Fiqmul sessi 2

16
KONSEP HARTA DALAM PANDANGAN ISLAM

Transcript of Fiqmul sessi 2

Page 1: Fiqmul sessi 2

 KONSEP HARTA DALAM

PANDANGAN ISLAM

Page 2: Fiqmul sessi 2

AGENDA PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN

II. PENGERTIAN MUAMALAH

III. CAKUPAN MUAMALAH

IV. HUBUNGAN FIKIH MUAMALAH DAN FIKIH LAINNYA

V. PRINSIP-PRINSIP MU’AMALAH

Page 3: Fiqmul sessi 2

I. PENGERTIAN

Hak secara bahasan berarti milik, ketetapan, kepastian, dan kebenaran (QS. Yasin/36:7; Al-Anfal/8:8; Al-Baqarah/2:241; Yunus/10:35).

Secara terminologi, hak adalah suatu kekhususan yang padanya ditetapkan syara’ suatu kekuasaan (ikhtishashun yuqarriru bihi al-syar’u sulthatan – Al-Zarqa); definisi lain: suatu kekhususan yang terlindung (ikhtishashun hajizun- Ibn Nujaim).

Kedua definisi tersebut mencakup berbagai macam hak: hak Allah terhadap hambanya (shalat, puasa dll), hak menyangkut perkawinan, hak-hak umum (hak-hak negara, hak kebendaan), dan hak non-materi (perwalian).

Page 4: Fiqmul sessi 2

Hak Kegamaan (Haqq diyani)

Hak Pengadilan (Haqq Qadha’i)

Hak Harta (Haqq al-mali)

Hak Bukan Harta (Ghair Maali)

Hak Pribadi (Haqq al-Syakhsi)

Hak Materi (Haqq ‘aini)

Hak semata-mata (mujarrad)

PEMBAGIAN HAK

PEMILIK HAK

OBYEK HAK

KEWENANGAN

Hak Allah

Hak Manusia

Hak Allah dan Hak Manusia

Page 5: Fiqmul sessi 2

MACAM-MACAM HAK

HAK IRTIFAQ

HAK MILIK

HAK ATAS TANAH

Hak pemanfaatan benda tidak bergerak, baik benda milik pribadi atau milik umum. Seperti hak mengambil air utk diminum, hak lewat dilahan orang lain, dll

HAK IBTIKAR

HAK INTIFA’Kewenangan memanfaatkan sesuatu yang berada dalam kekuasaan atau milik orang lain. Seperti al-I’arah, al-ijarah, al-waqf, al-washiyyah bil-manfa’ah.

Pengkhususan seseorang terhadap suatu benda yang memungkinkannya bertindak hukum terhadap benda tersebut, selama tidak ada halangan syara’

Hak cipta/kreasi yang dihasilkan seseorang untuk pertama kali

ihya al-mawat (penggaran lahan yg belum dimiliki)Al-Iqtha’ (pemilikan lahan)

Page 6: Fiqmul sessi 2

I. SEBAB-SEBAB KEPEMILIKAN

IKHRAJ AL-MUBAHATSYARATNYA BELUM DI IKHRAJ SAMA YANG LAIN, DAN ADA NIAT MEMILIKI

BEKERJA (AMAL/KASAB)

TRANSAKSI (AKAD )

KHALAFIYAH = WARISAN

TAWALLUD MIN MAMLUK (PENGEMBANGAN KEPEMILIKAN=

PRODKTIFITAS)

Page 7: Fiqmul sessi 2

I. KLASIFIKASI KEPEMILIKAN

MILK AL-TAMSESUATU PEMILIKAN MELIPUTI BENDA DAN MANFAATNYA

MILK AL-NAQISHSESUATU PEMILIKAN YANG HANYA MELIPUTI SALAH SATUNYA. MEMILIKI BENDA TANPA MEMILIKI MANFAATNYA, ATAU MEMILIKI MANFAAT SAJA TANPA MEMILIKI BENDANYA

Page 8: Fiqmul sessi 2

PERBANDINGAN KONSEP KEPEMILIKAN

Indikator Kapitalisme Sosialisme Islam

1.Sifat

Kepemilikan

Kepemilikan mutlak oleh

manusia

Kepemilikan mutlak oleh

manusia

Allah pemilik mutlak, manusia

memiliki hak kepemilikan

terbatas

2. Hak

pemanfaatan

Manusia bebas memanfaatkann

ya

Manusia bebas memanfaatkann

ya

Pemanfaatan oleh manusia

mengikuti ketentuan Allah

3. Prioritas

kepemilikan

hak milik individu

dijunjung tinggi

hak milik kolektif/sosial

dijunjung tinggi

Hak milik individu dan kolektif diatur oleh agama

Page 9: Fiqmul sessi 2

PERBANDINGAN KONSEP KEPEMILIKAN….

Indikator Kapitalisme Sosialisme Islam

4. Peran individu

dan negara

Individu bebas memanfaatkan sumber daya

Negara yang mengatur

pemanfaatan sumber daya

Terdapat kewajiban individu-

masyarakat-negara secara proporsional

5.Distribusi

kepemilikan

Bertumpu pada mekanisme

pasar

Bertumpu pada peran

pemerintah

Sebagian diatur oleh pasar,

pemerintah, dan langsung oleh

Al-Quran.

6.Tanggung jawab

pemanfaatanPertanggungjaw

aban kpd diri sendiri secara

ekonomis-teknis belaka

Pertanggungjawaban kpd publik

secara ekonomis-teknis

belaka

Pertanggungjawaban kpd diri,

publik dan Allah di dunia dan

akhirat

Page 10: Fiqmul sessi 2

I. PENDAHULUAN

Pendistribusian harta dengan mekanisme non-ekonomi tersebut adalah :

1. Pemberian harta negara kepada warga negara yang dinilai memerlukan.

2. Pemberian harta zakat yang dibayarkan oleh muzakki kepada para mustahik.

3. Pemberian infaq, sedekah, wakaf, hibah dan hadiah dari orang yang mampu kepada yang memerlukan.

4. Pembagian harta waris kepada ahli waris dan lain-lain.

Page 11: Fiqmul sessi 2

I. PENDAHULUANMekanisme ekonomi dalam rangka mewujudkan distribusi kekayaan yakni:

1. Membuka kesempatan seluas-luasnya bagi berlangsungnya sebab-sebab kepemilikan dalam kepemilikan individu.

2. Memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi berlangsungnya pengembangan kepemilikan (tanmiyah al-milkiyah) melalui kegiatan investasi.

3. Larangan menimbun harta benda walaupun telah dikeluarkan zakatnya.

4. Mengatasi peredaran kekayaan di satu daerah tertentu saja dengan menggalakkan berbagai kegiatan syirkah dan mendorong pusat-pusat pertumbuhan.

5. Larangan kegiatan monopoli, serta berbagai penipuan yang dapat mendistorsi pasar.

6. Larangan judi, riba, korupsi, pemberian suap dan hadiah kepada penguasa.

7. Pemanfaatan secara optimal hasil dari barang-barang (SDA) milik umum (al-milkiyah al-amah) yang dikelola negara seperti hasil hutan, barang tambang, minyak, listrik, air dan sebagainya demi kesejahteraan rakyat.

Page 12: Fiqmul sessi 2

IV. KONSEP ISLAM TENTANG MANUSIA

Manusia sebagai khalifatullah fil-ardh Kekhalifahan itu adalah hak, kesempatan

yang harus diraih. Menyertai hak itu ada kewajiban dan tugas. Kewajiban dan tugas manusia adalah

menghamba kepada Allah swt. Tanggungjawabnya adalah menjalankan

fungsi kekhalifahan tsb. Wewenang: menggali ilmu pengetahuan dan

menerapkannya sebagai bentuk penghambaan kepada Allah swt.

Page 13: Fiqmul sessi 2

IV. KONSEP ISLAM TENTANG HARTA

Kepemilikan mutlak ada pada Allah swt. Status harta di tangan manusia:

Sebagai Amanah: manusia hanya diberi amanah untuk mengelola dan memanfaatkannya sesuai dengan ketentuan Sang Pemilik.

Sebagai Perhiasan Hidup: manusia mempunyai kecenderungan untuk memiliki, menguasai dan menikmati harta.

Sebagai Ujian Keimanan: bagaimana harta itu diperoleh dan untuk apa penggunaannya.

Sebagai Bekal Ibadah.

Page 14: Fiqmul sessi 2

IV. KONSEP ISLAM TENTANG HARTA

Pemilikan harta harus didapatkan dengan usaha yang halal

Dilarang mencari harta, berusaha, dan bekerja yang dapat melupakan kematian, melupakan dzikrullah, melupakan shalat dan zakat, dan memusatkan kekayaan hanya pada sekelompok orang kaya saja.

Dilarang menempuh usaha yang haram, seperti kegiatan riba, perjudian, jual beli barang haram, mencuri dan sejenisnya, curang dalam takaran dan timbangan, dan cara-cara yang batil dan merugikan.

Page 15: Fiqmul sessi 2

IV. KONSEP ISLAM TENTANG HARTA ….

Dalam pandangan Al-Quran harta merupakan modal/faktor produksi yang penting tapi bukan yang terpenting. Islam menempatkan manusia sebagai unsur terpenting, di atas modal lalu disusul dg sumber daya alam.

Modal tidak boleh diabaikan, namun wajib menggunakannya dengan baik agar ia terus produktif dan tidak habis digunakan.

Seorang wali yang menguasai harta orang-orang yang tidak atau belum mampu mengurusi harta diwajibkan untuk mengembangkan harta terebut untuk memenuhi kebutuhan pemiliknya dari keuntungan perputaran modal, bukan dari pokok modal.

Modal tidak boleh menghasilkan dari dirinya sendiri, tetapi dengan usaha manusia. Itu sebabnya riba dan perjudian dilarang oleh Al-Quran.

Page 16: Fiqmul sessi 2

IV. KONSEP ISLAM TENTANG HARTA….

Kepemilikan harta dilakukan melalui usaha yang halal.

Dilarang mencari harta, berusaha dan bekerja yang dapat melupakan kematian, melupakan dzikrullah, melupakan shalat dan zakat, dan memusatkan kekayaan hanya pada sekelompok orang kaya saja.

Dilarang menempuh usaha yang haram.