fortopolio PPOK
-
Upload
dimas-agung-s -
Category
Documents
-
view
250 -
download
3
Transcript of fortopolio PPOK
-
7/25/2019 fortopolio PPOK
1/23
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit Paru Obstruksi Kronis adalah adanya obstruksi jalan napas
karena bronkhitis kronik atau emfisema, dimana obstruksi jalan napas tersebut
umumnya bersifat progresif, bisa disertai hiperreaktivitas bronkus dan bisa
reversible sebagian.1Definisi yang terbaru dari GOLD !!1 menyatakan bah"a
PPOK merupakan penyakit paru yang ditandai dengan adanya perlambatan aliran
udara yang tidak sepenuhnya reversibel. Perlambatan aliran udara umumnya
bersifat progresif dan berkaitan dengan respon inflamasi abnormal paru terhadap
partikel atau gas iritan.
#khir$akhir ini chronic obstructive pulmonary disease %&OPD' atau
penyakit paru obstruksi kronik %PPOK' semakin menarik untuk dibi(arakan oleh
karena prevalensi dan angka mortalitas yang terus meningkat. Di #merika kasus
kunjungan pasien PPOK di instalasi ga"at darurat men(apai angka 1,) juta,
*+.!!! memerlukan pera"atan di rumah sakit dan 11.!!! meninggal selama
tahun !!!. -ebagai penyebab kematian, PPOK menduduki peringkat ke empat
setelah penyakit jantung, kanker dan penyakit serebrovaskuler. iaya yang
dikeluarkan untuk penyakit ini men(apai /0 milyar pertahunnya.
World Health Organization %2O' memperkirakan bah"a menjelang
tahun!! prevalensi PPOK akan meningkat. #kibat sebagai penyebab tersering
peringkatnya akan meningkat dari ke duabelas menjadi ke limadan sebagai
penyebab kematian akan meningkat dari ke enam menjadi ke tiga. erdasarkan
survey kesehatan rumah tangga Dep. Kes. 34 tahun 1, PPOK bersama asma
bron(hial menduduki peringkat ke enam. 5erokok merupakan faktor risiko
terpenting penyebab PPOK disamping faktor risiko lainnya seperti polusi udara,
faktor geneti( dan lain$lainnya.
Pasien yang menjadi bahan (ase kami adalah pasien yang memiliki
kebiasaan merokok kuat dan sering terpapar polusi udara, dari hasil anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan rontgen mengarahkan diagnosis PPOK.1,6
1
-
7/25/2019 fortopolio PPOK
2/23
BAB II
LAPORAN KASUS
II.1 IDENTIFIKASI
7ama 8 9n. :
;mur 8 +0 tahun
:enis kelamin 8 Laki$laki
#lamat 8 :alan Lestari 7o. + Ka"ine 4 6! ilir, Palembang.
-tatus 8 5enikah
Pekerjaan 8 uruh be(ak
#gama 8 4slam 53- 8 1 Oktober !!
II.2 ANAMNESA (Autoanamnesis an A!!oanamnesis (ist"i##
Ke!u$an utama
-esak bertambah hebat sejak
-
7/25/2019 fortopolio PPOK
3/23
longgar, os susah tidur pada malam hari. Os lalu berobat lagi ke dokter yang
berbeda dan diberi obat %os lupa namanya' dan keluhan berkurang.
-
7/25/2019 fortopolio PPOK
4/23
7adi 8 *6@?menit, reguler, isi (ukup
Pernapasan 8 6@?menit, thora(oabdominal, reguler
-uhu 8 6+,*o&
erat badan 8 6* Kg
Keaaan s'esi-i)
Kulit
arna (oklat kehitaman, turgor kembali (epat, ikterus pada kulit %$', sianosis %$',
s(ar %$', keringat umum %$', keringat setempat %$', pu(at pada telapak tangan dan
kaki %$', pertumbuhan rambut normal
KG
9idak ada pembesaran KG pada daerah a@illa, leher, inguinal, dan submandibula
serta tidak ada nyeri penekanan.
Kepala
entuk oval, simetris, ekspresi sakit sedang, deformasi %$'
5ata
Aksophtalmus dan endophtalmus %$', edema palpebra %$', konjungtiva palpebra
pu(at %$', sklera ikterik %$', pupil isokor, reflek (ahaya normal, pergerakan mata
kesegala arah baik.
2idung
agian luar tidak ada kelainan, septum dan tulang$tulang dalam perabaan baik,
tidak ditemukan penyumbatan maupun perdarahan, pernapasan (uping hidung %$'
9elinga
9ophi %$', nyeri tekan pro(essus mastoideus %$', pendengaran baik
4
-
7/25/2019 fortopolio PPOK
5/23
5ulut
9onsil tidak ada pembesaran, pu(at pada lidah %$', atrofi papil %$', gusi berdarah
%$', stomatitis %$', rhagaden %$', bau pernapasan khas %$', faring tidak ada kelainan.
Leher
Pembesaran kelenjar tiroid tidak ada, :BP %)=!' (m2O, kaku kuduk %$'
Dada
entuk dada simetris, nyeri tekan %$', nyeri ketok %$', krepitasi %$'
Paru$paru
4 8 statis, dinamis simetris kanan C kiri
P 8 stemfremitus menurun pada kedua paru
P 8 hipersonor kedua lapangan paru
# 8 vesikuler menurun, ronkhi basah sedang di basal paru kanan$kiri,
"hee>ing %=' basal paru kiri
:antung
4 8 i(tus (ordis tidak terlihat
P 8 i(tus (ordis tidak teraba, thrill %$'
P 8 batas jantung atas 4&- 44, batas jantung kanan LP- de@tra, batas
jantung kiri L5& sinistra
# 8 23 C *6@?menit, murmur %$', gallop %$'
Perut
4 8 lemas dan tidak ada pembesaran, venektasi %$'
P 8 lemas, nyeri tekan%$', hepar dan lien tidak teraba, turgor kulit normal.
P 8 timpani
# 8 ; %=' normal
5
-
7/25/2019 fortopolio PPOK
6/23
#lat kelamin
9idak diperiksa
Akstremitas atas
Autoni, eutrophi, gerakan bebas, kekuatan =), nyeri sendi %$', edema %$', jaringan
parut %$', pigmentasi normal, a(ral hangat, jari tabuh %$', turgor kembali (epat,
(lubbing finger %$'.
Akstremitas ba"ah
Autoni, eutrophi, gerakan bebas, kekuatan =), nyeri sendi %$', edema pretibial
%$?$', jaringan parut %$', pigmentasi normal, a(ral hangat, (lubbing finger %$',
turgor kembali (epat
II. PEMERIKSAAN PENUN/AN0
Peme"i)saan !a*o"ato"ium (21 O)to*e" 2#
Da"a$ "utin3
2b 8 16,* g?dl
2t 8 0! vol
Leukosit 8 1+.E!!
LAD 8 0) mm?jam
9rombosit 8 !!.!!!?mm6
2itung jenis
$ asofil 8 $
$ Aosinofil 8
$ atang 8 $
$ -egmen 8 E!
$ Limfosit 8 10
6
-
7/25/2019 fortopolio PPOK
7/23
$ 5onosit 8 0
Kimia K!ini) 3
-- 8 ) mg?dl
;reum 8 ** mg?dl
&reatinin 8 ,! mg?dl
Protein total 8 *,6 g?dl
#lbumin 8 6,+ g?dl
Globulin 8 6,* g?dl
7atrium 8 16* mmol?l
Kalium 8 0,1 mmol?l
Ront+en t$o"a4 PA (21 O)to*e" 2#
Paru simetris kanan dan kiri
9rakea baik
-ela iga melebar
Diafragma lenting tidak ada
Parenkim8 hiperlusen pada kedua
lapangan paru
&93 F )!
Kesan8 PPOK
RESUME
-eorang laki$laki berinisial 9n. :, umur +0 tahun, 53- 1 Oktober !!
dengan keluhan utama sesak nafas yang bertambah hebat sejak
-
7/25/2019 fortopolio PPOK
8/23
putih kekuningan, banyak dahak < 1 sendok makan tiap kali batuk, batuk darah
%$', demam %=' kadang$kadang, mual %$', muntah %$', #K dan # biasa. Os
lalu berobat ke dokter praktek dan diberi obat anti sesak ber"arna merah. -esak
berkurang, os rajin rajin kontrol ke dokter praktek.
-
7/25/2019 fortopolio PPOK
9/23
Penata!a)sanaan 3
4stirahat O6$) l?menit
Diet 7
9eofilin tab 6@1
#mbro@ol syrup 6@1 (
3anitidin @1)! mg
Ren5ana 'eme"i)saan
-pirometri
Kultur resistensi 5O sputum
9# 4, 44, 444
P"o+nosis
uo ad vitam 8 dubia ad bonam
uo ad fun(tionam 8 dubia ad malam
PERKEMBAN0AN SELAMA RA6AT INAP
Oktober !!
- -esak nafas
O Keadaan umum
Kesadaran 8 (ompos mentis
9ekanan darah 8 10!?*! mm2g
7adi 8 E@?menit
33 8 6@?menit
9emperatur 86*,o&
Pemeriksaan fisik
9
-
7/25/2019 fortopolio PPOK
10/23
Konjungtiva palpebra pu(at %$', s(lera ikterik %$', e@opthalmus %$'
:ugular Benous Pressure %)=!' (m2O, Pembesaran KG %$'
Paru$paru
4 8 statis, dinamis simetris kanan C kiri
P 8 stemfremitus menurun pada kedua paru
P 8 hipersonor kedua lapangan paru
# 8 vesikuler menurun, ronkhi basah sedang di basal paru kanan$kiri,
"hee>ing %=' basal paru kiri
:antung
4 8 i(tus (ordis tidak terlihat
P 8 i(tus (ordis tidak teraba, thrill %$'
P 8 batas jantung atas 4&- 44, batas jantung kanan LP- de@tra, batas
jantung kiri L5& sinistra
# 8 23 C E@?menit, murmur %$', gallop %$'
Perut
4 8 lemas dan tidak ada pembesaran, venektasi %$'
P 8 lemas, nyeri tekan%$', hepar dan lien tidak teraba, turgor kulit
normal.
P 8 timpani
# 8 ; %=' normal
Akstremitas 8 edema $?$
# PPOK eksaserbasi akut = sindrom dispepsiaP 4stirahat
O6 l?menit jika sesak
4BHD 7a&l gtt @@
Diet 7
#mbro@ol syrup 6@1 (
3anitidin @1)! mg
10
-
7/25/2019 fortopolio PPOK
11/23
-putum 9# 4
Kultur 3esistensi 5O sputum
-pirometri
6 Oktober !!
- -esak nafas
O Keadaan umum
Kesadaran 8 (ompos mentis
9ekanan darah 8 16!?E! mm2g
7adi 8 0@?menit
33 8 E@?menit
9emperatur 8 6+,Eo&
Pemeriksaan fisik
Konjungtiva palpebra pu(at %$', s(lera ikterik %$', e@opthalmus %$'
:ugular Benous Pressure %)=!' (m2O, Pembesaran KG %$'
Paru$paru
4 8 statis, dinamis simetris kanan C kiri
P 8 stemfremitus menurun pada kedua paru
P 8 hipersonor kedua lapangan paru
# 8 vesikuler menurun, ronkhi basah sedang di basal paru kanan$kiri,
"hee>ing %=' basal paru kiri
:antung
4 8 i(tus (ordis tidak terlihat
P 8 i(tus (ordis tidak teraba, thrill %$'
P 8 batas jantung atas 4&- 44, batas jantung kanan LP- de@tra, batas
jantung kiri L5& sinistra
# 8 23 C 0@?menit, murmur %$', gallop %$'
11
-
7/25/2019 fortopolio PPOK
12/23
Perut
4 8 lemas dan tidak ada pembesaran, venektasi %$'
P 8 lemas, nyeri tekan%$', hepar dan lien tidak teraba, turgor kulit
normal.
P 8 timpani
# 8 ; %=' normal
Akstremitas 8 edema $?$
# PPOK eksaserbasi akut
P 4stirahat
O6 l?menit jika sesak
4BHD 7a&l !, gtt @@
Diet 7 9K9P
#mbro@ol syrup 6@1 (
3anitidin @1)! mg
-albutamol
-putum 9# 44
Kultur 3esistensi 5O sputum
-pirometri
0 Oktober !!
- -esak nafas
O Keadaan umum
Kesadaran 8 (ompos mentis
9ekanan darah 8 16!?*! mm2g
7adi 8 +@?menit
33 8 E@?menit
9emperatur 86*,1o&
12
-
7/25/2019 fortopolio PPOK
13/23
Pemeriksaan fisik
Konjungtiva palpebra pu(at %$', s(lera ikterik %$', e@opthalmus %$'
:ugular Benous Pressure %)=!' (m2O, Pembesaran KG %$'
Paru$paru
4 8 statis, dinamis simetris kanan C kiri
P 8 stemfremitus menurun pada kedua paru
P 8 hipersonor kedua lapangan paru
# 8 vesikuler menurun, ronkhi basah sedang di basal paru kanan$kiri,
"hee>ing %$' basal paru kiri
:antung
4 8 i(tus (ordis tidak terlihat
P 8 i(tus (ordis tidak teraba, thrill %$'
P 8 batas jantung atas 4&- 44, batas jantung kanan LP- de@tra, batas
jantung kiri L5& sinistra
# 8 23 C +@?menit, murmur %$', gallop %$'
Perut
4 8 lemas dan tidak ada pembesaran, venektasi %$'
P 8 lemas, nyeri tekan%$', hepar dan lien tidak teraba, turgor kulit
normal.
P 8 timpani
# 8 ; %=' normal
Akstremitas 8 edema $?$
# PPOK eksaserbasi akut
P 4stirahat
4BHD 7a&l gtt @@
Diet 7 9K9P
#mbro@ol syrup 6@1 (
3anitidin @1)! mg
13
-
7/25/2019 fortopolio PPOK
14/23
-albutamol tab @1
-putum 9# 444
Kultur 3esistensi 5O sputum
-pirometri
+ Oktober !!
- -esak nafas
O Keadaan umum
Kesadaran 8 (ompos mentis
9ekanan darah 8 10!?E! mm2g
7adi 8 EE@?menit
33 8 +@?menit
9emperatur 86+,Eo&
Pemeriksaan fisik
Konjungtiva palpebra pu(at %$', s(lera ikterik %$', e@opthalmus %$'
:ugular Benous Pressure %)=!' (m2O, Pembesaran KG %$'
Paru$paru
4 8 statis, dinamis simetris kanan C kiri
P 8 stemfremitus menurun pada kedua paru
P 8 hipersonor kedua lapangan paru
# 8 vesikuler menurun, ronkhi basah sedang di basal paru kanan$kiri,
"hee>ing %$'
:antung
4 8 i(tus (ordis tidak terlihat
P 8 i(tus (ordis tidak teraba, thrill %$'
14
-
7/25/2019 fortopolio PPOK
15/23
P 8 batas jantung atas 4&- 44, batas jantung kanan LP- de@tra, batas
jantung kiri L5& sinistra
# 8 23 C EE@?menit, murmur %$', gallop %$'
Perut
4 8 lemas dan tidak ada pembesaran, venektasi %$'
P 8 lemas, nyeri tekan%$', hepar dan lien tidak teraba, turgor kulit
normal.
P 8 timpani
# 8 ; %=' normal
Akstremitas 8 edema $?$
# PPOK eksaserbasi akut
P 4stirahat
4BHD 7a&l gtt @@
Diet 7 9K9P
#mbro@ol syrup 6@1 (
3anitidin @1)! mg
-albutamol tab @1
Aritromisin oral 0@)!!mg
-putum 9# 4, 44, 444?$
Kultur 3esistensi 5O sputum
-pirometri
* Oktober !!
- -esak nafas, sakit kepala
O Keadaan umum
Kesadaran 8 (ompos mentis
15
-
7/25/2019 fortopolio PPOK
16/23
9ekanan darah 8 10!?*! mm2g
7adi 8 EE@?menit
33 8 E@?menit
9emperatur 86+,)o&
Pemeriksaan fisik
Konjungtiva palpebra pu(at %$', s(lera ikterik %$', e@opthalmus %$'
:ugular Benous Pressure %)=!' (m2O, Pembesaran KG %$'
Paru$paru
4 8 statis, dinamis simetris kanan C kiri
P 8 stemfremitus menurun pada kedua paru
P 8 hipersonor kedua lapangan paru
# 8 vesikuler menurun, ronkhi basah sedang di basal paru kanan$kiri,
"hee>ing %$' basal paru kiri
:antung
4 8 i(tus (ordis tidak terlihat
P 8 i(tus (ordis tidak teraba, thrill %$'
P 8 batas jantung atas 4&- 44, batas jantung kanan LP- de@tra, batas
jantung kiri L5& sinistra
# 8 23 C EE@?menit, murmur %$', gallop %$'
Perut
4 8 lemas dan tidak ada pembesaran, venektasi %$'
P 8 lemas, nyeri tekan%$', hepar dan lien tidak teraba, turgor kulit
normal.
P 8 timpani
# 8 ; %=' normal
Akstremitas 8 edema $?$
# PPOK eksaserbasi akut
16
-
7/25/2019 fortopolio PPOK
17/23
P 4stirahat
4BHD D) 8 3L C 8 1 gtt @@?menit
Diet 7 9K9P
#mbro@ol syrup 6@1 (
3anitidin @1 amp
-albutamol 6@ mg
5etil prednisolon @0 g
Aritromisin 0@)!! mg
Kultur 3esistensi 5O sputum
-pirometri
E Oktober !!
- -akit perut sekitar umbilikus
O Keadaan umum Kesadaran 8 (ompos mentis
9ekanan darah 8 1+!?E! mm2g
7adi 8 ++@?menit
33 8 0@?menit
9emperatur 86+,1o&
Pemeriksaan fisik
Konjungtiva palpebra pu(at %$', s(lera ikterik %$', e@opthalmus %$'
:ugular Benous Pressure %)=!' (m2O, Pembesaran KG %$'
Paru$paru
4 8 statis, dinamis simetris kanan C kiri
P 8 stemfremitus menurun pada kedua paru
P 8 hipersonor kedua lapangan paru
# 8 vesikuler menurun, ronkhi basah sedang di basal paru kanan$kiri,
17
-
7/25/2019 fortopolio PPOK
18/23
"hee>ing %$'
:antung
4 8 i(tus (ordis tidak terlihat
P 8 i(tus (ordis tidak teraba, thrill %$'
P 8 batas jantung atas 4&- 44, batas jantung kanan LP- de@tra, batas
jantung kiri L5& sinistra
# 8 23 C ++@?menit, murmur %$', gallop %$'
Perut
4 8 lemas dan tidak ada pembesaran, venektasi %$'
P 8 lemas, nyeri tekan%$', hepar dan lien tidak teraba, turgor kulit
normal.
P 8 timpani
# 8 ; %=' normal
Akstremitas 8 edema $?$
# PPOK eksaserbasi akutP 4stirahat
4BHD D) 8 3L C 8 1 gtt @@?menit
Diet 7 9K9P
#mbro@ol syrup 6@1 (
3anitidin @1 amp
-albutamol 6@ mg
5etil prednisolon @0 g
&iproflo@a(in @)!! mg
Omepra>ol 1@! g
Pro A(ho(ardiografi
18
-
7/25/2019 fortopolio PPOK
19/23
BAB III
ANALISA KASUS
Penyakit Paru Obstruksi Kronis adalah penyakit paru yang ditandai oleh
hambatan aliran udara yang bersifat non reversible atau reversible parsial.
2ambatan aliran udara biasanya progresif dan ada hubungan dengan respon
19
-
7/25/2019 fortopolio PPOK
20/23
inflamasi abnormal paru terhadap no@ius dan gas1. Definisi yang terbaru dari #9-
1) menyatakan bah"a PPOK sebagai penyakit dengan adanya obstruksi jalan
napas karena bronkhitis kronik atau emfisema, dimana obstruksi jalan napas
tersebut umumnya bersifat progresif, bisa disertai hiperreaktivitas bronkus dan
bisa reversible sebagian.6
Diagnosis PPOK dapat ditegakkan berdasarkan gambaran klinis,
pemeriksaan faal paru, foto thoraks dan laboratorium penunjang. Gambaran klinis
meliputi anamnesis dan pemeriksaan fisik. Dari anamnesis dapat diketahui
ri"ayat merokok atau bekas perokok dengan atau tanpa gejala pernapasan.
ri"ayat perjalanan >at iritan yang bermakna ditempat kerja, batuk berulang
dengan atau tanpa bunyi mengi dan beberapa faktor predisposisi pada masa
bayi?anak diantaranya L3, infeksi saluran napas berulang, lingkungan asap
rokok dan polusi udara. 5erokok merupakan faktor risiko terpenting
berkembangnya PPOK. 3isiko merokok ini ditentukan juga oleh umur mulai
merokok, jumlah rokok yang dihisap, (ara menghisapnya, jenis rokok %tembakau
pipa, sigaret, (erutu, dll'. 9erdapat hubungan antara banyaknya rokok yang
dihisap dengan penurunan volume ekspirasi paksa detik pertama %BAP1' atau
IHAB1J dan berhenti merokok dapat memperbaiki penurunan BAP1. -e(ara
keseluruhan diperkirakan E!$! perokok mempunyai risiko menjadi PPOK,
"alaupun ada laporan yang menyatakan hanya 1)$! perokok yang se(ara klinis
memberikan gejala PPOK.
Pada pasien ini didapatkan gambaran klinis berupa batuk berulang, sering
terpapar polusi udara, dan ri"ayat perokok berat dengan jumlah rokok yang
dihisap perharinya men(apai lebih kurang dua bungkus, mulai menghisap rokok
sejak usia ! tahun berupa rokok sigaret.
Diagnosis berdasarkan pemeriksaan fisik tergantung derajat hambatan
aliran udara, berat ringan hiperinflasi paru dan bentuk tubuh. #"alnya hanya
ekspirasi memanjang dan "hee>ing pada ekspirasi paksa. ila obstruksi lanjut
akan tampak hiperinflasi dan barrel (hest. Penggunaan otot napas tambahan atau
pursed$lips breathing menandakan obstruksi aliran udara hebat. ila telah terjadi
gagal jantung kanan terlihat denyut vena jugularis di leher dan edema tungkai.
20
-
7/25/2019 fortopolio PPOK
21/23
Pada pemeriksaan fisik dengan pelpasi didapat stemfremitus melemah dan sela iga
melebar. Pada perkusi didapat paru hipersonor dan batas jantung menge(il, letak
diafragma rendah, hepar terdorong keba"ah. -edangkan pada auskultasi didapat
suara napas vesikuler normal atau melemah, ronkhi atau mengi pada "aktu
bernapas biasa atau pada ekspirasi paksa, bunyi jantung terdengar jauh dan
ekspirasi memanjang.
Kelainan pulmo yang dapat ditemukan pada 9n. : adalah statis paru kanan
dan kiri sama, dinamis tidak ada yang tertinggal pada inspeksi. Pada palpasi
stemfremitus menurun pada kedua paru. Pada perkusi, hipersonor kedua lapangan
paru. Pada auskultasi, vesikuler menurun, ronkhi basah sedang di basal paru
kanan$kiri, dan "hee>ing basal paru kiri.
Dari pemeriksaan foto thoraks standar pada PPOK yaitu foto thoraks P#
dan lateral ditemukan diafragma datar, hiperinflasi?hiperlusen, volume paru
tambah besar, bayangan jantung ramping %tear drops', ruang retrosternal melebar
dan bronkovaskuler patern meningkat %pada bronkhitis kronis'.
Pada foto thoraks pasien ini, ruang retrosternal melebar, bayangan jantung
ramping %tear drops', volume paru tambah besar, dan pada parenkim paru
hiperlusen di kedua lapangan paru.
Aksaserbasi akut pada PPOK berarti timbulnya perburukan dibandingkan
dengan kondisi sebelumnya. Gejala eksaserbasi8 bertambahnya sesak napas,
kadang$kadang disertai mengi, bertambahnya batuk disertai meningkatnya sputum
dan sputum menjadi lebih purulen atau berubah "arna. Gejala non$spesifik
diantaranya8 malaise, insomnia, fatigue, dan depresi. -edangkan dari hasil tes
spirometri didapatkan fungsi paru sangat menurun. Aksaserbasi pada PPOK
biasanya disebabkan pajanan polusi udara, kelelahan, timbulnya komplikasi, atau
infeksi mukosa trakeobronkial, terutama Streptococcus pneumonie, Haemophilus
influenza, dan Moraxella catarrhalis.
Pada pasien ini, terjadi perburukan dibandingkan kondisi sebelumnya
dimana sesak bertambah hebat dan bertambahnya frekuensi batuk disertai
peningkatan jumlah sputum.
21
-
7/25/2019 fortopolio PPOK
22/23
Dari hasil anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang,
pasien ini kami diagnosa sebagai PPOK eksaserbasi akut = sindrom dyspepsia.
DAFTAR PUSTAKA
1. 2alim, 2adi, dkk. 7askah Lengkap ork$-hop Pulmonology, Palembang8
HK;4 !!
22
-
7/25/2019 fortopolio PPOK
23/23
. 3ani, #>i>, dkk. Panduan Pelayanan 5edik. :akarta8 Pusat Penerbitan
HK;4 !!E
6. -udoyo, #ru , dkk. uku #jar 4lmu Penyakit Dalam, :akarta8 Pusat
Penerbitan HK;4 !!+
0. #lsagaff, 2ood, dkk. 4lmu Penyakit Paru. -urabaya8 Gramik HK ;7#43
!!0
23