GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

102
BAB I PENDAHULUAN Pada BAB ini akan diuraikan mengenail latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian. A. Latar Belakang Masalah Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa kanak- kanak berakhir, ditandai oleh pertumbuhan fisik yang cepat. Pertumbuhan yang cepat pada tubuh remaja, luar dan dalam itu, membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap, perilaku, kesehatan serta kepribadian remaja. Dalam masyarakat, dikenal remaja dengan berbagai istilah yang menunjukkan kelompok umur yang tidak termasuk kanak- kanak tetapi juga bukan pula dewasa, misalnya jaka-dara dan bujang-gadis. Sebutan itu diperuntukkan bagi usia sekitar 13 tahun sampai 17 tahun. (smp1wonosari.wordpress.com) Remaja berada dalam periode perkembangan yang paling optimal dibanding periode kehidupan lainnya. Remaja punya 1

Transcript of GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

Page 1: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

BAB I

PENDAHULUAN

Pada BAB ini akan diuraikan mengenail latar belakang masalah, identifikasi

masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian.

A. Latar Belakang Masalah

Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa kanak- kanak berakhir,

ditandai oleh pertumbuhan fisik yang cepat. Pertumbuhan yang cepat pada tubuh remaja,

luar dan dalam itu, membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap, perilaku,

kesehatan serta kepribadian remaja. Dalam masyarakat, dikenal remaja dengan berbagai

istilah yang menunjukkan kelompok umur yang tidak termasuk kanak- kanak tetapi juga

bukan pula dewasa, misalnya jaka-dara dan bujang-gadis. Sebutan itu diperuntukkan bagi

usia sekitar 13 tahun sampai 17 tahun. (smp1wonosari.wordpress.com)

Remaja berada dalam periode perkembangan yang paling optimal dibanding

periode kehidupan lainnya. Remaja punya cukup banyak energi untuk dipergunakan,

punya otot-otot fisik yang kuat. Secara psikis, kemampuan konsentrasi remaja ada dalam

kondisi prima. (likepurely.blogspot.com). dalam prosesnya remaja sedang berada di masa

pencarian identitas. Remaja secara potensial mempunyai sikap-sikap yang menunjukkan

kesadaran dan minat dalam mengembangkan kemampuannya. (riset unggulan remaja)

Menurut Piaget (dalam Santrock, 2001), seorang remaja termotivasi untuk memahami

dunia karena perilaku adaptasi secara biologis mereka. Dalam pandangan Piaget, remaja

secara aktif membangun dunia kognitif mereka, di mana informasi yang didapatkan tidak

1

Page 2: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

langsung diterima begitu saja ke dalam skema kognitif mereka. Remaja sudah mampu

membedakan antara hal-hal atau ide-ide yang lebih penting dibanding ide lainnya, lalu

remaja juga menghubungkan ide-ide tersebut. Seorang remaja tidak saja

mengorganisasikan apa yang dialami dan diamati, tetapi remaja mampu mengolah cara

berpikir mereka sehingga memunculkan suatu ide baru.

Di era globalisasi ini remaja dituntut untuk aktif. Tidak hanya aktif dalam

akademis namun juga dalam ekstrakulikuler ataupun organisasi yang dapat memperluas

wawasan bagi remaja itu sendiri. Wawasan yang cukup merupakan salah satu syarat

untuk menjadi diri yang mampu menghadapi zaman yang semakin pesat berkembang.

remaja aktif merupakan cikal bakal dari sebuah generasi yang unggul. Berorganisasi

adalah salah satu yang menjadikan remaja dapat dikatakan aktif. Generasi muda sebagai

generasi penerus dari suatu bangsa merupakan faktor utama yang harus diperhatikan

dalam perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara, karena kesiapan generasi

muda sebagai generasi penerus.(http://www.unila.ac.id/Berita/berita_depan)

Dalam organisasi, peran individu sangat penting, karena organisasi terbentuk

dengan adanya sekelompok orang yang saling berinteraksi dalam mewujudkan tujuan

tertentu. Organisasi adalah sistem hubungan yang terstruktur yang mengoordinasikan

suatu usaha idividu atau kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi juga

dapat dipandang sebagai koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai

beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerja dan fungsi berdasarkan hierarki

otoritas dan tanggung jawab. Dengan demikian, organisasi dapat dipandang sebagai

entitas sosial yang terkoordinasi dengan batas-batas yang relatif dapat diidentifikasi dan

relatif berfungsi secara kontinyu untuk mencapai tujuan bersama.

2

Page 3: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

Dari beberapa pengertian tentang organisasi dapat diketahui bahwa dalam

organisasi terdapat interaksi atau hubungan antarindividu dan antarkelompok untuk

mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan bersama. Interaksi antar orang atau antar

kelompok yang memiliki nilai serta latar belakang yang berbeda-beda akan saling

memengaruhi satu sama lain sehingga membentuk suatu nilai baru yang akan melandasi

perilaku individu untuk bersama-sama mencapai tujuan organisasi. Dengan demikian,

etika organisasi dapat pula diartikan sebagai pola sikap dan perilaku yang diharapkan dari

setiap individu dan kelompok dalam organisasi, yang pada akhirnya akan membentuk

budaya organisasi yang sejalan dengan visi, misi, dan tujuan organisasi.

Remaja yang aktif dalam berorganisasi mengharapkan suatu masukan ilmu di luar

ilmu pendidikan. Dari berorganisasi remaja dapat lebih membuka diri dan lebih bias

beradaptasi daripada remaja yang hanya mementingkan akademis. Mereka berpandangan

bahwa ada beberapa hal yang tidak di dapat dati dunia pendidikan formal melainkan

didapat dari mulai mengeksplorasi keahlian mereka di organisasi dan belajar dari

organisasi.

Saat ini sudah banyak organisasi anak muda yang menjadikan remaja dapat

mengeksplorasi sesuai keahlian remaja. Organisasi biasanya mempunyai suatu cirri khas

dan spesifikasi khusus. Dalam studi kasus ini penulis mencoba menjadikan Solar

Generation sebagai sample karna mewakili organisasi untuk remaja.

Solar Generation adalah organisasi anak muda usia 15-25 tahun dari seluruh

dunia di bawah kampanye iklim dan energi Greenpeace yang memerangi perubahan iklim

dan menyerukan penggunaan energi bersih. Terdapat di 21 negara termasuk Indonesia.

(www.solargeneration.co.id)

3

Page 4: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

Greenpeace adalah organisasi kampanye internasional independen yang

menggunakan konfrontasi kreatif tanpa kekerasan untuk menyoroti masalah-masalah

lingkungan global dan mendorong solusi yang penting bagi masa depan yang hijau dan

damai. Greenpeace juga memiliki kebijakan yang ketat mengenai keuangan dan hanya

menerima dana dari individu perorangan, tidak dari perusahaan ataupun pemerintah.

(www.greenpeace.or.id)

Melihat permasalahan dan hal-hal yang telah dijelaskan di atas, maka penulis

tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang manfaat remaja aktif berorganisasi,

bagaimana mereka menjalani kegiatan berorganisasi, bagaimana strategi pembagian

waktu bersekolah dengan keaktifan berorganisasi, serta bagaimana aktualisasi diri

terbentuk pada remaja yang aktif Konteks permasalahan dalam tulisan ini adalah

gambaran aktualisasi diri pada remaja yang aktif berorganisasi dengan studi kasus

dilakukan di Solar Generation, Greenpeace.

B. Identivikasi Masalah

Aktualisasi diri adalah kebutuhan naluriah pada manusia untuk melakukan yang

terbaik dari yang dia bisa. Istilah ini digunakan dalam berbagai teori psikologi, seperti

oleh Kurt Goldstein, Abraham Maslow, dan Carl Rogers. Goldstein adalah ahli yang

pertama melihat bahwa kebutuhan ini menjadi motivasi utama manusia, sementara

kebutuhan lainnya hanyalah manifestasi dari kebutuhan tersebut. Namun yang membuat

istilah ini lebih mengemuka adalah teori Maslow tentang hirarki kebutuhan, yang

menganggapnya sebagai tingkatan tertinggi dari perkembangan psikologis yang bisa

dicapai bila semua kebutuhan dasar sudah dipenuhi dan pengaktualisasian seluruh potensi

dirinya mulai dilakukan.(www.wikipedia.org)

4

Page 5: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

Menurut Maslow, setiap orang harus berkembang sepenuh kemampuannya.

Kebutuhan manusia untuk bertumbuh, berkembang, dan menggunakan kemampuannya

disebut Maslow sebagai aktualisasi diri. Maslow juga menyebut aktualisasi diri sebagai

hasrat untuk makin menjadi diri sepenuh kemampuan sendiri, menjadi apa menurut

kemampuan yang dimiliki. Kebutuhan akan aktualisasi diri ini biasanya muncul setelah

kebutuhan akan cinta dan akan penghargaan terpuaskan secara memadai. (Lianto, 2008)

Kebutuhan akan aktualisasi diri ini merupakan aspek terpenting dalam teori

motivasi Maslow. Dewasa ini bahkan sejumlah pemikir menjadikan kebutuhan ini

sebagai titik tolak prioritas untuk membina manusia berkepribadian unggul. Belakangan

ini muncul gagasan tentang perlunya jembatan antara kemampuan majanerial secara

ekonomis dengan kedalaman spiritual. Manajer yang diharapkan adalah pemimpin yang

handal tanpa melupakan sisi kerohanian. Dalam konteks ini, piramida kebutuhan Maslow

yang berangkat dari titik tolak kebutuhan fisiologis hingga aktualisasi diri

diputarbalikkan. Dengan demikian perilaku organisme yang diharapkan bukanlah

perilaku yang rakus dan terus-menerus mengejar pemuasan kebutuhan, melainkan

perilaku yang lebih suka memahami daripada dipahami, memberi daripada menerima.

Dalam makalah ini, gagasan aktualisasi diri akan mendapat sorotan lebih luas dan dalam

sebelum masuk dalam pembahasan penerapan teori.

(http://prohumancapital.blogspot.com/2008/07/aktualisasi-teori-motivasi-abraham.html)

Rogers sangat percaya dan optimis terhadap sifat alami manusia. Dia yakin bahwa

dorongan paling dasar adalah aktualisasi, yaitu memelihara, menegakkan,

mempertahankan diri, dan meningkatkan diri sendiri. Dia percaya bahwa dengan

memberikan satu kesempatan, individu akan berkembang dalam gerak maju dan punya

5

Page 6: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

car-cara untuk menyesuaikan diri. Namun, banyak nilai dan sikap bukan merupakan buah

dari pengalaman langsung diri sendiri, akan tetapi merupakan introyeksi dari orang tua,

guru, dan teman, dan menyebabkan terjadinya simbolisasi yang menyimpang atau yang

diputarbalikkan yang menyebabkan terjadinya intergrasi yang salah atau tidak wajar

dalam jati dirinya. Sebagai akibatnya, banyak individu terbelah, tidak bahagia, dan tidak

mampu merealisasikan secara penuh potensi-potensinya. Oleh karena itu, proses

penyuluhan non-direktif memungkinkan individu bisa menemukan perasaannya yang

sejati mengenai kehormatan dirinya yang positif serta kondisi-kondisi harga dirinya

(Naisaban, 2004).

Dalam hal ini motivasi mempengaruhi pola pikir remaja. Pola pikir yang luas dan

peduli terhadap lingkungan sekitarnya mempengaruhi pandangannya mengenai isu yang

sedang marak diperdebatkan seperti halnya isu dampak pemanasan global bagi

kelangsungan hidup seluruh mahluk yang ada di bumi. Remaja akan merasa lebih

bersemangat dan antusias apabila mempunyai motivasi dalam melakukan hal yang akan

ilakukannya.

Fokus penelitian ini adalah tentang gambaran aktualisasi diri pada remaja yang

berorganisasi. Serta ngengamati kelebihan remaja yang berorganisasi dan strategi yang

digunakan remaja untuk pembagian waktu bersekolah dengan keaktifan berorganisasi.

Penelitian ini akan mencoba untuk melihat gambaran aktualisasi diri pada remaja

yang aktif berorganisasi dengan studi kasus dilakukan di Solar Generation, Greenpeace.

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. memahami manfaat apa saja yang didapat remaja aktif berorganisasi.

2. Bagaimana mereka menjalani kegiatan berorganisasi.

6

Page 7: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

3. strategi apa yang digunakan remaja untuk pembagian waktu bersekolah dengan

keaktifan berorganisasi.

4. bagaimana aktualisasi diri terbentuk pada remaja yang aktif.

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini terbatas dalam pembahasan mengenai aktualisasi diri yang dimiliki

remaja yang aktif berorganisasi. Hanya pada sample yang diteliti yaitu remaja yang

masih bersekolah yang mengikuti organisasi di Solar Generation. Karena Solar

Generation dianggap dapat mewakili hal yang mau diteliti yaitu gambaran aktualisasi diri

pada remaja yang aktif berorganisasi.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat remaja aktif berorganisasi,

bagaimana mereka menjalani kegiatan berorganisasi, bagaimana strategi pembagian

waktu bersekolah dengan keaktifan berorganisasi, serta bagaimana aktualisasi diri

terbentuk pada remaja yang aktif yang ada di Solar Generation (sebagai sample).

D. Manfaat Penelitian

a. Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah sebagai masukan bagi pengembangan ilmu

psikologi khususnya psikologi sosial, psikologi perkembangan, dan psikologi

kepribadian, dan psikologi lingkungan karena penelitian ini merupakan kajian bagi

remaja teaktualisasi di Solar Generation. Serta dapat juga bermanfaat bagi penelitian-

penelitian yang akan di lakukan selanjutnya.

b. Adapun manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai masukan untuk psikologi

remaja khususnya bagi remaja yang ingin mengaktualisasikan dirinya dengan cara

aktif berorganisas

7

Page 8: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

BAB II

KERANGKA BERFIKIR

Pada bab ini akan diuraikan mengenai aktualisasi diri, pengertian penyesuaian

diri ,Ciri-ciri Pribadi Aktualisasi Diri, penertian organisasi, ciri organisasi, prinsip-prinsip

organisasi, jenis-jenis organisasi, manfaat berorganisasi, penjelasan singkat tentang Solar

Generation-Greenpeace.

A. Aktualisasi Diri

1. Pengertian Aktualisasi Diri

Menurut konsep Hirarki Kebutuhan Individu Abraham Maslow (dalam

Schultz, 1991), manusia didorong oleh kebutuhan-kebutuhan universal dan dibawa

sejak lahir. Kebutuhan ini tersusun dalam tingkatan-tingkatan dari yang terendah

sampai tertinggi. Kebutuhan paling rendah dan paling kuat harus dipuaskan terlebih

dahulu sebelum muncul kebutuhan tingkat selanjutnya. Kebutuhan paling tinggi

dalam hirarki kebutuhan individu Abraham Maslow adalah Aktualisasi Diri

(forum.psikologi.ugm.ac.id). Jenis kebutuhan ini berkaitan erat dengan keinginan

untuk mewujudkan dan mengembangkan potensi diri.( www.e-psikologi.com)

“setiap orang harus berkembang sepenuh kemampuannya.” Pemaparan

tentang kebutuhan psikologis untuk menumbuhkan, mengembangkan dan

menggunakan kemampuan, oleh Maslow disebut aktualisasi diri, merupakan salah

satu aspek penting teorinya tentang motivasi pada manusia. Maslow juga melukiskan

kebutuhan ini sebagai “hasrat untuk makin mejadi diri sepenuh kemampuannya.”

8

Page 9: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

Maslow menemukan bahwa kebutuhan akan aktualisasi diri ini biasanya muncul

sesudah kebutuhan akan cinta dan akan penghargaan terpuaskan secara memadai.

(Frank G. Goble, 1971,77)

Hierarki Kebutuhan Menurut Abraham Maslow

(www.restorativedementiacare.com/maslow.png)

Pada tingkat puncak hirarki kebutuhan ini, tidak banyak yang dapat

dikatakan tentang bagaimana cara memotivasi individu pada level ini. Bagi orang-

orang yang dikatakan telah mencapai kematangan psikologis ini, disiplin diri

relatif mudah sebab apa yang ingin mereka lakukan sejalan dengan apa yang

mereka yakini benar. Nilai-nilai dan tindakan mereka didasarkan pada apa yang

nyata bagi mereka, bukan pada apa yang dikatakan orang lain kepada mereka.

Bila pada level kebutuhan sebelumnya, individu biasa dimotivasi oleh

kekurangan, orang yang matang ini terutama dimotivasi oleh kebutuhannya untuk

mengembangkan serta mengaktualisasikan kemampuan-kemampuan dan

kapasitas-kapasitasnya secara penuh. Bahkan menurut Maslow, istilah motivasi

kurang tepat lagi untuk diterapkan pada kebanyakan orang yang berada di tahap

9

Page 10: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

aktualisasi diri. Mereka itu amat spontan, bersikap wajar, dan apa yang mereka

lakukan adalah sekedar untuk mewujudkan diri; sekedar pemenuhan hidup

sebagai manusia. Seperti kata Luijpen: Being man is having to be man.

(Lianto,2008)

2. Ciri-ciri Pribadi Aktualisasi Diri

Dari hasil penelitian yang merupakan proses analisis panjang, Maslow

akhirnya mengidentifikasikan 19 karakteristik pribadi yang sampai pada tingkat

aktualisasi diri.

1. Persepsi yang jelas tentang hidup (realitas), termasuk kemampuan untuk

mendeteksi kepalsuan dan menilai karakter seseorang dengan baik. Berkat

persepsi yang tajam, mereka lebih tegas dan jitu dalam memprediksikan peristiwa

yang bakal terjadi. Mereka lebih mampu melihat dan menembus realitas-realitas

yang tersembunyi dalam aneka peristiwa; lebih peka melihat hikmah dari berbagai

masalah.

2. Pribadi demikian melihat hidup apa adanya dan bukan berdasarkan keinginan

mereka. Mereka lebih obyektif dan tidak emosional. Orang yang teraktualisasi diri

tidak akan membiarkan harapan-harapan dan hasrat-hasrat pribadi menyesatkan

pengamatan mereka. Sebaliknya kebanyakan orang lain mungkin hanya mau

mendengarkan apa yang ingin mereka dengar dari orang lain sekalipun

menyangkut hal yang tidak benar dan jujur.

3. Mempunyai spontanitas yang lebih tinggi. Mereka lebih peka terhadap inner life

yang kaya dan tidak konvensional, serta memiliki kemampuan untuk melihat

dunia dari sudut pandang baru dan menghargai keindahan dalam hal-hal yang

10

Page 11: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

biasa. Biasanya mereka tidak merasa perlu menyembunyikan perasaan atau

pikiran mereka, atau bertingkah laku yang dibuat-buat. Pribadi teraktualisai punya

selera yang tinggi terhadap seni, musik, dan masalah-masalah politik dan filsafat.

4. Keterpusatan-pada-masalah. Mereka amat konsisten dan menaruh perhatian pada

pertanyaan dan tantangan dari luar diri, memiliki misi atau tujuan yang jelas

sehingga menghasilkan integritas, ketidakpicikan, dan tekun introspeksi. Mereka

mempunyai komitmen yang jelas pada tugas yang harus mereka kerjakan dan

mampu melupakan diri sendiri, dalam arti mampu membaktikan diri pada

pekerjaan, tugas, atau panggilan yang mereka anggap penting.

5. Merindukan kesunyian. Selain mencari kesunyian yang menghasilkan

ketenteraman batin, mereka juga dapat menikmatinya.

6. Mereka sangat mandiri dan otonom, namun sekaligus menyukai orang lain.

Mereka punya keinginan yang sehat akan keleluasaan pribadi yang berbeda dari

kebebasan neurotik (yang serba rahasia dan penuh rasa takut). Terkadang mereka

terlihat sangat otonom, karena mereka menggantungkan diri sepenuhnya pada

kapasitas sendiri. Inilah paradoksnya: mereka adalah orang yang paling

individualis sekaligus sosial dalam masyarakat. Bila mereka menaati suatu aturan

atau perintah, hal itu didasarkan pada pemahaman akan manfaat yang dapat

dicapai dari pemenuhan aturan yang bersangkutan, dan bukan karena ikut-ikutan.

7. Ada kalanya mereka mengalami apa yang disebut “pengalaman puncak” (peak

experience); saat-saat ketika mereka merasa berada dalam keadaan terbaik, saat

diliputi perasaan khidmat, kebahagiaan dan kegembiraan yang mendalam atau

ekstase. Hal ini berkaitan dengan kemampuan mereka untuk berkonsentrasi secara

11

Page 12: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

luar biasa. Kadang-kadang kemampuan ini membuat mereka seolah linglung.

Tidak jarang mereka mengalami flow dalam kegiatan yang mereka lakukan.

8. Rasa kekeluargaan terhadap sesama manusia yang disertai dengan semangat yang

tulus untuk membantu sesama.

9. Pribadi unggul ini lebih rendah hati dan menaruh hormat pada orang lain. Mereka

yakin bahwa dalam banyak hal mereka harus belajar dari orang lain. Hal ini

membuat mereka mampu untuk mendengarkan orang lain dengan penuh

kesabaran. Keutamaan (virtue) ini lahir dari pemahaman yang lebih dalam tentang

diri sendiri. Sama seperti anak-anak, mereka mampu mendengarkan orang lain

tanpa apriori atau penilaian sebelumnya. Maslow menyebut keunggulan ini

sebagai “Being cognition” atau “B-cognition”; pengamatan yang pasif dan

reseptif.

10. Mereka memiliki etika yang jelas tentang apa yang baik dan apa yang jahat.

Namun bagi mereka, pertentangan antara yang baik dan yang buruk tidaklah

menjadi masalah. Secara konsisten, mereka akan memilih dan lebih menyukai

nilai-nilai yang lebih luhur.

11. Selera humor yang baik. Mereka tidak tertarik pada pelbagai lelucon yang

melukai atau menyiratkan inferioritas yang membuat orang lain merasa

dilecehkan. Mereka lebih menyukai humor yang filosofis, kosmik, atau yang nilai

humornya terkandung dalam logika kata-kata. Mereka juga menonjol dalam hal

toleransi terhadap kelemahan-kelemahan alamiah orang lain. Namun mereka

sangat anti terhadap ketidakjujuran, penipuan, kebohongan, kekejaman, dan

kemunafikan.

12

Page 13: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

12. Kreatif dalam mengucapkan, melakukan, dan menyelesaikan sesuatu. Sifat ini

dikaitkan dengan fleksibelitas, tidak takut membuat sesuatu yang di kemudian

hari ternyata adalah kesalahan, dan keterbukaan. Seperti seorang anak yang lugu,

mereka tidak takut berkreasi karena cemoohan orang lain. Mereka kreatif dan

melihat aneka peristiwa secara segar tanpa prasangka. Menurut Maslow, hampir

setiap anak mampu membuat lagu, sajak, tarian, lakon, atau permainan secara

mendadak, tanpa direncanakan atau didahului oleh maksud tertentu sebelumnya.

Demikian jugalah kira-kira kreativitas orang yang teraktualisasi diri.

13. Mereka memiliki penghargaan yang sehat atas diri sendiri bertolak dari

pengenalan akan potensi diri mereka sendiri. Mereka bisa menerima pujian dan

penghargaan tetapi tidak sampai tergantung pada penghargaan yang diberikan

orang lain. Mereka tidak mendewakan kemasyhuran dan ketenaran kosong.

14. Ketidaksempurnaan. Mereka tentu juga mempunyai perasaan bersalah, cemas,

bersalah, iri dan lain-lain. Namun perasaan itu tidak seperti yang dialami orang-

orang yang neurotis. Mereka lebih dekat dengan cara pikir positif. Mereka tidak

selalu tenang, kadang-kadang bisa meledakkan amarah pula; bosan dengan

obrolan basa-basi , omong-kosong, dan hiruk-pikuk suasana pesta.

15. Mereka mempunyai “hirarki nilai” yang jelas. Mereka mampu melihat dan

membedakan mana yang lebih penting dan harus diprioritaskan dalam situasi

tertentu. Kadar konflik dirinya rendah. Mereka memiliki lebih banyak energi

untuk tujuan-tujuan yang produktif daripada menghabiskan waktu untuk

menyesali diri dan keadaan. Bagi mereka, pertentangan antara yang baik dan yang

buruk tidaklah menjadi masalah. Secara konsisten, mereka akan memilih dan

13

Page 14: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

lebih menyukai nilai-nilai yang lebih luhur, dan dengan tulus mengikutinya. Bagi

orang-orang ini, disiplin diri relatif mudah sebab apa yang ingin mereka lakukan

sejalan dengan apa yang mereka yakini benar. Nilai-nilai mereka didasarkan pada

apa yang nyata bagi mereka, bukan pada apa yang dikatakan orang lain kepada

mereka.

16. Resistensi terhadap inkulturisasi. Mereka mampu melihat hal-hal di luar batasan

kebudayaan dan zaman. Maslow menyebut mereka mempunyai apa yang disebut

“kemerdekaan psikologis”. Hal itu tercermin dari keputusan-keputusan mereka

yang terkadang “melawan arus” pendapat khalayak ramai. Mereka tidak segan

menolak kebudayaan mereka jika memang tidak sejalan dengan akal sehat. Untuk

hal-hal kecil seperti sopan-santun, bahasa, dan pakaian, makanan, dan sebagainya

tidak dipermasalahkan. Tapi bila menyangkut hal-hal yang dirasa melawan

prinsip-prinsip dasar, mereka dapat bersikap bebas mandiri dan bertindak di luar

kebiasaan.

17. Mereka cenderung mencari persahabatan dengan orang yang memiliki karakter

yang sama, seperti jujur, tulus hati, baik hati dan berani, namun tidak

menghiraukan ciri-ciri superfisial seperti kelas sosial, agama, latar belakang ras,

dan penampilan. Dalam hal ini mereka tidak merasa terganggu oleh perbedaan-

perbedaan. Makin matang kepribadiannya, mereka makin tidak peduli dengan

penampilan ayu, tubuh tegap, badan montok, dan sebagainya. Sebaliknya mereka

amat menjunjung tinggi soal kecocokan, kebaikan, ketulusan, dan kejujuran.

18. Secara umum dapat dikatakan bahwa orang yang teraktualisasi diri cenderung

membina hidup perkawinan yang kokoh, bahagia, dan berlangsung seumur hidup.

14

Page 15: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

Dalam pribadi yang sehat, perkawinan yang terbina memungkinkan kedua belah

pihak saling meningkatkan kepercayaan dan harga diri, saling memberikan

manfaat.

19. Mereka itu sangat filosofis dan sabar dalam menuntut atau menerima perubahan

yang perlu secara tertib. Sementara kebanyakan orang dalam masyarakat

cenderung bersikap sangat praktis atau sangat teoritis, orang yang teraktualisasi

diri lebih condong bersikap praktis sekaligus teoritis tergantung kondisi yang

bersangkutan. Mereka berusaha mencintai dunia apa adanya, dengan tetap

membuka mata pada kekurangan yang ada seraya berupaya memperbaikinya.

(Frank G. Goble, 1971, 50)

B. Organisasi

1. Pengertian Organisasi

Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti

alat. Pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi pada

dasarnya tidak ada perbedaan yang prinsip, dan sebagai bahan perbandingan akan

disampaikan beberapa pendapat sebagai berikut :

a. Chester I. Barnard (1938) dalam bukunya “The Executive Functions”

mengemukakan bahwa : “ Organisasi adalah system kerjasama antara dua

orang atau lebih” (I define organization as a system of cooperatives of two

more persons)

b. James D. Mooney mengatakan bahwa : “Organization is the form of every

human association for the attainment of common purpose” (Organisasi adalah

setiap bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan bersama)

15

Page 16: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

c. Menurut Dimock, organisasi adalah : “Organization is the systematic bringing

together of interdependent part to form a unified whole through which

authority, coordination and control may be exercised to achive a given

purpose” (organisasi adalah perpaduan secara sistematis daripada bagian-

bagian yang saling ketergantungan/berkaitan untuk membentuk suatu

kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam

usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan).

Dari beberapa pengertian organisasi di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap

organisasi harus memiliki tiga unsur dasar, yaitu :

a. Orang-orang (sekumpulan orang),

b. Kerjasama,

c. Tujuan yang ingin dicapai,

Dengan demikian organisasi merupakan sarana untuk melakukan

kerjasama antara orang-orang dalam rangka mencapai tujuan bersama, dengan

mendayagunakan sumber daya yang dimiliki.

2. Ciri Organisasi

Seperti telah diuraikan di atas bahwa organisasi memiliki tiga unsur dasar, dan

secara lebih rinci organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a. Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal dan saling mengenal,

b. Adanya kegiatan yang berbeda-beda, tetapi satu sama lain saling berkaitan

(interdependent part) yang merupakan kesatuan kegiatan,

c. Tiap-tiap orang memberikan sumbangan atau kontribusinya berupa; pemikiran,

tenaga, dan lain-lain,

16

Page 17: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

d. Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan,

e. Adanya tujuan yang ingin dicapai.

3. Prinsip-Prinsip Organisasi

Prinsip-prinsip organisasi banyak dikemukan oleh para ahli, salah satunya A.M.

Williams yang mengemukakan pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya

“Organization of Canadian Government Administration” (1965), bahwa prinsip-

prinsip organisasi meliputi :

1) Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas.

Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan

demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan. Misalnya,

organisasi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu

organisasi, mempunyai tujuan yang ingin dicapai antara lain, memberikan

pelayanan kesehatan yang berkualitas dan lain lain.

2) Prinsip Skala Hirarkhi.

Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari

pimpinan, pembantu pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas

dalam pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang

efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan.

3) Prinsip Kesatuan Perintah.

Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung

jawab kepada seorang atasan saja.

4) Prinsip Pendelegasian Wewenang.

17

Page 18: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan

pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada

bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus dapat menjamin tercapainya

hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan

meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan, melakukan hubungan

dengan orang lain, dan mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih

dahulu kepada atasannya lagi.

5) Prinsip Pertanggungjawaban.

Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab

sepenuhnya kepada atasan.

6) Prinsip Pembagian Pekerjaan.

Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas

atau kegiatan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan

pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian

dari masing-masing pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan

memperjelas dalam pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta

menunjang efektivitas jalannya organisasi.

7) Prinsip Rentang Pengendalian.

Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh

seorang atasan perlu dibatasi secara rasional. Rentang kendali ini sesuai dengan

bentuk dan tipe organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan jumlah

pegawai yang cukup banyak, semakin kompleks rentang pengendaliannya.

8) Prinsip Fungsional.

18

Page 19: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus

jelas tugas dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab

dari pekerjaannya.

9) Prinsip Pemisahan.

Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung

jawabnya kepada orang lain.

10) Prinsip Keseimbangan.

Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan

organisasi. Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan

tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan

melalui aktivitas/ kegiatan yang akan dilakukan. Organisasi yang aktivitasnya

sederhana (tidak kompleks) contoh ‘koperasi di suatu desa terpencil’, struktur

organisasinya akan berbeda dengan organisasi koperasi yang ada di kota besar

seperti di Jakarta, Bandung, atau Surabaya.

11) Prinsip Fleksibilitas

Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan

sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena

adanya pengaruh di luar organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu

menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya.

12) Prinsip Kepemimpinan.

Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan,

atau dengan kata lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya

proses kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut.

19

Page 20: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

Organisasi (Yunani: ὄργανον, organon - alat) adalah suatu kelompok orang yang

memiliki tujuan yang sama. Baik dalam penggunaan sehari-hari maupun ilmiah,

istilah ini digunakan dengan banyak cara.

4. Jenis-jenis Organisasi

Pengelompokan jenis organisasi dapat dilakukan dengan menggunakan kriteria

sebagai berikut :

1. Berdasarkan jumlah orang yang memegang pucuk pimpinan.

(1) bentuk tunggal, yaitu pucuk pimpinan berada ditangan satu orang, semua

kekuasaan dan tugas pekerjaan bersumber kepada satu orang. (2) bentuk komisi,

pimpinan organisasi merupakan suatu dewan yang terdiri dari beberapa orang,

semua kekuasaan dan tanggung jawab dipikul oleh dewan sebagai suatu kesatuan.

2. Berdasarkan lalu lintas kekuasaan.

Bentuk organisasi ini meliputi; (1) organisasi lini atau bentuk lurus, kekuasaan

mengalir dari pucuk pimpinan organisasi langsung lurus kepada para pejabat yang

memimpin unit-unit dalam organisasi, (2) bentuk lini dan staff, dalam organisasi

ini pucuk pimpinan dibantu oleh staf pimpinan ahli dengan tugas sebagai

pembantu pucuk pimpinan dalam menjalankan roda organisasi, (3) bentuk

fungsional, bentuk organisasi dalam kegiatannya dibagi dalam fungsi-fungsi yang

dipimpin oleh seorang ahli dibidangnya, dengan hubungan kerja lebih bersifat

horizontal.

3. Berdasarkan sifat hubungan personal, yaitu ;

(1) organisasi formal, adalah organisasi yang diatur secara resmi, seperti :

organisasi pemerintahan, organisasi yang berbadan hukum (2) organisasi

20

Page 21: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

informal, adalah organisasi yang terbentuk karena hubungan bersifat pribadi,

antara lain kesamaan minat atau hobby, dll.

4. Berdasarkan tujuan.

Organisasi ini dapat dibedakan, yaitu : (1) organisasi yang tujuannya mencari

keuntungan atau ‘profit oriented’ dan (2) organisasi sosial atau ‘non profit

oriented ‘

5. Berdasarkan kehidupan dalam masyarakat, yaitu ;

(1) organisasi pendidikan, (2) organisasi kesehatan, (3) organisasi pertanian, dan

lain lain.

6. Berdasarkan fungsi dan tujuan yang dilayani, yaitu :

(1) Organisasi produksi, misalnya organisasi produk makanan, (2) Organisasi

berorientasi pada politik, misalnya partai politik (3) Organisasi yang bersifat

integratif, misalnya serikat pekerja (4) Organisasi pemelihara, misalnya organisasi

peduli lingkungan, dan lain lain.

7. Berdasarkan pihak yang memakai manfaat.

Organisasi ini meliputi; (1) Mutual benefit organization, yaitu organisasi yang

kemanfaatannya terutama dinikmati oleh anggotanya, seperti koperasi, (2) Service

organization, yaitu organisasi yang kemanfaatannya dinikmati oleh pelanggan,

misalnya bank, (3) Business Organization, organisasi yang bergerak dalam dunia

usaha, seperti perusahaan-perusahaan, (4) Commonwealth organization, adalah

organisasi yang kemanfaatannya terutama dinikmati oleh masyarakat umum,

seperti organisasi pelayanan kesehatan, contohnya rumah sakit, Puskesmas, dll

21

Page 22: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

5. Manfaat Berorganisasi

1. Menambah pengalaman

Dengan menjadi anggota panitia suatu kegiatan, mendapat pengalaman

berorganisasi. Bagaimana bekerja dalam komunitas yang terdiri dari individu-

individu majemuk, beraneka ragam latar belakang dan pola pikir. Dengan

kesibukan tambahan ini, mau tidak mau kita harus belajar strategi menyatukan

visi, membagi kerja, dan menjalankan tugas. Istilah kerennya, job description

masing-masing tugas harus jelas. Berbagai benturan yang mungkin terjadi saat

menyatukan visi, tentu akan menjadi tambahan pengalaman tersendiri. Begitu

pula saat pembagian kerja, menjadi terbiasa untuk bekerja secara team work,

saling membahu, mendukung satu dengan lainnya.

Selain memperoleh pengalaman berorganisasi, pengalaman dan

menambah wawasan dalam bidang yang kita kerjakan. Bergabung dengan

kepanitiaan suatu kegiatan tentu membuat kita harus berinteraksi dengan

banyak orang. Proses interaksi ini membuat kita menjadi kenal dan dikenal

banyak orang.

2. Sikap mental

berorganisasi juga membentuk sikap mental positif, misalnya

kedisiplinan, ketekunan, kejujuran, dan percaya diri. Setiap kerja pasti ada

target waktu (deadline) yang harus dicapai. Selain kedisiplinan, ketekunan

kita juga terasah. Tidak semua tugas yang menjadi tanggung jawab, mudah

dilaksanakan. Kadangkala ada tugas yang membutuhkan ketekunan, seperti

22

Page 23: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

mewawancarai orang penting yang sulit ditemui. Bila tidak tekun tugas kita

tidak terselesaikan.

Jabatan menjadikan individu bersikap jujur, tidak menyalahgunakan

kepercayaan yang telah diberikan. Hal ini membutuhkan keberanian untuk

melawan keinginan negatif dan melatih kejujuran kita.

Dengan pengalaman berorganisasi, secara sadar maupun tidak, tingkat

kepercayaan diri juga meningkat. Kepercayaan diri yang tinggi ini amat

berguna saat harus melangkah dan menentukan sesuatu. Maka akan terbentuk

individu yang lebih berani dalam menghadapi segala situasi.

C. Solar Generation-Greenpeace

Greenpeace adalah organisasi kampanye internasional independen yang

menggunakan konfrontasi kreatif tanpa kekerasan untuk menyoroti masalah-masalah

lingkungan global dan mendorong solusi yang penting bagi masa depan yang hijau dan

damai. Greenpeace juga memiliki kebijakan yang ketat mengenai keuangan dan hanya

menerima dana dari individu perorangan, tidak dari perusahaan ataupun pemerintah.

(www.greenpeace.or.id)

Solar Generation adalah organisasi anak muda usia 15-25 tahun dari seluruh dunia

di bawah kampanye iklim dan energi Greenpeace yang memerangi perubahan iklim dan

menyerukan penggunaan energi bersih. Terdapat di 21 negara termasuk Indonesia. Di

Indonesia Solar Generation lahir dari sebuah program kampanye Perubahan Iklim &

Energi yang dilakukan Greenpeace South East Asia, dimana Greenpeace melakukan

pembangunan kesadaran publik tentang Revolusi Energi ke berbagai kampus dan

sekolah, serta mengajak anak – anak muda untuk melakukan aksi nyata, dan baru-lah

23

Page 24: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

pada 1 Desember 2007 organisasi yang gawangi oleh kaum muda ini melakukan

launching sekaligus mengkampanye-kan pemanasan global dan penggunaan energi yang

ramah lingkungan di Pantai Kuta, Bali dengan tagline “Kyoto Just Do It, Youth Act

Now!”. Acara yang di gelar selama 2 hari itu juga sebagai respon terhadap konferensi

internasional perserikatan bangsa-bangsa (PBB) untuk perubahan iklim (UNFCCC). .

(www.solargeneration.co.id)

Organisasi ini menang dikhususkan bagi anak muda yang ingin berperan aktif

melawan dapak dari perubahan iklim. Beberapa yang telah dilakukan antara lain

membangun komunitas di setiap sekolah dengan sebutan Student Action For Climate,

melakukan kampanye energi efisiensi dan renewable energy.

D. Kerangka Berfikir

Menurut Piaget (dalam Santrock, 2001), seorang remaja termotivasi untuk

memahami dunia karena perilaku adaptasi secara biologis mereka. Dalam pandangan

Piaget, remaja secara aktif membangun dunia kognitif mereka, di mana informasi yang

didapatkan tidak langsung diterima begitu saja ke dalam skema kognitif mereka. Remaja

sudah mampu membedakan antara hal-hal atau ide-ide yang lebih penting dibanding ide

lainnya, lalu remaja juga menghubungkan ide-ide tersebut. Seorang remaja tidak saja

mengorganisasikan apa yang dialami dan diamati, tetapi remaja mampu mengolah cara

berpikir mereka sehingga memunculkan suatu ide baru.

Perkembangan kognitif adalah perubahan kemampuan mental seperti belajar,

memori, menalar, berpikir, dan bahasa. Piaget (dalam Papalia & Olds, 2001)

mengemukakan bahwa pada masa remaja terjadi kematangan kognitif, yaitu interaksi dari

struktur otak yang telah sempurna dan lingkungan sosial yang semakin luas untuk

24

Page 25: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

eksperimentasi memungkinkan remaja untuk berpikir abstrak. Piaget menyebut tahap

perkembangan kognitif ini sebagai tahap operasi formal (dalam Papalia & Olds, 2001).

Tahap formal operations adalah suatu tahap dimana seseorang sudah mampu

berpikir secara abstrak. Seorang remaja tidak lagi terbatas pada hal-hal yang aktual, serta

pengalaman yang benar-benar terjadi. Dengan mencapai tahap operasi formal remaja

dapat berpikir dengan fleksibel dan kompleks. Seorang remaja mampu menemukan

alternatif jawaban atau penjelasan tentang suatu hal. Berbeda dengan seorang anak yang

baru mencapai tahap operasi konkret yang hanya mampu memikirkan satu penjelasan

untuk suatu hal. Hal ini memungkinkan remaja berpikir secara hipotetis. Remaja sudah

mampu memikirkan suatu situasi yang masih berupa rencana atau suatu bayangan

(Santrock, 2001). Remaja dapat memahami bahwa tindakan yang dilakukan pada saat ini

dapat memiliki efek pada masa yang akan datang. Dengan demikian, seorang remaja

mampu memperkirakan konsekuensi dari tindakannya, termasuk adanya kemungkinan

yang dapat membahayakan dirinya.

Pada tahap ini, remaja juga sudah mulai mampu berspekulasi tentang sesuatu,

dimana mereka sudah mulai membayangkan sesuatu yang diinginkan di masa depan.

Perkembangan kognitif yang terjadi pada remaja juga dapat dilihat dari kemampuan

seorang remaja untuk berpikir lebih logis. Remaja sudah mulai mempunyai pola berpikir

sebagai peneliti, dimana mereka mampu membuat suatu perencanaan untuk mencapai

suatu tujuan di masa depan (Santrock, 2001). Dibanding pada masa kanak-kanak, remaja

lebih banyak melakukan kegiatan di luar rumah seperti kegiatan sekolah, ekstra kurikuler

dan bermain dengan teman (Conger, 1991; Papalia & Olds, 2001).

25

Page 26: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

Dengan demikian remaja dapat dikatagorikan sedang tahap pencarian identitas.

Dalam proses pencarian identitas remaja mulai menampilkan ciri-ciri aktualisasi diri yang

terbentuk karena proses kognitifnya. Fenomena remaja yang aktif dalam berorganisasi

menunjukan perilaku yang berbeda daripada remaja yang hanya berkutat di sekolah

(akademis) dan rumah.

Prasyarat untuk mencapai aktualisasi diri adalah memuaskan empat kebutuhan

yang berada dalam tingkat yang lebih rendah: 1. Kebutuhan-kebutuhan fisiologis, 2.

kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman 3. kebutuhan-kebutuhan akan memiliki dan cinta 4.

kebutuhan-kebutuhan penghargaan. Kebutuhan-kebutuhan ini harus sekurang-kurangnya

sebagian dipuaskan dalam urutan ini, sebelum timbul kebutuhan akan aktualisasi diri.

(forum.psikologi.ugm.ac.id)

Dalam aktualisasi diri individu dipengaruhi oleh beberapa factor-faktor yang

bersumber dari dalam dan luar dirinya.faktor-faktor yang berasal dari dalam dan luar

individu tersebut diantaranya berupa :

1. Faktor pertama yaitu berupa aktivitas, kegemaran atau hobi yang dilakukan

individu untuk membantu individu dalam mengaktualisasi dirinya. Dalam hal ini

dimana remaja yang aktif dalam berorganisasi dapat mengembangkan

kemampuannya dalam wadah organisasi.

2. faktor kedua, remaja yang teraktualisasi dirinya menginginkan sesuatu yang baru

dan berbeda. Remaja akan berfikir untuk lebih kreatif dalam mengucapkan,

melakukan, dan menyelesaikan sesuatu. Sifat ini dikaitkan dengan fleksibelitas,

tidak takut membuat sesuatu yang di kemudian hari ternyata adalah kesalahan,

dan keterbukaan. Dimana remaja menginginkan ide-ide kreatifnya dapat berguna

26

Page 27: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

bagi kepentingan orang banyak. Oleh karena itu remaja memilih mengikuti

organisasi.

3. faktor ketiga yaitu remaja yang mudah dalam menyesuaikan diri dengan baik

akan berusaha mencari tantangan baru. Remaja yang ingin tantangan dalam

hidupnya akan mencoba banyak hal untuk menggali potensi dalam dirinya.

Remaja yang berfikir positif kebanyakan akan memilih aktif dalam berorganisasi,

menggali kemampuannya dalam minat yang diinginkannya.

4. faktor keempat yaitu sumber yang berupa impian yang diwujudkan dalam cita-

cita, tujuan hidup, ideologi atau persepsi dan sikap individu mengenai dirinya

sendiri dimana impian memberikan tujuan, kekuatan dan ketahanan dalam dalam

menghadapi berbagai rintangan. Dimana ketika remaja berorganisasi memiliki

tujuan dan cita-cita untuk mengembangkan potensinya untuk bias menjadi orang

yang berguna.

5. faktor kelima yaitu memiliki kemampuan berinteraksi dengan baik dengan orang

banyak. Dan dalam interaksi antar individu dengan lainnya akan saling

mempengaruhi satu sama lain. Apabila remaja berada dalam lingkungan yang

terdiri dari orang-orang yang ingin mengaktualisasi diri akan memacu motivsinya

dalam hal yang sama.

Maka ketika remaja memilih untuk aktif berorganisasi remaja tersebut dapat

dipengaruhi beberapa fakor di atas. Fakor-faktor tersebut mempengaruhi munculnya

aktualisasi diri pada remaja yang berorganisasi.

27

Page 28: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian yang akan digunakan

dalam penelitian ini. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas, lengkap, menyeluruh

serta mendalam, baik secara langsung maupun tidak langsung mengenai penelitian ini.

Maka metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

kualitatif, studi kasus.

A. Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan

tipe penelitian studi kasus yang berupa kata-kata dari orang atau perilaku yang diamati.

Seperti yang Bodgan dan Taylor definisikan (dalam Yin 1997,5) bahwa metodologi

kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar belakang

individu secara holistic (utuh). Jadi dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu

atau organisasi ke dalam variable atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai

bagian dari suatu keutuhan. Dasar penelitian kualitatif adalah berupaya untuk memahami

sudut pandang dan konteks subjek penelitian secara mendalam.

Studi kasus adalah studi yang menggambarkan atau menjelaskan pengalaman

dalam bahasa pengalaman. Bahasa pengalaman adalah konkret bukan abstrak, kosa

katanya diambil dari kata-kata yang dipakai sehari-hari bukan istilah-istilah teknis atau

kata-kata baru (Hall dan Linzey 2005:199). Dalam penelitian ini peneliti juga berusaha

28

Page 29: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

memahami arti peristiwa atau kaitan-kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam situasi

tertentu. (Moleong 200:9).

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa kata-kata, gambar, dan bukan

angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu,

semua yang dikumpulkan memungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti.

Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberikan

gambaran penyajian laporan tersebut.

B. Prosedur Pengambilan Subjek

Penelitian kualitatif memiliki dasar filosofis yang berbeda dari pendekatan kuantitatif.

Penelitian kualitatif tidak menekankan upaya generalisasi (jumlah) melalui perolehan

sample acak, melainkan berupaya memahami sudut pandang dan konteks subjek

penelitian secara mendalam. Menurut Sarantakos (dalam Poerwandari 2005:95) bahwa

prosedur penentuan subjek atau sumber data dalam penelitian kualitatif umumnya

manampilkan karakteristik :

1. diarahkan tidak pada jumlah sample yang besar.

2. tidak ditentukan secara kaku sejak awal, tetapi dapat berubah baik dalam hal

jumlah maupun karakteristik sampelnya, sesuai dengan pemahaman konseptual

yang berkembang dalam penelitian.

3. tidak diarahkan pada keterwakilan dalam arti jumlah atau peristiwa acak

melainkan pada kecocokan konteks.

Jumlah sample tidak selamanya diperlukan dalam jumlah besar, yang diutamakan

adalah kekhasan sample. Maka, dalam penelitian ini, jumlah responden yang diambil

adalah sebanyak 2 orang. Pada penelitian ini pengambilan subjek dilakukan berdasarkan

29

Page 30: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

teori atau konstruk operasional (theory based/ operational contruct sampling). Dalam hal

ini dilakukan agar subjek penelitian sungguh-sungguh mewakili (bersifat representatif)

terhadap kasus yang dipelajari. Hanya individu yang memenuhi criteria penelitian dan

yang dapat dijumpai saja yang diteliti atau diwawancara. Disini penulis menentukan

sendiri responden yang sesuai dengan cirri umum dan kualitas yang diharapkan pada

manusia sebagai subjek penelitian (Moleong:200,12). Subjek penelitian ini adalah remaja

yang aktif berorganisasi, yang telah diungkapkan definisinya pada bagian tinjaun pustaka.

Penelitian ini menggunakan pengambilan sample berdasarkan teori remaja berorganisasi.

Adapun yang termasuk karakteristik subjek adalah :

1. responden terbatas hanya pada remaja menengah yang masih duduk di bangku

SMA.

2. remaja mengikuti organisasi di sekolah maupun di luar sekolah. Dan dalam studi

kasus ini menjadikan member Solar Generation sebagai sample.

3. dapat berkomunikasi dengan baik dan lancar hal ini dikarenakan agar pada saat

penelitian berlangsung komunikasi berjalan dengan lancar antara subjek dan

peneliti.

C. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan

dokumen-dokumen tertulis. (Patton,1990). Masing-masing metode pengumpulan data

adalah sebagai berikut :

1. wawancara

Instrument utama dalam metode kualitatif adalah wawancara. Metode

wawancara ini diambil sebagai usaha untuk mendapatkan pengetahuan akan

30

Page 31: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

makna-maknasubjektif yang dipahami individu berkenaan dengan topic yang

tidak dapat dilakukan melalui pendekatan lain.

Wawancara sendiri didefinisikan sebagai percakapan Tanya jawab yang

diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu (Poerwandari, 2001). Jenis

wawancara yang akan digunakan oleh peneliti untuk membantu ketepatan

penelitian adalah wawancara dengan pedoman umum. Dengan menggunakan

cara ini maka peneliti akan memiliki pedoman wawancara yang sangat umum,

yang mencantumkan isu-isu yang harus diliputi tanpa menentukan urutan

pertanyaan.

Pedoman wawancara yang dimiliki peneliti digunakan untuk

mengingatkan peneliti mengenai aspek-aspek yang harus dibahas, sekaligus

sebagai daftar untuk melihat apakah semua aspek yang penting telah dibahas

atau ditanyakan. (Banister dkk, 1994 dalam Poerwandari, 2005)

Sebuah kegiatan wawancara didefinisikan sebagai proses komunikasi

interaksional antar dua pihak bersangkutan dimana setidaknya salah satu pihak

memiliki sebuah tujuan yang serius dan telah direncanakan sebelumnya, dan

biasanya melibatkan kegiatan memberi pertanyaan dan menjawab pertanyaan.

(Stewart and Cash, 2000)

Interaksional mengacu pada pertukaran peran, tanggung jawab, perasaan,

kepercayaan, motif, dan informasi. Proses menunjukan kedinamisan, interaksi

yang selalu berubah, dengan banyak variable yang beroprasi satu sama lain, dan

tingkat system dan struktur. Dua pihak yang bersangkutan menunjukan bahwa

sebuah proses wawancara akan selalu melibatkan dua pihak terkait yaitu

31

Page 32: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

pewawancara dan orang yang diwawancara.dalam sebuah wawancara juga

sudah pasti adanya tujuan yang telah ditentukan sebelumnya sebelum dicapai,

dan tujuan tersebut dapat dicapai dengan cara menanyakan pertanyaan yang

akan nantinya akan membantu proses wawancara untuk mendapatkan jawaban

yang dituju.

Pada penelitian ini tipe wawancara yang akan digunakan adalah tipe

information gathering, dimana fungsi utama dari sebuah wawancara adalah

untuk mendapatkan sebuah fakta, pendapat, data, perasaan, sikap, kepercayaan,

reksi, dan umpan balik (Stewart and Cash, 2000).

2. observasi

Selain menggunakan metode wawancara, penelitian ini juga menggunakan

metode observasi sebagai metode panunjang dan pelengkap. Observasi

bertujuan untuk mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas

yang berlangsung, orang yang terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut.

Istilah observasi diartikan sebagai kegiatan memperhatikan secara akurat untuk

mencatat fenomena yang akan muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar

aspek dalam fenomena tersebut. Tujuan observasi dalam penelitian ini adalah

untuk mendeskripsikan setting dan situasi limgkungan dan juga

menggambarkan sikap dan tingkah laku subjek penelitian.

Tujuan melakukan observasi adalah untuk mendeskripsikan dan

menjelaskan situasi yang diamati, aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan pada

situasi tersebut, orang-orang yang berpartisipasi dalam situasi tersebut, dan

makna dari apa yang telah diobservasi berdasarkan perspektif dari mereka yang

32

Page 33: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

terlibat dalam situasi yangdiamati tersebut. Deskripsi harus bersifat factual,

akurat, dan tidak dipengaruhi oleh hal lain yang tidak relevan. (Patton, 1990)

Pentingnya data dari kegiatan observasi :

- peneliti dapat memperoleh pemahaman lebih tentang konteks dalam mana

hal yang diteliti.

- Memungkinkan peneliti untuk bersikap terbuka, berorientasi pada penemuan

daripada pembuktian, dan mempertahankan pilihan untuk mendekati masalh

secara induktif.

- Mengingat bahwa individu yang bersangkutan sering mengalami kesulitan

merefleksikan pemikiran tentang pengalaman mereka. Observasi

memungkinkan peneliti untuk melihat hal-hal yang kurang disadari oleh

subjek sendiri.

- Memungkinkan peneliti untuk memperoleh data tentang hal-hal yang karena

berbagai sebab tidak diungkapkan oleh subjek penelitian secara terbuka

dalam wawancara.

- Jawaban yang diberikan oleh subjek sering diwarnai oleh persepsi selektif

individu, sehingga memungkinkan peneliti untuk bergerak lebih jauh dari

persepsi selektif yang ditampilkan subjek penelitian atau pihak lain.

- Memungkinkan peneliti untuk merefleksikan dan bersikap instrospektif

terhadap penelitian yang dilakukan. Impresi dan perasaan pengamat akan

menjadi bagian dari data yang dapat dimanfaatkan untuk memahami

fenomena yang diteliti.

33

Page 34: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

3. dokumentasi

Penggunaan dokumentasi dalam studi ini adalah untuk menambah bukti

dan rincian spesifik dari sumber-sumber lain guna mendukung data yang

diperoleh dari sumber-sumber yang lain. Dalam penelitian ini penulis

menggunakan tape recorder untuk merekam pembicaraan selama proses

wawancara. Selain itu digunakan juga dokumentasi berupa foto-foto untuk

menambah bukti pada penelitian.

D. Kredibilitas Penelitian

Teknik yang dilakukan untuk kredibilitas penelitian disini adalah dengan metode

triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding

terhadap data tersebut. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah

pemeriksaan melalui sumber lainnya. Denzim (dalam Moleong, 2001:178) membedakan

empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan

sumber, metode, penyidik, dan teori. Pada penelitian ini digunakan triangulasi dengan

pemanfaatan sumber yang berarti membandingkan dan mengecek balik

derajatkepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda

dalam metode kualitatif (Patton, dalam Moleong, 2001: 178).

Hal tersebut dapat dicapai dengan jalan :

6. membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara.

7. membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang

dikatakan secara pribadi.

E. Tahapan Penelitian

34

Page 35: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

Dalam tahapan penelitian, penulis memulai dari menentukan topic permasalahan,

mengumpulkan sumber-sumber kepustakaan dan menghubungi pihak-pihak yang terkait

dalam pelaksanaan proses penelitian ini. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut :

1. tahap persiapan pelaksanaan

Pada tahap ini penulis menyusun alat penelitian berupa pedoman

wawancara yang berisi daftar pertanyaan dan juga pedoman observasi yang

terdapat pada tinjauan pustaka. Penulis menyusun pertanyaan dan pedoman

observasi yang dapat memungkinkan penulis untuk mendapatkan informasi yang

dibutuhkan sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Setelah penyusun

tersebut selesai, penulis menyerahkan pedoman tersebut untuk diperiksa dan

direvisi kepada pembimbing skripsi. Kemudian penulisan menguji pedoman

tersebut kepada subjek, untuk melihat apakah pedoman tersebut telah mampu

untuk menggali informasi yang dibutuhkan.

Setelah pedoman wawancara dan observasi telah dianggap cukup, maka

penulis pun mencari sendiri atau dengan bantuan orang lain untuk mencari dan

mendapatkan subjek yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Apabila

telah menentukan subjek yang sesuai dengan karakteristik sample maka penulis

harus terlebih dahulu membangun rappot yang baik dengan subjek melalui

telepon dan kemudian meminta kesediaan subjek untuk diwawancara secara

langsung. Setelah subjek mengatakan setuju, berulah kemudian penulis dan

subjek bersama-sama menentukan tempat dan waktu wawancara.

35

Page 36: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

2. Tahap Pelaksanaan

Yang pertama kali dilakukan dalam tahap pelaksanaan adalah

menghubungi subjek dan menjelaskan segala sesuatu dengan detil agar subjek

mengerti dan tidak terjadi kesalahanpahaman, serta menanyakan kesediaan untuk

menjadi subjek penelitian. Selanjutnya pada kontak telepon yang kedua baru

kemudian membuat janji untuk bertemu dan mengadakan wawancara serta

observasi.

Peneliti akan berbincang-bincang dahulu setelah itu memasuki topik

wawancara, hal ini dimaksudkan agar subjek tidak merasa sebagai bahan

penelitian serta membuat rappot yang baik pada kedua belah pihak. Peneliti akan

merekam semua wawancara dengan tape recorder, tentunya atas persetujuan dari

subjek. Selain observasi terhadap subjek pada saat proses wawancara,

pengamatan partisipasi berlangsung pada saat subjek melakukan aktivitas di

dalam rumah dan pada saat jalan-jalan ke luar rumah. Pengamatan ini dilakukan

pada hari yang berbeda. Hambatan yang mingkin akan ditemui selama

pelaksanaan penelitian adalah masalah waktu untuk bertemu, tempat, atau mood

serta keadaan emosi subjek yang tidak dapat diperkirakan oleh peneliti.

F. Prosedur Analisis Data

Prosedur dalam menganalisis hasil data :

1. Mengubah hasil wawancara menjadi bentuk verbatim (menuliskan hasil wawancara

secara verbal kata per kata)

2. memilih data yang relevan dengan topic penulisan, yaitu gambaran aktualisasi diri

pada remaja yang aktif berorganisasi.

36

Page 37: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

3. menganalisis hasil dari data yang telah didapatkan dan diperbandingkan dengan

teori yang telah dikumpulkan. Analisis kasus akan dilakukan pada tiap subjek

secara individual sehingga khusus menjabarkan satu nalisis untuk satu subjek.

Setelah itu akan dilakukan analisis antar subjek, yaitu membandingkan jawaban

tiap subjek untuk masing-masing kategori.

4. Pembuatan kesimpulan umum tentang gambaran aktualisasi diri pada remaja yang

aktif berorganisasi.

37

Page 38: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

BAB IV

DESKRIPSI PENELITIAN

Pada bab ini akan menguraikan tentang hasil penelitian yang didapat oleh peneliti.

Adapun yang dijelaskan menyangkut identitas subjek, hasil wawancara dan observasi

langsung.

A. Gambaran Umum Responden

1. RESPONDEN I

Waktu wawancara dan observasi : 11 Juni 2009 – 12 Juni 2009

Tempat wawancara : kantor Greenpeace

a. Identitas subjek

Nama : IL

Tempat tanggal lahir : Australia, 1 Mei 1992

Anak ke- : 1 dari 2 bersaudara

Agama : Kristen

Pendidikan Terakhir : SMP St. Theresia, Jakarta

Suku Bangsa : Jawa- Manado

Status : belum menikah

b. gambaran umum responden 1

IL adalah seorang wanita yang berusia 17 tahun yang dilahirkan di

australia dan saat ini ia tinggal di Jakarta. IL adalah anak ke-1 dari 2 bersaudara.

38

Page 39: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

Ia mempunyai adik laki-laki berumur 8 tahun. Ia kini tinggal bersama ibu dan

adiknya. Ayah dan ibunya sudah bercerai sejak ia berumur 8 tahun. Ibunya

adalah anita karir yang selalu tak ada di rumah. Oleh sebab itu IL sering sekali

menyibukan diri dengan aktivitas di luar rumah karena ketika siang hari rumah

selalu kosong tak ada orang. Adiknya ketika siang hari dititipkan di rumah

neneknya.

Rutinitas yang menyibukannya di luar rumah sudah dilakukannya sejak ia

berumur 8 tahun. IL mengikuti beberapa les, olah raga, organisasi di sekolah dan

diluar sekolah. IL terbiasa dengan aktivitas yang padat namun hal ini tidak

menurunkan prestasi belajarnya, hal ini terlihat dari nilai-nilai pelajaran di

sekolah yang bagus dan bahkan beberapa kali dipercayai sekolahnya untuk

mengikuti kompetisi dan menjadi duta sekolahnya.

IL adalah remaja yang tegas dan banyak berbicara. Ia juga banyak

bertanya ketika ada yang dirasa kurang ia pahami. Berpenampilan santai, senang

memakai celana pendek dan kaos. Berperawakan tinggi dan gendut, berwajah

oriental, berkulit putih. Sangat dekat dengan orang-orang yang ia anggap sebagai

kakaknya dan terlihat sombong terhadap orang-orang baru.

c. wawancara

wawancara berlangsung 2 kali, yang dilakukan di kantor Greenpeace.

Menurutnya kantor Greenpeace adalah tempat yang paling sering dia datangi

untuk berorganisasi dan berkumpul dengan teman-temannya yang sudah ia

anggap sebagai keluarganya. “disini aku punya banyak kakak yang pintar-pintar

yang saya sayangi”

39

Page 40: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

wawancara berlangsung selama 1 jam sekitar 2 jam berikutnya digunakan

peneliti untuk mengobservasi tingkah laku, dan aktivitas IL di organisasi. Hasil

wawancara yang didapat akan dikelompokan dan dibagi kedalam 4 pokok

bahasan. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dan menjawab pertanyaan-

pertanyaan penelitian yang telah diajukan dalam rumusan masalah.

1. Manfaat apa saja yang didapat remaja aktif berorganisasi.

IL adalah remaja yang berada di keluarga yang sibuk. Ibu IL bekerja

hingga malam hari menyebabkan IL tidak betah berada di rumah yang selalu sepi.

IL juga mencoba untuk mengalihkan masalah keluarganya dengan cara yang

positif yaitu dengan aktif berorganisasi “dari pada terlalu musingin masalah

keluarga yang udah aku harus hadapi di umur yang masih belia waktu 8 tahun,

lebih baik aku menyibukan diri”. Untuk menghabiskan waktu dengan hal-hal

yang berguna dan bisa membanggakan orang-orang disekitarnya merupakan salah

satu tujuannya.

Manfaat yang didapat pun cukup banyak. “dari mulai aku tau lho masalah

apa yang terjadi di sekitar aku, kayak sekarang niy aku jadi bagian dari Solar

Generation, di sini aku bisa tau apa siy yang sedang terjadi pada iklim kita, dan

tau posisi anak muda terhadap dampak perubahan iklim. dari aku mulai gabung

SG waktu aku SMP dulu sampe sekarang banyak banget yang udah aku dapat.

Misalnya ya aku bisa kenal orang-orang yang punya wawasan lebih dari aku dari

dalam negri sampe yang import, bisa menyalurkan apa yang aku mau

salurkan.yah pokoknya aku jadi ga kejebak dengan rutinitas dan pikiran yang

segiti-gitu aja. Yah pokoknya mengasyikan deh berorganisasi itu bukan Cuma di

40

Page 41: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

sekolah, atau di GP ini aja, tapi disemua organisasi yang aku ikutin ada

kesenangan dan manfaat masing-masing didalamnya”

2. Bagaimana menjalani kegiatan berorganisasi.

Seperti yang dikatakan IL sebelumnya bahwa ia merasa senang

berorganisasi, jadi ia menganggap berorganisasi adalah hobi serta kebiasaan yang

wajib dilakukannya untuk mengisi kekosongan waktu yang ada. Waktu sehabis

pulang sekolah diisi dengan kegiatan berguna seperti berorganisasi. “di sekolah

aku mengenyam pendidikan formal yaitu belajar yang harus saya dapatkan di

sekolah. Namun disitu saya juga bisa dapat manfaat dari organisasi. Saya wakil

ketua osis yang dituntut untuk aktif dalam berorganisasi di sekolah. Selain itu di

sekolah saya juga mengurus komunitas saya yang saya bangun sendiri di sekolah

untuk bagian dari kegiatan saya menyelamatkan bumi dari dampak perubahan

iklim.”

Lalu dalam satu minggu ia membagi jadwalnya sebaik mungkin untuk

berorganisasi “setiap hari saya pasti ada di salah satu organisasi yang saya ikuti.

Seperti Solar Generation yang memang dekat rumah saya, klo yang satu ini

hampir setiap ada waktu kosong pasti saya kesana untuk diskusi dengan kakak-

kakak saya yang berwawasan”

3. strategi apa yang digunakan remaja untuk pembagian waktu bersekolah

dengan keaktifan berorganisasi.

Sesuai dengan aktivitasnya sebagai pelajar IL membagi waktu organisasi

sebaik mungkin dengan tetap memprioritaskan pendidikan formal di sekolah. Hal

ini terlihat dari nilai hasil belajar yang baik. Selain itu IL juga sering dipercaya

41

Page 42: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

mengikuti kompetisi yang membawa nama sekolah. “buat saya prioritas utama

adalah sekolah, sejak dulu saya diajarkan untuk unggul dalam semua hal jadi

saya terbiasa untuk berusaha sebaik mungkin untuk jadi yang terbaik di semua

tempat termasuk sekolah. Lagi pula dengan saya berorganisasi banyak pelajaran

yang saya dapat ambil yang berhubungan dengan tugas saya sebagai pelajar.

Lagi pula menurut saya tugas pelajar bukan hanya belajar di akademik saja,

tetapi juga sebagai penyeimbang bagi beberapa masalah sosial. Masalah

pembagian waktu saya mah fleksibel aja sama semua yang menurut saya lebih

prioritas pada waktunya.”

4. bagaimana aktualisasi diri terbentuk pada remaja yang aktif.

Dalam kesehariannya IL terbiasa untuk mengenal dunia luar dan

memahaminya secara luas. Sejak SMP IL terbiasa bergaul dan berteman dengan

orang yang umurnya lebih diatasnya. IL juga berteman dengan beberapa member

Solar Generation Internasional. Ia terbiasa untuk mengeksplor dirinya dengan

banyak bertanya dan spontan. Di umurnya yang bari 17 tahun IL sudah dipercayai

beberapa tanggung jawab seperti pernah menjadi wakil Solar Generation

Indonesia mengikuti Skill share di Bangkok, mengikuti kongres IPCC di

Bangkok, bagian dari youth environment wakil dari Solar Generation di kongres

UNFCCC di Bali, duta TRAX Radio, wakil dari sekolahnya dalam Youth Science

Internasional di Bali dll. Hal ini membuktikan bahwa IL adalah anak remaja yang

aktif dan mampu mengaktualisasi dirinya. Dan IL menyatakan “menurut saya

saat ini masih harus terus mengembangkan diri saya untuk terus berkarya selagi

42

Page 43: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

saya masih hidup dan menjadi manusia yang babas. Cita-cita saya adalah

menjadi presiden .”

d. Observasi

observasi langsung dilakukan peneliti pada saat wawancara dan ketika IL

beraktivitas di organisasi di Solar Generation. IL menganggap teman-teman di

Solar Generation adalah keluarganya dengan sebutan keluarga merah. IL

mempunyai kakak yang memang sudah dewasa dengan umur antara 21-27 tahun.

IL terlihat sangat apa adanya pada orang-orang yang dianggapnya sebagai

keluarga merah, namun kurang leluasa pada orang-orang baru hal ini terlihat dari

perlakuannya terhadap member baru SG yang belum ia kenal. IL terkesan akan

sinis terhadap orang baru.

IL sangatlah spontan dan cepat tanggap terhadap suatu masalah. Ketika

rapat SG ia termasuk orang yang sering bertanya dan cepat memberi tanggapan

dan memberikan solusi. Ide-idenya kebanyakan diterima dan dijadikan masukan

yang diperhitungkan.

Penampilan IL datang ke kantor Greenpeace cukup samtai, dengan

menggunakan celana pendek, kaos, sepatu sandal, dan membawa tas ransel.

Dengan perawakan tinggi dan gendut, wajah yang oriental dan berkulit kuning

langsat, rambut sebahu.

Dari pembicaraan dengan temannya IL senang menulis dan membaca

karya sastra.

43

Page 44: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

1. RESPONDEN II

Waktu wawancara dan observasi : 14 Juni 2009 – 15 Juni 2009

Tempat wawancara : kantor Greenpeace

a. Identitas subjek

Nama : SRA

Tempat tanggal lahir : Jakarta, 13 Mei 1992

Anak ke- : 1 dari 3 bersaudara

Agama : Islam

Pendidikan Terakhir : SMP 216, Jakarta

Suku Bangsa : Jawa

Status : belum menikah

b. gambaran umum responden 1

SRA adalah remaja perempuan berumur 17 tahun yang lahir dan besar di

Jakarta. Saat ini bersekolah di SMA 27 Jakarta kelas 3 IPS. Merupakan remaja

yang aktif dan cerewat. Anak ke-1 dari 3 bersaudara. Saat ini tinggal bersama

neneknya, dan setiap sabtu dan minggu menginap di rumah orang tuanya di

Bekasi. Alasan ia tinggal bersama neneknya karena jarak yang dekat dengan

sekolahnya.

SRA berperawakan sedang dan kurus, berwajah indonesia, berkulit hitam,

merambut panjang dengan poni lulus ke depan. Selalu tampil ceria dan selalu

tersenyum. SRA merupakan remaja yang modis dan feminim yang terlihat dari

pakaiannya.

44

Page 45: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

SRA juga sangat akrab dengan teman-temannya di Solar Generation.

Menganggap seluruh orang di Greenpeace sebagai kakaknya yang memberi dia

inspirasi banyak tentang segala hal.

SRA dekat dengan keluarganya walaupun tidak tinggal bersama.

Menganggap orang tuanya dan adik-adiknya adalah keluarga yang seru. Selain

keluarga biologis yang menyenangkan ia memiliki keluarga di Solar Generation

yang dia sebut dengan keluarga merah.

SRA termasuk remaja yang aktif dalam berorganisasi di sekolah dan di

luar sekolah. Ia mengikuti beberapa organisasi dan juga sering dipercaya

mewakili sekolahnya mengikuti kompetisi.

c. wawancara

wawancara berlangsung 2 kali, yang dilakukan di kantor Greenpeace.

Menurutnya kantor Greenpeace dan berkumpul dengan Solar Generatin

merupakan kegiatan paling menarik sehingga jadi tempat yang paling sering dia

datangi untuk berorganisasi dan berkumpul dengan teman-temannya yang sudah

ia anggap sebagai keluarganya. “paling engga seminggu aku dateng ke kantor

walapun lagi engga ada rapat atau kegiatan”

wawancara berlangsung selama 1 jam sekitar 2 jam berikutnya digunakan

peneliti untuk mengobservasi tingkah laku, dan aktivitas SRA di organisasi. Hasil

wawancara yang didapat akan dikelompokan dan dibagi kedalam 4 pokok

bahasan. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dan menjawab pertanyaan-

pertanyaan penelitian yang telah diajukan dalam rumusan masalah.

1. Manfaat apa saja yang didapat remaja aktif berorganisasi.

45

Page 46: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

SRA adalah anak yang aktif dan mengaku paling malas berada di rumah

lama-lama. Menurutnya di umurnya yang sekarang dianggap paling produktif

untuk melakukan sesuatu. Jadi ia terbiasa melakukan sesuatu untuk mengisi

kekosongan waktu. Menurutnya organisasi merupakan wadah yang cukup positif

untuk mengeksplorasi kamampuan, bakatnya. SRA merasa harus memiliki

wawasan lebih dari teman-teman sebayanya agar dapat mengenal hidup.

“menurut aku berorganisasi penting bgt, karena pengalaman yg didapat sama

remaja umuran aku yg biasa aja yg idupnya cuma haha hihi jelas beda banget

sama hidup aku sbg volunteer solgen, jelaslah wawasan aku mungkin lebih

banyak dan cara berpikiran aku juga gak mentok disatu sisi aja, itu juga

mempengaruhi pola pikirku yg mandang masalah dari banyak sudut yang unik”

Selain dapat melihat dari sudut pandang yang lebih luas, SRA juga

menganggap cukup penting untuk bergaul tidak hanya pada teman sebaya “dan

gak hanya wawasan yang nambah, relasi yang banyak itu juga sangat

menguntungkan, jadinya kita juga terbiasa beradaptasi sama dunia baru diluar

sana. intinya dewasa sebelum waktunya! tapi positif! Hahah”

2. Bagaimana menjalani kegiatan berorganisasi.

Seperti yang dikatakan sebelumnya manfaat yang didapat cukup

bermanfaat bagi kehidupannya maka ia bertekat untuk bahwa organisasi adalah

penting untuk diikuti. SRA juga didukung oleh orang tua yang memberi

kebebasan untuk dia menggali kemampuannya tidak hanya di sekolah tetapi di

organisasi seperti Solar Generation. Tetapi orang tuanya medukung dan juga

selalu mengontrol batasan SRA dalam berorganisasi. Orang tuanya akan

mengingtkan SRA untuk tetap memprioritaskan sekolah. Walaupun ia

menganggap bahwa ia biasa-biasa saja dalam akademik namun ia berusaha

menunjukan bahwa dengan berorganisasi malah menjadikan dia lebih pintar.

46

Page 47: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

Selain itu strategi yang dilakukan dengan mengatur jadwal sebaik-

baiknya. Dengan membuat timetable. “menurut aku setiap remaja harus punya

timetable!”

3. strategi apa yang digunakan remaja untuk pembagian waktu bersekolah

dengan keaktifan berorganisasi.

Strategi yang dibuat SRA hanyalah dengan menjalani semuanya sesuai

dengan aturannya. Dan menganggap semuanya sebagai rutinitas yang

menyenangkan. SRA mengatakan “santai aja, semua pasti berjalan lancar kalau

kita bisa menempatkan posisi yang tapat.”

Seperti yang sudah SRA bilang sebelumnya cara termudahnya adalah

mengatur jadwal dalam timetable. “jadi dia bisa mengkotak2kan mana waktunya

belajar, ekskul, osis, organisasi bahkan waktu bermain. jadi menumbuhkan

pribadi yg disiplin dan profesional.”

4. bagaimana aktualisasi diri terbentuk pada remaja yang aktif.

Organisasi merupakan wadah untuk berdisiplin dan belajar untuk jadi

profesional. Sejak SMA kelas 1 SRA memilih untuk juga aktif berorganisasi. Saat

ini SRA mengikuti beberapa ekstrakulikuler di sekolah tari saman, modern dance,

mading, english club, komunitas hijau, clouds cheerleaders squad. Selain

ekstrakulikuler SRA juga aktif di OSIS dan juga bergabung dengan Solar

Generation. Seperti yang sudah ia katakan di awal bahwa semua organisasi pasti

akan memberikan wawasan agar ia bisa melihat suatu hal dari berbagai sudut. Ia

menambahkan “karena lingkungan sekitar itu hal utama yg ngebentuk orang

apalagi remaja jadi kalo lingkungannya negatif dia juga pasti ikuan, begitu juga

kebalikannya”. Jadi aktualisasi diri dibentuk karena kemauan dari diri sendiri

untuk mengembangkan lingkup pergaulannya ke arah yang positif.

d. Observasi

observasi dilakukan pada wawancara dan saat ia sedang berkumpul

dengan member Solar Generation. Dari hasil pengamatan, SRA adalah sosok

47

Page 48: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

periangyang cerewet, tidak bisa diam. Ketika menjawab ertanyaan SRA

menjawab dengan penuh antusiasdan tidak ragi-ragu menjawab pertanyaan.

Penampilan SRA modis dengan menggunakan sepatu sendal, hotpants,

tanktop putih yang dipadu cardigan biru tua, dan menggunakan tas yang ia buat

sendiri. Perawakannya sedang dan kurus, wajah yang eksotis dan berkulit coklat

gelap, rambut panjang lurus sepinggang dengan poni menutupi dahinya.

Saat rapat SRA adalah peserta rapat yang tidak terlalu banyak bicara

namun ketika ditanya pemimpin rapat tetang ide, SRA memberikan ide yang

kreaif dan unik. SRA juga sangat membantu Solar Generation dengan cara

mengumpulkan banyak teman-temannya unutk ikut kegiatan Solar Generation

yang sedang dibicarakan di rapat. Bahkan SRA telah membuat komunitas yang

merupakan project Solar Generation di Sekolahnya.

48

Page 49: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai analisis dan pembahasan dari kedua

penelitian terhadap subjek yang dilakukan mengenai mamahami manfaat apa saja yang

didapat remaja aktif berorganisasi, bagaimana mereka menjalani kegiatan berorgaisasi,

strategi apa yang digunakan remaja untuk pembagian waktu bersekolah dengan keaktifan

berorganisasi, dan bagaimana aktualisasi diri terbentuk pada remaja yang aktif. Analisis

yang dilakukan penulis adalah analisis berdasarkan wawancara dan observasi yang

dilakukan penulis terhadap kedua subjek dan kesemuanya didukung dengan keterangan

dari orang terdekat subjek yang mengetahui kegiatan subjek selama di Solar Generation.

A. ANALISIS

1. RESPONDEN I (IL)

a. manfaat apa saja yang didapat remaja aktif berorganisasi.

Dalam suatu kegiatan yang positif pasti terdapat manfaat yang dapat

diambil. IL sudah sejak kecil terbiasa untuk aktif dan produktif, ini tentu

mempengaruhi perkembangan dan kemampuannya dalam berfikir dan menilai.

Organisasi memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap pola pikir IL

yang luas. Ia mampu menilai hal dari sudut pandang yang luas bahkan lebih dari

remaja seumurannya.

IL juga lebih cepat tanggap terhadap masalah dan dapat menyelesaikan

masalahnya sebaik mungkin sesuai cara yang ia pilih hal ini terlihat dari ia dapat

memposisikan dirinya secara positif di masalah keluaga yang sidah ia hadapi

sejak umur 8 tahun. Ia juga dapat memilih dan mempertanggungjawabkan

pilihannya seperti yang ia tunjukan ketika harus meniggalkan sekolah selama 2

minggu untuk menghadiri skill Share di Thailand, nilai-nilai di sekolahnya tetap

baik. IL juga spontan dalam bertindak. Ketidakpuasan IL juga merupakan

pengaruh ia mengikuti organisasi di banyak tempat.

IL juga sangat mendapat dukungan dari orang sekitarnya dalam mengikuti

organisasi. Orang tuanya mendukung sepenuhnya kegiatannya baik moril dan

49

Page 50: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

materil. Dan juga ia mempunyai teman-teman dan juga guru yang membantu dia

menggali kemampuannya di semua bidang.

b. Bagaimana menjalani kegiatan berorganisasi.

Menjalani kegiatan berorganisasi dianggapnya menyenangkan karena

mengisi waktu dengan hal-hal yang berguna dan baru. Menurut IL organisasi

adalah wadah untuk menyalurkan kemampuannya dan menggali potensi yang

tidak ia dapatkan dari sekolah formal. Dan ia menganggap bahwa tugas anak

muda tidak hanya belajar di pendidikan formal tapi juga sebagai penyeimbang

keadaan sosial seperti melawan dampak perubahan iklim yang ia perjuangkan di

Solar Generation. Menurutnya anak muda seharusnya wajib untuk berorganisasi

karena remaja adalah masa yang paling produkti dan mampu mengubah dunia.

Dengan beberapa organisasi yang ia ikuti ia jalani sebisa mungkin tanpa

mengganggu kegiatan belajarnya.

c. strategi apa yang digunakan remaja untuk pembagian waktu bersekolah

dengan keaktifan berorganisasi.

Sesuai dengan aktivitasnya sebagai pelajar IL membagi waktu organisasi

sebaik mungkin dengan tetap memprioritaskan pendidikan formal di sekolah. Hal

ini terlihat dari nilai hasil belajar yang baik. Selain itu IL juga sering dipercaya

mengikuti kompetisi yang membawa nama sekolah. Pendidikan di sekolah tetap

jadi prioritas. Namun ia menganggap organisasi adalah strategi untuk menghadapi

masa depan dan pendidikan yang sedang ia jalani sekarang. Pendidikan formal

tidaklah cukup untuk belajar. Jadi sekolah dan organisasi selalu berjalan

berkesinambungan.

d. bagaimana aktualisasi diri terbentuk pada remaja yang aktif.

Ia terbiasa untuk mengeksplor dirinya dengan banyak bertanya dan

spontan. Di umurnya yang bari 17 tahun IL sudah dipercayai beberapa tanggung

jawab seperti pernah menjadi wakil Solar Generation Indonesia mengikuti Skill

50

Page 51: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

share di Bangkok, mengikuti kongres IPCC di Bangkok, bagian dari youth

environment wakil dari Solar Generation di kongres UNFCCC di Bali, duta

TRAX Radio, wakil dari sekolahnya dalam Youth Science Internasional di Bali

dll. Hal ini membuktikan bahwa IL adalah anak remaja yang aktif dan mampu

mengaktualisasi dirinya. IL merupakan salah satu anak muda yang mau

berkembang dan selangkah lebih maju dari remaja seumurannya. Hal ini

merupakan beberapa ciri yang ada dari orang-orang yang teraktualisasi diri.

2. RESPONDEN II (SRA)

a. Manfaat apa saja yang didapat remaja aktif berorganisasi.

Di umur SRA yang 17 tahun, ia adalah bagian anak remaja yang produktif.

Masa dimana ia harus mengeksplorasi dirinya untuk membuat suatu hal yang

berguna. Mengisi kekosongan waktu dengan hal yang berguna merupakan cara

yang sangat bermanfaat. Ia tidak ingin menjadi anak remaja yang hanya bisa

bersenang-senang tanpa berbuat sesuatu. Dengan berorganisasi membentuk pola

perilaku yang unik an berbeda dari remaja seumurannya karena ia bertemu dan

sering berdiskusi dengan orang-orang yang lebih tua dan lebih banyak tau. Dan

tidak hanya wawasan yang luas yang ia dapat dalam berorganisasi, SRA juga

mendapatkan relasi yang banyak dan juga menguntungkan bagi masa depannya

kelak. Adaptasi yang baik juga dapat terbentuk dari berorganisasi.

b. Bagaimana menjalani kegiatan berorganisasi.

SRA sangat mendapat dukungan dari orang tuanya dalam melakukan hal

yang positif. Disertai kemauan yang kuat untuk menggali kemampuan SRA

menjalani kegiatan organisasi dengan semaksimal mungkin tanpa mengganggu

51

Page 52: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

pendidikan formalnya. SRA juga mendapat kontrol dari orang tua yang tetap

memprioritaskan pendidikan formal jadi apabila SRA mengabaikan sekolah orang

tuanya akan mengingatkan dia. Walaupun ia menganggap bahwa ia biasa-biasa

saja dalam akademik namun ia berusaha menunjukan bahwa dengan berorganisasi

malah menjadikan dia lebih pintar.

c. strategi apa yang digunakan remaja untuk pembagian waktu bersekolah

dengan keaktifan berorganisasi.

Strategi yang dibuat SRA hanyalah dengan menjalani semuanya sesuai

dengan aturannya. Dan menganggap semuanya sebagai rutinitas yang

menyenangkan. Dengan mampu menempatkan diri di posisi yang epat pasti

semuanya akan berjalan lancar. SRA dalam mengatur jadwalnya ia membuat

timetable dengan mengkotak-kotakan waktu belajar, ekskul, OSIS, Solar

Generation dll. Itu menurutnya cara yang efektif untuk mengatur jadwal. Dengan

cara itu ia juga belajar untuk berdisiplin dan pofesional. Lagipula orang

terdekatnya yang mendukung pasti akan mengingatkan dia untuk tetap

menprioritaskan pendidikan.

d. bagaimana aktualisasi diri terbentuk pada remaja yang aktif.

Organisasi merupakan wadah untuk berdisiplin dan belajar untuk jadi

profesional. Sejak SMA kelas 1 SRA memilih untuk juga aktif berorganisasi.

SRA adalah remaja yang kreatif dalam memunculkan ide-ide, spontan dalam

mengambil tindakan yang dianggapnya tepat, mau menggali kemampuannya

dengan tidak pernah puas dalam mengikuti organisasi yang menurutnya masih

belum menunjang dirinya di masa depan kelak, tidak mudah putus asa hal ini

ditunjukan ketika ia membangun sendiri kominitas di sekolahnya walau harus

berhadapan dengan tema-teman yang kurang tertarik dan birokrasi yang sulit.

52

Page 53: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

Jadi aktualisasi diri dibentuk karena kemauan dari diri sendiri untuk

mengembangkan lingkup pergaulannya ke arah yang positif.

B. PEMBAHASAN

1. manfaat apa saja yang didapat remaja aktif berorganisasi

Remaja yang aktif dalam berorganisasi memiliki banyak manfaat bila

dapat mengaturnya dengan sebaik-baiknya. Manfaat yang didapat tentu akan

mempengaruhi pola pikir yang berkesinambungan dengan terbentuknya

aktualisasi diri pada diri remaja. Manfaat yang sudah dijelaskan di awal jelas

terbukti pada respoden yang aktif dalam berorganisasi. Dari hasil wawancara

yang dilakukan terhadap kedua responden manfaat yang di dapat cukup beragam

dan banyak. Seperti mengisi waktu luang dengan hal-hal yang bermanfaat dan

berguna, mengalihkan pikiran dari masalah keluarga ke hal-hal yang bermanfaat,

menambah relasi, belajar bertanggung jawab, disiplin, dan profesional,

mengumpulkan dan menggali keahlian, selain itu juga menambah wawasan.

Kedua subjek menggap bahwa dengan berorgonisasi di Solar Generation

khususnya, mereka mendapatkan pengetahuan yang lebih dari organisasi lainnya

yang mereka ikuti, hal ini dikarenakan di Solar Generation memiliki ragam umur

yang tidak sama, dan kedua subjek merupakan member yang terhitung paling

muda. Kakak-kakak yang ada di Solar generation sering mengingatkan dan

mengajarkan mereka banyak hal yang mempengaruhi pola pikir mereka secara

sadar maupun tidak sadar.

Maka dari hasil penelitian yang dilakukan dan berdasarkan fakta-fakta

yang didapat oleh peneliti melalui wawancara dan observasi membuktikan bahwa

53

Page 54: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

organisasi memang memberikan manfaat yang cukup banyak dan berdampak baik

apabila mampu dalam mengontrol waktu.

Dari beberapa pengertian tentang organisasi dapat diketahui bahwa dalam

organisasi terdapat interaksi atau hubungan antarindividu dan antarkelompok

untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan bersama. Interaksi antar orang

atau antar kelompok yang memiliki nilai serta latar belakang yang berbeda-beda

akan saling memengaruhi satu sama lain sehingga membentuk suatu nilai baru

yang akan melandasi perilaku individu untuk bersama-sama mencapai tujuan

organisasi. Dengan demikian, etika organisasi dapat pula diartikan sebagai pola

sikap dan perilaku yang diharapkan dari setiap individu dan kelompok dalam

organisasi, yang pada akhirnya akan membentuk budaya organisasi yang sejalan

dengan visi, misi, dan tujuan organisasi.

Remaja yang aktif dalam berorganisasi mengharapkan suatu masukan ilmu

di luar ilmu pendidikan. Dari berorganisasi remaja dapat lebih membuka diri dan

lebih bias beradaptasi daripada remaja yang hanya mementingkan akademis.

Mereka berpandangan bahwa ada beberapa hal yang tidak di dapat dati dunia

pendidikan formal melainkan didapat dari mulai mengeksplorasi keahlian mereka

di organisasi dan belajar dari organisasi.

2. Bagaimana mereka menjalani kegiatan berorganisasi

Dalam menjalani kegiatan di organisasi dilakukan dengan sepenuh hati

karena menurut kedua subjek menganggap organisasi merupakan kegiatan yang

mengasyikan. Organisasi sudah menjadi kebiasaan untuk mengisi waktu, apa lagi

di Solar Generation yang sudah dianggap keduanya sebagai kelarga mereka

54

Page 55: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

sendiri, jadi ketika tidak ada kegiatan pun mereka tetap datang untuk berkumpul.

Menurut keduanya berkumpul di Solar Generation tidak hanya berbincang-

bincang hal yang tidak berguna, mereka mengatakan bahwa mereka sering

berdiskusi dan bertukar pikiran mengenai masalah sosial, sastra, dan lingkungan.

Oleh sebab itu kedua subjek merasa mendapatkan banyak sekali manfaat

dari berorganisasi yang belum tentu didapat dari kegiatan lain yang juga

bermanfaat. Organisasi merupakan keharusan untuk menunjang semua sisi

kehidupan, baik sebagai penyeimbang, maupun pelengkap dari pendidikan formal

dan informal. Hal yang sama juga di ungkapkan keduanya ketika membahas

bahwa sebagai anak muda di wajibkan ambil bagian dari perubahan karena semua

perubahan berawal dari pergerakan khususnya anak muda.

Di era globalisasi ini remaja dituntut untuk aktif. Tidak hanya aktif dalam

akademis namun juga dalam ekstrakulikuler ataupun organisasi yang dapat

memperluas wawasan bagi remaja itu sendiri. Wawasan yang cukup merupakan

salah satu syarat untuk menjadi diri yang mampu menghadapi zaman yang

semakin pesat berkembang. remaja aktif merupakan cikal bakal dari sebuah

generasi yang unggul. Berorganisasi adalah salah satu yang menjadikan remaja

dapat dikatakan aktif. Generasi muda sebagai generasi penerus dari suatu bangsa

merupakan faktor utama yang harus diperhatikan dalam perkembangan kehidupan

berbangsa dan bernegara, karena kesiapan generasi muda sebagai generasi

penerus.(http://www.unila.ac.id/Berita/berita_depan)

55

Page 56: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

3. strategi apa yang digunakan remaja untuk pembagian waktu bersekolah

dengan keaktifan berorganisasi

Untuk beberapa remaja dalam mengatur jadwal sekolah dan kegiatan di

luar akademik sepeti ekstrakulikuler, organisasi, bermain dirasa sulit karena

terkadang siswa sulit memilih mana yang lebih prioritas. Namun bagi kedua

subjek ini merupakan suatu tanggung jawab yang harus mereka terima karena

memilih berorganisasi. Menurut mereka disini justru salah satu tantangan dari

berorganisasi karena mereka harus mampu memilah-milah mana yang lebih

prioritas. IL mengatakan bahwa dalam mengatur waktu harus fleksibel dan

bertanggung jawab. Sedangkan SRA memilih untuk membuat timetable. Keluarga

mereka pun memberikan mereka kebebasan sekaligus batasan untuk mengontrol

anaknya dalam berorganisasi.

4. bagaimana aktualisasi diri terbentuk pada remaja yang aktif

Organisasi merupakan wadah untuk berdisiplin dan belajar untuk jadi

profesional. Sejak SMA kelas 1 SRA memilih untuk juga aktif berorganisasi.

SRA adalah remaja yang kreatif dalam memunculkan ide-ide, spontan dalam

mengambil tindakan yang dianggapnya tepat, mau menggali kemampuannya

dengan tidak pernah puas dalam mengikuti organisasi yang menurutnya masih

belum menunjang dirinya di masa depan kelak, tidak mudah putus asa hal ini

ditunjukan ketika ia membangun sendiri kominitas di sekolahnya walau harus

berhadapan dengan tema-teman yang kurang tertarik dan birokrasi yang sulit.

Jadi aktualisasi diri dibentuk karena kemauan dari diri sendiri untuk

mengembangkan lingkup pergaulannya ke arah yang positif.

Rogers sangat percaya dan optimis terhadap sifat alami manusia. Dia

yakin bahwa dorongan paling dasar adalah aktualisasi, yaitu memelihara,

menegakkan, mempertahankan diri, dan meningkatkan diri sendiri. Dia percaya

56

Page 57: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

bahwa dengan memberikan satu kesempatan, individu akan berkembang dalam

gerak maju dan punya car-cara untuk menyesuaikan diri. Namun, banyak nilai

dan sikap bukan merupakan buah dari pengalaman langsung diri sendiri, akan

tetapi merupakan introyeksi dari orang tua, guru, dan teman, dan menyebabkan

terjadinya simbolisasi yang menyimpang atau yang diputarbalikkan yang

menyebabkan terjadinya intergrasi yang salah atau tidak wajar dalam jati dirinya.

Sebagai akibatnya, banyak individu terbelah, tidak bahagia, dan tidak mampu

merealisasikan secara penuh potensi-potensinya. Oleh karena itu, proses

penyuluhan non-direktif memungkinkan individu bisa menemukan perasaannya

yang sejati mengenai kehormatan dirinya yang positif serta kondisi-kondisi harga

dirinya (Naisaban, 2004).

Dari penjelasan Kerangka Berfikir pada Bab II dikatakan terdapat 19

karakteristik manusia yang teraktualisasi diri. Dari hasil penelitian tergambar

bahwa subjek sedang mengaktualisasi dirinya dengan aktif di organisasi.

C. ANALISA PATTERN MATCHING

Data yang ditemukan oleh peneliti selama penelitian telah dijelaskan pada sub bab

di atas. Data tersebut merupakan fakta yang terdapat di lapangan atauun dalam kehidupan

nyata. Pada sub bab ini, peneliti meringkas fakta apa saja yang ditemukan pada penelitian

yang sesuai dengan teori-teori yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Untuk

memudahan pengecekan, peneliti menggunakan analisis perjodohan. Data yang diperoleh

dalam bentuk deskriptif akan dilanjutkan dengan analisa yang menggunakan pettern

57

Page 58: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

matching (analisa perjodohan) yng berorientasi pada perbandingan dua pola yang

berdasarkan konsep teoretik yang digunakan (Yin, 2002:140)

Data pertama yang disajikan berikut adalah tentang manfaat apa saja yang didapat remaja

aktif berorganisasi.

Tabel 1.1

manfaat apa saja yang didapat remaja aktif berorganisasi

No. manfaat apa saja yang didapat remaja

aktif berorganisasi Subjek 1 Subjek 2

1. mengisi waktu luang dengan hal-hal yang

bermanfaat dan berguna, X X

2. mengalihkan pikiran dari masalah

keluarga ke hal-hal yang bermanfaat X -

3. menambah relasi, X X

4. belajar bertanggung jawab, X X

5. Belajar Disiplin, - X

6. Belajar profesional, X X

7. Mengumpulkan dan menggali keahlian X X

8. menambah wawasan. X X

Dari tabel 1.1 dapat dilihat bahwa kedua subjek mendapat manfaat yang hampir sama

dalam berorganisasi. Manfaat tersebut pasti akan berpengaruh pada perilaku dan

psikologis mereka.

58

Page 59: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

Selanjutnya Bagaimana mereka menjalani kegiatan berorganisasi apakah mereka

mempunyai pandangan khusus tentang kegiatan yang ia lakukan.

Tabel 1.2

Bagaimana mereka menjalani kegiatan berorganisasi

No. Bagaimana mereka menjalani

kegiatan berorganisasi

Subjek 1 Subjek 2

1. Menganggap organisasi merupakan

kegiatan yang mengasyikan

X X

2. Mendapat menfaat yang belum tentu

didapat dari kegiatan lain

X X

3. Menganggap organisasi merupakan

penunjang pendidikan formal

X -

4. Penting menjadi anak muda yang

ambil bagian dari perubahan.

X X

Dari tabel 1.2 dapatdilihat bahwa mereka menjalani dengan alasan-alasan yang hampir

sama. Sehingga karaker yang terbentuk didapatkannya di organisasi.

59

Page 60: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

1.3

strategi apa yang digunakan remaja untuk pembagian waktu bersekolah dengan keaktifan

berorganisasi

No. strategi apa yang digunakan remaja

untuk pembagian waktu bersekolah

dengan keaktifan berorganisasi

Subjek 1 Subjek 2

1. Mampu memilah mana yang prioritas X X

2. Fleksibel X -

3. Timetable - X

4. Pendidikan dan organisasi saling

berkesinambungan

X X

5. Orang tua mengingatkan - X

Dari tabel 1.3 dapat dilihat strategi yang digunakan remaja untuk pembagian waktu

bersekolah dengan keaktifan berorganisasi pertama adalah dengan mampu memilahmana

yang lebih prioritas dan pendidikan dan organisasi saling bekesinambunan. Sedangkan

srtategi yang lain seperti pengaturan waktu yang fleksibel pada IL dan menggunakan

timetable pada SRA. Orang tua SRA juga sering mengingatkan ketimbang orang tua IL.

60

Page 61: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

Kedua subjek memiliki ciri dan gambaran aktualisasi yang berbeda-beda. Serta apa yang

terbentuk dalam akualisasi diri masing-masing subjek.

1.4

bagaimana aktualisasi diri terbentuk pada remaja yang aktif dan ciri aktualisasi apa yang

terbentuk

No. bagaimana aktualisasi diri terbentuk pada remaja

yang aktif dan ciri aktualisasi apa yang terbentuk

Subjek 1 Sunjek 2

1. Bergaul dan berteman dengan semua golongan X X

2. Memiliki persepsi yang jelas tentang hidup X -

3. Spontan X -

4. Keterpusatan pada masalah - X

5. Mandiri X X

6. Memiliki pengalaman puncak X X

7. Memiliki rasa kekeluargaan X X

8. Mau belajar X X

9. Kreatif X X

10. Memahami kemampuan diri X -

11. Merasa tidak puas X -

12. Mampu membedakan yang prioritas - X

13. Bersahabat - X

14. Idealis X X

15. Mau mengambil risiko X X

61

Page 62: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

Dari ciri-ciri yang dijabarkan diatas tentang aktualisasi diri terbukti bahwa kedua subjek

yang masih remaja memiliki kecenderungan untuk mengakualisasi dirinya. Aktualisasi

diri tersebut terbentuk dari proses kognisi dan persepsi mereka. Proses tersebut terbentuk

dari lingkungan sekitarnya yang dalam konteks ini tempat oeganisasi mereka juga

berpengaruh membentuk perilaku mereka seperti yang terlihat saat ini.

62

Page 63: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan sarn-saran pada masing-masing

subjek yang brkaitan dengan hasil penelitian, dengan mengacu pada hasil wawancara,

observasi dan teknik triangulasi.

A. Kesimpulan Persubjek

1. Subjek 1

Pada subjek pertama dapat disimpulkan bahwa IL adalah seorang remaja

yang sedang mengaktualisasi diri. Proses ini sudah dilakukannya sejak kecil yang

pada awalnya bertujuan untuk mengalihkan pikirannya dari masalah keluarga.

Selain itu IL juga sudah terbiasa untuk dididik untuk jadi yang unggul dan terus

berusaha untuk mencapai yang paling baik. Kita dapat lihat ketika ia berkata cita-

citanya adalah menjadi presiden atau sekjen PBB.

Dapat disimpulkan pula bahwa kegiatan berorganisasi yang dilakukan IL

sejak dulu mempengaruhi perilaku serta perkembangan pola pikirnya yang

menuju aktualisasi diri. Dilihat dari ciri-ciri yang orang yang teraktualisasi

terbukti bahwa terdapat banyak ada pada IL yang juga teraktualisasi.

2. subjek 2.

Pada subjek kedua dapat disimpulkan bahwa SRA adalah remaja aktif

dengan tekat awal ingin menyibukan diri dan memulainya dengan jalan

berorganisasi dan menjadi volunteer di Solar Generation. hingga saat ini tekatnya

63

Page 64: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

adalah remaja yang mau ambil bagian dari suatu anak muda yang menuntut

perubahan. dengan perubahan visi awal tersebut membuktikan bahwa sadar atau

tidak sadar SRA membentuk sudut pandang baru yang lebih luas dan terbuka

menuju aktualisasi diri.

SRA sudah menunjukan beberapa ciri orang yang teraktualisasi diri.

menurutnya apa yang sudah ia dapatkan sekarang kebanyakan ia dapat dari

berorganisasi.

B. kesimpulan keseluruhan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat remaja aktif

berorganisasi, bagaimana mereka menjalani kegiatan berorganisasi, bagaimana

strategi pembagian waktu bersekolah dengan keaktifan berorganisasi, serta

bagaimana aktualisasi diri terbentuk pada remaja yang aktif yang ada di Solar

Generation (sebagai sample).

Dari hasil wawancara dan observasi langsung yang dilakukan peneliti

dapat disimpulkan bahwa kedua subjek yang saat ini aktif berorganisasi mendapat

banyak manfaat dari mengikuti organisasi karena sampai saat ini mereka dapat

mengatur waktu dan kebutuhan yang lebih prioritas antara akademik,

ekstrakulikuler, dan berorganisasi. Karena pilihan mereka untuk berorganisasi,

maka mereka belajar untuk disiplin dan bertanggung jawab. Dari berorganisasi

mereka juga mendapatkan pemahaman yang lebih dan dapat beradaptasi dengan

baik di situasi baru dan siap mengkadapi masalah-masalah yang terjadi di

organisasi. Karena proses ini maka akan terbentuk proses aktualisasi diri.

64

Page 65: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

C. Sarn Penelitian

Sebagi langkah awal, penelitian ini masih kurang dan masih banyak yang harus

dilakukan untuk penyempurnaan. Oleh karena itu, hal-hal yang sebaiknya dilakukan

apabila ingin melanjutkan penelitian berikutnya adalah :

1. pada penelitian selanjutnya juga bisa menggunakan variabel psikologis yang

lain misalnya meneliti motivasi dalam berorganisasi, pola komunikasi dalam

sebuah organisasi, dan lain-lain.

2. pada penelitian selanjutnya bisa juga digunakan alat tes psikologis seperti

TAT agar dapat mengetahui lebih dalam tentang kepribadian subjek juga

bisa menggunakan tes Grafis untuk mengetahui lebih banyak tentang pribadi

subjek.

3. mungkin juga dilakukan dengan metode pendekatan lain seperti metode

kuantitatif jika memungkinkan karena menurut sumber dan pengalaman

yang didapat peneliti bahwa ada banyak organisasi anak muda.

65

Page 66: GAMBARAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA YANG AKTIF BERORGANISASI

Tugas Metode Penelitian Kualitatif

Proposal

Ajeng Noviandini0724090051

Kamis, 11:10 – 12:50, AC5004Psikologi YAI (2009)

66