Fungsi Produksi
-
Upload
tugas-kuliah -
Category
Documents
-
view
280 -
download
0
description
Transcript of Fungsi Produksi
FUNGSI PRODUKSI
Adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkkan hubungan natara
tingkat output dan tingkat (dan kombinasi) penggunaan input.
Q = f(X1, X2, X3, ……Xn)
Q = tingkat output
X1, X2,….Xn = input
Input atau faktor produksi di dalam perekonomian meliputi:
jumlah stok modal = K
tenaga kerja = L
kekayaan alam = R
tingkat teknologi = T
fungsi produksi dapat ditulis sbb:
Q = f (K, L, R, T)
Outpu input
Didalam menganalisis teori produksi dilakukan penyederhanaan sbb:
1. Dalam suatu proses produksi tertentu, diperlukan:
a. Satu input variabel
Input variabel ini adalah tenaga kerja atau labour (L)
b. Dua input variabel
Dua input ini tersebut adalah tenaga kerja atau L dan modal atau
K
2. Input variabel tersebut dapat dikombinasikan dalam proporsi yang
berbeda-beda dgn input yang bersifat tetap (fixed input) untuk
menghasilkan berbagai tingkatan produksi. Input tetap ini adalah
tanah.
Produksi dan Elastisitas Produksi
Hubungan TP , MP AP
TP
TP
Tahap I Tahap II Tahap III L
MPP, AP
APL
Tahap I Tahap II Tahap III MP
1. Elastisitas Produksi
Adalah persentase tambahannya output yang diakibatkan bertambahnya
input dengan 1%.
atau
Dari rumus tersebut:
Ep = 1 pada saat MP = AP
Ep = 0 pada saat MP = 0
Ep < 0 (negatif) pada saat MP negatif
Ep > 1 pada saat MP > AP
Dikaitkan dengan tahap-tahap produksi:
Ep > 1 → tidak rasional:
L ↑ 1% → Q ↑ > 1%
Shg produsen tidak boleh berhenti sampai disitu
Ep < 0 → tidak rasional:
L ↑ 1% → Q ↑ < 1%
0 < Ep < 1 → rasional:
L ↑ 1% → Q ↑ dengan nilai antara 0 dan 1
Misal: Ep untuk input L = 0,75 → L ↑ dgn 1% → Q ↑ dgn
0,75%
Ep > 1 → tahap I ; 0 < Ep < 1 → tahap II; Ep < 0 → tahap III
Q
TP
Tahap I Tahap II Tahap III LEp > 1 0<Ep<1 Ep < 0
APL
MPTahap I : MP > APTahap II : MP < AP → positifTahap III : MP negatif
ISOQUANT
Kurva produksi sama.
Adalah kurva yang menunjukkan kombinasi antara input (K dan L) yang
menghasilkan suatu tingkat produksi tertentu.
Sifat isoquant sama dengan indeference curve.
K
K1
AQ = tingkat produksi
K2 B
Q0
L1 L2 L
ISOCOST
Kurva ongkos sama.
Adalah kurva yang menunjukkan kombinasi antara input (K dan L) yang
menghasilkan suatu tingkat ongkos tertentu.
K
TC = Total Cost
TC
L
MEMAKSIMUMKAN PRODUKSI atau MEMINIMUMKAN ONGKOS
Ada dua pertanyaan:
1. Apabila jumlah pengeluaran untuk membiayai produksi sudah
ditentukan, keadaan yang bagaimana yang akan memaksimumkan
produksi.
2. Apabila jumlah produksi yang ingin dicapai telah ditentukan,
keadaan yang bagaimanakah yang meminimumkan ongkos.
Bila digambarkan dua pertanyaan tersebut:
Memaksimumkan produksi:
K
Q2K1 A Q1
Q0
TC1
L1 LMeminimumkan Ongkos:
K
K1 B Q1
TC0 TC1TC2
L1 LDua hal tersebut merupakan kombinasi input untuk menghasilkan output
tercapai bila Isoquant = Isocost → Q = c
Secara matematis kombinasi input produsen tersebut dapat diterangkan
sbb:
ISOQUANT
Dalam isoquant → ada substitusi input
Kombinasi antara K dan L dapat diubah, atau antara K dan L dapat saling digantikan.
Konsep tersebut dikenal dengan MRTS: Marginal Rate of Techcnical
Substitution atau tingkat batas penggantian secara tehnis.
MRTS adalah berkurangnya satu input per unit kenaikan input lain
untuk memprtahankan tingkat output yang sama.
K dan L Output tertentu
Contoh: MRTS K for L → K ↓ L ↑
K dari A ke B:
K1 K↓ dari K1 ke K2
A L↑ dari L1 ke L2
K2 B Rumus:
Q1
L1 L2 L
ISOCOST
Ongkos produksi dapat dinyatakan:
C = rK + wL
C = total ongkos
K = kapital/ modal
L = labour
r = suku bunga (harga modal)
w = upah/ wage (harga dari tenaga kerja)
c = rK + wL
K Slope dari isocost atau slope dari garis harga input
Isocost :
LMAKSIMISASI OUTPUT ATAU MEMINIMUMKAN COST
K kombinasi input yang optimal : di A
AQ
c L
kombinasi input optimal disebut juga dengan “Least Cost
Combination” yaitu kombinasi penggunaan input untuk menghasilkan
suatu tingkat output tertentu dengan ongkos total yang minimal.
Syarat Least Cost Combination:
atau
Apabila sisi kiri persamaan dikalikan dengan :
atau
dalil “LCC”dalil “LCC”
MPL = Marginal Produk dari input L
MPK = Marginal Produk dari input K
w = harga input L (wage)
r = harga input K (rate of interest)
KEUNTUNGAN MAKSIMUM
Permasalahan produsen:
1. Berapa tingkat output yang diproduksi
2. Bagaimana dan berapa kombinasi input yang digunakan
3. Permasalahan 1 dan 2 sekaligus harus ditetapkan berdasarkan pada
keuntungan maksimum
KEUNTUNGAN MAKSIMUM PADA PRODUKSI DENGAN SATU
INPUT VARIABEL
Q = f(L) → produksi
c = wL → ongkos
π = Q.PQ - wL → profit
ongkos
hasil penjualan atau nilai produksisyarat supaya π maks bila turunan pertama sama dengan nol →
Π = Q.PQ – wL
Π = Q (L).PQ – wL
→
MPL. PQ = w
MPL. PQ = VMPL
VMP = Value Marginal ProductDalil keuntungan maksimum dapat ditulis sbb:
atau
Keuntungan maksimum pada produksi dengan lebih dari satu input:
Dalil keuntungan maksimum dapat diperluas untuk kasus dimana
ada lebih dari satu input variabel sbb:
Apabila dalil LCC dihubungkan dengan dalil π maks:
Dalil LCC
Dalil π maksimum
Dari dalil tersebut:
Untuk mencapai keutungan maksimum maka dalil LCC harus
dipenuhi.
Dengan demikian:
Perusahaan akan menghasilkan output pada tingkat dimana MP/P
untuk semua input yang digunakan sama dengan 1/PQ.
ANALISIS AKTIVITAS
Pembahasan fungsi produksi yang telah dibahas mempunyai satuciri
utama, yaitu produsen bisa mengkombinasikan input (K dan L) dengan
perbandingan berapa pun, artinya untuk mendapatkan suatu tingkat output
tertentu, jumlah kombinasi input (K dan L) yang terbuka bagi si produsen
tak terhingga banyaknya ini tercermin oleh isoquant yang berbentuk kurva
halus yang melengkung.
K
Q0
LDalam kenyataan: hanya tersedia beberapa kemungkinan kombinasi input
(atau”teknologi”) bagi suatu perusahaan untuk menghasilkkan output.
Misal: ada 3 proses yang terbuka bagi produsen.
1. Proses A : memerlukan tenaga kerja (L) lebih banyak dibanding
dengan mesin (K), misal= 2 jam tenaga kerja dan 1 jam mesin per
satu unit output.
2. Proses B : memerlukan tenaga kerja (L) lebih sedikit dibanding
dengan mesin (K), misal= 1 jam tenaga kerja dan 2 jam mesin per
satu unit output.
3. Proses C : memerlukan tenaga kerja (L) lebih banyak dibanding
dengan mesin (K), misal=1 jam tenaga kerja dan 1 jam mesin per
satu unit output.
Apabila digambarkan sbb:
K(jam) b B C
c A a
21
1 2 L (jam)
Seandainya perusahaan menargetkan = 50 unit
Dengan proses A = 50 jam
K dan 100 jam L → a
Dengan proses B = 100 jam
K dan 50 jam L → b
Dengan proses C = 50 jam
K dan 50 jam L → c
Dengan demikian untuk menghasilkan 50 unit output:
Perusahaan dapat menggunakan kombinasi dari proses A-B, A-C, B-C,
kombinasi dari ketiga proses tsb dalam gambar, semua kombinasi yang
mungkin dapat digunakan, ada dalam segitiga abc.
Tetapi pilihan yang “ekonomis” hanya pada titik-titik garis acb.
K BC
b
c Aa
L
Garis acb adalah isoquant bila dikaitkan dengan tekologi:
Proses B → capital intensif = padat modal
Proses A → labor intensif = padat tenaga kerja
Penentuan Least Cost Combination = LCC, sama dengan isoquant
yang smooth, yaitu pada persinggungan antara isoquant dan isocost
(garis harga).
K
BC
b
Ac
agaris harga a
garis harga bgaris harga c
L
Isoquant →
Garis harga →
LCC =
Secara matematis permasalahan ini dapat dipecahkan melalui
lingkar programming:
Dengan isoquant tertentu maka dicari teknik produksi yang
memerlukan biaya yang seminimal mungkin.
RETURN TO SCALE = SKALA PENGEMBALIAN
Kombinasi beberapa input untuk menghasilkan output mengikuti skala
pengembalian (return to scale).
Return to scale menunjjukkan bagaimana output menghadapi peningkatan
semua input yang digunakan.
Misal Fungsi Produksi : Q = f (K, L) dan semua input digandakan dengan
konstanta positif yang sama, misal m dimana m > 1, maka skala
pengembalian dari fungsi produksi sbb:
I. f(mK, mL) = m f(K, L) = mQ → skala pengembalian konstan =
constan return to scale
II. f(mK, mL) < m f(K, L) = mQ → skala pengembalian menurun =
decreasing return to scale
III.f(mK, mL) > m f(K, L) = mQ → skala pengembalian konstan =
increasing return to scale
misalnya sbb:
K, L digandakan dengan 2 kali maka:
Apabila Q nilainya tetap → CRTS
Q nilainya kurang dari 2 kali → DRTS
Q nilainya naik lebih dari 2 kali → IRTS
ELASTISITAS SUBSTITUSI
Elasitisitas substitusi mengukur perubahan proporsi dalam K/L relatif
terhadap perubahan proporsi dalam MRTS di sepanjang isoquant.
Nilai σ selalu positif
K MRTS A
MRTS di B
A
B Q0
(K/L)A
(K/L)B L
dalam bergerak dari titik A ke titik B dalam isoquant, maka K/L dan MRTS akan berubah.
Elstisitas substitusi adalah ukuran lengkungan sebuah isoquant.
BENTUK-BENTUK FUNGSI PRODUKSI
1. Fungsi Linear (σ = ~)
Q = f(K, L) = aK + bL
Fungsi produksi ini mempunyai skala pengembalian yang konstan = CRTS
Misal input digandakan dgn m:
Q (mK, mL) = amK + amL = m(aK+bL)
=m f(K, L)
Dengan demikian isoquant merupakan garis lurus sejajar dengan kemiringan
–b/a
K
Kemiringan = slope = -(b/a)
Q0
L
“σ = ~”
2. Proposrsi Tetap (σ = 0)
Proporsi tetap berarti input K dan L harus selalu dipergunakan dalam rasio
yang tetap.
Bentuk matematis dari fungsi produksi proporsi tetap:
Qmin (aK, bL) a, b > 0
Min berarti Q diketahui sebagai nilai terendah diantara kedua nilai dalam
tanda kurung.
Bentuk isoquant sbb:
K
Q0/a Q0
Q0/b L“σ = 0”
3. COBB – DOUGLAS
Fungsi produksi Cobb-Douglas mempunyai nilai σ = 1. bentuk matematis
sbb:
Q = f(K, L) = A Ka Lb
A, a, b merupakan konstanta positif.
Fungsi ini dapat memperlihatkan semua skala pengembalian, tergantung
pada nilai a dan b.
F(mK, mL) = A (mK)a (mL)b = A ma+b Ka Lb
= ma+b AKaLb = ma+b f(K, L)
F(K, L)
Sehingga bila:
a+b = 1 → CRTS karena, f(mK, mL) = m f(K, L)
a+b > 1 → IRTS karena, f(mK, mL) = m>1 f(K, L)
a+b < 1 → DRTS karena, f(mK, mL) = m<1 f(K, L)
penerapan fungsi produksi ini sangat luas digunakan, karena bentuknya
linear bila di logaritmakan:
Q = A Ka Lb
lnQ = lnA + a lnK + b lnL
Q = output
K = kapital
L = tenaga kerja
a = elastisitas output dari input K
b = elastisitas output dari input L
bentuk isoquant fungsi produksi Cobb-Douglas sbb:
K
Q0
Lσ = 1
4. Fungsi Produksi CES
Fungsi produksi elastisitas substitusi konstan (constant elstisity of
substitution/ CES) dikembangkan oleh Arrow, chenery, Minkas dan Solow.
Bentuk matematis:
Q = γ [δKρ + (1-δ)Lρ]ε/ρ
γ > 0 0 ≤ δ ≤1
ρ ≤ 1 ε ≥ 0
γ = parameter efisiensi
δ = parameter distribusi yang menunjukkan pembagian relatif K dan L
ρ = parameter substitusi, semakin ρ mendekati 1 maka semakin tinggi
elastisitas substitusi.
Bentuk isoquant sama dengan isoquant fungsi produksi CD. Skala
pengembalian tergantung pada nilai ε:
f(mK, mL) = γ [δ(mKρ) + (1-δ)(mL)ρ]ε/ρ
= γ [mρ] ε/ρ [δKρ + (1-δ)Lρ]ε/ρ
= mε f(K, L)
ε > 1 → IRTS
ε = 1 → CRTS
ε < 1 → DRTS