GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR...

110

Transcript of GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR...

Page 1: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR PUTRI

TENTANG PENGGUNAAN LENSA KONTAK DI SMK NUSANTARA

1 CIPUTAT KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2015

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)

OLEH :

RIZKA NAZHRIYAH

NIM: 1111104000025

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/ 2015 M

Page 2: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.
Page 3: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

iii

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES

SCHOOL OF NURSING

SYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITY OF

JAKARTA

Undergraduate Thesis, january 2016

RizkaNazhriyah, NIM: 1111104000025

The Portrayal Knowledge Level of Female Student on The Use of Contact Lensesin SMK Nusantara 1 Ciputat South Tangerang City 2015.

xviii + 71 pages + 7 tables + 2 schemes + 9 appendixes

ABSTRACT

Background. Contact lenses are lenses mounted against the anterior corneal andsclera tissuesto improve visual acuity and cosmetics. Today, the use of contactlenses is very popular with people of all ages, work and educational background.The presence of the contact lens is a lot to help those who are less comfortablewith the glasses, but a lack of understanding on the use of contact lenses can causea negative impact on its user.

Purposes. To know a brief overview of the level of understanding of femalestudents in SMK Nusantara 1 Ciputat on the use of contact lenses. The researchwas conducted in SMK Nusantara 1 Ciputat South Tangerang City. The samplesused were 60 people (total sampling). Methode. This research is a quantitativestudy, with descriptive research design and Cross-sectional studies approach todescribe the problem of research. Descriptive statistics is used as data analysistechniques with the help of a computer program Microsoft Excel and StatisticalPackage for Social Science (SPSS). Results. This study shows that therespondents' level of understandingon the use of contact lenses isin good level asmany as 56 people (93.3%). Researchers suggest that further research is expectedto usemore variables to obtain comparison and connection variables can also bedeveloped in order to produce new concepts and more in-depth discussion.

Keywords: Contact Lens, Knowledge , female student.

References: 59 ( 2001-2015)

Page 4: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

iv

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Skripsi, Januari 2016

Rizka Nazhriyah, NIM: 1111104000025

Gambaran Tingkat Pengetahuan Pelajar Putri Tentang penggunaan LensaKontak di SMK Nusantara 1 Ciputat Kota Tengerang Selatan Tahun 2015

xviii + 71 Halaman + 7 Tabel + 2 Bagan + 9 Lampiran

ABSTRAK

Latar Belakang. Lensa kontak adalah lensa yang dipasang menempel padajaringan anterior kornea dan sklera untuk memperbaiki ketajaman penglihatan dankosmetik. Saat ini penggunaan lensa kontak sangat digemari masyarakat dariberbagai kalangan usia, latar belakang pekerjaan maupun pendidikan. Kehadiranlensa kontak memang banyak membantu mereka yang kurang nyaman dengankacamata namun kurangnya pengetahuan pemakaian lensa kontak bisamenimbulkan dampak negatif pada pemakinya.

Tujuan. Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan pelajar putri di SMKNusantara 1 Ciputat tentang penggunaan lensa kontak. Penelitian ini dilakukan diSMK Nusantara 1 Ciputat Kota Tangerng Selatan. Sampel yang digunakansebanyak 60 orang (total sampling). Metode. Penelitian ini merupakan penelitiankuantitatif, dengan rancangan penelitian deskriptif dan menggunakan pendekatanpenelitian Cross-Sectional untuk menggambarkan masalah penelitian. Teknik analisadata menggunakan Statistik Deskriptif dengan menggunakan bantuan programkomputer yaitu Microsoft Exel dan Statistical package for social science (SPSS).Hasil. penelitian ini memperlihatkan bahwa tingkat pengetahun responden tentangpenggunaan lensa kontak dalam kategori baik yaitu sebanyak 56 orang (93,3 %).Peneliti menyarankan agar penelitian selanjutnya diharapkan dapatmemperbanyak variabel penelitian untuk mendapatkan perbandingan danhubungan variabel juga dapat dikembangkan agar dapat menghasilkan konsepbaru dan pembahasan yang lebih mendalam.

Kata Kunci: Lensa Kontak, Pengetahuan, pelajar putri

Referensi : 69 ( 2001-2015)

Page 5: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.
Page 6: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.
Page 7: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.
Page 8: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

vii

RIWAYAT HIDUP

Nama : Rizka Nazhriyah

Tempat, Tgl lahir : Palembang, 25 oktober 1993

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Jl. Mentok komplek SMK 1 Desa Puding Besar, Kec. PudingBesar Propinsi Bangka Belitung

Hp : 089605080182

Email : [email protected]

Fakultas/Jurusan :Kedokteran dan Ilmu Kesehatan/Program Studi IlmuKeperawatan

PENDIDIKAN :

1. TK Puding Besar : 1997-1999

2. SD N 3 Puding Besar , Bangka Belitung : 1999-2005

3. SMP 1 Puding Besar , Bangka Belitung : 2005-2008

4. SMAN 2 Kota Pangkal Pinang, Bangka Belitung : 2008-2011

5. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : 2011-Sekarang

ORGANISASI :

1. OSIS : 2008-2010

2. Rohis : 2008-2010

3. PSM UIN : 2011-Sekarang

Page 9: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

viii

“Maka nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan?” (QS.Ar-Rahman:!3)

Skripsi iniAku persembahkan

Untuk Bapak dan Ibuku Tercinta

Setiap tetesan keringat yang jatuh dari keningmu

Menjadi penyemangat untuk menggantikan posisimu di masa depan… Bapak

Setiap lelah yang selalu kau sembunyikan menjadi motivasi untukku…Ibu

Lantunan doa yang kalian panjatkan disetiap shalat malam

Menjadi kekuatan dan keyakinan untuk mengarungi hidupku wahai orang tua ku

Untuk Kakak dan adik tersayang

Setiap canda dan tawa yang kalian berikan menjadi energy baru untukku

Untuk Sahabat – sahabat terbaik

Setiap suka duka yang kita lewati bersama menjadiken angan tak terlupakan

Terima kasih untuk selalu menjadi penyemangat hidupku

Terima kasih Allah telah Engkau anugerahi mereka untukku

Karena perjuangan tidak pernah mengkhianati hasil

Sebab kehidupan adalah sebuah pembelajaran

Ya Allah Ya Rabbi..Sayangilah mereka orang – orang yang kusayang

aamiin

viii

“Maka nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan?” (QS.Ar-Rahman:!3)

Skripsi iniAku persembahkan

Untuk Bapak dan Ibuku Tercinta

Setiap tetesan keringat yang jatuh dari keningmu

Menjadi penyemangat untuk menggantikan posisimu di masa depan… Bapak

Setiap lelah yang selalu kau sembunyikan menjadi motivasi untukku…Ibu

Lantunan doa yang kalian panjatkan disetiap shalat malam

Menjadi kekuatan dan keyakinan untuk mengarungi hidupku wahai orang tua ku

Untuk Kakak dan adik tersayang

Setiap canda dan tawa yang kalian berikan menjadi energy baru untukku

Untuk Sahabat – sahabat terbaik

Setiap suka duka yang kita lewati bersama menjadiken angan tak terlupakan

Terima kasih untuk selalu menjadi penyemangat hidupku

Terima kasih Allah telah Engkau anugerahi mereka untukku

Karena perjuangan tidak pernah mengkhianati hasil

Sebab kehidupan adalah sebuah pembelajaran

Ya Allah Ya Rabbi..Sayangilah mereka orang – orang yang kusayang

aamiin

viii

“Maka nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan?” (QS.Ar-Rahman:!3)

Skripsi iniAku persembahkan

Untuk Bapak dan Ibuku Tercinta

Setiap tetesan keringat yang jatuh dari keningmu

Menjadi penyemangat untuk menggantikan posisimu di masa depan… Bapak

Setiap lelah yang selalu kau sembunyikan menjadi motivasi untukku…Ibu

Lantunan doa yang kalian panjatkan disetiap shalat malam

Menjadi kekuatan dan keyakinan untuk mengarungi hidupku wahai orang tua ku

Untuk Kakak dan adik tersayang

Setiap canda dan tawa yang kalian berikan menjadi energy baru untukku

Untuk Sahabat – sahabat terbaik

Setiap suka duka yang kita lewati bersama menjadiken angan tak terlupakan

Terima kasih untuk selalu menjadi penyemangat hidupku

Terima kasih Allah telah Engkau anugerahi mereka untukku

Karena perjuangan tidak pernah mengkhianati hasil

Sebab kehidupan adalah sebuah pembelajaran

Ya Allah Ya Rabbi..Sayangilah mereka orang – orang yang kusayang

aamiin

Page 10: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmaniirrahim

Assalamualaikum Wr.Wb...

Segala puji hanya milik Allah Tuhan semesta alam yang hanya kepada-

Nyalah kita meminta pertolongan dan memohon ampunan. Salawat serta salam

tak lupa tercurahkan kepada junjungan Nabi Agung Nabi Muhammad SAW

berkat perjuangan Beliau kita bisa sampai zaman ini.

Alhamdulillah atas rahmat, karunia dan Ridha Allah sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “GAMBARAN TINGKAT

PENGETAHUAN PELAJAR PUTRI TENTANG PENGGUNAAN LENSA

KONTAK DI SMK NUSANTAR 1 CIPUTAT KOTA TANGERANG SELATAN

TAHUN 2015”.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar

Sarjana Keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam

penyusunan skripsi ini, penulis banyak sekali mendapat kesulitan yang disebabkan

karena keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan kemampuan penulis dalam

memecahkan masalah yang ada. Namun, berkat dukungan, bantuan, semangat dan

doa dari berbagai pihak, baik secara langsung dan tidak langsung, sehingga

penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Dengan

ini, penulis ingin mengungkapkan rasa hormat dan terimakasih serta penghargaan

yang tidak terhingga, kepada:

Page 11: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

x

1) Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2) Bapak Prof. Dr. H. Arif Sumantri, S.KM.,M. Kesselaku Dekan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3) Ibu Maulina Handayani, S.Kp., M.Sc selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Ibu Ernawati, S.Kp,

M.Kep, Sp. KMB selaku Sekretaris Program Studi IImu Keperawatan.

4) Ibu Nia Damiati, S.Kep., MNS Selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang senantiasa memberikan saran dan masukan selama penulis

melakukan studi di Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran

Dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5) Bapak Jamaludin, S.Kp, M.Kep selaku pembimbing I yang telah

membimbing dan memberikan masukan dalam penulisan proposal

penelitian ini.

6) Ibu Ns. Gusrina Komara Putri, S.kep, M.S.N selaku pembimbing II yang

telah membimbing dan memberikan masukan serta support demi

terselesainya penulisan skripsi ini.

7) Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah

mengajarkan dan membimbing penulis selama 4 tahun dibidang

pendidikan keperawatan, serta staf akademik yang telah memudahkan

dalam proses birokrasi.

8) Ibunda saya tercinta, Ibu Mariyatul Kiptiah yang telah menjadi semangat

dan motivasi terbesar dalam hidup saya, ibu yang selalu sabar, tegar dan

Page 12: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

xi

selalu mendukung saya baik moral maupun material serta doanya yang

tidak pernah putus untuk saya.

9) Bapak saya tercinta, Bapak Aminuddin S.pdi yang telah menjadi sumber

energi dan kekuatan batin saya, bapak yang tidak pernah lelah

memberikan nasihat-nasihat yang membangun dan dukungan nya baik

moral maupun material serta doa nya yang selalu mengiringi perjalanan

hidup saya.

10) kakak saya tersayang , Ahmad Rifqy Fuadi S.KM yang selalu menjadi

kakak terbaik untuk saya, menjadi kakak yang selalu memberikan contoh

terbaik untuk saya .

11) Adik saya tersayang, Hiya Wirda Tussiva yang sudah menjadi adik terbaik

untuk saya.

12) Moodboster saya, Dicky Alvisca , yang selalu ada untuk saya, menjadi

kekuatan dan penyemangat saya disaat saya mulai merasa putus asa.

13) sahabat terbaik saya, Silvia Rahmawati, Nur Triningtyas Putri dan Diza

Liane Saputri, yang selalu membuat hari-hari saya lebih berwarna dan

bermakna.

14) Teman-teman PSIK 2011 yang selalu kompak dan menyenangkan selama

menjalani perkuliahan di UIN syarif Hidayatullah Jakarta.

Akhir kata, saya berharap ALLAH SWT berkenan membalas segala

kebaikan untuk semua pihak yang telah membantu, semoga tulisan ini

membawa manfaat bagi pengembangan ilmu dalam bidang kesehatan.

Dengan memanjatkan doa kepada Allah SWT, penulis berharap semua

Page 13: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

xii

kebaikan yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT dan semua

kesalahan diampuni oleh Allah. Amin.

Wassalamua’laikum Wr.Wb

Jakarta , 7 Januari 2016

Rizka Nazhriyah

Page 14: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

xiii

DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................. i

Pernyataan Keaslian Karya .............................................................................. ii

Abstract ............................................................................................................ iii

Abstrak ............................................................................................................. iv

Pernyataan Persetujuan .................................................................................... v

Lembar Pengesahan ......................................................................................... vi

Daftar Riwayat Hidup ...................................................................................... vii

Lembar Persembahan ....................................................................................... viii

Kata Pengantar ................................................................................................. ix

Daftar Isi........................................................................................................... xiii

Daftar Tabel ..................................................................................................... xvi

Daftar Bagan .................................................................................................... xvii

Daftar Lampiran ............................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 7

C. Pertanyaan Penelitian......................................................................... 8

D. Tujuan Penelitian ............................................................................... 8

E. Manfaat Penelitian.............................................................................. 9

F. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................. 10

Page 15: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

xiv

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan...................................................................................... 111. Pengertian Pengetahuan............................................................... 112. Tahapan Pengetahuan ................................................................. 113. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan ....................... 134. Pengukuran Pengetahuan............................................................. 17

B. Lensa Kontak .................................................................................... 18`1. Definisi Lensa Kontak................................................................. 182. Fungsi Lensa Kontak ................................................................... 193. Pola Pemakaian Lensa Kontak .................................................... 204. Indikasi dan Kontraindikasi Penggunaan Lensa Kontak............. 225. Klasifikasi Lensa Kontak............................................................. 246. Teknik Penggunaan Lensa Kontak Yang Aman.......................... 277. Bentuk-bentuk Resiko Gangguan kesehatan Mata Akibat

Lensa Kontak............................................................................... 28

C. Kerangka Teori .................................................................................. 34

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep Penelitian.............................................................. 35

B. Definisi Operasional Penelitian ......................................................... 36

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian ............................................................................... 38

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 39

C. Populasi dan Sampel .......................................................................... 39

D. Besar Sampling .................................................................................. 41

E. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 41

F. Prosedur Pengumpulan Data .............................................................. 43

G. Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen.............................................. 44

H. Pengolahan Data ................................................................................ 46

I. Analisis Data ....................................................................................... 48

J. Etika Penelitian ................................................................................... 49

Page 16: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

xv

BAB V HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMK Nusantara 1 Ciputat Kota Tangerang Selatan............................................................................................................ 51

B. Gambaran Populasi Sampel ............................................................... 53

C. Analisa Univariat ............................................................................... 53

D. Analisa Demografi ............................................................................. 54

BAB VI PEMBAHASAN

A. Distribusi Gambaran Tingkat Pengetahuan Pelajar PutriTentangpenggunaan lensa kontak ................................................................... 58

B. Distribusi Usia Pelajar Putri............................................................... 61

C. Distribusi Riwayat Penggunaan Lensa Kontak.................................. 63

D. Distribusi Alasan penggunaan Lensa Kontak.................................... 65

E. Distribusi Pengetahuan dilihat dari Usia .......................................... 68

F. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 69

BAB VII PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................ 70

B. Saran................................................................................................... 71

Daftar Pustaka

Lampiran

Page 17: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel

Tabel 4.1 Skoring

Tabel 5.1 Distribusi Gambaran Tingkat Pengetahuan

Tabel 5.2 Distribusi Gambaran Usia Pelajar Putri

Tabel 5.3 Distribusi Gambaran Riwayat Penggunaan Lensa

Tabel 5.4 Distribusi Gambaran Alasan Penggunaan Lensa

Tabel 5.5 Distribusi Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Lensa

Kontak di Lihat dari Usia

Page 18: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

xvii

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Teori Penelitian .............................................................. 34

Bagan 3.1 Kerangka Konsep Penelitian........................................................... 35

Page 19: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Informed Consent

Lampiran 2. Kuesioner A

Lampiran 3. Kuesioner B

Lampiran 4. Surat Izin Studi Pendahuluan

Lampiran 5. Surat Izin Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 6. Surat Izin Penelitian

Lampiran 7. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 8. Hasil Analisa Univariat

Lampiran 9. Hasil Analisa Data Demografi

Page 20: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mata adalah sistem optik yang memfokuskan berkas cahaya dan

fotoreseptor, yang mengubah energi cahaya menjadi impuls saraf

(Sloane,2004). Mata adalah organ penglihatan yang tidak sama seperti organ

tubuh manusia pada umumnya karena secara anatomis mata memiliki struktur

yang khusus dan kompleks, berperan dalam penerimaan dan pengiriman data

ke korteks serebral (Brunner & Suddarth,2001). Kesehatan mata merupakan

suatu aspek yang penting dan harus dijaga demi memperoleh informasi yang

diperlukan. Namun, banyak manusia yang mengabaikan bahkan tidak peduli

pada kesehatan mata, sehingga dapat menimbulkan gangguan pada mata.

Salah satu dari jalur informasi utama dari panca indera adalah mata.

Adanya kelainan refraksi pada sistem penglihatan akan menurunkan

produktivitas dan menimbulkan keluhan seperti nyeri kepala, penglihatan

kabur dan lain-lainnya yang dapat menghambat kelancaran aktifitas seharian.

Kelainan refraksi ini merupakan kelainan pembiasan sinar pada mata sehingga

pembiasan sinar tidak dapat difokuskan pada retina atau bintik kuning.

Kekuatan pembiasan dari kornea atau lensa yang tidak sesuai akan

menyebabkan sinar difokuskan lebih ke depan retina pada rabun jauh yaitu

miopi dan di belakang retina pada rabun dekat yaitu hipermetropi ataupun

pembiasan sinar terjadi di lebih dari satu titik pada astigmat (Ilyas, 2006).

Page 21: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

2

Kebanyakan kelainan refraksi pada mata dapat di atasi dengan koreksi

refraksi. Koreksi kelainan refraksi dapat dilakukan dengan penggunaan alat

bantu penglihatan seperti kacamata. Namun keberadaan lensa kontak untuk

membantu penglihatan serta operasi lasik mulai menjadi alternatif bagi

pengguna kaca mata.

Lensa kontak adalah lensa yang dipasang menempel pada jaringan

anterior kornea dan sklera untuk memperbaiki tajam penglihatan dan kosmetik

(Kemenkes,2008). Lensa kontak merupakan suatu alat bantu penglihatan

alternatif selain kaca mata. Terdapat kira- kira lebih dari 125 million

pemakai lensa kontak di seluruh dunia (Rumpakis, 2010 dalam

Narainasamy, 2009).

Menurut Chrismer (2010) Lensa kontak adalah alternatif pengganti

kacamata untuk mengatasi kelainan refraksi mata yang merupakan suatu hasil

perkembangan teknologi di bidang oftalmologi yang digunakan sebagai ide

pertama sekali pembuatan lensa kontak dikemukakan oleh Leonardo Da Vinci

pada tahun 1508. Perkembangan dan penggunaan lensa kontak semakin pesat,

baik di negara maju maupun negara berkembang. Saat ini, telah tersedia

beragam jenis lensa kontak.

Saat ini penggunaan lensa kontak sangat digemari masyarakat dari

berbagai kalangan usia, latar belakang pekerjaan maupun pendidikan.

Perkembangan ini ditunjang gaya hidup kita, sebagai konsumen, yang semakin

dinamis menuntut alat bantu penglihatan disamping kacamata. Namun, lensa

kontak paling digemari oleh kalangan wanita karena selain bisa menggantikan

fungsi kaca mata lensa kontak juga mampu mempercantik penampilan karena

Page 22: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

3

warna-warnanya yang cerah membuat mata tampak lebih indah (American

Academy of Opththalmology,2003).

Penggunaan lensa kontak semakin hari semakin meningkat dengan

rekaan terbaru dari bahan yang digunakan dan disesuaian mengikut setiap

kemauan pengguna. Di laporkan sebanyak 61.2% mengatakan mereka lebih

memilih untuk memakai lensa kontak kerana selesa dan mudah. Antara sebab

pemakaian lensa kontak adalah untuk tujuan kosmetik(42.9%), pembetulan

refraktif, pemakaian terapeutik pada yang mengalami penyakit kelainan mata

(Quraisy, 2009 dalam Amirah,2010). Masalah yang timbul dari pemakaian

lensa kontak bisa berhubungan dengan jenis lensa yang digunakan (soft, rigid,

gas permeable), cara pembersihan dan lain-lain. Antara komplikasi yang

timbul bisa dari masalah minor sehingga ke keratitis (Fatin, 2010).

Berdasarkan American Optometric Association pada tahun 2006 ,

alasan orang memilih menggunakan lensa kontak dari pada kacamata

karena lensa kontak mengikuti pergerakan bola mata dan tidak sedikitpun

mengurangi lapangan pandang mata, sehingga tidak mengganggu

penglihatan, memperindah penampilan, nyaman, lebih terang, tidak ada

bingkai yang mengganggu pandangan mata, mengurangi distorsi, tidak

berkabut, tidak mudah terkena air hujan, dan tidak menghalangi aktivitas.

Menurut statistik yang dikumpulkan oleh Institute Lensa Kontak pada

tahun 2004, diperkirakan bahwa 125 juta orang (2%) menggunakan lensa

kontak seluruh dunia. Pada 2010, usia rata-rata pemakai lensa kontak secara

global adalah 31 tahun dan dua pertiga dari pemakai adalah perempuan.

Selain itu, pada tahun 2009 suatu penelitian dijalankan dari 18 perguruan

Page 23: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

4

tinggi yang berbeda dari coastal Karnataka dengan total mahasiswa adalah

6850. Hasil penelitian menunjukkan 392 mahasiswa yang ditemukan

pengguna saat lensa kontak. Dari total disurvei 79,5% yaitu 295 adalah

perempuan dan mayoritas pengguna lensa kontak adalah orang berada di

kelompok usia 17-22 tahun (Tiarasan,2013).

Lensa kontak yang digunakan dengan tepat sesuai dengan prosedur

yang berlaku dapat membawa dampak positif bagi penggunanya, salah satunya

adalah penggunanya dapat memperoleh keuntungan diantaranya lapang

penglihatan yang jauh lebih baik, terhindar dari kaca mata yang cendrung

mengganggu aktifitas dan lensa tidak berpengaruh pada perubahan suhu (Ilyas,

2004).

Menurut (Ibrahim, 2007 dalam Khaerunnisa, 2012) Kehadiran lensa

kontak memang banyak membantu mereka yang kurang nyaman dengan

kacamata, tapi dari beberapa dampak positif penggunaan lensa kontak belum

banyak yang tahu ternyata hal tersebut juga dapat memicu beberapa efek

samping yang buruk pada mata seperti keratitis. Pemakaian lensa kontak

adalah salah satu penyebab yang paling tinggi terjadinya keratitis di seluruh

dunia terutama pada negara-negara berkembang. Keratitis bisa disebabkan

bakteri, parasit, jamur, trauma dan lain-lain. Hubungan antara keratitis

Acanthamoeba dan pemakaian lensa kontak mencapai angka sebanyak 95%

pada kasus yang telah dilaporkan . Sebelum munculnya populasi yang

memakai lensa, keratitis Acanthamoeba adalah sangat jarang. Pada tahun 2000,

dianggarkan bilangan pemakai lensa kontak adalah sebanyak 80 milyar dan

90% darinya adalah jenis hydrogel soft lenses (Fatin, 2010).

Page 24: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

5

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wakarie (2010) pada

mahasiswa FK UNSRAT angkatan 2010-2013, Secara keseluruhan diperoleh

sebanyak 30 sampel yang memenuhi kriteria inklusi, 15 orang menggunakan

contact-lens (50%), yang berbahan soft contact-lens dengan lama

penggunaan >2 tahun (80%), mayoritas menggunakan jenis pemakaian daily

wear (73,3%). Tujuan penggunaan contact-lens tersebut mayoritas adalah

untuk mengoreksi kelainan refraksi (66,7%). Hasil akhir penelitian

menunjukkan sampe wanita (24 sampel) lebih banyak dari sampel laki-laki (6

sampel) dengan rata-rata umur 19,4 + 2.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Winda (2011) di fakultas

kedokteran sumatera utara, bahwa tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh

pengguna lensa kontak sangat penting sebagai prepalensi untuk tidak terjadinya

komplikasi akibat penggunaan lensa kontak yang salah. Dari hasi penelitian

yang dilakukan Winda (2011) Secara keseluruhan diperoleh sebanyak 21

responden (36,9%) yang berpengetahuan baik, 36 responden (63,1%) yang

berpengetahuan sedang, dan tidak ada responden (0%) yang berpengetahuan

kurang. Dari hasil data tersebut, terdeskripsi bahwa mayoritas tingkat

pengetahuan Mahasiswa FK USU pengguna lensa kontak terhadap dampak

negatif penggunaannya pada angkatan 2007, 2008, dan 2009 berada pada

kategori sedang.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Narainasamy (2012)

mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara pada

mahasiswa/I FKUSU tambuk 2010-2011 pengguna lensa kontak menunjukkan

adanya perilaku buruk terutamanya dalam tidak melakukan pemeriksaan

Page 25: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

6

mata secara rutin ke dr mata sepanjang pemakaian lensa kontak. Hal ini

adalah penting sebagai aftercare untuk mendeteksi komplikasi pada mata

sepanjang pemakaian lensa kontak menurut (American Optometric

Association(AOA, 2006). Selain itu dilihat dari distribusi jawaban pada

kuesioner, jawaban terhadap 5 pertanyaan (melepas lensa kontak bila

mandi atau cuci muka, mencuci tangan sebelum menyentuh lensa kontak,

membersihkan lensa setiap pemakaian, menggunakan kembali larutan

pencuci, membersihkan kotak penyimpanan) adalah sedang. Hal ini perlu

diperhatikan, karena berdasarkan AOA setiap tindakan harus dilakukan

demi pencegahan terhadap infeksi mata.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada bulan

April 2015, dari 676 orang mahasiswi didapatkan 60 orang yang menggunakan

lensa kontak, yang didapat dari beberapa jurusan yaitu : jurusan pemasaran

sebanyak 8 orang, jurusan akutansi sebanyak 17 orang, jurusan multimedia

sebanyak 4 orang, jurusan farmasi sebanyak 18 orang, jurusan Tata boga

sebanyak 3 orang, jurusan APH (akademi perhotelan) sebanyak 4 orang, dan

jurusan RPL (rekayasa perangkat lunak) sebanyak 6 orang. Dari sini maka

peneliti menyimpulkan pengguna lensa kontak sebanyak 10 % dan dari

wawancara yang dilakukan kepada seluruh responden di dapatkan bahwa

penggunaan lensa kontak adalah untuk alasan kosmetik atau kecantikan.

Fenomena diatas menggugah ketertarikan peneliti untuk meneliti

tingkat pengetahuan terhadap penggunaan lensa kontak yang marak sekarang

ini dikalangan masyarakat khusus nya remaja. Sebagai mahasiswa kedokteran

dan ilmu kesehatan, sudah sewajar nya mampu memberikan pendidikan

Page 26: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

7

kesehatan bagi masyarakat yang belum mengerti makna dari penggunaan lensa

kontak seperti indikasi, kontraindikasi, cara perawatan dan hal-hal yang harus

diperhatikan saat menggunakan lensa kontak sehingga lensa kontak digunakan

dengan alasan yang tepat sehingga mampu mencegah terjadinya resiko

gangguan kesehatan mata.

B. Rumusan Masalah

Kita ketahui bersama penggunaan lensa kontak sedang marak di zaman

modern sekarang ini. Penggunaan lensa kontak semakin hari mengalami

meningkat, baik yang menggunakan untuk memperbaiki kesalahan dalam

refraksi mata atau yang menggunakannya untuk tujuan kosmetik dan

mempercantik penampilan khususnya perempuan. Dari semua hal-hal yang

menuntut mereka untuk menggunakan lensa kontak tersebut tidak sedikit

masyarakat yang belum mengerti makna dari penggunaan lensa kontak seperti

indikasi, kontraindikasi, teknik penggunaan lensa kontak yang aman, dan hal-

hal yang harus diperhatikan saat menggunakan lensa kontak, sehingga tidak

menimbulkan dampak-dampak negatif seperti gangguan kesehatan pada mata

akibat penggunaan lensa kontak tersebut. Oleh karena rumusan masalahnya

adalah “Gambaran Tingkat Pengetahuan Pelajar Putri Tentang Penggunaan

Lensa Kontak Di SMK Nusantara 1 Ciputat Kota Tangerang Selatan Tahun

2015”

Page 27: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

8

C. Pertanyaan Penelitian

Melihat rumusan permasaahan diatas, maka yang menjadi pertanyaan

penelitian adalah:

1. Gambaran tingkat pengetahuan pelajar putri tentang penggunaan lensa

kontak di SMK Nusantara 1 Ciputat Kota Tangerang Selatan Tahun 2015 ?

2. Gambaran usia penggunaan lensa kontak di Smk Nusantara 1 Ciputat Kota

Tangerang Selatan Tahun 2015 ?

3. Gambaran riwayat penggunaan lensa kontak di SMK Nusantara 1 Ciputat

Kota Tangerang Selatan Tahun 2015 ?

4. Gambaran alasan penggunaan lensa kontak di SMK Nusantara 1 Ciputat

Kota Tangerang Selatan Tahun 2015 ?

5. Gambaran pengetahuan dilihat dari usia penggunaan lensa kontak di SMK

Nusantara 1 Ciputat Kota Tangerang Selatan Tahun 2015 ?

D. Tujuan

1. Tujuan Umum

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka tujuan umum adalah Mengetahui

tingkat pengetahuan pelajar putri SMK Nusantara 1 Ciputat tentang

penggunaan lensa kontak.

2. Tujuan Khusus

a) Mengidentifikasi gambaran tingkat pengetahuan pelajar putri tentang

penggunaan lensa kontak di SMK Nusantara 1 Ciputat Kota Tangerang

Selatan Tahun 2015 ?

Page 28: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

9

b) Mengidentifikasi gambaran usia penggunaan lensa kontak di SMK

Nusantara 1 Ciputat Kota Tangerang Selatan Tahun 2015 ?

c) Mengidentifikasi gambaran riwayat penggunaan lensa kontak di SMK

Nusantara 1 Ciputat Kota Tangerang Selatan Tahun 2015 ?

d) Mengidentifikasi gambaran alasan penggunaan lensa kontak di SMK

Nusantara 1 Ciputat Kota Tangerang Selatan Tahun 2015 ?

e) Mengidentifikasi gambaran pengetahuan dilihat dari usia penggunaan

lensa kontak di SMK Nusantara 1 Ciputat Kota Tangerang Selatan

Tahun 2015 ?

E. Manfaat Penelitian

1) Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat memberikan pengalaman dan mengembangkan

daya nalar, pengetahuan peneliti dalam mempraktikkan teori–teori yang

diperoleh peneliti selama kuliah.

2) Bagi Peneliti lain

Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi oleh peneliti lain baik

secara teoritis maupun secara metodologis mengenai penelitian terkait

tingkat pengetahuan pelajar putri tentang penggunaan lensa kontak di

smk nusantara 1 ciputat tangerang selatan tahun 2014.

3) Bagi instansi pendidikan keperawatan

Untuk memperkaya kajian-kajian dalam imu kesehatan khususnya

bidang oftalmologi, khususnya bagi profesi keperawatan agarr dapat

mengembangkan teori-teori yang telah ada. Selain itu, bisa digunakan

Page 29: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

10

untuk memberikan dasar pertimbangan kepada tenaga kesehatan dalam

pemberian pelayanan kesehatan.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini untuk mengidentifikasi gambaran tingkat pengetahuan

pelajar putri tentang penggunaan lensa kontak Di SMK Nusantara 1 Ciputat

Kota Tangerang Selatan tahun 2015 . Populasi penelitian ini adalah Siswi yang

menggunakan lensa kontak diambil dari beberapa jurusan yang ada di Smk

Nusantara ciputat. Penelitian ini dilakukan dengan metode analitik kuantitatif

dan Rancangan penelitian bersifat deskriptif dengan rancangan studi cross-

sectional. Data yang dikumpulkan merupakan data primer yang diperoleh

dengan cara mengajukan pertanyaan tertutup melalui kuesioner yang akan

dijawab oleh Siswi dan lembar observasi yang diisi oleh peneliti.

Page 30: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

1. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah

seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.

Penginreraan ini terjadi melalui panca indera manusia, yaitu

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan perabaan. Sebagian

besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga

(Natoatmodjo, 2007).

Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan merupakan hasil dari

tahu , dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap

suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia,

yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba.

Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan

telinga. Oleh karena itu pengetahuan merupakan domain yang sangat

penting untuk terbentuknya perilaku seseorang.

2. Tahapan Pengetahuan

Menurut Bloom (1956, dalam Budiman dan Riyanto, 2013)

Tahapan pengetahuan menurut ada 6 tahapan, yaitu sebagai berikut :

1. Tahu (know).

Berisikan kemampuan untuk mengenali dan mengingat

peristilahan, definisi, fakta-fakta, gagasan, pola, urutan, metodologi,

Page 31: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

12

prinsip dasar, dan sebagainya. Misalnya ketika seorang

perawat diminta untuk menjelaskan tentang imunisasi campak, orang

yang berada di tahapan ini dapat menguraikan dengan baik dari

definisi campak, manfaat imunisasi campak, waktu yang tepat

pemberian campak, dan sebagainya (Budiman dan Riyanto, 2013).

2. Memahami (comprehension).

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat

menginterpretasikan materi tersebut secara benar (Budiman dan

Riyanto, 2013).

3. Aplikasi (application).

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi tersebut secara benar (Budiman dan Riyanto, 2013).

4. Analisis (analysis).

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di

dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama

lain (Budiman dan Riyanto, 2013).

5. Sintesis (synthesis).

Sintesis merujuk pada suatu kemampuan untuk meletakkan

atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru (Budiman dan Riyanto, 2013).

Page 32: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

13

6. Evaluasi (evaluation).

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek (Budiman

dan Riyanto, 2013).

1. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Budiman & Riyanto (2013) pengetahuan seseorang dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :

1. Pendidikan.

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan

kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah (baik formal

maupun nonformal), berlangsung seumur hidup. Pendidikan adalah

sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia melalui upaya

pengajaran dan pelatihan.Pendidikan memengaruhi proses belajar,

makin tinggi pendidikan seeorang, makin mudah orang tersebut untuk

menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi, maka seseorang akan

cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun

dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin

banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan.

Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan di mana

diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, orang tersebut akan

semakin luas pula pengetahuannya. Namun, perlu ditekankan bahwa

seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak

berpengetahuan rendah pula.Peningkatan pengetahuan tidak mutlak

Page 33: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

14

diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada

pendidikan nonformal. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu objek

juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua

aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap

objek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari objek yang

diketahui, maka akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap

objek tersebut (Budiman dan Riyanto, 2013).

2. Informasi/ media massa.

Informasi adalah “that of which one is apprised or told:

intelligence, news” (Oxford English Dictionary). Kamus lain

menyatakan bahwa informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui,

namun ada pula yang menekankan informasi sebagai transfer

pengetahuan. Informasi adalah suatu teknik untuk mengumpulkan,

menyiapkan, menyimpan, memanipulasi, mengumumkan,

menganalisis, dan menyebarkan informasi dengan tujuan tertentu

(Undang-Undang Teknologi Informasi). Adanya perbedaan definisi

informasi dikarenakan pada hakikatnya informasi tidak dapat

diuraikan (intangible), sedangkan informasi tersebut dapat dijumpai

dalam kehidupan sehari-hari, yang diperoleh dari data dan pengamatan

terhadap dunia sekitar kita, serta diteruskan melalui komunikasi.

Informasi mencakup data, teks, gambar, suara, kode, program

komputer, dan basis data. Contohnya: seseorang mendapatkan

informasi dari media cetak mengenai penyakit demam berdarah

disebabkan oleh vektor nyamuk Dengue. Penyebaran penyakit demam

Page 34: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

15

berdarah disebabkan karena lingkungan tidak sehat dengan indikator

banyak genangan air yang menjadi perkembangbiakan nyamuk Aedes

Aegepty. Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal

maupun nonformal dapat memberikan pengaruh jangka pendek

(immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau

peningkatan pengetahuan. Berkembangnya teknologi akan

menyediakan bermacam-macam media massa yang dapat

memengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru. Sebagai

sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi,

radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar

terhadap pembentukan opini dan kepercayaan orang. Dalam

penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa juga

membawa pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan

opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal

memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan

terhadap hal tersebut. (Budiman dan Riyanto, 2013).

3. Sosial, budaya, dan ekonomi.

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa

melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan

demikian, seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak

melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan

tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu

sehingga status sosial ekonomi ini akan memengaruhi pengetahuan

seseorang (Budiman dan Riyanto, 2013).

Page 35: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

16

4. Lingkungan.

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu,

baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan

berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam

individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena

adanya interaksi timbal balik ataupun tidak, yang akan direspons

sebagai pengetahuan oleh setiap individu (Budiman dan Riyanto,

2013).

5. Pengalaman.

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara

untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang

kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah

yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang

dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan

profesional, serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat

mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan

manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang

bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya (Budiman dan

Riyanto, 2013).

6. Usia.

Usia memengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang.

Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap

dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin

membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif dalam

Page 36: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

17

masyarakat dan kehidupan sosial, serta lebih banyak melakukan

persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua.

Selain itu, orang usia madya akan lebih banyak menggunakan banyak

waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah,

dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada

usia ini. Dua sikap tradisional mengenai jalannya perkembangan

selama hidup adalah sebagai berikut.

a. Semakin tua semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang

dijumpai dan semakin banyak hal yang dikerjakan sehingga

menambah pengetahuannya.

b. Tidak dapat mengajarkan kepandaian baru kepada orang yang sudah

tua karena telah mengalami kemunduran baik fisik maupun mental.

Dapat diperkirakan bahwa IQ akan menurun sejalan dengan

bertambahnya usia, khususnya pada beberapa kemampuan yang

lain, seperti kosa kata dan pengetahuan umum. Beberapa teori

berpendapat ternyata IQ seseorang akan menurun cukup cepat

sejalan dengan bertambahnya usia (Budiman dan Riyanto, 2013).

4. Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan menurut Arikunto (2006), dapat dilakukan

dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang

ingin diukur dengan objek penelitian atau responden. Data yang bersifat

kualitatif digambarkan dengan kata-kata, sedangkan data yang bersifat

kuantitatif terwujud angka-angka, hasil perhitungan atau pengukuran,

dapat diproses dengan cara dijumlahkan, dibandingkan dengan jumlah

Page 37: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

18

yang diharapkan dan diperoleh persentase, setelah dipersentasekan lalu

ditafsirkan ke dalam kalimat yang bersifat kualitatif.

a. Kategori baik yaitu menjawab benar 76%-100% dari yang diharapkan

b. Kategori cukup yaitu menjawab benar 56%-75% dari yang diharapkan.

c. Kategori kurang yaitu menjawab benar <56% dari yang diharapkan

B. Lensa Kontak

1. Definisi Lensa Kontak

Lensa kontak adalah lensa kaca atu plastik yang dipakai dibawah

kelopak mata dalam kontak langsung dengan konjungtiva ( pengganti kaca

mata) untuk tujuan traupetik atau kosmetik (Brooker, 2008). Lensa kontak

merupakan suatu lensa yang digunakan untuk membantu penglihatan cacat

mata. Berbeda dengan kacamata,lensa konntak diletakkan menempel pada

kornea mata. Pada sistem kacamata, mata berada pada jarak beberapa cm

dari lensa sehingga bayangan yang tampak berbeda dengan ukuran

bendanya walaupun pembesaran ini tidakah terlalu penting ( ketika

pertama kali memakai kacamata anda akan melihat dunia tampak lebih

kecil atau lebih besar namun hal ini tidakberlangsung lama karena otak

anda segera dapat menyesuaikan diri). Untuk lensa kontak tidak demikian.

pada sistem lensa ini, bayangan tidak bertambah kecil (Surya, 2009) .

Menurut (Ilyas, 2006) Lensa kontak merupakan lensa tipis yang

diletakkan di depan kornea untuk memperbaiki kelainan refraksi dan

pengobatan. Lensa tipis ini mempunyai diameter 8-10 mm, yang dengan

nyaman dapat dipakai akibat ia terapung pada selaput bening seperti kertas

yang terapung pada air.

Page 38: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

19

2. Fungsi Lensa kontak

Menurut Mannis, karla, Ceusa dan Newton (2003) menyatakan bahwa

lensa konta memiliki fungsi sebagai berikut :

1. Alat bantu penglihatan

Lensa korektif fidesain untuk mengoreksi kelainan refraksi pada

mata dan kelainan ppada mata lainnya, sehingga akan memperbaiki

penglihatan sepperti halnya kacamata. Kondisi-kondisi yag dapat

diperbiki dengan menggunakan lensa kontak adalah miopia,

hipermetropia, astigmatisma dan presbiopia (Mannis, karla, Ceusa dan

Newton, 2003)

2. Kosmetik

Lensa kontak untuk kepentingan kosmetik didesain untuk

mengubah warna dan penmpilan mata. Lensa jenis ini sebenarnya bisa

juga berfungsi untuk memperbiki penglihatan. Namun terkadang

desain maupun warna dari lensa kontak jenis ini bisa saja membuat

pandangan menjadi kabur ataupun tidak jelas. Lensa kontak non-

korektif untuk kepentingan kosmetik ini sering disebut dengan

decorative contact lenses ataupun plano cosmetic.

Lensa kontak kosmetik afektif untuk mengubahwarna dan

penampilan mata dan juga digunakan dalam aplikasi berbagai terapi

seperti perlindungan pada mata. Lensa mata kosmetik juga sering

digunakan untuk menciptakan efek khusus diindustri film . walaupun

untuk kepentingan kosmetik, namun biokomfabilitasnya tetap harus

diperhatikan sama halnya dengan lensa kontak konvensional lainnya

Page 39: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

20

karena lensa kontak kosmetik biasanya membuat oksigen yang dapat

masuk ke mata lebih sedikit daripada lensa kontak korektif. Hal tersebut

dapat mengganggu dan menimbulkan kerusakan pada mata (Mannis,

karla, Ceusa dan Newton, 2003)

3. Terapetik

Lensa kontak sering digunakan untuk pengobatan dan

penanganan non-refraksi pada mata. Bebat lensa kontak dapat

melindungi kornea yang sakit atau cedera dari gesekan akibat kedipan

dari kelopak mata terus menerus. Lensa kontak juga berguna pada

pengobatan seperti pada ulkus kornea, erosi kornea, ketitis, mata

kering, edema kornea, descematocele, ektasis kornea, ulkus mooren,

distrofi kornea anterior, bulosa keratopati, dan keratokonjungtivitis

neurotrpik, lensa kontak yang sekaligus juga memberikan obat obat

untuk mata juga telah dikembangkang ((Kalayarasan, 2004)

3. Pola Pemakaian Lensa Kontak

Mnurut Kalayarasan (2004) Pada tahun 1979, pemakaian lensa

kontak mengharuskan pemakai melepas dan membersihkan lensa kontak

setiap malam. Kini pemakaian lensa kontak mempunyai dua macam pola

tergantung pada kadar lalu oksigen masing-masing jenis lensa kontak

sesuai dengan bahan, kadar air, desain dan ketebalannya, yaitu :

1. Pemakaian harian

Pemakaian harian artinya lensa kontak tidak diperbolehkan

dipakai lebih dari 24 jam sehari tanpa lepas. Lensa harus di lepas setiap

malam. Selanjutnya lensa kontak harus dicuci dan direndam dalam

Page 40: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

21

larutan untuk perawatan lensa selama beberapa jam, baru kemudian

dapat dipakai lagi (Kalayarasan, 2004).

2. Pemakaian tidak terbatas

Lensa kontak dengan pola pemakaian ini dapat dipakai lebih dri

satu malam tanpa dilepas dan dicuci walaupun saat tidur. Namun, meski

dinamakan sebagai pemkaian tanpa batas , biasanya lensa juga hanya

dapat dipakai selama maksimal 7 hari berturut-turut tanpa dilepas.

Setelah seminggu berturut-turut dipakai, lensa harus dilepas dicuci,

serta direndam dalam larutan beberapa jam. Setelah itu dapat dipakai

kembali (Kalayarasan, 2004).

Menurut Mannis, karla, Ceusa dan Newton (2003) Lensa kontak

didesain menjadi dua bagian, tergantung dari lama penggunaannya,

sebagai berikut :

1. Penggunaan jangka pendek

Lensa kontak jangka pendek ataupun yang biasa disebut lensa

kontak sekali pakai artinya penggunaan lensa kontak hanya

diperbolehkan selama satu hari , seminggu atau beberapa minggu saja.

Setelah itu lensa kontak tersebut harus diganti dengan lensa kontak

yang baru (Mannis, karla, Ceusa dan Newton,2003).

2. Penggunaan jangka panjang

lensa kontak jangka pangjang dapat digunaan selama sebulan,

setahun hingga beberapa tahun sesuai dengan jangka waktu

penggunaan masing-masing lensa kontak. Setelah itu lensa kontak

Page 41: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

22

tersebut harus diganti dengan lensa kontak yang baru (Mannis, karla,

Ceusa dan Newton, 2003).

4. Indikasi dan kontraindikasi penggunaan lensa kontak

Menurut Kharuna (2007), indikasi penggunaan lensa kontak adalah

sebagai berikut :

a. Indikasi optik, termasuk untuk anisometropia, aphakia unilateral,

myopia yang berminus tinggi, keratokonus dan astigmatima irreguler.

Lensa kontak dapat digunakan oleh setiap orang yang memiliki

kelainan refrasi mata dengan tujuan kosmetik.

b. Indikasi teraupeutik, meliputi :

1. Penyakit pada kornea , seperti ulkus kornea non-healing,

keratopathi bullousa, keratitis filamentari, dan sindrom erosi

kornea rekuen.

2. Penyakit pada iris mata, seperti anirida, koloboma, albino

untuk menghindari kesilauan cahaya.

3. Pada pasien yang menderita glukoma, lensa kontak digunakan

sebagai alat pengantar obat.

4. Pada pasien ambliopia, lensa kontak opak digunakan untuk

oklusi.

5. Bandage soft contact lenses digunakan untuk keratoplasti dan

perforasi.

c. Indikasi preventif, digunakan untuk prevensi simblefaron dan restorasi

forniks pada penderita luka bakar akibat zat kimia, keratitis, dan

trichiasis.

Page 42: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

23

d. Indikasi diagnistik, termasuk selama menggunakan ginioskopi,

elektroretinografi, pemeriksaan fundus pada astigmatisma irreguler,

fundus fotografi, dan pemeriksaan goldmann’s 3 bayangan.

e. Indikasi operasi, lensa kontak digunakan selama operasi geniotomi

untuk glukoma kongenital, vitrektomi, fotokoagulasi endokular.

f. Indikasi kosmetik, termasuk skar pada kornea mata yang menyilaukan

mata (lensa kontak warna), ptosis, lensa sklera kosmetik pada phthisis

bulbi.

g. Indikasi occupational, termasuk olahragawan, pilot, dan aktor.

Menurut Kharuna (2007), Penggunaan lensa kontak di

kontraindikasikan:Pada orang yang memiliki gangguan mental dan tidak

ada gairah hidup, blepharitis kronik dan styes rekuen, konjungtivitis

kronis, dry-eye syndrome, distrofi dan degenerasikornea mata, penyakit

yang rekuen seperti episkleritis, skleritis, dan iridocyclitis.

Menurut ilyas (2004), seseorang tidak dianjurkan menggunakan

lensa kontak jika sudah berusia lanjut dimana gerakan sudah kaku, pada

mata yang meradang, masih belum dewasa dan mengerjakan sesuatu

dengan tergesa-gesa,seseorang yang mempunyai kebiasaan menggosok

mata, seseorang yang tidak mengerti arti steril, seseorang yang memiliki

reumatik pada tangan karena sulit saat menggunakan lensa kontak dan

seseorang dengan alergi.

Page 43: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

24

5. Klasifikasi Lensa Kontak

Menurut (Eva & whitcher, 2009) Lensa kontak terdiri dari berbagai

bentuk antara lain lensa kontak keras (Hard contact lens), lensa kontak

lunak (Soft contact lens) dan Rigid gas permeable (RGP) lens. Lensa

kontak pertama merupakan lensa sklera kaca berisi cairan. Lensa ini sulit

dipakai untuk jangka panjang serta menyebabkan edema kornea dan rasa

tidak enak pada mata. Lensa kornea keras yang terbuat dari

polimetilmetakrilat, merupakan lensa pertama yang benar-benar berhasil

dan diterima secara luas sebagai pengganti kacamata. Pengembangan

selanjutnya antara lain adalah lensa kaku yang permeabel-udara, yang

terbuat dari asetat butiran selulosa, silikon, atau berbagai polimer plastik

dan silikon, dan lensa kontak luna, yang terbuat dari beragam plastik

hidrogel, semuanya memberikan kenyamanan yang lebih baik, tetapo

resiko terjadinya omplikasi lebih besar.

Lensa keras dan lensa yang permeabel-udara mengoreksi kesalahan

refraksi dengan mengubah kelengkungan permukaan anterior mata. Daya

refraksi total merupaka daya yang ditimbulkan oleh kelengkungan

belakanglensa (kelengkungan dasar) bersama dengan daya lensa

sebenarnya disebabkan oleh perbedaan kelengkungan antara depan dan

belakang. Hanya yang kedua yang bergantung pada indeks refraksi bahan

lensa kontak. Lensa eras dan lensa permeabel-udara mengatasi

astigmatisme kornea dengan memodifikasi permukaananterior mata

menjadi bentuk yang benar-benar sferis (Eva & whitcher, 2009).

Page 44: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

25

Lensa kontak lunak, terutama bentuk-bentuk yang lebih lentur,

mengadopsi bentuk kornea pasien. Dengan demikian, daya refraksinya

hanya terdapat pada perbedaan antara kelengkungan depan dan

belakang,dan lensa ini hanya sedikit mengoreksi astigmatisme kornea,

kecuali bia disertai koreksi silindris untuk membuat suatu lensa torus.

Lensa kontak keras secara spesifik diindikasikan untuk koreksi

astigmatisme ireguler, seperti pada keratokonus. Lensa kontak lunak

biasanya digunakan untuk terapi kelainan permukaan kornea, tatapi untuk

mengontrol gejala dan bukan untuk alasan refraktif. Semua bentuk lensa

kontak digunakan untuk melakukan koreksi refraktif afakia, terutama

untuk mengatasi aniseikonia afakia nonokuler, dan koreksi miopia tinggi:

lensa-lensa ini menghasilkan kualitas bayangan yang lebih baik daripda

kacamata. Walaupun demikian, sebagaian besar pemakai lensa kontak

adalah untuk koreksi kosmetik kelainan refrasi ringan. Hal ini mempunyai

implikasi penting pasca resiko yang acapkali diterima dalam penggunaan

lensa kontak (Eva & whitcher, 2009).

Menurut (Tan & Rahardja, 2010) jenis-jenis lensa kontak kuno

dibagi dalam tiga jenis , yaitu lensa keras, lensa setengah lembut dan lensa

lembut. Sekarang ini hanya dikenal lensa keras yang berbentuk stabil dan

lensa lembut, termasuk perkembanganterbaru lensa tonis.

a. lensa keras dahulu terbuat dari sejenis zat sintetis perspeks , yang tidak

dapat di tembus oksigen, tetapi kini tidak digunakan lagi karena lambat

laun dapat menimbulkan perubahan-perubahan pada selaput kornea

Page 45: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

26

dan kerusakan mata yang permanen. Lensa keras canggih dibuat dari

material sintesis lain, yang dapat ditembus oksigen, jadi tidak

menutupi mata seluruhnya, lensa ini selah-olah mengambang dalam air

mata, maka di balik lensa dapat tersembunyi kotoran.

b. Lensa lembut lebih besar dan lebih lentur. Juga lebih tipis dari pada

lensa keras dan digunakan langsung pada selaput bening, jadi tanpa

ada ruang di antaranya sehingga jarang sekali terdapat kotoran

dibaliknya. Di buat dari suatu polimer (rantaian zat kimia), yang dapat

menyerap banyak air dan lebih melekat banyak air dan lebih melekat

pada mata. Tetapi juga lebih cepat menjadi kotor karena zat-zat dari

air. Kerugian utamanya adalah pembiayaan yang lebih besar karena

akibat kelembapan yang tinggi dan lensa, kuman pun berkembang

lebih cepat sehingga harus diganti setiap 1-2 minggu. Lagi pula

memerlukan lebih banyak jenis cairan lensa untuk pemeliharaannya.

Keuntungannya adalah nyaman di pakainya, tidak mudah terlepas dari

mata dan ideal bagi olahragawan.

c. Lensa silikon hidrogel merupakann perkembangan baru dari lensa

lembut. Lensa canggih ini lebih mudah lagi ditembus oksigen dan

layak untuk digunakan kontinu untuk waktu yang lama. Bisa sampai

30 hari berturut-turut, bila mata dapat menerimanya (Tan & Rahardja,

2010).

Page 46: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

27

4. Teknik Penggunaan Lensa Kontak Yang Aman

Menurut (Sugani & Priandarini, 2010) ada beberapa hal yang harus

di perhatikan oleh pemakai lensa kontak, antara lain :

1. Temui dokter ahli mata untuk mendapatkan lensa kontak yang sesuai

dan layak.

2. Selalu mencuci tangan sebelum menyentuh lensa kontak.

3. Cuci dan disinfeksi lensa kontak setiap kali setelah pemakaian.

4. Cuci dan keringkan tempat lensa kontak setiap hari, cuci dengan air

mendidih seminggu sekali.

5. Simpan wadah lensa kontak ditempat yang lembab dan terlindung dari

sengatan sinar matahari.

6. Gantilah tempat lensa kontak secara teratur setiap 3 bulan sekali.

7. Cairan yang telah dipakai harus segera dibuang , jangan digunakan

untuk kedua kalinya.

8. Lepaskan lensa kontak sebelum berenang atau berendam ar panas.

9. Konsultasi dengan dokter mata sebelum menggunakan obat tetes mata,

karena, ada obat tetes mata (termasuk yang dijual bebas) yang dapat

bereaksi negatif terhadap lensa kontak.

10. Segera hentikan pemakaian jika mata merah atau tidak nyaman saat

pemakaian lensa kontak. Bisa jadi anda mengidap alergi terhadap

larutan pembasah atau pencuci lenasa kontak. Bila masalah berlanjut,

segera datangi dokter mata.

Page 47: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

28

11. Konsultasikan juga dengan dokter atau apoteker setiap kali hendak

memakai obat tetes mata. Tidak semua obat tetes mata cocok dengan

lensa kontak yang digunakan.

5. Bentuk-bentuk Resiko Gangguan Kesehatan Mata Akibat Lensa Kontak

Bentuk-bentuk resiko gangguan kesehatan mata dapat dibedakan

menjadi dua jenis, yaitu internal risk dan external risk. Internal risk

merupakan resiko yang berasal dari dalam misalnya pengetahuan dn

motivasi seseorang terkait penggunaan dna perawatan lensa kontak tersebut.

Sedangkan external risk berasal dari faktor luar misalnya fasilitas informasi

tentang lensa kontak dan kondisi sosial budaya dari pengguna lensa kontak

tersebut (Ventocilla, 2010).

1. Kelopak mata

a. Giant papillary conjunctivitis(GPC) adalah komplikasi yang tersering

timbul akibat penggunaan soft lens. Ini timbul akibat salah satu dari 3

faktor yaitu peningkatan frekuensi pemakaian lensa, penurunan lama

pemakaian lensa kontak, perubahan larutan pembersih yang kuat.

Untuk lensa RGP, ia mudah berpindah dari kornea ke forniks atas.

Jika tidak dapat dideteksi, maka lensa akan mengikis forniks melewati

konjungtiva dan membawanya ke dalam jaringan yang lembut di

kelopak mata, dan akan menimbulkan gejala yang relatif

asimptomatik. Akibatnya, jaringan yang disekitar lensa kontak akan

mengalami iritasi dan inflamasi, dan menimbulkan abses yang steril.

Page 48: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

29

Lensa yang dianggap sebagai benda asing akan terbentuk jaringan

granulasi disekitar lensa, dan membungkusnya seperti bentuk kista.

b. Ptosis, ini timbul akibat adanya massa pada lensa, skar, jaringan

fibrosa di kelopak mata. Lensa kontak yang menempel pada kornea

mata juga akan membentuk skar dan kontraksi pada jaringan kelopak

mata yang mengakibatkan retraksi pada kelopa mata. Ptosis juga dapat

timbul akibat dari giant papillary conjunctivitis yang berat (Ventocilla,

2010).

2. Konjungtiva

a. Alergi kontak merupakan reaksi hipersensitivitas dermatitis kontak

akibat dari zat-zat kimia host yang didapati dari larutan lensa kontak.

Manifestasi klinisnya adalah rasa gatal yang diikuti dengan adanya

injeksi, rasa terbakar, merah, berair, secret mukoid, dan chemosis.

Sebagai tambahan kelopak mata bisa edema dan eritema.

b. GPC, rata-rata 1-3% pengguna lensa kontak akan mendapatkan

simptom GPC yang kompleks, terdiri dari injeksi konjungtiva, sekret

mukoid, gatal, debris pada tear film, lapisan lensa, pandangan kabur,

dan pergerakan lensa yang berlebihan.

c. Contact lens-induced superior limbic keratoconjunctivits (CL-ISLK)

merupakan suatu reaksi imun pada konjungtiva perifer. Manifestasi

klinisnya adalah penebalan konjungtiva, eritema, dan timbul berbagai

warna pada konjungtiva bulbaris superior. Sel epitelium keratinisasi

akan berisi banyak sel-sel goblet yang diinvasi oleh neutrofil.

Page 49: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

30

Akibatnya akan terasa seperti ada benda asing, fotofobia, berair, rasa

terbakar, gatal, dan penurunan akuitas visual(Ventocilla, 2010).

3. Epitelium kornea

a. Kerusakan epitel yang mekanik. Lensa kontak merupakan banda asing

yang akan menggosok kornea dan menekan epitel kornea setiap

mengedipkan mata sepanjang hari dan menimbulkan abrasi kornea.

Jika tidak dikenali dan diobati akan mengakibatkan stres pada epitel

yang kronis. Kerusakan epitel akan memudahkan bakteri menempel

pada kornea dan mengakibatkan infeksi stroma, serta menstimulus sub

epitel fibrosa tanpa adanya infeksi.

b. Chemical epithelial defect. Berbagai larutan kimia lensa kontak akan

menimbulkan kerusakan epitel ditandai dengan adanya erosi. Larutan

pembersih surfaktan biasanya akan menyebabkan nyeri, merah,

fotopobia, dan berair, segera setelah dibersihkannya lensa. Gejala ini

akan hilang dalam 1-2 hari. Jika hidroksi peroksida diteteskan ke mata,

maka akan timbul gelembung-gelembung gas pada intra-epitel dan

sub-epitel. Gelembung ini terlihat dan penyebabkan hilangnya

penglihatan secara signifikan yang bersifat temporer, dan hidroksi

peroksida juga menyebabkan perubahan refraksi permanen dan larutan

desinfeksi kimia dapat merusak epitel yang tidak terlihat dan bersifat

intermiten.

c. Hypoxia. Kebutuhan oksigen di kornea mata dipengaruhi karena

lapisan lensa kontak mengurangi jumlah oksigen yang masuk.

Hipoksia yang ringan mengakibatkan edema epitel dan penglihatan

Page 50: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

31

kabur yang temporer, sedangkan hipoksia berat akan terjadi kematian

sel-sel epitel dan deskuamasi. Pengguna tidak merasa nyaman,

penurunan penglihatan temporer, dan fotopobia. Salah satu tanda

hipoksia kornea kronis adalah adanya neovaskularisasi superfisial

terutama sepanjang limbus superior. Epitel kornea yang lebih tipis

dibandingkan lensa kontak menyebabkan hipoksia yang kronis dan

menurunkan aktivitas mitosis. Pembentukan sel-sel epitel menurun,

ukurannya membesar, dan memudahkan menempelnya Pseudomonas

aeruginosa pada permukaan sel epitel.

d. Reaksi imun superfisial. Variasi larutan lensa kontak dapat

menimbulkan toksik superfisial atau reaksi imun. Ditandai dengan

adanya keratophati, injeksi konjungtiva, berair, gatal, dan chemosis

(Ventocilla, 2010).

4. Stroma kornea

a. Infiltrat steril. Penggunaan lensa kontak akan menginduksi terjadinya

keratitis steril, dengan onset adanya infiltrat pada stroma anterior atau

leukosit polimorfonuklear di sub-epitel dan sel mononuklear di perifer

kornea secara tiba-tiba. Berdiameter 0,1-2 mm, tunggal atau

berkelompok, dengan bentuk bulat, oval, dan menempel pada sel epitel

yang menyebabkan kerusakan epitel. Manifestasi klinisnya adalah

nyeri ringan, inflamasi pada anterior chamber yang minim, kerusakan

epitel, kemudian terbentuk ulkus.

b. Infeksi kornea (keratitis).Disebabkan oleh bakteri, jamur, protozoa

(acanthamoeba keratitis). Infeksi bakteri biasanya timbul di kelopak

Page 51: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

32

mata dan kelenjar air mata. Penggunaan lensa kontak mengganggu

pertukaran air mata, sehingga air mata terkumpul di kornea mata.

Selain itu, ketebalan epitel menurun, pergantian sel menurun dan

terjadi deskuamasi, sehingga meningkatkan risiko infeksi bakteri pada

sel epitel. Gejala awal tidak begitu kelihatan, tetapi gejala yang

mungkin ada seperti berair dan sedikit sulit mengedipkan mata. Bakteri

yang sering menimbulkan infeksi kornea mata adalah P. aeruginosa,

Staphylococcus aureus, dan Staphylococcus epidermidis. Infeksi ini

biasanya berasal dari larutan lensa kontak yang terkontaminasi. Infeksi

bakteri yang akut biasanya terjadi dalam waktu 24 jam dengan

simptom nyeri, fotopobia, berair, sekret purulen, dan penurunan

penglihatan. Awalnya infiltrat stroma berwarna putih kekuningan yang

berkembang di bawah sel epitel yang rusak diikuti adanya reaksi di

anterior chamber dan injeksi konjungtiva. Setelah itu, berkembang

menjadi edema epitel kemudian menjadi nekrosis. Dilaporkan di

United State dan Netherland, bahwa infeksi kornea mata memiliki

risiko yang paling sering ditimbulkan akibat penggunaan lensa kontak

dalam 2 dekade terakhir ini.

c. Acanthamoeba keratitis. merupakan infeksi yang sulit untuk diterapi.

Sumber infeksi ini berasal dari larutan lensa kontak, dimana tempat

larutan tersebut telah terkontaminasi oleh acanthamoeba. Manifestasi

klinis awal yang timbul adalah adanya sensasi benda asing,

penglihatan kabur yang ringan, dan merah. Kemudian diikuti rasa nyeri

yang progresif, injeksi konjungtiva, epitelnya kasar, dan pada

Page 52: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

33

pemeriksaan dengan senter terlihat adanya penebalan saraf-saraf

kornea mata. Infeksi ini bersifat progresif, berat, dan bentuk

infiltratnya seperti cincin di sentral.

d. Mata merah akut (tight lens syndrome) Lensa kontak dapat

menebalkan mata dan sebagai tanda adanya inflamasi stroma difus dan

reaksi pada anterior chamber. Manifestasi klinisnya adalah rasa nyeri,

fotopobia, injeksi, dan berair baik akut maupun kronik.

e. Kikisan kornea mata (corneal warpage). Selama menggunakan lensa

kontak akan terjadi perubahan kontur kornea. Corneal warpage

menyebabkan astigmatisma irreguler, dan ini dapat dikoreksi dengan

menggunakan kacamata.

f. Contact lens-induced keratoconus. Hubungan antara keratokonus

dengan lensa kontak masih kontroversi. Persentasi yang tinggi (20-

30%) penderita keratokonus didiagnosis akibat dari penggunaan lensa

kontak, tetapi bagaimanapun tidak ada penyebab yang berhubungan

langsung dengan penyakit tersebut.

g. Endotel kornea mataPenggunaan lensa kontak juga berhubungan

dengan endotel kornea mata. Pengguna memiliki variasi ukuran sel

endotel (polymegethism) dan peningkatan frekuensi sel non-

heksagonal (polymorphism) lebih tinggi daripada yang menggunakan

lensa kontak (Ventocilla, 2010)

Page 53: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

34

C. Kerangka Teori

Sumber : Bloom 1956, dalam Budiman dan Riyanto,2013 ; Arikunto,2006 ;

Surya,2009 ; Brooker, 2008 ; Ilyas,2006 ; Kalayarasan,2004 ;

Mannis, karla, Ceusa dan Newton,2003; Kharuna, 2007 ; Ilyas,

2004 ; Eva & whitcher, 2009 ; Sugani & Priandarini, 2010 ;

Ventocilla, 2010 .

Tahapan pengetahuan

1. Tahu (know).

2.Memahami(comprehension).

3. Aplikasi (application).

4. Analisis (analysis).

5. Sintesis (synthesis).

6. Evaluasi (evaluation).

Lensa Kontak :

1. Definisi lensa kontak.

2. Fungsi Lensa kontak

3. Pola Pemakaian Lensa

Kontak

4. Indikasi penggunaan lensa

kontak.

5. kontraindikasi penggunaan

lensa kontak.

6. Klasifikasi lensa kontak.

7. Teknik penggunaan lensa

kontak yang aman.

8. Bentuk-bentuk resiko

gangguan kesehatan mata

akibat lensa kontak

Faktor-faktor yangmempengaruhi pengetahuan

1. Pendidikan2. Informasi/media massa3. Sosial,budaya dan

ekonomi4. Lingkungan5. Pengalaman6. usia

Page 54: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

35

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tinjauan pustaka, kerangka teori serta tujuan dari

penelitian maka kerangka konsep yang akan dilakukan peneliti di SMK

Nusantara 1 Ciputat Kota Tangerang Selatan sebagai berikut :

“Gambaran Tingkat Pengetahuan Pelajar Putri Tentang Penggunaan

Lensa Kontak di SMK Nusantara 1 Ciputat Kota Tangerang

SelatanTahun 2015’’

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

Pengetahuan :

1. Pengetahuan Baik2. Pengetahuan Cukup3. Pengetahuan Kurang

Confounding Factor :

Usia Riwayat Penggunaan Alasan Pengunaan

Page 55: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

36

B. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat ukur Skala ukur Hasil

Variabel Univariat

Pengetahuan Sesuatu yang dikethui olehpelajar putri yang menjadiresponden peneliti, Meliputi :

Definisi lensa kontak Indikasi penggunaan

lensa kontak kontraindikasi

penggunaan lensakontak

klasifikasi lensakontak

Teknik penggunaanlensa kontak yangaman

bentuk-bentuk resikogangguan kesehatanmata akibat lensa

kontak

Meminta respondenmenjawab 25 itempertanyaan dalamkuesioner B tentanglensa kontak.

Kuesioner Ordinal Dinyatakan dalam tingkatan :

a) pengetahuan baik (skorjawaban respondn 76-100 %)

b) pengetahuan cukup (skorjawaban responden 56-75%)

c) pengetahuan kurang(skor jawaban responden≤ 55%)(Arikunto,2006)

Page 56: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

37

Analisa Demografi

Usia Usia responden berdasarkanulang tahun terakhir saatmengisi kuesioner penelitian

Meminta respondenuntuk mengisipertanyaan dalamkuesioner A mengenaidata demografi : Usia

Kuesioner interval Dalam data numerik

Riwayat Penggunaanlensa kontak

Menjelaskan tentang seberapalama responden telahmenggunakan lensa kontak(jangka waktu pendek ataujangka waktu panjang)

Meminta respondenuntuk mengisipertanyaan dalamkuesiner A mengenaidata demografi :riwayat penggunaanlensa kontak

Kuesioner interval Dalam data numerik

Alasan penggunaanlensa kontak

Menjelaskan alasan yangmenyebabkan respondenmenggunakan lensa kontak

Meminta respondenuntuk mengisipertaanyaan dalamkuesioner A mengenaidata demografi :alasan menggunaanlensa kontak

Kuesioner Nominal 1 = Optik (kelainan refraksimata)

0 = kosmetik

Page 57: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

38

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan rancangan

penelitian deskriptif dan menggunakan pendekatan penelitian Cross-

Sectional untuk menggambarkan masalah penelitian. Cross-sectional study

design adalah penelitian yang mendesain pengumpulan datanya dilakukan

pada satu titik waktu (at one point in time): fenomena yang diteliti adalah

selama satu periode pengumpulan data . Cross- sectional study tepat

digunakan untuk menjelaskan status fenomena atau menjelaskan hubungan

fix pada satu titik waktu (Polit and Beck, 2003 dalam Swarjana, 2012).

Definisi lain dari study Cross-sectional adalah studi lapangan yang meneliti

perkembangan subyek, dengan melakukan pengukuran ulang atas

karakteristik yang sama dalam sebuah sampel yang representatif dari

individu pada interval usia yang berbeda-beda (Santoso, 2010). Informasi

dan data pada penelitian ini diperoleh melalui pemberian kuesioner pada

pelajar putri yang menggunakan lensa kontak di SMK Nusantara 1 Ciputat

Kota Tangerang Selatan. Setelah data diperoleh, kemudian dilakukan

analisis untuk mengetahui tingkat pengetahuan pelajar putri di SMK

Nusantara 1 tentang penggunaan lensa kontak dengan pendekatan

kuantitatif.

Page 58: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

39

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Nusantara 1 yang berlokasi di

Kota Tangerang Selatan tepatnya di Ciputat. Alasan peneliti memilih

lokasi tersebut karena belum pernah ada penelitian terkait kesehatan mata

khususnya tingkat pengetahuan pelajar tentang penggunaan alat bantu lihat

yaitu lensa kontak. Oleh karena itu peneliti memutuskan untuk melakukan

penelitian di SMK Nusantara 1 Ciputat Kota Tangerng Selatan.

2. Waktu penelitian

Dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 dengan melakukan

penyebaran angket kepada pelajar putri yang menggunakan lensa kontak

di SMK Nusantara 1 Ciputat yang menjadi sampel dalam penelitian ini.

Kegiatan ini dilakukan setiap hari kerja, Senin-Jum’at dengan waktu

pengamatan yang disesuikan dengan keadaan pembimbing lapangan.

Pembimbing lapangan yaitu Guru dan karyawan yang sedang bartugas

pada saat peneliti melakukan kegiatan penelitian.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi daam penelitian adalah subjek (misalnya manusia, klien)

yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2008). Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh pelajar putri di SMK Nusantara 1

Ciputat yang menggunakan lensa kontak.

Page 59: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

40

2. Sampel

Sampel dapat didefinisikan sebagai suatu bagian yang ditarik dari

populasi. Akibatnya, sampel selalu merupakan bagian yang lebih kecil

dari populasi (Istijanto, 2005). Sampel terdiri dari bagian populasi

terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui

sampling (Nursalam, 2008). Sampel dalam penelitian ini adalah

keseluruhan dari populasi ( pelajar putri) yang menggunakan lensa

kontak di SMK Nusantara 1 Ciputat Kota Tangerang Selatan. Sampel

diambil secara non- probability sampling dengan teknik total sampling

,yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan

sebagai sampel. Hal ini dilakukan jika jumlah populasi relatif kecil

(Setiadi, 2007).

Adapun kriteria sampel dibagi menjadi dua yaitu inklusi dan

eksklusi. Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian

dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti. Sedangkan

kriteria ekslusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang

memenuhi kriteria inklusi penelitian karena berbagai sebab misalnya

subjek menolak berpartisipasi (Nursalam, 2008).

1. Kriteria inklusi dalam penelitian ini:

a. Pelajar putri di SMK Nusantara 1 Ciputat yang bersedia untuk

dijadikan sampel penelitian.

b. Pelajar putri di SMK Nusantara 1 Ciputat yang yang

menggunakan lensa kontak.

Page 60: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

41

2. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini :

a. Pelajar putri yang menolak dijadikan responden.

b. Pelajar putri yang tidak menggunakan lensa kontak.

D. Besar Sampling

Penentuan besarnya sampel penelitian dengan memperhatikan data bulan

februari 2015 yang didapat dari SMK Nusantara 1 ciputat , yaitu 60 jumlah

populasi pelajar putri yang menggunakan lensa kontak (dari 7 jurusan).

Dari 60 jumlah populasi yang tersedia, peneliti menetapkan seluruh

populasi yang tersedia diambil menjadi sampel dalam penelitian yaitu 60

responden (Total sampling).

E. Metode Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian

Alat ukur atau masalah pengukuran dikembangkan dengan

menerapkan dua prinsip, yaitu validitas dan reabilitasnya (Danim, 2003).

Pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah kuesioner atau

angket yang disesuaikan dengan tujuan penelitian dan mengacu pada

kerangka konsep dan teori yang telah dibuat. Teknik angket (kuesioner)

merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau

menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan

memberikan respons atas daftar pertanyaan tersebut. Daftar pertanyaan-

pertanyaan dapat bersifat terbuka jika jawaban tidak ditentukan

sebelumnya sedangkan bersifat tertutup jika alternatif-alternatif jawaban

telah disediakan instrumen yang berupa lembar daftar pertanyaan tadi

dapat berupa angket(kuesioner), checklist ataupun skala (Umar, 2011).

Page 61: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

42

Pertanyaan disusun sesuai dengan tingkat pengetahuan responden

tentang lensa kontak dan tersusun secara terstruktur berisikan pertanyaan-

pertanyaan yang harus dijawab oleh responden. instrumen ini terdiri 3

bagian yaitu :

Bagian pertama (A) berisi data demografi seperti usia, jangka waktu

penggunaan lensa kontak, dan alasan penggunaan lensa kontak dengan

mengisi kolom yang telah tersedia.

Bagian kedua (B) berisi variabel pengetahuan terdiri dari 13 pertanyaan

positif dan 12 pertanyaan negatif menggunakan skala Guttman dengan

memberi tanda (√) pada pilihan yang tersedia. Penggunaan skala Guttman,

betujuan untuk mengukur satu dimensi dari variabel yang miliki beberapa

dimensi, selain itu skala ini merupakan bentuk skala kumulatif (Umar,

2005).

Pertanyaan positif terdapat pada pertanyaan nomor

1,3,5,6,9,10,11,14,16,17,18,20,23 dan pertanyaan negatif terdapat pada

pertanyaan nomer 2,4,7,8,12,13,15,19,21,22,24,25 yang disusun secara

acak.

Skoring adalah pemberian skor jawaban responden pada beberapa

pertanyaan dalam kuesioner sehingga dapat digabungkan menjadi satu

variabel. Pada kuesiner B yang berisikan 25 item pertanyaan, untuk

jawaban benar diberikan nilai 1, sedangkan untuk jawaban yang salah

diberikan nilai 0, dengan skor tertinggi adalah 25 dan skor terendah adalah

0.

Page 62: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

43

Pertanyaan positifSKOR

Pertanyaan negatifAlternatif jawaban Alternatif jawaban

Benar 1 SalahSalah 0 Benar

Memperoleh data dalam penelitian, peneliti menggunakan kuesioner pada

responden terpilih sebanyak 60 orang responden. Kuesioner digunakan

untuk mengetahui pengethuan responden tentang penggunaan lensa kontak

yang terdiri dari Definisi lensa kontak, Indikasi penggunaan lensa kontak

kontraindikasi penggunaan lensa kontak, klasifikasi lensa kontak, Teknik

penggunaan lensa kontak yang aman dan bentuk-bentuk resiko gangguan

kesehatan mata akibat lensa kontak. Setelah selesai diisi oleh responden,

kuesioner diserahkan kepada peneliti.

F. Prosedur Pengumpulan Data

Proses – proses dalam pengumpulan data pada penelitian melalui

beberapa tahap yaitu:

1. Menyelesaikan kelengkapan administrasi seperti surat izin penelitian dari

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta .

2. Melakukan pendataan kepada calon responden dengan menjelaskan tujuan

dan manfaat penelitian.

3. Memberikan lembar persetujuan (informed consent) untuk ditanda tangani

oleh calon responden apabila setuju menjadi subjek penelitian.

4. Memberikan penjelasan kepada responden tentang cara pengisian

kuesioner.

5. Memberikan kesempatan kepada responden untuk bertanya kepada peneliti

apabila ada yang tidak jelas dengan kuesioner.

Page 63: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

44

6. Memberikan waktu kepada responden untuk mengisi kuesioner.

7. Responden menyerahkan kembali kuesioner yang telah diisi kepada

peneliti untuk diperiksa.

G. Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen

Sebelum kuesioner dibagikan kepada sample yaitu pelajar putri yang

menggunakan lensa kontak di SMK Nusantara 1 Ciputat kota Tangerang

Selatan, peneliti terlebih dahulu melakukan uji Validitas dan reabilitas

kuesioner tersebut.

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau

sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid

berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2010). Untuk pengujian

validitas instrumen data pengetahuan yang berupa skor dikotomi digunakan

korelasi point biserial dengan rumus sebagai berikut (Umar, 2011) :

p

p

S

MxM

XPB

1

i

Dimana :

Mi = Mean skor X dari seluruh subjek yang mendapatkan angka 1

pada variabel di kotomi i

M X = mean skor dari seluruh objek

p = Proporsi subjek yang mendapat angka 1 pada variabel

dikatomi

1-p = Proporsi dari orang yang menjawab salah pada item ke-i

XS = Standar deviasi skor X

Page 64: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

45

Kriteria validitasnya adalah jika PB 0,30 item pertanyaan valid

dan PB < 0,30 item pertanyaan tidak valid.

Reabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa sesuatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul

data karena cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul

data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan

bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-

jawaban tertentu. Reabilitas menunjukan pada tingkat keterandalan sesuatu.

Reabel artinya, dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan (Arikunto, 2010).

Sama halnya seperti pengujian validitas data pengetahuan diberi skor yang

berupa skor dikotomi kemudian untuk mencari koefisien reliabilitasnya

digunakan koefisien Reliabilitas Kuder Richardson 20 (KR-20) yang

dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (umar, 2011):

KR-20 =

2

.1

1 S

qp

k

k

Dimana :

KR-20 = Koefisien Reliabilitas KR-20

k = Jumlah item dalam ujian

S2 = Varians dari skor

p = Proporsi respon yang benar

q = Proporsi respon yang salah = 1-p

Kriteria reliabilitasnya adalah jika KR-20 0,70 maka dimensi kuesioner

reliabel (konsisten) dan jika KR-20 < 0,70 maka dimensi kuesioner tidak

reliabel.

Page 65: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

46

Uji validitas dan reabilitas kuesioner ini dilakukan pada tanggal 15

oktober 2015. Responden diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan

yang ada. Disarankan agar jumlah responden untuk uji validitas dan

reabilitas kuesioner, minimal 20 orang ini, distribusi skor (nilai) akan lebih

mendekati kurva normal (Notoatmodjo, 2010).

Dalam penelitian ini Uji validitas dan reablitas dilakukan terhadap 20

pelajar putri yang menggunakan lensa kontak di SMK Nusantara 2 Ciputat

Kota Tangerang Selatan, yang mempunyai karakteristik demografi yang

hampir sama dengan pelajar putri di SMK Nusantara 1 Ciputat Kota

Tangerang Selatan, dengan kriteria bahwa responden tersebut adalah:

pelajar putri yang menggunakan lensa kontak, dapat berkomunikasi dengan

lancar dan bersedia untuk dijadikan responden.

H. Pengolahan Data

Dalam melakukan analisis, data terlebih dahulu harus diolah dengan tujuan

mengubah data menjadi informasi. Dalam statistik, informasi yang

diperoleh digunakan untuk proses pengambilan keputusan, terutama dalam

pengujian hipotesis (Hidayat, 2007).

Dalam proses pengolahan data terdapat langkah- langkah yang harus

ditempuh, diantaranya:

1. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data

atau formulir kuesioner yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat

dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul

(Hidayat, 2007).

Page 66: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

47

2. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)

terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini

sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan

komputer. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan

artinya dalam satu buku (code book) untuk memudahkan kembali

melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variable (Hidayat, 2007).

3. Entry data

Data entri adalah kegiatan memasukkan data yang telah

dikumpulkan kedalam master tabel atau database komputer, kemudian

membuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa dengan membuat

tabel kontingensi (Hidayat, 2007).

4. Processing data

Setelah semua isian kuesioner tersisi penuh dan benar, dan juga

data sudah dikoding, maka langkah selanjutnya adalah memproses data

agar dianalisis. Proses pengolahan data dilakukan dengan cara

memindahkan data dari kuesioner ke paket program komputer

pengolahan data statistic (Hidayat, 2007).

5. Cleaning data

Cleaning data merupakan kegiatan memeriksa kembali data

yang sudah di-entry, apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan

mungkin terjadi pada saat meng-entry data ke computer (Hidayat,

2007).

Page 67: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

48

I. Analisis Data

Analisa data beertujuan untuk menyusun data dalam cara yang bermakna

agar dapat dipahami (Helmi,2010). Analisa data yang digunakan adalah

analisis univariat dilakukan untuk memberikan gambaran tentang variabel

tingkat pengetahuan, usia, riwayat penggunaan, dan alasan penggunaan lensa

kontak. Analisis data hasil penelitian dilakukan melalui dua tahap yaitu

pengolahan data dan analisis data dengan menggunakan komputer (sotfware

Analisis) yaitu Microsoft Exel dan Statistical package for social science

(SPSS). Pada analisis ini data demografi dan tingkat pengetahuan pelajar putri

tentang penggunaan lensa kontak akan dideskriptifkan dalam bentuk distribusi

frekuensi yang dilakukan dengan menggunkan statistik deskriptif. Statistik

deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data

sampel dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi

dimana sampel diambil (Sugiyono, 2010).

Penilaian dilakukan dengan cara presentasi jawaban diinterpretasikan

dalam kalimat kualitatif dengan acuan sebagai berikut :

a. pengetahuan baik ( skor jawaban responden 76-100% )

b. pengetahuan cukup ( skor jawaban responden 56-75% )

c. pengetahuan kurang ( skor jawaban responden ≤56% )

dari pengklasifikasian di atas, dapat diketahui bagaimana gambaran

tingkat pengetahuan pelajar putri tentang penggunaan lensa kontak dan akan

disajikan dalam bentuk tabel.

Page 68: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

49

J. Etika Penelitian

Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat

penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan

langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan.

Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut

(Hidayat, 2008):

1. Informed Consent (menjelaskan tujuan)

Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan

informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan

penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia maka mereka

harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia,

maka peneliti harus menghormati hak pasien. Beberapa informasi yang

harus ada dalam informed consent tersebut antara lain yakni Partisipasi

pasien, tujuan dilakukannya tindakan, jenis data yang dibutuhkan,

komitmen prosedur pelaksanaan, potensial masalah yang akan terjadi,

manfaat, kerahasiaan, informasi yang mudah dihubungi, dan lain-lain

(Hidayat, 2008):

2. Anomity (Tanpa Nama)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur

Page 69: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

50

dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil

penelitian yang akan disajikan (Hidayat, 2008):

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah

lainya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya

oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada

hasil riset (Hidayat, 2008):

Page 70: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

51

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMK Nusantara 1 Ciputat Kota Tangerang Selatan

SMK Nusantara 1 Ciputat Kota Tangerang Selatan Merupakan salah

satu Lembaga Pendidikan yang berada di bawah naungan YAN (Yayasan

Aldiana Nusantara). Yayasan Aldiana Nusantara di dirikan oleh Dr. H.

Alimudin Al- Murtala, MM. M.Pd. yang kini menjabat Direktur Perguruan

YAN. Di awal berdiri YAN membuka kursus paket A, B dan C serta kursus

Bahasa Inggris dan Program Perhotelan Diploma 1 (D1) dan D2. Seiring

perkembangan, maka pada tahun 1999, maka YAN resmi didaftarkan di

notaris. Pertama kali, Perguruan YAN berlokasi di Jalan Ir. H. Juanda,

tepatnya di samping perguruan Triguna Ciputat. Kemudian dibukalah

Akademi Pariwisata Nusantara, SMK Nusantara 1, STT Telematika, SMP

Nusantara Plus, SMA Nusantara Plus, SMK Nusantara 2 dan bersama pihak

lain juga dibuka STIE Ganesha.

SMK Nusantara 1 sendiri telah berdiri sejak tahun 2001 Dengan tujuan

mempersiapkan manusia-manusia yang terdidik serta memiliki bekal

pengetahuan yang luas, beriman dan beakhlak mulia Sehingga terbentuknya

tenaga kerja yang siap pakai dan berkompeten dapat terwujud. SMK

Nusantara 1 Ciputat Kota Tangerang Selatan kini telah beragreditasi A dan

memiliki fasilitas Untuk menunjang kegiatan SMK Nusantara dilengkapi beberapa

sarana antara lain, masjid, Perpustakaan, Lapangan Futsal, Lapangan Olahraga, Lab.

Front Office, Lab Mini Hotel, Lab Restoran, Lab Kitchen, Lab Swalayan/Pemasaran,

Page 71: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

52

Lab Cash register, Lab MYOB, Lab Komputer Jaringan, Lab Komputer

Multimedia, Lab Komputer Perangkat Lunak, Lab Komputer Office, Lab Mini

Studio, Lab IPA (Fisika/Kimia) Lap. Parkir Luas, Kantin.

Tujuan

Dalam rangka menghadapi persaingan global multi di mensi SMK

Nusantara, selain bekerja sama secara aktif dengan industri dalam negeri

juga mempersiapkan On The Job Training keluar negeri Khususnya;

Brunei Darussalam dan Singapore dengan bekal English Tourism dan

Industri secara intensif.

Visi

Menjadikan peserta didik sebagao tenaga kerja terampil, profesionel dan

berakhlak mulia.

Misi

1. Melaksanakan Pendidikan dan Pengajaran yang bersifat teoritas dan

praktis dalam kerangka profesionallitas

2. Mengintegrasikan ilmu umum dengan ilmu agama yang bermoral dan

religius.

3. Mengedepankan pendidikan agama dalam menciptakan tenaga kerja

yang berakhlak mulia.

4. Mendidik tenaga terampil melalui guru industri berpengalaman dan

dapat dipertanggung jawabkan sehingga lulusannya lebih diminati stake

holder dan mampu mandiri.

Page 72: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

53

5. Industri pemerintah dan swasta sebagai partner dalam pengembangan

kompetensi siswa/i untuk job training dan penempatan kerja.

6. Setiap alumni di bekali sikap menal dan mampu bersaing dalam

memasuki dunia kerja.

A. Gambaran Populasi Sampel

Peneliti mengambil populasi sampel dalam penelitian ini adalah

seluruh Pelajar Putri yang menggunakan lensa kontak di SMK Nusantara 1

Ciputat Kota Tangerang Selatan. Dalam penelitian ini diambil sampel

sebanyak 60 orang Berdasarkan teknik Total Sampling, yaitu teknik

penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

Hal ini dilakukan jika jumlah populasi relatif kecil (Setiadi, 2007).

B. Analisa Univariat

1. Gambaran Tingkat Pengtahuan Pelajar Putri Tentang Penggunaan

Lensa Kontak di SMK Nusantara 1 Ciputat Kota Tangerang Selatan

Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 60 orang dan

mengenai ” Gambaran Tingkat Pengtahuan Pelajar Putri Tentang

Penggunaan Lensa Kontak di SMK Nusantara 1 Ciputat Kota Tangerang

Selatan Tahun 2015” . data ini disajikan dalam bentuk tabel distribusi

dan hasilnya sebagai berikut :

Page 73: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

54

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengtahuan

Pelajar Putri Tentang Penggunaan Lensa Kontak di SMK

Nusantara 1 Cipuatat Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

No Pengetahuan Jumlah Persentase1 Kurang (≤56%) 0 02 Cukup (56-75%) 4 6,73 Baik (76-100%) 56 93,3

Total 60 100%

Dari tabel 5.1 di atas menunjukan bahwa tingkat pengetahun

responden tentang penggunaan lensa kontak dalam kategori baik yaitu

sebanyak 56 orang (93,3 %).

C. Analisa Demografi

2. Gambaran Usia Pelajar Putri

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia Pelajar Putri yang

menggunakan lensa kontak di SMK Nusantara 1 Ciputat Kota

Tangerang Selatan Tahun 2015

Dari tabel 5.2 menunjukan bahwa sebagian besar pelajar putri

yang menggunakan lensa kontak di SMK Nusantara 1 Ciputat adalah

berusia 17 tahun sebanyak 28 orang (46,7 %).

No Usia(Tahun) Jumlah Presentase1 15 19 31.72 16 7 11.73 17 28 46.74 18 6 10.0

Total 60 100 %

Page 74: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

55

3. Gambaran Riwayat Penggunaan Lensa Kontak

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Riwayat Penggunaan

Lensa Kontak di SMK Nusantara 1 Ciputat Kota Tangerang Selatan

Tahun 2015

P

Dari tabel 5.3 di atas menunjukan bahwa sebagian besar riwayat

penggunaan lensa kontak pada pelajar putri di SMK Nusantara 1 Ciputat

adalah selama 12 bulan yaitu sebanyak 20 orang (33,3%).

No Riwayat PenggunaanLensa Kontak

(Bulan)

Jumlah Presentase

1 7 1 1.72 8 1 1.73 9 2 3.34 10 1 1.75 12 20 33.36 13 5 8.37 14 2 3.38 15 2 3.39 16 1 1.710 17 9 15.011 19 1 1.712 24 13 21.713 36 2 3.3

Total 60 100 %

Page 75: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

56

4. Gambaran Alasan Penggunaan Lensa Kontak

Tabel 5.4

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Alasan Penggunaan

Lensa Kontak di SMK Nusantara 1 Ciputat Kota Tangerang Selatan

Tahun 2015

Dari tabel 5.4 diatas menunjukan bahwa sebagian besar alasan

penggunaan lensa kontak pada pelajar putri di SMK Nusantara 1 Ciputat

adalah dengan alasan optik yaitu sebanyak 33 orang (55,0%).

5. Gambaran Pengetahuan dilihat dari Usia

Tabel 5.5

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Gambaran Tingkat Pengetahuan

Tentang Lensa Kontak di Lihat dari Usia Responden di SMK

Nusantara 1 Ciputat Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

No Alasan Penggunaan Jumlah Persentase1 Kosmetik 27 45.02 Optik 33 55.0

Total 60 100 %

Tingkat PengetahuanUsia

(Tahun)Baik Cukup Kurang Jumlah

f % f % f % F %

15 17 30,3% 2 50% - - 19 31,7%16 7 12,5% 0 - - - 7 11,7%17 27 48,2% 1 25% - - 28 46,7%18 5 8,9% 1 25% - - 6 10,0%

Total 56 100% 4 100% - - 60 100%

Page 76: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

57

Pada tabel 5.5 diatas menunjukan bahwa sebagian besan pelajar putri yang

menggunakan lensa kontak berusia 17 tahun dan tingkat pengetahuan dalam

kategori baik yaitu sebanyak 27 orang (48,2%).

Page 77: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

58

58

BAB VI

PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan makna hasil penelitian yang dilakukan tentang

tingkat pengetahuan pelajar putri tentang penggunaan lensa kontak di SMK

Nusantara 1 Ciputat kota tangerang selatan tahun 2015. Setelah membahas

tentang Gambaran tingkat pengetahuan pelajar putri tentang lensa kontak ,

peneliti juga mecantumkan keterbatasan penelitian yang telah dilaksanakan.

A. Distribusi Gambaran Tingkat Pengetahuan Pelajar Putri Tentang

penggunaan lensa kontak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang

penggunaan lensa kontak pada pelajar putri di SMK Nusantar 1 Ciputat. Hasil

penelitian diketahui bahwa dari 60 responden menunjukan tingkat pengetahuan

pelajar putri tentang penggunaan lensa kontak diSMK Nusantara 1 Ciputat

dalam kategori baik yaitu sebanyak 56 orang (93,3 %). Lensa kontak yang

langsung berhubungan dengan mata terutama kornea perlu diperhatikan cara

penggunaannya secara tepat. Cara perawatan yang tidak benar dan dampak

negatif yang mungkin dapat terjadi pada penggunaan lensa kontak. Oleh karena

itu pengetahuan merupakan indikator yang penting bagi pengguna lensa kontak,

sehingga dampak negatif dan efek samping yang mungkin terjadi dapat di

hindari. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Natoatmodjo (2007) Pengetahuan

merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan

penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan ini terjadi melalui

panca indera manusia, yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan

Page 78: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

59

perabaan. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata

dan telinga. Pengetahuan diperlukan sebagai dukungan dalam menimbulkan rasa

percaya diri maupun sikap dan prilaku setiap hari, sehingga dapat dikatakan

bahwa pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya

tindakan seseorang . Untuk mendapatkan pengetahuan, manusia memulai

kegiatan berfikir, yakni apa objek yang difikirkan (ontologi), bagaimana cara

atau metode memikirkan objek yang ada (epistemologi), dan untuk apa objek

yang dipikirkan tersebut (asiologi) (Juliadi dkk, 2014).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Khoirunnisa (2012), yang

melaporkan bahwa dari 63 orang responden mayoritas berpengetahuan cukup

(69,8%), dibandingkan responden yang berpengetahuan tinggi (25,4%) atau

responden yang berpengetahuan rendah (4,8%), banyaknya responden yang

berpengetahuan cukup pada penelitian ini disebabkan karena responden yang

menggunakan lensa kontak adalah pelajar seperti siswa maupun mahasiswa yang

mayoritas responden sudah mempunyai pengetahuan terkait lensa kontak hanya

dengan mengakses informasi maelalui internet yang sudah dikenal oleh pelajar

sekarang ini. Hal itu sudah memberikan informasi yang cukup banyak terkait

lensa kontak. Hal tersebut juga di dukung oleh kesadaran mereka tentang

pentingnya perawatan lensa kontak yang baik bagi dirinya sendiri agar terhindar

dari dampak-dampak penggunaan lensa kontak seperti iritasi pada mata yang

bisa disebut mata merah. Pengetahuan yang dimiliki responden berada pada

katagori baik juga dapat dikarnakan oleh beberapa cara memperoleh

pengetahuan itu sendiri. Seperti yang di ungkapkan oleh natoatmodjo (2010)

bahwa cara memperoleh pengetahuan yaitu dengan cara tradisional atau non

Page 79: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

60

ilmiah, yakni tanpa melalui penelitian ilmiah dan cara modern atau cara ilmiah,

yakni melalui proses penelitian. Ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Winda (2011), yang menjelaskan bahwa pengetahuan seseorang

dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya adalah pendidikan. Pendidikan

merupakan sarana untuk mendapatkan informasi sehingga semakin tinggi

pendidikan seseorang semakin banyak pula informasi yang didapatkan. Pada

penelitian ini, pendidikan responden berdasarkan tingkat angkatan, dan didapati

tingkat pengetahuan responden berdasarkan angkatan adalah responden angkatan

2007 memiliki pengetahuan baik sebesar 63,2% dan berpengetahuan sedang

sebesar 36,8% dari 19 responden, responden angkatan 2008 yang memiliki

pengetahuan baik sebesar 66,7% dan berpengetahuan sedang 33,3% dari 18

responden, dan responden angkatan 2009 yang memiliki pengetahuan baik

sebersar 60% dan pengetahuan sedang 40% dari 20 responden, sedangkan

berpengetahuan kategori kurang dari setiap angkatan adalah 0%.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Yunita (2015) didapatkan

bahwa dari 38 responden mayoritas pengetahuan responden tentang lensa kontak

adalah baik sebanyak 15 orang (48,87%) dibandingkan pengetahuan cukup

sebanyak 11 orang (34,38%) atau pengetahuan kurang sebanyak 6 orang

(18,75%) . Hal ini dikarnakan mahasiswa yang mengetahui pentingnya

penggunaan lensa kontak akan cendrung berhati-hati pada saat memakai lensa

kontak, sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya iritasi mata atau gangguan

mata lainnya. Ini sejalan dengan penelitian musallina (2014), yang didapatkan

bahwa dari 125 responden sebagian besar pengetahuan mahasiswa tentang

Page 80: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

61

perawatan lensa kontak berada dalam kategori baik yaitu sebanyak 25 responden

(59,5%).

Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa, pengetahuan tentang cara

menggunakan lensa kontak merupakan suatu yang penting mengingat dampak

negatif yang timbul dari penggunaan lensa kontak karena penggunaan lensa

kontak yang tidak benar. Sebagaimana diketahui sebagian besar responden telah

mempunyai pengetahuan yang baik tentang cara memakai lensa kontak yang

benar tetapi masih ada beberapa hal yang sangat penting masih kurang

diperhatikan pada saat penggunaan lensa kontak sepeti membiasakan mencuci

tangan pada saat akan menggunakan ataupun melepasan lensa kontak.

A. Distribusi Usia Pelajar Putri

Penelitian ini dilakukan pada 60 responden berusia remaja yaitu 15 tahun

hingga 18 tahun bertujuan untuk mengetahui pada usia berapa pelajar putri

banyak menggunakan lensa kontak diSMK Nusantara 1 ciputat. Berdasarkan

hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden berusia 17 tahun

sebanyak 28 orang (46,7 %). Hal ini disebabkan karena pelajar putri di SMK

Nusantara 1 Ciputat yang menggunakan lensa kontak berusia > 17 tahun . hanya

sebagian kecil saja yang berusia < 17 tahun yaitu pelajar putri yang duduk di

kelas 1, sedangkan untuk kelas 2 dan 3 sebagian besar sudah berada pada

kategori > 17 tahun. Seperti yang di ungkapkan oleh (Depkes RI, 2009) bahwa

usia merupakan satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda

atau makhluk baik yang hidup maupun yang mati. Usia remaja adalah dimana

proses kematangan mental, emosional, sosial dan fisik sedang berlangsung. Usia

remaja ini telah dapat mengembangkan pengalaman kognitifnya. Penalaran

Page 81: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

62

mereka berkembang, mereka belajar dari lingkungan sekitarnya termasuk dari

orang dewasa. Mereka juga telah memiliki kemmpuan memecahkan masalah.

Sejalan dengan perkembngan usia mereka (stiyoso, 2013).

Remaja merupakan tahapan seseorang di mana ia berada di antara fase

anak dan dewasa ditandai dengan berubahan fisik, prilaku, kognitif, biologis,

dan emosi (Efendi dan Makhfudli, 2009). Kemampuan intelektual dan emosional

pada anak usia sekolah dan remaja akan berkembang sehingga anak-anak lebih

menyadari kekurangan mereka dan bisa sangat keras kepada diri sendiri, Anak

usia remaja juga akan menjadi lebih peduli terhadap penampilan serta anak

perempuan sering terlihat perfeksionis dalam hal citra tubuh mereka oleh karena

itu stres akan menjadi meningkat secara dramatis (Borba, 2009). Hal ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Ardiansyah (2011) didapatkan bahwa

penggunaan lensa kontak dari 100 responden lebih banyak pada usia > 18 tahun

(80%), dibandingkan usia < 18 tahun (20%). Hal ini disebabkan karena

mahasiswa pendidikan dokter fakultas kedokteran Universitas Syiah Kuala yang

menjadi responden memang lebih banyak yang sudah berusia > 18 tahun. Hanya

sebagian kecil dari mahasiswa tingkat pertama saja yang berusia < 18 tahun

sedangkan untuk mahasiswa tingkat kedua, ketiga dan keempat sudah berusia

>18 tahun.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa responden pengguna

lensa kontak di SMK Nusantara 1 Ciputat dalam kategori usia remaja yaitu usia

15 hingga 18 tahun, dimana pada usia tersebut Anak usia remaja akan menjadi

lebih peduli terhadap penampilan serta anak perempuan sering terlihat

Page 82: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

63

perfeksionis dalam hal citra tubuh mereka salah satunya dengan menggunakan

lensa kontak.

B. Distribusi Riwayat Penggunaan Lensa Kontak

Riwayat penggunaan diperlukan untuk mengetahui seberapa lama responden

menggunakan lensa kontak. Dari hasil penelitian diatas dapat diketahui bahwa

pelajar putri yang menggunakan lensa kontak dengan riwayat 7 bulan sebanyak

1 orang (1,7%), 8 bulan sebanyak 1 orang (1,7%), 9 bulan sebanyak 2 orang

(3,3%) , 10 bulan sebanyak 1 orang (1,7%), 12 bulan sebanyak 20 orang

(33,3%), 13 bulan sebanyak 5 orang (8,3%), 14 bulan sebanyak 2 orang (3,3%),

15 bulan sebanyak 2 orang (3,3%), 16 bulan sebanyak 1 orang (1,7%), 17 bulan

sebanyak 9 orang (15,0%), 19 bulan sebanyak 1 orang (1,7%), 24 bulan

sebanyak 13 orang (21,7%), 36 bulan sebanyak 2 orang (3,3%). hal ini

menyatakan bahwa sebagian besar riwayat penggunaan lensa kontak pada

pelajar putri di SMK Nusantara 1 Ciputat adalah 12 bulan yaitu sebanyak 20

orang (33,3%), dapat dikatakan bahwa penggunaan lensa kontak pada 60

responden di SMK Nusantara 1 ciputat sebagian besar dengan jangka waktu

penggunaan yang panjang yaitu digunakan dalam beberapa dan lebih dari

setahun.

Penggunaan dalam jangka panjang ini sejalan dengan yang di ungkapkan

oleh Mannis, Kerla, Ceusa dan Newton (2003) bahwa lensa kontak didesain

untuk penggunaan jangka pendek maupun jngka pendek. Lensa kontak pendek

ataupun yang biasa disebut lensa kontak sekali pakai artinya penggunaan lensa

kontak hanya diperbolehkan selama satu hari, seminggu, atau beberapa minggu

saja sedangkan lensa kontak panjang dapat digunakan selama sebulan, setahuan

Page 83: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

64

hingga beberapa tahun sesuai dengan jangka waktu penggunaan masing-masing

lensa kontak. Setelah itu lensa kontak tersebut harus diganti dengan lensa kontak

yang baru (Mannis, Kerla, Ceusa dan Newton, 2003).

Penelitian yang dilakukan oleh Ardiansyah pada tahun 2011 didapatkan

hasil bahwa dari 100 responden yang menggunakan lensa kontak, terdapat

responden yang menggunakan lensa kontak dengan jangka waktu 1-6 bulanan

(62%) yaitu marupakan jenis yang paling banyak dipakai, selanjutnya lensa

kontak dengan jangka waktu penggunaan > 6 bulan-tahunan (21%), harian

(15%), dan yang paling sedikit adalah lensa kontak dengan jangka waktu

penggunaan 1-3 mingguan (2%). Ini disebabkan karena menurut sebagian besar

responden, alasan mereka memilih menggunakan lensa kontak dengan jangka

waktu penggunaan 1-6 bulanan adalah karena lebih mudah didapat dan lebih

praktis dari pada lensa kontak dengan jangka waktu harian maupun 1-3

mingguan karena tidak perlu terlalu sering membeli lensa kontak baru. Lensa

kontak dengan jangka waktu penggunaan 1-6 bulanan juga lebih aman

digunakan dari pada lensa kontak dengan jangka waktu penggunaan lensa

kontak 6 bulan- tahunan karena semakin lama jangka waktu penggunaan lensa

kontak tingkat kebersihan dan kenyamanan lensa kontak juga akan semakin

rendah.

Pada penelitian ini Ardiansyah (2011) juga menjelaskan tentang pola

penggunaan lensa kontak yang digunakan oleh 100 respondennya tersebut,

bahwa lensa kontak dengan pola penggunaan harian (90%) lebih banyak

dibandingkan dengan pola penggunaan tidak terbatas (1%). Hal ini disebabkan

karena pola penggunaan harian lebih nyaman digunakan dibandingan dengan

Page 84: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

65

pola penggunaan tidak terbatas bisa tetap digunakan saat tidur, karena sebagian

responden merasa khawatir jika lensa kontak digunakan pada saat tidur maka

akan melukai mata mereka. Selain itu lensa kontak dengan pola penggunaan

harian juga lebih mudah didapat dibandingkan dengan lensa kontak dengan pola

penggunaan tidak terbatas. Iritasi mata dapat terjadi pada penggunaan lensa

kontak yang terlalu lama atau lensa kontak yang sudah melewati batas

kadaluarsa, kurangnya perawatan lensa kontak, cara pemakaian yang salah,

intolerasi pada cairan pembersih, atapun infeksi sekunder pada akibat pemakaian

lensa kontak (Yunita, 2015).

Dari penjelasan dan data di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan lensa

kontak oleh pelajar putri di SMK Nusantara 1 Ciputat perlu evaluasi dan

pemahaman yang lebih mendalam tentang pola penggunaan dan jangka waktu

penggunaan yang baik dalam penggunaan lensa kontak, dikarnakan jangka

waktu penggunaan lensa kontak yang tergolong dalam jangka waktu panjang.

Hal ini dilakukan agar tidak terjadi efek atau dampak negatif dari penggunaan

lensa kontak tersebut yang disebabkan dari jangka waktu penggunaan lensa

kontak yang terlalu lama.

C. Distribusi Alasan penggunaan Lensa Kontak

Alasan penggunaan ini bertujuan untuk keperluaan apa responden yaitu

pelajar putri di SMK Nusantara 1 ciputat dalam penggunaan lensa kontak.

Berdasaran hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar alasan responden

menggunakan lensa kontak adalah karena alasan optik yaitu sebanyak 33 orang

(55,0%) dibandingkan dengan alasan penggunaan kosmetik sebanyak 27 orang

(45,0%). Hal ini diketahui dari data yang didapatkan saat pengambilan data

Page 85: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

66

menggunakan kuesioner, Sebagian besar responden menyatakan bahwa

kebanyakan dari mereka menggunakan lensa kontak karena ada kelainan refraksi

mata seperti myopia dan hiperopia. lensa kontak mereka pilih sebagai alat bantu

penglihatan dikarnakan juga dapat membuat penampilan lebih menarik

dibandingkan saat menggunakan kata mata, selain itu mereka juga mendapat

dukungan dan anggapan yang baik dari teman sebaya untuk menggunakan lensa

kontak. Seperti yang di ungkapkan oleh Wakarie (2013), penggunaan lensa

kontak pada saat ini selain sebagai alat bantu penglihatan pengganti kacamata,

dapat juga sebagai alat kosmetik untuk memperindah mata karena berbagai

macam warna dari lensa kontak. Lensa kontak yang diletakkan lansung di atas

kornea, secara umum mempunyai fungsi yang sama dengan kacamata

konvensional yang berfrime. Namun, perlu diketahui penempatan lensa kontak

yang langsung pada kornea yang sebenar nya barang asing tersebut untuk tubuh

agar tetap aman digunakan tentunya memerlukan cara-cara perawatan yang

tepat, karena tidak jarang cara perawatan yang salah dapat menyebabkan resiko

iritasi bahkan pada mata (Wakarie, 2013).

Menurut wong dan Donna (2008) Lensa kontak adalah pilihan yang

populer, terutama bagi remaja. Beberapa Tipe tersedia, seperti hard lenses,

termauk gas permeabel dan sift lenses yang dapat dirancang untuk permakaian

setiap hari atau lama.

Sejalan dengan penelitian Khoerunnisa (2012), yang menjelaskan

responden yang menggunakan lensa kontak mayoritas mendapatkan dukungan

dari teman sebesar 33 responden (52,4%) lebih banyak di bandingkan dengan

responden yang mendapatkan dukungan dari keluarga (28,6%) sedangkan 12

Page 86: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

67

responden lagi (19,0%) menggunakan lensa kontak karena faktor lain seperti

kebutuhan diri mereka sendiri yang mengharuskan menggunakan lensa kontak.

Menurut (Marquis & Huston, 2010) Pengambilan keputusan merupakan proses

kognitif yang kompleks dan sering didefinisikan sebagai suatu upaya

memutuskan serangkaian tindakan tertentu. Pengambilan keputusan sering

dianggap sinonim dengan manajemen. Ini juga sejalan dengan penelitian

Khoerunnisa (2012), yang menjelaskan bahwa Optik-optik di Ciputat Timur

mayoritas yang menggunakan lensa kontak dipengaruhi oleh lingkungan

eksternalnya seperti lingkungan teman. Hal tersebut dikarenakan teman dalam

satu lingkungan sudah dianggap seperti keluarga karena berperan sebagai

pengganti keluarga dirumah. Responden yang memiliki kedekatan dengan teman

sebayanya secara tidak langsung memiliki ikatan batin yang cukup kuat

sehingga mereka akan mudah dipengaruhi oleh temannya tersebut, seperti

halnya dalam penggunaan lensa kontak. Remaja sering kali merasa tidak senang

dan benci saat diperintah apa yang harus dilakukan sehinga mempertimbangkan

pencarian mereka untuk kebebasan dan menghindari nada merendahkan (Borba,

2009).

Menurut booker (2008), tren penggunaan lensa kontak dikalangan anak

muda yang tidak diresepkan untuk mengubah warna mata mereka, tetapi

individu ini tidak selalu diberi bantuan dan saran tentang bagaimana perawatan

lensa kontak tersebut, tidak jarang hal ini menyebabkan timbulnya dampak

negatif seperti konjungtivitis karena terkontaminasi tempat lensa kontak

tersebut.

Page 87: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

68

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa alasan penggunaan lensa

kontak oleh pelajar putri di SMK Nusantara 1 Ciputat adalah selain untuk

memperbiaki koreksi dari kelainan refraksi mata juga dipengaruhi oleh

dukungan dari teman sebaya yang sebagian besar mengungkapkan bahwa lensa

kontak lebih baik digunakan dibandingkan dengan kacamata karena dapat

mempercantik penampilan penggunanya.

D. Distribusi Pengetahuan dilihat dari Usia

Pengetahuan dilihat dari usia ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada

pengaruh anatara usia dengan tingkat pengetahuan responden tentang

penggunaan lensa kontak atau tidak. Dari hasil penelitian diatas bahwa pelajar

putri dengan tingkat pengetahuan baik yaitu , usia 15 tahun sebanyak 17 orang

(30,3%) , usia 16 tahun sebanyak 7 orang (12,5%), usia 17 tahun sebanyak 27

orang (48,2%), dan usia 18 tahun sebanyak 5 orang (8,9%). Sedangkan pelajar

putri dengan tingkat pengetahuan cukup yaitu, usia 15 tahun sebanyk 2 orang

(50%) , usia 17 tahun sebanyak 1 orang (25%), dan 18 tahun sebanyak 1 orang

(25%) dari total 4 orang yang berpengetahuan cukup . hal ini menunjukan bahwa

sebagian responden berusia 17 tahun dan tingkat pengetahuan dalam tingkatan

baik yaitu sebanyak 27 orang (48,2%). Hal ini menunjukan bahwa usia

mempengaruhi tingkat pengetahuan pelajar putri tentang penggunaan lensa

kontak. hal ini sejalan dengan teori yang di ungkapkan oleh Budiman & Riyanto

(2013) bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan adalah

usia. Usia turut menentukan daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin

bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya

sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya,

Page 88: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

69

individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial, serta

lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri

menuju usia tua. Selain itu, orang usia madya akan lebih banyak menggunakan

banyak waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah,

dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini

(Budiman & Riyanto, 2013).

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa usia responden turut

menentukan tingkat pengetahuan seseorang tentang lensa kontak, ini dapat

dilihat dari distribusi tingkat pengetahuan tentang lensa kontak dalam kategori

baik dalam sebagian besar responden yang berusia 17 tahun.

E. Keterbatasan penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan yang dapat

mempengaruhi hasil penelitian. Keterbatasan-keterbatasan tersebut yaitu :

1. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif yang hanya

menggambarkan variabel yang diteliti, sehingga tidak bisa mencari

penyebab suatu masalah secara keseluruhan.

2. Adanya keterbatasan referensi atau penelitian terdahulu yang terkait tentang

penelitian ini.

3. Faktor informasi atau media massa mempengaruhi pengetahuan, namun

pada penelitian ini faktor ini tidak dapat di homogenkan

4. Terapetik adalah salah satu fungsi dari lensa kontak, namun pada penelitian

ini faktor ini tidak dapat di homogenkan.

Page 89: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

70

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah

dipaparkan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat ditarik

dari penelitian ini bahwa gambaran tingkat pengetahuan pelajar putri di

SMK Nusantara 1 ciputat kota tangerang selatan tentang penggunaan lensa

kontak memperlihatkan bahwa pengetahuan responden dalam kategori

baik yaitu sebanyak 56 orang (93,3 %). Distribusi usia pelajar putri

memperlihatkan bahwa responden yang paling banyak menggunakan lensa

kontak adalah pada usia 17 tahun yaitu sebanyak 28 orang (46,7 %).

Distribusi riwayat Penggunaan Lensa Kontak memperlihatkan bahwa

riwayat penggunaan lensa kontak pada pelajar putri di SMK Nusantara 1

Ciputat yang paling banyak adalah 12 bulan sebanyak 20 orang (33,3%).

Dan dari distribusi alasan Penggunaan Lensa kontak meemperlihaatkan

bahwa alasan penggunaan lensa kontak pelajar putri di SMK Nusantara 1

Ciputat paling banyak adalah dengan alasan optik sebanyak 33 orang

(55,0%). Distribusi pengetahuan dilihat dari Usia menunjukan bahwa

sebagian besar responden berusia 17 tahun dan tingkat pengetahuan dalam

kategori baik yaitu sebanyak 27 orang (48,2%).

Page 90: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

71

B. Saran

Setelah melakukan penelitian, peneliti merekomendasikan beberapa hal

yaitu :

1. Bagi Pelajar Putri

Berdasarkan hasil penelitian ini pelajar putri telah memiliki

pengetahuan yang baik tentang penggunaan lensa kontk, untuk itu

diharapkan dapat terus mempertahankan pemahamannya serta dapat

terus menerapkan tentang penggunaan lensa kontak dengan benar.

2. Bagi SMK Nusantara 1 Ciputat

Berdasarkan hasil penelitian ini SMK Nusantara 1 Ciputat

diharapkan semakin memperhatikan kesehatan siswa didiknya terkait

pencegahan penyakit mata yang disebabkan oleh penggunaan alat

bantu lihat seperti lensa kontak.

3. Untuk Peneliti Selanjutnya

a. Dilakukan penelitian lain tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan pelajar terhadap penggunaan lensa

kontak.

b. penelitian selanjutnya diharapkan perbanyak variabel penelitian

untuk mendapatkan perbandingan dan hubungan variabel juga

dapat dikembangkan agar dapat menghasilkan teori dan konsep

baru.

Page 91: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

DAFTAR PUSTAKA

American Optometric Association. Recommendations for Contact LensWearers. America: American Optometric Association. Diambil darifrom:http://www.aoa.org/x5230.xml, 2006.

American Academy of Ophthalmology. Optics, Refraction, and Contact Lenses,Section 3.”Basic and Clinical Science Course” page 181-195, 2003.

Arikunto, suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu: Pendekatan Praktek. EdisiRevisi VI Jakarta : PT.Rineka Cipta, 2006.

Arikunto Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi2010. Jakarta : PT Rineka Cipta, 2010.

Ardiansyah, Irmaedah Putri. Gambaran Penggunaan Lensa Kontak PadaMahasiswa Pendidikan Dokter di Fakultas kedokteran Universitas SyiahKuala. (skripsi). univeritas Syiah Kuala Banda Aceh, 2011.

Brunner dan Suddarth. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 Vol 3. Jakarta :EGC, 2001.

Budiman dan Riyanto, A. Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikapdalam Penelitian Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika, 2013.

Brooker Chris. Ensiklopedi Keperawatan. Jakarta: EGC, 2008.

Budiarto, Eko. Metodelogi Penelitian Kedokteran. Jakarta: EGC, 2004.

Borba Michele. The Big Book Of Parenting solutions,101 Answers to Your, 2009.

Chrismer, M. Love Your Eye, Use Contact Lens to Protect Them, 2010.

Danim, Sudarwan. Riset Keperawatan:sejarah & metodelogi. Jakarta: EGC, 2003.

Departemen Kesehatan RI. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta : DepartemanKesehatan, 2009.

Eva ,whitcher. Oftalmologi umum. Jakarta: EGC, 2009.

Efendi, F., Makhfudli. Keperawatan Kesehatan Komunitas ; Teori dan Praktikdalam Keperawtan. Jakarta : Salemba Medika, 2009.

Page 92: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

Fatin.A.K. Gambaran Penggunaan Lensa Kontak pada Mahasiswa FK USU danKemungkinan Terjadinya Keratitis. (skripsi). Medan : Universitassumatra Utara, 2010.

Farah. Pemilihan Cara Koreksi Penglihatan Pada Mahasiswa FakultasKedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2010 DenganKelainan Refraksi. (Skripsi).Medan : Universitas Sumatera Utara, 2013.

Hafiz,M.F. Hubungan Dioptri Lensa Kacamata Dengan Jarak Dan LamaMembaca Pada Pelajar FK USU di AUCMS 2011. (Skripsi) Medan :Universitas sumatra utara, 2012.

Hadiwijaya T.H. Perilaku Pemakaian Lensa Kontak Pada Mahasiswa FakultasKedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2010, 2011 Dan2012. (Skripsi). Medan : Universitas Sumatera Utara, 2013.

Hidayat, Alimun. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data .Ed1.Jakarta: Salemba Medika, 2007.

Hidayat, AA. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta:Salemba Medika, 2008.

Helmi, Sitomorang syafrizal. Analisa Data:Riset Manajemen dan Bisnis. Medan:Usu Press, 2010.

Ilyas, Sidarta. Ilmu Perawatan Mata. jakarta : Sagung Seto, 2004.

Ilyas, Sidharta. Ilmu Penyakit Mata, Ed ke-3, Jakarta : Balai Penerbit FKUI,2006.

Istijanto. .Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. Jakarta: PT Gramedia PustakaUtama, 2005.

Juliadi. A., Irfan., Manurung. S. Metodelogi Penelitian Bisnis. Jakarta : USMUPress, 2014.

Kharuna, A.K. Comprehensive Ophtomology. 4th ed. New Dehli: New AgeInternational limited, 2007.

Kalayarasan. Contact Lens Fitting : AECS Illumination, 2004.

Khaerunnisa. Faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan lensa kontakpada pasien dengan gangguan penglihatan. Jakarta : (Skripsi).Universitas Islam Negeri jakarta, 2012.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Standar Profesi RefraksionisOptisien.http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod_kepmenkes/KMK%20

Page 93: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

No.%20572%20ttg%20Standar%20Profesi%20Refraksionis%20Optisien.pdf, 2008.

Kiat, L.M. Tingkat Pengetahuan Tentang Lensa Kontak Pada MahasiswaStambuk 2012. Medan : (Skripsi).Universitas Sumatera Utara, 2013.

Mannis, M. J., Krla Z., Cleusa, C. G., Newton, K. J. Contact Lenses inOphthalmic Practice. Springer Verlag New York Inc : New York, 2003.

Musallina. Pengetahuan Lensa Kontak Mahasiswa Universitas Syiah Kuala.(Skripsi). Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, 2014.

Marquis dan Huston. Kepemimpinan dan manajemen keperawatan. Teori danAplikasi. Jakarta. Edisi 4. EGC, 2010.

Narainasamy. Tingkat Pengetahuan Mahasiswa dan mahasiswi FakultasKedokteran yang Menggunakan Lensa Kontak tentang Penjagaan yangBenar. Medan : (Skripsi). Universitas Sumatra Utara, 2012.

Natoatmodjo, Soekidjo. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : RinekaCipta. 2003.

Natoatmodjo, Soekidjo. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : RinekaCipta, 2007.

Natoatmodjo, soekidjo. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta,2010.

Nursalam. Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian ilmu keperawatanPedoman Skripsi, Tesis, dan instrumen penelitian keperawatan. Jakarta:Salemba Medika, 2008.

Surya Yohanes.Optik. Tangerang: PT Kandel, 2009.

Swarjana, I Ketut. Metodelogi Penelitian Kesehatan.ed 1.Yogyakarta:AND, .

2012.

Sulistianingsih Rizka. Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Wanita Usia Subur(WUS) Tentang Keputihan Fisiologis Dan Patologid di Lapas WanitaKelas IIA Kota Semarang Tahun 2011. (Jurnal). Diambil dari:http://jurnal.unimus.ac.id, 2011.

Page 94: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

Sugani Surya, Priandarini Lucia. Cara Cerdas Untuk Sehat : Rahasia Hidup SehatTanpa Dokter. Jakarta :Transmedia Pustaka, 2010.

Sloane,Ethel. Anatomi Dan Fisiologi untuk pemula. jakarta :EGC, 2004.

Supartini Yupi. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta :EGC, 2004.

Setyoso A Thomas. Bukan Arek Mbling. Yogyakarta : Indie Book Corner, 2013.

Sugiono. Metode penelitian pendidikan. Bandung : Alfabeta, 2010.

Santoso, Singgih. Kupas Tuntas Riset Eksperimen Dengan Exel 2007 dan Menitab15. Jakarta: PT Exel Media Komputindo, 2010.

Setiadi. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan.Ed 1.Yogyakarta : Graha Ilmu,. 2007.

Tiarasan, Muralidran. Tingkat Pengetahuan Pemakaian Lensa Kontak dalamkalangan Mahasiwa FK USU Stambuk 2009 dan 2011. (E-Journal FKUSU, Vol 1 No 1). Medan : Universits Sumatera utara. Diunduh darihttp://download.portalgaruda.org/article.php?article=51353&val=4098, ,2013.

Tan dan Rahardja Kirana. Obat-Obat Sederhana Untuk Gangguan Sehari-hari.Jakarta : PT Elex Media Komputindo, 2010.

Umar Husein. Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT Gramedia PustakaUtama, 2005.

Umar Husein. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Ed.1-11. Jakarta :Rajawali Pers, 2011.

Ventocilla. M. Contact Lens Complications : Michigan Collage Of Optemetry.Diambil dariOfjAA&url=http%3A%2F%2Femedicine.medscape.com%2Farticle%2F1196459-overview&ret=j&q=Contact+Lens+Complicatons&ei=cunXS-apGILGrAeu442PBW&USG=AFQjCG_71aTTtjr3KH8RbxAxsUvxlospUQ-, 2010.

Winda Finera. Tingkat pengetahuan Mahasiswa FK USU yang menggunakanlensa kontak terhadap dampak negatif penggunaannya angkatan 2007-2009. (Skripsi). Medan : Universitas Sumtera Utara, 2011.

Page 95: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

Wakarie Paulus Rocky. Perbandingan produksi air mata pada pengguna lensakontak dengan yang tidak menggunakan lensa kontak. (skripsi). FakultasKedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado, 2010.

Wong. L,. Donna. Buku Ajar Keperawtan Pediatric. Ed 6. Jakarta : EGC, 2008.

Yunita Silvia. Hubungan Tingkat Pengetahuan Pemakai Lensa Kontak DenganKejadian Iritasi Mata Pada Mahasiswa Pendidikan Dokter FakultasKedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh :(Skripsi). Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, 2015.

Page 96: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

Lampiran 1

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN RESPONDEN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR PUTRI TENTANGPENGGUNAAN LENSA KONTAK DI SMK NUSANTARA 1 CIPUTAT

KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2015

Assalamualaikum. WR. WB

Nama : Rizka Nazhriyah

NIM : 1111104000025

Saya mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Program Studi Ilmu Keperawatan

sedang melaksanakan penelitian sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan

pendidikan sebagai Sarjana Keperawatan (S.Kep).

Dalam lampiran ini terdapat beberapa pernyataan yang berhubungan

dengan penelitian. Untuk keperluan tersebut saya mengharapkan dengan segala

kerendahan hati agar kiranya adik-adik bersedia meluangkan waktunya untuk

mengisi kuesioner yang telah disediakan secara sukarela tanpa paksaan dari

siapapun.

Kuesioner ini saya harap diisi dengan sejujur-jujurnya dan apa adanya

sesuai dengan yang dipertanyakan. Sehingga hasilnya dapat memberikan

gambaran yang baik untuk penelitian ini. Kerahasiaan jawaban akan dijaga dan

hanya diketahui oleh peneliti.

Saya ucapkan terima kasih atas bantuan dan keikutsertaan bapak/ibu dari

Siswa/i dalam pengisian kuesioner ini.

Apakah anda bersedia?

YA/TIDAK

Setelah mendapat informasi tentang penelitian ini, saya menyetujui untuk

ikut serta dalam penelitian. Saya menyadari bahwa keikutsertaan saya dalam

penelitian ini dilakukan secara sukarela.

Tertanda

(Responden)

Page 97: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

Lampiran 2

Kuesioner

Gambaran Tingkat Pengetahuan Pelajar Putri Tentang Penggunaan LensaKontak di SMK Nusantara 1 Ciputat Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

Tanggal Pengisian :

Kuesioner A

Jawablah pertanyaan yang ada di bawah ini dengan mengisi dan melingkaripilihan yang merupakan jawaban anda .

1. Berapakah usia saudara saat ini : ............ tahun2. Riwayat penggunaan lensa kontak (Berapa lama menggunakan lensa

kontak) : ............. hari/bulan/tahun3. Alasan penggunaan lensa kontak : ..................................

a. Kosmetikb. Optik ( kelainan refraksi mata)

Page 98: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

Lampiran 3

Kuesioner B

Pilihlah salah satu jawaban dengan memberi tanda check list (√) pada pilihanyang tersedia.

No Pertanyaan Benar Salah1 lensa kontak merupakan lensa tipis yang

diletakkan didepan kornea untuk memperbaikikelainan refraksi dan pengobatan

2 lensa kontak dapat digunakan oleh seseorangyang memiliki gangguan mental

3 Sebelum menggunakan lensa kontak saya harusmencuci tangan terlebih dahulu

4 Lensa kontak dapat saya beli dengan bebas dansaya gunakan tanpa konsultasi dengan doktermata terlebih dahulu.

5 Simpanlah wadah lensa kontak ditempat yanglembab dan terlindung dari sinar matahari

6 Rasa gatal, rasa terbakar, kemerahan pada mata,mata berair, dan mata membengkak adalahtanda-tanda terjadi nya alergi yang disebabkanoleh penggunaan lensa kontak yang salah

7 Lensa kontak dapat digunakan ketika akanberenang atau berendam air panas

8 Lensa kontak hanya terdiri dari satu macam sajayaitu lensa kontak lunak (soft contact lens)

9 Seseorang tidak dianjurkan untuk menggunakanlensa kontak jika masih belum dewasa dan tidakmengerti arti steril

10 Tidak semua jenis obat tetes mata cocok denganlensa kontak yang digunakan

11 Infeksi kornea (Keratitis) dapat terjadi padaseseorang yang menggunakan lensa kontak

12 Lensa kontak dapat digunakan bergantiandengan orang lain

13 Seseorang boleh melanjut pemakaian lensakontak jika mata terlihat merah atau tidaknyaman saat pemakaian lensa kontak

14 Lensa kontak dalah alat yang digunakan sebagaialat pengganti kacamata

15 Lensa kontak hanya dapat digunakan untukkelainan mata berupa rabun jauh (hipermetropi)

Page 99: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

16 Cuci dan keringkan tempat lensa kontak setiaphari, cuci dengan air mendidih seminggu sekali

17 Gantilah lensa kontak secara teratur setiap 3bulan sekali

18 Lensa kontak dapat digunakan oleh olahragawan, pilot dan aktor untuk menunjang pekerjaannya.

19 Lensa kontak boleh diletakkan lansung di atasmeja

20 Cairan yang telah digunkan harus dibuang ,jangan digunakan untuk kedua kalinya

21 Lensa kontak boleh digunakan lebih dari jangkawaktu yang telah ditentukan

22 Diameter atau ukuran pada semua jenis lensakontak selalu sama

23 Lensa kontak keras (Hard contact lens) adalahsalah satu jenis lensa kontak

24 Membersihkan lensa kontak tidak dapatmenghilangkan kotoran pada lensa

25 Perawatan lensa sama untuk semua jenis lensakontak

Selamat Mengerjakan dan Terima Kasih ☺

Page 100: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

Lampiran 4

Page 101: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

Lampiran 5

Page 102: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

Lampiran 6

Page 103: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

Lampiran 7

HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Dari hasil analisis uji validitas diatas dapat dinyatakan bahwa semua itemvalid, maka 25 item tersebut dapat digunakan dalam kuisioner. Dan untuk ujiraliebilitas didapatkan hasil KR-20 nya sebesar 0.860569 > 0,7 artinya bahwakuisioner tersebut reliabel (konsisten) sehingga dapat digunakan untuk prosesanalisis selanjutnya.

Item KoefValiditas

Kriteria

P1 0,405672 ValidP2 0,450144 ValidP3 0,502646 ValidP4 0,761241 ValidP5 0,37984 ValidP6 0,565565 ValidP7 0,565565 ValidP8 0,405672 ValidP9 0,565565 ValidP10 0,502646 ValidP11 0,527091 ValidP12 0,373196 ValidP13 0,405672 ValidP14 0,530939 ValidP15 0,579564 ValidP16 0,513117 ValidP17 0,468687 ValidP18 0,488618 ValidP19 0,433151 ValidP20 0,468687 ValidP21 0,380324 ValidP22 0,361774 ValidP23 0,362769 ValidP24 0,437997 ValidP25 0,304763 ValidKR-20 0,860569 RELIABEL

Page 104: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

Lampiran 8

Hasil Analisa Univariat

A. Tingkat Pengtahuan Pelajar Putri Tentang Penggunaan Lensa Kontak

Statistics

pengethuan

N Valid 60

Missing 0

Mean 2.93

Median 3.00

Mode 3

Std. Deviation .252

pengethuanCount

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid cukup 4 6.7 6.7 6.7

baik 56 93.3 93.3 100.0

Total 60 100.0 100.0

Page 105: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

Lampiran 9

Hasil Analisis Demografi

A. Usia Pelajar Putri

Statistics

usia

N Valid 60

Missing 0

Mean 16.35

Median 17.00

Mode 17

Std. Deviation 1.039

usiaCount

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 15 19 31.7 31.7 31.7

16 7 11.7 11.7 43.3

17 28 46.7 46.7 90.0

18 6 10.0 10.0 100.0

Total 60 100.0 100.0

Page 106: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

B. Riwayat Penggunaan Lensa Kontak

Statistics

Riwayat

N Valid 60

Missing 0

Mean 16.30

Median 13.50

Mode 12

Std. Deviation 6.242

RiwayatCount

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 7 1 1.7 1.7 1.7

8 1 1.7 1.7 3.3

9 2 3.3 3.3 6.7

10 1 1.7 1.7 8.3

12 20 33.3 33.3 41.7

13 5 8.3 8.3 50.0

14 2 3.3 3.3 53.3

15 2 3.3 3.3 56.7

16 1 1.7 1.7 58.3

17 9 15.0 15.0 73.3

19 1 1.7 1.7 75.0

24 13 21.7 21.7 96.7

36 2 3.3 3.3 100.0

Total 60 100.0 100.0

Page 107: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

C. Alasan Penggunaan Lensa Kontak

Statistics

alasan

N Valid 60

Missing 0

Mean .55

Median 1.00

Mode 1

Std. Deviation .502

alasanCount

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid kosmetik 27 45.0 45.0 45.0

optik 33 55.0 55.0 100.0

Total 60 100.0 100.0

D. Pengetahuan dilihat dari Usia

Case Processing SummaryCount Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

usia * Pengetahuan 60 100.0% 0 .0% 60 100.0%

Page 108: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

usia * Pengetahuan Crosstabulation

CountPengetahuan

TotalCukup Baik

usia 15 2 17 19

16 0 7 7

17 1 27 28

18 1 5 6

Total 4 56 60

E. Pengetahuan dilihat dari Riwayat Penggunaan Lensa Kontak

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Riwayat * Pengetahuan 60 100.0% 0 .0% 60 100.0%

Page 109: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

Riwayat * Pengetahuan Crosstabulation

Count Pengetahuan

TotalCukup Baik

Riwayat 7 0 1 1

8 0 1 1

9 0 2 2

10 0 1 1

12 1 19 20

13 1 4 5

14 1 1 2

15 0 2 2

16 0 1 1

17 0 9 9

19 0 1 1

24 1 12 13

36 0 2 2

Total 4 56 60

F. Pengetahuan dilihat dari Riwayat Penggunaan Lensa Kontak

Case Processing SummaryCount Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Alasan * Pengetahuan 60 100.0% 0 .0% 60 100.0%

Page 110: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33031/1/RIZKA... · penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

Alasan * Pengetahuan Crosstabulation

Count Pengetahuan

TotalCukup Baik

Alasan kosmetik 3 24 27

optik 1 32 33

Total 4 56 60