonesia Power UBP Bali. Supangkat menjelaskan, bahwa Pulau Bali memerlukan pembangkit yang lebih efisien. “Kami terus berusaha untuk mendatangkan gas untuk mesin pembangkit kami yang di Bali,” ujarnya kepada Susilo Siswoutomo. Wamen ESDM menanggapi persoalan tersebut sebagai prioritas. Menurutnya, dengan mendatangkan gas ke Bali, maka beban pemerintah terhadap pembelian BBM akan berkurang dan dengan berbahan bakar gas pada mesin pembangkit, maka akan lebih ramah Lingkungan.

Capaian Sub Sektor Ketenagalistrikan Tahun 2013

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero

Wacik, Jumat (27/12/2013) memberikan penjelasan kepada wartawan pada acara jumpa pers mengenai Kinerja Sektor ESDM Tahun 2013.

Dalam pemaparannya, Kementerian ESDM pada tahun 2013 telah membuat landasan pembangunan sektor energi nasional yang dituangkan dalam Catur Dharma Energi. Program ini terdiri dari Tingkatkan Produksi Migas, Kurangi Pemakaian & Impor BBM, Dorong Masif Pengembangan EBT dan Hemat Energi.

Menurut Jero Wacik, pada tahun 2013 ini sektor ESDM masih menjadi faktor strategis bagi perekonomian nasional. Selain sebagai penopang utama penerimaan negara dalam APBN, juga memasok kebutuhan energi, bahan baku industri, menciptakan lapangan kerja, menarik investasi serta mendorong pertumbuhan daerah. Dalam sub sektor ketenagalistrikan, pencapaian pembangunan pada tahun 2013 adalah tercapainya rasio elektrifikasi yang menembus angka 80,4%. Angka ini melampaui target akhir tahun yang diperkirakan sebesar 79,3%. Pencapaian ini menjadi landasan penting untuk pembangunan sub sektor ketenagalistrikan tahun-tahun mendatang, dimana pada tahun 2014 rasio elektrifikasi ditargetkan mencapai 81,5 persen.

KETENAGALISTRIKAN

38 edisi 01 I 2014

Page 39: ganggu industri migas ganggu industri migas

PLN Kerja Sama dengan Perusahaan Listrik Asal Malaysia

PT PLN (Persero) menjalin kerja sama di bidang kelistrikan dengan Sabah

Electricity Sdn. Bhd. (SESB).

Kerja sama ini diharapkan dapat membuka peluang pembangunan pembangkit skala besar di Kalimantan Utara. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua belah pihak yang dilakukan oleh Direktur Utama PLN, Nur Pamudji dengan Managing Director SESB, Hj. Abd Razak Sallim, Jumat (10/1) lalu di kota Kinabalu, Sabah, Malaysia. Penandatanganan MoU ini membuka kemungkinan kerja sama segala bidang untuk keuntungan kedua belah pihak, termasuk kemungkinan interkoneksi Kalimantan Utara dengan Sabah.

Kerjasama SESB dan PLN merupakan salah satu langkah dalam menuju ke integrasi jaringan ASEAN. PLN dan SESB akan melakukan studi bersama untuk mewujudkan interkoneksi yang saling menguntungkan, terutama antara Kalimantan Utara dan Sabah. "Energi listrik yang dihasilkan sebagian besar digunakan untuk keperluan domestik dan sebagian kecil bisa diekspor ke Malaysia. Dengan demikian, pembangunan pembangkit di Kalimantan Utara tidak harus dimulai dari pembangkit skala kecil, karena menyesuaikan dengan kebutuhan domestik yang masih kecil, akan tetapi bisa langsung ke skala besar sehingga lebih ekonomis dan lebih andal," katanya, Minggu (12/1)

Desa Maju Mulyo Kini Terlistriki

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Ir. Jarman MSc

meresmikan proyek-proyek listrik pedesaan di Desa Maju Mulyo, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Sabtu (11/1).

Dalam peresmian tersebut, Dirjen didampingi oleh Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Komunikasi dan Sosial Kemasyarakatan Ronggo Kuncahyo, anggota komisi VII DPR RI Asfihan, perwakilan Bupati Kabupaten Tanah Bumbu, Bupati Tanah Baru, Camat Mantewe dan Kepala Desa Maju Mulyo. Hadir juga dalam kesempatan tersebut, General Manajer PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah Mursalin, beserta jajaran PT PLN (Persero).

Dalam sambutannya, Dirjen Ketenagalistrikan mengucapkan selamat kepada warga Desa Maju Mulyo yang saat ini telah menikmati listrik. “Kehadiran saya juga untuk meminta masukan dari masyarakat mengenai program-program pemerintah, khususnya di sektor ketenagalistrikan,” ungkap Jarman. Ia juga berpesan, agar masyarakat bersama-sama menjaga jaringan listrik yang telah dibangun oleh pemerintah

Tahun ini Pemerintah akan Tambah Kapasitas Listrik 4.250 MW

Sepanjang tahun 2014 ini, Pemerintah menargetkan penambahan kapasitas

pembangkit listrik sebesar 4.250 megawatt (MW).

Sehingga, pada akhir tahun nanti kapasitas pembangkit listrik nasional bisa mencapai 50.678 MW. Menurut Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jarman, pada tahun 2013 yang lalu kapasitas pembangkit listrik nasional telah berhasil ditingkatkan menjadi 46.428 MW.

Tambahan kapasitas pembangkit listrik pada 2013, yakni sebesar 1.175 MW. Tambahan ini lebih rendah dari yang berhasil dicapai pada 2012 yang sebesar 3.879,2 MW,” katanya di Jakarta, Senin (6/1). Akan tetapi, pada tahun ini Pemerintah akan menambah kembali kapasitas pembangkit listrik nasional yang ditargetkan akan bertambah sebesar 4.250 MW.Jarman menjelaskan, tambahan kapasitas pembangkit akan berasal dari proyek pembangkit 10.000 MW tahap pertama, yakni 3.013 MW. Pembangkit tersebut saat ini sudah dalam tahap uji coba (comissioning). Pembangkit itu harusnya mulai beroperasi pada tahun lalu, namun baru 60% yang sudah beroperasi komersil atau sudah memperoleh sertifikat layak operasi (SLO).

KETENAGALISTRIKAN

39edisi 01 I 2014

Page 40: ganggu industri migas ganggu industri migas

Peluang dan Peran Investasi Swasta

dalam Sektor Ketenagalistrikan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi

dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jumat (17/1), menyelenggarakan Coffee Morning dengan Tema Peluang dan Peran Investasi Swasta dalam Sektor Ketenagalistrikan.

Sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan, diberikan kesempatan kepada pihak swasta untuk ikut berpartisipasi di sektor ketenagalistrikan.

Oleh karena itu, dalam rangka menarik minat investasi di sektor ketenagalistrikan, pada bulan Desember 2013 telah diterbitkan 3 regulasi teknis, yaitu Pertama, Peraturan Menteri ESDM Nomor 35 Tahun 2013 tentang Tata Cara Perizinan Usaha Ketenagalistrikan. Kedua, Peratuan Menteri ESDM Nomor 36 Tahun 2013 tentang Tata Cara Permohonan Izin Pemanfaatan Jaringan Tenaga Listrik Untuk Kepentingan Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika; dan Ketiga, Peratuan Menteri ESDM Nomor 38 Tahun 2013 tentang Kompensasi Atas Tanah, Bangunan dan Tanaman yang Berada di bawah Ruang Bebas Saluran Udara Tegangan Tinggi dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi.

Dirjen Ketenagalistrikan

Hadiri The 5th

Meeting Of Committee Of The

Whole For The AEC

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Ir. Jarman MSc, dalam

kapasitasnya sebagai ASEAN Senior Official on Energy Meeting (SOME) Chairman menghadiri pertemuan The 5th Meeting of Committee of the Whole for the ASEAN Economic Community (AEC), yang berlangsung Rabu (15/1) di Nay Pyi Taw, Myanmar.

Pertemuan tersebut diselenggarakan secara beruntun dengan pertemuan The First Meeting of the ASEAN Senior Economic Officials for the Forty-Fifth Asean Economic Ministers Meeting (SEOM 1/45) yang berlangsung di tempat yang sama tanggal 13 – 15 Januari 2014.

Acara ini dibuka oleh H.E. DR. Lim Hong Hin, Deputi Sekjen ASEAN bidang Komunitas Ekonomi ASEAN, yang menyampaikan bahwa pertemuan ini menghadirkan dan memaparkan kemajuan dan capaian masing-masing sektor ekonomi ASEAN, yaitu perdagangan, energi, pertanian dan kehutanan, keuangan, investasi, mineral, iptek, transportasi, telekomunikasi, dan pariwisata. Jarman juga menyampaikan bahwa kerjasama energi di antara negara anggota ASEAN telah berlangsung lebih dari tiga dekade, dan dalam selang waktu tersebut terjadi pasang surut yang pada dasarnya menempa kerja sama energi menjadi pemahaman yang saling menguntungkan bersama dan saling mendukung. Selanjutnya, sidang menyepakati pertemuan berikutnya akan berlangsung di Malaysia.

2013 Pertumbuhan Penjualan Listrik

6,93 Persen

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyatakan pertumbuhan penjualan

listrik year-on-year hingga Desember 2013 sebesar 6,93%. Realisasi penjualan se-Indonesia sampai dengan Desember 2013 sebesar 185,53 terawatt-hour (TWh).

Hal tersebut diungkapkan Kepala Divisi Niaga PLN, Benny Marbun, dalam keterangannya, Selasa (14/1). Pertumbuhan di Jawa-Bali tercatat 6,%, sedangkan Sumatera dan wilayah Indonesia timur masing-masing mengalami pertumbuhan 5,27% dan 10,26%. PLN menyebutkan, rendahnya penjualan selama Januari-Februari 2013 disebabkan oleh banjir besar di Jakarta, Bekasi, hingga Cikampek.

Selain banjir, PLN mencatat empat faktor penyebab penurunan penjualan. Pertama, maraknya demonstrasi buruh sepanjang 2013 yang berakibat rendahnya konsumsi listrik untuk kebutuhan industri di Jakarta sampai Cikarang. Kedua, naiknya tarif secara berkala dalam jangka waktu per tiga bulan. Ketiga, panjangnya waktu libur Lebaran pada Agustus 2013, termasuk libur saat perayaan hari kemerdekaan Indonesia. Keempat, melemahnya perekonomian dunia, yang menyebabkan konsumsi listrik industri cenderung menurun pada triwulan keempat tahun 2013.

KETENAGALISTRIKAN

40 edisi 01 I 2014

Page 41: ganggu industri migas ganggu industri migas

Ditjen Ketenagalistrikan Sosialisasikan Permen Perizinan Ketenagalistrikan

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM,

menyelenggarakan Coffee Morning dengan Tema Peluang dan Peran Investasi Swasta dalam Sektor Ketenagalistrikan, Jumat (17/1).

Acara ini mensosialisasikan tiga Peraturan Menteri (Permen) ESDM terbaru, yaitu Pertama, Permen ESDM Nomor 35 Tahun 2013 tentang Tata Cara Perizinan Usaha Ketenagalistrikan. Kedua, Permen ESDM Nomor 36 Tahun 2013 tentang Tata Cara Permohonan Izin Pemanfaatan Jaringan Tenaga Listrik Untuk Kepentingan Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika. Dan Ketiga, Permen ESDM Nomor 38 Tahun 2013 tentang Kompensasi Atas Tanah, Bangunan dan Tanaman yang Berada di bawah Ruang Bebas Saluran Udara Tegangan Tinggi dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi.

Menurut Dirjen Ketenagalistrikan Ir. Jarman MSc, acara ini penting untuk membangun komunikasi yang baik antara pemerintah, PT PLN, dan seluruh pemangku kepentingan di sektor ketenagalistrikan. “Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan, memberikan kesempatan kepada pihak swasta untuk ikut berpartisipasi di sektor ketenagalistrikan,” ujarnya.

Wamen ESDM Meresmikan Pembangunan PLTA Kayan Kalimantan Utara berkapasitas 6.080 MW

Wakil menteri ESDM Susilo Siswoutomo, meresmikan

pembangunan Proyek PLTA Kayan di Kalimantan Utara berkapasitas 6.080 MW yang dibangun oleh PT Kayan Hydro energi, Sabtu (18/1).

Acara yang dipusatkan di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara ini, juga dihadiri oleh Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Kepala BKPM Mahendra Siregar, Gubernur Kalimantan Timur Awang Farouk Ishak, Pjs Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie, Duta Besar Indonesia untuk RRC Sugeng Raharjo, Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Ir. Jarman MSc dan para pejabat baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Peresmian mulainya proyek PLTA Kayan, ditandai dengan peletakan batu pertama (ground breaking) dan penandatanganan prasasti oleh Wakil Menteri ESDM, Panglima TNI, Dirut PLN, Pjs. Gubernur Kalimantan Utara dan Bupati Bulungan Budiman Arifin. “Hari ini peletakan batu pertama merupakan suatu tonggak, bukan saja bagi Kalimantan Utara, akan tetapi bagi semua rakyat Indonesia. Mengapa? Karena air merupakan salah satu potensi yang saat ini masih dianaktirikan. Jadi, keinginan pemerintah untuk membangun listrik untuk rakyatnya bukan omong doang,” ujar Wakil Menteri ESDM. Susilo mengatakan, bahwa kapasitas 6.080 MW bukanlah kapasitas yang kecil, mengingat Indonesia sekarang ini memerlukan pembanguan 6.000 MW per tahun dalam jangka 10 tahun. Dalam satu tahun dibutuhkan dana sekitar 10 miliar USD, karena itu peran PT Kayan ini sangat penting untuk menyediakan listrik bagi kawasan ini dan lainnya.

Kementerian ESDM Meriahkan Pameran Munas XII Gapensi

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Senin

(20/1) hingga Rabu (22/1), memeriahkan penyelenggaraan pameran dalam rangka Musyawarah Nasional (Munas) XII Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi).

Pameran diselenggarakan berdampingan dengan ruang rapat Munas Gapensi di Hotel Inna Grand Bali Beach Hotel, Sanur Bali. Pameran ini diikuti oleh beberapa instansi pemerintah, BUMN, maupun swasta, serta dihadiri oleh sekitar 1.000 peserta Munas dari 33 Propinsi dan 473 Kabupaten di Indonesia. Stan Kementerian ESDM sendiri diikuti oleh unit-unit Eselon I di lingkungan Kementerian ESDM, SKK Migas, PT PGN, PT Pertamina, dan PT PLN.

Munas XIII Gapensi dan pameran tersebut dibuka oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Presiden didampingi Menteri ESDM Jero Wacik juga sempat mengunjungi stan Kementerian ESDM yang disambut oleh Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian ESDM Saleh Abdurrahman. Ia menjelaskan capaian-capaian sektor ESDM, khususnya Catur Dharma Energi yang mejadi tema besar stan yang berukuran 5 x 10 meter ini. Catur Dharma energi tersebut sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM nomor 4051K/07/MEM/2013 tanggal 27 Desember 2013 tentang Penetapan Catur Dharma Energi. Empat poin penting dalam Catur Dharma Energi tersebut ialah Tingkatkan Produksi Minyak dan Gas Bumi, Kurangi impor Bahan Bakar Minyak, Kembangkan Energi Baru Terbarukan, dan Hemat Energi.

KETENAGALISTRIKAN

41edisi 01 I 2014

Page 42: ganggu industri migas ganggu industri migas

Direktur Teknik dan Lingkungan

Ketenagalistrikan Membuka

Rakernas AKLINAS

Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan

Kementerian ESDM Agoes Triboesono membuka secara resmi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Kontraktor listrik Nasional (AKLINAS) di Serpong Banten, Selasa (28/1).

Selain dihadiri oleh pejabat dari Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, turut hadir pula perwakilan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan PT PLN (Persero) sebagai pemasok tenaga listrik.

Agoes Triboesono menyampaikan, bahwa Undang-undang Nomor 30 Tahun 2009 mengamanatkan bahwa setiap kegiatan usaha ketenagalistrikan wajib memenuhi keselamatan ketenagalistrikan. Menurutnya, bahwa AKLINAS yang merupakan salah satu mitra stategis dari pemerintah, diharapkan dapat mengembangkan sumber daya manusia yang unggul terutama dibidang usaha penunjang ketenagalistrikan. Hal ini untuk mengantisipasi tenaga ahli asing yang akan masuk ke Indonesia seiiring akan diberlakukannya ASEAN Free Trade Area, sehingga sumber daya manusia yang dimiliki AKLINAS dapat ikut bersaing dan tidak menjadi “jago kandang”.

Pemerintah akan bangun PLTA

6.000 MW di Kayan

Pemerintah merencanakan proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga

air (PLTA) berkapasitas 6.000 MW di Kayan, Kalimantan Utara, dengan estimasi investasi 17 miliar dolar AS atau sekitar Rp200 triliun.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ir. Jarman MSc menjelaskan, pada tahap awal akan dibangun PLTA dengan kapasitas 600 MW. “Untuk PLTA 600 MW ini sudah ground breaking (peletakan batu pertama), Sabtu (18/1), yang dilakukan oleh Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo,” katanya sebelum rapat dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Selasa (21/1). Proyek PLTA berkapasitas 600 MW tersebut, dibangun oleh PT Hidro Kayan Energi dengan investasi sekitar 1,7 miliar dolar AS atau Rp20 triliun, dan proyek direncanakan beroperasi tahun 2018.

PJU Pintar Hemat Listrik Solo

4,5 MW

Pemakaian Penerangan Jalan Umum (PJU) Pinter di kota Solo diyakini

dapat menghemat listrik hingga 4,5 MW.

Sistem penerangan yang terkontrol terpusat dan aktif terhadap waktu dan cuaca, membuat energi yang dikonsumsi PJU Pintar lebih efisien. Efisensi diperoleh melalui peredupan atau dimming sesuai kebutuhan, serta mencegah rugi daya non teknis. Ada beberapa keuntungan yang didapat dari penerapan PJU Pintar. Jika semua 17.000 titik diganti dengan PJU Pintar, maka akan bisa menghemat kira-kira 4,5 MW. “Itu tentunya, akan bisa menghemat anggaran per tahun tanpa mengurangi kenyaman masyarakat,” ujar Wakil Menteri ESDM, Susilo Siswoutomo, Jumat (24/01). Dengan adanya sistem ini, biaya listrik PJU dapat dihemat sampai 65%. Penghematan tersebut dengan jalan mengganti lampu yang terpasang saat ini (misal, merkuri) yang mempunyai efisiensi rendah dengan lampu yang efisiensi lebih tinggi (misal, lampu HPS, LED, atau induksi). Penggantian ini diperkirakan dapat menghemat sampai dengan 50%. Penggantian dapat berupa dari lampu 400W ke 250W dan lampu 250W menjadi 125W, dengan kualitas terang yang sama

KETENAGALISTRIKAN

42 edisi 01 I 2014

Page 43: ganggu industri migas ganggu industri migas

Prosentase Batubara Untuk Pembangkit Listrik Terus Ditingkatkan

Pemerintah akan terus meningkatkan kapasitas pembangkit listrik dari

bahan bakar batubara.

Target pemerintah adalah 65% penggunaan batubara di tahun 2020 nanti. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Ir. Jarman MSc saat diwawancarai oleh Nippon Hoso Kyokai (NHK) Jepang, Senin (3/2). Menurut Jarman, terdapat tiga alasan mengapa pemerintah mengejar pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar primer batubara. Alasan pertama adalah sumber batubara yang banyak di Indonesia, alasan kedua adalah listrik dari batubara adalah yang termurah dibandingkan dengan bahan bakar lainnya, sedangkan alasan ketiga adalah dengan kemajuan teknologi emisi dari batubara bisa ditekan sehingga lebih ramah lingkungan.

Menurutnya, kebutuhan listrik setiap tahun selalu meningkat. Setiap tahun Indonesia membutuhkan 5.000 MW dari pembangkit-pembangkit listrik “Listrik tidak boleh berlebih, namun juga tidak boleh kurang,” ujar Jarman. Pertumbuhan listrik paralel dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai sekitar 6% setiap tahunnya. Oleh karena itu, kebutuhan listrik di Pulau Jawa dan Bali harus dijaga keseimbangan pasokannya karena telah cukup. Namun, di luar Jawa-Bali kebutuhan listrik masih kurang, sehingga pasokan listrik harus dikejar.

Sesditjen Hadiri Ground Breaking Proyek-Proyek MP3EI Sulbar

Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Arief Indarto, menghadiri

peletakan batu pertama (ground breaking) beberapa proyek pembangunan di Provinsi Sulawesi Barat, Senin (10/2).

Peletakan batu pertama proyek-proyek yang mendukung pelaksanaan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) tersebut, dilaksanakan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa dan Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh, serta dihadiri beberapa Wakil Menteri terkait.

Dua proyek ketenagalistrikan yang diresmikan pembangunannya oleh Hatta Rajasa adalah Pembangunan PLTA Tumbuan dengan kapasitas 450 MW dan PLTU Belang Belang dengan kapasitas 2 x 25 MW. PLTU Tumbuan akan dikembangkan oleh PT Hadji Kalla dan PT Bukaka (Kalla Group), dengan investasi sebesar Rp.17 Trilyun. Pembangunan PLTU ini dilakukan 3 tahap, Tahap I dengan kapasitas kecil 10 MW untuk mensuplai pembangunan konstruksi PLTA yang lebih besar, Tahap II sebesar 150 MW, dan Tahap III sebesar 300 MW. PLTU Belang Belang dikembangkan oleh PT Rekind Daya Mamuju sebagai Independent Power Producer (IPP) dengan nama proyek sesuai RUPTL PT PLN (Persero) Tahun 2012 – 2021 adalah PLTU Mamuju.

Dirjen Ketenagalistrikan Buka Rakernas PPILN di Yogyakarta

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Ir Jarman MSc, Selasa

(28/1) malam, membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Perkumpulan Perlindungan Instalasi Listrik Nasional (PPILN) di Yogyakarta.

Rakernas ini dihadiri pula oleh Direktur Niaga, Manajemen Risiko dan Kepatuhan PT PLN Harry Jaya Pahlawan, perwakilan Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, para pimpinan asosiasi-asosiasi ketenagalistrikan, serta peserta Rakernas PPILN dari seluruh Provinsi di Indonesia.

Dalam sambutannya, Jarman menyambut baik pelaksanaan Rakernas PPILN ini serta terus mendukung PPILN dalam membantu pemerintah melistriki masyarakat, khususnya dalam pemeriksaan dan pengujian serta menerbitkan sertifikat laik operasi instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan rendah. Menurutnya, saat ini sinergi antara Pemerintah, PLN selaku pemasok tenaga listrik, inspeksi tenaga listrik, dan asosiasi ketenagalistrikan sudah berjalan cukup baik. “Yang diuntungkan dalam sinergi yang baik ini adalah masyarakat. Dengan sinergi yang baik ini, tingkat kemudahan masyarakat untuk mendapatkan listrik (getting electricity) akan meningkat,” ujarnya.

KETENAGALISTRIKAN

43edisi 01 I 2014

Page 44: ganggu industri migas ganggu industri migas

MINERBA

Pemerintah Percepat

Pembangunan PLTA

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

(ESDM), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Koordinator Perekonomian, dan Kementerian Pekerjaan Umum akan mempercepat pemanfaatan air untuk sumber daya Pembangkit Listrik tenaga Air (PLTA). Hal tersebut disampaikan Wakil Kepala Bappenas Lukita Dinarsyah Tuwo dalam Breakfast Meeting yang dihadiri para pejabat kementerian terkait di Jakarta, Rabu (19/2).

Hadir dalam pertemuan tersebut, di antaranya Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Rida Mulyana, Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Arief Indarto, dan Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Satya Zulfanitra. Pemerintah telah menyiapkan 4 program untuk mempercepat pemanfaatan sumber daya air untuk sumber daya PLTA. Pertama, pembangunan PLTA Karangkates IV & V, Kesamben, dan Lodoyo di Provinsi Jawa Timur. Kedua, pengembalian kapasitas mampu PLTA yang mengalami derating ke kapasitas terpasang melalui pengerukan (dredging) dan/atau refurbishment komponen PLTA. Ketiga, rapid assessment potensi kapasitas PLTA dari 239 waduk milik Kementerian PU. Dan Keempat, membantu percepatan perizinan pembangunan waduk-waduk dan PLTA yang sedang berjalan.

Indonesia dan India Berpeluang Jalin Kerja Sama Ketenagalistrikan

Republik Indonesia dan Republik India memiliki peluang dalam menjalin

sinergi dan kerja sama dalam sub sektor ketenagalistrikan.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), membuka kesempatan bagi investor dari luar negeri untuk bersama-sama membangun ketenagalistrikan di Indonesia. Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Ir. Jarman MSc dalam Seminar “Realising Indonesia Power Vision: Building Partnership with India”. Seminar yang diselenggarakan oleh Bharat Heavy Electricals Limited (BHEL) bekerjasama dengan India Bussines Forum (IBF) ini diselenggarakan di Hotel JW Marriot, Kuningan, Jakarta, Kamis (13/2).

Jarman menyampaikan Kebijakan Pengembangan Ketenagalistrikan dan Peluang Investasi di Indonesia. Ia memaparkan kondisi ketenagalistrikan di Indonesia, kondisi umum pembangkit listrik, target bauran energi, rasio elektrifikasi, serta optimisme Pemerintah Republik Indonesia dalam mengurangi emisi dalam pembangkitan tenaga listrik. Dalam kesempatan tersebut, Dirjen Ketenagalistrikan juga memaparkan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). “Pembangunan ketenagalistrikan dibagi ke dalam enam koridor ekonomi, yaitu koridor ekonomi Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara, dan Papua-Maluku,” ujarnya.

Kementerian ESDM Atur Akreditasi

dan Sertifikasi Ketenagalistrikan

Setiap Instalasi Tenaga Listrik harus terakreditasi dan tersertifikasi.

Penyediaan tenaga listrik harus andal, aman, dan ramah lingkungan.

Hal tersebut ditegaskan oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ir. Jarman MSc dalam Coffee Morning di Kantor Ditjen Ketenagalistrikan, Kuningan, Jakarta, Jumat (14/2).

Dengan diberlakukannya Peraturan Menteri ESDM Nomor 5 tahun 2014 tentang Tata Cara Akreditasi dan Sertifikasi Ketenagalistrikan, maka Menteri ESDM melakukan akreditasi terhadap Lembaga Inspeksi Teknik (LIT), Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK), dan Lembaga Sertifikasi Badan Usaha (LSBU). Berdasarkan Peraturan Menteri turunan Undang-Undang Nomor 30 tahun 2009 tersebut, LIT dapat melakukan sertifikasi instalasi tenaga listrik dan menerbitkan Sertifikat Laik Operasi (SLO), LSK akan melakukan sertifikasi tenaga teknik ketenagalistrikan dan menerbitkan Sertifikat Kompetensi Tenaga Teknik (SKTT), dan LSBU melakukan sertifikasi badan usaha jasa penunjang tenaga listrik dan menerbitkan Sertifikat Badan Usaha (SBU).

44 edisi 01 I 2014

Page 45: ganggu industri migas ganggu industri migas

MINERBA

UU MINERBA Harus Konsisten Dilaksanakan

“Pemerintah telah mengeluarkan PP No.1 Tahun 2014, selanjutnya diterbitkan pula Peraturan Menteri ESDM No.1 Tahun 2014 tentang peningkatan nilai tambah mineral melalui kegiatan pengolahan dan pemurnian mineral di dalam negeri.

Sampai bulan Januari 2014, telah dan sedang dilakukan pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian oleh 66 perusahaan,” ujar Menteri ESDM Jero Wacik didalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI, Rabu, (29/01). 66 perusahaan yang berencana membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian itu terdiri dari, Nikel 29 perusahaan, Bauksit 8 perusahaan, Besi 8 perusahaan, Mangan 3 perusahaan, Zirkon 13 perusahaan, Timbal dan Seng 1 perusahaan, serta Kaolin dan Zeolit 4 perusahaan. Rapat kerja dengan DPR Komisi VII bulan Desember tahun lalu, secara bulat sembilan fraksi sepakat bahwa Undang-Undang Minerba harus dijalankan secara penuh dan konsisten. Misi yang dibawa adalah misi yang mulia dari undang-undang minerba, yakni misi yang tidak membolehkan ekspor ore yaitu mineral mentah. Selain itu juga harus ada nilai tambah dan harus menuju ke pemurnian. “Itu adalah roh dari undang-undang yang kami bawa,” tegas Menteri ESDM.

Wamen ESDM Tinjau PABRIK PERCONTOHAN JGC COAL FUEL

Wakil Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Susilo

Siswoutomo meninjau secara langsung pabrik percontohan untuk produksi tipe bahan bakar cair baru yang disebut JGC Coal Fuel (JCF), Sabtu (7/12/2013).

Pabrik yang merupakan tonggak bersejarah bagi pengembangan bisnis JCF di Indonesia tersebut berlokasi di Karawang dan saat ini berproduksi sekitar 10.000 ton/tahun. JCF diproduksi dengan menggunakan JGC’s proprietary low-rank coal slurrification technology, yakni dengan meng-upgrade batubara berkalori rendah dan meningkatkan nilai kalori dengan menggunakan hot water treatment, dan pengolahan upgrade batubara menjadi jenis bahan bakar cair. Tujuan JGC adalah menawarkan JCF 30-50% di bawah harga pasar heavy oil. Proyek JGC Coal Fuel bersifat sangat strategis dan sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam mendorong nilai tambah batubara. Maka, peresmian proyek ini menjadi jawaban terhadap isu peningkatan nilai tambah pertambangan yang sedang hangat dibicarakan saat ini.

LEPAS SAMBUT Direktur Jenderal Mineral dan Batubara

Menteri ESDM Jero Wacik melantik R. Sukhyar sebagai

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara menggantikan Thamrin Sihite yang memasuki masa purna bakti, Jumat (20/12/2013), bertempat di Kantor Kementerian ESDM Jalan Medan Merdeka Selatan.

Sebelum memangku jabatan sebagai Dirjen Minerba, R. Sukhyar menjabat sebagai Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM mulai tahun 2008, sementara Thamrin Sihite telah memangku jabatan sebagai Dirjen Minerba selama hampir 3 tahun mulai dari Mei 2011. Serah terima jabatan Dirjen Minerba dari Thamrin Sihite kepada R. Sukhyar dilaksanakan pada hari yang sama dengan penyerahan Memori Akhir Jabatan dari Thamrin Sihite kepada R. Sukhyar. Acara lepas sambut Dirjen Minerba dilaksanakan Senin, (23/12/2013), dan dihadiri oleh para pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara serta para pemangku kepentingan di sub sektor mineral dan batubara. Lepas sambut diisi dengan penayangan sekilas perjalanan hidup Thamrin Sihite, termasuk selama berkarier sekitar 35 tahun di lingkungan Kementerian ESDM, serta kesan dari para pegawai terhadap Thamrin Sihite selama menjabat sebagai Dirjen Minerba.

45edisi 01 I 2014

Page 46: ganggu industri migas ganggu industri migas

MINERBA

Rapat Kerja Menteri ESDM

dengan Komisi VII DPR RI

Komisi VII DPR RI mengadakan Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri ESDM, Rabu (29/1) bertempat di

Ruang Rapat Komisi VII DPR RI. Komisi VII DPR RI merupakan komisi di DPR RI yang membidangi energi sumber daya mineral, riset dan teknologi, serta lingkungan hidup. Kementerian ESDM merupakan salah satu mitra kerja Komisi VII DPR RI.

Raker Komisi VII DPR RI dengan Menteri ESDM ini membahas tentang Evaluasi Kinerja Tahun 2013 dan Rencana Kerja Tahun 2014 Sektor ESDM, serta penerbitan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua PP No.23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara. Raker dipimpin oleh Ketua Komisi VII Sutan Bathoegana, dan dihadiri oleh Menteri ESDM Jero Wacik, Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo, para anggota Komisi VII DPR RI, dan para pejabat di lingkungan Kementerian ESDM.

Dalam pemaparannya, Menteri ESDM menyampaikan pencapaian kinerja pada tahun 2013 antara lain:1. Realisasi volume

BBM bersubsidi 46,8 juta kilo liter dari rencana 48 juta kilo liter.

2. Subsidi energi sebesar 299,6 Triliun Rupiah dari rencana 287,1 Triliun Rupiah.

3. Realisasi produksi minyak bumi 825 ribu barel per hari dari rencana 840 ribu barel per hari.

4. Realisasi produksi gas bumi 1.441 ribu setara barel minyak per hari dari rencana 1.240 ribu setara barel

minyak per hari. 5. Realisasi produksi batubara sebesar 421 juta ton dari

rencana 391 juta ton. 6. Rasio elektrifikasi 80,5 % dari rencana 79,3%. 7. Kapasitas terpasang pembangkit 47.128 MW dari

rencana 48.101 MW. 8. Kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Panas

bumi (PLTP) 1.343 MW dari rencana 1.346 MW. 9. Program percepatan 10.000 MW Tahap II: PLTP Patuha

dengan kapasitas 55 MW akan beroperasi Juni 2014. 10. Renegosiasi KK dan PKP2B: terdapat 7 KK dan 15

PKP2B yang telah sepakat seluruh materi renegosiasi. 11. Sebagai implementasi UU No 4 Tahun 2009, maka sejak

12 Januari 2014 dilarang menjual mineral bijih (ore) ke luar negeri dan diterbitkannya PP No 1 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri ESDM No 1 Tahun 2014 tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral di Dalam Negeri. Saat ini sebanyak 66 perusahaan dalam proses pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral.

12. Realisasi mandatori penggunaan biodiesel bersubsidi sebesar 1,0 juta kilo liter dari rencana 1,5 juta kilo liter.

13. Predikat Wajar Tanpa Pengecualian untuk pengelolaan anggaran Kementerian ESDM.

14. Pabrikasi rig coal bed methane. 15. Geopark Batur sebagai geopark dunia pertama di

Indonesia. 16. Pendirian Sekolah Tinggi Energi dan Mineral Akamigas. Menteri ESDM Jero Wacik juga menyampaikan paparan tentang kemajuan pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral untuk mengolah dan memurnikan mineral di dalam negeri. Dalam sesi diskusi, para anggota Komisi VII DPR RI mengajukan pertanyaan dan saran kepada

Kementerian ESDM atas kinerja tahun 2013 dan rencana kerja 2014. Setelah melalui sesi diskusi yang menarik antara Komisi VII DPR RI dengan Menteri ESDM, pada akhir rapat disepakati bahwa Komisi VII DPR RI dapat menerima kinerja tahun 2013 dan rencana kerja tahun 2014 Sektor ESDM.

46 edisi 01 I 2014

Page 47: ganggu industri migas ganggu industri migas

MINERBA

Peresmian KOPERASI PEGAWAI Ditjen Mineral

dan Batubara (KPM)

Dirjen Mineral dan Batubara Dr. Ir. R. Sukhyar berkenan meresmikan Toko Koperasi Pegawai

Ditjen Mineral dan Batubara, Jumat (17/1).

Dalam sambutan singkatnya, Dirjen Mineral dan Batubara mengatakan dengan adanya Toko Koperasi tersebut diharapkan dapat membantu para anggotanya dalam memenuhi kebutuhannya. Diharapkan pula, anggota koperasi bisa makin bertambah jumlahnya, karena semakin banyak pegawai yang masuk menjadi anggota koperasi maka akan semakin banyak pula modal usaha yang dapat dijalankan oleh koperasi.

Awalnya, Koperasi Pegawai Ditjen Mineral dan Batubara adalah Koperasi Pegawai Ditjen Geologi dan Sumber Daya Mineral (KPG), dimana unit eselon I tersebut terbentuk saat reorganisasi Departemen Pertambangan dan Energi antara tahun 1984 – 1992 dengan dipecahnya Ditjen Pertambangan Umum menjadi dua unit eselon I, yakni Ditjen Pertambangan Umum dan Ditjen Geologi. Kemudian, antara tahun 1992 – 2001 terjadi reorganisasi kembali, dimana Ditjen Pertambangan Umum digabung menjadi satu Ditjen, yakni Ditjen Geologi dan Sumber Daya Mineral seiring dengan pembentukan Badan Diklat ESDM dan Badan Litbang ESDM. Selanjutnya, antara tahun 2001- 2005 terjadi reorganisasi kembali dimana Ditjen Geologi dan Sumber Daya Mineral menjadi Ditjen Mineral Batubara dan Panas Bumi.

Seiring dengan reorganisasi tersebut, maka Koperasi Pegawai Ditjen Geologi dan Sumber Daya Mineral (KPG), berubah pula namanya pada tahun 2010 menjadi Koperasi Pegawai Ditjen Mineral dan Batubara (KPM). Itulah sejarah singkat Koperasi Pegawai Ditjen Mineral dan Batubara.

KOORDINASI dan SOSIALISASI Mineral dan Batubara

Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara mengadakan Koordinasi dan Sosialisasi Mineral dan Batubara

dengan tema “Nilai Tambah Mineral dan Penataan Pertambangan Untuk Kesejahteraan Rakyat”.

Kegiatan ini dilaksanakan, Kamis (6/2), dengan mengundang gubernur, bupati, walikota dan kepala dinas yang membidangi mineral dan batubara seluruh Indonesia.

Maksud dan tujuan dari acara ini, yaitu untuk memberikan pemahaman terhadap Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 2014 dan Peraturan Pelaksanaannya yang terkait dengan pengolahan dan pemurnian mineral di dalam negeri. Kebijakan pelaksanaan peningkatan nilai tambah di dalam negeri ini merupakan tonggak sejarah bagi kemajuan pertambangan mineral dan batubara di Indonesia. Selain itu, pertemuan ini dimaksudkan juga dalam rangka koordinasi untuk mempercepat penyelesaian penataan IUP yang sampai saat ini masih belum Clear and Clean.

Dengan dikeluarkannya peraturan tersebut maka sejak 12 Januari 2014 dilarang untuk menjual ke luar negeri mineral dalam bentuk bijih (ore/raw material). Hasil pengolahan komoditas mineral logam yang dapat dijual ke luar negeri, yaitu konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat pasir besi/pelet, konsentrat mangan, konsentrat timbal, dan konsentrat seng. Sedangkan, komoditas mineral logam timah, nikel, bauksit, emas, perak, dan kromium hanya dapat dijual ke luar negeri setelah dilakukan pemurnian. Mulai tahun 2017 mendatang, pemegang KK dan IUP OP mineral logam hanya dapat melakukan penjualan ke luar negeri hasil produksinya yang telah dilakukan pemurnian sesuai batasan minimum pemurnian.

47edisi 01 I 2014

Page 48: ganggu industri migas ganggu industri migas

MINERBA

KOORDINASI dan SUPERVISI (KORSUP) Atas

Pengelolaan Pertambangan Mineral dan Batubara di

Provinsi Sulawesi Tengah, Tahun 2014

Direktur Jenderal Mineral Batubara menghadiri sekaligus menjadi pembicara pada acara Koordinasi

dan Supervisi (korsup) Atas Pengelolaan Pertambangan Mineral dan Batubara dengan seluruh kepala daerah di Provinsi Sulawesi Tengah, di Palu, (20/2).

Acara yang di buka langsung oleh Gubernur Sulawesi Tengah ini dihadiri oleh wakil ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Indonesia, instansi pusat terkait (Kementerian ESDM, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Keuangan), 12 pemerintah daerah di Provinsi Sulawesi Tengah, dan Kapolda. Dalam sesi pemaparan, Dirjen Minerba menyampaikan 5 hal penting kepada para undangan yang hadir terutama kepada pemangku kepentingan pemerintah daerah di Provinsi Sulawesi Tengah, yaitu hal yang terkait dengan Penataan IUP, Pengembalian Keuangan Negara, Good Mining Practice, Produksi dan Pemasaran, Progres Rencana Pengolahan dan Pemurnian.

Setelah sesi pemaparan dan tanya jawab terkait dengan Permasalahan Pengelolaan Pertambangan Mineral

Laporan Langsung dari Kamboja, ASEAN+3 Energy Fora

dan Batubara di Provinsi Sulawesi Tengah, dilakukan penandatanganan Kesepakatan Rencana Aksi yang merupakan Komitmen Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan Pemerintah Kota/Kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2014 untuk melakukan 5 (lima) hal, yaitu: 1. Penataan izin usaha pertambangan; 2. Pelaksanaan kewajiban keuangan pelaku usaha

pertambangan minerba; 3. Pelaksanaan pengawasan produksi pertambangan

minerba; 4. Pelaksanaan kewajiban pengolahan hasil tambang

minerba; dan 5. Pelaksanaan pengawasan penjualan dan pengangkutan/

pengapalan hasil tambang minerba.

Kegiatan Korsup yang akan dilakukan di 12 provinsi ini, bertujuan untuk mendorong terciptanya tata kelola pertambangan minerba yang efektif dengan sistem informasi dan data minerba yang memungkinkan pelaporan yang akurat dan tepat waktu dan adanya aturan yang memadai sehingga memungkinkan pelaksanaan tata kelola pertambangan minerba yang baik.

Untuk meningkatkan kerjasama di bidang energy, khususnya dalam keamanan energi antara negara anggota ASEAN yang terdiri dari 10 negara, yaitu Indonesia, Brunei Darussalam, Kamboja,

Laos, Malaysia, Myanmar, Pilipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam, serta negara Plus Three (+3), yaitu China, Jepang, dan Korea Selatan, diadakan pertemuan ASEAN+3 Energy Fora di Siem Reap, Kamboja, Selasa (25/2) – Kamis, (27/2). Pertemuan ASEAN+3 Energy Fora dijadwalkan berlangsung selama 3 hari penyelenggaran, yaitu hari pertama tanggal 25 Februari adalah workshop tentang 2nd Oil Stockpiling Road Map (OSRM), kemudian 26 Februari adalah 11th ASEAN+3 Energy Security Forum, dan Site Visit pada 27 Februari.

Penyelenggaraan ASEAN+3 ESF merupakan forum antara negara anggota ASEAN dan negara Plus Three yang bertujuan untuk meningkatkan kerjasama dalam keamanan penyediaan energi.

48 edisi 01 I 2014

Page 49: ganggu industri migas ganggu industri migas

EBT

Pemanfaatan ENERGI BARU TERBARUKAN

Selama ini masyarakat Indonesia dimanjakan oleh energi murah berbasis fosil namun seiring berjalan waktu dengan tingginya pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk.

Akademisi dan Perguruan Tinggi Diminta IKUT SOSIALISASIKAN EBT

DAN HEMAT ENERGI

Kalangan akademisi dan perguruan tinggi diminta ikut membantu mensosialisasikan program percepatan dan pengembangan energi baru terbarukan serta penghematan energi.

Sementara itu menurunnya cadangan di dalam negeri menyebabkan kebutuhan terhadap devisa untuk impor semakin besar. Hal ini dikatakan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Rida Mulyana pada acara seminar bertajuk Energi Terbarukan Sebagai Arah Strategi Pembangunan Nasional di Jakarta, (09/12).

“Kalau kita mau membangun negara dengan komperehensif drivernya adalah energi karena energi merupakan kebutuhan pokok harusnya menjadi perhatian kita semua, memang selama ini kita biasa dimanjakan oleh energi murah, tetapi jika kita menggunakan energi baru terbarukan dan melakukan konservasi energi kita bisa mengucapkan good bye kepada minyak bumi,” ujar Rida Mulyana.

Di jelaskannya dalam pengembangan dan pemanfaatan energi terbarukan selain dalam rangka peningkatan keamanan pasokan energi (security of supply) juga merupakan salah satu upaya dalam mitigasi gas rumah kaca.

Hal ini karena Energi Terbarukan merupakan energi bersih namun dalam pengembangannya diperlukan dukungan dan sinergi seluruh pemangku kepentingan terkait. “Sektor energi baru terbarukan ini melibatkan multi sektor,”imbuhnya.

Hal tersebut dikatakan Dirjen EBTKE Rida Mulyana dalam sebuah acara Talkshow di salah satu stasiun tv nasional, (24/12). “Mungkin sekarang kita masih bisa menikmati energi, terang benderang tapi belum tentu kedepan, 10 tahun mendatang anak cucu kita bisa menikmatinya, hemat energi ini untuk keadilan,”ujar Rida. Dia pun berharap untuk kedepannya perguruan-perguruan tinggi bisa menghasilkan sumber daya manusia yang mumpuni dibidang energi baru terbarukan. Dalam kesempatan tersebut Dirjen EBTKE menekankan ada empat tugas besar atau utama Indonesia di bidang energi atau catur dharma energi yang harus didorong dengan keras. Empat tugas tersebut yaitu, tingkatkan produksi migas. Kedua, kurangi pemakaian BBM, utamanya pada sektor pembangkit listrik. Ketiga, mendorong secara masif pengembangan energi baru terbarukan dan terakhir, lakukan gerakan hemat energi. “Pak Menteri (ESDM) selalu menekankan kepada saya, untuk energi baru terbarukan

agar pengembangan panas bumi diprioritaskan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi mengingat masih dibawah 80 persen rumah tangga yang terlistriki,”ungkapnya.

Rida juga menambahkan selain panas bumi dan energi air, pihaknya mendorong terus pemanfaatan bioenergi khususnya biomassa, dalam hal ini pengembangan sampah serta penggunaan matahari sebagai energi listrik.

49edisi 01 I 2014

Page 50: ganggu industri migas ganggu industri migas

EBT

Puslitbangtek Ketenagalistrikan EBTKE fokus dalam melakukan penelitian dan pengembangan teknologi siklus binari.

Teknologi ini akan memanfaatkan brine atau limbah air panas bumi dari pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) sebagai sumber energi dan normal Pentene (nC5H12) sebagai fluida kerja untuk membangkitkan listrik pada skala 50kW. Dan direncanakan akan terpasang di tahun ini

Rapat KERJA DITJEN EBTKE

Raker ini bertujuan untuk mereview hasil kerja agenda 2013, dan kesejahteraan para pegawai di lingkungan Ditjen EBTKE.

Peningkatan kesejahteraan para pegawai lebih diutamakan karena akan meningkatkan kinerja dari Ditjen EBTKE itu tersebut. Demikian disampaikan Direktur Jenderal EBTKE, Rida Mulyana dalam Rapat Kerja (Raker) Tahun Anggaran 2015 yang diselenggarakan Ditjen EBTKE ESDM (17/01).

Peningkatan peranan EBT dalam bauran energi nasional semakin lama semakin meningkat dirasakan. Berbagai kebijakan dan perundang-undangan telah dikeluarkan untuk mendorong

pengembangan EBT ini. Sehingga kesejahteraan para pegawai diperlukan guna meningkatkan kualitas kinerja dari instansi pemerintahan khususnya Ditjen EBTKE. Pembentukan Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi merupakan salah satu element penting pada Kementerian ESDM.

Pada kesempatan ini acuan renstra 2015 di pacu yang bertepatan bersama dengan RKA-KL 2015 di Lingkungan Kementerian ESDM. Renstra ini merupakan elemen penting, bagian tidak terpisahkan dari penyusunan kementerian di tahun yang akan datang. Selain itu unit-unit mampu menyusun atau membentuk inisiatif baru untuk strategi yang lebih efisien dalam pengembangannya dan lebih baik lagi di Lingkungan Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE). Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) tahun 2015 agar di kaji secara matang oleh unit-unit karena sebagai landasan utama dalam RKA-KL di tahun-tahun berikutnya. Oleh karenanya dalam implementasinya perencanaan program anggaran tahun 2015 dapat efisien dan efektif yang bermuara pada hasil atau outcome.

Mengundang INVESTOR MENGEMBANGKAN EBT

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Susilo Siswoutomo, secara resmi membuka Workshop On Effective Communication Strategy To Enhance Clean Energy Development yang berlangsung di

Jakarta (16/ 01).

Acara yang di bawah naungan organisasi USAID dan Kementerian Lembaga di Indonesia ini membahas pengembangan energi bersih di Indonesia.

Indonesia memiliki sumber energi baru terbarukan yang melimpah. Dan pemerintah Indonesia telah menetapkan target produksi energi terbarukan dari tahun ke tahun. “Kebijakan energi baru terbarukan sangat membantu dalam pertumbuhan ekonomi negara sekitar 6-9 persen dan tentunya meningkatkan EBT dalam negeri 1 persen. Maka untuk itu perlunya dilakukan partisipasi dari berbagai pihak untuk berinvestasi dalam sektor energi baru terbarukan dan efisiensi energi di Indonesia” tegas Wamen ESDM.

Susilo menekankan bahwa perkembangan pada sektor energi terbarukan di Indonesia sebagai tantangan yang harus dihadapi bersama. Pemerintah dan pengembang harus bekerja bersama-sama dalam meningkatkan investasi bidang energi terbarukan. Ini terutama untuk memenuhi pertumbuhan energi yang semakin meningkat dan mengurangi penggunaan BBM.

“Catur Dharma Energi” merupakan hal penting sebagai solusi untuk mendorong pertumbuhan sektor energi Indonesia. Catur Dharma Energi adalah Perbanyak Eksplorasi, Kurangi Penggunaan BBM, Pemanfaatan Energi Baru dan Energi Terbarukan serta Hemat Konsumsi Energi.

Wamen menambahkan dalam hal pemanfaatan dan pengembangan energi baru terbarukan, Indonesia membuka pintu investasi dibuka selebar-lebarnya bagi pihak-pihak yang memiliki kualifikasi yang tepat.

pada lapangan panas bumi Dieng bekerja sama dengan PT. Geodipa Energi.

Penelitian ini dilakukan karena banyaknya potensi yang termasuk dalam kategori low – medium entalpi. “Dari 9 PLTP yang telah beroperasi di Indonesia, dihasilkan brine sekitar 1.298 ton/jam atau kira-kira setara dengan 24,6MW,” ujar peneliti Puslitbangtek EBTKE, Didi Sukaryadi pada acara Focus Group Discussion (FGD) yang bertema Prospek dan Peluang Pemanfaatan Energi Panas Bumi Temperatur Rendah – Menengah untuk Teknologi Siklus Binari.

MENGEMBANGKAN ENERGI PANAS BUMI TEMPERA TUR RENDAH - MENENGAH

50 edisi 01 I 2014

Page 51: ganggu industri migas ganggu industri migas

EBT

Mendorong KegiatanENERGI BARU TERBARUKAN

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, Rida Mulyana membuka acara workshop Revisi UU Panas Bumi No.27/2003 di

Bandung (10/12).

Dalam kesempatan kali ini Rida mengajak seluruh pihak untuk bahu-membahu mendorong kegiatan Energi Baru Terbarukan (EBT) dan menepis ketergantungan Indonesia terhadap energi berbasis fosil.

Rida menjelaskan, bahwa pengembangan energi baru terbarukan sendiri faktanya telah diamanatkan dalam UU Energi nomor 30 tahun 2007 dan juga UU Ketenagalisrikan

nomor 30 tahun 2009. Kedua UU tersebut diamanatkan perlu secepatnya dan memprioritaskan pengembangan sumber-sumber energi terbarukan. “Artinya jika ada 2 pilihan maka di pilihlah atau di sesuaikan dengan keekonomian,”jelasnya.

Berkaitan dengan hal tersebut maka pemerintah memiliki empat agenda energi yang sering disebut dengan Catur Dharma Energi, yang diartikannya sebagai empat tugas besar atau utama Indonesia di bidang energi yang harus didorong dengan keras. Empat tugas tersebut yaitu Perbanyak Eksplorasi, Kurangi Penggunaan BBM, Pemanfaatan Energi Baru dan Energi Terbarukan serta Hemat Konsumsi Energi.

Dalam kesempatan tersebut juga dibahas tentang Pemerintah akan mewajibkan setiap pengembang panas bumi memiliki izin lingkungan sebelum melakukan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi dalam draft Undang-Undang (UU) panas bumi yang baru. Dalam UU panas bumi No.27/2003 kewajiban memiliki izin lingkungan ini belum diatur.

Dalam UU yang baru juga akan diatur harga jual beli listrik panas bumi. Terkait harga ini juga akan diatur oleh pemerintah. Sedangkan istilah pertambangan diusulkan dihilangkan.

PLTP PATUHA Akan Beroperasi Juni 2014

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (MESDM) Jero Wacik dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengatakan bahwa pembangkit lisrik tenaga panas bumi (PLTP) Patuha dengan kapasitas 55 megawatt

(MW) direncanakan mulai beroperasi pada Juni tahun ini (29/01).

“Kami menargetkan PLTP Patuha yang masuk dalam proyek percepatan tahap kedua mulai beroperasi Juni nanti,”ujar Jero Wacik.

Dengan beroperasinya Patuha pada tahun ini, maka target 1404,5 MW pembangkit berbasis panas bumi beroperasi bisa tercapai.”Tahun lalu kami targetkan 1,346 MW bisa beroperasi namun realisasinya 1,343.5 MW”, jelas Jero. Untuk investasi, selama kurun waktu 2013 angka investasi sektor energi dan sumber daya mineral mencapai US$ 31,67 miliar sementara rencana investasi tahun ini US$38,82 miliar.”Walaupun tahun 2014 ini tahun pemilu, sepertinya investor di sektor energi dan sumber daya mineral tidak berpengaruh karena kerjasamanya long term, mereka tetap eksis dan semangat, kalau ada rencana mau nambah yah nambah,” tutur Jero Wacik.

Terkait rasio elektrifikasi, pada tahun ini ditargetkan 81,51 persen masyarakat sudah teraliri listrik, sedangkan realisasi pada tahun 2013 80,51 persen atau melebihi target yang sebesar 79,30 persen. Sedangkan tambahan kapasitas listrik tahuh ini direncanakan 3,605 MW, namun realisasi tahun lalu hanya 1,875 MW dari target 2,848 MW. “Untuk kapasitas terpasang pembangkit tahun ini ditargetkan bisa mencapai 50,733 MW, realisasi tahun lalu hanya 47,128 MW dari rencana 48,101 MW,”pungkasnya.

MENGEMBANGKAN ENERGI PANAS BUMI TEMPERA TUR RENDAH - MENENGAHDidi menambahkan bahwa seiring dengan kebijakan pemerintah tentang Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), membuat hal ini menjadi tantangan bagi workshop lokal untuk dapat meningkatkan TKDN dalam membangun pembangkit listrik dengan menerapkan siklus biner.

Energi panas bumi sangat potensial dikembangkan dalam rangka memenuhi kebutuhan listrik di Indonesia. Potensi energi panas bumi Indonesia adalah yang terbesar di dunia, yaitu sekitar 40 persen atau 29GW. Akan tetapi potensi ini belum dimanfaatkan secara optimal.

51edisi 01 I 2014

Page 52: ganggu industri migas ganggu industri migas

EBT

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Susilo Siswoutomo meninjau lokasi Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar

(Balitri) yang berada di daerah Pakuwon, Sukabumi, Jawa Barat (09/02).

Kunjungan yang didampingi oleh Dirjen EBTKE, Rida Mulyana, Kepala Litbang Kementerian Pertanian, Haryono dan Dirut PLN, Nur Pamudji ini merupakan kelanjutan pemanfaatan kemiri sunan terkait supply untuk bahan baku biodiesel. Balai penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balitri)

Kunjungan Kerja Ke PLTP PATUHA

Wamen ESDM, Susilo Siswoutomo bersama Dirjen EBTKE, Rida Mulyana melakukan kunjungan kerja ke pembangkitan listrik tenaga panas

bumi (PLTP) Patuha (21/12).

PLTP Patuha yang dikembangkan oleh PT Geodipa ini berlokasi di Kampung Kendeng/Babakan, Desa Sugihmukti, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. PT. Geodipa Energi sendiri memiliki potensi 400x2 MW dari tiap PLTP yang dibangunnya, seperti di PLTP Dieng dan Patuha itu sendiri. Dalam kunjungan kerja tersebut juga diikuti oleh Direktur Utama PT PLN Nurpamudji, jajaran direksi dari PT Geodipa, beserta jajaran perwakilan tim dari KESDM dan Ditjen EBTKE.

Proyek PLTP Patuha Unit 1 ini merupakan bagian dari program pemerintah dalam percepatan pembangunan tenaga listrik 10.000 Megawatt (MW) tahap II khususnya yang menggunakan energi baru dan terbarukan. Ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pasokan listrik seiring meningkatknya kebutuhan listrik masyarakat dan industri serta menunjang diversifikasi energi yang digunakan untuk pembangkit listrik.

Sebagai negara dengan potensi panas bumi terbesar didunia, Indonesia berkesempatan untuk memenuhi kebutuhan energinya dalam negeri dengan panas

bumi. Potensi panas bumi di Indonesia tersebar di 276 titik dengan total potensi sebesar 29.038 MW atau 40 persen dari potensi panas bumi dunia. Meski begitu hingga saat ini yang termanfaatkan untuk pembangkit listrik baru sekitar 4 persen atau 1.341MW.

PGE Area Kamojang Raih TIGA KALI PROPER EMAS

PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Kamojang kembali meraih Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) Emas periode 2012-2013 dari Kementerian Lingkungan Hidup.

Penghargaan ini merupakan ketiga kalinya secara berturut-turut sejak tahun 2010.

Keberhasilan PGE Area Kamojang dalam mempertahankan PROPER Emas merupakan bukti dukungan Perusahaan guna mendukung energi bersih ramah lingkungan yang memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat sekitar. Keselarahan operasional yang berjalan saat ini, diimbangi dengan keselarasan program CSR melalui bidang Pemberdayaan Masyarakat Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan dan Infrastruktur.

PGE merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang membawahi 14 Wilayah Kerja Pertambangan Geothermal di Indonesia, dan PGE Area Kamojang merupakan lapangan geothermal tertua dan sebagai pionir pengembangan geothermal di Indonesia yang telah dibangun pada tahun 1983. Hingga saat ini PGE telah membangkitkan energi geothermal sebesar 200 MW.

Wakil Menteri ESDM MENINJAU

PERKEBUNAN KEMIRI SUNAN

52 edisi 01 I 2014

Page 53: ganggu industri migas ganggu industri migas

EBT

TIGA PLTP Ditargetkan

Beroperasi Tahun Ini

Tahun ini pemerintah menargetkan tiga proyek percepatan pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi dengan total kapasitas 62 megawatt (MW)

untuk mulai beroperasi.

Ketiga proyek tersebut adalah Patuha berkapasitas 55 MW, Ulumbu 2x2,5 MW, dan Cibuni 2 MW. Hal tersebut dikatakan Dirjen EBTKE saat melakukan diskusi dengan media, di Ruang Kerjanya, Gedung Ditjen EBTKE (07/02). “Patuha akan menjadi proyek pertama program percepatan tahap kedua yang selesai,” ujar Rida Mulyana.

Proyek PLTP yang masuk program percepatan pembangunan pembangkit 10.000 MW tahap kedua mencakup 52 unit dengan total kapasitas 4.965 MW. Penyelesaian keseluruhan proyek PLTP ditargetkan selesai 2025. Proyek PLTP Patuha di Pengalengan, Jabar dikembangkan oleh PT Geodipa.

Saat ini, status proyek adalah tahap rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (engineering, procurement, and construction/EPC).”Patuha akan beroperasi Juni ini, tapi ini baru merupakan tahap awal,” ungkapnya. Untuk kedepannya kapasitas Patuha akan dikembangkan hingga bertambah 110 MW pada 2019.

Sementara itu PLTP Ulumbu di NTT (PT PLN (Persero) sedang tahap komisioning di kedua unitnya dengan target operasi Agustus 2014. Ulumbu sebelumnya sudah beroperasi pada 2012 dengan kapasitas 5 MW. Sedangkan PLTP Cibuni juga di Pengalengan, Jabar (PT KJK Teknosa) saat ini sedang tahap eksploitasi dan akan beroperasi Desember 2014.

LELANG PLTS Akan Dilakukan Secara Bertahap

Pemerintah akan melakukan revisi tentang mekanisme lelang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dari serentak menjadi dilakukan secara bertahap.

Dari 80 PLTS yang akan dilelang, pemerintah akan melakukan tender untuk 8 PLTS terlebih dahulu. Hal tersebut diungkapkan Dirjen EBTKE Rida Mulyana beberapa waktu lalu di Jakarta.

Hal ini dilakukan karena sistem lelang elektronik yang digunakan mengalami masalah. Banyaknya data yang diunggah peserta lelang, membuat sistem menjadi rusak.“Sehingga,

lelang tidak bisa dilakukan bersamaan. Jadi lelang dilakukan bertahap, sekarang lelang untuk 8 PLTS dulu,” jelas Rida.

Ke-8 PLTS yang dilelang ini yakni di Kupang, Nusa Tenggara Timur 5 megawatt (MW), Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat 2 MW, Gorontalo 2 MW, Sintang, Kalimantan Barat 1,5 MW, Nanga Pinoh, Kalimantan Barat 1 MW, Kota Baru, Kalimantan Selatan 2 MW, Tanjung Selor, Kalimantan Timur, 1 MW, dan Atambua, Nusa Tenggara Timur 1 MW.

Kementerian ESDM berencana melelang 80 PLTS untuk menambah kapasitas pembangkit nasional sekitar 142 MW. Pembangkit yang dilelang ini tersebar di seluruh Indonesia, utamanya di Indonesia Timur. Kapasitas setiap pembangkit berkisar antara 1-5 MW. Dengan asumsi investasi per megawatt Rp 20 miliar, maka investasi total PLTS ini diperkirakan sekitar Rp 3 triliun.

sendiri merupakan lembaga penelitian yang membantu meningkatkan produktivitas dan daya saing komoditas tanaman industri dan penyegar, salah satunya adalah kemiri sunan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Balitri, rendemen Biodiesel dari minyak kemiri sunan adalah 88 persen, dengan spesifikasi teknis memenuhi standar SNI Biodiesel. “Kemiri sunan ini salah satu tanaman yang bisa menghasilkan biodiesel, sehingga mendampingi CPO (Crude Palm Oil) atau kelapa sawit, untuk diperuntukan sebagai bahan bakar kendaraan.” ujar Rida Mulyana.

Tanaman kemiri sunan telah dikembangkan dan sudah ditanam di beberapa daerah. Populasinya dalam 1 Ha dapat mencapai 150 pohon. Tanaman ini mulai berbuah pada umur 3-4 tahun dan produksi tinggi dicapai mulai umur 8 tahun. Tanaman kemiri sunan dapat hidup selama puluhan bahkan ratusan tahun. Produksi biji kering dapat mencapai 15 ton per hektare (Ha) atau kurang lebih 8 ton minyak/Ha/tahun. Dari sisi produktivitas minyak, kemiri sunan merupakan penghasil minyak nabati yang lebih baik dibandingkan minyak sawit, jarak pagar, ataupun nyamplung.

53edisi 01 I 2014

Page 54: ganggu industri migas ganggu industri migas

ITJEN

Sosialisasi Internal Audit Capability Model (IACM), Peraturan Presiden Nomor

71 Tahun 2012 dan Evaluasi LAKIP Inspektorat Jenderal Kementerian Energi

dan Sumber Daya MineralInspektur Jenderal Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral

Mochtar Husein, yang didampingi oleh Inspektur III Sudjoko Harsono Adi menghadiri Sosialisasi Internal Audit Capability

Model (IACM), Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 dan Evaluasi LAKIP Inspektorat Jenderal Kementerian Energi dan

Sumber Daya Mineral di Solo, Rabu-Jumat (4-6/12/2013). Konsep IACM ini merupakan model yang bersifat universal dan di disain

untuk membangun internal audit yang efektif di sektor publik dan sebagai Road Map bagi perbaikan kapabilitas secara bertahap.

Ada tiga variabel yang dipertimbangkan dalam konsep IACM, yaitu aktivitas audit internal, lingkungan organisasi dimana unit audit

internal bernaung, dan lingkungan sektor publik di suatu negara/pemerintahan.

Model ini terdiri dari 5 level,

dimana setiap level menggambarkan karakteristik dan

kapabilitas dari suatu unit audit

internal pada level tersebut. Level IACM bersifat

progresif, artinya semakin tinggi levelnya semakin baik kapabilitasnya dan level

rendah merupakan fondasi bagi level lebih tinggi.

Tujuan dan manfaat IACM, yakni membantu unit audit internal guna menilai kapabilitasnya (existing capability), menilai dan

mengukur posisi (level) saat ini, dan membantu merencanakan peningkatan ke level berikutnya. Manfaat IACM adalah dapat

menilai tingkat kematangan aktivitas pengawasan intern yang dilaksanakannya dan mengembangkan peta jalan (road map) pengembangan kapasitas (capacity building), perbaikan

berkelanjutan (continuous-improvement), penjaminan mutu (quality assurance), serta peningkatan efektivitas dan nilai tambah

Pada kesempatan ini, juga di bahas tentang Perpres 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum. Terdapat 4 Tahapan Pelaksanaan Pengadaan

Tanah, antara lain Tahap Pertama, Perencanaan meliputi dasar Perencanaan, Kelembagaan, Substansi Perencanaan, Dokumen

Perencanaan. Kemudian Tahap Kedua, Persiapan meliputi Tim Persiapan, Tim Kajian, dan Tahap Kegiatan Penetapan Lokasi. Tahap

Ketiga, Pelaksanaan meliputi Sosialisasi Pengadaan Tanah Kepada Masyarakat, Inventarisasi dan identifikasi, Penetapan Penilai, Musyawarah. Dan Tahap Keempat, Penyerahan Hasil meliputi Serah Terima Dokumen Pengadaan Tanah, Kegiatan

Pembangunan, Kegiatan Pendaftaran (Sertifikasi).

Konsinyering Finalisasi Standar Operasional Prosedur (SOP) Dilingkungan Tata Usaha Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian ESDMInspektorat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyelenggarakan Konsinyering Finalisasi Standar Operasional Prosedur (SOP), di Tangerang,

Senin-Rabu (9-11/12/2013), dengan mengundang Kepala Sub Bagian Inventarisasi Sekretariat Jenderal Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, Sofiyan sebagai narasumber.

Melalui Penyusunan Standar Operating Prosedur ini, diharapkan mampu meningkatkan kinerja Inspektorat Jenderal Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral. Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan petunjuk tertulis yang menggambarkan dengan tepat cara melaksanakan tugas/pekerjaan.

Yang menjadi dasar hukum dari pembuatan Standar Oprasional Prosedur (SOP) adalah Undang-Undang dan Peraturan Menteri, antara lain UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas dari KKN (19 Mei 1999), Permenpan Nomor PER/15/M.PAN/7/2008 Tentang Pedoman Umum Reformasi Birokrasi (10 Juli 2008). Selain itu, Permenpan-RB Nomor 35 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Administrasi Pemerintahan (19 Juni 2012), Permendagri No. 4 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan SOP di Lingkungan Kemendagri dan Permendagri No. 52 Tahun 2011 tentang SOP di Lingkungan Pemerintah Daerah. SOP didalam melakukan pekerjaan sehari-hari menjadi sangat penting. Beberapa faktor yang menjadikan SOP sangat penting di dalam melakukan pekerjaan, yakni Setiap pekerjaan yang dapat menimbulkan risiko harus dilakukan dengan prosedur yang ketat dan tetap untuk meniadakan atau mengurangi risiko/kesalahan. Pelayanan yang mengandung risiko (mendapat komplain dari masyarakat) harus memiliki prosedur yang jelas, serta Pengembangan misi organisasi, Pemantapan peraturan dan persyaratan yang mengatur pekerjaan, Pengaturan kompleksitas peralatan dan teknik pelaksanaan pekerjaan, Memantapkan koordinasi dan sistem pelaporan dengan pihak yang terkait.

54 edisi 01 I 2014

Page 55: ganggu industri migas ganggu industri migas

JAKARTA Berpotensi Menjadi Acuan Kota dengan Pemanfaatan Ruang Bawah Tanah

Kepadatan penduduk dan terbatasnya lahan besar umum dijumpai di kota-kota besar di Indonesia. Maka,

pemanfaatan ruang bawah tanah dari ketersediaan lahan yang terbatas merupakan sebuah solusi. Untuk satu ini, Jakarta berpotensi menjadi pionir kota dengan pemanfaatan ruang bawah tanah yang optimal bagi kota-kota besar lainnya di Indonesia.

Sebagai ibu kota Indonesia yang terus berkembang menjadi kota megapolitan, Jakarta tentunya memerlukan lahan permukaan sangat luas. Terlebih, Jakarta merupakan kota yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan, ekonomi, dan permukiman. “Informasi mengenai kondisi geologis tanah harus sedini mungkin diketahui oleh pengembang dan pihak-pihak terkait. Permasalahan kota besar intinya sama, yaitu penduduk yang begitu besar. Hal ini membutuhkan lahan dengan pengembangan wilayah,

tidak saja ruang di atas permukaan, tapi juga ruang di bawah pemrukaan,” ujar Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang saat itu dijabat oleh R. Sukhyar dalam jumpa pers usai membuka workshop “Informasi Geologi Lingkungan Dalam Menunjang Penataan Ruang Bawah Tanah Jakarta”, Rabu (4/12/2013). Sukhyar menambahkan, pemanfaatan ruang di bawah permukaan di kota-kota besar masih minim. Pemerintah kota atau daerah di berbagai wilayah di Indonesia belum memberikan perhatian serius terhadap penataan ruangan di bawah tanah, kecuali DKI Jakarta. Untuk menanggulangi kebutuhan akan lahan yang semakin meningkat ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah berupaya dengan pelbagai cara memanfaatkan ruang laut dan ruang udara. Hal ini bisa dilihat dari penggunaan ruang bawah tanah berupa basement dari bangunan-bangunan besar. Namun, skalanya juga

masih terbatas dan kedalamannya pun hanya berkisar beberapa meter di bawah permukaan tanah. Saat ini, Pemprov DKI Jakarta mulai berencana untuk memanfaatkan ruang bawah tanah yang lebih luas lagi, seperti pembangunan Mass Rapid Transit (MRT). Pada masa depan, kebutuhan pemanfaatan ruang bawah tanah untuk pelbagai keperluan lainnya akan semakin meningkat.

“DKI Jakarta dapat menjadi pionir pemanfaatan ruang bawah tanah di Indonesia,” lanjut Sukhyar. Menurut Sukhyar, pemanfaatan ruang bawah tanah sudah dikenal sangat lama di dunia pertambangan. Biasanya, pada pertambangan bawah tanah juga dibangun infrastruktur untuk mandi, makan, ruang pendidikan dan pelatihan (diklat) dan sebagainya. Oleh sebab itu, ada baiknya juga rencana membanguan infrastruktur bawah tanah turut melibatkan ahli-ahli tambang.

BADAN GEOLOGI

55edisi 01 I 2014

Page 56: ganggu industri migas ganggu industri migas

BADAN GEOLOGI

GEMPA LAMPUNG Akibat Tumbukan Lempeng

Gempa bumi melanda Lampung pada Minggu (5/1/2014) lalu. Tiga hari kemudian, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan, gempa terjadi karena adanya pergerakan aktivitas sesar aktif di pesisir

daerah Lampung. Sesar aktif tersebut terbentuk akibat aktivitas tumbukan lempeng antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia yang terletak di sebelah barat Pulau Sumatera.

Permukaan Tanah Jakarta

Turun Rata-rata Lima Sentimeter Per Tahun

Permukaan tanah di DKI Jakarta terus mengalamai penurunan yang mengkhawatirkan. Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber

Daya Mineral (ESDM) memperkirakan penurunan permukaan air tanah yang terjadi di Jakarta rata-rata mencapai lima sentimeter

(cm) setiap tahun. Upaya pencegahan terus dilakukan Pemerintah agar penurunan permukaan tanah tidak terjadi secara ekstrem.

Hal ini mengemuka pada workshop “Informasi Geologi Lingkungan Dalam Menunjang Penataan Ruang Bawah Tanah Jakarta”, Rabu (4/12/2013). Kejadian amblesan tanah, khususnya di wilayah Jakarta mempengaruhi insfrastruktur yang ada, seperti bangunan dan drainase. Sebagai contoh, hasil pemantauan selama satu tahun

KEBUMEN Diguncang Gempa 6,5 Skala Richter

Gempa tektonik berkekuatan 6,5 Skala Richter (SR) melanda Kebumen pada Sabtu (25/1/2014). Gempa yang terjadi pukul 12:14:20 WIB itu guncangannya terasa hingga ke sejumlah titik

Gempa bumi tersebut terjadi pada pukul 18:32:08 WIB. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa bumi berada pada koordinat 6,18°LS dan 105,24°BT, dengan magnituda 5,1 SR pada kedalaman 10 km, berjarak 75 km tenggara Pesawaran, Lampung.

Secara teknis, PVMBG menjelaskan, daerah yang dekat dengan pusat gempa bumi disusun oleh endapan aluvial pantai, batuan vulkanik, dan

56 edisi 01 I 2014

Page 57: ganggu industri migas ganggu industri migas

BADAN GEOLOGI

di Jakarta dan Bayumas. Badan Nasional Penanganan Bencana Daerah (BNPD) melaporkan puluhan rumah rusak. Namun, belum dlaporkan adanya korban jiwa.

Badan Meteorologi, Klimatogi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, pusat gempa bumi berada pada koordinat 8,48 LS dan 109,17 BT pada kedalaman 48 km. Pusat gempa berjarak 104 km barat daya Kebumen; 115 km tenggara Banyumas; 119 km tenggara Cilacap, Jawa Tengah; 147 km barat daya Yogyakarta; dan 369 km tenggara Jakarta. Pusat gempa berada di bagian dalam lempeng Eurasia di luar zona subduksi lempeng Hindia Australia-Eurasia. Gempa tidak menyebabkan terjadinya gelombang tsunami karena meski berpusat di laut, namun energi yang dikeluarkan tidak cukup kuat untuk memicu terjadinya gelombang tsunami.

Guncangan gempa dirasakan masyarakat Purworejo dan Cilacap sekitar 30 detik dan di Kebumen gempa dirasakan sangat kuat selama sekitar 20 detik. Sementara itu, di semua kabupaten/kota di Yogyakarta dilaporkan guncangan keras terjadi selama sekitar 10 detik.

Mengenai kerusakan yang ditimbulkan, BNPB melalui Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Sutopo Purwo Nugroho melaporkan berbagai dampak gempa tersebut. Gempa ini, misalnya, berdampak pada dua rumah rusak di Purworejo, 16 rumah rubuh di Banyumas, beberapa rumah dan sebuah masjid rusak di Kebumen. Selain itu, tiga rumah rusak berat dan 13 rusak ringan di Cilacap. Beberapa rumah juga rusak di sejumlah lokasi di Yogyakarta dan Magelang.

(2011–2012) pada 15 titik pantau daerah, beberapa daerah telah mengalami penurunan permukaan tanah. Daerah yang mengalami penurunan permukaan tanah, misalnya, adalah Kapuk, mulai dari Pejagalan hingga Pantai Indah Kapuk (PIK). Penurunan permukaan tanah di wilayah itu yang terbesar mencapai 9,89 cm di PIK dan 9,54 cm di Jalan Marina Indah. Penurunan terkecil tercatat di daerah Gunung Sahari sebesar 0,62 cm. Wilayah Jakarta Utara umumnya disusun oleh endapan lempung lanauan dan lanau pasiran dengan sisipan lempung organik yang memiliki kompresibilitas tinggi. Untuk mengurangi laju penurunan, Pemerintah Pusat dan Daerah secara sinergis melakukan berbagai upaya. Salah satunya menambah resapan air ke dalam tanah. Upaya lainnya adalah mulai mempertimbangkan untuk mengganti penggunaan air tanah dengan mengolah air permukaan. Sementara itu, dalam membangun konstruksi bangunan serta perencanaan tata ruang perlu mempertimbangkan adanya amblesan air tanah serta sebaran air tanah payau atau asin. Langkah selanjutnya adalah dengan menambah kolam penampungan air hujan sebagai pengganti air tanah yang telah tergusur oleh pembangunan konstruksi bawah tanah dan pemulihan fungsi situ-situ di DKI Jakarta.

batuan sedimen berumur tersier yang sebagian besar telah mengalami pelapukan. Batuan-batuan tersebut pada umumnya bersifat urai, lepas, belum kompak (unconsolidated), dan memperkuat efek guncangan gempa. Selanjutnya, PVMBG merekomendasikan agar masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari pemerintah daerah setempat. Masyarakat diharapkan jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami. Hingga kini belum dilaporkan adanya kerusakan dan korban jiwa akibat gempa bumi tersebut.

57edisi 01 I 2014

Page 58: ganggu industri migas ganggu industri migas

BADAN GEOLOGI

Tim Kementerian ESDM Kunjungi KORBAN GUNUNG SINABUNG

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bergerak cepat menanggapi erupsi Gunung Sinabung di Sumatera Utara. Tim

ESDM Siaga Bencana diterjunkan untuk meninjau korban Gunung Sinabung.

Staf Ahli Menteri Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup yang juga mantan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono memimpin Tim ESDM Siaga Bencana tersebut. Kunjungan dimaksudkan untuk menginventarisasikan bantuan yang diperlukan untuk para korban.

“Sudah berangkat kemarin, satu tim yang dipimpin Staf Ahli Menteri Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Surono, didampingi perwakilan dari Sekretariat Jenderal Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi. Di sana kita akan membangun posko yang kita namakan Posko ESDM Peduli Bencana. Lokasinya di Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung, Jalan Kiras Bangun, Desa Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara,” ujar Kepala Biro Umum Kementerian ESDM Bambang Utoro, Senin (20/1/2014).

Tim yang dipimpin Surono ini melengkapi tim sebelumnya yang dipimpin Kepala PVMBG Hendrasto yang lebih dahulu sudah ke lokasi bencana untuk mengawali penyidikan dan penyelidikan. Selain menginventarisasikan kebutuhan para pengungsi, Tim ESDM Peduli Bencana akan memantau ketersediaan pasokan listrik dan migas.

Selain itu, Menteri ESDM Jero Wacik direncanakan akan mendampingi Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono meninjau korban bencana Gunung Sinabung untuk meninjau dan meilhat secara langsung para korban di lokasi-lokasi pengungsian.

Gunung Sinabung berada di Kabupaten Karo dengan titik koordinat 3° 10’ 12” N, 98° 23’ 31.2” E 3.17, 98.392. Gunung Sinabung merupakan gunung api di dataran tinggi Karo. Bersama Gunung Sibayak di dekatnya, kedua gunung berapi aktif ini menjadi puncak tertinggi di provinsi Sumatera Utara.Akibat rangkaian letusan Gunung Sinabung dalam beberapa bulan terakhir, Kota Medan yang berjarak 80 km di sebelah timur terkena hujan abu vulkanik. Pada tanggal 24 November 2013 pukul 10.00 status Gunung Sinabung dinaikkan ke level tertinggi, yakni level 4 (Awas). Penduduk dari 21 desa dan dua dusun harus diungsikan. Status ini terus bertahan hingga memasuki awal tahun 2014.

Pemantauan Gunung Sinabung terus dilakukan. Pihak berwenang juga terus melakukan sosialisasi dan menginformasikan kepada warga mengenai dampak serta kondisi Gunung Sinabung dari waktu ke waktu. Selain sosialisasi, aparat pemerintahan setempat juga mendengarkan aspirasi warga yang terkena dampak langsung ataupun tidak di sekitar Gunung Sinabung.

58 edisi 01 I 2014

Page 59: ganggu industri migas ganggu industri migas

BADAN GEOLOGI

Wilayah Rawan Tsunami di Indonesia Berjumlah

19 LOKASI

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengindentifikasi wilayah-wilayah di Indonesia yang rawan gerakan tanah, gempa bumi, dan tsunami. Hasilnya, 19 wilayah

Indonesia terindikasi rawan terhadap terjadinya gelombang tsunami seperti dilansir situs Kementerian ESDM, Kamis (27/2/2014). Wilayah-wilayah tersebut adalah sebagai berikut:

• Nangroe Aceh Darussalam (Pulau Simeulue, pantai barat NAD, Lhok Nga, Calang, Meulaboh, Lhokseumawe)

• Sumatera Utara (Pulau Nias, pantai barat Sumatera Utara, Singkil, Sibolga)

• Sumatera Barat (Kep. Mentawai, pantai barat Sumatera Barat, termasuk Siri Sori)

• Bengkulu (Pulau Enggano, pantai barat Bengkulu, termasuk Kota Bengkulu dan Manna)

• Lampung dan Banten (pantai selatan Lampung, pantai barat Banten)

• Jawa Barat Tengah Bagian Selatan (pantai selatan Jawa Barat sampai Tengah)

• Jawa Timur Bagian Selatan (pantai selatan Jawa Timur)• Bali (pantai selatan Bali)• Nusa Tenggara Barat (pantai selatan Lombok, Sumbawa ,

dan pantai utara Bima)• Nusa Tenggara Timur (pantai utara Flores, Pulau Babi,

pantai utara Pulau Timor, dan pantai selatan Sumba)• Sulawesi Utara (Manado, Bitung, Sangihe, dan Talaud)• Sulawesi Tengah-Palu (Pulau Peleng, Banggai Kepulauan,

Luwuk, Palu, Teluk Tomini, Tambu, Mupaga, Toli-toli, Donggala, dan Tojo)

• Sulawesi Selatan (Bulukumba, Tinambung, dan Majene)• Sulawesi Tenggara (Pantai Kendari)• Maluku Utara (Sanana, Ternate, Tidore, Halmahera, dan

Pulau Obi)• Maluku selatan (Bandanaira, Pulau Seram, Pulau Buru,

Pantai Talaga, Pulau Banda, Pulau Kai, dan Pulau Tual)• Papua utara (Yapen, Biak, Supiori, Oranbari, dan Ransiki)• Kalimantan Selatan bagian timur (Langadai dan Loeri)• Sangata (daerah Sekuran).

Berdasarkan catatan yang ada di Badan Geologi, wilayah Maluku selatan tercatat terbanyak terkena tsunami, yaitu sebanyak 19 kali (tahun 1629, 1657, 1659, 1673, 1674, 1708, 1763, 1775, 1802, 1841, 1851, 1852, 1861, 1876, 1899, 1950, 1966, 1983, dan 1996). Wilayah yang paling sedikit ialah Sangata yang hanya terkena satu kali gelombang tsunami pada tahun 1921.

Gunung Kelud

MELETUSAktivitas Gunung Kelud terus mengalami

peningkatan dalam beberapa hari terakhir. Setelah statusnya dinaikkan menjadi awas

pada tanggal 13 Februari 2014, terjadi empat kali letusan Gunung Kelud. Letusan terakhir

menimbulkan kolom asap setinggi 17 km. Letusan menimbulkan kepanikan di Pos

Pengamatan Gunung Berapi (PGA) yang hanya berjarak sekitar delapan km dari Gunung Kelud.

“Pukul 22.50 WIB, terjadi letusan dan Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meninggalkan pos pengamatan yang jaraknya hanya delapan km dari Gunung Kelud,” kata Kepala Bagian Tata Usaha PVMBG Iman K. Sinulingga yang berada di PGA saat kejadian, Jumat (14/2/2014).

Sinulingga menambahkan, setelah beberapa kali mengeluarkan letusan, Gunung Kelud mengeluarkan asap setinggi sekitar 17 km disusul kemudian lontaran hujan batu sampai Pare.

“Terjadi hujan batu sampai Pare, Wates dan Pesantren, Kediri. Lontaran batu juga dijumpai di Kediri dan Nganjuk,” ujar Sinulingga.

Sementara itu, Badan Nasional Pencegahan Bencana (BNPB) melaporkan, saat ini terjadi konsentrasi pengungsi di sejumlah titik dengan jumlah belasan ribu jiwa. Belum ada laporan korban jiwa. Kebutuhan yang mendesak bagi para pengungsi antara lain masker, MCK, air bersih, dan makanan.

59edisi 01 I 2014

Page 60: ganggu industri migas ganggu industri migas

BADIKLAT

FORUM KOMUNIKASI

KERJA SAMA DIKLAT

Badan Diklat ESDM menyelenggarakan Forum Komunikasi Kerja Sama Diklat Dengan

Pemerintah Daerah di Gumaya Tower Hotel Semarang (26-28/02).

Acara ini selain bertujuan untuk membangun jejaring kerja sama antara pengelola kepegawaian Pusat dan Daerah, namun juga dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan peningkatan kompetensi SDM sektor ESDM di Daerah.

Pada kesempatan tersebut Kepala Pusat Diklat KEBTKE, Ir. Munir Ahmad menyampaikan presentasinya mengenai beragam keunggulan program diklat serta keja sama yang telah dilakuka oleh Pusat Diklat KEBTKE dengan Pemerintah Daerah. Di kesempatan yang sama seluruh satuan kerja yang tergabung dalam Badan Diklat ESDM seperti Sekretariat Badan Diklat, PTK Akamigas, Pusat Diklat Migas dan Pusat Diklat Minerba serta Lembaga Administrasi Negara juga turut serta menyampaikan paparannya.

Melalui kegiatan ini diharapkan para peserta dapat memberikan masukan terhadap program dan kurikulum diklat yang telah disiapkan, sehingga dapat disusun program diklat yang bermanfaat dan sesuai dengan karateristik daerah. Dengan demikian dapat memenuhi kebutuhan Aparatur yang kompeten di bidang pelayanan pengelolaan sektor ESDM.

Kerjasama PUSDIKLAT MIGAS Dengan UPT PK Bojonegoro/BLKPusdiklat Migas bekerja sama dengan UPT PK Bojonegoro/BLK mengadakan Pelatihan Scaffolding untuk tingkat Operator, Pelatihan Operator Pesawat Angkat (Rigger) dan Pelatihan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Tingkat Operator.

Pelatihan yang diikuti 24 peserta ini diselenggarakan pada tanggal 18 – 29 November 2013, dilanjutkan dengan ujian STTK 2 – 4 Desember 2013.

Pelatihan ini diselenggarakan bagi putra daerah Bojonegoro seiring dengan makin berkembangnya wilayah ini yang ramai dengan kegiatan di sektor migas.

Pelatihan tersebut secara resmi ditutup tanggal 04 Desember 2013 di Aula Lantai 3 Gedung Pusdiklat Migas oleh Kepala Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Ir. Bambang Sugito, MT. mewakili Kepala Pusdiklat Migas. Dalam sambutannya, Bambang menekankan bahwa di industri migas, safety merupakan hal yang pertama yang harus diperhatikan dan harus dikuasai, karena di industri migas sangatlah dituntut untuk tidak ceroboh.

Pelatihan Scaffolding tingkat operator bertujuan memberikan pengetahuan tentang dasar-dasar scaffolding untuk meningkatkan kompetensi scaffolding tingkat operator.

Pelatihan Operator Pesawat Angkat (Rigger) bertujuan memberikan tentang teori praktis dasar-dasar pengikatan beban pada operasi pesawat angkat dilingkungan kegiatan industri migas dalam rangka kompetensi kerja sebagai juru ikat beban (rigger).

Pelatihan Kesehatan dan Keselamatan Kerja tingkat operator bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang Teori Kesehatan dan Keselamatan Kerja dengan harapan peserta mampu : memahami peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, memahami jenis alat pelindung diri dan cara penggunaannya, dan melakukan identifikasi bahaya dalam usaha mencegah kecelakaan akibat kerja.

60 edisi 01 I 2014

Page 61: ganggu industri migas ganggu industri migas

BADIKLAT

DIKLAT PENGENALAN PERTAMBANGANBalai Diklat Tambang Bawah Tanah melakukan diklat pengenalan pertambangan bagi aparatur non teknis di provinsi NTT di hotel Swiss-Bellin Internasional kota Kupang. Diklat yng diikuti 15 peserta ini dilaksanakan selama 4 hari yaitu dari tanggal 27 – 30 Januari 2014.

Mata Diklat yang diberikan yaitu Resiko Pertambangan, Dasar K3 Tambang bawah

Tanah, Teknik Penambangan Bawah Tanah, Penyanggaan Tambang Bawah Tanah, Ventilasi Tambang Bawah Tanah, Permesinan Tambang Bawah Tanah, Kelistrikan Tambang Bawah Tanah, Reklamasi Lahan Pasca Tambang, Kebijakan Pertambangan, Lingkungan Pertambangan.

Menurut Kepala Dinas Pertambangan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Ir. Danny Suhadi dengan dilaksanakannya diklat aparatur non teknis di provinsi ini akan sangat bermanfaat karena ilmu yang diberikan mempunyai dampak yang bagus dan merupakan motivasi yang baik bagi peserta diklat. Danny berharap untuk tahun depan Balai Diklat Tambang Bawah Tanah dapat melakukan minimal 2 diklat lagi di Provinsi ini.

BDTBT SELENGGARAKAN 4 DIKLAT SEKALIGUS

Balai Diklat Tambang Bawah Tanah (BDTBT) melaksanakan 4 Diklat dalam waktu yang bersamaan yaitu Diklat Akuntabilitas

Instansi Pemerintah, Diklat Pemboran Eksplorasi, Diklat Pengolahan Batubara dan Diklat Water Rescue (13/02).

Diklat yang diselenggarakan selama 4 hari tersebut diikuti lebih dari 30 peserta yang berasal dari Aparatur Dinas Pertambangan dan Energi, Dinas Pertambangan dan Energi, Badan Lingkungan Hidup dan Akademis, Dinas Perindakopnaker Kota Sawahlunto dan Balai Diklat Tambang

Bawah Tanah.

Diklat LAKIP materi yang diberikan mencakup gambaran umum dan dasar hukum LAKIP, perencanaan strategi, perencanaan kinerja; penetapan kinerja, pengukuran kinerja, evaluasi kinerja, dan penyusunan dokumen LAKIP.

Diklat Pemboran Eksplorasi materi yang diberikan meliputi eksplorasi SDM, tahapan eksplorasi, homogenitas, konsep sampling, pemboran eksplorasi, collecting data, pengenalan peralatan bor, praktek pemboran, dan pelaporan eksplorasi.

Diklat pengolahan batubara peserta diharapkan dapat memahami tentang prinsip-prinsip pengolahan dan pemanfaatan batubara serta dapat menyebarluaskan pengetahuannya tentang pengolahan dan pemanfaatan batubara ke pihak-pihak yang berkepentingan serta memungkinkan mengimplentasikannya.

Diklat Water Rescue diberikan materi mengenai penyelamatan diri sendiri di sungai serta membantu orang lain. Selain itu juga diberikan materi tentang pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencegah, mengenali dan menanggapi keadaan darurat di air serta memberikan keterampilan dasar untuk melindungi diri sendiri pada saat kegiatan penyelamatan.

61edisi 01 I 2014

Page 62: ganggu industri migas ganggu industri migas

DIKLAT ASSESOR KOMPETENSIBalai Diklat Tambang Bawah Tanah menyelenggarakan Diklat Assesor Kompetensi di Hotel Inna Muara Padang. Diklat yang berlangsung selama 4 hari (15 – 18 Januari 2014) diikuti 15 orang Widyaiswara BDTBT.

Dalam diklat tersebut diberikan 4 materi pokok oleh BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi). Materi tersebut merupakan kebijakan

BNSP dan sistem, merencanakan dan mengorganisasikan asesmen, mengembangkan perangkat asesmen, dan mengases & praktek kompetensi.

Diklat assesor kompetensi yang dibuka oleh Kepala Balai Diklat Tambang Bawah Tanah ini bertujuan agar para asesi (yang disini merupakan para widyaiswara BDTBT) dapat memahami pedoman dalam mengembangkan dan menyelenggarakan pelatihan assesor kompetensi menuju registrasi assesor BNSP. Selain itu, diklat ini nantinya juga bertujuan untuk mendorong

meningkatkan kualifikasi Widyaiswara yang relevan dan kompeten untuk melaksanakan dan menilai ujian peserta pelatihan.

Diklat yang dilakukan BDTBT ini memberikan gambaran tentang kompetensi yang dibutuhkan untuk mengembangkan perangkat assesmen dalam sistem pelatihan berbasis kompetensi serta cara menilai kompetensi seorang asesi atau peserta latihan. Ini tentunya akan lebih meningkatkan kompetensi dalam sistem pelatihan tambang bawah tanah agar tersedianya widyaiswara yang profesional dan kompeten dalam memberikan kontribusi bagi pengembangan sumber daya aparatur kediklatan.

BADIKLAT

62 edisi 01 I 2014

Page 63: ganggu industri migas ganggu industri migas

DIKLAT DASAR-DASAR PENGAWASAN KEGIATAN PERTAMBANGAN

Dalam rangka kerjasama Indonesia dengan Timor Leste, Pusdiklat

Minerba mengadakan Diklat Dasar-dasar Pengawasan Kegiatan

Pertambangan untuk Negara Timor Leste di Gedung Pusdiklat Minerba,

Bandung.

Diklat yang dibuka oleh Kepala Pusdiklat Minerba, Toto Ridwan ini akan berlangsung selama

lima pekan (3 Februari – 7 Maret 2014) dan diikuti oleh sepuluh orang yang seluruhnya berasal dari Timor Leste.

Para peserta akan diberikan materi sebanyak 16 buah, diantaranya Geologi dasar, Amdal, Perizinan pertambangan, Pemetaan, dan kunjungan ke perusahaan-perusahaan pertambangan.

Dengan mengikuti diklat ini diharapkan peserta dapat menyerap sebanyak mungkin pengetahuan mengenai pertambangan mineral dan batubara. Dengan demikian saat kembali ke Timor Leste nanti, pengetahuan dan pengalaman ini akan dapat menjadi masukan yang membangun sektor pertambangan di Timor Leste.

“Lewat pelatihan ini, mudah-mudahan tidak ada persaingan antara Indonesia dan Timor Leste. Justru saya berharap, pelatihan ini bisa dijadikan untuk menjalin kerja sama yang lebih erat antar kedua negara” ujar Brizilio selaku perwakilan dari Kementerian Pertambangan Sumber Daya Mineral Timor Leste.

DIKLAT OTP FOR PEMIPusdiklat Migas bekerja sama dengan Total E&P Indonesie menyelenggarakan

diklat Operator Training Program (OTP) for PEMI (Production, Electrical, Machanical dan Instrumentation). Diklat dibuka oleh Kepala Pusdiklat Migas,

Zainal Arifin di Gedung Pusdiklat Migas (30/01).

Diklat ini diikuti peserta sebanyak 73 orang yang terbagi dalam 5 kelas,

yaitu Production A (24 peserta), Production B (24 peserta), Electrical (11 peserta), Mechanical (9 peserta) dan Instrumentation (5 peserta). Pelatihan OTP for PEMI ini dilaksanakan dalam 3 (tiga) tahap. Tahap 1 dilakukan di Pusdiklat Migas (27 Januari – 26 Februari 2014). Tahap 2 dilaksanakan di Totap E&P Indonesie dan tahap 3 pelaksanaan kembali di Pusdiklat Migas (16 Juni – 27 Agustus 2014).

PUSDIKLAT MINERBA Selenggarakan Sosialisasi Penyusunan SKP

Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) merupakan bahan dasar penilaian prestasi kerja pegawai.

Hal ini penting, karena merupakan integritas yang akan dijadikan penilaian di akhir tahun, cara pengisiannya mudah, tetapi kenyataannya masing-masing individu berbeda-beda. Capaian kegiatan yang harus diselesaikan dalam jangka satu tahun sesuai target capaian yang dicanangkan satu tahun sebelumnya.

Berkaitan dengan hal tersebut Pusdiklat Mineral dan Batubara menyelenggarakan Sosialisasi dan Bimbingan mengenai pelaksanaan PP Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS di Gedung Pusdiklat Mineral dan Batubara, Bandung (02/01). Kegiatan yang diikuti oleh pegawai struktural maupun fungsional Pusdiklat Minerba dan juga pegawai dari satuan kerja Badiklat ESDM ini, dibuka oleh Kepala Bagian Tata Usaha, Drs Indra Permana. SKP merupakan pengganti DP3 (Daftar Penilaian Prestasi Pegawai) yang mulai awal 2014 ini ditiadakan. Penilaiannya diharapkan lebih konfrehensif dibandingan dengan DP3, penilaian prestasi kerja ini berbeda dengan DP3. Penilaian prestasi kerja terdiri dari dua unsur, yakni unsur SKP dengan bobot 60% dan unsur perilaku kerja dengan bobot 40%. Penilaian SKP meliputi aspek-aspek seperti kuantitas, kualitas, waktu, dan biaya.

Kegiatan sosialisasi ini selain melakukan simulasi praktek penyusunan dan penilaian SKP, juga dilakukan diskusi serta tanya jawab.

BADIKLAT

63edisi 01 I 2014

Page 64: ganggu industri migas ganggu industri migas

Mengunjungi Fasilitas LITBANG GEOLOGI

KELAUTANKepala Badan Penelitian dan

Pengembangan (Litbang) ESDM, FX Sutijastoto, melakukan kunjungan kerja ke fasilitas Litbang Geologi

Kelautan di Cirebon (10/01).

Pada kesempatan tersebut Sutijastoto mengatakan bahwa Pemanfaatan dan pengembangan sumber daya laut offshore saat

ini kian gencar dilakukan oleh negara-negara lain, karena laut memiliki potensi energi yang sangat besar. “Menanggapi hal tersebut, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Pusat Litbang Geologi Kelautan harus siap untuk meningkatkan teknologi survei, eksplorasi dan eksploitasi“, ujar Kepala Badan Litbang ESDM, Sutijastoto.

Pada kesempatan tersebut Kepala Pusat Litbang Geologi Kelautan (P3GL), Susilo Hadi, menyampaikan paparan mengenai Pengembangan Organisasi dan Sarana-Prasarana di P3GL. Susilo Hadi mengatakan bahwa tugas utama P3GL adalah melaksanakan penelitian, pengembangan, perekayasaan, pengkajian, survei dan pemetaan di bidang geologi kelautan. P3GL merupakan satu-satunya unit di lingkungan Kementerian ESDM yang secara rutin melakukan pengambilan data primer geologi kelautan.

Di akhir kunjungan, Kepala Badan berpesan agar P3GL memformulasikan target-target yang ingin dicapai dan mengembangkan metodologi yang digunakan sehingga dapat diketahui seberapa besar atau seberapa jauh survei dapat dilakukan, selain itu transparansi dan akuntabilitas terhadap setiap pelaksanaan kegiatan juga harus diperhatikan.

WORKSHOP KNOWLEDGE

MANAGEMENTPuslitbang Teknologi Mineral dan Batubara

(tekMIRA) menyelenggarakan workshop Knowledge Management pada tanggal 5-7

Desember 2013.

Acara yang bertajuk “Knowledge – Based Project Management” ini dilangsungkan di di Hotel Puri Khatulistiwa, Sumedang. Workshop ini dilaksanakan dalam rangka penyiapan

penerapan Knowledge Management pada Puslitbang tekMIRA. Selain itu penyelenggaran ini merupakan rangkaian workshop Knowledge Management yang telah dilaksanakan sebelumnya. Sedangkan untuk narasumber hadir Prof. Jann Hidajat Tjakraatmadja dari Center of Knowledge for Business Competitiveness (CK4BC) SBM-ITB.

Sebagai pilot project dalam menyusun perencanaan Knowledge Management, maka dipilih 4 (empat) kegiatan unggulan Puslitbang tekMIRA, yaitu Gasifikasi Batubara untuk Pembangkit Listrik Tenaga Diesel, Pengembangan Teknologi Underground Coal Gasification, Hilirisasi Nikel dan Hilirisasi Bauksit. Dalam perencanaan berbasis Knowledge Management setiap kegiatan pada workshop tersebut diharuskan membuat prinsip-prinsip rencana kegiatan, work breakdown structure, struktur organisasi proyek, linier responsibility chart, penyusunan network, penjadwalan kegiatan, dan yang terakhir pengadministrasian. Dengan kegiatan tersebut Puslitbang tekMIRA diharapkan menjadi acuan dalam pengembangan Knowledge Management sehingga dapat dijadikan contoh oleh puslitbang lainnya.

BALITBANG

64 edisi 01 I 2014

Page 65: ganggu industri migas ganggu industri migas

Kunjungan Kepala Badan Litbang ESDM Ke ITS SurabayaKepala Badan Litbang ESDM, FX Sutijastoto mengadakan kunjungan ke Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya (22/01).

“Saat ini merupakan momen penting untuk mendukung perkembangan sektor energi dan sumber daya mineral terkait krisis energi dan sebagai upaya peningkatan ketahanan energi sehingga diperlukan kordinasi antara Lembaga Penelitian dan Pengembangan dengan Perguruan Tinggi. Kordinasi yang dimaksud adalah dalam hal human resources, pendanaan kegiatan litbang, serta peningkatan penerapan teknologi dan inovasi dalam bidang migas”, ujar Sutijastoto.

Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari hasil pertemuan Wakil Menteri ESDM dengan Rektor ITS pada acara Seminar Nasional Teori dan Aplikasi Teknologi Kelautan (SENTA) 2013 di Fakultas Teknologi Kelautan beberapa waktu lalu.

Tujuan kunjungan ini adalah membahas rencana kerja sama berdasarkan kemampuan litbang yang dimiliki oleh kedua belah pihak dengan topik litbang tentang Kelautan, processing bahan bakar nabati, sistem/teknologi pembakaran batubara/ gas, mesin/motor bakar, ketenagalistrikan, dan konservasi energi. Selain itu juga dalam rangka Peluncuran Peta Energi Laut Indonesia yang disusun oleh Puslitbang Geologi Kelautan yang melibatkan Para Pemengku Kepentingan.

Pada kesempatan tersebut Kepala Badan Litbang ESDM juga berkesempatan meninjau ke beberapa fasilitas sarana laboratorium ITS, seperti laboratorium hidro kelautan, laboratorium kelautan, laboratorium bahan bakar/motor bakar, dan laboratorium hidrodinamika (LHI) yang merupakan hasil kerja sama ITS dan BPPT.

Forum Komunikasi Pengelola APBN LITBANG ESDM

Kepala Badan Litbang ESDM, Ir. FX Sutijastoto, MA, membuka Forum Komunikasi Pengelola

APBN Tingkat Badan Penelitian dan Pengembangan ESDM di Hotel Lor In, Sentul -

Bogor (20/01).

“Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) harus dapat melaksanakan amanah yang diberikan oleh pemerintah, yaitu melaksanakan pengelolaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sektor ESDM dengan baik, secara profesional, efisien, efektif, akuntabel, transparan, dan berorientasi pada hasil, serta berpedoman pada kaidah peraturan dan perundang-undangan yang berlaku”, ujar Sutijastoto dalam kata sambutannya.

Kepala Badan menambahkan bahwa suatu organisasi seperti Badan Litbang dapat berjalan merealisasikan tujuan dan sasaran apabila memiliki ketersediaan anggaran (pendanaan). Oleh karena itu diperlukan pengelolaan keuangan yang akuntabel dan selaras dengan waktu pelaksanaan kegiatan dan sesuai dengan yang direncanakan. Jika hal ini tidak terjadi maka kegiatan-kegiatan yang sudah direncanakan akan mundur dari waktu yang telah dijadwalkan.

Acara Forum Komunikasi ini diselenggarakan bertujuan untuk membentuk wadah komunikasi dan pembahasan berbagai kendala dan alternatif solusi terkait pengelolaan APBN di lingkungan Badan Litbang ESDM. Hadir dalam acara tersebut Kepala Pusat Litbang Teknologi Minyak dan Gas Bumi, Kepala Pusat Litbang Teknologi Mineral dan Batubara, Kepala Pusat Litbang Geologi Kelautan dan para pengelola APBN dari masing-masing unit di Lingkungan Badan Litbang ESDM.

BALITBANG

65edisi 01 I 2014

Page 66: ganggu industri migas ganggu industri migas

BALITBANG

Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara (tekMIRA) berkesempatan mengikuti pameran dalam ajang Indonesia Student Mining Competition Ke-9

(9th ISMC) yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Tambang Institut Teknologi Bandung (HMT-ITB). Acara yang berlangsung pada 7 – 8 Februari

Training Workshop 2050 CalculatorThe 2050 Calculator DECC merupakan tools model energi yang dikembangkan oleh Pemerintah Inggris yang berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar minimal 80% pada tahun 2050.

“Kami sangat mengharapkan peran aktif dari para peserta training dan workshop sehingga tools ini nantinya tidak hanya bermanfaat sebagai pengkayaan diri namun dapat diaplikasikan untuk pengembangan model energi di Indonesia dan berkontribusi terhadap target penurunan emisi gas rumah kaca”, ujar Sekretaris Badan Litbang Ir. Agus Cahyono Adi, MT dalam kata sambutannya pada pembukaan Training Workshop 2050 Calculator di Hotel Aston Bogor, Jawa Barat (11/02). Acara ini dibuka oleh Sekretaris Badan Litbang ESDM, Ir. Agus Cahyono Adi, MT, dan Senior Energy and Climate Change Advisor, Kedutaan Besar Inggris, Dr. Paul Chambers.

The 2050 Calculator DECC merupakan tools model energi yang dikembangkan oleh Pemerintah Inggris yang berkomitmen mengurangi

emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar minimal 80% pada tahun 2050. Training 2050 Calculator ini dilaksanakan selama 2 (dua) hari, 11-12 Februari 2014, dan diikuti oleh 30 peserta dari unit-unit di lingkungan Kementerian ESDM dan Kementerian/ Lembaga terkait.

Sedangkan Instruktur dalam training ini adalah tim dari DECC-UK, yaitu Senior Policy Advisor, Dr. Jan Kiso dan Senior Modeler, Gregory Haigh.

Setelah Training 2050 Calculator akan dilanjutan dengan Workshop 2050 Calculator yang dilaksanakan keesokan hari pada tanggal 13 Februari 2014 di Kantor Kedutaan Besar Inggris di Jakarta dan diikuti oleh 16 peserta dari tim modeler, tim energy supply, dan tim energy demand.

Peresmian Pilot PROJECT PJU PINTAR

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Susilo Siswoutomo, meresmikan Pilot Project Penerangan Jalan Umum (PJU) Pintar di 6 (enam) kota yakni Jakarta,

Bandung, Surakarta, Sleman, Denpasar, dan Bengkulu, serta Jembatan Suramadu di Balai Kota Surakarta, Jumat

(24/01).

“Pertumbuhan ekonomi dan penduduk akan terus meningkatkan kebutuhan energi di masa depan yang harus diimbangi dengan peningkatan pasokan dan upaya penghematan energi. Penghematan energi merupakan strategi yang paling efisien dan efektif bila dibandingkan dengan menyediakan pembangkit listrik baru (energi), namun konservasi energi belum membudaya sepenuhnya dalam sendi-sendi perekonomian nasional”, ujar Wamen ESDM dalam sambutannya.

Kepala Badan Litbang ESDM, FX Sutijastoto, menyampaikan bahwa pilot project ini membuktikan keandalan teknologi PJU Pintar dalam meningkatkan efisiensi melalui peredupan atau dimming sesuai kebutuhan serta mencegah rugi daya non teknis. Wamen menambahkan bahwa Badan Litbang ESDM telah berhasil membuat model dalam mengimplementasikan Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2012 dengan membantu pelaksanaan pengaturan lampu PJU pada jalan protokol atau jalan arteri menyala 50% dari daya total pada saat jam 24.00-05.30 WIB kecuali pada kondisi cuaca buruk.

Saat ini pemasangan lampu PJU di Jakarta sebanyak 222.342 lampu, Bandung sebanyak 19.600 lampu, Surakarta sebanyak 17.000 lampu, Sleman sebanyak 13.000 lampu , Denpasar sebanyak 17.135 lampu, Bengkulu sebanyak 6.719 lampu PJU namun 40% mati, dan jembatan Suramadu sebanyak 326 lampu.

INDONESIA STU DENT MINING COMPETITION KE 9

66 edisi 01 I 2014

Page 67: ganggu industri migas ganggu industri migas

BALITBANG

SEA TRIAL GEOMARIN IIIDengan mengambil lokasi di sekitar Pulau Rakit sebelah utara Kota Indramayu, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL) melaksanakan kegiatan sea trial pada tanggal 27 – 28 Februari 2014.

Kegiatan ini bertujuan untuk lebih memastikan Kapal Geomarin III dan peralatannya dapat bekerja dengan baik pada saat melakukan penelitian. Para peneliti

P3GL, perwakilan dari Sekretariat Badan Litbang dan Badan Geologi turut serta dalam kegiatan ini.

Uji coba peralatan pada kapal survei yang dimiliki oleh P3GL ini merupakan rangkaian persiapan rencana pemetaan geologi kelautan yang akan dilaksanakan oleh Kelompok Program Litbang Pemetaan Geologi Kelautan dan Sumber Daya Geologi Kelautan di kawasan Timur Indonesia. Peralatan yang diuji coba meliputi seismik multi channel, marine gravity meter, navigasi, single beam bathymetry, sampling gravity corer dan multi corer. Seperangkat peralatan tersebut diintegrasikan dengan kapal Geomarin III untuk keperluan survei.

Kapal Geomarin III mempunyai bobot 1.300 ton dan panjang 61,7 meter serta telah dilengkapi dengan peralatan Positioning System, peralatan geofisika dan geologi yang cukup canggih. Selain untuk keperluan pemetaan, kapal ini berfungsi juga untuk studi geotektonik, pemetaan cadangan mineral letakan lepas pantai.

Diskusi Aplikasi Gasifikasi BATUBARA dan BIOGAS

Di LAPASKementerian ESDM menerapkan Catur Dharma Energi

(Empat agenda penting di bidang energi), yaitu tingkatkan produksi migas, kurangi pemakaian dan impor BBM, pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) secara

masif, dan gerakan hemat energi (19/02)

Dalam diskusi paparan Aplikasi Gasifikasi Batubara dan Pemanfaatan Energi Alternatif Biogas di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Kantor Pusat

Litbang Teknologi Mineral dan Batubara (tekMira) Bandung, Sekretaris Badan Litbang ESDM, Ir. Agus Cahyono Adi, MT menyampaikan bahwa dalam rangka mendukung ketahanan energi nasional dengan prinsip konservasi dan diversifikasi energi, Kementerian ESDM menerapkan Catur Dharma Energi (Empat agenda penting di bidang energi), yaitu tingkatkan produksi migas, kurangi pemakaian dan impor BBM, pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) secara masif, dan gerakan hemat energi (19/02). Strategi dalam pengembangan EBT merupakan salah satu upaya yang paling gencar dilakukan saat ini, diantaranya pengembangan bahan bakar cair (bahan bakar nabati) kemiri sunan, aplikasi gasifikasi batubara, dan pemanfaatan energi alternatif biogas.

Diskusi ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan Kepala Badan Litbang ESDM dengan Direktur Jenderal (Dirjen) Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) beberapa waktu lalu sebagai langkah awal rencana kerja sama antara Badan Litbang ESDM dengan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pemasyarakatan dalam hal diversifikasi energi dan menurunkan konsumsi BBM.

2014 ini dilaksanakan di kampus ITB, Jl. Tamansari, Bandung.

Keikutsertaan tekMIRA yang kedua kali dalam pameran ini memiliki sasaran untuk menyebarluaskan, mensosialisasikan, mempromosikan informasi hasil litbang, serta memperkenalkan produk-produk unggulan tekMIRA khususnya kepada

kalangan perguruan tinggi dan masyarakat umumnya. Para mahasiswa tambang ITB, Institut Teknologi Adhitama Surabaya (ITAS), Universitas Sriwijaya Palembang (UNSRI), terlihat aktif berdiskusi di stand tekMIRA.

tekMIRA dalam pameran kali ini menampilkan materi gasifikasi batubara untuk PLTD sistem dual fuel,

INDONESIA STU DENT MINING COMPETITION KE 9karbon aktif dari batubara, aquabat, coal water mixture, sistem otomatis pengambilan data uji pemompaan (pumping test), rainfall simulator tester (RST), laboratorium pengujian, gasifier batubara skala IKM (coal gasifier for small industry), pembakar siklon, kokas pengecoran, serta briket karbonisasi.

67edisi 01 I 2014

Page 68: ganggu industri migas ganggu industri migas

Tujuan utama dari sistem sirkulasi pada suatu operasi pemboran adalah untuk mensirkulasikan fluida

pemboran (lumpur bor) ke seluruh sistem pemboran, sehingga lumpur bor mampu mengoptimalkan fungsinya. Fluida pemboran merupakan suatu campuran cairan dari beberapa komponen yang dapat terdiri dari air (tawar atau asin), minyak, tanah liat (clay), bahan-bahan kimia, gas, udara, busa maupun detergent. Dilapangan, fluida dikenal sebagai “lumpur” (mud).

Lumpur pemboran merupakan faktor yang penting serta sangat menentukan

Lumpur (FLUIDA) Pemboran

TEKNOLOGI

dalam mendukung kesuksesan suatu operasi pemboran. Kecepatan pemboran, efisiensi, keselamatan dan biaya pemboran sangat tergantung pada kinerja lumpur pemboran. Fungsi lumpur dalam suatu operasi pemboran, antara lain Mengangkat cutting ke permukaan, Mendinginkan dan melumasi bit dan drill string, Memberi dinding lubang bor dengan mud cake, dan Mengontrol tekanan formasi. Selain itu, juga Membawa cutting dan material-material pemberat pada suspensi bila sirkulasi lumpur dihentikan sementara, Melepaskan pasir dan cutting dipermukaan, Menahan sebagian berat drill pipe dan cutting (bouyancy efect),

Mengurangi effek negatif pada formasi, Mendapatkan informasi (mud log, sampel log), dan Media logging.

KOMPOSISI LUMPUR PEMBORAN. Komposisi lumpur pemboran ditentukan oleh kondisi lubang bor dan jenis formasi yang ditembus oleh mata bor. Ada dua hal penting dalam penentuan komposisi lumpur pemboran, yaitu Pertama, Semakin ringan dan encer suatu lumpur pemboran, maka semakin besar laju penembusannya. Kedua, Semakin berat dan kental suatu lumpur pemboran, maka semakin mudah untuk mengontrol kondisi di bawah permukaan, seperti masuknnya

Lumpur pemboran merupakan faktor yang penting serta sangat menentukan dalam mendukung kesuksesan suatu operasi pemboran. Kecepatan pemboran, efisiensi, keselamatan dan biaya pemboran sangat tergantung pada kinerja lumpur pemboran.

68 edisi 01 I 2014

Page 69: ganggu industri migas ganggu industri migas

untuk menjaga lubang sumur. Pada kebanyakan sumur, pemasangan casing bertahap yang disebut casing program dilakukan antara lain: bor sumur, pasang casing, bor lebih dalam, pasang casing lagi, bor lebih dalam lagi, dan pasang casing lagi.

FUNGSI LUMPUR PEMBORANMenurut Preston L. Moore (1974), lumpur pemboran mulai dikenal sekitar tahun 1900-an bersamaan dengan dikenalnya pemboran rotari. Pada mulanya, tujuan utama dari lumpur pemboran adalah untuk mengangkat serbuk bor secara kontinyu. Seiring dengan perkembangan zaman, banyak fungsi-fungsi tambahan yang diharapkan dari lumpur pemboran. Banyak additif dengan berbagai fungsi yang ditambahkan ke dalamnya, menjadikan lumpur pemboran yang semula hanya berupa fluida sederhana menjadi campuran yang kompleks antara fluida, padatan dan bahan kimia.

Dari adanya perkembangan dalam penggunaan lumpur hingga saat ini, fungsi-fungsi utama dari lumpur pemboran yang diharapkan adalah sebagai berikut:1. Mengendalikan tekanan formasi.2. Mengangkat serbuk bor ke

permukaan dan membersihkan dasar lubang bor.

3. Memberi dinding pada lubang bor dengan mud-cake.

4. Melumasi dan mendinginkan rangkaian pipa pemboran.

5. Menahan padatan dari formasi dan melepaskannya dipermukaan.

lumpur pemboran, fluida ini tertahan berada di dalam batuan. Pemboran sumur di lepas pantai hampir sama dengan pemboran di daratan. Untuk sumur wildcat di lepas pantai, rig dinaikkan di atas barge, anjungan (platform) terapung, atau kapal yang dapat berpindah. apabila lapangan lepas pantai sudah ditentukan, anjungan (platform) produksi akan dipasang untuk membor sumur-sumur lainnya dan memproduksi minyak dan gas.

Lumpur pemboran mampu menjaga agar minyak dan gas tetap berada di dalam batuan, cadangan minyak dan gas bawah tanah pun dapat dibor tanpa mengindikasikan adanya minyak dan gas. Sehingga, diperlukan evaluasi sumur dengan cara menurunkan peralatan rekam wireline. Truk alat rekam dipanggil, kemudian menurunkan tabung berisi instrumen yang disebut sonde ke dalam lubang sumur. Ketika sonde diangkat keluar lubang, maka instrumen akan merekam secara elektrik suara dan radioaktif sifat-sifat batuan dan fluida yang dilaluinya. Pengukuran ini direkam pada kertas panjang bergaris yang disebut well log. Well log ini memberi informasi tentang komposisi lapisan batuan, pori-pori, dan fluida yang mungkin ada di dalamnya.

Dari hasil pembacaan well log, sumur dapat saja ditutup dan ditinggalkan sebagai sumur kering atau diselesaikan untuk diproduksikan. Pemasangan pipa produksi adalah cara awal menyelesaikan sumur. Untuk memasang pipa, pipa baja panjang yang bergaris tengah besar (disebut selubung atau casing) dimasukkan ke dalam sumur. Selanjutnya, semen basah dipompakan ke dalam ruang antara casing dan dinding sumur hingga mengeras

fluida formasi bertekanan tinggi (dikenal sebagai “kick”). Bila keadaan ini tidak dapat diatasi, maka akan menyebabkan semburan liar (blowout).

Umumnya, lumpur merupakan campuran dari tanah liat (clay), biasanya bentonite, dan air yang digunakan untuk membawa cutting ke atas permukaan. Lumpur berfungsi sebagai lubrikasi dan medium pendingin untuk pipa pemboran dan mata bor. Lumpur merupakan komponen penting dalam pengendalian sumur (well-control), karena tekanan hidrostatisnya dipakai untuk mencegah fluida formasi masuk ke dalam sumur. Lumpur juga digunakan untuk membentuk lapisan solid sepanjang dinding sumur (filter-cake) yang berguna untuk mengontrol fluida yang hilang ke dalam formasi (fluid-loss).

Sistem yang paling penting di rig adalah sistem sirkulasi lumpur pemboran. Lumpur pemboran dipompakan ke dalam pipa bor yang akan disemprotkan keluar melalui nozzle pada pahat dan kembali ke permukaan melalui ruang antara pipa dan lubang. Lumpur pemboran akan mengangkat potongan-potongan batu yang dibuat oleh pahat (disebut cuttings) ke permukaan. Hal ini akan mencegah terjadinya penumpukan serbuk bor di dasar lubang. Selama pemboran, lubang sumur selalu penuh terisi lumpur pemboran untuk mencegah mengalirnya fluida, seperti air, gas atau minyak dari batuan bawah tanah ke lubang sumur.

Jika minyak atau gas dapat mengalir ke permukaan saat pemboran, akan menyebabkan kebakaran. Bahkan, jika hanya air yang mengalir saja dapat menggugurkan lubang dan membuat kita kehilangan sumur. Dengan adanya

TEKNOLOGI

69edisi 01 I 2014

Page 70: ganggu industri migas ganggu industri migas

Bayangkan, sebuah bangunan terbakar tidak terkendali sehingga membakar puluhan, bahkan ratusan bangunan lain

di sekitarnya. Tentu yang tergambarkan otak adalah visualisasi mengerikan. Kini, bayangkan apa yang terjadi tatkala api membakar hutan dan lahan perkebunan seluas 13.000 hektare (atau kira-kira 130 kilometer persegi)? Kebakaran itu kira-kira sama dengan luas 13 ribu lapangan sepak bola atau seluruh wilayah Jakarta Barat. Tentu, visualisasinya lebih mengerikan! Itu baru dari indera penglihatan. Indera penciuman, sentuhan dan lainnya yang dapat merasakan sensasi serupa dapat menambah kesan mengerikan tadi.Itulah yang terjadi di Provinsi Riau. Sejak awal tahun ini, terdapat sejumlah titik api dari pembakaran lahan gambut

diberlakukan di provinsi ini. Akibat kebakaran masif ini beragam. Satu yang pasti adalah kualitas udara buruk. Data Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) menunjukkan, sebagian kabupaten/kota di Riau termasuk dalam kategori berbahaya (hazardous) yang berdampak bagi kesehatan. Hingga akhir Februari 2014, lebih dari 20 ribu orang menderita infeksi saluran pernapasan akut akibat pekatnya kabut asap. Tambah lagi, sekitar 40 ribu jiwa menderita berbagai penyakit, seperti pneumonia, asma, iritasi mata, dan kulit. Akibat lainnya adalah Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru ditutup selama tiga hari. Kerugian dari ditutupnya bandara ini per harinya ditaksir hingga ratusan juta rupiah. Para siswa sekolah juga sempat diliburkan beberapa hari. Belum lagi bicara

Kala Kabut Asap GANGGU INDUSTRI

MIGASProvinsi Riau dikenal sebagai salah satu

dengan kandungan minyak dan gas bumi (migas) berlimpah di Indonesia. Di Riau pula,

dalam beberapa bulan terakhir, terselimuti kabut asap akibat aktivitas membuka lahan, terutama gambut. Tak pelak, kabut asap ini

turut mempengaruhi industri migas di wilayah tersebut pada khususnya dan tanah air pada

umumnya.

LINGKUNGAN

dan hutan di wilayah Sumatera, terbanyak di Provinsi Riau. Salah satu titik kebakaran itu ada di kawasan konservasi alam dunia yang diakui oleh UNESCO, Cagar Biosfer Giam Siak Kecil, Bukit Batu, Kabupaten Siak.

Gambut yang terbakar sulit dipadamkan. Kebakaran yang berasal dari lahan gambut akan melepas cadangan karbon berharga ke alam bebas. Kebakaran gambut ini ibarat api dalam sekam. Di luar hanya muncul asap, tetapi di dalam api menyala dan menjalar ke mana-mana. Saat angin bertiup, api akan menyebar, membakar kawasan di sekelilingnya.

Kebakaran masif yang melanda hutan dan lahan gambut menimbulkan kabut asap pekat. Kabut asap itu yang menyelimuti Riau selama lebih dari sebulan. Situasi tanggap darurat pun

70 edisi 01 I 2014

Page 71: ganggu industri migas ganggu industri migas

aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat setempat yang juga terdampak kabut asap tebal dari kebakaran masif ini. Tidak hanya itu, kabut asap yang saat ini terjadi di Provinsi Riau dan sekitarnya telah menganggu kegiatan operasi industri hulu migas. Ratusan sumur minyak harus ditutup dan potensi produksi telah hilang, setidaknya sebesar 12 ribu barel minyak per hari (bopd).

“Kondisi ini sangat memprihatinkan. Apabila terus berlanjut seperti ini, produksi minyak nasional akan ikut

terancam mengingat Riau menjadi salah satu tulang punggung produksi minyak nasional,” ujar Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Handoyo Budi Santoso di Jakarta, Minggu, (16/3/2014).

Handoyo menjelaskan, potensi produksi yang hilang terbesar berasal dari Wilayah Kerja (WK) Rokan yang dioperasikan oleh PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI). Kualitas udara yang buruk membuat PT CPI harus melakukan perawatan darurat terhadap North Duri Cogen dan menyebabkan penurunan daya (power shedding) sebesar 70 megawatt (mw).

Sebanyak 573 sumur harus ditutup dan 19 unit pompa untuk injeksi air harus ditutup akibat power shedding ini. Selain itu, beberapa kegiatan konstruksi dan perawatan fasilitas produksi terpaksa dihentikan karena minimnya jarak pandang di area kegiatan tersebut.“Hal ini menyebabkan kehilangan potensi produksi sebesar 8.800 bopd dari wilayah kerja ini,” ujar Handoyo.Dia menambahkan, penghentian ini juga akan mengakibatkan kenaikan biaya operasional rig karena sampai saat ini tercatat penundaan operasi pemboran setidaknya sudah terjadi selama 800 jam dari 15 rig.

Kegiatan operasi menjadi semakin terbatas karena per 13 Maret 2014 semua wilayah operasi PT CPI sudah berada dalam kondisi kategori “merah” yang mengindikasikan bahwa Pollution Standart Index (PSI) sudah di atas 500 PSI. Kegiatan pekerja di luar ruangan terpaksa dikurangi dan harus dilakukan bergantian untuk menghindari paparan asap terus menerus. “Dari aspek kesehatan dan keselamatan, kabut asap ini jelas tidak aman buat pekerja,” katanya.

Sementara itu, lanjutnya, gangguan operasi juga dialami oleh Badan Operasi Bersama (BOB) PT Bumi Siak Pusako – Pertamina Hulu yang mengoperasikan

WK Coastal Plains dan Pekanbaru (CPP). Potensi produksi yang hilang akibat gangguan di wilayah kerja CPP ini mencapai 4.000 bopd.

Kabut asap juga mempengaruhi kegiatan operasi pada WK Malacca Strait yang dioperasikan oleh EMP Malacca Strait dengan kehilangan potensi produksi sebesar sekitar 7.000 barel (kumulatif).

“Kami berharap semua pihak bisa saling bekerja sama untuk segera mengatasi masalah ini supaya gangguan terhadap produksi tidak

berlangsung semakin lama,” tutur Handoyo.

Industri hulu migas sendiri sudah berusaha membantu penanggulangan kabut asap di kawasan tersebut. PT CPI, misalnya, membantu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) setempat untuk bersama-sama menanggulangi dan memadamkan titik api di sejumlah wilayah, baik di dalam wilayah maupun di luar wilayah operasi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tersebut. Sampai dengan saat ini PT CPI telah melakukan pemadaman di sekitar 2.000 titik asap di wilayahnya, 40 titik asap di area publik, dan 600 titik asap di luar wilayah operasi PT CPI.

LINGKUNGAN

71edisi 01 I 2014

Page 72: ganggu industri migas ganggu industri migas

Sumber Energi Dari RUMPUT

GAJAHSeringkali, rumput gajah (Pennisetum Purpureum

Schumach) hanya digunakan sebagai pakan ternak. Terkadang, rumput gajah juga dianggap sebagai

tanaman pengganggu. Padahal, rumput gajah dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bahan penghasil

etanol. Dengan formula tertentu, hasilnya berupa bioetanol dari rumput gajah.

POTENSI

72 edisi 01 I 2014

Page 73: ganggu industri migas ganggu industri migas

bioetanol. Dalam penelitiannya, produksi bioetanol dari rumput gajah dilakukan melalui proses hidrolisis pada kondisi tetap suhu 30 derajat Celcius, air tujuh liter, waktu hidrolisis satu jam, dan berbagai kondisi berat rumput gajah serta variasi lainnya. Dari penelitian itu, kajian produksi bioetanol dari rumput gajah diperoleh hasil terbaik, yaitu berat rumput gajah 200 gram, starter Saccharomyces cerevisiae 10% selama enam hari, menghasilkan etanol sebesar 27,71%,

dan kadar glukosa sisa 8,09%. Untuk memperoleh produk etanol yang lebih murni, dilakukan proses pemisahan lanjutan dengan distilasi batch. Setelah dilakukan pemisahan lanjut, diperoleh kadar etanol 90% hingga 95% sehingga rumput gajah dapat digunakan sebagai bahan baku alternatif pembuatan bioetanol. Etanol, atau ethyl alcohol yang kadang disebut juga etanol spiritus, digunakan dalam beragam industri, seperti campuran untuk minuman keras, bahan baku farmasi, dan kosmetika. Etanol juga kerap dijadikan campuran bahan bakar kendaraan, peningkat oktan, bensin etanol (gasohol), dan sebagai sumber oksigen untuk pembakaran yang lebih bersih (methyl tertiarybutyl ether/MTBE).

Etanol juga dapat dimanfaatkan untuk efisiensi pembakaran karena mengandung 35% oksigen. Etanol juga ramah lingkungan karena emisi gas buangnya mengandung rendah kadar karbon monoksida, nitrogen oksida,

S eringkali, rumput gajah (Pennisetum Purpureum Schumach) hanya digunakan sebagai pakan ternak. Terkadang, rumput

gajah juga dianggap sebagai tanaman pengganggu. Padahal, rumput gajah dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bahan penghasil etanol. Dengan formula tertentu, hasilnya berupa bioetanol dari rumput gajah. Rumput gajah mempunyai kadar selulosa, glukosa, dan pati yang dapat digunakan sebagai salah satu bahan penghasil etanol. Kadar etanol hasil kajian produksi bioetanol dari rumput gajah antara 7% sampai 11%. Untuk meningkatkan kemurnian kadar etanol, dilakukan pemisahan menggunakan distilasi batch.

Mahasiswi dari Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur bernama Ni Ketut Sari meneliti rumput gajah sebagai

dan gas-gas rumah kaca yang menjadi polutan. Etanol juga mudah terurai dan aman karena tidak mencemari lingkungan. Potensi rumput gajah sebagai sumber energi juga dikemukakan oleh Ketua Oobamaa Community dokter Anis Supriyadi. Oobamaa Community selama ini fokus pada penyelamatan dan penanganan lingkungan. Dalam sebuah seminar belum lama ini, Anis menyampaikan, penanaman rumput

gajah dengan menggunakan formula dari PT National Energy Garden Indonesia (NEGI) disebut-sebut bisa menghasilkan tanaman yang super sebagai bahan baku energi listrik. Peluang ini cukup besar dikembangkan karena rumput gajah bisa tumbuh pada lahan kering di sela-sela tanaman keras. Indonesia mempunyai iklim yang mempermudah tumbuhnya rumput gajah sehingga rumput gajah dapat tersedia secara berkesinambungan. Selain itu, Indonesia memiliki industri ragi Saccharomyces cerevisiae yang dapat dipergunakan dalam produksi etanol. Tidak hanya itu, rumput gajah juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar Gasohol BE-10 ketimbang menggunakan ketela pohon dan jagung yang mempunyai harga jual yang fluktuaktif. Lebih jauh, pemanfaatan rumput gajah dapat menekan impor BBM karena telah tersedia bahan baku energi alternatif yang melimpah di tanah air.

POTENSI

73edisi 01 I 2014

Page 74: ganggu industri migas ganggu industri migas

A- Acid mine water (air asam tambang) Air tambang yang mengandung asam sulfat lemah yang dihasilkan dari reaksi organik atau anorganik dari material yang mengand-ung pirit dengan air dan oksigen - Acidizing (Pengasaman) Proses pemasukan asam ke dalam formasi gamping yang mengandung minyak dan gas bumi untuk memperbaiki permeabilitas agar memudahkan pengaliran minyak dan gas bumi kedalam lubang sumur. - Adit (terowongan buntu) Jalan masuk utama ke tambang bawah tanah, berupa terowongan buntu yang dibuat mendatar dan menghubungkan tempat bawah tanah dengan udara luar atau permukaan bumi. - Age (Umur) Zaman Geologi Suatu jangka waktu sejarah bumi yang dicip-takan oleh bentuk kehidupan yang penting/ dominant/ kejadian tertentu. - Agglomerate (gumpalan) Butiran padat yang saling bergumpal den-gan kuat sebagai produk proses aglomerasi

B- Banka drill (bor bangka) Bor tumbuk manual dipergunakan untuk mengambil percontoh atau menguji cebakan aluvial yang terdapat pada kedalaman 30 - 35 m. - Barometer (barometer) Alat untuk mengukur tekanan absolut udara - Base rock (batuan dasar) Batuan yang berada langsung di bawah lapisan batuan yang ekonomis untuk ditam-bang - Basin (cekungan) Daerah cekungan yang luas terdiri atas batuan sediment dan yang karena konfigur-asinya dapat merupakan tempat tampungan minyak. - Basin (Cekungan) Daerah cekungan yang luas terdiri atas batuan sediment dan yang karena konfigur-asinya dapat merupakan tempat tampungan minyak.

C- Caking coal (batubara muai) Batubara yang mempunyai sifat mengem-bang jika dipanaskan - Calorie (kalori) "Energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebanyak 1 derajat; 1 kalori = 4.19 joule" - Calorie (Kalori) Energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebanyak 1 C dari 14,5 C menjadi 15,5 C - Calorific Value (Nilai Panas) (lihat heating value) - Cap Rock (batuan tudung) Formasi (lapisan batuan) yang berada lang-sung diatas batuan reservoir dan sifatnya kedap fluida.

D- Dead Oil (Minyak Mati) Minyak bumi yang pada dasarnya tidak mengandung gas lagi. - Dead Weight Ton (DWT) (Ton Bobot Mati) Berat air dalam ukuran ton yang dipindah-kan oleh bagian badan kapal yang tercelup di dalam air dalam keadaan muatan penuh dikurangi berat kapal. - Dead well (Sumur Mati) Sumur yang tidak berproduksi. - Depletion (Economic) Deplesi (ekonomi) penurunan nilai ekonomi reservoir minyak/ gas bumi akibat pengambilan volume. - Development Well (Sumur Pengem-bangan) Sumur yang dibor didaerah yang telah terbukti mengandung minyak atau gas dengan tujuan mendapatkan produksi yang diinginkan.

F- Fault (sesar/ Patahan) Lapisan batuan yang terputus dan bergeser dari posisi semula (Keatas, kebawah atau

kesamping). - Fault (sesar/ Patahan) Lapisan batuan yang terputus dan bergeser dari posisi semula (Keatas, kebawah atau kesamping). - Feedstock (Bahan baku) Bahan utama yang dimasukkan kedalam pabrik untuk diolah lebih lanjut. - Ferrite( ferit) Bahan bersifat magnetik yang terdiri atas oksida-oksida logam; salah satu logam bervalensi tiga" - Ferro-silicon (ferosilikon) "Paduan besi silikon dengan kadar Si bervariasi antara 25 - 95 % umumnya digunakan sebagai bahan deoksidasi pada (proses) pencetakan barang dari logam baja; tembaga; atau perunggu."

G- Gallon (Galon Amerika) Satuan ukuran isi yang besarya sama den-gan 231 in3 atau 3.785 liter. - Garnerite (garnerit) Bijih nikel dengan berat jenis 2,3-2,8 dan mengandung nikel lebih dari 24% - Gas Cap (Tudung Gas) Gas bebas yang berada diatas minyak dalam reservoir. - Gas Cap Drive (Dorongan Tudung Gas) Tekanan tudung gas yang mendorong min-yak masuk ke dalam sumur melalui pori-pori batuan. - Gas Injection (Injeksi Gas) Gas alam yang dimasukkan ke dalam reservoir melalui sumur injeksi agar tekanan reservoir tersebut dapat dipertahankan.

H- Halite (halit) Mineral garam dengan rumus kimia NaCl, mempunyai system kristal kubus. - Hard coal (batubara tua) Jenis batubara yang mempunyai nilai kalor lebih tinggi dari 5200 kkal/kg - Heat Exchanger (Alat Pertukaran Panas) Alat pengalih panas satu fluida ke fluida lain, atau peralatan yang berupa susunan pipa yang memindahkan panas dari fluida panas ke fluida yang lebih dingin dengan menghantarkannya lewat dinding pipa. - Heating value (Nilai Panas) Banyaknya panas yang terjadi pada pemba-karan sempurna dari sejumlah satu satuan berat atau satuan volume bahan bakar. - Heavy Ends (Fraksi Berat) Bagian minyak bumi yang bertitik didih tinggi hasil proses destilasi.

I- Igneus rock ( batuan beku) Batuan yang berasal dari pembekuan magma - Illuminating Oil (Minyak Lampu) (lihat burning oil) - Indonesian mining jurisdiction (wilayah hukum pertambangan Indonesia) Wilayah seluruh kepulauan Indonesia, tanah di bawah perairan dan paparan benua (continental shelf) kepulauan Indonesia. - Inertinite (inertinit) Kelompok maseral batu bara yang bila di bakar bersifat lembam (inert) artinya tidak menampakkan sifat plastisitas atau hanya menunjukkan sedikit kecenderungan aglu-nitas/melekat selama pengkokasan, terdiri atas makrinit, semifusit fusinit dan skleroti... - Injection/ input Well (Sumur injeksi) Sumur untuk memasukkan fluida ke dalam reservoir dibawah tanah.

J- Jet bit (Pahat Jet) Pahat bor yang mempunyai lubang khusus yang memungkinkan lumpur pengeboran dapat disemprotkan dengan kecepatan tinggi kearah formasi yang sedang dibor. - Jet Perforating (Pelubangan jet) Pembuatan lubang yang menembus se-lubung sumur dengan menggunakan bahan peledak unutk mendapatkan pelubangan ynag dalam dan terarah agar fluida mengalir ke dalam sumur melalui lubang tersebut. - Jig (jig) Alat yang digunakan untuk memisahkan mineral berat dari yang ringan dengan prinsip gravitasi dan gerak isap-tekan dalam

media air - Joint (Batang) Satuan yang dipakai untuk menghitung banyaknya pipa dalam suatu rangkaian, rata-rata berukurn 6 - 9 meter.

K- Kaolin (kaolin) Jenis lempung yang sebagian besar terdiri dari mineral kaolinit, bila dibakar berwarna putih atau keputih-putihan digunakan seba-gai bahan dasar keramik dan penggunaan lainnya. - Kerosene (Minyak tanah/ kerosin) Jenis minyak yang lebih berat dari fraksi bensin dan mempunyai berat jenis antara 0.79 dan 0.83 pada suhu 15C, dipakai untuk lampu dan kompor. - Kick (tendangan) Kenaikan tekanan secara mendadak pada kolom Lumpur pengeboran yang disirkulasi-kan karena tekanan yang lebih tinggi dalam formasi yang sedang dibor, harus cepat-cepat dikuasai untuk mencegah semburan liar. - Killed steel (baja tuntas) Baja yang telah mengalami proses deoksi-dasi, sehingga tidak terjadi pelepasan gas pada saat pembekuan - Kinematik Viscosity (Viskositas Kinema-tik). Nilai hasil bagi viskositas mutlak den-gan kerapatan (berat jenis) pada suhu saat pengukuran viskositas, dinyatakan dengan satuan metric (Strokes dan sentistrokes).

L- Laterization (laterisasi) Pelapukan selektif pada kondisi tropis yang menyebabkan pengayaan mineral tertentu - Leaching (pelindian) Pengambilan mineral berharga dengan cara melarutkan pelarut tertentu pada bijih - Leasing (kontrak sewa) System penyewaan barang modal dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan perjanjian tertulis. - Life of mine (umur tambang ) Waktu yang dihitung dari jumlah cadangan dibagi dengan produksi tambang pertahun - Light Ends/ Light (Fraksi Ringan) Produk cair yang pertama-tama keluar dari kolom suling minyak.

M- Magma (magma) Lelehan silikat pijar, air dan gas dalam larutan, mengandung berbagai unsir kimia pembentuk batuan yang berada dalam perut bumi. - Major Company (Perusahaan minyak Transnasional) Perusahaan yang pada taraf internasional berperan aktif pda semua tahap kegiatan industri minyak dan gas bumi secara besar-besaran. - Map scale (skala peta) Perbandingan jarak antara 2 titik di peta dengan jarak mendatar dua tempat yang sebenarnya di lapangan. - Matte (mat) Senyawa logam dengan belerang yang merupakan produk antara dalam suatu proses ektraksi pirometallurgi - Mechanical Octane Number (Angka Oktan Mekanis) Perubahan kebutuhan angka oktan akibat perubahan rancang mesin, seprti ruang bakar, manifold, pewaktuan katup, dan pendinginan.

N- Naphtha (Nafta) Sulingan minyak bumi ringan dengan titik didih akhir yang tidk melebihi 220C - Natural coke (kokas alam) Cebakan batubara yang mengalami proses pengubahan secara alamiah oleh adanya suatu sumber panas yang menyebabkan terbentuknya kokas karena hilangnya sebagian besar zat terbang. - Natural Gas (Gas Bumi) Semua jenis hidrokarbon berupa gas yang dihasilkan dari sumur mencakup gas tambang basah, gas pipa selubung, gas residu setelah ekstraksi hidrokarbon cair dan gas basah, dan gas nonhidrokarbon

yang tercampur secara alamiah. - Natural Gasoline (Bensin Alam) Campuran hidrokarbon yang terkondensasi dari gas bumi dan yang distabilkan untuk mendapatkan trayek didih yang cocok untuk dipadukan dengan bensin kilangan, juga dipakai sebagai bahan pelarut. - Net calorie value (nilai kalor bersih) Panas pembakaran batubara dikurangi dengan panas untuk penguapan kandun-gan air.

O- Ocean coal (batubara laut) Batubara yang terletak di bawah dasar laut - Octane Number (Angka Oktan) "Angka yang menunjukkan nilai antiketuk relative bensin dan kecenderungan bahan bakar cair untuk berdetonasi; ditujunjuk-kan oleh persentase volume iso oktan dalam campurannya dengan normal heptana yang mengakibatkan intensitas ketukan yang sama dalam... - Offshore Drilling (Pengeboran lepas pantai). Pengeboran yang dilakukan di laut atau di danau besar. - Oil Base Mud (Lumpur Dasar Minyak) Lumpur pengeoran dengan padatan lempung yang teraduk di dalam minyak yang dicampur dengan 1 sampai dengan 5 persen air. - Oil In Place (Minyak di tempat) jumlah minyak bumi yang diperkirakan ada dalam reservoir dan belum pernah diproduksi.

P- Packer (Penyekat) Alat semacam sumbat yang dapat mengembang untuk memisahkan ruangan annulus diantara rangkaian pipa dan selubung. - Pan (dulang) Alat prospeksi tradisional untuk mencuci mineral berat rombakan seperti emas, kasiterit, dan intan - Paraffin (Parafin) Hidrokarbon jenuh dengan rantai terbuka. - Paraffin Base Crude Oil (Minyak Bumi Parafinik). Minyak bumi yang hidrokarbonnya terdiri atas parafin. - Paraffin Destilate (Sulingan Parafin) Sulingan minyak bumi yang mengandung kristal lilin sebelum proses pengawalili-nan yang menghasilkan lilin parafin dan minyak parafin.

Q- Quaicksand (pasir apung) Pasir yang jenuh air, sehingga mudah bergerak atau berpindah - Quarry (kauri) Sistem penambangan terbuka khusus untuk bahan galian industri seperti penambangan batu gamping, batu pualam., andesit, dan granit.

R- Ramp (jalur angkut) Lubang bukaan pada tambang bawah tanah, benbentuk sprial yang meng-hubungkan beberapa daerah produksi sebagai prasarna pengangkutan. - Ration (nisbah) Perbandingan antara dua besaran yang dapat dinyatakan dalam angka - Reclamation (reklamasi) Upaya mengembalikan fungsi lingkungan hidup di bekas daerah pertambangan menjadi daerah yang berdaya guna. - Recovery ( Perolehan) Jumlah volume Hidrokarbon yang telah dihasilkan atau diperkirakan dapat dihasil-kan dari suatu reservoir. - Recycling (Gas) Injeksi Gas ulang Memompakan kembali gas yang diproduk-sikan kedalam reservoir untuk meningkat-kan perolehan minyak.

S- SAE. (Society of Automotive Engineers) Number (Angka SAE). Angka retensi dalam system klasifikasi minyak lumas dinya-takan dalam angka SAE 5W, 10W, 20W, 30W, 40W dan seterusnya yang merupa-kan angka petunjuk bahwa angka yang lebih tinggi berkorelasi dengan kekentalan yang lebih tinggi pada suhu retensi.

!"#$$%&'

EDIT___ESDM Magazine.indd 74 5/12/12 5:33 PM

Page 75: ganggu industri migas ganggu industri migas

terangi BUMI dengan LISTRIK

pergunakan dengan bijak...

Songsong Masa Depan dengan ENERGI ALTERNATIF

& RAMAH LINGKUNGAN

Page 76: ganggu industri migas ganggu industri migas

Songsong Masa Depan dengan ENERGI ALTERNATIF & RAMAH LINGKUNGAN

efficient energy, preserving the natural

efficient energy, preserving the natural

Songsong Masa Depan dengan ENERGI ALTERNATIF & RAMAH LINGKUNGAN

ME

DIA

KO

MU

NIK

ASI K

EM

EN

TE

RIA

N E

NE

RG

I DA

N SU

MB

ER

DA

YA

MIN

ER

AL

ED

ISI 01

| 20

14

E D I S I 0 1 | 2 0 1 4

M E D I A K O M U N I K A S I K E M E N T E R I A N E N E R G I D A N S U M B E R D A Y A M I N E R A L

UU MINERBAMARI,Songsong Era Kemandirian Bangsa

JERO WACIKPribadi Dengan “SEJUTA”

Kepedulian

Kala Kabut Asap GANGGU INDUSTRI MIGAS

Kala Kabut Asap GANGGU INDUSTRI MIGAS