GAMBARANHASILPEMERIKSAAN Escherichiacoli ...
Transcript of GAMBARANHASILPEMERIKSAAN Escherichiacoli ...
GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN Escherichia coliPADA DAGING SAPI DI PASAR TRADISIONAL
MOJOAGUNG KABUPATEN JOMBANG
KARYA TULIS ILMIAH
Akhmad Rizal Khulumbi
15.131.0001
PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2018
ii
GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN Escherichia coliPADA DAGING SAPI DI PASAR TRADISIONAL
MOJOAGUNG KABUPATEN JOMBANG
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan dalam rangka memenuhi persyaratan menyelesaikan
Studi Diploma III Analis Kesehatan pada Sekolah TinggiIlmu KesehatanInsan Cendekia Medika Jombang
AKHMAD RIZAL KHULUMBI
15.131.0001
PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2018
iii
iv
v
Gambaran Hasil Pemeriksaan Escherichia coli Pada Daging Sapi Di PasarTradisional MojoagungKabupaten Jombang
Akhmad Rizal Khulumbi*, Awaluddin susanto**, Arif Wijaya***
ABSTRAK
Pendahuluan: Penyakit yang di tularkan melalui makanan (Foodborne disease)merupakan permasalahan kesehatan masyarakat yang banyak di jumpai. Di seluruhdunia terdapat jutaan orang, khususnya bayi dan anak-anak,yang menderita danmeninggal dunia setiap tahunya akibat penyakit yang di tularkan melalui makanantersebut. Setiap tahun, terdapat sekitar 1500 juta kejadian diare pada balita dan diperkirakan 70% kasus penyakit diare terjadi karena makanan yang terkontaminasi.Tujuan: dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya Escherichia coli padadaging sapi yang dijual pedagang di pasar Mojoagung Kabupaten Jombang. Metode:Desain penelitian ini menggunakan metode deskriftif, dengan populasi 12 daging sapiyang di jual oleh pedagang di pasar Mojoagung Kab. Jombang. Variabel padapenelitian ini yaitu bakteri Escherichia coli pada daging sapi. Pengolahan dan analisadata secara deskriftif dan disajikan dalam bentuk tabulasi.Hasil: penelitian bakteriEscherichia coli pada daging sapi yang di jual pedagang di pasar Mojoagung Kab.Jombang yang berjumlah 12 sampel semuanya teridentifikasi bakteri Echerichia coli dandi tunjukan hasil positif ke 12 sampel melalui hasil penilitian. Kesimpulan: Pada 12sampel daging sapi yang telah di periksa dapat di simpulkan 100% daging tercemar olehbakteri Escherichia coli
Kata Kunci : Bakteri Escherichia coli, Daging sapi.
vi
THE DESCRIPTION OF Escherichia coli EXAMINATION ON BEEF ATMOJOAGUNG TRADITIONAL MARKET JOMBANG REGENCY
Akhmad Rizal Khulumbi*, Awaluddin susanto**, Arif Wijaya***
ABSTRACT
Preliminary: A disease transmitted through foods (foodborne disease) is a healthproblem that is often found in society. In the whole world, there are millions of peopleespecially babies and children who are suffering and died because of it every year. Thereare about 1500 cases of diarrhea on toddlers every year and be estimated 70% of thecases are caused by contaminated foods. Aim: This research aimed to find out thepresence of Escherichia coli on beef that was sold at Mojoagung traditional marketJombang Regency .Method: This research used Descriptive method with the populationas many 12 slices of beef that were sold at Mojoagung traditional market JombangRegency. Result: The variable was Escherichia coli bacteria on sold beef at Mojoagungtraditional market Jombang Regency.The result showed that the 12 samples of beef werepositively identified as Escherichia coli bacteria. Conclusion: So that it can beconcluded that the 12 samples of beef that were sold at Mojoagung traditional marketJombang Regency was contaminated by Escherichia coli bacteria.Based on the researchhopefully the beef sellers will pay more attention to hygiene factors to prevent thecontamination of pathogenic bacteria in beef.
Key Words: Escherichia coli bacteria, Beef
vii
viii
ix
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Akhmad Rizal Khulumbi
NIM : 15.131.0001
Jenjang : Diploma
Program Studi : AnalisKesehatan
Menyatakan bahwa naskah Karya Tulis Imiah ini secara keseluruhan adalah hasil
penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk dari
sumbernya.
Jombang, 16 Juli 2018
Saya yang menyatakan,
Akhmad Rizal Khulumbi
15.131.0001
x
RIWAYAT HIDUP
Penulis di lahirkan di Mojokerto, 24 November 1995 dari pasangan ibu Lisuki
dan bapak Rukan. Penulis merupakan putra pertama dari tiga bersaudara.
Tahun 2008 penulis lulus dari SDN Beloh I tahun 2011 penulis lulus dari, SMP
Negri I Trowulan-Mojokerto, tahun 2014 penulis lulus dari SMK Kesehatan Bakti
Indonesia Medika. Penulis masuk STIKES “Insan Cendekia Medika” Jombang
melalui jalur Undangan. Penulis memilih Program Studi D-III Analis Kesehatan
dari lima pilihan program studi yang ada di STIKES “Insan Cendekia Medika”
Jombang.
Demikian riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.
Jombang, 16 Juli 2018
Akhmad Rizal Khulumbi
15.131.0001
xi
MOTTO
Hari ini berjuang, Besok raih kemenanggan
xii
Persembahan
Terimakasih saya ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaiakan tugas akhir progam studi ini tanpa
halangan apapun, dan kepada Bapak H.Rukan dan Ibu Hj.Lisuki selaku orang
tuaku yang telah bekerja keras mengasuh, mendidik dan memberikan dukungan
baik secara moril maupun material serta do’a tulus mereka yang selalu di
panjatkan untukku. Kepada ke dua adikku Sovi Putri Amanda dan Ahmad
Azmus Sofy yang telah mendo’akan dan memberikan semanggat serta
dukungan kepadaku. Dan terimakasih saya ucapkan Dosen pembimbing yaitu
Bapak Awaluddin Susanto, SPd,M,Kes yang tanpa lelah memberI masukkan
terhadap KTI yang saya kerjakan dan Bapak Arif Wijaya, S.Kep,M,Kep selaku
dosen pembimbing dua, terimakasih juga saya ucapkan kepada Ibu Triana Dewi
Hapsari, A.Md yang tanpa lelah membimbing saya dalam penelitian di Labkesda
Mojokerto, dan juga teman-teman yang tanpa henti untuk memotivasi saya
supaya dapat menyelesaikan KTI dengan tepat waktu.
xiii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia-Nya
sehingga karya tulisi lmiah ini berhasil terselesaikan. Karya tulis ilmiah ini di
ajukan sebagai salah satu syara tdalam menyelesaikan Diploma III Analis
Kesehatan STIKes ICMe Jombang yang berjudul “Gambaran Hasil Pemeriksaan
Escherichia coli Pada Daging Sapi Di Pasar Tradisional Mojoagung Kabupaten
Jombang”.
Untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini adalah suatu hal yang mustahil apabila
penulis tidak mendapat bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak. Dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada H. Imam Fathoni,
S.KM.,M.M selaku Ketua STIKes ICMe Jombang, Sri Sayekti, S.Si., M.Ked
selaku Kaprodi D-III Analis Kesehatan, Awaluddin Susanto,SPd,M,Kes selaku
pembimbing utama dan Arif Wijaya, S.Kp,M,Kep selaku pembimbing anggota
karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan, kedua orang tua saya yang selalu
mendukung secara materil dan ketulusan do’anya sehingga saya mampu
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan baik, serta teman-teman
seperjuanganku yang selalu memberikan dukunganya.
Karya tulis ilmiah ini belum sempurna, oleh sebab itu kritik dan saran yang dapat
mengembangkan karya tulis ilmiah sangat penulis harapkan guna menambah
pengetahuan dan manfaat bagi perkembangan ilmu kesehatan.
Jombang, 16 Juli 2018
Akhmad Rizal Khulumbi
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .........................................................................................i
HALAMAN JUDUL DALAM .............................................................................ii
PERNYATAAN UNGGAH .............................................................................iii
PERNYATAAN UNGGAH .............................................................................iv
ABSTRAK ....................................................................................................v
ABSTRACT ....................................................................................................vi
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................vii
LEMBAR PENGESHAN ............................................................................viii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................ix
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................x
MOTTO ....................................................................................................xi
PERSEMBAHAN ........................................................................................xii
KATA PENGANTAR ........................................................................................xiii
DAFTAR ISI ....................................................................................................xiv
DAFTAR TABEL ........................................................................................xvi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................xvii
DAFTAR LAMBANG & SINGKATAN ................................................................xviii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................xx
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................11.2 Rumusan Masalah .......................................................................41.3 Tujuan Penelitian .......................................................................41.4 Manfaat Penelitian.........................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA2.1 Escherichia coli .......................................................................62.2 Daging sapi .......................................................................102.3 Peraturan SNI .......................................................................13
xv
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL3.1 Kerangka Konseptual ..........................................................17
BAB IV METODE PENELITIAN4.1 Waktu dan Tempat Penelitian ...............................................204.2 Desain Penelitian .......................................................................204.3 Definisi Oprasional Variabel ...............................................214.4 Populasi Sampel dan Sampling ...............................................224.5 Alat dan Bahan .......................................................................234.6 Prosedur Identifikasi ...........................................................244.7 Pengolahan Data .......................................................................304.8 Analisa Data .......................................................................314.9 Penyajian Data .......................................................................324.10 Kerangka Kerja .......................................................................334.11 Etika Penelitian .......................................................................34
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN5.1 Hasil Penelitian Dan Analisa Data ...............................................355.2 Pembahasan .......................................................................37
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN6.1 Kesimpulan ...................................................................................416.2 Saran ...................................................................................41
DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Hal.Tabel 2.1 Mutu karkas sapi Menurut Peraturan SNI ..........................................15
Tabel 2.2 Tingkatan mutu daging sapi .....................................................16
Tabel 2.3 Persyaratan mutu mikrobiologis .....................................................16
Tabel 2.4 Kerangka konseptual .................................................................17
Tabel 4.1 Variabel penelitian .............................................................................21
Tabel 5.1 Karakteristk responden berdasarkan pemakaian peralatan...............35
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi karakteristik sampel .........................................36
Tabel 5.3 Distribusi frekuaensi .................................................................36
Tabel 5.4 Tabulasi silang responden .....................................................37
Tabel 5.5 Tabulasi silang sampel ......................................................................37
xvii
DAFTAR GAMBAR
Hal.Gambar 2.1 Morfologi Bakteri Escherichia coli .......................................10
Gambar 4.1 Kerangka Kerja .......................................................................33
xviii
DAFTAR LAMBANG & SINGKATAN
APM : Angka Paling Mungkin
BAP : Blood Agar Plate
BHI : Brain Heart Iron
C : Celcius
CAC : Codex Alimentarius Commission
Cfu : Colony Forming Unit
cm3 : Cubic centimeter
CO2 : Karbon dioksida
dkk : Dan kawan-kawan
E coli : Eschericia coli
EMB : Eosin Methylene Blue
ETEC : Enterotoxigenic Escherichia coli
f : Frekuensi
g : Gram
grm : Gram
h : Halaman
HCL : Hidroclorida / asam klorida
H2O : Karbon hidroksida
jl : Jalan
KAB : Kabupaten
KIA : Kliger Iron Agar
Labkesda : Laboratorium Kesehatan Daerah
L : Liter
LB : Lauryl Broth
LTB : Lauryl Tryptose Broth
ml : Mili
xix
MPN : Most Probable Number
NaOH : Natrium Hidroksida
p : Presentase
SNI : Standart Nasional Indonesia
TSIA : Triple Sugar Iron Agar
TW : Tripton Water
UPT : Unit Pelaksana Teknis
USA : United State of Amerika
X : Perkalian
oC : Derajat Celcius
µ : Mikro
% : Persen
- : Hingga
- : Negatif
+ : Positif
= : Sama dengan
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran l Surat Ijin Penelitian
Lampiran ll Tabel Data Pemeriksaan Daging Sapi Yang DIJual di PasarMojoagung Kab.Jombang
Lampiran lll Tabel Hasil Pemeriksaan Escherichia coli Pada DagingSapi Yang Di Jual di Pasar Mojoagung Kab.Jombang
Lampiran lV Surat Keterangan Penelitian
Lampiran V Gambar Dokumentasi Penelitian
Lampiran Vl Lembar Konsultasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penyakit yang di tularkan melalui makanan (Foodborne disease)
merupakan permasalahan kesehatan masyarakat yang banyak di jumpai.
Di seluruh dunia terdapat jutaan orang, khususnya bayi dan anak-anak,
yang menderita dan meninggal dunia setiap tahunya akibat penyakit
yang di tularkan melalui makanan tersebut.Setiap tahun, terdapat sekitar
1500 juta kejadian diare pada balita dan di perkirakan 70% kasus
penyakit diare terjadi karena makanan yang terkontaminasi (Motarjemi
dkk, 2006).
Daging merupakan salah satu bahan makanan yang berasal dari
peternakan dan dibutuhkan tubuh karna mengandung zat gizi, protein,
dimana protein daging terdapat asam amino lengkap (Zulaekah, 2002).
Daging merupakan media yang sanggat baik untuk pertumbuhan
bakteri Coliform. Jenis Enterobacter dengan Eschericia dan Klebsiella
disebut kelompok bakteri Coliform yang merupakan indicator dalam
sanitasi. Bakteri Coliform dalam jumlah tertentu dapat menjadi indikator
suatu kondisi yang bahaya dan adanya kontaminasi bakteri patogen
(Balia dkk, 2011).
Kontaminasi bakteri pada makanan dapat terjadi pada bahan
makanan, air, wadah makanan, tangan penyaji atau pun pada makanan
yang sudah siap di sajikan. Seperti pada hasil penelitian yang di lakukan
oleh Djaja (2003)
2
Escherichia coli merupakan flora normal yang hidup komensal
didalam usus manusia. Diduga berguna untuk membantu pembuatan
vitamin K yang penting untuk pembentukan darah. Escherichia coli juga
digunakan dan bermanfaat sebagai indikator untuk menilai tentang baik
tidaknya persediaan air untuk keperluan rumah tangga. Disamping
bermanfaat Escherichia coli juga dapat menimbulkan penyakit
diantaranya adalah diare. Infeksi karena Escherichia coli sebagai flora
normal dapat terjadi karena faktor-faktor sebagai berikut, apabila jumlah
meningkat, habitatnya berpindah dan tergantung juga pada faktor-faktor
predisposisi (Kusuma 2010).
Escherichia coli merupakan bakteri yang biasanya digunakan
sebagai indikator pencemaran feses dalam air, serta bakteri dari
kelompok coliform. Bakteri dari kelompok coliform selalu terdapat di
dalam kotoran manusia, sedangkan bakteri patogen tidak selalu
ditemukan dalam kotoran manusia. Mikroorganisme dari kelompok
coliform secara keseluruhan tidak umum hidup atau terdapat di dalam air,
sehingga keberadaanya dalam air dapat dianggap sebagai petunjuk
terjadinya pencemaran (Purnawijayanti 2001).
Salah satu usaha untuk menekan angka kesakitan adalah upaya
diagnosis bakteri penyebab dengan cepat dan tepat, yakni melakukan
identifikasi bakteri penyebab infeksi. Identifikasi bakteri dapat ditegakkan
dengan melakukan pemeriksaan morfologi (mikroskopis), sifat biakan
(kultur), dan sifat biokimiawi. Pembiakan Escherichia coli menggunakan
media yang selektif atau differensial merupakan prosedur yang rutin
dalam identifikasi bakteri ini. Setelah diperoleh koloni-koloni dalam
keadaan terpisah-pisah dalam lempeng pembiakan maka tindakan
selanjutnya ialah mengadakan pemeriksaan sifat-sifat biokimia yang
3
penting untuk menunjang diagnosis yang ingin ditegakkan dari bakteri
Escherichia coli (Anonim 2006).
Selain sebagai tempat pemasaran daging, pasar merupakan tempat
yang rawan dan beresiko cukup tinggi terhadap cemaran mikroba
patogen. Sanitasi dan kebersihan lingkungan penjualan (pasar) perlu
mendapat perhatian baik dari pedagang itu sendiri maupun petugas
terkait untuk meminimalisir tingkat cemaran mikroba. Pasar di bagi
menjadi dua, yaitu pasar modern dan pasar tradisional (Sa’idah dkk.,
2011).
Pasar Mojoagung Kabupaten Jombang adalah pasar tradisional
yang memiliki tingkat kebersihan yang kurang. Kurangnya tingkat
kesadaran para pedagang tentang pentingnya kebersihan pasar
terutama tempat penjualan daging yang kurang bersih menjadi salah satu
penyebab terjadinya kontaminasi bakteri terhadap daging yang dijual
oleh para pedagang. Sistem pembuangan sampah yang tidak beraturan
menyebabkan bau tidak enak yang menyengat disekitar pasar terutama
didepan ruko pejual daging terdapat banyak sampah plastik yang
berserakan. Sampah-sampah yang dibiarkan membusuk menjadi tempat
untuk tumbuh kembangnya mikroorganisme yang dapat menimbulkan
penyakit. Tentunya juga pembeli ikut adil dalam terjadinya pembuangan
sampah sembarangan sehingga berdampak bagi kebersihan sekitar
pasar tersebut. Dan juga terdapat banyak lalat di area atau di sekitar
tempat penjualan daging yang juga tentunya sering menghinggap di
daging yang di jual oleh pedagang sehingga di kuatirkan membawa bibit
penyakit. Sehingga berdasarkan latar belakang diatas perlu adanya info
tentang kelayakan daging yang di jual di pasar Mojoagung Kabupaten
4
Jombang, maka peneliti melakukan pemeriksaan terhadap daging sapi
yang dijual di pasar tersebut.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut “Adakah cemaran Escherichia coli pada daging sapi yang
dijual pedagang di pasar Mojoagung” ?
1.3. Tujuan Penelitian.
Untuk mengetahui ada tidaknya Escherichia coli pada daging sapi
yang dijual pedagang di pasar Mojoagung Kabupaten Jombang.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Institusi
Sebagai masukan data dan memberikan sumbangan pemikiran
perkembangan ilmu pengetahuan dan penelitian kesehatan
tentang gambaran pemeriksaan Escherichia coli pada daging sapi.
1.4.2. Bagi Peneliti
Membantu dan memberikan wawasan serta penerapan ilmu yang
telah diterima di perkuliahan dan mengimplementasikan dalam
pemeriksaan kesehatan kepada masyarakat.
1.4.3. Bagi Profesi Analis Kesehatan
Menambah informasi dalam bidang ilmu kesehatan khususnya
tentang gambaran pemeriksaan Escherichia coli pada daging sapi.
5
1.4.4. Bagi Pedagang
Memberikan informasi tentang pentingnya menjaga higiene dan
sanitasi agar tidak terjadi pencemaran pada makanan serta memberikan
informasi tentang bahaya yang ditimbulkan akibat kontaminasi bakteri
Escherichia coli pada makanan.
1.4.5. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk melakukan penelitian
lebih lanjut, khususnya tentang gambaran pemeriksaan
Escherichia coli pada daging sapi.
6
BAB ll
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Escherichia coli
Escherichia coli merupakan bakteri komensal yang bersifat patogen,
penyebab utama morbiditas dan mortalitas diseluruh dunia (Tenailon et al.,
2010)
Kingdom : Bacteria
Devisio : Proteobacteria
Kelas : Gamma Proteobacteria
Ordo : Enterobacteriales
Famili : Enterobacteriaceae
Genus : Escherichia
Morfologi dan sifat-sifat dari Escherichia coli adalah bakteri Gram negatif
yang berbentuk basil, bergerak menggunakan flagel peritrik dan mampu
menguraikan glukosa dan menghasilkan gas. Escherichia coli bersifat motil
tak berspora, cocobacil pendek, berbentuk menyerupai tongkat dengan
ukuran 0,5-1,0 X 4,0µ, tersusun tunggal atau berpasangan dan rantai,
berbentuk koloni putih kelabu gelap rata dengan sisi tepi yang teratur
(Purbowarsito 2011, h. 27-28). Escherichia coli termasuk bakteri mesofilik
dengn suhu pertumbuhannya dari 7 oC sampai 50 oC dan suhu optimum
sekitar 37 oC (Adams & Moss 2008).
Escherichia coli merupakan bakteri gram negatif dan tidak membentuk
spora. Escherichia coli mempunyai sifat katalase positif, oksidase negatif,
dan fermentatif. Escherichia coli merupakan bakteri yang tergolong famili
dari Enterobacteriaceae yang termasuk dalam bakteri enterik. Bakteri enterik
7
ialah bakteri yang bisa bertahan dalam saluran pencernaan termasuk
struktur saluran pencernaan rongga, rektum, dan anus. Escherichia coli
dapat hidup sebagai bakteri aerob maupun bakteri anaerob. Oleh karena itu,
E.coli termasuk atau di katagorikan sebagai anaerob fakultatif (Kusuma 2010)
1. Sifat biakan
Tumbuh pada suasana aerobik atau fakultatif an-aorobik, cepat tumbuh
pada media sederhana selama waktu 24jam dengan suhu optimal 37 oC.
Pada media Nutrient Plate tumbuh dalam waktu 12-24 jam. Ukuran koloni
2-3 mm dalam waktu 48 jam. Sifat pertumbuhan pada koloni : bulat,
cembung, smooth, color red (warna merah), di karenakan meragi laktosa
pada media differensial, tepi rata dan sedikit opaque (tebal, padat).
Sedangan pada media BAP, beberapa strain ada yang hemolisa beta (total),
biasanya strain patogen dalam usus.
Pada media Mac Conkey Agar Plate maupun Endo Agar, koloni tampak
lebih merah dari medianya, ini karena Escherichia coli meragi laktosa (sifat
ini dapat mengetahui keganasan kuman). Pada media EMB agar akan
tampak Metalic sheen (hijau mengkilap dengan inti hitam). Pada media Broth
akan tumbuh baik dengan membentuk “pellicle” (selaput tipis permukaan)
dalam waktu 12-48 jam. Test indol posistif, tidak mencerna (liquifaksi) gelatin,
meragi glukosa, laktosa, maltosa, dengan terbentuknya asam dan gas.
Dalam peragiannya diproduksi terutama lactid acid dalam jumlah besar,
lainya adalah formic acid, acetic acid, CO2 dan H2O (Anonim 2011)
2. Habitat Escherichia coli
Escherichia coli dapat hidup baik pada bagian usus paling bawah
hewan berdarah panas, termasuk manusia, pada saat Escherichia coli
dibuang atau dikeluarkan akan sanggat berbahaya seperti di air, endapan,
dan ditanah. Escherichia coli adalah unsur terkecil dari usus manusia.
8
Didalam tinja mengandung Escherichia coli sebanyak 100 miliyar bakteri per
cm3 nya. Kebanyakan bakteri adalah berjenis anaerobik dan bakteri tersebut
tidak dapat hidup tanpa oksigen diluar tubuh. Sedangkan sel-sel Escherichia
coli dapat hidup dengan atau tanpa oksigen dan bakteri tersebut dapat
hidup sampai menemukan tuan rumah baru.
3. Epidemiologi
Escherichia coli enterohemoragik (EHEC) ini merupakan emerging
cause keracunan makanan di AS dan Kanada. Reservoir utama EHEC
adalah ternak lembu dan sapi. Di Amerika Serikat, diperkirakan telah terjadi
100.000 kasus pencemaran akibat shinga-toxin-producing Escherichia coli
pertahun, dan hampir 50% didominasi oleh galur selain O157:H7. Sementara,
ETEC dan galur lain menyebabkan angka kesakitan hingga lebih dari
150.000 setahun. Pada tingkat dunia, ETEC telah mengakibatkan lebih dari
600 juta kasus diare setahun dengan korban, meninggal 700.000 anak balita,
terutama dinegara berkembang. Traveller’s diarrhea juga disebabkan oleh
Escherichia coli (Arisman 2008, h. 93)
Escherichia coli menjadi patogen jika jumlah bakteri ini dalam saluran
pencernaan meningkat atau berada diluar usus. Escherichia coli
menghasilkan enterotoksin yang menyebabkan beberapa kasus diare.
Escherichia coli berasosiasi dengan enteropatogenik menghasilkan
enterotoksin pada sel epitel (Jawetz et a.l, 1995).
Manifestasi klinik infeksi oleh Escherichia coli bergantung pada
tempat infeksi dan tidak dapat dibedakan dengan gejala infeksi yang
disebabkan oleh bakteri lain (jawetz et a.l,1995). Penyakit yang disebabkan
oleh Escherichia coli yaitu :
1.Infeksi saluran kemih
9
Escherichia coli merupakan penyebab infeksi saluran kemih pada kira-
kira 90 % wanita muda. Gejala dan tanda-tandanya antara lain sering
kencing, desuria, hematuria, dan piuria. Nyeri pinggang berhubungan
dengan infeksi kemih bagian atas.
2.Diare
Escherichia coli menyebabkan diare yang banyak ditemukan di seluruh
dunia. Escherichia coli diklasifikasikan oleh ciri khas sifat-sifat virulensinya,
dan setiap kelompok menimbulkan penyakit melalui mekanisme yang
berbeda
3.Sepsis
Bila pertahanan inang normal tidak mencukupi, Escherichia coli dapat
memasuki aliran darah dan menyebabkan sepsis.
4.Meningitis
Escherichia coli dan streptokokus adalah penyebab utama meningitis pada
bayi. Escherichia coli merupakan penyebab pada sekitar 40% kasus
meningitis neonatal (Jawetz et al., 1996).
5.Pengobatan
Infeksi Escherichia coli dapat diobatai menggunakan sulfonamida, ampisilin,
sefalosporin, kloramfenikol, tetrasiklin dan aminoglikosida. Aminoglikosida
kurang baik diserap oleh gastrointestinal, dan mempunyai efek beracun
pada ginjal. Jenis antibiotik yang sering digunakan adalah ampisilin
10
2.2 Daging Sapi
1. Pengertian Daging
Daging merupakan bahan pangan yang penting dalam memenuhi
kebutuhan gizi. Keunggulan daging adalah :
1. Mutu proteinya tinggi, sebab pada daging terdapat pula kandungan
asam amino esensial yang lengkap dan seimbang.
2. Protein daging lebih mudah dicerna ketimbang yang berasal dari
nabati
3. Bahan pangan ini juga mengandung beberapa jenis mineral dan
vitamin.
Daging adalah salah satu komuditi yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan akan zat-zat gizi protein, dimana protein daging mengandung
susunan asam amino yang lengkap
Gambar 2.1 Morfologi E coli
sumberhttps://oload.stream/f/jG36dXTXxbY
11
2. Struktur dan komposisi Daging
Jaringan tubuh hewan terdiri dari komponen-komponen fisik, seperti kulit,
jaringan lemak, jaringan otot, jaringan ikat, tulang, jaringan pembuluh darah,
dan jaringan syaraf. Jaringan otot, jaringan lemak, jaringan ikat, tulang,
dan tulang rawan merupakan komponen fisik yang utama, otot merupakan
komponen yang terbanyak dalam karkas (berupa daging yang belum
dipisahkan dari tulang atau kerangkanya) yaitu 35 sampai 65 persen dari
berat karkus atau 35 sampai 40 persen dari berat hewan hidup. Otot ini
melekat pada kerangka, tetapi ada yang langsung melekat pada tulang
rawan dan kulit. Jaringan lemak subkutan dipermukaan luar jaringan otot,
langsung dibawah permukaan kulit. Jaringan lemak intermaskular terletak
diantara jaringan otot. Jaringan intermaskular yaitu jaringan di dalam otot,
sedangkan jaringan lemak intraseluler yaitu jaringan didalam sel. Jaringan
ikat memiliki fungsi sebagai pengikat bagian-bagian daging serta
mempersatukannya ke tulang. Jaringan ikat yang penting adalah serabut
kolagen, serabut elastin, dan retikulin. Serabut kolagen terutama
mengandung protein kolagen yang berwarna putih dan bersifat terhidrolia
oleh panas, banyak terdapat pada tendon (jaringan ikat yang
menghubungkan daging dan tulang). Serabut elastin yang komponen
utamanya adalah protein elastin, berwarna kuning, tidak dapat
terdegradasi oleh panas akan tetapi kehadirannya tidak mempengaruhi
kualitas daging, karena biasanya dalam jumlah kecil.
3. Uji fisik Daging Sapi
1. Warna Daging
Warna daging yang baik untuk daging sapi adalah jika daging
tersebut berasal dari sapi dewasa. Warna daging yang baik adalah
12
merah terang. Sedangkan untuk daging sapi muda, warna daging
yang baik adalah kecoklatan merah muda. Menurut Purdue
Univercity Animal Sciences (2012), ada beberapa faktor yang
mempengaruhi warna daging mentah, beberapa faktor tersebut
adalah spesies, usia, jenis kelamin hewan, cara memotong daging,
water holding (air yang terkandung) kapasitas daging, pengeringan
pada permukaan daging, pembusukan pada permukaan daging,
dan cahaya yang mengenai daging. Warna daging sapi yang baru
diiris biasanya merah unggu gelap, warna tersebut berubah
menjadi terang (merah ceri) bila daging dibiarkan terkena oksigen,
perubahan warna merah unggu menjadi terang tersebut bersifat
reversibel (dapat balik) namun bila daging tersebut terlalu lama
terkena oksigen, warna merah terang akan berubah menjadi coklat.
Mioglobin dapat mengalami perubahan bentuk akibat berbagai
reaksi kimia, bila terkena udara pigmen mioglobin akan teroksidasi
menjadi oksimioglobin yang menghasilkan warna merah terang.
Oksidasi lebih lanjut dari oksimioglobin akan menghasilkan pigmen
metmioglobin yang berwarna coklat. Timbulnya warna coklat
menandakan bahwa daging telah terlalu lama terkena udara bebas
sehingga menjadi rusak, warna daging anak sapi lebih terang dari
pada warna daging sapi dewasa, serta tulang-tulangnya lebih
berwarna lebih merah mudah.
2. Tekstur
Tekstur daging sapi memiliki serabut daging halus tetapi tidak
mudah hancur dan sedikit berlemak. Tekstur lunak dan lembut,
serat agak kasar dan jelas batasnya, konsistensi jika diambil sedikit
seratnya terlepas maka daging sudah tidak baik. Kesan
13
keempukan daging secara keseluruhan meliputi tekstur dan
melibatkan tiga aspek yaitu yang pertama kemudahan awal
penetrasi gigi kedalam daging, yang ke dua mudahnya daging
dikunyah menjadi fragmen/potong-potongan yang lebih kecil, dan
ketiga jumlah fragmen / potong-potongan yang tertinggal setelah
pengunyahan. Keempukan dan tekstur daging kemungkinan besar
merupakan penentu yang paling penting pada kualitas daging.
2.3. Peraturan SNI Tentang Standart Mutu Karkas Dan Daging Sapi
1. Ruang lingkup
Standart ini menetapkan klasifikasi, peta dan lingkungan mutu karkas,
tingkatan mutu daging, pengemasan, pelabelan, penyimpanan, karkas
dan daging sapi.
2. Acuan normatif
SNI 2887:2008, Metode pengujian cemaran mikroba dalam daging,telur
dan susu, serta hasil olahanya.
3. Istilah dan definisi
3.1. Karkas
Bagian dari tubuh sapi sehat yang telah disembelih secara halal
sesuai dengan CAC/GL 24-1997, telah dikuliti, dikeluarkan jeroan,
dipisahkan kepala dan kaki mulai dari tarsus / karpus ke bawah,
organ reproduksi dan ambing, ekor serta lemak yang berlebih.
3.2. Daging
Bagian otot sekeletal dari karkas sapi yang aman, layak dan
lazim dikonsumsi oleh manusia, dapat berupa daging segar, daging
segar dingin, atau daging beku.
14
3.3. Daging segar
Daging yang belum diolah dan atau tidak ditambahakan
dengan bahan apapun.
3.4. Daging segar dingin
Daging yang mengalami proses pendinginan setelah
penyembelihan sehingga temperatur bagian dalam daging antara 0
oC dan 4 oC
3.5. Daging beku
Daging segar yang sudah mengalami proses pembekuan di
dalam blast freezer dengan temperatur internal minimum -18 oC.
15
4. Persaratan mutu
4.1. Karkas
Tingkatan mutu karkas sapi dapat dilihat pada tabel berikut ini
No Jenis uji Persyaratan mutuL Ll Lll
1 Ketebalanlemak
< 12 mm 13 mm-22 mm >22 mm
2 Konformasi cekung –agakcekung
rata - cembung Sangatcembung
3 Warna Skor 1-3 Skor 4-6 Skor 7-9
4 Perubahanwarna
Bebas darimemar danfreeze burn
Ada satu memaratau freeze burn
dengandiameter kurangdari 2 cm dibagian selaindaerah prime
cut
Ada satu memaratau atau freezeburn lebih dari 2cm di bagianselain daerahprime cut danatau ada lebihdari satu memar
dengandiameter kurangdari 2 cm selainpada primecut
Tabel 2.1 Mutu karkas sapi Menurut Peraturan SNI Tentang Standart MutuKarkas Dan Daging Sapi
16
4.2. Daging
Tingkatan mutu daging sapi secara fisik dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
No Jenis uji Persyaratan mutuL Ll Lll
1 Warna daging MerahterangSkor 1-5
MerahkegelapanSkor 6-7
Merah gelapSkor 8-9
2 Warna lemak PutihSkor 1-3
PutihkekuninganSkor 4-6
KuningSkor 7-9
3 Marbling Skor 9-12 Skor 5-8 Skor 1-44 Tekstur Halus Sedang Kasar
4.3. Mutu mikrobiologis
Persyaratan mutu mikrobiologis daging sapi dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
No Jenis uji Satuan Persyaratan12345
Total plate countColiformStaphylococcusaureusSalmonella spEscherichia coli
cfu/gcfu/gcfu/g
per 25 gcfu/g
maksimum 1 x 106maksimum 1x102maksimum 1x102
negatifmaksimum 1x101
Tabel 2.2 Tingkatan mutu daging sapi menurut Peraturan SNI Tentang
Standart Mutu Karkas Dan Daging Sapi
Tabel 2.3 Persyaratan mutu mikrobiologis daing sapi Menurut Peratur SNI
Tentang Standart Mutu Karkas Dan Daging Sapi
17
Faktor-faktorPencemaran
1.Sanitasi air
2.Peralatan
3.Kebersihanperorangan
4.Lalat di pasar
5.Tingkatpengetahuan
BAB lll
Kerangka Konseptual
3.1. Kerangka konsep
Keterangan :
: Variabel yang diteliti
: Variabel yang tidak diteliti
Daging Sapi
Escherichia coli
Metode
APM dan Penegasan
Gambar 2.4 Kerangka konseptual identifikasi BakteriEscherichia coli pada
Daging sapi yang Dijual Di Pasar Mojoagung Kabupaten jombang
BHI
EMB
KIA / TSIA
LTB /LB
TW
(Tripton Water)
18
Faktor-faktor yang mempengaruhi kontaminasi mikroorganisme terdiri dari
sanitasi air, peralatan, kebersihan perorangan, lalat di pasar, dan tingkat
pengetahuan. Faktor-faktor tersebut semuanya tidak diteliti, tetapi faktor-faktor
tersebut dapat mempengaruhi identifikasi Escherichia coli. Sedangkan pada
tingkatan yang diteliti pada sebatas isolasi dan identifikasi Escherichia coli.
Dalam penelitian ini peneliti hanya meneliti identifikasi Escherichia coli.
Banyak cara untuk mengetahui adanya bakteri Escherichia coli di antaranya
dengan cara penanaman pada media, seperti pada penelitian ini. Peneliti
menggunakan berbagai macam media pertumbuhan salah satunya adalah
menggunakan metode MPN dan Penegasan. Metode MPN menggunakan
berbagai macam media diantaranya menggunakan media pemupuk yaitu BHI,
BHI berguna untuk Menjaga Bakteri tetap hidup atau sebagai media Pemupuk,
Media EMB berguna untuk mengetahui warna koloni Bakteri Escherchia coli,
dan jika di dalam media EMB terdapat koloni berwarna Hijau metalik itu
menandakan bahwa yang tumbuh adalah bakteri Escherichia coli. Media
TSIA / KIA adalah media yang berguna untuk menggetahui sifat bakteri
Escherichia coli, jika di dalam media terdapat gas atau media TSIA pecah itu
menandakan adanya bakteri Escherichia coli, di karenakan Escherechia coli
memecah laktosa menjadi Gas. Selanjutnya adalah metode penegasan yaitu
metode dimana akan mendukung suatu kebenaran bahwa sampel tersebut
benar-benar menggandung bakteri Escherichia coli. Metode penegasan terdiri
dari 2 media yaitu media LTB dan TW. Media LTB berguna untuk mengetahui
adanya gas atau tidak, seperti media TSIA akan tetapi media LTB berbentuk cair
dan di dalamnya terdapat tabung durham terbalik. Media TW berguna untuk
mengetahui bahwa sampel memang mengandung Escherichia coli atau tidak,
19
jika di atas sampel terdapat cincin merah itu menandakan memang sampel
tersebut mengandung bakteri Escherichia coli.
20
BAB lV
Metode Penelitian
4.1. Waktu dan Tempat Penelitian
4.1.1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dimulai dari perencanaan (penyusunan
proposal) sampai dengan penyusunan laporan akhir, sejak bulan Juni
2018 sampai bulan Agustus 2018. Adapun pengumpulan data akan
dilakukan pada bulan juli 2018.
4.1.2. Tempat Penelitian
Lokasi penelitian ini akan dilakukan di Pasar Mojoagung Kab.Jombang
dan lokasi pemeriksaan dilakukan di UPT Laboratorium Dinas Kesehatan
Kota Mojokerto.
4.2. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan bagian yang sangat penting dalam
penelitian Desain Penelitian digunakan sebagai petunjuk dalam
merencanakan dan melaksanakan penelitian untuk mencapai suatu
tujuan atau menjawab suatu pertanyaan penelitian (Nursalam,2011).
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif. Metode
deskriptif yaitu suatu metode yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau
menjelaskan peristiwa atau kejadian yang berlangsung saat penelitian
tanpa menghiraukan sebelum dan sesudah.
21
4.3. Definisi Oprasional Variabel
4.3.1. Variabel
Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberi nilai beda
terhadap sesuatu (benda,manusia, dan lain-lain) (Nursalam 2008,h.89).
Variabel penelitian ini adalah identifikasi bakteri E. coli
4.3.2. Definisi Oprasional
Definisi oprasional variabel adalah definisi berdasarkan karakteristik
yang diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut (Nursalam 2008,h.
1001). Definisi oprasional variabel pada penelitian ini dapat digambarkan
pada tabel berikut.
Variabel DefinisiOprasional
Parameter Alat Ukur Kriteria
EscherichiaColi
-Bakteri gramnegatif (-) yangberbentuk bacilatau batang danberwarna hijaumetalic dan tumbuhpada media EMB-Di dalam mediaTSIA akanmenimbulkan gasdan berdampakmedia akan pecah-Di dalam media LTBakan menimbulkangas pada tabungdurham yang terbalik-DI media TW akanmuncul cincin merahpada Permukaantabung
EMB(Terbentuknya KoloniBerwarnaHijau)TSIA(Adanya Gas PadaMedia)TW(Terdapat CincinMerah PadaPermukaanTabung)LTB(Adanyagas padatabungdurhamterbalik)
ObservasiLaboratorium
EMB(+) adanyacoloni hijaumetalikTSIA
(+)adanyagas padamediaLB
(+)adanyagas padatabungdurhamterbalikTW
(+)adanyacincinmerahpada
permukaantabung
Tabel 4.1 Variabel pada penelitian
22
4.4. Populasi, Sampel dan Sampling
4.4.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karaktristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugianto,2009,h.61). Pada penelitian ini populasi adalah
semuadaging sapi yang dijual pedagang di Pasar Mojoagung Kabupaten
Jombang sejumlah 12 Daging
4.4.2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini diambil dari 12 daging sapi yang dijual
pedagang di Pasar Mojoagung Kabupaten Jombang.
4.4.3. Sampling
Sampling adalah suatu cara yang ditempuh dengan pengambilan
sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan obyek penelitian
(Nursalam 2008,h. 93). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
adalah total sampling. Total sampling adalah teknik pengambilan sampel
dimana jumlah sampel sama dengan populasi yang kurang dari 100
seluruh populasi dijadikan sampel penelitian semuanya (Sugiyono
2009,h.62).
23
4.5. Alat dan Bahan
Alat
1. Tabung reaksi 13. Kapas
2. Rak tabung 14. Kertas coklat
3. Tabung durham 15. Inkubator
4. Pipet ukur 16. Bunsen
5. Neraca digital 17. Kertas label
6. Hot plate 18. Ose bulat
7. Batang pengaduk 19. Ose jarum
8. Autoclave 20. Ice box
9. Cawan petri 21. Stirer
10. Beker glass 22. Tongkat maknet
11. Labu ukur 23. Botol kaca
12. Kertas karton
Bahan
1. Eosin Methylene Blue (EMB)
2. Brain heart Iron Agar (BHI)
3. Kliger Iron Agar (KIA / TSI)
4. Tripton Water (TW)
5. Lauryl Tryptose Broth (LTB / LB)
6. Aquadest
7. Alkohol 70%
8. HCL
9. NaOH
24
4.6. Prosedur Identifikasi Bakteri Escherichia coli pada Daging Sapi
4.6.1. Cara Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel daging sapi yang dijual di Pasar Mojoagung
Kab.Jombang sebanyak 12 daging. Masing-masing sampel daging sapi
dibawah ke Laboratorium Kesehatan Daerah Mojokerto, dengan cara
dimasukan kedalam Botol Kaca yang sudah terlebih dahulu di sterilkan
dan dimasukan ke dalam cool box, agar suhu terjaga. Sampel Di bawa
ke Labkesda Mojokerto (Laboratorium Kesehatan Daerah) dengan
menggunakan mobil dan memerlukan waktu selama 15 menit.
4.6.2. Pembuatan Medium
a. Media Eosin Methylene Blue (EMB)
Preparasi
Medium EMB (36 grm dalam 1L aquades). Kebutuhan praktikum 12
Plate EMB (masing-masing plate 20 ml) berarti 20 x 12 = 240 ml jadi
penimbangan media yang dibutuhkan 9 grm dalam 250 ml aquadest.
Cara Kerja Pembuatan Media :
1. Timbang 9 grm media kering EMB kedalam beaker glass, larutkan
dengan aquadest sebanyak 250 ml ke dalam erlenmeyer 250 ml
2. Homogenkan dengan memasukkan stirer dan menempatkan pada
hot plate
3. Setelah homogen, angkat erlenmeyer dan ambil stirer dengan
menggunakan tongkat
4. Tutup erlenmeyer dengan tutup kapas kasa
5. Sterilisasikan di autoclave suhu 121 C selama 15 menit
6. Masukkan ke dalam cawan petri steril sebanyak 20 ml per plate
dan Tunggu sampai beku kemudian simpan ke dalam lemari es.
25
b. Kliger Iron Agar / Media Triple Sugar Iron Agar (KIA / TSIA)
Preparasi
Medium KIA (55 grm dalam 1L aquades). Kebutuhan praktikum 12
tabung KIA (masing-masing tabung 5 ml) berarti 5 x 12 = 60 ml jadi
penimbangan media yang dibutuhkan 5,5 grm dalam 100 ml aquadest.
Cara Kerja Pembuatan Media :
1. Timbang 5,5 grm media kering KIA kedalam beaker glass, larutkan
dengan aquadest sebanyak 100 ml ke dalam erlenmeyer 100 ml
2. Homogenkan dengan memasukkan stirer dan menempatkan pada
hot plate
3. Setelah homogen, angkat erlenmeyer dan ambil stirer dengan
menggunakan tongkat
4. Tutup erlenmeyer dengan tutup kapas kasa
5. Sterilisasikan di autoclave suhu 121 C selama 15 menit
6. Masukkan ke dalam tabung steril sebanyak 5 ml per tabung
7. Letakan dalam keadaan miring, tunggu sampai beku kemudian
simpan ke dalam lemari es.
c. Media Laurly Tryptose Broth (LTB / LB)
Preparasi :
Medium LTB (35,6 grm dalam 1L aquades). Kebutuhan praktikum
(9 tabung x 12 sampel) 108 tabung LTB (masing-masing tabung 10 ml)
berarti 10 x 108 = 1080 ml jadi penimbangan media yang dibutuhkan
35,6 dalam 1000 ml aquadest dan 8,9 dalam 250 ml aquadest.
Cara Kerja Pembuatan Media :
26
1. Timbang 35,6 grm dan 8,9 grm media kering LTB kedalam beaker
glass, larutkan dengan aquadest sebanyak 1000 ml dan 250 ml
ke dalam beaker glass 1000 ml dan 250 ml
2. Homogenkan dengan memasukkan stirer dan menempatkan pada
hot plate
3. Setelah homogen, angkat beaker glass dan ambil stirer dengan
menggunakan tongkat
4. Masukkan kedalam tabung reaksi yang berisi durham terbalik
masing- masing tabung 10 ml.
5. Tutup dengan kapas lemak kemudian diambil 10 tabung tutup
dengan kertas coklat dan ikat dengan karet.
6. Sterilisasikan di autoclave suhu 121 C selama 15 menit
d. Media Brain Heart Iron (BHI).
Preparasi :
Medium BHI (37 grm dalam 1L aquades). Kebutuhan praktikum
12 tabung BHI (masing-masing tabung 5 ml) berarti 5 x 12 = 60 ml jadi
penimbangan media yang dibutuhkan 3,7 dalam 100 ml aquadest.
Cara Kerja Pembuatan Media :
1. Timbang 3,7 grm media kering LTB kedalam beaker glass,
larutkan dengan aquadest sebanyak 100 ml ke dalam beaker
glass 100 ml Homogenkan dengan memasukkan stirer dan
menempatkan pada hot plate
2. Setelah homogen, angkat beaker glass dan ambil stirer dengan
menggunakan tongkat
3. Masukkan ke dalam tabung reaksi, masing-masing tabung 5 ml.
27
4. Tutup dengan kapas lemak dan kertas coklat kemudian ikat
dengan karet.
5. Sterilisasikan di autoclave suhu 121 C selama 15 menit
e. Media Tripton Water (TW)
Preparasi :
Medium TW (15 grm dalam 1L aquades). Kebutuhan praktikum
(9 tabung x 12 sampel) 108 tabung TW (masing-masing tabung 5 ml)
berarti 5 x 108 = 540 ml jadi penimbangan media yang dibutuhkan 15 g
dalam 1000 ml aquadest.
Prosedur Pembuatan Media :
1. Timbang 15 grm media kering TW kedalam beker glass, larutkan
dengan aquadest sebanyak 1000 ml ke dalam beaker glass 1000
ml
2. Homogenkan dengan memasukkan stirer dan menempatkan pada
hot plate
3. Setelah homogen, angkat beaker glass dan ambil stirer dengan
menggunakan tongkat
4. Masukkan kedalam tabung reaksi, masing-masing tabung 5 ml.
5. Tutup dengan kapas lemak kemudian diambil 10 tabung tutup
dengan kertas coklat dan ikat dengan karet.
6. Sterilisasikan di autoclave suhu 121 oC selama 15 menit.
4.6.3. Pengenceran Dari Sampel
Sampel dibuat pengenceran sebagai berikut. Daging sapi ditimbang 10
gram, kemudian dilarutkan dengan 90 ml aquadest steril untuk
mendapatkan pengenceran 10-1 - 10-2
28
Larutan Buffer Phospat sebagai larutan pengencer (1)
Dalam pengenceran 101 (Daging sapi) di butuhakan 90ml per sampel,
jadi ada 12 sampel maka mebutuhkan 1,080ml per 12 tabung.
Larutan Buffer Phospat sebagai larutan pengencer (2)
Dalam pengenceran LTB dengan menggunakan metode tabung 333
(1 sampel membutuhkan 9 tabung) maka Bufer Phospat yang di
butuhkan untuk pengenceran tersebut ialah 2 tabung untuk 1 sampel, 1
tabung Bufer Phospat berisi 9 ml. Untuk 12 sampel membutuhkan Bufer
Phosphat sebanyak 24 tabung, jadi 24 x 9 = 216 ml Bufer Phospat.
4.6.4. Prosedur Kerja
Metode APM
Tes Perkiraan (Hari ke 1)
1. Sampel (Daging sapi) di timbang secara aseptis menggunakan
neraca digital sebanyak 10 grm dan di masukkan ke dalam cawan
petri steril.
2. Haluskan sampel dengan menggunakan mortir steril tambahkan
90 ml bufferr phosphat (pengenceran 10 -1 ) pipet sebanyak 5ml
(1ml untuk BHI, 3ml untuk LTB,1ml untuk bufer phospat (9 ml)
sebagai pengencer 10-2
3. Dari pengenceran 10-2 dihomogenkan, dipipet sebanyak 4ml (3ml)
untuk LTB baris ke 2,1 ml untuk Bufer phospat (9ml) sebagai
pengenceran 10-3
4. Setelah Bufer phospat tabung ke 2 terisi pipet 3ml (untuk LTB
baris ke 3) lakukan ber ulang sampai sampel terakhir yaitu
sampel 12.
29
5. Dari pengenceran 10-3 dihomogenkan, dipipet sebanyak 3ml untuk
LTB baris ke 3 dan Lakukan ber ulang sampai sampel terakhir
yaitu sampel ke 12.
6. Simpan semua tabung dalam incubator pada suhu 350C selama
2 x 24 jam dan catat hasil media LTB yang menimbulkan gas
pada tabung durham yang di balik. Jika Positif akan menimbulkan
Gas.
Tes Penegasan (Hari ke 3)
1. Siapkan media TW
2. Inokulasi sampel dari media LTB yang positif E.coli dengan
menggunakan ose bulat yang terlebih dahulu di panaskan
menggunakan ose bulat.
3. Setelah sampel di inokulasi ke media TW, inkubasi selama 24 jam
dalam inkubator pada suhu 44,50C.
4. Setelah di inkubasi selama 24 jam sampel di keluarkan dan
masing-masing tabung di tetesi oleh larutan Kovac, dan jika di atas
media TW terbentuk cincin merah maka itu menandakan terdapat
bakteri Escherichia coli.
Metode Identifikasi (Hari ke 2)
1. Ambil media BHI yang sudah di inkubasi
2. Siapkan 12 plate media EMB
3. Tanam menggunakan ose bulat yang sudah di terlebih dahulu di
panaskan di atas nyala api Bunsen sampai kemerahan
4. Gesekan sampel di atas media EMB.
30
5. Setelah selesai inkubasi di dalam inkubator selama 2 x 24 jam
pada suhu 35 0C.
6. Setelah 1 x 24 jam di amati hasil pertumbuhan bakteri Escherichia
coli pada media EMB,
Hari ke 3.
1. Siapkan media KIA yang sebelumnya sudah di miringkan
2. Ambil sampel dari media EMB dengan cara menggunakan ose
jarum yang sebelumnya telah di panaskan di atas nyala api bunsen
sampai kemerahan
3. Ambil koloni yang terpisah dan segera pindahkan ke dalam media
KIA dengan cara mengoreskan di atas bidang miring dan tusuk
hingga dasar tabung
4. Setelah selesai inkubasi di dalam inkubator selama 1 x 24 jam
pada suhu 35 0C.
5. Setelah 1 x 24 jam di amati hasi pertumbuhan bakteri Escherichia
coli pada media KIA, jika positif terdapat gas dan media akan pecah
atau terangkat ke atas.
4.7. Pengolahan Data
Setelah data terkumpulkan dilakukan pengolahan data melalui
tahapan Editing, Coding, dan Tabulating.
4.7.1. Editing
Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang
diperoleh untuk dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap
pengumpulan data atau setelah data terkumpul (Hidayat 2008, h.107)
4.7.2. Coding
31
Coding merupakan mengubah data berbentuk kalimat atau huruf
menjadi angka atau bilangan (Notoatmodjo, 2010).
Dalam penelitian ini dilakukan pengkodean sebagai berikut :
Sampel daging sapi 1 : Sampel 1
Sampel daging sapi 2 : Sampel 2
Sampel daging sapi 3 : Sampel 3
Sampel daging sapi 4 : Sampel 4
Sampel daging sapi 5 : Sampel 5
Sampel daging sapi 6 : Sampel 6
Sampel daging sapi 7 : Sampel 7
Sampel daging sapi 8 :Sampel 8
Sampel daging sapi 9 :Sampel 9
Sampel daging sapi 10 :Sampel 10
Sampel daging sapi 11 :Sampel 11
Sampel daging sapi 12 :Sampel 12
4.7.3. Tabulating
Tabulating merupakan membuat tabel-tabel data, semua dengan
tujuan penelitian atau yag diinginkan oleh paneliti (Notoatmodjo, 2010).
Dalam penelitian ini penyajian data dalam bentuk tabel yang
menunjukkan hasil identifikasi bakteri Escherichia coli pada daging sapi
yang dijual di Pasar Mojoagung Kab.Jombang.
4.8. Analisa Data
Analisa data merupakan kegiatan pengolahan data setelah data terkumpul
dari hasil pengumpulan data (Notoatmodjo 2010, h.173). Analisa yang digunakan
adalah analisa univariat (deskriptif) yaitu analisa terhadap suatu variabel. Karena
32
penelitian hanya ingin menggambarkan identifikasi bakteri Escherichia coli pada
daging sapi yang dijual di Pasar Mojoagung Kab.Jombang.
Pada saat penelitian, penelitian memberikan penilaian terhadap hasil
pemeriksaan yang diperoleh dengan mengetahui ada atau tidaknya bakteri E.coli
pada media EMB.
Rumus persentase menurut Notoatmodjo (2010) :
Keterangan :
P : Persentase
f : Ferkuensi sampel
n : Jumlah total sampel daging sapi
Hasil pengolahan data kemudian diinterprestasikan menggunakan sekala
sebagai berikut (Arikunto 2010).
100% : Seluruh sampel
76-99% : Hampir seluruh sampel
51-75% : Sebagian besar sampel
50% : Setengah sampel
26-49% : Hampir setengah sampel
1-25% : Sebagian kecil sampel
0% : Tidak satupun sampel
4.9. Penyajian Data
Penyajian data dalam pemeriksaan ini akan disajikan dalam bentuk
prosentase atau diagram yang menunjukkan adanya bakteri E.coli sehingga
menggambarkan karakteristrik dan tujuan penelitian
P = f x 100%
n
33
4.10. Kerangka Kerja (Frame work)
Kerangka kerja penelitian tentang identifikasi Escherichia coli pada daging
sapi tertera sebagai berikut :
Identifikasi masalah
Penyusunan proposal
Populasi
Semua daging sapi berjumlah 12 yang di jual pedagang di PasarMojoagung Kab.Jombang
Berjumlah 12
Sampling
Total sampling
Desain Penelitian
Deskriptif
Pengumpulan data
Pengolahan data Analisa data
Editing,Coding, dan Tabulating
Penyusunan Laporan Akhir
Gambar 4.1 Kerangka Kerja (Frame Work)
34
4.11. Etika Penelitian
Dalam penelitian ini mengajukan persetujuan pada instasi terkait untuk
mendapatkan persetujuan, setelah disetujui dilakukan pengambilan data, dengan
mnggunakan etika sebagai berikut :
4.11.1. Informed Consent (Lembar persetujuan)
Informed Consent diberikan sebelum penelitian dilakukan pada subjek
penelitian. Subjek diberi tahu tentang maksud dan tujuan penelitian. Jika subjek
bersedia responden menandatangani lembar persetujuan.
4.11.2. Anonimity (tanpa nama)
Responden tidak perlu mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan
data. Cukup menulis nomor responden atau inisial saja untuk menjamin
kerahasiaan identitas.
4.11.3. Confindentiality (kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi yang diperoleh dari responden akan dijamin
kerahasiaan oleh peneliti. Penyajian data atau hasil penelitian hanya ditampilkan
pada forum Akademis.
35
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian dan Analisa data
5.1.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Sekilas data dan Pasar Mojoagung Kab.Jombang, dapat di gambarkan
dengan keadaan umum wilayah tersebut. Alamat Pasar Kab.Jombang :
Jl.Raya Mojoagung, Gambiran, Mojoagung, Gambiran Utara, Gambiran,
Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur 61482.
Di Pasar Mojoagung Kab.Jombang ini terdapat berbagai macam
penjual antara lain adalah penjual sayuran, penjual makanan, penjual
minuman, penjual pakaian, penjual buah, penjual ikan, penjual jajanan
pasar, penjual perabotan rumah dan lain-lain.
5.1.2. Data Umum
A. Karakteristik responden berdasarkan pemakaian peralatan (celemek
dansarung tangan) dalam berjualan.
Pemakaian peralatan(celemek dan sarung tangan)
Frekuensi Presentase (%)
MemakaiTidak memakai
75
59%41%
Total 12 100%
Sumber : Data primer 2018
Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Pemakaian Peralatan(Celemek dan Sarung Tangan) dalam Berjualan.
36
Berdasarkan Tabel 5.1 di atas di dapatkan hasil dari 12 responden
yang berjualan 41% pedagang tidak menggunakan peralatan (celemek
dan sarung tangan) dalam berjualan.
B. Karakteristik sampel berdasarkan kondisi lokasi berjualan.
Sumber : Data primer 2018
Berdasarkan tabel 5.2 di atas di dapatkan hasil dari 12 tempat atau
lokasi berjualan 100% tempat berjualan para pedagang bersih.
5.1.3. Data khusus
Penelitian ini di lakukan pada Daging sapi yang di jual oleh para
pedagang di Pasar Mojoagung Kab.Mojoagung pada tanggal 23-28 Juli
2018.
A. Hasil
pemeriksaan Escherichia coli pada Daging sapi yang di jual pedagang
di Pasar Mojoagung Kab.Jombang.
Escherichia coli Frekuensi Presentase (%)PositifNegatif
120
1000
Total 12 100%Sumber : Data primer 2018
Kondisi lokasi penjualan Frekuensi Presentase (%)
BersihKotor
120
100%
Total 12 100%
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Sampel Berdasarkan KondisiLokasi Berjualan
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Hasil Pemeriksaan EscherichiaColi Pada Daging Sapi yang Di Jual Pedagang Di Pasar MojoagungKab.Jombang.
37
Berdasarkan tabel 5.3 di atas setelah di lakukan pemeriksaan
terhadap bakteri Escherichia coli di dapatkan hasil dari 12
sampel daging sapi yang di jual oleh Pedagang di Pasar Mojoagung
Kab.Jombang, 12 sampel tercemar bakteri Escherihia coli.
Pemakaian Peralatan(celemek dan sarung tangan)
Escherichia coli Presentase (%)
Positif NegatifMemakai 7 59%Tidak memakai 5 41%Total 12 100%Sumber : Data primer 2018
Berdasarkan tabel 5.4 di interprestasikan dari 12 pedagang yang
menggunakan peralatan (celemek dan sarung tangan) 7 sampel
positif tercemar bakteri Escherichia coli.
Kondisi lokasi berjualan Escherichia coli Presentase (%)Positif Negatif
BersihKotor
12 100%
Total 12 100%Sumber : Data primer 2018
Berdasarkan tabel 5.5 di interprestasikan dari 12 pedagang yang
kondisi lokasi berjualanya bersih 12 sampel positif tercemar bakteri
Escherchia coli.
5.2. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan 12 sampel Daging
sapi yang di periksa, 12 sampel positif tercemar oleh bakteri Escherichia
Tabel 5.4 Tabulasi Silang Responden antara Pemakaian Peralatan(Celemek dan Sarung Tangan) dengan Adanya BakteriEscherichia coli Pada Daging Sapi yang di jual Pedagang Di PasarMojoagung Kab.Jombang.
Tabel 5.5 Tabulasi Silang Sampel antara Kondisi Lokasi Berjualan denganAdanya Bakteri Escherichia coliPada Daging Sapi yang di JualPedagang di Pasar Mojoagung Kab.Jombang.
38
coli atau semua sampel tercemar bakteri Escherichia coli. Hal ini
menujukan bahwa ke 12 Daging sapi yang di jual oleh para pedagang di
pasar Mojoagung Kab.Jombang semuanya tercemar oleh bakteri
Escherichia coli.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan menunjukan 100%
Daging sapi yang di jual di Pasar Mojoagung Kab.Jombang telah
mengalami pencemaran oleh bakteri Escherichia coli. Adanya
pencemaran ini di ketahui dengan di temukannya bakteri Escherichia coli
yang merupakan bakteri yang di gunakan sebagai indikator pencemaran.
Terdapatnya Escherichia coli pada sampel dapat di pengaruhi
beberapa faktor, Faktor Air, Peralatan, Kebersihan Air, Tingkat
pengetahuan, Lalat di pasar. Hal-hal inilah yang menyebabkan Daging
sapi positif tercemar oleh Escherichia coli dan tidak memenuhi syarat
kesehatan yang telah di tetapkan.
Penggunaan peralatan seperti pisau dan sarung tanggan dapat
berpengaruh terhadap kontaminasi bakteri, karena sarung tanggan dapat
meminimalisir kontaminasi bakteri. Hasil penelitian menunjukkan 100%
pedagang Daging sapi di Pasar Mojoagung Kab.Jombang tidak
menggunakan peralatan yaitu sarung tanggan dalam berjualan, hal ini
berpengaruh terhadap keberadaan bakteri Escherichia coli yang dapat di
sebabkan karena penjual daging sapi langsung menggunakan tangan
saat mengambil Daging sapi, sehingga saat menggambil Daging sapi
bakteri yang berada pada tangan berpindah sehingga terjadi kontaminasi.
Begitu juga dengan pisau yang di pakai oleh pedagang maupun orang
39
yang berada di tempat penjagalan sapi, tentunya tidak melalui proses
sterilisasi terlebih dahulu.
Air yang di gunakan untuk mencuci daging juga berpengaruh
terhadap pertumbuhan bakteri khususnya Escherichia coli. Air yang telah
terkontaminasi akan menyebabkan kontaminasi pada Daging sapi. Air
yang telah terkontaminasi akan menyebabkan kontaminasi pada Daging
sapi, dikarenakan air mentah lebih besar memiliki faktor terkontaminasi.
Air mentah yan sebelumnya tidak dimasak terlebih dahulu akan
menyebabkan Escherichia coli akan terus berkembang dan berada pada
air tersebut. Pencemaran ini dapat terjadi juga apabila wadah air yang
digunakan telah tercemar Escherichia coli jadi walaupun air telah
dimasak air masih bias tercemar dari wadah yang digunakan yang tidak
bersih. Hal ini juga di laporkan oleh DeSimone, dkk (2009) dalam
penelitian air sumur dosmetik di USA, bahwa dari 397 sumur yang di teliti,
34 persen terdapat total Colifom, dan Escherichia coli terdeteksi di 7,9
persen dari 378 sumur dosmetik. Kontaminan dapat berasal dari aktivitas
manusia maupun penggunaan lahan saat itu atau sebelumnya.
Kondisi lokasi penjualan Daging sapi yang bersih tidak menjadi
jaminan bawah Daging sapi yang di jual oleh pedagang bebas tercemar
oleh bakteri Escherichia coli. Lalat di pasar juga merupakan faktor
penunjang Daging sapi terkontaminasi bakteri Escherichia coli.
Adanya vektor penyakit berupa serangga yang dikenal sebagai
arthropod-borne diseases juga sangat berperan dalam kontaminasi
makanan. Lalat rumah merupakan pemakan yang berbau busuk,
biasanya juga memakan bahan berbentuk cairan seperti sirup, susu,
40
buah-buahan, sayuran yang basah atau membusuk, sputum, kotoran dan
air. Tidak semua agen penyakit di tularkan secara mekanik oleh
athropodha, seperti penularan penyakit diare, dan keracunan makanan
oleh lalat. Agen penyakit yang paling banyak di tularkan melalui lalat
rumah adalah enterik bakteria salah satunya adalah Escherichia coli
dalam air atau makanan juga di anggap memiliki kolerasi tinggi dengan di
temukannya patogen pada pangan. Atmiati (2012)
Kontaminasi bakteri terhadap makanan dapat di cegah apabila para
pedagang lebih memperhatikan lagi kebersihan ketika berjualan. Dalam
Kurangnya tingkat pengetahuan para pedagang akan pentingnya
menjaga kebersihan peralatan yang digunakan dalam berjualan menjadi
faktor utama terjadinya pencemaran bakteri terhadap makanan. Tentu
saja bukan para pedagang saja yang ikut adil dalam terjadinya
kontaminasi, kariyawan rumah pemotongan hewan dan juga tempat
pemotongan hewan menjadi faktor utama bermulanya terjadi
pencemaran terhadap daging sapi, di karenakan alat dan tempat
pemotong kurang bersih dan tentunya tingkat pengetahuan tentang
kebersihan juga kurang.
41
42
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 KESIMPULAN
Hasil penelitian terhadap 12 sampel Daging sapi yang di periksa
dapat di simpulkan 100% Daging sapi yang di jual di Pasar Mojoagung
Kab.Jombang tercemar bakteri Escherichia coli.
6.2. SARAN
1. Bagi Institusi
Hasil penelitian ini diharapkan institusi kesehatan Pasar atau
Dinas kesehatan meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya
pada pedagang dengan cara mengadakan penyulahan ke pasar-pasar
tentang pentingnya menjaga kebersihan
2. Bagi Peneliti
Peneliti di harapkan dapat mengembangkan penelitian lainnya
yang lebih luas dan mendalam tentang bakteri-bakteri yang dapat
mengkontaminasi makanan.
3. Bagi Profesi Analis Kesehatan
Lebih meningkatkan dan mengembangkan kemampuan dalam
melakukan penelitian yang berguna untuk meningkatkan kualitas
kesehatan masyarakat.
43
4. Bagi Pedagang
Lebih meningkatkan kebersihan peralatan serta bahan yang di
gunakan dalam berjualan.
5. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya di harapkan dapat melakukan pengembangan
penelitian tentang kontaminasi bakteri patogen terhadap Daging sapi.
DAFTAR PUSTAKA
Adams & Moss, (2008).Food Microbiology, The Royal Society of Chemistry
Afifah T, Djaja S, Irianto J., 2003. Kecenderungan penyakit penyebab kematianbayi dan anak balita di Indonesia: 1992-2001. Buletin PenelitianKesehatan pp.31:48-59
Anonim, 2006, Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Obat Bebasterbatas, Direktorat Bina Farmasis Komunitas dan Klinik DirektoratJendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Depkes RI.
Anonim. 2011. Memahami Berbagai Macam Penyakit. Diahlibahasakan olehParamita. Jakarta : PT Ideks
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Arisman, (2008). Keracunan Makanan: Buku Ajar Ilmu Gizi, EGC, Jakarta.
Atmiati, W. D. 2012. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan KeberadaanBakteri Escherichia Coli pada Jajan Es Buah yang Dijual Di SekitarPusat Kota Temanggung. . Jurnal Kesehatan Masyarakat, Volume 1Nomor 2 Tahun 2012, 1047-1053
Balia, R.L., Elin , H. dan Denny, S. (2011) Jumlah Bakteri Total dan KoliformPada Susu Segar Peternakan Sapi Perah Rakyat dan SusuPasteurisasi Tanpa Kemasan di Pedagang Kaki Lima.
Fardias, S., 1989., Mikrobiologi Pangan, PAU Pangan dan Gizi. Institut PertanianBogor, Bogor.
Gniswarna, S., 1995, Farmakologi dan Terapi, edisi IV, Bagian FarmakologiFakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
Hidayat, A, A. (2010). Metode Penelitian Kesehatan, Healt Books Publising,Surabaya.
Howard C Berg. (2004). E. Coli in Motion. New York : Springer.
https://oload.stream/f/jG36dXTXxbY
Jawetz, E., J.L. Melnick., E.A. Adelberg., G.F. Brooks., J.S. Butel., dan L.N.Ornston. 1995. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi ke 20 (alih bahasa :Nugroho & R.F.Maulany). Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jawetz, E., J.L. Melnick., E.A. Adelberg, 1996, Mikrobiologi Kedokteran, edisi 20,EGC, Jakarta.
Kusuma, Sri Agung Fitri. 2010. Escherchia coli. Universitas PadjadjharanFakultas Farmasi. Bandung.
Motarjemi, Y., Moarefi, A., Jacob, M. 2006. Penyakit bawaan Makanan FokusPendidikan Kesehatan. Jakarta: EGC
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Nursalam. (2008). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmukeperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Nursalam. (2011). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmukeperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Perka_BPOM_No_16_Tahun_2016_tentang_Kriteria_Mikrobiologi_dalam_Pangan_Olahan.pdf.
Prihharsanti, Populasi Bakteri dan Jamur pada Daging Sapi denganPenyimpanan Suhu Rendah, Sains Peternakan, Vol. 7 No 2 (2009) :66-72 ISSN 1693-8828.
Purnawijayanti, (2001). Sanitasi, Higiane, dan Keselamatan Kerja dalamPengolahan Makanan, Yogyakarta.
Rahimma, Siti. 2012. “Kontaminasi bakteri Escherichia coli pada dagingsapisepanjang rantai distribusi di kota Padang.” Artikel.
Romawati. 2013.Identifikasi Escherichia coli Pada Tahu Putih Yang Dijual DiPasar Citra Niaga Jombang. Progam StudiDiploma III AnalisKesehatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendikia MedikaJombang.
Sa’idah. F., S. Yusnita, dan I. Herlinawati. 2011. Hasil Penelitian CemaranMikroba Daging Sapi di Pasar Swalayan dan Pasar Tradisional. BalaiPenyidikan dan Pengujian Veteriner (BPPV) Regional V, Banjarbaru
SNI 01 – 2897 – 1992 ICS
Sri Agung Fitri Kusuma. 2010. Escherichia coli. Fakultas Farmasi. UniversitasPadjajaran.
Sugianto,2009.Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta:Panitia SertivikasiGuru (PSG) Raayon 13 Surakarta.
Sugiyono (2009) Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif,dan R&D, Alfabeta, Bandung.
Sugiyoto., Kusuma Adhianto., dan Veronica Wanniatie.2015. KandunganMikroba Pada daging Sapi Dari Beberapa Pasar Tradisional Di BandarLampung. Jurnal Ilmia Peternakan Terpadu Vol. 3(2).
Tenailon., Skurnik D., Denamur E. 2010. The Population Genetics OfCommensal Escherichia coli. Nature Review Microbiology. 8 (3) : 207-217
Werner, Jon M., dan DeSimone, Randy L. 2009.Human Resources Development,5thEdition, South-Western Cangage Lerning: Mason.
Wulandari Febri. 2014. Total Jumlah Bakteri Pada Daging Sapi Segar YangDibungkus Daun Jati Dengan Variasi Lama Penyimpanan. FakultasKeguruan Dana Ilmu Pendidikan Universitas MuhammadiyahSurakarta.
Zulaekah, Siti. 2002. Diklat Ilmu Bahan Makanan 1. Surakarta : Fakultas IlmKesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Lampiran 1
Tabel Data Pemeriksaan Daging Sapi Yang
Dijual di Pasar Mojoagung Kab.Mojoagung
PEDAGANG CELEMEK KETERANGAN
MEMAKAI TIDAK
Pedagang 1
Pedagang 2
Pedagang 3
Pedagang 4
Pedagang 5
Pedagang 6
Pedagang 7
Pedagang 8
Pedagang 9
Pedagang 10
Pedagang 11
Pedagang 12
+
+
-
-
+
-
+
-
+
-
+
+
-
-
+
+
_
+
-
+
-
+
_
-
Lampiran 2
PEDAGANG KONDISI TEMPAT KETERANGAN
BERSIH KOTOR
Pedagang 1
Pedagang 2
Pedagang 3
Pedagang 4
Pedagang 5
Pedagang 6
Pedagang 7
Pedagang 8
Pedagang 9
Pedagang 10
Pedagang 11
Pedagang 12
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Bersih yang di
maksud adalah
bersih meja tempat
berjualan yang
terbuat dari
porselen putih
HASIL PENGAMATAN Escherichia coli PADA MEDIA
1. Hasil Pengamatan Pada Media EMB
No Jenis Hasil Pengamatan Media EMB
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Daging 1
Daging 2
Daging 3
Daging 4
Daging 5
Daging 6
Daging 7
Daging 8
Daging 9
Daging 10
Daging 11
Daging 12
Koloni ungu hitam
Koloni ungu hitam
Koloni ungu hitam
Koloni ungu hitam
Koloni ungu hitam
Koloni hijau metalik
Koloni ungu hitam
koloni ungu hitam
koloni ungu hitam
koloni ungu hitam
koloni hijau metalik
koloni ungu hitam
2. Hasil Pengamatan Pada Media KIA / TSIA
No Jenis Hasil Pengamatan Media KIA / TSIA
Lampiran 3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Daging 1
Daging 2
Daging 3
Daging 4
Daging 5
Daging 6
Daging 7
Daging 8
Daging 9
Daging 10
Daging 11
Daging 12
Acid / Acid / H2S / Gas (-)
Acid / Acid / Gas (+)
Acid / Acid / Gas (+)
Acid / Acid / Gas (+)
Alkali / Acid / H2S / Gas (-)
Acid / Acid / Gas (+)
Acid / Acid / Gas (+)
Acid / Acid / Gas (+)
Alkali / Acid / H2S / Gas (-)
Acid / Acid / Gas (+)
Alkali / Acid / H2S / Gas (-)
Acid / Acid / Gas (+)
3. Hasil Pengamatan Pada Media TW
No Jenis Media Pengamatan
1
2
3
4
5
6
Daging 1
Daging 2
Daging 3
Daging 4
Daging 5
Daging 6
Terbentuk Cincin Merah
Terbentuk Cincin Merah
Terbentuk Cincin Merah
Terbentuk Cincin Merah
Terbentuk Cincin Merah
Terbentuk Cincin Merah
Keterangan : Alkali : Merah ( Pada bagian lereng yang miring )
Acid : Kuning ( Pada bagian dasar )
H2S : Hitam ( Di bagian tengah agar )
7
8
9
10
11
12
Daging 7
Daging 8
Daging 9
Daging 10
Daging 11
Daging 12
Terbentuk Cincin Merah
Terbentuk Cincin Merah
Terbentuk Cincin Merah
Terbentuk Cincin Merah
Terbentuk Cincin Merah
Terbentuk Cincin Merah
4. Hasil Pengamatan Pada Media LTB / LB
No Jenis Media Pengamatan
1
2
3
4
5
6
7
8
Daging 1
Daging 2
Daging 3
Daging 4
Daging 5
Daging 6
Daging 7
Daging 8
Media Menjadi Keruh Dan Terdapat Gas PadaTabung Durham Yang Terbalik
Media Menjadi Keruh Dan Terdapat Gas PadaTabung Durham Yang Terbalik
Media Menjadi Keruh Dan Terdapat Gas PadaTabung Durham Yang Terbalik
Media Menjadi Keruh Dan Terdapat Gas PadaTabung Durham Yang Terbalik
Media Menjadi Keruh Dan Terdapat Gas PadaTabung Durham Yang Terbalik
Media Menjadi Keruh Dan Terdapat Gas PadaTabung Durham Yang Terbalik
Media Menjadi Keruh Dan Terdapat Gas PadaTabung Durham Yang Terbalik
Media Menjadi Keruh Dan Terdapat Gas PadaTabung Durham Yang Terbalik
9
10
11
12
Daging 9
Daging 10
Daging 11
Daging 12
Media Menjadi Keruh Dan Terdapat Gas PadaTabung Durham Yang Terbalik
Media Menjadi Keruh Dan Terdapat Gas PadaTabung Durham Yang Terbalik
Media Menjadi Keruh Dan Terdapat Gas PadaTabung Durham Yang Terbalik
Media Menjadi Keruh Dan Terdapat Gas PadaTabung Durham Yang Terbalik
Lampiran 4
GAMBAR DOKUMENTASI PENELITIAN
Gambar 5.1 Penimbangan Daging Sapi
Gambar 5.2 Foto Proses Penanaman Pada Media
EMB KIA / TSIA
Lampiran 5
Gambar 5.3 Foto Sebelum Dan Sesudah Penanaman Media LB / LTB
Sebelum Sesudah
Gambar 5.4 Foto Sebelum Dan Sesudah Penanaman Media KIA /
Sebelum Sesudah
Gambar 5.5 Foto Sebelum Dan Sesudah Penanaman Media EMB
Sebelum Sesudah
Gambar 5.6 Foto Tryptone Water, Sumber www.srlchem.com
Gambar 5.7 Foto Sebelum dan Sesudah Alat di Gunakan Untuk PenanamanSebelum Sesudah
Lampiran 6