Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Tatalaksana Diare Pada Balita

16
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Tatalaksana Diare Pada Balita di Puskesmas Sukamahi Kecamatan Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA TAHUN 2014 Oleh : Pria Adhi Yaksa 2010730085 Dosen Pembimbing: dr. Lailan Safina. M.Si,Med

Transcript of Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Tatalaksana Diare Pada Balita

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Tatalaksana Diare Pada Balita di Puskesmas Sukamahi Kecamatan Cikaranag Pusat Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Tatalaksana Diare Pada Balita di Puskesmas Sukamahi Kecamatan Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa BaratPROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERFAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTATAHUN 2014

Oleh :Pria Adhi Yaksa2010730085

Dosen Pembimbing:dr. Lailan Safina. M.Si,Med

WHO tahun 2013 menyatakan bahwa penyakit diare merupakan penyebab kematian terbesar kedua di dunia pada anak di bawah lima tahunSecara global terdapat hampir 1,7 miliar kasus diare pada balita setiap tahunnya dan sekitar 760.000 anak meninggal setiap tahunnyaDi Indonesia angka kesakitan diare sekitar 200-400 kejadian di antara 1000 penduduk setiap tahunnyaDi Desa Sukamahi diare menjadi penyakit ke dua terbesar pada balita setelah penyakit nasofaring akutLatar BelakangRumusan MasalahTujuan PenelitianManfaat penelitianBagaimanakah gambaran pengetahuan ibu tentang tatalaksana diare pada balita di Puskesmas Sukamahi Cikarang Pusat Kab. Bekasi Propinsi Jawa Barat? Latar BelakangRumusan Masalah

Tujuan PenelitianManfaat penelitianUntuk mengetahui seberapa jauh gambaran pengetahuan ibu tentang tatalaksana diare pada balita di Puskesmas Sukamahi Cikarang Pusat Kab. Bekasi Propinsi Jawa Barat. Latar BelakangRumusan MasalahTujuan PenelitianManfaat penelitianTujuan UmumTujuan KhususUntuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang tatalaksana diare pada balita di Desa Sukamahi Cikarang Pusat Kab. Bekasi Propinsi Jawa Barat.Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu terhadap diare.Untuk mengetahui bagaimana cara ibu menangani diare pada balita di desa sukamahi Cikarang Pusat Kab. Bekasi Propinsi Jawa Barat. Latar BelakangRumusan MasalahTujuan PenelitianManfaat penelitian1Subyek mendapat informasi bagaimana cara menangani anak yang terserang diare dengan baik dan benar. 2Dapat di ketahuinya gambaran pengetahuan ibu di Desa Sukamahi Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi Jawa Barat tentang bagaimana cara penanganan awal diare yang baik dan benar. 3Sebagai bahan masukan kepada pelayanan kesehatan setempat dalam meningkatkan mutu pelayanan terhadap ibu yang membutuhkan informasi mengenai informasi tentang diare dan penatalaksanaannya. 4Sebagai bahan masukan bagi penelitian berikutnya. Diare Klasifikasi Patogenesis Fakto risikoEtiologi Gejala KlinisBerdasarkan lama dari waktu diare :Diare akutDiare kronikEtiologi diare dibagi atas 4 penyebab :Virus BakteriParasitNon infeksiTinjauan PustakaAnak rewel, cengeng, suhu , nafsu makan berkurang, tinja menjadi cair atau lembek bisa disertai lendir atau darah.Mikroorganisme sal. Cerna berkembang biak setelah melewati asam lambungmembentuk toksin rangsangan pada mukosa usus.Faktor lingkunganFaktor perilaku masyarakatFaktor sosial ekonomiFaktor keluargaKERANGKA KONSEP7Metode PenelitianDesain PenelitianLokasi dan WaktuAnalisis DataPengolahan DataSumber DataPopulasi dan Sampel Survey Deskriptif Puskesmas Sukamahi Kecamatan Cikarang Pusat Kab. Bekasi Desember Editing, coding, scoring, entry Primer : Kuesioner Sekunder : profil Puskesmas Sukamahi Populasi : 414 orang sampel : 80 orang (Accidental Sampling)Univariat Bivariat uji chi-squareHASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIANANALISIS UNIVARIATVariabeln (%)Umur35 tahun0 (0%)73 (91,3%)7 (8,8%)PekerjaanIbu rumah tanggaWiraswastaKaryawan swastaPNS50 (62,5%)10 (12,5%)13 (16,3%)7 (8,8%)10Tingkat pendidikan ibuTidak sekolahSD/MISMP/MTSSMA/MAPerguruan tinggi1 (1,3%)9 (11,3%)16 (20.0%)43 (53,8%)11 (13,8%)Penghasilan keluargaRp.2.002.000,0031 (38,8%)49 (61,3%)Sumber informasiMedia elektronikMedia cetakPetugas kesehatanOrang tua/keluarga20 (25,0%)7 (8,8%)36 (45,0%)17 (21,3%)NoPertanyaanJawaban RespondenBenarSalahn%n%1Apakah yang dimaksud dengan diare ?526528352Menurut Ibu, apa saja yang menyebabkan diare pada balita ? 3847,54252,53Menurut ibu apa yang dimaksud dengan kekurangan cairan (dehidrasi)?4556,33543,84Menurut Ibu, apa saja tanda-tanda dehidrasi ?4961,33138,85Menurut Ibu, apa saja penanganan yang tepat untuk diare pada balita sebelum dibawa ke pelayanan kesehatan ?5366,32733,86Jika tidak ada oralit di rumah, apa yang dapat Ibu berikan sebagai penggantinya?6682,51417,57Menurut ibu bagaimana cara membuat larutan gula garam sebagai pengganti oralit?364544558Jika anak Ibu muntah saat diberi oralit, apakah pemberian oralit perlu diteruskan?648016209Bagaimana cara memberikan makanan pada anak yang sedang diare? 6277,51822,510Menurut ibu kapan waktu yang tepat membawa anak yang terserang diare ke dokter?56702430HASIL ANALISIS BIVARIATNoVariabelPengetahuan Ibu tentang Tatalaksana DiareP ValueBaikKurangTotaln%n%n%1Umur Ibu 20-35 Tahun > 35 Tahun26435,657.147364. 442,97371001000,2612Pekerjaan ibu Bekerja di rumah Bekerja di luar rumah171334.043,3331766,056,750301001000,4043Tingkat pendidikan 1.Rendah 2.Sedang sampai tinggi72326,942,6193173,157,426541001000,1754Jumlah penghasilan Keluarga 1. < Rp 2.002.000,00 2. > Rp 2.002.000,0014645,232,7173354,867,331491001000,2605Sumber Informasi 1.Media Cetak dan Elektronik 2.Petugas Kesehatan 3.Orang Tua/Keluarga131165029,735,31326115070,364,72637171001001000,492Kesimpulan dan SaranKesimpulan : Gambaran pengetahuan ibu tentang tatalaksana diare di puskesmas Sukamahi berada pada kategori Kurang, yaitu sebanyak 50 responden (62,5%), sedangkan pada kategori baik, yaitu sebanyak 30 responden (37,5%).

SARAN Penelitian ini sebaiknya dilakukan di tempat yang lebih kondusif dan nyaman. Dan dilakukan pada ibu yang anaknya tidak sedang sakit parah. Agar ibu dapat menjawab pertanyaan dengan lebih santai dan tidak terburu-buru.

Sebaiknya peneliti yang ingin melakukan penelitian seperti ini memiliki kemampuan lebih dalam komunikasi. Agar lebih mudah menyampaikan maksud dan tujuan dari pertanyaan-pertanyaan kuisioner. Dan ibu juga lebih mudah dalam memahami pertanyaan yang diajukan peneliti.

Sebaiknya penelitian ini dilakukan dalam waktu yang lebih lama, agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Sampel yang dapat diambil akan lebih banyak dan lebih menggambarkan daerah yang sedang diteliti.