FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB...

53
FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI BANDAR LAMPUNG (Skripsi) Oleh BANUAREA HOSEA JUNIVAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Transcript of FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

1

FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

BATAK DI BANDAR LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh

BANUAREA HOSEA JUNIVAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

2

ABSTRAK

FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

BATAK DI BANDAR LAMPUNG

Oleh

BANUAREA HOSEA

Lapo adalah kata dalam bahasa Batak Toba yang berasal dari kata lepau yang

berarti kedai tempat berjualan. Meskipun lapo tuak dewasa ini identik dengan

tempat berjualan tuak beserta tempat untuk bermabuk-mabukan, namun

kenyataannya tidak seperti itu. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

apakah fungsi lapo tuak dalam kehidupan masyarakat Batak di Kota Bandar

Lampung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui fungsi lapo tuak

dalam kehidupan masyarakat Batak di Bandar Lampung. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah adalah metode deskriptif dengan teknik

pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan studi

pustaka, sedangkan untuk teknik analisis data menggunakan teknik analisis data

kualitatif.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa lapo tuak memiliki fungsi

dalam hal menjalin interaksi antar masyarakat, khususnya masyarakat Batak

perantau. Selain itu lapo tuak juga memiliki fungsi dalam hal ekonomi dimana

adanya permintaan akan makanan dan minuman khas yang tersedia disana baik

sebagai konsumsi pribadi atau konsumsi untuk khalayak ramai seperti dalam

acara-acara tertentu. Adanya interaksi antar masyarakat, terutama masyarakat

Batak yang terjadi menandakan bahwa lapo tuak telah mendapatkan tempatnya

sendiri bagi di dalam Masyarakat Batak di Kota Bandar Lampung.

Key word: Lapo, Tuak, Masyarakat Batak

Page 3: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

3

FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

BATAK DI BANDAR LAMPUNG

Oleh

Banuarea Hosea Junivan

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Sejarah

Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FALKUTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 4: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

4

Page 5: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

5

Page 6: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

6

Page 7: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

7

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Samarinda pada tanggal 23 Juni

1993. Penulis merupakan anak ketiga dari lima bersaudara,

buah hati dari pasangan Bapak M. Banuarea dan Ibu R.

Panggabean. Penulis mengawali Pendidikan formalnya di

SD Kristen Paulus DOK V Jayapura pada tahun 2000 dan menyelesaikan

pendidikan SD pada tahun 2006 di SD Franksiskus 2 Bandar Lampung. Tahun

2006 penulis di terima di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Bandar

Lampung dan menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP

Katolik Garuda Makassar pada tahun 2009. Pada tahun 2009 penulis diterima di

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 16 Makassar dan menyelesaikan

pendidikan SMA di SMA Negeri 10 Bandar Lampung pada tahun 2012.

Pada tahun 2012 penulis diterima di Universitas Lampung Fakultas Keguruan

Dan Ilmu Pendidikan Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Pogram Studi

Pendidikan Sejarah melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi

Negeri (SNMPTN) Universitas Lampung. Penulis melaksanakan Kuliah Kerja

Nyata di Lingkungan Pekon Kuripan Kecamatan Limau Kabupaten Tanggamus

dan Praktik Pengalaman Lapangan di SMPN 2 Limau.

Page 8: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

8

Perjalanan Sejauh Seribu Li

Dimulai Dengan

Satu Langkah

Kecil

(Lao Tzu)

Page 9: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

9

PERSEMBAHAN

Ku persembahkan karya ini kepada semua yang pernah berkata:

“kapan kamu nyelesaiin skripsi?”

Ini apa???!!!!!

Terlambat lulus atau lulus tidak tepat waktu bukan sebuah kejahatan, bukan

sebuah aib. Alangkah kerdilnya jika mengukur kepintaran seseorang hanya

dari siapa yang paling cepat lulus. Bukankah sebaik-baik skripsi adalah skripsi

yang selesai? Baik itu selesai tepat waktu maupun tidak tepat waktu.

Page 10: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

10

SANWACANA

Salam Sejahtera.

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi kesehatan,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Fungsi Lapo

Tuak Dalam Kehidupan Masyarakat Batak di Kota Bandar Lampung”

pada Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, motivasi, bimbingan,

dan saran dari berbagai pihak.Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima

kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Sunyono, M.Si, Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Supriyadi, M.Pd, Wakil Dekan II Bidang Keuangan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si, Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Page 11: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

11

5. Bapak Drs. Tedi Rusman, M.Si, Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung.

6. Bapak Henry Susanto, S.S, M.Hum, Ketua Program Studi Pendidikan

Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

dan Pembimbing II yang telah membimbing dan memberi masukan serta

saran yang sangat bermanfaat sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik.

7. Ibu Dr. Risma Margaretha Sinaga, M.Hum, Pembimbing Akademik dan

Pembimbing I yang telah membimbing dan memberi masukan serta

saran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Bapak Drs. Maskun, M.H, Pembahas yang telah bersedia meluangkan

waktu, memberikan bimbingan, kritik, saran, serta nasihat dalam proses

kuliah dan proses penyelesaian skripsi.

9. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP

Universitas Lampung.

10. Terima kasih untuk kedua orangtuaku, M. Banuarea dan R.Panggabean

atas segala bantuannya, yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu

dikarenakan terlalu banyak kebaikan yang telah kau berikan sehingga tak

sanggup lagi anakmu ini untuk menjabarkannya.

11. Kakak dan adikku, Hanna, Beatrixc, Martin dan Agnes atas dukungan

kepadaku untuk menyelesaikan skripsiku.

12. Seluruh nara narasumber yang telah bersedia meluangkan waktunya

untuk membantu kelancaran penelitian ini.

Page 12: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

12

13. Seluruh rekan-rekan Mahasiswa Progam Studi Pendidikan Sejarah 2012.

14. Kakak-Kakak dan adik-adik Pendidikan Sejarah yang telah memberi

bantuan berupa pengarahan dan motivasi.

15. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang

tidak dapat disebutkan satu persatu.

Terima kasih atas bantuan kalian semua semoga bermanfaat. Penulis menyadari

bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, namun penulis

berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, Desember 2019

Penulis,

Banuarea Hosea Junivan

Page 13: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

13

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI .......................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL................................................................................... xv

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 5

1.4 Kegunaan Penelitian....................................................................... 6

1.5 Ruang Lingkup Penelitian .............................................................. 6

REFERENSI

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA

2.1 Tinjauan Pustaka ............................................................................ 8

2.1.1 Konsep Lapo Tuak ................................................................ 8

2.1.2 Pengertian Tuak .................................................................... 9

2.1.3 Konsep Masyarakat ............................................................... 11

2.2 Kerangka Pikir ............................................................................... 15

2.3 Paradigma ....................................................................................... 17

REFERENSI

III. METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 20

3.2 Metode Penelitian ............................................................................ 20

3.3 Variabel Penelitian .......................................................................... 21

3.3.1 Definisi Operasional ............................................................... 22

3.3.2. Teknik Penentuan Informan .................................................. 22

3.4 Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 24

3.4.1 Wawancara ............................................................................. 24

3.4.2 Observasi ................................................................................ 27

3.4.3 Dokumetasi ............................................................................. 27

3.4.4 Kepustakaan............................................................................ 28

3.5 Teknik Analisis Data ....................................................................... 28

3.5.1. Reduksi Data.......................................................................... 29

Page 14: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

14

3.5.2.Penyajian Data .......................................................................... 30

3.5.3.Verifikasi dan Penarikan Kesimpulan ...................................... 30

REFERENSI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian ............................................................................34

4.1.1. Kota Bandar Lampung .......................................................34

a. Letak dan Batas Administrasi Kota Bandar Lampung ..34

b. Keadaan Geografis Kota Bandar Lampung ..................36

c. Keadaan Penduduk Kota Bandar Lampung ..................38

d. Keadaan Penduduk Berdasarkan Agama ......................40

e. Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan...41

f. Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ......42

4.1.2. Hasil Penelitian ................................................................42

4.1.2.1.Deskripsi Hasil Penelitian ...................................42

a. Lapo Tuak sebagai Ruang Publik Bagi

Masyarakat ........................................................43

b. Lapo Tuak Sebagai Tempat Alternatif

Berkumpul Masyarakat .................................44

c. Lapo Tuak Sebagai Sumber Informasi ............45

d. Lapo Tuak dalam Pandangan Masyarakat

Batak ................................................................46

e. Lapo Tuak dalam Pandangan Pemilik .............48

f. Lapo Tuak di Bandar Lampung .......................53

4.1.2.2. Fungsi Lapo Tuak dalam Kehidupan Masyarakat

Batak di Kota Bandar Lampung……………………..57

4.2. Pembahasan .......................................................................................61

REFERENSI

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan .....................................................................................67

5.2. Saran ................................................................................................68

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

15

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1.1 Luas Wilayah Kecamatan di Kota Bandar Lampung ........................ 35

Tabel 1.2 Jumlah Penduduk di Kota Bandar Lampung .................................... 38

Tabel 1.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ................................. 40

Tabel 1.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama yang Dianut ........................ 41

Tabel 1.5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ......................... 41

Page 16: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Masyarakat etnis Batak, terutama Batak Toba, pada umumnya senang

berkumpul sambil makan bersama, dan kemudian menjadi acara diskusi.

Kondisi ini juga ditemui pada lapo dikalangan masyarakat etnis Batak Toba

(Holong, 2016 : 18). Lapo atau kode (kedai) pada umumnya sama dengan

warung makan seperti halnya rumah makan Minang, warung Tegal, dan

warung-warung makanan lainnya.

Perbedaannya, di lapo ini disediakan makanan tradisional dan minuman

tradisional etnis Batak yaitu tuak. Lapo tuak merupakan kode atau pun kedai

yang menjual makanan khas Batak serta menyediakan minuman khas Batak

yang disebut dengan tuak, dan juga lapo tuak menjadi ruang publik bagi

masyarakat etnis Batak Toba selain acara upara adat kelahiran, kematian dan

pernikahan.

Masyarakat Batak toba yang berada di lapo tuak sering melakukan aktivitas

berupa, bermain catur, bermain gitar sambil bernyayi, bermain kartu dan lapo

juga dijadikan bagi orang Batak sebagai wadah berdiskusi, dan bukan hanya

etnis Batak Toba saja yang menjadi konsumen, ada etnis Batak Karo, Jawa

Page 17: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

2

dan lainnya. Masyarakat Batak Toba yang berada di lapo senang berdebat,

berargumen, serta acap kali dengan diskusi politik.

Lapo tuak dimana tempat penjual menyediakan makanan dan minuman khas

Batak layaknya sebuah rumah makan. Namun ada sedikit perbedaan

dibanding warung-warung makan lainnya, biasanya dan hampir semua lapo

menyediakan tuak (minuman tradisional yang dibuat dari kelapa atau aren).

Itulah mengapa kata lapo selalu disandingkan dengan tuak.

Pada pokoknya, minuman adalah setiap cairan yang dapat diminum, kecuali

obat-obatan. Secara garis besarnya, minuman dapat dikelompokkan dalam

dua kelompok besar, yaitu;

1. Minuman beralkohol

2. Minuman tidak beralkohol

Minuman beralkohol adalah minuman yang digunakan sebagai sarana untuk

menghangatkan tubuh, tetapi selain itu dapat juga dipakai sebagai minuman

kebersamaan dan banyak fungsi lainnya. Meminum minuman beralkohol bagi

beberapa bangsa sudah menjadi kebiasaan dan kebudayaan, contohnya Jepang

dengan sake-nya dan Indonesia pada masyarakat suku Batak dengan tuak-

nya.

Kebudayaan merupakan hasil karya, rasa dan cipta masyarakat (Selo

Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, 1964:42). Sehubungan dengan itu, E.B.

Taylor (dalam Soejono Soekanto, 2012 : 150) mengatakan bahwa kebudayaan

merupakan jalinan secara keseluruhan yang meliputi pengetahuan,

Page 18: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

3

kepercayaan, kesenian, moral, keagamaan, hukum, adat-istiadat serta

kebiasaan yang dilakukan manusia sebagai anggota masyarakat.

Lapo tuak identik dengan orang Batak. Artinya di setiap ada lapo tuak,

asosiasi orang dan memang kenyataannya di sana pasti ada orang Batak,

sebagai pengunjung tetap ataupun tidak. Demikian pula boleh dikatakan di

mana terdapat pemukiman orang Batak di sana biasanya ada lapo tuak

sebagai tempat untuk pertemuan di antara penghuni perkampungan tersebut.

Hampir di setiap kampung (selanjutnya disebut huta), di tanah asal orang

Batak, ada lapo tuak. Sekalipun orang Batak di perantauan tidak mendirikan

perkampungan seperti di huta tanah Batak, tetapi nampaknya kebutuhan akan

adanya tempat-tempat pertemuan tidak resmi seperti lapo tuak tetap

dirasakan. Walaupun di perantauan nampak semakin tajam perbedaan kelas,

adanya lapo tuak tetap dirasakan oleh seluruh lapisan tidak melihat apakah

status sosial tergolong rendah.

Bahkan orang-orang Batak yang tergolong mampupun tidak segan-segan

berkunjung untuk sekedar menghabiskan waktu. Bagi kebanyakan orang

Batak di perantauan, lapo tuak benar-benar merupakan tempat

berkomunikasi, melepaskan rindu, tempat membuat janji, serta bisa juga

untuk menyelesaikan masalah tanpa memandang dari lapisan sosial mana

mereka terbilang. Sedangkan bagi golongan mampu, lapo tuak merupakan

sarana untuk memuaskan raga.

Page 19: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

4

Tuak merupakan minuman beralkohol yang telah menjadi budaya masyarakat

Sumatera Utara, khususnya masyarakat Batak. Minuman beralkohol tersebut

telah ada semenjak nenek moyang Batak Toba, terbukti dari asal mula tuak

yang menjadi sebuah cerita legenda. Berasal dari fermentasi nira pohon aren

(arenga pinnata). Tuak digunakan dalam upacara adat dan dikonsumsi dalam

acara perayaan maupun dalam aktivitas sehari-hari. Saat ini, tuak telah

diproduksi tidak hanya di daerah Sumatera Utara, namun hingga Jawa Barat,

Jawa Tengah, dan Bali (Ikegami, 1997:11).

Bandar Lampung merupakan ibu Kota Provinsi Lampung, yang mana di

dalamnya banyak suku masyarakat yang tinggal di dalamnya. Secara

geografis, kota ini menjadi pintu gerbang utama pulau Sumatra, tepatnya

kurang lebih 165 km sebelah barat laut Jakarta, memiliki andil penting dalam

jalur transportasi darat dan aktivitas pendistribusian logistik dari Jawa menuju

Sumatra maupun sebaliknya. Kota Bandar Lampung memiliki luas wilayah

daratan 169,21 km² yang terbagi ke dalam 20 Kecamatan dan 126 Kelurahan

dengan populasi penduduk 1.015.910jiwa (berdasarkan data tahun 2019).Saat

ini kota Bandar Lampung merupakan pusat jasa, perdagangan, dan

perekonomian di provinsi Lampung.

Mayoritas penduduk kota Bandar Lampung berasal dari etnis Jawa (79,12%).

Etnis berikutnya yang cukup mudah ditemui di kota Bandar Lampung yaitu

etnis Sunda (10,72%) Lampung dan Bali (2,42%). Orang Jawa di Bandar

Lampung tersebar di hampir semua kawasan kota dan umumnya telah

membaur dengan orang dari etnis lain, sedangkan orang Bali lebih

Page 20: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

5

mengelompok dengan mendiami beberapa kantong pemukiman Bali di

Bandar Lampung. Selain itu terdapat pula etnis Tionghoa, Padang,

Palembang, Bugis, Batak dan lain-lain.

Di kota Bandar Lampung terdapat 370 Kepala Keluarga orang Batak Toba

dengan jumlah perkumpulan kekerabatan sebanyak 22 perkumpulan marga.

Perkumpulan-perkumpulan tersebut bernaung pada sebuah paguyuban yang

bernama Kerabat (Kerukunan Masyarakat Batak) yang dibentuk pada tahun

2005.

Untuk lebih memahami bagaimana pandangan pandangan dan pemikiran

masyarakat Batak di Kota Bandar Lampung mengenai lapo tuak, maka

penulis tertarik untuk membahasnya, dengan mengangkat penelitian dengan

judul “Fungsi LapoTuak Dalam Kehidupan Masyarakat Batak di Kota Bandar

Lampung”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah pada

penelitian ini adalah

1. Apakah fungsi lapo tuakdalam kehidupan Masyarakat Batak di Kota

Bandar Lampung ?

2. Bagaimanakah peran lapo tuak dalam membangun interaksi dalam

kehidupan Masyarakat Batak di Kota Bandar Lampung ?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk :

Page 21: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

6

1. Untuk mengetahui fungsi lapo tuak, dalam kehidupan Masyarakat Batak.

2. Untuk menggambarkan lebih jelas tentang peranan lapo tuak dalam

kehidupan masyarakat adat Batak.

1.4. Kegunaan Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

a) Dapat memberikan sumbangan pengetahuan yang bermanfaat bagi

pembacayang tertarik pada topik yang diteliti oleh penulis.

b) Dapat memberikan gambaran mengenai fungsi lapo tuak dalam

kehidupan masyarakat Batak.

c) Menghapus stereotype tentang Tuak yang selama ini berkembang

dalam masyarakat.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :

a) Subjek Penelitian : Masyarakat Adat Batak di Kota Bandar

Lampung

b) Objek Penelitian : Lapo Tuak

c) Tempat Penelitian : Kota BandarLampung

d) Waktu Penelitian : Tahun 2019

e) Bidang Ilmu : Antropologi Budaya

Page 22: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

7

REFERENSI

A.T.I.S,2016.Holong. Peluang Lapo Tuak Sebagai Wadah Membangun Gerakan

Sosial di Masyarakat. Universitas Sumatera Utara. Medan. Halaman 18

Soemardjan Selo dan Soemardi Soelaiman, 1964. Setangkai Bunga Sosiologi,

Universitas Indonesia, Fakultas Ekonomi, Jakarta. Hlm. 42

Soekanto, Soejono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta.PT Raja Grafindo

Persada. Hlm. 150

Sumber Lain :

Ikegami Shigerio Annual Report of the University of Shizuoka Tuak in the Toba

Batak Society: A Preliminary Report on the Socio-cultural Aspect of Palm

Wine Consumption , Hamamatsu College No.11-3, 1997, Part 5.

Page 23: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

8

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN

PARADIGMA

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1. Konsep Lapo Tuak

Lapo tuak sementara itu adalah tempat di mana para penjual menjajakan tuak

hasil sadapan paragat. Lapo tuak sebagai suatu arena, merupakan wadah di

mana setiap anggota masyarakat dapat datang dan berkumpul sesuai dengan

pengetahuan dan kebudayaan setiap anggota masyarakat dan dalam

perkembangan selanjutnya terasa bahwa tempat-tempat berkumpul orang

Batak sudah tidak ideal lagi, serta lingkungan sudah tidak lagi mendukung

untuk memberikan tuak secara gratis kepada masyarakat, maka timbullah

istilah lapo yang berasal dari kata lepau yang berarti kedai tempat berjualan

dan yang mana kedai ini lebih terkenal dengan istilah lapo tuak (wawancara

dengan bapak D.H. Sihotang tanggal 17 Oktober 2019).

Kemudian di lapo inilah orang Batak biasanya bertemu selepas pulang

bekerja untuk bersantai sambil bercerita, bernyanyi dan sambil menikmati

tuak dan tambul diantaranya daging babi, anjing, biawak dan ular. Tambul ini

disajikan oleh pemilik lapo atau dibawa sendiri oleh peminum yang datang ke

lapo tersebut.Seperti yang disampaikan oleh D.H.Sihotang:

“Lapo tuak pada umumnya bagi komunitas orang batak, baik di wilayah

perkotaan maupun di wilayah desa atau pelosok pedesaan, fungsinya sama

Page 24: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

9

yakni tempat berkumpulnya terutama kaum bapak dan juga anak-anak

muda untuk melakukan berbagai aktivitas. Fungsi utama adalah sebagai

media informasi dan komunikasi, atau dengan kata lain lapo juga menjadi

partungkoan yang fungsinya lebih luas di bandingkan terminologi

partungkoan dalam konteks budaya.” (Wawancara dengan Bapak D.H.

Sihotang tanggal 17 Oktober 2019).

Partungkoan dalam pengertian budaya adalah tempat musyawarah tua-tua

adat di zaman dahulu yang berlokasi disekitar pintu masuk kampung.

Partungkoan dalam konteks musyawarah bersifat formal, sedangkan lapo

dalam terminologi partungkoan terkait pembicaraan adat bersifat non formal,

dengan kata lain lapo tuak berfungsi sebagai media informasi dan komunikasi

yang bersifat konvesional. (Wawancara dengan Bapak W. Simamora tanggal

25 Januari 2020).

Lapo tuak pada umumnya dapat dikunjungi oleh para konsumen mulai dari

pukul 17.00 wib sampai dengan pada pukul 00.00 wib. Konsumen lapo tuak

biasanya dari usia yang dewasa hingga yang tua dan lelaki pada umumnya,

sangat jarang ditemui perempuan selain istri atau anak perempuan dari

pemilik lapo tuak tersebut (Wawancara dengan Bapak Pakpahan tanggal 16

September 2019). Lapo tuak juga memberilayanan berupa tempat berinteraksi

sosial, lapo tuak memberikan kesempatan bagi para pengunjungnya

(konsumen) berkumpul, menghibur satu sama lain, atau membuang waktu

baik secara individu atau dalam kelompok kecil.

2.1.2. Pengertian Tuak

Tuak adalah minuman beralkohol khas masyarakat Batak, yang erbuat dari

batang kelapa atau batang aren yang diambil airnya kemudian dicampurkan

dengan raru, dan ada juga tuak yang tidak dicampur dengan raru atau yang

Page 25: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

10

disebut dengan tuak tangkasan dan tuak ini dahulu dipakai untuk upacara adat

(Ikegami, 1997:5).

Menurut Siahaan (1982:49), tuak tangkasan berasal dari mayang bagot yang

mana pohon bagot ini dulunya menurut seorang tokoh yang berasal dari

Balige, berasal dari seorang puteri yang bernama Putri si boru Sorbajati, yang

dipaksa orang tuanya kawin dengan seorang laki-laki cacat yang tidak

disukainya. Tetapi karena tekanan orang tua yang sudah menerima uang

mahar (sinamot), si boru Sorbajati meminta agar dibunyikan gendang di

mana dia menari dan akan menentukan sikap.

Sewaktu menari di rumah, tiba-tiba dia melompat ke halaman sehingga

terbenam ke dalam tanah. Kemudian dia menjelma tumbuh sebagai pohon

bagot, sehingga Tuak itu disebut aek (air) Sorbajati. Karena perbuatan yang

membunuh diri itu dianggap sebagai perbuatan terlarang, maka tuak tidak

dimasukkan pada sajian untuk dewata. Tuak hanya menjadi sajian untuk roh-

roh nenek moyang.

Dahulu tuak bukanlah sebuah minuman yang dapat diperdagangkan tetapi

hanya untuk diminum sendiri dan sesudah zaman Nommensen, maka

perubahan terjadi dimana tuak sudah mulai diperdagangkan. Laki-laki Batak

pada masa lampau sesudah bekerja di sawah ataupun di ladang mereka

kemudian berkumpul melepaskan lelah sembari bercertita. Saat itu dari pihak

keluarga ada saja yang menyuguhkan Tuak. Percakapan mereka dapat

melingkupi hal-hal yang berhubungan dengan adat-istidat, politik, keluarga,

Page 26: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

11

agama, masalah pertanian, maupun masalah-masalah lainnya, serta sekaligus

tempat untuk menanamkan pengetahuan terhadap budaya Batak.

2.1.3. Konsep Masyarakat

Masyarakat merupakan wadah untuk membentuk kepribadian diri setiap

kelompok manusia atau suku yang berbeda satu dengan yang lainnya. Selain

itu masyarakat adalah kelompok manusia yang tinggal menetap dalam suatu

wilayah yang tidak terlalu jelas batas-batasnya, berinteraksi menurut

kesamaan pola tertentu, diikat oleh suatu harapan dan kepentingan yang

sama, keberadaannya berlangsung terus-menerus, dengan suatu rasa identitas

yang sama.

Dalam bahasa Inggris masyarakat disebut society, yang berasal dari kata Latin

“socius” yang berarti: teman atau kawan. Kata masyarakat berasal dari bahasa

Arab “syirk” sama-sama menunjuk pada apa yang kita maksud dengan kata

masyarakat, yakni sekelompok orang yang saling mempengaruhi satu sama

lain dalam suatu proses pergaulan, yang berlangsung secara

berkesinambungan.

Pergaulan ini terjadi karena adanya nilai-nilai, norma-norma, cara-cara dan

prosedur serta harapan dan keinginan yang merupakan kebutuhan

bersama.Hal-hal yang disebut terakhir inilah merupakan tali pengikat bagi

sekelompok orang yang disebut masyarakat (Antonius Atosokhi Gea dkk,

2003 : 30-31).

Page 27: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

12

Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang

yang membentuk sebuah system semi tertutup (atau semi terbuka), di mana

sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam

kelompok tersebut.Kata “masyarakat” sendiri berakar dari kata dalam bahasa

Arab, musyarak. Berikut beberapa pendapat dari para ahli mengenai konsep

masyarakat adalah sebagai berikut :

Menurut Horton dalam M. Zaini Hasan dkk, (1996 : 12-13) mengatakan

masyarakat adalah sekumpulan manusia yang relatif mandiri, yang hidup

bersama-sama dalam waktu relatif lama mendiami kawasan tertentu, memiliki

kebudayaan relatif lama, serta melakukan aktivitas yang cukup lama pada

kelompok tersebut.

Lebih lanjut Horton dalam M. Zaini Hasan dkk, (1996 : 247) mengatakan

bahwa masyarakat adalah sekelompok orang yang hidup dalam suatu wilayah

tertentu, yang memiliki pembagian kerja yang berfungsi khusus dan saling

tergantung (interdependent), dan memiliki sistem sosial budaya yang

mengatur kegiatan para anggota, yang memiliki kesadaran akan kesatuan dan

perasaan memiliki, serta mampu untuk bertindak dengan cara yang teratur.

Menurut Koentjaraningrat dalam Usman Pelly dkk, (1994 : 29)

mengemukakan masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi

menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu, dan yang

terikat oleh rasa identitas bersama. Lebih lanjut Koentjaraningrat (2002 : 144)

mendefinisikan masyarakat adalah memang sekumpulan manusia yang saling

“bergaul”, atau dengan istilah ilmiah, saling “berinteraksi”.

Page 28: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

13

Menurut Mayor Polak dalam Abu Ahmadi (2003:96), menyebutkan bahwa

masyarakat adalah wadah segenap antar hubungan sosial terdiri atas banyak

sekali kolektiva-kolektiva serta kelompok dalam tiap-tiap kelompok terdiri

atas kelompok-kelompok lebih baik atau sub kelompok.Sedangkan menurut

Djojodiguno tentang masyarakat adalah suatu kebulatan dari pada segala

perkembangan dalam hidup bersama antar manusia dengan manusia (dalam

Abu Ahmadi 2003:97).

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menuliskan bahwa masyarakat

merupakan sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu

kebudayaan yang mereka anggap sama. Richard T. Schaefer dan Robert P.

Lamm mengatakan pendapatnya bahwa pengertian masyarakat adalah

sejumlah besar orang yang tinggal dalam wilayah yang sama, relative

independen dari orang-orang di luar itu dan memiliki budaya yang relatif

sama.

Selain itu, menurut Soerjono Soekanto (1993; 105), masyarakat pada

umumnya memiliki ciri-ciri antara lain sebagai berikut:

a. Manusia yang hidup bersama; sekurang-kurangnya terdiri atas

dua orang

b. Bercampur atau bergaul dalam jangka waktu yang cukup lama

c. Berkumpulnya manusia akan menimbulkan manusia baru.

Sebagai akibat dari hidup bersama, timbul system komunikasi

dan peraturan yang mengatur hubungan antar manusia

d. Sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan

e. Merupakan suatu system hidup bersama. Sistem kehidupan

bersama menimbulkan kebudayaan karena mereka merasa

dirinya terikat satu sama lain

Page 29: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

14

Masyarakat sebagai sekumpulan manusia didalamnya ada beberapa unsur

yang mencakup. Adapun unsur-unsur tersebut adalah:

1) Masyarakat merupakan manusia yang hidup bersama;

2) Bercampur untuk waktu yang cukup lama;

3) Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan;

4) Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama.

Menurut konvensi International Labour Organization (ILO ; 1989)

masyarakat adat adalah masyarakat yang berdiam di Negara-negara merdeka

di mana kondisi sosial, kultural dan ekonominya membedakan mereka dari

bagian-bagian masyarakat lain di negara tersebut dan statusnya diatur baik

seluruh maupun sebagian oleh masyarakat adat dan tradisis masyarakat

tersebut atau dengan paying hukum dan atau pengaturan khusus.

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN ; 1982) dalam dokumen,

disebutkan bahwa masyarakat adat adalah komunitas yang memiliki asal-usul

leluhur yang hidup di wilayah geografis tertentu, serta memiliki sistem nilai,

ideologi, ekonomi, politik, budaya, dan sosial yang khas.

Selain itu juga peraturan Menteri Agraria/Kepala BPN No. 5 (1999),

menyebutkan bahwa masyarakat adat adalah sekelompok orang yang terikat

oleh tatanan hukum adatnya sebagai warga bersama suatu persekutuan hukum

karena kesamaan tempat tinggal maupun atas dasar keturunan.

Definisi yang diberikan oleh United Nations Economic and Social Council

(dalam Keraf, 2010:361) “Masyarakat adat adalah suku-suku dan bangsa

Page 30: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

15

yang karena mempunyai kelanjutan historis dengan masyarakat sebelum

masuknya penjajah di wilayahnya, menganggap dirinya berbeda dari

kelompok masyarakat lain yang hidup di wilayah mereka”.

Masyarakat hukum adat menurut UU No.32/2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup, BAB I Pasal 1 butir 31 adalah: Masyarakat

Adat adalah sekelompok orang yang hidup secara turun temurun di wilayah

geografis tertentu, memiliki asal usul leluhur dan/atau kesamaan tempat

tinggal, identitas budaya, hukum adat, hubungan yang kuat dengan tanah dan

lingkungan hidup, serta sistem nilai yang menentukan pranata ekonomi,

politik, sosial, budaya, dan hukum.

Dari beberapa penjelasan para ahli di atas, penulis mengambil sebuah

kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan masyarakat adalah sekelompok

manusia yang telah cukup lama hidup dalam suatu wilayah tertentu dan saling

bekerja sama, memiliki pembagian kerja sehingg amereka dapat berorganisasi

serta mempunyai kebiasaan-kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan

yang sama untuk mencapai suatutujuan tertentu

2.2. Kerangka Pikir

Pada kehidupan manusia, biasanya melakukan interaksi, baik dengan dengan

keluarga ataupun dengan masyarakat luas. Seorang manusia berinteraksi

dengan manusia lainnya, baik secara individu ataupun kelompok di ruang

terbuka ataupun tertutup. Provinsi Lampung memiliki penduduk yang terdiri

dari berbagai macam suku yang ada di masing-masing daerah, contohnya

Page 31: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

16

adalah masyarakat Batak. Masyarakat Batak juga terdapat di Kota Bandar

Lampung.

Masyarakat Batak, baik yang sudah lama bermukim di Bandar Lampung atau

perantau yang baru datang ke Kota Bandar Lampung, ada yang melakukan

sosialisasi dengan sesama masyarakat Batak, baik di ruang terbuka ataupun

ruang tertutup sehingga menjadikan keberadaan Lapo Tuak menjadi salah

satu alternatif ruang publik atau tempat berkumpul bagi masyarakat Batak di

Kota Bandar Lampung.

Berdasarkan pengertian di atas, ingin dilihat bagaimana fungsi lapo tuak

terhadap kehidupan masyarakat, dalam hal ini adalah masyarakat Batak. Hal

tersebut membuat penulis tertarik untuk membahas masalah tersebut dan

mengangkat fungsi lapo tuak dalam kehidupan masyarakat Batak di kota

Bandar Lampung.

Page 32: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

17

MASYARAKAT BATAK

BERMUKIM DI

BANDAR LAMPUNG

LAPO TUAK

KEHIDUPAN MASYARAKAT

BATAK

PERANTAU

FUNGSI

2.3. Paradigma

Keterangan :

Garis Pengaruh

Page 33: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

18

REFERENSI

Ikegami, Shigerio. 1997. Annual Report of the University of Shizuoka Tuak in the

Toba Batak Society:A Preliminary Report on the Socio-cultural Aspect

of Palm Wine Consumption , Hamamatsu CollegeNo.11-3, Part 5.

Siahaan, Nalom. 1982. Adat Dahilan Natolu : Prinsip dan Pelaksanaanya. Jakarta

: Grafina Hlm. 49.

Antonius, Atosokhi , Gea. dkk. 2003. Character Building II Relasi Dengan

Sesama. Jakarta: Gramedia. Hlm. 30-31

M. Zaini Hasan d.k.k. 1996. Pengantar Ilmu Sosial. Jakarta. Proyek Pendidikan

Tenaga Akademik. Hl.12-13

Ibid. Hlm.247

Pelly, Usman, 1994, Teori – Teori Sosial Budaya, Proyek Pembinaan Dan

Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi Dan Kebudayaan. Hlm. 29

Koentjaraningrat. 2002. Pengantar Ilmu Antropologi. PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Hlm. 144

Ahmadi, Abu. 2003. Ilmu Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta. Hlm. 96

Ibid. Hlm. 97

Soekanto, Soerjono. 1993. Kamus Sosiologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Hlm. 105

Keraf, A. Sonny. 2010. Etika Lingkungan Hidup. Jakarta: PT Kompas Media

Nusantara. Hlm. 361

Sumber Lain :

Undang-Undang No.32/2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan

Hidup

Page 34: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

19

Konvensi Ilo No. Konvensi Ilo No. 169 Tahun 1989 Mengenai Masyarakat

Hukum Adat

Peraturan Menteri Agraria/Kepala BPN No. 5 (1999)

Page 35: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

20

III. METODE PENELITIAN

3.1.Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi yang menjadi fokus penelitian adalah Kota Bandar Lampung meliputi

beberapa Kecamatan di Kota Bandar Lampung. Waktu penelitian yang

dilakukan pada bulan September hingga bulan Oktober 2019.

3.2.Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu

merupakan suatu metode yang berusaha menggambarkan suatu masalah yang

menjadi objek dalam penelitian. Penelitian deskriptif tertuju pada pemecahan

masalah yang ada pada masa sekarang, karena banyak penelitian maka

metode deskriptif merupakan istilah umum yang mencakup berbagai teknik

deskriptif antara lain metode dengan teknik wawancara, teknik dokumentasi

dan teknik observasi (Nawawi, 1995 : 53). Metode deskriptif ini merupakan

suatu deskriptif dan analisa tentang suatu masyarakat yang didasarkan pada

penelitian lapangan.

Metode merupakan suatu hal yang menjadi sangat penting untuk keberhasilan

dalam suatu penelitian. Metode merupakan prosedur atau cara untuk

mengetahui sesuatuyang mempunyai langkah-langkah sistematis (Hunaini

Usman, Purnomo, 2008:41). Sedangkan menurut pendapat lain, metode

Page 36: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

21

merupakan cara utama yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan,

misalnya dengan menggunakan dan menguji serangkaian hipotesa dengan

dengan teknik serta alat-alat tertentu (Winarno Surachmad, 1998:32).

Berdasarkan dan pendapat di atas, maka dapat diartikan bahwa metode

deskriptif adalah metode yang memaparkan secara keseluruhan rangkaian

tentang objek yang akan diteliti. Dalam penelitian ini objek yang akan diteliti

adalah Fungsi Lapo Tuak dalam Kehidupan Masyarakat Batak di Kota

Bandar Lampung.

3.3.Variabel Penelitian

Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai. Variabel juga dapat

diartikan sebagai pengelompokan yang logis dari dua atau lebih atribut (S.

Margono, 2007:133). Variabel menunjukkan pada gejala, karakteristik, atau

keadaan yang kemunculannya berbeda-beda pada setiap subjek (Mohammad

Ali, 1992 : 91). Menurut pendapat Mohammad Natzir, variabel sendiri

diartikan sebagai konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai.

Variabel-variabel ilmu-ilmu sosial berasal dari suatu konsep yang perlu

diperlukan dan diubah bentuknya sehingga dapat diukur dan dipergunakan

secara operasional (Mohammad Natzir, 2005 : 122). Berdasarkan pengertian

variabel di atas maka variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lapo Tuak dalam Kehidupan Masyarakat Batak di Kota Bandar Lampung.

Page 37: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

22

3.3.1. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah salah satu bagian dalam penelitian yang

mendefinisikan sebuah konsep atau variabel agar dapat diukur secara ilmiah,

dengan cara melihat pada indikator dari suatu konsep atau variabel. Indikator

dapat berupa: perilaku, aspek, sifat atau karakteristik (Juliansyah, 2011 : 97).

Definisi operasional variabel menurut Sumadi adalah definisi yang

didasarkan atas sifat-sifat hal yang dapat diamati (Sumadi, 2012 : 29),

sedangkan menurut Walizer dan Wienir Pengertian operasional adalah

seperangkat petunjuk yang lengkap tentang apa yang harus diamati

(observasi) dan bagaimana juga mengukur suatu variabel ataupun konsep

definisi operasional tersebut dan dapat membantu kita untuk mengklarifikasi

gejal di sekitar ke dalam kategori khusus dari suatu variabel (Walizer dan

Wienir : 1986 :69). Penelitian ini, penulis merumuskan definisi operasional

variabel Lapo Tuak bagi kehidupan sosial masyarakat adat Batak di Kota

Bandar Lampung.

3.3.2. Teknik Penentuan Informan

Menurut Imam Suprayogo dan Tobroni memberikan penjelasan bahwa :

Syarat seorang informan harus jujur, taat pada janji, patuh dalam

peraturan, suka berbicara, tidak masuk dalam kelompok yang bertentangan

dengan luar penelitian dan mempunyai pandangan tertentu tentang suatu

hal/peristiwa yang terjadi. Dalam penelitian kualitatif posisi narasumber

sangat penting, bukan sekadar memberi respons, melainkan juga sebagai

pemilik informasi. Karena itu, ia disebut informan (orang yang

memberikan informasi, sumber informasi, sumber data) atau disebut juga

subyek yang diteliti, karena ia bukan saja sebagai sumber data, melainkan

juga aktor atau pelaku yang ikut menentukan berhasil tidaknya sebuah

penelitian berdasarkan informasi yang diberikan (Imam Suprayogo dan

Tobroni, 2001: 163).

Page 38: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

23

Penentuan untuk menjadi informan suatu penelitian harus memiliki kriteria

agar data dapat diperoleh dengan lebih valid. Kriteria-kriteria tersebut

meliputi : subjek telah lama dan intensif menyatu dengan lokasi penelitian,

ditandai oleh kemampuan memberikan informasi di luar kepala tentang

sesuatu yang ditanyakan.

1. Subjek masih terikat secara penuh dan masih aktif pada lingkungan

dan kegiatan yang menjadi sasaran penelitian.

2. Subjek mempunyai cukup informasi yang dibutuhkan oleh sang

peneliti, serta memiliki banyak waktu atau kesempatannya untuk

dimintai informasi (Spradley, 1990 : 57).

Berdasarkan kriteria yang telah disebutkan di atas, penentuan informan dalam

penelitian ini dilakukan secara purposive, dimana pemilihan informan dipilih

secara sengaja berdasarkan kriteria tersebut. Dalam penelitian ini kriteria

informan yang diambil adalah orang yang terlibat dalam kegiatan

perekonomian, dalam hal ini adalah penjualan tuak. Selain untuk

diwawancarai adalah Ketua Paguyuban yang dalam Bahasa Batak disebut

dengan Punguan. Berdasarkan keriteria yang telah disebutkan para ahli di

atas, maka yang digunakan untuk memilih informan adalah :

1 Ketua Punguan atau sesepuh adat yang bertugas untuk memberikan

informasi tentang bagaimana pengaruh Tuak dalam kehidupan sosial

masyarakat, khususnya masyarakat adat Batak.

2 Pemilik lapo Tuak yang mampu memberi informasi tentang fungsi Lapo

Tuak sebagai sarana untuk berkumpul masyarakat, dalam hal ini adalah

masyarakat Batak.

3 Masyarakat adat Batak sebagai obyek penelitian.

Page 39: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

24

3.4. Teknik Pengumupulan Data

Pada penelitian kebudayaan ini teknik pengumpulan data menggunakan

teknik wawancara, observasi, dokumentasi, dan kepustakaan. Informasi-

informasi yang dibutuhkan memaparkan tentang sesuatu hal maupun

peristiwa yang termuat dalam data. Jelas bahwa dalam pengumpulan data

memerlukan teknik-teknik pengumpulan data, sehubungan dengan informasi

yang diperlukan pastinya nanti akan lebih mudah untuk kita mendapatkan.

Teknik-teknik tersebut adalah :

3.4.1. Wawancara

Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data. Ini merupakan suatu

cara yang digunakan seseorang untuk tujuan suatu tugas tertentu untuk

mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seorang responden,

dengan bercakap-cakap berhadapan maka dengan orang lain atau responden

(Koentjaraningrat, 1997 : 162).

Menurut Mohammad Ali, wawancara merupakan salah satu teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab baik

secara langsung maupun tidak langsung dengan sumber data (Ali, 1985 : 83).

Wawancara harus dilakukan dengan efektif dengan mempertimbangkan

waktu yang singkat untuk memperoleh data yang maksimal. Teknik

wawancara dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam.

Menurut Sulistyo-Basuki, dalam teknik pengumpulan menggunakan

wawancara pada dasarnya hampir sama dengan teknik kuesioner. Wawancara

itu sendiri dibagi menjadi 3 kelompok yaitu wawancara terstruktur,

Page 40: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

25

wawancara semi-terstruktur, dan wawancara mendalam (in-depth interview).

Namun disini peneliti memilih melakukan wawancara mendalam, ini

bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang kompleks, yang sebagian

besar berisi pendapat, sikap, dan pengalaman pribadi. Untuk menghindari

kehilangan informasi, maka peneliti meminta izin kepada informan untuk

menggunakan alat perekam.

Sebelum dilangsungkan wawancara mendalam, peneliti menjelaskan atau

memberikan sekilas gambaran dan latar belakang secara ringkas dan jelas

mengenai topik penelitian. Peneliti harus memperhatikan cara-cara yang

benar dalam melakukan wawancara, diantaranya adalah sebagai berikut :

a) Pewawancara hendaknya menghindari kata yang memiliki arti

ganda, taksa, atau pun yang bersifat ambiguitas.

b) Pewawancara menghindari pertanyaan panjang yang mengandung

banyak pertanyaan khusus. Pertanyaan yang panjang hendaknya

dipecah menjadi beberapa pertanyaan baru.

c) Pewawancara hendaknya mengajukan pertanyaan yang konkrit

dengan acuan waktu dan tempat yang jelas.

d) Pewawancara seyogyanya mengajukan pertanyaan dalam rangka

pengalaman konkrit si responden.

e) Pewawancara sebaiknya menyebutkan semua alternatif yang ada

atau sama sekali tidak menyebutkan alternatif.

f) Dalam wawancara mengenai hal yang dapat membuat responden

marah, malu atau canggung, gunakan kata atau kalimat yang dapat

memperhalus. (Sulistyo-Basuki 2006 :82)

Wawancara mendalam adalah proses mencari keterangan untuk tujuan

penelitian dan tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan

informan (Juliansyah Noor, 2012 : 139).

i. Wawancara Terstruktur

Dalam wawancara terstruktur pewawancara menyampaikan beberapa

pertanyaan yang telah disampaikan pewawancara sebelumnya (Nawawi

Page 41: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

26

1993 : 185). Wawancara terstruktur adalah proses pencarian data dengan

mempersiapkan pertanyaan yang tersusun dan diajukan kepada informan

guna mendapatkan informasi yang dijadikan sumber penelitian. Dalam

wawancara ini peneliti mewawancarai Ketua Punguan dan masyarakat

Batak yang memahami fungsi lapo tuak dalam kehidupan masyarakat

Batak di Kota Bandar Lampung.

Menyusun daftar pertanyaan agar mempermudah penulisan dalam

mengingat hal-hal yang akan ditanyakan kepada informan. Sehingga

melalui wawancara terstruktur informasi yang hendak dicari dapat tersusun

dengan baik dan kemungkinan pertanyaan yang terlewat akan sedikit.

ii. Wawancara tidak Terstruktur

Wawancara tidak terstruktur dilakukan pada awal penelitian, karena

terkadang informan memberikan keterangan terkadang muncul jawaban

yang tidak terduga yang tidak akan muncul saat wawancara terstruktur

dilakukan, dan hal ini dapat menambah informasi yang akan penulis teliti.

Berdasarkan hal tersebut wawancara tidak terstruktur dilakukan penulis

untuk mendapatkan informasi secara langsung melalui tanya jawab dengan

informan, sehingga mendapatkan informasi yang lebih mendalam

mengenai persepsi masyarakat Batak tentang fungsi lapo dalam kehidupan

masyarakat Batak di Kota Bandar Lampung dan dalam wawancara ini

penulis akan mewawancarai ketua Punguan, pemilik lapo tuak dan

masyarakat Batak yang memahami tentang tuak dan lapo tuak.

Page 42: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

27

3.4.2. Observasi

Menurut Banister, observasi berasal dari bahasa Latin yang berarti

memperhatikan dan mengikuti. Memperhatikan dan mengikuti berarti

mengamati dengan teliti dan sistematis sasaran perilaku yang dituju. Sasaran

yang tampak itulah yang disebut data atau informasi yang harus diamati dan

dicatat secara langsung keadaanya di lapangan sehingga diperoleh data atau

fakta yang berhubungan dengan masalah yang dikaji (Haris Hardiansyah,

2012 : 132).

Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan pengamatan atau observasi

yang terjadi di lingkungan Kota Bandar Lampung terhadap fungsi lapo tuak

dalam kehidupan masyarakat Batak di Kota Bandar Lampung.

3.4.3. Dokumentasi

Teknik dokumenter atau studi dokumenter adalah suatu teknik pengumpulan

data melalui peninggalan tertulis seperti arsip-arsip termasuk buku-buku,

pendapat dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian

(Margono 2007 : 181). Sedangkan dokumentasi menurut Sugiyono (2015:

329) adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi

dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa

laporan serta keterangan yang dapat mendukung penelitian.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat diambil intisari bahwa cara

pengumpulan data melalui peninggalan tertulis seperti arsip-arsip disebut

teknik dokumentasi. Dokumentasi yang akan dilakukan yaitu teknik

Page 43: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

28

pengumpulan data dari catatan, surat kabar, buku-buku pendapat teori, serta

buku-buku yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.4.4. Kepustakaan

Teknik kepustakaan merupakan cara pengumpulan data dan informan dengan

bantuan bermacam-macam material yang terdapat di ruangan perpustakaan

seperti buku, majalah, naskah, dan sebagainya yang relevan dengan penelitian

(Koentjaraningrat, 1983 :420).

Sedangkan menurut Nazir (2013 :93) teknik pengumpulan data dengan

mengadakan studi penelaah terhadap buku-buku, literatur- literatur, catatan-

catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang

dipecahkan. Teknik ini digunakan untuk memperoleh dasar-dasar dan

pendapat secara tertulis yang dilakukan dengan cara mempelajari berbagai

literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

Hal ini juga dilakukan untuk mendapatkan data sekunder yang akan

digunakan sebagai landasan perbandingan antara teori dengan prakteknya di

lapangan. Data sekunder melalui metode ini diperoleh dengan browsing di

internet, membaca berbagai literatur, hasil kajian dari peneliti terdahulu,

catatan perkuliahan, serta sumber-sumber lain yang relevan.

3.5.Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis data kualitatif karena

berupa catatan serta pemaknaan terhadap dokumen dan berupa keterangan-

keterangan. Selain itu analisis dengan pendekatan metode kualitatif yang

Page 44: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

29

dapat memberika penjelasan yang nyata dalam kehidupan kita sesuai dengan

hal yang diteliti. Analisis data adalah kegatan analisis mengkategorikan data

untuk mendapatkan pola hubungan, tema, menafsirkan appa yang bermakna,

serta menyampaikan atau melaporkan (Husaini, 2009 : 84). Untuk

menganalisis data menurut Husaini adalah sebagai berikut.

3.5.1 Reduksi Data

Menurut Sugiyono (2015:249) reduksi data merupakan proses berfikir

sensitif yang memerlukan kecerdasan dan keluasan dan kedalaman wawasan

yang tinggi. Bagi peneliti yang masih baru, dalam melakukan reduksi data

dapat mendiskusikan pada teman atau orang lain yang dipandang ahli. Dalam

mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai.

Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan. Oleh karena itu,

kalau peneliti dalam melakukan penelitian, menemukan segala sesuatu yang

dipandang asing, tidak dikenal, belum memiliki pola, justru itulah yang harus

dijadikan perhatian peneliti dalam melakukan reduksi data.

Data dari lapangan kemudian ditulis dalam bentuk laporan, selanjutnya

direduksi, dirangkum, difokuskan kepada hal penting, selanjutya dicari tema

dan polanya atau disusun secara sistematis. Data yang direduksi akan

memberikan gambaran yang tajam tetang hasil pengamatan juga

mempermudah penelitian dalam mencari kembali data yang dibutuhkan.

Pada tahap reduksi data ini, peneliti akan memilah secara teliti data yang

dapat dan tidak dapat dijadikan sebagai landasan utama sebelum disajikan

Page 45: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

30

dalam penelitian ini. Langkah-langkah yang digunakan pada tahap ini sebagai

berikut :

1. Mengumpulkan data jumlah lapo tuak di Kota Bandar Lampung.

2. Mengumpulkan jumlah penduduk masyarakat, khususya

masyarakat Batak di Kota Bandar Lampung.

3. Mengumpulkan data tentang fungsi lapo tuak sebagai tempat

interaksi masyarakat Batak di Kota Bandar Lampung.

3.5.2. Penyajian Data

Untuk penyajian data dibatasi sebagai sekumpulan formasi tersusun yang

memberikan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Secara teknis, data yang telah dipilih kemulian diorganisir ke dalam

matriks yang akan disajikan dalam bentuk teks naratif. Penyajian data

dilakukan dengan mendeskripsikan hasil temuan dari kegiatan wawancara

terhadap informan sebagai penunjang data. Langkah-langkah yang

digunakan pada tahap ini sebagai berikut :

1. Mencari informasi fungsi lapo dalam kehidupan masyarakat

Batak di kota Bandar Lampung.

2. Mendeskripsikan fungsi lapo tuak dalam kehidupan masyarakat

Batak di kota Bandar Lampung.

3.5.3. Verifikasi dan Penarikan Kesimpulan

Pada tahapan ini penarikan kesimpulan dilakuka secara cermat dengan

melakukan verifikasi berupa tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan

sehingga data yang ada dapat teruji kebenarannya. Hasil wawancara (data)

Page 46: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

31

dari informan kemudian ditarik kesimpulannya (sesuai dengan masalah

dan tujuan penelitian) sehingga jelas maknanya. Langkah-langkah yang

digunakan pada tahap ini sebagai berikut :

1. Menggabungkan hasil wawancara dengan data yang diperoleh di

lapangan mengenai bagaimana fungsi lapo tuak dalam kehidupan

masyarakat Batak di Kota Bandar Lampung

2. Menarik kesimpulan tentang fungsi lapo tuak dalam kehidupan

masyarakat Batak di Kota Bandar Lampung.

Page 47: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

32

REFERENSI

Nawawi Hadari. 1993. Penelitian Terapan. Yogyakarta: Gajah Mada University

Press. Hlm. 53

Margono, S. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Hlm.133

Ali, Mohammad. 1992. Penelitian Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.

Hlm.91

Natzir, Mohammad. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Hlm. 122

Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana. Hlm. 97

Suryabrata, Sumadi. 2012. Metode Penelitian Ilmiah (Dasar Metode Teknik).

Jakarta: Tarsito. Hlm. 29

Walizer, Michael H. dan Paul L. Wienir. 1986. Metode dan Analisis Penelitian:

Mencari Hubungan. Jakarta: Erlangga. Hlm.69

Suprayogo, Imam dan Tobroni. 2001. Metode Penelitian Sosial-Agama. Bandung

: Remaja Rosdakarya. Hlm. 163

Spradley, James P. 1990. Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: Raja

Press.Hlm. 57

Koentjaraningrat. 1997. Metode Penelitian Masyarakat. Gramedia. Jakarta.

Ali, Mohammad. op.cit. Hlm. 83

Basuki, Sulistyo. 2006. Metode Penelitian. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.

hlm. 82

Juliansyah Noor.(2012). Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis dan Disertasi Karya

Ilmiah. Cetakan Kedua. Jakarta:Kencana Prenada Media. Hlm. 139

Nawawi, Hadari. op. cit. Hlm 185

Hardiansyah, Haris. 2009. Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial.

Jakarta: Salemba Humanika. Hlm. 132

Page 48: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

33

Margono. op.cit. hlm.181

Sugiyono (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung:

Alfabeta. Hlm. 392

Koentjaraningrat.1983. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Gramedia.

Jakarta.Hlm. 420

Nazir, Moh. (2013). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Riduwan.

(2009)

Usman, Husaini. 2009. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta :Bumi Aksara. Hlm.

84

Sugiyono. op.cit. Hlm.249

Page 49: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

67

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

a. Fungsi Lapo Tuak dalam Kehidupan Masyarakat Batak

1. Lapo tuak menjadi salah satu ruang publik bagi masyarakat, teruntuk

masyarakat etnis Batak Toba perantauan di Bandar Lampung,

dikarenakan disekitar tempat tinggal etnis Batak Toba biasanya

banyak warung tuak atau yang lebih dikenal dengan lapo tuak. Bila

etnis Batak toba berkumpul terutama kaum laki-laki, mereka senang

meminum tuak, sebab kebiasaan meminum tuak merupakan salah

satu kebiasaan.

2. Lapo tuak bagi masyarakat umum dan khususnya masyarakat Batak

tidak selamanya lapo tuak hanya sebagai tempat mabuk-mabukan,

lapo tuak juga dapat menjadi sumber informasi yang dapat

dipercayai masyarakat.

b. Peran Lapo Tuak dalam membangun interaksi Masyarakat Batak

1. Lapo tuak dapat menjadi salah satu alternatif tempat interaksi

masyarakat Batak, khususnya perantau, di Kota Bandar Lampung

2. Pengunjung lapo tuak merupakan dari berbagai kalangan atau pun

profesi serta, di lapo tuak tidak ada pembedaan kelas antara yang

Page 50: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

68

berekonomi rendah maupun berekonomi tinggi. Semua saling

berbaur tanpa memandang status sosial yang ada.

5.2. Saran

Setelah melewati penelitian dan pemaparan data pada penulisan ini, adapun

saran yang diberikan penulis terkait hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Masyarakat haruslah lebih cerdas dalam menilai aktivitas yang

dilakukan oleh para pengunjung lapo tuak. Sehingga muncul

pandangan bahwa lapo tuak bukan sebagai tempat untuk membuang-

buang waktu saja atau juga sebagai tempat mabuk-mabukan saja,

namun lapo tuak dapat menjadi tempat dalam membangun interaksi

antara masyarakat, khususnya Masyarakat Batak.

2. Diharapkan agar masyarakat Batak khususnya di Bandar Lampung

untuk melakukan interaksi dengan masyarakat Batak lainnya, baik di

lapo tuak ataupun di tempat lainnya. Meskipun tidak di lapo, tetapi

interaksi antar masyarakat Batak tetap dilakukan.

3. Sebagai pelanggan lapo tuak yang telah melakukan penelitian

mengenai lapo tuak, diharapkan agar berkurangnya pandangan

negatif mengenai lapo tuak sebagai tempat yang hanya dijadikan

sebagai tempat mabuk-mabukan. Dengan adanya penelitian ini

diharapkan agar pembaca mau memaklumi bahwa hal tersebut

bukanlah hal yang utama melainkan interaksi antara perantau yang

merindukan suasana kampung halamanlah yang menjadi hal utama

mengenai lapo itu sendiri.

Page 51: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

69

DAFTAR PUSTAKA

A.T.I.S, Holong. 2016. Peluang Lapo Tuak Sebagai Wadah Membangun Gerakan

Sosial di Masyarakat. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Ahmadi, Abu. 2003. Ilmu Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta.

Ali, Mohammad. 1992. Penelitian Prosedur dan Strategi. Angkasa. Bandung.

Antonius, Atosokhi, Gea. dkk. 2003. Character Building II Relasi Dengan

Sesama. Gramedia. Jakarta.

Basuki, Sulistyo. 2006. Metode Penelitian. Wedatama Widya Sastra. Jakarta.

Hardiansyah, Haris. 2009. Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial.

Salemba Humanika. Jakarta.

Juliansyah Noor.(2012). Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis dan Disertasi Karya

Ilmiah. Cetakan Kedua. Kencana Prenada Media. Jakarta.

Keraf, A. Sonny. 2010. Etika Lingkungan Hidup. Kompas Media Nusantara.

Jakarta.

Koentjaraningrat. 1997. Metode Penelitian Masyarakat. Gramedia. Jakarta.

______________ 2002. Pengantar Ilmu Antropologi. Rineka Cipta. Jakarta.

______________.1983. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta.

Gramedia.

M. Zaini Hasan d.k.k. 1996. Pengantar Ilmu Sosial. Proyek Pendidikan Tenaga

Akademik. Jakarta.

Margono, S. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta.

Natzir, Mohammad. 2005. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Bogor.

Nawawi Hadari. 1993. Penelitian Terapan. Gajah Mada University Press.

Yogyakarta.

Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian. Kencana . Jakarta.

Page 52: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

70

Pelly, Usman, 1994, Teori – Teori Sosial Budaya, Proyek Pembinaan Dan

Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan. Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi Dan Kebudayaan.

Siahaan, Nalom. 1982. Adat Dahilan Natolu : Prinsip dan Pelaksanaanya.

Grafina. Jakarta

Soekanto, Soejono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Raja Grafindo Persada.

Jakarta..

Soekanto, Soerjono. 1993. Kamus Sosiologi. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Soemardjan Selo dan Soemardi Soelaiman, 1964. Setangkai Bunga Sosiologi,

Universitas Indonesia, Fakultas Ekonomi. Jakarta.

Spradley, James P. 1990. Format-Format Penelitian Sosial. Raja Press. Jakarta.

Sugiyono (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Alfabeta.

Bandung.

Suprayogo, Imam dan Tobroni. 2001. Metode Penelitian Sosial-Agama. Remaja

Rosdakarya. Bandung

Suryabrata, Sumadi. 2012. Metode Penelitian Ilmiah (Dasar Metode Teknik).

Tarsito. Jakarta

Suryadi Culla, Adi. 2006. Rekonstruksi Civil Society: Wacana dan Aksi Ornop.

Pustaka LP3ES Indonesia 2006. Jakarta.

Usman, Husaini. 2009. Metodologi Penelitian Sosial. Bumi Aksara. Jakarta.

Walizer, Michael H. dan Paul L. Wienir. 1986. Metode dan Analisis Penelitian:

Mencari Hubungan. Erlangga. Jakarta.

Sumber Lain :

Ikegami, Shigerio. 1997. Annual Report of the University of Shizuoka Tuak in the

Toba Batak Society:A Preliminary Report on the Socio-cultural Aspect of

Palm Wine Consumption , Hamamatsu CollegeNo.11-3, Part 5.

Undang-Undang No.32/2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan

Hidup

Page 53: FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK …digilib.unila.ac.id/62288/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2 ABSTRAK FUNGSI LAPO TUAK DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BATAK DI

71

Konvensi ILO No. 169 Tahun 1989 Mengenai Masyarakat Hukum Adat

Peraturan Menteri Agraria/Kepala BPN No. 5 (1999)

Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung 2017

Wawancara :

Wawancara dengan Bapak Pakpahan tanggal 16 Oktober 2019

Wawancara dengan D. Sitorus tanggal 17 Oktober 2019

Wawancara dengan D.H. Sitohang, tanggal 17 Oktober 2019

Wawancara dengan T. Situmorang pada tanggal 18 Oktober 2019

Wawancara dengan Bapak N. Nababan pada tanggal 20 Oktober 2019

Wawancara dengan Bapak Edison Nainggolan, tanggal 26 Januari 2020

Wawancara dengan Alex Indra Manurung, tanggal 30 Januari 2020