fisiologi sistem integumen - Unija.com
-
Upload
enni-qanita -
Category
Education
-
view
4.989 -
download
7
description
Transcript of fisiologi sistem integumen - Unija.com
Oleh:
Aris Khoirul LatifahEnni Qanita Oktaviani
Nor Imamatul Asyiyah
FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN
Fisiologi Sistem Integumen
Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan menginformasikan manusia terhadap lingkungan sekitarnya. Fisiologi sistem integumen dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Fisiologi indra kulit2. Fisiologi indra rasa raba
Fisiologi merupakan ilmu yang mempelajari fungsi, mekanisme, dan cara kerja dari organ jaringan dan sel-sel organisme.Integumen berasal dari bahasa Latin "integumentum", yang berarti "penutup".
Fisiologi Indra Kulit
Kulit manusia mempunyai fungsi
yang sangat penting selain menjalin
kelangsungan hidup secara umum,
Fungsi-fungsi tersebut yaitu :- fungsi proteksi- fungsi absorpsi- fungsi ekskresi- fungsi persepsi- fungsi pengatur suhu tubuh- fungsi pembentukan pigmen- fungsi keratinasi- fungsi pembentukan vitamin D- sebagai pengatur/pengontrol suhu
Muda Tua
Fisiologi Indra Rasa Raba
Indra rasa raba terdapat pada kulit dan berfungsi sebagai pelepas panas yang ada pada tubuh. Kulit banyak memiliki ujung-ujung saraf rasa yang menerima rangsangan dari luar dan diteruskan ke pusat saraf di otak.Macam-macam fisiologi indra rasa raba yaitu :
- rasa mekanik- rasa suhu- rasa propriosepsi- rasa nyeri- rasa gatal
Fisiologi Rambut
• Fungsi rambut–Melindungi kulit dari pengaruh buruk–Menyaring udara pada hidung– Pengatur suhu– Indra peraba yang sensitif
• 3 fase pertumbuhan rambut– Fase pertumbuhan (anagen)– Fase peralihan (katagen)– Fase istirahat (telogen)
Fisiologi kuku dan kelenjar kulit
• Fungsi kuku:–Melindungi ujung jari –Mempertinggi daya sentuh
• Fungsi kelenjar kulit– Kelenjar keringat – Kelenjar minyak
Sirkulasi pada kulit Reaksi putih Tripel respon Hiperemia aktif
Sirkulasi di bawah kulitaliran darah dalam kulit melayani dua fungsi utama,kondisi panas dari struktur internal tubuh ke kulit sehingga panas dapat dikeluarkan dari dalam tubuh.
Sirkulasi pada kulit
Pengaturan Aliran Darah di dalam Kulit
1. Pengaturan saraf2. Mekanisme vasokonstriksi3. Mekanisme vasodilatasi4. Efek dingin terhadap sirkulasi5. Pengaturan aliran darah setempat
1. Pengaturan sarafPengaturan aliran darah melalui kulit yaitu untuk mengatur suhu tubuh dimana aliran darah melalui kulit dan diatur oleh mekanisme saraf bukan oleh pengaturan setempat.
Lanjutan . . .
Mekanisme vasokontriksi dan vasodilatasi
Vasokontriksi Pada suhu tubuh normal, dibagian saraf vasokontriksi, akan mempertahankan anastomisis hampir tertutup, tetapi bila terkena panas jumlah simpul sangat berkurang sehingga anastomisis akan berdilatasi sehingga sejumlah besar darah mengalir dan dapat meningkatkan pengeluaran panas.
Vasodilatasi Bila suhu berlebihan dan keringat mulai keluar, aliran darah kulit lengan bawah dan batang tumbuh bertambah tiga kali lipat akibat vasodilatasi aktif.
4. Efek dingin sirkulasi
Pembuluh darah berkontraksi sampai suhu 15oC, saat titik mencapai derajat kontraksi maksimum pembuluh darah mulai berdilatasi disebabkan oleh efek pendinginan setempat terhadap pembuluh darah. Mekanisme kontraksi dingin membuat hambatan impuls saraf datang kepembuluh pada suhu mendekati 0oC, sehingga darah mencapai vasodilatasi maksimum. Hal ini dapat mencegah pembekuan bagian tubuh yang terkena terutama tangan dan telinga.
MORFOLOGI LESI KULIT :
EFLORESENSI / Ujud kelainan kulit PRIMER Makula : Perubahan warna kulit Papula : Benjolan keci < 1/2mm Nodula : Masa padat dibawah dermis
Tumor : Benjolan >1 cm Plak : Penonjolan kulit flat >1cm Urtika : Edema pada dermis Vesikula : Gelembung berisi cairan <1/2cm Bula : Vesikula yg besar Pustula : Vesikula berisi nanah Abses : Kumpulan nanah didalam jaringan kutis/sub kutis. Kista : Rongga berisi cairan ,sel,sisa sel
Makulahiper pigmentasihipopigmentasi
eritematosa
Papula
Plak
Nodula
Urtika
Vesikula
Bula
Pustula
Abses
Kista
Tumor
EFLORESENSI /Ujud Kelainan kulit SEKUNDER
Skuama : Sisik/Lapisan str korneum yg lepasKrusta : Kerak / Cairan badan yg mengeringErosi : Kehilangan jaringan tidak melampaui str basalisEkskoriasi: Kehilangan jaringan dibawah epidermisUlkus : Kehilangan jaringan lebih dalam dari ekskoriasi punya tepi, dinding, dasar dan isiSikatrik : Jaringan yg tak utuh,rilef kulit tak normal, permukaan licin tak ada adneksa kulit
Skuama / sisik
Krusta / kerak
Erosi / lecet
Ekskoriasi
Ulkus
Sikatrik / jaringan parut
BEBERAPA ISTILAH :UKURAN-SUSUNAN KELAINAN-LOKALISASI
UKURAN - MILIAR : sebesar jarum pentul - LENTIKULER : sebesar biji jagung - NUMULER : sebesar uang logam
- PLAKAT : lebih besar numuler
SUSUNAN KELAINAN -LINIER : spt.garis lurus -SIRSINAR: spt lingkaran -ARSINAR: spt bulan sabit
-POLISIKLIS: bentuk pinggiran sambung menyambung
-KORIMBIFORMIS: lesi induk dikelilingi lesi yg lebih kecil
Susunan kelainan kulit
PENYEBARAN DAN LOKALISASI-SIRKUMSKRIP : berbatas tegas-DIFUS : tidak berbatas tegas
-GENERALISATA:hampir seluruh tubuh-REGIONAL: mengenai baerah badan
tertentu-UNIVERSALIS:seluruh tubuh
-SOLITER: hanya satu lesi kulit.-HERPETIFORMIS: bergerombol
-KONFLUENS : menyatu / bergabung-DISKRET:terpisah satu dg yang lain
-SIMETRIK:mengenai belahan badan yg sama
-BILATERAL:mengenai kedua belah-UNILATERAL : mengenai sebelah badan.
Pemeriksaan Laboratorium
-Pemeriksaan dengan KOH 10%-Pewarnaan : Gram. Giemsa.
Methylen blue, Ziehl Neelson
-Kultur
-Pemeriksaan dgn Lampu Wood
-Pemeriksaan histopatologi