Fisdas-Destilasi
-
Upload
ayyu-thrye-sartheeqaa -
Category
Documents
-
view
36 -
download
0
Transcript of Fisdas-Destilasi
-
5/25/2018 Fisdas-Destilasi
1/20
LABORATORIUM KIMIA FARMASI
JURUSAN FARMASI FIKES
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI UIN ALAUDDIN MAKASSAR
LAPORAN LENGKAP
FISIKA DASAR
PERCOBAAN
DESTILASI
OLEH:
KELOMPOK : III (TIGA)
GELOMBANG : I (SATU)
ASISTEN : AHMAD AFIF
SAMATA-GOWA
2012
-
5/25/2018 Fisdas-Destilasi
2/20
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar BelakangDestilasi adalah metode pemisahan zat-zat cair dari campurannya
berdasarkan perbedaan titik didih. Pada proses destilasi sederhana, suatu
campuran dapat dipisahkan bila zat-zat penyusunnya mempunyai perbedaan
titik didih cukup tinggi. (Kimia Fisika untuk Paramedis, 2005, 66)
Proses destilasi diawali proses pemanasan, sehingga zat yang memiliki
titik didih lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju
kondensor yaitu pendingin. Proses pendinginan terjadi karena adanya aliran air
ke dalam dinding kondensor sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair.
Cairan tersebut merupakan hasil destilasi yang disebut destilat. (Zulfikar, 2010,
www.chem-is-try.com)
Adapun jenis-jenis destilasi, destilasi sederhana yaitu memisahkan dua
atau lebih komponen cairan berdasarkan perbedaan titik didih yang jauh
berbeda. Destilasi fraksionasi yaitu memisahkan komponen-komonen cair dua
atau lebih dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didihnya(titik didih
kurang dari 20C). Destilasi uap yaitu pemisahan campuaran senyawa-senyawa
yang memiliki titik didih mencapai 200C atau lebih. Destilasi vakum yaitu
pemisahan senyawa yang tidak stabil. Destilasi digunakan dalam proses
penyulingan dan penjernihan air. (www.wikipedia.com)
-
5/25/2018 Fisdas-Destilasi
3/20
Dalam percobaan ini, kita dapat memisahkan dua senyawa atau lebih
yang berbeda titik didihnya. Adapun hubungan destilasi dalam bidang farmasi
yaitu pada industri obat-obatan, ekstraksi tumbuh-tumbuhan yang digunakan
sebagai bahan baku obat herbal dan destilasi minyak atsiri pembuatan aroma
terapi.
B.Maksud dan Tujuan Percobaan1. Maksud Percobaan
Mengetahui dan memahami prinsip kerja dari alat destilasi.
2. Tujuan Percobaana. Menentukan kadar destilat
b. Menentukan bobot jenis etanol
-
5/25/2018 Fisdas-Destilasi
4/20
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.Teori UmumDestilasi merupakan teknik pemisahan yang didasari atas perbedaan
titik didih atau titik cair dari masing-masing zat penyusun dari campuran
homogen. Dalam proses destilasi terdapat tahap proses yaitu tahap penguapan
yang dilanjutkan dengan tahap pengembunan kembali uap menjadi cair atau
padatan. Atas dasar ini maka perangkat peralatan destilasi menggunakan alat
pemanas dan alat pendingin. (Zulfikar, 2010, www.chem-is-try.com)
Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki
titik didih lebih rendah akan menguap, uap tersebut bergerak menuju
kondensor yaitu pendingin. Proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan
air kedalam dinding (bagian luar kondensor), sehingga uap yang dihasilkan
akan kembali cair. Proses ini berjalan terus-menerus dan akhirnya kita dapat
memisahkan seluruh senyawa-senyawa yang ada dalam campuran homogen
tersebut. (Zulfikar, 2010, www.chem-is-try.com)
Ada beberapa jenis destilasi yaitu:
1. Destilasi sederhanaPada destilasi sederhana, dasar pemisahannnya adalah perbedaan
titik didih yang jauh berbeda atau dengan salah satu komponen bersifat
volatil. Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya
lebih rendah akan menguap lebih dulu. Selain perbedaan titik didih, juga
-
5/25/2018 Fisdas-Destilasi
5/20
perbedaan kevolatilan, yaitu kecenderungan sebuah substansi untuk
menjadi gas. Aplikasi destilasi sederhana digunakan untuk memisahkan
campuran air da alkohol.
Gambar 1
Alat destilasi sederhana
Mekanisme kerja alat destilasi sederhana yaitu cairan yang
dipanaskan dalam labu destilasi akan menguap dan menuju ke kondensor,
dalam kondensor terdapat air sebagai pendingin sehingga uap tersebut
berubah menjadi cair dan menuju ke erlenmeyer. Cairan tersebut
merupakan hasil destilat.
2. Destilasi fraksionasiDestilasi fraksionasi adalah memisahkan komponen-komponen
cair, dua atau lebih dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didihnya.
Destilasi ini juga dapat digunakan untuk campuran dengan perbedaan titik
didih kurang dari 20C.
-
5/25/2018 Fisdas-Destilasi
6/20
3. Destilasi uapDestilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang
memiliki titik didih mencapai 200C atau lebih. Destilasi uap dapat
menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100C.
4. Destilasi vakumDestilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin
didestilasi tidak stabil, dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum
atau mendekati titik didihnya atau campuran yang memiliki titik didih
diatas 150C. (Wikipedia, 2011, www.wikipedia.com)
Teknik destilasi ditingkatkan ketika kondensor (pendinginan
diperkenalkan Gin dan Whisley), dengan konsentrasi alkohol yang tinggi
didapatkan dengan teknik yang disempurnakan ini. (Pengantar Kimia, 2006,
228)
Azeotrop adalah campuran dari dua atau lebih komponen yang
memiliki titik didih yang konstan. Azeotrop dapat menjadi gangguan yang
menyebabkan hasil destilasi menjadi tidak maksimal. Penyimpangan dari
keidealan tidak selalu begitu kuat untuk menghasilkan nilai maksimun atau
nilai minimun dalam batas-batas fase. (Kimia Fisika, 2009, 193)
Pasangan cairan yang bercampur sebagian dalam destilasi dapat dibagi
menjadi empat jenis:
1. Campuran dengan temperatur pelarutan kritis maksimal2. Campuran dengan temperatur pelarutan kritis minimal3. Campuran dengan temperatur pelarutan kritis maksimal dan minimal
-
5/25/2018 Fisdas-Destilasi
7/20
4. Campuran yang tidak mempunyai temperatur pelarutan kritis. (KimiaFisika, 2007, 159)
Efektifitas destilasi dapat mencapai 100% dengan cara menurunkan
tekanan hingga 1/10 tekanan atmosfer. Dapat pula dengan menggunakan
destilasi azeotrop yang menggunakan penambahan pelarut organik dan dua
destilasi tambahan, dan dengan menggunakan cornmeal yang dapat menyerap
air baik dalam bentuk cair atau uap pada kolom terakhir. Namun, secara
praktek tidak ada destilasi mencapai 100%. (Wikipedia, 2011,
www.wikipedia.com)
Destilasi skala industri dilakukan dalam menara, oleh karena itu unit
proses dari destilasi ini sering disebut sebagai menara destilasi. Menara
destilasi biasanya berukuran 2-5 meter dalam diameter dan tinggi berkisar
antara 6-15 meter. Masukan dari menara destilasi biasanya berupa cair jenuh,
yaitu cairan yang dengan berkurang tekanan sedikit saja sudah akan terbentuk
uap dan memiliki dua arus keluaran, arus yang diatas adalah arus yang lebih
volatil (mudah menguap) dan arus bawah yang terdiri dari komponen berat.
Menara destilasi terbagi dalam 2 jenis kategori besar:
1. Menara destilasi tipe stagewise, menara ini terdiri dari banyak piringanyang memungkinkan kesetimbangan terbagi-bagi dalam setiap piringannya.
2. Menara destilasi tipe continous, yang terdiri dari pengemasan dankesetimbangan cair-gasnya terjadi di sepanjang kolom menara. (Wikipedia,
2011, www.wikipedia.com)
-
5/25/2018 Fisdas-Destilasi
8/20
Untuk mencegah reaksi kimia sampel maka antara pelarut dan zat
terlarut, penggunaan pelarut non-polar lebih disarankan. Namun pelarut non-
polar cenderung merupakan pelarut yang buruk untuk senyawa polar.. Bahkan
bila tidak reaksi antara pelarut dan zat terlaut, pembentukan kompleks antara
pelarutzat terlarut. Umumnya, pelarut dengan titik didih rendah umumnya
lebih diinginkan. (Pengantar Kimia, 2006, 228)
B.Uraian Bahan1. Aquadest (Dirjen Pom, 1979, 96)
Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama Lain : Air suling
Rumus Molekul: H2O
Berat Molekul : 18,02
Rumus Bangun : H-O-H
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak
memiliki rasa
Penyimpanan : Baik dalam wadah tertutup
Kegunaan : Sebagai sampel
2. Etanol (Dirjen Pom, 1979, 65)Nama Resmi : AETHANOLUM
Nama Lain : Etanol
Rumus Molekul: C2H6O
Berat Molekul : 46
-
5/25/2018 Fisdas-Destilasi
9/20
H H
Rumus Bangun : H-C-O-C-H
H H
Pemerian : Cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap dan mudah
bergerak; bau khas; rasa panas. Mudah terbakar dengan
memberikan nyala biru yang tidak berasap.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P dan
dalam eter P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya; di
tempat sejuk, jauh dari nyala api.
Kegunaan : Sebagai sampel
C.Prosedur Kerja1. Menyiapkan alat dan bahan2. Mengukur aquadest sebanyak 25 ml dan etanol 25 ml3. Menjepit labu destilasi pada statif lalu memasang termometer pada mulut
labu tanpa menyentuh dinding labu
4. Masukkan pipa pada samping labu kondensor lurus5. Masukkan aquadest dan etanol dan menambahkan batu didih6. Di tempat yang lain, menimbang berat kosong piknometer dengan neraca
analitik
7. Masukkan etanol ke dalam piknometer dan ditimbang dengan neracaanalitik begitu pula dengan aquadest
8. Mengalirkan air ke dalam kondensor melalui selang bawah
-
5/25/2018 Fisdas-Destilasi
10/20
9. Memanaskan larutan dengan labu destilasi menggunakan pembakarspiritus
10.Mencatat suhu dan waktu ketika terjadi tetesan pertama11.Mencatat suhu dan waktu ketika terjadi tetesan terakhir12.Mematikan pembakar spiritus13.Mengukur volume destilat dan catat hasilnya
-
5/25/2018 Fisdas-Destilasi
11/20
BAB III
METODE KERJA
A. Alat dan Bahan1. Alat yang digunakan
a) Batu didih 5 buahb)
Bunsen 1 buah
c) Corong 1 buahd) Erlenmeyer (pyrex) 1 buahe) Gelas ukur 1 buahf) Kaki tiga 1 buahg) Kawat kasa 1 buahh) Klem 2 buahi) Kondensor lurus 1 buah
j) Labu destilasi (pyrex) 1 buahk) Neraca analitik 1 buahl) Piknometer 1 buahm)Pompa air 1 buahn) Pipa longa 1 buaho) Selang 2 buah
p) Statif 2 buahq) Termometer 1 buah
-
5/25/2018 Fisdas-Destilasi
12/20
2. Bahan yang digunakana) Aquadest (H2O)
b) Etanol (C2H6O)c) Tissue
B. Cara Ker ja1. Disiapkan alat dan bahan2. Diukur aquadest sebanyak 25 ml dan etanol 25 ml3. Dijepit labu destilasi pada statif lalu dipasang termometer pada mulut labu
tanpa menyentuh dinding labu
4. Dimasukkan pipa pada samping labu kondensor lurus5. Dimasukkan aquadest dan etanol dan menambahkan batu didih6. Di tempat yang lain, ditimbang berat kosong piknometer dengan neraca
analitik
7. Dimasukkan etanol ke dalam piknometer dan ditimbang dengan neracaanalitik begitu pula dengan aquadest
8. Dialirkan air ke dalam kondensor melalui selang bawah9. Dipanaskan larutan dengan labu destilasi menggunakan pembakar spiritus10.Dicatat suhu dan waktu ketika terjadi tetesan pertama11.Dicatat suhu dan waktu ketika terjadi tetesan terakhir12.Dimatikan pembakar spiritus13.Diukur volume destilat dan dicatat hasilnya
-
5/25/2018 Fisdas-Destilasi
13/20
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A.Tabel Pengamatan1.
2.
B.Perhitungan1. Massa etanol : 37, 3421-15, 4539= 21,8876 gram2. Massa aquadest : 40, 3173-15, 4539= 24, 8637 gram3. Volume destilat : 10 ml4. Kadar destilat :
x 100 %
:
x 100 % = 20 %
5. Bobot jenis etanol :
x air
:
x 1g/ml = 0,8803 g/ml
Tetesan Pertama Tetesan Terakhir
Suhu 81C 86C
Waktu 15 menit, 11,19 detik 46 menit, 51,05 detik
No. Bahan / Alat Massa (g)
1. Piknometer 15, 4539
2. Etanol + piknometer 37, 3421
3. Aquadest + piknometer 40, 3173
-
5/25/2018 Fisdas-Destilasi
14/20
BAB V
PEMBAHASAN
Destilasi merupakan teknik pemisahan yang didasari atas perbedaan titik
didih atau titik cair dari masing-masing zat penyusun dari campuran homogen.
Dalam proses destilasi terdapat tahap proses yaitu tahap penguapan yang
dilanjutkan dengan tahap pengembunan kembali uap menjadi cair atau padatan.
Atas dasar ini maka perangkat peralatan destilasi menggunakan alat pemanas dan
alat pendingin. (Zulfikar, 2010, www.chem-is-try.com)
Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki
titik didih lebih rendah akan menguap, uap tersebut bergerak menuju kondensor
yaitu pendingin. Proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan air kedalam
dinding (bagian luar kondensor), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair.
Proses ini berjalan terus-menerus dan akhirnya kita dapat memisahkan seluruh
senyawa-senyawa yang ada dalam campuran homogen tersebut. (Zulfikar, 2010,
www.chem-is-try.com)
Mekanisme kerja alat destilasi sederhana yaitu cairan yang dipanaskan
dalam labu destilasi akan menguap dan menuju ke kondensor, dalam kondensor
terdapat air sebagai pendingin sehingga uap tersebut berubah menjadi cair dan
menuju ke erlenmeyer. Cairan tersebut merupakan hasil destilat.
Alat-alat yang digunakan yaitu batu didih untuk mengurangi letupan,
bunsen untuk manaskan, corong untuk memindahkan larutan ke dalam labu,
erlenmeyer untuk menampung hasil destilat, gelas ukur untuk mengukur larutan,
-
5/25/2018 Fisdas-Destilasi
15/20
kaki tiga sebagai penyangga bunsen, kawat kasa untuk pengalas, klem untuk
menjepit alat destilasi, kondensor lurus sebagai tempat terjadinya kondensasi, labu
destilasi untuk sampel yang akan dipisahkan, neraca analitik untuk menimbang
bahan, piknometer untuk mengukur bobot jenis sampel ,pompa air untuk
menghisap air ,pipa longa untuk jalan keluar destilat ,selang sebagai pengalir air
ke dalam kondensor, statif sebagai penyangga alat, dan termometer sebagai
pengatur suhu. Bahan yang digunakan yaitu aquadest (H2O) dan etanol (C2H6O).
Cara kerja pada percobaan ini yaitu disiapkan alat dan bahan, diukur
aquadest sebanyak 25 ml dan etanol 25 ml, dijepit labu destilasi pada statif lalu
dipasang termometer pada mulut labu tanpa menyentuh dinding labu, dimasukkan
pipa pada samping labu kondensor lurus, dimasukkan aquadest dan etanol dan
menambahkan batu didih, di tempat yang lain, ditimbang berat kosong piknometer
dengan neraca analitik, dimasukkan etanol ke dalam piknometer dan ditimbang
dengan neraca analitik begitu pula dengan aquadest, dialirkan air ke dalam
kondensor melalui selang bawah, dipanaskan larutan dengan labu destilasi
menggunakan pembakar spiritus, dicatat suhu dan waktu ketika terjadi tetesan
pertama, dicatat suhu dan waktu ketika terjadi tetesan terakhir, dimatikan
pembakar spiritus, dan diukur volume destilat dan catat hasilnya.
Hasil destilasi (destilat) yang didapatkan yaitu 10 ml. Tetesan pertama
terjadi pada suhu 81C pada waktu 15 menit 11,19 detik, dan tetesan terakhir
terjadi pada suhu 86C pada waktu 46 menit 51,05 detik. Dan pada percobaan ini
diperoleh kadar destilat sebesar 20% dan bobot jenis etanol 0,8803 g/ml.
Faktor kesalahan yang terjadi yaitu:
-
5/25/2018 Fisdas-Destilasi
16/20
1. Persiapan alat-alat yang akan digunakan belum baik.2. Dalam merangkai alat praktikan belum terlalu cakap.
-
5/25/2018 Fisdas-Destilasi
17/20
BAB VI
PENUTUP
A.Kesimpulan1. Kadar destilat yang diperoleh pada percobaan ini adalah sebesar 20%.2. Bobot jenis etanol yang didapatkan yaitu 0,8803 g/ml.
B.Saran
1. Untuk LaboratoriumAlat dan bahan lebih dilengkapi lagi.
2. Untuk AsistenMenjelaskan lebih detail tentang praktikum (cara kerja alat, dll).
-
5/25/2018 Fisdas-Destilasi
18/20
DAFTAR PUSTAKA
Oxford.Kimia Fisika. Jakarta: Erlangga, 2009.
Sukardjo.Kimia Fisika.Yogyakarta: Rineka Cipta, 2007.
Takeuchi, Yashito.Pengantar Kimia. Jakarta: Erlangga, 2006.
Wikipedia.Destilasi.http://id.wikipedia.org/wiki/distilasi, 30-11-2011,15.30
WITA.
Yazid, Estien.Kimia Fisika untuk Paramedis. Jakarta: Andi, 2005.
Zulfikar.Destilasi.http://www.chem-is-try.org/destilasi, 30-11-2011,15.40
WITA.
http://id.wikipedia.org/wiki/distilasi,%2030-11-2011http://id.wikipedia.org/wiki/distilasi,%2030-11-2011http://www.chem-is-try.org/destilasi,%2030-11-2011http://www.chem-is-try.org/destilasi,%2030-11-2011http://www.chem-is-try.org/destilasi,%2030-11-2011http://id.wikipedia.org/wiki/distilasi,%2030-11-2011 -
5/25/2018 Fisdas-Destilasi
19/20
SKEMA KERJA
Etanol 25 ml + Aquadest 25
dimasukkan
Labu Destilasi
Pembakar
spiritus
dipanaskan
Ditambahkan batu
didih
Terjadi penguapan dan
kondensasi pada kondensor
Cairan murni berupa
etanol
-
5/25/2018 Fisdas-Destilasi
20/20
GAMBAR ALAT DESTILASI