GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG NUTRISI …repository.unjaya.ac.id/2371/2/SHOLIHATIN NUR...
Transcript of GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG NUTRISI …repository.unjaya.ac.id/2371/2/SHOLIHATIN NUR...
i
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG NUTRISI
SELAMA HAMIL DI PUSKESMAS GODEAN II
SLEMAN YOGYAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan
Stikes Jendral Achmad Yani
Yogyakarta
Disusun Oleh:
SHOLIHATIN NUR BAITY
1114010
PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDRAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2017
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rakhmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul
“Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Nutrisi Selama Hamil di Puskesmas
Godean II Kabupaten Sleman Yogyakarta”.
Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan, dan
bantuan berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, dan pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dengan setulus-tulusnya
kepada:
1. Kuswanto Hardjo, dr. M. Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
2. Reni Merta Kusuma, M. Keb selaku Ketua Program Studi Kebidanan (D-3)
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
3. Fatimah Dewi Anggraeni, S.ST, M.P.H selaku pembimbing yang telah
membimbing penulis dari persiapan sampai terselesainya Karya Tulis Ilmiah
ini.
4. Ratih Kumoro Jati, S.ST, M.Kes selaku penguji dalam Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Bidan dan seluruh pihak puskesmas di Puskesmas Godean II Kabupaten
Sleman yang telah membantu peneliti dalam melakukan studi pendahuluan.
6. Ibu dan bapak tercinta serta keluarga yang selalu memberikan dukungan,
semangat, dan doa pada penulis selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Seluruh teman-teman Sekolah Tinggi Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
angkatan tahun 2014 yang telah memberikan dukungan serta semua pihak yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya,
atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan penulis
semoga Karya Tulis Ilmiah ini berguna bagi semua.
Yogyakarta, 26 Mei 2017
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ ii
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................... iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv
DAFTAR ISI ....................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .............................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... viii
INTISARI ........................................................................................................... ix
ABSTRACT ........................................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 5
E. Keaslian Penelitian .................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan .......................................................................................... 9
2. Kehamilan ........................................................................................... 13
3. Nutrisi Ibu Hamil ................................................................................ 17
B. Kerangka Teori ........................................................................................ 31
C. Kerangka Konsep Penelitian.................................................................... 31
D. Pertanyaan Penelitian............................................................................... 32
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian............................................................................... 33
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................... 33
C. Populasi dan Sampel ................................................................................ 33
D. Variabel Penelitian................................................................................... 34
E. Definisi Operasional ................................................................................ 34
F. Alat dan Metode Pengumpulan Data ....................................................... 35
G. Validitas dan Reliabilitas ......................................................................... 36
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data .................................................... 38
I. Etika Penelitian ........................................................................................ 40
J. Pelaksanaan Penelitian............................................................................. 40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ........................................................................................ 43
B. Pembahasan ............................................................................................. 47
C. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .............................................................................................. 53
B. Saran ........................................................................................................ 54
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian .............................................................................. 6
Tabel 2.1 Ukuran Makanan Lengkap Sehari Bagi Ibu Hamil ........................... 20
Tabel 3.1 Definisi Operasional Penelitian ........................................................ 35
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner ........................................................................... 36
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Hamil ................................... 44
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil ................................... 45
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil ................................... 46
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori Penelitian ............................................................. 31
Gambar 2.2 Kerangka Konsep .......................................................................... 31
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian
Lampiran 2. Jadwal Kegiatan Penelitian
Lampiran 3. Lembar Bimbingan Karya Ilmiah
Lampiran 4. Lembar Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 5. Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 6. Kuesioner Penelitian
Lampiran 7. Lembar Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 8. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil
Lampiran 9. Data Penelitian Puskesmas Godean II Sleman Tahun 2017
x
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG NUTRISI
SELAMA HAMIL DI PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN
YOGYAKARTA
Sholihatin Nur Baity1, Fatimah Dewi Anggraeni
2
INTISASARI
Latar Belakang:Masalah nutrisi kurang di Indonesia adalah wanita hamil sering
tidak menyadari pentingnya nutrisi yang harus mereka peroleh selama masa
kehamilannya. Nutrisi yang harus dikonsumsi wanita hamil salah satunya adalah
zat besi (Fe). 81% wanita hamil di Indonesia menerima tablet Fe, namun hanya
18% yang mengonsumsinya. Masalah konsumsi tablet Fe yang rendah tersebut
akan meningkatkan angka kejadian anemia pada ibu hamil. Berdasarkan data dari
Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tahun 2015, peningkatan
angka kejadian anemia tertinggi terdapat di Kabupaten Sleman Yogyakarta,
tepatnya di Puskesmas Godean II Sleman Yogyakarta, dari angka yang
sebelumnya 23,53% menjadi 25,81%. Dari hasil studi pendahuluan yang
dilakukan di Puskesmas Godean II Sleman Yogyakarta pada 10 ibu hamil yang
berasal dari wilayah kerja Puskesmas Godean II Sleman Yogyakarta dengan
pertanyaan seputar nutrisi pada ibu hamil, terdapat 4 ibu hamil yang memiliki
pengetahuan baik dan juga terdapat 6 ibu hamil yang memiliki pengetahuan
kurang.
Tujuan:Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi selama
hamil di Puskesmas Godean II Sleman Yogyakarta.
Metode Penelitian:Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
kuantitatif. Subyek penelitian ini adalah ibu hamil yang berkunjung untuk
memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Godean II Sleman Yogyakarta
sebanyak 55 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner
pengetahuan tentang nutrisi selama hamil. Analisis data dilakukan dengan analisis
univariabel.
Hasil: pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi selama hamil di Puskesmas Godean
II Sleman Yogyakarta diketahui bahwa responden yang memiliki pengetahuan
baik sebanyak 24 responden (43,6%) pengetahuan cukup yaitu 26 responden
(47,3%), dan pengetahuan kurang sebanyak 5 responden (9,1%).
Kesimpulan: Pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi selama hamil sebagian besar
tergolong cukup, yaitu 26 responden (47,3%).
Kata Kunci: Pengetahuan, Nutrisi, Ibu hamil.
1Mahasiswa Kebidanan STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
2Dosen Pembimbing STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
xi
PREVIEW OF PREGNANT WOMAN’S ABOUT NUTRITION DURING
PREGNANT IN PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN
YOGYAKARTA
Sholihatin Nur Baity1, Fatimah Dewi Anggraeni
2
ABSTRACT
Background:The problem of less nutritional in Indonesia is that pregnant women
often do not realize the importance of the nutrients they need to get during their
pregnancy. Nutrition that should be consumed by pregnant women one of them is
iron (Fe). 81% of pregnant women in Indonesia receive Fe tablets, but only 18%
consume them. The problem of low Fe tablet consumption will increase the
incidence of anemia in pregnant women. Based on data from Yogyakarta Special
District Health Office (DIY) in 2015, the highest incidence of anemia is found in
Sleman Regency, Yogyakarta, at Godean II Sleman Yogyakarta, from 23.53% to
25.81%. From the preliminary study conducted at Puskesmas Godean II Sleman
Yogyakarta on 10 pregnant women who came from the working area of Godean II
Sleman Yogyakarta Health Center with questions about nutrition in pregnant
women, there are 4 pregnant women who have good knowledge and there are also
6 pregnant women who have Less knowledge.
Objective: To know the level of pregnant woman's knowledge about nutrition
during pregnancy at Puskesmas Godean II Sleman Yogyakarta.
Research Method: This research type is quantitative descriptive research. The
subjects of this study were pregnant women who visited to check their pregnancy
at Puskesmas Godean II Sleman Yogyakarta as many as 55 respondents. The
research instrument used a nutritional knowledge questionnaire during pregnancy.
Data analysis was done by univariable analysis.
Result: knowledge of pregnant mother about nutrition during pregnancy at
Puskesmas Godean II Sleman Yogyakarta known that respondents who have good
knowledge as much as 24 respondents (43,6%) enough knowledge that is 26
respondent (47,3%), and knowledge less 5 respondents 9.1%).
Conclusion: Knowledge of pregnant mother about nutrition during pregnancy
mostly enough enough, that is 26 respondents (47,3%).
Keywords: Knowledge, Nutrition, Pregnant Women.
1A student of D3 Midwifery Study Program in Jenderal Acmad Yani School of
Health Science of Yogyakarta 2A counseling lecturer of D3 Midwifery Study Program in Jenderal Acmad Yani
School of Health Science of Yogyakarta
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) tahun
2015, Sustainable Development Goals (SDGs) 2015 mencantumkan Goals yang
berkaitan dengan nutrisi pada ibu hamil. Dalam Goals ke 3, target pertama
menyebutkan bahwa pada 2030 mengurangi angka kematian ibu hingga di bawah
70 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan menurut Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 dalam Kemenkes RI tahun 2015 Angka
Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih mencapai angka 359 per 100.000
kelahiran hidup yang sebelumnya pada tahun 2007 hanya 228 per 100.000
kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2015).
Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) 2015,
lima penyebab terbesar AKI di Indonesia adalah perdarahan, hipertensi dalam
kehamilan (HDK), infeksi, partus lama/macet dan abortus. Pusat Data dan
Informasi Kementrian Kesehatan RI menyebutkan bahwa perdarahan menjadi
penyebab utama kematian ibu selama tahun 2010-2013. Salah satu faktor
penyebab peningkatan resiko perdarahan post partum adalah anemia (Proverawati
dan Asfufah, 2009). Kondisi peningkatan kebutuhan zat besi dan kurangnya
konsumsi zat besi atau Fe yang termasuk dalam kebutuhan nutrisi yaitu mineral
pada saat kehamilan, menjadi penyebab tertinggi anemia pada ibu hamil
(Mangkuji, 2013).
Masalah nutrisi di Indonesia dan di negara berkembang umumnya masih di
dominasi oleh masalah Kurang Energi Kronis (KEK), masalah Anemia Defisiensi
Besi, masalah Gizi Akibat Kekurangan Iodium (GAKI), masalah Kurang Vitamin
A (KVA) dan masalah obesitas terutama di kota-kota besar. Kejadian anemia
sangat erat kaitannya dengan kekurangan nutrisipada ibu hamil, yaitu kekurangan
zat besi (Fe) dan asam folat yang terkandung dalam makanan sehari-hari
(Supariasa, Bakri, Fajar, 2014).
2
Menurut Profil kesehatan Kabupaten Sleman tahun 2016, prevalensi ibu
hamil yang mengalami KEK di Indonesia mencapai 31% dan di Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) tahun 2015 adalah 9,11%. Kejadian anemia tersering pada ibu
hamil di Indonesia yaitu Anemia Defisiensi Besi, dan di hitung berdasarkan
tempat tinggal yaitu sebesar 37,1%. Ibu hamil yang mengalami anemia di daerah
pedesaan sebesar 37,8% dan ibu hamil yang mengalami anemia di perkotaan
sebesar 36,4%. Angka kejadian Anemia Defisiensi Besi di DIY sejak tahun 2009
mengalami penurunan, prevalensi anemia di DIY tahun 2015 sebesar 14,85%.
Nutrisi pada ibu hamil sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan janin. Jika seorang ibu hamil mendapatkan asupan nutrisi yang
cukup dan seimbang, maka janin yang dikandungnya juga akan sehat. Namun
apabila seorang ibu mempunyai permasalahan dalam pemenuhan nutrisi pada saat
kehamilannya, maka akan bedampak tidak baik atau menyebabkan kelainan pada
janin yang ada dalam kandungannya. Jika seorang ibu hamil mengalami anemia
akibat kekurangan Fe dan berlangsung lama, akan berpengaruh pada penurunan
jumlah darah untuk membawa oksigen, akibatnya janin tidak bisa mendapatkan
cukup oksigen yang dibutuhkan untuk pertumbuhan normal, khususnya pada otak.
Akibat lain yang terjadi karena anemia adalah resiko persalinan preterm
meningkat. Saat persalinan, jumlah perdarahan yang lebih dari normal (>500 ml)
memungkinkan ibu mengalami infeksi setelah melahirkan (Fathonah, 2016).
Faktor yang menyebabkan permasalahan nutrisi pada ibu hamil salah
satunya adalah keadaan sosial ekonomi. Faktor keadaan sosial ekonomi sangat
berpengaruh terhadap kebutuhan nutrisi ibu hamil, jika dikaitkan dengan
kemiskinan dan rendahnya pendidikan. Ibu hamil yang memiliki tingkat
pendidikan dan pengetahuan yang rendah, maka tingkat konsumsi pangan dan
pemenuhan nutrisi juga akan turut serta menjadi rendah (Fathonah, 2016).
Pengetahuan seorang ibu hamil akan sangat berpengaruh terhadap
pengambilan keputusan dan perilakunya. Ibu hamil yang memiliki pengetahuan
baik tentang nutrisi selama kehamilan sebagian besar akan memiliki kesadaran
untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan baik juga, namun apabila
pengetahuannya kurang akan salah dalam memenuhi kebuhan nutrisinya selama
3
kehamilan. Pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi sangat berpengaruh pada
pemenuhan nutrisi selama hamil. Jika nutrisi selama kehamilan terpenuhi, itu
berarti status gizinya juga akan baik. Namun apabila seorang ibu hamil tidak
mengonsumsi nutrisi yang cukup, maka dapat menyebabkan perkembangan janin
yang dikandungnya kurang optimal (Krisriyanasari, 2010). Menurut Fathonah
(2016), asupan nutrisi yang harus dikonsumsi oleh ibu hamil setiap hari yaitu
karbohidrat sebanyak 135-175 gram, protein 80 gram, lemak 10 gram, vitamin A
25 mg, vitamin D 10 mg, vitamin E 15 mg, vitamin C 70 mg, kalsium dan fosfor
1200-1500 mg, zat besi 15 mg, asam folat 400 mg dan iodium sebanyak 200
µg/hari.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari pada tahun 2013,
pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dan
berpengaruh terhadap tindakan seseorang. Ibu hamil yang memiliki pengetahuan
baik tentang nutrisi selama kehamilan sebagian besar akan memiliki kesadaran
untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan baik juga, namun apabila
pengetahuannya kurang akan salah dalam memenuhi kebuhan nutrisinya selama
kehamilan.Hasil dari peneliatian ini diperoleh data 1 orang (91%) ibu hamil
dengan pengetahuan baik mengalami anemia dan 5 orang (83,3%) ibu hamil
dengan pengetahuan kurang hampir seluruhnya mengalami anemia.
Masalah pengetahuan nutrisi yang kurang di Indonesia adalah wanita
hamil sering kali tidak mengetahui dan menyadari betapa pentingnya nutrisi yang
harus mereka peroleh selama masa kehamilannya. 81% wanita hamil menerima
atau membeli tablet Fe, tetapi hanya 18% yang mengonsumsi tablet Fe
sebagaimana yang direkomendasikan minimal 90 hari selama masa kehamilan.
Masalah konsumsi tablet Fe yang rendah tersebut sangat berpengaruh pada
kurangnya asupan nutrisi yaitu zat besi yang akan meningkatkan angka kejadian
anemia defisiensi besi pada ibu hamil. Kebijakan pemerintah dalam menangani
permasalahan nutrisi pada ibu hamil adalah dengan cara memberikan konseling,
penyuluhan tentang nutrisi, pemberian tablet Fe dan asam folat pada ibu hamil
serta pemberian makanan tambahan pada ibu hamil yang masih kekurangan
protein (Uniceff Indonesia, 2012).
4
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta
(DIY) tahun 2015, peningkatan angka kejadian anemia pada ibu hamil tertinggi
adalah di Kota Yogyakarta, namun tingginya angka kejadian anemia di Kota
Yogyakarta berkaitan dengan angka cakupan Fe yang juga masih rendah. Jika
dilihat dari angka cakupan Fe yang tinggi, namun kejadian anemia meningkat
yaitu terdapat di daerah Sleman, tepatnya di Puskesmas Godean II Sleman
Yogyakarta, dari angka yang sebelumnya 23,53% menjadi 25,81%(Profil
Kesehatan DIY, 2016).
Studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Godean II Sleman pada
tanggal 20 Januari 2016 diperoleh data 42 ibu hamil (19%) yang mengalami
anemia dari 221 ibu hamil yang berkunjung selama bulan januari sampai
desember 2016. Untuk mengukur pengetahuan ibu tentang nutrisi, peneliti
membagikan kuesioner yang berisi 6 pertanyaan, 2 pertanyaan tentang pengertian
nutrisi, 3 pertanyaan tentang kebutuhan nutrisi, dan 1 pertanyaan tentang dampak
jika kekurangan nutrisi kepada 10 orang ibu hamil yangberkunjung ke puskesmas
Godean II Sleman Yogyakarta. Dari kuesioner yang dibagikan pada 10 ibu hamil,
didapatkan data 4 orang ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik dan 6 orang
ibu hamil dengan pengetahuan kurang. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis
tertarik untuk menyusun penelitian dengan judul “Gambaran Pengetahuan Ibu
Hamil Tentang Nutrisi Selama Hamil di Puskesmas Godean II Sleman
Yogyakarta”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah dalam
penelitian yaitu “Bagaimanakah pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi selama
hamil di puskesmas Godean II Sleman Yogyakarta?”.
5
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi selama hamil di Puskesmas
Godean II Sleman Yogyakarta.
2. Tujuan Khusus
a) Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pengertian nutrisi pada ibu
hamil
b) Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentangkebutuhan nutrisi pada ibu
hamil
c) Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentangfaktor-faktor yang
mempengaruhi nutrisi pada ibu hamil
d) Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentangdampak jika nutrisi kurang
e) Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentangmakanan yang harus
dihindari selama hamil
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat membantu perkembangan ilmu
pengetahuan kesehatan khususnya ilmu gizi atau nutrisi pada ibu hamil.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi kepustakaan
dalam pembelajaran dan dapat dikembangkan mahasiswa lain untuk penelitian
selanjutnya khususnya tentang kebutuhan nutrisi ibu hamil.
b. Bagi Puskesmas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan kebijakan untuk ahli gizi,
bidan dan pengelola puskesmas dalam usaha promosi kesehatan khususnya
tentang pengetahuan kebutuhan nutrisi pada ibu hamil.
c. Bagi Responden
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pengalaman bagi ibu hamil
agar dapat menambah pengetahuan tentang nutrisi selama kehamilannya.
6
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
Nama Judul Metode Hasil
Kurniati Tingkat
Pengetahuan Ibu
Hamil Tentang
Kebutuhan
Nutrisi Selama
Kehamilan
Di Bpm Haryanti
Annas Singosari
Mojosongo
Boyolali
Tahun 2012
Jenis penelitian
deskriptif kuantitatif
dengan teknik
pengambilan sampel
Accidental Sampling.
Persamaan : teknik
pengambilan sampel
Accidental Sampling.
Perbedaan : terdapat
perbedaan lokasi, waktu
dan sampel penelitian.
Tingkat pengetahuan
responden yaitu sebanyak 5
responden
(9,6%) dengan tingkat
pengetahuan baik, tingkat
pengetahuan cukup
sebanyak 37
responden (71,2%) dan
tingkat pengetahuan kurang
sebanyak 10 responden
(19,2%).
Puspitasari Hubungan
Pengetahuan Ibu
Hamil Tentang
Nutrisi Selama
Kehamilan
Dengan Kejadian
Anemia Pada
Kehamilan
Trimester I (Studi
Di Desa Kabuh
Kec. Kabuh Kab.
Jombang
Penelitian observasional
analitik dengan
menggunakan rancangan
penelitian cross
sectional. Teknik
pengambilan sampel
menggunakan
consecutive sampling. Persamaan : variabel
pengetahuan, nutrisi, ibu
hamil dan anemia
Perbedaan : terdapat
perbedaan lokasi, waktu
dan sampel penelitian.
diperoleh data 1 orang
(9,1%) ibu hamil dengan
pengetahuan baik
mengalami anemia dan 5
orang (83,3%) ibu hamil
dengan pengetahuan
kurang hampir seluruhnya
mengalami anemia. Hasil
analisa data ada hubungan
yang bermakna antara
Pengetahuan Ibu Hamil
tentang Nutrisi Selama
Kehamilan dengan
Kejadian Anemia pada
kehamilan Trimester I di
Desa Kabuh Kecamatan
Kabuh Kabupaten Jombang
bulan Juli tahun 2013.
Jayanti Hubungan
Pengetahuan Dan
Sikap Ibu Hamil
Tentang
Pemenuhan
Nutrisi
Kehamilan
Di Poli
Kandungan
Rsud dr. Harjono
Ponorogo
Desain penelitian ini
adalah korelasi.
Teknik sampling dalam
penelitian ini
menggunakan
consecutive sampling.
Pengumpulan data
menggunakan kuisioner
Pengetahuan dan sikap
ibu hamil. Sedangkan
teknik analisa data
menggunakan uji
statistik
Fisher exact. Persamaan :
Pengumpulan data
Dari hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa dari 35
responden didapatkan
sebagian besar 23
responden (65,71%)
mempunyai pengetahuan
baik dan sikap positif,
sebagian kecil 1
responden(5,71)
mempunyai pengetahuan
buruk dan sikap positif,
sebagian kecil 4 responden
(11,42%) mempunyai
pengetahuan baik dan sikap
negatif, sebagian kecil 7
responden (20%)
7
menggunakan kuisioner
Perbedaan : terdapat
perbedaan lokasi, waktu
dan sampel penelitian
dan rancangan
penelitian yang
digunakan adalah
desain
cross sectional
mempunyai pengetahuan
buruk dan sikap negatif.
Hasil perhitungan uji
Fisher Exact
Dengan tabel 2x2 diperoleh
P = 0,0003 < α = 0,05
sehingga P hitung lebih
kecil dari α, berarti Ho
ditolak, ada hubungan
pengetahuan dan sikap ibu
hamil tentang pemenuhan
nutrisi kehamilan di poli
kandungan RSUD dr.
Hardjono Ponorogo.
40
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Puskesmas
Godean II Sleman Yogyakarta. Puskesmas Godean II merupakan Puskesmas
yang terletak di Dusun Nogosari Desa Sidokarto, Kecamatan Godean,
Kabupaten Sleman. UPT Puskesmas Godean II merupakan salah satu UPT
Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman yang membawahi satu wilayah
Kecamatan Godean. Wilayah kerja UPT Puskesmas Godean II Sleman terbagi
menjadi 3, yaitu Desa Sidokarto, Desa Sidoarum dan Desa Sidorejo.
UPT Puskesmas Godean II dipimpin oleh kepala puskesmas dan dalam
memberikan pelayanan kesehatan bekerjasama dengan dokter, bidan, perawat,
apoteker serta tenaga laboratorium dan tenaga lain baik medis maupun non-
medis. Program pokok pelayanan yang terdapat di Puskesmas Godean II
Sleman meliputi Poli Umum, Poli Gigi, Poliklinik Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA) , Poliklinik Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS), Kesehatan
Lingkungan (Kesling) dan Promosi Kesehatan (Promkes). Program pelayanan
untuk ibu hamil, khususnya Ante Natal Care (ANC) dilakukan di Poliklinik
KIA. Setiap ibu hamil yang periksa akan selalu diberikan konseling mengenai
kehamilan hingga melahirkan oleh bidan atau tenaga kesehatan di Puskesmas
Godean II. Pelayanan ANC dibuka hanya pada hari-hari tertentu, yaitu hari
Senin, Selasa, Kamis dan Sabtu. Setiap ibu hamil yang melakukan kunjungan
awal dan ibu hamil yang mengalami anemia di Puskesmas Godean II akan
langsung diarahkan menuju ruangan Promkes untuk dilakukan konseling
mengenai gizi selama kehamilan. Tenaga kesehatan khususnya ahli gizi di
Puskesmas Godean II Sleman rutin mengadakan penyuluhan di setiap desa
wilayah kerja 3 bulan sekali dan mengadakan pelatihan kepada kader-kader
setiap pedukuhan setiap 1 bulan sekali.
41
2. Karakteristik Responden
a. Karakteristik responden pada penelitian ini dikelompokkan berdasarkan
usia, pendidikan dan pekerjaan dengan jumlah 55 ibu hamil yang disajikan
pada tabel 4.1 dibawah ini :
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Hamil di Puskesmas Godean II
Kabupaten Sleman
Karakteristik Frekuensi Persentase (%)
Usia
<20 Tahun
20-35 Tahun
>35 Tahun
2
41
12
3,6
74,5
21.8
Pendidikan
SD
SMP
SMA
Perguruan Tinggi
Tidak Sekolah
1
12
30
12
0
1,8
21,8
54,5
21,8
0
Pekerjaan
Ibu Rumah Tangga
Swasta
Buruh
PNS
Lainnya
18
10
15
4
8
32,7
18,2
27,3
7,3
14,5
Jumlah 55 100
(Sumber : Data Primer, 2017)
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dari 55 ibu hamil, sebagian
besar ibu hamil berada pada rentang usia 20-35 tahun sebanyak 41
responden (74,5%), mayoritas pendidikan terakhir ibu adalah SMA
sebanyak 30 responden (54,5%) serta ibu hamil di Puskesmas Godean II
sebagian besar adalah ibu rumah tangga sebanyak 18 responden (32,7%).
42
3. Analisis Hasil Penelitian
a. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Nutrisi Selama Hamil di
Puskesmas Godean II Sleman
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Nutrisi Selama
Hamil di Puskesmas Godean II Sleman
Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Nutrisi Selama
Hamil
Frekuensi Presentase (%)
Baik
Cukup
Kurang
24
26
5
43,6
47,3
9,1
Jumlah 55 100
(Sumber : Data Primer, 2017)
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil
tentang nutrisi selama hamil sebagian besar dalam kategori cukup sebanyak
26 responden (47,3%). Pengetahuan ibu hamil dengan kategori baik
sebanyak 24 responden (43,6%) dan dalam kategori kurang sebanyak 5
responden (9,1%).
43
b. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Nutrisi Selama Hamil di
Puskesmas Godean II Sleman
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Nutrisi Selama
Hamil di Puskesmas Godean II Sleman
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Nutrisi Selama Hamil
Frekuensi Presentase (%)
1. Pengertian Nutrisi
Baik
Cukup
Kurang
2. Kebutuhan Nutrisi Selama
Hamil
Baik
Cukup
Kurang
3. Faktor yang
Mempengaruhi Nutrisi
Selama Hamil
Baik
Cukup
Kurang
4. Dampak Jika Nutrisi
Kurang
Baik
Cukup
Kurang
5. Makanan yang Harus
Dihindari
Baik
Cukup
Kurang
27
26
2
24
9
22
32
22
1
31
17
7
19
17
19
49,1
47,3
3,6
43,6
16,4
40,0
58,2
40,0
1,8
56,4
30,9
12,7
34,5
30,9
34,5
Jumlah 55 100
(Sumber : Data Primer, 2017)
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa mayoritas tingkat
pengetahuan ibu hamil tentang pengertian nutrisi selama hamil dalam
kategori baik sebanyak 27 responden (49,1%), tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang kebutuhan nutrisi selama hamil dalam kategori baik sebanyak
24 responden (43,6%), tingkat pengetahuan ibu hamil tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi nutrisi selama hamil dalam kategori baik sebanyak 32
44
responden (58,2%), tingkat pengetahuan ibu hamil tentang dampak jika
nutrisi kurang pada ibu hamil dalam kategori baik sebanyak 31 responden
(56,4%) dan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang makanan yang harus
dihindari selama hamil dalam kategori baik dan kurang sama rata yaitu
sebanyak 19 responden (34,5%).
B. Pembahasan
1. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Nutrisi Selama Hamil di
Puskesmas Godean II Sleman Yogyakarta
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa jumlah responden
sebanyak 55 responden sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan tentang
nutrisi selama hamil yang cukup sebesar 26 responden (47,3%), sedangkan 24
responden (43,6%) memiliki tingkat pengetahuan yang baik dan 5 responden
(9,1%) memiliki tingkat pengetahuan yang kurang tentang nutrisi selama hamil
di Puskesmas Godean II Sleman Yogyakarta.
Menurut Notoatmodjo(2014) pengetahuan adalah hasil tahu atau hasil
pengindraan seseorang terhadap objek melalui semua indra yang dimilikinya
(mata, hidung, telinga dan sebagainya).Seseorang memiliki tingkat
pengetahuan yang berbeda dari satu orang ke orang yang lain. Soekanto (2002)
dalam Lestari (2015) menjelaskan bahwa pengetahuan (knowledge) atau
kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan
seseorang (overt behaviour). Penelitian membuktikan bahwa perilaku yang
didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak
didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu usia, pendidikan dan pekerjaan. Mayoritas ibu hamil di Puskesmas
Godean II Sleman Yogyakarta berusia 20-35 tahun sebanyak 41 ibu hamil
(74,5%), usia tersebut menunjukkan usia reproduktif dan cukup matang.
MenurutWawan dan Dewi (2011), semakin cukup umur, tingkat kematangan
dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja,
sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin membaik. Usia seseorang dapat
mempengaruhi pemahaman dan pengetahuan orang tersebut, hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Hanifah (2013)bahwa usia 20-35 tahun
45
menunjukkan sifat berpikir yang sudah matang dan memiliki mental yang
diperlukan untuk mempelajari dan menyesuaikan diri pada situasi-situasi yang
baru, misalnya mengingat hal-hal yang dulu pernah dipelajari saat sekolah
atupun dipelajari dari luar sekolah.
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap
perkembangan orang lain menuju ke arah cita-cita tertentu yang menentukan
manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan
dan kebahagiaan. Pendidikan diperlukan untuk memperoleh informasi
misalnya hal hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan
kualitas hidup. YB Mantra yang dikutip oleh Notoadmojo (2003) mengatakan
pendidikan dapat mempengaruhi perilaku seseorang untuk berperan serta
dalam pembangunan. Pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang
makin mudah menerima informasi (Wawan dan Dewi, 2011). Semakin tinggi
pendidikan maka akan mudah menerima hal baru dan meyesuaikan diri dengan
hal baru tersebut (Lestari, 2015).Pendidikan ibu hamil di Puskesmas Godean II
Sleman Yogyakarta mayoritas adalah SMA yaitu sebanyak 30 responden
(54,5%). Menurut Depkes RI (2006) dalam penelitian Zakirman (2012) jenjang
pendidikan menengah keatas (SMA) memiliki pengetahuan dan kemampuan
berpikir serta pengalaman yang cukup daripada tingkat pendidikan
dibawahnya. Ibu hamil yang mayoritas pendidikan terakhirnya SMA lebih
banyak menerima informasi melalui pendidikan atau media lain yang diajarkan
di sekolahnya.
Pekerjaan sebagian besar ibu hamil di Puskesmas Godean II adalah Ibu
Rumah Tangga (IRT) yaitu sebesar 21 responden (38,2%). Menurut Wawan
dan Dewi (2011) pekerjaan merupakan kegiatan yang menyita banyak waktu,
sehingga kegiatan bekerja bagi ibu-ibu khususnya ibu hamil akan memiliki
pengaruh terhadap kehidupan keluarga dan pengetahuan serta informasi yang
didapat. Menurut Wawan (2010) dalam penelitian Rumiati (2014)
menerangkan bahwa ibu hamil yang bekerja di luar rumah dapat menerima
informasi lebih banyak dibandingkan ibu hamil yang tidak bekerja, dapat
disimpulkan ibu yang tidak bekerja (IRT) maka akses untuk mendapat
informasi akan lebih sedikit dibandingkan dengan ibu yang bekerja.
46
Hasil penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurniati
pada tahun 2012, bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi selama
hamil di Bpm Haryanti Annas Singosari mayoritas adalah cukup yaitu
sebanyak 37 responden (71,2%). Menurut Kurniati, responden yang
berpengetahuan cukup mayoritas berusia 20-35 tahun dan berpendidikan SMA.
Soekanto (2002) dalam Lestari (2015) menjelaskan bahwa pengetahuan
(knowledge) atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam
membentuk tindakan seseorang (overt behaviour). Penelitian membuktikan
bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada
perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.
2. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pengertian Nutrisi Pada Ibu Hamil
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang pengertian nutrisi selama hamil mayoritas adalah baik yaitu 27
responden (49,1%), 26 responden (47,3%) memiliki pengetahuan cukup dan 2
responden (3,6%) memiliki pengetahuan kurang.
Menurut Proverawati dan Wati (2011) nutrisi pada ibu hamil adalah zat
yang terkandung dalam makanan yang dibutuhkan selama masa kehamilan.
Nutrisi pada ibu hamil adalah zat yang terkandung dalam makanan yang
dibutuhkan selama masa kehamilan. Ibu hamil mayoritas memiliki
pengetahuan baik tentang pengertian nutrisi selama hamil karena mendapat
informasi dari luar maupun pengalaman pribadi. Hal ini sesuai dengan teori
yang dituliskan oleh Lestari (2015) yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan antara lain adalah pengalaman dan informasi.Pengalaman
berkaitan dengan umur dan pendidikan seseorang. Pedidikan yang tinggi,
maka pengalaman akan lebih luas. Sedangkan semakin tua umur seseorang
maka pengalamannya akan semakin banyak dan seseorang yang mendapatkan
informasi lebih banyak maka akan menambah pengetahuan yang lebih luas
(Lestari, 2015).
Masih ada 2 orang ibu hamil yang memiliki pengetahuan kurang tentang
pengertian nutrisi selama hamil, mayoritas ibu tidak mengetahui tentang
pengaruh kekurangan nutrisi selama hamil terhadap janin yang dikandungnya.
Seorang ibu yang sedang hamil membutuhkan asupan nutrisi yang cukup untuk
47
dirinya dan janin yang dikandungnya, sehingga kebutuhan nutrisinya lebih
tinggi dibandingkan saat sebelum hamil. Ibu yang sedang hamil dianjurkan
untuk mengonsumsi nutrisi yang seimbang, jika seorang ibu hamil mengalami
kekurangan asupan nutrisi, maka dapat menyebabkan kelainan pada janin yang
dikandungnya. Demikian pula sebaliknya, bila ibu hamil kelebihan nutrisi juga
tidak baik bagi pertumbuhan dan perkembangan janinnya.
3. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Nutrisi Selama Hamil
Berdasarkan hasil penelitian yang terterapada tabel 4.3 diatas bahwa
mayoritas pengetahuan responden tentang kebutuhan nutrisi selama hamil
adalah baik, yaitu sebesar 24 responden (43,6%), pengetahuan cukup sebesar 9
responden (16,4%) dan pengetahuan kurang sebanyak 22 responden (40,0%).
Hal ini dibuktikan dalam lembar pengisian kuesioner, masih ada 22 orang ibu
hamil yang pengetahuannya kurang karena tidak mengetahui bahwa vitamin C
sangat dibutuhkan selama kehamilan khususnya untuk membantu penyerapan
zat besi (Fe). Ibu hamil memiliki pengetahuan kurang karena belum ada atau
kurangnya informasi mengenai kebutuhan nutrisi khususnya manfaat vitamin C
untuk membantu penyerapan zat besi (Fe) selama kehamilan.
Kebutuhan ibu hamil akan Fe meningkat karena digunakan sebagai proses
pembentukan plasenta dan sel darah merah sebesar 2200-300%. Perkiraan
kebutuhan zat besi pada masa kehamilan adalah 1.040 mg atau sekitar 15 mg/
hari. sebanyak 300 mg Fe di transfer ke janin, dengan rincian 50-75 mg untuk
pembentukan plasenta dan 450 mg untuk menambah sel darah merah serta 200
mg lainnya akan hilang pada saat melahirkan. Jumlah kebutuhan Fe sebanyak
ini tidak akan terpenuhi tanpa suplementasi tablet Fe minimal 90 tablet selama
kehamilan(Arisman, 2009). Vitamin dibutuhkan untuk memperlancar proses
biologis yang berlangsung dalam tubuh ibu hamil.Vitamin C dibutuhkan untuk
membantu penyerapan zat besi dalam tubuh sehingga dapat mencegah anemia,
berperan dalam pembentukan kolagen interseluler dan proses penyembuhan
luka. Selain itu membangun kekuatan plasenta, meningkatkan daya tahan tubuh
terhadap infeksi dan stress, serta membantu penyerapan zat besi. Vitamin C
larut dalam air dan mudah rusak oleh oksidasi, panas alkali. Agar vitamin C
48
tidak banyak hilang maka hindari pengolahan makanan seperti pengirisan dan
penghancuran yang terlalu lembut.
4. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Faktor-Faktor yang Memengaruhi
Nutrisi
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa 32 responden (58,2%) dari 55
responden memiliki tingkat pengetahuan baik sehingga dapat menjawab
peryataan dengan benar mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi nutrisi.
Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang diperoleh dari jawaban kuesioner
tentang faktor yang mempengaruhi nutrisi yaitu mengenai status ekonomi,
pekerjaan, pengetahuan dan usia pada ibu hamil. Sebagian besar responden
dapat menjawab dengan benar dan dapat disebabkan oleh faktor pendidikan,
karena sebagian besar pendidikan ibu hamil adalah SMA yaitu sebanyak 30
responden (54,5%). Pendidikan mempengaruhi pengetahuan ibu hamil karena
semakin tinggi pendidikan yang dicapai seseorang maka semakin mudah
seseorang tersebut menerima informasi (Wawan dan Dewi, 2011).Hal lain
yang mempengaruhi ibu hamil dapat menjawab dengan baik yaitu usia.
Responden terbanyak di Puskesmas Godean II Sleman adalah 20-35 tahun
sebanyak 41 responden (74,5%), menurut Wawan dan Dewi (2011) semakin
cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang
dalam berfikir dan bekerja sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin
membaik. Usia juga mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang.
Ibu hamil yang memiliki pengetahuan cukup dan kurang, rata-rata kurang
mengetahui tentang perbedaan kebutuhan nutrisi dari faktor pekerjaan atau
aktifitas. Ibu hamil sebagian besar masih menjawab sama kebutuhan ibu hamil
yang bekerja dan tidak bekerja.Menurut Kristiyanasari (2010), aktifitas dari
setiap ibu yang sedang hamil pasti berbeda-beda. Ibu hamil yang memiliki
aktifitas yang lebih berat otomatis akan memerlukan energi yang lebih besar
daripada mereka yanghanya duduk diam saja. Semakin banyak aktifitas yang
dilakukan ibu hamil, energi yang dibutuhkan juga akan semakin banyak.
49
5. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Dampak Jika Nutrisi Kurang
Selama Hamil
Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan dalam tabel 4.3, mayoritas ibu
hamil memiliki pengetahuan yang baik mengenai dampak jika nutrisi kurang
selama hamil yaitu 31 responden (56,4%), sehingga dapat menjawab dengan
benar pernyataan yang tersaji dalam kuesioner. Ibu hamil yang memiliki
pengetahuan cukup sebesar 17 responden (30,9%) dan ibu hamilyang memiliki
pengetahuan kurang sebesar 7 responden (12,7%). Ibu hamil yang masih
memiliki pengetahuan kurang mengenai dampak jika nutrisi kurang rata-rata
belum mengerti tentang kekurangan zat besi (Fe) selama kehamilan dapat
menyebabkan perdarahan saat persalinan.
Menurut Adriani dan Wirjatmadi (2012), Apabila Ibu mengalami
kekurangan gizi selama kehamilannya berlangsung, akan menimbulkan
masalah pada ibu maupun janin yang dikandungnya.Nutrisi yang kurang pada
ibu hamil khususnya Fe dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu
antara lain adalah anemia. Anemia adalah keadaan ketika kadar hemoglobin
(protein pembawa oksigen), hematokrit dan jumlah eritrosit berada dibawah
normal (Mangkuji, 2013) Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu hamil
dengan kadar hemoglobin dibawah 11g% pada trimester 1 dan 3 atau kadar
hemoglobin kurang dari 10,5g% pada trimester 2. Perbedaan nilai batas anemia
pada trimester 1, 2 dan 3 terjadi karena proses hemodilusi (Prawirohardjo,
2009). Hemodilusi terjadi akibat peningkatan volume plasma darah lebih besar
dibandingkan dengan peningkatan eritrosit sehingga terjadi penurunan
konsentrasi hemoglobin (Prawirohardjo, 2014).
Secara umum, anemia dapat disebabkan karena kekurangan zat besi,
perdarahan usus, perdarahan, genetik, kekurangan vitamin B12, kekurangan
asam folat dan gangguan sumsum tulang (Hasdianah dan Suprapto,
2014).Pengaruh nutrisi yang kurang khususnya Fe terhadap proses persalinan
adalah dapat mengakibatkan perdarahan setelah persalinan dan resiko
persalinan sectio caesarea cenderung meningkat. Ibu hamil yang akan
melahirkan juga sangat memerlukan asupan nutrisi yang cukup, karena
50
membutuhkan tenaga yang lebih kuat dan juga persiapan agar tidak terjadi
perdarahan setelah melahirkan.
Hal ini disebabkan karena kurangnya informasi yang didapat karena faktor
pekerjaan ibu yang mayoritas IRT. Ibu yang tidak bekerja atau IRT mendapat
informasi hanya sebatas dari media cetak atau elektronik,berbeda dengan ibu
yang pekerjaannya karyawan swasta atau guru, yang setiap hari bisa bertukar
informasi dengan rekan kerja yang lain. Hal ini sesuai dengan yang dituliskan
oleh Wawan dan Dewi (2011) yaitu pekerjaan merupakan kegiatan yang
menyita waktu, Sehingga kegiatan bekerja bagi ibu-ibu akan memiliki
pengaruh terhadap kehidupan keluarga.
6. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Makanan yang Harus Dihindari
Selama Hamil
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas GodeanII
Sleman, ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik sama rata dengan ibu hamil
yang memiliki pengetahuan kurang, yaitu 19 responden (34,5%).Ibu hamil
yang memiliki pengetahuan kurang sebagian besar tidak dapat menjawab
pernyataan tentang ibu hamil boleh mengonsumsi telur setengah matang,
karena dalam kehidupan sehari-hari banyak orang mengonsumsi telur setengah
matang, hal ini membuat sebagian besar ibu hamil tidak mengetahui apakah
telur setengah matang diperbolehkan atau tidak untuk dikonsumsi selama
hamil.
Menurut Fathonah (2016) ada beberapa jenis bahan makanan yang
sebaiknya dihindari pada masa kehamilan yaitu makanan yang mengandung
banyak gula dan lemak, sayuran yang tidak dicuci dengan baik, makanan yang
dimasak kurang matang atau masih mentah, makanan yang memiliki kadar
garam tinggi dan alkohol.
Makanan seperti ikan mentah, steak (daging panggang) setengah matang,
telur mentah atau setengah matang dan susu segar (yang tidak dipasteurisasi)
dapat mengandung bakteri yang berbahaya, seperti salmonella yang dapat
menyebabkan diare yang berat. Bakteri Listeria yang menyebabkan abortus,
kelahiran prematur, keracunan dalam darah serta bakteri E. Coli yang merusak
usus dan ginjal.
51
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang telah dilaksanakan mengenai gambaran pengetahuan ibu hamil
tentang nutrisi selama hamil di Puskesmas Godean II Sleman tentu memiliki
keterbatasan dan kendala dalam pelaksanaannya yaitu penelitian ini dilakukan
pada bulan April – Mei 2017 dan tidak sesuai dengan rencana awal penelitian
yaitu bulan Februari – Maret 2017 karena bersamaan dengan praktek lahan.
52
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas maka kesimpulan yang dapat
diambil adalah :
1. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi selama hamil di Puskesmas
Godean II Sleman sebagian besar dalam kategori cukup sebanyak 26 responden
(47,3%).
2. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pengertian nutrisi selama hamil di
Puskesmas Godean II Sleman sebagian besar dalam kategori baik sebanyak 27
responden (49,1%).
3. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan nutrisi selama hamil di
Puskesmas Godean II Sleman sebagian besar dalam kategori baik sebanyak 24
responden (43,6%).
4. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
nutrisi selama hamil di Puskesmas Godean II Sleman sebagian besar dalam
kategori baik sebanyak 32 responden (58,2%).
5. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang dampak jika nutrisi kurang selama
hamil di Puskesmas Godean II Sleman sebagian besar dalam kategori baik
sebanyak 31 responden (56,4%).
6. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang makanan yang harus dihindari selama
hamil di Puskesmas Godean II Sleman sama antara kategori baik dan kurang
yaitu sebanyak 19 responden (34,5%).
53
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, maka peneliti memberikan
saran yaitu :
1. Bagi Pengelola Perpustakaan STIKES Jenderal Achmad Yani
Disarankan untuk pengelola perpustakaan STIKES Jenderal Achmad Yani
Yogyakarta agar menambah referensi dengan cara memperbarui koleksi buku-
buku dan jurnal penelitian yang berkaitan dengan nutrisi pada ibu hamil agar
mahasiswa dan dosen dapat lebih banyak memiliki referensi dalam kegiatan
belajar mengajar.
2. Bagi Bidan dan Ahli GiziPuskesmas Godean II Sleman
Disarankan untuk bidan dan Ahli Gizi Puskesmas Godean II Sleman dapat
memberikan informasi atau pengetahuan tentang nutrisi pada ibu hamil
khususnya manfaat Fe, cara mengonsumsi Fe, dampak kekurangan Fe selama
kehamilan dan manfaat Vitamin C, dengan cara memberikan KIE pada saat
melakukan pemeriksaan atau mengadakan penyuluhan pada saat posyandu dan
acara-acara lain, serta lebih sering memberikan pelatihan kepada kader-kader
untuk turut serta memberikan penyuluhan kepada ibu hamil agar
pengetahuannya menjadi baik.
3. Bagi Ibu Hamil
Disarankan bagi ibu hamil di Puskesmas Godean II Sleman yang memiliki
pengetahuan cukup dan kurang untuk mencari pengetahuan atau informasi
tambahan tentang nutrisi selama kehamilan yang bisa diperoleh dari media
cetak ataupun media elektronik melalui internet dan disarankan untuk
mengaplikasikan pengetahuan yang sudah diperoleh dalam kehidupan sehari-
hari, khususnya selama masa kehamilannya agar pengetahuan ibu hamil
menjadi baik.
DAFTAR PUSTAKA
Adriyani, M dan Wirjatmadi, B. (2012). Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan,
Edisi kedua, Kencana, Jakarta, Indonesia.
Arikunto, S. (2013), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi
pertama, Rineka Cipta, Jakarta, Indonesia.
Arisman. (2010), Buku Ajar Ilmu Gizi Gizi Dalam Daur Kehidupan, Edisi kedua,
EGC, Jakarta,Indonesia.
Azwar, S. (2014), Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Edisi kedua, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta, Indonesia.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2014. Profil Kesehatan Indonesia
2014. http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-
kesehatan-indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2014.pdf. Diakses pada
tanggal 4 Januari 2017 Pukul 16.12 WIB.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2014. Pusat Data dan Informasi
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia2014.
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-
ibu.pdf. Diakses pada tanggal 4 Januari 2017 Pukul 16.25 WIB.
Devi, N. (2010), Nutrition And Food Gizi Untuk Keluarga. Edisi kedua, Kompas,
Jakarta, Indonesia.
Fathonah, S. (2016), Gizi & Kesehatan Untuk Ibu Hamil. Edisi pertama,
Erlangga, Jakarta, Indonesia.
Hasdianah dan Suprapto, Sentot Imam, Patologi dan Patofisiologi Penyakit,
Edisi pertama, Numed, Yogyakarta, Indonesia.
Hidayat, AA. (2014), Metode Penelitian Kebidanan Dan Teknik Analisis
Data. Edisi kedua, Salemba Medika, Jakarta, Indonesia.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2015. Rapat Koordinasi Pelaksaan
Operasional Program 2015.
http://www.pusat2.litbang.depkes.go.id/pusat2_v1/materi-paparan-rakorpop-
2015/ pdf. Diakses pada tanggal 2 Januari 2017 Pukul 13.40 WIB.
Kristiyanasari, W. (2010), Gizi Ibu Hamil. Edisi pertama, Numed,
Yogyakarta, Indonesia.
Lestari, T. (2015), Kumpulan Teori Untuk Kajian Pustaka Penelitian Kesehatan,
Edisi pertama, Nuha Medika, Yogyakarta, Indonesia.
Marmi, (2011), Asuhan Kebidanan Pada Masa Antenatal, Edisi pertama, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta, Indonesia.
Mangkuji, B, Idau G, Suswaty, Rismahara L, Wildan. (2013), Asuhan Kebidanan
7 Langkah SOAP, Edisi pertama, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta,
Indonesia.
Manuaba, Ida Ayu Chandranita, Ida Bagus Gde Fajar Manuaba, Ida Bagus Gde
Manuaba. (2010), Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB Untuk
Pendidikan Bidan, Edisi kedua, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta,
Indonesia.
Notoadmojo, S. (2010), Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi revisi pertama,
Rineka Cipta, Jakarta, Indonesia.
______. (2012), Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi kedua, Rineka
Cipta, Jakarta, Indonesia.
______. (2014), Ilmu Perilaku Kesehatan, Edisi pertama, Rineka Cipta, Jakarta,
Indonesia.
Prawirohardjo, S. (2009), Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal, Edisi pertama, Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta,
Indonesia.
______. (2014), Ilmu Kebidanan, Edisi keempat, Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, Jakarta, Indonesia.
Proverawati, Atikah dan Wati, Erna Kusuma, (2011), Ilmu Gizi Untuk
Keperawatan & Gizi Kesehatan, Edisi kedua, Numed, Yogyakarta,
Indonesia.
Proverawati dan Asfuah, (2009), Gizi Untuk Kebidanan, Edisi kedua, Numed,
Yogyakarta, Indonesia.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI. (2008), Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Edisi keempat, Departemen Pendidikan RI, Jakarta,
Indonesia.
Puspitasari, M.T. (2016), Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Nutrisi
Selama Kehamilan Dengan Kejadian Anemia Pada Kehamilan Trimester I
(Studi di Desa Kabuh Kec. Kabuh Kab.Jombang, Nursing Journal of STIKES
Insan Cendekia Medika Jombang, 11,32-34.
Ryadi, A.L.S. (2016), Ilmu kesehatan Masyarakat. Edisi kedua, Andi,
Yogyakarta, Indonesia.
Sugiyono. (2016), Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Edisi
pertama, Alfabeta, Bandung, Indonesia.
Supariasa, D.N. (2014), Penilaian Status Gizi. Edisi kedua, EGC, Jakarta,
Indonesia.
Susianto. (2010). The Miracle of Vegan Pola Hidup Sehat ala Vegetarian
Murni. Edisi pertama, Qanita, Jakarta, Indonesia.
Unicef Indonesia. 2012. Ringkasan Kajian Gizi Ibu dan Anak.
https://www.unicef.org/indonesia/id/A6_-_B_Ringkasan_Kajian_Gizi.pdf.
Diakses pada tanggal 14 Januari 2017 Pukul 09.15 WIB.
Wawan, A dan Dewi M. (2011), Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Manusia, Edisi pertama, Nuha medika, Yogyakarta, Indonesia.
Zakirman, Devita. (2012), Hubungan Paritas dan Pendidikan Dengan Pengetahuan
Ibu Hamil Tentang Hubungan Seksual Pada Kehamilan Teimester III di RS
KIA Kota Bandung Bulan September 2012
Lampiran 6
KUESIONER PENELITIAN
PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG NUTRISI SELAMA HAMIL
DI PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA
PETUNJUK PENGISIAN
1. Sebelum menjawab pertanyaan,terlebih dahulu bacalah dengan baik setiap
butiran pernyataan
2. Pilihlah jawaban paling tepat sesuai pendapat atau pemikiran ibu dengan
jawaban Benar atau Salah pada setiap pernyataan
3. Jawaban ibu akan dijaga kerahasiaannya.
A. Identitas Responden
Hari / tanggal :
Nama responden :
Umur :
Kehamilan Ke :
Umur Kehamilan :
Pendidikan Terakhir :
Pekerjaan :
B. Kuesioner
No Pernyataan Benar Salah
Pengertian Nutrisi Ibu Hamil
1 Nutrisi adalah zat yang terkandung dalam
makanan yang dapat diproses oleh
tubuh
2 Kekurangan nutrisi selama hamil
No. Responden :
tidakakan berdampak pada janin
3 Ibu hamil membutuhkan nutrisi lebih
banyak daripada saat sebelum hamil
4 Konsumsi nutrisi yang melebihi
kebutuhan baik untuk ibu hamil
Kebutuhan Nutrisi Selama Hamil
5 Ibu hamil memerlukan asupan
karbohidrat, protein, lemak, vitamin
dan mineral yang cukup
6 Protein diperlukan untuk pertumbuhan
janin
7 Ibu hamil tidak memerlukan asupan
vitamin C selama kehamilannya
8 Vitamin C membantu proses penyerapan
zat besi
9 Kekurangan zat besi bisa mengakibatkan
anemia pada ibu hamil
10 Kalsium digunakan untuk pembentukan
tulang dan bakal gigi janin
11 Mengonsumsi ikan laut tidak dianjurkan
bagi ibu hamil
12 Ibu hamil tidak perlu mengonsumsi tablet
tambah darah
13 Asam folat diperlukan untuk mencegah
cacat bawaan pada bayi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nutrisi
14 Status ekonomi dapat mempengaruhi
nutrisi yang dikonsumsi ibu selama
hamil
15 Ibu hamil yang bekerja sebagai karyawan
pabrik memiliki kebutuhan nutrisi
yang sama dengan ibu hamil yang
tidak bekerja
16 Pengetahuan ibu hamil mempengaruhi
nutrisi selama kehamilannya
17 Ibu hamil yang berusia lanjut
membutuhkan nutrisi yang sama
dengan ibu hamil yang masih muda
18 Ibu hamil harus lebih mementingkan
nutrisi untuk dirinya daripada
anggota keluarga yang lain
Dampak Jika Nutrisi Kurang
19 Kekurangan nutrisi pada saat hamil tidak
akan berpengaruh terhadap proses
persalinannya
20 Kekurangan nutrisi saat hamil dapat
menyebabkan pertumbuhan dan
perkembangan janin terganggu
21 Kekurangan zat besi selama kehamilan
tidak akan mengakibatkan perdarahan
saat persalinan
22 Ibu hamil yang kekurangan nutrisi saat
kehamilannya beresiko melahirkan
bayi yang berat badannya rendah
23 Kekurangan asam folat saat hamil akan
mengakibatkan pertumbuhan janin
tidak sempurna
Makanan yang Harus Dihindari
24 Es krim jika dikonsumsi berlebihan
selama hamil akan mengakibatkan
bayi besar
25 Ibu harus menghindari mengonsumsi
alkohol selama hamil
26 Ibu hamil boleh mengonsumsi telur
setengah matang
27 Ibu hamil dianjurkan mengonsumsi ikan
asin setiap hari