Fisiologi sistem respirasi

50
Oleh: dr. M Faiq Sulaifi Kuliah Ilmu Dasar Keperawatan Program S1 Ilmu Keperawatan STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN

Transcript of Fisiologi sistem respirasi

Page 1: Fisiologi sistem respirasi

Oleh: dr. M Faiq SulaifiKuliah Ilmu Dasar KeperawatanProgram S1 Ilmu Keperawatan

STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN

Page 2: Fisiologi sistem respirasi

Fungsi Respirasi

Page 3: Fisiologi sistem respirasi

Ventilasi ParuVentilasi paru adalah aliran gas keluar dan masuk

antara atmosfer dan alveoliSeperti air, gas pernapasan juga mengalir dari

tekanan tinggi menuju tekanan rendahMekanisme ini dapat diterangkan melalui

persamaan:F = ∆P/R

1.F: flow (aliran udara)2.∆P: perbedaan tekanan antara atmosfer dan

alveoli3.R: resistensi paru

Page 4: Fisiologi sistem respirasi

Ventilasi Paru

Ketika P atmosfir > P alveoli maka udara akan masuk ke dalam paru

Ketika P atmosfir < P alveoli maka udara akan keluar dari paru

Page 5: Fisiologi sistem respirasi

Otot-otot Pernapasan

Page 6: Fisiologi sistem respirasi

Tekanan Alveolar pada Ventilasi

Page 7: Fisiologi sistem respirasi

Tekanan Transpulmonal pada Respirasi

Page 8: Fisiologi sistem respirasi

Volume Respirasi

Page 9: Fisiologi sistem respirasi

Volume Respirasi

Page 10: Fisiologi sistem respirasi

Kapasitas dan Volume Paru

Untuk mengukur kapasitas dan volume paru diperlukan Spirometer

Alat ini terdiri dari drum yang dimasukkan ke dalam bejana berisi air

Drum berisi udara pernapasan

Ketika ditiup maka drum akan naik turun

Proses ini disebut spirometri Hasilnya disebut spirogram

Page 11: Fisiologi sistem respirasi

Fungsi Saluran Pernapasan

Page 12: Fisiologi sistem respirasi

Gerakan Modifikasi Pernapasan

Page 13: Fisiologi sistem respirasi

Membran Respirasi

Lapisan membran respirasi:

1. Fluid and surfactant layer

2. Epitel alveoli3. Membran basal alveoli 4. Interstisial space5. Membran basal kapiler6. Endotel kapiler

Page 14: Fisiologi sistem respirasi

Hukum Fick

Menurut Hukum Fick, kecepatan difusi gas melalui suatu membran respirasi tergantung pada luas permukaan membran (A), konstanta difusi (D), selisih tekanan parsial gas di antara kedua sisi membran (P1 – P2) dan ketebalan membran (T)

Page 15: Fisiologi sistem respirasi

Gangguan Difusi Gas

Kondisi turunnya kecepatan difusi gas dalam alveoli disebut diffusion limited problems

Page 16: Fisiologi sistem respirasi

Difusi O2 dan CO2 dalam Alveoli

Page 17: Fisiologi sistem respirasi

Kapasitas Difusi dalam AlveoliPada waktu latihan:1. Kecepatan difusi O2 adalah 65

ml/menit/mmHg2. Kecepatan difusi CO2 adalah

1200-1300 ml/menit/mmHgPeningkatan kecepatan ini

terjadi karena:1. Pembukaan kapiler paru yang

sebelumnya dormant2. Adanya rasio ventilasi/perfusi

Page 18: Fisiologi sistem respirasi

Rasio Ventilasi/Perfusi

Idealnya, paru menerima ventilasi udara yang sebanding dengan aliran darah ke paru

Kenyataanya, ventilasi alveoli sekitar 4 L/menit dan aliran darah alveoli sekitar 5L/menit

Sehingga rasio V/Q sekitar 0,8

Page 19: Fisiologi sistem respirasi

Rasio Ventilasi/Perfusi

Rasio V/Q akan meningkat di apex paru dan akan menurun jika semakin ke basal paru

Page 20: Fisiologi sistem respirasi

Kelainan Rasio V/Q

Pada A, tidak ada ventilasi tetapi ada perfusi, sehingga rasio V/Q = 0

Ini disebut shunt unit Pada B, tidak ada

perfusi tetapi ada ventilasi, sehingga rasio V/Q = ~

Ini disebut dead space unit

Page 21: Fisiologi sistem respirasi

Kelainan Rasio V/Q

1. Pulmonary disorders that increase the V/Q ratio include: pulmonary emboli, pneumothorax,etc.

2. Pulmonary disorders that decrease the V/Q ratio include: pneumonia, emphysema, bronchitis, asthma

Page 22: Fisiologi sistem respirasi

Transpor Gas

Ada 3 tahap perjalanan gas dalam tubuh:

1.Pertukaran gas di alveoli (alveolar gas exchange)

2.Transpor gas dalam sirkulasi

3.Pertukaran gas di jaringan dan sel (systemic gas exchange)

Page 23: Fisiologi sistem respirasi

Tekanan Parsial Gas dalam Sirkulasi

P O2 dari alveoli adalah 104 mmHgP O2 dalam aorta adalah 100 mmHg

Kenapa?Karena 2% PO2 masuk ke sirkulasi bronkialSisanya (98%) masuk ke atrium sinistra

Page 24: Fisiologi sistem respirasi

Pertukaran Gas di Alveoli

Page 25: Fisiologi sistem respirasi

Transpor Gas di Jaringan

Page 26: Fisiologi sistem respirasi

Tekanan Parsial Gas

Page 27: Fisiologi sistem respirasi

Gas O2 di Aorta

P O2 dari alveoli adalah 105 mmHg

P O2 dalam aorta adalah 100 mmHg

Kenapa?Karena 2% P O2 masuk ke sirkulasi bronkialSisanya (98%) masuk ke atrium sinistra

Page 28: Fisiologi sistem respirasi

Analisa Gas Darah

Page 29: Fisiologi sistem respirasi

Transpor O2 dalam Sirkulasi

Page 30: Fisiologi sistem respirasi

Kurva Dissosiasi Hb-O2

Page 31: Fisiologi sistem respirasi

Kurva Disosiasi Hb-O2

Dari kurva di atas:1.O2 di alveoli dengan saturasi 97% = 19,4

ml/100 ml darah2.O2 di jaringan dengan saturasi 75% =14,4

ml/100 ml darah3.Maka O2 yang dilepas ke jaringan = 19,4 -

14,4 = 5 ml/100 ml darah

Page 32: Fisiologi sistem respirasi

Efek Bohr

Faktor-faktor yang dapat menggeser kurva disosiasi ke kanan (Efek Bohr):

kadar H+

kadar CO2

temperatur kadar difosfogliserat (DPG)Maksud “bergeser ke

kanan”: Hb semakin mudah mengikat O2 di alveoli dan semakin mudah melepas O2 ke jaringan.

Page 33: Fisiologi sistem respirasi

Difusi O2 ke Jaringan

a. P O2 interstitial= 40 mmHg

b. P O2 intrasel= 23 mmHg Kenapa?1. Karena hanya P O2 1 – 3 mmHg yang

dibutuhkan untuk metabolisme sel2. Sehingga 23 mmHg lebih dari cukup.3. Penggunaan O2 oleh sel secara metabolik

tergantung kepada ADP.

Page 34: Fisiologi sistem respirasi

Transpor CO2 dalam Sirkulasi

Page 35: Fisiologi sistem respirasi

Transpor CO2 dalam Sirkulasi

Page 36: Fisiologi sistem respirasi

Kurva Dissosiasi CO2

Dari kurva di atas:1. Volume CO2 pada P CO2: 45

mmHg (sebelum ke alveoli) = 52 ml/100 ml darah

2. Volume CO2 pada P CO2: 40 mmHg (dari alveoli) = 48 ml/100 ml darah

3. Jumlah CO2 yang dilepaskan ke alveoli = 52 – 48 = 4 ml/100 ml darah

Page 37: Fisiologi sistem respirasi

Efek HaldaneProses dissosiasi

CO2 terjadi ketika P O2 = 40 mmHg (di jaringan) dan ketika P O2 = 100 mmHg (di alveoli)

Ini disebut Efek Haldane

Page 38: Fisiologi sistem respirasi

Efek HaldaneIkatan Hb-O2 merupakan asam kuat

Memudahkan pelepasan CO2 dari darah ke alveoli melalui 2 cara:

Hb yang asam akan mengurangi afinitas dengan CO2 sehingga mudah lepas ke alveoli

Ion H+ (dari keadaan asam) + HCO3- = H2CO3

= H2O + CO2 (ke alveoli)

Page 39: Fisiologi sistem respirasi

Mekanisme Regulasi Respirasi Ada 2 mekanisme pengaturan nafas:1. Nervous mechanisms (pengaturan saraf)2. Chemical mechanisms (pengaturan kimiawi)

Page 40: Fisiologi sistem respirasi

Pengaturan SarafAda 3 pusat pengaturan

napas di batang otak:1. Kelompok respirasi

dorsal: t. u inspirasi2. Kelompok respirasi

ventral: t.u ekspirasi3. Pusat pneumotaksik:

untuk pola napas, kecepatan dan dalamnya pernapasan

Page 41: Fisiologi sistem respirasi

Pengaturan Saraf

Page 42: Fisiologi sistem respirasi

Pengaturan Saraf

Yang mempengaruhi pusat napas di batang otak:

1. Voluntary action2. Emotion3. Temperature4. Batuk5. Bersin6. Kerja fisik karena

adanya mekanosensor di sistem muskuloskeletal

Page 43: Fisiologi sistem respirasi

Pengaturan Kimiawi

Selain 3 area di atas, terdapat area tambahan, yaitu?

Area Kemosensitif Pusat

Area ini sensitif terhadap:

1. CO2

2. H+

Area ini tidak sensitif terhadap O2

Page 44: Fisiologi sistem respirasi

Pengaturan Kimiawi

Selain kemoreseptor pusat, juga terdapat kemoreseptor perifer yang sensitif terhadap O2 yaitu:

1. Badan aorta2. Badan karotis

Page 45: Fisiologi sistem respirasi

Pengaturan Kimiawi

Page 46: Fisiologi sistem respirasi

Keseimbangan Asam-Basa

Page 47: Fisiologi sistem respirasi

Keseimbangan Asam-Basa

Asidosis : keadaan tubuh kelebihan ion H+

Alkalosis: keadaan tubuh kekurangan ion H+

Dibagi 4 macam:1. Asidosis metabolik2. Asidosis respiratorik3. Alkalosis metabolik4. Alkalosis respiratorik

Page 48: Fisiologi sistem respirasi

Klasifikasi Hipoksia

Keadaan kekurangan oksigen pada tubuh, dibagi menjadi:

1.Hypoxemic hypoxia, contoh: hipoventilasi, O2 atmosfer, penyakit-penyakit pernapasan

2.Stagnant hypoxia, contoh: defisiensi sirkulasi, bendungan jantung

3.Anemic hypoxia, contoh: berbagai macam jenis anemia

4.Histotoxic hypoxia, contoh: keracunan sel karena sianida dsb

Page 49: Fisiologi sistem respirasi

Penyebab Hipoksia

Page 50: Fisiologi sistem respirasi

Jazakumullah Khairan