Fisiologi Ptmun 2 Sistem Gerak Tubuh
description
Transcript of Fisiologi Ptmun 2 Sistem Gerak Tubuh
Page 1
Sistem Gerak Tubuh
Olehdr. Ranti Adriani
Page 2
Sistem Alat Gerak
• Kerangka• Otot• Persendian
Page 3
Kerangka• Fungsi kerangka:1. Untuk menggerakan tubuh serta
menentukan bentuk tubuh.2. Melindungi alat-alat tubuh yang penting
dan lemah, misalnya otak, jantung, dll.3. Tempat melekatnya otot-otot4. Tempat pembentukan sel darah merah
dan sel darah putih5. Alat gerak pasif
Page 4
Jenis Tulang /Kerangka
a. Tulang Rawan :• Tulang rawan hanya mengandung sedikit zat
kapur sehingga lunak.• Tulang rawan terdapat pada bayi, dan bagian-
bagian tertentu pada kerangka dewasa.b. Tulang Keras :• Merupakan bagian utama pada kerangka
dewasa. • Rongga di dalam tulang berisi sumsum tulang
ada 2 macam yaitu sumsum kering dan sumsum merah.
• Pertumbuhan tulang terjadi pada tulang rawan embrional dan kemudian pada cakra epifis
Page 5
Kelainan Pada Tulang
1.Kelainan tulang karena kebiasaan yang salah :• Lordosis, tulang punggung yang terlalu
bengkok ke depan• Kiposis, tulang punggung yang terlalu bengkok ke belakang• Skoliosis, tulang punggung yang bengkok ke kiri atau ke kanan
Page 6
Kelainan Pada Tulang
2. Kelainan tulang karena kekurangan giziKekurangan zat gizi seperti vitamin D, zat kapur, dan fosfor, dapat menimbulkan gangguan proses pembentukan tulang.
3. Fraktura (patah tulang)4. Fisura (retak tulang)5. Arthritis (radang sendi)
Page 7
Persendian
• adalah hubungan antara dua tulang atau lebih.
• Contoh :Hubungan ruas-ruas tulang belakang.Hubungan antar tulang-tulang tengkorakTulang lengan dengan gelang bahu
Page 8
OTOT
• Merupakan alat gerak aktif• mempunyai kemampuan berkontraksi. • otot memendek jika sedang berkontraksi
dan memanjang jika berelaksasi• Kontraksi otot terjadi jika otot sedang
melakukan kegiatan , sedangkan relaksasi otot terjadi jika otot sedang beristirahat.
Page 9
Karakteristik Otot
a. Kontraksibilitas yaitu kemampuan otot untuk memendek dan lebih pendek dari ukuran semula, hal ini teriadi jika otot sedang melakukan kegiatan.
b. Ektensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memanjang dan lebih panjang dari ukuran semula.
c. Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula.
Page 10
Jenis – Jenis Otot
Page 11
a. Otot lurik (Otot Rangka)
• Otot ini bekerja di bawah kesadaran. • Sel-selnya berbentuk silindris dan
mempunvai banvak inti• Otot rangka dapat berkontraksi dengan
cepat dan mempunyai periode istirahat berkali - kali.
Page 12
Fungsi otot lurik untuk menggerakkan tulang dan melindungi kerangka dari benturan keras.
Page 13
b. Otot Polos
• otot tak sadar atau otot alat dalam (otot viseral).
• tersusun dari sel – sel yang berbentuk kumparan halus.
• Masing –masing sel memiliki satu inti yang letaknya di tengah.
• Kontraksi otot polos tidak menurut kehendak, tetapi dipersarafi oleh saraf otonom.
Page 14
Otot polosterdapat pada alat-alat dalam
tubuh, misalnya pada:
1. Dinding saluran pencernaan2. Saluran-saluran pernapasan3. Pembuluh darah4. Saluran kencing dan kelamin
Page 15
Page 16
c. Otot Jantung
• Otot jantung mempunyai struktur yang sama dengan otot lurik hanya saja serabut – serabutnya bercabang cabang dan salin beranyaman
• dipersarafi oleh saraf otonom, sehingga gerakannya tidak disadari
• Letak inti sel di tengah.
Page 17
Fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah ke luar jantung.
FUNGSI OTOT
Menghasilkan
pergerakan
menge
kalkan
postu
r
menstabilkan sendi
mengh
asilka
n rag
a
• pergerakan dihasilkan oleh kontraksi otot
• contoh: berjalan, berenang, bertindak dengan pantas, melakukan ekspresi muka
• kombinasi tindakan otot rangka membentuk kekalkan postur badan• cth: berdiri, duduk, tunduk kepala
• berlaku pada pergerakan yang melibatkan banyak sendi• cth: dalam memanah
• tenaga digunakan semasa kontraksi otot
MEKANISME KONTRAKSI MEKANISME KONTRAKSI OTOTOTOT
Dengan adanya protein khusus aktin Dengan adanya protein khusus aktin dan miosin, otot bekerja dengan dan miosin, otot bekerja dengan memendek (berkontraksi) dan memendek (berkontraksi) dan mengendur (relaksasi)mengendur (relaksasi)
kontraksi didasarkan adanya dua set kontraksi didasarkan adanya dua set filamen di dalam sel otot kontraktil filamen di dalam sel otot kontraktil yang berupa filament aktin dan yang berupa filament aktin dan filamen miosin..filamen miosin..
Rangsangan yang diterima oleh Rangsangan yang diterima oleh asetilkolin menyebabkan aktomiosin asetilkolin menyebabkan aktomiosin mengerut (kontraksi). mengerut (kontraksi).
Kontraksi inimemerlukan energi.Kontraksi inimemerlukan energi. AKTIN dan MIOSIN : protein khas AKTIN dan MIOSIN : protein khas
dari otot.dari otot. ASETILKOLIN : zat reseptor ASETILKOLIN : zat reseptor
rangsang yang sangat peka.rangsang yang sangat peka. ATP - ADP - AMP : energi yang ATP - ADP - AMP : energi yang
diperlukan untuk kontraksi otot.diperlukan untuk kontraksi otot.
Sketsa Mekanisme Gerak Sketsa Mekanisme Gerak OtotOtot
Pada waktu kontraksi, filamen aktin Pada waktu kontraksi, filamen aktin meluncur di antara miosin ke dalam meluncur di antara miosin ke dalam zona H (zona H adalah bagian terang zona H (zona H adalah bagian terang di antara 2 pita gelap). di antara 2 pita gelap).
Dengan demikian serabut otot menjadi Dengan demikian serabut otot menjadi memendek yang tetap panjangnya memendek yang tetap panjangnya ialah ban A (pita gelap), ialah ban A (pita gelap),
sedangkan ban I (pita terang) dan zona sedangkan ban I (pita terang) dan zona H bertambah pendek waktu kontraksiH bertambah pendek waktu kontraksi
OTOT RELAKSASI
POSISI OTOT SEMULA
OTOT KONTRAKSI
Sumber Energi untuk Gerak Sumber Energi untuk Gerak OtotOtot
ATP (Adenosht Tri Phosphat) ATP (Adenosht Tri Phosphat) merupakan sumber energi utama merupakan sumber energi utama untuk kontraksi otot.untuk kontraksi otot.
ATP berasal dari oksidasi ATP berasal dari oksidasi karbohidrat dan lemak.karbohidrat dan lemak.
Jenis-jenis Kontraksi ototJenis-jenis Kontraksi otot1.1. Kontraksi isometrik (kontraksi Kontraksi isometrik (kontraksi
statik) statik) Kontraksi ini tidak menghasilkan Kontraksi ini tidak menghasilkan
pergerakan tetapi menghasilkan daya.pergerakan tetapi menghasilkan daya. Serat otot menguncup tetapi tiada Serat otot menguncup tetapi tiada
perubahan pada panjangnya otot.perubahan pada panjangnya otot. Contoh: Aktiviti menolak dinding Contoh: Aktiviti menolak dinding
dengan siku bengkok. Dinding tidak dengan siku bengkok. Dinding tidak bergerak tetapi otot triseps brakii bergerak tetapi otot triseps brakii berkontrksi dan menghasilkan dayaberkontrksi dan menghasilkan daya
Kontraksi isometrikKontraksi isometrik
2. Kontraksi Isotonik2. Kontraksi Isotonik Bentuk kontraksi di mana serat otot Bentuk kontraksi di mana serat otot
memendek bagimemendek bagi menghasilkan daya mengatasi menghasilkan daya mengatasi
rintangan yang bergerak.rintangan yang bergerak. Contoh: Penguncupan bisep semasa Contoh: Penguncupan bisep semasa
mengangkat ‘dumbell’.mengangkat ‘dumbell’.
Kontraksi isotonikKontraksi isotonik
3. Kontraksi Isokinetik3. Kontraksi Isokinetik Kontraksi serat otot dengan laju Kontraksi serat otot dengan laju
kontraksiyang tetap sepanjang kontraksiyang tetap sepanjang pergerakan.pergerakan.
Kontraksi ini dihasilkan dengan Kontraksi ini dihasilkan dengan menggunakan peralatan yang dapat menggunakan peralatan yang dapat mengatur laju pergerakan tersebut.mengatur laju pergerakan tersebut.
Contoh: Pengunaan mesin “multi-Contoh: Pengunaan mesin “multi-gym. treadmillgym. treadmill
Kontraksi isokinetikKontraksi isokinetik
Kelainan pada OtotKelainan pada Otota. a. AtrofiAtrofi
merupakan suatu keadaan mengecilnya otot merupakan suatu keadaan mengecilnya otot sehingga kehilangan kemampuan berkontraksi.sehingga kehilangan kemampuan berkontraksi.
b. b. Kelelahan Otot Kelelahan Otot terjadi karena terus menerus melakukan aktivitas, terjadi karena terus menerus melakukan aktivitas, dan bila ini berlanjut dapat terjadi kram.dan bila ini berlanjut dapat terjadi kram.
c. c. TetanusTetanus otot vang terus menerus berkontraksi (tonus atau otot vang terus menerus berkontraksi (tonus atau kejang) akibat serangan bakteri Clostridium tetani.kejang) akibat serangan bakteri Clostridium tetani.
d. d. Miestenia GravisMiestenia Gravis adalah melemahnya otot secara berangsur-angsur adalah melemahnya otot secara berangsur-angsur sehinggasehinggamenyebabkan kelumpuhan bahkan kematian. menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian. PenyebabnyaPenyebabnyabelum diketahui dengan pasti.belum diketahui dengan pasti.
e. e. Kaku Leher (StiffKaku Leher (Stiff))peradangan otot trapesius leher sehingga leher peradangan otot trapesius leher sehingga leher terasa kaku. Stiff terjadi akibatkesalahan gerak.terasa kaku. Stiff terjadi akibatkesalahan gerak.
Mekanisme Gerakan Mekanisme Gerakan TubuhTubuh
Karena ada ransangan dari luar Karena ada ransangan dari luar tubuh, diteruskan dalam bentuk tubuh, diteruskan dalam bentuk potensial listrik melalu saraf potensial listrik melalu saraf hubungan saraf otot hubungan saraf otot reaksi reaksi
Jalur ransangan Jalur ransangan melewati sarafmelewati saraf
Mekanisme Mikro Mekanisme Mikro PergerakanPergerakan
Depolarisasi diteruskan dlm bentuk Depolarisasi diteruskan dlm bentuk loncatan pulsaloncatan pulsa
Depolarisasi pada neuromional Depolarisasi pada neuromional junction junction Kontraksi Otot Kontraksi Otot
Repolarisasi Repolarisasi Relaksasi Otot Relaksasi Otot
Jalur ransangan pada Jalur ransangan pada gerakan biasagerakan biasa
Ransangan pada reseptor Ransangan pada reseptor Sel saraf Sel saraf sensorik sensorik otakotak sel saraf motorik sel saraf motorik respon organ efektor. (otot dan respon organ efektor. (otot dan rangka)rangka)
Gerak Reflek (Lengkung Gerak Reflek (Lengkung Reflek)Reflek)
Reflek terjadi secara otomatis Reflek terjadi secara otomatis terhadap ransangan tanpa kontrol terhadap ransangan tanpa kontrol dari otak.dari otak.
Tidak dipengaruhi kehendak, tidak Tidak dipengaruhi kehendak, tidak disadari terlebih dahuludisadari terlebih dahulu
Contoh : Mengangkat tangan ketika Contoh : Mengangkat tangan ketika terkena api, berkedip ketika ada terkena api, berkedip ketika ada benda asing masukbenda asing masuk
Ciri gerak reflekCiri gerak reflek Dapat diramalkan jika ransangannya samaDapat diramalkan jika ransangannya sama Memiliki tujuan tertentu bagi organisme Memiliki tujuan tertentu bagi organisme
tsbtsb Memiliki reseptor tertentu dan terjadi Memiliki reseptor tertentu dan terjadi
pada efektor tertentupada efektor tertentu Berlansung cepatBerlansung cepat Spontan, tidak dipelajari dahuluSpontan, tidak dipelajari dahulu Respon terus menerus dapat Respon terus menerus dapat
menyebabkan kelelahanmenyebabkan kelelahan
Jalur ransangan pada Jalur ransangan pada gerak reflek gerak reflek
Ransangan pada reseptor Ransangan pada reseptor Sel saraf Sel saraf sensorik sensorik sel penghubung sel penghubung (asosiasi) pada (asosiasi) pada sumsum tulang sumsum tulang belakangbelakang sel saraf motorik sel saraf motorik respon organ efektor. (otot dan respon organ efektor. (otot dan rangka)rangka)