Gambaran Radiologi Foto Thoraks pada Penderita Tuberkulosis

7/21/2019 Gambaran Radiologi Foto Thoraks pada Penderita Tuberkulosis

http://slidepdf.com/reader/full/gambaran-radiologi-foto-thoraks-pada-penderita-tuberkulosis 1/33

MAKALAH

GAMBARAN RADIOLOGI FOTO THORAX PADA

PENDERITA TUBERKULOSIS

Pembimbing :

dr. Dikdik Ir!n" S#.Rd

Di$%$%n O&e':

Adib (')%di **+,+*+++-

And'ik D!in/ **+,+*++*0

Ari1 G%$$en/ **+,+*++22

G!endr) Rmd'n) **+,+*+**-

KEPANITERAAN RADIOLOGI

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUBANG

FAKULTAS KEDOKTERAN UNI3ERSITAS 4ARSI

PERIODE ,* DESEMBER ,+*- 5 6 7ANUARI ,+*8

SUBANG

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.

Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji dan syukur kami senantiasa kami

ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya

kepada tim penulis sehingga makalah yang berjudul 9GAMBARAN

RADIOLOGI FOTO THORAX PADA PENDERITA TUBERKULOSIS



ini dapat diselesaikan dengan baik.

Penulisan dan penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas

kepaniteraan klinik bagian Rdi/&/gi Fk%&$ Ked/kern Uni;er$i$ 4ARSI

periode !" #esember !$"% & ' (anuari !$").

Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan dosen pembimbing

serta orang-orang sekitar yang terkait. *leh karena itu kami ingin mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada+

*. Dr. Dikdik Ir!n" S#.Rd $elaku konsulen pembimbing

!. Se&%r%' rekn $e<! yang telah memberikan moti,asi dan kerjasama

sehingga tersusun laporan ini.

ami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan

akalah ini. *leh karena itu penulis menerima kritik dan saran yang membangun

sebagai perbaikan. ami mengharapkan laporan ini dapat memberikan man/aat

bagi seluruh pihak terkait.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Subang (anuari !$")

Tim Penulis

2



BAB I

LATAR BELAKANG

ANATOMI PARU

0ambar ". Anatomi thoraks

Paru terabagi atas ! bagian yaitu paru kanan dan paru kiri paru kanan

terbagi menjadi tiga lobus yaitu lobus superior lobus medius lobus in/erior.

1issura obli2ua memisahkan lobus in/erior dengan lobus medius dan lobus

superior sedangkan /issura hori3ontalis memisahkan lobus superior dengan

lobus medius. Paru kiri terbagi menjadi lobus superior lingula dan lobus

in/erior. dimana lobus superior dipisahkan dengan lobus in/erior oleh /issura

obli2ua.

3



Sesuai dengan segmen bronkus lobus paru dibagi menjadi beberapa

segmen yaitu +

• 4obus superior pulmo de5tra

Segmen apical

Segmen anterior

Segmen posterior

• 4obus medius pulmo de5tra

Segmen lateral

Segmen medial

• 4obus in/erior pulmo de5tra

Segmen superior

Segmen basal medial

Segmen 6asal anterius

Segmen 6asal lateralis

Segmen 6asal posterius

• 4obus superior pulmo sinistra

Segmen apicoposterior

Segmen anterior

• 4ingula

Segmen superior

Segmen in/erior

• 4obus in/erior pulmo sinistra

Segmen apicobasal

Segmen antero medial basal

4



Segmen laterobasal

Segmen posterobasal

Terdapat percabangan trakea yang disebut 6i/urcatio Trakea 78arina9

setinggi thorakal :;-; yang akan menjadi bronkus principalis de5tra dan

sinistra kemudia bersama dengan A. ;. Pulmonalis nodus lim/atikus masuk

kedalam hilus pulmo de5tra dan sinistra. #ari hilus bronkus pricipalis

melanjutkan diri menjadi bronkus lobaris kemudian bronkus segmentalis

bronkus terminalis lalu bronkiolus respiratorius kemudian terdapat ductus

al,eolus menjadi al,eolus dan kantung al,eolar. Setiap al,eolus dipisahkan

dari al,eolus didekatnya oleh septa yang memiliki lubang kecil disebut pores

o/ khon.

0ambar !. 6ronkhiolus dan Al,eolus

5



BAB II

TIN7AUAN PUSTAKA

TUBERKULOSIS PARU

A. De1ini$i

Tuberculosis merupakan penyakit in/eksi bakteri kronik yang

disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri

aerob yang tertama hidup di organ paru atau organ tubuh lainnya ang

bertekanan parsial tinggi. Tuberculosis paru terbagi menjadi < Tuberculosis

anak 7:n/eksi primer9 Tuberculosis dewasa 7:n/eksi sekunder9.

T6 Primer adalah peradangan paru yang disebabkan oleh basil

tuberkulosis pada tubuh penderita yang belum pernah mempunyai kekebalan

spesi/ik tehadap basil tersebut.

Pembagian tuberculosis paru primer +

". Tuberkulosis primer yang potensial 7 potential primary tuberculosis 9

terjadi kontak dengan kasus terbuka tetapi uji tuberculin masih

negati,e.

!. Tuberkulosis primer laten 7 latent primary tuberculosis 9

o Tanda & tanda in/eksi sudah kelihatan tetapi luas dan akti,itas

penyakit tidak diketahui.

o =ji tuberculin masih negati,e.

o >adiologis tidak tampak kelainan

?. Tuberkulosis primer yang mani/est 7 mani/est primary tuberculosis 9

o uji tuberculin positi/.

o telihat kelainan radiologis

6



T6 sekunder adalah peradangan paru yang disebabkan oleh basil

tuberkulosis pada tubuh yang telah peka tehadap tuberkuloprotein.

- #ari luar 7 eksogen 9 in/eksi ulang pada tubuh yang pernah menderita

tuberkulosis

- #ari dalam 7 endogen 9 in/eksi berasal dari basil yang sudah berada dalam

tubuh merupakan proses lama yang pada mulanya tenang dan oleh suatu

keadaan menjadi akti/ kembali.

Adapun pembagian T6 sekunder adalah+

a. Tuberculosis minimal

Terdapat sebagian kecil in/iltrat non ka,itas pada satu paru maupun

kedua paru tapi jumlahnya tidak melebihi satu lobus paru.

b. oderately Ad,anced Tuberculosis

Ada ka,itas dengan diameter tidak lebih dari @ cm. (umlah in/iltrat

bayangan halus tidak lebih dari satu bagian paru bila bayangan kasar

tidak lebih dari sepertiga bagian satu paru.

c. 1ar ad,anced tuberculosis

Terdapat in/iltrat dan ka,itas yang melebihi keadaan pada oderately

Ad,anced Tuberculosis.

B. Ei/&/gi

Penyebab tuberkulosis adalah ycobacterium tuberculosis. Ada !

macam mycobacteria yang menyebabkan penyakit tuberculosis yaitu tipe

7



human 7 berada dalam bercak ludah dan droplet 9 dan tipe bo,in yang berada

dalam susu sapi.

Agen tuberculosis ycobacterium tuberculosa ycobacterium

bo,is dan ycobacterium a/ricanum merupakan anggota ordo

Actinomycetes dan /amili ycobacteriaceae. 8iri & ciri kuman berbentuk

batang lengkung gram positi/ lemah pleiomor/ik tidak bergerak dengan

ukuran panjang " & @ m dan tebal $.? & $.) m tidak berspora sehingga

mudah dibasmi dengan pemanasan sinar matahari dan ultra ,iolet. ereka

dapat tampak sendiri & sendiri atau dalam kelompok pada spesimen klinis

yang diwarnai atau media biakan tumbuh pada media sintetis yang

mengandung gliserol sumber karbon dan garam ammonium sebagai sumber

nitrogen.

ikobakteria ini tumbuh paling baik pada suhu ?B & @" C8

menghasilkan niasin dan tidak ada pigmentasi. #inding sel kaya lipid

menimbulkan resistensi terhadap daya bakterisid antibodi dan komplemen.

Tanda semua mikobakteria adalah ketahanan asamnya kapasitas

membentuk kompleks mikolat stabil dengan pewarnaan aril metan seperti

kristal ,iolet karbol /uschin auramin dan rodamin. 6ila diwarnai mereka

melawan perubahan warna dengan ethanol dan hidroklorida atau asam lain.

Si/atnya aerob obligat hal ini menunjukan kuman lebih menyenangi jaringan

yang tinggi kandungan oksigen nya dan sebagian besar kuman terdiri dari

asam lemak sehingga membuat kuman lebih tahan terhadap asam dan

merupakan /actor penyebab terjadinya /ibrosis dan terbentuknya sel epiteloid

8



dan tuberkel. Selain itu kuman terdiri dari protein yang menyebabkan

nekrosis jaringan.

uman dapat tahan hidup dan tetap ,irulen beberapa minggu dalam

keadaan udara kering maupun dalam keadaan dingin hal ini terjadi karena

kuman berada dalam si/at dormant. Tetapi dalam cairan mati pada suhu )$ C8

dalam waktu "% & !$ menit. #i dalam jaringan kuman hidup sebagai parasit

intraseluler yakni dalam sitoplasma makro/ag. akro/ag yang semula

mem/agositasi malah kemudian disenangi karena banyak mengandung lipid.

=. P/gene$i$

0ambar ?. Patogenesis T6 Paru

asuknya basil tuberkulosis dalam tubuh tidak selalu menimbulkan

penyakit. Terjadinya in/eksi dipengaruhi oleh ,irulensi dan banyaknya basil

tuberkulosis serta daya tahan tubuh manusia.

9



:n/eksi primer biasanya terjadi dalam paru. 0hon dan udlich 7 "D?$ 9

menemukan bahwa D%.D? E dari !.""@ kasus mereka mempunyai /okus

primer di dalam paru. Fal ini disebabkan penularan sebagian besar melalui

udara dan mungkin juga jaringan paru mudah terpapar in/eksi tuberculosis

7 susceptible 9karena memiliki kandungan oksigen yang sangat tinggi.

Penularan kuman terjadi melalui udara. Fal ini disebabkan kuman

dibatukkan atau dibersinkan keluar menjadi droplet nuclei dalam udara.

Partikel in/eksi ini dapat menetap " & ! jam tergantung pada ada tidaknya

sinar ultra ,iolet ,entilasi yang buruk dan kelembaban. #alam suasana

lembab dan gelap kuman dapat bertahan berhari & hari sampai berbulan &

bulan. :a akan menempel pada jalan na/as atau paru & paru. Partikel dapat

masuk ke al,eolar bila ukuran partikel G % mikro. Apabila bakteri dalam

jumlah bermakna berhasil menembus mekanisme pertahanan sistem

perna/asan dan berhasil menempati saluran na/as bawah maka penderita akan

mencetuskan sistem imun dan peradangan yang kuat. arena respon yang

hebat ini yang terutama diperantarai oleh sel T maka hanya sekitar % E

orang yang terpajan basil tersebut menderita tuberkulosis akti/. Hang bersi/at

menular bagi orang lain adalah mereka yang mengidap in/eksi tuberkulosis

akti/ dan hanya pada masa in/eksi akti/.

Respon Imun terhadap tuberkulosis;

arena basil ycobacterium tuberculosis sangat sulit dimatikan

apabila telah mengkolonisasi saluran na/as bawah maka tujuan respon imun

adalah lebih umtuk mengepung dan mengisolasi basil bukan untuk

mematikannya. >espon seluler melibatkan sel T dan makro/ag. akro/ag

10



mengelilingi basil diikuti oleh sel T dan jaringan /ibrosa membungkus

kompleks makro/ag & basil tersebut.

ompleks basil makro/ag sel T dan jaringan parut disebut tuberkel.

Tuberkel akhirnya mengalami kalsi/ikasi dan disebut kompleks 0hon yang

dapat dilihat pada pemeriksaan sinar-I thoraks. Sebelum ingesti bakteri

selesai bahan menglami perlunakan 7 pengkijuan 9. Pada saat ini

mikroorganisme hidup dapat memperoleh akses ke sistem trakeobronkus dan

menyebar melalui udara ke orang lain. 6ahkan walaupun telah dibungkus

secara e/ekti/ basil dapat bertahan hidup di dalam tuberkel. #iperkirakan

bahwa karena ,iabilitas ini sekitar % & "$ E indi,idu yang pada awalnya

tidak menderita tuberkulosis mungkin pada suatu saat dalam hidupnya akan

menderita penyakit tersebut.

6ila kuman menetap di jaringan paru ia tumbuh dan berkembang biak

dalam sitoplasma makro/ag. uman yang bersarang di jaringan paru akan

menjadi /okus primer. 6asil tuberkulosis akan menyebar dengan cepat

melalui saluran getah bening menuju kelenjar regional yang kemudian akan

mengadakan reaksi eksudasi.

erusakan pada paru akibat in/eksi adalah disebabkan oleh basil serta

reaksi imun dan peradangan yang hebat. Jdema interstitium dan

pembentukan jaringan parut permanent di al,eolus meningkatkan jarak untuk

di/usi oksigen dan karbondioksida sehingga pertukaran gas menurun.

Pembentukan jaringan parut dan tuberkel juga mengurangi luas

permukaan yang tersedia untuk di/usi gas sehingga kapasitas di/usi paru

menurun.

11



1okus primer lim/angitis dan kelenjar gatah bening regional yang

membesar membentuk kompleks primer. ompleks primer terjadi ! & "$

minggu 7 ) & ' minggu 9 setelah in/eksi. 6ersamaan dengan terbentuknya

kompleks primer terjadi hipersensiti,itas terhadap tuberkuloprotein yang

dapat diketahui dari uji tuberkulin. Waktu antara terjadinya in/eksi sampai

terbentuknya kompleks primer disebut masa inkubasi.

ompleks primer ini selanjutnya dapat menjadi +

". Sembuh sama sekali tanpa meninggalkan cacat.

!. Sembuh dengan meninggalkan sedikit bekas berupa garis & garis

/ibrotik

omplikasi dan menyebar secara +

a. Per kontinuatum yakni menyebar ke sekitarnya.

b. Secara bronkogen pada paru yang bersangkutan maupun paru di

sebelahnya.

c. Secara hematogen ke organ tubuh lainnya.

Pada anak lesi dalam paru dapat terjadi dimana pun terutama di

peri/er dekat pleura. 4ebih banyak terjadi di lapangan bawah paru dibanding

dengan lapangan atas sedangkan pada orang dewasa lapangan atas paru

merupakan tempat predileksi. Pembesaran kelenjar regional lebih banyak

terdapat pada anak dibanding orang dewasa.

Pada anak penyembuhan terutama kalsi/ikasi sedangkan pada orang

dewasa terutama kearah /ibrosis. Penyembuhan hematogen lebih banyak

terjadi pada bayi dan anak kecil.

12



D. Tnd dn Ge<& k&ini$

Tanpa keluhan+

• Terutama pada kasus ringan atau dini

• #iketahui secara kebetulan

• Pemeriksaan radiologi

>utin

8heck up

Ada keluhan+

• eluhan umum

8epat lelah

alaise tak enak badan

Anoreksia

6erat badan menurun

#emam

Nadi cepat

eringat malam

Amenorrhea

• eluhan lokal7sal. Na/as9

6atuk+ tak ada yang khas untuk T6 Paru.

6atuk!-? minggu harus dicurigaiT6 Paru.

Sputum + engeluarkan dahak.

6atuk darahK hemaptoeK hemoptysis 7ber,ariasi+ sedikitLmassi/9

Nyeri dada

Sesak na/as+

13



• Proses luas

• Ada e/usi pleura

• Ada pneumotoraks

E. Gmbrn rdi/&/gi$

Ada beberapa cara pembagian kelainan yang dapat dilihat pada /oto roentgen.

Salah satunya adalah menurut bentuk kelainan+

". Sarang eksudati/ berbentuk awan atau bercak-bercak yang batasnya tidak

tegas dengan densitas rendah.

!. Sarang produkti/ berbentuk butir-butir bulat kecil yang batasnya tegas

dan densitasnya sedang.

?. Sarang indurati/ atau /ibrotik yaitu yang berbentuk garis-garis atau pita

tebal berbatas tegas dengan densitas tinggi

@. a,itas 7lubang9

%. Sarang kapur 7kalsi/ikasi9

Atau cara pembagian yang la3im dipergunkan di Amerika serikat dan

:ndonesia +

". Sarang-sarang berbentuk awan atau bercak-bercak dengan densitas rendah

atau sedang dengan batas tidak tegas menunjukan proses akti/.

2. 4ubang 7ka,itas9 berarti menunjukan proses akti/ kecuali bila lubang

sudah sangat kecil yang dinamakan residual cavity.

3. Sarang seperti garis-garis /ibrotik atau bintik-bintik kapur 7kalsi/ikasi9

yang berarti proses tenang.

14



T%berk%&/$i$ Primer

Pada /oto polos PA tampak gambaran bercak semi opak terletak di suprahiler

7diatas hilus9 perihiler 7sepanjang lim/angitis9 dan parakardial 7disamping

kor9 dengan batas tidak tegas. Tampak pembesaran di hilus parabronkial

paratektal. Pada /ase lanjut tampak garis-garis /ibrosis yang berjalan radier

dari hilus ke arah luar kalsi/ikasi di hilus terdapat cairan di sinus

costophrenicus pericardial e/usion serta atelektasis di perihiler 7akibat

stenosis bronkus karena per/orasi kelenjar kedalam bronkus9.

elainan radiologis ini dapat terjadi dimana saja dalam paru-paru namun

sarang dalam parenkim paru sering disertai pembesaran kelenjar lim/e

regional 7komplek primer9.

T%berk%&/$i$ $ek%nder

Pada /oto polos thoraks tampak gambaran bercak semi-opak bentuk amor/

seperti kapas batas tidak tegas di in/rakla,ikula 7menunjukan in/iltrat9

tampak densitas inhomogen bentuk amor/ di apeks atau basal paru

7menunjukan /ibroeksudati/9 tampak garis-garis /ibrosis tampak ka,erna

7bulatan opak dengan lusen ditengahnya9 bentuk bulat atau o,al tampak

bulatan opak batas tegas tepi ireguler inhomogen didalamnya terdapat

kalsi/ikasi amor/ 7menunjukan tuberkelLtuberkuloma9.

Sarang-sarang yang terlihat pada /oto roentgen biasanya berkedudukan

dilapang paru atas dan segmen apikal lobi bawah walaupun terkadang dapat

terjadi di lapangan bawah paru yang biasanya disertai oleh pleuritis.

Tuberkuloma adalah kelainan menyerupai suatu tumor. 6ila terdapat

diotak bersi/at lesi yang mengambil tempat 7S*49. Pada hakekatnya

15



merupakan suatu sarang keju 7caseosa9 dan biasanya menunjukan penyakit

tidak begitu ,irulen bahkan tidak akti/ terutama bila batasnya licin tegas

dan didalam atau dipinggir terdapat sarang perkapuran. #iagnosa

di/erensialnya dengan tumor sejati adalah bahwa didekat tuberkuloma

ditemukan sarang kapur lainnya 7satelit9.

Penyebaran milier merupakan akibat penyebaran hematogen yang

tampak berupa sarang-sarang kecil "-! mm atau sebesar kepala jarum

tersebar merata dikedua paru dapat menyerupai badai kabut 7 storm

appearance9.

0ambar @. 1okus 0hon

16



TB primer : parenkim paru

• Distribusi : lobus atas paling dominan terkena namun dapat

mengenai lobus lain

•onsolidasi udara

• a!itasi "arang # $ 10% &

• 'ambaran milier

17



18



TB primer : (ilus dan mediastinum

• )ering ada adenopat(*+ terutama pada anak dan penderita ,-.

• /redileksi pada lobus paru kanan

19



20



TB primer : pleura

• )ering ter"adi eusi pada pasien deasa

• ebi( "arang pada anak

21



/ost

TB

primer : parenkim paru

• Distribusi

o Bagian apikal atau posterior pada lobus paru atas

o )egmen superior pada lobus paru baa(o /aru kanan lebi( sering

22



/ost TB primer : parenkim paru

• 'ambaran kliniso osolidasi udara

o a!itasi+ nodul

o /en*ebaran endobronkial

o ilier

23



o Bronkostenosis

o tuberuloma

24



25



26



27



/ost TB primer : pleura

• eusi pleura mungkin ter"adi pada post TB primer

• emp*ema dapat dipastikan ter"adi pada post TB primer

• air uid le!el adala( bukti adan*a stula bronkopleural

28



TB dengan ,-.

• seringkali menun"ukkan gambaran TB primer

• sering ada adenopat(* dan meiliki predikti tinggi pada

tuberulosis

• gambaran radiogra bisa normal pada 10% kasus

29



TB

sembu(

30



• pleura apikal menebal

• kalsikasi granuloma # lesi g(on &

• kalsikasi granuloma dan nodul (ilus # komplek ranke &

• brosis dan berkurangn*a !olume paru

31



DAFTAR PUSTAKA

32



*. Jkayuda : editor. >adiologi #iagnostik. Jdisi ke-!. (akarta+ 6alai penerbit

1=:.!$$D< "$$-".).

,. >usdy 0. . editor. >adiologi #iagnostik. Jdisi ke-!. Hogyakarta+ 6alai

penerbit 1=0.!$$'.

?. umar. 8otran. >obbins Buku Ajar Patologi vol.2 Penerbit buku

kedokteran J08(akarta !$$B. Fal %%)

@. Tortota 0( #errickson 6F.!$$D. Principles o/ Anatomy and Physiology

edisi ke-"!.=nited States + (ohn Wiley M Son :nc. !$$D. h. "$"'-"$@B.

%. oore 4 Agur A>.Sistem >espirasi dalam+ oore 4. Jdit. Anatomi

linis #asar. Jdisi ke '. 6ahasa :ndonesia. (akarta+ Fipokrates< !$$!. Fal.

?'%-@!'.

Gambaran Radiologi Foto Thoraks pada Penderita Tuberkulosis

Documents

Transcript of Gambaran Radiologi Foto Thoraks pada Penderita Tuberkulosis