GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP...

152
GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP METODE PENGOBATAN NABI MUHAMMAD SAW (THIBBUN NABAWI) DI TIGA WILAYAH (JAKARTA, TANGERANG SELATAN, DAN DEPOK) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S. Kep) Oleh: Maryam Zakiyyah Muntazhiroh 1112104000013 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2018 M

Transcript of GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP...

Page 1: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP METODE

PENGOBATAN NABI MUHAMMAD SAW (THIBBUN NABAWI) DI TIGA

WILAYAH (JAKARTA, TANGERANG SELATAN, DAN DEPOK)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Keperawatan (S. Kep)

Oleh:

Maryam Zakiyyah Muntazhiroh

1112104000013

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2018 M

Page 2: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

ii

LEMBAR PERNYATAAN

Page 3: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

iii

FACULTY OF HEALTH SCIENCES

STUDY PROGRAM NURSING SCIENCE

STATE ISLAMIC UNIVERSITY SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Skripsi, Juni 2018

Maryam Zakiyyah Muntazhiroh, NIM 1112104000013

People’s Perspective about Prophetic Medicine (thibbun nabawi) in Three

Region (Jakarta, Depok, and South Tangerang), Desciptive Qualitative Study.

xix+ 105 pages+ 2 charts+ 1 tables+ 4 attachment

ABSTRACT

About 30.4 % Indonesia‘s citizens have used traditional medicine (include prophetic

medicine, TN), and urban society from Depok, DKI Jakarta, and South Tangerang

had enough high of user‘s number of it (55.3%, 31%, and 19.9%). The aim of this

study was exploring why peoples use TN. This study was descriptive qualitative

study, and used indepth interview to collect data. Participants of this study were 7

peoples whom had experienced of using TN (cupping, herbs, and ruqyah). Sample of

this study was gotten by puposive sampling and used maximum variation sampling.

The data that had been gathered from an interviewrecord and field note were

analyzed with conventional content analysis. This study identified three themes,

which are (1)term of TN was familiar, (2)negative beliefs about conventional

medicine influenced people to chose TN, (3)possitive beliefs about TN influenced

attitude toward TN. In the second themes there were two subthemes, which are

(1)beliefs that conventional medicine couldn‘t cure present ill and (2)beliefs that

conventional medicine had side effect. And the third themes had four subthemes,

which are (1)social environment gave possitive influence for TN, (2)TN had health

benefits, (3)TN was safe, and (4)TN that they use was a part of religion. Researcher

suggest to considered the integrative between conventional medicine and TN in

health facilities, increase research and study about TN in health educational

institution for evidence based practice and spiritual aspect.

Key word: Citizen‘s perspective, Theory of planned behavior, and Prophetic

medicine.

Preference: 64 (2000-2017)

Page 4: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

iv

FAKULTAS DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Skripsi, Juni 2018

Maryam Zakiyyah Muntazhiroh, NIM 1112104000013

Gambaran Persepsi Masyarakat Kota terhadap Metode Pengobatan Nabi

Muhammad (thibbun nabawi) di Tiga Wilayah (Jakarta, Depok, dan Tangerang

Selatan

xix+ 105 halaman+ 2 bagan+ 4 lampiran

ABSTRAK

Sekitar 30,4% masyarakat Indonesia menggunakan yankestrad (termasuk di

dalamnya metode pengobatan Nabi Muhammad, thibbun nabawi), dan masyarakat di

kota-kota besar seperti Depok, DKI Jakarta, dan Tangerang Selatan memiliki angka

pengguna yang cukup tinggi (55,3%, 31%, dan 19,9%). Penelitian ini bertujuan

untuk mengekplorasi alasan masyarakat menggunakan TN. Penelitian dilakukan

dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan mengumpulkan data lewat

wawancara mendalam. Partisipan penelitian meliputi 7 orang dengan pengalaman

menggunakan TN (bekam, herbal, atau ruqyah). Sampel didapatkan melalui

purposive sampling dengan menggunakan teknik maximum variation sampling. Data

yang diperoleh dari rekaman wawancara dan catatan lapangan dianalisa dengan

menggunakan teknik conventional content analysis. Penelitian ini mengidentifikasi 3

tema besar dan beberapa subtema, yaitu (1)istilah TN sudah familiar, (2)keyakinan

negatif terhadap terapi medis mepengaruhi sikap dalam memilih TN, (3)keyakinan

positif terhadap TN mempengaruhi sikap pada penggunaan TN. Pada tema kedua

terdapat dua subtema yaitu (1)keyakinan bahwa terapi medis belum bisa mengobati

penyakit yang diderita dan (2)keyakinan bahwa terapi medis memberikan efek

samping. Dan tema ketiga memiliki four subtema (1)lingkungan sosial memberikan

pengaruh positif terhadap pengobatan ala nabi (thibbun nabawi); (2)pengobatan ala

nabi (thibbun nabawi) bermanfaat bagi kesehatan; (3)pengobatan ala nabi (thibbun

nabawi) aman digunakan; (4)pengobatan ala nabi (thibbun nabawi) yang digunakan

merupakan ajaran agama. Peneliti menyarankan agar dipertimbangkannya

pengintegrasian antara terapi medis dan TN di fasilitas-fasilitas kesehatan dan

penelitian dan pembelajaran tentang TN di institusi pendidikan kesehatan terkait

evidence based practice dan penggalian aspek spiritual dalam TN.

Kata Kunci: Persepsi masyarakat, Theory of Planned Behavior, Metode Pengobatan

Nabi Muhammad (thibbun nabawi).

Daftar Bacaan: 64 (2000-2017)

Page 5: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

v

Page 6: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

vi

Page 7: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

vii

Page 8: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

viii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Maryam Zakiyyah Muntazhiroh

Tempat/ tanggal lahir : Jakarta, 15 April 1993

Jenis kelamin : Perempuan

Status : Belum menikah

Agama : Islam

Alamat : Kp. Cilangkap RT.02/17 No. 109, Kel. Cilangkap,

Kec. Tapos, Kota Depok, Jawa Barat 16458

Telepon/Hp : (021) 87908662/ 081315475220

E-mail : [email protected]

[email protected]

PENDIDIKAN :

1. SDIT Al-Khairaat Jakarta (1999-2005)

2. SMPN 56 Jakarta (2005-2008)

3. SMAN 98 Jakarta (2008-2011)

4. S-1 Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

(2012-2018)

ORGANISASI :

1. PMR SMA Negeri 98 Jakarta 2009-2010

2. ROHIS SMA Negeri 98 Jakarta 2009-2011

3. MADING SMA Negeri 98 Jakarta 2009-2011

4. FORSILA SMA Negeri 98 Jakarta 2011-2012

5. Klub Jurnalistik PSIK 2014-2015

Page 9: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat,

hidayah, dan inayah, serta nikmat-Nya mulai dari nikmat islam, iman, dan sehat.

Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan untuk junjungan Nabi besar

Muhammad SAW, yang telah membawa cahaya untuk seluruh alam semesta dan

menjadi uswatun hasanah bagi ummatnya, dan keluarga besarnya, sahabat-

sahabatnya beserta pengikutnya, yang telah berjasa membawa kejayaan islam. Oleh

sebab, nikmat-Nya dan Izin-Nya serta inspirasi dari nya sehingga penulis dapat

membuat dan menyusun skripsi dengan judul ―Gambaran Persepsi Masyarakat

Kota terhadap Metode Pengobatan Nabi Muhammad SAW (Thibbun Nabawi)

di Tiga Wilayah (Jakarta, Depok dan Tangerang Selatan)‖.Dalam pembuatan

skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, sehingga

pembuatan skripsi ini dapat terlaksanan sesuai dengan yang telah direncanakan maka

dari itu pada kesempatan ini penulis bermaksud menyampaikan rasa terima kasih

yang setulusnya kepada:

1. Dr. Arif Sumantri S.KM., M. Kes, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Ibu Maulina Handayani, S.Kp., MSc, selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan (PSIK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Ibu Ernawati, S.Kp, M.Kep, Sp.KMB selaku Sekretaris Program Studi Ilmu

Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Mardiyanti, M.Kep., MDS., selaku pembimbing 1 saya yang telah

memberikan waktu, dorongan, motivasi, dan arahannya sehingga saya bisa

Page 10: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

x

menyusun skripsi ini serta mengenalkan saya dan teman-teman PSIK 2012

dengan Pengobatan Komplementer dan Alternatif.

5. Bapak Karyadi, S.Kp, M.Kep., PhD., selaku pembimbing 2 saya yang telah

membimbing saya dalam proses penyusunan skripsi ini juga.

6. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Kesehatan khususnya dosen-dosen Ilmu

Keperawatan yang tidak bisa disebutkan satu persatu serta staf akademik, dan

petugas laboratorium.

7. Ucapan terimakasih yang teristimewa kepada keluarga, terutama Almh.

Ummi yang sampai akhir hayatnya selalu mendukung dan mengarahkan

anaknya untuk bangga dan kuat menjalani pendidikan sebagai seorang

perawat. Selanjutnya, Abi yang banyak memberi masukan terkait pendidikan

dan pembuatan skripsi ini, serta Owah Nani yang membantu selama

pengambilan data. Kepada 7 orang adik-adikku yang ikut memotivasi saya

untuk segera lulus.

8. Kepada Puji Rahma Pratami yang selalu memotivasi dan mengingatkan saya

selama pembuatan skripsi ini, Nurul Fitri Awaliyah yang rela memberikan

waktu diskusinya, Irma Putri Ananda –teman seperjuangan saya selama

mengerjakan skripsi ini, Himmatul Khaira –teman seperjuangan penelitian

kualitatif dan tema PKA, dan teman-teman di PSIK 2012 yang telah bersama-

sama saling membantu selama masa perkuliahan. We are One even we have

own way.

9. Keluarga besar PSIK UIN, kakak-kakak dan adik-adik PSIK yang tidak bisa

penulis sebutkan satu persatu namanya. Terima kasih atas semangat dan

dukungan kalian.

Page 11: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

xi

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga penulis

mengharapkan sebuah kritikan dan saran yang membangun dari berbagai

pihak.Semoga rahmat Allah selalu tercurahkan kepada kita semua.

Ciputat, Juli 2018

(Maryam Zakiyyah M)

Page 12: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

xii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................................ ii

ABSTRAK .................................................................................................................. iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN .............................. Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ................................................................................................ ix

DAFTAR ISI .............................................................................................................. xii

DAFTAR SINGKATAN .......................................................................................... xiv

DAFTAR BAGAN ................................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xvii

BAB I ............................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................................ 7

D. Manfaat Penelitian ...................................................................................................... 7

E. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................................... 8

BAB II .......................................................................................................................... 9

LANDASAN TEORI .................................................................................................. 9

A. Konsep Metode Pengobatan Nabi Muhammad SAW (thibbun nabawi) ..................... 9

1. Klasifikasi Penyakit ................................................................................................ 9

2. Prinsip-prinsip Thibbun Nabawi ........................................................................... 14

a. Pengobatan Diri Sendiri (self-cure dan self-care) ................................................. 14

3. Jenis-jenis Pengobatan Nabi .................................................................................. 17

B. Konsep Perilaku Kesehatan ....................................................................................... 18

1. Definisi Perilaku Kesehatan .................................................................................. 18

2. Teori Perilaku Kesehatan ...................................................................................... 19

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kesehatan ........................................ 25

C. Pelayanan Keperawatan Holistik ............................................................................... 32

D. Penelitian Terkait ...................................................................................................... 34

E. Kerangka Teori ......................................................................................................... 36

BAB III ....................................................................................................................... 37

Page 13: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

xiii

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI ISTILAH.............................................. 37

A. Kerangka Konsep ...................................................................................................... 37

B. Definisi Istilah ........................................................................................................... 38

BAB IV ....................................................................................................................... 40

METODE PENELITIAN ......................................................................................... 40

A. Desain Penelitian....................................................................................................... 40

B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................................... 40

C. Partisipan Penelitian .................................................................................................. 41

D. Instrumen Penelitian ................................................................................................. 42

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................................ 43

F. Analisa Data .............................................................................................................. 45

G. Keabsahan Data ........................................................................................................ 47

H. Etika Penelitian ......................................................................................................... 51

BAB V ........................................................................................................................ 53

HASIL PENELITIAN .............................................................................................. 53

A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian ....................................................................... 53

B. Hasil Penelitian ......................................................................................................... 55

a. Karakteristik Partisipan ......................................................................................... 55

b. Hasil Analisa Tematik ........................................................................................... 57

BAB VI ....................................................................................................................... 74

PEMBAHASAN ........................................................................................................ 74

A. Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi ................................................................... 74

B. Keterbatasan Penelitian ............................................................................................. 91

BAB VII ..................................................................................................................... 93

KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................. 93

A. Kesimpulan ............................................................................................................... 93

B. Saran ......................................................................................................................... 94

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 97

LAMPIRAN .................................................................. Error! Bookmark not defined.

Page 14: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

xiv

DAFTAR SINGKATAN

PKA: Pengobatan Komplementer dan Alternatif

Yankestrad: Pelayanan kesehatan tradisional

Riskesdas: Riset Kesehatan Dasar

WHO: World Health Organization (Organisasi kesehatan dunia)

Kemkes RI: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

STPT: Surat Tanda Penyihat Tradisional

NIH: National Institutes of Health

TCM: Traditional Chinnese Medicine, Pengobatan tradisional cina

NCCAM: National Complementary and Alternative Medicine

SM: sebelum masehi

KBBI: Kamus Besar Bahasa Indonesia

HSB: Health Seeking Behavior (Perilaku pencarian Kesehatan)

HBM: Health Belief Model (Model Kepercayaan Kesehatan)

TPB: Theory of Planned Behavior (Teori perilaku yang direncanakan)

BB: Behavioral Belief

NB: Normative Belief

CB: Control belief

Page 15: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

xv

ATB: Attitude toward behavior

SN: Subjective Norm

PCB: perceived behavioral control

ABC: Actual behavioral control

Page 16: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

xvi

DAFTAR BAGAN

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

Page 17: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Pengambilan DataLe

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Partisipan Penelitian

Lampiran 3 Lembar Pedoman Wawancara

Lampiran 4 Matrikulasi Analisa Data

Page 18: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengobatan ala Nabi (thibbun nabawi, TN) adalah petunjuk

Rasulullah SAW dalam ilmu pengobatan yang Rasulullah SAW gunakan

dan direkomendasikan untuk orang lain, bersumber dari al-Qur‘an dan

Hadist (al-Jauziyah, 2004). Pengobatan ala Nabi sendiri merupakan salah

satu bentuk pengobatan komplementer dan alternatif. Seperti yang

diungkapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (world health orgaization,

WHO, 2007), Pengobatan komplementer atau alternatif adalah kumpulan

praktik pelayanan kesehatan yang bukan merupakan bagian dari tradisi

negara tersebut atau pengobatan konvensional dan tidak secara penuh

diintegrasikan ke dalam sistem pelayanan kesehatan dominan.

Penggunaan pengobatan komplementer dan alternatif meningkat

tiap tahunnya dapat menjadi gambaran peningkatan penggunaan

pengobatan ala nabi (TN). Hal ini dibuktikan dengan survei yang

dilakukan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization,

WHO) dan Riset Kesehatan Dasar yang dilakukan di Indonesia. Dari 129

negara yang disurvei WHO, sekitar 80% negara menerima penggunaan

terapi akupuntur yang merupakan salah satu contoh pengobatan alternatif

dan komplementer (WHO, 2013). Sementara di Indonesia sendiri dari

82.666 sampel yang digunakan dalam Riskesdas Nasional tahun 2013,

30,4 % atau sekitar 25.131 sampel menjadi pengguna pelayanan kesehatan

tradisional (yankestrad). Sedangkan, berdasarkan data Riskesdas Provinsi

Page 19: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

2

2

Jawa Barat, sejumlah 5.419 dari 23.694 (23,7%) rumah tangga di Jawa

Barat memanfaatkan yankestrad. Menariknya, Kota Depok (55,3%)

menduduki peringkat kedua proporsi rumah tangga yang memanfaatkan

yankestrad di Provinsi Jawa Barat (Kemkes RI, 2013). Salah satu contoh

yankestrad yang dimaksud dalam riskesdas adalah bekam dan herbal ala

nabi yang termasuk dalam jamu.

Peningkatan penggunaan pegobatan ala nabi (TN) yang meningkat

tidak hanya secara global tetapi juga secara nasional seperti yang telah

dikemukakan pada paragraf sebelumnya. Sayangnya masih sedikit

penelitian mengenai evidence-based practice terhadap efektivitasnya

dalam menangani penyakit tertentu. Berdasarkan penelitian yang

dilakukan Fischer et al (2014) terdapat perbedaan antara tingginya

prevalensi penggunaan pengobatan komplementer dan altenatif dengan

pengetahuan terkait praktik berbasis bukti (evidence-based practice) terapi

ini. Penelitian dan praktik berdasarkan bukti terkait pengobatan ala nabi

(TN) masih sedikit tetapi yang mencengangkan masyarakat masih tetap

percaya manfaat pengobatan ini.

Perilaku masyarakat yang memilih menggunakan pengobatan

komplementer dan alternatif meskipun masih terbatasnya penelitian

mengenai keefektifan pengobatan jenis ini dapat dipengaruhi oleh faktor

internal, yaitu (1) faktor sosio-demografi ekonomi dan (2) faktor sosio-

kognitif (pengetahuan, sikap, motivasi, persepsi terhadap lingkungan, dan

persepsi tentang konsep ―sehat‖ dan ―sakit‖, dan eksternal individu, yaitu

sistem kesehatan yang diterapkan di tingkat institusional maupun nasional

Page 20: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

3

3

dan budaya lokal (Hardon, Hodgin, dan Fresle, 2004; Rimer dan Glanz,

2005; Liu dan Liu, 2010; Sato, 2012).

Selanjutnya, kebanyakan pengguna pengobatan komplementer dan

alternatif (PKA) adalah mereka yang menderita kondisi kronis dan mereka

yang memiliki keterbatasan pilihan pada pengobatan konvensional, serta

kondisi kesulitan keuangan karena biaya pengobatan konvensional yang

cenderung lebih mahal. PKA juga memiliki peran penting dalam

meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan lansia di Eropa, termasuk di

dalamnya manajemen kondisi kronis, mencegah kesakitan, dan

mempromosikan kesehaan.

Selain dipengaruhi kondisi yang telah disebutkan sebelumnya,

penelitian lain, yang dilakukan pada survivor kanker di Malaysia,

menemukan bahwa penggunaan terapi komplementer dan alternatif

dipengaruhi oleh faktor sosial, agama, dan budaya (Yew & Noor, 2015).

Sedangkan alasan penggunaan pengobatan komplementer dan alternatif

pada pasien anak adalah untuk memperkuat sistem imun, mempertahankan

kondisi fisik, dan meningkatkan kemungkinan penyembuhan/

mempertahankan kesehatan. Faktor sosio-demografi yang berhubungan

dengan penggunaan pengobatan komplementer dan alternatif adalah

pendidikan tersier (tertiary education), pemasukan keluarga yang tinggi,

dan agama (Gottschling, 2011). Penelitian yang dilakukan pada Penduduk

Korea Selatan menunjukkan bahwa tingginya penggunaan pengobatan

komplementer dan alternatif dihubungkan dengan jenis kelamin wanita,

tingkat pendidikan yang tinggi, dan lansia (Seo et al, 2013).

Page 21: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

4

4

Di Indonesia sendiri, Permana (2012) mengemukakan beberapa

faktor yang menyebabkan masyarakat memilih dan menggunakan

pengobatan alternatif, yaitu (1) faktor pemicu seseorang memilih dan

melakukan pengobatan alternatif: pengetahuan, perilaku, persepsi, nilai

akan pengobatan alternatif, dan keyakinan akan pengobatan yang dijalani;

(2) faktor pemungkin: keterampilan pengobat, ketersediaan tempat

pengobatan, dan akses tempat pengobatan alternatif; (3) ketika pengobatan

konvensional dinilai tidak sanggup mengobati penyakit yang diderita.

Alasan dan faktor yang telah dikemukakan pada paragraf

sebelumnya dapat dijadikan acuan mengapa seseorang memilih

menggunakan pengobatan ala nabi (thibbun nabawi). Pengobatan ala nabi

(contohnya: bekam, habatussauda/ jinten hitam, ruqyah, dll.) merupakan

bagian dari pengobatan komplementer dan alternatif. Hal ini diakui oleh

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization, WHO) maupun

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Pada praktiknya, terdapat kesenjangan antara pengetahuan dengan

peran khusus pengobatan komplementer dan alternatif (termasuk

pengobatan ala nabi di dalamnya). Seperti yang diungkapkan dalam

penelitian, menggunakan wawancara kualitatif dan studi lapangan dengan

ekplorasi mendalam, mengenai pengalaman dan praktik lokal di

masyarakat dan mengenai keamanan dan efek samping pengobatan masih

sedikit (Fischer et al, 2014). Oleh sebab itu, perawat, sebagai advokat dan

peneliti, mempunyai peluang dalam melakukan penelitian terkait

Page 22: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

5

5

pengobatan ini karena pada dasarnya terapi komplementer dalam

keperawatan telah didukung oleh Teori Leininger.

Dalam teorinya, Leininger menjelaskan bahwa dalam memberikan

asuhan keperawatan, perawat perlu memperhitungkan tradisi dan budaya

pasien ke dalam rencana keperawatan. Selanjutnya, dengan

menggabungkan pendekatan keperawatan dan pengobatan komplementer

dan alternatif maka akan tercipta perawatan yang dapat memenuhi

kebutuhan budaya dan kepercayaan pasien.

Di Amerika, contohnya, pengobatan komplementer dimasukkan

sebagai pelayanan praktik keperawatan holistik. The American Holistic

Nurses Association mempertahankan standard of holistic nursing practice

salah satunya pelayanan kesehatan tambahan non-medis yg dilakukan

bersamaan dengan terapi medis (Potter & Perry, 2010).Perawat-perawat di

Amerika diperbolehkan untuk melakukan terapi komplementer sebagai

pendamping terapi medis. Untuk terapi yang memerlukan keahlian khusus

seperti akupuntur, akupressur, dan terapi naturopati diperbolehkan

dilakukan oleh perawat yang telah mengikuti kursus keahlian ini dan

bersertifikat.

Sayangnya di Indonesia, perawat dibatasi ruang geraknya dalam

melakukan tindakan ini. Seperti yang terlihat pada Peraturan Pemerintah

No. 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional di Pasal 30

menjelaskan bahwa pelayanan kesehatan tradisional empiris (bagian dari

terapi komplementer dan alternatif) dilakukan oleh penyehat tradisional

yang merupakan tenaga yang ilmu dan keterampilannya diperoleh melalui

Page 23: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

6

6

turun-temurun atau pendidikan non-formal dan jika merupakan tenaga

kesehatan maka dia harus melepaskan profesi sebagai tenaga kesehatan.

Selanjutnya, dalam Pasal 39 menyatakan bahwa penyehat

tradisional harus memiliki STPT yang berlaku bagi 1 orang dalam jangka

waktu 2 tahun dan hanya diberikan kepada penyehat tradisional yang tidak

melakukan intervensi tubuh yang bersifat invasif (KemenkomPMK RI,

2014). Peraturan Pemerintah ini sangat tidak mendukung perawat untuk

melakukan praktik mandiri. Pertama, perawat harus meninggalkan profesi

perawatnya jika ingin membuka praktik mandiri. Kedua, perawat dan

penyehat tradisional tidak diperbolehkan menggunakan seluruh terapi

komplementer dan alternatif bersifat invasif.

B. Rumusan Masalah

Tren penggunaan terapi komplementer dan alternatif semakin

meningkat di seluruh dunia. Fenomena ini dipengaruhi oleh berbagai

macam faktor, yaitu (1) persepsi individu tentang kondisi kesehatannya

(kronis atau akut), (2) pilihan terapi konvensional yang memiliki

keterbatasan, (3) kondisi kesulitan keuangan, dan (4) faktor sosial, budaya,

dan agama. Sayangnya peningkatan angka penggunaan ini tidak dibarengi

dengan pengetahuan mengenai evidence-based practice, efektivitas, efek

samping, dan keamanan terapi ini. Hal ini terbukti dengan masih

terbatasnya penelitian seputar pengobatan komplementer dan alternatif.

Sebagai seorang peneliti dan advokat bagi pasien, perawat dapat

mengeksporasi alasan yang diduga dapat memengaruhi timbulnya

fenomena ini di masyarakat.

Page 24: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

7

7

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi alasan masyarakat urban

dalam memilih menggunakan pengobatan ala nabi di tiga wilayah yaitu

Jakarta, Tangerang Selatan, dan Depok.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Ilmiah

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan data dasar

mengenai alasan dan faktor-faktor yang mempengaruhi

perilaku masyarakat urban dalam menggunakan pengobatan ala

nabi (Thibbun nabawi)

Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar dalam

mengembangkan keilmuan dibidang pengobatan terintegrasi

dan alternatif

Hasil penelitian ini dapat dijadikan evidence based

keperawatan mengenai alasan masyarakat urban memilih

metode pengobatan ala nabi (thibbun nabawi)

2. Manfaat Praktis

a. Institusi Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai literatur untuk

menambah wawasan pendidik dan peserta didik serta menjadi

data dasar dalam peningkatan ilmu keperawatan dalam

mengkaji, mengidentifikasi, dan mengeksplorasi alasan

masyarakat urban memilih metode pengobatan ala nabi

(thibbun nabawi)

Page 25: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

8

8

b. Masyarakat

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi pada

masyarakat, khususnya masyarakat urban, mengenai alasan

utama dan alasan penguat dalam menggunakan metode

pengobatan ala nabi (thibbun nabawi), manfaat metode

pengobatan ini dibandingkan metode pengobatan lain, dan

pengalaman selama menggunakan metode pengobatan ini.

c. Pelayanan Kesehatan

Hasil penelitian ini dapat membantu tenaga kesehatan,

khususnya perawat dalam menilai tingkat kebutuhan terhadap

pengintegrasian pengobatan ala nabi (thibbun nabawi, TN),

membantu dalam memberikan opsi dan pilihan pengobatan TN

yang sesuai untuk kebutuhan masyarakat, membantu menjadi

dasar dalam penentuan kebijakan terkait pengobatan ala nabi

(Thibbun nabawi) dan pengintegrasiannya dengan pengobatan

konvensional.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah survei alasan masyarakat urban memilih

menggunakan pengobatan ala nabi (thibbun nabawi). Metode penelitian

yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan desain deskriptif.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara mendalan

(in-depth interview) tentang alasan masyarakat urban memilih pengobatan

ala nabi (thibbun nabawi) di wilayah Jakarta, Tangerang Selatan, dan

Depok.

Page 26: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konsep Metode Pengobatan Nabi Muhammad SAW (thibbun nabawi)

Berikut adalah beberapa pembahasan penting yang berkaitan dengan

petunjuk Rasulullah dalam pengobatan yang beliau gunakan dan beliau

rekomendasikan untuk digunakan oleh orang lain.

1. Klasifikasi Penyakit

Klasifikasi ini mengandung hikmah ilahi dan kemukjizatan yang

dicapai oleh kalangan medis dipertengahan abad ke delapan belas.

Penyakit ada dua macam, yaitu penyakit fisik dan penyakit non-

fisik (hati). Kedua penyakit ini disebutkan dalam Al-Qur‘an.

a. Penyakit fisik

Pada diri manusia terdapat unsur tanah, unsur udara, dan

unsur air. Tubuh manusia juga mengandung unsur api tetapi

bukan bersifat materi melainkan berupa reaksi. Api

merupakan salah satu dari empat unsur sixtosit (unsur

substansial) pada tubuh. Penyakit fisik adalah penyakit

yang disebabkan oleh kelebihan materi dari dalam tubuh

sehingga mengganggu fungsi-fungsi normal tubuh sehari-

hari. Kondisi kelebihan unsur ini menyebabkan salah satu

organ tubuh tidak berfungsi dengan baik atau bahkan

kehilangan fungsinya secara total. Selain itu kondisi ini

juga memudahkan masuknya berbagai jenis mikroba ke

Page 27: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

10

10

dalam tubuh seseorang sehingga merusak salah satu organ

tubuh.

Penyebab tubuh mengalami kelebihan materi adalah

mengonsumsi makanan lain sebelum makanan dalam tubuh

tercerna dengan sempurna, mengonsumsi makanan secara

berlebihan dari kebutuhan tubuh sendiri, mengonsumsi

makanan yang kurang berguna, mengonsumsi makanan

yang sulit dicerna, atau banyak mengonsumsi berbagai jenis

makanan. Nabi SAW mengajarkan seseorang cukup

mengonsumsi beberapa suap makanan yang dapat

menegakkan tulang punggungnya sehingga staminanya

tidak melorot dan tubuh tidak menjadi lemah. Perut yang

penuh dengan makanan akan menyebabkan minuman sulit

masuk. Selanjutnya jika dipaksakan untuk dipenuhi lagi

dengan minuman, maka seseorang akan kesulitan bernapas.

Selanjutnya seseorang akan mudah capek dan terkena

penyakit. Akibatnya kualitas ibadah seseorang akan

berkurang, bahkan terdorong untuk melakukan kegiatan

maksiat dan akhirnya berhubungan dengan penyakit non-

fisik (hati). Oleh sebab itu, perut yang dipenuhi oleh

makanan dapat membahayakan hati dan tubuh jika hal ini

terjadi terus-menerus.

Selanjutnya penyakit fisik dibagi lagi menjadi dua,

yaitu penyakit secara fisik dan penyakit kondiktif.

Page 28: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

11

11

Keduanya terjadi karena unsur materi yang masuk ke dalam

tubuh atau kejadian tertentu. Perbedaan antara keduanya

adalah (1) penyakit kondiktif terjadi setelah materi

berbahaya dalam tubuh sudah berhasi disingkirkan

sehingga secara fisik sudah tidak ada lagi tetapi

pengaruhnya terhadap metabolisme masih ada dan (2)

penyakit fisik terjadi saat materi berbahaya masih

mengendap di dalam tubuh.

Bentuk penyakit kondiktif adalah ketika salah satu

organ tubuh mengalami ketidakstabilan, seperti berubah

bentuknya, atau kelainan dalam rongganya, kelainan

pembuluh darahnya, kulitnya menjadi kasar, iritasi,

berkurangnya jumlah sel, kelainan tulang atau pergeseran

letak. Jika seluruh organ tubuh terletak pada posisinya

secara benar dalam tubuh, maka posisi tersebut berada pada

posisi wajar. Sedangkan, ketika letaknya berubah, maka hal

ini disebut kelainan posisi.

Berbeda dengan penyakit kondiktif, penyakit-

penyakit fisik menyebabkan kelainan sistem metabolisme

tubuh sehingga tidak stabil. Kelainan sistem metabolisme

inilah yang disebut penyakit, setelah betul-betul bisa

menimbulkan bahaya fisik. Aplikasi dari kelainan system

metabolisme ada delapan, yaitu (1) kondisi sederhana

(simpel), yaitu dingin, panas, lembab, dan kering dan (2)

Page 29: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

12

12

kondisi komplikasinya, yaitu panas dan lembab, panas dan

kering, dingin dan lembab, dan dingin dan kering. Hal ini

dapat terjadi karena ada unsur materi yang mengendap

dalam tubuh atau bisa juga karena hal lain.

Tubuh dikatakan sakit apabila tubuh keluar dari

kondisi normalnya. Hal yang menyebabkan tubuh keluar

dari kondisi normal bisa berasal dari dalam tubuh –

contohnya karena kondisi tubuh yang panas atau dingin,

atau lembab atau kering, dan bisa juga karena faktor diluar

tubuh –contohnya karena suhu yang diterima tubuh

terkadang bisa cocok terkadang tidak cocok.

Bahaya yang mengancam kesehatan tubuh

terkadang berasal dari kelainan dalam sistem metabolisme

tubuh, seperti ketidakstabilan metabolisme. Akan tetapi,

dapat juga berasal dari kerusakan pada salah satu organ

tubuh. Dan terakhir, dapat berasal dari kelemahn daya tahan

atau energi tubuh. Seluruhnya menyebabkan

(1)peningkatan kestabilan tubuh ketika tubuh tidak

membutuhkan peningkatan kestabilan, atau (2)pengurangan

kestabilan tubuh ketika tubuh tidak perlu dikurangi

kestabilannya, atau (3)perekatan organ-organ tubuh yang

tidak perlu direkatkan, atau (4)pergeseran organ tubuh yang

tidak perlu digeser, atau (5)ekspansi sistem metabolisme

pada tubuh yang tidak membutuhkan ekspansi

Page 30: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

13

13

metabolisme, atau (6)perubahan letak atau bentuk organ

tubuh yang tidak perlu diubah, sehingga menyebabkan

tubuh menjadi tidak stabil(Al-Jauziyah, 2004).

b. Penyakit non-Fisik (hati)

Penyakit jiwa sebenarnya merupakan akumulasi berbagai

penyakit yang dirasakan oleh pasien. Akan tetapi, ketika

dilakukan diagnosa dan tes laboratorium serta tes

pendukung lainnya tidak ditemukan adanya penyakit dalam

tubuhnya. Semua gejala yang dirasakan pasien berasal dari

berbagai pengaruh luar dalam kehidupan sehari-hari,

misalnya rasa khawatir, perasaan bimbang, utang, kurang

terpenuhinya kebutuhan seksual, terlalu banyak berpikir,

dan lainnya. Sebagaimana disebutkan oleh Raulullah Saw,

penyakit hati diklasifikasikan menjadi (1) penyakit syubhat

yang disertai keragu-raguan dan (2) penyakit syahwat yang

disertai kesesatan. Kedua penyakit ini disebutkan dalam Al-

Qur‘an:

Artinya: ― Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah

Allah penyakitnya.‖ (Al-Baqarah: 10). (al-Jauziyah, 2004)

Page 31: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

14

14

2. Prinsip-prinsip Thibbun Nabawi

a. Pengobatan Diri Sendiri (self-cure dan self-care)

Rasulullah SAW melakukan pengobatan untuk diri

sendiri dan memerintahkan orang lain yang terkena

penyakit, baik keluarga atau para sahabatnya untuk

melakukan pengobatan sendiri. Pengobatan yang digunakan

oleh beliau dan sahabatnya adalah obat-obatan berupa

makanan sehat dan tidak memiliki kebiasaan menggunakan

obat-obatan kimia yang disebut Eqrobadjin. Penggunaan

obat-obatan berupa makanan sehat lazim digunakan oleh

etnis di beberapa negara, seperti Arab, Turki, atau kalangan

kaum Badui, dan yang lainnya. Di India juga lebih banyak

mengggunakan obat-obatan berupa makanan sehat

(homopetik atau non-kimiawi). Sementara bangsa Romawi

dan Yunani lebih sering menggunankan obat-obatan kimia.

Selain penggunaan makanan sehat sebagai

pengobatan untuk diri sendiri, Rasulullah juga mengajarkan

(1)pengobatan penyakit hati dan penyakit ruhani,

(2)memperkuat ketahanan jiwa, (3)rasa bersandar dan

tawakal kepeda Allah SWT, (4)berpulang kepada hukum-

Nya, (5) tunduk dan pasrah di hadapan-Nya,

(6)merendahkan diri di hadapan-Nya, (7)selalu bersedekah,

(8) berdoa, (9)bertaubat, (10) berbuat baik kepada sesama,

(11)menolong orang yang susah, (12)menghilangkan

Page 32: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

15

15

kesulitan orang lain, dan sebagainya. Hal-hal ini akan

menyebabkan hati terikat dengan Allah SWT, Pencipta dari

segala obat dan penyakit, pengatur yang mengurus segala

sesuatu sesuai kehendak-Nya sendiri. Hati yang terikat ini

akan memiliki berbagai macam obat yang tidak dimiliki

hati yang jauh dan berpaling dari Allah SWT. Ketika ruhani

kuat, maka tabiat dan jiwa manusianya juga menjadi kuat.

Tabiat dan jiwa seseorang akan saling mendukung dalam

mengusir dan mengatasi penyakit. Kekuatan yang ada pada

dirinya dapat menghilangkan rasa sakit secara menyeluruh.

Oleh sebab itu, Kedua macam pengobatan ala nabi

memegang prinsip ini karena faktor kesembuhan

bermacam-macam (al-Jauziyah, 2004).

b.Prinsip setiap penyakit ada obatnya

Dalam Shahih al-Bukhari dan Muslim dari ‗Atha,

dari Abu Hurairah RA, bahwa ia berkata: Rasulullah SAW

bersabda:

نزل له شفاءا. منداء, إالهأ نزالله

ماأ

“Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan

Dia menurunkan obatnya‖.

Sementara dalam Musnad Imam Ahmad disebutkan

hadist dari Ziyad bin Ilaqah, dari Usamah bin Syuraik

diriwayatkan bahwa ia menceritakan, ―suatu saat aku

sedang berada bersama Rasulullah SAW, tiba-tiba

Page 33: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

16

16

datanglah beberapa lelaki badui. Mereka bertanya, ―wahai

Rasulullah apakah kami boleh berobat?‖ Beliau menjawab,

―Betul hai para hamba Allah berobatlah! Karena setiap kali

Allah menciptakan penyakit, pasti Allah juga menciptakan

obatnya, kecuali satu penyakit saja.‖ Mereka bertanya,

―penyakit apa itu wahai Rasulullah?‖ Beliau menjawab,

―lanjut usia.‖

Hadist-hadist diatas mengandung pengabsahan

terhadap ungkapan, ―setiap penyakit pasti ada obatnya‖,

artinya bersifat umum sehingga termasuk di dalamnya

penyakit-penyakit mematikan yang tidak bisa disembuhkan

oleh dokter karena belum ditemukan obatnya. Allah SWT

telah menurunkan obat untuk penyakit-penyakit tersebut,

tetapi manusia belum dapat menemukan ilmu obat penyakit

tersebut, atau Allah SWT belum memberikan petunjuk

kepada manusia untuk menemukan obat penyakit tersebut.

Oleh sebab itu, kesembuhan terhadap penyakit dikaitkan

oleh Rasulullah dengan proses ‗kesesuaian‘ obat dengan

penyakit yang diobati. Dalam hal ini terdapat arti tidak

hanya eksistensi obat untuk setiap penyakit, tetapi juga cara

pemberian dan dosis yang harus tepat.

Prinsip inilah yang dipegang dalam pengobatan ala

nabi, sehingga memberikan penguatan jiwa kepada orang

yang sakit dan juga dokter, tenaga medis, atau terapis yang

Page 34: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

17

17

mengobatinya. Selain itu prinsip ini mengandung anjuran

untuk mencari obat dan menyelidikinya. Pasien yang

merasa yakin akan adanya obat terhadap penyakitnya akan

merasa memiliki harapan dan rasa putus asa juga akan

hilang. Ketika jiwa seseorang menjadi semakin kuat,

insting seseorang akan meningkat. Selanjutnya timbullah

semangat alamiah dalam tubuhnya. Semangat ini akan

meningkatkan stamina untuk mendukung tubuhnya

sehingga mampu mengatasi kondisi sakitnya, bahkan

menangkal penyakit. Demikian juga bagi terapis, dokter,

dan tenaga medis lainnya, ketika sudah meyakini adanya

obat bagi semua penyakit, mereka akan terus mencari obat

dari suatu penyakit dan terus melakukan penelitian (Al-

Jauziyah, 2004).

3. Jenis-jenis Pengobatan Nabi

Terdapat tiga metodologi pengobatan Nabi, yaitu (1)dengan

menggunakan obat-obatan alamiah, (2)dengan menggunakan obat-

obatan ilahiyah, dan (3)kombinasi dari kedua pengobatan tersebut.

Contoh pengobatan dengan menggunakan obat-obatan alamiah

adalah terapi dengan meminum madu, hijamah (bekam), kayy

(pengobatan dengan besi panas), gurah, jintan hitam, dan lainnya.

Sedangkan, pengobatan dengan menggunakan obat-obatan ilahiyah

contohnya adalah ruqyah, penggunaan wewangian atau parfum

untuk kesehatan jiwa, dan lainnya.

Page 35: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

18

18

Rasulullah SAW hanya diutus oleh Allah untuk memberi

petunjuk, mengajak ke jalan Allah dan menuju surga-Nya.

Sementara pengobatan jasmani itu merupakan penyempurnaan dari

ajaran syariat, sehingga bukan merupakan sasaran sesungguhnya.

Pengobatan dilakukan jika dibutuhkan saja. Jika pengobatan bisa

dilakukan dengan mengarahkan obsesi dan energi tubuh untuk

memberikan terapi hati dan terapi psikologi, menjaga kesehatan

hati serta menyingkirkan penyakit yang menyelimutinya dan juga

menjaga hati dari hal-hal yang membahayakannya, maka itulah

yang menjadi sasaran utama, itulah yang menjadi sasaran dari

ajaran syariat(al-Jauziyah, 2004).

B. Konsep Perilaku Kesehatan

1. Definisi Perilaku Kesehatan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), perilaku adalah

tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan

(Pusat Bahasa Kemendikbud, 2008). Notoatmodjo dalam Sunaryo (2004)

mendefinisikan perilaku sebagai suatu aksi-reaksi organisme terhadap

lingkungannya.Perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan

untuk menimbulkan reaksi.Jadi dapat disimpulkan bahwa perilaku adalah

tindakan seseorang terhadap rangsangan.

Perilaku kesehatan sendiri menurut Notoatmodjo dalam Sudarma

(2008) adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus atau objek yang

berkaitan dengan sakit dan penyakit. Selanjutnya, perilaku kesehatan

dikaitkan dengan (1) perilaku pencegahan, penyembuhan penyakit, serta

Page 36: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

19

19

pemulihan dari penyakit, (2) perilaku peningkatan kesehatan, dan (3)

perilaku gizi (makanan dan minuman).Sedangkan perilaku kesehatan

menurut Skinner dalam Fitriani (2011) adalah respon seseorang

(organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sehat dan

penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman, serta

lingkungan.

2. Teori Perilaku Kesehatan

a. Teori Pencarian Pengobatan (Health Seeking Behavior, HSB)

Menurut Dean (1968), ketika seseorang merasakan gejala

yang mengganggu kesehatannya maka beberapa kemungkinan

tindakan yang akan dilakukan oleh orang tersebut adalah (1) tidak

melakukan upaya apapun, (2)melakukan upaya penyembuhan

sendiri tanpa penggunaan obat-obatan, (3) melakukan upaya

pengobatan sendiri dengan menggunakan obat-obatan baik modern

(konvensional) maupun tradisional (herbal), (4)mengupayakan

penyembuhan dengan melakukan rujukan atau berkonsultasi

dengan pihak lain. Menurut WHO (1998) dan Dean (1968), dalam

Widayati (2012) perilaku pertama dapat terjadi dalam bentuk

pembiaran terhadap gejala yang dialami atau penundaan dalam

pencarian pengobatan. Sedangkan perilaku kedua dan ketiga

dikategorikan sebagai perilaku pengobatan atau perawatan sendiri

(self-care), yaitu penyembuhan dengan inisiatif pribadi dan untuk

diri mereka sendiri tanpa melibatkan orang lain sebagai sumber

rujukan atau konsultasi. Dan terakhir, perilaku keempat merupakan

Page 37: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

20

20

upaya untuk mencari rujukan dari sumber lain, yang dapat berupa

tenaga kesehatan profesional ataupun non-profesional, dan di

berbagai tempat, yaitu di pusat-pusat pelayanan kesehatan

konvensional/ formal (seperti klinik praktik tenaga kesehatan,

puskesmas, dan rumah sakit) ataupun pusat pelayanan lain (balai /

klinik pengobatan komplementer dan alternatif).

Perilaku-perilaku diatas dipengaruhi oleh beberapa hal,

WHO (2004), membaginya menjadi faktor yang berpengaruh bagi

beberapa tingkatan, yaitu (1) dalam tingkat rumah tangga, cara

pengobatan yang digunakan dipengaruhi oleh kepercayaan individu

terhadap hal ini, dan dapat dibentuk oleh masing-masing anggota

keluarga inti atau keluarga besar; (2) dalam tingkat komunitas,

orang-orang berdiskusi tentang terapi, membentuk dan menguatkan

budaya pengobatan yang sudah ada, dan mereka tergantung pada

obat dari sumber lokal (di daerah/wilayah tersebut); (3) dalam

tingkat institusi kesehatan, fasilitas kesehatan, termasuk pusat

kesehatan dan rumah sakit di sektor pemerintah maupun swasta,

mempengaruhi penggunaan pengobatan oleh konsumen; (4) dalam

tingkat nasional, di hampir semua negara ekonomi berkembang

dan transisi, pengobatan menunjukkan pembelanjaan kesehatan

pemerintah terbesar kedua setelah biaya pribadi. Konsumen

pengguna pengobatan dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah

terhadap penyediaan pengobatan esensial melalui sumber

kesehatan masyarakat dan oleh regulasi penyediaan barang dan

Page 38: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

21

21

promosi pengobatan oleh sektor swasta; (5) dalam tingkat

internasional.

b. Theory of Planned Behavior (TPB)

Ajzen dan Fishbein (1980) mengembangkan teori tindakan

berdasarkan alasan (theory of reasoned-actions), yang selanjutnya

dimodifikasi menjadi teori perilaku yang direncanakan (theory of

planned behavior, TPB), yang merupakan gambaran matematis

hubungan antara kepercayaan (pendapat yang diungkapkan dengan

kata-kata), sikap (pertimbangan bahwa sebuah perilaku baik atau

buruk dan bahwa seseorang menyukai atau menentang

dilaksanakannya perilaku tersebut), dan intensi (keinginan) dalam

memutuskan sebuah tindakan (Gorin & Arnold, 2006). Perilaku

manusia dikendalikan oleh tiga jenis pemikiran, yaitu kepercayaan

tentang konsekuensi yang mungkin terjadi disebabkan oleh sebuah

perilaku (behavioral belief), kepercayaan tentang harapan normatif

terhadap orang lain (normative belief), dan kepercayaan tentang

adanya faktor yang dapat memudahkan atau menghalangi

terjadinya perilaku (control belief). Dalam masing-masing

agregatnya, behavioral belief menghasilkan sikap yang

menguntungkan atau tidak menguntungkan terhadap perilaku

(attitude toward behavior); kepercayaan normatif menimbulkan

persepsi tentang tekanan sosial atau norma subjektif (subjective

norm); dan kontrol terhadap kepercayaan (control belief)

membangkitkan perceived behavioral control.

Page 39: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

22

22

Dalam kombinasinya, sikap terhadap perilaku (attitude

toward behavior), norma subjektif, dan persepsi tentang kontrol

perilaku (perceived behavioral control) mengarahkan ke formasi

dari intensi (keinginan) suatu perilaku. Teori ini memiliki sebuah

aturan umum, yaitu semakin menguntungkan sikap dan norma

subjektif dan semakin besar perceived control, maka seharusnya

semakin kuat intense seseorang untuk melakukan sebuah perilaku

yang dibicarakan. Terakhir, dengan memberikan tingkat actual

control yang cukup pada perilaku, individu diharapkan untuk

melaksanakan intensi mereka ketika sebuah kesempatan muncul

(Ajzen, 2006).

Teori ini mempostulatkan (mendalilkan) bahwa semua perilaku

yang dikehendaki dapat diprediksi dari kepercayaan, sikap, dan intensi;

oleh karena itu usaha untuk merubah perilaku harus diarahkan pada sistem

kepercayaan individu. Menurut Azjen dan Fishbein (1980), dengan

mengubah kepercayaan yang mendasari sikap atau norma, perubahan

dalam intensi (niat) perilaku, berikutnya dalam berprilaku, juga dapat

terimbas. Selanjutnya menurut Azjen (2002) berdasarkan dari teori

perilaku yang direncanakan, kontrol perilaku yang dipersepsikan, bahkan

ketika tidak secara khusus realistis, dapat mempengaruhi perilaku secara

tidak langsung oleh pengaruhnya pada intensi (Gorin & Arnold, 2006).

Perubahan Perilaku dalam Teori Perilaku yang Direncanakan

Sesuai dengan teori perilaku yang direncanakan, pertama,

penyedia layanan kesehatan mengidentifikasi dan mengukur

Page 40: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

23

23

perilaku untuk dirubah.Segera setelah perilaku ditetapkan,

penyedia layanan kesehatan dapat menentukan determinan-

determinan (faktor-faktor yang menentukan.Intensi (niat)

seseorang untuk melaksanakan (atau tidak melaksanakan) sebuah

perilaku adalah sebuah determinan terdekat dari sebuah tindakan.

Kedua, intensi seseorang adalah fungsi dari dua determinan lain:

(1) sikap seseorang terhadap perilaku tersebut dan (2) norma

subjektif seseorang, atau persepsi tekanan social untuk

melaksanakan atau tidak melaksanakan sebuah perilaku yang

dipertanyakan. Individu akan berniat untuk melaksanakan sebuah

perilaku ketika mereka mengevaluasi ini secara positif dan ketika

mereka percaya bahwa orang lain yang penting bagi mereka

berpikir bahwa mereka harus melaksanakan ini. Pengaruh relatif

dari faktor-faktor sikap dan normatif mungkin bervariasi dari satu

orang dengan orang lain, hingga seseorang mungkin lebih banyak

pengaruh pengaruh dari sikap; lainnya dari pengaruh normatif.

Selanjutnya, sikap adalah fungsi dari perilaku dan

kepercayaan normatif, persepsi konsekuensi dari perilaku, dan

evaluasi seseorang terkait hal ini.Faktor sosial atau normatif terdiri

dari opini-opini dari rujukan penting individu atau kelompok

(seperti orang tua atau rekan-rekan).Motivasi seseorang untuk

tunduk pada opini-opini ini mewakili arti dari konsekuensi untuk

kepatuhan (atau tidak).

Page 41: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

24

24

Kekhususan dari intensi-intensi disoroti dalam teori ini.

Sebuah tindakan selalu dilaksanakan dengan patuh untuk target

yang telah disepakati, keadaan tertentu, dan waktu yang disepakati.

Teori tersebut juga memperhitungkan variabel lain (contohnya,

akses seseorang untuk memilih dan melakukan pengobatan

komplementer dan alternatif) karena mempengaruhi kepercayaan

atau kepentingan relatif seseorang terikat dengan pertimbangan

sikap dan normatif.Akhirnya, individu mengatur hubungan antara

intensi untuk bertindak dan perilaku. Contoh terbaik, jika

seseorang mempertahankan perilaku pemilihan pengobatan

komplementer dan alternatif didukung oleh seluruh anggota

keluarga dan norma komunitas mendukung penggunaan

pengobatan komplementer dan alternatif, dan berniat untuk

menggunakannya, pada akhirnya dia akan menggunakannya

(Gorin, 2014).

Bagan 2.2

Page 42: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

25

25

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kesehatan

Beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku penggunaan

pengobatan yang dilakukan oleh individu dikelompokkan menjadi

beberapa lingkungan yang yang membentuknya(WHO, 2004), yaitu:

Tingkat rumah tangga

Dalam tingkatan ini kepercayaan individu berpengaruh

terhadap cara pengobatan yang digunakan dan dapat

dibentuk oleh masing-masing anggota keluarga. Berikut

adalah beberapa faktor penting yang memengaruhinya:

a) Persepsi akan kebutuhan pengobatan, seseorang

akan kehilangan kepercayaannya terhadap

kemampuan tubuh mereka untuk melawan penyakit

tanpa bantuan pengobatan. Penelitian menunjukkan

bahwa orang-orang menggunakan obat sesegera

mungkin tepat setelah onset muncul untuk mencegah

penyakitnya bertambah buruk. Bahkan penjualan obat

cenderung meningkat pada produk-produk tertentu

seperti vitamin. Alasan orang-orang menggunakan

vitamin karena mereka berpikir vitamin akan

mencegah penyakit.

b) Pemikiran tentang kemanjuran dan keamanan,

penelitian antropologi membeberkan bahwa orang-

orang percaya bahwa keamanan and kemanjuran obat

ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu:

Page 43: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

26

26

1. Warna dan bentuk obat. Contohnya dalam

penelitian yang dilakukan oleh Bledoe dan

Goubaud (1985) di Sierra Leonne, obat yang

berwarna merah diyakini akan baik untuk

darah.

2. Cara obat diberikan. Birungi (1994)

memaparkan dalam penelitiannya bahwa di

Uganda mereka mempercayai bahwa obat

yang disuntikkan ke dalam peredaran darah

akan sulit dikeluarkan dengan cepat

dibanding obat yang diberikan per oral yang

dianggap lebih cepat dikeluarkan karena

melalui saluran pencernaan dan dikeluarkan

melalui defekasi.

3. Apakah pengobatan ini efektif sebelumnya.

Jika pengobatan ini efektif, maka mereka

akan lebih suka menggunakannya lagi.

4. Pengobatan terbaru. Pengobatan terbaru

diyakini lebih efektif.

5. Pilihan seseorang terhadap pengobatan

biasanya disebabkan oleh hubungannya

dengan penyakit dan perepsi tentang

keparahannya.

Page 44: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

27

27

c) Ketidakpastian hasil dari politerapi. Orang sering

ragu tentang penyebab gangguan seperti juga dengan

pengobatannya. Sebagai hasil, mereka cenderung

menggunakan beberapa pengobatan pada waktu

bersamaan, seringkali menggabungkan pengobatan

modern dan tradisional.

d) Peran konsumsi obat. Penggunaan obat tidak hanya

disebabkan oleh peminkiran seseorang tentang obat

tetapi juga peran yang dimainkan seseorang dalam

keluarga selama proses pembelian, peresepan, dan

penentuan tentang penggunaan pengobatan

e) Biaya pengobatan. Biaya adalah faktor terbesar

yang membentuk faktor penggunaan pengobatan di

tingkat keluarga di negara berkembang dan diantara

pasien-pasien di negara industri yang tidak terlindungi

oleh asuransi.

f) Tingkat kecakapan menulis dan membaca konsumer.

Kecakapan bahasa menentukan sejauh mana

seseorang dapat mengakses informasi tertulis sebuah

pengobatan.

Tingkat komunitas

Penelitian terkait penggunaan obat sering menemukan

secara jelas, budaya penggunaan obat lokal di komunitas.

Pengaturan pengobatan yang secara ruting digunakan untuk

Page 45: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

28

28

mengobati masalah kesehatan yang paling sering terjadi.

Orang-orang mengetahui pengobatan apa yang mereka

butuhkan untuk masalahnya dan mendapatkannya di apotek

lokal, warung, atau minimarket.

a) Budaya penggunaan pengobatan

b) Sistem penyediaan obat

c) Sumber informasi

Selanjutnya, menurut teori perilaku yang direncanakan (theory of

planned behavior) perilaku manusia dikendalikan oleh:

1. Behavioral Belief

Behavioral belief (BB) menghubungkan perilaku yang diteliti

(menarik) dengan hasil yang diharapkan. BB adalah kemungkinan

subjektif bahwa perilaku akan menciptakan hasil yang disepakati,

dalam hal ini pemilihan penggunaan Pengobatan komplementer

dan alternatif (PKA). Seseoran dapat berpegang pada banyak BB

dan menghargai semua perilaku, hanya sedikit yang dapat

menerima pada waktu yang ditetapkan. Hal ini diasumsikan bahwa

keyakinan yang diterima, digabungkan dengan nilai subjektif dari

hasil yang diharapkan, menentukan sikap terhadap perilaku yang

berlaku. Secara khusus, evaluasi masing-masing hasil berperan

pada sikap, dalam proporsi yang terarah, terhadap kemungkinan

subjektif seseorang berperilaku sesuai hasil yang dibahas.

2. Attitude toward behavior

Page 46: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

29

29

Attitude toward behavior (ATB) adalah tingkat pelaksanaan

perilaku dinilai secara positif atau negatif. Sesuai dengan harapan-

model nilai, sikap terhadap perilaku ditentukan oleh sejumlah

perangkat BB yang dapat diterima, menghubungkan perilaku

dengan berbagai hasil dan ciri/ sifat lain. Secara khusus, kekuatan

dari masing-masing keyakinan (belief, B) dipengaruhi oleh

evaluasi (E) hasil atau sifat, dan produk dijumlahkan, seperti yang

terlihat pada persamaan berikut:

3. Normative belief

Normative belief (NB) merujuk pada persepsi tentang ekspektasi

yang diyakini seperti referensi penting individu atau kelompok

seperti pasangan, keluarga, teman dan – tergantung pada populasi

perilaku yang diteliti – guru, dokter, supervisor, dan rekan kerja.

Hal ini diasumsikan bahwa kepercayaan/ keyakinan normatif ini,

digabungkan dengan motivasi seseorang untuk patuh dengan

referensi berbeda, menentukan norma subjektif (subjective norms,

SN) yang berlaku. Secara khusus, motivasi untuk patuh kepada

masing-masing referensi (sumber rujukan) berkontribusi pada SN

dalam proporsi langsung terhadap kemungkinan subjektif

seseorang bahwa sumber rujukan berpikir orang tersebut

seharusnya melakukan perilaku yang dibahas.

4. Subjective norm

Page 47: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

30

30

Subjective norm (SN) adalah persepsi tentang tekanan sosial untuk

terikat atau tidak terikat pada perilaku. Penggambaran analogi

tentang sikap yang diharapkan dari teladan/ contoh yang berarti,

hal ini diasumsikan bahwa SN ditentukan oleh sejumlah perangkat

keyakinan normatif (normative belief, NB) yang dapat diterima

mengenai ekspektasi (harapan) referensi penting. Secara khusus,

kekuatan masing-masing keyakinan normatif (n) dipengaruhi oleh

motivasi untuk patuh (m) kepada referensi (sumber rujukan) yang

dibahas, dan produk yang dijumlah, seperti pada persamaan

berikut:

5. Control belief

Control belief (CB) berkenaan dengan persepsi kehadiran faktor-

faktor yang dapat memfasilitasi atau menghambat dilakukannya

sebuah perilaku. Hal ini diasumsikan bahwa CB ini, dengan

digabungkan dengan persepsikekuatan masing-masing faktor,

menentukan Perceived Behavioral Control (PBC) yang berlaku.

Secara khusus, persepsi kekuatan masing-masing control untuk

memfasilitasi atau menghambat dilakukannya perilaku

berkontribusi pada PBC dengan proporsi langsung terhadap

kemungkinan subjektif seseorang sehingga control factor (faktor

yang mengontrol ) muncul.

6. Perceived behavioral control

Page 48: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

31

31

Perceived behavioral control (PBC) merujuk pada persepsi

seseorang terhadap kemampuannya untuk melakukan perilaku

yang disepakati. Penggambaran analogi tentang sikap yang

diharapkan dari teladan/ contoh yang berarti, hal ini diasumsikan

bahwa PBC ditentukan oleh sejumlah perangkat CB (control

belief) yang diterima, misalnya keyakinan tentang kehadiran

faktor-faktor yang dapat memfasilitasi atau menghambat

dilakukannya perilaku. Secara khusus, kekuatan masing-masing

control belief (c) dipengaruhi oleh kekuatan yang dipersepsikan (p)

dari faktor yang dikontrol (control factor), dan produk yang

dijumlah, seperti terlihat dalam persamaan berikut. PBC dapat,

bersama dengan intensi, digunakan untuk mamprediksi perilaku.

7. Intension

Intensi adalah indikasi kesiapan seseorang untuk melakukan

perilaku yang diberikan, dan hal ini dianggap menjadi anteceden

(pendahuluan) langsung sebuah perilaku. Intensi didasarkan pada

attitude toward behavior (ATB), subjective norm (SN), dan

perceived behavioral control (PBC), dengan masing-masing

predictor dipengaruh untuk kepentingannya dalam hubungan

dengan perilaku dan populasi yang menarik.

8. Actual Behavioral Control

Actual behavioral control (ABC) merujuk pada sejauh mana

seseorang memiliki kemampuan, sumber daya, dan prasyarat lain

Page 49: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

32

32

yang dibutuhkan untuk melakuakn perilaku yang diberikan.

Kesuksesan dalam melakukan perilaku bergantung tidak hanya

pada intensi yang baik/ menguntungkan tetapi juga pada tingkat

yang cukup dari behavioral control (BC), selama perceived

behavioral control (PBC) akurat, hal ini dapat berfungsi sebagai

wakil dari control yang actual (actual control) dan dapat

digunakan untuk memprediksi perilaku(Ajzen, 2006).

C. Pelayanan Keperawatan Holistik

Model kesehatan holistik mencerminkan terapi medis alternatif dan

komplementer.Keperawatan holistik menghormati serta mengobati jiwa,

tubuh, dan pikiran klien. Perawat menggunakan intervensi keperawatan

holistik seperti terapi relaksasi, terapi musik, sentuhan ringan, dan usaha

pemulihan (doa). Intervensi seperti ini memengaruhi individu secara

keseluruhan (jiwa, tubuh, pikiran) dan merupakan pelengkap yang bersifat

efektif, ekonomis, non-invasif, serta non-farmakologis untuk pelayanan medis.

Menurut B. Dossey et al (2005), Perawat menggunakan intervensi holistik

pada pengobatan standar tambahan, mengganti intervensi yang tidak efektif

atau merusak, dan mempromosikan atau memelihara kesehatan. The American

Holistic Nursing Association (2004) mempertahankan Standard of Holistic

Nursing Practice, yang menetapkan dan mendirikan ruang lingkup praktik

holistic dan menggambarkan tingkat pelayanan yang diharapkan dari seorang

perawat holistik. Terdapat dua tipe terapi medis alternative dan komplementer,

yaitu (1) terapi yang dapat diakses keperawatan dimana seorang perawat dapat

mulai mempelajari dan mempergunakannya dalam pelayanan klien karena

Page 50: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

33

33

terapi dan teknik ini bersifat umum dan menggunakan proses alami

(pernapasan, pikiran dan konsentrasi, sentuhan ringan, pergerakan, dan lain-

lain) dan (2) terapi latihan spesifik, seperti pengobatan kiropraktik atau

akupresur, dimana seorang perawat tidak dapat melakukan tanpa pelatihan

tambahan dan/atau sertifikat.

Pendekatan kedokteran terintegrasi konsisten dengan pendekatan holistic yang

dipelajari oleh perawat. Oleh sebab itu, perawat memiliki potensi untuk

menjadi partisipan utama dalam jenis filosofi pelayanan kesehatan

ini.Pemahaman terhadap praktik komplementer dan alternatif dapat digunakan

sebagai rekomendasi yang tepat kepada penyelenggara pelayanan primer

alopatik tentang terapi mana yang bermanfaat bagi klien.Selain itu, perawat

juga bisa memberian nasihat kepada klien tentang kapan waktu yang tepat

untuk mencari pengobatan konvensional atau pengobatan komplementer dan

alternatif.perawat juga harus mematuhi nurse practice act negara bagian -

undang-undang atau peraturan terkait – dengan menghargai terapi

komplementer dan lakukan praktik hanya dalam ruang lingkup hukum

tersebut. Perawat bekerja sangat dekat dengan klien dan berada dalam posisi

mengenali titik pandang budaya dan spiritual klien.Perawat biasanya dapat

menentukan pengobatan komplementer dan alternatif mana yang lebih sesuai

dengan kepercayaan dan menawarkan rekomendasi yang sesuai.Selain itu

perawat juga penting bagi perawat untuk mengetahui penelitian terbaru terkait

pengobatan komplementer dan alternatif untuk memberikan informasi yang

akurat bagi klien dan tenaga kesehatan lain (Potter dan Perry, 2010).

Page 51: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

34

34

D. Penelitian Terkait

1. Penelitian,yang dilakukan oleh Eran Ben-Arye et al (2015), mengenai

perbandingan persepsi Pasien Arab di Palestine dan Israel terhadap Peran

Pengobatan Komplementer pada Perawatan Kanker, menemukan bahwa

pada populasi masyarakat Arab yang memiliki budaya dan akar yang sama

tetapi karena berada di kondisi sosioekonomi dan politik yang berbeda

memiliki ketertarikan yang tingggi terhadap pengintegrasian pengobatan

komplementer. Akan tetapi, memiliki perbedaan dalam karakteristik

penggunaan pengobatan komplementer (misalnya, alasan penggunaan,

jenis pengobatan komplementer, dan sikap) dan harapan terhadap integrasi

pengobatan komplementer dalam perawatan kanker mereka.

2. Pada penelitian lain mengemukakan beberapa kondisi dimana masyarakat

lebih memilih menggunakan pengobatan komplementer dan alternatif

dibandingkan hanya mengandalkan pengobatan konvensional. Seperti

yang terlihat dalam penelitianyang dilakukan pada survivor kanker di

Malaysia, masyarakamenggunakan terapi komplementer dan alternatif

dipengaruhi oleh faktor sosial, agama, dan budaya (Yew & Noor, 2015).

3. Selain itu dalam penelitian yang dilakukan di negara-negara Industri di

Barat, penggunaan pengobatan komplementer dan alternatif juga

meningkat. Penggunaannya meningkat pada pasien dengan kondisi

penyakit yang kronis, pada pasien dengan pilihan pengobatan

konvensional yang terbatas, dan pada pasien lansia dalam pencegahan

penyakit dan promosi kesehatan mereka (Fischer et al, 2014).

Page 52: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

35

35

4. Sedangkan dalam penelitian lain alasan penggunaan pengobatan

komplementer dan alternatif pada pasien anak adalah untuk memperkuat

sistem imun, mempertahankan kondisi fisik, dan meningkatkan

kemungkinan penyembuhan/ mempertahankan kesehatan. Faktor sosio-

demografi yang berhubungan dengan penggunaan pengobatan

komplementer dan alternatif adalah pendidikan tersier (tertiary education),

pemasukan keluarga yang tinggi, dan agama (Gottschling, 2011).

5. Selanjutnya penelitian yang dilakukan pada Penduduk Korea Selatan

menunjukkan bahwa tingginya penggunaan pengobatan komplementer dan

alternatif dihubungkan dengan jenis kelamin wanita, tingkat pendidikan

yang tinggi, dan lansia (Seo et al, 2013).

6. Di Indonesia sendiri terdapat penelitian yang dilakukan Meda Permana

(2012)terkait penggunaan penggunaan pengobatan komplementer dan

mengemukakan beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat memilih

dan menggunakan pengobatan alternative, yaitu (1) faktor pemicu

seseorang memilih dan melakukan pengobatan alternatif: pengetahuan,

perilaku, persepsi, nilai akan pengobatan alternatif, dan keyakinan akan

pengobatan yang dijalani; (2) faktor pemungkin: keterampilan pengobat,

ketersediaan tempat pengobatan, dan akses tempat pengobatan alternatif;

(3) ketika pengobatan konvensional dinilai tidak sanggup mengobati

penyakit yang diderita.

Page 53: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

36

36

E. Kerangka Teori

Bagan 2.2

Keyakinan terkait

faktor penghambat

atau pendukung

perilaku (Control

Beliefs)

Persepsi tekanan

sosial untuk patuh

atau tidak

(subjective norm)

Keyakinan terhadap

kemampuan untuk

melaksanakan

perilaku (perceived

behavioral control)

Sikap terhadap

perilaku yang

diyakini (attitude

toward behavior)

Gejala yang

mengganggu

kesehatan

timbul

Timbul respon

1. Perilaku pembiaran atau penundaan pencarian pengobatan

2. Perilaku pengobatan atau perawatan sendiri (self care atau self cure)

3. Perilaku mencari rujukan atau sumber lain

Cara pengobatan /

perilaku kesehatan di

tingkat rumah tangga

dilaku

kan

dilaku

kan

Cara pengobatan /

perilaku kesehatan di

tingkat komunitas

Kepercayaan positif

terkait Pengobatan

Komplementer dan

alternaif (Behavioral

Beliefs)

Intensi (Niat)

dalam memutuskan

tindakan tindakan

Opini-opini dari

rujukan penting

(Normative Beliefs)

Page 54: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

37

37

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI ISTILAH

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah sebuah uraian dari visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang

lainnya, atau antara variable yang satu dengan variable yang lain dari masalah yang ingin diteliti (Notoatmodjo, 2010).

Kerangka konsep ini berguna untuk menghubungkan atau menjelaskan secara panjang-lebar tentang suatu topik yang akan

dibahas (Setiadi, 2007). Berikut adalah kerangka konsep yang dibuat dalam penelitian ini:

Bagan 3.1 Kerangka Konsep

Persepsi tekanan

sosial untuk patuh

atau tidak

(subjective norm)

Keyakinan terhadap

kemampuan untuk

melaksanakan

perilaku (perceived

behavioral control)

Sikap terhadap

perilaku yang

diyakini (attitude

toward behavior)

Cara pengobatan /

perilaku kesehatan di

tingkat rumah tangga

Kepercayaan positif

terkait Pengobatan

Komplementer dan

alternaif (Behavioral

Beliefs)

Keyakinan terkait

faktor penghambat

atau pendukung

perilaku (Control

Beliefs)

Intensi (Niat)

dalam memutuskan

tindakan tindakan Opini-opini dari

rujukan penting

(Normative Beliefs)

Page 55: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

38

B. Definisi Istilah

1. Masyarakat Urban: sekelompok mansia yang tinggal di wilayah

perkotaan. Dalam penelitian ini masyarakat urban tinggal di wilayah Kota

Jakarta Timur dan Jakarta Selatan, Kota Depok, dan Kota Tangerang

Selatan.

2. Pengobatan Komplementer dan Alternatif (PKA): semua jenis pengobatan

diluar pengobatan medis (konvensional), termasuk kedalamnya

pengobatan tradisional dan pengobatan ala nabi (Thibbun Nabawi, TN).

Perbedaan antara pengobataan komplementer dan pengobatan alternatif

adalah pengobatan komplementer digunakan bersama terapi medis, sedang

pengobatan alternatif digunakan sebagai pengganti terapi medis.

3. Pengobatan ala Nabi (Thibbun Nabawi, TN): seluruh perbuatan Nabi

Muhammad SAW yang bertujuan untuk menjaga kesehatan dan mengobati

penyakit. Dalam penelitian ini, TN dibagi menjadi tiga yaitu, herbal

thibbun nabawi, bekam, dan ruqyah.

4. Bekam: disebut juga al-hijamah (dalam bahasa arab) atau cupping (dalam

bahasa inggris). Bekam ala nabi (al-hijamah) yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah bekam basah (wet cupping). Bekam dilakukan dalam

tiga tahapan, yaitu (1) tahap penghisapan (suction step) dilakukan dengan

menggunakan kop (berbentuk seperti cangkir), (2) tahap penyayatan/

perlukaan (scarification step) dilakukan dengan menyayat permukaan kulit

bagian dermis (dalamnya sekitar 1-2mm) dengan menggunakan pisau

bedah atau menusuk kulit dengan menggunakan jarum (lancet) khusus

bekam sehingga darah keluar melalui permukaan kulit yang dilukai, dan

Page 56: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

39

39

(3) tahap penghisapan (suction step) dilakukan kembali setelah darah

keluar dari permukaan kulit. Tiga langkah ini dikenal juga sebagai tripple s

(suction, scarification, suction) dan membedakan bekam dalam TN dengan

bekam dalam pengobatan tradisional china (traditional chinese medicine,

TCM).

5. Herbal Thibbun Nabawi (TN): herbal yang termasuk dalam penelitian ini

adalah herbal yang dianjurkan atau digunakan nabi dalam menjaga

kesehatan atau proses penyembuhan. Herbal dalam penelitian ini adalah

jintan hitam, madu, minyak zaitun,dan sari kurma.

6. Jintan hitam: disebut juga Nigella sativa, black cummini, dan habbatus

sauda.

7. Sari kurma: Kurma yang diekstraksi dan dilumatkan dengan atau tanpa

campuran air.

8. Ruqyah: pengobatan dengan membaca al-qur‘an dan doa-doa al-ma‘tsurat

(dzikir pagi dan petang yang didasarkan hadist).

9. Keyakinan terhadap perilaku (behavioral belief): keyakinan-keyakinan

terkait sebuah perilaku pencarian pengobatan

10. Keyakinan normatif (normative belief): keyakinan yang bersumber dr

sumber rujukan atau referensi, seperti keluarga, teman, dan orang sekitar

(tenaga kesehatan dan tokoh agama).

Page 57: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

40

40

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Desain penelitian deskriptif

adalah desain yang mempelajari kejadian dan distribusi penyakit atau masalah

yang berkaitan dengan kesehatan (Lapau, 2013). Creswell (2013)

menyarankan penelitian kualitatif dipilih ketika peneliti ilmu kesehatan

mencari (a) membagi pengalaman individu, (b) menulis secara formal atau

baku, gaya fleksibel, (c) memahami konteks atau keadaan pokok

permasalahan, (d) menjelaskan mekanisme atau keterkaitan dengan teori

sebab-akibat, (e) pengembangan teori, (f) ketika analisis statistik kuantitatif

tradisional tidak sesuai dengan masalah yang dihadapi. Deskriptif kualitatif

terutama disetujui untuk penelitian seputar kesehatan karena metode ini

menyajikan respon faktual untuk pertanyaan tentang bagaimana pendapat

seeorang tentang ruang tertentu, apa alasan yang mereka miliki terkait

penggunaan fitur ruang tersebut, siapa yang menggunakan pelayanan atau

fungsi tertentu dari ruang tersebut, dan faktor-faktor yang memfasilitasi atau

menghalangi penggunaannya.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di tempat-tempat praktik pengobatan ala Nabi

(Thibbun Nabawi, TN) dan rumah warga yang menggunakan TN di

Jakarta, Depok, dan Tangerang Selatan. Pemilihan antara tempat praktik

Page 58: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

41

41

dan rumah responden bertujuan agar responden yang diambil memiliki

variasi dalam jenis pengobatan yang digunakan dan demografi.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan januari tahun 2017.

C. Partisipan Penelitian

Dalam penelitian kualitatif deskriptif hampir semua teknik

pengambilan sampel dengan tujuan tertentu (purposive sampling) yang

dijelaskan oleh Patton (1990) dapat digunakan. teknik pengambilan sampel

yang dimaksud adalah (1) maximum variation sampling yang melibatkan

dengan sengaja kasus yang dipilih dengan variasi luas terhadap dimensi yang

diinginkan, (2) extreme (deviant) case sampling menyediakan keuntungan

untuk mempelajari dari sesuatu yang tidak biasa dan informan ekstrem

(misalnya, yang terkenal berhasil dan terkenal gagal), (3) typical case

sampling melibatkan pemilihan partisipan yang menjelaskan atau menyoroti

apa itu tipikal atau rata-rata, (4) criterion sampling melibatkan kasus yang

dipelajari yang memenuhi kriteria penting yang telah ditetapkan sebelumnya

(Polit & Beck, 2014). Teknik pengambilan sampel yang dianggap paling

mewakili untuk penelitian ini adalah maximum variation sampling. Menurut

Sandelowski (2000) peneliti yang menggunakan teknik ini dibebaskan untuk

mengeksplorasi manifestasi yang umum dan unik dari fenomena yang

ditargetkan dalam range yang luas dan/atau kasus yang bervariasi secara

demografi (Sandelowski, 2000).

Jumlah sampel dalam penelitian kualitaif biasanya didasarkan pada

kebutuhan terhadap informasi. Prinsip yang membimbing adalah saturasi data,

Page 59: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

42

42

yaitu pengambilan sampel sampai pada titik dimana tidak ada informasi baru

tersedia dan redundancy sudah tercapai. Jumlah partisipan yang dibutuhkan

untuk mencapai saturasi bergantung pada beberapa faktor. Kualitas data juga

dapat mempengaruhi jumlah sampel. Jika partisipan mampu untuk

merefleksikan pengalaman mereka dan berkomunikasi efektif, saturasi dapat

dicapai dengan jumlah sampel yang relatif sedikit. Jenis strategi juga mungkin

relevan: semakin besar sampel yang dibutuhkan dengan maximum variation

sampling dibanding dengan typical case sampling (Polit & Beck, 2014).

Kriteria partisipan dalam penelitian ini, yaitu:

Masyarakat yang sudah pernah menggunakan (minimal 1 kali)

pengobatan komplementer dan alternatif dan saat ini akan

melakukan pengobatan komplementer dan alternatif.

Dapat berkomunikasi dengan baik

Bersedia dan kooperatif menjadi partisipan penelitian

D. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan dibantu

pedoman wawancara mendalam (in depth interview) dalam bentuk pertanyaan,

alat bantu perekam (perekam suara dari handphone), alat pencatat dan catatan

lapangan (fieldnote). Selain itu, sebelum peneliti mengambil data, peneliti

melakukan skrining dengan dibantu pedoman wawancara terhadap partisipan

yang memilih menggunakan komplementer dan alternatif yang sedang

mendatangi klinik/ balai pengobatan komplementer dan alternatif.

Page 60: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

43

43

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan

dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Data yang dikumpulkan ditentukan oleh

variabel-variabel yang ada (Gulo, 2002). Pengumpulan data dilaksanakan pada

bulan Desember 2016-Januari 2017. Pengumpulan data dilaksanakan dengan

wawancara mendalam (in-depth interview) dengan menggunakan alat bantu

perekam (perekam suara telepon genggam), alat pencatan, dan membuat catatan

lapangan (field note) selama wawancara berlangsung. Adapun prosedur

pengumpulan data yang dilakukan peneliti, yaitu:

1. Tahap Persiapan

a. Melakukan pengumpulan data setelah mendapat izin dari

tempat praktik pengobatan ala nabi (thibbun nabawi) sebagai

tempat penelitian.

b. Menjelaskan tentang rencana penelitian kepada staf di tempat

praktik pengobatan ala nabi (thibbun nabawi)

c. Setelah perijinan selesai, peneliti melakukan uji coba pedoman

wawancara pada partisipan pemula yang memiliki kriteria yang

sama seperti partisipan dalam penelitian ini. Uji coba pedoman

wawancara dilakukan untuk melihat kedalaman dari

pertanyaan-pertanyaan dalam pedoman wawancara tersebut

sekaligus melatih komunikasi efektif peneliti untuk kelancaran

pengumpulan data pada partisipan sebenarnya.

d. Selanjutnya peneliti melakukan skrining awal untuk memilih

partisipan yang sesuai dengan kriteria.

Page 61: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

44

44

e. Setelah didapatkan partisipan yang sesuai dengan kriteria yang

telah ditentukan peneliti maka penetiti akan meminta inform

consent dan menjelaskan tujuan serta manfaat penelitian ini.

f. Sebelum melakukan wawancara mendalam kepada partisipan,

peneliti melakukan kontrak waktu dan tempat. Jika partisipan

merasa nyaman dan siap untuk melakukan wawancara

mendalam ini di klinik atau rumah klien maka wawancara

dilakukan saat itu juga. Selama peneliti melakukan wawancara

dilakukan perekaman menggunankan perekam suara di telepon

genggam dan selanjutnya dilakukan transkrip data dari hasil

rekaman wawancara ini.

2. Tahap Pengumpulan Data

Sandalowski (2000, dalam Colorafi & Evans, 2016) mengatakan

bahwa, pada penelitian kualitatif deskriptif, pengumpulan data

mencoba untuk menemukan ―siapa, apa, dan dimana dari sebuah

kejadian‖ atau pengalaman. Teknik pengumpulan data biasanya

termasuk secara minimal sampai sedang wawancara terstruktur dengan

pertanyaan terbuka (dikenal juga dengan wawancara semiterstruktur)

untuk individu dan/atau kelompok terarah (focus group). Kelompok

terarah dapat berguna dilihat sebagai pasangan kualitatif untuk survei

kuantitatif, dalam kondisi ini mereka digunakan khususnya dalam

penelitian kualitatif untuk memperoleh kisaran yang luas dari

informasi tentang kejadian. Teknik pengumpulan data juga termasuk

observasi kejadian yang ditargetkan dan pengkajian dokumen dan

Page 62: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

45

45

artefak (Sandelowski, 2000). Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan wawancara semiterstruktur dengan pertanyaan terbuka.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara mendalam

(in-depth interview) kepada individu. Wawancara mendalam

merupakan salah satu teknik pengumpulan data kualitatif, yang

ditandai dengan penggalian mendalam segala sesuatu yang terkait

dengan masalah penelitian dengan menggunakan pertanyaan terbuka

(Lapau, 2012). Wawancara mendalam kebanyakan dibuat

semiterstruktur dan dilihat oleh peneliti sebagai kolaborasi antara

pewawancara dan partisipan – apa yang didiskusikan oleh partisipan

akan sama pentingnya dengan apa yang ingin didiskusikan oleh

pewawancara. Penelii yang menggunakan teknik ini tertarik terhadap

arah yang ingin ditentukan oleh responden dalam wawancara,

pengujian hipotesis tidak terlalu dianggap penting karena tujuan utama

peneliti adalah mencari tahu pengalaman-pengalaman responden.

Selanjutnya, wawancara mandalam dilakukan sebanyak dua kali

masing-masing sesi wawancara dilakukan selama 30 menit. Peneliti

lebih tertarik dalam memperoleh data dan gambaran yang mendalam

daripada mengumpulkan informasi dari ratusan responden. Wawancara

mendalam biasanya dilakukan oleh peneliti sendiri (face-to-face) dan

melalui telepon atau internet.

F. Analisa Data

Konten analisis merujuk pada sebuah teknik yang umumnya digunakan

dalam penelitian kualitatif untuk menganalisa kata-kata atau frasa-frasa dalam

Page 63: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

46

46

naskah teks. Hsieh dan Shannon (2005, dalam Colorafi & Evans, 2016)

mengajukan 3 jenis analisa konten. Pertama, analisa konten konvensional

(conventional content analysis) digunakan dalam penelitian yang bertujuan

untuk menggambarkan suatu fenomena dimana penelitian dan teori yang ada

terbatas. Data dikumpulkan dari pertanyaan-pertanyaan terbuka (pertanyaan

semiterstruktur), dibaca kata demi kata, dan selanjutnya dikode (proses

pengkodingan). Catatan-catatan dibuat dan kode-kode dikategorisasikan.

Kedua, analisa konten terarah (directed content analysis) digunakan

dalam penelitian dimana teori dan penelitian terkait sudah ada. Metode ini

dapat digunakan untuk penggambaran lebih lanjut fenomena yang kurang

lengkap atau akan bermanfaat untuk penggambaran lebih lanjut. Kode-kode

awal dibuat dari teori atau penelitian dan diaplikasikan ke data dan bagian

yang belum ditandai dari naskah diberikan kode baru.

Dan terakhir, analisa konten sumatif (summative content analysis)

digunakan untuk mengukur dan menginterpretasikan kata dalam sebuah

konteks, menyelidiki kegunaannya. Sumber data secara khusus adalah teks

seminal atau pencarian kata elektronik (Colorafi & Evans, 2016).

Dan dari ketiga teknik analisa konten dalam penelitian ini akan

menggunakan metode pertama, yaitu analisa konten konvensional. Langkah-

langkah yang dilakukan adalah (1) melakukan wawancara mendalam dengan

mengajukan pertanyaan semiterstruktur yang diambil serta dikembangan dari

pedoman wawancara yang telah dibuat, (2) masing-masing pertanyaan

kemudian dikategorisasi, (3) terakhir dianalisa menjadi tema-tema tertentu.

Page 64: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

47

47

G. Keabsahan Data

Banyak peneliti kualitatif tidak menyediakan informasi yang cukup dalam

laporannya tentang strategi analisis yang digunakan untuk memastikan

kebenaran atau ―lingkaran kebenaran‖ untuk kesimpulan. Hal ini sangat

penting untuk mempertahankan ―kepercayaan‖ dan ―keaslian‖ dalam

penelitian kualitatif yang hampir serupa dengan istilah validitas dan reliabilitas

dalam penelitian kuantitatif. Lincoln & Guba dan Miles et al (dalam Colorafi

& Evans, 2016) menyarankan lima standar yang secara khusus digunakan

dalam penelitian kualiatif deskriptif untuk mengkaji kualitas dan legitimasi

(kepercayaan dan keaslian) dari kesimpulan yang selanjutnya akan dibahas

satu persatu.

a. Keobjektivan (objectivity)

Pertama, keobjektivan (confirmability) dikonseptualisasikan

sebagai kenetralan yang relative dan kebebasan yang masuk akal

dari bias peneliti dan dapat ditunjukkan oleh (a) menjelasan metode

penelitian dan prosedur dalam perincian yang jelas, (b)

membagikan urutan metode pengumpulan data, analisis, dan

presentasi untuk membuat jejak audit, (c) menyadari dan

melaporkan asumsi personal dan bias potensial, (d) memelihara

data penelitian dan membuat data ini tersedia untuk kolaborator

untuk dievaluasi.

b. Keandalan (dependability)

Kedua, keandalan (reliabilitas dan auditabilitas) dapat dipelihara

dengan konsistensi dalam prosedur antar partisipan dari waktu ke

Page 65: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

48

48

waktu melewati berbagai metode, termasuk menggunakan

pertanyaan wawancara semi-terstruktur dan observasi lembar kerja

pengumpulan data. Pengendalian kualitas dapat dipelihara dengan

(Miles et al, 2014 dalam Colorafi & Evans, 2016):

Mendapatkan prosedur penelitian dari pertanyaan penelitian

dan teori konseptual yang jelas, jadi analisa data dapat

dihubungkan kembali dengan penyusunan teori;

Secara jelas menggambarkan peran peneliti dan tempat

penelitian;

Membuktikan pararelisme dalam penemuan antar sumber

(misalnya: observasi melawan wawancara, dan lain-lain);

Triangulasi melalui penggunaan observasi, wawancara, dan

pengukuran terstandar untuk menggabarkan secara lebih

adekuat berbagai karakteristik populasi sampel (Denzin &

Lincoln, 1994 dalam Colorafi & Evans, 2016);

Mebuktikan kekonsistenan dalam pengumpulan data untuk

semua partisipan (misalnya, menggunakan peneliti yang

sama dan lembar kerja pracetak, bertanya pertanyaan yang

sama dengan urutan yang sama);

Mengembangkan pertanyaan wawancara dan teknik

observasi berdasarkan dengan teori, revisi, dan pengujian

selama kerja awal;

Mengembangkan koding manual sebuah priori untuk

menuntun analisa data, terdiri dari ―daftar awal‖ kode-kode

Page 66: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

49

49

yang berasal dari kerangka teori dan literatur yang relevan

(Fonteyn et al, 2008; Hsieh & Shannon, 2005; Miles et al,

2014 dalam Colorafi & Evans, 2016); dan

Mengembangkan rencana pemantauan (kebenaran, fidelity)

untuk memastikan bahwa peneliti junior, terutama tidak

berangkat ―terlalu jauh dari data‖ dalam penginterpretasian.

Dalam menjaga tradisi kualitatif, analisa dan pengumpulan

data harus berlangsung secara serentak, memberikan

peneliti keuntungan untuk memperbaiki kesalahan atau

membuat revisi.

c. Kredibilitas (credibility)

Ketiga kredibilitas atau verisimilitude (validitas internal)

didefinisikan sebagai nilai kebenaran data: apakah temuan dalam

penelitian masuk akal (Miles et al., 2014 dalam Colorafi & Evans,

2016). Kredibilitas dalam karya kualitatif mendukung pemahaman

deskriptif dan evaluatif, yang dapat dialamatkan dengan (a)

menyediakan kekayaan konteks ―kental dengan penggambaran‖,

yang, pekerjaan menginterpretasi berdasarkan pada data

(Sandalowski, 2004 dalam Colorafi & Evans, 2016), (b)

memerikasa dengan praktisioner atau peneliti lain bahwa temuan

lingkaran kebenaran‖, (c) menyediakan laporan komprehensif, (d)

menggunakan strategi triangulasi, (e) mencari bukti negatif, dan (f)

menghubungkan temuan dengan kerangka teori.

d. Sifat dapat dipindahkan (transferability)

Page 67: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

50

50

Keempat, transferabilitas (validitas eksternal atau ―kondisi menjadi

tepat‖) berbicara tentang apakah temuan penelitian anda memiliki

makna lebih luas dan dapat digunakan untuk keadaan atau

penelitian lain. Hal ini termasuk pembahasan yang dapat

digeneralisasi. Sampel untuk populasi generalisabilitas penting

untuk peneliti kuantitatif dan sedikit membantu untuk peneliti

kualitatif yang mencari analitik lebih dan transfer dari kasus-ke-

kasus (Miles et al, 2014 dalam Colorafi & Evans, 2016). Meskipun

demikian, transferabilitas dapat dibantu dengan (a) menjelaskan

karakteristik keseluruhan partisipan sehingga perbandingan dengan

grup lain dapat dibuat, (b) menjelaskan secara cukup kemungkinan

ancaman untuk generalisabilitas pengambilan sampel dan

pengambilan letak/ seting, (c) menggunakan pengambilan

sampling teoritis, (d) menyajikan penemuan yang kongruen dengan

teori, (e) menyarankan cara bahwa temuan dari penelitian anda

dapat diuji lebih lanjut oleh peneliti lain.

e. Penerapan (application)

Terakhir, Miles et al (2014 dalam Colorafi & Evans, 2016)

menyatakan pemanfaatan, penerapan, atau orientasi tindakan data.

―bahkan jika kita mengetahui bahwa temuan penelitian adalah

valid dan dapat ditransfer,‖ mereka menulis, ―kita tetap butuh

mengetahui apa penelitian lakukan pada partisipannya dan

konsumennya‖ (Miles et al, 2014 dalam Colorfi & Evans, 2016).

Untuk disebut dapat diaplikasikan, penemuan penelitian kualitatif

Page 68: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

51

51

deskriptif secara khusus dibuat dapat diakses untuk konsumen

potensial dari informasi melalui naskah publikasi, penyajian poster,

dan rangkuman laporan tertulis untuk konsumen. Sebagai

tambahan, penemuan penelitian kualitatif deskriptif dapat

mendorong penelitian lebih lanjut, mendorong diskusi kebijakan,

atau menyarankan perubahan aktual untuk produk atau lingkungan

(Colorafi & Evans, 2016).

H. Etika Penelitian

Etika berasal dari bahasan Yunani ethos.Istilah etika bila ditinjau dari

aspek etimologis memiliki makna kebiasaan dan peraturan perilaku yang berlaku

dalam masyarakat. Menurut pandangan Sastrapratedja (2004), etika dalam

konteks filsafat merupakan refleksi filsafati atas moralitas masyarakat sehingga

etika disebut pula sebagai filsafat moral.Etika membantu manusia untuk melihat

secara kritis moralitas yang dihayati masyarakat, etika juga membantu kita untuk

merumuskan pedoman etis yang lebih adekuat dan norma-norma baru yang

dibutuhkan karena adanya perubahan yang dinamis dalam tata kehidupan

masyarakat.Sedangkan etika dalam ranah penelitian lebih menunjuk pada prinsip-

prinsip etis yang diterapkan dalam kegiatan penelitian.

Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat

penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan

langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan (Hidayat,

2007). Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut :

1. Informed consent

Page 69: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

52

52

Merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan partisipan, dengan

memberikan lembar persetujuan (informed consent). Informed consent

tersebut diberikan sebelum penelitian dilaksanakan dengan memberikan

lembar persetujuan untuk menjadi partisipan. Tujuan informed consent

adalah agar partisipan mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui

dampaknya, jika partisipan bersedia maka mereka harus menandatangani

lembar persetujuan, serta bersedia untuk direkam dan jika partisipan tidak

bersedia maka peneliti harus menghormati hak partisipan.

2. Anonimity (tanpa nama)

Merupakan etika dalam penelitian keperawatan dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur

dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil

penelitian yang disajikan.

3. Kerahasiaan (confidentiality)

Merupakan etika dalam penelitian untuk menjamin kerahasiaan dari hasil

penelitian baik informasi maupun masalah-masalah lainnya, semua

partisipan yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti,

hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan pada hasil penelitian.

Page 70: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

53

53

BAB V

HASIL PENELITIAN

Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada tujuh

partisipan melalui proses analisis data dari hasil wawancara mendalam. Dari

proses analisis data ditemukan beberapa tema yang selanjutnya dideskripsikan

dalam bentuk naratif dengan penyajian hasil penelitian sebagai berikut.

A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian

Provinsi DKI Jakarta terbagi menjadi lima wilayah kota administrasi dan

satu kabupaten administratif, yaitu Kota administrasi Jakarta Pusat, Kota

administrasi Jakarta Utara, Kota administrasi Jakarta Barat, Kota administrasi

Jakarta Selatan, Kota administrasi Jakarta Timur, dan Kabupaten administratif

Kepulauan Seribu. Kota administrasi Jakarta Timur memiliki luas wilayah

terbesar, yaitu 187, 73 km2. Selanjutnya, Kota administrasi Jakarta Selatan

menempati posisi kedua dengan luas wilayah yaitu 145,73 km2. Provinsi DKI

Jakarta berbatasan dengan beberapa wilayah lain, yaitu (1)sebelah selatan

berbatasan dengan Kota Depok, Kabupaten Bogor, Kota Bekasi, dan

Kabupaten Bekasi; (2)sebelah barat dengan Kota Tangerang dan Kabupaten

Tangerang; dan (3)sebelah utara dengan Laut Jawa (Pemprov DKI Jakarta,

2008).

Sebagai wilayah perkotaan, jumlah penduduk DKI Jakarta akan meningkat

tiap tahunnya. Pada tahun 2015, jumlah penduduk DKI Jakarta mencapai

10.177.924 jiwa dengan jumlah penduduk pria 5.115.357 jiwa (50,26%) dan

jumlah penduduk wanita 5.062.567 jiwa (49,74%). Kota administrasi Jakarta

Page 71: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

54

54

Timur menempati urutan pertama jumlah penduduk terbanyak, yaitu

2.843.816 jiwa dengan jumlah penduduk pria mencapai 1.436.128 jiwa

(50,5%) dan jumlah penduduk wanita mencapai 1.407.688 jiwa (49.5%).

Selanjutnya, Kota administrasi Jakarta Selatan menempati posisi kedua dengn

jumlah penduduk 2.185.711 jiwa yang terdiri dari 1.096.469 jiwa (50,17%)

penduduk pria dan 1.089.242 jiwa (49,83%) penduduk wanita. Sementara itu,

angka kepadatan penduduk di DKI Jakarta adalah 15.367 jiwa/ km2.

Kepadatan penduduk di wilayah Kota administrasi Jakarta Timur dan Jakarta

Selatan relatif sama yaitu, Kota administrasi Jakarta Selatan 15.472 jiwa/km2

dan Kota administrasi Jakarta Timur 15.124 jiwa/km2

(Badan Pusat Statistik

Provinsi DKI Jakarta, 2017).

Selanjutnya, untuk wilayah kedua yang diteliti adalah Kota Depok. Kota

Depok berbatasan langsung dengan (1)sebelah utara Provinsi DKI Jakarta dan

Kabupaten Tangerang; (2) sebelah selatan dengan Kabupaten Bogor;

(3)sebelah timur dengan Kota Bekasi dan Kabupaten Bogor; dan (4)sebelah

barat dengan Kabupaten Bogor. Kota Depok memiliki luas wilayah 200,29

km2 (Pemda Kota Depok, 2015). Jumlah penduduk Kota Depok pada tahun

2016 mencapai 1.803.708 jiwa, dengan jumlah penduduk wanita 890.349 jiwa

(49,36%) dan jumlah penduduk pria 913.359 jiwa (50,63%). Dengan luas

wilayah yang telah disebutkan sebelumnya dan jumlah penduduk di wilayah

depok maka didapatkan kepadatan penduduk tahun 2016 adalah 10.255 jiwa/

km2 (Badan Pusat Statistik Kota Depok, 2018).

Dan wilayah terakhir yang diteliti adalah Kota tangerang Selatan.

Berbatasan dengan (1) utara: kota Tangerang, (2) selatan: Kabupaten Bogor

Page 72: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

55

55

dan Kota Depok, (3) barat: Kabupaten Tangerang, (4) timur: Kota

Administrasi Jakarta Selatan. Kota ini memiliki luas wilayah 147,19 km2 dan

terbagi menjadi tujuh wilayah kecamatan yaitu, (1)Kecamatan Setu,

(2)Kecamatan Serpong, (3)Kecamatan Pamulang, (4) Kecamatan Ciputat,

(5)Kecamatan Ciputat Timur, (6) Kecamatan Pondok Aren, dan (7)Kecamatan

Serpong Utara. (Pemda Kota Tangerang Selatan, 2017). Jumlah penduduk

Kota Tangerang Selatan tahun 2016 adalah 1.593.812 jiwa dengan jumlah

penduduk pria 802.908 jiwa dan 790.904 jiwa. Dengan luas wilayah yang

telah disebutkan sebelumnya dan jumlah penduduk di wilayah Tangerang

Selatan maka didapatkan kepadatan penduduk tahun 2016 adalah 10.828, 26

jiwa/km2 (Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan, 2018).

B. Hasil Penelitian

a. Karakteristik Partisipan

Partisipan penelitian adalah masyarakat urban di wilayah Jakarta,

depok, dan tangerang selatan yang menggunakan pengobatan ala Nabi

Muhammad (thibbun nabawi). Karakteristik dari partisipan antara lain

nama, usia, jenis kelamin, agama, suku bangsa, tingkat pendidikan,

pekerjaan, dan alamat. Peneliti melakukan wawancara mendalam pada

enam orang partisipan setelah menjelaskan maksud dan tujuan

penelitian. Responden tersebut bersedia menjadi partisipan dengan

mengisi lembar informed consent. Karakteristik partisipan yang peneliti

dapatkan sebagai berikut:

Page 73: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

56

56

Nama Usia Jenis

Kelamin

Agama Suku

Bangsa

Tingkat

pendidikan

Pekerjaan Domisili

P1 38 P Islam Betawi D III-

Kebidanan

Karyawan Tangerang

Selatan

P2 50 P Islam Jawa S1- IT Karyawan Jakarta

Selatan

P3 44 P Islam Palemba

ng

SMA IRT Jakarta

Timur

P4 36 P Islam Jawa S1-

Pertanian

IRT Jakarta

Timur

P5 50 L Islam Sunda SMA Driver Jakarta

Timur

P6 23 P Islam Jawa SMA Wiraswasta Depok

P7 32 P Islam Sunda D-III,

Akutansi

IRT Depok

Tabel 5.1 Karakteristik Partisipan

Partisipan 1 (P1) memiliki usia 38 tahun, seorang perempuan,beragama

Islam, suku bangsa betawi, pendidikan terakhir DIII- Kebidanan, pekerjan

karyawan, dan tinggal di wilayah Tangerang Selatan.

Partisipan 2 (P2) memiliki usia 50 tahun, seorang perempuan, beragama

Islam, suku bangsa jawa, pendidikan terakhir S1-Ilmu Komputer,pekerjaan

sebagai karyawan, dan tinggal di wilayah Jakarta Selatan.

Paertisipan 3 (P3) memiliki usia 44 tahun, seorang perempuan, beragama

Islam, suku bangsa Palembang, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan

sebagai ibu rumah tangga, dan tinggal di wilayah Jakarta Timur.

Page 74: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

57

57

Partisipan 4 (P4) memiliki usia 36 tahun, seorang perempuan, beragama

Islam, suku bangsa Jawa, pendidikan terakhir S1-Pertanian, pekerjaan

sebagai ibu rumah tangga, dan tinggal di wilayah Jakarta Timur.

Partisipan 5 (P5) memiliki usia 50 tahun, seorang laki-laki, beragama

Islam, suku bangsa Sunda, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan sebagai

driver (supir), dan tinggal di Jakarta Timur.

Partisipan 6 (P6) memiliki usia 23 tahun, seorang perempuan, beragama

Islam, suku bangsa Jawa, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan sebagai

wiraswasta, dan tinggal di Depok.

Partisipan 7 (P7) memiliki usia 32 tahun, seorang perempuan, beragama

Islam, suku bangsa Sunda, pendidikan terakhir DIII-Akutansi, dan tinggal

di Depok.

b. Hasil Analisa Tematik

Tema berdasarkan hasil analisis tematik yang teridentifikasi pada

penelitian mengenai alasan masyarakat urban memilih menggunakan

pengobatan ala Nabi Muhammad SAW (thibbun nabawi) yaitu: (1)Istilah

metode pengobatan Nabi Muhammad (thibbun nabawi) sudah familier

(2)keyakinan negatif terhadap terapi medis mempengaruhi sikap dalam

memilih terapi alternatif lain (pengobatan ala nabi/ thibbun nabawi) dan

(3)keyakinan positif terhadap pengobatan ala nabi (thibbun nabawi)

mempengaruhi sikap pada penggunaan terapi ini

Tema 1. Istilah metode pengobatan Nabi Muhammad (thibbun

nabawi) sudah familier

Page 75: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

58

58

Metode pengobatan ala Nabi Muhammad (thibbun nabawi)

ternyata sudah menjadi istilah yang populer di masyarakat. Masyarakat

tidak hanya mampu menjelaskan defini mengenai metode pengobatan

Nabi Muhammad (thibbun nabawi). Seperti yang diungkapkan oleh lima

dari tujuh partisipan:

―Thibbun nabawi itu pengobatan ala Nabi Muhammad, ada

di al-Qur’an atau dicontohkan oleh Rasulullah.‖ (P7)

Selain mengenai definisi metode pengobatan Nabi Muhammad

SAW (thibun nabawi), contoh-contoh metode pengobatan yang disebutkan

juga sama. Hal ini terlihat dari 7 partisipan, 5 diantaranya menyebutkan

contoh pengobatan yang sama, yaitu bekam, herbal (zaitun, kurma, madu,

dan habbatus sauda).

―Thibbun nabawi ya, paling yang saya pakai. sari kurma,

madu, minyak zaitun, sama habats, yang lainnya bekam. Terus

ruqyah, tapi yang ini belum saya coba.‖ (P4)

Tema 2. Keyakinan negatif terhadap terapi medis mempengaruhi

sikap dalam memilih terapi alternatif lain (pengobatan ala nabi /

thibbun nabawi)

Dari hasil wawancara mendalam yang dilakukan peneliti,

responden beralihmenggunakan pengobatan ala Nabi (thibbun nabawi)

karena memiliki keyakinan negatif terhadap terapi medis. Keyakinan ini

akhirnya menyebabkan responden mencoba menggunakan pengobatan ala

nabi (thibbun nabawi) sebagai terapi pengganti (terapi alternatif) atau

sebagai terapi pelengkap atau penunjang terapi medis (komplementer).

Selanjutya, dalam tema ini diuraikan lagi menjadi 2 sub tema agar dapat

Page 76: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

59

59

lebih menggambarkan keyakinan-keyakinan negatif responden terhadap

terapi medis yang menyebabkan responden beralih menggunakan

pengobatan alternatif lain (pengobatan ala nabi/ thibbun nabawi). Berikut

penjabaran dari masing-masing subtema:

Subtema 2.1. Keyakinan bahwa terapi medis belum bisa mengobati

penyakit yang diderita

Dua orang partisipan menggunakan herbal ala nabi (thibbun

nabawi) memiliki keyakinan bahwa terapi medis telah gagal mengatasi

masalah kesehatannya. Hal ini menyebabkan mereka mencari terapi

alternatif lain untuk mengatasi masalah kesehatannya.

“Punya asthma sejak kecil lah. sering kambuh, terus minum obat

macem-macem lah. terus lama-lama saya bosen nih. Pengen

sembuh tuh gimana?” (P3)

―Saya di tahun 2010 mengalami migrain dan memang waktu itu

saya bekerja di sebuah Rumah Sakit. Dan Rumah Sakit

mengatakan bahwa migrain itu tidak ada obatnya”(P5)

Selanjutnya, dua partisipan lain memilih menggunakan terapi

bekam sebagai pengobatan pelengkap atau pendamping (terapi

komplementer) terapi medis. Partisipan menggunakan pengobatan ala nabi

(thibbun nabawi) sebagai terapi komplementer karena merasa terapi medis

dirasa belum mampu mengatasi masalah kesehatan mereka. Akan tetapi,

mereka tidak memberitahu tenaga kesehatan yang menangani mereka jika

menggunakan pengobatan ala nabi (thibbun nabawi) sebagai terapi

komplementer. Berikut adalah pernyataan kedua partisipan:

“Saya ada thyroid.. jenisnya hipo.. ya, hypothyroid.ke dokter.

Terus dikasih obat. Minum obat tiap hari. Sampe bête. Saya baru

Page 77: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

60

60

pertama kali coba, belum kelihatan lah perubahannya. Nanti

setelah 3-4 kali baru dievaluasi. Temen saya yang nyuruh saya

kesini. Soalnya saya mau sembuh, pengen punya anak dan dosis

obatnya berkurang. (P1)

“Dulu habis operasi kista, untuk pemeliharaan kesehatan saja.

Saat ini saya autoimun. Antibodi saya nyerang tubuh saya. Saya

mau coba cara ala bekam. Ya.. ya.. ini sebagai alternatif. Medis

jalan, ini jalan. Iya, konsultasi jalan.. nggak-nggak. Ke Dokter

nggak pernah bilang gitu. Kalau saya medis jalan, bekam cara

Rasul jalan. semua jalan harus dijalani yang penting sembuh.”

(P2)

Partisipan lain yang memilih terapi ruqyah berusia 23 tahun

dengan pekerjaan wiraswasta mengungkapkan ketidakmampuan terapi

medis mengobati masalah psikologisnya,

“keluhan mungkin, untuk awal-awal, yang harusnya tertawa

bareng teman-teman kita malah diam, ngelamun, banyak

ngelamun ya. Terus tiba-tiba jadi orang yang aneh, jadi lebih suka

sendiri. Marah-marah nggak jelas. Berubah tiba-tiba jadi anak

kecil yang merengek minta balon. Akhirnya karena sesuatu

keanehan yang ada di diri. akhirnya diputuskan untuk ruqyah.

pengobatan jenis lain, pernah menggunakan pengobatan via

dokter psikologis cuma hasilnya malah lebih parah, lebih parah‖.

(P6)

Subtema 2.2.keyakinan bahwa terapi medis memberikan efek

samping

Alasan lainnya mengapa partisipan memilih untuk beralih dari

terapi medis ke pengobatan ala nabi (thibbun nabawi) atau

menggabungkan terapi medis dengan pengobatan ala nabi (thibbun

nabawi), yaitu efek samping dari terapi medis yang dirasakan oleh

partisipan. Enam dari tujuh partisipan merasakan efek samping setelah

melakukan terapi medis, sehingga mereka memutuskan memilih

pengobatan ala nabi (thibbun nabawi). Partisipan merasa bahwa terapi

medis memberikan dampak negatif bagi tubuh, yaitu (1) daya tahan tubuh

Page 78: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

61

61

rentan, (2) ginjal yang bermasalah, (3) ketergantungan terhadap obat

tertentu, (4) masalah bagi pendengaran, (5) efek samping fisik saat

menggunan obat-obatan untuk masalah psikis, (6) terapi medis

menggunakan bahan kimia .

Tiga dari tujuh partisipan mengungkapkan bahwa terapi medis

memberi efek negatif bagi daya tahan tubuh, yaitu membuat tubuh menjadi

rentan terhadap daya tahan tubuh. Hal ini diungkapkan oleh partisipan

wanita pengguna herbal dan bekam berusia 36 tahun, seorang ibu rumah

tangga,

―Kalau obat-obat kimia itu kan dipaksa untuk dibunuh gitu

kumannya. Jadi badannya itu nggak belajar mengobati dirinya

sendiri.‖ (P4)

Kedua, terapi medis memberikan efek negatif bagi ginjal menurut

dua dari tujuh partisipan. Seperti dikutip dari pernyataan salah satu

partisipan yang bekerja sebagai supir (driver) berusia 50 tahun dan telah

menggunakan herbal thibbun nabawi dan bekam.

―Nah ternyata efek dari obat itu, ada efeknya juga ya untuk ke

ginjal‖. (P5)

Selanjutnya, empat dari tujuh partisipan mengungkapkan bahwa

menggunakan terapi medis menyebabkan katergantungan bagi

penggunanya. Ketergantungan yang dimaksud dalam hal ini adalah ketika

pengguna mengalami keluhan kesehatan tertentu maka tubuhnya akan

meminum obat tersebut agar kembali sehat, contohnya. Pernyataan ini

dikutip dari salah satu partisipan perempuanyang rutin meggunakan herbal

thibbun nabawi bagi dirinya dan keluarganya:

Page 79: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

62

62

―Ya, karena kalau pakai obat medis takut ketergantungan,

dosisnya makin nambah-makin nambah.‖ (P4)

Hal lain yang diungkapkan oleh partisipan adalah keyakinan bahwa

terapi medis menggunakan bahan kimia. Bagi partisipan bahan kimia

mengandung konotasi negatif sehingga mereka lebih memilih menghindari

penggunaannya. Seperti yang diungkapkan oleh dua dari tujuh partisipan:

―Oh, itu kan medis. Kita minum obat, banyak kimianya. tapi kalau

ini kan.. eh.. cukup mengeluarkan darah kotor aja kan, nggak ada

kimianya. Ya.. kalau badan kita bisa terhindar dari bahan kimia,

obat-obatan kimia kenapa nggak dihindari.‖ (P2)

―Saya pakai herbal dan kadang obat juga. Herbal kan sifatnya

untuk pencegahan dan jangka panjang efeknya. Kalau akhirnya

saya terserang juga dan ingin segera sembuh saya pakai obat.

Tapi lebih diprioritasin herbal karena saya ingin hindari bahan

kimia.‖ (P3)

Lalu, salah satu partisipan juga mengungkapkan pengalamannya

merasakan efek samping menggunakan obat antipiretik terhadap

pendengarannya. Partisipan ini akhirnya lebih memilih menggunakan

herbal thibbun nabawi. Berikut adalah kutipan pernyataannya:

―contohnya begini ya, pernah waktu itu coba, pusing ya. Pernah

mencoba pusing dengan meminum obat, obatnya itu, ya obat panas

ya. Perbedaanya saya minum obat panas itu efeknya ke telinga,

efeknya sampai agak terngiang-ngiang, seperti agak budeg gitu.

Nah, akhirnya saya putuskan saya coba herbal.‖ (P5)

Terakhir, seorang partisipan mengungkapkan efek obat medis bagi

masalah psikis medis pada kondisi fisiknya. Partisipan ini akhirnya

memutuskan memilih menggunakan terapi ruqyah. Berikut adalah kutipan

pernyataannya,

―Kondisi fisik yang lebih diutamain, itu sampai panas-dingin,

walaupun di dalam ruangan itu dingin banget itu malah lebih

panas lagi. kayak sudah, kayak di dalem kulkas. Dada juga

Page 80: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

63

63

semakin sesek sih jadi baru beberapa kali minum obat itu langsung

dihentikan.‖ (P6)

Tema 3. Keyakinan positif terhadap pengobatan ala nabi (thibbun

nabawi) mempengaruhi sikap pada penggunaan terapi ini

Pengobatan ala nabi (thibbun nabawi) dapat dijadikan pilihan

untuk pengobatan komplementer atau pengobatan alternatif. Pengobatan

ala nabi (thibbun nabawi) disebut sebagai pengobatan komplementer jika

pengobatan ala nabi (thibbun nabawi) menjadi terapi pelengkap bagi

pengobatan medis. Sedangkan pengobatan ala nabi (thibbun nabawi)

disebut sebagai pengobatan alternatif jika pengobatan ini dijadikan terapi

tunggal atau pengganti pengobatan medis. Lima dari tujuh partisipan

menjadikan pengobatan ala nabi (thibbun nabawi) menjadi terapi

alternatif. Empat orang partisipan dari tujuh orang menggunakan

menggunakan herbal thibbun nabawi sebagai pengobatan alternatif untuk

mengatasi masalah kesehatannya. Seperti dikutip dari salah satu partisipan

perempuan berusia 44 tahun yang menjadikan herbal thibbun nabawi

sebagai terapi alternatif untuk asthma,

“Setelah itu saya coba herbal yang habassauda itu, akhirnya udah

nggak pakai obat lagi sekarang. Udah berapa tahun gitu.‖ (P3)

Enam dari tujuh partisipan penelitian menggunakan bekam untuk

mengatasi masalah kesehatannya. Dan diantara enam partisipan yang

menggunakan bekam terdapat dua orang partisipan menggunakan bekam

sebagai terapi komplementer.

―Iya, konsultasi jalan. Kalau saya medis jalan, bekam cara rasul

juga jalan. Semua jalan harus dijalani..”(P2)

Page 81: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

64

64

sedangkan empat orang partisipan mengggunakan bekam sebagai

terapi alternatif.

―Bekam. Waktu itu saya pusing-pusing di kepala belakang.

Kemudian saya coba dengan bekam. Setelah dibekam ya itu,

rasanya lebih enak, nggak seperti yang pas, pas pusing-pusing itu.

Pusingnya agak berkurang dan itu juga ngikutin Nabi juga. Itu

nggak pakai, kalau saya pribadi ya, nggak pakai yang namanya

pakai obat yang dari kimia.‖ (P5)

Sedangkan hanya satu partisipan yang menggunakan ruqyah dan

partisipan ini juga menggunakan ruqyah sebagai terapi alternatif untuk

masalah psikologis yang dialaminya. Berikut adalah kutipan

pernyataannya:

―salah satu dokter lebih menyarankan untuk minum obat. Cuman

hasilnya malah lebih parah, disitulah saya berpikir bukan,

harusnya memang bukan, bukan obat medis yang berbicara.

Memang harus ruqyah, al-qur’an lah yang bisa, yang ini memang

bisa menyembuhkan saya.‖ (P6)

Hanya dua orang partisipan dengan penyakit kronis yang

menggunakan bekam sebagai terapi komplementer. Meskipun mereka

memilih pengobatan ala nabi (thibbun nabawi) sebagai terapi

komplementer, tetapi pengobatan ini masih belum terintegrasi dengan

terapi medis. Kedua partisipan tidak mendiskusikan pilihan mereka ini

dengan tenaga medis mereka. seperti dikutip dari salah satu partisipan

wanita yang memilih bekam sebagai terapi komplementer untuk keluhan

autoimun,

―Ke dokter lah. Dikasih obat. Dikasih obat. Ya.. ya.. ini sebagai

alternatif. Medis jalan, ini jalan‖ (P2)

Sikap memilih pengobatan ala nabi (thibbun nabawi) sebagai

pengobatan alternatif ataupun komplementer ini dipengaruhi oleh beberapa

Page 82: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

65

65

keyakinan positif terkait pengobatan ala nabi (thibbun nabawi).

Keyakinan-keyakinan positif yang mempengaruhi sikap partisipan adalah

(1)lingkungan sosial memberikan pengaruh positif terhadap pengobatan

ala nabi (thibbun nabawi); (2)pengobatan ala nabi (thibbun nabawi)

bermanfaat bagi kesehatan; (3)pengobatan ala nabi (thibbun nabawi) aman

digunakan; (4)pengobatan ala nabi (thibbun nabawi) yang digunakan

merupakan ajaran agama

Subtema 3.1. Lingkungan sosial memberikan penaruh positif

terhadap pengobatan ala nabi (thibbun nabawi)

Keyakinan normatif berhubungan dengan keyakinan terkait sumber

referensi individu ketika melakukan sebuah perilaku. Sumber referensi ini

bisa didapatkan dari pasangan, keluarga, teman, dan –dalam penelitian ini

tokoh agama, dan tenaga kesehatan. Sumber referensi ini selanjutnya

memberikan motivasi untuk individu memilih menggunakan pengobatan

ala nabi (thibbun nabawi). Semua partisipan pertama kali menggunakan

pengobatan ala nabi (thibbun nabawi) atas rekomendasi dari sumber

referensi ini.

Enam dari tujuh partisipan menyatakan keluarga memiliki peran

dalam menggunakan pengobatan ala nabi (thibbun nabawi, TN). Selain

berperan dalam proses pengambilan keputusan, keluarga juga berperan

terhadap konsistensi partisipan dalam menggunakan TN. Berikut adalah

salah satu kutipan pernyataan partisipan.

Page 83: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

66

66

―ya, banyak peran keluarga. Dan atas pertimbangan keluarga

dibanding saya sendiri ketika memutuskan ini.”(P6)

Lima dari enam partisipan menggunakan pengobatan ala nabi

pertama kali atas rekomendasi dari teman mereka. Testimoni dari teman

yang sudah terlebih dahulu menggunakan pengobatan ala nabi (thibbun

nabawi) dan cerita akan keberhasilan mereka meraih harapan setelah

menggunakan pengobatan metode ini (contohnya: perbaikan kondisi

kesehatan bahkan kesembuhan) dapat memotivasi orang disekitar untuk

melakukan hal yang sama. Berikut adalah beberapa kutipan pernyataan

partisipan,

―saya dapet recomend dari temen. Karena semua kalau berobat itu

kan niat untuk sembuh. Tapi yakin, yakin aja. Karena pengalaman

dari temen, sebelumnya ada temen juga yang pernah pengobatan

ini. Katanya sih sekarang sudah lebih baik. Dia obatnya itu

dosisnya udah dikurangin. Terus keluhan-keluhannya udah banyak

berkurang, jantung berdebar-debarnya sudah berkurang.‖ (P1)

Terakhir, empat dari tujuh partisipan menggunakan herbal thibbun

nabawi atas rekomendasi dari tokoh agama dan tenaga kesehatan.

Keduanya sama-sama mengikuti workshop thibbun nabawi yang diadakan

oleh tokoh agama. Selain itu, beberapa tenaga kesehatan sudah mulai

menggunakan dan menganjurkan penggunaan TN pada masyarakat.

Berikut adalah kutipan pernyataan dari salah satu partisipan perempuan,

ibu rumah tangga, yang memilih menggunakanpengobatan ala nabi

(thibbun nabawi) dan mengikuti pelatihan thibbun nabawi:

―siapa ya? Paling saya suka ikut workshop tentang thibbun

nabawi. Jadi ya, Ustadz-ustadz saja.‖ (P4)

Subtema 3.2. Pengobatan ala nabi (thibbun nabawi) bermanfaat

bagi kesehatan

Page 84: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

67

67

Keyakinan bahwa pengobatan ala nabi (thibbun nabawi) dapat

menyembuhkan penyakit menyebabkan semua partisipan memilih

menggunakan pengobatan cara ini. Dari tujuh partisipan, empat orang

partisipan menggunakan herbal ala nabi (thibbun nabawi) karena memiliki

keyakinan bahwa dengan rutin mengkonsumsi dapat menghilangkan

gejala-gejala penyakit yang diderita bahkan menyembuhkannya. Sehingga

mereka merasa tidak memerlukan pengobatan medis lagi atau menjadikan

pengobatan medis sebagai pilihan kedua untuk menangani masalah

kesehatannya.

―Akhirnya saya coba habassauda itu sehari tiga kali, dua-dua.

Terus saya minum, setahun. Emang rasanya itu, apa namanya,

berkurang lah gitu, lama-lama berkurang-berkurang. Tetapi lama-

lama sekarang udah nggak kambuh lagi itu asthmanya. karena

saya asthma nggak kambuh terus ini udah ya nggak perlu dan

nggak pernah bicara khusus gitu. Konsultasi (dengan tenaga

medis) nggak pernah juga. Karena selama ini saya merasa, apa

namanya, sembuh ya sudah saya nggak ke dokter lah.‖ (P3)

Salah satu partisipan bahkan menggunakan pengobatan ala

nabi (thibbun nabawi) sebagai pilihan pertama ketika timbul

masalah kesehatan.

―yang kelihatan banget sih, herbal lama ya. Sembuhnya nggak

langsung tapi frekuensi sakitnya berkurang. Contohnya sari

kurma, alhamdulilah, ada teman dari Timur-Tengah yang bawain.

Sari kurmanya lebih kental, jadi kurma tok. Jadi terasa banget,

zink-nya itu terasa banget. Jadi kalau buat naikin trombosit atau

Hb itu lebih terasa. Saya kalau pusing-pusing sedikit langsung

minum itu aja. Saya bukannya tidak yakin dengan medis tetapi

kalau saya atau anak saya sakit pakai herbal dulu. Medis akan

dijadikan pilihan kedua kalau mau lebih cepat proses

penyembuhannya kalau sudah mengganggu ibadah saya.”(P4)

Page 85: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

68

68

Selanjutnya lima dari tujuh partisipan meyakini bahwa melakukan

bekam akan membantu menghilangkan gejala penyakit bahkan sampai

menyembuhkan penyakitnya.

―saat ini saya autoimun. Antibodi nyerang tubuh saya. Saya mau

coba cara ala bekam buat nyembuhin. Dulu saya pusing-pusing.

Pas dibekam disini, pusing-pusingnya hilang. Kemarin kaki saya

nyeri, sedikit, sedikit berkurang. Jadi lebih enteng. Enak, sakit

saya lebih berkurang.‖ (P2)

Dan terakhir, satu dari tujuh partisipan menggunakan ruqyah. Dan

partisipan ini meyakini bahwa dengan menggunakan ruqyah masalah

psikologis yang dialaminya teratasi. Partisipan ini membandingkan

pengalaman sebelumnya dengan memilih pengobatan medis baru

kemudian beralih ke ruqyah karena merasa tidak adanya kesembuhan

setelah melakukan terapi medis. Berikut adalah kutipannya,

―Jadi sebelum ruqyah itu, berat banget untuk ngapa-ngapain juga,

males gitu ya. Berat, berat mau ngapa-ngapain lah. setelah ruqyah

jadi enteng sih. Jadi sebelumnya kayak ada beban, setelahnya

kayak diambil dari dalem tubuh. Nyaman, lebih nyaman gitu lah.

bisa menenangkan kita juga dari hal-hal yang terkadang

mengkhawatirkan juga ya. bisa disembuhkan dengan ruqyah juga

saat ini, dengan al qur’an. Dibacakan al qur’an menenangkan

hati.‖ (P6)

Selain karena keyakinan akan kesembuhan yang diberikan setelah

melakukan pengobatan ala nabi (thibbun nabawi), alasan lain yang

menyebabkan seseorang memilih menggunakan pengobatan ala nabi

(thibbun nabawi) adalah keyakinan akan manfaatnya dalam menjaga

kesehatan. Pengobatan ala nabi (thibbun nabawi) diyakini memberikan

tidak hanya manfaat kuratif (penyembuhan) tetapi juga preventif

(pencegahan). Enam dari tujuh partisipan memiliki keyakinan ini.

Page 86: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

69

69

Keyakinan ini menyebabkan seseorang memilih untuk beralih dari terapi

medis yang diyakini hanya digunakan untuk menyembuhkan saja.

Lima dari tujuh partisipan memiliki keyakinan bahwa pengobatan

herbal ala nabi (thibbun nabawi) memberikan manfaat dalam

meningkatkan daya tahan tubuh sehingga tubuh tidak mudah terserang

penyakit. Herbal ala nabi yang digunakan diantaranya adalah habatussauda

(jintan hitam), madu, air zam-zam, kurma (sari kurma dan buah), minyak

zaitun, dan buah beri.

―Ya karena herbal itu kan, e, memperbaiki daya tahan tubuh, nah

jadi lebih kearah pencegahan gitu saya mikirnya. Jadi, lebih baik

mencegah daripada mengobati kan gitu. Jadi, mencegah dengan

cara meningkatkan daya tahan tubuh, nah di habassauda itu kan

katanya adalah salah satu, e, fungsinya.‖ (P3)

Selain pengobatan dengan herbal ala nabi (thibbun nabawi),

pengobatan dengan bekam (al-hijamah) juga dipercayai memberikan

manfaat dalam menjaga kesehatan. Dua dari tujuh partisipan memiliki

keyakinan dengan melakukan bekam daya tahan tubuh meningkat

sehingga tidah mudah terkena penyakit. Bekam dipercaya dapat

mengeluarkan darah ‗kotor‘ yang terdapat dalam aliran darah, sehingga

tubuh tidak mudah terserang penyakit.

―Dulu habis operasi kista, untuk pemeliharaan kesehatan saja.

Bekam waktu saya kista ada perubahan, jadi lebih fit.‖ (P2)

Selanjutnya, ruqyah juga dipercayai memiliki efek dalam menjaga

kesehatan psikologis. Selama proses ruqyah, terapis melantunkan bacaan

Al-Qur‘an kepada klien. Hal ini dipercaya mampu membuat kondisi

psikologis seseorang menjadi lebih tenang. Dari tujuh orang partisipan

Page 87: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

70

70

hanya satu orang partisipan yang melakukan terapi ruqyah dan

menyatakan bahwa setelah dilakukan terapi timbul perasaan nyaman.

―Jadi sebelum ruqyah itu, berat banget untuk ngapa-ngapain juga,

males gitu ya. Berat, berat mau ngapa-ngapain lah. setelah ruqyah

jadi enteng sih. Jadi sebelumnya kayak ada beban, setelahnya

kayak diambil dari dalem tubuh. Nyaman, lebih nyaman gitu lah.‖

(P6)

Subtema 3.3. Pengobatan ala nabi (thibbun nabawi) aman

digunakan

Keyakinan bahwa pengobatan ala nabi (thibbun nabawi) tidak

memiliki efek samping bagi tubuh menyebabkan seseorang memilih

pengobatan metode ini. Semua partisipan meyakini bahwa tidak ada efek

samping dari pengobatan ala nabi (thibbun nabawi), baik herbal ala nabi,

bekam, dan ruqyah. Mereka menganggap tidak adanya efek samping tetapi

menganggapnya sebagai bagian dari proses detoksifikasi pengobatan.

Lima dari tujuh partisipan menggunakan pengobatan herbal ala

nabi (thibbun nabawi). Dan lima dari tujuh partisipan menggunakan

metode ini percaya bahwa tidak adanya efek samping setelah

menggunakan terapi ini.

―nggak ada ya. Nggak pernah ada efek samping yang dirasakan

ya. Biarpun minum habatussauda, minum herbal itu,

Alhamdulillah nggak ada tuh. Justru efek sampingnya badan kita

malah terasa enak terus.‖(P5)

Sementara itu, tiga dari tujuh partisipan bisa dianggap mengalami

efek samping. Akan tetapi, mereka menyebutkan bahwa ini hanya bagian

dari proses detoksifikasi atau merupakan respon wajar tubuh saat beralih

dari terapi medis ke pengobatan ala nabi (thibbun nabawi).

Page 88: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

71

71

―Paling deprok ya. Waktu pindah waktu itu deprok aja ya. Emang

saya punya penyakit di lambung ya, mbak. Itu pernah sampe 2 hari

nggak bangun ya, itu pusingnya sampe udah kayak apa. Rasanya

udah pengen minum panadol aja, itu kalau minum panadol doang

udah sembuh yak. Untungnya suami saya libur, udah pah, aku 2

hari libur aja sampe nggak keluar rumah bener tuh. Sampe

bangun, bangun buat ke kamar mandi doang sama sholat doang,

mbak. Itu bener-bener badan kita sakitnya kayak apa, pusingnya

kayak apa. Tapi kan gini, yakin ya Allah, yakin yang

menyembuhkan kan Allah. Itu yang namanya hijrah ya, kan

memang udah dikasih tau kalau kita hijrah ke thibbun nabawi

detoksnya begini.‖ (P7)

Dari total tujuh orang partisipan, enam orang partisipan pernah

menggunakan pengobatan ala nabi (thibbun nabawi) jenis bekam. Dan

empat dari tujuh partisipan meyakini bahwa bekam tidak memberikan efek

samping.

―Kita minum obat, banyak kimianya. tapi kalau ini kan.. eh..

cukup mengeluarkan darah kotor aja kan, nggak ada kimianya.

Jadi nggak ada efek negatifnya ke tubuh.‖ (P2)

Dari tujuh partisipan yang diwawancarai hanya satu orang yang

menggunakan pengobatan ala nabi (thibbun nabawi) dengan cara ruqyah.

Satu dari tujuh pertisipan ini menyatakan bahwa ruqyah tidak memberikan

efek samping apapun bagi tubuh.

―Karenya efek samping dari medis yang saya rasakan dan saya

yakin juga dengan qur’an jadi lebih nyaman. Dan kebetulan sekali

setelah pengobatan itu sudah nggak kenapa-napa dan nggak ada

efek ke badan beda dengan pengobatan obat, malah lebih parah.‖

(P6)

Selain masalah efek samping pengobatan, masyarakat sudah mulai

sadar akan pentingnya prinsip keamanan pasien (patient safety). Hal ini

akhirnya menjadi salah satu pertimbangan dan alasan masyarakat memilih

metode pengobatan tertentu. Mereka yang akhirnya memilih menggunakan

atau beralih menggunakan pengobatan ala nabi (thibbun nabawi) meyakini

Page 89: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

72

72

bahwa bekam yang mereka lakukan menerapkan prinsip sterilisasi alat

yang benar dan herbal yang mereka gunakan terjamin kualitas dan

mutunya.

Lima dari tujuh partisipan mengungkapkan keyakinan mereka

bahwa bekam yang dilakukan oleh mereka menerapkan prinsip mencegah

penularan penyakit yang baik. Berikut adalah pernyataan salah satu

partisipan:

―dari situ ternyata katanya jarumnya satu pasien diganti.

Desinfektannya gimana? Desinfektannya biasa pake alkohol,

betadin dulu katanya. Jadi kan pasiennya aman, terapisnya juga

harus aman kan. Jadikan saya merasa safety buat saya dan terapis

juga kan.‖ (P1)

Selain prinsip pencegahan penularan penyakit yang diterapkan

pada bekam, keyakinan bahwa herbal TN terjamin kualitas dan mutunya

juga dijadikan pertimbangan oleh partisipan. seperti yang diungkapkan

oleh empat dari tujuh partisipan:

―Kalau jamu itu kan juga, ada yang bilang tuh jamu sekarang itu

nggak alami, padahal jamu itu herbal juga kan. Cuma ada yang

bikinnya dari premix kan, dari yang bubuk-bubuk terus juga ada

tambahan pengawetnya juga. Belinya khusus. e, e, di keluaran Ust.

Febrian, dia aja yang aku beli. Di depok, sekalian anak-anak

sekolah. Kalau el-iman, aku belinya cuma el-iman ya. Kalau madu

kalau el-iman itu dia berani menjamin kemurniannya.‖ (P4)

Subtema 3.4. Pengobatan ala nabi (thibbun nabawi) merupakan

ajaran agama

Dasar pengobatan ala nabi (Thibbun Nabawi, TN) adalah

pengobatan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan sahabat-sahabatnya.

Hal inilah yang menjadi dasar keyakinan masyarakat bahwa TN

Page 90: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

73

73

merupakan ajaran agama. Seperti yang diungkapkan oleh semua

partisipan. Berikut adalah kutipan pernyataan salah satu partisipan:

―Eh, apa ya, melakukan sesuatu dengan landasan keyakinan, kalau

bilang iman kayaknya belagu banget ya. Hehehe. Yaitu, karena

kecintaan. Kan berbeda kalau orang sekedar kepengen sembuhnya

sama, yakin walaupun tidak sembuh tapi saya sudah melakukan

apa yang dicontohkan Rasul, karena saya mencintai Rasul, karena

saya mengimani. Beda itu, feel-nya itu beda.‖ (P4)

selain bersumber dari hadist (perbuatan Rasulullah SAW), sumber

lain keyakinan partisipan adalah firman Allah SWT dalam al-Qur‘an.

Empat dari tujuh partisipan pun mengungkapkan hal ini. Berikut adalah

kutipan salah satu pernyataan partisipan.

―Oh ini ayatnya, ini ada. Kenapa sih kita harus minum buah yang

direkomendasikan Allah, buah tin sama zaitun? Ya pokoknya balik

lagi, masa sih kita nggak percaya sama al-qur’an sedangkan al-

qur’an ini dari siapa. Saya yakinnya itu sih.‖ (P7)

Page 91: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

74

74

BAB VI

PEMBAHASAN

Bab ini akan dibagi menjadi dua bagian. Pada bagian pertama pembahasan hasil

yang telah dianalisa menjadi beberapa tema besar dan subtema akan dibandingkan

dengan konsep, teori, dan penelitian sebelumnya guna memperkuat pembahasan

dalam interpretasi hasil. Selanjutnya, bagian kedua bab ini akan mengemukakan

beberapa keterbatasan yang terjadi selama proses penelitian untuk dibandingkan

dengan proses penelitian yang ideal (sesuai aturan).

A. Interpretasi Hasil Penelitian dan Diskusi

Seperti yang telah dijabarkan di bab sebelumnya, penelitian ini memiliki

dua tema. Masing-masing tema selanjutnya memiliki beberapa subtema

dengan kategori yang berbeda masing-masingnya. Tema-tema yang terdapat

dalam penelitian ini sudah teridentifikasi dalam tujuan penelitian. Berikut

adalah rincian penjelasan dan interpretasi dari masing-masing tema:

Tema 1. Istilah metode pengobatan Nabi Muhammad (thibbun nabawi)

sudah familiar

Metode pengobatan Nabi Muhammad (thibbun nabawi, TN) adalah

metode pengobatan yang digunakan oleh Nabi Muhammad SAW dan

direkomendasikan untuk digunakan oleh orang lain. Jenis-jenis metode

pengobatan ini ada tiga, yaitu dengan obat-obatan alamiah, dengan

menggunakan obat-obatan ilahiyah, dan gabungan kedua jenis pengobatan

ini. Contoh pengobatan menggunakan pengobatan alamiah adalah hijamah

(bekam), herbal, dan kayy (terapi besi panas). Prinsip metode pengobatan

Page 92: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

75

75

Nabi Muhammad adalah (1)pengobatan diri sendiri (self-cure atau self-

care) dengan mengkonsumsi makanan sehat dan alami dan (2)setiap

penyakit memiliki obat, hal ini menyebabkan baik terapis maupun pasien

memiliki perasaan optimis selama menjalani pengobatan (al-Jauziyah,

2004). Hal-hal inilah yang diungkapkan oleh partisipan penelitian. Dan hal

ini dapat membuktikan bahwa TN telah dikenal oleh para partisipan.

Tema 2. Keyakinan negatif terhadap terapi medis mempengaruhi sikap

dalam memilih pengobatan alternatif lain (pengobatan ala nabi/ thibbun

nabawi)

Perilaku manusia dikendalikan oleh tiga jenis pemikiran. Salah satunya

keyakinan tentang konsekuensi yang mungkin terjadi disebabkan oleh sebuah

perilaku (behavioral belief). Keyakinan terhadap perilaku (behavioral belief)

menghasilkan sikap yang menguntungkan atau tidak menguntungkan terhadap

perilaku (attitude toward behavior). Seseorang dapat berpegang teguh pada

banyak keyakinan terhadap perilaku dan menghargai semua perilaku. Hal ini

diasumsikan bahwa keyakinan yang diterima, digabungkan dengan nilai

subjektif dari hasil yang diharapkan, menentukan sikap terhadap perilaku yang

berlaku (Ajzen, 2006). Hal ini sejalan dengan hasil temuan dalam penelitian

ini. Semua partisipan dalam penelitian ini sebelumnya lebih memilih

menggunakan terapi medis sebagai pilihan pertama metode pengobatan

mereka tetapi setelah melakukan terapi medis keuntungan yang diharapkan

tidak didapatkan. Akibatnya sikap mereka terhadap terapi medis berubah

menjadi negatif.

Page 93: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

76

76

a. Keyakinan bahwa terapi medis belum dapat mengobati penyakit yang

diderita

Sebagian besar partisipan meyakini merasa bahwa terapi medis

yang dijalani belum bisa mengatasi semua keluhan-keluhan mereka.

Hal ini menyebabkan timbul perasaan kecewa dan mempengaruhi

keyakinan mereka terhadap terapi medis. Akibatnya mereka mencoba

mencari alternatif pengobatan lain agar harapan mereka tercapai. Hal

ini sesuai dengan pernyataan Mendeker Bahall (2017), dalam

penelitiannya tentang penggunaan pengobatan komplementer pada

pasien ginjal stadium akhir, alasan nomer dua (42,1%) mengapa

seseorang menggunakan pengobatan komplementer dan alternatif

adalah kekecewaan karena pengobatan medis dirasa tidak efektif.

Dalam penelitian lain, alasan masyarakat memilih menggunakan terapi

jamu menurut dokter praktik jamu adalah putus asa dengan pengobatan

konvensional (Delima et al, 2012)

b. Keyakinan bahwa terapi medis memberikan efek samping

Seluruh partisipan dalam penelitian ini menyatakan bahwa terapi

medis memiliki efek samping. Hal ini menjadi salah satu alasan

partisipan mengganti atau menambahkan terapi alternatif lain untuk

menghindari penggunaan terapi medis dalam jumlah banyak. Menurut

Kristoffersen, et al (2013), dalam penelitian tentang Evidance-based

Practice penggunaan pengobatan komplementer dan alternatif untuk

pasien dengan sakit kepala kronis, sakit kepala kronis biasanya diatasi

dengan terapi medis tetapi tidak beberapa orang tidak dapat

Page 94: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

77

77

menoleransi jenis terapi akut atau pencegahannya karena efek samping

obat ataupun kontraindikasinya. Hal ini menyebabkan beberapa orang

mencari alternatif pengobatan lain.

Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Kamaluddin (2010),

dalam penelitiannya tentang Pertimbangan Alasan Pasien Hipertensi

Menjalani Terapi Bekam di Kabupaten Banyumas, salah satu alasan

pasien memilih menggunakan terapi bekam adalah keinginan terbebas

dari efek samping pengobatan.

Tema 2. Keyakinan positif terhadap pengobatan ala nabi (thibbun

nabawi) mempengaruhi sikap pada penggunaan terapi ini

Sebuah perilaku merupakan hasil dari keyakinan, yaitu keyakinan terhadap

sebuah perilaku (behavioral belief), keyakinan terhadap seseorang atau

sumber rujukan tertentu (normative belief), dan keyakinan terhadap faktor-

faktor lain yang dapat mendorong atau menghambat perilaku dilaksanakan

(control belief). Masing-masing keyakinan akan mempengaruhi sikap dan

norma terhadap sebuah perilaku, baik itu positif maupun negatif (Ajzen,

2006). Perubahan pada sebuah perilaku dapat terjadi ketika terjadi karena

perubahan pada keyakinan. Keyakinan yang berubah terhadap sebuah perilaku

akan mengubah sikap atau norma, selanjutnya akan mempengaruhi niat

(intensi), dan pada akhirnya mengubah perilaku itu sendiri (Gorin & Arnold,

2006). Hal ini lah yang terjadi pada semua partisipan dalam penelitian ini.

Ketika keyakinan mereka terhadap terapi medis berubah, mereka mencari

pengobatan alternatif lain dan pada akhirnya menemukan keyakinan baru

terhadap pengobatan ala nabi (thibbun nabawi).

Page 95: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

78

78

a. Lingkungan sosial memberikan pengaruh positif terhadap pengobatan

ala nabi (thibbun nabawi)

Salah satu yang dapat mengubah sebuah perilaku adalah keyakinan

normatif. Keyakinan normatif adalah sebuah keyakinan yang

datangnya dari seseorang atau kelompok yang dijadikan sebagai

sumber rujukan oleh individu (Azjen, 2006). Semua partisipan dalam

penelitian ini menyatakan pengaruh positif diberikan oleh orang-orang

di sekitar mereka mempengaruhi mereka memilih menggunakan

pengobatan ala nabi (thibbun nabawi). Sumber rujukan yang

mempengaruhi keyakinan mereka adalah (1)teman, (2)keluarga,

(3)orang lain, yaitu sesama pasien, tenaga kesehatan, tokoh agama, dan

warga net.

Yew & Noor (2015), dalam penelitian mereka tentang

Complementary and Alternative Medicine (CAM) in Medical

Anthropology: the Experience of Malaysian Chinese Cancer Survivors,

menjelasakan bahwa hubungan sosial (dengan keluarga, sesama

penderita kanker, dan komunitas) memiliki peran yang penting dalam

menggunakan pengobatan komplementer dan alternatif bagi individu

penderita kanker. Selain itu dalam penelitian ini juga menjelaskan

tentang peran jaringan global (warga net) dalam pemberian informasi

terkait manfaat beberapa pengobatan komplementer dan alternatif.

Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Mandreker Bahall

(2017), tentang use of complementary and alternative medicine (CAM)

by patients with end-stage renal disease on hemodialysis in Trinidad:

Page 96: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

79

79

a descriptive study, menggambarkan urutan sumber informasi terhadap

pengobatan komplementer, yaitu (1)anggota keluarga, (2)sesama

pasien dan teman, (3)karyawan rumah sakit, (4)praktisi pengobatan

komlementer dan alternatif dan kelompok agama, (5)media. Partisipan

dalam penelitian ini mengungkapkan hal serupa, yaitu mereka merasa

cukup terbantu dengan banyaknya sumber referensi tentang

pengobatan ala nabi (thibbun nabawi). Keyakinan normatif yang

mereka dapatkan paling besar berasal dari teman-teman, kemudian

oleh keluarga, dan terakhir orang lain.

Penelitian selanjutnya yang dilakukan Ridlwan Kamaluddin

(2010), tentang Pertimbangan dan Alasan Pasien Hipertensi

Menjalani Terapi Alternatif dan Komplementer Bekam di Kabupaten

Banyumas, menjelaskan keluarga memiliki peran sosial dan psikologis

sangat penting dalam proses pengambilan keputusan terkait pemilihan

terapi bekam dengan cara berdiskusi dan memberikan dukungan.

Penggunaan pengobatan komplementer dan alternatif di Indonesia

sudah digunakan sejak jaman nenek moyang dan pengetahuan

mengenai hal ini terus diturunkan dari generasi ke generasi. Hal ini

dipercayai dan diyakini oleh masyarakat dan keluarga sehingga mereka

akan mendukung penggunaan bekam sebagai salah satu pengobatan

komplementer dan alternatif yang digunakan.

b. Pengobatan ala nabi (thibbun nabawi) bermanfaat bagi kesehatan

Seluruh partisipan menyebutkan bahwa pengobatan ala nabi

(thibbun nabawi) memiliki manfaat, yaitu (1)pengobatan ala nabi

Page 97: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

80

80

(thibbun nabawi) dapat menyambuhkan penyakit dan (2)pengobatan

ala nabi (thibbun nabawi) dapat menjaga kesehatan. Dua alasan ini

akhirnya menggerakkan pengguna pengobatan ala nabi (thibbun

nabawi) untuk terus menggunakan pengobatan dengan metode ini.

Keyakinan terhadap efektivitas TN ini dapat menggambarkan

keyakinan terhadap sebuah perilaku (behavioral belief, BB).

Keyakinan terhadap sebuah perilaku selanjutnya menentukan sikap

apakah seseorang menerima atau menolak menjalankan sebuah

perilaku (Azjen, 2006). Hal inilah yang terjadi pada partisipan dalam

penelitian ini.

Menurut Bahall dan Edwards(2015), dalam penelitiannya

Perceptions of Complementary and Alternative Medicine among

Cardiac Patients in South Trinidad: a Qualitative Study, pasien

jantung banyak menggunakan pengobatan komplementer dan alternatif

(PKA), yaitu herbal. Alasan mereka menggunakan PKA adalah untuk

meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan, berpotensi

menyembuhkan penyakit jantung, dan tingginya keinginan terhadap

pendekatan yang lebih alami dan holistik, serta tingginya kesesuain

filosofis yang lebih besar antara PKA dan praktik kultural (tradisional).

Hasil penelitian yang sedikit dikemukakan oleh Bahall (2017),

dalam penelitian tentang use of complementary and alternative

medicin (CAM) by patients with end-stage renal disease on

hemodialysis in Trinidad: a descriptive study. Dalam penelitiannya

kali ini, angka pasien dengan penyakit ginjal stadium akhir yang

Page 98: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

81

81

menjalani hemodialisa yang menggunakan pengobatan komplementer

dan alternatif (PKA) sangat kecil (18,8%). hal ini mungkin disebabkan

oleh kondisi alami dari penyakit ginjal, yang dapat menyebabkan

peningkatan toksisitas beberapa bahan kimia akibat kehilangan fungsi

ekskresi dari ginjal. Akan tetapi, manfaat penggunaan PKA yang

diharapkan didapat oleh pasien sebagian besar masih sama yaitu

(1)peningkatan kesejahteraan psikologis/emosional, (2)menghilangkan

efek samping atau gejala berhubungan dengan terapi medis,

(3)pengobatan kuratif untuk masalah kesehatan, dan (4) relaksasi/

istirahat.

Selanjutnya, Lucie Widowati., et al (2014), dalam penelitiannya

tentang Evaluasi Praktik Dokter yang Meresepkan Jamu untuk Pasien

Penderita Penyakit Degeneratif di 12 Propinsi, menjelaskan bahwa

alasan dokter menjalankan terapi jamu salah satunya adalah untuk

dijadikan terapi alternatif untuk penyakit degeneratif dan salah satu

alasan pasien memilih pengobatan dengan jamu adalah karena lebih

manjur. Selain itu salah satu tanaman jamu yang digunakan dokter

untuk pengobatan arthritis adalah jintan hitam (habatus sauda) yang

merupakan bagian dari pengobatan ala nabi (thibbun nabawi).

Beberapa manfaat terapi bekam yang disebutkan partisipan adalah

(1)bekam dapat mengobati migrain, sakit kepala, dan myalgia;

(2)bekam dapat mengatasi gejala-gejala hipotiroid dan meningkatkan

fertilitas pasien hipotiroid; (3)bekam dapat mengatasi masalah

pencernaan (diare, magh, flatulensi); (4)bekam dapat mengurangi

Page 99: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

82

82

kadar kolesterol darah; dan (5)bekam dapat mengobati autoimun.

Beberapa manfaat yang disebutkan partisipan bukan hanya merupakan

perasaan subyektif mereka. Beberapa dapat dibuktikan dari beberapa

penelitian yang sebelumnya sudah dilakukan. Sedangkan, beberapa

manfaat lainnya masih belum dapat dibuktikan secara empiris sehingga

ada kemungkinan hanya merupakan perasaan subjektif.

Pertama, Cao, et al. (2010), dalam penelitian tentang Clinical

research evidence of cupping therapy in China: Systematic Literature

Review, menyatakan dari 550 penelitian klinis yang dianalisis

menunjukkan hasil bahwa terapi bekam menunjukkan potensi manfaat

untuk mengatasi (1)nyeri yang berhubungan dengan nyeri otot kronis

(low back pain, skelalgia, fibromyalgia, dll), nyeri yang umum

(pinggang keseleo, dll), nyeri karena infeksi (herpes zoster), dan nyeri

saraf/ neuralgia (sakit kepala dan sciatica); (2)penyakit pernapasan,

yaitu flu biasa, batuk dan asthma; (3)penyakit kulit dan jaringan

subkutan, yaitu jerawat, neurodermatitis, urtikaria; (4)penyakit sistem

saraf, yaitu paralisis wajah; (5)mastitis; (6)pasien dengan luka dan

sious untuk mengeluarkan pus.

Kedua, Firoozadi, et al., (2014), dalam penelitiannya tentang

comparative efficacy trial cupping and serkangabin versus

conventional therapy of migraine headaches: randomized, open-label,

comparative efficacy trial, menyatakan tidak terdapat perbedaan

signifikan antara bekam basah dan serkangabin dengan terapi medis

untuk penurunan gejala (keparahan sakit kepala, frekuensi serangan

Page 100: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

83

83

migrain, dan durasi serangan per jam). Sehingga bekam basah dan

serkangabin dapat dijadikan alternatif terapi untuk pasien yang

mengalami intoleransi obat, tidak berespon terhadap terapi medis, dan

perawatan primer.

Ketiga, Al-Jouni et al., (2014), dalam penelitian dengan metode

quasi eksperimen tentang the effect of wet cupping on quality of life of

adult patients with chronic medical conditions in King Abdulaziz

University Hospital, menyatakan penyebab pasien dirujuk ke klinik

bekam adalah (1)nyeri, yaitu nyeri sendi, nyeri tulang belakang, nyeri

leher dan pundak, neuropati perifer, nyeri osteoarthritis; (2)sakit

kepala; (3)infertilitas; (4)alergi; (5)hipertensi dan diabetes; (6)sindrom

metabolik; (7)sindrom keletihan; (8)disfungsi tiroid; (9) masalah

psikologis. Dan bekam basah efektif dalam meningkatkan kesehatan

dihubungkan dengan kualitas hidup (health-related quality of life,

HRQOL), yaitu dalam domain kesehatan fisik dan emosional pada

pasien dengan nyeri (kecuali nyeri osteoarthritis), sakit kepala, dan

hampir semua tipe kondisi kronis (kecuali sindrom metabolik).

Keempat, Refaat et al., (2014), dalam penelitian tentang Islamic

wet cupping and risk factor of cardiovascular diseases: effects on

blood pressure, metabolic profile and serum electrolytes in healthy

young adult men, menyatakan bekam basah dapat bermanfaat untuk

terapi pencegahan atau profilaksis dan/atau komplementer untuk

menurunkan tekanan darah dengan memodulasi serum natium dan

kalium. Selain itu dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit

Page 101: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

84

84

kardiovaskular dengan menurunkan nilai LDL dan meningkatkan nilai

HDL.

Dan terakhir, Hussam Baghdadi., et al (2015), dalam penelitiannya

tentang ameliorating role exerted by al-hijamah in autoimmune

disease: effect on serum autoantibodies and inflammatory mediators,

Kemudian beberapa manfaat herbal ala nabi yang dikemukakan

oleh partisipan adalah (1)jintan hitam dapat mengobati asthma;

(2)jintan hitam dapat meningkatkan imun sehingga tidak mudah

terserang penyakit; (3)jintan hitam dapat mengobati migraine dan sakit

kepala; (4)sari kurma dapat mengatasi hipoglikemia; (5)sari kurma

dapat meningkatkan trombosit; (6)sari kurma dapat mengatasi anemia;

(7)minyak zaitun dan madu dapat menghambat penuaan dini pada

kulit; (8)minyak zaitun dan madu dapat menjaga kesehatan; (9)madu

dapat menurunkan panas; (10)madu dapat mengobati batuk. Beberapa

penelitian, baik di Indonesia maupun internasional, mendukung

beberapa manfaat yang dikemukakan oleh partisipan.

Beberapa penelitian dilakukan untuk membuktikan manfaat dan

efektivitas jintan hitam (habatussauda, Nigella sativa) untuk beberapa

masalah kesehatan. Pertama, Abdulrahman Koshak et al., (2017),

dalam penelitiannya tentang Nigella sativa supplementation improves

asthma control and biomarkers: a randomized, double-blind, placebo-

controlled trial, mengemukakan suplementasi dari jintan hitam dapat

meningkatkan control terhadap asthma dengan memperbaiki fungsi

paru-paru. Hal ini dihubungkan dengan eosinophil darah dalam kadar

Page 102: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

85

85

normal. Kedua, Adivtian Ragayasa (2016), dalam penelitiannya

tentang Pengaruh Pemberian Kurma terhadap Profil Darah pada

Pasien Demam Berdarah Dengue Grade II, mengungkapkan bahwa

pemberian kurma dosis 1,87 gr/KgBB berpengaruh terhadap profil

darah pada pasien demam berdarah dengue grade II. Pemberian kurma

dengan dosis ini berpengaruh dalam meningkatkan kadar trombosit,

menurunkan kadar hematokrit, meningkatkan kadar hemoglobin, dan

meningkatkan kadar leukosit pada pasien demam berdarah dengue

grade II.

Selain kedua penelitian diatas, jumlah penelitian terbaru terkait

efektivitas herbal TN terhadap sejumlah penyakit masih terbatas. Hal

ini disebabkan oleh terbatasnya jumlah penelitian yang melibatkan

manusia untuk menguji efektivitas beberapa herbal TN.

Dan terakhir manfaat ruqyah yang disebutkan partisipan adalah

memberikan perasaan nyaman, tenang, dan ringan dalam melakukan

ibadah. Ruqyah sendiri merupakan terapi yang digunakan dengan

membacakan ayat-ayat tertentu dalam al-Qur‘an dengan baik dan

benar (tartil). Hal ini sejalan dengan beberapa ayat yang terdapat

dalam Al-Qur‘an, yaitu:

ل مه القزءان مب هى شفبء ورحمة للمؤمىيه ووىز

Artinya:

―Dan Kami turunkan dari al-Qur‘an itu sesuatu yang menjadi obat

dan rahmat bagi orang-orang beriman.‖ (QS. Al-Isra:82)

Page 103: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

86

86

تطمئه ألبذكزللا الذيه امىىوتطمئه قلىبهم بذكزللا

القلىة

Artinya:

―(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi

tentram dengna mengingat Allah. Ingatlah, dengan mengingat Allah

lah hati menjadi tentram‖. (QS. Ar-Ra‘d:28) (al-Jauziyah, 2004)

Hal ini sejalan dengan penelitian lain yang dilakukan oleh Monireh

Mahjoob, et al (2016), tentang the effect of holy qur’an voice on

mental health, peneliti menunjukkan bahwa mendengarkan qur‘an

dapat direkomendasikan oleh psikolog untuk meningkatkan kesehatan

mental dan memperoleh ketenangan yang lebih baik.

c. Pengobatan ala nabi (thibbun nabawi) aman digunakan

Seluruh partisipan meyakini bahwa pengobatan ala nabi (Thibbun

Nabawi, TN) tidak memiliki efek samping. Hal inilah yang

menyebabkan semua partisipan mau menggunakan atau bahkan lebih

memilih TN sebagai pilihan pengganti terapi medis. Joshua Bauml, et

al (2015), dalam penelitiannya tentang do attitudes and beliefs about

complementary and alternative medicine impact utilization among

patients with cancer? A cross-sectional survey, mengungkapkan

bahwa ras kulit hitam di Amerika Serikat menganggap efek samping

PKA menjadi salah satu fokus pertimbangan mereka memilih PKA.

Sedang, Tangkiatkumjai et al (2014) dalam penelitiannya yang

berjudul reason why Thai patients with chronic kidney disease use or

Page 104: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

87

87

do not use herbal and dietary supplements, pasien dengan penyakit

ginjal kronik meyakini bahwa PKA ‗alami‘ dan ‗aman‘, juga memiliki

efek samping lebih sedikit. Di Indonesia, Ridlwan Kamaluddin (2010),

tentang Pertimbangan dan Alasan Pasien Hipertensi Menjalani Terapi

Alternatif dan Komplementer Bekam di Kabupaten Banyumas,

menjelaskan bahwa salah satu alasan masyarakat menggunakan bekam

karena aman dan tidak ada efek samping yang dirasakan.

d. Pengobatan ala nabi (thibbun nabawi) merupakan ajaran agama

Rasulullah SAW melakukan pengobatan untuk diri sendiri dan

memerintahkan orang lain yang terkena penyakit, baik keluarga atau

para sahabatnya untuk melakukan pengobatan sendiri. Pengobatan

yang digunakan oleh beliau dan sahabatnya adalah dasar pengobatan

ala nabi (thibbun nabawi). (al-Jauziyah, 2004)

Diriwayatkan dari Said bin Jubair, dari Ibnu Abbas, dari Nabi

SAW bahwa beliau bersabda: ―Kesembuhan bisa diperoleh dengan tiga

cara: dengan meminum madu, dengan pembekaman, dan dengan besi

panas. Dan aku melarang umatku (menggunakan) pengobatan dengan

besi panas.‖ (HR. Bukhari, HR. Ahmad, dan HR. Ibnu Majah)

Dalam riwayat lain, dari hadist Abu Salamah, dari Abu Hurairah

bahwa Rasulullah SAW bersabda: ―Hendaknya kalian mengonsumsi

jintan hitam (habbatus sauda). Karena jinten hitam mengandung obat

untuk segala jenis penyakit, kecuali As-saam (kematian).‖ (HR.

Bukhari dan Muslim)

Page 105: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

88

88

Selanjutnya, dari Abu Hurairah diriwayatkan dari Nabi SAW

bahwa beliau bersabda: ―Konsumsilah minyak zaitun dan gunakan

sebagai minyak rambut, karena minyak zaitun dibuat dari pohon yang

penuh berkah‖. (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Dan terakhir, dirwayatkan dengan shahih dari Rasulullah SAW

bahwa beliau bersabda: ―Barangsiapa yang mengonsumsi tujuh butir

kurma di pagi hari (dalam riwayat lain: tujuh butir kurma al-Aliyyah),

pada hari itu ia tidak akan terganggu oleh racun ataupun sihir.‖

Hadist-hadist diatas merupakan dasar tuntunan dilakukannya

metode pengobatan ala nabi (thibbun nabawi) (Al-Jauziyah, 2004).

Selanjutnya, hal ini dari generasi ke generasi menjadi dasar bagi

masyarakat yang beragama Islam memilih menggunakan pengobatan

metode ini. Selain itu, metode pengobatan ini juga merupakan bagian

dari ajaran agama karena bersumber dari Qur‘an dan Hadist. Inilah

yang terlihat pada partisipan dalam penelitian ini, semua partisipan

mengungkapkan hal ini.

Menurut Yew dan Noor (2015), dalam penelitian tentang

Complementary and Alternative Medicine (CAM) in Medical

Anthropology: the Experience of Malaysian Chinese Cancer Survivors,

ketika individu mengalami situasi yang mengancam jiwa (dalam hal

ini kanker yang diderita) mereka membutuhkan tidak hanya

penanganan tenaga medis tetapi juga kekuatan yang didapatkan dari

doa dan anugrah tuhan. Berdoa selalu dilakukan sebagai pengobatan

komplementer terbaik untuk pengobatan kanker pada partisipan

Page 106: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

89

89

Kristen. Selain itu, partisipan Tao dan Budha kembali berdoa atau

berbagai macam bentuk praktik spiritual seperti nyanyian himne budha

dan berdoa kepada dewa selama diagnosis ini. Sehingga penelitian ini

dapat memperkuat kesimpulan bahwa ajaran agama dan spiritualitas

mempengaruhi proses pemilihan pengobatan komplementer dan

alternatif yang digunakan.

Selanjutnya, penelitian lain yang dilakukan Mandreker Bahall

(2017), tentang Use of Complementary and Alternative Medicine

(CAM) by Patients with End-Stage Renal Disease on Hemodialysis in

Trinidad: a Descriptive Study, memperlihatkan nilai penggunaan

pengobatan komplementer dan alternatif yang rendah pada pasien

dengan penyakit ginjal tahap akhir yang melakukan hemodialisa. Akan

tetapi, semua pasien yang menggunakan pengobatan komplementer

dan alternatif memilih herbal dan kebanyakan pengguna menggunakan

baik pengobatan herbal maupun spiritual. Hal ini kemungkinan

disebabkan pengobatan komplementer dan alternatif yang mereka

gunakan paling banyak diperkenalkan melalui bimbingan spiritual.

Lalu Supriadi (2014), dalam penelitiannya tentang Determinan

Perilaku Pencarian Pengobatan Tradisional (Traditional Medication)

Masyarakat Urban Cengkareng Jakarta Barat Tahun 2014,

menunjukkan bahwa faktor agama yang dianut berhungan dengan

penggunaan pelayanan kesehatan tradisional. Kemudian Ridlwan

Kamaluddin (2010), dalam penelitiannya tentang Pertimbangan dan

Alasan Pasien Hipertensi Menjalani Terapi Alternatif dan

Page 107: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

90

90

Komplementer Bekam di Kabupaten Banyumas, menyatakan aspek

spiritual yang merupakan salah satu alasan pasien hipertensi memilih

menggunakan bekam adalah terapi bekam merupakan salah satu ajaran

agama tertentu (islam).

Selain disebabkan pengobatan ala nabi (thibbun nabawi) adalah

bagian dari ajaran agama Islam. Alasan lain yang menyebabkan

partisipan memilih pengobatan ala nabi (thibbun nabawi) memberikan

penguatan melalui salah satu prinsipnya, yaitu Dalam Shahih al-

Bukhari dan Muslim dari ‗Atha, dari Abu Hurairah RA, bahwa ia

berkata: Rasulullah SAW bersabda:

مىداء, إلأوزل له شفبءا. مبأوزللا

“Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan Dia

menurunkan obatnya‖.

Hadist diatas mengandung pengabsahan terhadap ungkapan,

―setiap penyakit pasti ada obatnya‖, artinya bersifat umum sehingga

termasuk di dalamnya penyakit-penyakit mematikan yang tidak bisa

disembuhkan oleh dokter karena belum ditemukan obatnya. Allah

SWT telah menurunkan obat untuk penyakit-penyakit tersebut, tetapi

manusia belum dapat menemukan ilmu obat penyakit tersebut, atau

Allah SWT belum memberikan petunjuk kepada manusia untuk

menemukan obat penyakit tersebut. Oleh sebab itu, kesembuhan

terhadap penyakit dikaitka oleh Rasulullah dengan proses ‗kesesuaian‘

obat dengan penyakit yang diobati. Dalam hal ini terdapat arti tidak

Page 108: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

91

91

hanya eksistensi obat untuk setiap penyakit, tetapi juga cara pemberian

dan dosis yang harus tepat.

Prinsip inilah yang dipegang dalam pengobatan ala nabi,

sehingga memberikan penguatan jiwa kepada orang yang sakit dan

juga dokter, tenaga medis, atau terapis yang mengobatinya. Selain itu

prinsip ini mengandung anjuran untuk mencari obat dan

menyelidikinya. Pasien yang merasa yakin akan adanya obat terhadap

penyakitnya akan merasa memiliki harapan dan rasa putus asa juga

akan hilang. Ketika jiwa seseorang menjadi semakin kuat, insting

seseorang akan meningkat. Selanjutnya timbullah semangat alamiah

dalam tubuhnya. Semangat ini akan meningkatkan stamina untuk

mendukung tubuhnya sehingga mampu mengatasi kondisi sakitnya,

bahkan menangkal penyakit. Demikian juga bagi terapis, dokter, dan

tenaga medis lainnya, ketika sudah meyakini adanya obat bagi semua

penyakit, mereka akan terus mencari obat dari suatu penyakit dan terus

melakukan penelitian (Al-Jauziyah, 2004).

B. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menemui beberapa kendala dalam melaksanakan penelitian ini,

yaitu:

1. Penelitian ini merupakan pengalaman pertama peneliti melakukan

penelitian kualitatif. Sehingga, peneliti mengalami beberapa kesulitan saat

menganalisa dan menentukan tema yang diambil dari pernyataan

partisipan.

Page 109: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

92

92

2. Karakteristik partisipan masih terlalu homogen. Hal ini terlihat dari jenis

kelamin partisipan mayoritas perempuan dengan usia diatas 30 tahun.

Sehingga mempengaruhi penentuan dan analisa data.

3. Keterbatasan dalam memperoleh sumber referensi terkait pengobatan ala

nabi (Thibbun Nabawi,TN) dan penelitian terkait terutama menyangkut

herbal TN. Hal ini mempengaruhi pembahasan penelitian ini.

4. Jangka waktu dilakukannya penelitian terlalu lama.

Page 110: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

93

93

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan dibagi menjadi dua bagian, yaitu (1)kesimpulan dan (2)saran.

Pada bagian pertama bab ini, kesimpulan penelitian merupakan analisis seluruh

hal yang diuraikan pada bab-bab sebelumnya. Selanjutnya, saran penelitian akan

menguraikan masukan peneliti kepada pihak-pihak tertentu terkait hasil dari

penelitian ini.

A. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian dapat diambil dari tema-tema yang teridentifikasi

sebagai hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan pada bab sebelumnya.

Berikut adalah beberapa kesimpulan dalam penelitian ini:

1. Hasil penelitian menggambarkan bahwa masyarakat sudah familiar

dengan metode pengobatan Nabi Muhammad SAW (thibbun nabawi).

Hal ini dibuktikan dengan pengetahuan masyarakat terhadap definisi

dan jenis-jenis metode pengobatan Nabi Muhammad serta prinsipnya.

2. Hasil penelitian menggambarkan bahwa masyarakat memiliki

keyakinan negatif terhadap terapi medis. Hal ini terjadi karena

turunnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap efektivitas terapi

medis dan keyakinan bahwa terapi medis memberikan efek samping.

Dan ketika hal ini terjadi masyarakat memilih mencari pengobatan

alternatif lain, yaitu pengobatan ala nabi (Thibbun Nabawi, TN).

3. Hasil penelitian juga menggambarkan bagaimana masyarakat akhirnya

memilih menggunakan pengobatan ala nabi (Thibbun Nabawi, TN).

Hal ini tergambar dari sejumlah keyakinan positif terhadap TN dan

Page 111: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

94

94

terlihat dari sikap mereka yang menerima pengobatan ini. Alasan

utama mereka menggunakan TN karena lingkungan sosial mereka —

teman, keluarga, dan orang lain di sekitar mereka (sesama pasien,

tenaga kesehatan, tokoh agama, dan warga net)— mempengaruhi

keyakinan mereka. Selain itu, TN sendiri memang berakar pada agama

islam karena digunakan dan dianjurkan oleh Nabi Muhammad. Hal ini

menyebabkan mereka mencoba TN, dan merasakan manfaatnya, serta

merasa aman menggunakannya. Meskipun manfaat TN baru dirasakan

setelah menjalani terapi ini dalam jangka waktu lama, bahkan untuk

beberapa herbal ala nabi efektifitas dan efek sampingnya masih

dipertanyakan karena minimnya penelitian terkait.

B. Saran

Peneliti selanjutnya akan memberikan saran berdasarkan hasil penelitian,

pembahasan, dan kesimpulan. Berikut adalah beberapa saran yang diberikan

peneliti:

1. Perubahan pola perilaku pencarian pengobatan beralih dari terapi

medis menjadi Pengobatan Komplementer dan Alternatif (PKA) di

masyarakat, baik di Indonesia maupun global. Masyarakat mulai

menggunakan PKA, salah satunya adalah Pengobatan ala Nabi

(Thibbun Nabawi, TN). Hal ini mendorong semakin banyaknya terapis

dan penyedia layanan TN membuka tempat pelayanan terapi jenis ini.

Sayangnya, integrasi antara terapi medis dan TN belum banyak

dilakukan. Padahal konsultasi dan pengintegrasian antara keduanya

(terutama antara herbal TN dengan obat medis) diperlukan karena

Page 112: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

95

95

adanya kemungkinan interaksi obat antara herbal TN dan obat medis

atau adanya kemungkinan efek samping dari TN lain terhadap kondisi

kesehatan tertentu. Selain konsultasi dan integrasi antara obat medis

dan herbal TN, penerapan SOP keamanan dan keselamatan baik untuk

terapis maupun pasien diperlukan terutama untuk prosedur invasif.

2. Peningkatan tren penggunaan TN di masyarakat tidak diimbangi

dengan peningkatan penelitian. Pembelajaran dan penelitian terkait TN

di dalam institusi pendidikan kesehatan harus mulai ditingkatkan untuk

menjamin kualitas, efektivitas, dan keamanan setiap jenis TN.

Penelitian terkait herbal TN mencakup efektivitas, dosis efektif,

interaksi obat, kontraindikasi, dan efek sampingnya. Selanjutnya

penelitian untuk bekam mencakup efektivitas, kontraindikasi, dan efek

samping yang mungkin ditimbulkan. Dan terakhir, perlu penelitian

lanjutan terkait peran masyarakat sekitar dalam mempengaruhi

individu menggunakan TN dan penggalian aspek spiritual dalam

penggunaan TN.

3. Perlu pengkajian ulang terhadap peraturan pemerintah terkait praktik

pelayanan TN kerena masih membatasi terapis dalam melakukan

pelayanan. SIP (Surat Izin Praktik) bagi terapis (penyehat tradisional)

diberikan oleh dinas terkait tetapi untuk prosedur invasif hanya

diizinkan dilakukan oleh tenaga kesehatan (dokter). Selain itu, untuk

tenaga kesehatan yang melakukan pengobatan jenis ini harus

melepaskan gelar tenaga kesehatannya jika ingin mendapat izin

Page 113: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

96

96

praktik. Evaluasi berkala untuk melihat keamanan dan kualitas TN

perlu dilakukan pemerintah untuk mencegah terjadinya malpraktik.

Page 114: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

97

97

DAFTAR PUSTAKA

Ajzen, Ichek. Constructing a TpB Questinnaire: Conceptual and

Methodological Considerations. 2006. Retrieved 24/11/2016 (8:21

PM) from http://people.umass.edu/aizen/tpbrefs.pdf

Ajzen, Ichek. Attitudes, Personality, and Behavior 2nd

edition. London: Open

University Press McGraw-Hill Education.(2006).

Ajzen, Ichek. Theory of planned behavior: bibliography. 2011. Retrieved

24//11/2016 (8:21 PM) from http://people.umass.edu/aizen/tpbrefs.html

Al-Jauziyah, Ibn Qayyim. Metode Pengobatan Nabi SAW. Jakarta: Griya Ilmu.

2007.

Al-Jounin, et al. The effect of wet cupping on quality of life of adult patients with

chronic medical conditions in King Abdulaziz University Hospital. Saudi Med

J. 2017. Retrieved 01/01/2018 (9:00AM) from http:// ncbi.nlm.nih.gov

Armitage, Christopher. J, & Julie Christian (ed). Planned Behavior: the

Relationship between Human Thought and Action. New york: Routledge.

(2017)

Badan Pusat Statistik Kota Depok (BPS Kota Depok). Data Penduduk Menurut

Wilayah dan Agama yang Dianut di Kota Depok. 2010. Retrieved

26/12/2017 (3:51 PM) from http://sp2010.bps.go.id

Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta (BPS DKI). Data Penduduk Menurut

Wilayah dan Agama yang Dianut Provinsi DKI Jakarta. 2010. Retrieved

26/12/2017 (3:51 PM) from http://sp2010.bps.go.id

Page 115: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

98

98

Bahall, Mendreker dan Mark Edwards. Perceptions of Complementary and

Alternative Medicine among Cardiac Patients in South Trinidad: a

Qualitative Study. BMC Complement Altern Med. 2015. Retrieved

01/01/2018 (9:00AM) from http://

bmccomplementalternmed.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12906-015-

0577-8//.

Bahall, Mendreker. Use of Complementary and Alternative Medicine (CAM) by

Patients with End-Stage Renal Disease on Hemodialysis in Trinidad: a

Descriptive Study. BMC Complement Altern Med. (2017). PMCID:

PMC4333520. Retrieved 01/01/2018 (9:00AM) from

https://ncbi.nlm.nih.gov//

Bauml, Joshua. M., et al. Do Attitudes and Beliefs Regarding Complementary and

Alternative Medicine Impact Its Use among Patients with Cancer? a Cross-

sectional Survey. American Cancer Society. 2015. DOI:10.1002/cncr.29173.

Retrieved 01/01/2018 (9:00AM) from http://onlinelibrary.wiley.com

Ben-Arye, Eran., et al. Compared Perspective of Arab Patients in Palestine and

Israelon the Role of Complementary Medicine in Cancer Care. Journal of

Pain and Symptom Management. Elsevier Inc. 2015. Retrieved 08/03/2017

(8:30 AM) from http://doi.org/10.1016/j.jpainsymman.2014.10.006

Cao, Huijuan., et al. Clinical research evidence of cupping therapy in China:

Systematic Literature Review. BMC Complement Altern Med. 2010.

Retrieved 01/01/2018 (9:00AM) from http:// ncbi.nlm.nih.gov

Colorafi, Karen Jiggins & Bronwynne Evans. Qualitative Descriptive Methods in

Health Science Research. HERD (Health Environment Research and Design

Page 116: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

99

99

Journal). SAGE Journals. 2016. Retrieved 24/11/2016 (8:21PM) from

http://journals.sagepub.com

Cresswell, J.W. Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods

Approaches 2nd ed. Thousand Oaks, CA: Sage. 2013.

Delima, delima ., et al. Gambaran Prakti Penggunaan Jamu oleh Dokter di Enam

Provinsi di Indonesia. Buletin Penelitian Kesehatan. Kementrian Kesehatan

RI. Retrieved 01/01/2018 (9:00AM) from

http://ejournal.litbang.kemkes.go.id/index.php/BPK/article/view/2893/2078

Firoozabadi, Mohammad Deghani., et al. Comparative Efficacy Trial Cupping

and Serkangabin Versus Conventional Therapy of Migraine Headaches:

Randomized, Open-Label, Comparative Efficacy Trial. J Res Med Sci. (2014)

Retrieved 01/01/2018 (9:00AM) from http://ncbi.nlm.nih.gov

Fischer, Felix H.et al. High Prevalence but Limited Evidence in Complementary

and Alternative Medicine: Guideline for Future Research. BMC

Complementary and Alternative Medicine. 2014 Retrieved 16/11/2015 (4:48

PM) from: http://www.biomedcentral.com/1472-6882/14/46

Fitriani, Sinta. PromosiKesehatan. Graha Ilmu: Yogyakarta. 2011.

Goci, Enkeledja., et al. Complementary and Alternative Medicine (CAM) for Pain,

HerbalAnti-Inflammatory Drugs. European Scientific Journal. 2013.

Retrieved 12/11/2015 (9:11 PM) from: http://eujournal.org

Gorin, Sherri N Sheinfeld & Joan Arnold. Health Promotion in Practice. San

Fransisco: John Wiley and sons. 2006

Gottschling, Sven et al. Use of Complementary and Alternative Medicine in

Healthy Children and Children with Chronic Medical Conditions in

Page 117: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

100

100

Germany.Complementary Therapies in Medicine. 2013. Retrieved 29/12/2015

(3:45 PM) from: http://www.sciencedirect.com//

Gulo, W. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo. 2002

Hadibroto, Iwan & Syamsir Alam. Seluk-Beluk: Pengobatan Alternatif dan

Komplementer. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer. 2006.

Hardon, Anita, Catherine Hodgin dan Daphne Fresle. How to Investigate the Use

of Medicine by Consumers. Genewa: WHO. 2004. Retrieved 19/05/2016

(3:15 PM) from http://who.int/iris/handle/10665/68840

Hidayat, A. Alimul. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.

Jakarta: Salemba Medika. 2007.

http://jks.fikes.unsoed.ac.id/index.php/jks/article/view/276/151

Hussam Baghdadi., et al. Ameliorating Role Exerted By Al-Hijamah In

Autoimmune Disease: Effect On Serum Autoantibodies And Inflammatory

Mediators. International Journal of Health Sciences. 2015. Retrieved

01/01/2018 (9:00AM) from http://ncbi.nlm.nih.gov

Kamaluddin, Ridlwan. Pertimbangan Alasan Pasien Hipertensi Menjalani Terapi

Bekam di Kabupaten Banyumas. 2010. Retrieved 01/01/2018 (9:00AM) from

http://lib.ui.ac.id

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemkes RI). Peraturan Menteri

Kesehatan RI No. 1109/Menkes/Per/IX/2007. 2007. Retrieved 18/09/2015

(1:25 AM) from http://www.gizikia.depkes.go.id/wp-

content/uploads/2011/04/PMK-No.-1109-ttg-Penyelenggaraan-Pengobatan-

Komplementer-Alternatif.pdf

Page 118: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

101

101

Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI

(KemenkoPMK RI). Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2014 tentang

Pelayanan Kesehatan Tradisional. 2014. Retrieved 10/10/2015 (8:00 PM)

from http://kemenkoPMK.go.id

Kemetrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemkes RI). Riset Kesehatan Dasar

Nasional 2013. 2013. Retrieved 10/10/2015 (8:00 PM) from:

http://labmandat.litbang.depkes.go.id/images/download/laporan/RKD/2013/La

poran_riskesdas_2013_final.pdf

Kemetrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemkes RI). Riset Kesehatan Dasar

Provinsi Jawa Barat 2013. 2013. Retrieved 10/10/2015 (8:00 PM) from:

http://terbitan.litbang.depkes.go.id/penerbitan/index.php/blp/catalog/book/115

Koshak, Abdulrahman, et al. Nigella sativa Supplementation Improves Asthma

Control and Biomarkers: Randomized, double-blind, Placebo-Controlled

Trial. Phytotherapy Research Journal. John Wiley and Sons., Ltd. 2017. DOI:

10.1002/PTR.5761 Retrieved 01/01/2018 (9:00AM) from

//onlinelibrary.wiley.com//

Kristoffersen, Espen Saxhaug ., et al . Management of Secondary Chronic

Headache in the General Population: the Arkhesus Study of Chronic

Headache. The Journal of Headache and Pain. SpringerOpen. 2013.

Retrieved 01/01/2018 (9:00AM) from

http://thejournalofheadacheandpain.springeropen.com

Lapau, Prof. Dr. Buchari. Metode Penelitian Kesehatan: Metode Ilmiah Penulisan

Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. 2013.

Page 119: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

102

102

Mahjoob, Monireh, et al. The effect of holy Quran voice on mental health. J Relig

Health. Springer US. (2016) Retrieved 01/01/2018 (9:00AM) from

https://doi.org/10.1007/s10943-014-9821-7//

National Institutes of Health (NIH)- National Center for Complementary and

Alternative Medicine (NCCAM). Basic Complementary and Alternative

Medicine. 2015. Retrieved 8/11/2015 (7:00 PM) from:

https://nccih.nih.gov/sites/nccam.nih.gov/files/CAM_Basics_What_Are_CAI

HA_07-15-2014.2.pdf

Notoatmodjo, S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 2010.

Pemerinta Daerah Kota Depok (Pemda Kota Depok). Demografi dan Geografi

Kota Depok. 2015. Retrieved 26/12/2017 (3:51 PM) from http://depok.go.id

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov DKI). Data Luas Wilayah,

Penduduk, dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota Administrasi

DKI Jakarta. 2015. Retrieved 26/12/2017 (3:51 PM) from

http://data.jakarta.go.id

Permana, Meda. Penggunaan Pengobatan Alternatif dalam Proses Penyembuhan

Penyakit: Studi Pengguna Pengobatan Alternatif di Bogor. 2012. Retrieved

08/03/2017 (8:30 AM) from http://lib.ui.ac.id

Polit, D & Beck C. Essentials of Nursing Research. Philadelphia: Wolters

Kluwer. 2014.

Potter, Patricia .A. & Anne .G. Perry. Fundamental Keperawatan.Edisi 7. 2010.

Jakarta: Salemba Medika.

Page 120: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

103

103

Pusat Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudaya (KEMDIKBUD). Kamus

Besar Bahasa Indonesia Daring. Edisi III. 2008. Retrieved 26/12/2015 (09:41

PM) from: http://badanbahasa.kemdikbud.go.id//

Ragayasa, Adivtian. Pengaruh Pemberian Kurma terhadap Profil Darah pada

Pasien Demam Berdarah Dengue Grade II. Master Thesis, Postgraduate

Program Diponegoro University. 2017. Retrieved 01/01/2018 (9:00AM) from

eprints.undip.ac.id

Rakel, David & Nancy Faass. Complementary Medicine in Clinical Practice 1st

ed. Sudbury, MA: Jones and Bartlett Publishers. 2006.

Refaat, Bassem., et al. Islamic wet cupping and risk factor of cardiovascular

diseases: effects on blood pressure, metabolic profile and serum electrolytes

in healthy young adult men. Alternative and Integrative Medicine. 2014.

DOI:10.4172/2327-5162.1000151. Retrieved 01/01/2018 (9:00AM) from

http://omicsonline.org

Rimer, K., B. Rimer., dan S. Sharyn. Theory at a Glance: a Guide for Health

Promotion Practice 2nd ed. New York: United States National Cancer

Institute. 2005.

Sandelowski, Margarete. Combining Qualitative and Quantitative Sampling, Data

Collection, and Analysis Techniques in Mixed-Method Studies. Research in

Nursing & Health.Wiley Online Library. 2000. Retrieved 24/11/2016 (8:21

PM) from http://onlinelibrary.wiley.com

Sastrapratedja, M. Landasan Moral dan Etika Penelitian. Yogyakarta:Warta

Penelitian. 2004.

Page 121: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

104

104

Seo, Hyun-Ju et al. Prevalence of Complementary and Alternative Medicine Use

in a Community-based Population in South Korean: a Systematic Review.

Complementary Therapis in Medicine. 2013. Retrieved 29/12/2015 (03:42

PM) from: http://www.sciencedirect.com//

Setiadi. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan.Yogyakarta: Graha Ilmu. 2007.

Sudarma, Momon. Sosiologi untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika. 2008.

Sunaryo. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC. 2004.

Supriadi. Determinan Perilaku Pencarian Pengobatan Tradisional (Traditional

Medication) Masyarakat Urban Cengkareng Jakarta Barat Tahun 2014. 2014.

Retrieved 01/01/2018 (9:00AM) from

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/25787

Tangkiatkujai, M et al. Reason Why Thai Patients with Chronic Kidney Failure

Use or Do Not Use Herbal and Dietary Supplements. BMC Complement

Altern Med. (2014). Retrieved 01/01/2018 (9:0AM) from

http://bmccomplementalternmed.biomedcentral.com

West, Richard dan Lynn H Turner. Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan

Aplikasi. Jakarta: Humanika. 2008.

Widayati, Aris. Health Seeking Behavior di Kalangan Masyarakat Urban di Kota

Yogyakarta. Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas Vol.9 no.2. 2012. Retrieved

12/11/15 (4:20 AM) from http://e-journal.usd.ac.id

Widowati, Lucie at al. Evaluasi Praktik Dokter yang Meresepkan Jamu untuk

Pasien Penderita Penyakit Degenerative di 12 Provinsi. 2014.DOI:

10.22435/mpk.v24i2.3567.95-102. Retrieved 01/01/2018 (9:0AM) from

http://researchgate.net

Page 122: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

World Health Organization (WHO). The World Health Report 2004. Genewa: WHO.

2004. Retrieved 18/09/2015 (1:25 AM) from http://who.int

World Health Organization (WHO). The World Health Report 2007- a Safer Future:

Global Public Health Security in the 21st Century. Genewa: WHO. 2007.

Retrieved 18/09/2015 (1:25 AM) from http://who.int

World Health Organization (WHO). WHO Traditional Medicine Strategy 2013-2023.

Hong Kong.WHO Library Cataloguing-in-Publication Data. 2013. Retrieved

8/11/2015 (7:00 PM) from:

http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/92455/1/9789241506090_eng.pdf?ua=1&

ua=1 (diakses pada 8/11/2015 pukul 19:00)

Yew, vivien.W.C.,& Noor Azlan Mohd Noor. Complementary and Alternative

Medicine (CAM) in Medical Anthropology: the Experience of Malaysian Chinese

Cancer Survivors. Malaysian Journal of Society and Space. 2015. Retrieved

12/11/15 (4:20 AM) from:

http://www.ukm.my/geografia/images/upload/18.geografia-jan15-vivien-

edam.pdf

Page 123: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

cvi

Page 124: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

cvii

LAMPIRAN 2

Pedoman Wawancara

Pedoman Wawancara Mendalam

Survei Alasan Masyarakat Urban Memilih Metode Pengobatan Nabi

Muhammad SAW (Thibbun Nabawi) di Tiga Wilayah (Jakarta, Depok, dan

Tangerang Selatan)

A. Petunjuk Umum

1. Tahap Perkenalan

2. Ucapkan terima kasih pada partisipan karena telah bersedia

meluangkan waktu untuk pelaksanaan wawancara

3. Jelaskan maksud dan tujuan wawancara mendalam

B. Petunjuk Wawancara Mendalam

1. Wawancara dilakukan oleh seorang pewawancara

2. Informan bebas menyampaikan alasannya, pendapat dan saran

partisipan sangat bernilai.

3. Pernyataan partisipan tidak akan dinilai apakah benar atau salah

4. Semua hasil wawancara akan dijaga kerahasiaannya.

5. Wawancara ini akan direkam dengan alat perekam, guna memudahkan

penelii dalam pencatatan hasil.

C. Identitas Partisipan

Page 125: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

cviii

Nama partisipan (inisial) :

Usia :

Jenis Kelamin :

Agama :

Suku Bangsa :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Alamat :

D. Pertanyaan Wawancara

1. Apa yang dimaksud dengan metode pengobatan Nabi Muhammad atau

Thibbun Nabawi?

2. Coba Ibu/Bapak ceritakan bagaimana pengalaman bapak/ibu dalam

menggunakan metode pengobatan ini?

3. Apa/Siapa yang menyebabkan Ibu/Bapak pertama kali menggunakan

metode pengobatan ini?

4. Apa tanggapan Ibu/ Bapak sudah setelah melakukan metode pengobatan

ini?

5. Mengapa Bapak/Ibu tetap menggunakan metode pengobatan ini?

6. Selain menggunakan metode pengobatan ini, metode pengobatan/ terapi

apa saja yang pernah dan/atau masih dilakukan?

7. Apa perbedaannya dengan metode pengobatan Nabi Muhammad?

Page 126: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

cix

8. Bagaimana pola pemilihan penggunaan metode pengobatan yang

Bapak/Ibu lakukan?

Page 127: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

cx

LAMPIRAN 3

Lembar Permohonan Menjadi Partisipan

Jakarta, Januari 2016

Kepada Yth.

Calon Partisipan Penelitian

Di Tempat

Dengan hormat,

yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Maryam Zakiyyah Muntazhiroh

NIM : 1112104000013

Alamat : Kp. Cilangkap RT. 02/17 No.105, Kel. Cilangkap, Kec. Tapos,

Kota Depok, Jawa Barat

No. HP : 081315475220

adalah Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta sedang

melakukan penelitian yang berjudul “Gambaran Persepsi Masyarakat Kota

terhadap Metode Pengobatan Nabi Muhammad Saw (Thibbun Nabawi) di Tiga

Wilayah (Jakarta, Tangerang Selatan, dan Depok)”

Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui alasan dan penjelasan

terkait perilaku pemilihan penggunaan pengobatan ala Nabi Muhammad SAW

(thibbun nabawi). Saat wawancara partisipan bebas untuk mengungkapkan apa yang

dirasakan dan sudah dilakukan. Peneliti juga akan mencatan dan merekam semua

yang partisipan katakan. Peneliti akan merahasiakan identitas dan rekaman tersebut

dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Bersama surat ini peneliti

melampirkan lembar persetujuan apabila bersedia secara sukarela menjadi partisipan

penelitian.

Page 128: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

cxi

Page 129: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

cxii

Page 130: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

cxiii

Page 131: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

cxiv

Page 132: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

cxv

Page 133: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

cxvi

Page 134: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

cxvii

Page 135: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

cxviii

Page 136: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

LAMPIRAN 4

Matrikulasi Analisa Data

No. Pernyataan Signifikan Kategori Subtema Tema P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7

1 Thibbun nabawi itu pengobatan ala

Nabi Muhammad, ada di al-Qur‘an

atau dicontohkan oleh Rasulullah.

Kesamaan

definisi

metode

pengobatan

Istilah metode

pengobatan

Nabi

Muhammad

(thibbun

nabawi) familiar

di masyarakat.

v v v v v

2 Thibbun nabawi ya, paling yang

saya pakai. sari kurma, madu,

minyak zaitun, sama habats, yang

lainnya bekam. Terus ruqyah, tapi

Kesamaan

contoh

metode

pengobatan

v v v v v

Page 137: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

cxx

yang ini belum saya coba.

3 Punya asthma sejak kecil lah.

sering kambuh, terus minum obat

macem-macem lah. terus lama-

lama saya bosen nih. Pengen

sembuh tuh gimana?

Jenuh dengan

metode terapi

medis

Keyakinan

bahwa terapi

medis belum

bisa mengobati

penyakit yang

diderita

Keyakinan

negatif terhadap

terapi medis

mempengaruhi

sikap dalam

memilih terapi

alternatif lain

(pengobatan ala

nabi / thibbun

nabawi)

v v v v v

4 Pengobatan jenis lain, pernah

menggunakan pengobatan via

dokter psikologis cuma hasilnya

Dampak

terapi medis

Keyakinan

bahwa terapi

medis

v v v v v v v

Page 138: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

cxxi

malah lebih parah, lebih parah.

Kondisi fisik yang lebih diutamain,

itu sampai panas-dingin, walaupun

di dalam ruangan itu dingin banget

itu malah lebih panas lagi. kayak

sudah, kayak di dalem kulkas. Dada

juga semakin sesek sih jadi baru

beberapa kali minum obat itu

langsung dihentikan.

memberikan

efek samping

5 Akhirnya saya coba habassauda itu

sehari tiga kali, dua-dua. Terus saya

minum, setahun. Emang rasanya

itu, apa namanya, berkurang lah

gitu, lama-lama berkurang-

Kesembuhan

dengan

herbal

Pengobatan ala

nabi (thibbun

nabawi)

bermanfaat bagi

kesehatan

Keyakinan

positif terhadap

pengobatan ala

nabi (thibbun

nabawi)

v v v v

Page 139: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

cxxii

berkurang. Tetapi lama-lama

sekarang udah nggak kambuh lagi

itu asthmanya.

mempengaruhi

sikap pada

penggunaan

terapi ini.

6 Jadi sebelum ruqyah itu, berat

banget untuk ngapa-ngapain juga,

males gitu ya. Berat, berat mau

ngapa-ngapain lah. setelah ruqyah

jadi enteng sih. Jadi sebelumnya

kayak ada beban, setelahnya kayak

diambil dari dalem tubuh. Nyaman,

lebih nyaman gitu lah. bisa

menenangkan kita juga dari hal-hal

yang terkadang mengkhawatirkan

Kesembuhan

dengan

ruqyah

V

Page 140: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

cxxiii

juga ya. bisa disembuhkan dengan

ruqyah juga saat ini, dengan al

qur‘an. Dibacakan al qur‘an

menenangkan hati.

7 Waktu itu saya pusing-pusing di

kepala belakang. Kemudian saya

coba dengan bekam. Setelah

dibekam ya itu, rasanya lebih enak,

nggak seperti yang pas, pas pusing-

pusing itu. Pusingnya agak

berkurang

Kesembuhan

dengan

bekam

v v v v

8 kalau bekam itu, saya diterangin

nih, kalau bekam itu membuang

darah kotor, bisa membuat, e,

Manfaat

bekam dalam

menjaga

v v v

Page 141: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

cxxiv

kolesterol juga hilang. Saya

diterangin begitu, ya, saya coba

saja. Nah, pas saya coba ternyata

memang enak gitu loh. kalau ke

badan habis dibekam itu enteng

gitu badan. ya gitu deh. Keluhan-

keluhan nggak ada , itu rasanya.

Ngerasa fit gitu rasanya, kalau

dibekam sama pakai habassauda

itu.

kesehatan

9 yang kelihatan banget apa ya.

Hmmm.. apa yah.. yang kelihatan

banget sih, herbal lama ya.

Sembuhnya nggak langsung tapi

Manfaat

herbal dalam

menjaga

kesehatan

v v v v v

Page 142: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

cxxv

frekuensi sakitnya berkurang.

Kalau dulu itu satu bulan sekali,

kalau sekarang jarang sakit tapi

kalau sakit diobatin pakai herbal

lama sembuhnya.

10 nggak ada sih. Selama saya pakai

enak-enak saja. Nggak ada, nggak

ada efek (habatussauda), misalnya

pusing atau mual, nggak ada.

Tidak ada

efek samping

herbal

Pengobatan ala

nabi (thibbun

nabawi) aman

digunakan

v v v v v

11 saya yakin juga dengan qur‘an jadi

lebih nyaman. Dan kebetulan sekali

setelah pengobatan itu sudah nggak

kenapa-napa beda dengan

pengobatan obat, malah lebih

Ruqyah tidak

ada efek

sampingnya

v

Page 143: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

cxxvi

parah.

12 Kalau jamu itu kan juga, ada yang

bilang tuh jamu sekarang itu nggak

alami, padahal jamu itu herbal juga

kan. Cuma ada yang bikinnya dari

premix kan, dari yang bubuk-bubuk

terus juga ada tambahan

pengawetnya juga. Belinya khusus.

e, e, di keluaran Ust. Febrian, dia

aja yang aku beli. Di depok,

sekalian anak-anak sekolah. Kalau

el-iman, aku belinya cuma el-iman

ya. Kalau madu kalau el-iman itu

dia berani menjamin

Jaminan

kualitas dan

mutu dari

produsen

v v v v

Page 144: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

cxxvii

kemurniannya.

13 Bener nggak ada pengobatan ini,

bekam. Ibaratnya kan masukin

jarum ke badan kita. Apa jarumnya

steril, apa nggak kan kita nggak

tahu. Bisa ketularan penyakit kan

kita. Apalagi itu penyakit hepatitis,

HIV. Saya bidan soalnya. dari situ

ternyata katanya jarumnya satu

pasien diganti. Desinfektannya

gimana? Desinfektannya biasa pake

alkohol, betadin dulu katanya. Jadi

kan pasienny aman, terapisnya juga

harus aman kan. Jadikan saya

Ketrampilan

dan prinsip

pencegahan

penularan

penyakit

v v v v v

Page 145: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

cxxviii

merasa safety buat saya dan terapis

juga kan.

14 Saya tidak mencari di internet,

nggak baca, nggak apa, ya

testimoni temen ya saya cobain.

Saya itu tipe orangnya yang kalau

orang udah ada yang pernah coba

itu lebih percaya dengan testimoni

lah. karena kan dia, misalnya kalu

buku kan teorinya gini, gini, gini,

tapi kan saya belum dengar

langsung sama orang yang pernah

memakai dan memang efeknya apa

ke dia, manfaatnya apa. Jadi kalau

Sumber

rujukan dari

teman

Lingkungan

sosial

memberikan

pengaruh positif

terhadap

pengobatan ala

nabi (thibbun

nabawi)

v v v v v v

Page 146: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

cxxix

sudah sama teman yang memang

sudah merasakan ya, saya lebih

percaya ke dia. Cukuplah info

kalau dari dia gitu.

15 ya, banyak peran keluarga. Dan

atas pertimbangan keluarga

dibanding saya sendiri ketika

memutuskan ini.

Peran

keluarga

v v v v v v

16 Jadinya, gurunya nggak datang,

jadi ada guru penggantinya. Guru

pengganti itu, ya istilahnya apa, dia

udah jadi herbalis thibbun nabawi

gitu deh. ―mau nggak ibu-ibu

belajar thibbun nabawi, asalnya

Informasi

dari tokoh

agama dan

tenaga

kesehatan

v v v v

Page 147: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

cxxx

thibbun nabawi itu apa?‖ dijelasin

apa itu thibbun nabawi, bla, bla,

bla. Thibbun nabawi itu pengobatan

ala nabi, jadi kita pakainya herbal-

herbal. Kan saya jadi tertarik ya,

katanya mau nggak jadi dokter di

rumah sendiri.

17 Kalau jamu itu kan juga, ada yang

bilang tuh jamu sekarang itu nggak

alami, padahal jamu itu herbal juga

kan. Cuma ada yang bikinnya dari

premix kan, dari yang bubuk-bubuk

terus juga ada tambahan

pengawetnya juga. Belinya khusus.

Jaminan

kualitas dan

mutu dari

produsen

Keyakinan

bahwa

pengobatan ala

nabi (thibbun

nabawi) yang

digunakan aman

Keyakinan kuat

terhadap faktor

yang

mendukung

dilakukannya

pengobatan ala

nabi (thibbun

v v v v

Page 148: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

cxxxi

e, e, di keluaran Ust. Febrian, dia

aja yang aku beli. Di depok,

sekalian anak-anak sekolah. Kalau

el-iman, aku belinya cuma el-iman

ya. Kalau madu kalau el-iman itu

dia berani menjamin

kemurniannya.

nabawi).

18 Bener nggak ada pengobatan ini,

bekam. Ibaratnya kan masukin

jarum ke badan kita. Apa jarumnya

steril, apa nggak kan kita nggak

tahu. Bisa ketularan penyakit kan

kita. Apalagi itu penyakit hepatitis,

HIV. Saya bidan soalnya. dari situ

Ketrampilan

dan prinsip

pencegahan

penularan

penyakit

v v v v v

Page 149: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

cxxxii

ternyata katanya jarumnya satu

pasien diganti. Desinfektannya

gimana? Desinfektannya biasa pake

alkohol, betadin dulu katanya. Jadi

kan pasienny aman, terapisnya juga

harus aman kan. Jadikan saya

merasa safety buat saya dan terapis

juga kan.

19 Eh, apa ya, melakukan sesuatu

dengan landasan keyakinan, kalau

bilang iman kayaknya belagu

banget ya. Hehehe. Yaitu, karena

kecintaan. Kan berbeda kalau orang

sekedar kepengen sembuhnya

Metode dari

Rasulullah

Keyakinan

bahwa metode

pengobatan ala

nabi (thibbun

nabawi)

merupakan

v v v v v v v

Page 150: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

cxxxiii

sama, yakin walaupun tidak

sembuh tapi saya sudah melakukan

apa yang dicontohkan Rasul,

karena saya mencintai Rasul,

karena saya mengimani. Beda itu,

feel-nya itu beda.

ajaran agama

20 di thibbun nabawi kenapa sih kita

harus minum madu itu? Oh ini

ayatnya, ini ada. Kenapa sih kita

harus minum buah yang

direkomendasikan Allah, buah tin

sama zaitun? Ya pokoknya balik

lagi, masa sih kita nggak percaya

sama al-qur‘an sedangkan al-qur‘an

Herbal

terdapat

dalam al-

Qur‘an

v v v v

Page 151: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,

cxxxiv

ini dari siapa. Saya yakinnya itu

sih.

Page 152: GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42364/1/Maryam... · membuat dan menyusun skripsi dengan judul ... perawat. Selanjutnya,