Fluor Dalam Gigi

50
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunian-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Kimia Bioanorganik ini. Meskipun masih banyak terdapat kekurangan, hal ini terjadi karena kita sebagai manusia mempunyai banyak keterbatasan. Melalui makalah ini, kami menyampaikan tentang fluor dalam gigi. Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapatkan bantuan, untuk itu kami ingin menyampaikan terima kasih. Dalam penulisan makalah ini, kami penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kami sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi penulis. 1

description

manfaat, dll dalam flour

Transcript of Fluor Dalam Gigi

Page 1: Fluor Dalam Gigi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan

rahmat dan karunian-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Kimia

Bioanorganik ini. Meskipun masih banyak terdapat kekurangan, hal ini terjadi karena

kita sebagai manusia mempunyai banyak keterbatasan. Melalui makalah ini, kami

menyampaikan tentang fluor dalam gigi.

Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapatkan bantuan, untuk itu

kami ingin menyampaikan terima kasih. Dalam penulisan makalah ini, kami penulis

menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kami sebagai

penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi penulis.

Akhirnya, kami penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita

semua agar kita semua dapat mengetahui tentang macam-macam titrasi redoks.

Bogor, April 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

1

Page 2: Fluor Dalam Gigi

1. Kata Pengantar …………………………………………………….. 1

2. Daftar Isi ……………………………………………………………… 2

3. BAB I ……………………………………………………………… 3

Latar belakang …………………………………………………….. 3

4. BAB II ……………………………………………………………… 5

Definisi Fluor …………………………………………………………. 5

Peranan Fluor dalam Gigi …………………………………………… 5

Jenis Fluor Yang Ada Dalam Kehidupan …………………………….. 6

Efek Samping Jika Fluoride Berlebihan …………………………….. 6

Fluoresis ……………………………………………………………… 6

5. BAB III Pembahasan …………………………...…………………… 7

6. BAB IV Penutupan ……………………………………………….. 19

7. Daftar Pustaka ……………………………………………………. 20

2

Page 3: Fluor Dalam Gigi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karies (gigi berlubang) adalah akibat yang paling sering muncul. Itu mengapa,

banyak anak balita yang menderita karies. Untuk mengatasinya, anak perlu

dibiasakan untuk membersihkan gigi setelah minum susu dan berkumur dengan

air putih setelah mengonsumsi permen sehingga tidak ada gula yang nempel pada

gigi. Selain gaya hidup, makanan juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan gigi

dan mulut. Makanan yang sehat dan mencukupi kebutuhan gizi seseorang akan

berpengaruh baik terhadap kesehatan tubuh secara keseluruhan, tidak terkecuali

kesehatan gigi dan mulut. Ada beberapa nutrisi yang berhubungan dengan

kesehatan gigi yaitu: karbohidrat, kalsium, fosfor, magnesium dan fluor.

Fluor termasuk golongan mikromineral yang berperan dalam proses mineralisasi

dan pengerasan email gigi. Pada saat gigi dibentuk, yang pertama kali terbentuk

adalah hidroksiapatit yang terdiri dari kalsium dan fosfor. Tahap berikutnya adalah

fluor akan menggantikan gugus hidroksi (OH) pada kristal tersebut dan

membentuk fluoroapatit yang menjadikan gigi tahan terhadap kerusakan. Paparan

fluor dalam dosis rendah yang terjadi terus-menerus akan mencegah terjadinya

kerusakan atau karies gigi. Sumber utama dari fluor adalah air minum. Sementara

angka kecukupan yang dianjurkan dan aman adalah 1,5-4 mg/hari.

Karies (gigi berlubang) anak Indonesia, terutama anak balita, sungguh sangat

memprihatinkan. Hampir sembilan dari sepuluh anak menderita karies dengan

tujuh dari 20 gigi yang rusak. Banyak anak menderita kerusakan gigi yang parah

dan perlu ditanggulangi. Perawatan gigi rusak pada anak termasuk sulit,

memerlukan waktu dan dana yang tidak sedikit. Oleh sebab itu, pencegahan

terhadap karies jauh lebih baik daripada merawat kerusakan gigi.

Fluor dari abad lalu sampai sekarang diyakini dan digunakan secara luas untuk

pencegahan karies gigi, baik di negara maju maupun negara berkembang. Secara

3

Page 4: Fluor Dalam Gigi

sistemik fluor efektif apabila diberikan pada saat pertumbuhan dan perkembangan

gigi, mulai awal kehamilan (prenatal) maupun setelah kelahiran (postnatal).

Senyawa fluorida telah lama digunakan dalam prevensi karies gigi. Dalam upaya

peningkatan kesehatan gigi, senyawa fluorida telah diaplikasikan secara ekstensif

serta telah diakui kemanjurannya. Penggunaan senyawa fluorida dapat dilakukan

secara sistemik atau dengan cara aplikasi topikal. Natrium monofluorofosfat

(MFP) merupakan salah satu dari senyawa fluorida yang secara luas digunakan di

kedokteran gigi disamping natrium fluorida (NaF). MFP akan terhidrolisis oleh

fosfatase menjadi ion monofluoro¬fostat atau ion fluor. Monotluorofosfat di

dalam tubuh merupakan senyawa intermediate yang dihasilkan dalam proses

metabolism sel.

Fluor selain terdapat di air tanah juga terdapat pada sayur-sayuran, buah-buahan,

minuman, ikan, daging dan lain-lainnya. Hampir semua makanan mengundang

fluor, namun yang kadar fluor nya tertinggi adalah ikan teri, sawi, dan teh.

4

Page 5: Fluor Dalam Gigi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Fluor

Fluor merupakan unsur yang penting dalam pembentukan gigi dan tulang.

Kekerasan gigi dan tulang ditentukan oleh kadar senyawa-senyawa kalsium yang

tinggi di dalam tulang. Fluor adalah mineral yang secara alamiah terdapat di

semua sumber air termasuk laut. Fluor tidak pernah ditemukan dalam bentuk

bebas di alam. Ia bergabung dengan unsur lain membentuk senyawa fluoride.

Fluor (F) merupakan salah satu unsur yang melimpah pada kerak bumi. Unsur ini

ditemukan dalam bentuk ion Fluoride (F). Fluor yang berikatan dengan kation

monovalen, misalnya NaF, AgF, dan KF bersifat mudah larut, sedangkan fluor

yang berikatan dengan kation divalen, misalnya CaF2 dan PbF2,bersifat tidak larut

dalam air.

2.2 Peranan Fluor Dalam Gigi

Fluor ini berperan dalam pembentukan email gigi dan membuat struktur gigi lebih

kuat sehingga akan membuat gigi lebih tahan terhadap pengikisan oleh asam.

Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak yang dapat

memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksi apatit pada enamel

menjadi fluor apatit. Reaksi kimia: Ca10(PO4)6.(OH)2 + F → Ca10(PO4)6.(OHF)

menghasilkan enamel yang lebih tahan terhadap asam sehingga dapat

menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi yang

merangsang perbaikan dan penghentian lesi karies.

Asam itu sendiri dibentuk ketika bakteri di dalam plak memecah gula dan

karbohidrat yang berasal dari makanan. Serangan asam yang berulang-ulang akan

merusak gigi yang dapat menyebabkan gigi berlubang.

5

Page 6: Fluor Dalam Gigi

2.3 Jenis Flour yang Ada dalam Kehidupan

Fluor yang berbentuk senyawa ada 2 macam, topikal dan sistemik. Yaitu sebagai

berikut:

1. Topikal fluoride adalah fluoride yang diaplikasikan langsung ke gigi,

misalnya pasta gigi dan obat kumur.

2. Fluoride sistemik adalah fluoride yang diperoleh tubuh melalui pencernaan

dan ikut membentuk struktur gigi. Fluoride sistemik juga memberikan

perlindungan topikal karena fluoride ada di dalam air liur yang terus

membasahi gigi. Fluoride sistemik ini meliputi fluoridasi air minum dan

melalui pemberian makanan tambahan fluoride yang berbentuk tablet tetes

atau tablet isap. Pemberian fluor sistemik adalah salah satu upaya

pencegahan cukup efektif dan efisien.

Namun di sisi lain, para ahli sudah mengembangkan berbagai metode penggunaan

fluor, yang kemudian dibedakan menjadi metode perorangan dan kolektif. Contoh

penggunaan kolektif yaitu fluoridasi air minum (biasa kita peroleh dari air

kemasan) dan fluoridasi garam dapur. Sedangkan penggunaan perorangan yaitu

menggosok gigi dengan pasta gigi yang mengandung fluoride dan berkumur-

kumur dengan larutan fluor.

2.4 Efek Samping Jika Fluoride Berlebihan

Fluoride juga sama seperti unsur-unsur lain yang sangat penting dalam kesehatan

misalnya garam, zat besi, vitamin A, dan mineral penting lainnya. Fluoride pun

dapat berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan. Apabila pemakaian fluoride

tidak terkontrol dan tidak disiplin, maka tidak akan mencapai sasaran dan dapat

menyebabkan kerusakan gigi. Contohnya adalah fluorosis.

2.5 Fluorosis

Fluorosis adalah perubahan yang tampak pada gigi yang disebabkan oleh

konsumsi fluoride yang berlebihan pada awal masa anak-anak ketika gigi sedang

tumbuh. Pemakaian fluor perlu didukung oleh sikap perorangan yang positif

terhadap kesehatan gigi. Selain sikap yang positif, maka harus mempunyai pola

nutrisi dan kebiasaan hidup yang sehat sehingga kerusakan gigi dapat diatasi.

6

Page 7: Fluor Dalam Gigi

BAB III

PEMBAHASAN

Fluor menyebabkan gigi, terutama email, tahan terhadap asam yang

menyebabkan terbentuknya karies. Gigi terdiri dari email dan dentin. Dentin

merupakan lapisan bawah email, sehingga struktur email sangat menentukan terhadap

proses terjadinya karies. Struktur email gigi terdiri dari susunan kimia kompleks

dengan gugus kristal penting yaitu hidroksi apatit, dengan rumus kimia Ca10(PO4)6.

(OH)2. Permukaan email ini lebih banyak mengandung mineral dan bahan-bahan

organik dengan air yang relatif lebih sedikit. Mineralisasi email tidak hanya melalui

pulpa dan dentin saja, tetapi ion-ion dari saliva secara tetap melalui penyerapan

mineral langsung ke permukaan gigi. Ion kimia penting yang diharapkan banyak

diikat oleh hidroksi apatit pada email gigi adalah ion fluor, dengan adanya

penambahan fluor, hidroksi apatit akan berubah menjadi fluoroapatit. Fluoroapatit ini

lebih tahan terhadap asam sehingga gigi akan lebih tahan terhadap proses

demineralisasi. Sangat efektif mengkonsumsi fluor pada saat gigi sedang tumbuh dan

mengeras, yaitu sampai usia 11 tahun. Penambahan fluor pada air adalah cara yang

paling efisien untuk memenuhi kebutuhan fluor pada anak-anak. Tetapi jika terlalu

banyak mengandung fluor, bisa menyebabkan timbulnya bintik-bintik atau perubahan

warna pada gigi. Jika air yang diminum mengandung sedikit fluor, bisa diberikan obat

tetes atau tablet natrium florida. Fluor juga bisa dioleskan langsung oleh dokter gigi

pada gigi yang cenderung mengalami pembusukan. Akan lebih baik jika

menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor.

Fluor adalah mineral yang secara alamiah terdapat di semua sumber air, termasuk

laut. Ada beberapa peran fluor dalam gigi, yaitu untuk pembentukan email gigi,

memperkuat struktur gigi hingga membuat gigi lebih tahan terhadap pengikisan oleh

asam. Fluor berperan mengurangi kemampuan bakteri di gigi membentuk asam.

Fluoride merupakan suatu bentuk ion dari fluorine. Fluoride sebenarnya terdapat di

7

Page 8: Fluor Dalam Gigi

dalam air dan beberapa makanan, termasuk teh. Fluor sebenarnya merupakan unsur

tambahan yang dibutuhkan untuk menjaga agar tulang dan gigi tetap kuat. Pada tulang

dan gigi terdapat kristal apatit yang mengandung kalsium, fosfat, magnesium, dan

hidroksil. Ion hidroksil bermuatan negatif dan mudah larut. Misalnya, jika kita makan,

maka rongga mulut menjadi asam. Karena kadar keasaman mulut, email (merupakan

lapisan keras dan bersinar yang menjaga gigi) akan cepat larut.

Fluor tersedia melimpah di dalam kerak bumi. Melalui proses yang alami, karena

cuaca serta pencucianbatuan dasar atau lapisan tanah yang keras, (bedrock) yang

tinggi kandungan fluornya, fluor memasuki air tanah. Karena itu, air sumur bisa

merupakan sumber fluor yang cukup tinggi. Fluor penting untuk kesehatan gigi

terutama pada anak-anak, karena jumlah asupan (intake) yang tepat dapat mendukung

pembentukan enamel gigi yang lebih tahan terhadap kerusakan akibat asam-asam

yang dihasilkan mulut. Fluor juga menghambat metabolisme pembentukan asam dari

bakteri penyebab gigi busuk (Streptococcus mutan). Fluor yang (tidak sengaja) masuk

dan terakumulasi dalam tubuh, bisa menyebabkan keracunan yang ditandai dengan

gejala pusing, mual, muntah, bahkan kejang-kejang.

Untuk penanganan awal, segera berikan susu pada anak karena kandungan susu

bisa menghambat dampak lebih jauh dari keracunan fluor. Gigi berlubang disebabkan

oleh plak, yang terjadi karena kotoran (sisa makanan) yang menempel pada gigi, dan

ditumbuhi kuman. Dalam beberapa menit, makanan yang tersisa di dalam mulut

membusuk. Dan kuman-kumanpun mulai menggerogoti email. Ketika email perlahan

runtuh, maka gigi pun menjadi berlubang. Kuman-kuman tersebut masuk lapisan

dentin, menjalar ke syaraf gigi sehingga menimbulkan rasa sakit. Lama kelamaan gigi

menjadi mati dan busuk sehingga terjadi pembengkakan. Agar gigi menjadi kuat,

maka kristal apatit yang ujungnya mengandung hidroksil negatif harus ditambahkan

fluor sehingga menjadi kuat dan tidak larut. Akan tetapi fluor yang digunakan secara

berlebihan akan membahayakan sistem tubuh kita. Kebutuhan fluoride kita berada di

8

Page 9: Fluor Dalam Gigi

antara 0, 7 hingga 0, 9 ppm (part per milion). Kelebihan fluor (fluorosis) dapat

menyebabkan sel-sel gigi mati, sehingga gigi menjadi rapuh. Hal ini terjadi karena

dalam kristal apatit, bukan hanya hidroksil yang tergantikan oleh fluor, namun jumlah

kalsium juga berkurang.

Fluor dapat berfungsi untuk membunuh bakteri, demikian pula yang akan terjadi

pada sel tubuh jika tertelan. Pemberian fluor dalam air minum atau istilahnya

fluoridasi, ternyata memberikan efek positif dalam pertumbuhan gigi pada anak-anak.

Hal ini telah dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa fluoridasi

mengurangi resiko gigi busuk pada anak-anak sebesar 40-50 % pada gigi pertama atau

gigi susu, dan 50-65 % pada gigi permanen atau tetap. Gigi anak yang kelebihan fluor

umumnya akan timbul bercak putih dan coklat pada gigi. Fluor yang berlebihan dapat

membuat seseorang menderita keracunan, kerapuhan tulang (osteoporosis), kerusakan

hati dan ginjal. Fluor dapat diberikan kepada anak-anak oleh dokter gigi jika anak

memiliki riwayat kesehatan gigi karena tinggal di daerah yang airnya kurang

mengandung fluor. Fluor yang terkandung di dalam pasta gigi tidak terlalu bermasalah

karena hanya berfungsi untuk melapisi bagian luar gigi dan tidak banyak terserap

tubuh. Selama pasta gigi tidak ditelan, maka penggunaan fluoride tidak masalah. Oleh

karena itu sangat dianjurkan hendaklah memberikan anak-anak pasta gigi yang tidak

mengandung fluor, kecuali bagi anak-anak yang sudah bisa berkumur dengan baik.

Jika penggunaan fluor secara berlebihan maka akan mengakibatkan fluorosis,

fluorosis yaitu warna gigi menjadi tidak putih sebagaimana gigi yang sehat, tapi pucat

dan buram. Pada fluorosis yang lebih berat, selain warnanya lebih gelap, enamel gigi

menjadi lunak dan rapuh. Gejala ini merupakan indikasi yang jelas dari kelebihan

fluor pada masa kanak-kanak ketika masa pertumbuhan gigi sedang berlangsung.

Efek ini tidak tampak jika kelebihan fluor terjadi ketika gigi sudah tumbuh

sepenuhnya. Karena itu jika orang dewasa tidak menunjukkan tanda-tanda fluorosis

gigi, bukan berarti bahwa ia mendapat asupan fluor dalam batas yang aman.

9

Page 10: Fluor Dalam Gigi

Fluorosis telah tersebar (secara endemik) di 25 negara, dengan per kiraan

penduduk yang terkena sebanyak 10 juta. Tercatat bahwa fluorosis banyak dijumpai di

India, Mexico, dan Cina (terutama bagian tengah dan barat). Pada tahun 1993,

diketahui bahwa 1 5 dari 32 negara bagian India diidentifikasi mengalami fluorosis

endemik. Bahkan, dari data statistik tahun 2002, lebih dari 6 juta penduduknya

menderita fluorosis dengan tingkatan serius, 62 juta orang lainnya ber peluang terkena

fluorosis. Fluorosis tidak dapat diobati, namun pengaruh buruknya dapat ditekan

kalau penyakitnya dapat didiagnosa lebih awal. Kelebihan fluor juga dapat

menggantikan hidroksit dalam tulang, yang menyebabkan. kondisi kronis yang

disebut skeletal fluorosis (fluorosis tulang). Penderita fluorosis jenis ini, mengalami

rasa sakit yang hebat pada tulang sendi, tulang belakang dan pinggul, peningkatan

kepadatan tulang, klasifikasi ikatan sendi tulang, dan kelumpuhan.

Fluorosis dapat menyerang segala usia. Fluorosis juga dapat menyebabkan

anemia hebat, gigi bercak-bercak, gagal ginjal, dan kematian prematur.

A. Perhatikan batas aman.

Karena air merupakan sumber utama asupan fluor, termasuk air minum yang

dikonsumsi sehari-hari, kita perlu mengetahui berapa kandungan fluor dalam air

minum yang aman untuk dikonsumsi agar terhindar dari efek buruknya.

Menurut pedoman WHO yang dikeluarkan tahun 1984, untuk wilayah yang

beriklim hangat konsentrasi fluor optimal dalam air minum sebaiknya masih

dibawah 1 mg/liter atau 1 ppm (parts per million). Sementara di wilayah yang

iklimnya lebih dingin, konsentrasinya 1,2 ppm. Mengapa perbedaan iklim

mempengaruhi jumlah fluor yang sebaiknya dikonsumsi? Karena dalam cuaca

panas, tubuh kita mengeluarkan lebih banyak keringat sehingga perlu minum air

lebih banyak, karena itu konsentrasi fluor dalam air minum yang dikonsumsi

seharusnya ditentukan lebih rendah.

10

Page 11: Fluor Dalam Gigi

Berdasarkan pedoman WHO juga diketahui bahwa batas atas kandungan

fluor dalam air minum yang diperbolehkan adalah 1 ,5 ppm, namun nilai ini tidak

bersifat universal. Di India, yang banyak dijumpai kasus fluorosis, pada tahun

1998 telah menetapkan batas atas yang diperbolehkan hanya 1 ppm.

B. Kapan suplemen diperlukan.

Menjaga asupan fluor dalam batas aman sangatlah penting. Konsumsi air

yang terFluoridasi merupakan solusi terbaik bagi anak-anak untuk mencegah

kerusakan gigi yang parah sekaligus penyerapan fluor berlebihan. Batasan

optimum fluorida untuk air minum adalah 0,7 - 1 ,2 ppm, sehingga apabila air

minum lokal sudah difluoridasi, maka tidak diperlukan lagi tambahan asupan

fluorida selain pasta gigi.

Suplemen fluorida dibutuhkan dalam kondisi tertentu, terutama bagi mereka

yang mendapatkan air minum dengan kandungan fluor yang rendah. Dilaporkan

bahwa kebutuhan suplemen fluor dipengaruhi oleh usia dan kandungan fluor dalam

sumber air lokal. Apabila kandungan fluor pada sumber air lokal kurang dari 0,3

ppm, maka suplemen fluor yang dibutuhkan oleh anak-anak usia 6 bulan - 3 tahun

adalah 0,25 mg/hari, anak usia 3-6 tahun sebanyak 0,5 mg/hari, dan anak usia 6-16

tahun sebanyak 1 mg/hari. Kebutuhan suplemen fluor menjadi lebih rendah apabila

kandungan fluor dalam sumber air lokal lebih tinggi, misalnya 0,3 - 0,6 ppm, maka

anak usia 6 bulan - 3 tahun tidak memerlukan suplemen fluor, sedangkan untuk

anak usia 3 – 6 tahun, kebutuhannya menjadi berkurang separuhnya yaitu 0,25 mg/

hari dan 0,5 mg/hari untuk anak usia 6 - 16 tahun. Namun jika kandungan fluor

lebih besar dari 0,6 ppm, maka untuk semua usia tersebut sudah tidak diperlukan

lagi suplemen fluor.

C. Awas keracunan.

Keracunan fluor dapat dicegah atau diminimalisasi dengan sumber air

alternatif, mengurangi kelebihan fluor dalam air minum, dan dengan memperbaiki

status gizi mereka yang berisiko. Dalam pedoman WHO tahun 1984, disebutkan

11

Page 12: Fluor Dalam Gigi

bahwa ada hubungan antara diet kalsium dengan ketersediaan fluor dalam tubuh,

yaitu diet kalsium yang rendah akan meningkatkan penyimpanan fluor dalam

tubuh. Sedangkan asupan kalsium yang cukup sangat berhubungan dengan

pengurangan risiko fluorosis gigi.

Selain kalsium, konsumsi vitamin C yang cukup juga dapat mengurangi

risiko tersebut. Secara umum, sumber fluor dapat berasal dari air kran, makanan

yang dimasak dengan air kran atau air yang diberi fluor, pasta gigi, pop soda,

formula bayi, dan pencuci mulut. Fluoride terdapat dalam air permukaan maupun

air tanah, namun konsentrasi fluor pada air permukaan biasanya lebih rendah yaitu

0,01 - 0,3 ppm. Dalam air tanah, konsentrasi fluor alami tergantung pada

karakteristik geologi,kimia dan fisik dari akuifer, porositas ,dan keasaman dari

tanah dan bebatuan, suhu, kegiatan unsur kimia lain, dan kedalaman sumur.

Sehingga, konsentrasi fluor dalam sumur sangat bervariasi, berkisar antara 1 ppm

hingga 35 ppm. Di India bahkan mencapai 38,5 ppm. Karena itu setiap sumur perlu

diuji kandungan fluornya.

Fluorosis tidak hanya disebabkan oleh konsumsi air minum yang

mengandung fluorida cukup tinggi, namun juga karena menghirup udara

mengandung fluorida yang dilepaskan dari pembakaran batu bara ataupun proses

produksi pupuk fosfat. Tanda-tanda awal yang perlu kita waspadai sebelum terjadi

gejala flourosis yang lebih berat, antara lain sakit yang sporadis, kaku tulang sendi,

sakit kepala, sakit perut, dan lemah otot.

Tahap selanjutnya yang dapat muncul adalah osteosklerosis (pengerasan dan

pengapuran tulang) hingga pada akhimya sampai pada rusaknya tulang belakang

(punggung), tulang sendi utama, otot-otot, dan sistem syaraf. Sementara itu

fluorosis adalah perubahan yang tampak pada gigi akibat konsumsi fluor yang

berlebihan pada awal masa anak-anak ketika giginya sedang tumbuh.

Dampak fluorosis ini bisa ringan dan bisa pula fatal, di antaranya:

12

Page 13: Fluor Dalam Gigi

1. Timbul bercak putih dan cokelat di gigi

Kasus ini banyak ditemukan di Indonesia. Walau berdampak ringan dan tidak

menimbulkan rasa nyeri pada gigi, namun bisa mengurangi penampilan akibat

gigi yang tidak sedap dipandang mata. Untuk mengatasinya, dokter akan

melapisi gigi yang rusak dengan zat khusus, hingga gigi menjadi bagus kembali.

Namun bila dibiarkan, akan berdampak lebih buruk. Gigi bisa berlubang yang

akhirnya hancur atau tanggal. Jika muncul gejala seperti itu, orang tua harus

segera memeriksakan gigi anaknya ke dokter. Soalnya, awam tak bisa

membedakan kerusakan gigi yang diakibatkan kelebihan fluor atau sebab

lainnya.

2. Kerusakan hati

Gejala-gejala penyakit/kerusakan hati akibat fluorosis biasanya sama dengan

gejala penyakit lever yang disebabkan faktor lain. Walau kasus fluorosis yang

menyebabkan penyakit lever ini belum ditemukan, orang tua harus tetap

memantau pemakaian pasta gigi pada anak.

3. Kerusakan ginjal

Hingga saat ini kasus semacam ini amat jarang ditemukan. Namun kelebihan

fluor juga bias mengakibatkan kerusakan ginjal yang bila tidak segera ditangani

akan mengarah pada gagal ginjal.

4. Kerapuhan tulang (osteoporosis)

Tidak hanya gigi yang dibuat rapuh/rusak, tapi juga seluruh tulang akan

terancam rapuh. Akibat lebih lanjut, tumbuh-kembang si kecil jadi terhambat

sementara pengobatannya pun amat sulit.

5. Kerangka tulang tidak beraturan, dan arthritis (asam urat).

Para ilmuwan epa Washington mengumumkan bahwa meningkatnya jumlah

orang yang memiliki gejala ‘carpal-tunnel’ dan sakit asam urat diakibatkan oleh

proses fluoridasi dalam air minum. Dan di india tengah, pencemaran fluoride

pada air akibat sebuah penggalian yang tidak melalui pengujian, menyebabkan

penderitaan asam urat yang serius pada jutaan orang yang merupakan bencana

nasional. (manchester guardian 9 Juli 1998).

13

Page 14: Fluor Dalam Gigi

Pelayanan kesehatan masyarakat AS telah menyatakan bahwa fluoride

membuat tulang lebih rapuh. Penggunaan fluoride selama masa kehamilan hingga

setahun meningkatkan 1% ketidakmampuan belajar pada anak-anak. (penelitian

Universitas Florida Selatan)

1. Tidak berfungsinya thyroid. Diidentifikasi sebagai hypothyroidism.

2. Kerusakan pada sistem berpikir.

3. Kebutaan (penelitian moolenburgh mengenai air yang ditambah 1ppm

fluoride)

4. Penyakit alzheimer-jurnal wall street 28 okt 92 tentang penelitian varnier

ja., ‘tikus percobaan yang mengkonsumsi fluoride dengan dosis tinggi

berkembang dengan tahap yang tidak beraturan memiliki karakteristik

hewan yang telah pikun. Pengujian otak tikus-tikus pasca percobaan

mengungkap adanya substansi sel otak yang hilang dalam struktur.

5. Kemandulan. Ilmuwan administrasi makanan dan obat (fda) melaporkan

korelasi yang erat antara menurunnya tingkat kesuburan perempuan

kelompok usia 10-49 dengan meningkatnya penggunaan fluoride.

6. Kerusakan otak. Fluoride menurunkan kapasitas kecerdasan manusia,

terutama anak-anak. Tingkat kecerdasan anak-anak yang menggunakan

fluoride secara signifikan lebih rendah dari anak-anak yang tidak diberikan

fluoride. (li, x.s., zhi, j.l., gao, r. O., ‘efek pemberian fluoride terhadap

tingkat kecerdasan anak-anak,’ fluoride; 28:182-189, 1995). Percobaan dr.

Phyllis Mullinex terhadap tikus menunjukkan efek keracunan syaraf yang

bervariasi pada setiap tahap kedewasaan, baik hewan dewasa, hewan anak-

anak, atau melalui placenta ketika bayi masih di dalam perut. Sampel yang

mendapatkan fluoride sebelum lahir akan terlahir sebagai anak hiperaktif

dan akan tetap seperti itu sepanjang hidupnya. Mereka yang diberi fluoride

ketika berusia muda menunjukkan aktivitas yang depresif. Tahun 1998

Guan et Al, memberi dosis yang sama dengan yang digunakkan Mullenix

dan menemukan pada percobaannya bahwa beberapa zat kimia kunci

14

Page 15: Fluor Dalam Gigi

dalam otak, zat yang membentuk selaput sel otak, pada tikus yang diberi

fluoride tidak terlihat/ kosong.

7. Keretakkan pada tulang pinggul. Air minum yang mengandung fluoride

akan menyebabkan keretakkan tulang pinggul 2 kali lipat (200%!!!) Dari

jumlah keretakkan tulang alami, baik pada laki-laki maupun perempuan.

Bahkan tingkat yang sangat kecil dari fluoride sejumlah 0.1 ppm pun tetap

saja menunjukkan kenaikan angka statistik keretakkan tulang pinggul yang

signifikan (bordeaux penelitian jama 1994).

8. Flouride memiliki pengaruh negatif pada sistem syaraf dan sistem

kekebalan tubuh, dan pada anak-anak dapat mengarah pada kelelahan

kronis, IQ yg rendah, tidak mampu belajar, kelesuan dan depresi (situs

bruha.com/fluoride/). Dr. Phyllis Mullenix dari institut penelitian forsyth

Universitas Harvard (institute penelitian gigi) menerbitkan sebuah

penelitian yang menunjukkan bahwa fluoride lebih efektif dari pada timah

dalam menurunkan tingkat IQ pada anak-anak.

9. Penelitian kanker oleh program toxicology nasional melaporkan sampel

yang diberi fluoride memiliki tumor thyroid, tumor rongga mulut, dan

tumor hati yang sebenarnya jarang terjadi.

10. Penelitian baru2 ini di jurnal penelitian otak mendapati 1 ppm fluoride

dalam air akan meningkatkan kandungan alumunium dalam otak tikus

percobaan dan memproduksi sejenis zat yg merusak otak (amyloid

deposits) berhubungan dengan penyakit alzheimers dan jenis2 lain dari

kegilaan.

11. Penelitian selanjutnya terhadap binatang percobaan mendapati fluoride

dapat menghambat kelenjar pineal yg memproduksi melatonin, hormon yg

membantu mengatur berbagai perubahan pada masa pubertas. Dala3m

penelitian ini, hewan yg diberi fluoride berkurang tingkat metabolisme

melatoninnya dlm air seni mereka, dan lebih awal mengalami perubahan2

masa pubertas.

15

Page 16: Fluor Dalam Gigi

12. Tumor tulang ditemukan pada hewan percobaan sebagai reaksi langsung

pemberian fluoride. (program nasional pemerintah federal as-bagian

depkes dan pelayanan masyarakat th 1990).

Fluorosis tidak hanya disebabkan kelebihan flour tetapi juga oleh karena

dental bleaching. Dental bleaching bukan hal yang baru menilik sejarahnya, dental

bleaching ini ternyata sudah dilakukan sejak tahun 1898, menurut Haywood. Tapi

baru sedikit sekali dokter gigi yang melakukannya. Bahan yang pertama kali

dilaporkan sebagai bleaching agent adalah asam oksalat, yang dijelaskan oleh

Chappel tahun 1877. Dengan serangkaian percobaan, dokter gigi menemukan agen

yang lebih efektif, di mana Harlan melaporkan penggunaan hidrogen peroksida

pada tahun 1884. Baru pada sekitar tahun 1990an, dental bleaching dengan cepat

meraih popularitas, di mana home bleaching pertama kali diperkenalkan.

Prosedur bleaching menggunakan bahan kimia, yang paling sering digunakan

adalah peroksida. Proses ini melibatkan reaksi oksidasi dan reduksi, di mana

peroksida bertindak sebagai agen pengoksidasi. Karbamid peroksida tersedia dalam

berbagai konsentrasi, mulai dari 3% hingga 15%. Dari hasil banyak penelitian

diketahui bahwa konsentrasi yang paling aman sekaligus efektif adalah karbamid

peroksida 10%.

Karbamid peroksida akan terurai menjadi hidrogen peroksida dan urea.

Hidrogen peroksida yang akan menghasilkan radikal bebas, yang akan bereaksi

dengan molekul organik dalam email gigi. Dengan adanya reaksi ini, molekul

organik yang berukuran besar dan berpigmentasi tinggi akan menjadi molekul

16

Page 17: Fluor Dalam Gigi

berukuran lebih kecil dan lebih sedikit pigmen. Molekul kecil ini lebih sedikit

merefleksikan cahaya. Hasil akhirnya gigi tampak lebih putih. Yang perlu

diperhatikan adalah, bilableaching dilakukan secara berlebihan maka akan

mencapai titik saturasi. Bila titik ini terlampaui, maka yang terjadi bukannya gigi

bertambah putih tapi emailnya malah akan rusak.

Efek samping yang paling sering terjadi setelah perawatan bleaching adalah

sensitivitas gigi dan iritasi pada jaringan lunak seperti gusi. Hidrogen peroksida

dapat berpentrasi ke ruang pulpa melalui email dan dentin, dan menyebabkan rasa

ngilu. Oleh karena itu dianjurkan untuk dilakukan aplikasi fluor paska

perawatanbleaching untuk mengurangi rasa ngilu. Overexposure terhadap fluor di

masa kanak-kanak saat masa pembentukan email dapat menyebabkan terjadinya

gangguan mineralisasi gigi, sehingga terlihat bercak-becak putih pada permukaan

gigi. Keadaan ini disebut dental fluorosis. Pada keadaan fluorosis berat, email

hampir seluruhnya rusak sehingga menyisakan lapisan dentin yang lebih opaque.

Banyaknya produk bleaching yang mengklaim dapat membuat gigi putih

cemerlang terkadang membutakan masyarakat. Prosedur pemutihan gigi ini

seharusnya tidak dilakukan secara sembarangan, dan sebaiknya di bawah supervisi

dokter gigi. Supaya tidak dengan mudah termakan iklan, setiap konsumen yang

ingin menjalani prosedur bleaching sebaiknya mengetahui apa dan bagaimana

mekanismenya. Dengan demikian efek samping dan konsekuensi yang mungkin

akan dihadapi sudah dipahami terlebih dulu.

Efek biologis Fluoride (dlm buku Flouride the Aging Factor-Dr.John

Yiamouyiannis) :

1. Gigi Fluorosis (keropos) merupakan tanda pertama kontaminasi fluoride.

2. Kerusakan gigi (pada stadium lanjut-gigi bergaris-garis gelap terlihat

seperti lubang) dan gigi tanggal.

3. Penelitian di Cina, pemberian fluoride dg dosis rendah pun telah

menyebabkan berkurangnya kecerdasan pada anak-anak.

17

Page 18: Fluor Dalam Gigi

4. Penuaan Dini.

5. Aborsi Spontan.

6. Tulang yang rapuh.

7. Kanker

Fluoride bersifat Carcinogenic (penyebab KANKER): Departemen

Kesehatan New Jersey mengkonfirmasi bahwa terjadi peningkatan 6.9%

kasus tulang melengkung akibat kanker tulang pada anak muda dalam

komunitas yg menggunakan fluoride, dan peningkatan 5% dalam semua

jenis kanker dalam komunitas yg menggunakan Fluoride. Dean Burk,

Kepala Bagian Kimia Institut Kanker Nasional mengakui dalam dengar

pendapat dengan kongres, bahwa sedikitnya 40.000 kematian karena kanker

di tahun 1981 berkaitan dengan fluoride! burk menyatakan bahwa fluoride

lebih menyebabkan kanker dan merupakan penyebab tercepat dari pada zat

kimia lainnya.

18

Page 19: Fluor Dalam Gigi

BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan

Dari makalah tersebut diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :

a. Fluor merupakan unsur yang penting dalam pembentukan gigi dan tulang.

Kekerasan gigi dan tulang ditentukan oleh kadar senyawa-senyawa kalsium

yang tinggi di dalam tulang.

b. Fluor adalah mineral yang secara alamiah terdapat di semua sumber air

termasuk laut.

c. Fluor yang berbentuk senyawa ada 2 macam,topikal dan sistemik.

d. Jika penggunaan fluor secara berlebihan maka akan mengakibatkan fluorosis

e. Fluorosis yaitu warna gigi menjadi tidak putih sebagaimana gigi yang sehat,

tapi pucat dan buram.

4.2 Saran

Dalam pembuatan makalah selanjutnya diharapkan referensi yang digunakan

bisa lebih lengkap lagi terutama mengenai fluor sehingga kesempurnaan makalah

dan informasi yang diperoleh bisa lebih baik lagi.

19

Page 20: Fluor Dalam Gigi

DAFTAR PUSTAKA

aris personal weblog. fluor & kesehatan gigi. retrieved at september 29, 2008.

available

at http://goldenpen007x.blogdrive.com/archive/147.html.

solusi sehat. tablet "fluor" mencegah karies gigi. . retrieved at september 29, 2008.

Available

athttp://www.solusisehat.net/berita.php?id=399 .

medicastore. penyakit mulut dan gigi. . retrieved at september 29, 2008. available at

http://medicastore.com/med/detail_pyk.php?

idktg=6&iddtl=140&uid=2007123122021066.249.73.5

nirmala. fluor baik atau buruk bagi kesehatan?. . retrieved at september 29, 2008.

available

athttp://cyberwoman.cbn.net.id/cbprtl/common/ptofriend.aspx?

x=mother+and+baby&y=cyberwoman%7c0%7c0%7c8%7c545.

klik dokter. a-z bleaching. retrieved at september 29, 2008. available

at http://www.klikdokter.com/article/detail/72.

20