FORMAT LAPORAN PPL 1
description
Transcript of FORMAT LAPORAN PPL 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pendidikan berasal
dari kata dasar didik (mendidik), yaitu : memelihara dan memberi latihan
(ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Sedangkan
pendidikan mempunyai pengertian : proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perbuatan, cara mendidik. Ki
Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai daya upaya untuk
memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani peserta didik, agar dapat
memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan peserta
didik yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.
Dari pengertian-pengertian dan analisis yang ada maka bisa
disimpulkan bahwa pendidikan adalah upaya menuntun peserta didik sejak
lahir untuk mencapai kedewasaan jasmani dan rohani, dalam interaksi alam
beserta lingkungannya.
Disini Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki
peranan pokok dalam membentuk generasi mendatang, yang diharapkan
dapat menghasilkan manusia berkualitas dan bertanggung jawab serta
mampu mengantisipasi masa depan. Pendidikan dalam maknanya yang luas
senantiasa menstimulir dan menyertai perubahan-perubahan dan
perkembangan umat manusia dan berupaya untuk senantiasa mengantar dan
membimbing perubahan dan perkembangan hidup serta kehidupan manusia.
Pendidikan juga dipandang sebagai agent tunggal yang bukan hanya
untuk melatih generasi muda akan peranan-peranan orang dewasa yang lebih
mapan, tetapi lebih penting lagi sebagaimana pandangan John C. Bock
adalah : “… for socializing them to the new competencies required by the
emergent role needs, of changing societies.” (John C. Bock, Education and
Development: Conflict of Meaning, New York, 1982), yakni : untuk
1
mensosialisasikan kompetensi-kompetensi baru kepada mereka yang
dituntut oleh kebutuhan-kebutuhan peranan yang timbul dari masyarakat
yang berubah.
Menyiapkan generasi penerus yang berkualitas dan bertanggung
jawab lewat upaya pendidikan itu merupakan suatu tuntutan dan keharusan.
Senada dengan pesan Ilahi : “Dan hendaklah takut kepada Allah seandainya
meninggalkan di belakang mereka anak-anak (generasi) yang lemah, yang
mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka (nasibnya). Oleh sebab itu
hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mengucapkan
perkataan (mendidik) yang benar.” (QS. 4 : 9).
Pada satu sisi, profesionalisme guru keberadaannya dalam
pembangunan sangat dibutuhkan, di mana pengejawantahannya
membutuhkan proses yang berkesinambungan dengan latihan-latihan dan
pengamatan-pengamatan secara langsung. Hal ini tidak semata-mata untuk
dimiliki dan diketahui, tetapi sekaligus sebagai dasar pijakan awal untuk
pembelajaran pendidikan dan pengajaran berikutnya (sebagai calon pendidik
profesional).
Peningkatan mutu pendidikan merupakan tanggung jawab
semua pihak, salah satunya adalah guru selaku pendidik. Sebagai
seorang calon guru, mahasiswa FKIP harus mempunyai seperangkat
pengetahuan keterampilan, nilai dan sikap serta polah tingkah laku
yang nantinya akan diperlukan dan diterapkan di dalam
penyelenggaran pendidikan dan dari proses tersebut diharapkan akan
lahir tenaga guru yang profesional, berdedikasi tinggi dan
bertanggung jawab terhadap tugasnya maka diharapkan kualitas
pendidikan dapat ditingkatkan.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung
Mangkurat Banjarmasin telah memberikan bekal yang cukup dan
memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk mengkaji dan
mendalami ilmu pengetahuan (teori dan praktek) yang telah diterimanya
yaitu melalui kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan 1 (PPL 1),
2
dimana tujuannya dilaksanakan PPL 1 ini adalah mengenal lebih jauh
tentang lingkungan fisik, lingkungan sosial serta administrasi sekolah
yang memang sangat diperlukan sebelum menjalani profesi tersebut
lebih lanjut.
1.2 Tujuan Observasi Sekolah
Pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan bertujuan untuk
membentuk keprofesionalan guru atau tenaga kependidikan lainnya, Serta
Membimbing mahasiswa ke arah terbentuknya pribadi yang memiliki nilai,
sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan dalam pembentukan
profesi sebagai Tenaga Pendidik.
Adapun tujuan lain dari observasi pada Praktek Pengalaman
Lapangan ini adalah sebagai berikut :
a. Mengenal keadaan fisik sekolah (baik itu letak, denah, ruang kelas,
runag BK, ruang TU, musholla, dan lain-lain) serta pengaruhnya
terhadap interaksi belajar-mengajar.
b. Mengenal pelaksanaan tugas guru yang sedang mengajar.
c. Mengetahui Fasilitas belajar yang digunakan oleh Guru dan siswa.
d. Mengetahui Struktur organisasi sekolah (structural, OSIS, BK, dan lain-
lain).
e. Mengetahui Personalia sekolah dan personalia bimbingan dan
konseling.
f. Mengenal Kalender pendidikan
g. Mengetahui Tata tertib sekolah, tata tertib keperpustakaan, dan tata
tertib laboratorium.
h. Mengetahui Keadaan siswa (statistik siswa)
i. Mengetahui Prestasi sekolah yang pernah dicapaimengenal perangkat
kurikulum sekolah
j. Memberikan tanggapan tentang apa yang diobservasi
k. Mengenal pengelolaan sekolah secara umum.
3
1.3 Waktu Pelaksanaan Observasi Sekolah
Kegiatan observasi Praktek Pengalaman Lapangan 1 (PPL 1)
dilakukan selama satu minggu, di mulai tanggal 12 April 2010 s/d 17 April
2010. Untuk hari senin hingga kamis observasi dimulai dari pukul 07.30
sampai 14.15 sedangkan untuk hari jumat dari pukul 07.30 sampai 11.15.
1.4 Tempat Pelaksanaan Observasi
Berdasarkan ketentuan penempatan dari UPPL, maka observasi yang
dilakukan bertempat di:
Nama Sekolah : SMKF-ISFI Banjarmasin
Kode Institusi : 63710401S
Alamat : Jl. Flamboyan III No. 7B Kayu Tangi 70123
Telpon : (0511)3300221
FAX. : 0511-3303678.
Email : [email protected]
Kecamatan : Banjar Utara
Kabupaten/Kotamadya : Banjarmasin
Propinsi : Kalimantan Selatan
1.5 Sasaran Observasi
Hal-hal yang perlu diobservasi sebagai bahan perlu dikenal terlebih
dahulu adalah:
a. Keadaan sekolah pada umumnya,mencakup:
1) Keadaan kelas;
2) Keadaan guru;
3) Keadaan siswa;
4) Administrasi sekolah;
5) Laboratorium;
6) Perpustakaan; dan sebagainya
b. Proses belajar mengajar,mencakup:
1) Guru yang mengajar;
2) Murid yang belajar;
4
3) Penggunaan media pengajaran;
4) Pengelolaan kelas; dan sebagainya
c. Tugas keguruan di luar mengajar, meliputi:
1) Organisasi sekolah;
2) Kurikuler/ekstra kurikuler;
3) Kepegawaian;
4) Humas, kantor sekolah, tata usaha
5
BAB II
PELAKSANAAN OBSERVASI SEKOLAH
2.1 KEGIATAN DALAM OBSERVASI
Hari/
Tanggal
Jam Kegiatan Hasil Kegiatan
Senin,
12 April
2010
Selasa,
13 April
2010
Rabu, 14
April
2010
07.30 - 08.15
11.00 – 11.30
14.45 - 15.15
07.30 – 13.00
07.30 - 10.00
Upacara bendera
Pengarahan dari wakasek,
serta pengenalan guru-
guru SMK-F ISFI
Observasi di perpustakaan
dan mencari data awal.
Melanjutkan observasi di
perpustakaan, dan
mengcopy beberapa data
dari sekolah
Observasi ke ruang dewan
guru,
Observasi ke ruang BP
Observasi ke ruang TU
Mencari data-data di ruang
BP.
Menemui Bp M. Amin,
A.Md. Kom
Mendapatkan izin untuk
kegiatan awal observasi.
Perkenalan mahasiswa
PPL dengan guru-guru
SMK-F ISFI Khususnya
guru pamong.
Mendapatkan
pengenalan awal, dan
mendapatkan sebagian
data.
Mendapatkan jadwal
pelajaran
Mendapatkan gambaran
tentang keadaan fisik
sekolah
Mendapatkan beberapa
data tambahan.
6
Kamis, 15
April
2009
Jum’at, 16
April
2009
Sabtu, 18
April
2009
08.00 - 09.00
09.00 - 11.00
08.00-09.00
08.00-10.00
10.25-11.05
12.00-12.30
Observasi keruangan-
ruangan laboratorium guna
pemotretan sebagai
gambaran umum sekolah,
mushalla.
Observasi ke ruangan
kelas untuk mengetahui
keadaan umum kelas.
Melengkapi silabus dan
RPP
Mencari data-data
tambahan di web (www.
Smfisfi-smartbjm.sch.com)
Jaga piket
Observasi kelas 12 A
khusus MP Sejarah
Penutupan peserta PPL I
dan bersalam-salaman
dengan staf yang ada di
ruang dewan guru.
Mendapatkan deskripsi
laboratorium-
laboratorium yang ada di
sekolah, mushalla.
Deskripsi ruangan kelas.
Mengcopy data-data
silabus dan RPP.
Mengetahui secara jelas
kelas yang diajar pada
PLL II nanti.
2.2 OBSERVASI FISIK SEKOLAH
2.2.1 Keadaan Fisik Sekolah Secara Umum
Nama Sekolah : SMKF - ISFI (Sekolah Menengah
Kejuruan-Farmasi Ikatan Sarjana
Farmasi Indonesia) Banjarmasin.
Nama Kepala Sekolah : Drs. H. Fauzi Anwar, Apt
Alamat Sekolah
a. Jalan : Flamboyan III No 7B
7
b. Telepon : (0511)3300221
c. Kecamatan (Kode 01) : Banjarmasin Utara
d. Kota/kabupaten (Kode 51) : Banjarmasin
e. Provinsi : Kalimantan Selatan
f. Fax : 0511-3303678
g. Email : [email protected]
Status Sekolah : Swasta
Didirikan pada Tahun : 1965
SK Pertama : Kepala Pusat Pendidikan Tenaga
Kesehatan RI No: 37/ Pendidikan Tgl
11 Juli 1967
SK Terakhir : Kepala Pusat pendidikan Tenaga
Kesehatan RI No: HK.03.2.4.1031
Tgl 1 April 2004
Nama Yayasan : Yayasan Pembangunan ISFI Kalsel
Akta Pendirian
Notaris : Robensyah Sjachran, SH
Nomor dan Tanggal : 35, tanggal 19 Nopember 1991
Waktu Penyelenggaraan : 07.30-17.00 Wita
Luas Lingkungan Sekolah : 3.821 m2
Sejarah
Latar Belakang
Pada tahun 1965 dari data-data yang ada pada saat itu
disimpulkan bahwa tenaga Asisten Apoteker sangat kurang, baik
didaerah Kalsel pada khususnya maupun untuk Kaltim dan Kalteng
pada umumnya.
Beberapa faktor penyebab kurangnya tenaga Asisten Apoteker
tersebut antara lain:
1. Kesulitan untuk mendapat tenaga Asisten Apoteker dari luar daerah
(dari Jawa)
8
2. Biaya untuk mengikuti pendidikan Asisten Apoteker ke luar daerah
(Jawa) cukup mahal.
Mengingat tenaga ini sangat diperlukan, karena apotek mulai
bermunculan dan sektor pemerintah (RS, Puskesmas), maka tokoh-
tokoh pendiri yang terdiri dari para apoteker:
1. Drs. H.M.Thamrin Asan
2. Drs. H. Makmur
3. Drs. Koeng Sarpan
4. Drs. Abd. Barri
5. Drs. G. Kosasih
Mengambil inisiatif dengan bermodalkan keberanian dan
kebulatan tekad mendirikan Sekolah Asisten Apoteker dengan tujuan:
1. Untuk memberikan kesempatan kepada putra daerah mengikuti
pendidikan Asisten Apoteker di Banjarmasin.
2. Membantu daerah dalam menanggulangi kesulitan tenaga Asisten
Apoteker, baik sektor pemerintah maupun swasta dengan
berkembangnya dunia kefarmasian di daerah.
Gagasan dari pendiri yang terhimpun dalam Ikatan Sarjana
Farmasi Indonesia (ISFI) Kalimantan Selatan ini mendapat sambutan
dan dukungan yang baik dari KepalaDinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Selatan Bapak dr. R.M.Noto Sunaryo (alm) dan Kepala
Perwakilan Departemen P&K Provinsi Kalimantan Selatan Bapak
Asnawi (alm).
Akhirnya dengan kebulatan tekad dan niat yang tulus ikhlas
pada tanggal 1 September 1965, diresmikanlah Sekolah Asisten
Apoteker Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia (SAA-ISFI) dengan
berstatus swasta oleh Bapak Pengawas / Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi Kalimantan Selatan dengan Kepala Sekolah pertama Drs.
H.M. Thamrin Asan dan kemudian diteruskan oleh Drs. Koeng Sarpan
(alm).
9
Bangunan - Bangunan lain yang ada di SMKF-ISFI Banjarmasin:
No. Ruang-ruang Jumlah Luas
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
Lab. Bahasa
Lab. Farmakognosi
Lab. Fisika / Kimia / Biologi
Lab. Multimedia
Lab. Resep
Lab. Apotek Simulasi
Ruang Guru
Ruang Kelas
Ruang Kepala Sekolah
Ruang Wakil Kepala Sekolah
Ruang Perpustakaan
Ruang Tata Usaha
Ruang BP/BK
Ruang Rapat
Kantin Sekolah
Toko / Koperasi / Kantin kejujuran
OSIS
WC Guru dan Siswa
Halaman
Mushalla
Gudang
UKS
Asrama Putri
Piket
Pos Satpam
Aula
1 buah
1 buah
2 buah
1 buah
2 buah
1 buah
1 buah
9 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
3 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
48 m2
32 m2
96 m2
40 m2
216 m2
64 m2
64 m2
648 m2
24 m2
35 m2
64 m2
32 m2
16 m2
48 m2
16 m2
56 m2
16 m2
24 m2
700 m2
32 m2
48 m2
12 m2
495 m2
12 m2
8 m2
80 m2
10
2.2.2 Ruang-Ruang Penunjang
Ruang penunjang kegiatan belajar mengajar di SMKF-ISFI
Banjarmasin:
a. Kelas
Jumlah ruang kelas di SMKF-ISFI Banjarmasin adalah 9 buah yang
terdiri dari:
1. Kelas X ada 3 kelas yaitu XA, XB, dan XC
2. Kelas XI ada 3 kelas yaitu XIA, XIB, dan XIC
3. Kelas XII ada 3 kelas yaitu XIIA, XIIB, dan XIIC
Sedangkan ukuran rata-rata kelas pada SMKF-ISFI
Banjarmasin adalah 8 × 9 m2. Daya tampung peserta didik
disesuaikan dengan jumlah kelas. Kondisi ruang kelas meliputi
ventilasi udara sudah baik, cahaya yang masuk ruang kelas juga
baik, kebersihan kelas sudah baik dan terpelihara. Daya tampung
tiap kelas rata-rata 43 - 45 orang. Lantai dan dinding kelas
permanen.
Perlengkapan yang ada di kelas, antara lain:
1. Meja dan kursi guru
2. Kursi siswa
3. Papan tulis (putih)
4. Presensi siswa dan jadwal piket
5. Daftar kebersihan
6. Daftar pelajaran
7. Stuktur organisasi kelas
8. Jadwal pelajaran
9. Foto presiden dan wakil presiden
10. Gambar burung garuda
11. Lemari kecil
12. Beberapa buah sapu
13. Serok
14. Bunga dan vas
11
15. Penggaris panjang
16. Jam dinding
17. Kamera
18. Speaker
19. Kipas angin
20. Tempat sampah dan ember
b. Laboratorium
Terdapat 7 buah laboratorium di SMKF-ISFI Banjarmasin, yaitu:
1. Laboratorium Farmakognosi
2. Laboratorium Kimia
3. Laboratorium Bahasa
4. Laboratorium Apsim
5. Laboraturium Komputer
6. Laboratorium Resep 1
7. Laboratorium Resep 2
Masing-masing laboratorium tersebut dapat digunakan oleh
siswa-siswi sesuai dengan jadwal dan mata pelajaran yang telah
ditentukan. Tiap laboratorium mempunyai tata tertib dan peraturan
yang harus ditaati oleh pelajar maupun oleh guru pembimbing dan
siapa saja yang menggunakan laboratorium tersebut.
c. Ruang Komputer
Ruang komputer SMKF-ISFI Banjarmasin biasanya
digunakan oleh siswa sebagai tempat untuk mengerjakan tugas-
tugas sekolah.
d. Perpustakaan
Anggota perpustakaan terdiri dari siswa-siswa, staf
administrasi dan para guru di SMKF-ISFI Banjarmasin. Daftar
buku teks yang dimiliki perpustakaan ini antara lain Buku panduan
belajar (Modul) yang di buat untuk kalangan sendiri, dan buku-
buku pelajaran lain yang menunjang kegiatan belajar-mengajar.
12
Koleksi buku-buku yang ada memang masih tergolong sangat
minim.
e. Koperasi sekolah dan kantin Kejujuran
Koperasi sekolah dan kantin Kejujuran di SMKF-ISFI
Banjarmasin menjual berbagai makanan dan minuman ringan serta
keperluan siswa lainnya.
f. Ruang OSIS
Ruangan bagi pengurus OSIS yang banyak menyimpan
data-data administrasi dan hasil kegiatan OSIS.
g. Ruang BK
Ruangan ini digunakan oleh guru bimbingan konseling
untuk melaksanakan tugas-tugasnya untuk melakukan pelayanan
terhadap siswa.
h. Mushalla
Tempat ibadah bagi guru maupun siswa sesuai jadwal yang
ditentukan pada waktu ishoma (istirahat-sholat-makan).
i. Fasilitas Olahraga
Dibidang olahraga, SMKF-ISFI Banjarmasin memiliki
fasilitas olahraga berupa lapangan (basket dan voli) dan
peralatannya.
2.3 PENGENALAN ADMINISTRASI SEKOLAH
2.3.1 Jadwal Pelajaran
Di SMKF-ISFI Banjarmasin, untuk tahun pelajaran 2009/2010,
kelas X dan kelas XI menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Namun, pada kelas XII masih menggunakan
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) sehingganya pada mata
pelajaran sejarah berupa sejarah murni bukan IPS terpadu sebaliknya
dengan kelas X dan XI pelajarannya adalah Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS terpadu).
13
Ketentuan Jam Pelajaran di SMKF-ISFI Banjarmasin adalah:
Hari Jam (WITA) Jam Pelajaran Jumlah Istirahat
Senin-Kamis
Jum’at
Sabtu
07.30-15.15
07.30-11.15
07.30-14.15
9
6
9
2 kali
1 kali
2 kali
Mata Pelajaran yang disajikan :
Kelas Jumlah Mata Pelajaran Nama-Nama Mata Pelajaran
X 19
Pendidikan Agama, PPKn,
Penjaskes, Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, , IPA, Matematika,
IPS, Kimia, Kewirausahaan, Resep,
Farmakologi-Farmakognosi,
IKM/UUK, Praktik resep, Budaya,
Mulok, Administrasi, Biologi,
KKPI, … … …
XI24
Pendidikan Agama, PPKn,
Penjaskes, Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, Manajemen,
Sejarah, Fisika, Biologi,
Matematika, Kimia Organik, Kimia
Anorganik, Kimia Teori,
Farmakologi, Farmakognosi, IKM,
UUK, Akuntansi, Galenika,
Sinonim, Responsi kimia,
Kewirausahaan, Resep, Responsi
resep.
III 22 Pendidikan Agama, PPKn,
Penjaskes, Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, Manajemen,
Sejarah, Fisika, Biologi,
14
Matematika, Bimbingan Konseling,
Kimia Organik, Kimia Anorganik,
Kimia Teori, Responsi resep,
Farmakologi, Farmakognosi, IKM,
UUK, Resep, Akuntansi, Sinonim.
Jadwal Pelajaran selengkapnya terlampir.
2.3.2 Data Keadaan Siswa
a. Kelas X terdiri dari 142 siswa yang terbagi menjadi 3 kelas. Setiap
kelas berjumlah kira-kira 47 orang.
b. Kelas XI terdiri dari 131 siswa yang terbagi menjadi 3 kelas. Setiap
kelas berjumlah kira-kira 43 orang.
c. Kelas XII terdiri dari 130 siswa yang terbagi menjadi 3 kelas. Setiap
kelas berjumlah kira-kira 43 orang
2.3.3 Data Keadaan Guru dan Staf
a. Banyaknya Guru : 42 orang.
PNS : 2 orang
Non PNS : 40 orang
b. Status Guru
- Guru tetap : 17 orang termasuk staf administrasi dan
kepala sekolah
- Guru tidak tetap : 25 orang
- Jumlah : 42 orang
c. Banyaknya Staf Tata Usaha
Laki-laki : 6 orang
Perempuan : 5 orang
Jumlah : 11 orang
15
Seluruh staf tata usaha merupakan pegawai tetap yayasan.
2.3.4 Pengenalan Perangkat Pembelajaran
a. Program Pembelajaran (Tahunan, Semester)
Program pembelajaran terdiri dari program tahunan (prota)
dan program semester yang semuanya berdasarkan pada kelender
pendidikan.
1. Program Tahunan
Program tahunan adalah rancangan kegiatan pengajaran
selama satu tahun ajaran. Program tahunan dibuat dengan
memperhatikan jumlah alokasi waktu yang tersedia dalam
GBPP.
Fungsi dari program tahunan yakni:
1) Sebagai acuan pembuatan program semester
2) Sebagai pedoman bagi pelaksanaan proses pembelajaran
secara efektif dan efisien karena memuat urutan yang logis,
sistematis, dan hierarkis, serta disesuaikan dengan distribusi
alokasi waktu yang tersedia.
Tujuan penyusunan program tahunan:
1) Agar tercipta pengaturan materi pelajaran secara logis,
sistematis dan hirarkis.
2) Agar alokasi waktu terdistribusi dengan baik.
3) Agar tecapai efisiensi dan efektivitas proses pembelajaran
berdasarkan TIK dan TPK yang telah dirumuskan.
4) Untuk mengetahui penyelesaian target kurikulum per pokok
bahasan/perbulan.
2. Program Semester
Program semester adalah perhitungan rancangan
pelaksanaan proses pembelajaran suatu mata pelajaran dalam
satu semester. Bahan acuan untuk membuat program semester
16
sama dengan acuan untuk membuat program tahunan (kalender
pendidikan, silabus, dll)
Program tahunan dan semester ini tidak digunakan di
SMKF-ISFI Banjarmasin.
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan persiapan
mengajar guru untuk setiap pertemuan dan berfungsi sebagai acuan
untuk melaksanakan proses belajar mengajar di kelas secara efektif
dan efisien.
Komponen-komponen utama Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yaitu:
1. Tujuan pembelajaran
2. Materi pembelajaran
3. Kegiatan pembelajaran
4. Alat penilaian proses
c. Silabus
Silabus merupakan acuan untuk merencanakan dan
melaksanakan program pengajaran, yang terdiri dari bagian-bagian
atau komponen yang saling berhubungan dalam rangka mencapai
tujuan pembelajaran.
Komponen pokok silabus meliputi:
1. Standar kompetensi
2. Kompetensi dasar
3. Standar materi pokok
4. Indikator
5. Penilaian
17
2.4 Observasi Proses Kegiatan Belajar Mengajar
Berikut ini akan diuraikan hasil observasi proses Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) yaitu:
a) Hari/Tanggal : Sabtu/17 April 2010
b) Jam Pelajaran Ke : 5
c) Waktu : 10.25-11.05 WITA
d) Kelas : XII A
e) Pengajar : Muliadi, S.Pd
f) Bidang Studi : Sejarah
g) Pokok Bahasan :
h) Semester : II (genap)
i) Metode Pengajaran : Ceramah dan Tanya Jawab
j) Kegiatan Belajar Mengajar : Baik
1. Tahap Kegiatan Awal
Pada tahapan awal ini yang dilakukan oleh guru yaitu
mengucapkan salam kepada semua siswa dan menanyakan
keadaannya. Guru mengadakan apersepsi (pandangan awal ) yang
berhubungan dengan materi yang akan dipelajari. Hal ini dilakukan
agar perhatian siswa terpusat kepada materi yang akan dipelajari.
2. Tahap Kegiatan Inti
Setelah apersefsi guru langsung menjelaskan materi pelajaran,
dengan menggunakan metode ceramah dan diselingi dengan Tanya
jawab (maksudnya agar terjadi interaksi antara guru dan siswa).
3. Tahap Kegiatan Akhir
Tahap terakhir ini ini dilakukan setelah guru selesai
menyampaikan materi pelajaran. Guru memberikan stimulus berupa
pertanyaan tentang materi yang telah dipelajari,. Kemudian guru
menunggu respon siswa terhadap materi pelajaran. Respon yang muncul
adalah sanggahan siswa terhadap ketidak sesuaian jawabannya dengan
jawaban yang diberikan oleh guru. Disini guru berperan sebagai
18
fasilitator dan organisator. Tindak lanjut seperti memberikan PR belum
terjadi di kelas ini
19
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
3.1. Analisis Mengenai Fisik Sekolah
3.1.1 Analisis Keadaan Fisik Sekolah Secara Umum
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Farmasi-ISFI
Banjarmasin ini didirikan pada tahun 1965, dengan surat keputusan
No. Hk 03.2.4.1.1031 dan tanggal 1 April 2004 yang telah
diperbaharui. Izin pertama sekolah ini dari Kanwil Depdiknas No.
37/Pend 11 Juli 1967.
Sekolah ini adalah salah satu sekolah swasta favorit dan
merupakan satu-satunya sekolah menengah kejuruan farmasi yang ada
di Banjarmasin. Sekolah ini berada di bawah yayasan pembangunan
ISFI (Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia) Kalimantan Selatan. SMKF-
ISFI terletak di jalan Flamboyan III Nomor 7B Kecamatan Banjar
Utara kota Banjarmasin.
Dilihat dari segi fisik, bangunan ini tergolong semi-permanen.
Didominasi oleh bahan kayu dan semen. Terlihat sekolah ini tampak
sederhana namun kokoh dan terawat. Bangunan ini terletak jauh dari
jalan raya. Salah satu faktor ini menyebabkan SMKF-ISFI sangat
terjaga kebersihan, kerapian dan keindahannya. Halaman sekolah
tampak bersih dan terawat, hal ini ditunjang oleh kesadaran yang
tinggi dari semua siswa dan guru untuk tetap menjaga agar keadaan
sekolah tetap bersih dan terjaga. Ditambah lagi ada petugas kebersihan
yang setiap hari bertugas membersihkan sekolah.
Tingkat kedisiplinan yang tinggi diterapkan dalam sekolah ini.
Setiap hari pada jam sekolah petugas piket mengawasi dan mencatat
jika ada siswa yang terlambat atau yang berkepentingan
(meninggalkan sekolah), membunyikan bel saat jam masuk pelajaran,
istirahat, pergantian jam pelajaran dan saat pelajaran berakhir.
20
Keamanan dan ketertiban sekolah sangat baik selain karena
ada pihak keamanan sekolah, para siswa dan guru juga berpartisipasi
dalam menjaga dan mematuhi peraturan yang berlaku. Apabila terjadi
pelanggaran maka akan dikenai sanksi. Sanksi ditujukan agar siswa
tidak melanggar peraturan lagi.
3.1.2 Analisis Ruang-Ruang Penunjang
SMKF-ISFI memiliki 9 kelas yang digunakan siswa untuk
kegiatan belajar mengajar. Kelas satu berjumlah tiga kelas, kelas dua
berjumlah tiga kelas dan kelas tiga berjumlah tiga kelas. Dilihat dari
keadaan kelas, kelas-kelas di SMKF-ISFI memiliki ruangan yang
kondusif untuk kegiatan belajar mengajar. Adanya jendela, ventilasi
dan kipas angin membuat pertukaran udara dalam ruangan sangat baik
sehingga kelas tidak pengap. Kebersihannya juga sangat terjaga karena
setiap kelas memiliki jadwal piket kebersihan untuk membersihkan
kelas setiap hari. Di meja guru terdapat denah tempat duduk siswa
sekaligus nama siswa.
Terdapat ruangan yang secara spesifik membedakan SMKF-
ISFI dibandingkan sekolah-sekolah lain di Banjarmasin yaitu adanya
ruang bahan baku dan laboratorium resep (karena merupakan sekolah
kesehatan) yang digunakan para siswa untuk praktek. Didalamnya
terdapat alat-alat praktikum yang tersusun rapi dalam lemari. Pada
dinding terpampang struktur organisasi dan tata tertib laboratorium.
Selain itu, terdapat juga papan tulis sebagai salah satu media untuk
keperluan praktek.
Ruang perpustakaan memiliki tata ruang yang nyaman. Tidak
ada kursi, namun disediakan meja panjang dan karpet untuk duduk di
lantai. Sehingga tidak terkesan kaku dan nyaman untuk melakukan
kegiatan membaca buku atau melakukan diskusi kelompok dalam
mengerjakan tugas. Buku-buku yang mendominasi perpustakaan
adalah buku-buku tentang kesehatan sedangkan buku-buku pelajaran
21
umum (seperti: Bahasa Inggris, PPKn, Matematika, dll) lebih sedikit
jumlahnya. Buku-buku disusun sesuai kelompoknya masing-masing,
supaya siswa mudah menemukan buku yang diinginkan. Selain di beli
sendiri oleh yayasan, buku-buku tersebut diperoleh dari sumbangan
para alumnus SMKF-ISFI sendiri. Asas saling percaya digunakan
sebagai landasan dalam meminjam buku di perpustakaan ini. Petugas
perpustakaan memberikan kepercayaan kepada para siswa untuk
menulis sendiri buku yang dipinjamnya. Peminjaman dan
pengembalian buku telah disesuaikan dengan peraturan sekolah.
3.2. Analisis Mengenai Administrasi Sekolah
3.2.1 Analisis Jadwal Pelajaran
SMKF-ISFI memiliki jadwal pelajaran yang terorgansir
dengan baik. Sembilan jam pelajaran dilakukan setiap hari. Pelajaran
dimulai dari pukul 07.30 WITA sampai dengan pukul 14.15 WITA
untuk kelas XI,XII dan pukul 15.15 WITA untuk kelas X. Istirahat
dilakukan dua kali setiap harinya. Istirahat kedua diberikan waktu yang
lebih panjang karena di jadikan sebagai waktu ishoma (istirahat-
sholat-makan).
Secara khusus untuk pelajaran Bahasa Inggris, dapat dilihat
sesuai dengan susunan program, kelas X, XI, dan XII berjumlah 2 kali
pertemuan dalam seminggu.
3.2.2 Analisis Keadaan Siswa
Berdasarkan hasil observasi mengenai keadaan siswa, jumlah
keseluruhan siswa di SMKF-ISFI ini ada 403 orang. Kelas X memiliki
rata-rata 47 siswa setiap kelas, kelas XI memiliki rata-rata 43 siswa
setiap kelas dan XII rata-rata memiliki 43 siswa setiap kelas. Keadaan
kelas telah diatur dengan baik untuk mengatasi jumlah siswa yang
cukup banyak ini, keterampilan seorang guru dalam mengelola kelas
juga diharapkan agar kegiatan belajar mengajar berjalan baik.
22
Terdapat tiga agama yang dianut oleh siswa-siswa SMKF-
ISFI, yaitu Islam, Katolik, dan Protestan. Siswa penganut agama Islam
berjumlah 139 orang di tingkat kelas I, 125 orang di tingkat kelas II,
dan 124 orang di tingkat kelas III, sehingga total siswa penganut
agama Islam berjumlah 388 orang. Terdapat satu orang siswa penganut
agama Katolik di tingkat kelas I. Sedangkan penganut agama Protestan
berjumlah 12 siswa yaitu, enam orang di tingkat kelas II, enam orang
di tingkat kelas III.
3.2.3 Analisis Keadaan Guru dan Staf
Jumlah guru yang ada di SMKF-ISFI adalah 42 orang, itu
merupakan jumlah dari guru tetap dan guru yang tidak tetap. Guru
yang mengajar rata-rata adalah guru yang berpengalaman di bidangnya
masing-masing. Hal itu dapat dilihat dari latar belakang disiplin ilmu
yang mereka geluti sehingga penyampaian materi pelajaran dapat
dikuasai dengan baik.
Untuk mendukung kelancaran program maka sistem
administrasi ditangani oleh tata usaha. Sumber daya tata usaha dan
stafnya berjumlah 11 orang, dengan perincian 6 orang laki-laki dan 5
orang perempuan. Semua pegawai tata usaha adalah merupakan
pegawai tetap yayasan. Menurut latar belakang pendidikannya satu
orang pendidikan profesi apoteker (kepala tata usaha), satu orang
lulusan S1, satu orang lulusann D3, enam orang lulusan SLTA, dan
dua orang lulusan SD.
3.2.4 Analisis Pengenalan Perangkat Pembelajaran
Dengan diwajibkannya seluruh guru bidang studi untuk
membuat AMP (Analisis Materi Pelajaran), Program Tahunan,
Program Semester, Satuan Pelajaran dan Rencana Pembelajaran, maka
akan memudahkan guru dalam melakukan proses belajar mengajar
sehingga tujuan yang diinginkan dalam proses belajar mengajar dapt
23
tercapai dan berhasil dengan baik, sehingga dengan demikian guru
dalam menyampaikan materi tidak keluar dari aturn yang telah
ditetapkan. Artinya setiap materi yang ingin disampaikan melalui
proses pencernaan yang matang.
Dalam menggunakan perangkat pembelajaran guru perlu juga
memperhatikan kondisi sekolah terutama yang berhubungan dengan
sarana dan prasarana serta mempertimbangkan pula kemampuan dan
perkembangan siswa. Disamping itu, guru juga harus memperhatikan
keadaan dirinya sendiri pada saat akan menyajikan materi pelajaran.
Dengan kata lain, perlu adanya kesiapan guru.
3.3. Analisis Mengenai Proses Belajar Mengajar
1. Guru yang mengajar
Sebelum memulai pelajaran seorang guru dituntut mengadakan
persiapan dan penguasaan materi pelajaran yang akan disampaikan agar
keberhasilan dalam proses belajar mengajar dapat tercapai karena
penguasaan materi dan kesiapan mengajar sangat berpengaruh terhadap
tujuan pembelajaran.
Dari hasil observasi dapat diperoleh:
a. Membuka pelajaran
Sebelum pelajaran mulai guru berdiri didepan kelas
kemudian memberi salam kepada siswa dan mengecek presensi serta
menanyakan apakah ada tugas atau tidak. Setelah itu guru berusaha
untuk mengatur kelas agar siswa dapat memperhatikan pada saat guru
memberikan ulasan dengan cara tanya jawab mengenai materi
terdahulu yang kemudian dihubungkan dengan materi yang akan
disampaikan pada hari itu. Dengan kata lain guru membuka pelajaran
dengan apersepsi selama beberapa menit.
b. Jalannya proses belajar mengajar
Didalam proses belajar mengajar ini guru berusaha untuk
menyampaikan materi pelajaran kepada siswa sesuai dengan tujuan
24
pembelajaran yang akan dicapai. Proses belajar mengajar ini
berlangsung sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari interaksi antara guru
dengan siswa yaitu guru menjelaskan materi dengan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengemukakan
pendapat terhadap pertanyaan guru. Dengan adanya komunikasi yang
baik anatara siswa dan guru diharapkan dapat menciptakan suasana
belajar yang diinginkan yaitu keaktifan dan perhatian siswa terhadap
pelajaran.
c. Menutup pelajaran
Dalam menutup pelajaran setiap guru mempunyai ciri
yang bervariasi. Untuk mengakhiri pelajaran ada yang menyimpulkan
dengan mengemukakan pokok-pokok materi yang telah disampaikan
dan ada yang menanyakan kepada siswa apakah sudah sudah faham
atau belum serta ada yang memberikan tugas untuk dikerjakan di
rumah.
2. Murid yang belajar
Pada saat proses belajar mengajar berlangsung siswa terlihat
cukup aktif seperti menjawaab pertanyaan guru dan mengerjakan soal
latihan secara perorangan. Adanya keaktifan dari siswa didalam belajar
sangat menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. Keaktifan siswa
dalam belajar mengajar tergantung pada bagaimana cara guru
memotivasi siswa.
3. Penggunaan media pelajaran
Penggunaan media dalam pengajaran sangat penting peranannya
bagi guru dimana media ini berfungsi untuk memudahkan dan
memperjelas isi materi pelajaran. Penggunaan media ini harus
berhubungan erat dengan materi yang akan disampaikan, sehingga siswa
dapat memahami dengan mudah. Sesuai dengan perkembangan
zamannya maka diharapkan guru juga menguasai teknologi yang
25
berkembang, yang tentunya erat dengan perkembangan media antara lain
penggunaan powerpoint dengan laptop dan OHP.
4. Pengelolaan kelas
Tujuan pembelajaran akan tercapai apabila guru mempunyai
keterampilan pengelolaan kelas. Disamping itu perlu juga adanya suasana
yang tertib dan tenang untuk menciptakan pengelolaan kelas yang baik
karena akan memberikan kemudahan dan motivasi kepada siswa dalam
memperhatika pelajaran. Hasil observasi kepada guru dalam mengelola
kelas sudah baik meskipun masih ada beberapa orang siswa yang
terkadang kurang memperhatikan penjelasan guru.
26
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi dan analisis data yang dilakukan di
SMKF-ISFI Banjarmasin selama satu minggu dari tanggal 12 April sampai
dengan 17 April 2010 maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. SMKF-ISFI Banjarmasin terletak di lokasi yang dapat dikatakan sangat
strategis untuk mendukung terciptanya kegiatan belajar mengajar yang
baik.
2. Sekolah ini memiliki sarana dan prasana sekolah yang cukup lengkap
guna menunjang keberhasilan kegiatan belajar mengajar.
3. Adanya hubungan yang harmonis antara Kepala Sekolah, guru, staf tata
usaha dan siswa-siswi, menyebabkan terciptanya suasana penuh
keakraban dengan rasa kebersamaan serta kekeluargaan yang kental
sehingga membuat setiap orang yang berada di sekolah ini menjadi
kerasan.
4. Tata tertib sekolah di SMKF-ISFI Banjarmasin berjalan dengan baik dan
penuh displin yang tinggi.
5. Memiliki guru-guru yang ahli di bidangnya serta siswa-siswi yang penuh
motivasi dalam menuntut ilmu.
4.2 Saran-Saran
1. Saran untuk Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNLAM
Banjarmasin.
a. Hendaknya kegiatan PPL ini dipersiapkan dengan matang, mulai
perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi, hal ini tentu saja berkaitan
dengan pra PPL I agar proses pelaksanaan observasi bisa berjalan dengan
lancar karena teorinya telah didapatkan dari Fakultas.
27
b. Pembekalan kepada peserta PPL harus dimaksimalkan agar tercapai tujuan
yang diharapkan. Terutama terkait dengan materi, pemateri, metode
penyampaian dan fasilitas.
c. Sasaran PPL (lembaga yang akan dijadikan praktek) hendaknya disurvei
terlebih dahulu mengenai kesiapannya, meliputi letak geografis, jumlah
siswa, kurikulum pembelajaran, maupun kualitas institusi.
d. Dosen Pembimbing Lapangan hendaknya aktif mengontrol proses PPL
sehingga tidak terkesan posisinya hanya sebagai formalitas tanpa fungsi.
e. Transparansi dana dari pihak fakultas kepada peserta PPL wajib dilakukan
untuk menghindari ketidak tepatan penggunaan hak dan kewajiban bagi
masing-masing pihak (Fakultas, Mahasiswa, dan lembaga yang ditempati).
2. Saran bagi peserta PPL I(guru praktikan).
a. Peserta PPL hendaknya bisa menyesuaikan diri dengan keadaan agar
memudahkan proses observasi.
b. Berusaha memenuhi standar kompetensi dan kecakapan sebagai pendidik
mencakup kompetensi paedagogik, kepribadian, professional, dan sosial.
c. Interaksi kepada anak didik hendaknya bukan saja dilakukan di dalam ruang
kelas, tetapi juga di luar jam pembelajaran. Hal ini untuk membangun
hubungan emosional kepada mereka, yang erat kaitannya dengan
pelaksanaan PPL II.
d. Berusaha menjadi suri tauladan bagi anak didik, dengan menjaga nama baik
almamater Fakultas dan Sekolah.
3.Saran untuk SMKF-ISFI Banjarmasin.
a. Pada dasarnya SMKF-ISFI Banjarmasin bukan hanya berfungsi mengalihkan
pengetahuan (transfer of knowledge), tetapi juga transver of value
(pemindahan nilai-nilai keteladanan) sehingga dapat menghasilkan generasi
muda yang tidak hanya pintar secara intelektual, tetapi juga moralitasnya
bagus.
b. SMKF-ISFI Banjarmasin harus berusaha memiliki standar sarana dan
prasarana pendidikan yang tentunya terus ditingkatkan seesuai dengan
28
keadaan zaman yang terus kepada arus teknologi-informasi yang semakin
berkembang.
4. Harapan peserta PPL 1 untuk SMKF-ISFI Banjarmasin
a. Tingkatkan prestasi yang telah diraih untuk semakin mengharumkan nama
sekolah.
b. Perlunya penambahan fasilitas sekolah terutama buku-buku di
perpustakaan untuk menunjang prestasi belajar siswa.
c. Kebersihan dan kerapian adalah hal yang patut dibanggakan jadikanlah hal
tersebut contoh teladan untuk sekolah-sekolah lain.
d. Kesadaran dan pemahaman siswa terhadap tata tertib sekolah harus terus
ditingkatkan agar tercipta suasana sekolah yang aman, harminis dan serasi.
4.3 KATA PENUTUP
Demikian laporan PPL ini kami susun. Terima kasih atas dukungan semua
pihak yang telah membantu terlaksananya PPL di SMKF-ISFI Banjarmasin. Saran
kritik tetap kami harapkan sebagai bahan perbaikan laporan ini. Mohon maaf dan
semoga bermanfaat. Amin.
29
1. PROFIL SEKOLAH
2. IDENTITAS SEKOLAH
3. URAIAN TUGAS SMKF-ISFI
4. STRUKTUR ORGANISASI DAN PROFIL GURU
5. LAPORAN BULANAN SEKOLAH
6. DAFTAR PRESTASI SISWA
7. TATA TERTIB PERPUSTAKAAN
8. TATA TERTIB SISWA
9. JANJI SISWA
10. KETENTUAN BOBOT POINT BONUS SISWA
11. KETENTUAN BOBOT POINT PELANGGARAN
SISWA
12. KALENDER PENDIDIKAN
13. JADWAL PELAJARAN
14. PROGRAM TAHUNAN
15. PROGRAM SEMESTER
16. SILABUS SEJARAH
30
17. RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(IPS TERPADU DAN SEJARAH)
18. PANDUAN OBSERVASI KEGIATAN BELAJAR
MENGAJAR
19. PANDUAN OBSERVASI FISIK SEKOLAH
20. JURNAL HARIAN PPL I
21. DAFTAR HADIR PESERTA PPL 1
22. ARSIP FOTO-FOTO
31