Fissura Ani
-
Upload
eva-zheichua -
Category
Documents
-
view
347 -
download
3
Transcript of Fissura Ani
![Page 1: Fissura Ani](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081719/5572133d497959fc0b91e895/html5/thumbnails/1.jpg)
Definisi
Fissura ani merupakan robekan mucosa, atau luka epitel memanjang sejajar
sumbu anus. Fissura biasanya tunngal dan terletak di garis tengah posterior.
Kadang dapat terjadi infeksi di sebelah oral di kripta antara kolumna rectum pada
muara kelenjar rectum. Papilla di kolumna menunjukkan oedem yang telah
berkembang sampai hipertrofi papilla. Keadaan ini harus dibedakan dengan polip
rectum. Daerah di sebelah aboral fissure kulit juga mengalami radang kronik
dengan bendungan limpa dan akhirnya fibrosis. Kelainan kronik di kulit ini yang
disebut skin tag yang menjadi tanda pengenal fissure ani.
Epidemiologi
Insidens terjadinya fissura ani merupakan 1 dalam 350 orang. Frekuensi
terjadinya fissure ani sama di antara laki-laki dan perempuan. Fissura ani lebih
cenderung terjadi pada usia yang lebih muda dan usia pertengahan.
Etiologi
Kebanyakan fissura ani terjadi karena regangan mucosa anus melebihi
kemampuannya. Sekali fissura terjadi, maka akan terbentuk suatu lingkaran setan.
Dengan adanya nyeri ketika defikasi maka penderita akan menjadi takut untuk
defikasi, hal ini akan menyebabkan feces menjadi keras dan feces yang keras akan
menambah aktifitas sphincter. Fissura ani dapat disebabkan oleh berbagai
penyebab, antaranya
-idiopatik
-iritasi akibat diare
-cedera partus
-penggunaan laksative
-iatrogenik
-inflammatory bowel diseases
-sexually transmitted diseases
![Page 2: Fissura Ani](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081719/5572133d497959fc0b91e895/html5/thumbnails/2.jpg)
Anatomi Kanalis Anal
Kanalis anal merupakan bagian akhir dari usus besar dan rektum, yang berawal
dari diafragma pelvis yang melewati otot levator ani dan berakhir pada pinggiran
anal. Kanalis ini mempunyai panjang sekitar 4 cm. Dinding otot dari kanalis anal
merupakan kelanjutan dari lapisan otot sirkuler rektum yang kemudian menebal
dan membentuk sfingter internal.
Secara anatomis kanalis anal memanjang dari pinggiran anal sampai ke linea
dentata. Akan tetapi untuk alasan praktis, ahli bedah terkadang mendefinisikan
kanalis anal memanjang dari pinggiran anal sampai ke cincin anorektal. Cincin
anorektal sendiri teraba saat pemeriksaan rektal sekitar 1-1,5 cm di atas linea
dentata.
Gambar 1. Anatomi Kanalis Anal
Pinggiran anal adalah pertemuan antara anoderm dan kulit perianal. Anoderm
merupakan epitel tersendiri yang kaya akan saraf tapi kurang dalam hal perangkat
kulit (folikel rambut, kelenjar sebasea, atau kelenjar keringat). Linea dentata atau
linea pectinata yang merupakan pertemuan mukokutaneus sebenarnya, terletak 1 –
1,5 di atas pinggiran anal. Terdapat zona transisional atau cloacogenik sebesar 6 –
12 mm di atas linea dentata, yang merupakan peralihan epitel skuamosa anoderm
menjadi kuboidal dan kemudian epitel kolumnar.
Kanalis anal dikelilingi oleh sebuah sfingter eksternal dan internal, yang
keduanya menjalankan mekanisme sfingter anal. Sfingter internal merupakan
![Page 3: Fissura Ani](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081719/5572133d497959fc0b91e895/html5/thumbnails/3.jpg)
kelanjutan dari bagian dalam otot polos sirkuler rektum. Juga merupakan otot
involunter dan normalnya berkontraksi saat istirahat. Bidang intersfingterik
menggambarkan kelanjutan fibrosa dari lapisan otot polos longitudinal rektum.
Sfingter eksternal merupakan otot volunter berlurik, yang terbagi menjadi
tiga putaran bentuk U (subkutaneus, superfisial, dan profunda) namun bekerja
sebagai satu kesatuan. Sfingter eksternal merupakan kelanjutan dari otot-otot
levator dari dasar pubis, khususnya otot puborectalis. Putaran paling atas
terbentuk oleh otot puborektalis, yang berasal dari pubis. Putaran di tengah
terbentuk oleh otot sfingter eksternal superfisial, yang berasal dari ujung coccyx
atau ligamentum anococcygeal. Putaran yang paling bawah tersusun oleh lapisan
subkutaneus dari otot sfingter eksternal. Otot puborektalis berasal dari pubis dan
menyatu pada posterior dari rektum. Normalnya sfingter berkontraksi
menghasilkan penyudutan 80° dari sudut pertemuan anorektal.
Dari area setinggi cincin anorectal ke arah distal dan antara otot sfingter
internal dan eksternal, lapisan otot longitudinal rektum menyatu dengan serat dari
levator ani dan otot puborektalis yang kemudian membentuk otot longitudinal
conjoined. Serat-serat otot ini, yang dapat memotong bagian bawah dari sfingter
eksternal untuk kemudian masuk ke dalam kulit perianal dan mengerutkan
pinggiran anal, disebut sebagai corrugator cutis ani.
Kolumna Morgagni terdiri dari 8–14 lipatan mukosa longitudinal yang
terletak tepat di atas linea dentata dan membentuk kripta analis pada ujung
distalnya. Kelenjar-kelenjar rudimenter kecil membuka pada kripta-kripta ini.
Saluran dari kelenjar-kelenjar ini menembus sfingter internal dan badan dari
kelenjar ini terletak pada bagian intersfingterik.
Patofisiologi
Pada fissura ani, daerah yang sering terkena adalah daerah distal linea dentate.
Sekitar 90% dari fissura ani terjadi di garis tengah bagian posterior dimana
merupakan bagian terlemah dari otot-otot yang melingkari anus. 10% terjadi
dibagian anterior dari garis tengah.
![Page 4: Fissura Ani](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081719/5572133d497959fc0b91e895/html5/thumbnails/4.jpg)
Keighley membagi fissura ani menjadi:
1. Fissura ani primer
- Akut
- Kronis
2. Fissura ani sekunder
Fissura ani primer tampak sebagai suatu superficial ulcer pada mukosa anal di
bawah linea dentata, apabila letaknya lebih ke proksimal hampir dapat dipastikan
merupakan fissura ani sekunder akibat penyakit lain. Fissura ani dikatakan akut
bila penyakit terjadi kurang dari 6 minggu, dan dikatakan kronis bila sudah lebih
dari 6 minggu.
Gambar 2. Fissura Ani
Apabila feces yang keras melewati anal canal akan terjadi perenggangan dan
merobek mucosa anal. Fissura ani biasanya terjadi pada bagian anterior dan
posterior, di duga daerah ini merupakan daerah lemah.. Ketika feses melewati anal
canal, massa akan disalurkan ke bagian anterior dan posterior oleh karena adanya
otot pada bagian lateral. Fissura akan meningkatkan kontraksi internal anal
sphincter dan meningkatkan tekanan istirahat pada anal canal. Peningkatan
tekanan menyebabkan iskemia pada area disekitar fissura. Adanya spasme yang
berulang pada anal canal dan adanya iskemia yang berlanjut akan menyebabkan
fissura menjadi kronis oleh karena ulkus yang tidak dapat sembuh.
Dasar fissura ani akut merupakan suatu lapisan tipis putih yang melapisi
jaringan ikat submucosa dan otot longitudinal, yang menyebar dari intersphinteric
![Page 5: Fissura Ani](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081719/5572133d497959fc0b91e895/html5/thumbnails/5.jpg)
groove kemudian melapisi otot sirkular sphincter interna. Pada fissura ani akut
ulkus tampak berbatas tegas,tidak terdapat indurasi,odema atau kavitasi.
Sedangkan dasar dari fissura ani kronis tampak serat otot sphincer interna.
Pada fissura ani kronis tampak tepi ulkus mengalami indurasi dan apabila proses
berlanjut ulkus akan bertambah luas dan bagian luar tampak odematous oleh
karena adanya obstruksi lymphatik, skin tag dan hypertropi papila anus dapat di
temukan dalam keadaan fissura ani kronis.
Infeksi dapat terjadi dan dapat menyebar ke atas menimbulkan abses
submukosa atau intersphincteric abses atau ke bawah menjadi perianal abses di
bawah skin tag. Adanya perianal abses yang persisten dapat menimbulkan fistula
superficial yang berjalan dari bagian bawah fissura dan keluar pada skin tag.
Gambar 2. Abses Perianal
Fissura ani sekunder disebabkan krena beberapa kelainan patologis seperti
Crohn’s disease, tuberkulosa anus, AIDS, atau setelah tindakan operasi pada
daerah anus. Fissura ani akibat komplikasi Crohn’s disease atau tuberkulosa
biasanya tidak terasa nyeri.
Manifestasi Klinis
1. Anamnesis
![Page 6: Fissura Ani](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081719/5572133d497959fc0b91e895/html5/thumbnails/6.jpg)
Nyeri didaerah rektum, biasanya digambarkan seperti rasa terbakar, rasa
terpotong, atau seperti terasa robekan. Nyeri sejalan dengan kontraksi usus;
spasme anus perlu dicurigai terjadinya fissura ani.
Konstipasi akibat takut nyeri.
Feses keras
Buang air besar berdarah warna merah terang pada permukaan feses. Darah
biasanya tidak bercampur dengan feses.
Mucoid discharge
Pruritus
2. Pemerisaan Fisik
Pada inspeksi sering ditemukan skin tag, fissura, dan hipertropi papilla. Pada
sebagian besar penderita dapat dibuat diagnosis fissura ani hanya dengan
inspeksi saja. Pemeriksaan dilakukan dengan menarik kedua pantat secara
perlahan-lahan untuk melihat apakah ada skin tag, discharge, atau darah.
Pada colok dubur, jari dimasukkan menulusuri bagian lateral terlebih dulu
untuk mengurangi nyeri tekan. Pinggir fissura dapat teraba irregular dengan
nyeri tekan yang dirasa sangat menyakitkan. Fissura ani akut terlihat eritem
dan mudah berdarah. Pada fissura yang kronis, nyeri tidak begitu hebat
sehingga pemeriksaan colok dubur dapat dilakukan. Fissura ani kronik ditandai
dengan tiga gejala klasik yaitu ulkus yang dalam, sentinel pile (dimana
terbentuk saat bagian dasar fissura mengalami edema dan hipertropi), Papilla
anal membesar.
Proktoskopi juga dilakukan dengan cara yang sama, yaitu anestesi topik
dan tekanan pada sisi kontralateral. Pemakaian protoskopi dewasa pd keadaan
akut biasanya tidak mungkin dilakukan oleh krn sgt nyeri. Biasanya dengan
memakai infant sigmoidoscopy Llyod-Davies dapat dilihat kelainan - kelainan
pada mukosa rektum & anal canal.
3. Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis fissura ani tidak hanya didasarkan pada anamnesis dan pemeriksaan
fisik semata. Pemeriksaan penunjang untuk menyokong diagnosis dari fissura
![Page 7: Fissura Ani](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081719/5572133d497959fc0b91e895/html5/thumbnails/7.jpg)
ani sangat diperlukan untuk mengetahui lebih pasti penyebab dan ketepatan
diagnosis.
Adapun pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan pada pasien fissura
ani yaitu dengan melakukan pemeriksaan hitung jenis darah dan
kultur darah. Yang mana dari pemeriksaan itu dapat diperhatikan jumlah sel
darah putih.
Diagnosis Banding
Diagnosis banding terdiri atas luka atau rekah anus lainnya, seperti tuberkulosis,
sifilis, AIDS, atau proktitis. Fisura anus kadang disertai hemoroid intern. Bila ada
keluhan nyeri pada penderita hemoroid biasanya ada fisura, sebab hemoroid intern
tidak menyebabkan nyeri.
Daftar Pustaka
Brunicardi, Andersen, Billiar, Dunn, Hunter, Pollock. 2005. Colon, Rectum, and
Anus. In Schwartz’s Principles of Surgery. 8th edition. Vol 2. USA: McGraw-Hill.
P 1057-70.
Sjamsuhidajat, Wim de Jong. 2003. Usus halus, Appendiks, kolon, dan
Anorektum. Dalam Buku ajar ilmu bedeah. Edisi 2. Jakarta:EGC. Hal 646-53.
![Page 8: Fissura Ani](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022081719/5572133d497959fc0b91e895/html5/thumbnails/8.jpg)
Lawrente, Gerard. 2004. Anal Fissure. Lange, current surgical diagnosis &
treatment. 11th edition. Lange Medical Book. Page 766 –768.