Gambaran Umum Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 2012
-
Upload
nanda-amaliansyah-iqbali -
Category
Documents
-
view
147 -
download
10
Transcript of Gambaran Umum Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 2012
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. KONDISI UMUM KOTA BANJARMASIN
1. Sejarah Kota Banjarmasin
Kota Banjarmasin adalah salah satu kota yang juga sekaligus
merupakan ibu kota dari Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia.
Kota ini merupakan salah satu kota yang cukup padat di
Indonesia. Kota yang dijuluki kota seribu sungai ini merupakan
sebuah kota kepulauan sebab terdiri dari sedikitnya 25 buah
pulau kecil yang merupakan bagian-bagian kota yang dipisahkan
oleh sungai-sungai, diantaranya ialah pulau Tatas, pulau
Kelayan, pulau Rantauan Keliling, pulau Insan dan lain-lain.
Kehidupan di Kota Banjarmasin tidak dapat terpisahkan dari
Sungai Barito dan anak-anak sungainya. Sejak dahulu
Banjarmasin memegang peranan strategis dalam lalu lintas
perdagangan antar pulau, karena terletak di pertemuan antara
sungai Barito dan Sungai Martapura yang luas dan dalam.
Terletak 22 km dari laut Jawa, sungai – sungai tersebut tentunya
dapat dilayari kapal besar sehingga kapal-kapal Samudera
dapat merapat hingga Kota Banjarmasin.
Kawasan Banjarmasin awalnya sebuah perkampungan bernama
"Banjarmasih" (terletak di Bagian utara Banjarmasin). Tahun
1606 pertama kali VOC-Belanda mengunjungi Banjarmasin, saat
itu masih terletak di muara sungai Kuin.
Kota-kota yang terkenal di pulau Kalimantan pada awal abad ke-
18 adalah Borneo (Brunei City), Ноrmata, Marudo, Bendamarfin
(Banjarmasin), dan Lava (Lawai). Tahun 1747, VOC-Belanda
memperoleh Pulau Tatas (Banjarmasin bagian Barat) yang
menjadi pusat Banjarmasin semenjak saat itu hingga
ditinggalkan Belanda tahun 1809.
Asal mula nama Kota Banjarmasin berasal dari sejarah panjang
Kota Banjarmasin. Pada saat itu dikenal nama Istilah
POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN II - 1DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYATIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012
Banjarmasih. Sebutan ini diambil dari nama salah seoarang Patih
yang sangat berjasa dalam pendirian Kerajaan Banjar, yaitu
Patih Masih, yang berasal dari Desa Oloh Masih yang dalam
bahasa Ngaju berarti orang Melayu atau Kampung Orang
Melayu. Desa Oloh Masih inilah yang kemudian menjadi
Kampung Banjarmasih.
2. Kondisi Geografis
Kota Banjarmasin secara geografis terletak antara 3016’46’’
sampai dengan 3022’54’’ lintang selatan dan 114031’40’’ sampai
dengan 114039’55’’ bujur timur. Berada pada ketinggian rata-
rata 0,16 m di bawah permukaan laut dengan kondisi daerah
berpaya-paya dan relatif datar. Pada waktu air pasang hampir
seluruh wilayah digenangi air.
Sesuai dengan kondisinya, Kota Banjarmasin mempunyai banyak
anak sungai yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sarana
transportasi selain dari jalan darat yang sudah ada.
Kota Banjarmasin terletak dekat muara Sungai Barito dan
wilayah Kota Banjarmasin itu sendiri dibelah dua oleh Sungai
Martapura, yaitu anak dari sungai Baritu. Sehingga seolah olah
Kota Banjarmasin menjadi 2 bagian. Karena seakan terbelah
inilah, terdapat beberapa jembatan-jembatan besar yang
menghubungkan wilayah Banjarmasin yang satu dengan yang
lainnya. Sampai dengan Laporan Umum ini dibuat, jumlah
jembatan yang melintas melalui Sungai Martapura, anak Sungai
Barito berjumlah 7 Buah Jembatan. Yaitu diantaranya:
a. Jembatan Basirih
Gambar II.1 Jembatan Basirih
POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN II - 2DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYATIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012
Jembatan Basirih ialah merupakan jembatan yang
menghubungkan Kecamatan Banjarmasin Barat dan
Banjarmasin Selatan yang mempunyai titik koordinat S3
20.616 E114 34.241. Jembatan ini juga mempunyai
ketinggian ±3,5 meter dari permukaan sungai pada saat
kondisi air sedang pasang.
b. Jembatan RK Ilir.
Gambar II.2 Jembatan RK Ilir
Jembatan RK Ilir ialah merupakan jembatan yang juga
menghubungkan antara Kecamatan Banjarmasin Barat
dengan Banjarmasin Selatan yang mempunyai titik koordinat
S3 19.876 E114 35.111. Jembatan ini juga mempunyai
ketinggian sekitar 3-3,5 meter dari permukaan sungai pada
saat kondisi air sedang pasang.
c. Jembatan Antasari
Gambar II.3 Jembatan Antasari
Jembatan Antasari ialah merupakan jembatan yang terletak
di Kecamatan Banjarmasin Tengah yang merupakan Pusat
Kegiatan Kota. Jembatan ini juga menghubungkan sesama
POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN II - 3DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYATIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012
jalan arteri primer, yaitu Jl Pangeran Antasai dengan Jl
Pangeran Samudera (Jalan satu arah). Jembatan ini
mempunyai titik koordinat S3 19.569 E114 35.730. Jembatan
ini juga mempunyai ketinggian sekitar 3-3,5 meter dari
permukaan sungai pada saat kondisi air sedang pasang.
d. Jembatan A Yani
Gambar II.4 Jembatan A Yani
Jembatan A Yani ialah merupakan jembatan yang juga
terletak di Kecamatan Banjarmasin Selatan yang juga
menghubungkan antarwilayah Kecamatan Banjarmasin
Selatan. Jembatan ini juga menghubungkan dua jalan Arteri
Primer, yaitu Jl. Hasanudin H M (Jalan satu arah) dengan Jl. A
Yani. Jembatan ini berlokasi pada koordinat S3 19.360 E114
35.693. Jembatan ini mempunyai ketinggian sekitar 4 meter
pada saat kondisi air sedang pasang.
e. Jembatan Merdeka
Gambar II.5 Jembatan Merdeka
Jembatan Merdeka ini berlokasi dekat dengan Masjid Sabilal
Muhtadin yaitu masjid yang merupakan Icon dari Kota
POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN II - 4DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYATIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012
Banjarmasin. Jembatan ini juga masih masuk dalam wilayah
Kecamatan Banjarmasin Tengah, dengan koordinat lokasi S3
19.225 E114 35.597 dan ketinggian sekitar 2,5 meter pada
saat kondisi air sedang pasang.
POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN II - 5DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYATIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012
f. Jembatan Pasar Lama
Gambar II.6 Jembatan Pasar Lama
Jembatan Ps. Lama ini berlokasi dekat dengan Pasar Lama,
yang juga masih merupakan wilayah Kecamatan Banjarmasin
Tengah. Jembatan ini menghubungkan antara Jl. Perintis
Kemerdekaan (Depan Ps. Lama) dengan Jl. Melayu Darat.
Jembatan ini memiliki koordinat lokasi S3 18.721 E114
35.614 dan ketinggian sekitar 3,5 meter pada saat kondisi air
sedang pasang.
g. Jembatan Banua Anyar
Gambar II.7 Jembatan Banua Anyar
Jembatan Banua Anyar ini merupakan Jembatan yang
menghubungkan antara wilayah Kecamatan Banjarmasin
Utara dengan banjarmasin Timur. Jembatan ini
menghubungkan Jl Sultan Adam Raya yang terputus yang
merupakan status jalan Kolektor. Jembatan ini memiliki
POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN II - 6DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYATIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012
ketinggian sekitar 3,5-4 meter pada saat kondisi air sedang
pasang.
Sedangkan untuk Kemiringan tanah di Banjarmasin berkisar
antara 0.13% dengan susunan geologi terutama bagian
bawahnya didominasi oleh lempung dengan sisipan pasir halus
dan endapan aluvium yang terdiri dari lempung hitam keabuan
dan lunak.
Kota Banjarmasin dialiri Sungai Martapura yang bermuara ke
Sungai Barito, pasang surutnya kedua sungai tersebut
berpengaruh terhadap drainase kota. Disisi lain, kedua sungai
tersebut berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat,
khususnya dalam pemanfaatannya sebagai prasarana
transportasi air, pariwisata, perikanan dan perdagangan. Kondisi
yang demikian mencirikan kekhasan Banjarmasin sebagai kota
air, disamping letaknya yang strategis sehingga menjadikan
Kota Banjarmasin sebagai kota Pelabuhan, Kota Perdagangan,
Kota Pariwisata dan Ibu Kota Propinsi Kalimantan Selatan.
3. Kondisi Administratif
Kota Banjarmasin mempunyai luas wilayah administratif 98,46
km² atau 0.26% dari luas wilayah Propinsi Kalimantan Selatan.
Kota Banjarmasin terbagi menjadi 5 kecamatan dan terdiri atas
52 kelurahan :
a. Kecamatan Banjarmasin Utara : 10 Kelurahan
b. Kecamatan Banjarmasin Selatan : 12 Kelurahan
c. Kecamatan Banjarmasin Tengah : 12 Kelurahan
d. Kecamatan Banjarmasin Barat : 9 Kelurahan
e. Kecamatan Banjarmasin Timur : 9 Kelurahan
Luas masing-masing Kecamatan di Kota Banjarmasin adalah
seperti terlihat pada tabel di bawah ini :
POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN II - 7DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYATIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012
Tabel II.1 Luas Daerah Menurut Kecamatan
N
OKecamatan
Ibukota Luas ( km2
)
Persentase ( %
)Kecamatan
1Banjarmasin
Utara
Alalak Utara16,54 16,80
2Banjarmasin
Selatan
Kelayan
Selatan38,27 38,87
3Banjarmasin
Tengah
Teluk Dalam6,66 6,76
4Banjarmasin
Barat
Pelambuan13,13 13,34
5Banjarmasin
Timur
Kuripan23,86 24,23
Kota Banjarmasin 98,46 100
Sumber: BPS Kota Banjarmasin
Tabel II.2 Tata Guna Tanah (Ha) di Kota Banjarmasin
NO Tata Guna Lahan 2006 2007 2008 2009
1 Tanah Pertanian 2.124,4 1.970,5 1.962,0 1.831,67
2 Tanah Industri 280,6 297,0 297,0 414,95
3 Taah Perusahaan 338,0 341,2 342,0 342,0
4 Tanah Jasa 489,0 521,2 524,0 133,90
5 Tanah Perumahan 3.950,0 4.070,0 4.075,0 4.386,15
6 Tanah Pekarangan 0,0 0,0 0,0 91,33
Jumlah 7.200 7.200 7.200 7.200
Sumber: BPS Kota Banjarmasin
POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN II - 8DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYATIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012
Gambar II.8 Peta Administrasi Kota Banjarmasin
POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN II - 9DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYATIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012
4. Kondisi Demografi
Berdasarkan data sekunder Hasil Sensus Penduduk tahun 2010
didapatkan jumlah penduduk Kota Banjarmasin sampai pada
akhir tahun 2010 berjumlah 625.481 jiwa dengan luas wilayah
98,46 km² yang terdiri dari penduduk laki-laki 312.740 jiwa dan
perempuan 312.741 jiwa
Jumlah penduduk Banjarmasin pada tahun 2010 dapat
diperincikan sebagai berikut:
Tabel II.3 Luas Wilayah, Jumlah Rumah Tangga, dan Jumlah Penduduk
Kota banjarmasin 2010
N
oKecamatan Luas
Jumlah Rumah
Tangga
Jumlah
Penduduk
1
Banjarmasin
Selatan 38,2 37.169 146.068
2 Banjarmasin Timur
23,8
6 29.613 111.912
3 Banjarmasin Barat
13,1
3 37.774 143.461
4
Banjarmasin
Tengah 6,66 23.774 91.700
5 Banjarmasin Utara
16,5
4 36.600 132.340
Jumlah
98,4
6 165.045 625.481
2009
72,0
0 172.210 638.902
2008
72,0
0165.852 627.245
2007
72,0
0162.730 615.570
2006
72,0
0154.527 602.725
2005
72,0
0137.308 574.259
POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN II - 10DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYATIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012
Sumber : BPS Kota Banjarmasin
Tabel II.4 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk per Kecamatan
Tahun 2010
N
oKecamatan
Jumlah
Penduduk
Kepadatan/Jumlah
Penduduk per
Km2 Rumah Tanngga
1
Banjarmasin
Selatan 146.068 3.817 3,93
2
Banjarmasin
Timur 111.912 4.690 3,78
3
Banjarmasin
Barat 143.461 10.926 3,80
4
Banjarmasin
Tengah 91.700 13.769 3,84
5
Banjarmasin
Utara 132.340 8.001 3,62
Jumlah 625.481 6.353 3,79
2009 616.442 8.874 3,71
2008 606.618 8.712 3,78
2007 596.840 8.550 3,78
2006 602.725 8.371 3,90
2005 574.259 7.976 4,18
Sumber : BPS Kota Banjarmasin
Dilihat dari penyebaran penduduk pada tingkat kecamatan,
ternyata kecamatan Banjarmasin Selatan merupakan wilayah
yang memiliki jumlah penduduk tertinggi yaitu 146.068 jiwa
dengan tingkat kepadatan terendah 3.817 jiwa/km2. Sedangkan
Banjarmasin Tengah merupakan wilayah yang memiliki jumlah
penduduk terendah yaitu 91.700 jiwa, namun tingkat kepadatan
Banjarmasin Tengah ini merupakan tingkat kepadatan tertinggi
yaitu 13.769 jiwa/km2.
B. KONDISI FISIK WILAYAH
POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN II - 11DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYATIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012
Kota Banjarmasin trerletak dekat muara Sungai Barito dan dibelah
dua oeh Sungai Martapura. Sehingga seolah-olah Kota banjarmasin
menjadi 2 bagian. Kemiringan tanah antara 0,13% dengan susuan
geologi terutama bagian bawahnya didominasi oleh lempung
dengan sisipan pasir halus dan endapan aluvilum yang terdiri dari
lempung hitam keabuan dan lunak.
1. Iklim
Kota Banjarmasin termasuk wilayah yang beriklim tropis. Angin
Muson dari arah Barat yang bertiup akibat tekanan tinggi di
daratan Benua Asia melewati Samudera Hindia menyebabkan
terjadinya musim hujan, sedangkan tekanan tinggi di Benua
Australia yang bertiup dari arah Timur adalah angin kering pada
musim kemarau dan musim kemarau ini terjadi pada bulan-
bulan Agustus, September dan Oktober. Hujan lokal turun pada
musim penghujan, yaitu pada bulan-bulan November – April.
Dalam musim kemarau sering terjadi masa kering yang
panjang.
Kondisi tanah sebagian terdiri dari rawa-rawa tergenang air , di
samping pengaruh musim hujan dan musim kemarau sehingga
iklimnya bersifat tropis. Curah hujan rata-rata 297,4 mm
perbulan, dengan rata-rata hari hujan 18 hari pada tahun 2010.
Tabel II.5 Jumlah Curah Hujan (mm) tahun 2006 - 2010
N
o Bulan
2006 2007
2008 2009 2010
1 Januari 417,6 459,6 345 402,2 407,2
2 Februari 365,5 433,1 275,7 322,9 233,1
3 Maret 367,7 424,3 242,5 267,4 357,5
4 April 273,4 324,1 258,6 208,2 396,2
5 Mei 120,0 367,6 155,4 201,4 197,4
6 Juni 144,0 275,8 163,9 121,0 301,8
7 Juli 74,4 230,4 256,1 256,1 95,5
8 Agustus 59,0 141,9 172,3 56,0 132,4
9
Septemb
er
70,0 26,0
142,3 50,0 243,4
10 Oktober 19,0 338,5 310,1 190,9 371,4
POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN II - 12DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYATIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012
11
Nopemb
er
141,5 252,0
406,5 384,3 418,1
12
Desembe
r
364,1 434,5
434,1 356,4 414,4
Rata-rata
206,0 309,0 263,541
7
234,733
3 297,3667
Sumber : Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin
Tabel II.6 Jumlah Hari Hujan Tahun 2006-2010
No Bulan 2006 2007 2008 2009 2010
1 Januari 22 19 19 23 22
2 Februari 18 21 15 18 13
3 Maret 14 20 20 15 19
4 April 16 21 14 16 18
5 Mei 8 18 11 12 15
6 Juni 4 20 11 9 17
7 Juli 7 15 19 19 16
8 Agustus 1 6 16 4 13
9 September 2 3 12 2 18
10 Oktober 1 14 7 12 21
11 Nopember 9 16 24 20 22
12 Desember 15 23 23 18 23
Rata-Rata 10 16 15,92 14 18,08
Sumber : Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin
2. Hidrologi
Kota Banjarmasin yang dialiri Sungai Martapura (bermuara ke
sungai Barito) dan anak-anak sungainya dimusim kemarau
airnya menjadi payau akibat masuknya air laut ke darat. Untuk
memenuhi air tawar, sebagian penduduk mendapatkan jauh ke
hulu sampai memasuki wilayah Kabupaten Banjar.
Sungai Martapura bagian hulunya terletak di kaki Pegunungan
Meratus di Wilayah Kabupaten Banjar memasuki Kota
Banjarmasin dari arah Timur Laut menuju Barat Daya. Di bagian
hulunya (dalam wilayah Kabupaten Banjar) Sungai Martapura
POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN II - 13DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYATIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012
beranak Sungai Riam Kanan dan Sungai Riam Kiwa. Air
bendungan Riam Kanan adalah merupakan penggerak PLTA Ir.
Pangeran Muhammad Noor dan sekaligus sebagai sumber irigasi
yang sebagian diantaranya (dibagian hilirnya) dibutuhkan
melindungi airbakuSistem Air Bersih Kota Banjarmasin terhadap
intrusi air laut dan pencemarannya.
Permukaan air tanahnya yang dangkal sangat dipengaruhi
kondisi air permukaannya, tidak layak sebagai sumber air
minum. Untuk penyediaan air bersih, air irigasi Riam Kanan
dijadikan sumber air baku oleh PDAM.
C. Kondisi Sosial
1. Pendidikan dan Kebudayaan
Faktor yang sangat berperan dalam pencapaian pembangunan
suatu bangsa adalah tingkat pendidikan penduduknya. Semakin
maju pendidikan penduduknya akan membawa berbagai
pengaruh positif bagi masa depan di berbagai bidang kehidupan.
Guna mencapai pendidikan yang diharapkan diperlukan sarana
dan prasarana serta unsur penunjang lainnya dalam proses
pendidikan.
Tabel II.7 Jumlah Sekolah, Kelas, Murid, dan Guru Menurut Tingkat
Pendidikan
N
o
Tingkat
Pendidikan
Sekola
h
Kela
s
Ruang
Kelas
Muri
d
Gur
u
1
TK
Negeri 2 13 13 173 57
Swasta 238 692 636 14.11
3
1.27
2
2
Sekolah Dasar
Negeri 205 1.66
6
1.646 55.33
2
2.75
5
Swasta 33 311 332 9.243 574
3 SLTP
POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN II - 14DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYATIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012
Negeri 34 551 504 18.13
1
1.17
1
Swasta 24 138 110 4.142 414
4
SMA
Negeri 13 207 177 6.644 556
Swasta 17 153 171 4.875 443
5
SMK
Negeri 5 160 101 4.984 350
Swasta 12 118 122 3.909 333
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin
Tabel II.8 Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Murni (APM)
NO Jenjang Pendidikan APK APM
1 SD/SDLB/MI 111,59
%
96,73%
2 SMP/SMPLB/MTS 73,01% 67,13%
3 SMA/SMALB/SMK/MA 79,97% 50,24%
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin
Sedangkan fasilitas pendidikan jenjang perguruan tinggi negeri
yang ada di kota ini dapat dilihat pada Tabel II.9 berikut:
POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN II - 15DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYATIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012
Tabel II.9 Daftar Perguruan Tinggi Swasta Lingkungan Kopertis
Wilayah IX Kalimantan Di Kota Banjarmasin Tahun 2010
N
o
Nama Perguruan
Tinggi
Alamat Telepon
1 UVAYA Banjarmasin Jl. A Yani KM 5,5
Komp. Stadion
Lambung Mangurat
0511-3253850
2 UNISKA Banjarmasin Jl. Adhyaksa-
Kayutangi No. 2RT
26
0511-3304592
3 STIEI Banjarmasin Jl. Brigjen H. Hasan
Basri No 9-11
0511-3304652
4 STIA Bina Banua
banjarmasin
Jl. Pramuka No 17 RT
01 Belakang
Terminal Pal 6
0511-3255145
5 STIMI Banjarmasin Jl. Kuripan No 26 0511-
3258263/3265264
6 STIHSA Banjarmasin Jl. Sultan Adam 0511-3302963
7 STIENAS Banjarmasin Jl. Mayjend Soetoyo S
No 26
0511-4364563
8 STKIP PGRI
Banjarmasin
Jl. Sultan Adam
Komp. Iyus No 18 RT
23
0511-3360023
9 STIE Pancasila
Banjarmasin
Jl. A Yani KM 5,5
Komp. Waringin
0511-
3256560/3256561
10 STIEKES Cahaya
Banjarmasin
Jl. A Yani KM 5,5 0511-
32539015/327301
6
11 STIEKES Muh.
Banjarmasin
Jl. S. Parman-Komp.
RS Islam No 1
0511-3363002
12 STIMIK Indonesia
Banjarmasin
Jl. Adhyaksa No 4 0511-
3303363/3304749
13 STIEKES Suaka Insan
Banjarmasin
Jl. H. Jafri Zamzam
No 60
0511-3361654
14 STIEKES Sari Mulia Jl. Pramuka No 2 0511-3268105
15 AMNUS Banjarmasin Jl. Kuripan No 15B 0511-3263638
POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN II - 16DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYATIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012
16 AKBID Bunga
Kalimantan
Jl. Brigjend Hasan
Basri No 4D RT 14
0511-
3307631/3307632
17 AKPARNAS
Banjarmasin
Jl. Mayjend Soetoyo S
No 126
0511-4364563
18 AKBID Sari Mulia Jl. Pramuka No 2 0511-3250308
19 AKPER Pandan Harum JL. Veteran KM 5,5
Gg Seman No 58
0511-3261917
20 ASMI Citra Nusantara Jl. Soetoyo S No 197
T. Dalam
0511-4417150
21 AKBID Persada
Banjarmasin
Jl. Brigjend Hasan
Basri No 9
0511-3307159
22 Aktek Radio Diagnosis
dan Terapi Citra Intan
Persada
JL A Yani KM 3,3 No
147
0511-3264406
Sumber : Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah IX Kalimantan
2. Kesehatan
Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan agar semua
lapisan masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan
secara merata dan murah Dengan tujuan tersebut diharapkan
akan tercapai derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik,
yang pada gilirannya memperoleh kehidupan yang sehat dan
produktif Menurut data dari Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin
pada tahun 2010 terdapat 10 Rumah sakit umum dan 1 rumah
sakit bersalin.
Sarana pusat kesehatan lainnya adalah Pusat Kesehatan
Masyarakat sebanyak 26 unit dan Pusat Kesehatan Masyarakat
Pembantu 34 unit.
Tabel II.10 Pengembangan Sarana Kesehatan
No Jenis Sarana 2006 2007 2008 2009 2010
1 RS Umum 9 9 9 10 10
2 RS Jiwa/Umum 1 0 0 0 0
POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN II - 17DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYATIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012
3 RS Bersalin 3 1 1 1 1
4 RS T H T 1 0 0 0 1
5 Puskesmas 26 26 26 26 26
6 Pusesmas Pembantu 32 32 32 32 34
7 Puskesmas Keliling 23 25 23 23 26
8 BKIA 1 2 2 2 1
9 Posyandu 326 369 377 377 378
10 Apotek 88 83 103 103 105
11 Balai Pengobatan 82 41 86 86 111
12 Klinik 4 0 7 7 7
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin
Tabel II.11 Jumlah Sarana Kesehatan per Kecamatan Tahun 2010
No
Sarana Kesehatan
B Masi
n
B Masi
n
B Masi
n
B Masi
n
B Masi
n Jumlah
Selatan
Timur
Tengah
Barat Utara
1 RS Umum 0 5 2 1 2 10
2 RS Jiwa/Umum 0 0 0 0 0 1
3 RS Bersalin 0 1 0 0 0 1
4 RS T H T 0 0 0 0 0 0
5 Puskesmas 6 6 5 5 4 26
6 Pusesmas
Pembantu
12 5 3 7 7 34
7 Puskesmas
Keliling
6 6 5 5 4 26
8 BKIA 0 0 0 1 0 1
9 Posyandu 80 83 65 74 76 378
10
Apotek * * * * * 105
11
Balai
Pengobatan
17 31 15 30 18 111
12
Klinik * * * * * 1
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin
POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN II - 18DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYATIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012
3. Keamanan dan Ketertiban
Data dari Kepolisian Resort Kota Banjarmasin menunjukkan
bahwa peristiwa kejahatan selama tahun 2010 telah terjadi
sebanyak 2.184 kasus yang dilaporkan. Dari jumlah tersebut
sudah diselesaikan sebanyak 67 % dari jumlah seluruh kasus.
Jumlah kejahatan tersebut didominasi jenis kejahatan kelompok
pencurian berat sebesar 269 kasus dan curanmor sebanyak 421
kasus.
POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN II - 19DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYATIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012
4. Agama
Masyarakat Kota Banjarmasin di kenal bersifat agamis
khususnya agama Islam. Guna mengarahkan kehidupan
beragama utamanya dalam memupuk keimanan umat, telah
dibangun tempat-tempat ibadah sesuai dengan agama yang
dianut penduduk oleh pemerintah maupun masyarakat. Data
tempat ibadah dari Kementerian Agama Kota Banjarmasin pada
tahun 2010 menunjukkan bahwa di Kota Banjarmasin terdapat
179 buah mesjid.
D. Kondisi Perekonomian
1. Pertumbuhan Ekonomi Kota Banjarmasin
Pada tahun 2010 jumlah realisasi pendapatan daerah Kota
Banjarmasin sebesar 826 miliar rupiah. Berdasarkan komponen
penerimaan maka penerimaan terbesar berasal dari pos bagian
dana perimbangan sebesar miliar rupiah atau hampir 75,43%
dari anggaran penerimaan Kota Banjarmasin.
Jumlah realisasi pendapatan dari Pajak Bumi dan Bangunan
diperoleh sebesar 48,08 miliar rupiah Angka ini mengalami
kenaikan sebesar 27,48% dibandingkan perolehan dari sektor
PBB pada tahun 2009.
Tabel II.12 Realisasi Penerimaan Pemerintah Daerah Otonom
Tahun 2010
No Uraian Jumlah (Rupiah)
1
Pendapatan Asli Daerah
Rp
80.510.647.971
1. Pajak Daerah Rp 42.962.620.588
2. Retribusi Daerah Rp 18.207.136.373
3. Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan Rp 948.344.791
4. Lain-lain PAD yang syah Rp 10.092.545.219
2 Dana Perimbangan Rp
POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN II - 20DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYATIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012
590.099.673.558
1. Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak Rp 110.021.328.683
2. Dana Alokasi Umum Rp 444.244.744.875
3. Dana Alokasi Khusus Rp 35.833.600.000
3
3
Lain-lain Pendapatan Daerah Yang
Syah
Rp
155.685.119.199
1. Pendapatan Hibah Rp 6.100.000.000
2. Dana Darurat -
3. Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi Rp 91.455.960.067
4. Dana Penyesuaian dan Otonomi Rp 57.399.159.132
5. Bantuan Keuangan dari Propinsi Rp 730.000.000
Jumlah Pendapatan
Rp
826.295.440.728
Sumber: Badan Keuangan Daerah
Tabel II.13 Realisasi Pungutan Pajak Bumi dan Bangunan
Menurut Sektor Tahun 2008-2010
No SektorRealisasi Penerimaan
2008 2009 2010
1 Pedesaan - - -
2 Perkotaan Rp 8.812.763 Rp 8.945.716 Rp 10.947.410
- SKB Rp 8.812.763 Rp 8.945.716 Rp 10.947.410
3 Perkebunan - - -
4 Perhutanan - - -
5
Pertambang
an
- Migas
Rp
15.534.783 Rp 14.406.602 Rp 16.246.021
- Non Migas - - -
- APBN Rp 24.347.546 Rp 23.352.319 Rp 27.193.432
6 BPHTB Rp 12.382.733 Rp 14.361.916 Rp 20.884.388
APBN + BPHTB
Rp
36.730.279 Rp 37.714.235 Rp 48.077.820
Sumber : Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banjarmasin
POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN II - 21DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYATIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012
2. Perbankan
Posisi dana simpanan perbankan di Kota Banjarmasin baik
melalui Giro, Deposito maupun Tabungan pada akhir tahun 2010
mencapai 13 triliun rupiah. Selama tahun 2010 terdapat
kecenderungan posisi dana simpanan perbankan terus
mengalami kenaikan setiap bulannya.
Menurut sektor kegiatan ekonomi maka sektor perdagangan,
restoran dan hotel adalah pengguna terbanyak kredit bank
umum yaitu sebesar 77,78% dari jumlah seluruh kredit yang
disalurkan. Hal serupa juga terlihat pada pemberian kredit untuk
kredit usaha kecil dimana sektor perdagangan, restoran dan
hotel merupakan sektor yang paling banyak mendapat aliran
dana kredit yaitu sekitar 45,25% dari jumlah seluruh dana kredit
usaha kecil.
3. Pertanian
Pembangunan ekonomi sektor pertanian adalah untuk
meningkatkan produksi pertanian dan bertujuan untuk
meningkatkan pendapatan petani. Data statistik yang disajikan
dalam bab ini dibagi menjadi subsektor:
a. Tanaman bahan makanan
Pada tahun 2010 terjadi peningkatan produksi padi sawah
sebesar 4,54% dari 5.638 ton pada tahun 2008 menjadi
5.894 ton.
b. Tanaman Perkebunan
Perkebunan mempunyai peranan yang cukup besar dalam
pengembangan pertanian. Tanaman perkebunan yang
banyak diusahakan adalah kelapa dengan luas areal
mencapai 291,25 Ha. Menurut wilayah administratif di Kota
Banjarmasin, maka Banjarmasin Selatan adalah kecamatan
dengan produksi kelapa tertinggi 158,6 kuintal (89,89%
produksi Banjarmasin).
c. Peternakan
POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN II - 22DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYATIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012
Populasi ternak besar terkonsentrasi di Banjarmasin Selatan
yaitu sekitar 86,77% dari seluruh jumlah sapi potong di Kota
Banjarmasin. Ternak unggas tersebar merata di seluruh
kecamatan, khususnya ayam buras. Selama tahun 2010
terjadi peningkatan produksi telur itik dan peningkatan
produksi dagingm terutama dari daging ayam ras pedaging.
d. Perikanan
Produksi perikanan di Kota banjarmasin sebagian besar
berasal dari perikanan laut pada tahun 2010 produksi ikan
laut sebesar 858 ton mengalami peningkatan sebesar 21,7
ton. Produksi ikan darat mengalami peningkatan sebesar
1.120,2 ton pada tahun 2009 mencapai 1.187 ton pada
tahun 2010.
4. Industri, Energi, dan Konstruksi
a. Industri
Setiap tahun Badan Pusat Statistik secara rutin
emalaksanaka survey perusahaan industri besar dan sedang.
Kategori ini berdasarkan banyaknya tenaga kerja. Kategori
perusahaan industri sedang adalah perusahaan industri yang
mempekerjakan 20-99 orang tenaga kerja, sedangkan
kategori industri besar adalah perusahaan industri yang
mempekerjakan 100 orang atau lebih tenaga kerja. Pada
tabel II.12 disajian data perkembangan nilai produksi,
investasi, tenaga kerja serta laju pertumbuhan industri kecil
dan menengah tahun 2010. Berdasarkan data yang diperoleh
dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Banjarmasin
pada tahun 2010 terjadi penurunan yang sangat drastis.
Tabel II.14 Perkembangan Unit Usaha, Tenaga Kerja, dan Investasi
Sektor Industri Menurut Kelompok Industri Tahun 2009-2010
No
Kelompok Industri
Unit Usaha
Tenaga Kerja
Investasi (Ribu Rp)
2009
2010
2009
2010 2009 2010
1 Industri Rumah Tangga
- 4 - 26 - 13.700
2 Industri Kecil 10 27 39 224 304.040 2.010.5
POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN II - 23DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYATIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012
243 Industri
Menengah & Besar
16 6 297 244 17.823.650
1.836.500
Jumlah 28 37 336 494 18.127.690
3.860.724
Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Penanaman Modal
b. Listrik
Sebagian besar kebutuhan tenaga kerja listrik Kota
Banjarmasin dipenuhi oleh perusahaan Umum Listrik Negara.
Jumlah pelanggan selama tahun 2010 tercatat sebanyak
387.936 pelanggan. Pelanggan terbanyak adalah umum
sebesar 99,22%.
POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN II - 24DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYATIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012
c. Air Minum
Kebutuhan air minum yang bersih dan sehat terus meningat
setiap tahunnya. Konsumen terbanyak berasal dari kelompok
nirlaba salah satunya konsumen rumah tangga.
d. Konstruksi
Sesuai dengan peraturan Undang-Undang Nomor 18 Tahun
1999 tentang Jasa Konstruksi dan Peraturan Pemerintah
Nomor 28 Tahun 2000 Tentang Usaha dan Peran Masyarakat
Jasa Konstruksi, kualifikasi usaha jasa konstrusi merupakan
tugas dan wewenang lembaga (Lembaga Pengembangan
Jasa Konstruksi).
Meskipun dalam pengaruh kelesuan ekonomi, namun
pemerintah tetap berusaha untuk merealisasikan
pembangunan perumahan melalui Perum Perumnas. Selama
tahun 2010 PT Bank Tabungan Negara merealisasikan
pembangunan KPR sebanyak 1.431 rumah dengan nilai
mencapai 86 miliar rupiah.
5. Kondisi Umum Perdagangan
a. Harga Perdagangan
Pengiriman barang melalui pelabuhan Banjarmasin juga
mengalami peningkatan pada tahun 2010 dibandungkan
tahun sebelumnya (kecuali produksi batubara).
b. Koperasi
Pada tahun 2010 jumlah koperasi unit desa tidak mengalami
perubahan dibandingkan dengan jumlah 4 tahun lalu. Jumlah
KUD sebanyak 5 buah dengan jumlah anggota sebanyak 857
orang.
Jumlah koperasi Non KUD hingga akhir tahun 2010 tercatat
sebanyak 555 dengan 70.967 anggota.
Dirinci menurut wilayah administratif maka sebanyak 35,14%
Koperasi Non KUD terdapat di Kecamatan Banjarmasin
Tengah dengan deposit mencapai 27,12% dari jumlah
seluruh deposit Koperasi Non KUD di Kota Banjarmasin.
POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN II - 25DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYATIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012
POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN II - 26DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYATIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012
c. Inflasi
Data harga-harga khususnya harga konsumen yang
dikumpulkan oleh BPS meliputi seluruh keperluan hidup
masyarakat. Data harga ini digunakan sebagai dasar
perhitungan Indeks harga Konsumen (IHK). IHK mengukur
tingkat perubahan harga satu komoditi pada dua periode
berurutan. Sejak bulan Juni 2008, perhitungan IHK mengalami
perubahan tahun dasar menggunakan tahun dasar 2007.
Berdasarkan tahun dasar 2007 indeks harga konsumen
dibedakan menjadi 7 kelompok indeks dan satu indeks
umum.
Pada bulan Desember 2010 indeks umum di Banjarmasin
sebesar 130,22. Dari perbandingan IHK ini dapat dihitung
tingkat inflasi. Laju inflasi sampai akhir tahun 2010 sebesar
9,06% atau terjadi kenaikan harga secara umum sebesar
9,06% dibandingan keadaan 2009 (perbandingan Desember
2010 dengan Desember 2009). Inflasi di Kota Banjarmasin
masih jauh lebih tinggi dibandingkan inflasi rata-rata secara
nasional sebesar 6,96%.
E. Kondisi Umum Transportasi
1. Jalan
Salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan
perekonomian suatu daerah adalah kelancaran lalu lintas
distribusi naik barang modal maupun barang hasil produksi.
Kelancaran arus distribusi tergantung kondisi sarana dan
prasarana angkutan. Salah satu prasarana angkutan khususnya
angkutan darat adalah jenis dan mutu jalannya. Pada tahun
2010 tercatat panjang jalan kota di Kota Banjarmasin adalah
sepanjang 458.391 Km, 93% dalam keadaan diaspal. Sedangkan
kondisi jalan 40,81% dalam keadaan baik dan 17,67% rusak.
Tabel II.15 Panjang dan Kondisi Jalan di Kota Banjarmasin (Km) Tahun
2010
Keadaan Jalan
Jalan
Negara
Jalan
Propinsi Jalan Kota
POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN II - 27DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYATIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012
I. Jenis Permukaan :
- Diaspal 13,7 16,3 427.073
- Krikil/Pengerasan
Batu 0 0 9.127
- Tanah 0 0 22.191
II. Kondisi Jalan :
- Baik 12,351 11,451 187.085
- Sedang 1,349 4,879 190.313
- Rusak 0 0 80.993
- Rusak Berat 0 0 0
Sumber: Dinas Kimprasko Banjarmasin
2. Lalu Lintas Darat, Sungai dan Laut
Pada Tahun 2010 tercatat sebanyak 365.628 unit kendaraan
bermotor yang terdaftar pada Cabang Dinas Pendapatan Kota
Banjarmasin. Dari jumlah tersebut sekitar 83,03% adalah
kendaraan bermotor roda 2.
Kendaraan bermotor yang terdaftar di Kota Banjarmasin
mengalami peningkatkan kuantitas dari tahun ke tahun. Secara
total, kendaraan yang terdaftar mengalami peningkatan sebesar
38 % dalam waktu lima tahun terakhir. Peningkatan ini terjadi di
semua jenis kendaraan baik roda 2, roda 3 maupun roda 4.
Lain halnya dengan kendaraan berotor (moda darat), untuk
angkutan sungai (moda air) yang terdaftar justru mengalami
penurunan. Semua jenis angkutan sungai mengalami penurunan
lebih dari seratus persen, terutama pada jenis angkutan motor
getek/klotok. Pada tahun 2010, jumlah klotok yang terdaftar
mencapai 65 buah, jenis Kapal motor, speedboat dan Tongkang
jumlahnya pada tahun 2010 masing-masing berjumlah 13, 21
dan 24 buah. Sedangkan pada tahun sebelumnya jumlahnya
masing-masing lebih besar, yaitu secara berturut-turut
berjumlah 416, 54, 28, dan 33 buah.
POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN II - 28DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYATIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012
Tabel II.16 Jumlah Kendaraan Bermotor yang Terdaftar Dirinci per
Bulan Tahun 2010
No Bulan Roda 4 Roda 3 Roda 2 Jumlah1 Januari 4.699 55 24.081 28.8352 Februari 4.582 39 27.356 31.9773 Maret 5.858 43 29.159 35.0604 April 5.167 50 25.182 30.3995 Mei 5.840 83 27.388 33.3116 Juni 4.844 19 23.294 28.1577 Juli 5.046 30 23.850 28.9268 Agustus 5.213 27 25.671 30.9119 Septemb
er4.700 28 22.795 27.487
10 Oktober 5.139 31 25.375 30.54511 Novembe
r5.206 44 24.705 29.955
12 Desember
5.248 45 24.772 30.065
Jumlah 61.542 494 303.592 365.6282009 55.280 410 259.778 315.4682008 51.923 371 242.294 294.5882007 44.156 384 212.978 257.5182006 42.676 314 207.910 250.9002005 38.938 204 189.615 228.757
Sumber: Dinas Pendapatan Kota Banjarmasin
Tabel II.17 Jumlah Angkutan Sungai yang Terdaftar Dirinci Menurut
Jenis Angkutan Tahun 2006-2010
NO Jenis AngkutanJumlah
2006 2007 2008 2009 20101 Motor Getek/Klotok 37 102 175 416 652 Motor Bot/Kapal Motor 18 6 12 54 133 Kapal Tunda 27 25 25 54 314 Speed Boat 21 4 3 28 215 LCT 9 5 5 25 96 Motor Tempel 68 0 0 0 07 Tongkang 17 10 10 33 248 KM Fery 2 0 0 1 0
Sumber: Dinas Perhubungan dan Informatika Kota Banjarmasin
POLA UMUM TRANSPORTASI DARAT KOTA BANJARMASIN II - 29DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHANNYATIM PKL KOTA BANJARMASIN/DIV-TRANSDAR/2012