Gambaran Dislipidemia Pada PJK

15
Profil Dislipidemia Sebagai Salah Satu Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin Profil Dislipidemia Sebagai Salah Satu Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin Yutha A 1 , Gani A 2 , Sofia 3 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Alamat : Kampus Fakultas Kedokteran Unsyiah, Darussalam-Banda Aceh, Fax. 7551843, Kode Pos 23111 2 Staf Pengajar Bagian Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Alamat : Kampus Fakultas Kedokteran Unsyiah, Darussalam-Banda Aceh, Fax. 7551843, Kode Pos 23111 3 Staf Pengajar Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Alamat : Kampus Fakultas Kedokteran Unsyiah, Darussalam-Banda Aceh, Fax. 7551843, Kode Pos 23111 ABSTRAK Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan hasil akumulasi plak ateroma di dalam dinding arteri yang memiliki tingkat mortalitas dan morbiditas yang tinggi. Salah faktor risiko PJK adalah dislipidemia yaitu kadar profil lipid yang abnormal. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dislipidemia yang terjadi pada pasien PJK. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Subjek penelitian terdiri atas 46 pasien penyakit jantung koroner di poli jantung dan di ruang rawat inap jantung. Hasil penelitian mengenai gambaran dislipidemia adalah tingginya kadar kolesterol total (≥ 200 mg/dl) sebanyak 27 kasus (58,7%), kadar kolesterol LDL (≥ 130 mg/dl) sebanyak 26 kasus (56,5%), kadar trigliserida (≥ 150 mg/dl) sebanyak 21 kasus (45,7%) serta rendahnya kadar kolesterol HDL (< 40 mg/dl) sebanyak 7 kasus (15,2%). Kesimpulan penelitian ini adalah gambaran dislipidemia yang banyak terjadi yaitu pada fraksi lipid kolesterol total dan kolesterol LDL. Kata Kunci : Penyakit Jantung Koroner, faktor risiko, dislipidemia. ABSTRACT Coronary Artery Disease (CAD) is the result of accumulation of atheromatous plaque within the wall of the coronary arteries that have a high level of mortality

description

Penelitian mengenai gambaran dislipidemia pada pasien PJK di RSUDZA Banda Aceh

Transcript of Gambaran Dislipidemia Pada PJK

Page 1: Gambaran Dislipidemia Pada PJK

Profil Dislipidemia Sebagai Salah Satu Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin Profil Dislipidemia Sebagai Salah Satu Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.

Zainoel Abidin

Yutha A1, Gani A2, Sofia3

1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala Banda AcehAlamat : Kampus Fakultas Kedokteran Unsyiah, Darussalam-Banda Aceh, Fax. 7551843, Kode Pos 23111

2Staf Pengajar Bagian Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda AcehAlamat : Kampus Fakultas Kedokteran Unsyiah, Darussalam-Banda Aceh, Fax. 7551843, Kode Pos 23111

3Staf Pengajar Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda AcehAlamat : Kampus Fakultas Kedokteran Unsyiah, Darussalam-Banda Aceh, Fax. 7551843, Kode Pos 23111

ABSTRAK

Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan hasil akumulasi plak ateroma di dalam dinding arteri yang memiliki tingkat mortalitas dan morbiditas yang tinggi. Salah faktor risiko PJK adalah dislipidemia yaitu kadar profil lipid yang abnormal. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dislipidemia yang terjadi pada pasien PJK. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Subjek penelitian terdiri atas 46 pasien penyakit jantung koroner di poli jantung dan di ruang rawat inap jantung. Hasil penelitian mengenai gambaran dislipidemia adalah tingginya kadar kolesterol total (≥ 200 mg/dl) sebanyak 27 kasus (58,7%), kadar kolesterol LDL (≥ 130 mg/dl) sebanyak 26 kasus (56,5%), kadar trigliserida (≥ 150 mg/dl) sebanyak 21 kasus (45,7%) serta rendahnya kadar kolesterol HDL (< 40 mg/dl) sebanyak 7 kasus (15,2%). Kesimpulan penelitian ini adalah gambaran dislipidemia yang banyak terjadi yaitu pada fraksi lipid kolesterol total dan kolesterol LDL.

Kata Kunci : Penyakit Jantung Koroner, faktor risiko, dislipidemia.

ABSTRACT

Coronary Artery Disease (CAD) is the result of accumulation of atheromatous plaque within the wall of the coronary arteries that have a high level of mortality and morbidity. One of coronary artery disease’s risk factor is dyslipidemia which is defined as abnormal lipid profile levels. The purpose of this study is to know the description of dyslipidemia that occur on CAD’s patient. This study was a descriptive with cross sectional design. The subject of study consisted of 46 patient in Departemen of Cardiology in Zainoel Abidin hospital. The result of this study show the description of dyslipidemia that occurs more frequently in CAD’s case is the increase of total cholesterol level is about 27 cases (58,7%), LDL is about 26 cases (56,5%), triglyceride level is about 21 cases (45,7%) and the decrease of HDL cholesterol level is about 7 cases (15,2%). It can be concluded that the dyslpidemia generally occurred on total cholesterol and LDL cholesterol.

Keywords : Coronary artery disease, risk factor, dyslipidemia.

PENDAHULUAN

Penyakit kardiovaskular sampai saat ini masih merupakan penyebab kematian utama di berbagai benua mulai dari Amerika, Eropa dan Asia yang termasuk

juga Indonesia. Diperkirakan 17,1 juta jiwa meninggal karena penyakit kardiovaskular dan angka ini mewakili 29% dari kematian global, kemudian sebanyak 7,2 juta jiwa meninggal karena

Page 2: Gambaran Dislipidemia Pada PJK

penyakit jantung koroner (PJK) (WHO, 2008). Menurut Majid (2007), PJK ialah penyakit jantung yang disebabkan karena penyempitan arteri koronaria akibat proses aterosklerosis, spasme atau kombinasi keduanya. Manifestasi klinis PJK bervariasi tergantung pada derajat aliran dalam arteri koroner (Kusmana dan Hanafi, 2004). Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang sangat penting karena morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga Nasional (SKRTN) dalam 10 tahun terakhir angka kematian akibat PJK cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 1991, angka kematian akibat PJK adalah 16%, kemudian di tahun 2001 angka tersebut melonjak menjadi 26,4%. Angka kematian akibat PJK diperkirakan mencapai 53,5 per 100.000 penduduk (Depkes, 2007). Salah satu faktor risiko PJK utama adalah dislipidemia.

Gangguan dislipidemia berupa kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan kadar dari profil lipid. Profil lipid seseorang ditentukan oleh kadar kolesterol darah, kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein), kolesterol HDL (High Density Lipiprotein), dan trigliserida. Dislipidemia selain dapat disebabkan karena asupan lipid yang tinggi, faktor yang juga berperan penting adalah faktor genetik dan pola hidup (Pinzon, 2009).

Di Indonesia prevalensi dislipidemia terus meningkat. Peningkatan ini terus dipantau dan dicatat melalui program Monitoring of Trends and Determinants in Cardiovascular Disease (MONICA). Program ini mencatat bahwa pada tahun 1988 kadar rata-rata kolesterol total pada wanita adalah 206,6 mg/dl dan pria 199,8 mg/dl, angka ini meningkat pada tahun 1993 menjadi 213,0 mg/dl pada wanita dan 204,8 mg/dl pada pria. Pada MONICA yang dilaksanakan pada tahun 2000 tercatat kadar kolesterol total rata-rata yaitu 209,96±45,47 mg/dl, kadar HDL

kolesterol rata-rata yaitu 42,89±11,66 mg/dl, sedangkan kadar LDL kolesterol rata-rata yaitu 141,11±37,65 mg/dl, dan trigliserida rata-rata 130,30±81,89 mg/dl (National Cardiovascular Center Harapan Kita, 2007)

Penelitian eksperimental, epidemiologis, dan klinis tentang peran dislipidemia pada penyakit kardiovaskuler aterosklerosis telah banyak dilakukan. Sharret et al. (2001) melalui penelitian dengan desain cohort prospektif selama sepuluh tahun mendapatkan hasil bahwa peningkatan kadar lipid darah menyebabkan seseorang berisiko untuk terkena PJK, kemudian penelitian epidemiologi oleh Supriyono (2008) di Semarang menunjukkan bahwa kondisi dislipidemia menyebabkan seseorang berisiko 2,7 kali lebih besar terkena PJK dibandingkan dengan yang tidak mengalami dislipidemia. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sargowo (2001) di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang yang menyebutkan bahwa kadar total kolesterol merupakan faktor resiko dan secara statistik terdapat hubungan dengan kejadian PJK, sejalan dengan itu American Heart Association (AHA) (2007) menyimpulkan bahwa kenaikan kadar kolesterol total berbanding lurus dengan kenaikan angka kejadian PJK. Namun, khusus di Aceh penelitian mengenai PJK dan keterkaitannya dengan dislipidemia belum pernah dilakukan secara spesifik, masih terbatas pada hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Balitbang Depkes RI) mengenai prevalensi penyakit jantung secara umum yang menunjukkan Aceh sebagai provinsi dengan kasus tertinggi di Indonesia (Depkes, 2007).

TUJUAN PENELITIANUntuk melihat gambaran

dislipidemia pada pasien PJK di RSUDZA Banda Aceh.

Page 3: Gambaran Dislipidemia Pada PJK

METODE PENELITIANRancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien jantung di ruang rawat inap jantung dan di poli jantung RSUDZA. Sampel penelitian ini adalah pasien penyakit jantung koroner di ruang rawat inap jantung dan di poli jantung RSUDZA Banda Aceh yang memenuhi kriteria inklusi. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan cara accidental sampling, yaitu pengambilan sampel yang dilakukan dengan mengambil kasus yang kebetulan ada atau tersedia.

Sumber DataSumber data yang dijadikan bahan

dasar dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diambil dari rekam medik pasien yang telah didiagnosa menderita PJK.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan pendataan pasien PJK di ruang rawat inap jantung dan poli jantung RSUDZA. Kemudian pasien akan diberikan penjelasan mengenai penelitian ini dan diminta kesediaanya untuk menjadi sampel penelitian dengan mengisi lembaran informed consent. Untuk data sekunder yaitu variabel PJK dengan melihat dan mempelajari rekam medis pasien, selanjutnya data primer untuk variabel dislipidemia didapatkan melalui pemeriksaan laboratorium terhadap kadar kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan kolesterol trigliserida. Pemeriksaan Lipid darah pasien ini dilakukan dengan cara berkoordinasi dengan dokter dan dokter muda di ruangan tempat penelitian dilakukan.

Analisa DataData yang dikumpulkan akan diolah

dengan secara univariat untuk melihat gambaran umum dislipidemia pada pasien PJK dalam bentuk tabel distribusi.

HASIL DAN PEMBAHASANKarakteristik

Hasil pengumpulan data didapatkan karakteristik sampel seperti yang terlihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Karakteristik Pasien Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

Karakterisitik

Pasien

Frekuensi Persentase

Umur40-49 tahun50-59 tahun60-69 tahun≥70 tahun

Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan

716176

3214

Berdasarkan data pada Tabel 1 di atas dapat diketahui bahwa, ditinjau dari umur pasien dalam penelitian ini distribusi pasien penyakit jantung koroner (PJK) terbanyak pada kelompok umur 60-69 tahun berjumlah 17 orang (37%). Bila ditinjau dari jenis kelamin pasien maka diketahui bahwa jumlah pasien PJK terbanyak pada laki-laki berjumlah 32 orang (69,6%).

Profil LipidHasil pengumpulan data profil lipid

pasien PJK disajikan dalam Tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2. Profil lipid pada pasien PJK

Profil Lipid (mg/dl)Frekuensi

(f)Persentase (%)

Kolesterol Total<200200-239≥240

Kolesterol HDL<40≥40

Kolesterol LDL<100100-129130-159160-189≥190

Trigliserida<150150-199200-499≥500

191215

739

9111385

26146-

41,326,132,6

15,284,8

19,623,928,317,410,9

56,530,413,0

-

15,234,83713

69,630,4

Page 4: Gambaran Dislipidemia Pada PJK

Tabel 2 menunjukkan hasil pemeriksaan lipid darah sebanyak 46 orang pasien. Berdasarkan kadar kolesterol total pasien tercatat sebanyak 19 orang (41,3%) pasien masih dalam batas normal, 12 orang (26,1%) dalam batas diwaspadai dan sebanyak 15 orang (32,6%) dalam batas tinggi. Kadar kolesterol HDL tercatat sebanyak 7 orang (15,2%) dalam batas rendah dan sebanyak 39 orang (84,8%) dalam batas normal. Kemudian pada kadar kolesterol LDL tercatat sebanyak 20 orang (43,5%) dalam batas optimal,13 orang (28,3%) dalam batas diwaspadai, 8 orang (17,4) dalam batas tinggi, dan 5 orang (10,9%) dalam batas sangat tinggi. Terakhir pada hasil pemeriksaan kadar trigliserida pasien tercatat sebanyak 25 orang (54,3%) memiliki kadar triglserida dalam batas normal, 15 orang (32,6%) dalam batas diwaspadai, dan 6 orang (13%) dalam batas tinggi.

Gambaran DislipidemiaGambaran dislipidemia pada pasien

PJK dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini.

Tabel 3. Gambaran dislipidemia pada pasien

Profil

Dislipidemia Normal Total

(f) (%) (f) (%) (f) (%)

Kolesterol total

Kolesterol HDL

Kolesterol LDL

Trigliserida

27

7

26

20

58,7

15,2

56,5

43,5

19

39

20

26

41,3

84,8

43,5

56,5

46

46

46

46

46

100

100

100

100

100

Berdasarkan hasil penelitian, dari 46 jumlah pasien penyakit jantung koroner menunjukkan kadar kolesterol total diatas normal sebanyak 27 orang (58,7%). Kemudian pasien dengan kadar HDL rendah yaitu < 40mg/dl sebanyak 7 orang (15,2%). Sementara itu, pasien dengan

kadar LDL tinggi yaitu ≥ 130 mg/dl didapatkan sebanyak 26 orang (56,5%) dan pasien penyakit jantung koroner yang menunjukkan kadar trigliserida diatas normal ≥ 150 mg/dl sebanyak 21 orang (45,7%).

DISKUSIHasil Penelitian berdasarkan umur

pasien tercatat distribusi pasien penyakit jantung koroner (PJK) terbanyak pada kelompok umur 60-69 tahun berjumlah 17 orang (37%), hasil ini lebih tinggi sedikit daripada kelompok umur 50-59 yang berjumlah 16 orang (34,8%). Hasil ini menunjukkan prevalensi PJK meningkat seiring dengan bertambahnya umur seseorang. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sooriapragasarao (2010) di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan dan Hariadi dan Ali (2005) di Makassar dimana prevalensi PJK terbanyak terjadi pada pasien dengan umur ≥ 50 tahun. Hal ini disebabkan oleh hubungan antara umur dengan kadar kolesterol yaitu kadar kolesterol total akan meningkat dengan bertambahnya umur. Peningkatan kadar kolesterol total memicu untuk terjadinya PJK (Anwar, 2004). Selain itu, semakin tua seseorang maka tingkat ketahanan dan outcome fungsionalnya semakin buruk (Rasmussen, 1992).

Prevalensi PJK berdasarkan jenis kelamin menunjukkan pria (69,6%) lebih banyak menderita PJK. Hasil ini sejalan dengan penelitian Supriyono (2008) di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang dan penelitian Sooriappragasarao (2010) di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan yaitu menunjukkan insiden PJK lebih banyak pada pria dibandingkan dengan perempuan, tapi tidak sejalan dengan penelitian Hariadi dan Ali (2005) di Makassar yang menunjukkan prevalensi PJK lebih tinggi terjadi pada perempuan. Morbiditas PJK pada pria dua kali lebih besar dibandingkan dengan perempuan. Estrogen endogen bersifat protektif pada

Page 5: Gambaran Dislipidemia Pada PJK

perempuan, namun setelah menopause insiden PJK meningkat dengan pesat, tetapi tidak sebesar insiden PJK pada pria (Huon et al., 2002).

Dislipidemia berhubungan erat dengan aterosklerosis dan merupakan faktor mayoritas penyebab peningkatan penyakit iskemik, baik iskemik kardiovaskuler maupun serebrovaskuler yang menjadi penyebab tertinggi morbiditas dan mortalitas (Sharret et al., 2001).

Dislipidemia merupakan suatu kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang paling utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, kenaikan kadar trigliserida serta penurunan kadar HDL (Mohluddin et al., 2009).

Kolesterol dapat menyebabkan penebalan dinding pembuluh darah arteri, sehingga lumen dari pembuluh darah tersebut menyempit dan proses ini disebut aterosklerosis. Penyempitan pembuluh darah ini akan menyebabkan aliran darah menjadi lambat bahkan dapat tersumbat sehingga aliran derah pada pembuluh derah koroner yang fungsinya memberi oksigen ke jantung menjadi berkurang. Kurangnya oksigen akan menyebabkan otot jantung menjadi lemah, sakit dada, serangan jantung bahkan kematian (Anwar, 2004).

Menurut National Cholesterol Education Program, kadar kolesterol total normal yaitu < 200 mg/dl, kadar normal LDL < 130 mg/dl, kadar trigliserida < 150 mg/dl dan peningkatan lebih dari kadar tersebut menunjukkan suatu keadaan dislipidemia, sedangkan kadar HDL normal yaitu ≥ 40 mg/dl, penurunan dari kadar tersebut juga menunjukkan adanya kelainan metabolisme lipid yang disebut dislipidemia (Cipla, 2005).

Berdasarkan hasil penilitian ini terlihat bahwa keadaan dislipidemia yang lebih sering terjadi adalah kadar kolesterol total dan kadar LDL yang meningkat masing-masing sebesar 58,7% dan 56,5%.

Kadar kolesterol darah yang tinggi dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti genetik, diet tinggi lemak, kelebihan berat badan, kurangnya aktifitas fisik, dan merokok. Kadar LDL yang tinggi juga dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol atau obat-obatan, seperti steroid atau pil kontrasepsi (Laine et al., 2007).

Kadar kolesterol dan LDL dapat diturunkan dengan memperbaiki pola hidup. Hal ini meliputi menjaga berat badan ideal, olahraga teratur, dan konsumsi makanan dengan kadar lemak jenuh serta kolesterol rendah. Pemberian obat penurun kolesterol dilakukan jika perubahan gaya hidup tidak mampu menurunkan kadar kolesterol. Obat yang paling efektif dan sering digunakan adalah statin yang mampu meningkatkan kadar kolesterol HDL, mengurangi perkembangan bahkan memulihkan aterosklerosis serta memperlebar arteri (Wijayanti, 2009).

KESIMPULANBerdasarkan hasil penelitian ini,

dapat disimpulkan beberapa hal :1. Profil kolesterol total pada pasien

penyakit jantung koroner (PJK) di ruang rawat inap dan poli jantung RSUDZA menunjukkan 58,7% pasien mengalami dislipidemia.

2. Profil kolesterol LDL pada pasien penyakit jantung koroner di ruang rawat inap dan poli jantung RSUDZA menunjukkan 56,5% pasien mengalami dislipidemia.

3. Profil kolesterol HDL pada pasien penyakit jantung koroner di ruang rawat inap dan poli jantung RSUDZA menunjukkan 15,2% pasien mengalami dislipidemia.

4. Profil triglierida pada pasien penyakit jantung koroner di ruang rawat inap dan poli jantung RSUDZA menunjukkan 45,7% pasien mengalami dislipidemia.

Page 6: Gambaran Dislipidemia Pada PJK

SARANBerdasarkan hasil penelitian ini,

dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut :

1. Kepada pihak Fakultas Kedokteran agar memperbanyak bahan belajar di perpustakaan fakultas mengenai dislipidemia dan penyakit jantung koroner

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor risiko PJK lainnya.

3. Saran untuk pihak rumah sakit diharapkan penulisan rekam medis lebih lengkap, jelas dan terdokumentasi dengan rapi sehingga memudahkan penelitian-penelitian selanjutnya.

4. Bagi seluruh tenaga kesehatan diharapkan agar dapat meningkatkan pelayanan kepada pasien PJK serta dapat memberikan edukasi tentang pengontrolan kadar profil lipid kepada pasien dan keluarganya.

DAFTAR PUSTAKA

Adam JMF. 2005. Meningkatkan Kolesterol-HDL, Paradigma Baru Penatalaksanaan Dislipidemia. J Med Nus 26:200-206.

Adam JMF. 2007. Dislipidemia hal:1926-1928. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke-4. EGC. Jakarta.

ADA. 2004. Nutrition Principles and Recommendations In Diabetes (Position Statement). Diabetes Care 27; 36-46.

Adult Treatment Panel III. 2003. Executive Summary of The Third Report of The National Cholesterol Education Program (NCEP) Expert Panel on Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood

Cholesterol In Adult. JAMA. 285; 2489-97.

AHA. 2007. Scientific Position, Risk factors and coronary heart disease. AHA Scientific Position. Available at http://www.ehow.com/facts_5615891_aha-factors-coronary-heart-disease.html [diakses pada 20 Oktober 2011]

Anis. 2006. Waspada Ancaman Penyakit Tidak Menular. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Anwar TB. 2004. Dislipidemia Sebagai Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner. Available at http://library.usu.ac.id/download/fk/gizi-bahri3.pdf [ diakses pada : 16 juli 2011]

Arisman. 2008. Obesitas, Diabetes Melitus, dan Dislipidemia : Konsep, Teori, dan Penanganan Aplikatif. EGC. Jakarta.

Bassand JP et al. 2007. Guidelines For The Diagnosis And Treatment Of Non-ST-Segment Elevation Acute Coronary Syndromes. European Heart Journal 28; 1598-1660.

Bauters C, Lamblin N, McFadden EP, Van Bell E, Millaire A, DeGroote P. 2003. Influence of Diabetes Mellitus on Heart Failure Risk and Outcome. Cardiovascular Diabetolog. Centre Hospitalier Universitaire de Little.

Berkel TMFV, Boersma H, Roos-Hesselink JW, Erdmant RAM, Simoons ML.. 1999. Impact of Smoking Cessation and Smoking Interventions in Patient with Coronary Heart Disease. Departement of Cardiology. Departement of Medical Psychology and Psychotherapy.

Page 7: Gambaran Dislipidemia Pada PJK

Heartcentre. Rotterdam. The Netherlands.

Brown, CD. 2000. Body Mass Index and The Prevalence of Hypertension and Dyslipidemia. Obesity Resarch 8: 605-619.

Bustan MN. 2003. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta

Cipla. 2005. Dyslipidemia. Essence Series, A Cipla Initiative. Availbale at http://www.cipladoc.com/publications/essence_ser/dyslipidemia.pdf [diakses pada 17 Desember 2011]

Danesh, Whincup P, Lewington S, Walker M, Lennon L, Thomson A, Wong YK, Zhou X, Ward M. 2002. Chlamydia Pneumoniae Iga Titres and Coronary Heart Disease. Prospective Study and Meta-Analysis. European Heart Journal 5: 371-375.

Depkes. 2007. Riset Kesehatan Dasar 2007. Available at http://www.k4health.org/system/files/laporanNasional%20Riskesdas%202007.pdf [diakses pada 5 Januari 2012]

Dornelas EA, Burg MM. 2007. Treatment Of Depression In Patients With Coronary Artery Disease. JAMA 297: 1879-80.

Guyton AC, Hall JE. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. EGC. Jakarta.

Kabo P. 2008. Mengungkap Pengobatan Penyakit Jantung Koroner, Kesaksian Seorang Ahli Jantung Dan Ahli Obat. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Kalalembang A. 2004. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Jantung Koroner Di RSU

Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan. Thesis. JIPT-UNAIR.

Kinjo K, Sato H, Shiotani I, Kurotobi T, Ohnishi Y. 2003. Variation During The Week In The Incidence Of Acute Myocardial Infraction : Increased Risk For Japanese Women On Saturdays. Cardiovasculair Medicine 89: 398-403.

Kusmana D, Hanafi M. 2004. Patofisiologi Penyakit Jantung Koroner hal:159-165. Dalam Rilantono LI, Baraas F, Karo SK, Roebiono PS. Buku Ajar Kardiologi. Balai Penerbit FKUI. Jakarta.

Huon HG, Keith DD, John MM., Iain AS. 2002. Lecture notes Cardiology. Edisi 4. Erlangga Medical Series. Jakarta.

Lalonde L. 2003. Comparing The Benefits of Diet and Exercise In The Treatment of Dyslipidemia. Preventive medicine 5: 16-24

Laine C, Goldmann D. 2007. In the Clinic Dyslipidemia. Annals of Internal Medicine.

Lee, WL, Cheung AM, Cape D, Zinman B. 2000. Impact Of Diabetes On Coronary Artery Disease In Women and Men : Meta-Analysis Of Prospective Studies. Diabetes Care 23: 962-968

Liu J, Sempos C, Donahue RP. 2005. Joint Distribution of Non-HDL and LDL Cholesterol and Coronary Heart Disease Risk Prediction Among Individuals With and Without Diabetes. Diabetes Care 28: 1916-1921.

Majid, A. 2007. Penyakit Jantung Koroner : Patofisiologi, Pencegahan, dan Pengobatan Terkini. Disampaikan Dalam

Page 8: Gambaran Dislipidemia Pada PJK

Pidato Pengukuhan Guru Besar Tetap Dalam Bidang Ilmu Fisiologi. USU.

Mardiyono B, Putra ST, Nova R, Noormanto. 2003. Upaya Pencegahan Penyakit Jantung Koroner Pada Anak. Jakarta. BP FKUI.

Marks DB, Marks AD, Smith CM. 2000. Biokomia Kedokteran Dasar Sebuah Pendekatan Klinis. Penerjemah: Saputra AD. EGC. Jakarta.

Medicastore. 2012. Atherosclerosis. Available at http://medicastore.com/penyakit/137/Aterosklerosis_Atherosclerosis.html [diakses pada 2 Januari 2012]

Medicatherapy. 2012. Aterosklerosis. Available at http://medicatherapy.com/index.php/content/printversion/324 [diakses pada 2 Januari 2012]

Mohluddin SM, Pepine CJ, Kelly MT, Buttler SM, Setze CM, Sleep DJ, Stolzenbach JC. 2009. Efficacy and Safety of ABT-335 (Fenofibric Acid) In Combination With Simvastatin In Patients With Mixed Dyslipidemia: A Phase 3, Randomized - Controlled Study. American Heart Journal 157: 195-203.

Montaya M, Baquerd D, Backer G. 2002. Overweight and Obessity: A Major Challenge For Coronary Heart Disease Secondary Prevention In Clinical Practice In Europe. Europen Heart Journal 21: 808-813.

Murray RK, Granner DK, Mayes VW, Rodwell PA . 2003. Pengangkutan dan Penyimpanan Lipid. Biokimia Harper. Edisi 25. Appleton & Lange.

National Cardiovascular Center Harapan Kita. 2007. Profil Lipid Plasma Pada MONICA III Tahun 2000. Available at http://www.pjnhk.go.id/index2.php [diakses pada 12 Desember 2011].

Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Pinzon R. 2009. Dislipidemia dan Risiko Stroke. Available at http://artikelindonesia.com/dislipidemia-dan-risiko-str o ke.html [diakses 20 November 2011].

Price SA, Wilson LM. 2005. Patofisiologi – Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi 6. EGC. Jakarta.

Sastroasmoro S dan Ismael S. 2008. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Sagung Seto.

Sediaoetama AS. 2000. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa Dan Profesional. Jilid 1. Dian Rakyat. Jakarta

Sharrett AR, Ballantyne CM, Coady SA, Heiss G, Sorlie PD, Catellier D, Patsch W. 2001. Coronary Heart Disease Prediction From Lipoprotein Cholesterol Levels, Triglycerides, Lipoprotein(A), Apolipoproteins A-I And B, and HDL Density Subfractions: The Atherosclerosis Risk In Communities (ARIC) Study. Circulation 104: 1108-13.

Sheperd J et al. 2002. PROSPER study group. Pravastatin In Elderly Individuals At Risk Of Vascular Disease ( PROSPER) : A Randomized Controlled Study. Prospective study Of Pravastatin in the Elderly At Risk. Lancet 360 ;1623-1630

Sorrentino MJ. 2000. Cholesterol Reduction to Prevent CAD : What

Page 9: Gambaran Dislipidemia Pada PJK

Do Data Show?. Postgraduate Medicine 108; 88-91

Soeharto I. 2004. Penyakit Jantung Koroner Dan Serangan Jantung. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Sooriappragasarao M. 2010. Gambaran Diabetes Melitus Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Skripsi. USU.

Supriyono M. 2008. Faktor-Faktor Risiko Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Penyakit Jantung Koroner Pada Kelompok Usia <45 tahun. Tesis. Undip.

Tandra H. 2007. Segala Sesuatu yang Harus Anda Ketahui tentang Diabetes. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Wannamethee SG, Shaper AG, Walker M. 2005. Overweight and Obesity and Weight Change in Middle Aged Men: Impact on Cardiovascular Disease and Diabetes. J Epidemial Communit Health 59: 134-139.

WHO. 2008. Global Atlas on Cardiovascular Disease Prevention and Control. Available at http://www.who.int/cardiovascular_diseases/publications/atlas_cvd/en/index.html [diakses pada 5 januari 2012].

Wijayanti D. 2009. Cara Mudah Mengatasi Problem Kolesterol. Bangkit. Yogjakarta.