Fisiologi Pada Kehamilan

download Fisiologi Pada Kehamilan

of 18

description

obgyn

Transcript of Fisiologi Pada Kehamilan

FISIOLOGI PADA KEHAMILAN

FISIOLOGI PADA KEHAMILANPerubahan pada KulitMerupakan hal yang umum terjadi terjai pada 87% wanita-, namun seringkali menyebabkan kecemasan (Rathore, 2009).

Dinding abdomenStriae gravidarum/stretch mark garis kemerahan pada kulit di atas payudara dan paha- pada wanita multipara berwarna merah terang, menandakan bekas striae sebelumnya.110 wanita primipara 48% pada perut, 25% pada payudara, 25% pada pahaEtiologi : ???Faktor yang mempengaruhi :Kenaikan berat badan selama kehamilanIbu usia mudaRiwayat keluarga

Diastasis recti akibat peregangan kulit yang tidak dapat ditahan oleh otot abdomen- sehingga dinding rahim anterior hanya ditutupi satu lapisan kulit, fasia yang lemah, dan peritonium yang membentuk hernia ventral, pada kasus yang parah.Hiperpigmentasi pada 90% wanita, >> berkulit gelap (Muallem, 2006), tampak pada linea alba membentuk linea nigra, terjadi juga di bagian areola dan genital. Pada leher disebut dengan kloasma atau melasma gravidarum. Pigmentasi ini biasanya menghilang setelah melahirkan. Alat kontrasepsi juga dapat menimbulkan hiperpigmentasi (Sheth, 2011). Etiologi? Mungkin karena MSH-melanocyte stimulating hormone

Vascular spiders muncul pada 2/3 wanita kulit putih, 10% wanita kulit hitam. Muncul di leher, wajah, dada atas, lengan. Disebuta juga dengan angioma/nevus/telangiektasia.Eritema palmaris kadang ditemukan, akibat dari hiperesterogenemiaIbu hamil juga mengalami peningkatan aliran darah pada kulit untuk mengurangi kelebihan panas karena peningkatan metabolisme.Perubahan pada pembuluh darahPerubahan MetabolikTerjadi sebagai respon fisiologis terhadap meningkatnya kebutuhan karena adanya pertumbuhan janin dan plasenta.Trimester 3 BMR 10-20% dari wanita yang tidak hamil (Shinagawa, 2005)

Penambahan berat badanHytten (1991) melaporkan bahwa rerata peningkatan berat badan selama masa kehamilan sekitar 12,5 kg atau 27,5 lb.

Metabolisme CairanPengaturan kembali terhadap rasa haus & sekresi vasopresin Osmolalitas cairan 10 mOsm/kg retensi cairan

Janin + plasenta + cairan amnion 3,5 literAkumulasi peningkatan volume darah ibu + ukuran janin + payudara 3,0 literTOTAL minimal penambahan cairan = 6,5 literPitting edema pada pergelangan dan kaki ibu hamil (>>malam hari).Akibat oklusi sebagian vena cava tekanan vena cava akumulasi cairanPeningkatan tekanan osmotik koloin interstisial yang dipicu oleh kehamilan normal juga dapat mengakibatkan edema keadaan lanjut pada kehamilan (ian, 1985).

Baik berat badan awal ibu dan peningkatannya selama masa kehamilan sangat erat hubungannya dengan berat badan lahir janin. Namun, masih belum jelas apa peran dari lemak dan cairan ibu dalam pertumbuhan janin.Penelitian pada wanita dengan gizi baik menunjukkan bahwa cairan tubuh ibu, lebih berkontribusi secara signifikan terhadap berat badan lahir bayi ketimbang lemak pada ibu (Lederman, 1999; Mardones-Santander, 1998).

Metabolisme ProteinHasil konsepsi, rahim, dan darah ibu relatif lebih kaya akan protein daripada lemak atau karbohidrat.Janin dan plasenta berat totalnya sebesar 4 kg dan mengandung sekitar 500 gram protein, atau sekitar separuh dari total peningkatan dalam kehamilan (Hytten, 1971). Sisa 500 gram diberikan ke rahim sebagai protein kontraktil, ke kelenjar utama di payudara, dan ke darah ibu sebagai hemoglobin dan protein plasma.Konsentrasi asam amino lebih tinggi pada janin daripada dalam kompartemen ibunya (Cetin, 2005; van den Akker, 2009). Peningkatan konsentrasi ini sebagian besar dikendalikan oleh plasenta. Plasenta tidak hanya mengkonsentrasikan asam amino ke dalam sirkulasi janin, tetapi juga terlibat dalam sintesis protein, oksidasi, dan transaminasi sejumlah asam amino non-esensial (Gala, 2009).

Metabolisme Karbohidrat Kehamilan normal ditandai dengan adanya hipoglikemia puasa yang ringan, hiperglikemia postprandial, dan hiperinsulinemia (gambar 4-5).Respon ini sesuai dengan terjadinya resistensi insulin perifer yang dipicu oleh kehamilan, yang gunanya mungkin untuk memastikan suplai glukosa secara terus menerus kepada janin. Dan memang, sensitivitas insulin pada akhir masa kehamilan normal 45-70% lebih rendah dibandingkan dengan wanita yang sedang tidak hamil (Butte, 2000; Freemark, 2006).

Freinkel dan rekan (1985) menyebut pergantian glukosa menjadi lemak yang dipicu kehamilan ini sebagai kelaparan yang dipercepat/accelerated starvation. Sehingga, saat keadaan puasa memanjang pada wanita hamil, perubahan ini menjadi semakin berat dan semakin cepat timbulnya ketonemia.Metabolisme LemakKonsentrasi lipid, lipoprotein, dan apolipoproteindi plasma meningkat banyak selama kehamilan berlangsung (Appendix, hlm. 1291). Peningkatan resistensi insulin dan stimulasi estrogen selama kehamilan bertanggung jawab terhadap terjadinya hiperlipidemia maternal.Kadar triasilgliserol dan kolesterol pada VLDL, LDL, dan HDL meningkat selama trimester ketiga dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil. Selama trimester ketiga, rerata kadar serum kolesterol total, LDL-C, HDL-C, dan TG secara berturut-turut sekitar 26730 mg/dL, 13633 mg/dL, 8117 mg/dL, dan 24573 mg/dL (Lippi, 2007). Setelah persalinan, konsentrasi dari ketiga jenis lipid menurun, seperti halnya lipoprotein dan apolipoprotein. Proses laktasi mempercepat perubahan kadar lipid ini (Darmady, 1982).

LeptinBerperan dalam pengaturan lemak tubuh dan penggunaan energi. Defisiensi leptin berhubungan dengan terjadinya anovulasi dan infertilitas, namun terdapat laporan kehamilan pada wanita dengan mutasi reseptor leptin (Maguire, 2012; Nizard, 2012).Disekresi oleh jaringan adiposa.Kadar leptin dalam serum maternal meningkat dan mencapai puncak selama trimester kedua, kemudian menurun secara plateu sampai konsentrasi mencapai2-4x lebih tinggi dibanding wanita yang sedang tidak hamil. Peningkatan ini terutama hanya karena peningkatan berat badan selama kehamilan, karena leptin juga diproduksi dalam jumlah yang signifikan oleh plasenta (Maym, 2011). Seperti yang sudah dibahas di Bab 5 (hlm. 106), berat plasenta berhubungan dengan kadar leptin secara signifikan yang terukur dari darah tali pusat (Pighetti, 2003).

GhrelinDisekresi hanya oleh gaster sebagai respon terhadap rasa lapar.Bekerja sama dengan faktor neuroendokrin lain, seperti leptin, dalam mengatur homeostasis energi.Diekspresikan dalam plasenta dan kemungkinan memiliki peran dalam pertumbuhan janin dan proliferasi sel (Bab 5, hlm. 105).Kadar Ghrelin dalam serum maternal meningkat dan mencapai puncak saat tengah kehamilan dan kemudian mengalami penurunan sampai persalinan (Fugslang, 2008).

Metabolisme Elektrolit dan MineralSelama kehamilan normal, hampir 1000 mEq Natrium dan 300 mEq Kalium ditahan (Lindheimer, 1987). Meskipun filtrasi Natrium dan Kalim meningkat, ekskresi elektrolit-elektrolit ini tidak berubah selama kehamilan, sehingga resorpsi tubular meningkat (Brown, 1986, 1988). Meskipun terdapat peningkatan akumulasi total natrium dan kalium, konsentrasinya dalam serum sedikit menurun karena volum plasma yang bertambah (Appendix, hlm. 1289). Namun, kadar ini masih sangat mendekati kisaran normal pada wanita yang sedang tidak hamil (Kametas, 2003a).Metabolisme Elektrolit dan MineralJumlah kadar kalsium serum, yang mencakup kalsium terionisasi dan non-terionisasi, menurun selama kehamilan. Penurunan ini diikuti dengan penurunan konsentrasi albumin plasma dan, selanjutnya, menghasilkan penurunan jumlah kalsium terionisasi terikat protein yang beredar. Namun, kadar kalsium yang terionisasi dalam serum, tetap tidak berubah (Power, 1999).Asupan kalsium yang cukup diperlukan untuk mencegah deplesi dari ibu secara berlebihan (Tabel 9-6, hlm. 179). Hal ini sangat penting bagi remaja yang sedang hamil, dimana tulang-tulangnya masih berkembang (Repke, 1994).

Metabolisme Elektrolit dan MineralKadar magnesium dalam serum juga menurun selama masa kehamilan. Dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil, mereka menemukan bahwa konsentrasi magnesium total dan yang terionisasi lebih rendah secara signifikan selama kehamilan normal.

Kadar fosfat dalam serum berada pada kisaran pada wanita yang tidak hamil (Kametas, 2003a). Batas ginjal dalam mengekskresi fosfat anorganik meningkat selama kehamilan karena peningkatan kadar kalsitonin (Weiss, 1998).Metabolisme Elektrolit dan MineralPermintaan yodium/iodine meningkat selama kehamilan normal dikarenakan beberapa alasan (Leung, 2011; Zimmerman, 2012). produksi tiroksin (T4) ibu meningkat untuk mempertahankan kondisi eutiroid pada ibu dan untuk menyalurkan hormon tiroid kepada janin pada awal masa kehamilan sebelum kelenjar tiroid janin berfungsi (Bab 58, hlm. 1147). produksi hormon tiroid janin meningkat pada paruh kedua masa kehamilan. Kondisi ini turut meningkatkan keperluan yodium pada ibu karena iodida dapat melewati plasenta dengan cepat. jalur utama ekskresi yodium adalah melalui ginjal. Dimulai pada awal kehamilan, laju filtrasi glomerulus yodium meningkat sebanyak 30-50%. Sehingga, karena adanya peningkatan produksi hormon tiroid, kebutuhan yodium fetus, dan klirens ginjal yang lebih besar, diperlukan asupan yodium yang lebih tinggi selama masa kehamilan.Burns dan rekan (2011) melaporkan bahwa plasenta memiliki kemampuan untuk menyimpan yodium.