GAMBARAN PERILAKU KESEHATANPADA MAHASISWA...
Transcript of GAMBARAN PERILAKU KESEHATANPADA MAHASISWA...
i
GAMBARAN PERILAKU KESEHATANPADA
MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
DOKTER UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA ANGKATAN 2012 PADA
TAHUN 2015
Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA KEDOKTERAN
Disusun Oleh:
Mohammed J.M. Shabat
NIM : 1112103000102
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436H/ 2015
ii
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alikum warrahmatullahi wabarakatuh,
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, karunia, kasih saying dan ridho-Nya kepada kita semua.
Sholawat beserta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang karena rahmat dan ridho-Nya saya dapat menyelesaikan
penelitian dan laporan penelitian dengan judul “Perilaku Kesehatan pada
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah
Jakrta Angkatan 2012 pada tahun2015.”
Penyusunan laporan penelitian ini dapat terselesaikan karena bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, saya ingiin mengucapkan terimakasih kepada
yang terhormat:
1. Prof. Dr. H. Arif Sumantri, SKM., M.Kes. Selaku Dekan Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Jakarta yang selalu membimbing
kami dalam segala hal untuk menjadi lebih baik.
2. dr. Achmad Zaki, M.Epid., SpOT selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Dokter beserta segenap dosen program studi pendidikan dokter yang selalu
memberikan bimbingan dan ilmu kepada saya selama menjalani masa
pendidikan di Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. dr. Nouval Shahab, SpU, PhD, FICS,FACS selaku penanggung jawab
Modul Riset Program Studi Pendidikan Dokter 2012 yang selalu
membimbing dan memberikan motivasi dalam pelaksaan penelitian ini.
4. dr. Risahmawati, PhD selaku pembimbing pertama yang telah banyak
sekali memberikan ilmu dan waktu beliau serta memberikan arahan,
motivasi dan semangatkepada saya untuk selalu membimbing dengan
penuh kesabaran dan kasih sayang sehingga penelitian ini dapat berjalan
dengan sebaik-baiknya.
5. dr. Achmad Zaki, M.Epid., SpOT,selaku pembimbing kedus saya yang
selalu memberikan waktu, tenaga dan ilmu untuk selalu memeberikan
vi
bimbingan, arahan dan semangat sehingga penelitian ini dapat berjalan
dengan sebaik-baiknya.
6. dr. M. Djauhari Widjajakusumah, AIF, PFK dan dr. MaritaFadhilah, Ph.D
selaku penguji sidang laporan penelitian ini.
7. Bu Pipit dan Pak Ajip selaku petugas administrasi FKIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta bagian akademik yang membantu dalam proses
perijinan sidang skripsi.
8. Kedua orang tua saya tercinta, kakak serta adik kandung saya serta seluruh
keluarga besar saya yang telah turut serta dan selalu memberikan dorongan
, motivasi, do’a dan kasih sayang yang tak terhingga selama penelitian ini.
Tanpa do’a dan dukungan mereka penelitian ini tidak akan berjalan lancar.
9. Terimakasihkepada Kiki Rosmayanti yang
telahmemberidukungandanmotivasisehinggapenelitianinidapatterselesaika
n.
10. Teman – Teman keluarga besar PSPD 2012 UIN Syarif Hidayatullah
untuk waktu yang telah dilalui bersama selama masa pendidikan saya di
FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
11. Semua pihak yang telah memebrikan dukungan dan do’a kepada saya yang
tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Laporan penelitian ini kemungkinan besar masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran untuk dapat memperbaiki
laporan penelitian ini menjadi lebih baik lagi. Semoga penelitian ini dapat
bermanfaat bagi peneliti, masyarakat serta yang membaca penelitian ini. Segala
bentuk/’ bantuan dan kebaikan yang telah dilakukan demi selesainya laporan
penelitian ini, semoga mendapatkan balasan dari Allah SWT.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Jakarta, 14 September 2015
Mohammed J.M. shabat
vii
ABSTRAK
Mohammed Jamal Mohammed Shabat. Program Studi Pendidikan Dokter.
Gambaran Perilaku Kesehatan pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Dokter Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan
2012 pada Tahun 2015.
Seiring dengan cepatnya perkembangan dalam era globalisasi, serta
adanya transisi demografi dan epidemiologi penyakit, maka masalah kesehatan
akibat perilaku dan perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan perilaku dan
sosial budaya cenderung akan semakin kompleks. Perbaikannya tidak hanya
dilakukan pada aspek pelayanan kesehatan, perbaikan pada lingkungan dan
merekayasa kependudukan atau faktor keturunan, tetapi perlu memperhatikan
faktor perilaku yang secara teoritis memiliki andil 30 - 35 % terhadap derajat
kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku
kesehatan pada mahasiswa PSPD. Pengumpulan data dengan menggunakan
kuesioner. Sample yang yang digunakan adalah total sampling dari seluruh
mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012 pada Tahun 2015. Sample ini
berjumlah 96 responden. Penelitian ini bersifat deskriptifdengan menggunakan
desain cross-sectional. Data yang diperoleh tersebut disajikan dalam bentuk tabel.
Hasil pada penelitian ini adalah responden yang memiliki status kesehatan baik
sebanyak 54,2% dan kurang baik sebanyak 45,8%. Responden yang memiliki
Hygiene behavior yang baik sebanyak 59,4% dan kurang baik sebanyak 40,6%.
Responden yang memilikiDietarybehavior yang baik sebanyak 43,8% dan kurang
baik sebanyak 56,3. Responden yang memiliki Risk behavior baik (Good risk
behaviour) sebanyak 55,2% dan tidak baik (Bad risk behaviour) sebanyak 44,8%.
Responden yang memiliki physical activity behavior yang baik sebanyak 55,2%
dan kurang baik sebanyak 44,8%. Dari beberapa parameter tersebut kemudian
diolah untuk membagi populasi peneltian menjadi dua kelompok. Dengan hasil
responden yang memiliki perilaku kesehatan baik sebanyak 49,0% dan kurang
baik sebanyak 51,0%.
viii
Kata kunci : perilaku, kesehatan, status kesehatan, Hygiene behavior,
Dietarybehavior,Risk behavior, Physical activity behavior
ix
ABSTRACT
Mohammed J.M. Shabat. Medical Education Study Programme.An Overview
of Health behavior among Medical Students at Faculty of Medicine and Health
SciencesSyarifHidayatullah Islamic State University.
In line with increasing developments of the era globalization, as well as
the demographic transition and the epidemiology of the disease,therefore health
problems due to the behavior and lifestyle changes relating to the socio-cultural
behavior tends to be more complex. The improvement is not just carried on
aspects of health care, improvements of the environment and manipulate the
population or hereditary factors,but the need to pay attention to behavior factors
that theoretically has contributed 30-35% of the health status. The purpose of this
study is to describe the health behavior among medical students. The collection of
data through questionnaires. The sample used were all the Medical students of
Faculty of Medicine and Health SicencesSyarifHidayatullah State Islamic
University (UIN) 3rd
year in 2015. This study is andescriptive Study using cross-
sectional design. Obtained data was presented in table form. The results of this
study are the respondents who have a good health status as much as 54.2% and
the poorly as much as 45.8%. The respondents who have good hygiene behavior
as much as 59.4% and the poorly as much as 40.6%.The respondents who have
good dietary behavior and poorly as much as 43.8% as much as 56.3. The
respondents who have good risk behavior as much as 55.2% and who have Bad
risk behavior as much as 44.8%. The respondents who have good physical activity
behavior as much as 55.2% and the poorly as much as 44.8%. Several parameters
then processed to divide the population of the study into two groups. With the
results of the respondents who have good health behavior as much as 49.0% and
the poorly health behavior as much as 51.0%.
Key words :behavior, health, Hygiene behavior, Dietarybehavior,Risk behavior,
Physical activity behavior
x
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL ................................................................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................ v
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 2
1.3 Hipotesis ....................................................................................... 2
1.4 Tujuan Penelitian ......................................................................... 3
1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... 5
2.1 Landasan Teori ............................................................................ 5
2.1.1 Kesehatan…………………..………………………………….5
2.1.1.1Definisi Sehat….…………………...………...…...5
2.1.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan…….7
2.1.2 Konsep Sehat Menurut Islam .................................................. 10
2.1.3 Perilaku ................................................................................... 17
2.1.3.1 Batasan Perilaku …………………………………………...17
2.1.3.2Tingkatan Perilaku……………………………………...….20
2.1.3.3 Perilaku Kesehatan .............................………….22
2.1.4 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat…………………………….25
2.1.4.1 Definisi PHBS……...…………….……………....25
2.1.4.2 Sasaran PHBS…….,…………….…………….…26
xi
2.2. Kerangka Teori……………………………………………………....30
2.3 Kerangka Konse .................................................................................. 30
2.4Definisi Operasional ............................................................................. 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian ........................................................................ 33
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 33
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ................................................. 33
3.3.1 Populasi ................................................................................... 33
3.3.2 Sampel ..................................................................................... 33
3.4 Cara Kerja Penelitian ................................................................. 34
3.4.1 Kriteria Penelitian…….……………………..…..…………...35
3.4.2 Metode Pengumpulan Data………………………….…..…...35
3.5 Manajemen Data ........................................................................ 35
3.5.1 Pengolahan Data...................................................................... 35
3.5.2 Penilaian Kuesioner ................................................................ 37
3.5.3 Etika Penelitian ....................................................................... 39
3.5.4 Biaya Penelitian ...................................................................... 39
3.5.5 Time Table……...………………………………………..39
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil ........................................................................................... 40
4.1.1 Analisis Univariant.................................................................. 40
4.1.2 Karakteristik Responden ......................................................... 40
4.1.3Distribusi Frekuensi Responden .............................................. 41
4.1.4 Sebaran responden berdasarkan status kesehatan, Hygiene
behavior, Dietary behavior, Risk behavior danPysical activity
behavior…………………………………………………………43
4.1.5 Gambaran Antar Variabel ...................................................... 45
4.1.5.1 Chi-Square dan Uji Fisher……………………………….,,,45
4.2 Pembahasan ................................................................................ 47
4.2.1 Status Kesehatan ..................................................................... 47
4.2.2 Hygiene behavior .................................................................... 48
4.2.3 Dietary behavior ..................................................................... 48
4.2.4 Risk behavior ........................................................................... 49
4.2.5 Health behavior …………...……………………………..49
xii
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ................................................................................ 51
5.2 Saran ........................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 53
LAMPIRAN .......................................................................................................... 56
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jumlah Mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Berdasarkan
Jenis Kelamin……………………………………………………………………33
Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Penelitian……….……………………..39
Tabel 4.1Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Sosio-Ekonomi .................... 40
Tabel 4.2Distrbusi Frekuensi Responnden Berdasarkan Perilaku Kesehatan
Mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012 .. 41
Tabel 4.3Sebaran responden berdasarkan status kesehatan, status kebersihan,
status gizi, perilaku berisiko dan aktivitas fisik .................................. 44
Tabel 4.4Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perilaku Kesehatan
(Health Behaviour) pada Mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Angkatan 2012 ........................................................................ 43
Tabel 4.5Hubungan Usia dengan Perilaku Kesehatan .......................................... 46
Tabel 4.6Hubungan Jenis Kelamin dengan Perilaku Kesehatan ........................... 46
Tabel 4.7Hubungan Status Kesehatan dengan Beberapa Variabel ....................... 47
Tabel 4.8Hubungan Status Kebersihan dengan Tempat Tinggal Sekarang .......... 48
Tabel 4.9Hubungan Perilaku Berisiko dengan Tempat Tinggal Sekarang ........... 49
Tabel 4.10Hubungan Status Gizi dengan Uang Saku Perbulan ............................ 50
Tabel 4.11Hubungan Tempat Tinggal Sekarang dengan Beberapa Variabel ....... 50
Tabel 4.12Hubungan Gangguan Tidur dengan Minum Kopi/Soda ...................... 51
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Kesediaan Responden Penelitian( Informed Consent ) ....... 62
Lampiran 2 Kuesioner Penelitian ........................................................................ 64
Lampiran 3 Ethical Aprove…...….....……………………………………..…….66
Lampiran 4 Riwayat Penulis.................................................................................67
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Rencana pembangunan jangka panjang bidang kesehatan RI tahun
2005 – 2025 atau “Indonesia Sehat 2025” disebutkan bahwa perilaku
masyarakat yang diharapkan dalam Indonesia Sehat 2025 adalah perilaku
yang bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan;
mencegah risiko terjadinya penyakit; melindungi diri dari ancaman
penyakit dan masalah kesehatan lainnya; sadar hukum; serta berpartisipasi
aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat, termasuk menyelenggarakan
masyarakat sehat dan aman (safe community)1.
Seiring dengan cepatnya perkembangan dalam era globalisasi, serta
adanya transisi demografi dan epidemiologi penyakit, maka masalah
penyakit akibat perilaku dan perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan
perilaku dan sosial budaya cenderung akan semakin kompleks.
Perbaikannya tidak hanya dilakukan pada aspek pelayanan kesehatan,
perbaikan pada lingkungan dan merekayasa kependudukan atau faktor
keturunan, tetapi perlu memperhatikan faktor perilaku yang secara teoritis
memiliki andil 30 - 35 % terhadap derajat kesehatan.1
Tahun 2002, World Health Organisation mengatakan bahwa di
negara-negara industri di Amerika Utara, Eropa dan Asia “Alkohol,
Merokok, konsumsi buah-buahan dan sayuran yang rendah serta
kurangnya aktivitas fisik merupakan 29% dari beban dan penyebab suatu
penyakit”.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Universitas Pelita Harapan
pada tahun 2012 mengenai perbedaan perilaku sehat antara mahasiswa
kesehatan dan non kesehatan menunjukkan bahwa secara garis besar
mahasiswa kesehatan memiliki perilaku kesehatan yang baik dibandingkan
dengan mahasiswa non kesehatan. Variabel yang diteliti dalam penelitian
2
tersebut adalah kebiasaan merokok, alkohol dan Dietary behavior,
meskipun kebiasaan merokok, alkohol dan kebiasaan makan mahasiswa
kesehatan dalam kondisi baik (masing-masing 95,1%, 89,7%, 48,9%)2.
Namun, masih terdapat beberapa mahasiswa kesehatan yang memiliki
perilaku kesehatan yang kurang baik meskipun persentasenya kecil.
Dengan latar belakang mahasiswa kesehatan yang mendapatkan
pendidikan yang cukup tentang kesehatan, diharapkan presentase tersebut
dapat diturunkan lagi, hingga ilmu pengetahuan yang didapat semasa
pendidikan dapat diamalkan di kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, peneliti bermaksud melakukan penilitian ilmiah
untuk menggambarkan perilaku kesehatan pada mahasiswa kesehatan.
Sehingga dapat diperoleh data yang menunjang penetapan strategi yang
lebih tepat untuk memperbaiki perilaku kesehatan pada mahasiswa
kesehatan khususnya mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012 yang dijadikan subjek
penelitian. Penelitian ini diberi judul Gambaran Perilaku Kesehatan pada
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah
Jakrta Angkatan 2012 pada tahun 2015.
1.1. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah diatas, dapat
dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Gambaran perilaku kesehatan pada mahasiswa PSPD tingkat 3 di FKIK
UIN Syarif HidayatullahJakarta.
1.2. Hipotesis
1. Perilaku kesehatan pada mahasiswa PSPD tingkat 3 di FKIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta kurang baik.
3
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan memahami gambaran perilaku kesehatan
mahasiswa PSPD tingkat 3 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2015.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui gambaran Status kesehatan, Perilaku Gizi,
Aktivitas Fisik, Hygiene behavior dan Perilaku Berisiko pada
mahasiswa PSPD FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada
tahun 2015.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Bagi Subjek Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
yang valid tentang beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
perilaku kesehatan pada mahasiswa kedokteran UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta pada tahun 2015.
2. Bagi Institusi
a. Dalam rangka memberikan informasi yang akan bermanfaat bagi
pengembangan kebijakan fakultas, pengarahan, dan pencegahan
kegiatan mahasiswa yang mengarah pada perilaku kesehatan yang
berisiko buruk.
b. Selain itu, promosi kesehatan ini sejalan dengan reformasi strategi
Sistem Pelayanan Kesehatan Nasional, yaitu 'pencegahan lebih
baik daripada pengobatan.
c. Kampus dapat membantu untuk mengeksplorasi perilaku kesehatan
mahasiswa PSPD dan meneliti faktor-faktor perilaku yang
mempengaruhi kesehatan mereka.
4
3. Bagi Peneliti
a. Menambah pengetahuan peneliti tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya perilaku kesehatan yang buruk pada
mahasiswa PSPD FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
b. Melalui penelitian ini dapat menerapkan dan memanfaatkan ilmu
yang didapat selama pendidikan dan menambah pengetahuan dan
pengalaman dalam membuat penelitian ilmiah.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Kesehatan
2.1.1.1 . Definisi Sehat
Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari
penyakitakan tetapi juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang
meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan spiritual. Menurut WHO (2005)
Sehat itu sendiri dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang sempurna
baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit
atau kelemahan.3 Definisi WHO tentang sehat mempunyai karakteristik
berikut yang dapat meningkatkan konsep sehat yang positif:
1. Memperhatikan individu sebagai sebuah system yang menyeluruh.
2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan
eksternal.
3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.4
Kata health berasal dari hal, yang berarti “hale, sound, whole”
(kuat, baik, utuh). Berkaitan dengan kesehatan manusia, kata health
(kesehatan) telah didefinisikan dengan sejumlah cara. Definisi kesehatan
yang dipublikasikan. World Health Oraganization (WHO) di tahun 1974
yaitu, “ kesehatan adalah suatu keadaan fisik, mental, dan sosial
kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan”.
Namun sekarang ini, kata tersebut mengambil pendekatan yang lebih
holistic, Hahn dan Payne menjelaskan kesehatan dalam bentuk enam
dimensi yang interaktif dan dinamis yaitu dimensi fisik, emosional, sosial,
6
intelektual, spiritual dan dimensi okupasional. Penulis buku kesehatan
masyarakat suatu pengantar memutuskan untuk menggabungkan definisi
kesehatan tersebut dengan definisi yang diciptakan sendiri yaitu kesehatan
sebagai keadaan atau kondisi dinamis yang sifatnya multidimentional dan
merupakan hasil dari adaptasi seseorang terhadap lingkungannya.
Kesehatan merupakan sumber untuk kehiudpan danada dalam berbagai
tingkatan. “banyak orang yang menikmati suatu konidis sehat walau orang
lain mungkin memandang kondisi tersebut sebagai kondisi sakit”.5
“ Health is a state of complete physical, mental and social
wellbeing and not merely an absence of disease or infirmity”. Kesehatan
adalah sebuah pernyataan tentang keadaan fisik, mental dan sosial yang
baik (sejahtera), tidak hanya semata-mata berkenaan dengan tidak adanya
penyakit atau kelemahan. Oleh karena itu secara lebih operasional,
kesehatan dirumuskan sebagai berikut:” Health is condition or qualityof
the human organism expressing the adequate functioning of the organism
in given condititon, genetic or environmental. Health means there is no
obvious evidence of disease, and that a person and organs of the body are
functioning normally”. Kesehatan adalah keadaan atau kualitas organisme
manusia yang mampu menjalankan fungsinya dengan baik, dipengaruhi
oleh beberapa faktor diantaranya faktor genetika dan lingkungan.6
Menurut Undang-undang Kesehatan No.23 tahun 1992 pasal 1
sehat didefinisikan sebagai keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social
yang menmungkinakan hdiup produktif secara sosial dan ekonomi.
kesehatan perlu dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari
beberapa unsur yang meliputi unsur fisik, mental dan sosial dimana
kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan. Dalam pengertian
yang paling luas, kesehatan merupakan suatu keadaan yang dinamis
dimana individu meneyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
lingkungan internal (psikologis, intelektual, spiritual dan penyakit) dan
eksternal (lingkungan fisik, sosial dan ekonomi) dalam mempertahankan
kesehatannya. Sebagaimana telah dirumuskan oleh WHO pada tahun 1984
7
bahwa pribadi yang sehat secara holistic meliputi sehat fisik, sehat jiwa,
sehat sosial dan sehat spiritual.5,7
Empat dimensi sehat ini telah diadopsi oleh American Psychiatric
Association pada tahun 1992 dalam konsep sehat biopsikososial spiritual.
Konsep sehat ini tidak berdiri sendiri secara terpisah, tetapi saling kait-
berkait dan menunjang.7
Dengan dimikian, kesehatan adalah totalitas yang menunjukkan
tidak adanya penyakit, dan bahwa organ-organ tubuh berfungsi secara
normal. Konsep kesehatan secara holistic meliputi berbagai dimensi
seperti dimensi fisik, mental, sosial, spiritual, emosi, pekerjaan, filosofi,
kultural, sosial ekonomi, pendidikan, nutrisi, kuratif dan preventif.8
2.1.1.2.Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan
Banyak sekali faktor yang mempengaruhi kesehatan sehingga
status kesehatan setiap individu berlainan. Faktor tersebut diantaranya
adalah:
1. Faktor fisik
Faktor- faktor fisik mencakup pengaruh geografi dan
lingkungan. Masalah kesehatan akibat faktor geogafi dapat
dipengaruhi secara langsung oleh ketinggian, letak dan iklimnya.
Di Negara tropis yang iklimnya hangat, lembab dan hujan turun
sepanjang tahun, penyakit parasite dan infeksius merupakan
masalah kesehatan yang utama. Sedangkan faktor lingkungan ini
berkaitan dengan kepedulian kita terhadap lingkungan.7
2. Faktor sosial dan budaya
8
Faktor-faktor sosial merupakan faktor yang muncul dari
interaksi antara individu. Contohnya masyarakat yang hidup di
daerah kota dengan kehiduapan serba cepat, memiliki angka
kesakitan terkait stress yang lebih tinggi dibandingkan masyarakat
yang hidup di desa dimana kehidupan disana lebih tenang. Faktor-
faktor budaya muncul dari petunjuk (baik eksplisit maupun
implisit) yang diwariskan kepada seseorang sebagai bagian dari
kelompok lingkungan tertentu. Petunjuk ini akan mengarahkan
mereka bagaimana berperilaku di dalamnya berkaitan dengan
hubungan dengan orang lain, dengan kekuatan supranatural atau
Tuhan dan/dengan lingkungan alamnya.7
3. Faktor kepercayaan, tradisi dan praduga
Kepercayaan, tradisi dan praduga dari anggota masyarakat
dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat itu. Kepercayaan
masyarakat terhadap perilaku kesehatan khusus seperti merokok
dapat mempengaruhi pembuatan kebijakan dalam memutuskan
untuk menggunakan atau tidaknya aturan dilarang merokok.
Tradisi dari kelompok etnik tertentu dapat mempengaruhi jenis
makanan dan layanan yang tersedia di masyarakat.7
4. Faktor ekonomi
Baik situasi ekonomi setempat maupun nasional dapat
mempengaruhi kesehatan melalui penurunan pelayanan kesehatan
dan sosial. Penurunan kondisi ekonomi berarti bahwa pemasukan
pajak yang rendah.7
5. Faktor politik
9
Pada besar atau kecilnya partisipasi pemerintah dalam isu-
isu kesehatan. Contohnya, telah menjadi pembicaraan lama di AS
untuk memutuskan sejauh mana pemerintah terlibat dalam layanan
kesehatan.7
6. Faktor agama
Sejumalah agama mengambil sikap tersendiri terhadapa
layanan kesehatan. Contohnya, beberapa komunitas keagamaan
membatasi jenis perlakuan medis yang dapat diterima
anggotanya.Sebagiantidak membolehkan imunisasi,lainnya
tidakmembolehkan anggota mereka diobati oleh dokter. Jelas
bahwa agama dapat mempengaruhi kesehatan suatu komunitas
baik secara positif maupun negatif.7
7. Norma Sosial
Pengaruh norma sosial dapat bersifat positif maupun
negatif dan dapat berubah kapan saja. Merokok, misalnya. Selama
tahun 1940-an, 1950-an dan 1960-an , merokok di kebanyakan
tempat dapat diterima. Kenyataannya, pada tahun sekitar 1960-an ,
sekitar 53% pria Amerika dan 32% wanita Amerika merokok.
Dengan begitu, di tahun 1960-an, perokok dapat diterima
masyarakat, apalagi biloa perokok itu pria. Di akhir abad ke-20,
persentase perokok mnurun menjadi 27.6% untuk pria dan 2.1%
untuk wanita, dan di kebanyakan tempat umum merokok tidak
dapat lagi diterima. Tuntutan hukum terhadap perusahaan
tembakau baik oleh pihak kejaksaan ataupun perorangan
memberikan bukti lebih jauh bahwa merokok tidak dapat lagi
diterima oleh masyarakat. Karena perubahan norma sosial ini,
makin sedikit asap rokok sekunder di banyak tempat umum, dan
sebagai akibatnya kesehatanpun membaik.7
8. Faktor sosial ekonomi
10
Baik di Amerika serikat maupun di Eropa Barat,
kesenjangan antara status kesehatan dan kematian antara mereka
yang menguasai dan tidak menguasai kekuatan ekonomi dan
sumber daya sosial semakin melebar. Ini berarti merka yang status
sosial ekonominya paling rendah, status kesehatannya pun paling
rendah dan paling sulit mendapatkan akses layanan kesehatan.
Gerbang menjuju system layanan kesehatan untuk kebanyakan
orang Amerika adalah doker keluarga. Kaum tak berpunya jarang
memiliki dokter keluarga. Bagi mereka, gerbang menuju system
layanan kesehatan adalah ruang gawat darurat rumah sakit
setempat. Selain mendapatkan akses menuju layanan kesehatan,
pendapatan lebih tinggi menumngkinakan seseorang untuk
memiliki rumah lebih baik, tinggal di pemukiman yang lebih aman
dan menngkatkan peluangnya untuk menerapkan perilaku yang
meningkatkan kesehatan.7
2.1.2. Konsep Sehat Menurut Islam
Dalam Bahasa arab kata sehat diungkapakan dengan kata as-sihhah
yaitu keadaan baik, bebas dari penyakit dan kekurangan serta dalam
keadaan normal.9
Dua istilah keagamaan yang digunakanun untuk menunjukkan
seberapa pentingnya kesehatan dalam pandangan Islam. Kedua istilah
tersebut adalah sehat dan afiat. Kedua istilah tersebut dalam Bahasa
Indonesia sering menjadi kata majemuk sehat wal afiat. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, kata afiat dapat dipersamakan dengan kata sehat.
afiat diartikan kuat dan sehat, sedangkan kata sehat sendiri antara lain
diartikan sebagaia keadaan baik segenap badan serta bagian-bagiannya
bebas dari sakit. Dalam Munjid al-Thullab, Fu’ad Ifram al-Bustamy
berpendapat bahwa sehat adalah hilangnya penyakit, dan berarti pula
11
sesuatu yang terbebas dan selamat dari segala yang tercela. Sehat dapat
pula erarti segar, tak sakit, betul, tak salah, selamat dan terpakai.8
Kata-kata sehat selanjutnya menjadi sifat atau keadaan yang
menggambarkan bukan hanya yang menjangkau kesehatan jasmani dan
rohani saja, melainkan juga kesehatan sosial kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja dan kesehatan gizi. Majelis Ulama Indonesia (MUI),
misalnya dalam Musyawarah Nasional Ulama tahun 1983 merumuskan
kesehatan sebagai “kesehatan jasmani, kesehatan ruhaniah dan sosial yang
dimiliki manusia sebagai karunia Allah yang wajib disyukuri dengan
mengemalkan dan memelihara serta mengembangkannya. Pengertian dan
luang lingkup dari masing-masing kesehatan ini dapat dikemukakan
sebagai berikut:10
1. Kesehatan Jasmani/Fisik
Dalam konteks kesehatan jasmani atau kesehatan fisik,
misalnya ditemukan sabda Rasulullah SAW yang artinya: “
sesungguhnya badanmu mempunyai hak atas dirimu” (H.R.
Bukhari)11
Kesehatan jasmani ini erat kaitannya dengan:
a. Mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal dan baik
yaitu makanan dan minuman yang dinyatakan boleh dimakan
dan diminum dan juga haru dalam keadaan baik.
b. Ajaran tentang bersuci ( thaharah) seperti penggunaan air yang
bersih dan mensucikan untuk keperluan mandi, berwudhu,
istinja dan sebagainya, ajaran tentang thaharah ini terkait
dengan pelaksanaan sebagian ibadah dalam islam sebagai
persyaratan ibadah agar dianggap sah secara huku islam, tetapi
juga agar timbul budaya, sikap hidup dan keperibadian yang
mencintai dan peduli terhadap kebersihan dalam arti seluas-
luasnya, yaitu mulai dari kebersihan diri sendiri, tempat tinggal
sampai dengan lingkungan. Kebersihan lingkungan perlu
diperhatikan karena lingkungan tersebut kotor, maka orang
12
yang ada di tempat tersebut itupun akan kotor dan mudah
terserang penyakit.
c. Kebersihan, suci dan bersih adalah dasar dan sendi segala
peraturan agama islam dan dibagi-bagi atas kebersihan rumah,
kebersihan pakaian dan badan. Kebersihan tubuh yang lahir
adalah suatu syarat mutlak untuk memperoleh kesucian batin.
Agar tubuh tetap sehat, al-Qur’an memeberikan beberapa
petunjuk dan tuntutan. Baik berupa pemeliharaan maupun
pencegahan dan pengobatan, antara lain sebagai berikut:
1. Mengkonsumsi makanan yang bergizi
2. Larangan mengkonsumsi makanan dan minuman yang
berbahaya.
3. Larangan makan dan minum secara berlebihan
4. Urgensi gerak dn olahraga bagi kesehatan tubuh
Dengan demikian, tampak bahwa ajaran Islam sangat
mementingkan kesehatan jasmani dan fisik yang dilakukan dengan
cara memelihara keersihan makanan, minuman, pakaian, tempat
tinggal dan seterusnya yang secara keseluruhan terintegrasi dalam
pelaksanaan ibadah.9
2. Kesehatan Rohani
kesehatan jasmani dan fisik dalam ajaran Islam memiliki
hubungan yang erat dengan kesehatan yang bersifat non fisik
rohaniah. Orang yang sedang sakit gigi, sakit kepala atau sakit
kanker misalnya menyebabkan pikiran dan perasaannya terganggu,
takut kalau penyakitnya itu tidak dapat disembuhkan. Hal yang
demikiian pada akhirnya menyebabkan ia tidak dapat tidur, tidak
nafsu makan dan seterusnya. Demikian pula orang yang terganggu
kesehatan rohaninya seperti tergonceng jiwanya akibat
mendapatkan musibah, atau dihadapkan kepada berbagai masalah
13
yang berat menyebabkan ia tidak nafsu makan, badannya lemas
dan pada akhirnya jatuh sakit.
Nabi Muhammad SAW menenunjuk bahwa keluhan fisik
yang terjadi kemungkinan karena adanya gangguan mental.
Seseorang datang mengeluhkan penyakit perut yang diderita
saudaranya setelah diberi obat berkali-kali, tetapi tidak kunjung
sembuh, hingga dinyatakan oleh Nabi Muhammad SAW, bahwa
perut saudaramu berbohong ( H.R. Bukhari )11.
hadits ini
memperlihatkan bahwa antara kesehatan rohani memiliki
hubungan yang erat dengan kesehatan jasmani. Sakit perut dalam
hadits tersebut adalah disebebkan karena perut orang tersebut suka
berbohong.
Al-Qur’an karim memang anyak berbicara tentang penyakit
jiwa. Mereka yang lemah Imani dinilai oleh al-Qur’an sebagai
orang yang memiliki penyakit didalam dadanya yang dimaksudkan
dengan hal itu bahwa mereka tidak dapat hidayat dan telah memilih
jalan yang saloah serta hati mereka sakit.
Penyakit-penyakit kejiwaan pun beraneka ragam dan
ertingkat-tingkat. Sikap angkuh, benci, dendam, fanatisme dan
kikir yang antara lain disebebakan karena bentuk keberlebihan
seseorang. Sedangkan rasa takut, cemas, pesimusme, rendah diri
adalah karena kekurangannya.
Penyakit rohani yang dimikian itu pula sudah diderita oleh
umat manusia dari sejak zaman dahulu. Nabi Muhammad SAW
pada suatu hari pernah menjumpai sahabat yang bernama Abu
Umamah yang sedang dilanda penyakit jiwa, berupa kehilangan
gairah hidup, pesimistis dan tidak ada keberanian mengambil
langkah. Menghadapi yang demikian itu, Nabi Muhammad SAW
mengajarkan sebuah doa kepadanya, yang artinya : “ Ya Allah aku
berlindung diri kepada-Mu dari perasaan ragu-ragu, pesimistis,
14
rasa lemah kemauan, malas, penegecut, kikir, terlilit hutang dan
diisolir oleh orang lain”.( H.R. Abu Umamah)12
3. Kesehatan sosial
Hidup bermasyarakat dalam arti yang seluas-luasnya adalah
merupakan salah satu naluri manusia. Ia tidak bisadan tidak
mungkin mampu hidup sendirian. Hal ini didasarkan pada
kenyataan bahwa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seperti
makan, minum, pakaian, tempat tinggal, komunikasi, kesehatan,
pendidikan dan sebagainya tidak mungkin dapat dipenuhi sendiri.
Semua itu dicapai dengan jalan berinteraksi dan berkomunikasi
serta bekerjasama dengan orang lain. Upaya ini mau tidak mau
membawa manusia harus hidup bermasyarakat.
Berdasrakan petunjuk dan isyarat al-Qur’an dan al-hadist
kita menjumpai ajaran etika bermasyarakat tersebut anatar lain
ajaran tentang saling tolong menolong, saling hormat
menghormati, saling nasehat menasehati, saling asah, dan saling
asih dan saling asuh. Sesuai dengan ayat Al-Qur’an Surat al-
Maidah:2 yang artinya :
“Dan tolong menolonglah kamu dalam kebijakan dan
takwa, dan janganlah tolng menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya
Allah amat berat siksa-Nya”13
Selain dengan memperhatikan dan mengamalkan ajaran al-
Qur’an dan al-hadis serta praktek kehidupan masyarakat yang
dipimpin oleh Rasulullah SAW, masyarakat yang sehat adalah
masyarakat yang berdiri di atas landasan iman, bukan masyarakat
yang menyimpang, melainkan masyarakat yang konsekuen dank
omit dengan akidah Islam, serta masyarakat yang
mengembangkan sikap toleransi, saling menghargai dan saling
15
menghormati, paham agama dan keyakinan masing-masing.
Melalui nilai-nilai inilah kesehatan masyarakat dapat diwujudkan.
4. Kesehatan lingkungan
Dilihat dari segi bentuknya kita menjumpai dua macam
lingkungan. Pertama, lingkungan fisik dan kedua adalah
lingkungan non fisik. Lingkungan fisik adalah lingkungan yang
terdiri dari benda-benda yang tidak bernyawa dan bernyawa,
seperti langit, matahari, bumi, sungai, laut, tumbuh-tumbuhan dan
sebagainya. Selanjutnya lingkungan yang bersifat non fisik dapat
berupa lingkungan rumah tangga, lingkungan kerja, lingkungan
ibadah, lingkungan pendidikan, lingkungan ekonomi, lingkungan
politik dan sebagainya. Lingkungan dalam pengertian non spesifik
ini selanjutnya dapat dikatakan ebagai situasi atau kondisi.
Lingkungan fisik yang sehat dapat ditandai oleh adanya
penghijauan yang asli, hutan dan segenap isinya terjaga dengan
baik, laut dengan segala isinya dapat dipelihara kejernihan dan
kelestariannya, jalan-jalan raya dapat dipelihara kebersihan,
ketertiban, keamanan, kenyamanan, dan keindahannya.
Lingkungan yang sehat juga ditandai oleh tersedianya air yang
jernih dan mencukupi, udara yang segar, bersih dan tidak tercemar
oleh polusi dan sebagainya.
Sedangkan lingkungan non fisik yang sehat dapat ditandai
oleh lingkungan atau suasana politik yang aman terkendali,
lingkungan ekonomi yang saling memajukan dan menguntungkan,
lingkungan pendidikan yang mendorong kegatan belajar dan
berprestasi, lingkungan sosial yang harmonis, lingkungan agama
yang mendorong terciptanya suasana kepatuhan dalam
menjalankan ibadah dan seterusnya. Kesehatan lingkungan yang
demikian itu pada akhirnya dapat menjadi salah satu keperluan
16
manusia dalam upaya mewujudkan kesehatan jasmani dan
rohaninya sebagaimana tersebut di atas.
5. Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja dapat diartikan sebagai kesehatan tempat
kerja, dan dapat pula berartisuatu keadaan dimana seluruh aspek
yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan berada
dalam keadaan sehat. berbagai aspek tersebut antara lain adanya
ruangan kerja yang bersih, berkomunikasi dalam jumlah dan
kualitas yang cukup dan berfungsi dengan baik, pimpinan yang
bijaksana, demokratis, adil penuh perhatian, kasih saying kepada
anak buahnya dan memberikan imbalan yang memadai. Sebagai
imbangannya, lingkungan kerja yang baik adalah lingkungan kerja
yang karyawannya disiplin, jujur, semangat, hormat kepada atasan,
bertanggung jawab dan bersahabat dengan seas am rekan kerja
lainnya.
Kesehatan kerja juga dapat berarti kerja yang dipotong oleh
penguasaan wawasan, ketrampilan serta akhlak dan kepribadian
yang agung. Dengan perpaduan tiga kompetensi tersebut, maka
pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik.
6. Kesehatan Gizi
Kesehatan gizi juga diartikan sebagai kesehatan yang
berkaitan dengan kualitas dan kadar protein, mineral dan khasiat
lainnya dari makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh
manusia. Makanan dan minuman tersebut kemudia diteliti unsur
khasiat dan manfaatnya bagi kebutuhan manusia, kemudian
dinyatakan sebagai makanan dan minuman yang baik dan halal.
Kebersihan gizi juga dapat diartikan sebagai kesehatan
yang berkaitan dengan cara memasak dan menyajikan makanan
17
dan minuman tersebut. Makanan dan minuman tersebut misalnya
harus diolah hingga benar-benar masak dan disajikan dengan
menggunakan wadah dan tempat yang bersih. Kesehatan gizi ini
selanjutnya dapat berfungsi dalam menpang kesehatan jasmani dan
rohani manusia. Sebagaimana al-Qur’an menyatakan dalam surat
al-Baqarah:186, al-Maidah: 88 dan al-Nahl: 144 ahwa islam
memerintahkan kepada manusia memakan sesuatu yang berasla
dari bumi, makanan dan minuman yang benar-benar halal dan baik.
2.1.3. Perilaku
2.1.3.1.Batasan Perilaku
Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu yang terwujud
dalam gerakan, tidak hanya badan atau ucapan, sedangkan batasan-batasan
perilaku (behavior) menurut Chaplin adalah respon (reaksi, tanggapan,
jawaban, balasan ) yang dilakukan suatu organisme, secara khusus
merupakan bagian dari kesatuan pola reaksi suatu perbuatan atau aktivitas,
suatu gerak atau kompleks gerak-gerik.14
Masalah kesehatan merupakan masalah yang kompleks yang
berupa resultan dari berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah
maupun masalah buatan manusia, sosial budaya, perilaku, populasi
penduduk, genetika, dan sebagainya. Derajat keehatan masyarakat yang
disebut sebagai Psycho-Socio Somatic Health Well Being, merupakan
resultan dari 4 faktor yaitu :
a. Environment atau lingkungan
b. Behaviour atau perilaku baik perilaku kesehatan maupun perilaku-
perilaku lainnya, antara yang pertama dan kedua dihubungkan
dengan ecological balance.
c. Heredity atau keturunan yang dipengaruhi oleh populasi, distribusi
penduduk, dan sebagaianya.
18
d. Health care service berupa program kesehatan yang bersifat
preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif.
Dari empat faktor tersebut di atas, lingkungan dan perilaku
merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap tinggi
rendahnya derajat kesehatan masyarakat. Tingkah laku sakit, peranan sakit
dan peranan pasien sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kelas
sosial, perbedaan suku bangsa dan budaya. Maka ancaman kesehatan yang
sama, bergantung dari variable-variabel tersebut dapat menimbulkan
reaksi yang berbeda di kalangan pasien.15
Selanjutnya lewrence Green mejelaskan bahwa perilaku itu dilator
belakangi atau dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu:
a. Faktor Predisposisi ( predisposing factors) seperti pengetahuan,
sikap dan sebagainya.
b. Faktor- faktor yang mendukung (enabling factors ) seperti
ketersediaan sumber/ fasilitas.
c. Faktor- faktor yang memperkuat atau mendorong (reinforcing
factors ) seperti sikap dan perilaku petugas.16
paradigma sehat adalah cara pandang atau pola pikir pembangunan
kesehatan yang bersifat holistik,proaktif antisipatif, dengan melihat
masalah kesehatan sebagai maslaah yang dipengaruhi oleh banyak faktor
secara dinamis dan lintas sektoral, dalam suatu wilayah yang berorientasi
kepada peningkatan pemeliharaan dan perlindungan terhadap penduduk
agar tetap sehat dan bukan hanya penyembuhan penduduk yang sakit.
Pada intinya paradigma sehat memberikan perhatian utama terhadap
kebijakan yang bersifat pencegahan dan promosi kesehatan, memberikan
dukungan dan alokasi sumber daya untuk menjaga agar yang sehat tetap
sehat namun tetap mengupayakan yang sakit segera sehat. pada prinsipnya
kebijakan tersebut menekankan pada masyarakat untuk menguatamakan
kegiatan kesehatan daripada mengobati penyakit.17
19
Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas
organisme (makhluk hiudp ) yang bersangkutan. Oleh sebab itu , dari
sudut pandang biologis semua makhluk hidup mulai dari tumbuh-
tumbuhan, binatang sampai dengan manusia itu berperilaku, karena
mereka mempunyai aktivitas masing-masing. Sehingga yang dimaksud
dengan perliaku manusia, pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas
dari masnusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas
antara lain: berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah,
menulis, membaca dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan
bahwa yang dimaksud dengan perilaku manusia adalah semua kegiatan
ataupun aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun yang
tidak dapat diamati oleh pihak luar.18
Skinner 1938 seorang ahli psikologi, merumuskan bahwa perilaku
merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus ( rangsangan
dari luar). Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus
terhadap oraganisme,k dan kemudian organisme tersebut merespons, maka
teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus Organisme Respons.
Skinner membedakan adanya dua respons:
a. Respondent respons atau Reflexive, yakni respons yang
ditimbulkan oleh rangsangan- rangsangan (stimulus) tertentu.
Stimulus semacam ini disebut elictitng stimulation karena
menimbulkan respons-respons yang relatif tetap. Misalnya,
makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan,cahaya
teranga menyebabkan mata tertutup dan sebagainya. Respondent
respons ini juga mencakup perilaku emosional, misalnya
mendengar berita musibah menjadi sedih atau menangis, lulus
ujian meluapkan kegembiraan dengan mengadakan pesta dan
sebagainya.
b. Operante respons atau instrumental respons, yakni respons yang
timbul dan berkembang kemudia diikuti oleh stimulus atau
perangsangan tertentu. Perangsangan ini disebut reinforcing
20
stimulaton atau reinforce, karena memperkuat respons. Misalnya
apabila seorang petugas kesehatan melaksankan tugasnya dengan
baik (respons terhadaptugasnya) kemudian memperoleh
penghargaan dari atasannya (stimulus baru), maka petugas
kesehatan tersebut akan lebih baik lagi dalam melaksanaan
tugasnya.18
Dilihat dari bentuk respons terhadap stimulus ini maka perilaku
dapat dibedakan menjadi dua:
a. Perilaku tertutup (covert behavior)
Respons sesorang terhadap stimulus dalam bentuk
terselebung atau tertutup (covert). Respons atau reaksi terhadap
stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi,
pengerahuan/kesadaran dan sikap yang terjadi pada orang yang
menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas
oleh orang lain.
b. Perilaku terbuka ( overt behaviour)
Respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk
tindakan nyata atau terbuka. Respons terhadap stimulus tersebut
sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktik (practice), yang
dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain.18
Menurut teori behaviourism yang memandang perilaku sebagai
proses fisiologis, dimana prinsip dasar fisiologis tersebut menggambarkan
bahwa bila ada stimulus, maka ada respon. Cattle merumsukan bahwa
perilaku sebagai respon merupakan fungsi dari situasi dan keperibadian.
Berperan sebagai stimulus yang merupakan faktor eksternal yang dalam
hal ini dapat berupa faktor-faktor sosial budaya, ekonomi, dan sebagainya.
Sedangkan faktor internal adalah keperibadian yang berasal dari dalam
indvidu itu sendiri. Keperibadian dapat berupa nilai-nilai maupun sikap.19
21
2.1.3.2. Tingkatan Perilaku
Suatu sikap belum tentu otomatis terwujud dalam suatu tindakan.
Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perubahan nyata diperlukan
faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain
adalah fasilitas, praktik atau tindakan memiliki beberapa tindakan, sebagi
berikut:
a. Persepsi (perception)
Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan
tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktik tingkat
pertama.
b. Respon terpimpin (guided response)
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar
dan sesuai dengan contoh yang daapt merupakan indicator praktik
tingkat dua.
c. Mekanisme ( mechanisme)
Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan
benar secara otomatis atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan,
maka ia sudah mencapai praktik tingkat tiga.
d. Adopsi ( adoption)
Adospi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah
berkembang dengan baik. Artinya tindakan tersebut sudah
dimodifikasitanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut.18
2.1.3.3. Perilaku kesehatan
Perilaku kesehatan adalah suatu respons seseorang(organisme)
terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit,
sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman serta lingkungan. Dari
batasan ini, perilaku kesehatan dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok:
22
a. Perilaku pemeliharaan kesehatan ( health maintenance)
Adalah perilaku atau usaha seseorang untuk memelihara
atau menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk
penyembuhan bila sakit. Oleh sebab itu, perilaku pemeliharaan
kesehatan ini terdiri atas 3 aspek yaitu
1) Perilaku pencegahan penyakit dan penyembuhan penyakit bila
sakit, seerta pemulihan kesehatan bilamana telah sembuh dari
penyakit.
2) perilaku peningkatan kesehatan, apabila seseorng dalam
keadaan sehat.
3) perilaku gizi (makanan dan minuman), makanan dan minuman
dapat memelihara serta meningkatkan kesehatan seseorang,
tetapi sebaliknya makanan dan minuman dapat menjadi
penyebab menurunnya kesehatan seseorang, bahkan dapat
mendatangkan penyakit.
b. Perilaku pencarian dan penggunaan sistem atau fasilitas pelayanan
kesehatan, atau sering disebut perilaku pencarian pengobatan (health
seeking behavior).
Perilaku ini adalah menyangkut upaya atau tindakan
seseorang pada saat menderita penyakit dan atau kecelakaan.
Tindakan atau perilaku ini di mulai dari menobati sendiri(self
treatemnet) sampai mencari pengobatan ke luar negri.
c. perilaku kesehatan lingkungan
bagaimana seseorang merespons terhadap lingkungan, baik
lingkungan fisik maupun sosial budaya dan sebagainya, sehingga
lingkungan tersebut tidak mempengaruhi kesehatannya. Dengan
perkataan lain, bagaimana seseorang mengelola lingkungannya
sehingga tidak mengganggu kesehatannya sendiri, keluarga atau
masyarakat.20
23
Lingkup perilaku ini seluas lingkup kesehatan lingkungan
itu sendiri. Perilaku ini antara lain mencakup:
1) Perilaku sehubungan dengan air bersih.
2) Perilaku sehubungan dengan pembuangan air kotor.
3) Perilaku sehubungan dengan limbah.
4) Perilaku sehubungan dengan rumah sehat.
5) Perilaku sehubungan dengan pembersihan sarang-sarang
nyamuk.
Seseorang ahli lain (Becker, 1979) membuat klasifikasi lain
tentang perilaku kesehatan ini:
a. Perilaku hidup sehat
Adalah perilaku-perilaku yang berkaitan dengan upaya atau
kegiatan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan
kesehatannya. Perilaku ini mencakup antara lain:
i. Makan dengan menu seimbang (appropriate diet). Menu
seimbang disini dalam arti kualitas (mengandung zat-zat
gizi yang diperlukan tubuh), dan kuantitas dalam arti
jumlahnya cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh (tidak
kurang, tetapi juga tidak lebih). Secara kualitas mungkin di
Indonesia dikenal dengan ungkapan Empat Sehat Lima
Sempurna
ii. Olahraga teratur, juga mencakup kulaitas (gerakan), dan
kuantitas dalam arti frekuensi dan waktu yang digunakan
untuk olahraga. Dengan sendirinya kedua aspek ini akan
tergantung dari usia, status kesehatan yang bersangkutan.
24
iii. Menghindari perilaku berisiko yang terdiri atas merokok
yang merupakan kebiasaan buruk yang mengakibatkan
berbagai macam penyakit. Ironisnya kebiasaan merokok
ini, khususnya di Indonesia, seolah-olah sudah
membudaya. Hampir 50% penduduk Indonesia usia
dewasa merokok. Bahkan dari hasil suatu penelitian,dapat
disimpulkan bahwa sekitar 15% remaja Indonesia
merokok. Inilah tantangan pendidikan kesehatan di
Indonesia. Kebiasaan minum minuman keras dan
mengkonsumsi narkoba (narkotika dan bahan-bahan
berbahaya lainnya, juga cenderung meningkat. Sekitar 1%
penduduk Indonesia dewaswa diperkirakan sudah
mempunyai kebiasaan minum minuman keras. Dan
mencegah perilaku seks yang berdampak negatif terhadap
kesehatan dan sosialisasi seseorang baik di masa sekarng
maupun di masa depan.
iv. Istirahat yang cukup. Dengan meningkatnya kebutuhan
hidup akibat tuntutan untuk penyesuaian dengan
lingkungan modern, mengharuskan seseorang untuk
bekerja keras dan berlebihan, sehingga waktu istirahat
berkurang. Hal ini juga dapat membahayakan kesehatan.
v. Mengendalikan stress. Stress akan terjadi pada siapa saja,
dan akibatnya bermacam-macam bagi kesehatan. Lebih
banyak sebagai akibat dari tuntutan hidup yang keras
seperti diuraikan di atas. Kecenderungan stress akan
meningkat pada setiap orang. Stress tidak dapat kita
hindari, yang penting kita menjaga agar stress tidak
menyebabkan gangguan kesehatan, kita harus dapat
25
mengendalikan atau mengelola stress dengan kegiatan-
kegiatan yang positif.
vi. Perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan,
misalnya tidak berganti-ganti pasangan dalam hubungan
seks, penyesuaian diri kita terhadap lingkungan dan
sebagainya.
b. Perilaku sakit ( Illnes Behaviour)
perilaku sakit ini mencakup respons seseorang terhadap
sakit dan penyakit serta presepsinya terhadap sakit itu,
pengetahuan tentang penyebab dan gejal penyakit, pengobatan
penyakit dan sebagainya.
c. Perilaku peran sakit ( The Sick Role Behaviour)
Dari segi sosiologi, orang sakit mempunyai peran yang
mencakup hak-hak orang sakit dan kewajiban sebagai orang sakit.
Hal dan kewajiban ini harus diketahui oleh orang sakitsendiri
maupun orang lain (terutama kularganya). Yang selanjutnya
disebut perilaku peran orang sakit.18,21
2.1.4. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat ( PHBS )
2.1.4.1. Definisi PHBS
PHBS adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau
menciptakan kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok, dan
masyarakat dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi,
dan melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan
perilaku melalui pendekatan pimpinan ( Advocacy ), bina sosial (Social
Support ), dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment ) sebagai suatu
26
upaya untuk memabntu masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya
sendiri dalam atanan masing-masing agar dapat menerapkan cara-cara
hdiup sehat dalam rangka menjaga, memelihara, dan meningkatkan
kesehatan.22
PHBS juga didefinisikan sebagai sekumpulan perilaku yang
dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang
menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang
dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.23
PHBS adalah bentuk perwujudan paradigma sehat dalam budaya
hidup perorangan, keluarga, dan masyarakat yang berorientasi sehat,
bertujuan untuk meningkatkan, memilihara, dan melindungi kesehatannya
baik fisik, mental, spiritual maupun sosial.22,23
Dalam kaitannya dengan “ Gerakan Pembangunan Berwawasan
Kesehatan” sebagai strategi Pembangunan Nasional untuk mewujudkan
“Indonesia Sehat 2010”. Paradigm sehat perlu dijabarkan dan
dioperasionalkan antara lain dalam bentuk PHBS.20
2.1.4.2. Sasaran PHBS
Dalam program PHBS ini dilakukan pada sasaran utama yaitu
PHBS tatanan Rumah Tangga yaitu seluruh anggota keluarga yaitu
pasangan Usia Subur, bumil, anak, remaja, lansia, dan pengasuh anak yang
selanjutnya diharapkan akan berkembang kea rah Desa/ Kelurahan.
Kecamatan/Puskesmas dan Kabupaten/kota sehat.24
Ada beberapa hal yang sangat perlu diterapkan sasaran PHBS
dengan memperhatikan hal-hal itu untuk mengurangi prevalensi keadaan
yag buruk terkait kesehatan, hal-hal itu sebagai berikut:
a. Kebersihan Kulit
Memelihara kebersihan kulit, harus memperhatikan
kebiasaan berikut ini:
i. Mandi dua kali sehari.
27
ii. Mandi pakai sabun.
iii. Menjaga kebersihan pakaian.
iv. Menjaga kebersihan lingkungan.
b. Kebersihan Rambut
Untuk selalu memelihara rambut dan kulit kepala dan kesan
cantik serta tidak berbau apek, perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
i. Memperhatikan kebersihan rambut dengan mencuci rambut
sekurang-kurangnya dua kali seminggu.
ii. Mencuci rambut dengan shampoo/ bahan pencuci rambut
lainnya.
iii. Menggunakan alat-alat pemeliharaan rambut sendiri.25
c. Kebersihan Gigi
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga kebersihan
gigi adalah sebagai berikut:
i. Menggosok gigi secara benar dan teratur dianjurkan setiap
habis makan.
ii. Memakai sikat gigi sendiri.
iii. Menghindari makanan yang merusak gigi.
iv. Membiasakan makan buah-buahan yang menjaga kesehatan
gigi.
v. Memeriksakan gig secara rutin.25
d. Kebersihan Tangan, kaki dan kuku
Kebersihan tangan berhubungan dengan penggunaan sabun
dan cuci tangan dengan menggunakan sabun. Pencucian tangan
28
dengan sabun yang benar dan di saat yang tepat dapat menjadi
peran penting dalam mengurangi kemungkinan adanya bakteri
penyebab diare melekat pada tangan, tapi praktik cuci tangan harus
dilakukan dengan benar dan pada saat yang tepat. Waktu yang
tepat untuk mencuci tangan dengan sabun adalah ketika sebelum
makan, sebelum memberi makan anak, sebelum menyiapkan
makanan, setelah buang air besar dan setelah membantu anak
membuang air besar.26
Menurut Siti Khadijah 2007, kebersihan kaki sama halnya dengan
kebersihan tangan yaitu dalam kebersihan nya harus menggunakan sabun
sehingga kulit kaki bersih dan bebas dari penyakit terutama pnyakit kulit.27
Kuku yang bersih menghindarkan kita dari berbagai penyakit dan
juga secara estetika akan lebih indah. Oleh karena itu kuku yang kotor
dapat menyebabkan penyakit tertentu antara lain :
1. Pada kuku sendiri
i. Cantengan
ii. Jamur kuku
2. Pada tempat lain
i. luka dan infeksi tempat garukan
ii. cacingan
menurut Odang, 1995 yang dikutip oleh siti Khadijah 2007
menyatakan bahwa dalam menghindari penyakit akibat kuku yan kotor
maka perlu diperhatikan hal berikut:
1. membersihkan tangan sebelum makan.
2. memotong kuku secara teratur.
3. membersihkan lingkungan.
4. mencuci kaki sebelum tidur.
e. Kebiasaan Berolah Raga
29
olah raga yang teratur mencakup kualitas gerakan dan
kuantitas dalam arti dan frekuensi yang digunakan untuk
berolahraga. Dengan demikian akan menentukan status kesehatan
seseorang khususnya anak-anak pada masa pertumbuhan.18
dorongan berolahraga secara teratur dapat memelihara
jantung, peredaran darah dan frekuensi nadi. Macam-macam olah
raga yang dapat kita lakukan antara lainnya seperti
bersepeda,lari,berenang dan senam.25
f. Gizi dan Menu Seimbang
Keadaan gizi setiap individu merupakan faktor yang amat
penting karena zat gizi kehidupan yang esensial bagi pertumbuhan
dan perkembangan manusia sepanjang hayatnya. Gizi seimbang
adalah salah satu faktor pecepatan pada pertumbuhan sumber daya
manusia yang sehat, cerdas, aktif dan produktif. Sebaliknya,
kekurangan gizi pada anak-anak dan dewasa akan mengakibatkan
lemahnya kemampuan belajar, sepat lelah dan sakit-sakitan.
Hal penting yang perlu diperhatikan pada gizi seimbang ini
adalah makanan yang beranek ragam yang mengandung
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan serat sesuai
dengan proporsi yang memkan sayur-sayuran dan buah-buahan
serta pola makan yang teratur yaitu tiga kali sehari di pagi, siang
dan malam hari.28
30
2.2. Kerangka Teori
2.3. Kerangka Konsep
Perilaku Kesehatan
yang baik atau yang
kurang baik
Perilaku Kesehatan
1. Jenis kelamin
2. Karakteristik keluarga dan
sosioekonomi
3. Tempat tinggal
4. Pendapatan orang tua
5. Uang saku
6. Usia
Hygiene Behavior
Dietary behavior
Risk behavior
Physical activity
behavior
Dietary Behavior Perilaku kebersihan Perilaku Berisiko Aktivitas fisik
Alkohol Narkoba Perilaku seksual
Status kesehatan
Status kesehatan
31
2.4. Definisi Operasional
No Nama Variable Definisi Operasional Skala Ukur Hasil Ukur Alat dan cara
ukur
1. Perilaku
kesehatan
Adalah tanggapan
atau reaksi individu
yang terwujud dalam
gerakan, tidak hanya
badan atau
ucapan.(wawolumaya
2001). Dari segi
biologis, perilaku
adalah suatu kegiatan
atau aktivitas
organisme yang
bersangkutan
(Notoatmodjo 2007)
Nominal 1. Perilaku baik
(nilai mean
sama dengan
atau di atas
87.2 )
2. Perilaku
kurang baik
(nilai mean
dibawah 87.2)
Menyebarkan
kuisioner
2. Jenis kelamin Status gender seorang
yang dapat diketahui
dengan
wawancara/melihat
postur dan
penampilan fisik
orang tersebut
(Sebastian 2008)
Nominal 1.laki-laki
2.perempuan
Menyebarkan
kuisioner
5. Usia Masa yang pernah
didahului seseorang
sejak tahun kelahiran
sampai waktu
penelitian (Afranis
2002)
Nominal 1. <20 tahun
2. >20 tahun
Menyebarkan
kuisioner
32
7. Dietary
behavior
Yaitu respon
seseorang terhadap
makanan sebagai
kebutuhan vital bagi
kehidupan
Nominal 1.Diatery
Behavior baik
2.Diatery
Behavior
kurang baik
Menyebarkan
kuesioner
8. Perilaku
berisiko
setiap perilaku atau
tindakan yang
meningkatkan
kemungkinan
seseorang tertular
atau menularkan
penyakit
Nominal 1.Perilaku baik
2.Perilaku buruk
Menyebarkan
kuesioner
9. Perilaku
kebersihan
Perilaku individu
terhadap kebersihan
lingkungan dan
kebersihan diri.
Nominal 1.perilaku baik
2.perilaku kurang
baik
Menyebarkan
kuesioner
10. Aktivitas fisik Setiap gerakan tubuh
yang dihasilkan oleh
otot rangka yang
memerlukan
pengeluaran energi.
Nominal 1.perilaku baik
2.perilaku kurang
baik
Menyebarkan
kuesioner
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Penelitian Descrtptive ini mengunakan desain cross-sectional.
3.2. Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta pada bulan Agustus 2015.
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi penelitian ini yaitu mahasiswa Program Studi Pendidikan
Dokter (PSPD) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Angkatan 2012.
3.3.2. Sampel
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah total sampling,
yaitu semua mahasiswa PSPD Alasan memilih total sampling dikarenakan
adanya perbedaan antara satu angkatan dengan yang lain yang dipengaruhi
oleh beberapa faktor yang memungkinkan perbedaan hasil bila
menggunakan random sampling.
Tabel 3.1 Jumlah Mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki 35
Perempuan 61
Jumlah 96
34
3.4. Cara Kerja Penelitian
Menentukan sampel penelitian
Datang ke Angkatan yang terpilih sebagai
sampel
Permintaan izin kepada responden
sekaligus menjelaskan mengenai penelitian
Pembagian kuesioner kepada seluruh
mahasiswa Program Studi Pendidikan
Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta angkatan 2012
Informed consent
kesediaan untuk
pengisian kuisioner
Bersedia Tidak
bersedia
Penjelasan tentang pengisian kuisioner
Pengisian kuisioner
Sumber kuisioner didapatkan
dari kuisioner Brooklyn
College of the City
University of New York
mengenai perilaku kesehatan
Dilakukan validasi
kuisioner kepada 30
mahasiswa
Hasil
Diskusi
Kuisioner akhir
Clearing data
Melakukan perizinan kepada pembimbing
riset
Pengumpulan dan pengolahan data dengan
SPSS versi 22 Drop out 0
kuisioner
35
3.4.1. Kriteria Penelitian
a. Kritera Inklusi
Mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012.
b. Kriteri Eksklusi
1. Mahasiswa/i yang menolak untuk dijadikan sebagai subjek penelitian
2. Mahasiswa/i yang tidak mengisi salah satu pertanyaan kuesioner
c. Kriteria Drop Out
1. Mahasiswa/i yang menolak untuk dijadikan sebagai subjek penelitian
2. Mahasiswa/i yang tidak mengisi salah satu pertanyaan kuesioner
3.4.2. Metode Pengumpulan Data
1. Pengarhan pengisisan kuesioner
Pada saat wawancara terdapat beberapa formulir yang meliputi:
a. Surat Pesetujuan kesediaan ikut penelitian.
b. Kuesioner yang berisikan pertanyaan mengenai status kesehatan, Hygiene
behavior, Dietarybehavior,Risk behavior, dan Physical activity behavior
3.5. Manajemen Data
3.5.1. Pengolahan Data
Data hasil penelitian akan diolah dengan menggunakan SPSS
(Statistic Package for Social Science) versi 22,0.
Tahapan pengolahan data yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Editing Data
Pada tahap ini, data yang telah terkumpul diperiksa untuk
mengetahui apakah data tersebut sudah cukup baik dan memenuhi
persyaratan. Data yang sudah diperoleh harus memenuhi syarat antara
36
lain : pengisian kuesioner harus lengkap dalam arti semua pertanyaan
dalam kuesioner harus dijawab atau diisi oleh responden sesuai dengan
ketentuan cara menjawab yang telah ditetapkan.
b. Koding
Setelah data diolah, selanjutnya adalah memberi kode terhadap
jawaban agar roses pengolahan data lebih mudah.
c. Membuat struktur data dan file data
d. Memasukkan data ke komputer dan mengecek data
e. Membersihkan data dan memeriksa data yang sudah dientry ke
dalam komputer.
Dengan mengacu pada kuesioner yang telah diisi, maka
dilakukan pemilihan variabel yang sesuai dengan tujuan penelitian ini.
kemudian variabel-variabel tersebut diberi kode tertentu sesuai dengan
analisa.
f. Analisis Data
Setelah data terkumpul, maka data dapat dinilai ( mean), lalu
diolah dengan komputer menggunakan program SPSS (Statistic
Package for Social Science) versi 22,0
1. Uji Univariat
Uji ini digunakan untuk melihat destribusi dan persentase yang
dinilai dari masing-masing variabel yang dijadikan karakteristik
responden
37
3.5.2. Penilaian Kuesioner29
1. Status Kesehatan
Status kesehatan dalam penelitian ini meliputi pertanyaan-
pertanyaan mengenai riwayat masalah kesehatan, riwayat berobat ke
dokter, riwayat kecelakaan, riwayat dirawat di rumah sakit, riwayat
penyakit keluarga, dan riwayat gangguan tidur dengan skor Ya= 2, tidak
=1.
2. Hygiene behavior
Hygiene behavior dalam penelitian ini meliputi pertanyaan-
pertanyaan mengenai kebiasaan membersihkan kamar pribadi, kebiasaan
mencuci tangan sesuai prosedur yang dipelajari, keteraturan menyikat gigi,
frekuensi mandi dalam sehari, bahan apa saja yang digunakan untuk
membersihkan tubuh selama mandi, apakah mencuci baju sendiri atau
dengan menggunakan jasa laundri, frekuensi mencuci pakaian dan
frekuensi mengganti pakaian (termasuk pakaian dalam). Pertanyaan-
pertanyaan ini kemudian dilakukan penilian yang berkaitan dengan
kesetujuan, yakni sebagai berikut sangat tidak setuju= 1, tidak setuju= 2,
ragu-ragu= 3, setuju = 4, sangat setuju= 5, dan berkaitan dengan
frekuensi, yakni sebagai berikut 1 kali = 1, 2 kali= 2, 3 kali= 3, >3
kali = 4, mencuci sendiri = 1, laundry =2, tidak pakai sabun/shampo =1,
sabun = 2, shampo = 3, sabun dan shampo = 4.
3. Kebiasaan makan (Dietry behavior)
Kebiasaan dalam penelitian ini meliputi pertanyaan-pertanyaan
mengenai keteraturan makan, sarapan pagi, makan siang dan makan
malam, pengetahuan mengenai kandunan yang dimakan, konsumsi
makanan berlemak*, ayam, sayur-sayuran dan buah-buahan, kebiasaan
mengemil, konsumsi susu/yogurt, kopi/ minuman bersoda, konsumsi
suplemen, dan pakah harga mempengaruhi pola makan dan minum
38
responden dengan skor sangat jarang = 1, jarang = 2, kadang-kadang = 3,
sering = 4, selalu = 5)
*penilaian konsumsi lemak (Sangat jarang = 5, jarang = 4, kadang-
kadang =3, sering =2, selalu =1)
4. Perilaku Berisiko (Risk Behaviour)
Perilaku berisiko dalam penelitian ini meliputi pertanyaan-
pertanyaan mengenai kebiasaan merokok atau dekat dengan perokok,
konsumsi alkohol, penggunaan obat-obatan narkotika/steroid dan
Hubungan seksual dengan skor Tidak Pernah = 4, pernah =3, kadang-
kadang =2, sering =1.
5. Physical activity behavior
Physical activity behavior dalam penelitian ini meliputi
pertanyaan-pertanyaan mengenaiberapa jam waktu luang yang dimiliki
responden pada hari biasa dan hari libur, kegiataan saat waktu luang (
membaca buku, menonton TV, bermain/mendengar musik, keluar bersama
teman, olah raga, tidak ada kegiatan, kegiatan saat libur ( di rumah/kos
(personal activity), jalan-jalan bersama keluarga atau teman, belajar,
aktivitas lain (organisasi dll), yang menghalangi kegiataan saat libur, cara
berangkat/kembali dari kampus, kemampuan melakukan aktivitas fisik,
aktivitas fisik yang sering dilakukan, frekuensi melakukan aktivitas fisik,
alasan melakukan aktivitas fisik dan tingkat kondisi fisik. (Skor : penilaian
sangat bergantung pada pilihan jawaban pada masing-masing pertayaan.
Skor ini dapat dilihat di bab lampiran mengenai isi kuesioer ).
Dari berbagai parameter di atas kemudian dibagi menjadi dua
golongan yakni golongan baik dan kurang baik, misal status kesehatan
baik dan status kesehatan kurang baik. Dua golongan ini dipisahkan
dengan nilai mean yang di ambil dari seluruh jumlah skor yang didapatkan
dari seluruh responden kemudian dibagi dengan jumlah responden. Hal ini
39
bertujuan agar nilai standar yang diambil dalam penilaian adalah nilai
yang sesuai dengan rata-rata yang ada di lapangan.
3.5.3. Etika Penelitian
Penelitian dimulai dengan usulan penelitian yang disetujui oleh
komisi etik Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam
Negeri Jakarta Syarif Hidayatullah Jakarta.
Responden penelitian diberi penjelasan mengenai tujuan dan cara
penelitian yang akan dilakukan, dan dimintai persetujuan secara tertulis
(informed concent).
3.5.4. Biaya Penelitian
Biaya yang diperlukan untuk penelitian ini sebesar Rp. 300.000.
biaya ini digunakan untuk memfotokopi kuesioner.
3.5.5. Time Table
Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Penelitian
Kegiatan Minggu
ke-1
Minggu
ke-2
Minggu
ke-3
Minggu
ke-4
Minggu ke-
5
1. Pembuatan Proposal X - - - -
2. Diskusi dengan
pembimbing X - - - -
3. Pengambilan data - - X - -
4. Pengolahan data - - - X -
5. Pelaporan hasil - - - - X
40
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
4.1.1. Analisis Univariat
4.1.2. Karakteristik Responden
Karakteristik sosio-ekonomi dipelihatkan pada tabel 4.1
Responden sebagian besar berjenis kelamin perempuan (63,5%) dan
berusia 20 tahun atau lebih (88,5%). Responden paling banyak lahir di
daerah perkotaan (72,9%) dan kos/asrama/kontrakan menjadi tempat yang
banyak ditinggali responden (86,5%). Untuk status ekonomi, uang saku
perbulan responden sebagian besar antara Rp. 500-000 hingga Rp.
2.000.000 (79,2%).
Tabel 4.1 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Sosio-Ekonomi.
Variabel Kategori Frekuensi (N) Presentase (%)
Usia ≥ 20 85 88,5
< 20 11 11,5
Jenis Kelamin Laki-laki 35 36,5
Perempuan 61 63,5
Tempat Tinggal
Sekarang
Kos/Asrama/Kontra
kan
83 86,5
Bersama orang tua
atau saudara 13 13,5
Uang Saku
Perbulan
< Rp. 500.000 4 4,2
Rp. 500.000- Rp.
2.000.000
76 79,2
>Rp. 2.000.000 16 16,7
41
4.1.3. Distribusi Frekuensi Responden
Tabel 4.2 Distrbusi Frekuensi Responnden Berdasarkan Gambaran Perilaku
Kesehatan Mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012
Variabel Frekuensi (N) Presentase (%)
Gangguan Tidur
Tidak 60 62,5
Ya 36 37,5
Kebiasaan Mencuci Tangan
Sangat tidak setuju 4 4,2
Tidak setuju 15 15,6
Rau-ragu 38 39,6
Setuju 30 31,3
Sangat setuju 9 9,4
Keteraturan Makan
Jarang 28 29,2
Kadang-kadang 44 45,8
Sering 24 25,0
Sarapan Pagi
Sangat jarang 12 2,5
Jarang 27 28,1
Kadang-kadan 32 33,3
Sering 25 26,0
Makanan Berlemak
Sangat Jarang 1 1,0
Jarang 13 13,5
Kadang-kadang 43 44,8
Sering 39 40,6
Minum Kopi / Soda
Sangat jarang 13 13,5
Jarang 28 29,2
42
Kadang-kadang 31 32,3
Sering 24 25,0
Rokok
Tidak Pernah 79 82,3
Pernah 9 9,4
Kadang-kadang 4 4,2
Sering 4 4,2
Minum Alkohol
Tidak Pernah 88 91,7
Pernah 6 6,3
Kadang-kadang 1 1,0
Sering 1 1,0
Obat Narkotika/Steroid
Tidak pernah 93 96,9
Pernah 3 3,1
Hubungan Seksual
Tidak pernah 88 91,7
Pernah 7 7,3
Kadang-kadang `1 1,0
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa angkatan
2012 tidak memiliki gangguan tidur (62,5%), ragu-ragu dalam melakukan
cuci tangan yang benar sesuai prosedur yang telah dipelajari (39,6%),
kadang-kadang dalam keteraturan pola makan (45,8%), kadang-kadang
dalam mengkonsumsi sarapan pagi (33,3%), kadang-kadang dalam
menkonsumsi lemak (44,8%), dan kadang-kadang dalam mengkonsumsi
minuman kopi maupun bersoda (32,3%).
Tabel tersebut pula menunjukkan hal-hal yang berkaitan dengan
perilaku berisiko (Risk behaviour) dengan hasil hampir sebagian besar
43
mahasiswa angkatan 2012 tidak pernah merokok (82,3%), namun sekitar
4,2% mahasiswa sering menghisap rokok, sisanya 4,2 % kadang-kadang
menghisap rokok dan 9,4% pernah menghisap rokok.
Sebagian besar mahasiswa PSPD angkatan 2012 tidak pernah
mengkonsumsi alkohol (91,7%). Namun, sekitar 1% mahasiswa angkatan
2012 sering mengkonsumsi alkohol. Sisanya 6,3% mahasiswa pernah
mengkonsumsi alkohol dan 1% kadang-kadang mengkonsumsi alkohol.
Sebagian besar mahasiswa PSPD angkatan 2012 tidak pernah
mengkonsumsi obat narkotika atau steroid (96,9%). Sisanya 3%
mahasiswa pernah mengkonsumsi obat narkotika atau steroid.
Sebagian besar mahasiswa PSPD angkatan 2012 tidak pernah
melakukan hubungan seksual (91,7%). Namun, terdapat 1% mahasiswa
kadang-kadang melakukan hubungan seksual. Sisanya 7,3% Pernah
memiliki riwayat hubungan seksual.
4.1.4. Sebaran responden berdasarkan status kesehatan, Hygiene behavior,
Dietary behavior, Risk behavior, Physical activity behavior
Perilaku kesehatan dalam penelitian ini dinilai dengan beberapa
parameter seperti status kesehatan, Hygiene behavior, kebiasaan makan,
perilaku berisiko dan aktivitas fisik. Parameter tersebut kemudian dinilai
dengan menggunakan skor yang didapatkan dari masing-masing pertanyaan
yang diajukan di dalam kuesioner. Pada pengolahan data, skor tersebut
dikategorikan menjadi dua kelompok yakni baik dan kurang baik. Nilai
batasan yang membagi dua kelompok tersebut adalah nilai mean. Nilai
mean digunakan karena Penelitian ini memberikan gambaran kondisi
lapangan yang sebenarnya.
44
Tabel 4.3 Sebaran responden berdasarkan status kesehatan, Hygiene
behavior, Dietarybehavior,Risk behavior, Physical activity behavior
Variabel Kategori Frekuensi (N) Presentase
(%)
Status Kesehatan
Baik 52 54,2
Kurang Baik 44 45,8
Hygiene behavior
Baik 57 59,4
Kurang Baik 39 40,6
Dietry behavior
Baik 42 43,8
Kurang Baik 54 56,3
Perilaku Berisiko
(risk behaviour)
Baik 53 55,2
Tidak Baik 43 44,8
Physical activity
behavior
Baik 53 55,2
Kurang Baik 43 44,8
Tabel 4.3 menggambarkan sebaran responden berdasarkan tingkat
status kesehatan, Hygiene behavior, Dietarybehavior, perilaku berisiko
dan Physical activity behavior. Sebagian besar mahasiswa memiliki status
kesehatan yang baik (54,2%). Sebagian besar mahasiswa memiliki tingkat
Hygiene behavior yang baik ( 59,4%). Sebagian besar mahasiswa
memiliki Physical activity behavioryang baik (55,2%). Sebagian besar
mahasiswa memiliki perilaku berisiko yang baik (55,2%). Sebaliknya,
sebagian besar mahasiswa memiliki tingkat kebiasaan makan (Dietary
behavior)yang kurang baik ( 56,3%).Parameter tersebut kemudian diolah
untuk membagi populasi penelitian menjadi dua kelompok yakni
mahasiswa dengan prilaku kesehatan (health behaviour) yang baik dan
kurang baik.
45
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perilaku
Kesehatan (Health Behaviour) pada Mahasiswa PSPD UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012
Perilaku Kesehatan
(Health Behaviour)
Frekuensi Presentase
N %
Kurang Baik 49 51,0
Baik 47 49,0
Total 96 100,0
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa PSPD
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki perilaku kesehatan (Health
Behaviour) yang baik (49,0%)
4.1.5. Gambaran Antar Variabel
4.1.5.1. Chi-Square dan Uji Fisher
Uji ini bertujuan untuk melihat hubungan kedua variabel yang
bersifat kategorik dan tidak saling berhubungan. Uji ini dikatakan
signifkan bila p value< 0,05.
Tabel 4.5 Gambaran Usia dengan Perilaku Kesehatan
Kelompok usia
Perilaku kesehatan
Kurang Baik Baik P value
N %
N %
≥ 20 tahun 41 83,7 44 93,6
< 20 tahun 8 16,3 3 6,4
Total 49 100,0 47 100,0
*Pearson Chi-Square
*0,126
46
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa responden yang memiliki perilaku
kesehatan baik sebagian besar dimiliki oleh mahasiswa dengan usia≥ 20
tahun yakni berjumlah 44 mahasiswa dari 47 mahasiswa yang berperilaku
baik (93,6%). Di lain sisi, responden yang memiliki perilaku kesehatan
yang kurang baik juga sebagian besar dimiliki oleh mahasiswa dengan
usia ≥ 20 tahun dengan jumlah 44 mahasiswa dari 49 mahasiswa yang
memiliki perilaku kesehatan kurang baik (83,7%). Dari hasil uji statistik
diperoleh nilai probabilitas (p value) 0,126 (>0,05), maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara
perilaku kesehatan dengan bertambahnya usia.
Tabel 4.6 Gambaran Jenis Kelamin dengan Perilaku Kesehatan
Jenis Kelamin
Perilaku kesehatan
Kurang Baik Baik P value
N %
N %
Laki-laki 21 42,8 14 29,8
Perempuan 28 57,2 33 70,2
Total 49 100,0 47 100,0
*Pearson Chi-Square
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa mahasiswa dengan perilaku
kesehatan baik sebagian besar dimiliki oleh mahasiswa perempuan dengan
jumlah 33 dari 47 mahasiswa yang memiliki perilaku kesehatan yang baik
(70,2%). Disisi lain, mahasiswa dengan perilaku kesehatan yang kurang
baik sebagian besar juga dmiliki oleh mahasiswa perempuan dengan
jumlah 28 dari 49 mahasiswa yang memiliki perilaku kesehatan yang
kurang baik (57,2%).hasil uji statistik memperoleh nilai probabilitas (p
value) 0,184 (>0,05), maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
hubungan yang bermakna antara perilaku kesehatan dengan perbedaan
jenis kelamin.
4.2. Pembahasan
*0,184
47
Penelitian ini bersifat descriptive study dengan menggunakan
desain cross-sectional, yang pada prinsinya hanya memperlihatkan
gambaran tentang suatu keadaan yang umumnya terjadi saat sekarang
secara objektif, tidak mencari adanya hubungan sebab akibat. Hasil
penelitian ini merupakan gambaran suatu keadaan pada saat tertentu,
artinya gambaran perilaku kesehatan yang meliputi status kesehatan,
Hygiene behavior, Dietary behavior, Risk behavior, Physical activity
behavior pada mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan
2012 dapat berubah pada saat yang akan datang. Dengan demikian hasil
penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan pada waktu dan tempat
berbeda.
Pembahasan yang dikemukakan pada penelitian ini dibandingkan
dengan teori yang ada.
4.2.1 Status Kesehatan
Berdasarkan hasil penelitian yang ditunjukkan pada tabel 4.3,
didapatkan 52 mahasiswa (54,2%) memiliki status kesehatan yang baik
dan 44 mahasiswa (45,8%) memilki status kesehatan yang kurang baik.
Pada penelitian ini tidak mengukur tingkat pengetahuan responden
dikarenakan responden merupakan mahasiswa kesehatan angkatan 2012
yang kini merupakan tingkat tiga di PSPD UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Oleh karena itu, semua responden dianggap memiliki pengetahuan
yang cukup mengenai kesehatan. Pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa
sebagian besar mahasiswa memiliki status kesehatan yang baik hal ini
sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Notoatmodjo pada tahun 2007
menyebutkan bahwa seseorang yang memiliki pengetahuan yang baik
maka kemungkinan besar memiliki perilaku yang baik17
.
Merujuk pada tabel 4.1 didapatkan bahwa sebagian besar
mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2012 tahun
2015 bertempat tinggal saat ini di kos/asrama/kontrakan dengan presentase
86,5%. Tempat tinggal yang jauh dari orang tua berpengaruh terhadap pola
48
makan seseorang yang kemudian berpengaruh pada status kesehatan
seseorang. Hal ini dikemukakan oleh Simanjuntak tahun 1998 yang
menyebutkan bahwa pola makan mahasiswa yang bertempat tinggal di
kos/asrama/kontrakan bergantung pada kondisi keuangan mereka yang
tidak tentu pada waktu-waktu tertentu20
, sehingga tidak jarang pola makan
mahasiswa yang bertempat tinggal dikos/asrama/kontrakan menjadi tidak
teratur dan kemudian berpenaruh terhadap status kesehatan.
Salah satu perilaku hidup sehat yang dipaparkan oleh Becker tahun
1979 adalah istirahat yang cukup, sehingga gangguan tidur tentu akan
berakibat pada kesehatan seseorang8.
4.2.2 kebiasaan Kebersihan (Hygiene behavior)
Berdasarkan hasil penelitian yang ditunjukkan pada tabel 4.3,
didapatkan 57 mahasiswa (59,4%) memiliki Hygiene behavior yang baik
dan 39 mahasiswa (40,6%) memilki Hygiene behavior yang kurang baik.
4.2.3. Kebiasaan Makan ( Dietry Behaviour)
Berdasarkan hasil penelitian yang ditunjukkan pada tabel 4.3,
didapatkan bahwa sebagian besar mahasiswa PSPD UIN Syarif
Hidayatullah angkatan 2012 pada tahun 2015 memiliki kebiasaan makan
kurang baik dengan presentase 56,3%.
Penelitian ini berusaha menghubungkan antara kebiasaan makan
dengan uang saku perbulan. Dengan uji bivariat didapatkan nilai
signifikansinya adalah 0,629 yang menunjukkan bahwa tidak terdapat
hubungan yang bermakna antara kedua variabel tersebut.
Penelitian yang dilakukan oleh simanjuntak 1998 menyebutkan
bahwa uang saku mahasiswa yang umumnya bertempat tinggal di
kos/asrama/kontrakan mengalami siklus yang tidak tentu pada waktu
tertentu sehingga hal ini berpengaruh pada pola gizi mahasiswa. Hal ini
mengakibatkan gizi mahasiswa baik pada waktu tertentu dan gizi
mahasiswa kurang baik pada waktu tertentu pula.
49
4.2.4. Perilaku Berisiko (Risk Behaviour)
Berdasarkan hasil penelitian yang ditunjukkan pada tabel 4.3,
didapatkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki perilaku berisiko
yang baik (good risk behaviour) dengan presentase 55.2%.
4.2.5. Perilaku Kesehatan (Health Behavior)
parameter-parameter yang diteliti seperti status kesehatan, Hygiene
behavior, Dietary behavior, Risk behavior, Physical activity behavior
kemudian dilakukan pengolahan lebih lanjut untuk membagi responden
menjadi dua kelompok. Hasil pengolahan parameter-parameter tersebut
disajikan pada tabel 4.4 yang menunjukkan bahwa sebagian besar
mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angakatan 2012 tahun
2015 memiliki perilaku kesehatan yang kurang baik yakni dengan
persentase 51,0%. Persentase ini tidak jauh berbeda dengan mahasiswa
yang memiliki perilaku kesehatan yang kurang baik (49%).
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki perilaku
kesehatan yang baik sebagian besar dimiliki oleh mahasiswa dengan usia ≥
20 tahun. Namun, disisi lain mahasiswa dengan perilaku kesehatan yang
kurang baik sebagian besar juga dimiliki oleh mahasiswa dengan usia ≥ 20
tahun. Hubungan ini tidak bermakna (p value 0,126 ) karena jumlah
mahasiswa dengan usia ≥ 20 tahun lebih banyak dibandingkan dengan usia
<20 tahun (88,5%).
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa mahasiswa dengan perilaku
kesehatan baik cenderung dimiliki oleh mahasiswa dengan jenis
kelamin perempuan (70,2%), disisi lain mahasiswa dengan perilaku
kesehatan kurang baik juga cenderung dimiliki oleh mahasiswa dengan
jenis kelamin perempuan. Hubungan ini tidak bermakna (p value 0,184 )
karena jumlah mahasiswa dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak
dibandingkan dengan mahasiswa yang berjenis kelamin laki-laki (63,5%).
50
51
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sebagian besar mahasiswa Program Studi Pendidian Dokter (PSPD)
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan
2012 pada tahun 2015 memiliki status kesehatan yang baik dengan
presentase 54,2%.
2. Sebagian besar mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Angkatan 2012 pada tahun 2015 memiliki Hygiene behavior yang baik
dengan presentase 59,4%.
3. Sebagian besar mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Angkatan 2012 pada tahun 2015 memiliki kebiasaan makan ( dietary
behavior) yang kurang baik dengan presentase 56,3%.
4. Sebagian besar mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Angkatan 2012 pada tahun 2015 memiliki perilaku berisiko yang baik
(good risk behaviour) dengan presentase 55,2%.
5. Sebagian besar mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Angkatan 2012 pada tahun 2015 memiliki Physical activity behavior yang
baik dengan presentase 55,2%.
6. Sebagian besar mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Angkatan 2012 pada tahun 2015 memiliki perilaku kesehatan yang
kurang baik dengan presentase 51,0%.
B. Saran
1. Penelitian ini dianjurkan dilakukan pada bulan Januari hingga Agustus
karena penelitian ini meneliti aktivitas mahasiswa di kampus. Bulan-
bulan tersebut dianggap bulan aktif mahasiswa dalam proses belajar-
mengajar di kampus.
2. Saran untuk penelitian selanjutnya agar melakukan metode penelitian
dengan wawancara langsung kepada responden. Hal ini diharapkan data
yang dihasilkan lebih mendekati kondisi responden yang sebenarnya.
52
3. Diharapkan Program Studi Pendidikan Dokter dapat memberikan
pemahaman yang lebih mengenai kesehatan, kebersihan, gizi, serta
aktivitas fisik yang baik untuk menunjang karir mahasiswa sebagai dokter
di masa depan dan meningkatkan kualitas perilaku kesehatan mahasiswa.
4. Diharapkan Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dapat memberikan pengetahuan keagamaan yang
lebih kepada mahasiswa dalam setiap mata pelajarannya.
53
DAFTAR PUSTAKA
1. Roni, Tatang. Hubungan Pendidikan dan Penghasilan dengan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia vol.12.
No 1/April 2013.
2. Universitas Pelita Harapan. Hubungan Perilaku Kesehatan antara
Mahasiswa Kesehatan dengan Mahasiswa Non Kesehatan. Jakarta : UPH
hal 4. 2012.
3. Potter P & Perry AG. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Ed.4: konsep,
proses, dan praktek. Alih Bahasa: Yasmin Asih et al. Editor edisi Bahasa
indonesia, Devi Yulianti, Monica Ester.Jakarta.2005.
4. Edelman CL & Mandle CL. Health promotion throughout the lifespan (8th
ed.). St Louis, Missouri: Mosby Inc.2010.
5. World Health Organization. A safer future: global public health security in
the 21st century, The World Health Report. [diakses pada 5 april 2015].
diakses dari: http://www.who.int/whr/2007/en/index.
6. Widyastuti PS. Kesehatan Masyarakat, Suatu Pengantar 4th ed. Jakarta:
EGC.. P.3-8.2007
7. Tohir, M. 10 langkah Menuju Jiwa Sehat. Jakarta:Lentera Hati.2006
8. Tajudin, M.Concept of Health and Disease. Jakarta: Faculty of Medicine
and Health Science Syarif Hidayatullah State Islamic University. 2008
9. Badan Litbang dan Diklat Departemen Agama RI. Kesehatan Dalam
Perspektif Al-Qur’an. Jakarta. 2009
10. Nata, A. Perspektif Islam tentang Pendidikan Kedokteran. Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negri Syarif
Hidayatullah. Jakarta.2004
11. Hadis Riwayat al-Bukhari dari 'Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash
12. Hadis Riwayat. Abu Umamah.
13. Surat Al-Maidah:2. Al-Qur’an Al-Karim
14. Soejoeti S. Konsep Sehat, Sakit dan Penyakit dla Konteks Sosial Budaya.
Jakarta: Pusat penelitian Ekologi Kesehatan Badan Penlitian dan
Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI. 2000. P.2
54
15. Notoatmodjo S. Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta: Rineka
Cipta. 2003
16. Departemen Kesehatan RI. Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju
Indonesia Sehat. Buku pedoman pembinaan program perilaku Hidup
bersih dan Sehat di Tanatan Sarana Kesehatan. Jakarta. 2003. P.2-3.
17. Notoatmodjo S. Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta: Rineka
Cipta.2007. p133.
18. Wawolumaya C. Metodologi Riset Kedokteran: Survey Epidemiologi
Sederhana. Jakarta: Panorama Perc.2001
19. Ramdaniati S. Pengetahuan dan Sikap terhadap Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat pada Rumah tangga. Fakultas kesehatan masyarakat Indonesia,
Depok.2008
20. Payaman JS.Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia Edisi ke-4.
Jakarta: FEUI.1998
21. Widyastuti P. Kesehatan Masyarakat Suatu Pengantar. Jakarta: EGC. 2007
22. Dinas Kesehatan Subdin. Promosi Dan Kesehatan Masyarakat: Pedoman
Pengembangan Kabupaten/Kota Percontohan Program Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS). 2006. Sulawesi Selatan. [Diakses pada tanggal
17 july 2015] diakses dari:
http://dinkessulsel.go.id/pdf/perilaku_hidup_bersih_&_sehat.pdf
23. Departemen kesehatan RI. Rencana Pembangunan kesehatan menuju
Indonesia Sehat.2003
24. Departemen Kesehata RI.Pengembangan Promosi Kesehatan Didaerah
Melalui Dana Dekon. Jakarta:Depkes RI.2006
25. Irianto K. Gizi dan Pola Hidup Sehat. Bandung: Yrama Widya. 2007
26. BAPENAS. Analisis nasional Penyediaan fasilitas Sanitasi & Permintaan
Kesanggupan Enam Kota Di Inonesia. Jakarta: BAPENS.2008
27. Khadijah S. Pengetahuan Sikap dan Tindakan Tentang Sanitasi Perumahan
Masyarakat Suku Laut Di Kecamatan. Lingga kabupaten Lingga propinsi
kepulauan Riau Tahun 2007. Skripsi .FKM USU, Medan. 2008
28. Tarigan M. Penerapan Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam
Tatanan Rumah Tangga di Wilayah kerja puskesmas Rantau Laban
55
Kecematan Rambutan Kota Tebing Tinggi Tahun 2004. Skripsi, FKM
USU. 2004
29. Pilsudski J. Quesionnaire of Health Behaviour of Martial Arts Students
(QHBMAS). New York: Brooklyn College of the City University of New
York USA. 2013
56
lampiran
GAMBARAN PERILAKU KESEHATAN PADA MAHASISWA
KEDOKTERAN TINGKAT 3 DI FKIK UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA PADA TAHUN 2015
KUESIONER PENELITIAN
LEMBAR KESEDIAAN RESPONDEN
(INFORMED CONSENT)
Assalamu’alaikum. Wr. Wb.
Salam Sejahterah Bagi Kita Semua.
Kepada teman-teman dan adik-adik mahasiswa/mahasiswi PSPD UIN
syarif hidayatullah Jakarta-kabupaten tangerang selatan, saya mengucapkan
terima kasih sebesar-besarnya atas kesediaannya meluangkan waktu untuk
mengisih surat persetujuan dalam kuesioner ini.
Pertama-tama, izinkan saya memperkenalkan diri. Saya adalah
Mahasiswi Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif
Hidayatullah Jurusan Pendidikan Dokter, angkatan tahun 2012. Saat ini saya
sedang melakukan Survei gambaran perilaku kesehatan pada mahasiswa
kedokteran tingkat 3 di FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2015
,untuk menyelesaikan tugas akhir pendidikan kedokteran.
Untuk itu saya mohon kesediaan teman-teman dan adik-adik untuk ikut
serta dalam survei ini, yaitu sebagai responden. saya akan menayakan beberapa
hal seputar identitas teman-teman dan adik-adik, pengetahuan teman- teman dan
adik-adik sehubungan dengan perilaku kesehatan, serta bagaimana perilaku
teman-teman dan adik-adik dalam hidup sehari-hari, bagaimana keadaan
kesehatan dan pribadi anda mengenai perilaku kesehatan dan bagaimana
tanggapan anda mengenai hal tersebut. Informasi yang teman-teman dan adik-adik
57
berikan akan kami jaga kerahasiaanya. Jika teman-teman dan adik-adik bersedia
di mohon untuk menandatangani lembar persetujuan yang telah disediakan.
Data Responden
Usia / jenis kelamin : …………………../…………………….
Hari / tanggal Pengamatan : …………………./……………………..
Dengan ini menyatakan bersedia untuk menjadi responden dalam survei ini, tanpa
adanya paksaan dari pihak manapun. Saya akan menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh peneliti dengan jujur dan apa adanya.
Responden
(.....................................)
Peneliti
Mohammed J.M. Shabat
Nim:1112103000102
58
KUESIONER
GAMBARAN PERILAKU KESEHATAN PADA MAHASISWA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS ISLAM
NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ANGKATAN 2012 PADA
TAHUN 2015
Petunjuk Pengisian Kuesioner
1. Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dan seluruh alternatif jawabannya.
2. Pilihlah alternatif jawaban yang paling sesuai menurut Anda.
3. Berilah tanda silang (√) atau lingkari jawaban yang anda pilih pada pilihan
jawaban yang disediakan .
4. Jika ada pertanyaan yang kurang dimengerti, tanyakan lansung kepada
peneliti.
5.Jawaban saudara/i berikan tidak berpengaruh pada kedudukan anda. Untuk itu
dimohon untuk memberikan jawaban yang objektif yang sesuai
dengan kenyataan dan pengalaman pribadi anda. Jawaban anda akan kami
rahasiakan.
6. Hasil survey ini akan digunakan untuk bahan penyusunan skripsi sebagai
salah satu syarat dalam program strata satu (S-1).
Terima kasih telah meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini.
Selamat mengerjakan
59
Identitas Responden:
1. Jenis kelamin :
2. Usia :
3. Tempat lahir (desa/ kota ) :
4. Tempat tinggal sekarang ( kos/ rumah private/ sama ortua-saudara ) :
5. Biaya Kuliah ( beasiswa/ biaya sendiri ) :
6. Uang suku anda perbulan :
< Rp 500.000
RP 500.000 – Rp 2.000.000
> Rp 2.000.000
7. Pendidikan terakhir ayah:
8. Pekerjaan Ayah :
9. Pendidikan terakhir :
10. Pekerjaan Ibu :
11. Pendapatan Orang Tua perbulan:
< Rp 500.000
RP 500.000 – Rp 2.000.000
> Rp 2.000.000- Rp 6.000.000
> Rp 6.000.000
Jawablah yang berikut dengan teliti,pertanyaan-pertanyaan tersebut bertujuan
untuk mengetahui status kesehatan mahasiswa PSPD
( 3 bulan terakhir )
1. Apakah anda memiliki masalah
kesehatan
a) Ya b) tidak
2. Apakah anda berobat ke dokter a) Ya b) tidak
3. Apakah anda pernah kecelakaan a) Ya b) tidak
4. Apakah anda pernah dirawat inap di RS a) Ya b) tidak
5. Apakah ada di keluarga anda yang
memiliki penyakit bahaya
( penyakit menular/ penyakt
jantung/kanker..dll )
a) Ya b) tidak
6. Apakah anda mengalami gangguan tidur
bila, ya ?
7. Anda tidur berapa jam sehari (kira-kira)
a) Ya b) tidak
a) susah bangun b) susah
tidur
a) <6 jam b) >6 jam
60
Pertanyaan berikut mengenai Hygiene behavior, mohon dijawab sesuai kenyataan:
( 2 bulan terakhir )
2. Anda selalu menjaga kebersihan kamar o sangat tidak setuju
o tidak setuju
o ragu-ragu
o setuju
o Sangat setuju
3. Anda terbiasa cuci tangan o sangat tidak setuju
o tidak setuju
o ragu-ragu
o setuju
o Sangat setuju
4. Anda teratur sikat gigi o sangat tidak setuju
o tidak setuju
o ragu-ragu
o setuju
o Sangat setuju
5. Anda mandi berapa kali sehari o 1 kali
o 2 kali
o 3 kali
o > 3 kali
6. Saat mandi,anda menggunakan ? o Tidak pakai sabun/shampoo
o Sabun
o Shampoo
o Sabon & shampoo
7. Anda mencuci pakaian sendiri atau
laundry ?
o Sendiri
o laundry
8. Berapa kali seminggu anda cuci pakaian o 1 kali
o 2 kali
o 3 kali
o > 3 kali
9. anda mengganti pakain berapa kali sehari
( termasuka pakaian dalam ) o 1 kali
o 2 kali
o 3 kali
o > 3 kali
61
Pertanyaan-pertanyaan berikut tentang kegiatan dan aktivitas fisik anda yang
bertujuan untuk menilai Physical activity behaviorpada mahasiswa PSPD:
1. Berapa jam ( waktu luang ) yang anda miliki pada hari biasa :
a. Tidak ada
b. 1-3 jam
c. 3-6 jam
d. Lebih dari 6 jam
2. Berapa jam ( waktu luang ) yang anda miliki pada hari libur :
a. 1-3 jam
b. 3-6 jam
c. 6-8 jam
d. > 8 jam
3. Kegiatan apa yang anda lakukan pada waktu luang anda ( pilih 2
pilihan yang paling mungkin ):
a. Baca buku
b. Tonton tv
c. Main/dengar music
d. Keluar bersama teman
e. olahraga
f. Tidak ada kegiatan
4. Saat libur, anda menghabiskan waktu dimana( pilih yang paling sering ):
a. Rumah/kos ( istirahat, personal activity )
b. Jalan-jalan ( keluarga/ teman )
c. Belajar
d. Aktivitas lain (organisasi..dll )
5. Apa yang menghalangi atau membatasi kegiatan anda saat libur :
a. Karena masalah biaya
b. Tidak tertarik main
c. Tidak ada waktu untuk main atau
beraktivitas
d. Sebab lain ( kegiatan organisasi..dll)
6. Anda berangkat/ kembali dari kampus (piling yang paling sering) :
a. Jalan kaki
b. Berkendaraan motor/mobil
62
7. apakah anda mampu melakukan aktivitas fisik setiap hari :
a. ya
b. tidak
8. aktivitas fisik yang sering anda lakukan :
a. berenang
b. fitness/gym
c. jalan kaki ( > 20 menit )
d. lari
e. berspeda
f. team sports, ex: football, basketball..dll
g. selain itu,( tulis disini …………….. )
9. Berapa kali anda melakukan aktivitas fisik ( berdasarkan jawaban anda
di pertanyaan No.8 ):
a. 1-2 kali sehari
b. 3 kali sehari
c. 1 kali seminggu
d. 2 kali seminggu
e. Kadang-kadang
10. Alasana anda melakukan aktivitas fisik ( pilih 2 pilihan yang paling
mungkin ) :
a. Untuk bersenang-senang
b. Untuk kesehatan
c. Untuk ketemu teman
d. Untuk mendapatkan teman baru
e. Untuk memiliki tubuh yang fit dan
memperbaiki fisik tubuh
f. Untuk memenuhi suatu syarat
(organisasi USMR,CIMSA..dll)
11. Apakah anda bisa menentukan kondisi fisik anda :
a. Ya
b. Tidak
12. Kira-kira,tingkat kondisi fisik anda:
a. Sangat rendah
b. Rendah
c. Sedang
d. baik
e. Sangat baik
63
Pertanyaan-pertanyaan berikut mengenai kebiasaan makan/ minum anda (Dietary
behavior), mohon pilih penilaian yang sesuai dengan anda.
( 3 bulan terakhir )
1. Anda makan teratu Sangat jarang
Jarang
kadang-kadang
sering
selalu
2. Anda sarapan pagi Sangat jarang
Jarang
kadang-kadang
sering
selalu
3. Anda makan malam Sangat jarang
Jarang
kadang-kadang
sering
selalu
4. Anda punya pengetahuan tentang
kandungan makanan anda
Sangat jarang
Jarang
kadang-kadang
sering
selalu
5. Anda mengkonsumsi makanan
berlemak
Sangat jarang
Jarang
kadang-kadang
sering
selalu
6. Anda biasanya makan ayam Sangat jarang
Jarang
kadang-kadang
sering
selalu
7. Anda mengkonsumsi sayur-sayuran Sangat jarang
Jarang
kadang-kadang
sering
64
selalu
8. Anda mengkonsumsi buah-buahan Sangat jarang
Jarang
kadang-kadang
sering
selalu
9. Anda suka cemil selain makanan
utuama
Sangat jarang
Jarang
kadang-kadang
sering
selalu
10. Anda mengkonsumsi susu/yogurt Sangat jarang
Jarang
kadang-kadang
sering
selalu
11. Anda mengkonsumi kopi/ miuman
bersoda
Sangat jarang
Jarang
kadang-kadang
sering
selalu
12. Anda mengkonsumsi suplemen Sangat jarang
Jarang
kadang-kadang
sering
selalu
13. Harga makanan/minuman punya
pengaruh terhadap pola
makan/minum anda
Sangat jarang
Jarang
kadang-kadang
sering
selalu
65
Pertanyaan-pertanyaan berikut tentang perilaku yang berisiko(Risk behavior).
1. Anda merokok Tidak pernah
Pernah
Kadang-kadang
sering
2. anda duduk bersama orang
merokok
Tidak pernah
Pernah
Kadang-kadang
sering
3. Anda minum alcohol Tidak pernah
Pernah
Kadang-kadang
sering
4. anda menggunakan obat-obatan
narkotika/Steroids
Tidak pernah
Pernah
Kadang-kadang
sering
5. Hubungan seksual Tidak pernah
Pernah
Kadang-kadang
sering
66
67
DAFTAR RIWAYAT PENULIS
Nama : Mohamme J.M. Shabat
Tempat Tanggal Lahir : Palestine. 21 Janari 1992
Alamat : Wisma Safira, Pisangan barat, Ciputat
Email : [email protected]
No.Telepon : 085774222710
Riwayat Pendidikan :
Beit Hanoun Primary school(1998-2004)
Beit Hanoun School(2004-2007)
Hayel AbdulHamid High School (2007-2010)
FKIK Prodi Pendidikan Dokter UIN Syarif
Hidayatullah Jakarat(2012-sekarang)