Fisiologi Hormon Seks

15
Fisiologi Hormon Seks Oleh Much Ikbal H Amir

description

biologi, fisiologi

Transcript of Fisiologi Hormon Seks

Page 1: Fisiologi Hormon Seks

Fisiologi Hormon Seks

Oleh Much Ikbal H Amir

Page 2: Fisiologi Hormon Seks

Pendahuluan

• Hormon merupakan subtansi kimia yang dihasilkan dalam tubuh, memiliki efek regulatorik speifik pada aktivitas sel, organ atau sistem organ tertentu.

• Regulasi utama pada hormon sistem reproduksi dilakukan oleh hormon yang disekresikan oleh hipotalamus yaitu gonadotropin-releasing hromone (GnRH).

• GnRH bekerja pada hipofisis anterior dan memicu sekresi hormon follicle-stimulating hormone (FSH) dan luteinizing-releasing hormone (LH), yang natinya kedua hormon ini akan memicu terjadi aktivitas-aktivitas tertentu pada organ-organ seks dan memicu/menghambat sekresi hormon seks lainnya.

• Secara umum, hormon sistem reproduksi atau hormon seks terbagi menjadi 2 yaitu hormon seks yang bekerja pada pria dan hormon seks yang bekerja pada wanita.

Page 3: Fisiologi Hormon Seks

Hormon seks Wanita

Hormon-hormon :

- Gonadotropin-releasing Hormone (GnRH)

- Follicle-stimulating hormone (FSH)

- Luteinizing-releasing hormone (LH)

- Estrogen

- Progesteron

Page 4: Fisiologi Hormon Seks

FSH • Mempengaruhi pertumbuhan folikel ovum

terutama pada fase folikel primordial fase folikel berkembang.

• Sekresi di hipofisis anterior dan dipengaruhi GnRH

Luteinizing-releasing hormone (LH)

• Juga dipicu pada penghambatan FSH oleh estrogen • Disekresikan oleh hipofisis anterior dan dipengaruhi

oleh GnRH • Peran utamanya pada ovulasi dan mempertahankan

korpus luteum yang nantinya mensekresikan progesteron

Page 5: Fisiologi Hormon Seks

Estrogen

• Disekresikan di ovarium dan kortikal adrenal serta pada plasenta • Umumnya terdapat tiga jenis yaitu estradiol, strone, dan estriol • Fungsi :

– Penebalan epitel vagina – Mitosis dan pembentukan silia tuba fallopi – Perubahan epitelium vagina dari kuboid menjadi stratified – Pembesaran genitalia eksterna – Pengembangan payudara (jaringan stromal, sistem duktus,

penumpukan lemak) – Peningkatan aktivitas osteoblas – Pertumbuhan rambut pada daerah oubic dan axila setelah pubertas – Penumpukan lemak ditubuh – Kuli menjadi lembut dan licin – Retensi sodium dan air pad tubulus ginjal

Page 6: Fisiologi Hormon Seks

Progesteron

Fungsi progesteron

- Berperan dalam fase sekresi endometrium

- Penurunan kontraksi uterus

- Peningkatan gerakan silia tuba falopi dan sekresi nutrisi

- Proliverasi alveolus dan sekresi kelenjar payudara

- Deposit glikogen

Page 7: Fisiologi Hormon Seks

Sintesis estrogen dan progesteron

Sumber : Guyton CA, Hall JE. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology 13th ed. Chapter 82 : Female Physiology Before Pregnancy and Female Hormones

Page 8: Fisiologi Hormon Seks

Siklus menstruasi - Siklus menstruasi normalnya terjadi selama 28 hari. - Normalnya hanya satu ovum yang dilepaskan dan penebalan endometrium dalam persiapan menghadapi kehamilan - Siklus dimulai pada umur 9-12 tahun, dimana sekresi hormon gonadtropin yaitu FSH dan LH mulai terjadi (siklus pertama biasa terjadi 11-15 tahun masa pubertas). Siklus pertama disebut menarche - FSH disekresikan memicu pertumbuhan folikel primordial folikel primer,diferensiasi sel granulosa menjadi sel theca eksterna dan interna, munculnya follicular fluid yg kemudian menjadi antrum. - Sel theca interna mensekresikan hormon estrogen kadar naik menurunkan sekresi FSH oleh hipofisis anterior memicu ^ sekresi LH

- Foliker primer folikel sekunder folikel tersier folikel de graff

Sumber : Guyton CA, Hall JE. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology 13th ed. Chapter 82 : Female Physiology Before Pregnancy and Female Hormones

Page 9: Fisiologi Hormon Seks

Ovulasi

Menjelang ovulasi : - sekresi LH meningkat diikuti sekresi FSH,

penurunan estrogen, peningkatan sekresi progesteron akibat pengubahan fungsi sel theca oleh LH

Inisiasi ovulasi : - Peningkatan cepat LH peningkatan sekresi

Progesteron - Sel theca eskterna melepaskan enzim proteolitik

dari lisosom - Penumbuhan pembuluh darah baru pada

dinding folikel - Menyebabkan transudasi folikel, sehingga terjadi

pembesaran kombinasi ketiganya menyebabkan terjadi ruptur dinding folikel sehingga ovum dilepaskan (ovulasi)

Sumber : Guyton CA, Hall JE. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology 13th ed. Chapter 82 : Female Physiology Before Pregnancy and Female Hormones

Page 10: Fisiologi Hormon Seks

Yang terjadi selanjutnya?

- Akibat pengaruh LH, Granulosa dan theca interna yang tersisa berubah menjadi sel lutein pembesaran serta diisi lemak (luteinization) corpus luteum (fase luteal).

- Corpus luteum mensekresikan progesteron dan estrogen menurunkan FSH dan LH berlangsung selama 12 hari kehilangan kemampuan menjadi korpus albican

Page 11: Fisiologi Hormon Seks

Regulasi hormon seks hipotalamus-hipofisis-gonad

• Hormon GnRH disekresikan tiap 1-2 jam selama 5-25 menit. Sekresinya dipengaruhi oleh aktivitas neural di mediobasal hipotalamus

• Estrogen dalam jumlah kecil memiliki efek inhibtor yg kuat pada produksi LH dan FSH. Efek ini bertambah kuat jika terdapat progesteron.

• Hormon inhibin yg disekresikan oleh sel granulosa pada corpus luteum memiliki efek inhibitor FSH dan LH

Sumber : Guyton CA, Hall JE. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology 13th ed. Chapter 82 : Female Physiology Before Pregnancy and Female Hormones

Page 12: Fisiologi Hormon Seks

Hormon Seks Pria

• Testosterone • Luteinizing hormon, menstimulasi sel leydig

menghasilkan testosteron • FSH, menstimulasi sel sertoli; tanpa adanya FSH

spermiogenesis tidak dapat terjadi • Estrogen, dibentuk dari testosteron oleh sel

sertoli ketika distimulasi FSH • Growth Hormone, metabolik function pada testis • Androgen yg disekresikan oleh kelenjar adrenal,

untuk maskulinisasi pria

Page 13: Fisiologi Hormon Seks

Testosteron • Diproduksi oleh sel leydig • 97% mengikat albumin atau sex hormone-binding globulin dan

bersikulasi selama 30 menit di sirkulasi darah Fungsi : - Maskulinisasi - Perubahan menjadi organ genital pria pada minggu ke 7 masa

embrionik - Pembesaran organ genitalia pria pada masa setelah pubertas - Pertumbuhan rambut pada daerah tertentu seperti pubis, dada, ketiak

dan sebagainya - Penurunan pertumbuhan rambut - Perubahan suara akibat hipertrofi mukosa laring dan pembesaran

laring - Penebalan kulit dan pertumbuhan jerawat - Pembentukan formasi protein dan otot - Peningkatan matriks tulang dan retensi kalsium - Meingkatkan BMR, dan produksi sel darah merah

Sumber : Guyton CA, Hall JE. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology 13th ed. Chapter 81 : Reproductive and Hormonal Function of The Male (and Function of the Pineal Gland

Page 14: Fisiologi Hormon Seks

Regulasi hormon-hormon seks pria

- Sekresi GnRH melalui Hipotalamus - Sekresi LH, sebagai stimulus utama

sekresi testosteron oleh testis - Sekresi FSH, untuk stimulasi

spermatogenesis - Testosteron menghambat secara

langsung sekresi GnRH di hipotalamus

- Pengeluaran Inhibin dalam menghambat sekresi FSH

Sumber : Guyton CA, Hall JE. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology 13th ed. Chapter 81 : Reproductive and Hormonal Function of The Male (and Function of the Pineal Gland

Page 15: Fisiologi Hormon Seks

Daftar referensi

• Guyton CA, Hall JE. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology 13th ed. Philadelphia: Elsevier Inc ; 2016. Chapter 82 : Female Physiology Before Pregnancy and Female Hormones

• Guyton CA, Hall JE. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology 13th ed. Philadelphia: Elsevier Inc ; 2016. Chapter 81 : Reproductive and Hormonal Function of The Male (and Function of the Pineal Gland)

• Sherwood Lauralee. Human Physiology : From Cells to Systems 7th Ed. USA : Cengage Learning ; 2010. Chapter 20 : The Reprodcutive System