FIX HACCP Tahu Bb Acar
Transcript of FIX HACCP Tahu Bb Acar
BAB I
HASIL PENGAMATAN
A. DESKRIPSI PRODUK
1. Nama Masakan : tahu bumbu acar
2. Bahan
a. Bahan utama : tahu, tempe dan telur ayam
b. Bumbu : bawang merah, bawang putih, kunyit, lada, kemiri,
jahe, garam, gula pasir
3. Konsumen :pasien dengan diet rendah garam
4. Cara penerimaan :
a. Tahu : diterima pada pagi hari sebelum pengolahan. Tahu dibungkus
dalam plastik dan diangkut dengan becak.
b. Tempe : diterima pagi hari sebelum pengolahan. Tempe dibungkus
dengan plastik yang berlubang-lubang. Setiap plastik tempe memiliki
berat 2 Kg. Tempe diangkut dalam kranjang dengan mobil kabin
tertutup.
c. Telur : telur diterima pada sehari sebelum pengolahan. Telur
merupakan stok dari gudang penyimpanan makanan kering. Pada
saat penerimaan, telur diangkut dalam keranjang dengan mobil pick
up.
d. Bawang merah, bawang putih, kunyit dan jahe : diterima pada 1-2
hari sebelum pengolahan. Bumbu berasal dari stok penyimpanan
basah yang dipesan untuk 2-3 hari. Bumbu ini diterima dalam bentuk
gilingan dan dibungkus dalam plastik.
e. Lada, kemiri, garam, gula pasir : diterima 1-2 hari sebelum
pengolahan. Bumbu-bumbu ini berasal dari stok makanan kering
dalam gudang. Bumbu-bumbu ini diterima dalam bentuk serbuk dan
disimpan dalam plastik rapat.
Bahan-bahan yang diterima diperiksa berdasarkan spesifikasi dan daftar
pemesanan bahan makanan. Apabila ada bahan makanan yang tidak
memenuhi spesifikasi maka akan ditukarkan dengan bahan makanan
yang lain. Telur dibersihkan dari kotoran pada saat penerimaan.
5. Cara Penyimpanan
1
a. Tahu : dibungkus dengan wadah plastik dan disimpan dalam suhu
±5oC. Tahu biasanya disimpan dalam jangka waktu paling lama 1
hari.
b. Tempe : dibungkus dalam plastik dengan berat setiap plastik 2 Kg.
Tempe disimpan di atas rak pada suhu ruangan. Biasanya tempe
disimpan paing lama 1 hari.
c. Telur : telur disimpan dalam tempat telur yang diletakkan di atas rak
pada suhu ruangan. Biasanya telur disimpan paling lama selama 2-3
hari sebelum penggunaan.
d. Bawang merah, bawang putih, kunyit dan jahe : disimpan dalam
bentuk giling, dibungkus dengan plastik berukuran besar dan
disimpan dalam kulkas dengan suhu ± 5oC. Biasanya bumbu ini
disimpan paling lama selama 2-3 hari sebelum penggunaan
e. Lada, kemiri, garam dan gula pasir dibungkus dengan plastik. Bahan-
bahan ini disimpan dalam suhu ruang. Biasanya bumbu ini disimpan
paling lama selama 2-3 hari sebelum penggunaan, tetapi tergantung
pemakaian juga.
6. Cara pengolahan
a. Tahap pertama, bahan makanan disiapkan
Telur dicuci kemudian direbus sampai matang dan dikupas
Tahu dibuka dari bungkusnya kemudian dicuci
Tempe dibuka dan dipotong sesuai ukuran
Semua bumbu diracik kecuali gula, garam, dan lada baru
ditambahkan saat proses pengolahan
b. Tahap kedua : bumbu ditumis dengan sedikit minyak sampai harum.
c. Tahap ketiga : ditambahkan air secukupnya untuk memasak agar
bahan makanan dapat matang dan ditunggu sampai mendidih.
d. Tahap keempat : masukkan tempe dan ditunggu sampai mendidih
kembali.
e. Tahap kelima : dimasukkan tahu dan telur kemudian ditunggu sampai
benar-benar matang.
7. Cara penyajian
Makanan yang sudah matang ditempatkan dalam waskom stainless
kemudian ditutup dengan tudung saji sampai waktu distribusi tiba.
2
Ssetelah waktu distribusi tiba, makanan ditempatkan dalam piring dan
ditutup dengan plastik wrap (untuk VIP dan kelas I) dan dalam plato
stainless dan ditutup untuk pasien kelas II dan kelas III.
8. Cara Distribusi
Makanan didistribusikan oleh tenaga pramusaji kepada pasien dengan
menggunakan trolly. Tempat yang digunakan dalam distribusi tertutup.
9. Cara Mengkonsumsi
Makanan dikonsumsi oleh pasien segera setelah dihidangkan. Konsumsi
menggunakan alat yang disediakan oleh pramu saju meliputi plato (untuk
kelas II dan kelas III) dan piring (untuk VIP dan kelas I) serta sendok dari
bangsal.
B. BAHAN-BAHAN YANG DIPERLUKAN
1. Bahan Utama : Tahu, tempe, telur ayam
2. Bahan Lain : bawang merah, bawang putih, kunyit, lada, kemiri, jahe
garam, gula pasir dan air :
Form 1.Identifikasi bahaya dan cara pencegahannya
Nama Masakan :Sop Kacang Merah
Tabel 1. Identifikasi Bahaya dan Cara Pencegahannya
No Bahan Mentah/
Ingridien / Bahan
Tambahan
BahayaB (M)/ K/ F
Jenis Bahaya Cara Pencegahan
1 Tahu F
B
Cemaran fisik seperti adanya kotoran, semut, rambut, dan debuBakteri (Coliform, E. Coli, Salmonela sp, Bacillus cereus, Kapang)
- Bahan dibersihkan, disimpan pada suhu yang sesuai, dan setelah diolah dipisahkan dengan bahan mentah.
- Makanan dimasak dengan suhu dan waktu yang sesuai
2 Tempe F Cemaran fisik seperti adanya kotoran, semut, rambut, dan debu
- Bahan dibersihkan, disimpan pada suhu yang sesuai,
3
B Bakteri (Coliform, E. Coli, Salmonela sp, Bacillus cereus, Kapang)
dan setelah diolah dipisahkan dengan bahan mentah.
- Makanan dimasak dengan suhu dan waktu yang sesuai
3 Telur ayam BF
Bakteri (Coloform, E. Coli, Salmonela)Kotoran ayam
- Bahan dibersihkan, disimpan pada suhu yang sesuai, dan setelah diolah dipisahkan dengan bahan mentah.
- Makanan dimasak dengan suhu dan waktu yang sesuai
4 Bawang merah
K
M
F
Pestisida, pupuk
Achromobacter, MicrococcusBacillus CereusKapang busukBelatung
Kerikil, tanah, pasir
- Menyimpan dalam wadah yang bersih dan tertutup serta suhu sesuai
- Tidak menyimpan dalam waktu yang lama
- Memasak bahan makanan dengan suhu dan waktu yang sesuai
5 Bawang putih
K
M
F
Pestisida, pupuk
Achromobacter, MicrococcusBacillus CereusKapang busukBelatung
Kerikil, tanah, pasir
- Menyimpan dalam wadah yang bersih dan tertutup serta suhu sesuai
- Tidak menyimpan dalam waktu yang lama
- Memasak bahan makanan dengan suhu dan waktu yang sesuai
6 Kunyit M
F
E. Coli dan SalmonellaKerikil, tanah, pasir
- Menyimpan dalam wadah yang bersih dan tertutup serta suhu sesuai
- Tidak menyimpan dalam waktu yang lama
- Memasak bahan makanan dengan suhu dan waktu yang sesuai
7 Lada M Serangga hidup - Penyimpanan
4
K
F
maupun matiToluen, larutan bikromat sulfat, batu didih
Kerikil kecil dan debu
dalam tempat tertutup dan dalam tempat kering.
8 Kemiri M
F
Aspergilus, Rhizopus dan NigrosporaDebu
- Penyimpanan dalam tempat tertutup dan dalam tempat kering.
9 Jahe M
F
E. Coli dan SalmonellaKerikil, tanah, pasir
- Menyimpan dalam wadah yang bersih dan tertutup serta suhu sesuai
- Tidak menyimpan dalam waktu yang lama
- Memasak bahan makanan dengan suhu dan waktu yang sesuai
10 Garam B
F
Peningkatan kadar air (meleleh)
Adanya kotoran
- Menghindari penyimpanan dalam jangka waktu lama
(1 bulan)- Penyimpanan di
tempat tertutup rapat dan kering
- Memeriksa dan diambil cemarannya.
11 Gula pasir B
F
Semut
Pasir
- Disimpan dalam wadah yang kering, bersih dan tertutup
- Diperiksa dan diambil cemarannya.
12 Air MB/B
F
E. coli Vibrio
cholera Shigella
Kotoran, sisa batuan dan tanah
Rebus sampai air mendidih 100 C
Menggunakan air dari sumur, diusahakan jarak sumur dengan septic tank minimal 10 meter
Air pada tempat yang bersih dan tertutup
5
Air disaring sebelum digunakan
13 Proses penerimaan
F Tertindih bahan makanan lain
Pemisahan dengan bahan makanan yang lain
Penerimaan bahan disesuaikan dengan spesifikasi
14 Proses penyimpanan
F
M
Kerikil, debu, rambut, kotoanBakteri pembusuk
Pemisahan dengan bahan makanan yang lain
Penyimpanan bahan disesuaikan dengan spesifikasi
Cara penyimpanan dilakukan dengan benar
Penyimpanan tidak dilakukan dalam waktu yang lama
15 Proses persiapan
K
F
Higiene dan sanitasi alat persiapanLidi, bahan makanan lain, tanah, kerikil, rambut,
- Pembersihan alat dan bahan sebelum pengolahan
- Penerapan higiene sanitasi penjamah makanan tempat
16 Proses pengolahan
M, K
F
Tercemar ketika pemasakan
Lidi, bahan makanan lain, tanah, kerikil, rambut,
- Pengolahan dengan suhu dan waktu sesuai serta higiene sanitasi tenaga pengolah, alat dan tempat terjamin
17 Penyajian M
F
Mikrobia (E. Coli, Salmonella)Lidi, bahan makanan lain, tanah, kerikil, rambut,
Memisahkan makanan dengan bahan makanan yang lain terutama bahan makanan mentah.
Penyajian tidak terlalulama
Menutup bahan makanan
Penerapan higiene sanitasi penjamah makanan,serta tempat
19 Distribusi M Mikrobia (E. Coli, Memisahkan
6
F
K
Salmonella)Lidi, bahan makanan lain, tanah, kerikil, rambut,Cemaran saat perjalanan distribusi
makanan dengan bahan makanan yang lain terutama bahan makanan mentah.
Menutup bahan makanan
Penerapan higiene sanitasi penjamah makanan tempa
Melakukan distribusi dengan cepat
Membersihkan alat distribusi secara berkala
20 konsumsi MF
E. Coli, Salmonella, dllDebu, kotoran, sisa tana dan kerikil
Mencuci tangan dengan dengan cara yang benar
Menkonsumsi makanan segera setelah disajikan.
Keterangan :
M = Bahaya mikrobiologi
F = Bahaya fisik
K = Bahaya kimia
Form 2. Analisa Risiko BahayaNama Masakan : Tahu bumbu acar
Tabel 2. Analisa Risiko Bahaya
NO. BAHANKELOMPOK BAHAYA (+) KATEGORI
RESIKOA B C D E F1 Tahu + + - + + + VI2 Tempe + + - + + + VI3 Telur ayam + + - + + + VI4 Bawang merah + + + - - + VI5 Bawang putih + + + - - + VI6 Kunyit + + - - - + VI7 Lada + + - - - + VI8 Kemiri + + - - - + VI9 Jahe + + - - - + VI
7
10 Garam + + - - - + VI11 Gula pasir + + - - - + VI12 Air + + - + - + VI
Keterangan :A = Makanan non steril untuk konsumen beresiko tinggi (a.l. pasien & gol. Resti) B = Mengandung bahan yang sensitif thd bahaya biologis/kimia/fisik C = Tidak ada tahap untuk mencegah/menghilangkan bahaya D = Kemungkinan mengalami kontaminasi kembali setelah pengolahanE = Kemungkinan penanganan yang salah selama distribusi /konsumsiF = Tidak ada cara mencegah/menghilangkan bahaya oleh konsumen+= Apabila terdapat kelompok bahaya
Kategori RisikoRisiko 0 : TIDAK mengandung bahaya A s.d. FRisiko I : Mengandung SATU bahaya B s.d. FRisiko II : Mengandung DUA bahaya B s.d. FRisiko III : Mengandung TIGA bahaya B s.d. FRisiko IV : Mengandung EMPAT bahaya B s.d. FRisiko V : Mengandung LIMA bahaya B s.d. FRisiko VI : Mengandung bahaya A dengan atau tanpa bahaya B s.d. F
8
Bawang merah, bawang putih, garam, gula pasir, jahe, kunyit, lada kemiri
Penerimaan
Penyimpanan
Pencucian dan pengupasan
Peracikan
Penerimaan Bahan Makanan
Tahu Tempe Telur
Penyimpanan
Pencucian
Penyimpanan
Pemotongan
Penyimpanan
Pencucian
Perebusan bumbu
Pengupasan bumbu
Penumisan bumbu
Penambahan air
Pemasukan tempe dan perebusan sampai matang
Pemasukan telur dan tahu dan ditunggu matang
Menyimpanan sementara
Penyajian
C. Diagram alir proses produksi
9
D. PENETAPAN TITIK KENDALI KRITIS/CCP1. Bahan Mentah
Apakah bahan mentah mungkin mengandung/sensitif bahan berbahaya (mikrobiologis/kimia/fisik)
↓ ↓Ya Tidakbukan CCP↓ ↓
Apakah penanganan/pengolahan (termasuk cara mengkonsumsi) menghilangkan atau mengurangi bahaya
↓ ↓Yabukan CCP TidakCCP
a. TahuApakah bahan mentah mungkin mengandung/sensitif bahan
berbahaya (mikrobiologis/kimia/fisik)↓
Ya↓
Apakah penanganan/pengolahan (termasuk cara mengkonsumsi) menghilangkan atau mengurangi bahaya
↓Yabukan CCP
b. TempeApakah bahan mentah mungkin mengandung/sensitif bahan
berbahaya (mikrobiologis/kimia/fisik)↓
Ya↓
Apakah penanganan/pengolahan (termasuk cara mengkonsumsi) menghilangkan atau mengurangi bahaya
↓Yabukan CCP
c. TelurApakah bahan mentah mungkin mengandung/sensitif bahan
berbahaya (mikrobiologis/kimia/fisik)↓
Ya↓
Apakah penanganan/pengolahan (termasuk cara mengkonsumsi) menghilangkan atau mengurangi bahaya
10
↓Yabukan CCP
d. Bawang merahApakah bahan mentah mungkin mengandung/sensitif bahan
berbahaya (mikrobiologis/kimia/fisik)↓
Ya↓
Apakah penanganan/pengolahan (termasuk cara mengkonsumsi) menghilangkan atau mengurangi bahaya
↓TidakCCP
e. Bawang putihApakah bahan mentah mungkin mengandung/sensitif bahan
berbahaya (mikrobiologis/kimia/fisik)↓
Ya↓
Apakah penanganan/pengolahan (termasuk cara mengkonsumsi) menghilangkan atau mengurangi bahaya
↓TidakCCP
f. KunyitApakah bahan mentah mungkin mengandung/sensitif bahan
berbahaya (mikrobiologis/kimia/fisik)↓
Ya↓
Apakah penanganan/pengolahan (termasuk cara mengkonsumsi) menghilangkan atau mengurangi bahaya
↓Yabukan CCP
g. Lada Apakah bahan mentah mungkin mengandung/sensitif bahan
berbahaya (mikrobiologis/kimia/fisik)↓
Ya↓
11
Apakah penanganan/pengolahan (termasuk cara mengkonsumsi) menghilangkan atau mengurangi bahaya
↓Yabukan CCP
h. KemiriApakah bahan mentah mungkin mengandung/sensitif bahan
berbahaya (mikrobiologis/kimia/fisik)↓
Ya↓
Apakah penanganan/pengolahan (termasuk cara mengkonsumsi) menghilangkan atau mengurangi bahaya
↓Yabukan CCP
i. JaheApakah bahan mentah mungkin mengandung/sensitif bahan
berbahaya (mikrobiologis/kimia/fisik)↓
Ya↓
Apakah penanganan/pengolahan (termasuk cara mengkonsumsi) menghilangkan atau mengurangi bahaya
↓Yabukan CCP
j. GaramApakah bahan mentah mungkin mengandung/sensitif bahan
berbahaya (mikrobiologis/kimia/fisik)↓
Ya↓
Apakah penanganan/pengolahan (termasuk cara mengkonsumsi) menghilangkan atau mengurangi bahaya
↓Yabukan CCP
k. Gula pasir Apakah bahan mentah mungkin mengandung/sensitif bahan
berbahaya (mikrobiologis/kimia/fisik)↓
Ya↓
12
Apakah penanganan/pengolahan (termasuk cara mengkonsumsi) menghilangkan atau mengurangi bahaya
↓Yabukan CCP
l. Air Apakah bahan mentah mungkin mengandung/sensitif bahan
berbahaya (mikrobiologis/kimia/fisik)↓
Ya↓
Apakah penanganan/pengolahan (termasuk cara mengkonsumsi) menghilangkan atau mengurangi bahaya
↓Yabukan CCP
2. Penentuan Komposisi/Formulasi/Adonan/ResepApakah komposisi/formulasi/adonan/resep penting untuk
mencegah terjadinya bahaya↓ ↓
YaCCP Tidakbukan CCP
1) Komposisi/formula/adonan/resep sayur bobor bayamApakah komposisi/formulasi/adonan/resep penting untuk
mencegah terjadinya bahaya↓
Tidak bukan CCP
3. Setiap Tahap Dalam ProsesApakah tahap ini khusus ditujukkan untuk
menghilangkan/mengurangi bahaya sampai batas aman↓ ↓
Tidak YaCCP ↓
Apakah kontaminasi bahaya dapat terjadi/meningkat melebihi batas aman
↓ ↓Ya Tidak Bukan CCP
↓Apakah tahap proses selanjutnya dapat
menghilangkan/mengurangi bahaya sampai batas aman
13
↓ ↓Yabukan CCP Tidak
1) Tahap penerimaan
Apakah tahap ini khusus ditujukkan untuk menghilangkan/mengurangi bahaya sampai batas aman
↓YaCCP
2) Tahap penyimpanan
Apakah tahap ini khusus ditujukkan untuk menghilangkan/mengurangi bahaya sampai batas aman
↓YaCCP
3) Tahap persiapan (Pengupasan, Pemotongan, Pencucian)Apakah tahap ini khusus ditujukkan untuk
menghilangkan/mengurangi bahaya sampai batas aman↓
YaCCP
4) Tahap pengolahanApakah tahap ini khusus ditujukkan untuk
menghilangkan/mengurangi bahaya sampai batas aman↓
YaCCP
5) Tahap penyajianApakah tahap ini khusus ditujukkan untuk
menghilangkan/mengurangi bahaya sampai batas aman↓
YaCCP
6) Tahap distribusiApakah tahap ini khusus ditujukkan untuk
menghilangkan/mengurangi bahaya sampai batas aman↓
Tidakbukan CCP↓
Apakah kontaminasi bahaya dapat terjadi/meningkat melebihi
14
batas aman↓
Tidakbukan CCP↓
Apakah tahap proses selanjutnya dapat menghilangkan/mengurangi bahaya sampai batas aman
↓TidakCCP
15
Form 3. Penerapan HACCP
Nama produk : tahu bumbu acar
Tabel 3. Penerapan HACCP
TKKP Bahaya Cara Pengendalian
ParameterCCP
Batas Kritis Nilai Target Pemantauan Tindakan Koreksi
Penerimaan bahan makanan
Mikrobilogi, Fisik, Kimia
Pemisahan dengan bahan makanan yang lain
Penerimaan bahan disesuaikan dengan spesifikasi
Spesifikasi bahan makanan
Standar Hygiene sanitasi alat, tenaga dan ruangan
Bahan makanan yang bersih, segar dan bebas cemaran serta sesuai spesifikasi
Kebersihan tenaga penerimaan
Kebersihan tempat penerimaan
Kebersihan alat penerimaan
Spesifikasi bahan makanan yang diterima sesuai dengan spesifikasi bahan makanan yang ditentukan
Hygiene sanitasi tenaga, alat dan tempat sesuai prosedur
Sortasi kelayakan bahan makanan
Inspeksi personal hygiene, kebersihan alat dan tempat penerimaan
Penukaran bahan makanan yang tidak sesuai dengan spesifikasi
Memilih produk yang bersih, segar, aman, serta bebas dari cemaran
Meningkatkan APD, personal hygiene, kebersihan tempat dan alat
PenyimpananBahan
Mikrobilogi, Fisik
Pemisahan dengan bahan
Suhu ruang penyimpana
Suhu ruang penyimpanan
Suhu ruang penyimpana
Pemeriksaan kebersihan
Menyimpan bahan
16
makanan makanan yang lain
Penyimpanan bahan disesuaikan dengan spesifikasi
Cara penyimpanan dilakukan dengan benar
Penyimpanan tidak dilakukan dalam waktu yang lama
n dan waktu penyimpanan
Hyigiene sanitasi tempat dan alat penyimpanan
Pemisahan tempat penyimpanan
bahan makanan kering ±200C, suhu ruang penyimpanan bahan makanan segar lauk pauk seperti daging, ayam, ikan antara -5 – 00C, serta suhu ruang penyimpanan bahan makanan segar sayur mayur dan buah-buahan antara 10 – 150C
Tempat penyimpanan bersih, bebas dari binatang pengerat
Alat penyimpanan bersih serta dibedakan
n sesuai dengan standar
Hygiene sanitasi alat dan tempat sesuai dengan prosedur
Tempat/ rak penyimpanan sesuai standar
alat dan tempat penyimpanan
Pengecekan suhu ruang penyimpanan
makanan sesuai dengan jenisnya
Suhu ruangan sesuai dengan standar
Menjaga kebersihan ruang dan alat penyimpanan
17
atau dipisah2 setiap jenis bahan makanan
Tahap persiapan
Fisik dan kimia
Memilih bahan makanan dari tempat penyimpanan yang masih bagus
Pencucian bahan makanan dengan air mengalir
Kebersihan alat dan tempat serta personal higiene
Spesifikasi bahan makanan
Hygiene sanitasi personal, ruang serta alat
Lama waktu persiapan
Bahan makanan bagus, aman, segar serta bebas cemaran
Penerapan higiene sanitasi
Persiapan bahan makanan sesuai dengan standar porsi dan lama waktu persiapan 1-2 jam
Bahan makanan sesuai dengan spesifikasi
APD, hygiene personal, alat dan ruang sesuai dengan prosedur
Tidak ada kontaminasi
Bahan makanan sesuai dengan standar porsi
Sampling terhadap bahan makanan yang disiapkan, penimbangan bahan makanan
Inspeksi hygiene personal, alat, dan ruang
Pengecekan jumlah bahan makanan disesuaikan dengan standar porsi
Pemilihan bahan makanan yang akan diolah
Penimbangan porsi bahan makanan
Meningkatkan APD tenaga penjamah
Kebersihan alat, ruang maupun personal dijaga
Waktu persiapan tepat waktu
Tahap Pengolahan
Mikrobiologi, fisik, kimia
Pengolahan dengan suhu dan waktu sesuai serta
Suhu, cara pengolahan, dan waktu pengolahan
Suhu masakan >100 C
lama waktu pengolahan
Waktu dan suhu pengolahan sesuai
Pengecekan SOP proses pengolaha
Pengolahan bahan makanan sesuai
18
higiene sanitasi tenaga pengolah, alat dan tempat terjamin
Tidak membiarkan bahan makanan terlalu lama di luar.
yang tepatHygiene
sanitasi ruang, alat, dan personal
30-60 menit tergantung jenis bahan makanannya
hygiene sanitasi alat, tempat dan personal
Higiene sanitasi tenaga pengolah, tempat, dan ruang sesuai standar
npemeriksaan
waktu dan suhu pemasakan
Pemeriksaan hygiene sanitasi tanaga pengolah, ruang dan tempat
dengan SOP
Penerapan higiene sanitasi penjamah, alat serta tempat
Tahap penyajian sebelum distribusi
Mikrobiologi dan fisik
Memisahkan makanan dengan bahan makanan yang lain terutama bahan makanan mentah.
Menutup bahan makanan
Penerapan higiene sanitasi penjamah makanan tempat
Suhu, alat, dan waktu penyajian
Hygiene tenaga penyaji
Suhu, alat dan waktu penyajian sesuai dengan prosedur
Penerapan higiene sanitasi penjamah serta alat
Makanan sesuai dengan mutu, kualitas maupun kuantitas
Hygiene tenaga penyaji dan alat sesuai dengan standar
Sesuai dengan standar porsi
Inspeksi kegiatan penyajian
Pemeriksaan kebersihan alat penyajian serta higiene sanitasi
Tenaga penyaji menerapkan higiene sanitasi sesuai dengan standar
Menggikuti SOP yang berlaku
Tenaga penyaji tidak banyak bicara dan bercanda selama penyajian
19
Tenaga penyaji mencuci tangan sebelum dan sesudah penyajian
Tahap Distribusi
Mikrobiologi, fisik dan kimia
Memisahkan makanan dengan bahan makanan yang lain terutama bahan makanan mentah.
Menutup bahan makanan
Penerapan higiene sanitasi penjamah makanan tempa
Melakukan distribusi dengan cepat
Menjaga kebersihan alat distribusi
Hygiene wadah makanan dan alat distribusi
Hygiene tenaga pramusaji
Waktu distribusi
Lama Waktu pendistribusian sesuai dengan standar <30 menit
Personal hygiene tenaga pengolah dan hygiene alat yang digunakan untuk distribusi
Waktu pendistribusian sesuai dengan SOP
Hygiene sanitasi alat dan personal sesuai dengan standar
Cek waktu pendistribusian
Inspeksi personal hygiene dan kebersihan alat
Pramusaji mencuci tangan sesudan dan sebelum penyajian
Pramusaji menerapkan higiene sanitasi
20
BAB II
PEMBAHASAN
1. Penerimaan Bahan Makanan
Penerimaan bahan makanan yang dilakukan tergantung dari jenis bahan makanannya.
Bahan makanan basah diterima setiap hari menjelang pengolahan sedangkan bahan
makanan kering diterima 2-3 hari sekali. Bahan makanan biasanya pada pagi hari sekitar
pukul 08.30 atau kalau ada kekurangan bisa dilakukan penerimaan kembali yang biasanya
dilakukan sekitar pukul 12.00. Makanan yang datang diolah pada siang hari, sore hari dan
hari berikutnya makanan matang dipesan dalam keadaan siap untuk disajikan dan datang
menjelang waktu penyajian. Telur bahan mumbu termasuk dalam bahan makanan kering
sedangkan tahu dan tempe masuk dalam bahan makanan basah.
Bahan makanan diantar oleh rekanan dengan menggunakan mobil pick up terbuka.
Bahan makanan yang diantar ditimbang, disesuaikan dengan spesifikasi bahan. Untuk telur
dilakukan pembersihan kotoran pada kulit telur dengan mengerik dan mengelap dengan kain
Pada saat mengantar bahan makanan, rekanan tidak menggunakan tutup kepala, celemek,
sarung tangan, dan sandal yang digunakan bukan sandal bersih khusus untuk dapur.
Pengendalian bahaya dapat dilakukan dengan menyortir bahan makanan dan disesuaikan
dengan spesifikasi bahan, menjaga kebersihan tenaga penerima yang ikut serta dalam
proses penerimaan termasuk rekanan, menjaga kebersihan tempat dan alat penerimaan
serta memperlakukan bahan makanan dengan benar.
2. Penyimpanan bahan makanan
Bahan makanan disimpan sesuai jenis bahan makanannya. Penyimpanan bahan kering
dilakukan dalam gudang penyimpanan pada rak dengan suhu dan kelembaban yang
terpantau, sedangkan bahan makanan basah disimpan dalam freezer maupun cooler.
Bahan makanan basah disimpan paling lama sehari sebelum pengolahan sedangkan bahan
mahan makanan kering disimpan rata-rata paling lama 3 hari. Telur, tahu dan tempe
disimpan di rak pada suhu ruang. Telur disimpan rata-rata maksimal 3 hari sedangkan tahu
dan tempe rata-rata maksimal 1 hari. Bumbu dalam bentuk halus disimpan dalam kulkas
pada kontainer maupun plastik tertutup rapat serta tidak dicampur dan biasanya bumbu
habis dalam 2-3 hari. Pencegahan kontaminasi pada saat penyimpanan dilakukan dengan
menerapkan higiene sanitasi baik, penjamah, alat maupun lingkungan. Suhu serta waktu
penyimpanan juga diatur sehingga meminimalkan kerusakan maupun kontaminasi bahan
makanan.
3. Persiapan bahan makanan
Di bagian persiapan, telur dicuci, direbus kemudian dikupas, tahu dicuci, sedangkan
tempe dibuka dari bungkusnya kemudian dipotong sesuai porsi. Persiapan bumbu dilakukan
21
oleh seorang tenaga dapur bumbu berdasarkan standar bumbu RSU Banyumas. Persiapan
bahan makanan dilakukan menjelang pengolahan makanan, yang biasanya dilakukan 2-3
jam sebelum distribusi. Pengendalian bahaya dapat dilakukan dengan memilih bahan
makanan dari tempat penyimpanan yang masih dalam keadaan bagus, mencucian bahan
makanan dengan air mengalir, menjaga kebersihan alat dan tempat serta penerapan higiene
sanitasi.
4. Pengolahan Bahan Makanan
Pengolahan bahan makanan dilakukan 2-3 jam sebelum penyajian. Pada tahap
pengolahan ini tenaga menumis bumbu hingga harum, kemudian ditambahkan air dan
ditunggu hingga mendidih. Setelah mendidih, tempe yang telah disiapkan dimasukkan,
setelah kira-kira tempe matang lalu tahu dan telur dimasukkan dan ditunggu sampai
semuanya matang. Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk pengolahan ini sekitar 45 menit.
Makanan yang telah matang ditaruh di waskom stainless untuk menungu proses penyajian.
Pengendalian bahaya dapat dilakukan dengan cara segera mengolah bahan makanan
yang telah dipersiapkan, tidak membiarkan bahan makanan ditempat terbuka terlalu lama,
pengolahan dengan suhu dan waktu sesuai serta penerapan higiene sanitasi tenaga
pengolah, alat dan tempat.
5. Penyajian makanan
Penyajian makanan dilakukan segera setelah makanan selesai diolah, biasanya sekitar
30 menit setelah diolah. Tahu bumbu acar disajikan dalam piring berpenutup plastic wrap
untuk VIP dan kelas I dan dalam plato stainless untuk kelas II dan III. Pengendalian bahaya
dapat dilakukan dengan memisahkan makanan dengan bahan makanan yang lain terutama
bahan makanan mentah, menutup bahan makanan, serta penerapan higiene sanitasi
penjamah makanan tempat.
6. Pendistribusian makanan
Proses pendistribusian dilakukan segera setelah penyajian. Pendistribusian dilakukan
dengan menggunakan troli yang dibawa oleh pramusaji. Makanan sampai ke pasien ± 15
menit setelah. Makanan didistribusikan disesuaikan dengan diit masing-masing pasien.
Beberapa pramusaji sudah memperhatikan personal hygiene dengan menggunakan
masker, tetapi untuk penutup kepala masih belum digunakan. Pengendalian bahaya dapat
dilakukan dengan cara menjaga personal hygiene tenaga pendistribusi makanan, menjaga
kebersihan alat yang digunakan pada saat pendistribusian makanan, distribusi segera
dilakukan setelah makanan selesai diolah, waktu pendistribusian tidak boleh >30 menit.
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Proses pengolahan tahu bumbu acar meliputi tahap penerimaan bahan,
penyimpanan, persiapan, pengolahan, penyajian dan pendistribusian makanan.
2. Risiko bahaya yang dapat terjadi selama proses pengolahan diantaranya bahaya
cemaran fisik, biologi, mikrobiologi dan kimia.
3. Pengendalian bahaya sudah dilakukan dalam setiap proses, mulai dari penerimaan
bahan makanan hingga distribusi makanan sehingga makanan aman untuk
dikonsumsi oleh konsumen.
B. Saran
1. Inspeksi untuk melihat kepatuhan tenaga dalam menjalankan higiene sanitasi
2. Memantau keadaan bahan makanan selama penyimpanan
3. Penerapan SOP sesuai standar
23