Fome 433 b

26
TAHAP I KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA Nama Pasien : An Q Umur : 14 Bulan Alamat Lengkap : RT 03/05 Nguter, Kabupaten Sukoharjo Bentuk Keluarga : Extended Family Tabel 1. Daftar anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah No Nama Keduduka n L/P Umur Pendidik an Pekerjaa n Pasie n Klini k Ket 1 An Q Anak P 14 bl Belum Sekolah - Y VSD dan PDA 2 Tn. W Ayah L 35 th D3 Wiraswas ta T 3 Ny. P Ibu P 23 th SMA - T 4 Tn. S Kakek L 60an - T 5 Ny. N Nenek P 60an Pedagang T Sumber: Data Primer, 10 Mei 2012 1

Transcript of Fome 433 b

Page 1: Fome 433 b

TAHAP I

KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA

Nama Pasien : An Q

Umur : 14 Bulan

Alamat Lengkap : RT 03/05 Nguter, Kabupaten Sukoharjo

Bentuk Keluarga : Extended Family

Tabel 1. Daftar anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah

No Nama Kedudukan L/P Umur Pendidikan Pekerjaan Pasien

Klinik

Ket

1 An Q Anak P 14 bl Belum

Sekolah

- Y VSD dan

PDA

2 Tn. W Ayah L 35 th D3 Wiraswasta T

3 Ny. P Ibu P 23 th SMA - T

4 Tn. S Kakek L 60an - T

5 Ny. N Nenek P 60an Pedagang T

Sumber: Data Primer, 10 Mei 2012

1

Page 2: Fome 433 b

TAHAP II

STATUS PENDERITA

A. IDENTITAS PENDERITA

Nama : An Q

Umur : 14 Bulan

Tanggal Lahir : 28 Februari 2011

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan : belum bersekolah

Agama : Islam

Alamat : RT 03/05 Nguter, Kab. Sukoharjo

Tanggal periksa : 8 Mei 2012

B. ANAMNESIS

1. Keluhan Utama : Berat badan kurang

2. Riwayat Penyakit Sekarang :

Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis kepada orang tua pasien.

Berdasarkan alloanamnesis, ± usia 2 bulan An. Q dibawa ke rumah sakit dr. Oen

Solo Baru karena keluhan demam dan batuk pilek yang tidak sembuh-sembuh.

Kemudian An. Q diperkirakan memiliki kelainan jantung, kemudian dirujuk ke

Dokter Spesialis Jantung di Rumah Sakit dr. Moewardi. Dari hasil pemeriksaan

Ecocardiografi, oleh dokter didiagnosis penyakit jantung bawaan. Orangtua

pasien merasa anaknya mempunyai tubuh yang lebih kecil dibanding anak

seumurannya dan belum dapat merangkak serta berdiri sendiri.

3. Riwayat Penyakit Dahulu:

a. Riwayat Alegi : (+) telur

b. Riwayat Mondok : (-)

4. Riwayat Penyakit Keluarga

a. Riwayat Sakit Serupa : disangkal

b. Riwayat Peny. Hep B : (+) ayah pasien

5. Riwayat Kebiasaan

a. Riwayat Minum Obat-obatan : (+)furosemide, digoksin dan spironolakton

sejak umur pasien 2 bulan

b. Riwayat Merokok pada Keluarga: (+) ayah dan kakek pasien

2

Page 3: Fome 433 b

6. Riwayat Sosial Ekonomi

Penghasilan keluarga berasal dari penghasilan Ayah, kakek, dan Nenek.

Ayah dan kakek pasien bekerja sebagai pedagang toko kelontong dengan

penghasilan tidak tetap tiap bulan. Saat ini penderita sudah memiliki Jamkesmas.

7. Riwayat Gizi dan iImunisasi

Sejak lahir pasien diberikan ASI sampai usia 10 bulan. Selain ASI,

pasien diberi susu formula (SGM/Dancow) mulai dari umur 10 bulan dan pasien

mulai mendapat bubur susu sejak umur 4 bulan. Buah dan sayur sudah mulai

diberikan sejak umur 12 bulan. Nasi juga telah diberikan sejak umur 12 bulan

dengan frekuensinya 3 kali sehari. Kesan kualitas dan kuantitas intake kurang.

Riwayat imunisasi pasien lengkap dan dimulai sejak lahir.

C. Pemeliharaan Kehamilan dan Perinatal

Pemeriksaan rutin di Bidan dan RS. Frekuensi : Trimester I : 1x/bulan; II

:1x/bulan; III: 2x/bulan. Dari RS selama hamil ibu pasien dideteksi terkena

infeksi CMV (+), Rubella (+) saat umur kehamilan 6 bulan. Selama kehamilan

mengkonsumsi vitamin dan penambah darah. Pasien Lahir di RS, usia kehamilan

9 bulan lebih satu minggu, anak lahir secara sectio caesaria atas indikasi kala I

lama dan placenta kalsifikasi. BBL 3250 gram, PBL 47 cm, menangis kuat saat

dilahirkan. Selama masa nifas, pemeriksaan di bidan Puskesmas 1x/bulan dan

imunisasi di praktek bidan. Ibu pasien tidak memakai system KB.

D. PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan Umum: Tampak sakit ringan,compos mentis(E4V5M6), status gizi kesan

kurang.

2. Tanda Vital

Tensi : 110/70 mmHg

Heart Rate : 97x/menit; isi tegangan cukup, irama regular

Pernafasan : 24 x/menit ; tipe pernapasan thoracoabdominal, teratur

Suhu : 36,6 oC per axiller

3. Kulit: sawo matang, ikterik (-), sianosis (-), turgor kembali cepat, UKK (-)

4. Kepala dan telinga

3

Page 4: Fome 433 b

Bentuk mesocephal, rambut hitam sukar dicabut, lingkar kepala 41 cm. sutura

sudah menutup (+), UUB sudah menutup (+), UUB menggembul (-),daun telinga

dalam batas normal, secret (-/-), nyeri tekan mastoid (-/-)

5. Mata, hidung, mulut

Conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor , reflek cahaya (+/+), mata

cekung (-/-), nafas cuping hidung (-/), sekret (-/-), deformitas hidung (-), Bibir

pucat/kering (-), lidah kotor (-), papil lidah atrofi (-), mukosa basah (+)

6. Tenggorokan dan leher

Uvula ditengah, mukosa faring hiperemis (-), tonsil T1-T1 hiperemis (-), normal

colli, kelenjar getah bening tidak membesar, trakea di tengah

7. Thoraks: Simetris, retraksi interkostal (-), retraksi subkostal (-)

a. Cor : I : ictus cordis tampak

P : ictus cordis teraba di SIC IV-V LMCS, kuat angkat

P : batas jantung kesan tidak melebar

A : BJ I–II normal, regular, bising (+) grade III-IV SIC III LPSS

b. Pulmo : Statis dan dinamis (depan dan belakang)

I : pengembangan dada kanan sama dengan kiri

P : fremitus raba sulit dievaluasi

P : sonor diseluruh lapang paru

A : suara vesikuler (+/+), suara tambahan RBK (-/-), whezing (-/-)

8. Abdomen

I : dinding perut sejajar dengan dinding dada, venektasi (-)

A: bising usus (+) normal

P : supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tak teraba

P : timpani seluruh lapang perut

Ektremitas: CRT < 2 detik, ADP teraba kuat

akral dingin oedem sianosis

_ _ _ _ _ _

_ _ _ _ _ _

E. PERHITUNGAN STATUS GIZI

BB: 7 kg dan TB: 65 cm.

Status gizi secara antropometri gizi kurang (untuk perhitungan terlampir)

4

Page 5: Fome 433 b

TAHAP III

IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA

A. FUNGSI HOLISTIK

1. Fungsi Biologis

Keluarga terdiri atas penderita (An Q 14 bulan) dengan orangtua (Tn. W

dan Ny.P) dan kakek-nenek (Tn. S dan Ny. N) yang tinggal bersama dalam satu

rumah.

2. Fungsi Psikologis

Hubungan dengan anggota keluarga saling mendukung serta

memperhatikan kondisi kesehatan dari pasien. Segala bentuk permasalahan yang

timbul akan diselesaikan secara bahu-membahu oleh seluruh anggota keluarga.

3. Fungsi Sosial Budaya

Keluarga ini tidak mempunyai kedudukan sosial tertentu dalam

masyarakat melainkan hanya sebagai anggota masyarakat biasa. Namun, seluruh

anggota keluarga cukup aktif dalam beberapa kegiatan sosial di masyarakat.

4. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan

Penghasilan keluarga berasal dari penghasilan Ayah, kakek, dan Nenek.

Ayah dan kakek pasien bekerja sebagai pedagang toko kelontong dengan

penghasilan tidak tetap tiap bulan yaitu Rp. 500.000,00-Rp. 800.000,00. Nenek

pasien bekerja berjualan makanan di Pasar Nguter dengan total penghasilan Rp.

600.000,00. Jumlah pengeluaran rata–rata sekitar Rp 1.200.000,00 dan sisanya

untuk kebutuhan tak terduga lainnya sehingga tidak bisa menaabung. Saat ini

penderita sudah memiliki Jamkesmas.

5. Fungsi Penguasaan Masalah dan Kemampuan Beradaptasi

Keputusan–keputusan penting dalam keluarga diputuskan oleh Tn. W

sebagai kepala keluarga setelah bermusyawarah dengan anggota keluarga.

Keluarga pasien dalam kesehariannya cukup berinteraksi dengan masyarakat

sekitar.

5

Page 6: Fome 433 b

B. FUNGSI FISIOLOGIS KELUARGA

Nilai APGAR keluarga pasien An. Q :

8,75 (kategori baik).Tabel APGAR dapat dilihat pada lampiran.

C. FUNGSI PATOLOGIS KELUARGA

Ekonomi (+) artinya keluarga An. Q menghadapi masalah di bidang ekonomi.

Keluarga dibebani biaya untuk berobat ke dokter spesialis jantung anak.Tabel dapat

dilihat SCREEM pada lampiran.

D. GENOGRAM

gambar genogram keluarga An. Q dapat dilihat pada lampiran.

E. FAKTOR PERILAKU KELUARGA

1. Pengetahuan

Secara keseluruhan pendidikan keluarga pasien cukup memadai.

Keluarga sadar bahwa penyakit pasien memerlukan penanganan serius.

2. Sikap

Sikap seluruh anggota keluarga dan pasien apabila ada yang sakit maka

akan berobat ke Puskesmas dan terutama ke RS bagi pasien, dimana tidak

mengenal jarak. Seluruh anggota keluarga lebih perhatian dan peduli akan

kesehatan pasien.

3. Tindakan

Keluarga melakukan kegiatan sanitasi cukup baik, sumber air yang

digunakan dari sumur untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, namun

kebersihan lingkungan pasien kurang terjaga baik. Hal ini dapat dilihat dari

kondisi dapur yang masih berlantaikan tanah dan terkesan kotor.

H. FAKTOR NON PERILAKU KELUARGA

1. Faktor Lingkungan

a. Lingkungan Indoor

Keluarga ini tinggal di rumah berukuran 13 x 9 m2 menghadap ke

timur. Rumah pasien tidak memiliki pagar dan pekarangan. Di sebelah

kiri dan kanan belakang rumah langsung berdempetan dengan tembok

rumah tetangga. Rumah penderita terdiri dari satu ruang tamu, satu ruang

keluarga/menonton TV yang cukup luas, tiga kamar tidur, dapur dan

kamar mandi yang telah menggunakan air sumur. Namun jarak antara

6

Page 7: Fome 433 b

kamar mandi dengan sumur hanya ± 150 m. Rumah pasien dilengkapi

dua pintu keluar, jendela tiga yaitu di ruang tamu dan kamar tidur.

Lantai rumah semuanya telah dilapisi ubin. Ventilasi dan penerangan

rumah sudah cukup. Atap rumah tersusun dari genteng dan tidak ditutup

langit-langit. Masing-masing kamar sudah memiliki ranjang dan kasur

yang layak. Dinding rumah terbuat dari batu bata dan sudah dicat.

Perabotan rumah tangga cukup. Namun decara keseluruhan kebersihan

rumah masih kurang.

b. Lingkungan Outdor

Rumah penderita terletak di pinggir jalan, dengan halaman yang

tidak terlalu luas. Di depan terdapat beberapa tanaman yang memang

sengaja dirawat. Di salah satu sudut halaman rumah terdapat tumpukan

sampah yang memang disengaja untuk pembuangan sampah sementara.

Drainase di lingkungan rumah sudah cukup baik, di depan rumah

terdapat got yang dapat mengalirkan air dengan lancar ketika musim

hujan tiba. Jalan di depan rumah sudah diaspal.

2. Faktor Keturunan

Di Keluarga ini tidak ada faktor resiko penyakit keturunan.

3. Pelayanan Kesehatan

Fasilitas kesehatan yang sering dikunjungi keluarga jika sakit adalah

Puskesmas dan RS.

Tabel 2. Kesimpulan Fungsi Keluarga An. Q

Fungsi Keterangan

Holistik Baik

Fisiologis Baik

Patologis Baik

Pola interaksi Baik

Perilaku keluarga Baik

Non perilaku Cukup Baik

TAHAP IV

7

Page 8: Fome 433 b

DAFTAR MASALAH DAN DIAGNOSTIK

A. DAFTAR MASALAH

1. Masalah Medis :

a. PJB (VSD dan PDA)

b. Status gizi kurang (underweight)

2. Masalah non Medis :

a. Lingkungan dan tempat tinggal yang kurang sehat karena kurangnya

ventilasi.

b. Perilaku hidup yang kurang sehat (kurang menjaga kebersihan)

c. Pengetahuan tentang kesehatan keluarga masih rendah (termasuk

pengetahuan tentang penyakit pasien)

B. PATIENTS CENTER DIAGNOSTIK

1. Diagnosis Holistik

Pasien An. Q , 14 bulan dengan diagnosis Penyakit Jantung Bawaan

(VSD dan PDA) mengalami gizi kurang (underwight). Hubungan dengan

keluarga baik tetapi keadaan tingkat ekonomi yang kurang memadai untuk

biaya pengobatan dan lingkungan rumah yang kurang sehat.

2. Diagnosis Biologis

Penyakit jantung bawaan dan gizi kurang (underwight)

3. Diagnosis Psikologis

Secara psikologis tidak ditemukan adanya gangguan

4. Diagnosis Sosial Ekonomi dan Budaya

Hubungan internal keluarga maupun dengan masyarakat terjalin dengan

baik. Namun kondisi ekonomi untuk biaya pengobatan pasien kurang

memadai dan juga lingkungan rumah yang masih kurang sehat.

8

Page 9: Fome 433 b

TAHAP V

SARAN KOMPREHENSIF DAN PEMBAHASAN

A. SARAN KOMPREHENSIF

1. Promotif dan Preventif

Edukasi keluarga tentang pemberian makanan dengan porsi kecil tapi

sering. Variasi dalam pembuatan makanan penting untuk pemberian asupan diet

tambahan pada anak. Diperlukan juga usahakan pengadaan tabungan kesehatan.

2. Kuratif dan Rehabilitatif

Terapi medik untuk bayi dan anak dengan gagal tumbuh dalam kaitannya

dengan PJB umumnya ditujukan untuk mengurangi gejala akibat gagal jantung.

Pemberian biskuit dapat meningkatkan asupan energi dan protein pada anak

dengan PJB asianotik. Setiap saat berikan latihan berdiri, berjalan, berbicara

untuk lebih merangsang perkembangan dan pertumbuhan pasien.

B. PEMBAHASAN

Pasien bernama An. Q usia 14 bulan yang didiagnosis PJB (VSD dan PDA)

yang diduga dari faktor sang ibu pada saat usia kehamilan 6 bulan dideteksi terkena

infeksi CMV dan Rubella. sejak umur 2 bulan mempunyai masalah pada gizi serta

tumbuh kembangnya.

Bentuk keluarga An. Q adalah extended family. Dengan kondisi keluarga

yang akrab dan harmonis, An. Q mendapatkan dukungan baik moral dan material

serta dimana kesadaran keluarga yang akan melakukan yang terbaik demi

kesehatannya. Segala bentuk permasalahan yang timbul akan diselesaikan secara

bahu-membahu oleh seluruh anggota keluarga. Seluruh anggota keluarga cukup

aktif dalam beberapa kegiatan sosial di masyarakat. Untuk tingkat pengetahuan

tentang kesehatan cukup baik, walaupun dalam beberapa aspek kurang memenuhi

seperti tempat tinggal yang masih kurang layak dan bersih.

Seperti yang telah diuraikan diatas permasalahan yang kini dihadapi An. Q

adalah status gizi kurang serta tumbuh kembang yang terhambat. Tujuan

penatalaksanaan gizi pada anak yang mengalami gagal tumbuh akibat PJB adalah

mencapai kejar tumbuh yang diinginkan.

9

Page 10: Fome 433 b

DAFTAR PUSTAKA

Putra S.T. 1996. Pendekatan diagnosis penyakit jantung bawaan non sianotik. Dalam:

Putra ST, Advani N, Rahayoe AU. Dasar-dasar diagnosis & tatalaksana

penyakit jantung pada anak. Forum ilmiah kardiologi anak Indonesia.

Simposium nasional kardiologi anak I, Pp:131-42.

Rahayu AU. 1996. Saat yang tepat untuk intervensi pada penyakit jantung bawaan. J

Kardiol Indon; 21: 173-8.

Sastroasmoro S dan Madiyono B. 1994. Epidemiologi dan etiologi penyakit jantung

bawaan. Dalam: Sastroasmoro S, Madiyono B. Buku ajar kardiologi

anak.Binarupa aksara, Pp:165-7.

Soeroso S.1999. Tumbuh kembang anak dengan penyakit jantung bawaan.Dalam

Firmansyah A,Sastroasmoro S, Trihono PP, Pujiadi A, Tridjaja B, Mulya GP

dkk (penyunting).Buku naskah lengkap KONIKA IX.Jakarta :IDAI Pusat,

Pp:445-59.

10

Page 11: Fome 433 b

LAMPIRAN

APGAR SCORE KELUARGA

Skoring :

Hampir selalu : 2 poin

Kadang – kadang : 1 poin

Hampir tak pernah : 0 poin

Tabel 2. APGAR Tn. W (ayah)

APGAR Sering/selalu

Kadang-kadang

Jarang/tidak

A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya menghadapi masalah

P Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya

G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru

A Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll

R Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama

Sumber: Data Primer, 10 Mei 2012

Rekomendasi nilai APGAR Tn. W untuk keluarga : 9 poin

Tabel 3. APGAR Ny. P (ibu)

APGAR Sering/selalu

Kadang-kadang

Jarang/tidak

A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya menghadapi masalah

P Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya

G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah

11

Page 12: Fome 433 b

hidup yang baruA Saya puas dengan cara keluarga saya

mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll

R Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama

Sumber: Data Primer, 10 Mei 2012

Rekomendasi nilai APGAR Ny. P untuk keluarga : 9 poin

Tabel 4. APGAR Tn. S (kakek)

APGAR Sering/selalu

Kadang-kadang

Jarang/tidak

A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya menghadapi masalah

P Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya

G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru

A Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll

R Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama

Sumber: Data Primer, 10 Mei 2012

Rekomendasi nilai APGAR Tn. S untuk keluarga : 8 poin

Tabel 5. APGAR Ny. N (nenek)

APGAR Sering/selalu

Kadang-kadang

Jarang/tidak

A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya menghadapi masalah

P Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya

G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah

12

Page 13: Fome 433 b

hidup yang baruA Saya puas dengan cara keluarga saya

mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll

R Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama

Sumber: Data Primer, 10 Mei 2012

Rekomendasi nilai APGAR Ny. N untuk keluarga : 9 poin

Tabel 6. SCREEM keluarga An. QSumber Patologi Keterangan

SosialInteraksi sosial yang baik antar anggota keluarga partisipasi mereka dalam masyarakat cukup. Hubungan dengan tetangga baik. Keluarga aktif dalam kegiatan kemasyarakatan. Interaksi social pasien dengan masyarakat baik dengan keikutsertaan dalam sanggar pendidikan anak usia dini

_

Cultural Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik, hal ini dapat dilihat dari pergaulan sehari-hari baik dalam keluarga maupun di lingkungan. Menggunakan bahasa jawa, bahasa Indonesia, tata krama dan kesopanan.

_

Religius Pemahaman agama seluruh anggota keluarga cukup baik yang ditandai dengan penerapan ajaran agama yang cukup, seluruh anggota keluarga menjalankan sholat lima waktu dan mengerti maksudnya, berpuasa.

_

Ekonomi Ekonomi keluarga belum mampu mencukupi kebutuhan sekunder, rencana ekonomi tidak memadai, diperlukan skala prioritas untuk pemenuhan kebutuhan hidup

+

Edukasi Tingkat pendidikan dan pengetahuan anggota keluarga cukup. --

Medical Dalam mencari pelayanan kesehatan, keluarga menggunakan pelayanan Puskesmas dan RS swasta secara rutin. Pasien telah mempunyai jaminan kesehatan (Jamkesmas).

_

Sumber : Data Primer, 10 Mei 2012

13

Page 14: Fome 433 b

Ny. P ( 23 tahun) Tn. W ( 35 tahun)Ny. Y (65 th)

Tinggal di Sragen

KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA

SKEMA INTERAKSI KELUARGA

Diagram 1. Genogram Keluarga An. Q

Sumber : Data Primer, 10 Mei 2012

Keterangan :

Resume Genogram Keluarga An. Q

Penyakit yang diderita pasien tidak diderita oleh anggota keluarga lainnya.

Tidak didapatkan adanya riwayat penyakit yang diturunkan dari keluarga pasien

14

:: pasien An. Q : Pasien

:: pria

:: wanita

Tn. S (62 tahun) Ny. N (60 tahun)

An. Q (14 bulan)

Page 15: Fome 433 b

Diagram 2. Pola interaksi keluarga

Keterangan :: hubungan kurang

: hubungan baik

: hubungan berlebihan

Resume

Hubungan antara An. Q dengan seluruh anggota keluarga sangat dekat dan

harmonis. Jarang sekali terjadi konflik di dalam keluarga ini.

15

Ny.N Tn. S

An. Q

Tn.W Ny. P

Tn.W

Ny.N

Page 16: Fome 433 b

Gambar 1. Denah Rumah Pasien

Sumber : Data Primer, 10 Mei 2012

16

9 m

13 m

R. Tamu

R. tidur

R. tidur R. tidur

R. Keluarga dan TV Dapur

WC

Sumur

TERAS

JALAN

Page 17: Fome 433 b

FOTO KEADAAN RUMAH PASIEN

17

Page 18: Fome 433 b

18

Page 19: Fome 433 b

Tanggal Follow Up Deskripsi Umum Planing

10/05/2012

TD : 110/70

HR : 97 X/menit

RR : 24x/menit

13/05/2012

TD : 110/80HR : 98X/menitRR : 20x/menit

Deskripsi umumTampak sehat, kesadaran compos mentis (GCS E4V5M6), status gizi kesan kurang.BB / PB : 7 kg / 65 cm Anak belum bisa berdiri sendiri dan berjalan sesuai usianya.Anak susah Makan Pembicaraan baru bisa

beberapa kata

Terapi medikamentosa : Furosemid digoksin spironolakton

Non medikamentosa: Pemberian

biskuit Sering makan Terapi tumbuh

kembang Latihan bicara

19